BAB III BIOGRAFI A. Biografi Yusuf Al-Qaradhawi 1. Riwayat ...
BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Muammar Qadhafi · 17 BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Muammar Qadhafi...
-
Upload
trinhthuan -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Muammar Qadhafi · 17 BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Muammar Qadhafi...
17
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Muammar Qadhafi
1. Masa Kecil
Muammar Qadhafi yang bernama lengkap Muammar Abu Minyar al-
Qadhafi lahir di Surt, Tripolitania pada 7 Juni 1942. Qadhafi merupakan anak
termuda dari sebuah keluarga miskin Badawi Nomad di daerah gurun pasir Sirte.
Keluarga Qadhafi termasuk dalam suku kecil Arab Qaddaadfa. Nama Qadhafi
diambil dari nama sukunya.1 Ayah Qadhafi adalah orang miskin yang hidup di
tenda padang pasir. Orang tua Qadhafi menghabiskan masa kehidupannya di
rumah yang disediakan pemerintah bagi semua penduduk negeri, di tenda yang
sama tempat Qadhafi dilahirkan.2
Ayah Qadhafi berkeinginan agar Qadhafi mendapatkan pendidikan khusus,
mungkin karena Qadhafi adalah anak laki-laki satu-satunya. Oleh karena itu,
ayahnya mendatangkan guru agama dari kota untuk mengajar membaca Qur‟an
kepada Qadhafi yang baru berumur tujuh tahun bersama para sepupunya. Qadhafi
dikirim untuk belajar di sekolah dasar Sirte, sekitar 30 kilometer dari rumahnya,
ketika dia berusia antara 9-10 tahun.3 Karena kecerdasanya, ia dapat menamatkan
sekolah dasarnya hanya selama empat tahun dari enam tahun biasanya.4
1 Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm. 5.
2 Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 108.
3 Ibid.
4 Ibid, hlm. 109.
18
Qadhafi menyelesaikan studi di sekolah menengah di Fezan tahun 1956-
1961.5 Dia diusir dari sekolah pada tahun ketiga di Sabha, karena dia dianggap
sebagai orang yang berbahaya dan agigator politik. Di Sabha, Qadhafi membentuk
sebuah kelompok diskusi kecil, dimana ia dapat menyampaikan dan menanamkan
ide-ide politik pada teman-temannya.6 Qadhafi pindah ke Misrata pada tahun
1961, sebuah kota dekat Tripoli, disana ia dapat menyelesaikan sekolah
menengahnya dua tahun kemudian.7
Qadhafi memasuki akademi militer Libya di Benghazi tahun 1961 dan,
bersama dengan sebagian besar rekan-rekannya dari Dewan Komando
Revolusioner, lulus pada periode 1965-1966. Ia telah dipilih untuk beberapa bulan
pelatihan lebih lanjut di Royal Akademi Militer Sandhurtst, Inggris. 8 Qadhafi
menghabiskan setahun di Inggris untuk belajar tentang sinyal dan perlengkapan
senjata perang.9
2. Masa Pemerintahan
a. Revolusi Al-Fatih
Qadhafi menduduki kedudukan sebagai pemimpin Libya tidaklah
semudah membalikkan tangan. Perjuangan Qadhafi sudah dimulai sejak dia
menjadi perwira.
Revolusi Libya yang bernama Revolusi Al-Fatih, dimulai pada tanggal 1
September 1967. Kata revolusi, mengartikan akan ada penataan kembali secara
menyeluruh sebuah masyarakat menurut rencana dan idealis yang baru.
5 Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm. 5.
6 Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama. Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 110.
7 Ibid.
8 Apriadi Tamburaka, 2011, Revolusi Timur Tengah, Yogyakata: Narasi, hlm. 218.
9Esther S. Mandjani, 2008, Tiran: 100 Diktator& Penguasa Paling Kejam dalam Sejarah.,
Tanggerang: Karisma Publishing Group, hlm. 222.
19
Sedangkan Al-Fatih secara harfiyah artinya „pembuka‟ atau penakluk. Jadi
revolusi Al-Fatih adalah permulaan atau penghantar kepada era baru. Qadhafi
mengungkapkan slogan untuk revolusi ini dengan slogan „al-fatih abadan‟(al-
fatih untuk selamanya).
Libya dipimpin oleh Raja Idris sebelum revolusi. Beliau adalah seorang
anggota keluarga Sanusi yang amat terkenal. Dominaasi asing kepada Libya
sangat besar pada masa pemerintahan Raja Idris. Maka dari itu, tujuan dari
revolusi salah satunya adalah untuk pembebaan dari dominasi asing.
Direncanakan hari pengambil alihan kekuasaan pada tanggal 12 Maret
1969, setelah melakukan persiapan beberapa tahun dalam rasa takut dan harapan.
Qadhafi telah menyiapkan anggota yang telah direkrut bergabung dalam kekuatan
militer dan kepolisian, sebagian dari mereka menjadi informan atau mata-mata.
Tetapi pada malam harinya akan digelar pertunjukkan seorang penyanyi terkenal
Mesir ialah Ummu Kulthum di Benghazi maka dikhawatirkan di antara para
penonton ada para perwira dan orang-orang penting yang akan ditangkap dan
pada saat itu bisa terjadi pertumpahan darah yang sia-sia. Akhirnya, penyerangan
ditunda selama 12 hari dan akan dilakukan pada tanggal 24 Maret. Tetapi sebelum
tanggal tersebut Raja Idris memutuskan untuk pergi ke bentengnya di Tubruq dan
para perwira angkatan bersenjata khawatir bahwa Raja Idris akan mengetahui
rencana mereka maka revolusi akan gagal. Qadhafi memiliki ide untuk saat itu
bagaimana menyerang tempat perlindungan raja, tetapi akhirnya memutuskan
untuk membatalkan ide tersebut karena ditakutkan akan memakan banyak korban
kepolisian Tripoli.10
10
Mahmoud Ayoub, 2004, Islam dan Teori Dunia Ketiga Pemikiran Keagamaan Muammar
Qadhdhafi, Bogor: Humaniora Press, hlm. 30.
20
Tanggal 1 September 1969 adalah hari revolusi Al-Fatih terjadi,
sekelompok kecil perwira militer yang dipimpin oleh Muammar Qadhafi
melancarkan kudeta terhada Raja Idris. Raja Idris berada di Turki untuk
perawatan medis pada waktu itu. Putra Mahkota Hasan as-Senussi, adalah praktik
kekuasaan raja pada waktu itu sebagai raja, Idris telah mengirimkan sebuah
dokumen yang ditandatangani menunjukkan niatnya untuk mengundurkan diri
sebagai raja pada 2 September 1969. Namun, jelas bahwa perwira revolusioner
yang telah menyembunyikan pengumuman Raja Idris, sehingga Putra Mahkota
tidak pernah mencapai posisi.11
Qadhafi mengumumkan di radio, Libya berada di tangan Dewan
Revolusi yang akan menyelamatkan negara dari kekosongan. Junta militer
pemimpin Qadhafi lalu menangkap kepala staf militer dan kepala keamanan yang
setia dengan Raja Idris. Raja Idris pada akhirnya tidak bisa kembali lagi ke Libya
sampai meninggal di Mesir pada 1983.12
Setelah berhasil menduduki berbagai
instalasi penting negara, para perwira muda yang tergabung dalam Dewan
Komando Revolusi (DKR) pimpinan Muammar qadhafi melalui radio Tripoli
mengumumkan beberapa hal penting, diantaranya:
1) Pembentukan Republik Arab Libya, yaitu sebuah republik baru yang akan
membawa panji nasionalisme Arab dan kepentingan terhadap persatuan
seluruh negara berkembang.
2) Dewan Komando Revolusi menyakinkan para diplomat bahwa kepentingan
luar negeri terhadap minyak Libya akan dilindungi.
11
Apriadi Tamburaka, 2011, Revolusi Timur Tengah, Yogyakata: Narasi, hlm. 218. 12
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm. 8
21
3) Kolonel Muammar Qadhafi sebagai komando gabungan Angkatan Bersenjata
dan Ketua DKR.
4) DKR telah membentuk sebuah kabinet baru yang terdiri orang-orang sipil
dengan Sulaiman Maghribi sebagai Perdana Menteri.13
Tepat pada 1970 Qadhafi didaulat sebagai Perdana Menteri Pertama
Republik Libya. Khadafi dipromosikan satu tingkat menjadi kolonel.14
Setelah
memperoleh kekuasaan, Qadhafi bersama kliknya di DKR (Dewan Komando
Revolusi yang beranggotakan 12 perwira muda dan Qadhafi sebagai sekjennya)
melakukan perombakan di segala sektor, terutama politik, ekonomi, sosial dan
budaya. Perombakan tersebut didasarkan pada semboyan: Kemerdekaan,
Sosialisme dan Persatuan. Berikut merupakan kebijakan yang dilaksanakan
Muammar Qadhafi pada masa awal kekuasaannya:
1) Menghentikan pemeliharaan istana-istana raja.
2) Pemakaina kalender Arab dan Islam dalam komunikasi-komunikasi umum.
3) Pengangkatan seorang Mufti Agung (penasehat esmi pemerintahan dalam
menafsirkan hukum islam).
4) Melarang penggunaan alkohol.
5) Penutupan bar dan klub malam.15
Dalam rangka mengatasi intervensi asing yang sudah terlalu jauh di
Libya, maka Muammar Qadhafi juga melakukan kebijakan yang sangat berani.
Pada 1970, Muammar Qadhafi mengusir tentara Inggris dan Amerika dari
pangkalan Tobruk, El-Adem, dan Wheelus. Langkah tersebut diikuti dengan
13
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm. 9. 14
Apriadi Tamburaka, 2011, Revolusi Timur Tengah, Yogyakata: Narasi, hlm. 219. 15
Isawati, opt. cit, hlm. 9.
22
penyitaan harta benda dan pengusiran 25.000 pemukim Yahudi dan Italia serta
nasionalisasi beberapa perusahaan minyak asing seperti Shell, Esso, dan Eni.16
Ada dua cabang pemerintahan di Libya, yaitu sektor Revolusioner dan
Jamahariya. Sektor revolusioner terdiri dari Pemimpin Revolusioner Qadhafi,
Komite Revolusioner dan para anggota lainya dari orang 12 Dewan Komandan
Revolusioner yang didirikan pada 1969. Kepemimpinan revolusioner tidak dipilih
dan tidak bisa dikeluarkan dari kantor. Kepemimpinan Revolusioner berada dalam
kekuasaan berdasarkan peran dalam revolusi. Sektor kedua yaitu Jamahariya yang
terdiri dari Kongres Rakyat Dasar di masing-masing 1500 kota, 32 Kongres
Rakyat Sha‟biyat untuk daerah dan Kongres Nasional Rakyat Umum. Badan-
badan legislatf yang diwakili sesuai lembaga eksekutif (Komite Rakyat Daerah,
Komite Rakyata Sha‟biyat dan Nasionalisme Komite Rakyat Umum/ Kabinet). 17
b. Persatuan Arab
Qadhafi memiliki cita-cita untuk mempersatukan negara-negara Arab.
Keinginan inilah yang akan membuat Qadhafi berhadapan dengan Israel, karena
negara Zionis ini juga memiliki kepentingan di wilayah Arab. Hal ini membuat
Qadhafi memulai menjalin hubungan dengan negara-negara Arab.
Qadhafi pertama kali muncul dalam forum Internasional saat diadakan
KTT Arab di Rabat, Maroko pada Desember 1969. Dalam pertemuan para
petinggi negara-negara Arab ini, Qadhafi mencuri perhatian karena mengkritik
Raja Hassan dari Maroko. Tanpa canggung, ia memprotes Maroko yang masih
saja menerapkan sistem feodal. Namun, inti pidato Qadhafi dalam forum tersebut
16
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm. 10. 17
Apriadi Tamburaka, 2011, Revolusi Timur Tengah, Yogyakata: Narasi, hlm. 224.
23
adalah tentang keinginannya untuk mempersatukan bangsa Arab bersatu dan
perjuangan membebaskan rakyat Arab Palestina dari penduduk Israel.18
Paska pertemuan KTT Arab, Qadhafi mengundang Presiden Mesir, Gamal
Abdul Nasser, dan Presiden Sudan Jafar Numeiri untuk singgah di Libya terlebih
dahulu sebelum mereka kembali ke negaranya masing-masing. Di Libya, ketiga
pemimpin tersebut menandatangani Pakta Tripoli yang mengarah pada penyatuan
ketiga negara. Namun, belum genap setahun kesepakatan dijalin, Gamal Abdul
Nasser meninggal pada 28 September 1970.19
Presiden Syiria Hafez Al-Asad meminta untuk bergabung dalam pakta
Tripoli pada bulan November 1970. Kemudian Qadhafi mengadakan pertemuan
dengan Numeiri dan Anwar Sadat sebagai pengganti Nasser di Cairo untuk
menindaklanjuti kesepakatan Tripoli. Namun tanpa Nasser rencana yang telah
disusun tidak dapat membuahkan hasil yang berarti, meski pertemuan demi
pertemuan telah diadakan anatara ketiga pemimpin tersebut. Setelah dilakukan
pemungutan suara oleh ketiga negara tersebut maka perjanjian untuk persatuan
disepakati pada bulan September 1971.20
Usaha persatuan pada bulan September 1971 gagal dan tidak terlaksana.
Rakyat melakukan demonstrasi besar-besaran yang menuntut persatuan arab
Libya menuju garis perbatasan dengan Mesir pada bulan Juni 1972 , demonstrasi
ini disebabkan oleh kekecewaan rakyat atas gagalnya kesepakatan yang telah
dicapai oleh pemimpin ketiga negara tersebut.21
Akhirnya, pada tahun 1972
Khadafi memproklamirkan “Federation of Arab Republic” yang beranggotakan
18
Agung D.H, 2011, Khadafi Anjing Gila dari Sahara, Yogyakarta: Narasi, hlm. 28. 19
Ibid, hlm. 29. 20
Mahmoud Ayoub, 2004, Islam dan Teori Dunia Ketiga Pemikiran Keagamaan Muammar
Qadhdhafi, Bogor: Humaniora Press, hlm. 39. 21
Ibid.
