BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya...

21
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Renang Berenang adalah olah raga air yang sangat popular dan digemari oleh siapapun karena semua gerakan melibatkan hampir semua otot tubuh, sehingga sangat bermanfaaat bagi kesehatan dan menjaga tubuh tetap bugar. Dari zaman batu sura Mesir 2000 SM pada tahun 1538, Nicolas Wynman, profesor bahasa anak Jerman, menulis buku pertama tentang renang. Renang pertandingan di Eropa bermula pada sekitar tahun 1800, kebanyakan meggunakan gaya dada, gaya rangkak depan, ketika iyu di panggil gaya trudgen, diperkenalkan pada tahun 1873 oleh Jhon Arthur Trudgen selepas menirunya dari orang-orang asli Amerika (Novita Ludvy, 2009: 2). Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang diakui dan diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini terbukti dengan masuknya cabang olahraga renang dalam berbagai kejuaraan, antara lain pada (1) Tingkat Daerah, yang sering disebut dengan PORDA (Pekan Olahraga Daerah) (2) Tingkat Nasional atau disebut PON (Pekan Olahraga Nasional) (3) dan Tingkat Internasional seperti SEA GAMES, dll (Kurniawan, 2005: 1). 2. Prinsip prinsip Berenang Prisip-prinsip renang dalam Tri Tunggal (2005: 4 5) disebutkan sebagai berikut: a. Prinsip hambatan dan dorongan. Kecepatan maju di dalam renang adalah hasil dari dua kekuatan yaitu kekuatan yang cenderung untuk

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakekat Renang

Berenang adalah olah raga air yang sangat popular dan digemari oleh

siapapun karena semua gerakan melibatkan hampir semua otot tubuh,

sehingga sangat bermanfaaat bagi kesehatan dan menjaga tubuh tetap bugar.

Dari zaman batu sura Mesir 2000 SM pada tahun 1538, Nicolas Wynman,

profesor bahasa anak Jerman, menulis buku pertama tentang renang. Renang

pertandingan di Eropa bermula pada sekitar tahun 1800, kebanyakan

meggunakan gaya dada, gaya rangkak depan, ketika iyu di panggil gaya

trudgen, diperkenalkan pada tahun 1873 oleh Jhon Arthur Trudgen selepas

menirunya dari orang-orang asli Amerika (Novita Ludvy, 2009: 2).

Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang diakui dan

diminati oleh masyarakat Indonesia, hal ini terbukti dengan masuknya cabang

olahraga renang dalam berbagai kejuaraan, antara lain pada (1) Tingkat

Daerah, yang sering disebut dengan PORDA (Pekan Olahraga Daerah) (2)

Tingkat Nasional atau disebut PON (Pekan Olahraga Nasional) (3) dan

Tingkat Internasional seperti SEA GAMES, dll (Kurniawan, 2005: 1).

2. Prinsip – prinsip Berenang

Prisip-prinsip renang dalam Tri Tunggal (2005: 4 – 5) disebutkan

sebagai berikut:

a. Prinsip hambatan dan dorongan. Kecepatan maju di dalam renang

adalah hasil dari dua kekuatan yaitu kekuatan yang cenderung untuk

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

8

menahanya ( tahanan dan hambatan ) dan kekuatan yang mendorong

maju yang di timbulkan oleh gerakan lengan dan kaki.

b. Prinsip keteraturan dalam penggunaan dorongan (kontinuitas gerakan).

Penggunaan gerakan dorongan yang teratur adalah lebih baik dan

efektif dari pada penggunaan yang tak teratur untuk mendorong tubuh

maju.

c. Prinsip hukum aksi-reaksi yang dipakai dalam pemulihan (recovery)

mekanika pemulihan lengan tiga dari empat gaya renang terjadi di luar

air. Mempunyai pengaruh terhadap efisien dan kecepatan renang.

d. Prinsip pemindahan momentum, sangatlah mudah memindahkan

momentum dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Prinsip

ini digunakan dalam banyak gerakan-gerakan yang kita lakukan di

dalam dan di luar air.

