BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention)...

21
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA) Iranto (2012) menyatakan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) atau teori tindakan bersama atau sering dikenal dengan teori tindakan beralasan yang dikembangkan oleh Ajen dan Fishbein (1980). TRA adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Secara singkat, praktik atau perilaku TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan masa lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk melaksanakan pendapat tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila mereka memandang perbuatan itu positif. Jogiyanto (2007) dalam Iranto (2012) mengatakan bahwa secara keseluruhan perilaku seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaannya, karena kepercayaan seseorang mewakili informasi yang mereka peroleh tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Nasution (2004) berpendapat bahwa dengan reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention)...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA)

Iranto (2012) menyatakan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) atau

teori tindakan bersama atau sering dikenal dengan teori tindakan beralasan yang

dikembangkan oleh Ajen dan Fishbein (1980). TRA adalah suatu teori yang

berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan.

Secara singkat, praktik atau perilaku TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat

dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh

keyakinan akan hasil dari tindakan masa lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh

keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk melaksanakan pendapat

tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan

melakukan suatu perbuatan apabila mereka memandang perbuatan itu positif.

Jogiyanto (2007) dalam Iranto (2012) mengatakan bahwa secara

keseluruhan perilaku seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan

kepercayaannya, karena kepercayaan seseorang mewakili informasi yang mereka

peroleh tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Nasution (2004)

berpendapat bahwa dengan reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal,

akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model

perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

12

Iranto (2012) menyatakan bahwa TRA merupakan tahapan manusia

melakukan suatu tindakan. Pada tahap awal, perilaku (behavior) diasumsikan

ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur

kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku. Pada tahap berikutnya, niat

dapat dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap perilaku (attitudes toward the

behavior), sikap ini terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan

perilaku. Tahapan terakhir mempertimbangkan subyektif dalam bentuk

kepercayaan-kepercayaan tentang konsekuensi suatu perilaku tentang ekspektasi-

ekspektasi normatif dari orang-orang yang relevan. Mahmudi (2010:20)

menyatakan faktor–faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu

organisasi antara lain faktor personal atau individu, faktor kepemimpinan, faktor

tim, faktor sistem, dan faktor kontekstual (situasional). Dapat dikatakan bahwa

teori ini berhubungan dengan kinerja individu dalam melaksanakan suatu

kegiatan. Begitu pula yang dikatakan oleh Sheppard et al., (1988) menyatakan

bahwa TRA telah digunakan untuk memprediksi suatu perilaku dalam banyak hal.

Banyak penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa faktor sumber daya

manusia merupakan faktor yang berpengaruh pada suatu perusahaan. Salah

satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011) menyatakan bahwa

faktor individu yang ditinjau dari tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman

kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada efektivitas sistem

informasi akuntansi pada The Westin Resort Nusa Dua Bali.

Dapat dikatakatan bahwa seseorang akan memanfaatkan sistem informasi

dengan baik dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat dan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

13

menguntungkan bagi dirinya. Kegagalan implementasi sistem informasi tidak

terlepas dari sumber daya manusia yang menggunakan sistem informasi tersebut.

2.1.2 Pengertian Sistem

Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian sistem. Widjajanto

(2001:2) berpendapat bahwa sistem adalah suatu yang memiliki bagian-bagian

yang saling berkaitan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui

tiga tahap yaitu input, proses dan output. Menurut Romney dan Steinbart (2003)

dalam Citramurti (2012), sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih

komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan

unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang terjadi atau

secara rutin terjadi (Mulyadi, 2001:31). Namun, Gerald (2007) dalam Baridwan

(2009) berpendapat bahwa sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang

menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari

perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sesuatu komponen yang

saling memiliki hubungan erat dan terpadu dimana memiliki tiga unsur yaitu

input, proses dan output yang memiliki fungsi untuk mencapai suatu tujuan yang

terjadi berulang-ulang atau secara rutin.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

14

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang fundamental dalam suatu organisasi

khususnya dalam pengambilan keputusan. Informasi memiliki peran yang penting

bagi sebuah organisasi untuk bertahan dalam pasar yang semakin berkembang (De

Guinea et al. 2005). Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi adanya

ketidakpastian di dalam pengambilan keputuasan tentang suatu keadaan.

