BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay...

22
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini 1. Pengertian Bahasa Anak Usia Dini Menurut Santrock (2007: 353) bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi lisan, tertulis, atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem atau simbol–simbol.Bahasa terdiri dari kata–kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya. Perkembangan bicara itu sendiri menurut Hildebrand (dalam Moeslichatoen, 2004 : 19) adalah untuk menghasilkan bunyi verbal. Hal utama untuk menghasilkan bicara adalah kemampuan mendengar dan membuat bunyi verbal.Pengucapan merupakan faktor penting dalam berbicara dan pemahaman.Kemampuan berbicara bila anak memberi arti kata–kata baru, menggabungkan kata–kata baru dan memberikan pernyataan dan pertanyaan. Ini merupakan penggabungan proses berbicara, kreatifitas dan berfikir. Anak akan mengembangkan bahasa bila memahami kata–kata dan kalimat sederhana serta mempelajari kosa kata yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari–hari. Misalnya kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan waktu.Kemampua ini diperoleh dari kehidupan sehari–hari. 8 Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

1. Pengertian Bahasa Anak Usia Dini

Menurut Santrock (2007: 353) bahasa merupakan suatu bentuk

komunikasi lisan, tertulis, atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem

atau simbol–simbol.Bahasa terdiri dari kata–kata yang digunakan oleh

masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi dan

mengkombinasikannya.

Perkembangan bicara itu sendiri menurut Hildebrand (dalam

Moeslichatoen, 2004 : 19) adalah untuk menghasilkan bunyi verbal. Hal

utama untuk menghasilkan bicara adalah kemampuan mendengar dan

membuat bunyi verbal.Pengucapan merupakan faktor penting dalam

berbicara dan pemahaman.Kemampuan berbicara bila anak memberi arti

kata–kata baru, menggabungkan kata–kata baru dan memberikan

pernyataan dan pertanyaan. Ini merupakan penggabungan proses

berbicara, kreatifitas dan berfikir. Anak akan mengembangkan bahasa bila

memahami kata–kata dan kalimat sederhana serta mempelajari kosa kata

yang diperlukan untuk berkomunikasi sehari–hari. Misalnya kata benda,

kata kerja, kata sifat, kata keterangan waktu.Kemampua ini diperoleh dari

kehidupan sehari–hari.

8

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

9

Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1997: 180), perkembangan bahasa

anak usia dini dapat dipakai sebagai tolak ukur kecerdasannya dikemudian

hari. Pada masa itu, anak menguasai kemampuan bicara, tetapi mereka

harus lebih banyak belajar sebelum mereka mencapai kemampuan

berbahasa orang dewasa.

Dengan kata lain perkembangan bahasa anak adalah kemampuan

mendengar dan membuat bunyi verbal sehingga anak dapat memberi arti

kata–kata baru, dapat menggabungkan kata, dapat memberikan pernyataan

dan pertanyaan untuk berkomunikasi sehari–hari sehingga dapat

mengembangkan bahasa anak.

Menurut Musfiroh (2008:7) Perkembangan merupakan suatu

perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai

faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif dan sosio–

emosional. Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang

meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (unit bahasa),

semantic (variasi arti), dan pregmatik (penggunaan bahasa). Dengan

bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran,

maupun perasaannya pada orang lain. Perkembangan bahasa juga terbagi

atas dua periode besar, periode tersebut yaitu periode prelinguistik (0–1

tahun) dan linguistik (1–5 tahun).

2. Bentuk – Bentuk Komunikasi pada Anak Usia Dini

Hurlock (1978 : 176) bahasa mencakup setiap sarana komunikasi

dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

10

kepada orang lain. Termasuk di dalamnya perbedaan bentuk komunikasi

yang luas seperti : tulisan, bicara, bahasa simbol, ekspresi muka, isyarat,

pantomime dan seni.

Gleason (Dalam Santrock 2007:353-355) bahasa ditata dan

diorganisasikan dengan sangat baik. Organisasi tersebut melibatkan sistem

aturan: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan pragmatik.

a. Fonologi setiap bahasa dibentuk dari suara – suara dasar.Fonologi

adalah sistem suara dari sistem bahasa, termasuk suara – suara yang

digunakan dan bagaimana suara–suara tersebut dikombinasikan.