1) Prinsip teoritis hukum kuadrat, hambatan badan yang timbul dalam

air berubah kira-kira menurut kuadrat kecepatannya.

2) Prinsip daya apung, seorang perenang yang ringan mengapung

lebih tinggi dan menimbulkan hambatan lebih sedikit dari pada

perenang yang lebih berat, yang daya apungnya lebih sedikit dari

pada ukuran yang sama.

3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran renang prinsipnya tidak

berbeda dengan mengajar materi yang lain, seperti atletik, senam, dan

permainan. Hanya saja untuk mengajar renang sangatlah ekstra disiplin

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

9

akan keselamatan sisiwa karena apabila guru lalai, maka akan

mengakibatkan kecelakaan, cidera atau hal-hal lain yang tidak diinginkan,

seperti siswa tenggelam dan meninggal dunia. Untuk itu penting sekali

seseorang guru mengetahui baik secara teori maupun praktek mengenai

pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya renang.

Menurut Agus S. Suryobroto (2006: 8-10) sistimatika

pembelajaran meliputi latihan pendahuluan, latihan inti dan latihan

penutup. Guru sebelum mengajar harus menyiapkan secara sungguh-

sungguh baik fisik maupun mental, secara fisik dan mental, guru harus

menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

a. Hal-hal yang harus dipersiapkan guru pendidikan jasmani sebelum

mengajar akuatik adalah sebagai berikut:

1) Datang tidak terlambat

2) Berpakaian yang rapi dan sopan

3) Fisik sehat dan tidak mengantuk

4) Memeriksa dan menyiapkan alat, perkakas dan fasilitas yang akan

dibutuhkan

5) Menyiram tubuh dengan air sebelum masuk kolam renang

6) Makan dilakukan minimal dua jam sebelum pelajaran dimulai

b. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu proses pembelajaran

renang sebagai berikut:

1) Mulai dan mengakhiri pelajaran harus selalu menghitung jumlah

siswa yang mengikuti pelajaran

2) Selalu mengutamakan keselamatan dibanding yang lain

3) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jelas dan

singkat namun sesuai dengan sasaran

4) Menyampaikan materi secara logis dan sistematik

5) Selalu memantau semua siswa

6) Selalu dimulai dari yang mudah ke yang sulit, dari sederhana ke

yang lebih kompleks, dari yang ringan ke yang lebih berat dan

seterusnya

c. Hal-hal yang harus diperhatikan sesudah pelajaran selesai sebagai

berikut:

1) Guru harus selalu mengecek bahwa siswanya sudah aman atau

selamat dengan mengecek jumlah siswanya.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

10

2) Guru harus menunggu sampai siswa benar-benar sudah tidak

berada di kolam lagi.

3) Guru memeriksa dan mengembalikan alat-alat yang digunakan

dalam pembelajaran sebelumnya.

Materi renang yang diajarkan pada siswa kelas XI adalah renang

gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini

meliputi: Teknik bernafas, teknik dasar meluncur, teknik dasar gerakan

kaki, teknik dasar gerakan lengan, gerakan kombinasi lengan dan kedua

kaki, serta gerakan kombinasi lengan, kaki dan bernafas.

Agus S. Suryobroto (2006: 23) menambahkan Kegiatan

Pembelajaran Renang Gaya Bebas ini adalah sebagai berikut :

a. Mengapung sambil berpegangan di pinggir kolam melakukan latihan

bernafas secara perorangan.

b. Secara klasikal masuk ke dalam kolam berlatik teknik bernafas dalam

renang.

c. Melakukan gerakan meluncur dengan menumpukan kaki ke dinding

kolam renang.

d. Melakukan gerakan meluncur dengan menggerakan kedua tungkai.

e. Melakukan gerakan tungkai secara bergantian renang gaya bebas

sambil berpegangan di pinggir kolam.

f. Menarik dan mengeluarkan nafas samping kiri / kanan sambil

berpegangan di pinggir kolam.

g. Melakukan latihan bernafas secara berpasangan, Satu orang

memegangi kedua tangan temannya yang sedang dalam posisi

telungkup, kedua kakinya melakukan gerakan renang gaya bebas,

sesekali mengambil nafas ketika posisi kepala diputar ke samping dan

mengeluarkan udara di atas dan di dalam air.