Informasi dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan diperoleh dari

sistem informasi atau disebut juga dengan information processing system

(Handayani, 2005).

Fakhri dan Wibowo (2000:5) mengungkapkan sistem informasi

merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk

mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Hall (2009)

dalam Citramurti (2012) menyatakan bahwa sistem informasi adalah serangkaian

prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan

didistribusikan ke para pengguna. Lebih lengkapnya sistem informasi (SI) adalah

sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai

tujuan tertentu diantaranya adalah input, processing, dan output. Input merupakan

sekumpulan data mentah dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi untuk

diproses dalam suatu sistem informasi. Processing adalah pemindahan manipulasi

dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia. Output

adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana

ouput tersebut segera digunakan. Informasi dalam hal ini juga membutuhkan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

15

umpan balik (feedback) yaitu output yang dikembalikan ke anggota organisasi

yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki input

(Fakhri dan Wibowo, 2000) dalam Iranto (2012).

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu rangkaian

komponen yang ada dalam suatu organisasi maupun perusahaan yang bertujuan

untuk memudahkan aktivitas dalam pengolahan data dalam perusahaan, sehingga

data tersebut dapat berfungsi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

organisasi maupun perusahaan.

2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi

Mulyadi (2001:30) menyatakan bahwa SIA adalah subsistem dari

akuntansi manajemen yang terdapat dalam suatu organisasi yang mengelola data

keuangan menjadi informasi keuangan yang memenuhi pemakai intern dan

ekstern. Lain halnya dengan pendapat (Nicolaou, 2000) yang mengatakan bahwa

sistem informasi merupakan sistem berbasis komputer yang didefinisikan suatu

sistem yang meningkatkan control dan meningkatkan korporasi dalam organisasi.

Bodnar dan Hopwood (2006:15) berpendapat berbeda bawah sistem informasi

akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang

dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi

kemudian informasi tersebut dikomunikasikan kepada pembuat keputusan.

Berdasarkan teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi merupakan kumpulan sumber daya berupa tenaga pelaksana, peralatan

maupun perangkat dan sistem komunikasi untuk mengubah data menjadi

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

16

informasi yang berbentuk laporan dimana laporan tersebut akan diperlukan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan untuk membuat suatu keputusan yang berguna

bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Bodnar dan Hopwood (2006:128) ada beberapa faktor-faktor yang

mendorong berkembangnya sistem informasi akuntansi tersebut :

1) Perkembangan sistem pengolahan data dan peralatannya yang

memungkinkan sistem informasi akuntansi tidak hanya mampu

menyajikan laporan akuntansi keuangan, tetapi juga berbagai informasi

akuntansi manajemen dan bahkan laporan non financial yang sangat

penting bagi perkembangan dan pengendalian perusahaan.

2) Semakin kompleksnya kegiatan operasional perusahaan, sehingga

menyebabkan sistem informasi digunakan sebagai alat bantu manajemen

dalam menghasilkan informasi akuntansi.

3) Suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berdampak besar

bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu, peranan sistem informasi

akuntansi dalam menyediakan bahan untuk proses pengambilan keputusan

menjadi sangat penting.

4) Globalisasi yang menjadikan makin perlunya sistem informasi akuntansi

menjadi media komunikasi perusahaan antar lokasi bahkan antar negara

sekalipun.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

17

2.1.5 Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi

Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau

peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut

bagaimana melakukan pekerjaan yang benar (Handoko, 2003:7). Sedangkan

menurut Jumaili (2005) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas

maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan.

Menurut Cho dan Wong (1997) efektivitas sistem informasi akuntansi

tergantung dari seberapa baik pengguna mengetahui sistem, layanan pendukung

dari penyedia informasi dan kapasitas dari sistem itu sendiri. Efektivitas sistem

dinilai berdasarkan kontribusinya dalam proses pembuatan keputusan, kualitas

informasi akuntansi, evaluasi kinerja, pengendalian internal dan memfasilitasi

transaksi perusahaan oleh Sajady dan Nejad (2008). Muhanna dan Stoel (2010:44)

menyatakan dampak dan efektivitas dari teknologi informasi dalam perusahaan

merupakan tema utama atau hal yang paling sering diteliti dalam bidang teknologi

informasi, termasuk di dalamnya sistem informasi akuntansi.

