BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk...
Transcript of BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk...
7
BAB II
TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Cahyosatrio, dkk (2014) meneliti
tentang Analisis Capital Budgeting Sebagai Salah Satu Metode untuk Menilai
Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Mesin dan Kendaraan. Alat analisis ini
menggunakan metode capital budgeting. Metode yang digunakan dalam
teknik capital budgeting diantaranya: Average Rate Of Return (ARR),
Parback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C
Ratio), Internal Rate Of Return (IRR). Hasil dari penelitian tersebut layak
untuk dilaksanakan.
Permana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana
Investasi Penambahan Aktiva Tetap (Studi Pada PO. Al-Mubarok Malang).
Melakukan penilaian kelayakan atas rencana investasi yang akan dilakukan
oleh perusahaan dengan menggunakan metode Average Rate Of Return
(ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate Of
Return (IRR), Profitability Index (PI). Hasil dari penelitian tersebut layak
untuk dilaksanakan.
Busthomy, dkk (2016) meneliti tentang Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap (Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera). Alat analisis yang
digunakan dengan menganalisis investasi aktiva tetap dan menghitung
penilaian kelayakan investasi aktiva tetap dengan menggunakan teknik
8
capital budgeting, seperti Average Rate Of Return (ARR), Payback Period
(PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate Of
Return (IRR). Hasil dari penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan.
B. Tinjauan Teori
1. Investasi
Investasi pada dasarnya digunakan untuk mencari keuntungan, dimana
investasi dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Investasi
menurut Haming & Basalamah (2003:3) secara umum diartikan sebagai
keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva
riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham,
obligasi, reksadana, wesel dan sebagainya) yang bertujuan untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang.
Menurut Harahap (2009:18) jenis-jenis investasi berdasarkan
kekhususan tertentu dari kegiatannya dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :
a. Investasi Baru
Investasi baru yaitu investasi bagi pembuatan sistem produksi baru,
baik sebagai bagian dari usaha baru untuk produksi baru maupun
perluasan produksi, tetapi harus menggunakan sistem produksi baru
b. Investasi Peremajaan
Investasi jenis ini umumnya hanya digunakan untuk mengganti
barang-barang capital lama dengan yang baru, tetapi masih dengan
kapasitas dan ongkos produksi yang sama dengan alat yang digantikan.
9
c. Investasi Perluasan
Investasi jenis ini peralatannya baru sebagai pengganti yang lama.
kapasitasnya lebih besar sedangkan ongkos produksi masih sama.
2. Aktiva Tetap
Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh
suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya
adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional
perusahaan dalam menghasilkan produk. Pendapat mengenai pengertian
aktiva tetap menurut Baridwan (2008:271) aktiva tetap adalah aktiva yang
berwujud dimana sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan
operasional normal suatu perusahaan. Jangka waktu dari aktiva tetap ini
sendiri harus lebih dari satu periode akuntansi agar dikelompokkan
kedalam aktiva tetap berwujud.
a. Karakteristik Aktiva Tetap :
1) Mempunyai wujud fisik
2) Tidak ditujukan untuk dijual lagi
3) Memiliki nilai yang material, harga asset tersebut cukuo signifikan.
Contohnya : tanah, bangunan, mesin dan kendaraan dll
4) Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku dan nilai
manfaat ekonominya bias diukur dengan handal.
5) Aset digunakan aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual lagi
seperti barang dagang/persediaan atau investasi).
10
Contohnya : mobil bagi dealer, mobil diakui sebagai “persediaan”
bukan aktiva tetap sedangkan bagi perusahaan manufacture mobil
diakui sebagai “Aktiva Tetap” bukan persediaan.