4. Belajar Mengajar

Slameto (2006 : 2), menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses

usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman dalam interaksi dengan

lingkungan. Ciri-ciri perubahaan tingkah laku dalam pengertian belajar

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

11

adalah seperti berikut :

a. Perubahan terjadi secara sadar. Ini berarti mahasiswa yang belajar akan

menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia

merasakan terjadi suatu perugahan dalam dirinya. Misalnya siswa

menyadari bahwa pengetahuanya, kecakapan dan kebiasaan bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. Sebagai hasil

belajar, perubahan yang terjadi dalam diri mahasiswa berlangsung

secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam belajar,

perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk

memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan

demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan

makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif

artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan usaha

individu sendiri.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang

terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini

berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah

laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

12

terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang

diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi

perubahan ke seluruh tingkah laku. Seseorang belajar sesuatu, sebagai

hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara

menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

Berikut definisi pembelajaran menurut Biggs yang dikutip oleh

Sugihartono, dkk (2007: 80), membagi konsep pembelajaran dalam 3

pengertian yaitu:

a. Pembelajaran dalam Pengertian Kuantitatif

Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan

pegetahuan dari guru kepada murid. Dalam hal ini guru dituntut

untuk menguasai pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat

menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya.

b. Pembelajaran dalam Pengertian Institusional

Secara institusional pembelajaran berarti penataan segala

kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Dalam

pengertian ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan

berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang

memiliki berbagai perbedaan individu.

c. Pembelajaran dalam Pengertian Kualitatif

Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk

memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini peran guru

dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan

kepada siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar

yang efektif dan efisien.

Berdasarkan definisi belajar tersebut di atas, proses belajar dapat

artikan sebagai suatu proses dilakukan dengan adanya kesadaran dan

relatif permanen sebagai hasil belajar yang diukur dalam ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik. Dan beberapa faktor yang dapat memengaruhi

proses kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani diantaranya materi

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

13

pelajaran, guru pengajar, sarana prasarana dan juga perhatian siswa saat

pelajaran berlangsung.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar, merupakan salah

satu tanggung jawab guru/pengajar, sedangkan unsur-unsur yang lain

berfungsi sebagai pendukungnya, seperti kelengkapan sarana prasarana,

materi pembelajaran dan lingkungan sekolah juga sangat menentukan.

Para pengajar dituntut untuk bekerja ekstra keras dan penuh

kesungguhan, sebab ditangan para pengajar inilah akan tercipta manusia

yang lebih cerdas, terampil dan berbudi pekerti luhur (Teguh R, 2006:

27).

5. Karakteristik Siswa

Menurut Wakiyono (2006: 16) mengemukakan Fase-fase masa

remaja di bagi menjadi 3 fase yaitu :

a. Umur 12 – 15 tahun masa remaja awal

b. Umur 15 – 18 tahun remaja tengah

c. Umur 18 – 21 tahun remaja akhir

Selanjutnya Wakiyono (2006: 16) mengemukakan ciri remaja

secara umum remaja merupakan peralihan dari masa anak menuju masa

dewasa. Remaja sering kali menunjukkan sifat-sifat karakteristik seperti:

kegelisahan, kebimbangan karena terjadi pertentangan keinginan untuk

mencoba menghayal dan aktivitas berkelompok. Sedangkan cirri-ciri

secara khusus antara lain:

a. Ciri Remaja Putra

1) Cenderung lebih kuat

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

14

2) Lebih aktif

3) Suaranya besar

4) Badan bagian dada membesar

5) Memproduksi lemak sedikit, sehingga kulit kasar

6) Tmbuh rambut di bagian tertentu

b. Ciri Remaja Putri

1) Pinggulnya melebar

2) Memproduksi lemak banyak sehingga cenderung halus

3) Suaranya melengking

4) Payudara membesar

5) Lebih emosional (perasa)

