BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf ·...

35
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Massa 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa di sini adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Menurut Gerbner (1967), seorang ahli komunkasi, “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies” (Jalaluddin, 2003: 188) Gerbner berpendapat bahwa komunikasi massa adalah suatu produksi dan distribusi pesan yang terus menerus dalam masyarakat industri yang berlandaskan teknologi dan lembaga. Joseph Devito seperti dikutip oleh Nurudin, memberikan definisi yang lebih detail tentang komunikasi massa. ”First, mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large society. This does not mean that the audience include all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and or visual transmitter. Mass communivation is perhaps most easily and most logically defined by its; television, radio, newspaper, magazines, films, books, tapes(Nurudin., 2007: 11-12) 9

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf ·...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi Massa

2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau

komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa di sini adalah kumpulan

orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur

tertentu. Menurut Gerbner (1967), seorang ahli komunkasi, “Mass communication is

the technologically and institutionally based production and distribution of the most

broadly shared continuous flow of messages in industrial societies” (Jalaluddin,

2003: 188)

Gerbner berpendapat bahwa komunikasi massa adalah suatu produksi dan

distribusi pesan yang terus menerus dalam masyarakat industri yang berlandaskan

teknologi dan lembaga.

Joseph Devito seperti dikutip oleh Nurudin, memberikan definisi yang lebih

detail tentang komunikasi massa. ”First, mass communication is communication

addressed to masses, to an extremely large society. This does not mean that the

audience include all people or everyone who reads or everyone who watches

television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly

defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and or

visual transmitter. Mass communivation is perhaps most easily and most logically

defined by its; television, radio, newspaper, magazines, films, books, tapes”

(Nurudin., 2007: 11-12)

9

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

10

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi massa merupakan

komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang sangat banyak, atau biasa disebut

massa. Tapi ini tidak berarti bahwa massa yang dimaksud adalah orang-orang yang

menonton televisi atau membaca koran, melainkan berarti masyarakat yang besar

dan umumnya agak kurang jelas. Lalu disebutkan juga bahwa komunikasi massa

adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan visual.

Komunikasi mungkin akan lebih mudah dimengerti apabila didefinisikan dengan

media penunjangnya, seperti televisi, radio, koran, majalah, buku, dan film.

Dari kedua pendapat ahli komunikasi tentang komunikasi massa tersebut,

peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah bentuk komunikasi

yang disampaikan melalui media massa sebagai media penunjang, dan disampaikan

secara terbuka kepada masyarakat luas di berbagai wilayah.

2.1.2. Karakteristik Komunikasi Massa

Pada prinsipnya definisi komunikasi massa yang diungkapkan oleh ahli-ahli

komunikasi mengandung makna yang saling melengkapi antara satu dan lainnya.

Melalui definisi-definisi tersebut maka dapat kita ketahui bahwa karakteristik

komunikasi massa sebagai berikut : (Elvinaro, 2000: 17)

a. Komunikator Terlembagakan

Komunikasi massa melibatkan suatu lembaga dan komunikatornya

bergerak dalam organisasi yang kompleks, sehingga komunikasi massa

merupakan komunikator terlembagakan.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

11

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka artinya komunikasi massa

ditujukan untuk semua orang bukan hanya pada satu pihak. Oleh karena

itu, pesan dalam komunikasi massa bersifat umum.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Bersifat anonim karena komunikator dan komunikan tidak saling

mengenal dan heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat

yang berbeda usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Maksudnya adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar

penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk satu

sama lain berada dalam keadaan terpisah.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa

berdasarkan sistem tertentu dan harus disesuaikan dengan karakteristik

media massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan

komunikannya tidak dapat berhubungan secara langsung. Dengan kata

lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

g. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Pada surat kabar dan majalah kita hanya bisa melihat dan pada radio

siaran kita hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film,

kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

12

h. Umpan Balik Tertunda (Delayed) dan Tidak Langsung (Indirect)

Umpan balik bersifat tidak langsung (indirect) dan tertunda (delayed).

Artinya komunikator tidak dapat segera mengetahui bagaimana reaksi

khalayak terhadap pesan yang disampaikannya.

2.1.3. Fungsi Komunikasi Massa

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan

sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok

mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem

sosial adalah sebagai berikut: (Onong Uchjana., 2005: 27 )

1. Informasi

Dengan komunikasi massa kita dapat mengetahui berbagai informasi yang

terjadi baik di dalam maupun luar negeri.

2. Sosialisasi (pemasyarakatan)

Komunikasi massa membuat kita aktif bersosialisasi di dalam masyarakat.

3. Motivasi

Memotivasi masyarakat melakukan kegiatan individu maupun kelompok.

4. Perdebatan dan Diskusi.

Memungkinkan terjadinya diskusi atau perdebatan mengenai suatu hal.

5. Pendidikan

Komunikasi massa dapat membentuk watak, pendidikan keterampilan,

serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan

Dengan komunikasi massa maka kita dapat memajukan suatu kebudayaan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

13

7. Hiburan

Pesan yang disampaikan dapat menjadi hiburan individu atau kelompok.

8. Integrasi

Memberi kesempatan kepada masyarakat agar saling kenal dan mengerti

serta menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.