Dalam bahasa inggris memiliki bunyi “sp”, “ba”, dan “ar”.Tetapi

rangkaian bunyi “zx” dan “qp” tidak ada.Fonem adalah unit terkecil

dari suara yang mempengaruhi makna.

b. Morfologi mengacu pada unit–unit makna yang membentuk formasi

kata.Morfologi merupakan unit terkecil yang masih memiliki makna

yang berupa kata (atau bagian kata) yang tidak dapat dipecah lagi

menjadi bagian bermakna yang lebih kecil.Beberapa kata terdiri dari

sebuah morfem tunggal. (contohnya kata tolong), sedangkan kata–kata

dari dua morfem yaitu: “tolong” + “pe “, dengan morfem “pe” berarti

“seseorang yang” berarti (seseorang yang menolong). Jadi, tidak

semua morfem adalah kata–kata yang berdiri sendiri.

c. Sintaksis meliputi bagaimana kata–kata dikombinasikan sehingga

membentuk frasa–frasa dan kalimat–kalimat yang dapat

dimengerti.Seiring dengan perkembangan dalam berbahasa, anak

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

11

mulai melibatkan komponen fonologi maupun morfologi lebih banyak

dalam mengucapkan kalimat tiga atau empat kata.

d. Semantik mengacu pada makna kata dan kalimat.Setiap kata memiliki

sekumpulan makna semantik atau atribut-atribut penting terkait makna

kata. Misalnya kata “perempuan” dan “wanita”, memiliki kesamaan

ciri semantik tetapi berbeda secara semantik dalam hal usia.

e. Pragmatik merupakan sistem terakhir dari aturan bahasa, pragmatik

yakni penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks–konteks yang

berbeda.Misalnya menggunakan bahasa yang sopan dalam situasi-

situasi yang tepat, seperti ketika berbicara dengan guru.

Menurut Gardner (Sujiono, 2012: 185) ada delapan kecerdasan

jamak yang dimiliki oleh anak, yaitu kecerdasan linguistik, logika

matematika, kinestetika, visual spasial, musikal, naturalistik, interpersonal,

dan intrapersonal. Kecerdasan jamak tersebut berkesinambungan antara

yang satu dengan yang lain. Disini akan dijelaskan tentang kecerdasan

linguistik.

Kecerdasan linguistik (word smart) adalah kecerdasan dalam

mengolah kata/kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara

lisan maupun tertulis.Orang yang cerdas dalam bidang ini dapat

berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur atau mengajar dengan

efektif dengan kata-kata yang diucapkannya. Kecerdasan ini memiliki

empat ketrampilan yaitu: menyimak, membaca, menulis dan berbicara.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

12

Bromley (dalam Dhieni, 2009: 1.19) menyebutkan empat macam

bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

3. Fungsi Kemampuan Bahasa pada Anak Usia Dini

Terdapat beberapa fungsi bahasa menurut Halliday (dalam

Moeslichatoen 2004:95) yaitu bahasa sebagai alat yang dapat memuaskan

kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya. Hal ini biasanya

dinyatakan dengan “saya ingin”. Bahasa juga berfungsi mengatur anak

untuk dapat mengendalikan tingkah laku orang lain. Bahasa berfungsi

sebagai hubungan antar pribadi dalam lingkungan sosial.Selanjutnya

bahasa juga berfungsi bagi diri anak sendiri.Anak menyatakan

pandangannya, perasaannya dan sikapnya yang unik serta melalui bahasa

anak dalam membangun jati diri anak.

Bahasa juga berfungsi heuristik, sesudah anak dapat membedakan

dirinya dengan lingkungan.Anak menggunakan bahasa yang dikuasainya

untuk memiliki dan memahami lingkungan.Fungsi imajinatif, dengan

bahasa anak dapat menghindarkan diri dari kenyataan dan memasuki alam

semesta yang dibangunnya sendiri. Dan fungsi yang terakhir yaitu fungsi

informatif yaitu anak dapat mengkomunikasikan informasi baru kepada

orang lain dengan menggunakan bahasa.

Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana, 2005:17) bahasa

mempunyai tiga fungsi, fungsi yang pertama yaitu penamaan atau

penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan atau

orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

13

komunikasi. Selanjutnya fungsi bahasa yang kedua adalah sebagai

interaksi dimana bahasa menekankan pada berbagai gagasan dan emosi

yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan

kebingungan. Bahasa juga berfungsi sebagai informasi yang dapat

disampaikan kepada orang lain, ini yang disebut fungsi transmisi dari

bahasa. Dengan bahasa anak tumbuh dari organisme biologis menjadi

pribadi dalam kelompok.

Menurut Smilansky (dalam Rachmawati, 2010: 65) menemukan

tiga fungsi bahasa pada anak yaitu menirukan ucapan orang dewasa,

membayangkan situasi (dialog) dan mengatur permainan.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bahasa Anak Usia Dini

Menurut para ahli perilaku (dalam Dhieni, 2009: 2.9) ada beberapa

faktor yang penting dalam mempelajari bahasa, antara lain, imitasi yang

berarti bahasa dipelajari melalui peniruan dari contoh orang dewasa.

Reward, yang berarti hadiah. Mereka akan memberikan reward pada siswa

yang memberikan respon yang benar, dan mengacuhkan respon siswa

yang tidak sesuai. Reinforcemet, yang berarti penguat dan frekuensi suatu

perilaku.

Sedangkan menurut para ahli interaksionis (dalam Dhieni, 2009:

2.26) menjelaskan bahwa berbagai faktor seperti sosial, linguistik,

kematangan, biologis, dan kognitif, saling mempengaruhi, berinteraksi,

dan memodifikasi satu sama lain sehingga berpengaruh terhadap

perkembangan bahasa individu.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

14

Perkembangan bahasa anak usia dini, dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Syamsu Yusuf (2007:121-122) faktor-faktor yang

mempengaruhinya antara lain, faktor kesehatan, apabila pada usia dini dua

tahun pertama, anak mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut

cenderung akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam

perkembangan bahasanya. Faktor integensi, anak yang perkembangan

bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi normal atau

diatas normal.Namun begitu tidak semua anak yang mengalami

kelambatan perkembangan bahasanya pada usia awal, dikategorikan

sebagai anak yang bodoh.

Yusuf (2007: 121-122) faktor status sosial ekonomi keluarga, status

sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari

keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya

dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik.

Faktor jenis kelamin, pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan

dalam vokalisasi antar pria dengan wanita. Namun mulai usia dua tahun,

anak wanita menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari anak pria.

Faktor hubungan keluarga, hubungan yang sehat antara orang tua

dengan anak (penuh perhatian dan kasih) memfasilitasi perkembangan

bahasa anak. Sedangkan hubunganyang tidak sehat mengakibatkan anak

akan mengalami kesulitan atau kelambatan dalam perkembangan

bahasanya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

15

5. Tahap–Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Tahap–tahap perkembangan bahasa menurut William Stern dan

Clara Stern (dalam Yusuf, 2007: 158) yakni pada usia 6-12 bulan (masa

permulaan atau stadium purwoko), masa ini disebut masa meraban yang

artinya masa mengeluarkan bermacam-macam suara yang tidak berarti.

Pada masa ini anak sering mengulang beberapa suku kata, seperti ba-ba-

ba, ma-ma-ma, dan pa-pa-pa.Usia 12-16 bulan (masa pertama atau stadium

kalimat suku kata), pada masa ini anak sudath dapat mengucapkan kata,

misalnya mama, papa, mamam.

William Stern dan Clara Stern (dalam Yusuf, 2007: 158)

mengatakan bahwa tahap perkembangan bahasa usia 16-24 bulan (masa

kedua/stadium nama) pada masa ini anak sudah mulai timbul kesadaran

bahwa setiap orang atau benda mempunyai nama. Anak sering berbicara

sendiri (monolog), baik dengan diri sendiri, maupun dengan benda–benda

mainannya.Usia 24-30 bulan (masa ketiga) pada masa ini anak bisa

menyusun kalimat tunggal, mampu memahami perbandingan, menanyakan

nama dan tempat, serta menggunakan kata-kata yang berawalan dan yang

berakhiran. Dan usia 30-72 bulan (masa keempat) pada masa ini anak

dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya, anak

banyak menanyakan soal waktu-sebab akibat melalui pertanyaan-

pertanyaan.