3. Depresiasi
Pengertian penyusutan yang dikemukakan oleh Baridwan (2008: 305)
bahwa depresiasi adalah sebagian dari harga aktiva tetap yang diperoleh
perusahaan yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap
periode akuntansi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa depresiasi atau penyusutan merupakan biaya yang dialokasikan
perusahaan pada setiap periode akuntansi yang disebabkan dari
penggunaan aktiva tetap perusahaan.
a. Faktor-Faktor Yang Menentukan Depresiasi
1) Harga pokok / perolehan (HP) Adalah jumlah uang atau yang dapat
disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu
aktiva yang diperlukan.
2) Nilai residu /sisa (NR) Adalah jumlah yang dapat diterima jika ativa
tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap
tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat
menjual atau menukar.
3) Umur Ekonomis (UE) atau manfaat Adalah umur kegunaan (masa
manfaat) dari suatu aktiva. Nilai ini merupakan taksiran jangka
waktu/periode berdasarkan cara-cara pemeliharaan dan kebijakan
yang dianut oleh perusahaan.
11
b. Metode-Metode Depresiasi
1) Metode Garis Lurus (Straight Line)
Metode ini menganggap aset tetap akan mengalirkan manfaat
yang merata disepanjang penggunaannya, sehingga aset tetap
dianggap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama besar
disetiap periode penggunaan hingga aset tetap tidak dapat digunakan
lagi. Metode ini adalah salah satu metode yang termasuk paling
banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia.
Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode penyusutan
garis lurus digunakan untuk menyusutkan aset tetap yang fungsinya
tak terpengaruh oleh besarnya volume output yang dihasilkannya.
2) Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)
Dalam Metode saldo menurun ini, aset tetap tetap diasumsikan
memberikan manfaat terbesarnya pada periode awal masa
penggunaan, dan akan mengalami penurunan fungsi yang makin
besar di periode-periode berikutnya seiring umur ekonomis aset tetap
yang berkurang. Jadi semakin lama penggunaan aset tetap maka
kontribusinya akan menurun dalam operasional perusahaan.
3) Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digit Method)
Pada dasarnya, Metode penyusutan aset tetap berdasarkan
jumlah angka tahun mempunyai dasar konsep yang mirip dengan
12
konsep metode penyusutan saldo menurun. Metode jumlah angka
tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan
biaya maintenance (perawatan) serta perbaikan aktiva tetap semakin
lama cenderung bertambah seiring pertambahan usia aktiva tetap itu
sendiri.
4. Arus Kas
Menurut Agus Sucipto (2010:171) cash flow merupakan arus kas atau
aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow
menggambarkan beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan
jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa
uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode,
baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun
yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang
keluar ini merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti
pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya
tenaga kerja, biaya pemasatan, dan biaya-biaya lainnya.
Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya
yang akan dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi
sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan
pengeluaran di masa yang akan datang. Jenis-jenis cash flow yang
dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
13
a. Aliran kas awal (Initial cash flow) merupakan aliran kas yang keluar
pertama kali pada tahun ke-0 untuk keperluan aktiva tetap dan
penentuan besarnya modal kerja. Pengeluaran-pengeluaran ini dapat
nerupa pembelian tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan.
b. Aliran kas operasional (Operational cash flow) merupakan aliran kas
yang timbul selama dalam proses operasi perusahaan. Aliran kas ini
meliputi aliran kas yang dikeluarkan untuk kepentingan operasi yang
disebut aliran kas keluar (Operational cash outflows), dan aliran kas
yang berkaitan dengan dana masuk ke kas yang disebut aliran kas
masuk (Operational cash inflows).
c. Aliran kas akhir (Terminal cash flow) merupakan aliran kas masuk
yang diterima pada akhir periode suatu bisnis investasi berupa nilai sisa
aktiva (penjualan aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya) dan
pengembalian modal kerja.
5. Sumber-Sumber Dana
Sumber dana untuk mendanai suatu kegiatan investasi, biasanya
diperlukan dana yang relatif cukup besar. Menurut Kasmir dan Jakfar
(2012:90) sumber dana dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Perhitungan modal
asing dilakukan dengan cara sebagai berikut:
14
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif
tidak terbatas, artinya tersedianya dalam jumlah banyak. Menggunakan
modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk
sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini di
karenakan adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau
terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham
sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada
masyarakat luas.
