BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf ·...

23
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Diri a. Pengertian Percaya Diri Percaya diri merupakan keyakinan diri untuk menampilkan tingkah laku kepada arah yang baik. Bandura (Yusuf, 2007: 135) meyakini bahwa ”self-efficacy” merupakan elemen kepribadian yang krusial. Self-efficacy ini merupakan keyakinan diri (sikap percaya diri) terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan. Ketika self efficacy tinggi, siswa merasa percaya diri dapat melakukan respons tertentu untuk memperoleh reinforcement. Sebaliknya apabila rendah, maka siswa merasa cemas bahwa siswa tidak mampu melakukan respons tertentu. Percaya diri digunakan untuk penyesuaian diri dengan lingkungan. Percaya diri menurut Dariyo (2007: 206) adalah kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan. Orang yang percaya diri biasanya mempunyai inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan, mampu menyadari kelemahan dan kelebihan diri sendiri, berpikir positif, menganggap semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Percaya Diri

a. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri merupakan keyakinan diri untuk menampilkan

tingkah laku kepada arah yang baik. Bandura (Yusuf, 2007: 135)

meyakini bahwa ”self-efficacy” merupakan elemen kepribadian yang

krusial. Self-efficacy ini merupakan keyakinan diri (sikap percaya diri)

terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang

akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan. Ketika self

efficacy tinggi, siswa merasa percaya diri dapat melakukan respons

tertentu untuk memperoleh reinforcement. Sebaliknya apabila rendah,

maka siswa merasa cemas bahwa siswa tidak mampu melakukan

respons tertentu.

Percaya diri digunakan untuk penyesuaian diri dengan

lingkungan. Percaya diri menurut Dariyo (2007: 206) adalah

kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh

potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian

diri dengan lingkungan. Orang yang percaya diri biasanya mempunyai

inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan, mampu menyadari

kelemahan dan kelebihan diri sendiri, berpikir positif, menganggap

semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

8

Kepercayaan diri merupakan keyakinan terhadap diri sendiri

melalui proses belajar dengan tujuan tertentu. Hal ini sejalan dengan

pendapat Narulita, S. (2014: 24) mengatakan bahwa:

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap

seseorang terhadap kemampuan pada dirinya sendiri dengan

menerima secara apa adanya baik positif dan negatif yang

dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan

untuk kebahagiaan dirinya.

Siswa sangat penting memiliki rasa percaya diri untuk

tercapainya tujuan yang diharapkannya. Salirawati (2012: 218)

berpendapat bahwa percaya diri diartikan sebagai sikap yakin akan

kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap

keinginan dan harapannya. Hal ini karena dalam setiap tahapan proses

pembelajaran seringkali harus beraktivitas yang membutuhkan percaya

diri, seperti berbicara mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan

guru, tampil presentasi ke depan, mengerjakan soal atau tugas secara

mandiri. Semua aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan siswa jika

siswa tidak mempunyai keyakinan dan kemampuan sendiri.

Rasa percaya diri peserta didik dapat terbentuk bila selalu

membiasakan diri belajar secara teratur sehingga dapat mengatasi

berbagai masalah dan kesulitan dalam menghadapi ujian. Sikap

percaya diri pada umumnya, muncul ketika seseorang akan melakukan

atau terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu dan pikirannya terarah

untuk mencapai hasil yang diinginkan. Aunurrahman (2010: 184)

menjelaskan bahwa rasa percaya diri merupakan kondisi psikologis

seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

9

proses pembelajaran. Rasa percaya diri dapat mempengaruhi fisik dan

mental seseorang dalam melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat

Dimyati dan Mudjiono (2009: 245) bahwa rasa percaya diri adalah

sikap yang timbul dari diri sendiri untuk mewujudkan keinginannya

agar berhasil.

Kepercayaan diri yang dimiliki oleh siswa, siswa dapat

melakukan sesuatu, belajar sesuatu membicarakan sesuatu secara baik.