Hartati (2005: 17-22) menyatakan bahwa usia 2-4 tahun

melaksanakan 2 perintah sekaligus, menggunakan kalimat tanya dan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

16

kalimat sangkal ya atau tidak, menyebutkan nama diri dan jenis

kelaminnya, dapat menyatakan hak milik, merangkai 2 kata, mengerti

kata–kata yang ditujukan kepada dirinya, menceritakan suatu kejadian

secara sederhana, mulai mengerti larangan.

Usia 4-6 tahun dapat berbicara dengan kalimat sederhana yang

lebih baik, dapat melaksanakan 3 perintah lisan secara sederhana, senang

mendengarkan dan menceritakan cerita sederhana secara berurut dan

mudah dipahami, menyebut nama, jenis kelamin, dan umur, menyebut

nama panggilan orang lain, menggunakan kata sambung, mengajukan

banyak pertanyaan, menggunakan dan menjawab beberapa kata tanya,

membandingkan 2 hal, memahami hubungan timbal balik, mampu

menyusun kalimat sederhana, mengenal tulisan sederhana.

Umur 6-8 memperkenalkan diri, nama, alamat, dan keluarganya,

menceritakan banyak hal, menggunakan kata seperti bahasa orang dewasa,

dapat menyebutkan anggota badan sambil bernyanyi, mengerti makna dan

fungsi suatu kata, bercerita dengan gambar yang dibuatnya, mulai berfikir,

berbicara, dan bermain, dengan berbagai bentuk kata dan bahasa,

menyempurnakan kalimat sederhana, menyempurnakan kalimat dengan

mengisi titik-titik, menyempurnakan kalimat lisan dengan gambar.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

17

B. Metode Demonstrasi dengan Media Picture and Picture

1. Pengertian Metode Demonstrasi pada Anak Usia Dini

Suryosubroto (2002: 149) metode adalah cara, yang dalam

fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya,

diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Tetapi

khususnya dalam bidang pengajaran di sekolah, ada beberapa faktor lain

yang ikut berperan dalam menentukan efektifnya metode mengajar, antara

lain adalah faktor guru itu sendiri, faktor anak dan faktor situasi

(lingkungan belajar).

Sudirman (1991: 133) metode demonstrasi adalah cara penyajian

pelajaran dengan menunjukkan kepada siswa suatu proses atau benda

tertentu yang sedang dipelajari. Baik sebenarnya maupun tiruan yang

sering disertai dengan penjelasan lisan.Memberikan variasi cara-cara guru

mengajar dengan menunjukkan secara nyata dalam bentuk asli maupun

tiruan sehingga siswa-siswa dapat mengamati dengan jelas dan pelajaran

lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002: 90) metode demonstrasi

adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan

kepada siswa suatu proses, situasi atau bendatertentu yang sedang

dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang disertai dengan penjelasan

lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk

pengertian dengan baik dan sempurna.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

18

Metode demonstrasi menurut Sanjaya (2010: 152) metode

demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan

atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau

benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode

penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan lisan oleh guru.

Menurut Sudjana (2010: 83) demonstrasi dan eksperimen

merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para

siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta

(data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode

mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.

Menurut Sagala (2011: 210) metode demonstrasi adalah

merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-

metode mengajar lainnya. Metode demostrasi adalah pertunjukan tentang

proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan

tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh

peserta didik, secara nyata atau tiruan.

Menurut Moeslichatun (2004: 7)demonstrasi berarti menunjukan,

mengerjakan, dan menjelaskan.Jadi dalam demonstrasi kita menunjukan

dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu.

2. Media Picture and picture

Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002 : 120) media adalah sumber

belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda,

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

19

ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh

pengetahuan dan ketrampilan.

Menurut Gagne (dalam Azhar, 2007: 4) media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan anak yang dapat mendukung anak

untuk belajar.Sedangkan Briggs (dalam Azhar, 2007: 4) berpendapat

bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran serta

mendorong anak untuk belajar.

Hamalik (1983: 21) media adalah suatu alat bantu yang digunakan

oleh suatu organisasi guna tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja

dengan hasil yang maksimal. Media menurut Robert (dalam Sanjaya,

2012: 65) media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber

(source) dan penerimaan (receicer) informasi.

