BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI...

29
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pemahaman Konsep Bilangan 1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini a. Perkembangan Kognitif Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berfikir (thinking) memecahkan masalah (problem solving), kecerdasan (intelligence), bakat (aptitude). Sedangkan menurut Desmita (2011:97) perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan) yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Selanjutnya Menurut Malkus dkk (dalam Sujiono, 2013:78) menggambarkan perkembangan kognitif sebagai kapasitas untuk bertumbuh untuk menyampaikan dan menghargai maksud dalam penggunaan beberapa sistem simbol yang secara kebetulan ditonjolkan dalam suatu bentuk pengaturan. Selanjutnya menurut Rahman dkk (2017:120) dalam Jurnal PAUD Agapedia perkembangan kognitif adalah perkembangan daya pikir dan daya ingat seseorang melalui pembelajaran yang aktif (active learning) ketika mereka mengeksplorasi dunia melalui panca inderanya sehingga mereka dapat 7 Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Transcript of BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI...

Page 1: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

7  

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman Konsep Bilangan

1. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

a. Perkembangan Kognitif

Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan kognitif berhubungan

dengan meningkatnya kemampuan berfikir (thinking) memecahkan masalah

(problem solving), kecerdasan (intelligence), bakat (aptitude). Sedangkan

menurut Desmita (2011:97) perkembangan kognitif adalah salah satu aspek

perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan)

yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu

mempelajari dan memikirkan lingkungannya.

Selanjutnya Menurut Malkus dkk (dalam Sujiono, 2013:78)

menggambarkan perkembangan kognitif sebagai kapasitas untuk bertumbuh

untuk menyampaikan dan menghargai maksud dalam penggunaan beberapa

sistem simbol yang secara kebetulan ditonjolkan dalam suatu bentuk

pengaturan.

Selanjutnya menurut Rahman dkk (2017:120) dalam Jurnal PAUD

Agapedia perkembangan kognitif adalah perkembangan daya pikir dan daya

ingat seseorang melalui pembelajaran yang aktif (active learning) ketika

mereka mengeksplorasi dunia melalui panca inderanya sehingga mereka dapat

7

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 2: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

8  

 

berinteraksi dengan lingkungannya dan dapat memecahkan masalah yang

terjadi dalam kehidupannya sehari-hari sehingga dapat terus melangsungkan

kehidupannya.

Selanjutnya, menurut Piaget (dalam Saputra, 2005:162) bahwa

perkembangan kognitif terjadi melalui suatu proses yang disebut dengan

adaptasi. Adaptasi merupakan penyesuaian terhadap tuntutan lingkungan dan

intelektual melalui dua hal yaitu: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi

merupakan suatu proses yang anak upayakan untuk menafsirkan pengalaman

barunya yang didasarkan pada interpretasinnya saat sekarang mengenai

duniannya. Akomodasi merupakan aspek kedua dari adaptasi, individu

berusaha untuk menyesuaikan keberadaan struktur pikiran dengan sejumlah

pengalaman baru.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan

kognitif adalah dapat diartikan sebagai perubahan psikis yang berpengaruh

terhadap kemampuan berfikir anak, kreativitas serta daya ingat seseorang

sehingga nantinya dapat memecahkan suatu persoalan melalui proses berfikir,

menghubungkan, menilai serta mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri

atas tuntutan baru.

b. Tahap Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2007:49) bahwa manusia atau semua

orang dalam melewati perkembangan kognitifnya melewati empat tahap yang

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 3: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

9  

 

sama yaitu (sensori motor, pra-oprasional, oprasional-konkret dan oprasional

formal). Tahap-tahap perkembangan kognitif yaitu sebagai berikut.

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Umur Kira-kira Karakteristik Sensori motor 0-2 tahun Bayi membangun pemahaman

mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik. Bayi mengalami kemajuan dari tindakan refleksi sampai mulai menggunakan pikiran simbolis hingga ahir tahap.

Pra-oprasional 2-7 tahun Anak mulai menjelaskan dunia dengan kata-kata dan gambar. Kata-kata dan gambar ini mencerminkan meningkatkan pemikiran simbolis dan malampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.