Mustari (2014: 57) menjelaskan bahwa di sekolah guru-guru dapat

membimbing siswanya agar dapat yakin akan kemampuan dirinya

sendiri. Misalnya, siswa harus berani menyatakan pendapat, harus

berani tampil di hadapan oranglain, harus yakin, tidak ragu-ragu akan

tindakan yang dipilihnya, dan tidak mencontek pekerjaan oranglain.

Oleh karena itu, rasa percaya diri harus selalu ada pada diri siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa percaya diri yaitu suatu perilaku individu dalam kaitannya

keyakinan atas potensi positif yang dimiliki untuk bersikap yang

seimbang dengan struktur emosional yang ada pada diri individu

dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara yakin

bahwa individu yakin akan kemampuan yang dimiliki untuk

menghadapi dan memecahkan suatu permasalahan.

b. Hakikat Percaya Diri

Percaya diri adalah keyakinan bahwa orang mempunyai

kemampuan untuk memutuskan jalannya suatu tindakan yang dituntut

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

10

untuk mengurusi situasi-situasi yang dihadapi. Terdapat beberapa

hakikat percaya diri menurut Mustari (2014: 53-56) adalah:

1) Memiliki Keyakinan

Percaya diri berarti keyakinan pada diri. Mempraktikan

keyakinan dan keberanian dimulai dengan detail-detail kecil dari

kehidupan kita. Oleh karena itu, kita harus mempercayai diri kita

sendiri.

2) Persamaan Kesempatan

Kepercayaan diri saja tidak cukup. Ia perlu infrastruktur

dan jaminan bahwa masyarakat pun mendukung kepercayaan

dirinya.

3) Menghilangkan Inferioritas atau Rasa Minder

Dengan percaya diri, kita sebetulnya diajari bahwa kita

adalah manusia yang sama dengan yang lainnya. Jika ada yang

lebih maju, kita katakan bahwa kita juga manusia seperti mereka.

Oleh karena itu, kita harus merasa bangga pada diri kita sendiri.

c. Ciri-Ciri Percaya Diri

Percaya diri yang besar akan menimbulkan sikap optimis dan

yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya. Menurut Lauster

(Wahyuni, 2014: 54) mengemukakan ciri-ciri orang yang percaya diri,

yaitu:

1) Percaya pada kemampuan sendiri yaitu suatu keyakinan atas diri

sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi yang berhubungan

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

11

dengan kemampuan individu untuk mengevaluasi serta mengatasi

fenomena yang terjadi tersebut.

2) Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan yaitu dapat

bertindak dalam mengambil keputusan terhadap diri yang

dilakukan secara mandiri atau tanpa adanya keterlibatan orang lain

dan mampu untuk meyakini tindakan yang diambil.

3) Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri yaitu adanya penilaian

yang baik dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan

yang dilakukan yang menimbulkan rasa positif terhadap diri dan

masa depannya.

4) Berani mengungkapkan pendapat. Adanya suatu sikap untuk

mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan

kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat

menghambat pengungkapan tersebut.

d. Indikator Rasa Percaya Diri

Kepercayaan diri merupakan sikap individu atau siswa yang

yakin terhadap kemampuan dirinya untuk mencapai tujuan.Sikap

percaya diri dapat diukur dengan melihat indikator yang dapat

dijadikan sebagai pencapaian keberhasilan.Berdasarkan ciri-cirirasa

percaya diri menurut Lauster (Wahyuni, 2014: 54) dapat dijadikan

indikator antara lain:

1) Percaya pada kemampuan sendiri.

2) Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri.

3) Bertindak mandiri.

4) Berani mengungkapkan pendapat.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

12

2. Partisipasi Siswa

a. Pengertian Partisipasi

Pada hakikatnya belajar merupakan interaksi antara siswa

dengan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang

optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam

pembelajaran. Keterlibatan siswa sangat penting dan menentukan

keberhasilan pembelajaran. Sudjana (Darmadi, 2010: 167)

mengemukakan syarat kelas yang efektif adalah:

Adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari

peserta didik. Keterlibatan peserta didik merupakan syarat

utama dalam kegiatan belajar dikelas. Untuk terjadinya

keterlibatan itu, peserta didik harus memahami dan memiliki

tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar.