Maka dapat disimpulkan, efektivitas merupakan bagaimana cara suatu

perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan tepat waktu dan

memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan dengan menggunakan

sumber daya dan sarana yang dimiliki perusahaan. Efektivitas penggunaan atau

pengimplementasian sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dapat

dilihat dari bagaimana pemakai sistem tersebut dapat mengidentifikasi data,

mengakses data, dan menginterpretasikan data dengan baik. Data yang digunakan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

18

sebaiknya merupakan data yang memang sudah terintegrasi dari seluruh divisi

yang ada dalam perusahaan sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan

tugas dalam perusahaan.

Penggunaan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan sebaiknya

didukung oleh kemampuan personal pemakai sistem informasi tersebut, sehingga

sistem informasi akuntansi dapat berjalan secara efektif dan mampu meningkatkan

kinerja perusahaan dan individu itu sendiri. Sutermeister (1999) menyatakan

bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

kemampuan dan faktor motivasi. Faktor kemampuan dinilai dari pengetahuan

yang dilihat dari pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat serta faktor

keterampilan yang dilihat dari kecakapan dan kepribadian. Sedangkan faktor

motivasi dinilai dari kondisi sosial, fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois).

Robbins (2006:213) menambahkan motivasi merupakan proses yang ikut

menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai

sasaran. Motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan didukung dengan

pemberian insentif yang cukup memuaskan.

2.1.6 Pengalaman Kerja

Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan

perkembangan potensi bertingkah laku, baik dari pendidikan formal maupun non

formal. Selain itu, pengalaman juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang

membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

19

pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang

diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek.

Cascio (2001:260) pengalaman adalah suatu faktor untuk menilai seberapa

lama seseorang mengetahui atau bertukar pengetahuan dengan orang lain untuk

bisa melaksanakan pekerjaannya secara efektif. Pengalaman akan menentukan

keterampilan dalam melaksanakan suatu tugas tertentu. Pengalaman kerja dapat

berdampak positif atau negatif terhadap kemampuan kerja seseorang. Sikap

seseorang merupakan perpaduan antara masa lampau dengan keadaan lingkungan

masa kini.

Seseorang yang memiliki banyak pengalaman kerja diharapkan mampu

lebih banyak memberikan kontribusi terhadap perusahaan tempat ia bekerja,

karena pengalaman kerja menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah

dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk

melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin banyak pengalaman kerja

seseorang akan memiliki penguasaan dan pemahaman pekerjaan yang dimiliki.

2.1.7 Pelatihan

Pelatihan (training) merupakan investasi organisasi yang penting dalam

sumber daya manusia. Pelatihan melibatkan segenap sumber daya manusia untuk

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran sehingga mereka

segera akan dapat menggunakannya dalam pekerjaan. Pelatihan sangat diperlukan

karena adanya tidak keseimbangan antara keterampilan yang dimiliki individu dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menempati posisi baru (Wibowo, 2012:442).

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

20

Mangkuprawira (2003:135) mengatakan bahwa pelatihan kerja merupakan

sebuah proses yang mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap,

agar karyawan semakin terampil dan mampu melakukan tanggung jawabnya

dengan semakin baik serta sesuai dengan standar. Adapun manfaat dari pelatihan

bagi perusahaan, yaitu :

1) Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat

perusahaan.

2) Membantu meningkatkan citra perusahaan yang lebih baik.

3) Membantu pengembangan perusahaan

4) Membantu dalam memahami dan melaksanakan kebijakan perusahaan.

5) Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam pemecahan

masalah.

6) Perusahaan mendapat keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan

masalah.

7) Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.

8) Memperbaiki hubungan pekerja dan manajemen.

9) Memperbaiki moral pekerja.

10) Membantu karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang

ada.