Oprasional-konkret 7-11 tahun Anak sekarang dapat menalar secara logis mengenal kejadian konkret dan menggolongkan benda ke dalam kelompok yang berbeda-beda

Oprasional formal 11 dewasa Remaja melakukan penalaran dengan cara yang lebih abstrak, idealis dan logis

Vygotsky (dalam Hari, 2014:201) menekankan bahwa anak-anak dalam

tahapan perkembangan kognitif ini secara aktif menyusun pengetahuan mereka

sendiri. Tetapi menurut Vygotsky fungsi mental memiliki koneksi sosial. Anak-

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 4: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

10  

 

anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis, logis dan rasional

sebagai akibat percakapan dengan orang lain yang ahli. Jadi menurut vygotsky

oranglain dan bahasa memegang orang penting dalam perkembangan kognitif

anak. Vygotsky mengenalkan konsep zona perkembangan proksimol (zone of

development, ZPI) dan scaffolding

a) Zona of Proximal Development (ZPD)

Penekanan Vygotsky pada ZPD menegaskan keyakinan tentang

pentingnya pengaruh sosial (khususnya pengajaran) pada perkembangan

kognitif dan peran pengajaran dalam perkembangan anak. Zona

perkembangan proksimal (zone of proximal development, ZPD) ialah istilah

vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh

anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari

orang-orang dewasa atau anak yang lebih terampil terlatih.

b) Scaffolding

Istilah yang digunakan vygotsky untuk mendeskripsikan perubahan

dukungan seri pembelajaran dimana orang yang lebih terampil mengubah

bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak. Ketika anak belajar tugas baru

orang lain lebih ahli menggunakan instruksi langsung. Setelah terjadi

perubahan ynag cukup, pendampingan dikurangi.

Dari beberapa ulasan mengenai tahapan perkembangan kognitif

penelitian ini berada pada tahapan perkembangan kognitif tahap

praoprasional dimana terjadi pada rentang usia 2-7 tahun. Dimana pada

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 5: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

11  

 

tahap ini anak mulai menunjukan proses berfikir yang lebih jelas, anak sudah

mengenali beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar serta

mampu menunjukan kemampuannya melakukan permainan simbolis. Ciri

khas dari tahap ini adalah kurangnya kemampuan anak dalam mengadakan

konservasi, cara berfikir memusat, sehingga perhatiannya hanya terpusat

pada satu dimensi saja.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak menunjukan perkembangan dari cara

berfikir anak. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan

tersebut. Menurut Prartitis (2008:85) faktor yang mempengaruhi

perkembangan kognitif antara lain berupa perkembangan sosial-emosional

dan interaksi orang tua anak.

Sedangkan menurut Dariyo (2007:44-46) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain:

1. Faktor Hereditas/Genetis/Keturunan

Para ahli hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seseorang ahli

filsafat Schopenhauer, mengemukakan bahwa manusia yang lahir sudah

membawa potensi, intelegensi tertentu yang dipengaruhi oleh faktor keturunan

yang dibawa dari orang tua sebelumnya, fisiologis dan psikologis yang sehat

akan membawa pada generasi yang matang dan sehat. Faktor Kematangan

tiap organ (fisik maupun psikis) dikatakan matang jika telah mencapai

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 6: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

12  

 

kesanggupan menjalankan fungsinnya masing-masing. Hal ini berhubungan

dengan usia kronologis.

2. Faktor lingkungan

Dalam pandangan ini perkembangan seseorang sangat ditentukan oleh

faktor lingkungannya, sepertihalnya menurut pendapat John Locke (dalam

Dariyo 2007:44-45) bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan yang suci

seperti kertasa putih yang belum ternoda, dikenal dengan teori tabula rasa. Hal

ini tergantung bagaimana karakteristik lingkungan itu sendiri. Taraf

intelegensi ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya

dari lingkungan hidupnya.

3. Faktor Interaksionalisme antara Genetis dan Lingkungan

Perpaduan antara faktor genetis maupun faktor lingkungan

menyatakan bahwa perkembangan seseorang tidak akan maksimal kalau

hanya mengandalkan salah satu faktor pengaruh saja. Kedua faktor tersebut

harus dipersatukan demi memaksimalkan perkembangan. Dengan demikian

faktor genetis harus ditopang dengan faktor lingkungan atau sebaliknya, faktor

lingkungan harus memperoleh dukungan faktor genetis sehingga

memungkinkan perkembangan fisiologis maupun psikologis (potensi, bakat,

kecerdasan dan kepribadian) seseorang.

Selain itu Piaget (dalam Suyana 2016:80) juga menjelaskan tentang

faktor perkembangan kognitif dimana, perkembangan kognitif dipengaruhi

oleh trasmisi sosial atau belajar dari orang lain, tanpa tranmisi sosial akan

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 7: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

13  

 

menemukan kembali semua pengetahuan yang sudah ditawarkan oleh budaya.

Seberapa banyak yang dapat dipelajari orang dari tranmisi sosial bervariasi

menurut tahap perkembangan kognitifnya. Kematangan, aktivitas dan tranmisi

sosial semuannya bekerjasama untuk mempengaruhi perkembangan kognitif.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa

faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah faktor

keturunan dan faktor lingkungan dimana kematangan dan pengalaman yang

berasal dari interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya sangat memberikan

pengaruh yang positif bagi perkembangan kognitifnya.

d. Karakteristik Perkembangan Kognitif

Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada pengembangan kognitif

anak dimana lebih difokuskan pada kemampuan pemahaman konsep bilangan.