Keterlibatan peserta didik itu pun harus memiliki arti penting

sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik

oleh sumber belajar.

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak

adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat

sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak

bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan

kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif

mengalami sendiri. Gagne dan Berliner (Dimyati dan Mudjiono, 2009:

45) menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu

merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan, dan

menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Dalam proses

belajar-mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan

masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan,

dan menarik kesimpulan.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

13

Partisipasi siswa dalam belajar merupakan persoalan penting

dan mendasar yang harus dipahami, didasari dan dikembangkan di

dalam proses pembelajaran. Partisipasi belajar ditandai oleh adanya

keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik jika

dibutuhkan. Aunurrahman (2010: 119) mengatakan bahwa keterlibatan

yang dimiliki anak dapat berkembang kearah yang positif bilamana

lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk tumbuh suburnya

sifat aktif itu. Keadaan ini menyebabkan setiap guru perlu menggali

potensi-potensi keberagaman siswa melalui keaktifan yang mereka

aktualisasikan dan selanjutnya mengarahkan aktivitas mereka kearah

tujuan positif atau tujuan pembelajaran.

Partisipasi sebagai keterlibatan siswa dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Suryosubroto (2009: 294) menjelaskan bahwa

partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota

dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang

dilancarkan oleh organisasi serta mendukung pencapaian tujuan dan

bertanggung jawab atas keterlibatannya. Untuk dapat meningkatkan

partisipasi siswa, guru harus menciptakan suasana belajar yang

mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Salah

satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi siswa

adalah dengan memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa

secara positif, melaksanakan diskusi dikelas, dan menunjuk siswa

untuk menjawab pertanyaan ke depan kelas.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

14

Partisipasi siswa di kelas merupakan keterlibatan siswa secara

aktif dalam proses belajar. Partisipasi tersebut dapat ditunjukkan

dengan aktif mengikuti pelajaran, cara siswa memahami pelajaran

guru, mengajukan pertanyaan, cara siswa mengerjakan dan

mengumpulkan tugas. Kompri (2015: 281) menjelaskan bahwa

partisipasi adalah kegiatan pembelajaran dimana semua pihak,

termasuk pendidik dan peserta didik, terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Proses belajar akan berlangsung dengan baik

apabila siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Untuk terjadinya keterlibatan, siswa harus memahami dan

memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar. Darmadi

(2010: 167) menjelaskan bahwa untuk mendorong partisipasi siswa

dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain memberikan

pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif, menggunakan

pengalaman berstruktur, menggunakan beberapa instrumen, dan

menggunakan metode.

Partisipasi sering juga diartikan sebagai keterlibatan peserta

didik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran,

indikator pembelajaran partisipasi, sebagaimana dikemukakan oleh

Knowles (Darmadi, 2010: 167) adalah sebagai berikut:

1) Adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik.

2) Adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi

dalam mencapai tujuan.

3) Dalam kegiatan pembelajaran terdapat hal yang menguntungkan

peserta didik.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

15

Adanya keterlibatan, tanggungjawab, dan umpan balik dari

siswa. Keterlibatan siswa merupakan syarat utama dalamkegiatan

belajar dikelas. Moelyarto (Suryosubroto, 2009: 293) mendefinisikan

partisipasi sebagai pernyataan mental dan emosi seseorang di dalam

situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan

daya pikir dan perasaan mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan,

bersama bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut. Menurut

Evertson dan Edmund (2011: 33) mengemukakan bahwa dapat

melibatkan para siswa dalam pembahasan mengenai peraturan kelas

dengan meminta saran dari mereka dan meminta mereka menyebutkan

perilaku spesifik yang sebaiknya dilakukan setiap orang untuk

menciptakan sebuah iklim yang bagus dalam pembelajaran, yaitu iklim

dimana para siswa merasa nyaman untuk turut serta.