2.1.8 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan dalam penelitian ini merupakan jenjang pendidikan

atau pendidikan formal yang telah ditempuh seseorang dari jenjang sekolah dasar

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

21

maupun perguruan tinggi. Jenjang pendidikan merupakan tahapan pendidikan

yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang

akan dicapai, dan kemampuan yang akan dikembangkan. Jenjang pendidikan

terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang ditempuh selama sembilan tahun

pertama pada saat awal masa sekolah. Pendidikan menengah merupakan

pendidikan lanjutan dari pendidikan dasar. Pendidikan tinggi merupakan jenjang

pendidikan yang ditempuh setelah pendidikan menengah usai ditempuh.

Pendidikan tinggi ini mencakup program diploma, sarjana, magister, doktor, dan

spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Menurut Syarfarudin (2001:97) pendidikan adalah usaha untuk

meningkatkan pengetahuan seseorang. Pendidikan sebagai optimalisasi sumber

daya manusia yang cenderung lebih bersifat formal menyangkut antisipasi

kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan

jabatan yang akan datang untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi

tanpa direncanakan ataupun yang direncanakan.

2.1.9 Insentif

Insentif merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja

pengguna sistem informasi akuntansi. Peranan insentif diharapkan dapat

merangsang disiplin kerja karyawan, agar dapat meningkatkan produktivitas dan

prestasi kerja karyawan sehingga tujuan suatu perusahaan dapat diwujudkan.

Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang diberikan sebagai

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

22

suatu perangsang ataupun pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar

dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan produktivitas

kerjanya dalam organisasi (Gorda, 2004:141).

Insentif yang diberikan kepada karyawan untuk memotivasi karyawan agar

dapat meningkatkan kinerja dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Pemberian intensif yang dilakukan perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan

prestasi atau apa yang telah dicapai karyawan dalam suatu periode tertentu.

Adapun macam-macam bentuk insentif menurut Ardana, et al (2011).

1) Bentuk payment (pembayaran premi)

Premi diberikan kepada pemimpin setelah akhir tahun, ditambahkan

dengan gaji pokoknya. Pembayaran ini mungkin tunai, mungkin juga

ditunda penyerahannya sampai pimpinan mencapai usia pensiun. Biasanya

premi diberikan kepada pimpinan/perusahaan bisa merealisir suatu tujuan

tertentu (misal mencapai target tertentu).

2) Upah insentif untuk seluruh karyawan

Kadang-kadang perusahaan disamping membuat berbagai sistem upah

insentif untuk kelompok-kelompok karyawan tertentu, juga membuat

sistem pengupahan insentif yang berlaku untuk seluruh karyawan.

2.1.10 Bank

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

23

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sedangkan bank secara sederhana menurut Kasmir (2002:11) adalah

lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah dengan menghimpun dana

dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa bank lainnya. Abdullah (2005:57) berpendapat berbeda

mendefinisikan bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki

fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan

dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya kepada masyarakat yang

kekurangan dana.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang berjudul A Survey of Human Factor’s on the Effetiveness

of Accounting Information Systems yang dilakukan oleh Ali (2011) menyelidiki

hubungan antara keahlian (bidang pendidikan, tingkat pendidikan dan jumlah

pelatihan kursus keterampilan komputer), pengalaman kerja dan kepuasan kerja

dari pengguna, terhadap efektivitas SIA pada kantor, organisasi sektor publik, dan

perusahaan swasta yang menggunakan SIA. Teknik analisis yang digunakan

adalah spearman rho dan tes konvergensi Chi-square. Hasil uji menunjukan

bahwa keahlian, pengalaman kerja, dan kepuasan kerja berpengaruh positif

terhadap efektivitas SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

24

variabel kinerja individu dan efektivitas penggunaan SIA, sedangkan perbedaanya

pada penggunaan variabel bebas (keahlian, bidang pendidikan, keterampilan,

kepuasan kerja dari pengguna), lokasi penelitian, dan teknik analisis yang

digunakan.

Penelitian yang berjudul An Analysis of The Use of Accounting

Information yang dilakukan oleh Holmes (1988) yang menganalisis tentang

tingkat penyiapan kinerja individu dalam penggunaan SIA oleh pemilik atau

manajer perusahaan kecil pada 928 perusahaan kecil di Australia yang

mengunakan SIA. Teknik analisis yang digunakan adalah spearman rho dan tes

konvergensi Chi-square. Hasil uji menunjukan bahwa pelatihan formal serta

pendidikan pimpinan atau manajer perusahaan menunjukan pengaruh positif

terhadap kinerja pengguna SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada

penggunaan variabel kinerja individu dan penggunaan SIA, sedangkan

perbedaanya pada penggunaan variabel bebas (keahlian, bidang pendidikan dari

pengguna), lokasi penelitian, dan teknik analisis yang digunakan.