Menurut Arsyad (2009: 77) kata media berasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau

“pengantar”. Menurut Sujiono (2008: 98) media berasal dari bahasa latin

yang artinya “antara”. Pengertian tersebut menggambarkan suatu

perantaraan dalam penyampaian informasi dalam suatu sumber kepada

penerima.

Menurut Sanjaya (2012: 34) media adalah perantara dari sumber

informasi ke penerima informasi, contoh video, televisi, komputer dan lain

sebagainya.Sedangkan menurut Gerlach dan Elly (dalam Arsyad 2009: 12)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

20

manusia, materi/kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap.

Menurut Yunita (2009 :6) picture and picture adalah suatu model

belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi

urutan logis. Langkah–langkah pembelajaran dengan metode picture and

picture yaitu: Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,

menyajikan materi sebagai pengantar, guru menunjukkan/memperlihatkan

gambar–gambar yang berkaitan dengan materi, guru menunjuk/memanggil

siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar–gambar menjadi

urutan yang logis, guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan

gambar tersebut, dari alasan atau urutan gambar tersebut guru mulai

menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai,

kesimpulan/rangkuman.

Kebaikanpicture and picture yaitu: Guru lebih mengetahui

kemampuan masing–masing siswa, melatih berpikir logis dan sistematis.

Adapun kekurangan picture and picture yaitu memakan banyak waktu dan

banyak siswa yang pasif.

Media yang digunakan pada penelitian pengembangan bahasa ini

adalah metode demonstrasi dengan media picture and picture.

3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi dengan Media Picture and

picture

Kegiatan demonstrasi yang dilakukan pada penelitian ini anak

menyusun gambar sesuai dengan urutannya sehingga sistematik.Pada

kegiatan ini memberikan peluang pada siswa untuk berfikir untuk

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

21

mengurutkan gambar tersebut agar menjadi urutan yang logis. Kemudian

guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru agar pembelajaran

metode demonstrasi berjalan efektif diantaranya adalah guru harus

menyusun tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar, guru hendaknya

mempertimbangkan dengan seksama apakah dengan tehnik yang akan

dipakai sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar telah

dirumuskan. Guru juga harus mempertimbangkan jumlah siswa dalam

kelas, apakah memberikan kesempatan untuk berdemonstrasi dan yang

terakhir guru hendaknya mengecek kembali media yang akan diguanakan

untuk demonstrasi tentang kondisi dan jumlahnya.

Guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan

menggunakan metode yang dapat meningkatkan perkembangan logika dan

penambahan perbendaharaan kata. Guru menerapkan metode demonstrasi

pada anak agar anak dapat mengembangkan kemampuan pengamatan,

pendengaran dan pengelihatan secara optimal, mengkonkritkan suatu

informasi yang disajikan agar perhatian siswa dapat dipusatkan pada

pembelajaran yang diberikan. Memberikan motivasi yang kuat pada siswa

agar lebih giat belajar berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman

langsung serta dapat memperoleh kecakapan.

Untuk mengajarkan suatu materi sering kali tidak cukup bila guru

Kelompok Bermain hanya menjelaskan secara lisan saja. Karena dengan

kegiatan demonstrasi, guru dapat meningkatkan pemahaman anak

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

22

melalui penglihatan dan pendengaran. Anak diminta untuk

memperhatikan dan mendengarkan baik-baik semua keterangan guru

sehingga ia lebih paham dalam mengerjakan sesuatu.

C. Kriteria Keberhasilan

1. Pedoman Penilaian

Nana Sudjana (2009: 3) penilaian adalah proses memberikan atau

menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria

tertentu. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

hasil–hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

Pedoman penilaian menurut Dimyati (2013:95)yaitu :catatan hasil

penilaian perkembangan anak dicantumkan pada kolom penilaian di RKH.