Siswa kelas XI SMK N 1 Depok Sleman tergolong remaja tengah

atau anak usia belasan tahun yang keadaan perasaan dan emosional

cenderng berubah-ubah. Misal dalam belajar yang awalnya bergairah /

semangat, tiba-tiba enggan dan malas. Keadaan mental, khususnya

kemampuan berfikirnya mulai kritis dan enggan melakukan aktifitas berat.

Ia mulai menolak hal-hal yang kurang dimengerti sehingga sering kali

timbul pertentangan dengan orang tua, guru maupun teman. Pada usia ini,

pertumbuhan fisik belum mencapai kesempurnaan serta keadaan psikisnya

masih labil.

Menurut Ridwan (2008: 124-128) berpendapat bahwa awal masa

remaja berlangsung kira-kira dari usia 13 sampai 16/17 tahun. Masa

remaja disebut pula sebagai masa adolescence, yang mempunyai arti yang

lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.

Selanjutnya Ridwan mengemukakan ciri-ciri masa remaja sebagai berikut:

a. Masa remaja sebagai periode yang penting.

Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya

perkembangan mental, terutama pada awal masa remaja.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

15

b. Masa remaja sebagai periode peralihan.

Apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada

apa yang terjadi sekarang dan masa yang akan datang. Namun bekas

yang ditinggalkan akan mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang

baru.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan.

Perubahan tubuh, minat dan peran pada diri remaja sering

menimbulkan masalah baru, sehingga mereka menginginkan dan

menuntut kebebasan tetapi mereka takut bertanggung jawab

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah.

Masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik

oleh laki-laki maupun perempuan, karena mereka cenderung

mengembangkan kebiasaan yang makin mempersulit keadaannya

sementara mereka tidak percaya akan bantuan orang lain.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

Remaja berusaha mencari identitas diri untuk menjelaskan siapa

dirinya dan apa peranannya di masyarakat.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.

Remaja cenderung berperilaku merusak sehingga diharapkan

bimbingan dan pengawasan dari orang tua agar tidak menimbulkan

ketakutan pada diri remaja tersebut.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

16

Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana ia inginkan

dan bukan apa adanya, terlebih dalam hal harapan dan cita-cita.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

Remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang berhubungan

dengan status dewasa.

6. Faktor-faktor Penghambat dalam Pembelajaran

Faktor-faktor yang diidentifikasi pada penelitian ini, sebagai faktor

yang dapat menimbulkan suatu hambatan pada pelaksanaan pembelajaran

renang di sekolah. Suatu hambatan akan terjadi bila kesiapan siswa untuk

melakukan belajar kurang. Kesiapan belajar siswa sangatlah penting guna

pencapaian hasil yang akan diharapkan, dengan memiliki kesiapan

diharapkan proses pembelajaran renang dapat sesuai tujuan pendidikan

jasmani.

Dalam sebuah proses pembelajaran ada dua hal yang menjadi

bagian penting sebagai akibat dari proses pembelajaran tersebut, yaitu

keberhasilan pelaksanaan dan kegagalan pelaksanaan. Keberhasilan adalah

tujuan yang ingin dicapai dari semua program yang telah ditetapkan,

sedangkan kegagalan merupakan kendala atau hambatan yang sebisa

mungkin dihindari.

Menurut Slameto (2006: 54) faktor yang mempengaruhi belajar

adalah sebagai berikut:

a. Faktor intern, meliputi:

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

17

1) Faktor fisiologis yaitu: faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik individu atau jasmaniah.