24
Libya, Mesir, Sudan dan Syiria. Namun usia federasi ini juga tidak lama, karena
Mesir dengan pemerintahan barunya, dibawah pemerintahan Anwar Saddat tiba-
tiba saja membelot dari Liga Arab dan merapat ke Washington.22
Tindakan Mesir dikecam oleh semua negara Arab. Presiden Sudan, Jafar
Numaira memilih diam. Tindakan Jafar tersebut dianggap sebagai ketidakseriusan
mempersatuan Arab oleh Qadhafi.23
Usaha pendahuluan dalam mewujudkan persatuan Arab secara
menyeluruh juga dilakukan dengan menyatukan negara Libya dan Tunisia dalam
membentuk Republik Islam Arab pada tahun 1974. Usaha ini juga gagal. 24
Persatuan arab yang diinginkan Qadhafi juga merupakan keinginan
masyoritas bangsa Arab inginkan. Pemimpin-pemimpin Arab berpendapat bahwa
jika hal tersebut dilakukan, dapat mengancam kedudukan mereka. Jadi dukungan
mereka hanya untuk memenuhi aspirasi rakyat Arab dan tidak untuk
diimplikasikan.
Qadhafi tidak hanya diam melihat kegagalan dalam menyongkong
persatuan Arab. Qadhafi menemukan jalan lain dengan menyokong perjuangan
rakyat palestina guna mengusir Israel.
c. Teori Dunia Ketiga
Muammar Qadhafi menyampaikan gagasannya yang dinamakan “Teori
Universal Ketiga” (Third Universal Theory). Menurut Qadhafi, Teori Universal
Ketiga merupakan teori alternatif dari kapitalisme dan komunisme. Teori
Universal Ketiga juga merupakan pemecahan final terhadap perjuangan umat
22
Agung D.H, 2011, Khadafi Anjing Gila dari Sahara, Yogyakarta: Narasi, hlm. 31. 23
Ibid. 24
Mahmoud Ayoub, 2004, Islam dan Teori Dunia Ketiga Pemikiran Keagamaan Muammar
Qadhdhafi, Bogor: Humaniora Press, hlm. 40.
25
manusia selama berabad-abad untuk mencapai kemerdekaan politik, ekonomi dan
sosial. Teori Universal Ketiga merupakan penjabaran semboyan “Kemerdekaan,
Sosialisme dan Persatuan”. Gagasan tentang Teori Universal Ketiga dimuat dalam
tiga seri Buku Hijau.25
Buku hijau merupakan tahap kedua revolusi, tujuan utama revolusi adalah
penetapan kedaulatan rakyat dalam semua tingkat masyarakat. Revolusi tahap
kedua mencapai puncaknya pada suatu pertemuan rakyat yang penting, yang
diadakan oleh kongres dan komite umum di Sabha mulai tanggal 28 Februari
hingga 2 Maret 1977. Pertemuan itu membahas sebuah dokumen penting yang
menegaskan kedaulatan mutlak rakyat disahkan dan mendeklarasikan “Persatuan
Rakyat Libya-Arab Sosialis”.26
Buku hijau memuat lima hal penting dalam menjalankan negara yaitu:
1) Semua undang-undang yang ada dan pelasanaan syariah
2) Membersihkan negara dari politik
3) Menciptakan milisi rakyat untuk melindungi revolusi
4) Administrasi revolusi
5) Revolusi budaya
Buku hijau seri pertama tentang pemecahan masalah demokrasi kekuasaan
rakyat. Buku ini diterbitkan pada 1975 dan menguraikan aspek-aspek politik dari
Teori Universal Ketiga. Buku Hijau seri kedua tentang pemecahan masalah
ekonomi: sosialisme, diterbitkan 1978. Buku seri ketiga tentang dasar-dasar sosial
Teori Universal Ketiga yang diterbitkan pada 1979.27
25
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2,Yogyakarta: Ombak, hlm. 11. 26
Mahmoud Ayoub, 2004, Islam dan Teori Dunia Ketiga Pemikiran Keagamaan Muammar
Qadhdhafi, Bogor: Humaniora Press, hlm. 57. 27
Isawati, op.cit, hlm. 12.
26
Qadhafi melepaskan jabatannya sebagai pemimpin bangsa dan sebagai
gantinya menjadi Qa‟id al-Thawrah (Pemimpin revolusi). Keputusan ini bukan
hanya tepat, tetapi juga diperlukan untuk memberi logika bagi Teori Dunia Ketiga
yang meminta suatu masyarakat tanpa pemimpin atau pengikut. Atas alasan ini,
dengan penetapan jamhariyah atau nassa rakyat populis, Badan Komando
Revolusi dibubarkan melalui sebuah resolusi Kongres Umum yang ketiga.28
Konsep ideologi sosialisme Muammar Qadhafi tertuang dalam buku hijau.
Sebagai pemimpin atau penguasa, Qadhafi membuat konsep ideologi agar negara
makmur. Hal ini sesuai dengan teori Ideologi Althusser yang menjelaskan bahwa
ideologi sebagai hubungan dengan kekuasaan. Konsep ideologi sosialisme
Qadhafi akan penulis jelaskan lebih rinci dalam sub bab selanjutnya.
d. Akhir Masa Kepemimpinan
Muammar Qadhafi adalah pemimpin Libya yang menjabat selama 42
tahun. Beliau adalah pemimpin yang disegani karena telah memperjuangkan
Libya untuk lepas dari bayangan Negara Barat. Namun, diakhir masa jabatan ada
sebagian rakyat Libya yang tidak puas dengan kerja dan kebijakan Qadhafi karena
sistem pemerintahan yang awalnya memihak rakyat berubah menjadi otoriter dan
merugikan rakyat. Maka rakyat berjuang dan berkorban demi mendapat
kebebasan dalam demokrasi. Qadhafi tidak serta menyerahkan kekuasaanya, bagi
dirinya penting untuk mempertahankan kekuasaan hingga ia pun mengunakan
jalan kekerasan dalam menghalau demonstran ketika revolusi dimulai.
Tiga kubu yang terlibat dalam pemberontakan: Kubu Muammar Qadhafi
(pendukung fanatik Qadhafi), Kubu Oposisi (pihak yang mendukung
28
Mahmoud Ayoub, 2004, Islam dan Teori Dunia Ketiga Pemikiran Keagamaan Muammar
Qadhdhafi, Bogor: Humaniora Press, hlm. 58.
27
dilengserkannya Qadhafi), Kubu Koalisi (gabungan kekuatan Barat dan condong
ke pihak oposisi).29
Pemberontakan pada Februari 2011 sebagai protes 2010-2011 Timur
Tengah dan Afrika Utara. Demonstrasi Libya sedang berlangsung dan telah
menjadi aksi masal melawan Qadhafi. Pihak oposisi bersama kekuatan rakyat
segera mendeklarasikan 17 Februari 2011 sebagai “Hari Kemarahan”. Oleh
karena itu, menjelang 17 Februari 2011 Qadhafi mengundang sejumlah aktivis
politik, pemimpin media, dan LSM mengajak agar tidak menggalang masa
melawan kekuasaannya. Namun, ajakan Qadhafi gagal. Keadaan semakin
memburuk pada 17 Februari 2011 karena demonstrasi besar dan Qadhafi mulai
mengarahkan tentara sewaan dari Chad dan bahkan Korea Utara untuk
menembaki demonstran, jumlah yang tewas sekitar 300 orang. Tindakan itu
membuat para kalangan pejabat tinggi dan militer Libya banyak yang
mengundurkan diri.30
Penelitian Muammar Khadfi: Kajian Tentang Kepemimpinannya Di Libya
1969-2011 (Punky Muninggar: 2013) dijelaskan Pemberontakan berhasil
menguasai bagian Timur Libya dan dapat ditumpas oleh pasukan Qadhafi. Pada
tanggal 19 Maret 2011, AS dan NATO mulai melakukan kampanye serangan
udara terhadap kekuatan militer. Operasi udara berhasil menghancurkan kekuatan
pertahanan udara AU Libya dan superioritas udara di kuasai NATO dan Amerika
Serikat. Qadhafi menyatakan tidak takut dan akan terus melawan kekuatan sekutu
dan pemberontak yang disebut aliansi. Dia menolak upaya mediasi dari Presiden
Afrika selatan pada akhir Mei 2011, walau kekuatan udaranya telah lumpuh dan
29
Kompas. R. S, Benghazi Penuh Mayat pasukan Khadafi serang Benghazi, Sedikitnya 94 tewas,
Senin 21 Maret 2011, hlm. 8. 30
Ibid, hlm. 226.
28
kekuatan daratnya sebagian besar telah dihancurkan sekutu. Mahkamah Pidana
Internasional yang berkedudukan di Belanda pada 27 Mei 2011, akhirnya
mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Qadhafi, Saif Al-Islam, Abdullah
Senussi (Kepala Dinas Intelijen). Mereka dituduh telah melakukan penyiksaan
dan pembunuhan diklarifikasikan sebagai tindak kejahatan terhadap kemanusiaan.
Tripoli jatuh ke tangan pemberontak pada akhir Agustus. Qadhafi
menghilang dari Tripoli, kemudian muncul di televisi Syiria, dia menjelek-jelekan
para pemberontak, mengajak semua suku di Libya agar berbaris melawan
pemberontak. Pada tanggal 20 September 2011 dalam sidang PBB, para
pemimpin dunia sebagian besar menyatakan agar tidak mengakui lag
ipemerintahan Qadhafi. Sementara itu, pemerintahan baru Libya telah diakui
dengan kepala pemerintah sementara Abdel-Jalil. Presiden Amerika Serikat
Obama menyatakan Keduataan besar Amerika di Tripoli akan dibuka kembali
setelah ditutup saat terjadinya konflik.
Muammar Qadhafi berhasil ditangkap dalam sebuah penyerbuan di tempat
persembunyiannya di sebuah lorong di kota Sirte. Ketika ditangkap Qadhafi
masih dalam keadaan hidup, namun ia disiksa oleh pihak oposisi dan ditembak
bagian dada hingga tewas mengenaskan pada 20 Oktober 2011. Jasadnya dibawa
ke Misrata dan diletakkan dalam sebuah alat pendingin di pusat perbelanjaan.
Untuk alasan keamaanan, maka makam Qadhafi dirahasiakan. Tidak ada
penghormatan bagi seorang mantan pemimpin besar.
29
B. Konsep Ideologi Sosialisme Muammar Qadhafi
1. Definisi Sosialisme
Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa latin socius yang berarti
makker(Belanda), friendly(Inggris), pertemanan atau persahabatan (Indonesia).
Dalam bahasa Arab kata sosialisme biasa dipadankan dengan kata Isytirakiyah,
berasal dari kata isytaraka, yang berarti bekerja sama. Secara tertimonologi,
sosialisme bermakna berbagai macam teori atau sistem organisasi sosial, yang di
situ alat-alat produksi dan pembagian kekayaan dimiliki secara kolektif atau
melalui pemerintahan sentralistis yang selalu merancang dan mengawasi
ekonomi.31
Berdasarkan arti kata di atas, yang dimaksud dengan paham sosialisme
terdapat makna atau cita-cita het kamreaaschappelijke yaitu rasa pertemaan dan
persahabatan. Sosialisme mengutamakan nilai-nilai dasar persahabatan sebagai
unsur pengikat dalam mempersatukan masyarakat dan juga merupakan lawan dari
individualisme yaitu sifat yang hanya mengutamakan kepentingan individu.
Banyak definisi tentang sosialisme yang dikemukakan oleh beberapa
pemikir dunia, akan tetapi pada dasarnya semua ide pemikiran tentang sosialisme
itu mempunyai satu persamaa yaitu menghendaki perlindungan keperluan
masyarakat, hak-hak masyarakat dan kewajiban masyarakat di atas kepentingan
pribadi atau segolongan kecil manusia.32
31
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 26. 32
Tjokrominoto, 1963, Islam dan Sosialisme, Jakarta: Lembaga Penggali Dan Penghimpun
Sejarah Revolusi Indonesia, hlm. 9.
30
2. Sejarah dan Perkembangan Sosialime
Tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya pergerakan-pergerakan
sosialistik pada zaman dahulu disebabkan oleh adanya kesadaran beberapa pihak
terhadap rusaknya suatu sistem masyarakat di daerah tertentu, akibat adanya
penindasan terhadap suatu kalangan masyarakat yang dilakukan oleh beberapa
pihak yang mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. Sebagai contoh
fakta sejarah yang terjadi pada paruh akhir abad ke-18 dan 19 di Eropa, sebagai
imbas dari revolusi industri maka pada waktu itu lahirlah penguasa baru dalam
bidang industri yaitu kaum kapitalis.
Selanjutnya, sosialisme awal mula muncul sebagai paham ekonomi dan
kemasyarakatan pada akhir abad ke-18 dan awal ke-19 M di Eropa. Revolusi
industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat,
yaitu kaum borjuis yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal
bertimbun di tangan mereka. Sebagian besar adalah masyarakat kota yang hidup
sebagai buruh yang tenaganya diperas dan semakin miskin. Kekayaan yang
dihasilkan karena kerja keras kaum pekerja ini hanya bisa dinikmati oleh kaum
borjui kapitalis yang jumlahnya tidak besar. Dari waktu ke waktu kesenjangan
sosial dan ekonomi semakin ketara, ketika itulah individualisme tumbuh.
Gereja sebagai lembaga sosial keagamaan yang masih berpengaruh ketika
itu bersekutu pula dengan kaum kapitalis dalam mengeruk kekayaan yang
sebenarnya merupakan hak rakyat banyak, karena merekanlah sebenarnya yang
bekerja keras. Sebagai akibat dari pesatnya perkembangan individualisme dan
kapitalisme ini, maka hukum yang berlaku hanyalah hukum rimba. Undang-
31
undang dibuat semata-mata demi kepentingan golongan borjuis. Secara ringkas,
sosialisme merupakan reaksi terhadap suatu gerakan yang memusuhi sosialisme.
Sosialisme, telah dikemukakan, mula-mula muncul sebagai reaksi terhadap
kondisi buruk yang dialami rakyat di bawah sistem kapitalisme liberal yang tamak
dan murtad. Kondisi buruk terutama dialami kaum pekerja atau buruh yang
bekerja di pabrik-pabrik dan pusat-pusat sarana produksi dan transportasi.