Lasswell menyebutkan fungsi komunikasi massa sebagai berikut :

a. Komunikasi massa dapat digunakan untuk mengamati lingkungan serta

hal-hal yang terjadi dalam lingkungan tersebut.

b. Komunikasi massa juga dapat menghubungkan bagian-bagian dari

masyarakat agar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh lingkungan.

Maksudnya bahwa komunikasi massa mampu menjembatani komunikasi

antara semua lapisan masyarakat.

c. Komunikasi massa dapat meneruskan atau mewariskan dari satu generasi

ke generasi berikutnya. Atau komunikasi massa terus berlangsung antar

generasi.

Fungsi hiburan (entertainment) diperkenalkan oleh Charles Wright yang

mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori

dan daftar fungsi. Dalam hal ini komunikasi massa bertujuan untuk memberikan

hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu. Wright juga membedakan antara

fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).(Wiryanto, 2000: 11-12)

Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan,

bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian

pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. (Dennis McQuil,

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

14

1987:1). Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan

pola tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa

dalam masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang

tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal

itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat

massal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah

mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga pengaruh

media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. (Wiryanto, 2000: 11-12)

2.2. Media Massa

2.2.1 Pengertian Media Massa

Media massa adalah alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala,

mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di

masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada

kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap

dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi,

internet, dan lain-lain. (Wiryanto, 2000: 11-12)

Pengertian media massa mulai menunjukkan batasan yang tidak jelas atau

dianggap tidak jelas oleh sebagian orang, dengan munculnya sejumlah media baru

yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa yang sudah ada

sebelumnya. Media massa baru atau lebih sering disebut dengan ‘media baru’ (new

media) ini bersifat lebih individual, lebih beragam (diversified) dan lebih interaktif.

Salah satu contoh penting media massa baru saat ini adalah internet. Walaupun

media baru menunjukkan pertumbuhan yang cepat, namun belu terlihat tada-tanda

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

15

bahwa media massa lama aka berkurang peranannya disbanding sebelumnya.

Peranannya tetap bertahan dengan cara terus menerus menambah kemampuannya

dalam upaya menghadapi tantangan yang dimunculkan media baru. (Morissan,

2010: 1)

Menurut Denis McQuail (2000), media massa adalah media yang mampu

menjangkau massa dalam julah besar dan luas (university of reach), bersifat public

dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.

Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik dan

budaya masyarakat kontemporer dewasa ini (Denis, 2000: 4)

Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk

menentukan definisi-definisi terhadap suatu perkara dan media massa memberikan

gambaran atas realitas social. Media massa juga menjadi perhatian utama

masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya

bersama bagi semua orang. Peran media massa dalam ekonomi juga terus meningkat

bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan industry media, diversifikasi media

massa, dan konsolidasi kekuatan media massa di Indonesia. (Morissan, 2010: 1)

2.2.2. Jenis-Jenis Media Massa

Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi atas 2

jenis, yaitu media cetak dan media elektronik.

1. Media Cetak

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

16

Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya sebagai

media penyapaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan

sejumlah kata, gambar, atau oto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi

utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu

dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang

ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan

sebagainya.( Ardianto , et al 2009: 99).

2. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang

menggunakan alat-alat elektronik (mekanis), media elektronik kini terdiri dari :

(Deddy Iskandar, 2005: 4)

1. Radio

Radio adalah media massa elektronik tertua dan paling fleksibel. Keunggulan

radio siaran ini adalah berada dimana saja, apabila surat kabar memperoleh julukan

sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima

atau the fifth estate. Hal ini disebabkan karena radio siaran juga dapat melakukan

fungsi control sosial seperti surat kabar, di sampng empat fungsi lainnya, yaitu

memberi informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi.

2. Film

Motion pictures atau film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa

visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

17

film televisi, dan film video laser setiap minggunya. (Warren K. Agee., Phillip H

Ault & Edwin Emery, 2001: 364)

3. Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar.Kata televisi berasal

dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak

(vision).Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.Pada dasarnya

media televisi lahir karena perkembangan teknologi. Peletak dasar utama teknologi

pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884.

Ia kemudian menemukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai Jantra Nipkow

atau Nipkow Sheibe. Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop atau

televisi elektris.

4. Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah

rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala

Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global

dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching

communication protocol).Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin

berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh

yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin

pencari seperti “Google”, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang

mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan,

Internet melambangkan penyebaran (decentralization) informasi dan data secara

ekstrim.(http://id.wikipedia.org/wiki/Internet, Rabu.12.04.11, pukul 16:00 WIB)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

18

2.2.3. Efek Media Massa

“The medium is the message”, pendapat McLuhan tersebut menjelaskan

bahwa bentuk media saja sudah mempengaruhi kita. Dia berpendapat bahwa media

adalah perluasan dari alat indra manusia; telepon adalah perpanjangan telinga dan

televisi adalah perpanjangan mata. Ada beberapa efek dari kehadiran media massa di

masyarakat, seperti efek sosial berupa kehadiran televisi meningkatkan status sosial

pemiliknya. Lalu kehadiran media massa juga menimbulkan penjadwalan kembali

kegiatan sehari-hari,, Scramm, Lyle, dan Parker (1961) menunjukkan dengan cermat

bagaimana kehadiran televise telah mengurangi waktu bermain, tidur, membaca, dan

menonton film pada sebuah kota di Amerika. Efek lainnya adalah hilangnya

perasaan tidak enak dan tumbuhnya perasaan tertentu pada media massa. Orang

seringkali menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering

terjadi juga orang menggunakan media massa untuk mengatasi perasaan tidak enak,

misalnya kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya. Tidak hanya menghilangkan

perasaan, ia pun menumbuhkan perasaan tertentu. Kita memiliki perasaan positif

atau negatif pada media tertentu.