2) Faktor psikologis yaitu: intelegensi, perhatian siswa, minat,

bakat, motivasi, kematangan.

b. Faktor ekstern, meliputi:

1) Faktor keluarga yaitu: cara orang tua mendidik anak, relasi

antara kelauarga. Hubungan antara anggota keluarga, orang

tua, anak yang harmonis akan membantu siswa melakukan

aktivitas belajar dengan baik. Dalam hal ini peran orang tua

berada di luar proses Kegiatan Belajar Mengajar Pendidikan

jasmani

2) Faktor sekolah, yaitu: Guru, administrasi, kurikulum (materi),

relasi guru dengan siswa, alat pelajaran dan teman sekitarnya.

Faktor sekolah akan berhubungan langsung dengan proses

kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya pada

materi pelajaran, guru pengajar, sarana parasarana dan teman-

temanya.

3) Faktor masyarakat, yaitu: Kondisi lingkungan masyarakat

tempat tinggal siswa yang memngaruhi belajar siswa.

Menurut Oemar Hamalik (1990: 25), Faktor – faktor yang menjadi

kesulitan belajar siswa terdiri atas: 1) Faktor yang bersumber dari siswa,

meliputi: a) kurangnya minat terhadap bahan pelajaran, b) kebiasaan

belajar, c) kurangnya penguasaan bahan. 2) Faktor yang bersumber dari

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

18

luar siswa, meliputi: a) faktor sekolah: cara memberian pelajaran, kurang

alat-alat, b) faktor keluarga: kurangnya control orang tua dan c) faktor

lingkungan: masyarakat, teman belajar.

Madya Bakthiar Mansor (2005: 45), bahwa ada tujuh faktor yang

mempengaruhi pembelajaran, yaitu:

1) Persepsi dan penanggapan

2) Ingatan dan lupaan

3) Kesediaan pembelajaran

4) Pemindahan pembelajaran

5) Gaya kognitif

6) Kemahiran berfikir

7) Kecerdasan

Agar fungsi pendidik sebagai motivator, inspirator dan fasilitator

dapat dilakukan dengan baik, maka pendidik perlu memahami faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar subyek didik.

Faktor-faktor itu lazim dikelompokan atas dua bagian, masing-masing

faktor fisiologis dan faktor psikologis.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat

diidentifikasi faktor-faktor yang kiranya menyebabkan siswa kelas XI

mengalami hambatan dalam pembelajaran renang di SMK N 1 Depok

Sleman adalah sebagai berikut:

a. Faktor siswa

Siswa adalah subyek utama dalam pendidikan. Siswa yang

setingkat SMK merupakan individu yang dalam masa pertumbuhan

dan perkembangan baik jasmani maupun mentalnya. Dalam hal ini

dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan fisik maupun

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

19

psikologis yang berkembang secara cepat dan mencolok. Dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, guru merupakan salah satu faktor

penentu berhasil atau tidaknya suatu pendidikan pada suatu sekolah.

Untuk menentukan pembelajaran yang tepat maupun bahan ajar

yang berguna bagi siswa, guru pendidikan jasmani perlu mengetahui

karateristik anak. Kemampuan atau karakteristik siswa SLTA ke yang

setara dengan SMK anak kelas XI menurut sukintaka (1992: 45-46)

adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik Jasmani

1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik

2) Senang kepada keterampilan yang baik bahwa mengarah

pada gerak akrobatik

3) Anak laki-laki keadaan jasmaninya sudah cukup baik

4) Anak putri proporsi tubuhnya makin menjadi baik

5) Mampu menggunakan energy dengan baik

6) Mampu membangun kemauan dengan sangat

mengagumkan

b. Karakteristik Psikis / Mental

1) Banyak memikirkan diri sendiri

2) Mental menjadi stabil dan matang

3) Membutuhkan banyak pengalaman dari segala segi

4) Sangat senang terhadap hal-hal ideal dan senang sekali

memutuskan masalah sebagai berikut: pendidikan,

perkawinan, pekerjaan, peristiwa dunia, dan politik serata

kepercayaan.