Penelitian yang dilakukan Dewi (2011) melakukan penelitian dengan judul

pengaruh gender, umur, pengalaman, tingkat pendidikan dan kompleksitas tugas

terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada rumah sakit di Kota

Denpasar. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda,

uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukkan

bahwa variabel gender, umur, pengalaman, tingkat pendidikan, dan kompleksitas

tugas berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Persamaan

dengan penelitian ini pada penggunaan variabel pengalaman, tingkat pendidikan,

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

25

efektivitas sistem informasi akuntansi, dan teknik analisis yang digunakan

sedangkan perbedaanya pada penggunaan variabel bebas (gender, umur,

kompleksitas tugas) dan lokasi penelitiannya.

Apriliana (2011) meneliti mengenai Pengaruh Tingkat Pendidikan,

Pelatihan, dan Pengalaman Kerja pada Efektifivitas Sistem Informasi Akuntansi

Pada The Westin Resort Nusa Dua Bali. Teknik analisis yang digunakan adalah

analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukan bahwa tingkat

pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas

penggunaan sistem informasi akuntansi. Persamaan dengan penelitian ini pada

penggunaan variabel tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan

efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi, dan teknik analisis yang

digunakan sedangkan perbedaanya pada lokasi penelitiannya.

Rasmadi (2011) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja SIA OSM FINANCE OPERATION Sub Unit 02 PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis

regresi linier berganda, uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji

multikolinearitas. Hasil uji menunjukkan bahwa kertelibatan pemakai, dukungan

manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai SIA tidak

berpengaruh terhadap kinerja pengguna SIA sedangkan kemampuan teknik

personal SIA dan pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja pengguna

SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel pelatihan,

pendidikan, dan teknik analisis yang digunakan sedangkan perbedaanya pada

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

26

penggunaan variabel bebas (kertelibatan pemakai, dukungan manajemen puncak,

teknik personal SIA, pengembangan SIA,) dan lokasi penelitiannya.

Kumalasari (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja SIA Pada Kantor Cabang PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk.

Surabaya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda,

uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukan

bahwa partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA

sedangkan kemampuan teknik personal SIA dan program pelatihan dan

pendidikan pemakai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.

Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel pelatihan, tingkat

pendidikan, dan teknik analisis yang digunakan sedangkan perbedaanya pada

variabel bebas (partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal SIA) dan lokasi

penelitiannya. Hasil penelitian sebelumnya disajikan dalam tabel 2.1 sebagai

berikut.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

27

Tabel 2.1 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

No Peneliti (tahun)

Judul Hasil Penelitian

1 Mahammad Ali Moradi dan Mahvash Raghibi (2011)

Penelitian yang berjudul A Survey of Human Factor’s on the Effetiveness of Accounting Informasi Systems.

Keahlian pengguna, pengalaman kerja dari pengguna berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi.

2 Holmes S. and Nicholls D. (1988)

Penelitian yang berjudul An Analysis of The Use of Accounting Information.

Pelatihan formal serta pendidikan pimpinan atau manajer perusahaan menunjukan pengaruh positif terhadap kinerja pengguna sistem informasi akuntansi.

3 Try Karmany Dewi (2011)

Pengaruh Gender, Umur, Pengalaman, Tingkat Pendidikan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Di Kota Denpasar.

Variabel gender, umur, dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi.

4 Ni Wayan Apriliana Dewi (2011)

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja pada Efektifivitas Sisitem Informasi Akuntansi Pada The Westin Resort Nusa Dua Bali.

Tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja berpengaruh pada efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

5 Bettina Ema Putriani Rasmadi (2011)

Analisis Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Osm Finance Operation Sub Unit 02 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akunyansi tidak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

6 Dinda Kumalasari (2012)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Informasi Akuntansi Pada Kantor Cabang PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. Surabaya.

Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntasi, pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

28

informasi akuntansi.