Sejumlah kaum cendiawan muncul untuk membela hak-hak kaum buruh dan
menyerukan persamaan hak bagi semua lapisan, golongan dan kelas masyarakat
dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran. Mereka
menginginkan pembagian keadilan dan ekonomi33
Kata sosialisme sering diasumsikan muncul di Perancis sekitar tahun 1830
oleh seorang penganut Saint-Simonisme yang mengklaim bahwa yang pertama
kali memperkenalkan kata “socialism”, dia bernama Pierre Leroux. Namun,
menurut penelusuran Theimer, istilah sosialisme sudah dikenal pada tahun 1827
di kalangan pengikut Owen.34
Sosialisme sering diidentifikasi sebagai ajaran dan gerakan yang percaya
bahwa keadilan sosial dapat tercapai melalui penghapusan milik pribadi (private
property) atas alat-alat produksi. Sosialisme diharapkan bisa mewujudkan sebuah
keadaan masyarakat dimana hak milik pribadi atas alat-alat produksi telah
dihapus.35
Pengertian sosialisme yang terus berkembang, hal ini kemudian dikaitkan
dengan produk sejarah dan kebudayaan. Maka untuk mendefinisikan secara tepat,
33
Bernard Crick, 2001, Concepts in Social Thought Socialism Diterjemahkan oleh Ribut Wahyudi
dengan judul Sosialisme, Surabaya: Pustaka Promethea, hlm. 84. 34
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 27. 35
Ibid, hlm. 28.
32
perlu untuk ditelaah perkembangannya dari sosialime sebagai embrio hingga
sebagai istilah yang baku.
a. Varian Sosialisme
1) Sosialisme Klasik
Pengunaan istilah sosialisme klasik digunakan untuk mengidentifikasi
pemikiran dan gerakan sosialisme sebelum Karl Marx. Periode sosialisme klasik
akan diklarifikasi pada sosialisme totaliter revolusioner dan sosialisme
demokratis.
(a) Sosialisme Totaliter Revolusioner
Sosialisme revolusioner adalah paham sosialis yang mengacu pada doktrin
bahwa revolusi sosial diperlukan untuk mengubah masyarakat secara struktural.
Paham ini menganggap bahwa revolusi merupakan sesuatu yang diperlukan
untuk beralih dari kapitalisme ke sosialisme. Revolusi tidak harus berupa
pemberontakan keras, revolusi diartikan sebagai perebutan kekuasaan politik oleh
gerakan massa kelas pekerja sehingga negara secara langsung dikendalikan oleh
kelas pekerja, bukan kelas kapitalis dan antek-anteknya. Kaum sosialis
revolusioner percaya bahwa situasi seperti itu merupakan syarat utama yang
harus dipenuhi demi menciptakan sosialisme.36
Orang-orang sosialis klasik yang dapat dikategorikan pada aliran ini,
antara lain: Babeuf, Louis Auguste Blanque, Weitling, Moses Hess.
36
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme_revolusioner diakses pada tanggal 12 November 2016
pukul 16.00 WIB.
33
Babeuf adalah orang pertama yang menyuarakan cita-cita sosialisme, yang
menjadi acuan kaum sosialis aliran keras. Nilai tertinggi Babouvisme adalah
kesamaan. Mereka mencita-citakan sebuah “Republik Orang-orang Sama”.37
Louis Auguste Blanqui adalah seorang revolusioner yang hendak
mencapai sosialisme melalui pemberontakan kaum buruh. Upaya yang dilakukan
Blanqui adalah mengubah dan menyadarkan gerakan sosialis bahwa revolusi
hanya dapat berhasil apabila ditunjang oleh organisasi yang revolusioner. Dia juga
menerapkan kebijakan yang ingin memenangkan sosialisme melalui
pemberontakan bersenjata kelompok-kelompok kecil sebelum mayoritas rakyat
berkembang menjadi proletariat industri.38
Weitling adalah revolusioner kaum sosialis yang lain. Pada tahun 1938 ia
mempublikasikan brosurnya yang berjudul “Umat Manusia, Bagaimana
keadaannya dan bagaimana seharusnya” sebagai gagasannya tentang keadaan
masyarakat. Gagasan-gagasanya mennyuarakan tentang keadilan dan tentang
keharusan memberontak melawan kaum tiran.39
Tokoh sosialis revolusioner yang selanjutnya adalah Moses Hess. Hess
adalah orang yang pertama kali memperkenalkan cita-cita sosialisme kepada
Marx. Menurut Hess, komusisme harus dicapai lewat revolusi sosial. Hal itu
menjadi sebuah keharusan sebagai konsekuensi logis dari semakin lebarnya
jurang kesenjangan sosial antara kaum pemilik dengan akumukasi kekayaannya
dan kaum papa. Hess mengandaikan terciptanya suatu tatanan masyarakat
komusis.40
37
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar hlm, 34. 38
Ibid, hlm. 35. 39
Ibid, hlm. 36. 40
Ibid, hlm. 38.
34
(b) Sosialisme Klasik Demokratis
Orang-orang sosialis demokrat klasik yang dapat dikategorikan pada aliran
ini, antara lain: Saint Simone, Robert Owen, Charles Fourier, Etiene Cabet dan
Proudhon.
Saint Simone adalah orang yang sangat percaya diri dengan ide-idenya.
Keyakinan sosialitk Simone mencakup pendewaan ilmu pengetahuan yang
dengannya ia harap dapat menyelamatkan umat manusia, tekanan pada industri
atau kegiatan produktif masyarakat sebagai dasar masyarakat, dan hubungan antar
kelas merupakan produk dari sejarah. Oleh karena keyakinan dan analisisnya
terhadap proses industialisme serta penataan masyarakat akibat proses tersebut,
Kalokowsky menyebutkan Simone sebagai pencipta sosialisme modern yang
sebenarnya.41
Robert Owen adalah sosialis demokrat klasik yang mengabdikan seluruh
hidupnya untuk mencoba menciptakan berbagai organisasi sosial dan pendidikan.
Salah satu pemikirannya yang paling penting adalah bahwa sumber segala
malapetaka sosial adalah ketidaktahuan, terutama mengenai kodrat manusia. Asal
orang sudah dapat mengetahui bahwa mereka hanya bisa bahagia dengan
mengusahakan kebahagian bagi semua, mereka juga akan menyetujui perbaikan-
perbaikan sosial yang diperlukan. Keadilan sosial yang lebih baik akan
menciptakan manusia yang lebih baik pula. Reformasi pendidikan harus disertai
reformasi sistem kerja. Kesejahteraan para buruh harus disertai reformasi sistem
kerja. Kesejahteraan para buruh harus diusahakan oleh para penguasaha karena itu
merupakan kepentingan pengusaha sendiri. Pendapat buruh harus ditingkatkan,
41
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 41.
35
karena dengan demikian para buruh dapat membeli barang produksinya sendiri
yang pada ujungnya menguntungkan para pengusaha juga.42
Charles Fourier adalah pemikir utopis juga romantis. Dalam
memperjuangkan cita-cita sosialismenya Fourier menggunakan pendekatan
teknokratis. Fourier menuntut agar masyarakat dan perekonomian diorganisasikan
dalam komunitas-komunitas harmonis yang disebut Phalansterium, yakni
pemukiman-pemukiman agraris kecil mandiri yang hidup dari pertanian dan
pertukangan serta memproduksi segala kebutuhan mereka sendiri.43
Etine Cabet adalah seorang yang mengajarkan sosialisme berdasarkan
keyakinan bahwa Yesus adalah seorang komunis. Maka ajaran sosialismenya
selalu memakai legitimasi Injil. Menurut Cabet, sosialisme tidak bisa dipaksakan
apalagi dengan penindasan, sosialisme harus dilakukan secara bertahap lewat jalur
pendidikan untuk membongkar prasangka-prasangka buruk dan salah terhadap
sosialisme. Cita-cita sosialisme ia ilustrasikan dalam sebuah buku Voyage en
Ikarie (Berjalan ke Ikaria), yang mengisahkan perjalanan ke Negara Komunis
Ideal.44
Proudhon adalah seorang pemikir yang praktis sosialis. Maka, solusi
konkret dalam usahanya untuk merealisir cita-cita sosialisme adalah lewat sebuah
reformasi dengan landasan ilmu ekonomi.45
Ciri khas dari sosialisme klasik adalah hampir semua memberikan
justifikasi religius pada cita-cita sosialismenya. Sehingga bisa dikatakan bahwa
42
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 40. 43
Ibid, hlm. 42. 44
Ibid, hlm. 43. 45
Ibid, hlm. 44.
36
pemikiran sosialisme awal merupakan refleksi dari pemahaman keagamaan
sebagai respon dari kondisi sosial yang tidak adil. Jadi bisa disebut periode klasik
dengan sosialisme religius. Kemudian sebagai konsekuensi dari motivasi religius
tersebut, maka pemikiran atau gerakan sosialisme merupakan suara-suara moral
yang tidak memberikan petunjuk yang jelas dan ilmiah guna terwujudnya
masyarakat sosialis yang dicita-citakan dan hanya berupa harapan dan tuntutan-
tuntutan moral. Oleh karena itu, sosislisme klasik disebut sebagai sosialisme
utopis.46
2) Sosialisme Ilmiah (Karl Marx)
Sosialisme Ilmiah adalah sebuah proyek politik yang dibasiskan pada
analisa atas kontradiksi internal kapitalisme dan kemungkinan untuk
melampauinya.47
Karl Marx adalah sosol yang sangat berpengaruh di dunia pemikiran dan
peregerakan . Sosialisme yang ditawarkan Mark adalah bahwa sosialisme yang ia
tawarkan berupa analisis ilmiah terhadap perkembangan sejarah yang
meniscayakan akan kehancuran kapitalisme menuju sosialisme, dimana perubahan
dan perkembangan sejarah tersebut berdasarkan penelitian syarat-syarat objektif
perkembangan masyarakat. Berdasarkan hal itulah Marx mengklaim bahwa
sosialismenya adalah sosialisme Ilmiah.
Teori Sosialisme Marx didasarkan pada tiga konsep pokok:
(a) Perkembangan historis berlangsung melalui sintesis ketegangan atau
kontradiksi yang inheren (dialektika)
46
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar hlm, hlm. 45. 47
Muhammad Zaki Hussein, 2013, Sosialisme Ilmiah Resensi buku Sosialism: Utopian and
Scientific, http://indoprogress.com/2013/06/sosialisme-ilmiah/ diakses pada tanggal 12 November
2016 jam 16.00 WIB.
37
(b) Institusi sosial dan politik dibentuk dan ditentukan oleh ekonomi
(materialisme historis)
(c) Gerakan dialektika sejarah terungkap dalam pertentangan atau konflik antar
kelompok-kelompok (pertentangan kelas).48
3) Sosialisme Lenin (Totalitarian)
Sosialisme ini dipelopori oleh Vladimir Ilych Ulyanov atau terkenal
dengan nama Nicolai Lenin. Pemikiran dan gagasan teoritis maupun praktis dapat
diketahui lewat karyanya What‟s to be done?, sebuah buku pedoman organisasi
dan strategi komunis, dan buku State and Revolution yang menjelaskan teknik-
teknik dan organisasi dari gerakan revolusioner. Lenin telah memperkenalkan dan
melakukan jalan baru menuju sosialisme atau komunisme dengan watak
revolusioner, keras, totaliter dan menghalalkan segala cara, termasuk penindasan.
Cara baru yang diperkenalkan Lenin,dengan beberapa penyimpangan ini
sebetulnya mengakibatkan pembusukan sosialisme dari dalam. Karena dalam
beberapa tujuan penting dan hakikat dari sosialisme seperti demokrasi dan
kebaikan bagi semua justru terkesampingkan dan terkubur.49
4) Sosialisme Demokratis (Kaustsky)
Sosialisme demokratis merupakan anti tesis dari sosialisme totaliter
revolusioner. Sosialisme demokratis adalah jenis sosialisme yang menolak metode
transisi tersentralisasi, elitis, atau otoriter dari kapitalisme ke sosialisme yang
mendukung pergerakan grassroot dengan tujuan segera menciptakan demokrasi
ekonomi yang terdesentralisasi. Sosialisme ini sering dipakai para sosialis yang
memilih transisi ke sosialisme melalui pemilu atau revolusi massal yang spontan
48
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 46. 49
Ibid, hlm. 52.
38
dari bawah untuk membedakan dirinya dari para sosialis otoriter yang menuntut
dibentuknya negara satu partai. Sosialisme ini bertentangan dengan paham
Marxis-Leninis dan Maois.50
Sosialisme demokratis diperkenalkan oleh Ferdinand
Lassale, yang mendirikan Serikat Buruh Jerman pada tahun 1863yang
memperjuangkan sosialisme lewat jalur pemilihan dan parlemen.51
Tokoh selanjutnya ada Karl Kautsky, salah seorang revisionis yang
memilih sosialisme demokratis dalam menafsirkan doktrin-doktrin Marx. Ia juga
menerbitkan catatan-catatan pinggir Marx sejak permulaan abad ke-20 dengan
judul “Teori-Teori tentang Nilai Lebih.”52
Cara-cara Kautsky yang demokratis, Evalusiner dan elegant, sosialisme
demokratis mendapat sambutan cukup antusias lewat partai buruh atau partai
sosialis demokrat, baik yang berbasis religius maupun yang murni dalam
paradigma sosialisnya.
Bagi sosialisme demokratis, teori-teori atau bahkan premis-premis filsafat
tidaklah terlalu penting dalam upaya mewujudkan sosialisme. Tetapi, yang lebih
utama gerakannya ditujukan untuk mewujudkan rekonstruksi sosial, baik struktur
maupun ekonominya secara bertahap melalui jalur hukum dan politik.53
Untuk menarik benang merah dari berbagai varian sosialisme yang ada,
sosialisme mestinya diartikan sebagai sebuah ideologi yang memperjuangkan
rakyat miskin dan tertindas, penentang segala bentuk ketidakadilan dan
depotisme, anti imprealisme dalam berbagai bentuknya, terutama penjajahan
50
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme_demokratik diakses pada tanggal Sabtu, 12 November
2016 jam 16.00 WIB. 51
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 56. 52
Ibid, hlm. 57. 53
Ibid, hlm. 58.