Hal tersebut dikarenakan pemahaman konsep bilangan termasuk dalam

pengembangan kemampuan kognitif, sehingga dalam penelitian ini akan

dibahas lebih detail terkait karakteristik kemampuan kognitif.

Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda begitupun dalam

tingkat pencapaiannya. Dalam aspek perkembangan kognitif, salah satu

kemampuan yang dikembangkan pada anak usia dini pada rentang usia 4-5

tahun adalah kemampuan mengenal konsep bilangan. Sesuai dalam Peraturan

Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 137 tahun 2014, tentang

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 8: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

14  

 

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) usia 4-5 tahun

yaitu:

1. Membilang banyak benda satu sampai sepuluh.

2. Mengenal konsep bilangan.

3. Mengenal lambang bilangan.

Menurut Sujiono (2013:160) mengemukakan tentang karakteristik

perkembangan kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun meliputi: a)

Menunjukan minat dalam rasa dan perbedaan aktivitas sensori motor (warna,

ukuran atau bentuk, suara, bau, berat). b) Menunjukan peningkatan minat

dalam angka-angka sederhana dan kuantias kegiatan. c) Melakukan kegiatan

yang lebih bertujuan dan mampu merencanakan suatu kegiatan secara aktif. d)

Menunjukan peningkatan minat dalam menghasilkan rancangan, termasuk

puzzle dan dalam mengkonstruksi unia permainan. e) Menunjukan minat

terhadap alam, pengetahuan, binatang, waktu dan bagaimana benda bekerja.

Karakteristik kemampuan kognitif anak usia 4-5 tahun yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi kemampuan anak adalah memahami dan

menghafal bilangan, menghitung dalam sejumlah benda dan mengenal

lambang bilangan angka secara baik.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 9: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

15  

 

2. Pemahaman Konsep Bilangan

a. Pengertian Konsep Bilangan

Menurut Ramaini (2012:4) dalam Jurnal Pesona Paud mengatakan

bahwa konsep bilangan adalah himpunan benda-benda atau angka yang dapat

memberikan sebuah pengertian. Konsep bilangan ini dikaitkan dengan

pekerjaan menghubung-hubungkan baik benda-benda maupun lambang

bilangan.

Menurut Rahman dkk (2017:121) dalam Jurnal PAUD Agapedia bahwa

konsep bilangan selalu dikaitkan dengan pekerjaan menghubung-hubungkan

baik benda maupun dengan lambang bilangan. Pernyataan tersebut

menjelaskan bahwa konsep bilangan perlu dikenalkan kepada anak sejak dini,

karena pemahaman konsep bilangan akan menjadi dasar bagi penguasaan

konsep-konsep matematika selanjutnya. Konsep bilangan juga merupakan

himpunan benda-benda atau angka yang dapat memberikan sebuah

pengertian.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada

dasarnya pengenalan konsep bilangan sejak anak usia dini cukup berperan

penting. Karena, ketika anak sudah mengenal konsep bilangan anak akan

mampu memecahkan masalah dan membangun pengetahuan mengenai konsep

matematika lainnya yang anak akan temukan dalam aktivitas sehari-hari.

Adapun dalam penelitian ini konsep bilangan yang dikenalkan adalah

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 10: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

16  

 

memahami dan menghafal bilangan, menghitung dalam sejumlah benda dan

mengenal lambang bilangan angka.

b. Karakteristik Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia 4-5 tahun

Menurut Piaget (dalam Suyanto, 2005:160) mengatakan bahwa sebelum

anak memahami konsep bilangan dan operasi bilangan anak harus dilatih lebih

dahulu mengkonstruksikan pemahaman dengan bahasa simbolik yang

disebutnya sebagai abstraksi sederhana (simple abstraction) yang dikenal pula

dengan abstaksi empiris. Tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia

dini adalah sebagai logico-mathematical learning atau belajar berfikir logis

dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit.

Salah satu konsep matematika yang penting untuk dikuasai anak di

usia 4-5 tahun adalah pengembangan pemahaman terhadap konsep bilangan,

yang meliputi pengenalan konsep bilangan dan lambang bilangan. Penting

untuk menjadi salah satu yang harus dikuasai karena menjadi dasar bagi

perkembangan konsep matematika selanjutnya. Pengenalan konsep bilangan

pada anak hendaknya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing usia.