Tanda satu bintang dicantumkan pada kolom penilaian di RKH untuk

anak yang belum berkembang (BB) sesuai dengan indikator, tanda bintang

dua untuk anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan

indikator seperti yang diharapkan di RKH,tanda bintang tiga untuk

anak yang berkembang sesuai harapan (BSH) pada indikator dalam

RKH,dan tanda bintang empat untuk anak yang berkembang

sangat baik (BSB) melebihi indikator yang diharapkan dalam RKH.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pedoman penilaian dari

Kemendiknas Dirjen Mandas dan Menengah Direktorat Pembinaan TK SD

dengan ketentuan tanda satu bintang untuk anak yang belum

berkembang (BB) sesuai dengan indikator, tanda bintang dua untuk

anak yang mulai berkembang (MB) sesuai dengan indikator yang

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

23

diharapakan dalam RKH,tanda bintang tiga untuk anak yang

sudah berkembang sesuai harapan (BSH) pada indikator dalam RKH, dan

tanda bintang empat

Menurut Depdiknas (dalam Sudaryati, 2010: 16) pencatatan hasil

penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut :

a. Anak yang belum mencapai indicator seperti yang diharapkan dalam

SKH atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada

kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan (Ο)

b. Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam SKH atau

mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan secara

tepat/cepat/lengkap/benar, maka pada kolom penilaian dituliskan

nama anak dan tanda bulatan penuh (●)

c. Jika semua anak menunjukkan kemampuan sesuai indicator yang

tertuang dalam SKH maka pada kolom penilaian dituliskan nama

semua anak dengan tanda cek (√).

Menurut Departemen Agama RI (2004: 50) cara pencatatan hasil

penilaian harian dicatat dengan menggunakan simbol–simbol yaitu (Ο)

digunakan untuk menilai anak yang perilakunya belum sesuai dengan apa

yang diharapkan dan belum dapat menyelesaikan tugas dengan baik.(√)

digunakan untuk menilai anak yang perilakunya sedang berada pada

tahap proses menuju yang diharapkan (belum stabil). (●) digunakan

untuk menilai anak yang perilakunya melebihi dengan apa yang

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

24

diharapkan dan sudah mendapat menyelesaikan tugas melebihi yang

direncanakan guru.

2. Indikator Hasil Belajar

Pengembangan metode demontrasi dengan media picture and

picture di kelompok bermain bertujuan menggembangkan kemampuan

bahasa, dengan menggunakan metode demontrasi anak dapat

melaksanakan kegiatan yang dapat membantu siswa dalam mengalami

kesulitan belajar, menggembangkan kemampuan penggamatan dan

penglihatan siswa dalam mengkonkritkan informasi yang disajikan.

Welton dan Mallon (dalam Moeslichatoen, 2004: 18) bahasa

merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan

bila anak berhubungan dengan orang lain. Anak yang sedang berkembang

mengkomunikasikan kebutuhannya, pikirannya dan perasaannya melalui

bahasa dengan kata–kata yang mempunyai makna unik.

Bronson (dalam Musfiroh, 2005: 84) berpendapat bahwa anak

usia 4 tahun mulai menunjukkan minat aktivitas literasi seperti mengeja

huruf dan bunyi, menjiplak huruf, dan aktivitas lain yang berkaitan dengan

buku.

Menurut Pusat Kurikulum Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini

tahun (2007: 13) yang termasuk pengembangan bahasa bagi Kelompok

Bermain adalah sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

25

Table 2.1 Indikator Hasil Belajar

No Indikator Yang Diharapkan

(Kemampuan Bahasa)

1 Menyebutkan nama benda atau gambar yang diperlihatkan

2 Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan

3 Bercerita tentang gambar yang disediakan dengan urut dan bahasa yang jelas

4 Berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang komplek terdiri dari 5-6 kata.

Dari indikator tersebut dapat disimpulkan bahwa :

Berdasarkan pendapat para tokoh, dengan bahasa anak mampu

mengekspresikan pikiran dan pengetahuan.Selain itu anak juga sudah

menunjukkan minat aktivitas yang berkaitan dengan buku.Dalam

penelitian ini, diharapkananak mampu menyebutkan satu persatu nama

gambar yang diperlihatkan. Setelah itu, anak mengurutkan gambar

sesuai dengan yang ada dipikiran anak. Anak kemudian mampu

menceritakan alasan atau urutan gambar tersebut, dari alasan atau

urutan tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai

kompetensi yang akan dicapai.

Batas ketuntasan 80%, yaitu penelitian dikatakan berhasil jika

dapat mencapai minimal 80%. Cara menghitung prosentase

keberhasilan penelitian tersebut dapat dilihat dengan Rumus sebagai

berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

26

prosentase (%) = x 100%

Keterangan :

1. n = Jumlah peserta didik yang sudah berkembang sesuai harapan

2. N = Jumlah seluruh peserta didik 3. % = Prosentase

D. Kerangka Berpikir

Ganeshi (dalam Susanto 2011:74) mengungkapkan bahwa bahasa anak

tidak dimulai dari kata ke huruf lalu pengalaman, tetapi dari pengalaman atau

perbuatan ke huruf baru ke kata.

