BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu...

47
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Minat a. Teori-Teori Minat Minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan penting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan individu terhadap suatu obyek atas dasar rasa senang atau rasa tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang merupakan dasar suatu minat.Minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek tertentu.(Dewa Ketut Sukardi, 1994:83)Untuk memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan minat dan prosedur yang diperlukan maka sangatlah bermanfaat untuk mengetahui aspek- aspek individual. Aspek-aspek individual dapat digolongkan menjadi dua ranah yaitu kemampuan dan kepribadian. Pada umumnya tugas pengukuran ditujukan pada kedua ranah diatur dan pada penekanannya pada lingkup yang lebih luas. Perbuatan atau tindakan yang disenangi, disukai atau tidak disukai oleh seseorang adalah pada lingkup kepribadian termasuk seperti faktor-faktor minat, temperamen dan sikap. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran-campuran perasaan, harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang menggerakan individu kepada suatu pilihan tertentu (Andi Mappier, 1982:62). Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Abu Ahmadi (1998:151) minat adalah sikap jiwa orang seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya

Transcript of BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu...

Page 1: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Minat

a. Teori-Teori Minat

Minat merupakan salah satu unsur kepribadian yang memegang peranan

penting dalam mengambil keputusan masa depan. Minat mengarahkan individu

terhadap suatu obyek atas dasar rasa senang atau rasa tidak senang. Perasaan senang

atau tidak senang merupakan dasar suatu minat.Minat seseorang dapat diketahui dari

pernyataan senang atau tidak senang terhadap suatu obyek tertentu.(Dewa Ketut

Sukardi, 1994:83)Untuk memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan minat

dan prosedur yang diperlukan maka sangatlah bermanfaat untuk mengetahui aspek-

aspek individual. Aspek-aspek individual dapat digolongkan menjadi dua ranah yaitu

kemampuan dan kepribadian. Pada umumnya tugas pengukuran ditujukan pada kedua

ranah diatur dan pada penekanannya pada lingkup yang lebih luas. Perbuatan atau

tindakan yang disenangi, disukai atau tidak disukai oleh seseorang adalah pada

lingkup kepribadian termasuk seperti faktor-faktor minat, temperamen dan sikap.

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran-campuran perasaan,

harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang

menggerakan individu kepada suatu pilihan tertentu (Andi Mappier, 1982:62).

Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan

pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin

kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Abu Ahmadi

(1998:151) minat adalah sikap jiwa orang seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya

Page 2: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

10

(kognisi, konasi, emosi) yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur

perasaan yang terkuat. Minat merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi

perhatian, belajar, berfikir, dan berprestasi Aspek-aspek minat dijelaskan oleh

Pintrich dan Schunk (1996:304) sebagai berikut:

1. Sikap umum terhadap aktivitas (general attitude toward the activity), yaitu

perasaan suka tidak suka, setuju tidak setuju dengan aktivitas, umumnya

terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.

2. Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas (specivic conciused for or living

the activity), yaitu memutuskan untuk menyukai suatu aktivitas atau objek.

3. Merasa senang dengan aktivitas (enjoyment of the activity), yaitu individu

merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang

diminatinya.

4. Aktivitas tersebut mempunyai arti atau penting bagi individu (personal

importence or significance of the activity to the individual).

5. Adanya minat intriksik dalam isi aktivitas (intrinsic interes in the content of

the activity), yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat pada aktivitas itu

sendiri.

6. Berpartisipasi dalam aktivitas (reported choise of or participant in the

activity) yaitu individu memilih atau berpartisipasi dalam aktivitas.

Aspek-aspek minat menimbulkan daya ketertarikan dibentuk oleh dua aspek

yaitu kognitif dan afektif berupa berupa sikap, kesadaran individual, perasaan senang,

arah kepentingan individu, adanya ketertarikan yang muncul dari dalam diri, dan

berpartisipasi terhadap apa yang diminati.

b. Bentuk-Bentuk Minat

Menurut (M. Buchori, 1991:136) minat dapat dibedakan menjadai dua

macam yaitu minat primitif dan minat kultural.

Page 3: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

11

1) Minat Primitif

Minat primitif disebut minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan

makan, minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini

meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung dapat memuaskan

dorongan untuk mempertahankan organisme.

2) Minat kultural

Minat kultural dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperoleh

dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada

minat primitif.

c. Menentukan Minat Seseorang

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1994: 64 )yang mengutip pendapat Carl

Safran, mengemukakan bahwa ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan

minat, yaitu:

1. Minat yang diekspresikan ( Expresedinterest )

Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihanya dengan kata tertentu.

Misalnya: seseorang mengatakan bahwa ia/dia tertarik pada olahraga

sepakbola.

2. Minat yang diwujudkan ( Manifest interest )

Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi

melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu

aktivitas tertentu. Misalnya: seseorang dapat ikut serta dalam suatu

organisai klub sepakbola atau ikut klub sepakbola.

3. Minat yang diinventarisasikan ( inventoriedinterest )

Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap

sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihanya untuk kelompok aktivitas

tertentu.Jika seorang menaruh minat terhadap sesuatu, minatnya tersebut

menjadi motif yang kuat baginya untuk berhubungan secara lebih aktif

dengan sesuatu yang diminatinya. Dalam hal ini jika seseorang berminat

untuk menekuni bidang olahraga, dia akan selalu mempelajari dan berlatih

pada bidang olahraga tersebut. Salah satu untuk memperkuat minatnya

adalah jika olahraga tersebut menjadi alat baginya untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu masalah tujuan sangat penting dalam memahami tingkah

laku seseorang dalam minat terhadap suatu olahraga.

Page 4: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

12

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman. Minat

berkembang sebagai hasil daripada suatu kegiatan dan akan menjadi sebab akan

dipakai lagi dalam kegiatan yang sama (Crow and Crow, 1973:22)

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. The factor inner urge:

Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai

dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan

minat. Misalnya kecenderungan terhadap belajar,dalam hal ini seseorang

mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan.

2. The factor of social motive:

Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu juga

dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, misal

seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi

pula.

3. Emosianal factor:

faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek

misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan

tertentu dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah

semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan

yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

Sedangkan menurut Totok Santoso (dalam Tri Wahyudi, 2002:18) faktor

yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat adalah sebagai berikut :

1. Motivasi dan cita-cita

Adanya cita-cita dan dukungan oleh motivasi yang kuat dalam diri

seseorang maka akan dapat membesarkan minat orang itu terhadap suatu objeknya.

Sebaliknya apabila cita-cita dan motivasi tidak ada maka minat sulit ditumbuhkan.

Page 5: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

13

2. Sikap terhadap suatu objek

Sikap senang terhadap objek dapat membesarkan minat seseorang terhadap

objek tersebut. Sebaliknya jika sikap tidak senang akan memperkecil minat

seseorang.

3. Keluarga

Keadaan keluarga terutama keadaan sosial ekonomi dan pendidikan

keluarga dapat mempengaruhi minat seseoran terhadap objek tersebut.

4. Fasilitas

Tersedianya fasilitas yang mendukung akan menjadikan minat seseorang

terhadap suatu objek lebih besar.

5. Teman pergaulan

Teman pergaulan yang mendukung misalnya diajak kompromi terhadap

suatu hal yang menarik perhatiannnya maka teman tersebut dapat lebih meningkatkan

minatnya, tetapi teman yang tidak mendukung mungkin akan menurunkan minat

seseorang.

Namun H.C Wetherrington(1983:136) menyatakan minat timbul bila ada

perhatian dengan kata lain minat merupakan sebabdan akibat dari perhatian.

Seseorang yang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang dipelajari maka ia

mempunyai sikap yang positif dan merasa senangterhadap hal tersebut, sebaliknya

perasaan tidak senang akan menghambat. Minat timbul karena adanya faktor interen

dan eksteren yang menentukan minat seseorang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara garis besar minat

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu : faktor yang berasal dari dalam individu itu

Page 6: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

14

sendiri (faktor intrinsik) yaitu yang berhubungan dengan minat itu sendiri dan

minat yang lebih mendasar atau asli faktor yang berasal dari luar individu tersebut

(faktor ekstrinsik) yaitu yang ditunjukan dengan adanya emosi senang yang

berhubungan dengan tujuan dari aktivitas tertentu, diantaranya adalah faktor

lingkungan, keluarga, pelatih/guru, teman, sarana dan prasarana.

1) Faktor pendorong dari dalam (faktor intrinsik)

Faktor dari dalam merupakan rangsangan yang datang dari dalam diri

individu tersebut yang ruang lingkupnya sesuai dengan keinginan atau kebutuhan

seseorang yang akan dengan mudah menimbulkan rasa minat terhadap sesuatu. Misal

keinginan atau kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai

hasrat untuk ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan. Faktor dari (intrinsik) merupakan

faktor yang timbul melalui psikis individu yang meliputi rasa senang, perhatian dan

emosi.

a) Rasa senang atau rasa tertarik.