2.3. Televisi

2.3.1. Karakteristik Televisi

Karakteristik televisi antara lain: (Elvinaro dan Erdinaya, 2004: 127)

1. Audiovisual

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

19

Televisi memiliki kelebihan dibandingkan media penyiaran lainnya yaitu

dapat didengar sekaligus dilihat, disebut juga audiovisual.

2. Berpikir dalam gambar

Kita dapat menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang

menjadi gambar secara individual. dan merangkai gambar-gambar

individual sedemikian rupa, sehingga mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi jauh lebih

kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan

pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus

dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

Frank Jefkins juga memaparkan beberapa karakteristik televisi, yaitu:

(Frank,1992: 92-93)

1. Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi

dan warna.

2. Fungsi televisi adalah sebagai media hiburan, namun dibeberapa negara

berkembang televisi merupakan simbol status sosial seseorang.

3. Pembuatan program televisi lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan

dengan program radio.

4. Karena mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu

sesuatu yang nampak harus dibuat semenarik mungkin.

5. Dibandingkan dengan media lainnya, televisi memang jauh lebih mahal.

6. Mengutamakan unsur-unsur isi daripada hubungan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

20

7. Komunikasinya bersifat satu arah.

8. Umpan baliknya tertunda (delayed).

2.3.2. Keunggulan dan Kelemahan Televisi

Beberapa keunggulan televisi dilihat dari sisi pragmatis yaitu: (Fahmi, 1997:

30)

1. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi walaupun direkayasa mampu

membedakan fakta dan isi, realistis, dan tidak terbatas.

2. Menyangkut hubungan dengan khalayaknya, media televisi mempunyai

khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian

sepenuhnya dan intim.

3. Media televisi memiliki tokoh berwatak (baik riil maupun yang

direkayasa), sementara media lain (khususnya film) hanya memiliki

bintang yang direkayasa.

Selain dari sisi pragmatis, dari aspek teknologi pun media televisi juga

memiliki beberapa keunggulan, yaitu: (Fahmi, 1997: 30-31)

1. Mampu menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan,

sehingga dapat mengantarkan secara langsung suatu peristiwa di suatu

tempat ke berbagai tempat lain yang berjarak sangat jauh.

2. Mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah

jangkauannya dan mendorong khalayaknya memperoleh informasi dan

melakukan interaksi secara langsung.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

21

Berikut ini beberapa kelemahan dari media televisi: (Fahmi, 1997: 32)

1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek

yang pasif, sebagai penerima pesan.

2. Media televisi juga mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang

cepat tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya

dan peradaban yang ada di berbagai wilayah jangkauanny

3. Media televisi bersifat sangat terbuka dan sulit dikontrol dampak

negatifnya. Karena kekuatan media ini, mampu menyita waktu dan

perhatian khalayaknya untuk meninggalkan aktivitasnya yang lain pada

waktu bersamaan

4. Cepatnya perkembangan teknologi penyiaran televisi bergerak mendahului

perkembangan masyarakat dan budaya khalayaknya di berbagai wilayah

yang berbeda. Ini pada gilirannya yang melahirkan pro-kontra tentang

implikasi kultural dari televisi seperti isu-isu imperialisme cultural dari

negara-negara asing yang dengan bebas menayangkan acara-acara yang

dianggap bertentangan dengan budaya lokal dari suatu masyarakat.

2.3.3. Fungsi Televisi sebagai Media Massa

Sulit dibayangkan masyarakat modern tanpa media massa seperti surat kabar,

majalah, buku, radio, TV, dan fim. Media massa memiliki arti yang bermacam-

macam bagi masyarakat dan memiliki banyak fungsi, tergantung pada jenis sistem

politik dan ekonomi dimana media itu berfungsi, tingkat perkembangan masyarakat,

dan minat serta kebutuhan individu tertentu. Namun selain memiliki fungsi, media

juga mempunyai banyak disfungsi, yakni konsekuensi yang tidak diinginkan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

22

masyarakat atau anggota masyarakat. Adapun fungsi-fungsi media massa adalah

sebagai berikut : (Werner J Severin and James W. Tankard, op.cit., hal 386)

http://asiaaudiovisualexc09adibganteng.wordpress.com/televisi-sebagai-saluran-

media-massa/ 16.04.2011 23.30 WIB)

1. Pengawasan

Fungsi ini memberi informasi dan menyediakan berita untuk

memperingatkan kita akan bahaya yang mungkin terjadi. Misalnya saja

seperti kondisi cuaca yang ekstrem atau berbahaya atau ancaman militer.