Tunner dan Hellen (2004) hal. 1760 dalam artikel yang

berjudul “Motivational Influences on Student Participation in

Classroom Learning Activities” menyatakan bahwa:

Participation in lessons facilitates learning. There are a

number of ways that students can participate overtly, including

offering their ideas and thoughts spontaneously, volunteering

to answer questions, answering questions when called on,

demonstrating at the chalkboard, talking to peers or the

teacher about tasks, and completing written work. Students

may also participate without these behavioral indicators of

involvement by watching, listening, and thinking.

Partisipasi dalam pelajaran berarti memfasilitasi belajar.

Terdapat sejumlah cara yang siswa dapat berpartisipasi terang-

terangan, termasuk mengeluarkan ide-ide dan pikiran mereka dengan

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

16

spontan, sukarela untuk menjawab pertanyaan, menjawab pertanyaan

saat diminta oleh guru, menunjukkan di papan tulis, berbicara dengan

teman sebaya atau guru mengenai tugas, dan menyelesaikan karya

tulis. Siswa juga dapat berpartisipasi tanpa indikator-indikator perilaku

keterlibatan yaitu dengan menonton, mendengarkan, dan berpikir.

Berdasarkan definisi diatas, dapat dikatakan bahwa partisipasi

adalah keterlibatan seseorang baik pikiran maupun tenaga untuk

memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Partisipasi siswa dalam

pembelajaran sangat penting untuk menciptakan suasana pembelajaran

yang aktif dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran yang

sudah direncanakan bisa tercapai semaksimal mungkin.

b. Unsur-unsur Partisipasi

Unsur-unsur yang terdapat dalam partisipasi (Suryosubroto,

2009: 295) adalah:

1) Keterlibatan anggota dalam segala kegiatan yang dilaksanakan

oleh organisasi.

2) Kemauan anggota untuk berinisiatif dan berkreasi dalam kegiatan-

kegiatan yang dilancarkan oleh organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur partisipasi siswa adalah

kemauan anggota untuk ikut terlibat dengan memberikan inisiatif

dalam kegiatan-kegiatan yang dilancarkan untuk mencapai tujuan

tertentu.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

17

c. Sifat-sifat Partisipasi

Adapun sifat-sifat partisipasi menurut Suryosubroto (2009:

295) adalah:

1) Adanya kesadaran dari para anggota kelompok.

2) Tidak ada unsur paksaan.

3) Anggota merasa ikut memiliki.

Partisipasi siswa dalam pembelajaran penting untuk

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan

sehingga tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan dapat dicapai

semaksimal mungkin. Terdapat beberapa kriteria yang bisa digunakan

dalam menilai proses belajar-mengajar terutama adalah melihat sejauh

siswa aktif berpartisipasi dalam mengikuti proses belajar. Sudjana

(2013: 61) mengatakan bahwa kriteria tersebut dapat dilihat dalam hal

sebagai berikut:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

2) Terlibat dalam pemecahan masalah

3) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapinya

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

18

8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang

dihadapinya.

d. Indikator Partisipasi Siswa

Indikator berfungsi bagi guru sebagai kriteria untuk

memberikan pertimbangan tentang partisipasi siswa, untuk nilai

tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang dimiliki oleh siswa.

Berdasarkan kriteria menurut Sudjana (2013: 61) dapat dijadikan

beberapa indikator yaitu:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.

Siswa aktif dalam mengikuti pelajaran, seperti siswa membaca

LKS atau buku pelajaran, memperhatikan penjelasan guru.

2) Bertanya kepada guru atau siswa terkait persoalan yang

dihadapinya.

Siswa mengajukan pertanyaan ketika proses kegiatan belajar dan

apabila siswa tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

3) Terlibat dalam pemecahan masahan.

Siswa aktif menjawab pertanyaan, mengerjakan soal di depan

kelas, dan mengungkapkan pendapat.

