BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA...

32
BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA 2.1 Tinjauan Tentang Dakwah Islamiah 2.1.1 Pengertian Dakwah Islam Dakwah, baik sebagai gagasan maupun sebagai kegiatan, sangat terkait dengan ajaran amar ma’ruf nahi mungkar (menyuruh untuk mengerjakan kebaikan dan melarang untuk melakukan keburukan). Dua hal ini, kebaikan dan keburukan, selalu ada dalam kehidupan kita dan tampil sebagai suatu keadaan atau kekuatan yang berlawanan. Tugas kita dalam menegakkan dakwah adalah bagaimana memenangkan kebaikan dan kebajikan itu atas keburukan dan kemungkaran.(Daulay, 2001 : V). Dakwah ibarat lentera kehidupan yang memberi cahaya dan menerangi hidup manusia dari nestapa kegelapan. Tatkala manusia dilanda kegersangan spiritual, dengan rapuhnya akhlak, maraknya korupsi, kolusi dan manipulasi, dakwah diharapkan mampu memberi cahaya terang. Maraknya berbagai ketimpangan, kerusuhan, kecurangan, dan sederet tindakan tercela lainnya, disebabkan terkikisnya nilai-nilai agama dalam diri manusia. Tidak berlebihan jika dakwah merupakan bagian yang cukup penting bagi umat saat ini. (Daulay, 2001: 3) Secara etimologis perkataan dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti: seruan–ajakan–panggilan. Sedangkan orang yang melakukan seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan panggilan da’i

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

BAB II

LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA

2.1 Tinjauan Tentang Dakwah Islamiah

2.1.1 Pengertian Dakwah Islam

Dakwah, baik sebagai gagasan maupun sebagai kegiatan,

sangat terkait dengan ajaran amar ma’ruf nahi mungkar (menyuruh

untuk mengerjakan kebaikan dan melarang untuk melakukan

keburukan). Dua hal ini, kebaikan dan keburukan, selalu ada dalam

kehidupan kita dan tampil sebagai suatu keadaan atau kekuatan yang

berlawanan. Tugas kita dalam menegakkan dakwah adalah bagaimana

memenangkan kebaikan dan kebajikan itu atas keburukan dan

kemungkaran.(Daulay, 2001 : V). Dakwah ibarat lentera kehidupan

yang memberi cahaya dan menerangi hidup manusia dari nestapa

kegelapan. Tatkala manusia dilanda kegersangan spiritual, dengan

rapuhnya akhlak, maraknya korupsi, kolusi dan manipulasi, dakwah

diharapkan mampu memberi cahaya terang. Maraknya berbagai

ketimpangan, kerusuhan, kecurangan, dan sederet tindakan tercela

lainnya, disebabkan terkikisnya nilai-nilai agama dalam diri manusia.

Tidak berlebihan jika dakwah merupakan bagian yang cukup penting

bagi umat saat ini. (Daulay, 2001: 3)

Secara etimologis perkataan dakwah berasal dari bahasa Arab

yang berarti: seruan–ajakan–panggilan. Sedangkan orang yang

melakukan seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan panggilan da’i

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

yaitu orang yang menyeru. Mengingat bahwa proses memanggil atau

menyeru tersebut juga merupakan suatu proses penyampaian (tabligh)

atas pesan–pesan tertentu, maka dikenal mubaligh yaitu orang yang

berfungsi sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan kepada

komunikan. Dengan demikian, secara etimologis pengertian dakwah

merupakan suatu proses penyampaian pesan–pesan tertentu yang

berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi

ajakan tersebut. Sedangkan secara terminologis pengertian dakwah

menurut H . Endang S.Anshari ada 2 (Tasmara, 1997:31-32)

1. Dakwah dalam arti terbatas ialah menyampaikan Islam kepada

manusia secara lisan, maupun tulisan, ataupun secara lukisan.

(panggilan, seruan, ajakan kepada manusia pada Islam)

2. Dakwah dalam arti luas ialah penjabaran, penterjemahan dan

pelaksanaan Islam dalam perikehidupan manusia (termasuk

didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu

pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya).

Apabila kita katakan “Dakwah Islam“ maka yang kita

maksudkan adalah “Risalah terakhir yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW sebagai wahyu dari Allah dalam bentuk kitab yang

tidak ada kebatilan padanya, baik di depan atau di belakangnya,

dengan kalamnya yang bernilai mukjizat, dan yang ditulis di dalam

mushaf yang diriwayatkan dari Nabi SAW dengan sanad yang

mutawatir, yang membacanya bernilai ibadah". (Aziz, 2000 : 24)

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Dakwah Islam ialah penyampaian ajaran Islam kepada manusia

oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

agar orang atau masyarakat yang menjadi sasaran dakwah itu mau

dengan senang hati tanpa paksaan menerima dan mengerjakan apa

yang dikehendaki tuntunan Islam, dilakukan dengan segala usaha,

pekerjaan, tindakan, kegiatan, operasi yang berencana dan terarah

dengan menggunakan potensi tenaga dan dana baik dilakukan secara

terbuka maupun tertutup. (Rahnip, 2000 : 23)

2.1.2 Kewajiban Dakwah

Bagi seorang muslim, dakwah merupakan kewajiban yang

tidak bisa ditawar–tawar lagi. Kewajiban dakwah merupakan sesuatu

yang bersifat conditio sine quanon, tidak mungkin dihindarkan dari

kehidupannya. Dakwah karenanya melekat erat bersamaan dengan

pengakuan dirinya sebagai seorang yang mengidentifikasikan diri

seorang penganut Islam, sehingga orang yang mengaku dirinya sebagai

seorang muslim maka secara otomatis pula dia itu menjadi juru

dakwah.