2. Korelasi

Korelasi adalah fungsi seleksi dan interpretasi informasi tentang

lingkungan.Media kerap memasukkan kritik dan cara bagaimana seseorang

harus bereaksi terhadap kejadian tertentu.Karena itu korelasi merupakan

bagian media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi ini bertujuan

untuk menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan

mengekspose penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti

individu terpilih dan dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah.

3. Penyampaian Warisan Sosial

Ini merupakan fungsi dimana media menyampaikan informasi, nilai dan

norma dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota

masyarakat ke kaum pendatang. Cara ini, bertujuan meningkatkan kesatuan

masyarakat dengan memperluas dasar pengalaman umum mereka. Media

massa dapat mengurangi perasaan terasing individu.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

23

4. Hiburan (Entertainment)

Sebagian besar isi media adalah hiburan. Maksudnya adalah memberi

waktu istirahat dari masalah yang dihadapi tiap hari dan mengisi waktu

luang.

2.4. Jenis Program Acara

Televisi merupakan suatau media massa yang banyak kelebihan dari segi

audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya.

Menurut Morissan(2008: 207-218) dalam dunia televisi program acara tersebut

terdiri dari:

1. Program Informasi

Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi)

kepada khalayak audien. Terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras

(hard news) dan berita lunak (soft news) :

a. Berita keras (hard news) sebuah berita yang sajiannya berisi segala

informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media

penyiara kerena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak

dan disebut dengan straight news. Contoh infotaiment yeng

merupakan salah satu bentuk program berita dan fungsinya lebih

besar sebagai hiburan bagi audiens.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

24

b. Berita lunak (soft news) adalah sebuah program berita yang

menyajikan informasi penting dan menrik yang disampaikan secara

mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan

(misalnya: news magazine, currenaffair, talk show dan lain-lain.

2. Program Hiburan

Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audies dalam

bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam ketegori

hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game).Berikut yang termasuk

dalam kategori hiburan tersebut.

a. Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita

mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang

(tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan

konflik dan emosi.Program televisi yang termasuk dalam program

drama adalah sintron dan film.

b. Sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atau

daytime serial) merupakan drama yang mnyajikan cerita dari

berbagai tokoh secara bersamaan, masing-masing tokoh memilki

alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi

suatu kesimpulkan.

3. Permainan atau Game Show

Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu

ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu,

menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan. Dibagi menjadi 3 jenis

yaitu:

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

25

a. Quis Show:

Pemainan ini melibatkan pesrta dari kalangan biasa atau

anggota masyarakat, namun terkadang khusus melibatkan

orang-orang terkenal (selebritis).

b. Ketangkasan:

Peserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan

fisiknya untuk melewati sesuatu rintangan.

c. Reality Show:

Program ini mencoba menyajikan satu keadaan yang nyata

(ril) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa,

namun pada dasarnya reality showmerupakan permainan

(game).

Soenarto (2007: 62-63) juga membagi program menjadi dua jenis, yaitu

Drama dan non-drama, yang pembagiannya sebagai berikut :

a. Program Drama

Program siaran drama berisi cerita fiksi. Istilah ini juga disebut sinetron

cerita. Untuk membedakannya dengan sinetron noncerita adalah: format sinetron

yang terdiri dari beberapa jenis, yaitu: sinetron drama modern, sinetron drama

legenda, sinetron drama komedi, sinetron drama saduran dan sinetron yang yang

dikembangkan dari cerita atau buku novel, cerita pendek dan sejarah (Soenarto,

2007: 62-63).

b. Program non Drama

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

26

Program non-drama merupakan bentuk acara yang tidak disertai bumbu

cerita. Acara non-drama diolah seperti apa adanya. Program jenis dokumenter

termasuk program nondramatik ini bisa didapatkan dari keadaan senyatanya, bisa

mengenai alam, budaya manusia, ilmu pengetahuan dan kesenian (Soenarto, 2007:

62-63). Program non-drama di televisi menurut Sony Set adalah acara terbanyak

yang kita tonton selama hidup kita. Dari tayangan reality show, talkshow, kuis,

games, features, star talentsearch, audisi para bintang, kombinasi program televisi

dan sebagainya menghiasi hari-hari kita dengan wacana (Set, 2008: 20). Kombinasi

berbagai macam program televisi seperti berita, talkshow, live band performance,

live cooking dan sebagainya, yang digabung dalam sebuah program, biasa disebut

sebagai Variety Show.

2.5. Program Variety Show

2.5.1. Pengertian

Program Variety Show merupakan program acara televisi yang memadukan

antara berbagai macam acara jenis hiburan, panggung televisi seperti lawak, lagu,

dan drama. Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan

berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, quiz, games show, musik

concert, drama dan sitcom (komedi situasi). Variasi acara tersebut dipadukan dalam

sebuah pertunjukan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekanaman

(Naratama, 2006: 109)

Apabila dilihat dari karakter program tersebut, maka acara “8 Eleven Show”

yang ditayangkan setiap Senin-Jumat Pk.08.00-11.00 WIB ini merupakan salah satu

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

27

bentuk variety show atau program kombinasi televisi yang mampu menyedot

perhatian khalayak mulai dari golongan A B, “8 Eleven Show” tayang perdana pada

tanggal 25 November 2011.