2.3 Rumusan Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Efektivitas Penggunaan

Sistem Informasi Akuntansi

Pengalaman kerja merupakan suatu proses atau tingkat penguasaan

pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur

dari masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Manulang (1984:25) mengatakan Pengalaman kerja adalah proses pembentukan

pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena

keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Trijoko

(1980:82) mengatakan pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan

yang telah diketahui dan dikuasai seseorang akibat dari perbuatan atau pekerjaan

yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu. Seseorang yang memiliki

banyak pengalaman kerja diharapkan mampu lebih banyak memberikan

kontribusi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, karena pengalaman kerja

memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang

lebih baik. Dewi (2011) dan Ali (2011) menyatakan bahwa pengalaman kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan sistem

informasi akuntansi.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah:

H1: Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan

sistem informasi akuntansi.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

29

2.3.2 Pengaruh Pelatihan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem

Informasi Akuntansi

Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki

dan mengembangkan sikap, tingkah laku keterampilan, dan pengetahuan dari

karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Pelatihan sangat diperlukan

karena adanya ketidakseimbangan antara keterampilan yang dimiliki individu dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menempati posisi baru Wibowo (2012:442).

Program pelatihan yang dirancang perusahaan bertujuan agar karyawannya

mampu menciptakan kinerja yang lebih baik. Gomes (2003:197) mengatakan

pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu

pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan

yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Robbins (2006:282) mengatakan

pelatihan merupakan usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga

kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan

pekerjaannya. Pelatihan, melibatkan segenap sumber daya manusia untuk

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran sehingga mereka

segera akan dapat menggunakannya dalam pekerjaan. Erayanti (2012) dan

Holmes (1988) menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja pengguna sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah:

H2: Pelatihan berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem

informasi akuntansi.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

30

2.3.3 Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Efektivitas Penggunaan

Sistem Informasi Akuntansi

Pendidikan merupakan proses pembentukan diri dan penentuan sikap yang

bersamaan dengan proses pertumbuhan atau perkembangan kepribadian

seseorang. Pendidikan sebagai optimalisasi kemampuan dan keahlian individu

yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang untuk

mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa direncanakan ataupun yang

direncanakan. Sedangkan tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan yang

pernah ditempuh seseorang guna meningkatkan ilmu ataupun strata agar lebih

bermanfaat dalam kehidupan. Notoatmodjo (2003:18) mengatakan pendidikan

adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik

individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan. Sedangkan Carter (1997:23) mengatakan

pendidikan merupakan proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk

sikap dan prilaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang

dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin sehingga dapat mencapai

pengembangan kepribadian dan sosialnya. Dewi (2011) dan Ceacilia (2012)

menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas

sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah:

H3: Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan

sistem informasi akuntansi.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 … 2.pdf · ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku.

31

2.3.4 Pengaruh Insentif Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi

Akuntansi

Insentif merupakan tambahan kompensasi di luar gaji atau upah yang

diberikan perusahaan kepada karyawannya. Insentif merupakan dorongan atau

rangsangan yang diberikan kepada karyawan agar karyawannya mau memberikan

kinerja dan hasil terbaik bagi perusahaan. Hasibuan (2008:117) mengatakan

bahwa insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan

tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang

dipergunakan untuk mendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi.

Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena

prestasi melebihi standar yang ditentukan. Cascio (1992:377) mengatakan insentif

merupakan variabel penghargaan yang diberikan kepada individu dalam suatu

kelompok, yang diketahui berdasarkan perbedaan dalam mencapai hasil kerja. Ini

di rancang untuk memberikan rangsangan atau memotivasi karyawan berusaha

meningkatkan produktivitas kerjanya. Insentif yang diberikan perusahaan kepada

karyawannya berfungsi untuk memotivasi agar karyawannya mampu mengerjakan

pekerjaaanya dengan sebaik-baiknya begitu pula dalam mengimplentasikan sistem

informasi yang diterapkan pada perusahaan. Erayanti (2012) dan Rolasmana

(2013) menyatakan bahwa insentif berpengaruh positif terhadap efektivitas

penggunaan sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa

penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah:

H4: Insentif berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem

informasi akuntansi.