Dakwah merupakan bagian yang sangat penting dalam

kehidupan seorang muslim bahkan tidak berlebihan kiranya apabila

kita katakan bahwa tidak sempurna bahkan sulit kita katakan seseorang

itu muslim apabila dia menghindari atau membutakan matanya dari

tanggung jawabnya sebagai juru dakwah. (Tasmara, 1997:32–33).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Selain itu dakwah merupakan kewajiban syar’i, berdasarkan dalil–dalil

sebagai berikut :

ولتكن منكم امة يدعون الى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن )104: ال عمران. (المنكر واولئك هم المفلحون

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang–orang yang beruntung”. (Ali Imran: 104)

Ayat ini secara jelas menunjukkan akan wajibnya berdakwah,

karena ada lam amar didalam kalimat “wal takun”. Sedangkan kalimat

“minkum” menunjukkan fardu kifayah, maka seluruh umat Islam

diperintahkan agar sebagian umat mereka melaksanakan kewajiban ini.

Ketika ada sekelompok orang yang melaksanakannya, maka dakwah

telah menjadi fardu a’in bagi orang tertentu, berdasarkan syarat–syarat

yang ada pada mereka sebagaimana juga kewajiban itu gugur terhadap

yang lain. Jika tidak ada seorangpun yang melaksanakannya,maka

dosalah mereka semua. Ini dilihat dari segi menghidupkan kewajiban

ini dan terus melaksanakannya. Adapun ketika seorang muslim melihat

kemungkaran yang dilakukan secara terang–terangan, maka Rosulullah

SAW telah mewajibkan seorang muslim untuk mengubah

kemungkaran tersebut. (Aziz, 2000:33-34). Sebagaimana sabdanya :

فان مل يستطع ,يستطع فبلسانهفان مل , من راى منكم منكرا فليغيره بيده . فذلك اضعف االيمان, فبقلبه

“Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemungkaran, ubahlah ia dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

tidak mampu, maka dengan hatinya, itulah selemah–lemah iman”. (HR. Muslim)

2.1.3 Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses

dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan

untuk pemberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan

dakwah. Sebab tanpa tujuan yang jelas seluruh aktifitas dakwah akan

sia–sia, tujuan dakwah merupakan salah satu unsur dakwah, dimana

antara unsur dakwah yang satu dengan yang lain saling membantu,

mempengaruhi, berhubungan (sama pentingnya). Dakwah mempunyai

tujuan yakni tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.

1. Tujuan umum dakwah (major obyektive)

Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak

dicapai dalam seluruh aktifitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah

yaang masih bersifat umum dan utama, dimana seluruh gerak

langkah proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan

kepadanya.Tujuan umum dakwah sebagaimana yang telah

disinggung pada bagian definisi dakwah maupun yang telah

disebutkan dalam ayat suci Alqur’an firman Allah sebagai

berikut; “Mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin

maupun orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar yang

diridlai Allah SWT agar dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia

dan di akhirat”. Menurut anggapan sementara ini tujuan dakwah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

yang utama itu menunjukkan pengertian bahwa dakwah kepada

seluruh alam atau umat, baik yang sudah memeluk agama maupun

yang masih dalam keadaan kafir atau musyrik. Arti umat atau

kaum disini menunjukkan pengertian seluruh alam atau setidak-

tidaknya sealam dunia.

2. Tujuan khusus dakwah (minor objektive)

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan

sebagai perincian dari pada tujuan umum dakwah. Tujuan ini

dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktifitas dakwah

dapat jelas diketahui kemana arahnya, ataupun jenis kegiatan apa

yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara

yang bagaimana dan sebagainya secara terperinci. Sehingga tidak

terjadi overlapping antara juru dakwah yang satu dengan yang

lainnya hanya karena disebabkan karena masih umumnya tujuan

yang hendak dicapai. Oleh karena itu dibawah ini disajikan

beberapa tujuan khusus dakw ah sebagai terjemahan dari major

objektive yaitu:

a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam

untuk selalu meningkatkan takwanya kepada Allah SWT.

Artinya mereka diharapkan agar senantiasa mengerjakan segala

perintah Allah dan selalu meninggalkan larangan-Nya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mualaf.

Mualaf artinya bagi mereka-mereka yang masih

mengkhawatirkan tentang keislaman dan keimanannnya.

c. Mengajak umat manusia yang belum beriman kepada Allah

(memeluk agama Islam).

d. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya. (Syukir, 1983: 49-58).

Hakekat dakwah adalah mempengaruhi dan mengajak manusia

untuk mengikuti (menjalankan) ideologi (pengajaknya). Sedangkan

pengajak atau da’i sudah barang tentu ,memiliki tujuan yang hendak

dicapainya. Proses dakwah tersebut agar mencapai tujuan yang efektif

dan efisien, da’i harus mengorganisir komponen-komponen dakwah

secara baik dan tepat . (Syukir, 1983: 165)

2.1.4 Radio Sebagai Media Dakwah

Radio merupakan salah satu media dakwah. Radio adalah

media massa yang sangat penting, oleh karena lebih banyak orang

yang dapat menangkap atau mendengar radio daripada media lainnya

seperti televise, surat kabar, majalah dan sebagainya. Juga siarannya

akan lebih cepat sampai kependengarnya tanpa memandang perbedaan

letak geografis. (Widjaja, 1997:79). Dalam perkembangannya sekarang

ini radio tidak hanya berfungsi untuk mengirimkan berita tetapi juga

sebagai media hiburan, media pendidikan, media komunikasi, media

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

dakwah dan sebagainya. Bisa kita analisa sendiri betapa banyak

manfaat yang datang dari radio dan betapa banyak informasi yang

datang dari padanya sehingga hampir setiap keluarga di desa sekalipun

radio dimilikinya.