Keterangan :
Ke : Biaya modal saham biasa
D1 : Dividen yang dibayarkan
p : Harga pasar
g : Pertumbuhan deviden
Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya bisa hanya
menggunakan modal sendiri, sehingga cost of capital yang digunakan sebagai
cut of rate sebesar biaya modal sendiri yang bersangkutan, tetapi seringkali
suatu proyek investasi tidak hanya menggunakan satu sumber dana, tetapi
menggunakan berbagai sumber dana sekaligus. Misalnya selain menggunakan
saham biasa, juga menggunakan saham preferen dan hutang.
15
Apabila perusahaan menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber
dana, maka cost of capital yang perlu diperhitungkan adalah keseluruhan
biaya modal atau disebut sebagai weighted average cost of capital atau
biaya modal rata-rata tertimbang. Menghitung weighted average cost of
capital atau WACC dapat menggunakan rumus berikut ini :
Keterangan :
WACC : Biaya modal rata-rata tertimbang
Wd : Presentase hutang dari modal
We : Presentase modal sendiri
Kd : Biaya hutang
Ke : Biaya modal sendiri
T : Pajak (dalam presentase)
6. Capital Budgeting
Penganggaran modal (Capital Budgeting) merupakan komitmen dana
yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional
perusahaan dengan harapan menerima imbalan di masa depan dari dana
yang dibebankan (Simamora 2012:286).
a. Pentingnya Capital Budgeting :
1) Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka
waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.
2) Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu
dan kualitas dari penambahan aktiva.
3) Pengeluaran modal sangat penting.
16
b. Manfaat Capital Budgeting.
1) Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci karena dana
yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2) Agar tidak terjadi over invesment atau under investment
3) Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4) Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
c. Tujuan Capital Budgeting
Tujuan Capital Budgeting Perusahaan yang menerapkan capital
budgeting terlebih dahulu harus menentukan apa yang menjadi tujuan
dari adanya capital budgeting. Karena tujuan dari capital budgeting
merupakan cara untuk mengevaluasi layak atau tidaknya suatu usulan
rencana proyek. Jika kita lihat dari para ahli, maka kita dapat melihat
secara garis besar dalam menentukan tujuan dari capital budgeting.
Sebagaimana dikemukakan oleh J. Freed Weston, Thomas E. Coplan
(2005). Tujuan Capital Budgeting antara lain :
1) Untuk memaksimumkan kekayaan para pemegang saham
(memaksimumkan nilai tukar perusahaan). Artinya dengan adanya
penganggaran modal maka sebuah perusahaan sebaiknya beroperasi
pada tingkat dimana pendapatan marginal sama dengan biaya
marginalnya. Pendapatan marginalnya diartikan sebagai tingkat hasil
pengambilan investasi, sedangkan biaya marginal diartikan sebagai
biaya modal marginal perusahaan.
17
2) Untuk dapat memilih saat yang tepat dalam memperoleh atau
kembali aktiva dan mutu aktiva yang dibeli. Hal ini sesuai dengan
sifat barang modal dan para produsennya. Barang modal tidak
dipesan oleh perusahaan sebelum tampak adanya peningkatan
penjualan sehingga dirasakan kekurangan kapasitas
7. Kriteria Penilaian Investasi.
Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu dianalisis
sebagaimana aliran prakiraan aliran kas terjadi. Adapun kriteria penilaian
investasi yang bisa digunakan menurut Kasmir dan Jakfar (2012:100)
a. Metode Net Present Value (NPV)
NPV merupakan menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih pada masa yang akan
datang. Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut:
Keterangan:
CF t : Aliran kas per tahun pada periode t
I0 : Investasi awal pada tahun 0
K : Suku bunga (discount rate)
Kriteria penilaian :
NPV yang diterima > 0 maka usaha diterima
NPV yang diterima < 0 maka usaha ditolak
18
b. Metode Internal Rate Of Return (IRR)
Internal Rate Of Return (IRR) ini digunakan untuk mencari tingkat
bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan
dimasa yang akan datang atau penerimaan kas, dengan pengeluaran
investasi awal.