2.5.2. Program Variety Show “8 Eleven Show”

Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor yang

paling penting dan membutuhkan dalam mendukung keberhasilan penyiar radio atau

televisi. Jika stasiun televisi memperoleh jumlah audein yang besar, dan jika audiens

itu memiliki karakteristik yang dicari oleh pemasang iklan, maka stasiun

bersangkutan akan sangat menarik bagi pemasang iklan. Dengan demikian

segmentasi penonton “8 Eleven Show” yang dominan adalah usia 20-35 tahun ke

atas, dari kelas social ekonomi A dan B.

Program “8 Eleven Show” merupakan variety show yang menggabungkan

informasi jurnalistik dan hiburan dengan memiliki 15 segmen, yakni; Bulletin,

Ekonomi, Cooking, Live band Performance, Dialog live, NTMC, update twitter.

2.6. Landasan Konseptual

2.6.1. Pengertian Strategi

Strategi adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi

dan mengimplementasikan misinya (Tjiptono, 1997: 3). Tujuan pokok strategi

adalah mencari suatu segmen yang diabaikan saat ini atau kurang terlayani,

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

28

kemudian berusaha memenuhi kebutuhan pada segmen tersebut, hasil yang

diharapkan dapat tercapai adalah biaya yang rendah dan laba yang lebih tinggi. Bila

dilaksanakan dengan baik, maka perusahaan yang menjalankannya akan

memperoleh reputasi tersendiri dulu segmen pasar yang dituju. (Tjiptono, 1997: 81)

Strategi Program sebagaimana yang dikemukakan Pringle Star dan rekannya

mengenai perencanaan program bahwa: Program planning involves the development

of short-, medium-, and long-range plans to permit the station to attain its

programming and financial objectivities. Ini berarti bahwa perencanaan program

mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka

panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program

dan tujuan keuangannya. Pada stasiun televisi, perencanaan program diarahkan pada

produksi program apa yang akan diproduksi , pemilihan program yang akan dibeli

(akuisisi), dan penjadwalan program untuk menarik sebanyak mungkin audien yang

tersedia pada waktu tertentu. (Morissan, 2009: 232 )

2.6.2. Konsep Strategi Produksi Program Televisi

Suatu program dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan banyak

peralatan, dana, dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi itu sendiri

terdiri atas tiga bagian utama; yaitu: (Morissan, 2009: 270-271)

1. Tahap Pra Produksi atau Perencanaan

Kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan

pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

29

terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan

pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat

ditentukan oleh perencanaan di atas kertas. Perencanaan di atas kertas

merupakan imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya

akan diproduksi di lapangan. Apa yang direncanakan di atas kertas

itulah yang akan dibuatkan audiovisualnya sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai.

2. Tahap Produksi

Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain

penuangan ide (gagasan) ke dalam outline, penulisan skrip/scenario,

storyboard, program meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar,

production meeting, technical meeting, pembuatan dekor dan

perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan pasca

produksi. Namun demikian harus diingat, apa yang direncanakan di

atas kertas dalam pelaksanaannya di lapangan sering menyimpang

karena berbagai alasan, misalnya pengambilan gambar tertunda

karena hujan atau alasan teknis lainnya. Maka dalam perencanaan

pembiayaan perlu ditambahkan dana untuk biaya tak terduga,

pemain cadangan dan sebagainya. Kegiatan pengambilan gambar

(shooting) baik di studio maupun di luar studio. Proses pengambilan

gambar (shooting) bisa dilakukan secara langsung pada saat program

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

30

televisi disiarkan (live), namun pengambilan gambar juga bisa

dilakukan dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah

kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat

kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.

3. Tahap Pasca Produksi

Kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan

selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.Kegiatan yang

termasuk dalam tahap pasca produksi adalah penyuntingan (editing),

memberi ilustrasi, musik, efek, evaluasi dan lain-lain.

2.6.3. Konsep Manajemen Strategic

Departemen program dan manajer program stasiun penyiaran memiliki

kedudukan yang sangat strategis dalam menunjang keberhasilan stasiun penyiaran.

Strategi program yang ditinjau dari aspek manajemen atau sering juga disebut

dengan manajemen strategis (management strategic) program siaran yang terdiri

dari: (Morissan, 2009: 231)

1. Perencanaan Program

Pengelolaan program siaran yang baik juga harus mengetahui apa yang

menarik untuk kelompok-kelompok yang berbeda di kalangan masyarakat. Bagian

program stasiun televisi harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam

merencanakan program yang disiarkannya. Terdapat beberapa hal yang harus

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

31

dipertimbangkan sebelum memproduksi, melakukan akuisisi dan kemudian

scheduling terhadap suatu program yaitu: persaingan, ketersediaan audien.

Hal pertama yang perlu diketahui adalah kekuatan dan kelemahan stasiun

saingan. Ketika bagian program merencanakan merencanakan untuk menayangkan

suatu program baru, pada Pk.08.00-11.00 WIB setiap hari Senin, maka pengelola

program harus melihat apa yang ditangkan televisi saingan pada jam tersebut. Jika

program ini tidak cukup kuat bersaing, maka sebaliknya dicarikan jam tayang yang

lain. Pengelola program televsi juga harus mengetahui siapa audien yang menonton

televisi pada waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya setiap jam memiliki komposisi

audien yang berbeda. Mengetahui siapa audien televisi pada waktu tertentu

sangatlah penting dalam menentukan program yang akan ditayangkan. Hal ini juga

penting bagi pemasang iklan. (Morissan, 2009: 234-235)

Dalam perencanaan pembuatan sebuah program siaran televisi, ada hal yang

perlu diperhatikan selain ide atau gagasan, yakni perencanaan penayangan program.