Dari segi itu dakwah melalui radio akan sangat efektif dan

efisien, maksudnya bahwa radio merupakan salah satu media yang

baik dalam rangka untuk mensyiarkan ajaran Islam, disamping radio

dapat dipancarkan ke berbagai penjuru yang jauh jaraknya sekalipun,

juga radio hampir dimiliki oleh setiap keluarganya. Praktislah jika

dakwah dilakukan melalui siaran radio berarti dakwah akan mampu

menjangkau jarak komunikan yang jauh dan tersebar. Efektifitas dan

efisiensi ini juga akan lebih terdukung jika da’i mampu memodifikasi

dakwah dalam metode yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran,

apakah melalui metode ceramah, sandiwara ataukah melalui forum

tanya jawab. (Abda, 1994: 93).

Radio lebih sulit dari televisi, karena di televisi anda bisa

menguraikan pikiran anda pada manusia, disertai dengan

menampakkan wajah dan isyarat tangan anda, rupa gerak dan jalan

uraian bagi judul. Adapun di radio,suaralah satu-satunya yang sampai

pada publik, karena itu suara haruslah tegas, suara disertai dengan

jelas. Di radio kita mendapat kesempatan yang memudahkan untuk

menyiapkan judul dan menyusunnya, haruslah dijaga supaya kata-

katanya mudah, alineanya singkat, menjauhkan kata-kata yang susah

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

mengucapkannya, dan menggantinya dengan kalimat yang gampang

dan mudah, karena dalam bahasa arab terdapat banyak persamaan arti

kata-kata. (Syihata 1986:62). Oleh karena itu sebagai media dakwah,

radio juga mempunyai kelebihan dan kelemahan, yaitu:

a. Kelebihan radio antara lain:

1. Program radio dipersiapkan oleh seorang ahli, sehingga bahan

yang disampaikan benar-benar berbobot.

2. Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat.

3. Harga dan biaya cukup murah, sehingga masyarakat mayoritas

memiliki alat itu.

4. Mudah dijangkau oleh masyarakat, artinya pendengar cukup di

rumah.

5. Radio mampu menyampaikan kebijaksanaan, informasi secara

tepat dan akurat.

6. Pesawat mudah dibawa kemana-mana.

b. Kelemahan radio antara lain

1. Siaran hanya sekali didengar (tidak dapat diulang) kecuali

memang dari pusat pemancarnya.

2. Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran. Artinya

siaran radio tidak setiap saat dapat didengar menurut

kehendaknya (objek dakwah).

3. Terlalu peka akan gangguan sekitar, baik bersifat alami

maupun teknis. (Syukir, 1983: 176-177).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Keuntungan lain dari radio siaran bagi komunikan ialah

sifatnya yang santai. Orang bisa menikmati acara siaran radio sambil

makan, sambil tidur-tiduran, sambil bekerja, bahkan sambil

mengemudikan mobil. Tidak demikian dengan media massa lainnya.

Karena sifatnya auditori untuk didengarkan, lebih mudah orang

menyampaikan pesan dalam bentuk acara yang menarik.

Daya pikat untuk dapat melancarkan pesan yang ingin

disampaikan penting artinya dalam proses komunikasi, terutama

melalui media massa, disebabkan sifatnya yang satu arah. Daya pikat

radio terletak pada suara, musik dan efek suara yang ditimbulkan, oleh

karena itu seorang penyiar harus mempunyai suara yang baik selain itu

harus didukung oleh efek suara yang baik pula. Komunikasi hanya dari

komunikator kepada komunikan. Komunikator tidak mengetahui

tanggapan komunikan. Kelemahan ini bagi radio ditambah lagi dengan

sifatnya yang lain,yakni “sekilas dengar”. Pesan yang sampai pada

khalayak hanya sekilas saja, begitu terdengar begitu hilang. Arus balik

(feedback) tidak mungkin pada saat itu. Pendengar yang tidak

mengerti atau ingin memperoleh penjelasan lebih jauh, tidak mungkin

meminta kepada penyiar untuk mengulangi lagi. Karena kelemahan-

kelemahan itulah maka radio siaran banyak dipelajari dan diteliti untuk

mencari teknik-teknik yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan

tersebut sehingga komunikasi melalui radio siaran lebih efektif.

(Effendy, 1990:18-19).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Dalam era informasi keberadaan radio sangat dibutuhkan dalam

upaya penyiaran dakwah Islam, karena radio memiliki posisi yang

strategis dalam memberikan informasi pada masyarakat baik dari yang

tua sampai yang muda. Agar tujuan tersebut tercapai secara efektif dan

efisien maka juru dakwah harus mengorganisir segala komponen

dakwah secara baik dan tepat. Salah satu dari adanya komponen

tersebut adalah medianya (Syukir, 1983: 165).

Radio dianggap sebagai media yang efektif untuk

menyampaikan pesan karena keunggulannya, yakni mempunyai radius

penyiaran yang sangat luas, mudah dan murah, sehingga mampu untuk

dibeli oleh masyarakat yang berpendapatan rendah sekalipun dan

proses intra-komunikasi (penghayatan pesan dalam diri komunikan)

akan berlangsung lebih lancer. Keunggulan yang dimiliki itulah para

ahli komunikasi memberi gelar radio "The Fifth Estate" atau

kekuasaan kelima (Effendy, 1986: 107)

Dengan adanya kemajuan teknologi maka radio telah tersaingi

dengan media massa yang lain seperti televisi. Oleh karenanya agar

masyarakat tidak merasa bosan untuk mendengarkan radio, maka perlu

adanya terobosan-terobosan baru dalam berbagai komponen, misalnya

dari segi da'inya, penyiarannya, manajemennya dan sebagainya. Radio

Raka boleh dibilang memiliki ide-ide yang cemerlang yang pada

akhirnya di ikuti oleh semua radio yang ada di Kotamadia Tegal

maupun Kabupaten Tegal.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Media radio dipandang sebagai “kekuatan kelima” setelah

lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers atau surat kabar.