Tertarik dapat diartikan suka atau senang, tetapi individu tersebut belum

melakukan aktivitas atau sesuatu hal menarik baginya, sehingga dapat diketahui

bahwa rasa senang terhadap sesuatu hal atau objek merupakan kegiatan awal dari

individu untuk meminati sesuatu hal.

b) Perhatian

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas

individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek. perhatian erat

hubungannya dengan pemusatan terhadap sesuatu. Bila individu mempunyai

perhatian terhadap sesuatu objek, maka terhadap objek tersebut timbul minat spontan

dan secara otomatis minat tersebut akan muncul.

Page 7: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

15

c) Emosi

Emosi berarti meluapkan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu

singkat. Emosi adalah sesuatu keadaan perasaan yang komplek yang disertai

karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. Emosi dapat berubah perasaan

kegembiraan, kesedihan, keharuan, ataupun kecintaan. Rasa emosi dating hanya

sesaat maka dari itu perlu adanya dukungan dari faktor-faktor yang lain, faktor-faktor

yang dapat mendukungnya terbesar datang dari luar.

2) Faktor pendorong dari luar (ekstrinsik)

Faktor pendorong dari luar (ekstrinsik) adalah faktor pendorong yang

datangnya dari luar individu. Faktor ini sangat besar pengaruhnya untuk

menimbulkan minat individu terhadap cabang olahraga, faktor-faktor tersebut

antara lain:

a) Faktor fasilitas/sarana prasarana

Aktifitas olahraga akan berjalan lancar dengan tersedianya fasilitas yang

mendukung dan lengkap. Bukan berarti tanpa adanya fasilitas yang memadai dan

lengkap suatu aktifitas olahraga tersebut lebih besar. Terkait dengan masalah

minat belajar, orang yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas akan mendapat

hambatan dalam meyelesaikan kegiatan belajarnya. Fasilitas belajar secara umum

antara lain berupa mesin, alat tulis, meja dan kursi belajar dan lain sebagainya.

yang cocok lainnya (yaitu bahan tak berbahaya), Sedangkan sepatu dengan telapak

sol karet yang berfungsi mencengkram agar tidak terasa licin.

b) Faktor lingkungan

Faktor ini muncul dari adanya pengaruh masyarakat atau lingkungan

sekitar yang sebagian besar ruang lingkup kehidupan berada di masyarakat dan

Page 8: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

16

tidak menutup kemungkinan di lingkungan keluarga. Faktor lingkungan dapat

berupa pengaruh dari orang, cuaca/iklim, perekonomian atau kemasyarakatan.

Misalkan minat seorang anak yang dilahirkan dikalangan masyarakat terbelakang

dengan minat seorang anak yang dilahirkan di daerah pegunungan tentu akan

berbeda.

c) Faktor guru/pelatih

Seorang siswa tidak dapat berkembang/memulai pendidikannya tanpa

adanya seorang guru atau pelatih. Apabila anak didik ingin selalu berdekatan

dengan seorang guru, tidaklah sukar bagi guru tersebut untuk memberikan

bimbingan dan motivasi agar anak didik lebih giat belajar, baik di sekolah maupun

di rumah. Guru atau pelatih dalam situasi ini diharapkan dapat membangkitkan

minat belajar pada diri anak, tapi guru lebih berperan besar di lingkungan sekolah

tetapi juga tidak menutup kemungkinan seorang guru untuk mendidik di

lingkungan keluarga yaitu melalui les privat. Guru juga sebagai faktor timbal

balik pendidikan.

d) Faktor teman

Bila seseorang menemukan teman bermain yg memuaskan, akan tiba suatu

saat orang tersebut merasa kurang berminat terhadap teman sebaya yang mulai

membosankan, sehingga dapat menentukan arah pendidikan seorang remaja, Hurlock

(1993:217). Dari peryataan tersebut dapat diketahui bahwa teman adalah orang yang

selalu ada dalam lingkungan diluar keluarga. Dari pergaulan sehari hari teman dapat

berpengaruh untuk meningkatkan minat seseoarang.

e) Orang tua/keluarga

Minat remaja atau pelajar terhadap pendidikan (belajar) dipengaruhi oleh

sikap orang tua, Hurlock (1993:217). Orang tua adalah sebagai tumpuan hidup

Page 9: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

17

dari anak, jadi maju tidaknya anak (pelajar) akan sangat dipengaruhi oleh orang

tua. Tidak hanya orang tua saudara kandung juga berperan penting untu

mendukung kegiatan belajar seorang remaja (pelajar). Sama halnya dengan minat,

seorang anak akan berminat untuk melakukan sesuatu (dalam hal ini adalah

belajar) sangat tergantung dari dorongan dan dukungan dari orang tua. Jika keluarga

tidak mendukung dengan kegiatan yang diminati oleh anaknya maka minat tersebut

akan semakin turun bahkan akan hilang. Peranan keluarga terhadap

perkembangannya tidak hanya terbatas terhadap pergaulannya, kita ingat bahwa

keluarga merupakan sebuah kelompok sosial kecil dibawah struktur

kemasyarakatan. Alat komunikasi juga ikut berpengaruh dalam meningkatkan

minat seseorang, yang antara lain adalah televisi, surat kabar, majalah dan lain-

lain.

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa indikator minat adalah

rasa senang atau rasa tertarik, perhatian dan emosi yang didukung oleh

lingkungan, orang tua/keluarga, teman, guru/pelatih dan sarana prasarana/fasilitas.

e. Minat Masyarakat

Dorongan-dorongan yang ada pada diri manusia, menggambarkan perlunya

perlakuan yang luas. Kemudian muncul dalam pikiran kita, bahwa manusia pada

umumnya memiliki ragam yang luas tentang kedewasaan jasmani dan kedewasaan

rohani, yang perlu juga untuk diperhatikan. Dalam masa perkembangannya, minat

seseorang senantiasa berkembang, hal itu bersifat pemilihan dan mempunyai arah

serta tujuan, hal-hal yang diminati seseorang antara lain:

1) Minat pribadi dan sosial

Minat pribadi dan sosial merupakan kelompok minat yang paling kuat

dimiliki oleh remaja awal. Minat pribadi timbul karena remaja menyadari bahwa

penerimaan sosial sangat dipengaruhi oleh keseluruhan yang ditampakan oleh remaja

Page 10: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

18

itu oleh sekitarnya. Penyebab lain, karena adanya kesadaran remaja bahwa

lingkungan sosial menilai dirinya dengan melihat miliknya, sekolahannya,

kenangannya, benda-benda lain yang dimilikinya, teman-teman sepergaulanya. Apa-

apa yang dimilikinya itu dapat mengangkat dan memerosotkan pandangan teman-

teman sebaya terhadap dirinya (Andi Mappiare, 1982:62). MenurutElisabeth B

Hurlock (2002:210-220), minat pribadi meliputi minat pada penampilan, minat pada

pakaian, minat pada prestasi, minat pada kemandirian,dan minat pada orang.

2) Minat terhadap rekreasi

Minat terhadap rekreasi terhadap remaja pada umumnya sangat kuat.Namun

dari beberapa remaja disebabkan karena keterbatasan waktu, tugas rumah, dan

keterbatasan yang lainnya menjadikan remaja itu lebih selektif dalam memilih apa

yang disenangi dan merupakan hoby. Banyaknya rekreasi yang dimiliki remaja juga

sangat mempengaruhi oleh derajat kepopulerannya (Elisabeth B. Hurlock,

2002:218)Antara dua jenis kelamin terdapat perbedaan yang mencolok dalam

memilih kegiatan rekreasi, biasanya kegiatan yang membutuhkan energi fisik seperti

sepakbola, basket lebih disenangi oleh remaja pria. Baik pria maupun wanita olahraga

lebih merupakan kegiatan rekreasi dibanding menganggapnya sebagai kegiatan

olahraga. Apa-apa yang dilihat dan didengar oleh remaja dalam cerita-carita, selalu

dihubungkan dengan dirinya.

3) Minat terhadap agama

Minat terhadap agama juga dialami dengan memulainya memikirkan secara

serius soal-soal agama. Mereka membandingkan antara apa yang ideal dan apa yang

nampak nyata, sehingga apa yang dahulu dipercayainya sebagai hal yang benar, pada

remaja awal mulai diragukan. Para remaja awal sering lagi mempertanyakan tentang

kebenaran, dosa dan neraka, pahala dan surga, mereka meragukan doa (Andi

Mappiare, 1982:64) Akibatnya minat terhadap agama dapat melemah dan praktek

keagamaanya sering ditinggalkan.

Page 11: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

19

4) Minat terhadap sekolah

Minat terhadap sekolah dan jabatan remaja dapat dipengaruhi oleh

minatorang tua atau kelompoknya. Jika orang tua atau kelompoknya “work

oriented”maka sering sekali remaja meminati sekolah yang mengarah kepada

pekerjaan(sekolah kejuruan). Jika orang tua atau kelompoknya “college oriented”

maka remaja terpengaruh meminati sekolahan yang dapat mengantarkan

keperguruantinggi, menuju cita-cita jabatannya.

5) Minat terhadap aktivitas fisik

Minat untuk melakukan aktivitas fisik atau berolahraga sangat dipengaruhi

oleh kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik itu sendiri. Apabila sejak kecil

selalu dikekang atau tidak diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik, maka

minat untuk melakukan aktivitas itu tidak akan berkembang. Sebaliknya kesempatan

diberikan dengan cukup,maka minat melakukan aktivitas fisik menjadi berkembang.