39
politis dan ekonomi dan ideologi yang hendak mengembalikan manusia pada
tahapan moral yang tinggi.54
b. Muammar Qadhafi
Qadhafi sebagai seorang muslim menyakini bahwa Al-Qur‟an dengan
penafsiran yang baru sarat dengan konsep perubahan secara revolusioner. Oleh
karena itu, menurut Qadhafi, prinsip-prinsip fundamental dari sosialisme sejati
akan ditemukan dalam Al-Qur‟an.
Qadhafi mendefinisikan sosialismenya dalam sebuah konferensi
mahasiswa yang diselenggarakan Universitas Libya di Benghazi pada 6
November 1969. Menurutnya:
Sosialisme kita berpijak pada Arab dan Islam. Kita berada di
tengah-tengah antara sosialisme dan komunisme, atau sosialisme
dan kapitalisme. Sosialisme kita secara langsung bersumber dari
kebutuhan dan kehendak dunia Arab, warisan dan kebutuhan
masyarakatnya. Ia terdiri dari suatu keadilan sosial dengan arti
kecukupan (keadilan) dalam produksi dan distribusi. Prinsip-
prinsip tersebut dapat ditemukan dalam agama Islam, khususnya
pada hukum zakat.55
Ide sosialisme Islam bukan merupakan sesuatu yang baru bagi Qadhafi.
Ide ini merupakan gagasan orisinal Jamal Abdul Naseer yang berlandaskan pada
nasionalisme Arab. Sedangkan, Qadhafi merupakan orang pertama yang
menggunakan istilah sosialisme Arab Islam sebagai basis ideologi Revolusi 1
September 1969.56
Sosialisme yang berdasarkan Islam dan Arab, menurut Qadhafi tidak
memakai istilah sosialisme Islam atau sosialisme Arab, tetapi cukup dengan kata
sosialisme. Artinya, ia bukan komunisme, juga bukan kapitalisme, karena
54
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 59. 55
Ibid, hlm. 153. 56
Ibid, hlm. 154.
40
sosialisme merupakan nilai yang absolut sebagaimana kebaikan itu sendiri sebagai
nilai yang absolut.57
3. Produk Pemikiran Muammar Qadhafi
a. Makna Islam
Qadhafi telah mengklasifikasikan makna Islam kepada Islam Eternal dan
Islam Primordial. Islam Eternal, kata Qadhafi, merujuk pada agama seluruh Nabi
dan Rasul, terutama Nabi Ibrahim sebagai Bapaknya para Nabi yang dianggap
sebagai orang Islam sejati yang mengajarkan sikap hidup pasrah secara total
terhadap Tuhan. Oleh karena itu, Islam ia artikan sebagai agama yang
mengajarkan umat manusia agar menyembah pada Tuhan Yang Satu (Tauhid),
berbuat kebaikan (amal Saleh), mengimani adanya Tuhan, para Rasul-Nya dan
malaikat-malaikat-Nya. Siapa saja yang meyakini adanya Tuhan dan berbuat amal
saleh, ia dianggap sebagai seorang muslim, apapun agama yang mereka peluk.
Sebagaimana yang diungkapkan Qadhafi:
Dengan meyakini kepada Tuhan Yang satu dan berbuat amal
shalih, semua masalah akan dapat diatasi. Tidak jadi masalah
apakah anda pengikut Muhammad, Musa atau Yesus.58
Sedangkan Islam Primordial adalah Islam yang terinstitusionalisasikan
lewat ajaran yang disampaikan Muhammad saw sebagai agama yang mengandung
nilai-nilai universal dan ekonomi secara komprehensif. Pendek kata, Islam
Primordial adalah agama yang secara resmi dipeluk oleh kaum muslimin saat itu.
Qadhafi meyakini bahwa Islam Primordial merupakan penyempurnaan dan
koreksi atas penyimpangan terhadap ajaran tauhid. Oleh karena itu, kesempurnaan
57
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 154. 58
Ibid, halaman 138
41
dan kemurnian Islam ada pada yang Primordial ini. Walaupun Qadhafi mengakui
“keislaman” ahli kitab, ia tetap mengajak mereka untuk dapat kembali kepada
ajaran Tuhan yang murni. Sedangkan kemurnian ajaran Tuhan sekarang ini,
menurut Qadhafi, hanya ada dalam Al-Qur‟an. Taurat dan Injil telah mengalami
distorsi ajaran dengan kaburnya makna tauhid.59
b. Makna Sunah
Penerapan hukum positif di Libya, khususnya untuk masalah-masalah
publik, Qadhafi hanya merujuk pada Al-Qur‟an dan Sunnah yang mentradisi saja
dan ia menolak menggunakan Hadits sebagai sumber hukum setelah Al-Qur‟an.
Sunnah, menurut pemahaman Qadhafi, adalah tingkah laku Nabi yang mentradisi
dan tercermin dalam praktik shalat dan ibadah ritual lainnya, bukan kumpulan
sabda Rasulullah saw. Hadits-hadits yang merupakan sabda, perbuatan dan
persetujuan nabi sebagaimana yang dituangkan dalam kitab-kitab hadits, termasuk
dalam kitab Bukhari dan Muslim, diragukan keotentikannya oleh Qadhafi.60
Qadhafi tidak menolak seluruh hadits yang telah terkodifikasi dalam
berbagai kitab hadits, yakni hadits-hadits yang tidak bertentangan dengan Al-
Qur‟an. Dalam hal ini Qadhafi menyatakan:
Kalau kita memang mengetahui ada beberapa hadits yang
diucapkan oleh Rasulullah, kita harus menerimanya sebagai
mana kita menerima Al-Qur‟an. Tetapi dilemanya adalah
bagaimana kita mengetahui mana hadits yang benar-benar
diucapkan Rasulullah dan mana yang tidak? Ini merupakan
masalah serius, karena setelah Rasulullah wafat, banyak sekte
dan madzhab bermunculan dalam islam. Madzhab-madzhab
tersebut, sebagaimana anda ketahui dan ikuti, tidak ada pada
masa ketika Rasulullah masih hidup. Madzhab-madzhab dan
sekte-sekte itu muncul bermula dari gerakan politik yang
kemudian mengkristal dan muncul di antara masyarakat Islam.
Gerakan sektarian tersebut mengakibatkan kaum muslimin
59
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 140. 60
Ibid, hlm. 142.
42
terjerambab dalam pertumpahan darah antar mereka, bahkan
pertumpahan darah tersebut terjadi di kalangan shahabat. Pada
masa itulah kemudian beberapa hadits palsu (maudhu‟) dibuat
dan diklaim berasal dari Rasulullah dengan tujuan masing-
masing kelompok mengunakan hadits tersebut untuk
memperkuat pendirian mereka dan menyatakan pendapat
mereka sebagai satu-satunya Islam yang benar/ sejati.61
Lebih jauh lagi Qadhafi menganggap segala hal di luar Qur‟an
merupakan hasil kerja manusia, karena itu tidak layak dijadikan sebagai sumber
hukum masyarakat. Ia pun menganggap semua produk ijtihad dari berbagai
madzhab sebagai hukum positif, buatan manusia. Tetapi hasil ijtihad mereka
dianggap sebagai hukum atau syariah islam. Pada hal setiap yang di luar Al-
Qur‟an hanyalah produk ijtihad belaka. Qadhafi menyatakan dengan tegas: “Saya
menganggap Syariah Islam sebagai hasil pemikiran dari berbagai madzhab,
seperti hukum Romawi atau hukum positif lainnya. Ia merupakan bagian dari
warisan Islam, tetapi sama sekali bukan agama itu sendiri”.62
c. Zakat
Qadhafi menyampaikan khutbah Idul Fitri pada November 1976 yang isi
khutbah membahas tentang pemerintah dalam hal ini Dewan Komandan Revolusi
mengundang suatu peraturan baru mengenai distribusi Zakat. Aturan tersebut
menghendaki pengumpulan zakat dilakukan secara terpusat pada perbendaharaan
negara untuk dibagikan kepada rakyat miskin dan membiayai proyek-proyek
publik. Ia nyatakan zakat sebagai sistem jaminan atau pengamanan sosial dalam
arti yang sebenarnya. Yakni, sebuah sistem jaminan sosial dan keadilan
sebagaimana yang telah diwahyukan 1400 tahun yang lalu.63
61
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 143. 62
Ibid, hlm. 146. 63
Ibid.
43
Wahai saudara-saudara kaum muslimin, zakat adalah pelaksanaan
keadilan sosial dalam Islam. Keadilan seperti itu, dalam masa
modern ini, dianggap sebagai basis terciptanya sosialisme, kita
telah melakukannya beberapa abad yang lalu.64
Zakat dan Qadhafi menyebutkan bahwa beberapa media masa Arab
mengkritik kebijakannya mengenai zakat sebagai konsep Barat yang sekuler.
Jawabannya terhadap berbagai kritik itu ia sampaikan dengan merefleksikan
semangat dari kepercayaan diri Revolusi yang telah diraih rakyat Libya, terutama
setelah mereka berhasil mengusir kekuatan-kekuatan asing dari negaranya. Ia
berkata:
Shadaqah lainnya merupakan hal yang prinsip dalam Al-Qur‟an. Qadhafi
menganggapnya sebagai basis dari teori Sosialisme. Qadhafi menganggap batasan
untuk mengeluarkan zakat dalam Islam harus disesuaikan dengan kebutuhan
umat. Maksudnya, kewajiban zakat bisa lebih besar dari ketentuan yang telah
ditetapkan Rasulullah. Ia berargumen bahwa ketentuan itu tidak bersifat qath‟i,
tetapi semata-mata sebagai respon dari situasi dan kondisi pada saat itu.65
d. Monogami sebagai Azaz Pernikahan dalam Islam
Muammar Qadhafi mengkritik dengan sangat keras kebiasaan atau
budaya poligami yang mewabah pada masyarakat muslim, khusunya yang terjadi
di kalangan orang Arab dan bangsanya. Qadhafi menganggap bahwa telah terjadi
kesalahan dalam memahami surat An-Nisa ayat tiga yang sering dijadikan alasan
diperbolehkannnya poligami.66
64
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 147. 65
Ibid, hlm. 148. 66
Ibid, hlm. 150.
44
Wain khiftum allā tuqsithū fiil yatāmā faankichu mā thooba
lakumm minannisaai matsnā wa tsulātsa wa rubā’a fainkhiftum
allā ta’diluu fawāchidatan au mā malakat aimānukum dzālikum
adnā allaa ta’ūlū
Jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-
hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya),
Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua,
tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
Berlaku adil[265], Maka (kawinilah) seorang saja[266], atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya. (An-Nisa:3)
Menurut Qadhafi, azaz pernikahan dalam Islam itu monogami. Adapun
poligami diperkenankan pada keadaan tertentu sebagai pemecahan masalah sosial,
yakni masalah pengurusan harta anak yatim yang khawatir hartanya termakan
secara tidak benar oleh si pengasuhnya. Untuk menghindari hal itu, maka si
pengasuh lebih baik mengawininya, dua, tiga atau empat orang. Tetapi kalau tidak
bisa berlaku adil, dan tidak bisa memecahkan masalah yang dihadapi, maka nikahi
satu saja. Jadi prinsipnya Al-Qur‟an mengajarkan monogami, bukan poligami.67
Qadhafi menambahkan alasanya bahwa jika seorang lelaki diperbolehkan
memiliki istri lebih dari satu, maka wanita pun seharusnya diperbolehkan
memiliki suami lebih dari satu. Tentu saja, pola pikir seperti itu tidak dapat
67
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 151.
45
diterima dalam suatu masyarakat yang beradab. Karena poligami hanyalah
pengecualian, sedangkan monogami adalah norma yang berlaku.68
e. Permulaan Kalender Islam
Seri ijtihad yang paling berani menantang tradisi dan ijma kaum
muslimin segala zaman adalah idenya untuk mengubah awal penanggalan tahun
Qamariyah dari Hijriyahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah ke Wafatnya
rasulullah. Qadhafi mengajukan hal tersebut pada Konprensi Menteri Budaya
negara-negara arab yang diselenggarakan di Tripoli pada tahun1979. Libya sendiri
memakai ide Qadhafi ini.69
Qadhafi mencatat bahwa peristiwa hijrahnya rasulullah saw ke madinah
tidak terjadi pada tanggal 1 Muharam, tetapi mungkin pada tanggal 12 rabiul
Awwal, dua bulan setengah kemudian. Oleh karena itu, penanggalan kalender
Islam yang berlaku sekarang ini tidak akurat. Lagi pula yang lebih penting dari
peristiwa hijrah adalah wafatnya Rasulullah saw. Karena rasulullah saw adalah
penutup para nabi, maka wafatnya beliau merupakan berakhirnya wahyu, atau
akhirnya komunikasi antara langit dan bumi secara langsung. Wafatnya Nabi
Muhammad bagi Qadhafi merupakan peristiwa terpenting yang harus dihargai
dengan memulai penanggalan darinya sebagai fokus dari sejarah umat Islam.
Walaupun ada yang mengatakan bahwa peristiwa hijrah terjadi pada bulan yang
sama dengan peristiwa wafatnya nabi, peristiwa meninggalnya Nabi adalah
peristiwa yang paling penting daripada hijrah.70
Qadhafi memberikan argumen lain, yakni peristiwa penaklukan Makkah
(Fath Makkah) merupakan peristiwa yang lebih hebat lagi daripada Hijrah.
68
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 151. 69
Ibid 70
Ibid, hlm. 152.