Disebut kekuatan kelima karena radio dianggap “adiknya” surat kabar.

Yang menjadikan radio sebagai kekuatan kelima antara lain karena

radio memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan

dan memiliki daya tarik tersendiri, seperti kekuatan suara, musik dan

efek suara. Meskipun komunikasi yang dilakukan tergolong

komunikasi masa, namun “gaya” komunikasi radio harus berupa

komunikasi personal atau antar pribadi karena pendengar radio

meskipun banyak harus dianggap hanya seorang individu layaknya

teman dekat. Salah satu prinsip siaran adalah “berbicara kepada

seorang pendengar yang ada di depan kita”.

Dibandingkan dengan media massa lain, media radio memiliki

karakteristik khas sebagai berikut:

1. Auditori, radio adalah “suara” untuk didengar, karenanya isi siaran

bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang Pendengar tidak

mungkin “menoleh ke belakang” sebagaimana pembaca koran

yang bisa kembali kepada tulisan yang sudah dibaca atau

mengulang bacaan.

2. Transmisi, proses penyebarluasan atau disampaikan kepada

pendengar melalui pancaran

3. Mengandung gangguan, seperti timbul tenggelam (fading) dan

gangguan teknis

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

4. Theatre of mind, radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat

sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.

(Romli, 2004:19-22)

2.2 Tinjauan Tentang Pemahaman Ajaran Islam

2.2.1 Pengertian pemahaman

Diantara hasil terpenting dakwah pada mad’u ialah

berkembang dan meningkatnya pemahaman fiqh, (pengertian) dan

pelaksanaan penerima dakwah terhadap amal islami dalam berbagai

sektornya sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengertiannya.

Tanpa perkembangan dan peningkatan ini, penerima dakwah akan

mengalami kesulitan dalam melaksanakan amal islami. (Mahmud,

1995:366)

Pemahaman diartikan sebagai suatu kemampuan menangkap

makna suatu bahan ajar. (Zaini, dkk, 2002:69). Hal itu dapat

diperlihatkan dengan cara:

1. Menerjemahkan bahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain

(seperti dari huruf ke angka)

2. Menafsirkan bahan (menjelaskan atau meringkas)

3. Mengestimasi trend masa depan (seperti memprediksi

konsekuensi atau pengaruh)

Hasil pembelajaran untuk level ini satu langkah lebih tinggi

dari sekedar hafalan, dan level ini merupakan tingkat pemahaman

yang paling rendah. Berikut ini beberapa contoh LO (learning

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

objectives) untuk ranah kognitif pada level pemahaman (Zaini, dkk,

2002: 71-72)

1. Mahasiswa akan mampu menuliskan definisi learning objectives

dengan kata-kata mereka sendiri.

2. Mahasiswa akan mampu membuat contoh LO untuk bidang studi

mereka masing-masing.

3. Mahasiswa akan mampu menjelaskan criteria penyusunan LO

dengan bahasa mereka sendiri.

Kadang-kadang sangat sulit untuk membedakan level

pengetahuan dan pemahaman. Kriteria yang dapat membedakan

keduanya adalah pada bahasa yang mereka gunakan, elaborasi

terhadap definisi atau kemampuan mereka memberikan contoh.

Salah satu misi da'i terhadap penerima dakwah ialah

menjelaskan kepada mad’u akan pentingnya amal jama’i dalam

Islam. Selain itu da'i juga menempatkan penerima dakwah pada

hakikat penting dalam Islam, bahwa Islam ialah ad-din jama'i artinya

agama yang menyerukan dan memerintahkan persatuan, lebih

mengutamakan amal jama'i daripada amal fardi (perseorangan).

Salah satu contoh ialah sholat berjama'ah yang memiliki keutamaan

dua puluh lima atau dua puluh tujuh derajat dibandingkan dengan

sholat sendirian. Seorang penerima dakwah yang memiliki

pemahaman yang baik haruslah memahami tentang amal jama'i dan

mampu menempatkan dirinya ditengah-tengah jamaah muslim yang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

berjuang menegakkan Islam. Selain itu ia juga mengetahui kewajiban

yang harus ditunaikannya dalam kedudukannya sebagai anggota

jamaah sesuai dengan tuntunan Islam dan atas pertimbangan da'i

yang menyertainya.

Pemahaman mad'u terhadap hakikat dakwah harus melampaui

pemahaman terhadap dirinya sendiri, keluarganya dan

masyarakatnya. Ia harus benar-benar memahami hak dan

kewajibanya terhadap dunia Islam serta harus memahami yang

sebaiknya ia lakukan terhadap lingkungan dan kelompok yang

memusuhi Islam dan kaum muslimin. (Mahmud, 1995: 366-367)

2.2.2 Urgensi Pemahaman

Salah satu persoalan asasi dalam gerakan jamaah Islam ialah

pemahaman. Pemahaman yang menyatu merupakan keharusan guna

terwujudnya kesatuan orientasi perjuangan. Karena antara

pemahaman dan perjuangan terkait erat, sehingga dalam satu jamaah

harus dihindari timbulnya berbagai aliran pemikiran.