Menurut Suryana (2016:108) adapun tingkat pencapaian perkembangan

anak pada lingkup perkembangan kognitif untuk meningkatkan konsep

bilangan pada usia 4-6 tahun, Menurut Kepermen dalam pedoman

Pengembangan Pembelajaran di taman kanak-kanak tahun 2010 yaitu:

a) Mengetahui konsep banyak dan sedikit

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 11: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

17  

 

b) Mengenal konsep bilangan

c) Mengenal lambang bilangan

d) Menyebut lambang bilangan 1-10

e) Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan

Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep

bilangan dan lambang bilangan anak uisa 4-5 tahun atau anak kelompok A

adalah:

a) Anak mampu mengetahui konsep banyak dan sedikit

b) Membilang banyak benda satu sampai sepuluh

c) Mengenal konsep bilangan

d) Mengenal lambang bilangan.

e) Mengenal lambang huruf

Menurut Mutiah (2010:162) mengatakan bahwa terdapat beberapa

tahapan dalam menganal konsep bilangan yaitu:

a) Tingkat Pemahaman Konsep

Anak akan memahami konsep melalui pengalaman bekerja/bermain

dengan benda konkret dengan melalui pengamatan. Kegiatan dapat dilakukan

dengan mengucap bilangan 1 sampai 10, membilang dengan menunjuk pada

himpunan benda serta menghitung sejumlah benda dan mencocokan dengan

benda lain.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 12: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

18  

 

b) Tingkat Menghubungkan Konsep Konkret Dengan Lambang Bilangan

Setelah konsep dipahami oleh anak, guru mengenalkan lambang

konsep. Kejelasan hubungan antara konsep konkret dan lambang bilangan

menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak tergesa-gesa.

c) Tingkat Lambang Bilangan

Anak diberi kesempatan untuk menulis lambang bilangan atas konsep

konkret yang telah mereka pahami. Berilah kesempatan yang cukup untuk

menggunakan alat konkret hingga mereka melepaskannya sendiri. Anak

mengenal dan mampu menulis bentuk lambang bilangan 1 sampai 10 serta

mengurutkan tempat bilangan melalui pengamatan, pengelompokan dan

mengkomunikasikan. Kegiatan dapat dilakukan dengan menyebut urutan

lambang bilangan 1 sampai 10, mencocokan dengan himpunan serta mengisi

lambang bilangan yang dikosongkan.

Berdasarkan beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pemahaman konsep bilangan anak usia 4-5 tahun terdiri dari

membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal lambang bilangan

(angka), serta mengetahui konsep banyak sedikit dan juga dapat disimpulkan

bahwa pengenalan konsep bilangan dapat dilakukan dengan menyebutkan

bilangan, mengurutkan bilangan, menulis angka, memasangkan atau

mencocokan angka serta membandingkanya.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 13: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

19  

 

B. Media Spindle Box

1. Media Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini

Menurut Anitah (2009:1) Kata media berasal dari bahasa latin yang

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti sesuatu yang terletak

ditengah (antara dua pihak) atau suatu alat. Media juga dapat diartikan sebagai

perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara dua sumber pesan

dengan penerima pesan.

Association for education communications and Technology (AECT)

dalam Anitah (2009:1) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang

digunakan untuk menyalurkan informasi. Bretz (1977) mengatakan bahwa

media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah jadi sesuatu perantara

yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu

hubungan dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu

komunikasi.

Smaldino dkk (dalam Anitah, 2009:2) mengatakan bahwa media adalah

suatu alat komunikasi dan sumber informasi. Berasal dari kata “medium”

yang berarti antara media menunjuk pada segala sesuatu yang membawa

informasi antara sumber dan penerima pesan. Dikatakan media pembelajaran

bila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk suatu tujuan

pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,

pengajar dan bahan ajar. Dalam proses pembelajaran diperlukan alat bantu

atau media agar tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 14: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

20  

 

Menurut Degeng (dalam Hamzah 2006:2) Pembelajaran atau pengajaran

adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara

implicit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,

mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan.

Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi

pengajaran yang ada.

Sedangkan menurut Latif dkk (2013:152) Media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat dijadikan bahan (software) dan alat (hardware)

untuk bermain yang membuat anak usia dini mampu memperoleh

pengetahuan, ketrampilan dan menentukan sikap.

Dari berbagai definisi yang diuraikan diatas, peneliti mengambil

kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah bahan, atau segala alat

pengajaran yang dapat dipergunakan sebagaisarana membantu menyampaikan

materi pelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan

pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan atau dirumuskan.

2. Media Spindle Box

Piaget (dalam Suyadi, 2010:79) mengatakan bahwa pengetahuan

dibangun melalui kegiatan atau aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran

pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-

konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 15: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

21  

 

nyata yang dapat memungkinkan mereka untuk menunjukan aktivitas dan rasa

ingin tahu secara optimal.