2. Jenis olahraga

Penggolongan Jenis Olahraga Berdasarkan Rancangan Repelita IV ( 1983 /

1984 – 1988 / 1989 ), Olahraga dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi, antara lain

berdasarkan:

a. Klasifikasi olahraga berdasarkan tujuan kegiatan olahraga, antara lain

adalah :

1. Olahraga Prestasi

Kegiatan olahraga dilakukan secara teratur, rutin, dan intensif dengan

tujuan untuk mendapatkan keterampilan kemahiran yang lebih tinggi.

Page 12: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

20

Gambar: cabang olahraga prestasi

2. Olahraga Pendidikan

Kegiatan olahraga yang terutama ditujukan bagi para Siswa dan

diadakan pada Sekolah – sekolah dengan tujuan – tujuan untuk

membentuk jasmani dan rohani yang sehat.

Gambar: olahraga pendidikan

3. Olahraga Khusus

Olahraga yang dikhususkan bagi orang yang menyandang cacat tubuh,

kelainan pertumbuhan dan lemah kesehatannya.

Page 13: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

21

Gambar: bulu tangkis sebagai salah satu cabang khusus

4. Olahraga Massal

Olahraga yang melibatkan Masyarakat banyak dan bertujuan untuk

pemassalan olahraga.

Gambar: senam lansia sebagai salah satu cabang olahraga massal

5. Olahraga Rekreasi

Olahraga yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan

bermain tanpa menuntut suatu prestasi.

Page 14: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

22

Gambar: bersepeda sebagai salah satu olahraga rekreasi

6. Olahraga Tradisional

Olahraga biasanya dilakukan dalam rangka Perayaan – perayaan

tertentu dengan tujuan meramaikan suasana.

Gambar: perisaian sebagai salah satu olahraga tradisional

Page 15: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

23

b. Berdasarkan cabangnya, Olahraga dapat dibagi menjadi beberapa cabang,

antara lain adalah :

1. Atletik adalah jenis olahraga yang menggunakan tenaga otot dan lebih

mengutamakan ketangkasan dan kecepatannya.

2. Senam adalah cabang olahraga yang mengutamakan gerakan – gerakan

badan yang ditunjang dengan ketangkasan, keuletan, kelincahan serta

latihan keseimbangan yang dinamis dan kelenturan tubuh..

3. Permainan adalah cabang olahraga dimana hampir seluruh unsur

gerakan tubuh manusia dipergunakan.

c. Berdasarkan ruang kegiatannya, Olahraga dapat dibagi menjadi beberapa

jenis, antara lain adalah :

1. Olahraga in – door

yaitu dimana cabang olahraga yang dimainkan dapat dilakukan di

dalam ruangan saja dan tidak memerlukan tempat yang terbuka.

Contohnya : bilyard, tenis meja, bowling, squash, senam, fitness, dan

sebagainya.

2. Olahraga out – door

yaitu dimana cabang olahraga yang dimainkan hanya dapat dilakukan

diluar ruangan dan membutuhkan tempat yang terbuka. Contohnya :

Golf, lari, lompat jauh, voli pantai, sepak bola, pacuan kuda, kasti /

softball, dan sebagainya.

3. Olahraga semi in – door dan out – door

yaitu dimana cabang – cabang olahraga yang dimainkan dapat

dilakukan didalam ataupun diluar ruangan. Contohnya : bola basket,

renang, badminton, voli, dan sebagainya.

d. Berdasarkan tempat melakukan kegiatan, olahraga dibedakan menjadi:

1. Lapangan rumput

Contoh : Sepakbola

Page 16: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

24

2. Lapangan tanah dengan pengerasan

Contoh : Bola basket, badminton, dan sebagainya.

3. Lapangan es

Contoh : Ice skating

4. Lapangan air

Contoh : jet ski, diving, renang.

5. Lapangan udara

Contoh : gantole, terjun payung dan sebagainya.

Klasifikasi Jenis Aktifitas Olahraga Menurut buku “ The Process of

Recreation Programming”, secara umum pembagian keolahragaan dan

permainan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Olahraga tim atau olahraga lapangan , yaitu olahraga yang dimainkan

oleh beberapa orang sebagai kesatuan tim dan menggunakan lapangan

yang cukup besar. Contoh : Sepak bola, Baseball, Bola basket, Bola

voli, Hockey lapangan, dsb.

2. Olahraga individual atau berpasangan, yaitu olahraga yang dapat

dimainkan secara perorangan ataupun berpasangan yang dapat

dibedakan atas :

a. Olahraga beraket seperti : tennis lapangan, bulutangkis, squash,

tennis meja, dsb.

b. Olahraga akuatik seperti : renang, menyelam, ski air, polo air,

selancar, dsb.

c. Olahraga individu seperti : panahan, bowling, bersepeda, golf,

senam, roller skating, angkat berat, dsb.

d. Olahraga beladiri seperti : karate, judo, taekwondo, dsb.

e. Olahraga yang berhubungan dengan lingkungan seperti : panjat

tebing, mendaki, dsb.

Page 17: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

25

3. Permainan Rekreasional, yaitu olahraga yang dijadikan dasar

permainan bersifat rekreasi.

a. Shuffleboard, deck tennis, box hockey, dsb.

b. Permainan baru dan permainan yang lebih kompetitif

c. Permainan dengan organisasi kecil

4. Aktifitas kebugaran

a. Lari dan jogging

b. Latihan beban

3. Tujuan Olahraga

Tujuan dari olahraga adalah :

a. Phisical fitness (kesegaran jasmani)

Olahraga sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran tubuh baikjasmani

maupun rohani.

b. Motor skill (keterampilan motorik)

Olahraga sebagai sarana untuk melatih kecepatan dan ketepatan gerak.

c. Social objective (tujuan sosial)

Olahraga sebagai sarana untuk melakukan kegiatan baik antara atletdengan

atlet maupun atlet dengan masyarakat.

d. Aesthetic

Olahraga yang bertujuan untuk memperoleh keindahan atau estetikadalam

gerakannya.

Berdasarkan pada tujuan berolahraga, maka sifat kegiatan olahragadapat

dibedakan menjadi tiga jenis:

a. Bersifat Kesehatan

Hal yang didapat dari berolahraga untuk memperoleh peningkatan kesehatan.

b. Bersifat Rekreasi

Hal yang didapat dari berolahraga untuk memperoleh kesegaran jasmani.

c. Bersifat Prestasi

Page 18: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

26

Hal yang didapat dari berolahraga untuk memperoleh target tertentu

darisuatu prestasi olahraga.

4. Psikologi Olahraga

Psikologi olahraga bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari proses

mental atau kejiwaan dalam kaitannya dengan aktivitas berolahraga. Untuk lebih

jelasnya, kita dapat melihat teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

psikologi olahraga berikut ini.

Weinberg dan Gould (1995) memberikan pandangan yang hampir serupa

atas psikologi olahraga dan psikologi latihan (exercise psychology), karena banyak

kesamaan dalam pendekatannya, namun beberapa peneliti lain (Anshel, 1997;

Seraganian, 1993; Willis & Campbell, 1992) secara lebih tegas membedakan

psikologi olahraga dengan psikologi latihan.

Weinberg dan Gould, (1995) mengemukakan bahwa psikologi olahraga dan

psikologi latihan memiliki dua tujuan dasar: mempelajari bagaimana faktor psikologi

mempengaruhi performance fisik individu memahami bagaimana partisipasi dalam

olahraga dan latihan mempengaruhi perkembangan individu termasuk kesehatan dan

kesejahteraan hidupnya.

Di samping itu, mereka mengemukakan bahwa psikologi olahraga secara

spesifik diarahkan untuk: membantu para professional dalam membantu atlet bintang

mencapai prestasi puncak, membantu anak-anak, penderita cacat dan orang tua untuk

bisa hidup lebih bugar, meneliti faktor psikologis dalam kegiatan latihan dan

memanfaatkan kegiatan latihan sebagai alat terapi, misalnya untuk terapi depressi

(Weinberg & Gould, 1995).

Sekalipun belum begitu jelas letak perbedaannya, Weiberg dan Gould

(1995) telah berupaya untuk menjelaskan bahwa psikologi olahraga tidak sama

dengan psikologi latihan. Namun dalam prakteknya biasanya memang terjadi saling

mengisi, dan kaitan keduanya demikian eratnya sehingga menjadi sulit untuk

dipisahkan. Tetapi Seraganian (1993) serta Willis dan Campbell (1992) secara lebih

Page 19: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

27

tegas mengemukakan bahwa secara tradisional penelitian dan praktik psikologi

olahraga diarahkan pada hubungan psikofisiologis misalnya responsi somatik

mempengaruhi kognisi, emosi dan performance. Sedangkan psikologi latihan

diarahkan pada aspek kognitif, situasional dan psikofisiologis yang mempengaruhi

perilaku pelakunya, bukan mengkaji performance olahraga seorang atlet. Adapun

topik dalam psikologi latihan misalnya mencakup dampak aktivitas fisik terhadap

emosi pelaku serta kecenderungan (disposisi) psikologi, alasan untuk ikut serta atau

menghentikan kegiatan latihan olahraga, perubahan pribadi sebagai dampak

perbaikan kondisi tubuh atas hasil latihan olahraga dan lain sebagainya (Anshel,

1997).