c. Karakteristik Sosial

1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis

2) Lebih bebas

3) Berusaha lepas dari lindungan orang tua dewasa atau

pendidik

4) Senang dengan masalah perkembangan social

5) Senanng dengan kebebasan diri dan berpetualang

6) Tidak senang dengan persyaratan-persyaratan yang

ditentukan oleh kedua orang tua

7) Sadar untuk berpenampilan lebih baik dengan cara

berpakaian rapid dan bai

8) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadi

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

20

Perubahan yang terjadi pada remaja yang dalam

perkembangan dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan baik fisik

maupun psikisnya harus mendapat perhatian dari pihak orang tua,

pihak sekolah dan individu-individu yang berada di lingkungan

sekitarnya. Sebab pada masa ini rawan akan hal-hal positif.

Perilaku remaja yang menyimpang disebabkan ingin diakui

lingkungannya bahwa remaja mempunyai jati diri yang bisa ditunjukan

baik dengan kegiatan yang positif maupun negatif. Perilaku remaja

tersebut terpengaruh oleh adanya perubahan psikis. Namun perubahan

fisik yang mencolok dari remaja juga membawa konsekuensi ketidak

stabilan emosionalnya sehingga dapat berpengaruh pula terhadap

kegiatan atau aktivitas fisiknya, dalam hal ini terutama pada saat

mengikuti pembelajaran renang.

Dari beberapa pendapat di atas siswa merupakan salah satu

komponen dalam pengajaran yang terpenting diantara komponen

lainya. Tanpa adanya siswa tidak akan terjadi proses pengajaran. Sebab

siswalah yang membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru hanya

berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada siswa.

b. Faktor Guru

Guru merupakan bagian sangat penting dalam pendidikan.

Kehadiran seorang guru mutlah diperluak dalam kegiatan belajar

mengajar. Misalnya saja hanya anak didik yang ada, namun guru tidak

ada maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajardi sekolah.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

21

Janganlah ketiadaan guru, kekurangan duru saja sudah merupakan

masalah.

Guru secara sederhana dapat diartikan sebagai orang yang

memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Karena tugasnya

itulah, guru dapat menambah kewibawaannya dan keberadaan guru

sangat diperlukan masyarakat, mereka tidak meragukan lagi akan

urgensinya guru bagi anak didik. Menurut Undang-Undang No. 14

Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar

dan pendidikan menengah (Anwar Arifin, 2007: 29)

Untuk itu guru dituntut untuk menguasai empat kompetensi

tersebut. Pertama kemampuan pedagogik, misalnya, suatu kompetensi

yang dapat mencerminkan kemampuan mengajar seseorang guru.

Untuk dapat mengajar dengan baik maka yang bersangkutan harus

menguaasai teori dan praktik pedagogik dengan baik, mampu

memberikan evaluasi terhadap apa yang sudah dikerjakan, juga

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi

professional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan

kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Kompetensi ketiga yaitu kompetensi sosial, yakni antar guru siswa

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

22

dapat bekerjasama dalam melaksanakan tugas, berpartisipasi dalam

kegiatan kelembagaan dan kemasyarakatan.

Terakhir adalah kompetensi Kepribadian, diharapkan guru

memiliki jiwa pendidik, terbuka, mampu mengendalikan dan

mengembangkan diri dan memiliki integritas kepribadian. Kompetensi

kepribadian adalah suatu kompetensi yang mencerminkan kepribadian

seorang guru berkaitan dengan profesinya. Dalam hal kepribadian ini

seorang guru hendaknya memiliki sifat dewasa (tidak cengeng),

berwibawa, berakhlak mulia, cerdas dan dapat diteladani masyarakat

utamanya anak didik.

Dari perincian fungsi guru yang searah dengan kompetensinya

yang harus dikuasai, jelaslah tugas guru tidaklah ringan dan sederhana.

Untuk melaksanakan tugasnya guru memerlukan keterampilan,

pengetahuan dan sikap yang cukup memadai. Karena pekerjaan

menyiapkan guru merupakan pekerjaan tidak ringan, sebab harus

memberikan berbagai kemampuan atau kompetensi.