Menurut Giermaine, (2008:17) media Spindle Box merupakan alat

permainan edukatif yang diadopsi dari media pembelajaran Montessori yang

digunakan sebagai salah satu media untuk pengenalan awal konsep bilangan

pada anak. Montessori merupakan ahli dan ilmuwan pendidikan yang telah

menghasilkan berbagai macam teori dan metode pendidikan anak, salah

satunya adalah metode pengajaran matematika. Metode pembelajaran

matematika montessori merupakan adopsi dari metode pembelajaran

trasidional Eropa, yang sekarang digunakan menjadi kurikulum di Amerika.

Menurut Giermaine, (2008:17) Spindle Box tersusun dengan bentuk

yang menyenangkan untuk memungkinkan anak belajar mengenal konsep

bilangan dan kuantitas. Spindle Box terbuat dari dua kotak kayu, yang terbagi

menjadi 10 bagian. Setiap bagian tertulis nomer 0 hingga 9. Pada kotak

terpisah terdapat 45 stik batang kayu yang digunakan untuk membilang.

Permainan ini memungkinkan anak untuk menghitung jumlah spindle yang

benar pada setiap bagian kotak sesuai dengan nomer yang tertulis, satu, dua,

tiga, sampai sembilan. Kotak yang tertulis angka “nol” artinya tidak diisi

dengan batangan kayu. Hal ini mengajarkan anak sedini mungkin mengenal

angka mulai dari nol. Melalui permainan spindle box ini anak akan

menemukan trial and error atau menemukan letak permasalahan secara

langsung, dan anak mampu memecahkannya.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 16: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

22  

 

Dimana jika dalam permainan ini anak mampu bermain dengan benar,

maka tidak akan ada batangan kayu yang tersisa ataupun kurang di setiap

kantungnya, begitupun sebalikya ketika ada stik batangan kayu yang tersisa di

dalam wadah maka ada kekeliruan dalam memasukan stik batangan kayu,

sehingga anak akan mencari dan menghitung kembali umtuk menemukan

letak kesalahannya.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media

spindle box merupakan salah satu media edukatif yang diadaptasi dari media

pembelajaran montessori sebagai salah satu media yang dapat digunakan

sebagai media pengenalan konsep matematika dasar. Media spindle box yang

digunakan dalam penelitian ini ada modifikasi dimana disesuaikan dengan

capaian indikator kognitif kelas A, yaitu menjadi 0-10 sehingga kemudian

tersedia menjadi 55 stik batang kayu. Bahan dasar media spindle box yang

digunakan dalam penelitian ini juga sudah divariasikan dengan bahan yang

tidak lagi terbuat dari kayu namun terbuat dari kain atau dapat disebut dengan

fabric spindle box.

C. Indikator Perkembangan Kognitif Usia 4-5 Tahun

Indikator pencapaian perkembangan adalah penanda perkembangan yang

spesifik dan terukur untuk memantau atau menilai perkembangan anak pada usia

tertentu. Indikator perkembangan sejatinya berfungsi untuk memantau

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 17: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

23  

 

perkembangan anak. Menurut Dimyati (2015:14-37) berikut ini indikator

perkembangan kognitif usia 4-5 tahun yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.2 Indikator Capaian Perkembangan Kognitif Anak

Usia 4-5 tahun

No Indikator capaian perkembangan1 Mengelompokan benda dengan cara yang diketahui anak misalnya:

mengurutkan warna, bentuk, ukuran, jenis dan lain-lain. 2 Menunjuk sebanyak-banyaknya benda hewan, tanaman yang mempunyai

warna, bentuk, atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu 3 Mengenal kasar-halus, panjang-pendek, jauh-dekat, banyak-sedikit, sama-

tidak sama. 4 Mencari lokasi tempat asal suara.5 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya6 Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur, proses

pertumbuhan, biji-bijian, umbi-umbian. Balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukan ke dalam air (terpung, melayang, tenggelam). Benda yang dijatuhkan (gravitasi) percobaan dengan magnet, mengamati dengan kaca pembesar, mencoba dan membedakan bermacam-macam ras, baud dan suara.

7 Membilang menyebut urutan bilangan dari 1-108 Membilang dengan menunjuk (mengenal konsep bilangan dengan benda-

benda sampai 10)9 Menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai 1010 Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda

sampai 10 (anak tidak disuruh menulis)11 Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya yang tidak sama,

lebih banyak dan lebih sedikit12 Menyebut kembali benda-benda yang baru dilihatnya13 Menyebut dan menunjukan bentuk-bentuk geometri14 Mengelompokan bentu-bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)15 Menunjukan dan menyebut benda yang berbentuk geometri 16 Mengerjakan maze (mencari jejak sederhana)17 Menyusun kepingan pazzel menjadi bentuk utuh (4-6 keping) 18 Mengukur panjang dengan langkah dan jengkal19 Menimbang benda dengan timbangan buatan20 Mengisi wadah dengan air, pasir, biji-bijian, beras dan lain-lain

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 18: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

24  

 

21 Mengatakan dan membedakan waktu 9pagi, siang, malam) 22 Mengetahui nama-nama hari dalam satu minggu23 Menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan 2 kumpulan benda dan

pengurangan (memisahkan kumpulan benda sampai 5)24 Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2 pola yang

berurutan. Misal: merah-putih, putih-merah.