Jelaslah kini bahwa psikologi olahraga lebih diarahkan para kemampuan

prestatif pelakunya yang bersifat kompetitif; artinya, pelaku olahraga, khususnya

atlet, mengarahkan kegiatannya olahraganya untuk mencapai prestasi tertentu dalam

berkompetisi, misalnya untuk menang. Sedangkan psikologi latihan lebih terarah

pada upaya membahas masalah-masalah dampak aktivitas latihan olahraga terhadap

kehidupan pribadi pelakunya. Dengan kata lain, psikologi olahraga lebih terarah pada

aspek sosial dengan keberadaan lawan tanding, sedangkan psikologi latihan lebih

terarah pada aspek individual dalam upaya memperbaiki kesejahteraan psikofisik

pelakunya.

Sekalipun demikian, kedua bidang ini demikian sulit untuk dipisahkan,

karena individu berada di dalam konteks sosial dan sosial terbentuk karena adanya

individu-individu. Di samping itu kedua bidang ini melibatkan aspek psikofisik

dengan aktivitas aktivitas yang serupa, dan mungkin hanya berbeda intensitasnya saja

karena adanya faktor kompetisi dalam olahraga.

Untuk lingkup yang lebih sempit, psikologi olahraga anak berbatas pada

macam olahraga yang tersedia bagi kebutuhan anak-anak. Bahkan psikologi olahraga

anak di Indonesia belum berkembang secara pesat bila dibandingkan dengan

psikologi olahraga dewasa atau umum. Hal ini mungkin disebabkan oleh belum

Page 20: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

28

munculnya minat sungguh-sungguh anak untuk menjadi pelakon olahraga pada anak-

anak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi fenomena ini. Seperti anggapan bahwa

menjadi atlet itu susah pada masa tuanya, ketakutan untuk menjalani latihan disiplin

atlet, dll.

a. Peranan Olahraga bagi Perkembangan Fisik

Secara umum, berolahraga memberikan peluang bagi anak untuk

mengembangkan kemampuan motoriknya. Membiasakan anak-anak untuk

berolahraga secara rutin akan memberikan banyak dampak positif bagi

perkembangan fisik anak. Karena selain memberikannya contoh baik yang akan

dibawa hingga dewasa nanti, latihan fisik sejak balita bermanfaat untuk pertumbuhan

dan kepadatan tulang, paru-paru, otot, keseimbangan, koordinasi, kelenturan,

kekuatan, ketahanan otot dan komposisi tubuh pada anak.

Karena sistem metabolisme lancar, secara tidak langsung, olahraga juga

turut mengaktifkan kerja sistem kekebalan tubuh. Sel-sel antibodi akan siap terbentuk

sehingga anak tidak mudah terserang infeksi bakteri maupun virus.

Pada dasarnya, latihan fisik untuk anak harus seimbang dan meliputi

beberapa jenis latihan. Seperti latihan aerobik untuk melatih sistem jantung dan paru,

latihan beban untuk menngkatkan kekuatan dan daya tahan otot, latihan fleksibilitas

untuk meningkatkan kelenturan sendi serta latihan keseimbangan dan koordinasi

untuk kemampuan mengintegrasikan mata, tangan dan kaki secara efektif.Kemudian

latihan berenang yang dapat merangsang pertumbuhan tinggi badan. Gerakan-

gerakan yang terdapat pada olahraga berenang memang ditujukan untuk menguatkan,

mengulur otot, memaksimalkan kapasitas paru-paru serta membentuk tubuh yang

sesuai anatominya. Sehingga penyakit asma dan kelainan-kelainan tulang belakang

seperti skoliosis, lordosis atau kifosis dapat dihindari.

Tahapan awal untuk latihan fisik anak ialah melatih gerakan-gerakan dasar

seperti jalan, lari, lompat, meluncur dan merangkak. Kemudian dilanjutkan dengan

melatih gerakan-gerakan ketangkasan atau ketrampilan dasar seperti melempar,

Page 21: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

29

menangkap dan menendang. Yang perlu diperhatikan adalah penyesuaian jenis

latihan dengan tahapan umur.

Setelah anak mencapai usia tertentu yang memungkinkannya untuk

mengkombinasikan semua tahapan awal latihan di atas, sang anak mulai dapat

diperkenalkan dengan jenis olahraga terstruktur. Olahraga terstruktur adalah jenis

permainan olahraga yang memiliki aturan-aturan khusus yang harus ditaati oleh

pemain. Misal, badminton, kasti, sepakbola, basket, dll.

Sedangkan frekuensi latihan untuk anak yang disarankan ialah sekitar 2-3

kali seminggu. Namun disarankan agar anak tidak melakukan kegiatan fisik tersebut

pada hari yang berurutan. Mungkin sang anak juga bisa menjadi anggota suatu klub

olahraga yangdisenanginya. Jangan memaksakan atau memforsir anak mengikuti

suatu klub olahraga jika memang tidak mau. Prinsip fun dalam olahraga seyogyanya

benar-benar bisa dihayati oleh anak. Karena kalau tidak, hanya akan menjadi beban

bagi anak-anak.

b. Peranan Olahraga bagi Perkembangan Psikis

Olahraga sejak dini secara umum dapat melatih interaksi sosial, sikap

mental dan perilaku yang baik seperti disiplin, percaya diri, sportivitas dan kerjasama

anak. Permainan-permainan yang terdapat pada olahraga mengajarkan hal-hal

tersebut.

Permainan tunggal seperti badminton tunggal atau tenis tunggal dimana

anak diharuskan untuk bermain sendirian, tidak ada partner atau tim yang membantu

dalam pertandingan, melatih anak untuk bermental kuat: mandiri, percaya pada diri

sendiri, berani serta tidak mudah menyerah. Di dalam setiap pertandingan anak-anak

juga diajarkan untuk fokus pada suatu tujuan demi memenangkan pertandingan.

Nalar anak juga sedikit demi sedikit akan berkembang untuk mencermati setiap

peluang dan menganalisisnya dengan baik. Namun, jika suatu waktu sang anak harus

mengalami kekalahan, ia akan belajar menerima kegagalan tersebut. Tidak dengan

Page 22: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

30

menangis tapi dengan menjadikannya suatu pembelajaran, introspeksi diri yang akan

memperkaya pengetahuannya.

Sementara permainan jenis beregu akan memberi dampak psikis pada anak

seperti interaksi sosial yang baik. Interaksi sosial yang baik ditandai dengan baiknya

komunikasi anak atau anak tidak kesulitan dalam mengemukakan pendapat

pribadinya. Daya analisis anak juga akan meningkat mengingat banyaknya pemain

dalam satu tim. Jika dalam permainan tunggal seorang anak cukup menganalisis

kemampuan dirinya sendiri serta lawan tandingnya, maka dalam permainan beregu

seorang anak harus menganalisis kemampuan dirinya sendiri beserta anggota tim dan

tim lawan. Demi satu tujuan yaitu, memenangkan pertandingan dalam permainan

beregu sang anak mau tidak mau juga harus belajar untuk bekerjasama serta toleransi

terhadap teman satu tim. Rasa egois yang mungkin terdapat pada anak perlahan akan

hilang digantikan oleh rasa kebersamaan.

Melalui olahraga beregu, seorang anak juga belajar untuk berperan aktif

untuk memberikan kontribusi sosial bagi kelompoknya. Di samping itu, dalam

permainan olahraga anak juga belajar menjalankan perannya, baik yang berkaitan

dengan jender (jenis kelamin) maupun yang berkaitan dengan peran dalam kelompok

bermainnya. Misalnya dalam permainan sepakbola, ada yang berperan sebagai kapten

yang bertugas memimpin anggota lain, sedang yang lain menjalankan peran sebagai

pendukung. Dalam hubungannya dengan jender, anak-anak melakukan permainan

stereotype sesuai dengan budaya dan masyarakat setempat. Misalnya, anak-anak

perempuan gemar berolahraga senam atau berenang sementara anak laki-laki

berolahraga sepakbola atau basket.