Perhitungan Internal Rate Of Return dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Keterangan :
T : Tahun ke
n : Jumlah tahun
I0 : Nilai investasi awal
IRR : Tingkat bunga yang dicari harganya
Kriteria penilaian :
IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka usaha diterima
IRR lebih kecil (<) dari Bungan pinjaman, maka usaha ditolak
c. Metode Payback Period (PP)
Payback Period merupakan jangka waktu yang digunakan untuk
mengukur berapa lama investasi suatu usaha akan kembali. Adapun
rumus untuk menghitung Payback Periode adalah sebagai berikut :
19
Kriteria penilaian :
PP > umur proyek, ditolak
PP < umur proyek, diterima
d. Metode Average Rate Of Return (ARR)
Metode ini didasarkan atas jumlah keuntungan bersih setelah pajak
atau Earning After Tax (EAT) yang tampak dalam laporan laba rugi.
Adapun rumus ARR adalah sebagai berikut:
Untuk mencari rata-rata EAT digunakan data pendapatan yang
disusun untuk mengevaluasi proyek dan untuk mencari rata-rata
investasi dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Kriteria penilaian :
ARR < discount factor maka usaha ditolak
ARR > discount factor maka usaha diterima
e. Metode Profitability Index (PI)
PI merupakan metode untuk menganalisis suatu investasi dengan
cara membandingkan antara nilai penerimaan-penerimaan sekarang kas
bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.
Perhitungan Profitability Index (PI) dilakukan sebagai berikut :
20
Kriteria penilaian :
PI > 0 = Usaha layak
PI < 0 = Usaha tidak layak
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan kerangka hubungan konsep-konsep yang
ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun
kerangka pikir penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Cash Flow Cost of Capital
Tetap
Initial Investment
Tetap
Penilaian Investasi
Net Present
Value
Internal
Rate of
Return
Payback
Period
Penambahan
Aktiva
Rencana Investasi
Avarege
Rate of
Return
Profitability
Index
Tidak
Layak
Layak
21
Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1 dapat dilihat bahwa PO
Biru Samudra akan melakukan rencana investasi. Rencana investasi tersebut
adalah penambahan aktiva tetap yang berupa penambahan armada bus.
Perusahaan dalam mengambil keputusan investasi harus melihat investasi
awal, arus kas, dan biaya modal. Investasi awal digunakan untuk melihat
seberapa besar rencana investasi yang akan dikeluarkan , karena investasi ini
bisa digunakan untuk jangka panjang. Perusahaan dalam melakukan investasi
awal harus juga melihat biaya modal. Biaya modal disini biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang digunakan
untuk investasi. Dana tersebut bisa berasal dari modal sendiri maupun modal
pinjaman yang digunakan untuk membeli suatu aktiva tetap.
Perusahaan juga harus memperhatikan cash flow atau arus kas agar
dapat menghitung atau memperkirakan arus kas yang ada pada perusahaan
serta dapat membuat anggaran modal dari investasi. Anggaran merupakan
rincian memproyeksikan aliran masuk dan keluar selama beberapa periode
yang akan datang. Keputusan yang dilakukan perusahaan diharapkan akan
bisa memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Kelayakan suatu
investasi dapat dihitung dengan menggunakan teknik capital budgeting.
Kriteria penilaian investasi menggunakan perhitungan metode NPV, IRR, PP,
ARR, dan PI. Setelah perhitungan teknik capital budgeting dilaksanakan,
dapat dilihat apakah usulan investasi tersebut layak dilaksanakan atau tidak.