Dalam penelitian ini peneliti mengadopsi dan mengembangkan indikator

yang bersumber dari indicator kemampuan pemahman konsep bilangan TK

kelompok A berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2004. Jumlah

indicator yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 indikator dari 24

indikator yang ada. Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

No Indikator Yang Diharapkan Meningkatkan Kemampuan Pemahaman

Konsep Bilangan Menggunakan Media Spindle Box 1 Anak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang konsep

bilangan 0-10 dengan benar.2 Anak mampu menyebutkan bilangan 0-10 dengan benar.

3 Anak mampu mengurutkan lambang bilangan 0-10 dengan benar.

4 Anak mampu membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10)

5 Anak mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai 0-10.

6 Anak mampu menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10.

7 Anak mampu membedakan 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.

8 Anak mampu menyebut kembali benda-benda yang baru dilihatnya.

9 Anak mampu menyebutkan hasil penambahan (menggabungkan kumpulan benda dan pengurangan (memisahkan kumpulan benda)

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 19: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

25  

 

D. Pedoman Penilaian Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Yang

Digunakan Dalam Penelitian

Adapun penelitian ini menggunakan bentuk penilaian rating scale.

Menurut Sugiyono (2010:141) instrumen dengan rating scale adalah harus dapat

mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap

aitem instrumen. Penjabaran tersebut dalam penelitian ini dituangkan pada

interval jawaban dan pedoman penilaian. Adapun interval jawaban yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan skor 1 sampai 4 yang artinya

adalah sebagai berikut:

Keterangan symbol penilaian:

1 : Artinya kemampuan anak sangat tidak baik

2 : Artinya kemampuan anak tidak baik

3 : Artinya kemampuan anak baik

4 : Artinya kemampuan anak sangat baik

Keterangan rubric penilaian kemampuan pemahaman konsep bilangan:

a. Indikator 1 : Mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang

konsep bilangan 0-10 dengan benar.

1 : Anak belum mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

guru tentang konsep bilangan 0-10.

2 : Anak mulai mampu menjawab satu sampai dua pertanyaan

yang diajukan guru tentang konsep bilangan 0-10.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 20: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

26  

 

3 : Anak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru

tentang konsep bilangan 0-10 dengan benar.

4 : Anak mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan

guru tentang konsep bilangan 0-10 dan lebih dari 10 dengan

dan baik benar.

b. Indikator 2 : Anak mampu menyebutkan bilangan 0-10 dengan benar.

1 : Anak belum mampu menyebutkan bilangan 0-10.

2 : Anak mulai mampu menyebutkan bilangan nol meskinpun

belum sampai 10.

3 : Anak mampu menyebutkan bilangan 0-10.

4 : Anak mampu menyebutkan bilangan lebih dari 0-10.

c. Indikator 3 :  Anak mampu mengurutkan lambang bilangan 0-10 dengan

benar.

1 : Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 0-10

dengan benar.

2 : Anak mulai mampu mengurutkan lambing bilangan meski

belum sampai 10.

3 : Anak mampu mengurutkan lambang bilangan 0-10 dengan

benar.

4 : Anak mengurutkan lambang bilangan 0-10 dengan benar,

sampai lebih dari 10.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 21: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

27  

 

d. Indikator 4 : Anak mampu membilang (mengenal konsep bilangan dengan

benda-benda sampai 10)

1 : Anak belum mampu membilang (mengenal konsep bilangan

dengan benda-benda sampai 10)

2 : Anak mulai mampu membilang namun belum sampai 10

(mengenal konsep bilangan dengan benda-benda sampai 10)

3 : Anak mampu membilang sampai 10 (mengenal konsep

bilangan dengan benda-benda sampai 10)

4 : Anak mampu membilang (mengenal konsep bilangan

dengan benda-benda sampai 10) dan sampai lebih dari

sepuluh.

e. Indikator 5 : Anak mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai

0-10.

1 : Anak belum mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan

sampai 0-10.

2 : Anak mulai mampu menunjuk urutan benda namun belum

sampai 10.

3 : Anak mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai

0-10.

4 : Anak mampu menunjuk urutan benda untuk bilangan sampai

0-10 dan lebih dari sepuluh dengan benar

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 22: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

28  

 

f. Indikator 6 : Anak mampu menghubungkan atau memasangkan lambang

bilangan dengan benda-benda sampai 10.

1 : Anak belum mampu menghubungkan atau memasangkan

lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10.