Dengan olahraga dapat membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohani

serta mempunyai watak disiplin dan pada akhirnya akan terbentuk manusia yang

berkualitas. Dalam usaha pembentukan generasi muda yang mampu menjadi tulang

punggung penerus perjuangan bangsa, pembinaan melalui olahraga sudah lama

dipandang sebagai sarana yang paling berdaya guna dan berhasil guna. Karena

Page 23: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

31

pembangunan manusia pada hakikatnya menuju manusia Indonesia seutuhnya yang

sehat jasmani dan rohani. Kondisi manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani

ini baru dapat dicapai apabila manusia sadar dan mau melaksanakan gerakan hidup

sehat melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Olehkarena itu gerakan

memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat perlu semakin gencar

dilaksanakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Namun demikian untuk dapat

melaksanakan gerakan tersebut, akan lebih baik apabila ditumbukkan minat

masyarakat terhadap olahraga sejak dini, terutama sejak di sekolah.

c. Olahraga Dan Pembangunan Bangsa

Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan melalui

olahraga dapat dilakukan national character building suatu bangsa, sehingga olahraga

menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan

kebanggaan nasional. Berbagai kemajuan pembangunan di bidang keolahragaan yang

bermuara pada meningkatnya budaya dan prestasi olahraga. Hal ini antara lain

ditunjukkan oleh:

(1) Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga

terutama dalam lingkup satuan pendidikan mengalami peningkatan

sebagaimana ditunjukkan oleh data Susenas 2003 dan 2006 bahwa

persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melakukan

olahraga di sekolah meningkat dari 54,1% pada tahun 2003 menjadi

58,2% pada tahun 2006;

(2) Partisipasi masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga semakin

meningkat yang ditunjukkan dengan peningkatan partisipasi masyarakat

pada Indeks Pembangunan Olahraga (SDI) dari 0,345 pada tahun 2005

menjadi 0,422 pada tahun 2006, dimana pengukuran SDI sesungguhnya

Page 24: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

32

meliputi perkembangan banyaknya anggota masyarakat suatu wilayah

yang melakukan kegiatan olahraga, luasnya tempat yang diperuntukkan

untuk kegiatan berolahraga bagi masyarakat dalam bentuk lahan,

bangunan, atau ruang terbuka yang digunakan untuk kegiatan

berolahraga dan dapat diakses oleh masyarakat luas, kebugaran jasmani

yang merujuk pada kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa

mengalami kelelahan yang berarti, serta jumlah pelatih olahraga, guru

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), dan instruktur olahraga

dalam suatu wilayah tertentu;

DIMENSI INDEKS DIMENSI SDI NASIONAL

2005 2006 2005 2006

Partisipasi

Ruang Terbuka

SDM

Kebugaran

34,5 %

38,0 %

11,5 %

54,0 %

42,2 %

26,6 %

33,5 %

09,9 %

34,5 %

28.00%

Tabel 1. Besaran 4 (empat) Dimensi Dasar pada SDI Tahun 2005 dan 2006

(Sumber: SDI 2005 dan 2006)

Tujuan pembangunan keolahragaan sesuai dengan amanat Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah memelihara dan

meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan

nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina

persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat

harkat, martabat, dan kehormatan bangsa (Pasal 4).

Pembangunan keolahragaan dilaksanakan melalui: (a) penyelenggaraan

olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi; (b) pembinaan dan

pengembangan olahraga; (c) penyelenggaraan kejuaraan olahraga; (d) pembinaan dan

pengembangan pelaku olahraga; (e) pembinaan, pengembangan, dan pengawasan

olahraga profesional; (f) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana

olahraga; (g) pendanaan keolahragaan; (h) pengembangan ilmu pengetahuan dan

Page 25: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

33

teknologi keolahragaan; (i) peran serta masyarakat dalam kegiatan keolahragaan; (j)

pengembangan kerja sama dan informasi keolahragaan; (k) pembinaan dan

pengembangan industri olahraga; (l) penyelenggaraan akreditasi dan sertifikasi; (m)

pencegahan dan pengawasan terhadap doping; (n) pemberian penghargaan; (o)

pelaksanaan pengawasan; dan (p) evaluasi nasional terhadap pencapaian standar

nasional keolahragaan.

5. Pendidikan

a. Definisi

Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan

kepribadiannya dengan jalan membina potensi – potensi pribadinya, yaitu rohani

(pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani). Pendididkan juga berarti lembaga yang

bertanggungjawab menetapkan cita – cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan

organisasi pendidika. Lembaga – lembaga ini meliputi keluarga, sekolah dan

masyarakat (Ihsan Fuad, 2005).

Driyarkara mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan

manusia muda. Pengangkatan manusia ke taraf insani itulah yang disebut mendidik.

Menurut Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada

masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (Ahmadi

Abu, 2003).Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak

aspek dan sifatnya sangat kompleks. Sebagai proses transformasi budaya,pendidikan

diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari generasi satu kegenerasi yang lain.

Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan

yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik

(Tirtarahardja et al., 2005).

Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran yaitu pembentukan

pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang dewasa, dan bagi yang

Page 26: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

34

sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri.

Kedua-duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. Bayi yang baru lahir

kepribadiannya belum terbentuk, belum mempunyai warna dan corak kepribadian

yang tertentu. Ia baru merupakan individu, belum suatu pribadi.Untuk menjadi suatu

pribadi perlu mandapat bimbingan, latihan-latihan, dan pengalaman melalui bergaul

dengan lingkungannya, khususnya dengan lingkungan pendidikan (Tirtarahardja et

al., 2005). Bagi mereka yang sudah dewasa tetap dituntut adanya pengembangan

diriagar kualitas kepribadian meningkat serempak dengan meningkatnya tantangan

hidup yang selalu berubah. Dalam hubungan ini dikenal apa yang disebut pendidikan

sepanjang hidup. Pembentukan pribadi mencakup pembentukan cipta, rasa, dan karsa

(kognitif, afektif, dan psikomotor) yang sejalan dengan pengembangan fisik

(Tirtarahardja, 2005).

b. Dasar dan Tujuan Pendidikan

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan

bagi tetap tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung,

maka pondasilah yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan,

dasar yang dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting

untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di

lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Dasar pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap

masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara

berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun

sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal

ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang

tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila

kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang

menggembirakan (Fuad Ihsan; 2000;27).

Page 27: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

35

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan

antara lain sebagai berikut:

Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950,

Nomor 2 tahun 1945, Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan

atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan

kebudayaan bangsa Indonesia.

Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi:

Dasar pendidikan adalah falsafah negara Pancasila

Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab

IV bagian pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian

Pendidikan yang berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada

kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU

Sisdiknas No. 20 tahun 2003.[4]

Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:

Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini

ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu

pondasi yang kokoh dalam pendidikan

Page 28: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

36

Ideologis : Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan

berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan

kehidupa bangsa.

Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk

mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan

dan kemiskinan.

Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.

Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan

teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam

kemajuan dunia pendidikan.

Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah

mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan

motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang

hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik,

mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.

Sosial budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu

lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan

budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena

budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang

itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

Dasar adalah sesuatu yang dipakai sebagai landasan untuk berpijak, dandari

sanalah segala aktifitas yang berdiri diatasnya (termasuk aktivitaspendidikan) akan

dijiwai atau diwarnainya, sedangkan tujuan adalah sesuatu yang akan diraih dengan

melakukan aktifitas tersebut (Ahmadi Abu, 20003).

Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam

pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di

tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak

Page 29: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

37

dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan

dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.

Tujuan pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan

Orde Baru, demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan

pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan

pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.

Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

1). Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No 2 Tahun 1985 yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang

seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertakwa kepada tuhan yang

maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

kerampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.

2). Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu

Meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman

dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan

memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan

dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap

menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi pada masa depan.

3). TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di

bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan

diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang

berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan

Page 30: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

38

rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat

mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menyuburkan

sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan

kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai

bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang

termaktub dalam UUD 1945.

Tujuan pendidikan nasional merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada

tujuan ini digambarkan harapan masyarakat atau negara tentang ciri-ciri seorang

manusia yang dihasilkan proses pendidikan atau manusia yang terdidik. Adapun yang

dimaksud dengan tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum yang hendak

dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan rumusan kualifikasi

terbentuknya setiap warga negara yang dicita-citakan bersama.

Tujuan pendidikan nasional secara formal di Indonesia telah beberapa kali

mengalami perumusan atau perubahan, dan rumusan tujuan pendidikan nasional yang

terakhir seperti disebutkan dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang berbunyi: Tujuan pendidikan nasional ialah

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia-manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Perumusan tujuan pendidikan nasional tersebut dapat memberikan arah

yang jelas bagi setiap usaha pendidikan di Indonesia. Untuk dapat mencapai tujuan

pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan adanya lembaga-lembaga pendidikan yang

masing-masing mempunyai tujuan tersendiri, yang selaras dengan tujuan nasional.

Oleh karena itu, setiap usaha pendidikan di Indonesia tidak boleh bertentangan

dengan tujuan pendidikan nasional, bahkan harus menopang atau menunjang

tercapainya tujuan tersebut.

Page 31: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

39

c. Tingkat Pendidikan

Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan

adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan

terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan

teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Dengan demikian Hariandja (2002: 169) menyatakan

bahwa tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan

dan memperbaiki kinerja perusahaan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar

dalam kehidupan serta sebagai faktor yang dominan dalam pembentukan sumber

daya manusia yang berkualitas. Pendidikan selain penting dalam mengatasi dan

mengikuti tantangan zaman serta dapat membawa pengaruh positif dalam berbagai

sendi-sendi kehidupan sehingga tidaklah mengherankan apabila pendidikan

senantiasa mendapat banyak perhatian yang lebih. Menurut Undang-undang No. 20

tahu 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha pendidikan

menurut Undang-undang Repubilk Indonesia nomor 20 tahun 2003 Bab VI pasal 13,

menyatakan: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan anak

tangga mobilitas yang penting. Bertambah tingginya taraf pendidikan makin besar

kemungkinan mobilitas bagi anak-anak golongan ekonomi rendah dan menengah.

Makin tinggi tingkat pendidikannya dari sisi intelektualitas makin tinggi derajat

sosialnya di dalam masyarakat biasanya keluaran dari pendidikan formal. (Karsidi,

2008).