Imam Syahid Hasan Al Banna memberikan perhatiannya

terhadap persoalan pemahaman ini. Ia curahkan segala

kemampuannya untuk meneguhkan Islam yang dibawa Nabi

Muhammad SAW dalam wujudnya yang bersih dari segala bentuk

penyimpangan, baik dalam masalah akidah, ibadah maupun tradisi,

jauh dari pemisahan dan pengkaburan terhindar dari pertentangan-

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

pertentangan yang dapat memilah umat Islam menjadi berbagai

kelompok dan golongan dan pengotoran hakikat Islam yang

dilakukan untuk para musuh Islam baik dimasa lampau maupun pada

masa-masa sekarang. (Masyhur, 2000:163)

Dewasa ini sebagian pemeluk Islam melampaui batas dalam

memegang petunjuk yang bersifat dhani atas petunjuk yang qathiy.

Mereka melampaui batas dalam melakukan penakwilan secara akal,

jauh dari hakikat sebenarnya. Mereka menduga bahwa penakwilan

tersebut adalah ajaran agama, atau agama itu sendiri. Akibatnya

dalam upaya menafsirkan Islam agar sesuai dengan perkembangan

jaman, muncullah gerakan yang menyerukan sekulerisme,

penghapusan hudud, dan pembolehan riba. Inilah yang

menghancurkan sendi-sendi agama. (Najjar, 1997:49)

Atas dasar itulah pemahaman agama sangat perlu dilakukan.

Pertama kali hendaknya diketahui hakikat agama: antara inti

kehendak Ilahi yang maha suci dan pemahaman akal manusia atas

kehendak Ilahi yang terdapat dalam tiga macam nas yaitu: pertama

petunjuk yang sifatnya definitif, sehingga tidak mungkin dipahami

kecuali dengan satu bentuk saja, yakni kehendak Ilahi yang

meyakinkan. Kedua petunjuk yang sifatnya tidak pasti, petunjuk

seperti ini memiliki kemungkinan mendapatkan penafsiran lebih dari

satu. Ketiga, petunjuk yang bersifat umum atas maksud yang

dikandungnya, ia memberi gambaran dalam berbagai bidang yang

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

belum ada nas yang tertulis secara langsung. Penguasaan atas hal-hal

tersebut dapat melahirkan proses pemahaman ajaran agama secara

benar, dan dapat membedakan antara ajaran agama dan hasil

pemikiran manusia.

Secara filosofis, pendirian ushul fiqh telah menampakkan

kesadaran yang sangat mendalam terhadap persoalan ini. Ushul fiqh

telah menempatkan pembahasan tentang ijtihad secara khusus dan

mendiskusikan hakikat agama dalam pembahasannya. Apakah ia

merupakan hakikat yang bersifat tetap dan terpisah dari pemahaman

manusia, ataukah hanya tetap dalam kasus-kasus tertentu serta

mengikuti pemahaman ijtihadi, sementara pemahaman terhadap

hakikat tersebut juga berlaku untuk kasus-kasus yang lain.

Kesimpulan pendapat para ahli ushul fiqh dalam persoalan ini

ialah bahwa hukum-hukum Allah itu ada yang bersifat definitif

(qath’iy) seperti sendi-sendi akidah,dan ilmu agama yang dianggap

penting, yang terdiri atas hukum-hukum syariat yang ada nasnya dan

indikasinya meyakinkan, dan ada pula yang bersifat zhanny

mencakup hukum-hukum syariat yang ada nasnya tetapi ia

dikategorikan sebagai prinsip petunjuk yang umum.

Hukum-hukum yang bersifat definitif ialah hukum-hukum

yang telah ditentukan dan bersifat tetap, dan hanya ada satu

pandangan yang dianggap yakin dan benar. Jika ada orang yang ingin

memahami agama yang berkaitan dengan hukum ini, lalu

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

pemahamannya sesuai dengan pandangan tersebut, maka dia

dianggap tepat. Akan tetapi apabila pemahamannya salah, dia

dianggap melakukan kesalahan dalam memahami agama,

menyimpang darinya dan dianggap dosa karena melakukan kesalahan

tersebut. Berdasarkan pemahaman seperti ini, maka tidak ada

seorangpun berhak menakwilkan pemahaman yang terkandung dalam

nas-nas agama yang berkaitan dengan hukum-hukum peribadatan,

hukum pembagian warisan, ketentuan dan macam-macam hudud, lalu

ia mengeluarkan penakwilan yang bertentangan dengan ketetapan dan

cara pelaksanaan hukum yang bersifat definitif itu, kemudian

mengklaim bahwa hasil pemahamannya termasuk ajaran agama Ilahi,

menyebarkannya dan menjalani kehidupannya di atas landasan itu.

(Najjar, 1997:49-51)

Kemurnian dakwah adalah sangat penting dalam

penyampaikannya kepada umat manusia. Sepanjang sejarah musuh-

musuh Islam akan terus berusaha memasukkan bermacam-macam

ajaran dan paham yang sesat dengan tujuan untuk menyesatkan dan

mengosongkan ruhiah dan mencabut jiwa serta semangat Islam dari

intinya. Oleh karena itu untuk memahami Islam dengan pemahaman

yang murni, kita harus kembali kepada Alqur’an yang senantiasa

dipelihara oleh Allah, kembali kepada sunah Rosul yang telah

dikumpulkan dan disaring oleh imam-imam yang mulia. Imam-imam

itu telah mendapat taufik dan hidayah serta kemudahan dari Allah

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

untuk bertakzim dengan sungguh-sungguh dibidang tersebut,

sehingga mereka berhasil membersihkan sunah Rosulullah SAW dari

segala pemalsuan yang sengaja dilakukan oleh musuh-musuh Islam.