4) Menyelesaikan tugas yang dihadapinya.

Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik.

5) Melaksanakan diskusi kelompok.

Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk

guru.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

19

6) Melatih diri dalam memecahkan masalah.

Siswa aktif mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru dengan

baik dan tepat waktu.

3. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia

serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Sagala (2011: 62)

menunjukkan bahwa “proses pembelajaran merupakan proses yang

mendasar dalam aktivitas pendidikan di sekolah”. Dari proses

pembelajaran tersebut siswa memperoleh hasil belajar yang merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar yaitu mengalami proses untuk

meningkatkan kemampuan mentalnya.

Pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar dengan baik. Dalam proses pembelajaran guru tidak

hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik tetapi juga

membimbing atau memfasilitasi siswa dalam menemukan pengetahuan

dan pengalaman belajar. Pembelajaran menurut Susanto (2013: 19)

adalah bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengerahuan, penguasaan, kemahiran, dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik.

Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai

tujuan tersebut.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

20

Kegiatan pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang

untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai

yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk

mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik

meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, akademisnya, dan lain

sebagainya. Oleh karena itu, pembelajaran menurut Sutadi, dkk. (1996:

10) yaitu usaha sadar guru untuk membantu siswa agar mereka dapat

belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Guru berfungsi sebagai

fasilitator, yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan

situasi yang mendukung agar siswa dapat mewujudkan kemampuan

belajarnya.

Pembelajaran suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang

saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada siswa. Winkel (Daryanto, 2012: 212) menjelaskan

bahwa pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang

untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan

memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan terhadap

rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam

peserta didik.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

21

Tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang

ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu

mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan

bagaimana perkembangan siswa dalam mengaktualisasikan dirinya,

pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Budiningsih (2015:

76) mengatakan bahwa:

Pengalaman emosional dan karakteristik khusus individu

dalam belajar perludiperhatikan oleh guru dalam

merencanakan pembelajaran. Karena seseorang akan dapat

belajar dengan baik jika mempunyai pengertian tentang dirinya

sendiri dan dapat membuat pilihan-pilihan secara bebas ke arah

mana ia akan berkembang.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, yang

dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh siswa. Usaha sadar dari guru untuk membuat siswa

belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang

belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru

dan karena adanya usaha.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran terdiri

dari faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Daryanto (2012: 213)

faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan

pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

22

melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus

memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung

jawab, penguasahan bahan, kondisi fisik dan motivasi kerja.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang

dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan

pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud

adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan

sekolah.

c. Ciri-Ciri Pembelajaran

Menurut Sutadi, dkk. (1996: 11) mengidentifikasikan ciri-ciri

pembelajaran yaitu:

1) Pembelajaran merupakan upaya sadar dan disengaja.

2) Pembelajaran merupakan pemberian bantuan yang

memungkinkan siswa dapat belajar. Dalam hal ini, guru

harus menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai

unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang.

3) Pembelajaran lebih menekankan pada pengaktifan siswa,

karena yang belajar adalah siswa.

Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran di atas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran sebagai usaha sadar yang diciptakan oleh guru.

Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada

peranan dan partisipasi siswa.

d. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan. Tujuan

merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran,

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

23

sebab seluruh aktivitas guru dan siswa diarahkan untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menurut Sardiman (2003:

66) adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat

pengajaran. Hasil pencapaiannya berwujud siswa yang secara bertahap

terbentuk wataknya, kemampuan berpikir, dan keterampilan

teknologinya.

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar

yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Menurut Uno (2007: 34)

tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala

kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.

Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan tujuan belajar siswa. Tujuan

belajar siswa ialah mencapai perkembangan optimal yang meliputi

aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

e. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran harus memahami prinsip

pembelajarannya terlebih dahulu, sehingga dengan dasar tersebut akan

mendapatkan hasil pengelolaan yang optimal. Menurut Daryanto

(2012: 144) prinsip-prinsip pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kunci

Kompetensi ini merupakan pengalaman esensial yang

diperlukan oleh semua jenis pekerjaan. Karena hal ini akan dapat

membantu seseorang dalam berpartisipasi secara aktif, efektif

dalam organisasi.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

24

2) Pembelajaran Berfokus pada Peserta Didik

Pembelajaran berfokus pada peserta didik merupakan

interaksi antara peserta didik dan guru yang kegiatannya berfokus

atau bersentral pada peserta didik.

4. Karakteristik Perkembangan Peserta Didik

a. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

Anak didik adalah anak yang belum dewasa yang memerlukan

bimbingan dan pertolongan dari orang lain yang sudah dewasa, untuk

mencapai kedewasaan, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai

makhluk Tuhan, sebagai suatu pribadi atau individu.

Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah

6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada

pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah

berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah

(6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak usia

sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak

yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang

bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan

sesuatu secara langsung.

Menurut Havighurst (Desmita, 2009: 35) tugas perkembangan

anak usia sekolah dasar meliputi:

1) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam

permainan dan aktivitas fisik.

2) Membina hidup sehat.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

25

3) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.

4) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis

kelamin.

5) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu

berpartisipasi dalam masyarakat.

6) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk

berpikir efektif.

7) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai.

8) Mencapai kemandirian pribadi.

Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut,

guru dituntut untuk memberikan bantuan berupa:

1) Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan

keterampilan fisik.

2) Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya,

sehingga kepribadian sosialnya berkembang.

3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan

pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun

konsep.

4) Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-

nilai, sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan

menjadi pegangan bagi dirinya.

b. Hubungan Perkembangan Intelektual dengan Pembelajaran

Kemampuan intelektual menjadi dasar diberikannya berbagai

kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya.

Kepada siswa sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan seperti

membaca, menulis, dan berhitung. Menurut Yusuf (2011: 69) untuk

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

26

mengembangkan daya nalarnya juga adalah dengan melatih siswa

untuk mengungkapkan pendapat, gagasan, atau penilaiannya terhadap

berbagai hal, baik yang dialaminya maupun peristiwa yang terjadi di

lingkungannya.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa tersebut,

maka pihak sekolah dalam hal ini guru-guru seyogianya memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pertanyaan,

memberikan komentar atau pendapatnya tentang materi pelajaran yang

dibacanya atau yang dijelaskan oleh guru.

B. Hasil Penelitian Relevan

Keberhasilan pembelajaran dapat dicapai salah satunya dengan

memaksimalkan keterampian guru dalam mengelola kelas telah dibuktikan

oleh beberapa peneliti sebelumnya, diantaranya:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari Narulita (2014) tentang

Pengaruh Minat dan Percaya Diri terhadap Hasil Belajar Matematika

Peserta Didik Kelas V SDN di Kelurahan Selat Dalam. Berdasarkan hasil

analisa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh minat dan percaya diri

terhadap hasil belajar. Hal ini ditunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan minat terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan

pengaruh sebesar 70,5%, terdapat pengaruh percaya yang signifikan

percaya diri terhadap hasil belajar matematika dengan sumbangan sebesar

74,3%, terdapat pengaruh yang signifikan minat dan percaya diri terhadap

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

27

hasil belajar matematika dengan sumbangan pengaruh adalah 76,9% dan

sisanya 24,1% dipengaruhi oleh faktor lain, sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara minat dan percaya diri

terhadap hasil belajar matematika kelas V di SDN Kelurahan Selat Dalam.