Masyarakat yang dimaksud adalah keluarga. Keluarga adalah kelompok

manusia terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak termasuk juga

anak yang diangkat (adopsi) serta anak tiri yang dianggap anak kandung.

Page 32: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

40

(Subandiroso, 1987 ). Menurut Undang-Undang no.2 tahun 1999, pengukuran tingkat

pendidikan formal digolongkan menjadi 4 (empat) yaitu:

1. Tingkat pendidikan sangat tinggi, yaitu minimal pernah menempuh

pendidikan tinggi

2. Tingkat pendidikan tinggi, yaitu pendidikan SLTA/sederajat

3. Tingkatan pendidikan sedang, yaitu pendidikan SMP/sederajat

4. Tingkat pendidikan rendah, yaitu pendidikan SD/sederajat

Masyarakat selaku pengguna pendidikan yang mempunyai hak untuk

diberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya oleh

Pemerintah, tetapi ketiadaan dan perbedaan kesempatan menjadi suatu hambatan

pada tatanan praktik di lapangan. Keberlanjutan pendidikan anak ke pendidikan

menengah, menurut Marsden (1971) dalam Mutrofin (2009) disebutkan bahwa

pendidikan ayah merupakan peramal yang lebih baik di tingkat sekolah lanjutan

(Secondary School) dibandingkan pendapatan keluarga yang disatukan. Ini

dimaksudkan bahwa untuk melihat keberlanjutan pendidikan anak dapat

direpresentasikan oleh minimal pendidikan terakhir ayah yang ditamatkan pada

pendidikan formal.

d. Indikator-indikator Tingkat Pendidikan

Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), indikator tingkat pendidikan terdiri

dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan adalah tahapan

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang

akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari:

a. Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun

pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Page 33: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

41

b. Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.

c. Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh

perguruan tinggi.

Dalam dunia pendidikan lembaga yang banyak dikenal adalah sekolah

Sekolah sebagai suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran

para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Sekolah yang pada dasarnya

sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan

masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan

harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan

para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan

masyarakat.

6. Sekolah

a. Pengertian Sekolah

Menurut ahli Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi

keseluruhan terdiri atas interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan

organic (Wayne dalam buku Soebagio Atmodiwiro, 2000:37). Sedangkan

berdasarkan undang-undang no 2 tahun 1989 sekolah adalah satuan pendidikan yang

berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar

mengajar. Jadi, sekolah sebagai suatu sistem sosial dibatasi oleh sekumpulan elemen

kegiatan yang berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan sosial sekolah yang

demikian bersifat aktif kreatif artinya sekolah dapat menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini adalah orang-orang yang terdidik.

Dari definisi tersebut bahwa sekolah adalah suatu lembaga atau organisasi

yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Sebagai

suatu organisasi sekolah memiliki persyaratan tertentu. Sekolah adalah suatu lembaga

Page 34: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

42

atau tempat untuk belajar seperti membaca, menulis dan belajar untuk berperilaku

yang baik. Sekolah juga merupakan bagian integral dari suatu masyarakat yang

berhadapan dengan kondisi nyata yang terdapat dalam masyarakat pada masa

sekarang. Sekolah juga merupakan lingkungan kedua tempat anak-anak berlatih dan

menumbuhkan kepribadiannya. (Zanti Arbi dalam Made Pidarta, 1997:171).

Melalui sumber daya sekolah, seluruh lapisan masyarakat bisa melatih

dirinya untuk menjadi warga masyarakat sekaligus warga sosial yang terus

meningkatkan sikap baru, ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam mencapai

taraf hidup yang jauh lebih baik. Di sekolah pulalah nilai kehidupan masyarakat dan

pribadi, peluang pengembangan diri serta peningkatan produktivitas bisa di gali dan

kemudian dikembangkan.

Pada tanggal 16 mei 2005 diterbitkan peraturan pemerintah (PP) nomor 19

tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Dengan PP 19/2005 itu, semua

sekolah di Indonesia diarahkan dapat menyelenggarakan pendidikan yang memenuhi

standar nasional. pendidikan standar wajib dilakukan oleh sekolah, delapan standar

tersebut setahap demi setahap harus bisa dipenuhi oleh sekolah. Secara berkala

sekolah pun diukur pelaksanaan delapan standar itu melalui akreditasi sekolah.

Berdasarkan dari beberapa teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekolah

adalah bagian integral dari suatu masyarakat yang berhadapan dengan kondisi nyata

yang terdapat dalam mayarakat pada masa sekarang dan sekolah juga merupakan alat

untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan memenuhi standar nasional

pendidikan.

b. Fungsi Sekolah

Di bidang sosial dan pendidikan sekolah memiliki fungsi, yaitu membina

dan mengembangkan sikap mental peserta didik dan menyelenggarakan pendidikan

yang bermutu dengan melaksanakan pengelolaan komponen-komponen sekolah,

melaksanakan administrasi sekolah dan melaksanakan supervisi. Simanjuntak dalam

Page 35: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

43

Soebagio Atmodiwirio (2000:65) menyatakan Secara garis besar fungsi sekolah

adalah :

1. Mendidik calon warganegara yang dewasa

2. Mempersiapkan calon warga masyarakat

3. Mengembangkan cita-cita profesi atau kerja

4. Mempersiapkan calon pembentuk keluarga yang baru

5. Pengembangan pribadi (realisasi pribadi)

Dari teori diatas, dijelaskan bahwa banyaknya fungsi dan manfaat sekolah

sebagai lembaga penyelenggara pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat sebagai

alat untuk membentuk kepribadian diri individu dalam mayarakat, mendidik warga

negara menjadi lebih baik dan nantinya diharapkan dapat berguna bagi bangsa dan

negara.

c. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik merupakan unsur terpenting di dalam keseluruhan sistem

pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan

kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh.

a. Berprestasi

Guru Berprestasi adalah guru yang memiliki kinerja melampaui standar

yang telah ditetapkan oleh satuan pendidikan dan mampu menghasilkan karya inofatif

yang diakui baik pada tingkat daerah, nasional dan/atau internasional.

b. Berkompetensi

Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi intelektual, kompetensi fisik,

kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual.

d. Biaya Pendidikan

Biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan uang yang

dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk,

Page 36: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

44

peralatan, dan barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau

kepentingan lainnya.

a. Biaya Sumbangan Pendidikan Pembinaan (SPP)

Biaya Sumbangan Pendidikan atau yang disingkat dengan SPP adalah iuran

wajib pengguna jasa yang harus dibayarakan kepada pemberi jasa. Pemberi jasa yang

dimaksud dalam hal ini adalah sekolah.

b. Biaya Sumbangan Masuk (Pembangunan)

Biaya sumbangan masuk adalah biaya iuran yang diberikan kepada

pengelola sekolah diluar dari pada uang sumbangan wajib atau SPP yang biasanya

dilakukan pada saat regristrasi awal.

e. Fasilitas Sekolah

Fasilitas Sekolah merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang

kelancaran proses belajar baik di sekolah. Dengan adanya fasilitas belajar yang

memadai maka kelancaran dalam belajar akan dapat terwujud.

a. Bidang Pendidikan

Fasilitas sekolah dibidang pendidikan diantaranya yaitu : perpustakaan dan

laboratorium.

b. Bidang Olahraga

Fasilitas sekolah dibidang olahraga diantaranya yaitu : lapangan basket,

lapangan bola.

f. Status Sekolah

Sekolah menurut status terbagi atas dua kategori, yaitu :

a. Sekolah negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah,

mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan

perguruan tinggi.

Page 37: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

45

b. Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-

pemerintah atau swasta. Penyelenggara sekolah swasta berupa badan maupun

yayasan pendidikan.

g. Kategori Sekolah

Berdasarkan Pengkategorian pendidikan dasar dan menengah di Indonesia

menurut UU 20/2003 dan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 11 dan 16

klasifikasi/kategori sekolah dibagi atas (http://mz-arifin.blogspot.com) :

1. Sekolah formal standar (dalam pembinaan disebut juga sekolah

potensial/rintisan), yaitu sekolah yang masih relatif banyak

kekurangan/kelemahan untuk memenuhi kriteria sekolah yang sesuai

dengan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam

UUSPN Tahun 2003 pasal 35 maupun dalam PP Nomor 19 Tahun 2005.

Kedelapan SNP tersebut adalah standar kompetensi lulusan, standar isi,

standar proses, standar sarana dan prasarana, standar tenaga pendidik dan

kependidikan, standar manajemen, standar pembiayaan, dan standar

penilaian. Ditegaskan dalam penjelasan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 11

ayat 2 dan 3 bahwa kategori sekolah potensial adalah sekolah yang belum

memenuhi (masih jauh) dari SNP.

2. Sekolah formal mandiri (dalam pembinaan disebut juga Sekolah Standar

Nasional (SSN) yaitu sekolah standar nasional (SSN) adalah sekolah yang

sudah atau hampir memenuhi SNP, yaitu standar kompetensi lulusan,

standar isi, standar proses, standar sarana dan prasarana, standar tenaga

pendidik dan kependidikan, standar manajemen, standar pembiayaan, dan

standar penilaian.