46
Karena pada saat itu dilakukan pembebasan terhadap Ka‟bah sebagaimana Rumah
Allah dari segala bentuk berhala. Kemudian Qadhafi menganggap penentuan awal
hijrah oleh Khalifah kedua Umar ibn Al-Khattab hanya sebagai ijtihad dan
merupakan hukum buatan manusia, jadi bisa terjadi kekeliruan sebagaimana
dengan bukti yang ia ajukan. Qadhafi bermaksud menghilangkan budaya kultus
sebagaimana yang terjadi pada agama Kristen, sehingga ajaran wahyu yang
merupakan hal yang sangat penting tenggelam oleh bersinarnya nama seseorang.71
4. Visi Muammar Qadhafi
a. Solusi Problem Demokrasi
1) Parlemen
Parlemen merupakan misrepresentasi dari rakyat dan pemerintah
parlemen merupakan solusi yang salah arah atas problem demokrasi. Semula
parlemen didirikan untuk mewakili rakyat, tetapi dalam dirinya sendiri parlemen
sesunggunya tidak demokratis karena demokratis berarti kedaulatan rakyat dan
bukan tindakan sewenang-wenag atas nama rakyat. Akibatya eksistensi parlemen
meniadakan keberadaan rakyat, padahal demokrasi sejati hanya ada melalui
aktivitas para wakil mereka.72
Sistem semacam ini membuat rakyat menjadi korban, dibodohi dan di
eksploitasi oleh lembaga-lembaga politik. Rakyat berdiam diri dalam antrian
panjang untuk memberikan suara kotak-kotak suara denga cara yang sama seperti
mereka melempar kertas ke dalam tempat berdebu. Inilah bentuk demokrasi
71
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 152. 72
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 99.
47
tradisional yang dipraktekkan di seluruh dunia, apakah sistem satu partai atau
tanpa partai. Jadi jelas bahwa perwakilan adalah penipuan.73
Muammar Qadhafi menolak sistem perwakilan yang menjelma dalam
bentuk parlemen atau lainnya. Qadhafi menawarkan bentuk partisipasi langsung
dari rakyat (demokrasi langsung) dan menganggap semua bentuk perwakilan
sebagai pengkhianatan terhadap demokrasi. Bahkan, Qadhafi menganggap semua
bentuk perwakilan sebagai bentuk kediktatoran kontemporer. Di mana pihak yang
menang (dengan memperoleh 50 persen lebih suara) akan mengatur dan
menguasai pihak yang kalah (mungkin jumlah mencapai 49 persen). Karena itu,
Qadhafi menganggap kampaye pemilihan wakil rakyat sebagai bentuk
demagoguery (penghasutan terhadap rakyat) karena hanya yang kaya yang
mampu melakukan hal itu.74
Salah satu slogan yang populer dari Al-Kitab Al-Akhdhar ialah:
Tidak boleh ada perwakilan yang mengatasnamakan rakyat,
perwakilan adalah penipuan. Sebuah dewan perwakilan adalah
ketiadaan otoritas rakyat.
Kedua hal itu menunjukkan bahwa bentuk demokrasi diyakini Qadhafi
adalah demokrasi langsung, dimana rakyat memiliki otoritas secara penuh
terhadap pemerintahan, bukannya perwakilan yang memegang otoritas. Suatu
Dewan Perwakilan Nasional yang dibentuk, baik dengan cara pemilihan distrik
pada satu partai atau partai gabungan (koalisi), atau juga melalui penunjukan, itu
semua merupakan bentuk demokrasi palsu karena setiap anggota yang duduk di
73
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 9. 74
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 163.
48
parlemen hanya mewakili partai, koalisi atau golongannya saja, bukan mewakili
rakyat secara keseluruhan.75
2) Partai
Partai adalah bentuk kediktaroran kontemporer. Partai merupakan
instrumen pemerintah diktator modern. Partai adalah penguasa kecil atas seluruh
rakyat. Partai merupakan instrumen diktator yang paling akhir. Karena partai
bukan individu, ia mempraktekkan demokrasi semu melalui pendirian parlemen
dan komite serta melalui propaganda para anggotanya. Partai secara
keseluruhanan bukanlah instrumen demokrasi karena tidak terdiri dari rakyat yang
memiliki kepentingan umum, pandangan umum atau budaya bersama atau yang
mempunyai lokalitas yang sama atau mempunyai kepercayaan yang sama. Mereka
membentuk partai untuk mencapai tujuan-tujuan mereka, menanamkan pandangan
mereka atau menyebarluaskan mereka pada masyarakat secara menyeluruh.76
Tujuan partai adalah untuk mencapai kekuasaan dengan dalih
pelaksanaan progam-progam. Padahal secara demokratis tak satupun partai yang
akan memerintah seluruh rakyat karena keragaman kepentingan, gagasan,
temperamen, lokalitas dan kepercayaan, yang membentuk identitas rakyat. Tujuan
pembentukan partai adalah menciptakan instrumen untuk memerintah rakyat yaitu
memernitah terhadap yang bukan anggota partai. Secara fundamental partai
didasarkan atas teori otoritarian, yakni dominasi anggota-anggota partai atas
seluruh rakyat.77
Menurut Qadhafi, semua bentuk partai, baik berbaju politik, agama
ataupun sosial, itu merupakan penghalang dari kemajuan masyarakat. Kelompok-
75
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 164. 76
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 11. 77
Ibid, hlm. 12.
49
kelompok keagamaan atau aliansi-aliansi lainnya, itu semua sama persis dengan
ikatan kesukuan. Perbedaan antara ikatan kesukuan dengan partai hanyalah ikatan
darah. Keduannya sama-sama membuat orang untuk membentuk suatu
kepentingan bersama (di antara mereka). Baik kepentingan itu berdasarkan
pendidikan, kepercayaan atau ideologi tertentu. Jadi, seseorang yang masuk suatu
partai atau kelompok aksi tertentu tidaklah bertujuan untuk melayani masyarakat
secara keseluruhan, tetapi untuk mencapai tujuan mereka sendiri.78
Tidak diakuinya partai dalam negara merupak hal biasa di negara-negara
monarki (penganut sistem kerajaan). Tetapi, dalam negara yang mengklaim
demokrasi, hanya Libya lah negara yang menolak adanya sistem kepartaian. 79
3) Kelas
Menurut Qadhafi, kelas (Thabaqah) adalah pada kelompok-kelompok
sosial berdasarkan ikatan darah (suku) atau kepentingan dan status ekonomi, di
mana ada dominasi atau monopoli terhadap kelompok lain dalam satu atau
beberapa hal. Jadi, bila ada satu kelompok orang menopoli sesuatu, maka
kelompok tersebut adalah kelompok kelas. 80
Suatu kelas sosial tidak jarang merupakan kelompok minoritas yang
merampas kedaulatan rakyat dan mengatur nasib mereka yang lemah.
Sebagaimana partai politik, suku atau kelompok dengan kepentingannya sendiri-
sendiri.81
Keberpihakan Qadhafi terhadap kelas sosial yang terbentuk dari ikatan
kesukuan dan sekte keagamaan tersebut berdasarkan pengamatannya terhadap
hukum kemasyarakatan. Kelompok sosial itu merupakan hal yang alami karena ia
78
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 166. 79
Ibid 80
Ibid, hlm. 167. 81
Ibid, hlm. 168.
50
muncul secara tradisional. Hal itu merupakan bentuk struktur sosial yang muncul
pertama kali dalam sejarah umat manusia. Oleh karena itu, menurut Qadhafi,
kelompok- kelompok tersebut sebenarnya berasal dari kelas saja:
Setiap kelompok sosial yang berbeda-beda dan mendorong
adanya perjuangan untuk memperoleh kekuasaan pada
mulanya merupakan orang-orang dari satu kelas. Usaha untuk
memisahkan dari suatu kelas terlahir dari hukum evolusi
segala sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar atau dihindari.82
Menurut Qadhafi, setiap kelas yang membentuk suatu masyarakat secara
otomatis mewariskan karakteristiknya. Jadi, apabila suatu kelas pekerja, misalnya,
menghancurkan kelas-kelas yang lainnya, maka baik bentuk sosial dan watak
akan terbentuk pada kelas-kelas yang lainnya. Selanjutnya Qadhafi menyatakan:
Setiap upaya untuk menyatukan watak dasar masyarakat
sebagai cara menyelesaikan masalah pemerintah, atau
merupakan keputusan yang ditetapkan suatu partai, kelas,
suku, ataupun kelompok keagamaan dan segala usaha untuk
memperoleh persetujun rakyat dengan cara pemilihan dan
refendum adalah usaha yang sia-sia belaka. Upaya untuk
mengulangi usah tersebut hanya akan buang-buang waktu saja
dan merupakan suatu pelecehan dan penghinaan terhadap
rakyat.83
4) Plebisit
Plebisit atau referendum adalah kecurangan terhadap demokrasi. Mereka
yang mengatakan “ya” dan yang “tidak” pada kenyataannya tidak
mengungkapkan kehendak mereka. Mereka telah dibungkam melalui konsepsi
demokrasi modern. Mereka dibiarkan untuk mengucapkan hanya satu kata: “ya”
atau “tidak”. Inilah sistem diktator yang paling kejam dan menindas. Siapa yang
mengatakan “tidak” harus memberikan jawabannya. Ia harus menjelaskan
mengapa tidak mengatakan “ya”. Dan siapa yang mengatakan “ya” harus
82
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 168. 83
Ibid, hlm. 169.
51
memberikan alasan sebagai pembuktian dan mengapa tidak mengatakan “tidak”.
Setiap orang harus memperjelas apa yang disukainya dan alasan-alasan bagi
penerima maupun penolakan.84
Qadhafi menegaskan bahwa plebisit merupakan hal yang sangat
menjijikkan dan merupakan bentuk dari kediktatoran represif yang ekstrem.
Kemudian ia memberikan solusi, bahwa cara yang paling tepat bagi rakyat yang
tidak mau dikendalikan oleh pemerintahan tirani atau diktator adalah dengan
membentuk suatu pemerintahan yang langsung dikendalikan oleh rakyat secara
penuh, bukan pemerintahan yang dikendalikan oleh kelompok, atau partai, atau
kelas tertentu. Maka tidak ada jalan lain untuk keluar dari masalah ini kecuali
dengan membentuk sistem demokrasi langsung dengan otoritas rakyat yang
dikendalikan rakyat secara absolut.85
5) Kongres Rakyat
Bentuk pemerintahan yang diajukan oleh The Green Book sebagai
jawaban dari problem demokrasi adalah dengan membentuk kongres rakyat dan
komite rakyat. Qadhafi menyatakan bahwa kongres rakyat merupakan satu-
satunya alat untuk mewujudkan demokrasi rakyat. Semua bentuk pemerintahan
yang ada di dunia sekarang ini tidak demokratis hingga mereka menganut sistem
kongres dan komite rakyat. Kongres Rakyat merupakan perjalanan panjang
seluruh rakyat menuju demokrasi sejati.86
Di Libya, sistem Kongres rakyat dan Komite Rakyat ini baru
dilegislasikan pada Maret 1977 dan nama negara diubah menjadi Republik Rakyat
84
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 24. 85
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 170. 86
Ibid, hlm. 171.
52
Sosialis Arab Libya (The Sosialist People‟s Libyan Arab Jamahiriya/Al-
Jamahiriyah Al-„Arabiyah Al-Libyah Al-Isytirakiyah Al-Uzhma).87
Kongres Rakyat pada hakikatnya sama dengan lembaga legislatif.
Mereka mengundangkan peraturan dan merekomendasikannya kepada Komite
Rakyat untuk dilaksanakan. Komite-komite Rakyat itu secara langsung diawasi
oleh Kongres yang membentuknya. Setiap Komite menunjukkan satu Sekretaris
Jendral dengan dua asistennya. Sekretaris-sekretaris Jendral tersebut merupakan
anggota dari Kongres Rakyat Nasional. Satu anggota dari setiap organisasi, seperti
serikat pekerja, para profesional, gabungan pengusaha (sindikat), himpunan
pelajar/ mahasiswa, merupakan representasi dari organisasinya masing-masing di
Kongres Rakyat Nasional (General People Congress/Mu‟tamar Sya‟b Al-„Am).
Jadi, Kongres-kongres Rakyat tersebut merupakan pengganti dari Pegawai
Adminstrasi Pemerintah, departermen-departermen atau menteri-menteri.88
Seluruh warga negara yang menjadi anggota Kongres Rakyat secara
profesional dan fungsional memiliki kategori-kategori. Oleh karena itu, mereka
harus mendirikan asosiasi dan sindikat di samping sebagai warga negara, anggota
Kongres Rakyat Utama atau Komite Rakyat. Warga negara dipersatukan oleh
Kongres Rakyat Utama atau Komite Rakyat, sindikat dan asosiasi yang akan
membentuk Kongres Rakyat Umum (Nasional), dimana sekretari-sekretaris
Kongres Rakyat, Komite Rakyat, sindikat dan asosiasi bertemu. Persoalan-
persoalan yang dibahas oleh Kongres Rakyat atau Komite Rakyat, sindikat dan
asosiasi akan mencapai bentuk finalnya dalam Kones Rakyat Umum, yang
biasanya mengadakan pertemuan setiap tahn atau secara periodik, akan
87
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 171. 88
Ibid, hlm. 172.
53
disampaikna kepada Kongres Rakyat, Komite Rakyat, sindikat dan asosiasi.
Kemudian Komite Rakyat yang bertanggung jawa pada Kongres Rakyat Utama
akan mulai melakukan tindakan pelaksanaan. Kongres Rakyat Umum bukanlah
kumpulan anggota-anggota atau orang-orang bisa sebagaimana dalam kasus
parlemen. Ia merupakan kumpulan Kongres Rakyat Utama, Komite Rakyat,
asosiasi, sindikat dan seluruh persatuan profesional.89
Struktur politik yang komplek ini dibentuk untuk memberikan
kesempatan kepada setiap anggota masyarakat, laki-laki dan perempuan,
berpartisipasi pada model demokrasi langsung ini. Setiap keputusan yang dibuat
oleh kongres rakyat harus berdasarkan suara mufakat, tidak ada ruang sedikitpun
bagi voting atau pemungutan suara. Oleh karena itu, dalam sistem seperti ini,
seringkali untuk membuat suatu keputusan membutuhkan waktu yang lama.90
6) Hukum Masyarakat
Penerapan hukum positif di Libya, khususnya untuk masalah publik,
Qadhafi hanya merujuk pada Adat dan Agama. Adat atau agama adalah dua
sumber Hukum Rakyat yang sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi sejati.
Sedangkan perumus Hukum Rakyat yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok yang kemudian dijadikan konstitusi merupakan pengkhianatan terhadap
demokrasi. Karena, hukum seperti itu, menurut Qadhafi, dibuat berdasarkan selera
dan kepentingan politik tertentu dan karenanya bersifat temporer. Sedangkan adat
dan agama merupakan sumber hukum yang diakui oleh masyarakat dan bersifat
abadi. Karena tradisi atau adat rakyat Libya sangat dipengaruhi Islam, yang
merupakan agama rakyat Libya, Qadhafi menjadikan syari‟at Islam sebagai
89
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 30. 90
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 172.