Kita harus kembali mengikuti paham yang benar dan selamat,

yaitu paham as salafus shahih dizaman Rosulullah SAW dan

Khulafaur Rasyidin. Kita telah melihat bahwa Imam Hasan al-Banna

telah memberikan perhatian utama ketika beliau meletakkan

pemahaman ini sebagai rukun pertama di dalam rukun bai’ah dan

meletakkan usul dua puluh sebagai garis umum yang lengkap seperti

yang tertulis di dalam Risalah At ta’lim. (Masyhur, 1994:22)

2.2.3 Klasifikasi Ajaran Islam

Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan

dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapat dikatakan

bahwa materi dakwah Islam juga mencakup ajaran Islam yang dapat

diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok yaitu

1. Masalah keimanan (aqidah)

Aqidah dalam Islam adalah bersifat i’tiqad batiniah yang

mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun

iman. Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh

Rasulullah saw dalam sabdanya:

سله واليوم االخر وتؤمن ان تؤمن باهللا ومال ئكته وكتبه ور انميالا )رواه مسلم. (خيره وشرهالقدرب

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

“Iman ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Rosul-rosul-Nya, hari akhir dan percaya adanya ketentuan Allah yang baik maupun yang buruk” (HR.Muslim)

Di bidang aqidah ini bukan saja pembahasannya tertuju

pada masalah-masalah yang wajib diimani, akan tetapi materi

dakwah meliputi juga masalah-masalah yang dilarang sebagai

lawannya misalnya syirik (menyekutukan adanya Tuhan), ingkar

dengan adanya Tuhan dan sebagainya. (Syukir, 1983:60-61)

Aqidah adalah ajaran tentang keimanan terhadap keesaan

Allah swt. Pengertian iman secara luas menurut Daradjat, dkk,

(1986:140) ialah keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati,

diucapkan oleh lidah dan diwujudkan oleh amal perbuatan.

Adapun pengertian iman secara khusus ialah sebagaimana yang

terdapat dalam rukun iman. kompetensi iman seseorang yang

sempurna antara lain menunjukkan sifat-sifat:

1. Segala perilaku merasa disaksikan oleh pencipta-Nya

2. Memelihara sholat dan amanat serta tidak mengingkari janji

3. Berusaha menghindari perbuatan maksiat

4. Mentaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya

5. Apabila memperoleh kebahagiaan, dia bersyukur

6. Apabila mendapat musibah, dia bersabar

7. Rela atas segala ketentuan Allah yang dilimpahkan kepadanya

8. Apabila mempunyai rencana, maka dia bertawakal kepada

Allah (Daradjat,dkk, 1986:140-142)

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Akidah dalam Islam selanjutnya harus berpengaruh ke

dalam segala aktifitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai

aktifitas tersebut bernilai ibadah. Dalam hubungan ini Yusuf al-

Qardawi (1977) mengatakan bahwa iman menurut pengertian

yang sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati,

dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta

memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan

perbuatan sehari-hari.

Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan

dalam hati, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi

acuan dan dasar dalam bertingkah laku serta berbuat yang pada

akhirnya menimbulkan amal shaleh.

2. Masalah Syari’ah

Syari’ah dalam Islam berhubungan erat dalam amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah

guna mengatur hubungan antara manusia dengan tuhannya dan

mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia. Hal ini

dijelaskan dalam sabda Nabi saw:

ان تعبداهللا والتشرك به شيئا وتقيم الصالة وتؤمن الزكاة ماالسالتيالب جحتان وضمر موصتة وضوفررواه الشيكان. (الم (

“Islam adalah bahwasanya engkau menyembah kepada Allah swt dan janganlah engkau mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Mengerjakan sembahyang, membayar zakat yang wajib, berpuasa pada bulan ramadhan dan menunaikan ibadah haji di Mekah (HR.Asy-Syaikani)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Hadits tersebut di atas mencerminkan hubungan antara

manusia dengan Allah swt. Artinya masalah-masalah yang

berhubungan dengan masalah syari’ah bukan saja terbatas pada

ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-masalah yang

berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia

diperlukan juga. Seperti hukum jual beli, berumah tangga,

bertetangga, warisan, kepemimpinan dan amal-amal shaleh

lainnya. Demikian juga larangan-larangan Allah seperti minum-

minuman keras, berzina, mencuri dan sebagainya termasuk pula

masalah-masalah yang menjadi materi dakwah Islam (nahi anil

munkar) (Syukir, 1983:61-62)

Yang dimaksud dengan amal perbuatan manusia ialah

segala amal perbuatan orang mukalaf yang berhubungan dengan

bidang ibadah, muamalah, kepidanaan, dan sebagainya, bukan

yang berhubungan dengan akidah atau kepercayaan. Ada

perbedaan antara syari’ah dan hukum Islam atau fikih. Perbedaan

tersebut terlihat pada dasar atau dalil yang digunakan. Jika

syari’ah didasarkan pada nas Al-Qur’an atau as-sunah secara

langsung, tanpa memerlukan penalaran, sedangkan hukum Islam

didasarkan pada dalil-dalil yang dibangun oleh para ulama

melalui penalaran atau ijtihad dengan tetap berpegang pada

semangat yang terdapat dalam syari’ah. Dengan demikian maka

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

syari’ah bersifat permanen, kekal dan abadi, fikih atau hukum

Islam bersifat temporer dan dapat berubah. (Nata, 2002:250-251)

3. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah)

Masalah akhlak dalam aktifitas dakwah (sebagai materi

dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi

keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini

berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak

kurang penting dibandingkan dengan masalah-masalah keimanan

dan keislaman, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna

keimanan dan keislaman.(Syukir, 983:62-63) Sebab Rasulullah

sendiri pernah bersabda yang artinya: “Aku (Muhammad)diutus

oleh Allah di dunia ini hanyalah untuk menyempurnakan akhlak”

(Hadits Shahih)

Akhlak secara bahasa berasal dari kata khalaqa yang kata

asalnya khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adab atau khalqun

yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi

akhlak itu berarti perangai, adab, tabiat atau sistem perilaku yang

dibuat.