Yaitu memberikan kemampuan siswa dalam hal kemampuan

gerak, menguasai teknik dasar olahraga dan pengetahuan tentang hidup

sehat, guru penjas harus dapat mengembangkan aspek-aspek sangat

penting untuk siswa yang terdiri atas aspek kognitif, aspek kognitif,

aspek efektif, aspek psikomotor,dan aspek fisik.

Kompetensi-kompetensi ini tidak akan terwujud apabila guru

tidak mempunyai motivasi bahwa dirinya mempunyai motivasi untuk

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

23

memperolehnya. Untuk menjalankan fungsinya guru perlu merasa

bahwa dirinya memiliki kompetensi dan merasa mampu menjalankan

fungsinya.

c. Faktor Kurikulum

Kurikulum memilki beberapa pengertian, hal ini menyangkut

pandangan para ahli terhadap kurikulum itu sendiri. Menurut Slameto

(2006: 65) “Kurikulum adalah sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa meliputi penyajian bahan pelajaran agar siswa

dapat menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran”.

Untuk itu pendidikan dan kurikulum sekolah harus senantiasa

releven dengan situasi dan kondisi masyarakat. Bahkan tuntutan dan

kemungkinan yang bakal terjadi pada masyarakat pada generasi

mendatang perlu dipertimbangkan oleh pendidikan sebab masyarakat

merasa tumbuh dan berkembang kemajuan ilmu dan teknologi yang

semakin modern.

Maka pendidikan dan kurikulum dituntut untuk luwes dan

berinovasi serta disesuaikan dengan perkembangan yang pada

zamanya. Dengan demikian jelas kiranya bahwa pendidikan dan

kurikulum harus mempersiapkan para siswa agar mereka mampu hidup

sekarang dan masa yang akan datang di dalam hidup bermasyarakat.

d. Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana mengajar merupakan kelengkapan guru

yang harus dimiliki oleh sekolah. Dalam duaru proses pembelajaran

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

24

banyak hal yang membantu tercapainya tujuan pembelajaran salah

satunya adalah sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana

mencangkup alat dan fasilitas sebagai pendukung proses pembelajaran

penjas khususnya pembelajaran renang di sekolah.

Dikemukakan oleh Agus S. Suryotroboto (2006:4). Sarana

atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran

jasmani, mudah di bawa, dipindahkan oleh pelakunya atau siswa.

Sedangkan prasarana atau fasilitas adalah segala sesuatu yang

diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen

atau tidak dapat dipindah-pindahkan. Menurut Anonim (2008: 1),

Istilah sarana mengandung arti sesuatu yang dapat digunakan atau

dapat dimanfaatkan. Sarana pendidikan jasmani ialah segala sesuatu

yang dapat digunakan atau dimanfaatkan di dalam pembelajaran

pendidikan jasmani dan kesehatan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan

prasarana mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Peserta

didik bias belajar dengan efektif dan menyenangkan bila suatau

sekolah memenuhi kebutuhan belajar. Pentingnya peran serta sarana

dan prasarana harus diperhatikan baik oleh guru maupun sekolah

terutama mengenai sarana dan prasarana yang berhubungan dengan

proses pembelajaran renang.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

25

e. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari anak didik yang ikut

berpengarung terhadap perkembangan anak. Menurut kamus besar

Indonesi (2005: 675) lingungan adalah daerah atau kawasan yang

termasuk didalamnya. Menurut Slameto (2006: 60) kondisi lingkungan

merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Lingkungan

siswa, sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya, ada tiga,

yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam

pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada

lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial

psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap

perkembangan belajar siswa. Termasuk faktor-faktor fisik dalam

lingkungan keluarga antara lain ruangan tempat belajar yang ada,

suasana rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana

lingkungan di sekitar rumah atau tempat belajar. Tidak kalah

pentingnya dengan lingkungan fisik adalah kondisi dan suasana social

psikologis dalam keluarga.