54
hukum bagi rakyat Libya. Hanya saja, berbeda dengan para pemikir politik Islam
lainnya, syari‟at Islam yang dimaksud Qadhafi adalah Al-Qur‟an saja, tidak
termasuk kumpulan hadist yang sering diasosiasikan dengan kata sunnah.91
Menurut Qadhafi, adat/tradisi adalah sesuatu yang secara fundamental
mengarahkan manusia untuk dapat membedakan antara hak dan kewajiban, benar
dan salah, baik dan buruk. 92
Hukum alam bukan merupakan hasil dari tekanan dan buatan seseorang
atau kelompok tertentu di masyarakat, tetapi merupakan warisan yang abadi dan
tidak hanya berlaku di dunia saja. Tidak seperti hukum-hukum modern atau
konstitusi (hukum positif), hukum alam tersebut merupakan sesuatu yang sangat
primordial dan tidak dapat diubah. Sebaliknya, hukum-hukum modern merupakan
buatan atau rekayasa pemerintah tertentu sesuai dengan seleranya untuk melayani
kepentingannya. Qadhafi menyatakan:
Adat atau pandangan hidup yang berasal dari suatu pemerintah
diktator merupakan pengganti dari hukum adat tersebut. Dengan
demikian, hukum positif telah menggantikan posisi hukum alam,
bahkan menghapus identitas sebuah masyarakat.93
Qadhafi menolak setiap hukum atau konstitusi hasil rekayasa manusia, Ia
menegaskan:
Hukum alam pada setiap masyarakat adalah adat („urf) dan
agama. Oleh karena itu, segala daya upaya untuk membuat
aturan bagi suatu masyrakat di luar dari kedua sumber tersebut
merupakan suatu kebatilan dan tidak logis.94
Hubungan antara adat dan agama, menurut Qadhafi, itu saling
melengkapi, agama dapat mengakomodir adat, adat merupakan ekspresi dari
91
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 174. 92
Ibid. 93
Ibid. 94
Ibid, hlm. 175.
55
kehidupan suatu masyarakat. Setiap aturan yang dibuat bukan berasal dari agama,
atau adat merupakan pembangkangan manusia terhadap kemanusiaan.95
Pengawasan terhadap pelaksanaan dan penyelewangan hukum tersebut,
menurut Qadhafi , merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri. Adapun
prosesnya adalah sebagaimana dalam tata negara Libya yang menganut Republik
Rakyat (Jamahiriyah). Tata hukum Libya, dikenal empat macam tingkatan
pengadilan, sebagai konsekuensi dari tata negaranya, pengadilan dianggap
sebagai pengadilan rakyat. Tingkat pertama, disebut dengan Juz‟i,kedua
Kulli,kemudian Isti‟naf dan terakhir Mahkamah „Ulya.96
7) Pers
Pers adalah sarana ekspresi masyarakat dan bukan sarana kumpulan
manusia tertentu. Secara logika dan jika mengikuti nilai-nilai demokratis,pers
mestinya tidak dapat dimiliki oleh kumpulan manusia tertentu. Surat kabar yang
dimiliki oleh idividu adalah miliknya dan hanya mengungkapkan sudut
pandangnya. Klaim bahwa pers mewakili opini publik sama sekalu tidak berdasar
karena sesungguhnya ia hanya mengungkapkan sudut pandang si pemilik. Jika
mengikuti nilai-nilai demokratis individu tidak diperkenankan memiliki sarana
publikasi atau informasi apapun. Namun demikian ia tetap memiliki hak untuk
mengungkapka dirinya sendiri melalui berbagai sarana sekalipun dengan cara
irasional untuk membuktikan kegilaannya.97
Seperti di negara-negara sosialis lainnya, Libya tidak menyediakan ruang
bagi kebebasan Pers sebagai ekspresi dari individu atau suatu kelompok. Karena
menurut Qadhafi, ekspresi seperti itu tidak mewakili rakyat secara keseluruhan.
95
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 176. 96
Ibid 97
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 45.
56
Maka, pertimbangan moral dan stabilitas selalu menjadi pertimbangan yang
sangat dominan.98
Menurut The Green Book, pers dijamin keberadaannya sepanjang tidak
mengganggu proses demokrasi. Oleh karena itu, pers mesti berada dalam
pengawasan rakyat, dalam hal ini komite rakyat sebagai representasi dari rakyat
secara keseluruhan.99
b. Solusi Problem Ekonomi
1) Basis Ekonomi (Perburuhan)
Qadhafi mengkritisi keadaan pekerja yang terasing, karena mereka tidak
dapat menikmati hasil kerja mereka yang menjadi sebuah produk tertentu. Hal itu
disebabkan mereka telah menukarnya dengan upah yang tidak dapat memenuhi
daya beli terhadap produk yang mereka buat sendiri, Qadhafi menyatakan:
Orang yang menghasilkan atau membuat suatu produk harus
dapat menikmati produk tersebut.Qadhafi menganggap
seseorang yang terasing dari hasil kerjanya sebagai bentuk
perbudakan baru (modern).100
Solusi atas masalah tersebut, menurut Qadhafi adalah dengan
mengembalikan hak milik alat-alat produksi semua rakyat yang diatur oleh
kongres dan komite rakyat. Dengan cara ini. Akan tercipta sebuah kemitraan
dalam kerja, bukanya buruh upah. Para pekerja sekarang ini tidak ubahnya seperti
pelayan atau pembantu yang melayani kepentingan negara atau bisnis yang besar,
atau bisa juga sekedar melayani Partai Politik yang mengambil alih kekuasaan dan
98
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 177. 99
Ibid 100
Ibid, hlm. 180.
57
kesejahteraan. Perubahan ini harus dilakukan, atau mereka akan menghadapi
kebangkitan suatu kelas melawan kelas yang lain.101
Elemen-elemen dasar dari proses produksi meliputi: bahan mentah, alat
produksi dan produser (pekerja). Menurut Qadhafi, dalam prinsip alamiah, setiap
orang yang terlihat dalam proses produksi berhak mendapatkan pembagian yang
sama dari produk yang dihasilkan, karena setiap mereka sama-sama berjasa dalam
keseluruhan proses produksi. Mereka pun berhak menikmati komoditas produk
yang dihasilkan.102
2) Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar setiap orang mencakup makanan, air, pakaian, tempat
tinggal, kesehatan, pendidikan dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Semua kebutuhan dasar tersebut harus dapat terpenuhi, kalau tidak, akan terjadi
ketimpangan. Karena, nilai kebebasan manusia menjadi tidak sempurna. Dalam
hal ini Qadhafi mefokuskan pada kebutuhan dasar fisik sebagai pemenuhan
kesejahteraan standar.103
Kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang sebagaimana dalam
sebuah keluarga adalah rumah. Seseorang dianggap tidak memiliki kebebasan
selama ia tinggal di rumah orang lain, walaupun ia membayar uang sewa atau
gratis. Oleh karena itu, slogan yang sangat terkenal dari The Green Book dalam
masalah ini ialah:
Rumah adalah milik orang yang menempatinya (Al-Bait Li
Sakinihi)104
101
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 181. 102
Ibid, hlm. 182. 103
Ibid, hlm. 183. 104
Ibid
58
Oleh karena itu, tidak seorang pun berhak, termasuk negara atau
perusahaan real estate, atau tuan tanah, untuk menerima bayaran sewa dari yang
menempati rumah. Qadhafi menegaskan:
Tak seorang pun berhak membangun rumah di luar kebutuhannya
(untuk tinggal). Karena rumah itu merupakan kebutuhan bagi orang
lain. Membangun rumah dengan niat untuk menyewakannya
merupakan awal mula sebuah proses mengontrol kebutuhan orang
lain sebagai kemerdekaan untuk memiliki rumah tinggal.105
Kebutuhan yang tidak kalah pentingnya adalah kendaraan. Kendaraan
yang digunakan mesti dimiliki oleh yang menggunakannya. Tidak seorang pun
berhak menyewakan kendarannya karena merupakan salah satu bentuk dominasi
terhadap kebutuhan orang lain.106
3) Tanah
Tanah bukan milik perorangan. Tetapi setiap orang punya hak
mempergunakannya, mengambil untung darinya dengan bekerja, bertani dan
mengembala. Ini berlaku bagi seluruh kehidupan manusia dan kehidupan para
penerusnya. Upaya mendapatkannya melalui usaha sendiri tanpa memanfaatkan
orang lain dengan atau tanpa upah dan hanya untuk pemuasan kebutuhan diri
sendiri.107
Hak pengelolaan atas tanah tetap berlaku selama pengelola itu dan ahli
warisnya masih hidup dan terus mengelola tanah tersebut sebagai sumber
penghidupan mereka dalam memenuhi kebutuhannya. Tetapi, tanah tersebut tidak
boleh disewakan. Karena dengan demikian pengelolaan ada pada orang lain yang
akan menyebabkan perpindahan hak pengelola.108
105
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 184. 106
Ibid 107
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 66. 108
Endang Mintarji, op. cit, hlm. 185.
59
Dalam kitab Al-Kitab Al-Khadhar menegaskan bahwa semua orang yang
mempunyai kemampuan lebih dari orang lain harus berbagi kekayaan dengan
masyarakat lainnya. Mereka punya hak untuk menikmati hasil kerjanya, tapi
mereka juga punya kewjiban berbagi hasil dengan yang lainnya, yakni dengan
orang tua dan lemah lainnya yang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka. 109
4) Pembantu Rumah Tangga
Pembantu rumah tangga (PRT), baik dibayar ataupun tidak, itu
merupakan bentuk perbudakan. Mereka (para PRT) adalah budak di zaman
modern yang diabaikan hak-haknya. Mereka adalah kelas tertindas. Status atau
nasib mereka jelas lebih buruk dari para buruh perusahaan. Bagi Qadhafi, rumah
harus diurus oleh yang menepatinya sendiri.110
Qadhafi mengakui, bahwa pada masa modern, keberadaan para pembantu
rumah tanga sangat diperlukan, sehingga sulit dihindari. Tetapi, menurutnya, PRT
jangan diperlakukan seperti biasanya, mereka harus diperlakukan dan mempunyai
hak, sebagaiman para pegawai di perusahaan. Selain itu, kehidupan mereka harus
terjamin, dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan potensinya.111
109
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 186. 110
Ibid, hlm. 187. 111
Ibid
60
c. Basis Masyarakat Dalam Teori Universal Ketiga
1) Keluarga
Bagi individu keluarga lebih penting daripada negara. Umat manusia
mengakui individu dan individu mengakui keluarga sebagai tempat lahir, asal dan
“payung” sosial baginya. Umat manusia sesungguhnya adalah individu dan
keluarga, bukan negara. Negara adalah sisten ekonomi dan politik, kadang-kadang
sistem militer. Umat manusia tidak memiliki hubungan sama sekali dengan dan
tak ada yang harus dilakukan demi negara.112
Qadhafi banyak mengungkapkan pengalaman dari berbagai keluarga,
klan, bahkan suku. Ia menganalogikan keluarga dengan tumbuhan (pohon), negara
atau masyarakat etnis dengan kebun yang menghidupkan tumbuh-tumbuhan.
Basis dan elemen alamiah adalah tumbuhan, sedangkan kebun, walaupun penting,
merupakan hasil rekayasa. Berdasarkan analogi tersebut, Qadhafi menyimpulkan
bahwa:
Setiap usaha atau keadaan yang mengiring ke hancurannya
kehidupan keluarga merupakan hal yang tidak manusiawi dan
tidak alami.113
Masyarakat yang maju adalah masyarakat dimana individu tumbuh
secara alami di dalam keluarga dan keluarga sendiri tumbuh subur dalam
masyarakat. Hubungan individu dengan keluarga yang lebih besar ibarat
daundengan cabang atau cabang dengan pohon. Masyarakat sama sekali tak
berharga atau tak hidup bila terpisah-pisah. Hal yang sama berlaku bagi individu.
Jika ia terpisah dari keluarga, ia tidak mempunyai nilai dan kehidupan sosial. Bila
masyarakat manusia ada tanpa keluarga, ia tidak mempunyai nilai dan kehidupan
112
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 96. 113
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 192.
61
sosial. Bila masyarakat manusia menjangkau tahapan dimana manusia ada tanpa
keluarga, ia akan menjadi masyarakat gelandangan, tanpa akar seperti tumbuhan
buatan.114
2) Suku
Suku adalah keluarga yang mengalami pertumbuhan sebagai akibat
prokeasi. Suku adalah keluarga besar. Demikian juga bangsa. Ia adalah suku yang
mengalami perkembangan melalui prokreasi. Bangsa adalah suku besar. Sehingga
dunia merupakan bangsa yang bercabang-cabang menjadi berbagai bangsa. Dunia
adalah bangsa besar. Hubugan yang mengikat keluarga adalah yang mengikat
suku, bangsa dan dunia. Hubungan semakin lemah dengan bertambahnya
jumlah.115
Walaupun pada masyarakat modern kesukuan tidak dianggap penting
lagi, Qadhafi yakin bahwa suku merupakan unit terpenting pada sebuah
masyarakat atau negara. Suku merupakan kelanjutan dari keluarga, sebagai hasil
dari perkembangannya. Begitu juga, suatu bangsa merupakan kelanjutan dari
perkembangan suku, dengan proses yang sama, dan dunia merupakan kumpulan
dari berbagai bangsa. Ikatan yang ada dalam keluarga juga menjadi ikatan suku,
bangsa, bahkan dunia. Kemudian Qadhafi menyimpulkan:
Kemanusiaan merupakan aktualitas dari identitas etnis, atau
kebangsaan. Nasionalisme adalah bentuk dari kesukuan, dan
kesukuan terbentuk dari ikatan kekeluargaan. Kekuatan ikatan
tersebut akan secara bertahap berkurang mulai dari tingkatan
terkecil hingga besar (masyarakat).
Ada beberapa manfaat kesukuan, salah satunya adalah dapat memberikan
kode etik perilaku bagi setiap keluarga yang mencerminkan keanggotaan suku.