2. Penelitian oleh Muhammad Putra Utama (2016) tentang Peningkatan

Partisipasi Aktif Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Melalui Model Cooperative Learning Tipe Jingsaw. Berdasarkan hasil

analisis menunjukkan bahwa penggunaan model Cooperative Learning

tipe Jingsaw dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan partisipasi

aktif siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya presentase siswa

yang mencapai partisipasi aktif yang baik dan sangat baik sebesar 53%

(siklus I 26%, siklus II 79%) sehingga dapat disimpulkan bahwa model

cooperative learning tipe jingsaw dapat meningkatkan partisipasi aktif

siswa pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

3. Penelitian oleh Seth Adam Kaesler (2014) tentang “A Case Study of

Teachers of Gifted Elementary Students and the Use of Coaching

Strategies to Develop the Social and Emotional Cognitive Capabilities of

Students”. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Arizona Tenggara.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah empat guru di SD mandiri

yang ada di wilayah Arizona Tenggara. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

sosial dan emosional serta kemampuan kognitif siswa. Selain itu,

penelitian ini juga meneliti pengaruh dari interaksi guru terhadap

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

28

kemampuan kognitif siswa berbakat. Hasil penelitian ini adalah bahwa

praktik guru kelas di SD Mandiri berdampak kepada kemampuan sosial

dan emosional serta kemampuan kognitif siswa berbakat.

4. Penelitian oleh Julianne C. Dan Helen (2004) tentang “Motivational

Influences on Student Participation in Classroom Learning Activities”.

Subjek dalam penelitian ini adalah dua siswa dari dua kelas. penelitian ini

bertujuan untuk menguji bagaimana jenis kebiasaan siswa dalam bekerja

dan berpartisipasi dikelas, berhubungan dengan faktor yang dialami siswa

(prestasi pribadi, prestasi keberhasilan dalam struktur kelas, dan dukungan

guru). Hal ini ada perbedaan persepsi guru, instruksi, dukungan motivasi

dan hambatan dalam berinteraksi dengan keyakinan dan perilaku dari

kedua kelas. Orang-orang berinteraksi yang terkait dengan pola partisipasi

yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa

partisipasi siswa menekankan pada potensi guru baik dukungan dan

mengembangkan karya kebiasaan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, persamaan antara penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah meneliti tentang rasa percaya diri siswa dan

mendeskripsikan tentang partisipasi aktif siswa di kelas. Perbedaan dari

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada variabel yang

dipengaruhi. Jika pada penelitian sebelumnya terdapat pengaruh percaya diri

terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika dan peningkatan partisipasi

aktif siswa menggunakan model cooperative learning tipe jingsaw, sedangkan

dari penelitian ini meneliti tentang pengaruh rasa percaya diri terhadap tingkat

partisipasi siswa dalam pembelajaran kelas IV di SD Negeri Gugus Permadani

Purwojati.

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Percaya Dirirepository.ump.ac.id/4372/3/BAB II.pdf · Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dari sikap ... menghadapi dan memecahkan

29

C. Kerangka Pikir

Percaya diri sebagai suatu keyakinan seseorang dengan sukses mampu

berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk mengakibatkan hasil yang

diharapkan. Untuk menciptakan partisipasi yang baik diperlukan potensi diri

berupa rasa percaya diri yang baik pula. Siswa yang memiliki rasa percaya diri

akan bertindak mandiri dengan membuat pilihan dan mengambil keputusan

sendiri, dimana siswa akan mampu bertindak dengan segala penuh keyakinan

dan memiliki partisipasi diri sehingga merasa bangga atas prestasinya.

Proses pembelajaran yang melibatkan siswa, diharapkan akan

memberikan pemahaman konsep materi pelajaran. Pembelajaran yang inovatif

perlu diterapkan agar siswa dapat aktif serta memiliki rasa percaya diri dan

prestasi belajar yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh rasa percaya diri terhadap tingkat partisipasi siswa dalam

pembelajaran kelas IV di SD Negeri Gugus Permadani Purwojati. Kerangka

pikir penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir diatas dirumuskan

hipotesis penelitian yaitu: Terdapat pengaruhrasa percaya diri terhadap tingkat

partisipasi siswa dalam pembelajaran kelas IV di SD Negeri Gugus Permadani

Purwojati.

Rasa Percaya Diri Siswa

yang Tinggi

Partisipasi Siswa menjadi Baik

Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017