3. Sekolah bertaraf internasional (SBI) yaitu Sekolah/Madrasah Bertaraf

Internasional telah mencapai fase kemandirian antara lain yaitu: (a)

Tumbuhnya prakarsa sendiri untuk memajukan Sekolah/Madrasah Bertaraf

Internasional; (b) Kemampuan berfikir dan kesanggupan bertindak secara

orisinal dan kreatif (inisiatif) dalam penyelenggaraan Sekolah/Madrasah

Bertaraf Internasional; dan (c) Kemantapan Sekolah/Madrasah Bertaraf

Internasional untuk bersaing di forum internasional

Page 38: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

46

7. Kelompok umur

Usia secara jelas mendefinisikan karakteristik yang memisahkan anak-anak dari

orang dewasa. Namun, mendefinisikan anak-anak dari segi usia dapat menjadi

permasalahan besar karena penggunaan definisi yang berbeda oleh beragam negara dan

lembaga internasional. Menurut Badan Pusat Statistik, komposisi penduduk Indonesia

menurut kelompok umur terdiri dari penduduk berusia muda (0-14 tahun), usia produktif

(15-64 tahun) dan usia tua (≥65 tahun). Pengertian anak dapat ditinjau dari dua sisi,

yaitu anak sebagai fenomena biologis (psikologis) serta anak sebagai fenomena sosial

(legal). Anak sebagai fenomena biologis dipresepsikan sebagai manusia yang masih

berada dalam tahap perkembangan yang belum mencapai tingkat yang utuh.

Memahami manusia dari perspektif biologis (dan psikologis), kategori

manusi biasa di sub-klasifikasikan kedalam beberapa tingkat periodesasi

perkembangan.Periodeisasai ini dikemukakan oleh Robert J. Havighurst, yaitu:9

1) Periode bayi dan anak-anak: umur 0-6 tahun.

2) Periode sekolah: umur 6-12 tahun.

3) Periode remaja (adolecence) : umur 12-18 tahun.

4) Periode dewasa (early adulthood): umur 18-30 tahun.

5) Periode dewasa pertengahan (Midle age): umur 30-50 tahun.

6) Periode tua (latter maturity): umur 50 tahun keatas.

Namun sebagai fenomena sosial (legal), sub-klasifikasi seperti itu tidak

dikenal. Dalam perspektif legal, anak merupakan satu fenomena tunggal. Dalam hal

ini anak hanya dipertentangkan dengan orang dewasa yang dianggap sudah

sepenuhnya mampu melakukan tindakan (legal) tertentu. Perbedaan antara anak dan

orang dewasa biasanya dipatok dengan batas umur tertentu.

Kemampuan anak-anak tentu saja berbeda dengan orang dewasa, anak-anak

tentu masih mengalami perkembangan rohani dan perkembangan jasmani, Kondisi

fisik, organ reproduktif, kemampuan motorik, kemampuan mental dan psiko-

sosialnya dianggap masih belum selesai. Sebagai fenomena sosial (dan legal), anak,

karena tingkat perkembangan mental dan psikososialnya, dianggap tidak mempunyai

kapasitas untuk melakukan tindak sosial (legal) tertentu (Mohammad Farid, 1999).

Page 39: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

47

maka dari itu dalam olahraga jika dilihat dari tujuannya perlu adanya pengelompokan

menurut tingkatan umur.

Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin “adolescence” yang

berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya

kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis (Widyastuti,

2009).

Psikis berarti sesuatu yang berhubungan dengan kondisi mental atau

kejiwaan seseorang. Sedang ilmu yang mempelajari mengenai gejala dan kegiatan

jiwa proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku

seseorang adalah psikologi. Perkembangan psikis dapat diartikan sebagai proses

pematangan cara berpikir, memahami sesuatu dan pendewasaan individu.

Perkembangan psikis merupakan perkembangan secara kualitatif oleh karena itu tidak

dapat diukur secara materiil namun dapat diukur secara immateriil. Sebenarnya, tidak

ada tahapan secara jelas mengenai perkembangan psikis ini karena satu individu

dengan individu lain memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam mencapai

perkembangan psikis optimalnya. Namun yang pasti pemain dilatih agar dapat

mencapai kondisi puncak untuk menghadapi sebuah kompetisi. Dalam tahap ini

penambahan jenis-jenis gerakan akan lebih sukar demikian pula dengan upaya

pemeliharaannya.

8. Profesi

Istilah profesi tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita. Guru,dokter, polisi,

tentara merupakan beberapa contoh sebutan untuk sebuah profesi. Guru harus

menjalani proses pendidikan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas

profesionalannya. Antara profesi, profesional, proesionalisme, profesionalitas dan

profesionalis memempunyai pengertian yang saling berkaitan satu sama lain.

Djam’an Satori (2007: 1.3-1.4) menyatakan bahwa “Profesi adalah suatu jabatan atau

pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya”. Artinya, suatu

profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Orang yang menjalankan suatu

Page 40: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

48

profesi harus mempunyai keahlian khusus dan memiliki kemampuan yang ddapat dari

pendidikan khusus bagi profesi tersebut.

a. Golongan pekerjaan menurut KBJI

Struktur KBJI 2002 terdiri dari lima tingkat secara vertikal. Kelima

tingkat

tersebut adalah Golongan Pokok, Golongan, Subgolongan, Kelompok, dan Jenis

Pekerjaan. Akan tetapi pada tingkat Jenis Pekerjaan hanya disajikan sebagai contoh

pada Kelompok yang bersangkutan dan belum disertai dengan kode serta uraian tugas

jenis pekerjaan. Secara lengkap kelima tingkat pengelompokan secara vertikal menurut

Badan Pusat Statistik (2002:7) adalah sebagai berikut :

1) Golongan Pokok :

Golongan pokok merupakan tingkat pengelompokan yang paling luas dari

sistem klasifikasi ini dan mempunyai kriteria mewakili jenis pekerjaan yang

sangat luas yang menggambarkan tipe khusus penyelenggaraan tugas.

Pengelompokan ini dinyatakan dengan satu dijit kode yang satu sama lain

dibedakan berdasar pada tingkat keahlian. Pengelompokan ini berjumlah 10

yang mempunyai kode 1 sampai dengan 9, dan kode 0 khusus untuk Anggota

Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2) Golongan :

Golongan merupakan bagian dari golongan pokok yang mempunyai kriteria

yang merangkaikan sifat pekerjaan yang sama dari berbagai subgolongan jenis

pekerjaan. Pengelompokan ini dinyatakan dengan dua dijit kode yang satu sama

lain dalam golongan pokok yang sama dibedakan berdasar pada spesialisasi

keahlian yang luas yang ditetapkan. Pengelompokan ini berjumlah 33, dan

mempunyai kode 01 sampai dengan 93.

3) Subgolongan :

Subgolongan merupakan bagian dari golongan dan mempunyai kriteria yang

mengklasifikasikan satu kelompok yang berhubungan erat antara satu dengan

yang lain atas dasar persamaan sifat tugasnya, kecuali untuk subgolongan jenis

pekerjaan sisa, dimana hubungan mengenai persamaan tugas yang dilaksanakan

Page 41: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

49

kurang homogen. Pengelompokan ini dinyatakan dengan tiga dijit kode yang

satu sama lain dalam golongan yang sama dibedakan berdasar pada spesialisasi

keahlian yang lebih rendah yang ditetapkan. Pengelompokan ini berjumlah 119,

dan mempunyai kode 011 sampai dengan 933.

4) Kelompok :

Kelompok jenis pekerjaan merupakan bagian dari subgolongan yang dinyatakan

dengan empat dijit kode, yaitu kode 0110 sampai dengan 9333. Dibedakan dari

kelompok lain dalam subgolongan yang sama berdasarkan spesialisasi keahlian

secara luwes.

5) Jenis Pekerjaan :

Jenis pekerjaan merupakan bagian dari kelompok jenis pekerjaan. Jenis

pekerjaan menjabarkan secara singkat pekerjaan dari suatu kelompok jenis

pekerjaan tertentu, mempunyai hubungan yang sangat erat dan homogen,

kecuali untuk jenis pekerjaan sisa. Antar jenis pekerjaan dalam kelompok yang

sama dibedakan berdasarkan spesialisasi keahlian yang spesifik dan merupakan

sekumpulan tugas-tugas.

b. Macam-macam golongan pokok pekerjaan

Terdapat 10 jenis penggolongan pokok pekerjaan yang diketahui. Daftar dan

penjelasan 10 golongan pokok pekerjaanadalah sebagai berikut:

1) Pejabat Legislatif, Pejabat Tinggi, dan Manajer

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

terdiri dari menentukan dan merumuskan kebijaksanaan pemerintah, dan juga

undang-undang dan peraturan pemerintah, mengawasi pelaksanaan

kebijaksanaan pemerintah, undang-undang dan peraturan pemerintah,

mewakili pemerintah dan bertindak atas nama pemerintah, atau

merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasi kebijaksanaan dan kegiatan

perusahaan dan organisasi, atau departemen.

Page 42: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

50

2) Tenaga Profesional

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

memerlukan

pengetahuan dan pengalaman profesional tingkat tinggi dalam

bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan hayat, atau ilmu

pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Tugas utamanya terdiri dari

meningkatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, menerapkan konsep dan

teori ilmu pengetahuan dan kesenian untuk menyelesaikan masalah, dan

mengajar dengan menyiapkan materi secara sistematik.