114
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 97. 115
Ibid, hlm. 99.
62
Hal ini merupakan etika bagi masyarakat yang beradab, yang lebih baik dan lebih
berharga dari pendidikan moral yang diajarkan di sekolah atau institusi sosial
lainnya. Hal itu disebabkan setiap anggota suku diikat oleh perilaku yang khusus,
di mana secara alamiah mereka akan melestarikan nilai-nilai tersebut. Kesetiaan
suku dilandasi oleh hubungan darah dan ada. Maka, suku akan melestarikan
keamanann dan pertahanan sosialnya secara alamia untuk semua anggotanya, di
mana tidak ada struktur sosial lain yang dapat melakukannya. Manfaat kedua,
bahwa suku dapat menciptakan mekanisme kesadaran psikologis bagi sebuah
sistem yang dihormati secara turun-temurun.116
3) Bangsa
Bangsa adalah payung politik bagi setiap individu. Ia lebih luas
cakupannya daripada apa yang diberikan oleh ikatan kesukuan kepada
anggotanya. Jadi, apabila kesetiaan kesukuan pada suatu bangsa melemah, maka
eksistensi bangsa tersebut akan terancam. Akan tetapi, fanatisme kebangsaan yang
berlebihan juga akan mengancam kemanusiaan. Qadhafi menyatakan:
Fanatisme kebangsaan, apabila digunakan untuk membangkitkan
sentimen kebangsaan dengan tujuan melemahkan bangsa yang
lainnya demi kemakmuran bangsanya sendiri dengan merampas
kekayaan bangsa lain merupakan suatu kejahata dan berbahaya
bagi kemanusiaan.
Qadhafi memperkenalkan satu teori tradisional mengenai kebangkitan
suatu bangsa. Bangsa-bangsa adalah anak-anak hari ini (The Children of time).
Seiring dengan berlalunya waktu akan membentuk suatu bangsa baru dari
beberapa keluarga dan suku akan menggantikan generasi terdahulu. Persamaan
116
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 193.
63
identitas dan nasib merupakan hal yang sangat mendasar bagi sejarah suatu
bangsa. Jadi, suatu bangsa tidak hanya terbentuk oleh kesukuan yang sama,
walaupun kesukuan merupakan faktor penting bagi kelangsungan suatu bangsa.
Qadhafi menyatakan bahwa terbentuknya suatu bangsa merupakan proses dari
akumulasi sejarah dan kondisi sosial yang membuat setiap kelompok yang
berbeda berbagi warisan tradisi dan nasib yang sama. Jadi, suatu bangsa, pada
akhirnya, merupakan hasil dari keturunan, ikatan dan nasib yang sama.117
Faktor penting lainnya berkaitan dengan terbentuknya suatu bangsa
adalah agama. Agama bisa menjadi faktor yang menentukan dalam pembentukan
suatu bangsa apabila agama tersebut mapu mengakomodir kepentingan atau
identitas etnis-etnis yang ada. Tapi apabila yang terjadi adalah sebaliknya, yakni
struktur politik atau ideologi tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan
kepentingan identitas kesukuan suatu masyarakat, maka kehendak untuk membuat
atau menjaga keberlangsungan hidup suatu bangsa akan gagal.118
Bangsa yang progesif, produktif dan berperadaban bermanfaat bagi
dunia. Struktur politik nasional akan rusak jika turun pada tingkat sosial yang
lebih rendah, yaiu keluarga dan suku, dan bertindak dengan cara mereka sendiri
serta mengambil pandangan-pandangan mereka.119
4) Perempuan
Perempuan dijadikan objek perdagangan di Timur, sedangkan perempuan
mengalami erosi feminitasnya di Barat. Qadhafi ingin meletakkan perempuan
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, persamaan dan keadilan tanpa melakukan
hal-hal yang istimewa pada dirinya sebagai perempuan.
117
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 195. 118
Ibid, hlm. 196. 119
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 106.
64
Qadhafi mengecam keras perlakuan diskriminatif terhadap perempuan.
Baginya perempuan itu sama dengan laki-laki. Perempuan mempunyai hak yang
sama dalam kemanusiaan, maka setiap usaha diskriminasi merupakan penindasan.
Qadhafi hanya mengakui perbedaan laki-laki dan perempuan dari aspek biologis
saja. 120
Karekter biologis yang berbeda membentuk perbedaan sehingga laki-laki
dan perempuan tidak sama. Mereka masing-masing mengemban peran dan fungsi
yang berbeda dalam kehidupan. Ini artinya pria tidak dapat menggantikan wanita
dalam melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Perlu dipahami, fungsi-fungsi
biologis merupakan beban berat yang menyebabkan wanita berjuang keras dan
menderita. Bagaimanapun tanpa fungsi-fungsi yang dilakukan wanita, kehiduan
manuasia akan berakhir. Oleh karena itu, fungsi kodrati ini bukan bersifat
sukarela maupun paksaan. Inilah fungsi esensial yang dengannya kehidupan
manusia akan menjadi lebih baik.121
Qadhafi memberikan kesempatan yang sama terhadap perempuan untuk
mendapatkan pendidikan dan berperan dalam era publik, bahkan pada level
kenegaraan. Sebagaimana di negara-negara Barat demokratis, di Libya perempuan
diizinkan untuk duduk di lembaga-lembaga politik dan pemerintahan. Namun
demikian, Qadhafi mengingatkan peran penting perempuan sebagai ibu. Peran ibu
sebagai pendidik bagi anak-anaknya adalah tugas pokok yang tidak bisa
diwakilkan, karena hubungan kejiwaan anak dengan ibuna akan membentuk
karakter bagi anak. Oleh karena itu, Qadhafi menganggap bahwa menitipkan anak
120
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm 199. 121
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 116.
65
pada pembantu atau baby sister, itu merupakan bentuk kekerasan terhadap
anak.122
Awalnya pandangan Qadhafi terhadap perempuan merupakan cara
pandang yang tradisional. Qadhafi menganjurkan perempuan harus tampil
feminim dan cantik. Oleh karena itu, setiap pekerjaan yan memerlukan tenaga
yang besar dan kotor, yang dengan pekerjaan itu kecantikan dan feminitas
perempuan terdistorsi, dianggap sebagai bentuk kekerasan terhadap perempuan.
Namun, akibat revolusi industri, banyak perempuan yang terpaksa melakukan
pekerjaan yang biasa atau layak bagi laki-laki. Keadaan seperti itu diakui Qadhafi
sebagai hal yang tak bisa dihindari di masyarakat industrialis.123
Wanita yang menolak perkawinan, kehamilan atau keibuan dan
seterusnya tanpa sebab yang jelas, berarti mengabaikan peran kodratinya sebagai
akibat kondisi memaksa yang merupakan penyimpangan moral dari norma-norma.
Jadi, mengenyahkan peran kodrati laki-laki dan perempuan dalam kehidupan
hanya dapat terjadi dalam kondisi tidak alami atau norma yang bertentangan
dengan alam dan ancaman bagi kehidupan.124
5) Minoritas
Kelas tertindas lainnya yang hendak diangkat dan dibela hak-haknya oleh
Qadhafi adalah kaum minoritas (aqaliyyat). Ia membagi kelompok minoritas ke
dalam dua bagian. 125
Kelompok pertama, yakni mempunyai entitas atau identitas kebangsaan
tertentu, adalah kelompok minoritas yang tidak mempunyai negara (stateless).
122
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 199. 123
Ibid, halaman 200. 124
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 127. 125
Endang Mintarji, op. cit, hlm. 201.
66
Mereka terpencar di berbagai negara. Seperti suku kurdi yang terpancar di Turki,
Iraq dan Armenia, yang hidup di negara-negara bagian Rusia. Bagi Qadhafi, yang
meyakini teori kenegaraan dibangun berdasarkan identitas kesukuan, kelompok
pertama ini berhak memerdekakan diri dan mempunyai negara sendiri.126
Bentuk minoritas yang kedua adalah kelompok yang tidak punya entitas
kebangsaan. Mereka adalah kaum minoritas berdasrkan keyakinan (agama),
seperti orang-orang Gipsi dan Yahudi. Kelompok minoritas yang kedua ini tidak
berhak untuk memisahkan diri dari negaranya hanya karena berdasarkan
keyakinan yang mereka anut. Tetapi, mereka berhak memperoleh perlakuan yang
sama dari negara sebagaimana masyarakat lainyya. Hal yang sama berlaku bagi
orang-orang islam. Qadhafi tidak memperoleh orang islam berkehendak
memisahkan dari dari negara berdasarkan sentimen keagamaan. Oleh karena itu,
Qadhafi menganggap sepi perjuangan umat Islam untuk mendirikan sebuah
negara berdasarkan keyakinan atau agama (Islam).127
Qadhafi mengakui perjuangan minoritas berdasarkan kesukuan dan tidak
mengakui perjuangan politik yang berdasarkan keyakinan agama atau iseologi.128
6) Kulit Hitam
Qadhafi menyatakan bahwa bentuk perbudakan mutakhir adalah yang
dilakukan orang-orang kulit putih terhadap kulit hitam (negro). Orang negro tidak
akan pernah melupakan perlakuan tersebut hingga mereka dapat di rehabilitasi
sebagai bangsa yang merdeka.129
126
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 201. 127
Ibid, hlm. 202. 128
Ibid, hlm. 203. 129
Ibid, hlm. 204.
67
Peristiwa tersebut meruakan tragedi dalam sejarah umat manusia.
Dimana, mereka yang mengaku bangsa beradab memperbudak dan melecehkan
ras lainnya. Sungguh merupakan kejadian yang sangat menyanyat hati. Hal yang
sama juga pernah dilakukan oleh bangsa yang berkulit kuning (Jepang) yang
merambah seluruh negara-negara Asia. Kemudian, setelah mereka mundur, peran
mereka juga dilanjutkan oleh bangsa kulit ptih sebagai penjajah negara-negara
tersebut. 130
Orang-orang kulit hitam (khususnya di Afrika), kini masih merupakan
bangsa yang tertinggal. Tetapi menurut Qadhafi, justru karena keterbelakangan
mereka itu, dimana mereka tidak mengenal alat-alat reproduksi dan batasan untuk
kawin, jumlah mereka terus meningkat. Sedangkan bangsa lainnya membatasi
populasi mereka lewat progam keluarga berencana, batasan perkawinan dan
konsentrasi mereka terhadap pekerjaaan. Suatu saat, ketika orang negro telah
sampai pada tingkat intelektualitas yang tinggi dan kemajuan (modernisasi)
sebagaimana bangsa-bangsa lain, mereka akan menguasai dunia.131
7) Pendidikan
Pendidikan atau belajar tidak mengharuskan kurikulum yang
tersistematisir dan mengklarifikasi materi dalam buku teks yang dipaksakan
kepada para pemuda untuk mempelajarinya selama waktu tertentu sambil duduk
di atas kursi. Jenis pendidikan semacam ini yang sekarang menguasai seluruh
dunia bertentangan dengan kebebadan manusia.132
Sistem pendidikan nasional Libya memang tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh tarikat-tarikat sufi yang ada di Libya. Kelompok tarekat ini mempunyai
130
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 204. 131
Ibid 132
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 135.
68
jasa sangat besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan Libya dari tangan
penjajah asing. Oleh karena itu, Raja Idris, sebagai bagian dari mereka, tidak mau
mengecewakan kelompok-kelompok tersebut.133
Muammar Qadhafi menganggap sistem pendidikan yang berlaku pada
masa Raja Idris sebagai sebuah sistem pendidikan yang menindas. Karena, dengan
sistem itu rakyat tidak punya pilihan lain untuk mendapatkan ilmu yang akan
dipelajari. Kurikulum di sekolah, oleh Qadhafi, dianggap sebagai pemaksaan
kehendak terhadap para pelajar.134
Wajib belajar dan pendidikan bermetode pada kenyataanya merupakan
upaya mematikan massa. Seluruh negara yang menetapkan arah pendidikan dalam
kurikulum formal dan memaksa penduduknya untuk belajar adalah tindakan
pemaksaan. Semua metode pendidikan yang ada di dunia harus disingkirkan
melalui revolusi kultural untuk membebaskan pikiran manusia dari kurikulum
yang berwatak fantasi dan dari proses penyesuaian sengaja cita rasa manusia,
dalam membentuk konsep-konsep dan mentalitasnya.135
Qadhafi memberikan solusi dengan cara menyediakan dan membuka
pendidikan dari berbagai cabang ilmu, baik berupa ilmu agama maupun ilmu
pengetahuan umum. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kecenderungan
dan potensi manusia itu beragam. Maka, setiap orang boleh memilih bidang ilmu
apa saja yang ia inginkan sesuai kemauan dan potensi yang dimilikinya. Itulah,
menurut Qadhafi , sistem pendidikan yang demokratis.136
133
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 205. 134
Ibid 135
Zakiyuddin Baidhawy, 2000, Menapak Jalan Revolusi, Yogyakarta: Insist Press, hlm. 136. 136
Endang Mintarji, op. cit, hlm. 205.
69
8) Kebudayaan (Seni dan Olah Raga)
Pemerintah mempunyai kewajiban dalam mengembangkan potensi
budaya, untuk menyediakan berbagai sarana seperti gedung kesenian dan
lapangan olah raga yang dapat dinikmati oleh setiap lapisan masyarakat. Tidak
boleh ada monopoli terhadap sarana-sarana tersebut.137
Masyarakat dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda
dipersilahkan mengembangkan potensi seni dan olah raga mereka yang digemari
dan dianggap bermanfaat. Seperti, bagi orang Badui, mereka tidak terlalu
menyukai seni pertunjukan atau teater. Tapi mereka lebih suka mengembangkan
potensi olah raga mereka dalam pacuan kuda, gulat dan kebiasan padang pasir
lainnya yang dainggap dapat lebih dirasakan dan disinggungan langsung dengan
gaya hidup mereka.138
C. Citra Muammar Qadhafi
Muammar Qadhafi adalah seorang pejuang, keyakinan dan komitmennya
memberinya perhatian utama, kerangka berfikir dan daya dorong terhadap ide-ide
sosial serta aksi-aksi politiknya. Keyakinan dan komitmen itu pula yang menjadi
dasar pembentuk citra Qadhafi baik di Libya, Dunia Arab dan Barat.