Akhlak karenanya secara kebahasaan bisa baik atau buruk

tergantung pada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya,

meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah

mengandung konotasi baik, jadi “orang yang berakhlak” berarti

orang yang berakhlak baik.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

Akhlak atau sistem perilaku dapat diajarkan melalui dua

pendekatan:

1. Rangsangan-jawaban, dapat dilakukan dengan cara:

a. Latihan

b. Tanya jawab

c. Mencontoh

2. Kognitif yaitu penyampaian informasi secara teoritis yang

dapat dilakukan dengan cara:

a. Dakwah

b. Ceramah

c. Diskusi

Setelah pola perilaku terbentuk maka sebagai

kelanjutannya akan lahir hasil-hasil dari pola perilaku tersebut

yang berbentuk material maupun non material. Jadi akhlak yang

baik itu ialah pola perilaku yang dilandaskan norma-norma yang

berlaku dan memanifestasikan nilai-nilai iman, Islam dan ikhsan.

(Daradjat, 1986:253-255)

2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan

adalah pemahaman. Pemahaman menurut Nana Sudjana adalah

pemahaman menyangkut kemampuan menangkap makna dari suatu

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

konsep. (Sudjana, 1989: 51). Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan

memahami setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Namun

tidaklah berarti bahwa pengetahuan tak perlu ditanyakan, sebab untuk

dapat memahami perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.

Pemahaman dapat dibedakan dalam tiga kategori:

1. Tingkat pertama atau terendah adalah pemahaman terjemahan,

mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari

bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka

Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih, menerapakan prinsip-

prinsip listrik dalam memasang sakelar.

2. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni

menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui

berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik

dengan kejadian, menbedakan yang pokok dan yang bukan pokok.

3. Tingkat ketiga atau tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.

Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik

yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau

dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi kasus

ataupun masalahnya. (Sudjana, 1991: 24)

Kemampuan pemahaman seseorang berbeda dengan orang

lain. Ada banyak faktor yng mempengaruhi pemahaman seseorang

yaitu, faktor intern (faktor yang berasal dari dalam individu itu

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

sendiri) dan faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar individu atau

faktor lingkungan).

a. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu

sendiri.

Faktor intern dapat digolongkan menjadi beberapa bagian antara

lain:

1. Faktor kematangan

Kematangan dicapai oleh individu dari proses

pertumbuhan fisiologisnya. Kematangan terjadi akibat adanya

perubahan-perubahan kuantitatif di dalam struktur jasmani

dibarengi dengan perubahan-perubahan kualitatif terhadap

struktur tersebut. Kematangan memberikan kondisi dimana

fungsi-fungsi fisiologis termasuk sistem syaraf dan fungsi otak

untuk berkembang. Dengan berkembangnya fungsi-fungsi otak

dan sistem syaraf, hal ini akan menumbuhkan kapasitas mental

seseorang mempengaruhi hal belajar seseorang itu.

2. Faktor usia kronologis

Pertambahan dalam hal usia selalu dibarengi dengan

proses pertumbuhan dan perkembangan. Semakin tua usia

individu, semakin meningkat pula kematangan berbagai fungsi

fisiologisnya. Anak yang lebih tua akan lebih kuat, lebih sabar,

lebih sanggup melaksanakan tugas-tugas berat, lebih mampu

mengarahkan energi dan perhatiannya dalam waktu yang lebih

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

lama, lebih memiliki koordinasi gerak kebiasaan kerja dan

ingatan yang lebih baik daripadsa anak yang lebih muda. Usia

kronologis merupakan faktor penentu daripada tingkat

kemampuan belajar individu.

3. Faktor perbedaan jenis kelamin

Hingga pada saat ini belum ada petunjuk yang

menguatkan tentang adanya perbedaan skill, sikap, minat,

temperamen, bakat dan pola-pola tingkah laku sebagai akibat

dari perbedaan jenis kelamin. Ada bukti bahwa perbedaan pola

tingkah laku antara laki-laki dan wanita merupakan hasil

daripada perbedaan tradisi kehidupan, dan bukan semata-mata

karena perbedaan jenis kelamin. Seandainya variabel tradisi

sosial diabaikan, orang dapat mengatakan bahwa laki-laki lebih

cakap daripada wanita. Fakta menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan yang berarti antara pria dan wanita dalam hal

intelegensi. Barangkali yang dapat membedakan antara pria

dan wanita adalah dalam hal peranan dan perhatiannya

terhadap sesuatu pekerjaan, dan inipun merupakan akibat dari

pengaruh cultural.

4. Pengalaman sebelumnya

Lingkungan mempengaruhi perkembangan individu.

Lingkungan banyak memberikan pengalaman kepada individu.

Pengalaman yang diperoleh oleh individu ikut mempengaruhi

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

hal belajar yang bersangkutan, terutama pada transfer

belajarnya. Hal ini terbukti, bahwa anak-anak yang berasal dari

kelas-kelas sosiual menengah dan tinggi mempinyai

keuntungan dalam belajar verbal di sekolah sebagai hasil dari

pengalaman sebelumnya.