2 : Anak mulai mampu menghubungkan atau memasangkan

lambang bilangan dengan benda-benda belum sampai 10.

3 : Anak mampu menghubungkan atau memasangkan lambang

bilangan dengan benda-benda sampai 10.

4 : Anak mampu menghubungkan atau memasangkan lambang

bilangan dengan benda-benda sampai 10 dan sampai lebih dari

10

g. Indikator 7 : Anak mampu membedakan 2 kumpulan benda yang sama

jumlahnya yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.

1 : Anak belum mampu membedakan 2 kumpulan benda yang

sama jumlahnya yang tidak sama, lebih banyak dan lebih

sedikit.

2 : Anak mulai mampu membedakan 2 kumpulan benda yang

sama jumlahnya yang tidak sama, lebih banyak dan lebih

sedikit namun masih dalam bantuan.

3 : Anak mampu membedakan 2 kumpulan benda yang sama

jumlahnya yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit

dengan baik.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 23: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

29  

 

4 : Anak mampu membedakan lebih dari 2 kumpulan benda

yang sama jumlahnya yang tidak sama, lebih banyak dengan

baik.

h. Indikator 8 : Anak mampu menyebut kembali benda-benda yang baru

dilihatnya.

1 : Anak belum mampu menyebut kembali benda-benda yang

baru dilihatnya.

2 : Anak mulai mampu menyebut kembali benda-benda yang

baru dilihatnya.

3 : Anak mampu menyebut kembali benda-benda yang baru

dilihatnya dengan baik.

4 : Anak mampu menyebut semua kembali benda-benda yang

baru dilihatnya sesuai urutannya dengan baik dan benar.

i. Indikator 9 : Anak mampu menyebutkan hasil penambahan

(menggabungkan kumpulan benda dan pengurangan (memisahkan

kumpulan benda)

1 : Anak belum mampu menyebutkan hasil penambahan

(menggabungkan kumpulan benda dan pengurangan

(memisahkan kumpulan benda)

2 : Anak mulai mampu menyebutkan satu sampai dua hasil

penambahan (menggabungkan kumpulan benda dan

pengurangan (memisahkan kumpulan benda)

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 24: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

30  

 

3 : Anak mampu menyebutkan satu sampai tiga hasil

penambahan (menggabungkan kumpulan benda dan

pengurangan (memisahkan kumpulan benda).

4 : Anak mampu menyebutkan satu sampai lima hasil

penambahan (menggabungkan kumpulan benda dan

pengurangan (memisahkan kumpulan benda).

E. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sonia Noor Febrianty yang berjudul

“Pengaruh Alat Permainan Montessori Terhadap Kemampuan Berhitung anak

1-10 Kelompok A KB-TK Arisska”

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

jenis penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan yaitu pre-

eksperimental dengan rancangan penelitian one-grup pretest-posttest design.

Subyek penelitian ini anak kelompok A dengan jumlah 20 anak. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Teknik analisis data

menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon dengan rumus Thitung < Ttabel.

Jika Thitung < Ttabel maka penelitian ini signifikan adanya pengaruh alat

permainan Montessori terhadap kemampuan berhitung anak 1-10.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang kemampuan berhitung

anak 1-10 kelompok A pada saat sebelum diberikan perlakuan (pre-test) data

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 25: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

31  

 

yang diperoleh yaitu 53 dan sesudah diberikan perlakuan (post-test) data yang

diperoleh yaitu 77. Hasil analisis data uji Wilcoxon diperoleh bahwa Thitung

= 0 dan Ttabel = 52 (0 < 52). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Linda Yulianti dkk yang berjudul

“Peningkatan Konsep Bilangan Melalui Permaianan Angka Pada Anak Usia

4-5 tahun di PAUD Siratul Jannah”

Penelitian ini dilatar belakangi Permen 58 Tahun 2009 tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini mencakup lima aspek perkembangan salah

satunya adalah aspek nilai kognitif anak usia 4 – 5 tahun yang memiliki

Tingkatan Pencapaian Perkembangan (TPP) diantaranya adalah mengetahui

konsep banyak dan sedikit, membilang banyak benda satu sampai sepuluh,

mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan dan mengenal

lambang huruf. PAUD Siratul Jannah telah mencoba memberikan suatu

pembelajaran kepada anak, tetapi anak tidak memahami konsep angka,

lambang bilangan, banyak sedikit, sebab akibat, bentuk, warna dan jenis.

Penelitian ini mengunakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian

ini adalah anak yang berjumlah 14 orang anak. Lokasi yang digunakan

sebagai tempat penelitian adalah PAUD Siratul Jannah Kabupaten Kubu

Raya. Hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis data, maka

secara umum dapat disimpulkan bahwa melalui permainan angka dapat

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 26: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

32  

 

meningkatkan pengenalan konsep bilangan pada anak usia 4 – 5 Tahun di

Siratul Jannah.