1. Rakyat Libya
Setelah Revolusi Al-Fatih, sosok Qadhafi segera merebut perhatian
bangsa-bangsa di dunia. Sebagian dari mereka memandang sosok Qadhafi sebagai
harapan baru bagi perubahan nasib bangsa-bangsa tertindas ke arah kemerdekaan
137
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 207. 138
Ibid.
70
dan perbaikan nasib. Sebagai ancaman bagi stabilitas regional dan
internasional.139
Bagi rakyatnya sendiri, juga sebagian bangsa arab yang mengikuti
jalannya revolusi, jelas Qadhafi di anggap sebagai dewa penolong yang akan
membawa panji Islam dan persatuan Arab segera dapat diwujudkan. Rakyat Libya
segera menganugrahi Qadhafi dengan berbagai julukan yang bernada menyanjung
dan mengangungkan: pemimpin Besar Revolusi (Al-Qaid Al-Tsaurah),
Revolusioer Muslim (Al-Tsair Al-Muslim), sang Kolonel (Al-Aqid), Sang Pemikir
(Al-Mufakkir), dan lain-lain. Bahkan sambutan hangat dilakukan oleh negara-
negara tetangga seperti Mesir, Syiria, Sudan, Tunisia, Al-Jazair dan rakyat
Palestina yang sedang dalam cengkraman zionis Israel.140
2. Negara Arab
Revolusi dan berbagai pembaruan yang dilakukan Muammar Qadhafi
ternyata tidak selalu menyenangkan semua pihak. Meskipun beberapa
keberhasilan telah dicapai misalnya dalam bidang ekonomi dan sosial, seperti
pendidikan dan kesehatan gratis, tetapi tetap saja ada beberapa pembaruan
Qadhafi yang dinilai kontroversial sehingga mendapat penentangan dari berbagai
pihak.141
Para pemimpin negara Arab dibuat marah oleh pernyataan Qadhafi yang
mengesampingkan Sunah sebagai salah satu sumber utama hukum Islam.
Tindakan Qadhafi yang mengubah penanggalan Islam juga menuai banyak kritik
139
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama.Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 126. 140
Ibid 141
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm.
14.
71
dan kontroversi. Qadhafi mengganti permulaan Kalender Islam di Libya, yaitu
tidak berdasakan pada hijrahnya Nabi Muhammad saw, tetapi didasarkan pada
wafatnya Nabi Muhammad saw pada tahun 622, dengan alasan bahwa
meninggalnya Nabi menandakan kesempurnaan wahyu ilahi. Akibat pembaruan
ini Qadhafi dihujani berbagai kritikan pedas bahkan pemerintah Arab Saudi
menuduh Qadhafi sebagai musuh Islam.142
Setiap ada yang membenci tentu ada pula yang menyukai. Jamal Abdul
Nasser, pemimpin Mesir saat itu, dengan bangga menyambut kemenangan
Qadhafi, karena memang revolui Al-Fatih dan ide-ide dasarnya diilhami oleh
perjuangan dan falsafah Naseer. Bahkan setelah beberapa bulan Revolusi Al-fatih,
Naseer dengan segera bekerja sama dengan Qadhafi dan Numeri (pemimpin
Sudan) untuk membentuk persatuan Arab (Pan Arabisme). Kesadaran akan
kemenangan Qadhafi sebagai kebangkitan Islam dan bangsa Arab memang hanya
dapat dirasakan oleh beberapa pemimpin Arab yang merasakan buruk dan
pedihnya nasib di bawah penjajahan asing.143
Pemimpin-pemimpin Arab yang kurang menyukai Qadhafi dikarenakan
negara mereka masih dibayang-bayangi Negara Barat, sementara Negara Barat
sangat membenci Qadhafi. Mereka takut, jika mereka medukung Qadhafi negara
mereka terancam.
142
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm
15. 143
Endang Mintarji, 2006, Politik Berbasis Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar, hlm. 127.
72
3. Negara Barat
Qadhafi dalam pandangan Barat mendapat banyak julukan. Diantaranya
adalah penunggang kuda Tuhan dan utusan dari Gurun. Pembaruan yang
dilakukan Qadhafi juga menuai kecaman pedas dari negara-negara Barat. Amerika
Serikat merupakan negara yang paling mengecam pembaruan yang dilakukan
Qadhafi sehingga meningkatkan eskalasi konflik kedua Negara. Qadhafi mengusir
pangkalan militer Amerika Serikat dan Inggris di Tobruk pada 28 Maret 1970.
Tindakan Qadhafi tersebut menjadi awal ketegangan hubungan Libya dan
Amerika Serikat. Beberapa peristiwa yang kemudian memperburuk hubungan
Amerika dengan Libya antara lain:
1. Penghentian bantuan militer Amerika Serikat kepada Libya
2. Perjanjian persahabatan Libya dan Uni Soviet
3. Klaim Qadhafi terhadap teluk Sidra
4. Penyerangan kedutaan Amerika Serikat di Tripoli
5. Pengusiran para diplomat Libya dari Washington
6. Tuduhan Reagen bahwa Qadhafi berada di belakang serangan kembar
yang dilakukan.144
Libya mempunyai hubungan yang baik dengan Amerika Serikat saat
dipimpin oleh Raja Idris. Pada tahun 1975, Amerika Serikat mendukung
kemerdekaan Libya dan kemudian kedua negara itu melakukan peningkatan
hubungan bilateral sampai tingkat kedutaan. Kedatangan Qadhafi dengan
144
Isawati, 2013, Sejarah Timur Tengah (Sejarah Asia Barat) Jilid 2, Yogyakarta: Ombak, hlm.
15.
73
memimpin Revolusi Al-Fatih yang berhasil menggulingkan Raja Idris, hal ini
yang telah mengubah hubungan yang baik itu menjadi konflik berkepanjangan.145
Pemikiran Qadhafi mempengaruhi sebagian besar rakyat Libya.
Puncaknya adalah massa yang anti Amerika Serikat itu menggelar demonstrasi
pro-Iran pada bulan Desember di tahun 1979 dan berakhir dengan terbakarnya
gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tripoli. Di tahun yang sama pesawat
tempur Amerika Serikat menembak jatuh dua pesawat tempur Libya di atas teluk
Sidra. Insiden itu semakin berlanjut setelah Amerika Serikat menyatakan bahwa
Libya sebagai terorisme. Kemudian, Amerika Serikat menutup kedutaannya di
Tripoli pada bulan Februari 1980. Libya langsung menjawan dengan melakukan
tindakan yang sama,yaitu menutup kedutaannya di Washington.146
Presiden Amerika Ronald Reagan sudah lama ingin menyingkirkan
Qadhafi. Tuduhan untuk Qadhafi muncul berulang kali, salah satunya serangan
gerilya Palestina di Bandar udara Roma (Italia) dan Wina (Austria) pada 27
Desember 1985. Serangan gerilyawan Palestina itu mengakibatkan 19 orang
korban jiwa, 5orang diantarannya warga Amerika Serikat, termasuk gadis kecil
berusia 12 tahun. Pada Januari 1986, presiden Amerika Serikat memerintahkan
penghentian hubungan dagang dan ekonomi dengan Libya. Serangan Amerika
pada bulan April memborbardir Tripoli, Benghazi, dan rumah Qadhafi. Gempuran
itu menewaskan setidaknya 15 orang, termasuk putri Qadhafi yang masih kanak-
kanak.147
Konflik kedua negara ini semakin memanas saat terjadi tragedi Lockerbie
pada bulan Desember 1988. Tragedi ini terjadi dengan meledaknya pesawat Pan
145
Agung D.H, 2011, Khadafi Anjing Gila dari Sahara, Yogyakarta: Narasi, hlm. 74. 146
Ibid, hlm. 75. 147
Ibid, hlm. 76.
74
AM dengan nomer 103 yang berangkat dari London menuju New York dan
meledakan di atas Lockerbie, Skotlandia. Peristiwa itu menewaskan 259 orang di
pesawat dan 11 orang di darat. Libya dijadikan tersangka utama dalam
pengeboman ini dan Dewan Keamanan PBB menerbitkan resolusi 748 dan 833
pada tahun 1992/1993. Inti resolusi itu adalah menjatuhkan sanksi atas Libya,
membekukan aset-aset, dan mengembargo perlengkapan penambangan minyak
secara selektif. Pada tahun 1999, Libya menyatakan bertanggungjawab atas
tragedi Locerbie. Tripoli menyerahkan dua terdakwa peledakan pesawat untuk
diadili di Belanda dan Qadhafi bersedia membayar ganti rugi kepada keluarga
korban senilai 2,7 miliar dollar Amerika Serikat pada tahun 2003. Dewan
Keamanan PPB memutuskan untuk mencabut sanksi dan hal tersebut didukung
Amerika Serikat.148
D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Runtuhnya Ideologi Sosialisme
Muammar Qadhafi
Penelitian Faktor Penyebab Revolusi Libya pada Masa Runtuhnya
Pemerintahan Qadhafi (Muhammad Rofi‟i N: 2016) dijelaskan faktor-faktor
runtuhnya kekuasaan Qadhafi. Hal ini pula yang menyebabkan ideologi
Sosialisme Qadhafi runtuh, antara lain:
Pertama, kemunculan gerakan oposisi didorong oleh motif balas dendam
pada masa lalu. Para pendukung Raja Idris I sejak dulu masih berkonsentrasi di
kota-kota Timur Libya. Adapun bendera-bendera masih dikibarkan oleh gerakan
148
Agung D.H, 2011, Khadafi Anjing Gila dari Sahara, Yogyakarta: Narasi, hlm. 78
75
oposisi adalah bendera pada kekuasaan Raja Idris I. Gerakan oposisi antara lain:
1. NCLO (Konferensi Nasional Oposisi Libya)
Organisasi oposisi Libya yang bertujuan untuk meruntuhkan sistem
pemerintahan tirani atas Libya dan penegakan atas konstitusi baru dan legitimasi
demokrasi Libya. Konferensi Nasional Oposisi Libya merupakan satu kesatuan
organisasi yang pertama kali membantu dalam hal mengorganisir gerakan protes
selam konflik yang terjadi di Libya. Pada tahun 2005, gerakan ini sempat
melakukan konferensi di London, Inggris.
2. NFSL(Front Nasional untuk Keselamatan Libya)
Kelompok ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1981 dalam sebuah
konferensi pers yang diadakan di Khartoum, Sudan. Pemimpin asli dari kelompok
ini adalah Muhammad Al-Magariaf, yang merupakan mantan duta besar Libya
untuk India. Saat ini kepemimpinan dari kelompok ini di pegang oleh seorang
sekjen yang bernama Ibrahim Abdulaziz Sahad. Tujuan dari berdirinya kelompok
ini adalah sama seperti kelompok-kelompok lain yang ada di Libya, yaitu untuk
melawan rezim Qadhafi. Kelompok ini sangat menentang kekuasaan militer
Qadhafi.149
3. Ikhwanul Muslimin Libya.
Didirikan pada tahun 1979, seperti Ikhwanul Muslimin Mesir, sasaran dan
tujuan dasar kelomok ini berprinsip harus adanya “Negara Islam”, sesudah tahun
1993 Ikhwanul Islamiyah Libya kemudian mulai menyebut diri mereka sebagai
Ikhwanul Muslimin Libya. Ikhwanul Muslimin Libya menyatakan bahwa Libya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia Islam. Ikhwan Libya melihat
149
Muhammad Agastya, 2013, Arab Spring: “Badai Revolusi Timur Tengah yang Penuh Darah”,
Yogyakarta: IRCiSoD, hlm. 108.
76
pemerintahan Libya di bawah kepemimpinan Qadhafi sebagai rezim yang
bertarung melawan Islam, membatasi kebebasan dan menindas rakyat. Ikhwan
Libya mengklaim bahwa pelarangan berdirinya partai politik dan kegiatan-
kegiatan di Libya oleh rezim yang berkuasa dan kontrol ketat terhadap peradilan
dan semua organisasi sosial, sangat bertentangan dengan hak asasi manusia.150
Kedua, Keinginan rakyat Libya kepada demokratisasi, kebebasan
berpendapat, keadilan dan ekspresi politik yang selama ini terkekang oleh sistem
tirani (yaitu dipimpin oleh satu orang) selama 4 dekade.151
Ketiga, revolusi ini dipicu oleh “tangan besi” (diktator) penguasa kepada
sebagian rakyat Libya yang melahirkan pelanggaran HAM berupa penangapan
dan pemenjaraan tanpa pengadilan terhadap lawan-lawan politik, terutama
peristiwa penembakan 1000 lebih tahanan politik di Penjara Abu Salim.152
Keempat, ekonomi semakin melemah di antara kehidupan masyarakat
Libya, padahal Libya produsen minyak terbesar ke-9 dunia. Akan tetapi hasil
kekayaan minyak tersebut semata-mata bukan untuk kehidupan rakyat tetapi
hanya dinikmati oleh pejabat atau keluarga Qadhafi, serta banyak untuk
membantu negara-negara Afrika.153
Kondisi sosial dalam masyarakat Libya yang
tidak memuaskan secara finansial. Angaka pengangguran di Libya mencapai 30
persen dengan total penduduk sebanyak 6.597.960 Jiwa (Sensus Juli 2011).154
150
Al-Furqon, 2011, Inilah Kelompok Anti Gaddafi yang “Bermain di Libya”,
www.eramuslim.com, diakses pada tanggal 3 Oktober jam 13.00 WIB. 151
Muhammad Agastya. 2013, Arab Spring: “Badai Revolusi Timur Tengah yang Penuh Darah”.
Yogyakarta: IRCiSoD, hlm. 108. 152
Ibid 153
Ibid 154
Abdul Hadi Adnan, 2008, Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika, Bandung:
CV.Angkasa, hlm. 40.
77
Kelima, adalah kepentingan asing. Faktor-faktor dalam negeri tersebut
diperparah dengan datangnya kepentingan-kepentingan asing yang berusaha
memanfaatkan momentum untuk menguasai minyak Libya.155
155
Muhammad Agastya, 2013, Arab Spring: “Badai Revolusi Timur Tengah yang Penuh Darah”.,
Yogyakarta: IRCiSoD, hlm. 108.