Kondisi dan suasana ini menyangkut keutuhan keluarga, iklim

belajar dan hubungan antar anggota keluarga. Keluarga yang tidak

utuh baik secara struktural maupun fungsional, kurang memberikan

motivasi terhadap perkembangan belajar siswa. Ketidak utuhan dalam

keluarga akan menimbukan kekurangseimbangan baik dalam

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

26

pelaksanaan tugas-tugas kelurga maupun dalam memikul beban-beban

sosial psikologi keluarga.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, sebelumnya

dilakukan oleh, Wasti Danar Dani dengan judul Identifikasi Penghambat

penguasaan Keterampilan Renang Mahasiswa Fakultas Ilmu keolahragaan

Universitas Negeri Yogyakarta (Dipandang dari segi Psikologi) . Populasi

penelitian Mahasiswa Fakultas Ilmu keolahragaan yang menempuh 7 hingga

13 semester. Variabel yang diteliti adalah : latar belakang keluarga, latar

belakang timbulnya gangguan psikologi, bentuk reaksi gangguan yang

dialami, keadaan yang mampu memunculkan gangguan, cara mengatasi

gangguan yang ada, kondisi responden saat ini. Adapun pengumpulan data

dengan teknik wawancara. Subjek peneliti diminta untuk

mengingat/mengevaluasi kembali aspek-aspek yang berkaitan/berpengaruh

dengan stress dan kecemasan.

Hasil penelitian teridentifikasi yang mempengaruhi sebagai

penghambat penguasaan keterampilan renang dari faktor latar belakang

keluarga 12,5 % memiliki anggota keluarga yang takut dengan air. Latar

belakang timbulnya gangguan psikologi 87,5 % mengataka mengalami

pengalaman buruk sendiri. Bentuk reaksi dari gangguan yang dialami 87,5 %

memiliki rasa takut terhadap air. Keadaan yang memunculkan gangguan

psikologi 75 % mengatakan terganggu dengan kedalaman kolam renang cara

mengatasi gangguan yang dialami 75 % merasa tertolong dengan dosen yang

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Hakekat Renangeprints.uny.ac.id/7901/3/BAB 2 - 06601244204.pdf · gaya bebas. Indikator yang diajarkan dalam renang gaya bebas ini meliputi: Teknik bernafas,

27

memberikan alternative dalam mengikuti mata kuliah renang. Kondisi

responden 100 % menyatakan berusaha memberanikan diri untuk mengikuti

mata kuliah renang.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian yang releven,

diketahui mata pelajaran renang merupakan salah satu mata pelajaran yang

wajib untuk siswa di sekolah tertentu. Menguasai pelajaran renang tidaklah

mudah, hal tersebut dikarenakan berbagai faktor penghambat anak dalam

menguasai pelajaran renang. Dengan demikian dalam belajar berenang perlu

memperhatikan faktor-faktor yang menjadi hambatan penguasaan

keterampilan renang. Baik hambatan yang datang dari luar (ekstrinsik)

maupun yang ada dalam diri sendiri (intrinsik). Faktor penghambat

penguasaan mata pelajaran renang siswa adalah suatu keadaan yang

menyebabkan siswa terganggu proses pembelajarannya.

Selama ini pelaksanaanya kelas XI SMK N 1 Depok tidak semua

dapat melakukan gerakan renang yang di ajarkan oleh guru, Khususnya

teknik-teknik dalam renang gaya bebas. Namun sejauh ini belum diketahui

hal-hal yang menghambat siswa tersebut untuk bisa lebih menguasai materi

dalam pembelajaran pendidikan jasmani terutama materi renang gaya bebas

sehingga siswa belum dapat menguasai keterampilan renang sampai pada

batas waktu yang telah ditentukan. Hal inilah mendorong peneliti untuk

mengkaji secara ilmiah melalui skripsi yang berjudul Identifikasi Faktor-

Faktor Penghambat Belajar Renang Pada Siswa Kelas XI Di SMK N 1 Depok.