3. Hasil penelitian yang dilakuakan oleh Irfatul Ulum yang berjudul

“Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Melalui Permainan Memancing

Angka Pada Anak Kelompok A di RA Masyitoh Kalisoka Triwidadi Pajangan

Bantul”

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif

menggunakan model Kemmis dan Taggart yangdilaksanakan dalam 2 siklus.

masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Subjek penelitian

adalah kelompok A yang berjumlah 20 anak. Objek yang diteliti adalah

pemahaman konsep bilangan melalui permainan memancing angka. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Teknis analisis data

menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menujukan adanya

peningkatan pemahaman kosep bilangan anak kelompok A melalui permainan

memancing angka yakni pada saat sebelum dilaksanakan tindakan persentase

pemahaman konsep bilangan anak adalah 49,58% dengan kriteria cukup dan

setelah dlaksanakan tindakan pemahaman konsep bilangan anak meningkat

menjadi 82,50% dengan kriteria sangat baik.

F. Ringkasan dan Kerangka Pikir

Kemampuan kognitif merupakan hal yang sangat penting, dimana

pengembangan kemampuan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 27: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

33  

 

berfikir teliti untuk dapat menemukan alternatif pemecahan masalah, membantu

anak mengembangkan kemampuan logika matematiknya, mengelompokkan dan

mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti. Perkembangan

kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berfikir (thinking)

memecahkan masalah (problem solving), kecerdasan (intelligence), bakat

(aptitude).

Matematika merupakan bagian dari kognitif yang sangat penting untuk

perkembangan intelegensi anak. Matematika tidak hanya kegiatan menghitung,

penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, tetapi matematika adalah

bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari termasuk juga yang paling dasar adalah

mengenai konsep bilangan. Karakteristik pemahaman konsep bilangan anak usia

4-5 tahun terdiri dari membilang banyak benda satu sampai sepuluh, mengenal

lambang bilangan (angka), serta mengetahui konsep banyak sedikit.

Dalam proses pembelajaran pada anak usia dini terutama pada

pengembangan kemampuan matematika anak yang lebih difokuskan pada

kemampuan mengenal konsep bilangan, tentu diperlukan media pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan untuk anak agar pembelajaran mengenal

konsep bilangan lebih mudah diterapkan. Oleh karena itu pembelajaran mengenal

konsep bilangan harus menerapkan unsur belajar sambil bermain, serta harus

adanya media yang mendukung untuk mempermudah anak dalam mengenal

konsep bilangan.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 28: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

34  

 

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

alat untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pemikira, perhatian serta

kemauan anak sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media yang

tepat dan sesuai akan mampu mengambangkan kemampuan matematika. Begitu

pula sebaliknya media tidak bervariasi akan berpengaruh pada kemampuan

matematika.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mencari tahu efektifitas spindle

box terhadap kemampuan pemahaman konsep bilangan pada anak usia dini,

Peneliti menjelaskan kerangka berfikir dengan skema sebagai berikut:

Keterangan

X = Aktivitas Penggunaan Media Spindle Box

Y = Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Bilangan

G. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:110) hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

jawaban yang besifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

X

Aktivitas Penggunaan Media Spindle Box

Y

Meningkatkan Kemampuan

Pemahaman Konsep Bilangan

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018

Page 29: BAB II 1. a. Menurut Dariyo (2007:43) perkembangan ...repository.ump.ac.id/8859/3/LULUK TRI FAIZATUN_BAB II.pdf · Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan

35  

 

terbukti melalui data yang terkumpul. Selanjutnya menurut Arikunto (199:57)

hipotesis merupakan gabungan dari “hipo” artinya dibawah dan “tesis” artinya

“kebenaran”. Secara keseluruhan “hipotesis” berarti di bawah kebenaran.

Sedangkan Menurut Riduwan (2013:37) hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumus-rumus masalah atau sub masalah yang diajukan

peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih diuji

kebenarannya. Dari hipotesis yang ada atau sebagai dugaan sementara tentang

adanya pengaruh atau sering disebut Hipotesis Alternatif (Ha), Hipotesis

Alternatif disebut juga dengan hipotesis penelitian atau hipotesis kerja, Hipotesis

alternatif (Ha) hanya mengekspresikan keyakinan peneliti. Sedangkan Hipotesis

Nihil (Ho) pada hipotesisa inilah yang sebenarnya perlu diuji secara statistic guna

mengetahui kebenaran.

Berdasarkan kajian teori dari kerangka berfikir diatas, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian adalah:

Ha: Media spindle box efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman

konsep bilangan pada anak usia dini.

Ho: Media spindle box tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep bilangan pada anak usia dini.

Efektivitas Media Spindle... Luluk Tri Faizatun, FKIP UMP, 2018