Bermain merupakan wahana yang memungkinkan anak–anak

berkembang optimal.Catron dan Allen (dalam Musfiroh, 2005:1) bermain

secara langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan seluruh aspek

perkembangan anak. Kegiatan bermain memungkinkan anak belajar tentang

diri mereka sendiri, orang lain dan lingkungannya. Dalam kegiatan bermain,

anak bebas untuk bereksplorasi, berimajinsi dan menciptakan sesuatu.

Setelah peneliti melakukan observasi, peneliti melakukan penelitian

yang dimulai dengan siklus 1.Dalam penelitian metode yang digunakan adalah

metode demonstrasi dengan media picture and picture.Pembelajaran yang

diawali pada siklus 1. Pada siklus pertama akan dilakukan 3x pertemuan. Ada

peningkatan yang terlihat, minat meningkat untuk mengikuti pembelajaran

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

27

yang diberikan peneliti.Pada siklus pertama ini peningkatan berbahasa anak

meningkat tetapi belum maksimal.

Setelah siklus pertama dilakukan, karena hasilnya belum maksimal

peneliti mengulang kembali penelitian tersebut dengan menggunakan siklus

2.Pada siklus ke 2 juga dilakukan dengan 3x pertemuan. Peneliti

menggunakan metode yang sama. Pada pemakaian metode tersebut anak

terlihat banyak peningkatan sehingga ketuntasan dan hasil belajar

meningkat.Dari pembelajaran tersebut peningkatan bahasa pada anak

meningkat maksimal dan optimal sehingga penelitian dinyatakan berhasil.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode demonstrasi

dengan media picture and picture agar alasan tersebut dikarenakan agar anak

mampu menambah perbendaharaan kata yang dimiliki oleh anak.Selain itu

karena dengan media picture and picture tersebut akan memancing anak untuk

menceritakan alasan mengapa mereka menyusun gambar dengan urutan

tersebut. Sehingga kemampuan berbahasa anak meningkat setelah

diadakannya beberapa kali pertemuan dalam setiap siklusnya.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

28

Untuk mempermudah pemahaman kegiatan ini, maka dibuat kerangka

berpikir sebagai berikut :

Dilakukan upaya perbaikan

dengan PTK

Siklus 1

Metode demonstrasi

dengan mediapicture and

picture

Kemampuan bahasa anak

untuk berbicara

mengungkapkan

pendapatnya sudah ada

peningkatan, tetapi

masih rendah

Kondisi sudah meningkat

ada perbaikan, tetapi

belum maksimal

- Kegiatan pembelajaran

sudah maksimal

- Kemampuan bahasa anak

untuk berbicara sudah

maksimal

Siklus II

Metode Demonstrasi

dengan mediaPicture and

Picture

Terjadi perbaikan yang optimal

pada kemampuan bahasa dalam

berbicara dan penelitian berhasil.

Kondisi Awal

Kemampuan bahasa anak dalam

berbicara atau menyampaikan

pendapat mereka masih sangat

rendah.

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Bahasa Anak Usia …repository.ump.ac.id/5484/3/Rani Usay Bhintari_BAB II.pdf · masyarakat beserta aturan–aturan untuk menyusun berbagai variasi

29

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif berbentuk penelitian tindakan kelas dan dirancang

dalam 2 siklus. Masing – masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu

perencanaan ( planning ), pelaksanaan tindakan ( action ), pengamtan (

observation ), dan refleksi ( refleksion ). Subyek penelitian adalah anak

Kelompok Bermain Az–Zahra Kalikajar. Metode pengumpulan data

diperoleh melalui lembar observasi aktivitas anak selama proses

pembelajaran dan dokumentasi berupa foto selama pembelajaran.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: “

Penerapan metode demonstrasi dengan media picture and picture dapat

meningkatkan kemampuan bahasa pada kelompok A Kelompok Bermain Az–

Zahra Kalikajar tahun ajaran 2012-2013.”

Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa..., Rani Usay Bhintari, FKIP UMP, 2013