3) Teknisi dan Asisten Tenaga Profesional

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan teknik dan pengalaman dalam satu atau lebih

bidang ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan hayat, atau ilmu

pengetahuan sosial dan kemanusiaan. Tugas-tugas pokoknya mencakup

menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis yang berhubungan dengan

penerapan konsep dan metode penggunaan dalam bidang tersebut diatas,

dan dalam pengajaran pada tingkat pendidikan tertentu. Golongan pokok

ini dibagi menjadi enam golongan, 19 subgolongan, dan 71 kelompok jenis

pekerjaan. Pembagian ini mencerminkan perbedaan dalam tugas-

tugas yang berhubungan dengan bidang pengetahuan dan spesialisasi yang

berbeda.

4) Tenaga Tata Usaha

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengatur,

menyimpan, menghitung, dan menggunakan kembali informasi. Tugas

utamanya terdiri dari melakukan tugas-tugas kesekretariatan, mengoperasikan

mesin pengolah kata dan mesin kantor lainnya, menyimpan dan menghitung

data numerik, dan melakukan sejumlah tugas-tugas ketatausahaan yang

berorientasi pada pelanggan, utamanya yang berhubungan dengan surat

menyurat, pengelolaan uang dan perjanjian.

Page 43: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

51

5) Tenaga Usaha Jasa dan Tenaga Usaha Penjualan di Toko dan Pasar

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk melakukan jasa

perlindungan dan jasaperorangan, dan untuk menjual barang dagangan

di toko atau di pasar. Tugas utamanya terdiri dari menyediakan jasa

yang berhubungan dengan perjalanan, kerumahtanggaan, katering,

perawatan perorangan, perlindungan keamanan dan hak milik perorangan,

dan menegakkan peraturan dan perundang-undangan, atau menjual barang di

toko atau di pasar.

6) Tenaga Usaha Pertanian dan Peternakan

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk memproduksi

hasil-hasil pertanian, kehutanan dan perikanan. Tugas utamanya terdiri dari

menanam biji-bijian, beternak atau berburu binatang, menangkap atau

membudidayakan ikan, konservasi dan eksploitasi hutan. Khusus untuk

pekerja pertanian dan perikanan yang berorientasi pasar, tugas utamanya

juga menjual hasil pertanian dan perikanan kepada pelanggan, organisasi

pemasaran atau pasar.

7) Tenaga Pengolahan dan Kerajinan Ybdi

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas-tugasnya memerlukan

pengetahuan dan pengalaman ketrampilan atau kerajinan terlatih yang mana

diantaranya termasuk memahami bahan dan peralatan yang digunakan, seperti semua

langkah-langkah proses produksi, termasuk karateristik dan penggunaan produk

akhir yang diharapkan. Tugas utamanya terdiri dari mengolah bahan baku,

mendirikan bangunan dan struktur lainnya dan membuat berbagai jenis barang

seperti barang-barang kerajinan.

8) Operator dan Perakit Mesin

Golongan pokok ini mencakup jenis pekerjaan yang tugas utamanya

Page 44: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

52

memerlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk

mengoperasikan dan mengawasi mesin dan peralatan industri berskala

besar dan sering kali sangat otomatis. Tugas utamanya terdiri dari

mengoperasikan dan mengawasi mesin dan peralatan pertambangan,

pengolah, dan produksi, dan juga mengemudikan kendaraan bermotor, dan

mengemudikan dan mengoperasikan mesin yang bergerak, atau merakit

barang dari komponen bagiannya.

9) Pekerja Kasar, Tenaga Kebersihan, dan Tenaga Ybdi

Golongan pokok ini mecakup jenis pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan

pengalaman cukup untuk melakukan tugas-tugas yang sangat rutin dan

sederhana, dengan menggunakan peralatan yang dikendalikan dengan tangan dan

dalam beberapa hal memerlukan kekuatan fisik, dan sedikit menggunakan inisiatif

dan pertimbangan yang terbatas. Tugas utamanya terdiri dari menjual barang-barang

di pinggir jalan atau di jalanan, menjaga pintu dan mengawasi hak milik, dan

juga membersihkan, mencuci, mengupas dan bekerja sebagai buruh dibidang

pertambangan, pertanian dan perikanan, konstruksi dan industri pengolahan.

10) Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara R.I.

Tenaga kerja dalam golongan pokok ini mencakup para anggota Tentara Nasional

Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indoneisa yaitu mereka yang berdinas aktif

dalam salah satu unsur Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia, termasuk mereka yang membantu dalam menyelenggarakan jasa, baik atas

dasar sukarela atau atas dasar yang lain dan yang tidak sepenuhnya melakukan

pekerjaan sipil. Yang termasuk dalam golongan pokok Tentara Nasional Indonesia

dan Kepolisian Negara Republik Indoneisa adalah mereka yang berdinas aktif di

kesatuan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, kepolisian, dan unsur-unsur

pertahanan dan keamanan lainnya, termasuk anggota Tentara Nasional Indonesia dan

Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dikerahkan untuk mengikuti latihan

militer secara penuh dalam jangka waktu tertentu. Dikecualikan dari golongan pokok

ini adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan sipil seperti tenaga administrasi

yang berada di bawah naungan departemen pertahanan dan keamanan, inspektur

Page 45: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

53

pabean dan anggota dinas sipil yang bersenjata, anggota militer cadangan yang tidak

menjalankan dinas aktif militer secara penuh, termasuk tenaga kerja yang untuk

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan dari rumusan masalah sebagaimana yang sudah diuraikan

sebelumnya, akan dicari informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat

masyarakat usia produktif se kota Surakarta terhadap jenis olahraga ditinjau dari jenis

kelamin, kelomk umur, golongan pokok pekerjaan dan latar belakang pendidikan.

Faktor- faktor yang ingin diketahui meliputi faktor intrinsik, dan ekstrinsik, selain itu

jenis akan dicari informasi mengenai jenis olahraga yang paling diminati masyarakat

usia produktif se kota Surakarta yang tentunya umum di Indonesia yang terdiri dari

jenis Olahraga tim atau olahraga lapangan, Olahraga individual atau berpasangan,

Permainan Rekreasional, Aktifitas kebugaran. Selain itu perlu juga diketahui tujuan

dari setiap masyarakat berolahraganya. Semua itu dibedakan akan dilihat dengan

ditinjau atas dasar jenis kelamin.

Atas dasar permasalahan penelitian serta dukungan teoritis, maka diperoleh

kerangka acuan yang melibatkan tiga komponen instrument penilaian utama yang

digunakan. Ketiga komponen evaluasi tersebut masing-masing memuat gagasan-

gagasan konseptual yang merupakan sumber rujukan pengembangan indikator dan

sekaligus berfungsi sebagai acuan informasi.

Page 46: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

54

1. Instrumen Penilaian Jenis Olahraga, dan Tujuan Olahraga (Model A).

Instrumen ini untuk melihat jenis olahraga yang paling disukai oleh

masyarakat usia produktif di Surakarta yang meliputi jenis Olahraga tim atau

olahraga lapangan, Olahraga individual atau berpasangan, Permainan

Rekreasional, Aktifitas kebugaran beserta tujuan dari olahraga nya tersebut

yang meliputi Olahraga rekreasi, olahraga prestasi, maupun olahraga kesehatan.

Karena setiap jenis dan tujuan olahraga yang berbeda memiliki perlakuan atas

olahraga yang berbeda pula nantinya.

2. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian faktor intrinsik (Model B)

Instrumen ini untuk mengukur Faktor dari dalam (intrinsik) yang

merupakan faktor yang timbul melalui psikis individu yang meliputi:

a) The factor inner urge:

b) The factor of social motive:

c) Emosianal factor:

Faktor dari dalam merupakan rangsangan yang datang dari dalam diri

individu tersebut yang ruang lingkupnya sesuai dengan keinginan atau

kebutuhan seseorang yang akan dengan mudah menimbulkan rasa minat

terhadap sesuatu.

Untuk kepentingan validasi instrumen, dilakukan pegujian validasi

kostruk, dengan menerapkan analisis butir terhadap indikator maupun kawasan

evaluasi yang telah ditentukan. Sementara untuk reliabilitas instrumen

diperoleh melalui pengujian konsistensi internal dalam bentuk koefisien

korelasi dari setiap indikator maupun pada semua butir setelah terlebih dahulu

menggugurkan butir-butir yang sebelumnya tidak teruji dalam validitas

konstruk.

Page 47: BAB II - Sebelas Maret University · 2019-08-01 · Menurut Slameto (1995:180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang

55

3. Instrumen Penilaian Faktor Ekstrinsik. (Model C)

Faktor pendorong dari luar (ekstrinsik) adalah faktor pendorong yang

datangnya dari luar individu. Faktor ini sangat besar pengaruhnya untuk

menimbulkan minat individu terhadap cabang olahraga, faktor-faktor

tersebut antara lain:

a) Faktor fasilitas/sarana prasarana

b) Faktor lingkungan

c) Faktor guru/pelatih

d) Faktor teman

e) Orang tua/keluarga