Strategi penayangan program yang baik sangat ditentukan oleh bagaimana menata

atau menyusun berbagai program yang akan ditayangkan. Menata program adalah

kegiatan meletakkan atau menyusun berbagai program pada suatu periode yang

sudah ditentukan. Dalam hal ini, pengelola program harus cerdas menata program

dengan melakukan teknik penempatan acara yang yang sebaik-baiknya untuk

mendapatkan hasil yang paling optimal. Penempatan acara yang kurang baik

membuat program itu menjadi sia-sia.Pengelola program juga harus memerhatikan

berbagai ketentuan yang berlaku ketika menata programnya. (Morissan, 2008: 305-

306).

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

32

Selain ide atau gagasan, keberhasilan sebuah tayangan siaran program acara

juga ditentukan perencanaan penempatan program , terbagi menjadi dua jenis, yakni:

a. Penempatan program berdasarkan Kebiasaan khalayak

Penempatan program berhubungan dengan kebiasaan khalayak

mengonsumsi media.Di dalam penempatan program untuk televisi, Pringles

membagi satu hari menjadi beberapa bagian hari (dayparts), sesuai dengan

kebiasaan dan jenis khalayak menonton televisi. Pembagiaannya adalah

sebagai berikut:

Bagian Hari

Audiens

Pagi hari (06.00 – 09.00)

Anak-anak, ibu rumah tangga, pria dan wanita dewasa yang bekerja di luar rumah, pensiunan, pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke kantor.

Jelang siang (09.00 – 12.00)

Anak-anak pra sekolah, ibu rumah tangga, pensiuan, dan karyawan yang bertugas secara giliran (shift)

Siang hari (12.00 – 16.00)

Karyawan yang makan siang di rumah, pelajar yang pulang dari sekolah.

Sore hari (early fringe) (16.00 – 18.00)

Karyawan yang pulang dari tempat kerja, anak-anak dan remaja.

Jelang malam (prime time access) (18.00 – 19.00)

Sebagian besar segmen audiens tersedia pada waktu ini namun belum seluruhnya.

Malam hari (prime time) (20.00 – 23.00)

Seluruh audiens tersedia pada waktu ini, utamanya antara pukul 20.00 – 21.00. namun setelah itu audiens mulai berkurang terutama audien anak-anak,

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

33

(Sumber: Peter K. Pringle, Michael F. Starr, William E. McCavitt; Electronic Media Management, second edition, Focal Press, Boston-London, 1991: 133-139) Apabila dilihat dari tabel penempatan program untuk televisisesuai dengan

kebiasaan dan jenis khalayak menonton televisi di atas, target audiens dari program

variety show “8 Eleven Show” termasuk ke dalam golongan pagi dan siang, dimana

audiensnya ialah Anak-anak, ibu rumah tangga, pria dan wanita dewasa yang

bekerja di luar rumah, pensiunan, pelajar dan karyawan yang akan berangkat ke

kantor dan karyawan yang bertugas secara giliran (shift).

.Dalam menyusun jadwal acara, programmer harus mempertimbangkan

berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien seperti mobilitas

audien, jenis pekerjaan, kebutuhan dan ketertarikan audien kepada hal-hal tertentu

berdasarkan siklus harian, mingguan, bulanan dan seterusnya. Hal lain yang perlu

diperhatikan adalah persaingan ataukompetisi dari stasiun lainnya, yaitu

denganmelakukan perubahan jadwal acara, jika perlu sebagai salah satu strategi

dalam penataan acara. (Morissan, 2008: 302-304)

b. Penempatan program berdasarkan Strategi Penayangan

Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki

sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun semdiri

para pensiunan, dan mereka yang harus bangun pagi-pagi.

Tengah malam (late night) (23.30 – 02.00)

Orang dewasa, termasuk karyawan yang bertugas secara giliran (shift)

Dini hari (overnight) (02.00 – 06.00)

Karyawan yang bertugas secara giliran (shift) di rumah sakit, pabrik, keamanan, dll.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

34

(inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran

atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), yaitu : Morissan,

2008: 306-308)

1. Head to Head

Suatu program yang menarik audien yang sama sebagaimana

audien yang dimiliki satu atau beberapa stasiun televisi saingan.

Dalam hal ini, stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah

menonton program televisi saingan untuk pindah ke stasiun sendiri

dengan menyajikan program yang sama dengan televisi saingan itu.

2. Program Tandingan

Strategi penayangan program tandingan

(counterprogramming) adalah strategi untuk merebut audien yang

berada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara

menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda untuk

menarik audien yang belum terpenuhi kebutuhannya.

3. Bloking Program

Strategi bloking program (block programming) adalah sama

dengan konsep flow through Nielsen dimana audien dipertahankan

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

35

untuk tidak pindah saluran dengan menyajikan acara yang sejenis

selama waktu siaran tertentu.