5. Kapasitas mental

Dalam tahap perkembangan tertentu, individu

mempunyai kapasitas-kapasitas mental yang berkembang

akibat dari pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisiologis

pada sistem syaraf dan jaringan otak. Kapasitas-kapasitas

seseorang dapat diukur dengan tes-tes intelegensi dan tes-tes

bakat. Kapasitas adalah potensi untuk mempelajari serta

mengembangkan berbagai ketrampilan atau kecakapan. Akibat

daripada hereditas dan lingkungan, berkembanglah kapasitas

mental individu yang berupa intelegensi. Karena latar belakang

hereditas dan lingkungan masing-masing individu berbada,

maka intelegensi masing-masing invidupun bervariasi.

Intelegensi seseorang ikut menentukan prestasi belajar

seseorang itu.

6. Kondisi kesehatan jasmani

Orang yang belajar membutuhkan kondisi badan yang

sehat. Orang yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

tertentu serta kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif.

Cacat-cacat fisik juga mengganggu hal belajar.

7. Kondisi kesehatan rohani

Gangguan serta cacat-cacat mental pada seseorang

sangat mengganggu hal belajar orang yang bersangkutan.

Bagaimana orang dapat belajar dengan baik apabila ia sakit

ingatan, sedih, frustasi atau putus asa?

8. Motivasi

Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan, motif

dan tujuan sangat mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar.

Motivasi adalah penting bagi proses belajar, karena motivasi

menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan, serta

memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi

kehidupan individu.(Soemanto, 1990:113-115)

b. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu itu

sendiri. Faktor ekstern dapat digolongkan menjadi dua antara lain:

1. Faktor keluarga

Yang dimaksud disini ialah perimbangan perhatian

orang tua atas tugas-tugasnya, terhadap tugas-tugas inipun

harus menyeluruh.

2. Faktor pendidikan

Mengenai peranan pendidikan terhadap perkembangan

anak ini kurang mendapat penelitian yang tegas. Sebab

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

interaksi sosial yang berlaku di sekolah biasanya tidak

sedemikian mendalam dan kontinu seperti yang terjadi dalam

rumah tangga. Selain itu penelitian mengenai peranan sekolah

dalam perkembangan sosial anak-anak lebih sulit diadakan

secara terperinci seperti yang dapat diadakan pada keluarga.

Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh sekolah terhadap

perkembangan pribadi orang, ialah bahwa pada umumnya

pendidikan sekolah itu mempertinggi taraf intelegensi orang.

2.2.5 Pengaruh Siaran Dakwah Islam Dengan Pemahaman Ajaran

Islam

Dari landasan teoritik masing-masing variabel di atas, maka

setelah dianalisis ada hubungan atau keterkaitan antara siaran dakwah

Islam dengan pemahaman ajaran Islam. Dimana apabila kita sering

mendengarkan siaran dakwah Islam maka kemungkinan besar dapat

menambah pemahaman ajaran Islam. Sebagaimana yang telah

diuraikan di atas bahwa media dakwah memiliki peranan atau

kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Artinya proses

dakwah tanpa adanya media masih dapat mencapai tujuan yang

semaksimal mungkin.

Sebenarnya media dakwah ini bukan saja berperan sebagai

alat bantu dakwah, namun bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem,

yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen yang satu

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

dengan lainnya saling berkaitan, bantu membantu dalam mencapai

tujuan. Maka dalam hal ini media dakwah mempunyai peranan atau

kedudukan yang sama dibanding dengan komponen lain, seperti

metode dakwah, obyek dakwah dan sebagainya. Apalagi dalam

penentuan strategi dakwah yang memiliki azas efektifitas dan

efisiensi, peranan media dakwah menjadi tampak jelas. (Syukir,

1983:164).

Efektifitas dan efisiensi berdakwah di radio akan lebih

terdukung jika da’i mampu memodifikasi dakwah dalam metoda

yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran, apakah melalui metode

ceramah, sandiwara ataukah melalui forum tanya jawab. (Abda,

1994:93). Hal ini dikarenakan seorang da’i tidak dapat melihat secara

langsung ekspresi gerak maupun rupa dari komunikan.

Berangkat dari hal di atas, penelitian ini dapat diklasifikasikan

dalam model Jarum Hipodermik. Model ini muncul selama dan

setelah perang dunia I. dalam bentuk eksperimen, penelitian dengan

model ini dilakukan Hovland dan kawan-kawan untuk meneliti

pengaruh propaganda sekutu dalam mengubah sikap. Boleh dikatakan

inilah model penelitian komunikasi yang paling tua (tetapi masih

populer di Indonesia). Model ini mempunyai asumsi bahwa

komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan media) amat

berperan dalam mempengaruhi komunikasi. Disebut model jarum

hipodermik, karena dalam model ini dikesankan seakaan-akan

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI DAKWAH DAN MEDIA MASSA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/12/jtptiain-gdl-s1... · oleh orang muslimin sehingga dapat mempengaruhi atau meyakinkan

komunikasi "disuntikkan" langsung ke dalam jiwa komunikan. Model

ini sering juga disebut "bullet theory" (teori peluru), karena

kumunikan dianggap secara pasif menerima berondongan pesan-

pesan komunikasi. Bila kita menggunakan komunikator yang tepat,

pesan yang baik, atau media yang benar, komunikan dapat diarahkan

sekehendak kita. (Rakhmat, 1985:69).

Dengan demikian menurut anggapan penulis bahwasanya

media dakwah ini, harus dalam keseluruhan aktifitas (kegiatan)

dakwah walaupun itu bersifat sederhana dan sementara.

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

(Arikunto, 1999:67). Dalam penelitian ini diajukan hipotesis yaitu jika

format dalam siaran dakwah Islam baik, maka kemungkinan besar ada

pengaruh yang positif terhadap pemahaman ajaran Islam pendengarnya.