4. Pendahuluan Kuat

Strategi penayangan yang dinamakan dengan “pendahuluan

kuat” (strong lead-in) adalah strategi untuk mendapatkan sebanyak

mungkin audien dengan menyajikan program yang kuat pada

permulaan segmen waktu siaran, misalnya menyajikan program berita

local atau kriminalitas yang kuat pada awal waktu siaran day time

(sekitar jam 10.00 atau 11.00) sebagai pengantar menuju program

berita nasional.

5. Strategi Buaian

Disebut Strategi membuat buaian (creating hammock) karena

hammock berarti buaian yang diikat pada dua batang pohon .Ini

merupakan strategi untuk membangun audien atas suatu program

yang mulai mengalami penurunan popularitas.

6. Penghalang (Stunting)

Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara

melakukan perubahan jadwal program secara cepat,. Misalnya,

menyajikan suatu seri film baru yang memiliki durasi waktu yang

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

36

panjang. Cara lain adalah menginterupsi suatu program yang kuat

dengan cara lain yang lemah atau sebaliknya menginterupsi program

reguler dengan acara khusus yang kuat.

7. Strategi Lainnya

Beberapa strategi lainnya adalaah dengan tetap

mempertahankan program-program yang berhasil pada posisinya

yang sekarang.Audien umumnya sudah terbiasa dengan jadwal

program yang menjadi kegemarannya. Perubahan jadwal akan

membingungkan audien dan bahkan program itu dapat

kehilangan audiennya.

2. Produksi dan Pembelian Program

Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah ide atau

gagasan. Dengan demikian, setiap program selalu dimulai dari ide atau gagasan. Ide

atau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi.Program bisa

diperoleh dengan cara membeli atau memproduksinya sendiri.Suatu program yang

dibuat sendiri oleh mediapenyiaran disebut dengan istilah in-house production atau

produksi sendiri. Jika program dibuat pihak lain berarti stasiun penyiaran membeli

program itu. Dengan demikian, diihat dari siapa yang memproduksi program, maka

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

37

terdapat dua tipe program, yaitu program yang diproduksi sendiri dan program yang

diproduksi pihak lain.(Morissan, 2008: 266-267)

Dewasa ini, stasiun penyiaran telah memproduksi sendiri sebagian besar

programnya namun pada umumnya, stasiun televisi masih membutuhkan banyak

pasokan program dari pihak luar untuk memenuhi kebutuhan programnya. Ada

kalanya stasiun televisi yang baru berdiri harus membeli hampir semua

programnya. Tugas bagian program adalah meneliti materi-materi acara yang

tersedia, siapa distributornya, lalu membuat pilihan dan merundingkan harganya.

Pada siaran televisi, acara dan film yang bagus bisa sangat mahal harganya. Untuk

itu bagian program harus memastikan bahwa anggaran yang tersedia cukup realistis

untuk membeli program. (Morissan, 2008: 291)

Pembelian suatu mata acara dapat dilakukan melaui berbagai bentuk

kesepakatan, selain melalui tender tadi. Staf program dapat merundingkan harga

program yanga kan dibelinya berdasarkan kesepakatan yang dibuat. Dalam hal ini

dapat dibuat kesepakatan, misalnya jika program acara itu sukses dan diterima pasar

maka stasiun televisi akan membayar lebih tinggi dan sebaliknya, jika tidak sukses

maka nilai pembayaran akan lebih kecil. Kesepakatan ini biasanya berlaku untuk

paket-paket program baru yang belum dikenal.Jadi, pembelian dilakukan

berdasarkan tingkat keberhasilannya. (Morissan, 2008: 292)

Secara umum pembelian atau produksi program untuk televisi terbagi atas

dua jenis berdasarkan penempatan waktu siarannya, yaitu: program untuk waktu

siaran utama (prime time series). Waktu siaran utama atau prime time berlangsung

antara pukul 19.30 hingga 23.00. Program yang ditanyangkan pada waktu siaran ini

menghadapi tingkat persaingan yang sangat tinggi.Hal ini disebabkan pada

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

38

umumnya stasiun televisi berupaya untuk menyajikan program yang terbaik. Namun

apa yang terbaik bagi stasiun televisi selalu bersandar kepada apa yang disukai

audien dan ternyata apa yang disukai oleh audien itu tidak banyak jenisnya.

((Morissan, 2008: 293)

3. Eksekusi Program

Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan

rencana yang sudah ditetapkan.Manajer program melakukan koordinasi dengan

bagian traffic dalam menentukan jadwal penayangan dan berkonsultasi dengan

manajer promosi dalam mempersiapkan promo bagi program bersangkutan. Manajer

program juga perlu berkoordinasi dengan bagian redaksi berita (news) dalam hal

program itu memerlukan liputan wartawan seperti peristiwa khusus atau berita

penting (breaking news).

Menurut Morissan (2008: 305-306), bagian program suatu media penyiaran

harus menyadari suatu prinsip dasar dalam mengelola program siarannya bahwa

setiap menit dalam setiap waktu siaran memiliki perhitungan sendiri . Ada audien

untuk setiap waktu siaran selama 24 jam sehari dan ada persaingan untuk merebut

audien itu dalam setiap menitnya.

Salah satu strategi agar audien tidak pindah saluran adalah dengan

menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling dramatis,

mengandung ketegangan, menggoda dan memancing rasa penasaran yang hanya

bisa terjawab atau terpecahkan jika tetap mengikuti saluran itu. Dengan strategi ini,

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

39

audien dapat diharapkan tidak akan pindah saluran jika ia tidak ingin beresiko

kehilangan momen atau gambar yang menimbulkan rasa penasarannya itu.

4. Pengawasan dan Evaluasi program.

Melaui perencanaan, stasiun penyiaran mentapkan rencana dan tujuan yang

ingin dicapai. Proses pengawasan dan evaluasi menetukan seberapa jauh suatu

rencana dan tujuan sudah data dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran,

departemen, dankaryawan. Kegiatan evaluasi secara periodic terhadap masing-

masing individu dan departemen memungkinkan manajer umum membandingkan

kinerja sebenarnya dengan kinerja yang direncanakan. Jika kedua kinerja tersebut

tidak sama, maka diperlukan langkah-langkah perbaikan.

Pengawasan harus dilakukan berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang dapat

diukur agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara efektif.Misalnya, jumlah dua

komposisi audien yang menonton atau mendengarkan stasiun penyiaran

bersangkutan dapat diukur dandiketahui melalui laporan riset rating.Jika jumlah

audien yang tertarik danmengikuti program stasiun penyiaran lebih rendah dari yang

ditargetkan, maka prosess pengawasan mencakup kegiatan pengenalan terhadap

masalah dan memberikan pengarahan untuk dilakukan diskusi agar mendapatkan

solusi. Hasil diskusi dapat berupa perubahan rencana misalnya revisi yang lebih

rendah dari ekspektasi sebelumnya atau tindakan lain yangakan dilakukan untuk

dapat mencari target semula. (Morissan, 2008: 314-315)

2.6.4. Konsep Analisis SWOT

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

40

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi

bisnis.Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,

weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal

dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT 22.50 WIB)

Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan

analisis SWOT adalah:(Suharyadi etal, 2007: 115)

1. Melihat kekuatan (Strengths) sesuatu yang dimiliki pada stasiun

televisi dalam hal ini program acara tesebut.

2. Melihat kelemahan ((Weaknesses) segala sesuatu yang dimiliki agar

stasiun beserta tim produksi tidak memaksakan diri melakukan

usaha yang sebernarnya tidak dapat dilakukan kerena kita

memiliki kekurangan yang tertentu.

3. Melihat peluang (Opportunities)

Adanya kesempatan yang dapat dimanfaatkan dam

memberikan keuntungan.

4. Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha-usaha yang

beresiko tinggi melihat siklus yang pendek dan tidak teratur.

Terlebih pesaing-pesaing kita yang miliki kemampuan lebih

dari kita.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

41

2.7. Struktur Organisasi Program Informasi Televisi

Menurut Morissan (2008 : 282 - 286) Struktur organisasi bagian pemberitaan

stasiun televisi, biasanya terdiri sejumlah jabatan mulai dari: reporter, juru kamera,

koordinator liputan (korlip), produser, eksekutif produser dan direktur pemberitaan

(news director)

1. Direktur Pemberitaan

Direktur Pemberitaan terbaik adalah seseorang yang independent,

bahkan iaharus independent dari pemilik stasiun TV itu sendiri (Peter

Herford, 2000). Karena untuk melaporkan berita secara akurat dan adil, staf

pemberitaan dan direktur harus bebas dari tekanan politik dan ekonomi.

2. Reporter

Reporter harus dapat melaporkan apa yang mereka dapatkan tanpa

kuatir terhadap akibat yang ditimbulkan oleh laporan mereka.

3. Produser Eksekutif (Executive Producer)

Pada produksi program informasi, produser eksekutif (Executive Producer)

bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang suatu program

secara keseluruhan. Ia bertugas memikirkan setting, dekor, latar belakang,

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

42

atau tampilan suatu program informasi yang akan menjadi cirri khas program

itu.

4. Produser (Producer)

Pada produksi program informasi, khususnya program berita,

produser bertanggung jawab terhadap suatu program berita. Produserkan akan

memutuskan berita-berita apa saja yang akan disiarkan dalam program

beritanya, berapa lama durasi dari suatu berita dapat disiarkan, formatberita

apa yang akan digunakan; apakah Voice Over (VO), paket, reader dan lain-

lain. Berapa VO dan berapa paket yang harus dibuat. Produser harus

menyusun bagaimana urutan beritanya, apa yang akan ditampilkan pertama

dan apa yang akan dikeluarkan terakhir. Singkatnya, produser bertugas

membentuk program beritanya.

5. Asisten Produser (Production Assistance)

Tugas asisten produser antara lain membantu reporter mempersiapkan

paket berita jika reporter berada dalam keadaan waktu yang mendesak atau

jika reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia

harusberangkat lagi untuk melaksanakana tugas berikutnya.

6. Presenter (Host)

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00499-mc 2.pdf · Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa ... mengenai tukar menukar

43

Pembawa acara (hos dari suatu stasiun televisi. Banyak orang yang

lebih suka memilih program informasi pada stasiun televisi tertentu karena

alasan pembawa acaranya. Suatu hasil survei yang penah penulis terima,

menunjukkan alasan penonton memilih suatu program berita karena

presenternya memiliki penampilan menarik.