BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk...

15
7 BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Cahyosatrio, dkk (2014) meneliti tentang Analisis Capital Budgeting Sebagai Salah Satu Metode untuk Menilai Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Mesin dan Kendaraan. Alat analisis ini menggunakan metode capital budgeting. Metode yang digunakan dalam teknik capital budgeting diantaranya: Average Rate Of Return (ARR), Parback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Internal Rate Of Return (IRR). Hasil dari penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan. Permana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap (Studi Pada PO. Al-Mubarok Malang). Melakukan penilaian kelayakan atas rencana investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan metode Average Rate Of Return (ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Profitability Index (PI). Hasil dari penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan. Busthomy, dkk (2016) meneliti tentang Analisis Kelayakan Investasi Aktiva Tetap (Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera). Alat analisis yang digunakan dengan menganalisis investasi aktiva tetap dan menghitung penilaian kelayakan investasi aktiva tetap dengan menggunakan teknik

Transcript of BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk...

Page 1: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

7

BAB II

TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Cahyosatrio, dkk (2014) meneliti

tentang Analisis Capital Budgeting Sebagai Salah Satu Metode untuk Menilai

Kelayakan Investasi Aktiva Tetap Mesin dan Kendaraan. Alat analisis ini

menggunakan metode capital budgeting. Metode yang digunakan dalam

teknik capital budgeting diantaranya: Average Rate Of Return (ARR),

Parback Periode (PP), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C

Ratio), Internal Rate Of Return (IRR). Hasil dari penelitian tersebut layak

untuk dilaksanakan.

Permana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana

Investasi Penambahan Aktiva Tetap (Studi Pada PO. Al-Mubarok Malang).

Melakukan penilaian kelayakan atas rencana investasi yang akan dilakukan

oleh perusahaan dengan menggunakan metode Average Rate Of Return

(ARR), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate Of

Return (IRR), Profitability Index (PI). Hasil dari penelitian tersebut layak

untuk dilaksanakan.

Busthomy, dkk (2016) meneliti tentang Analisis Kelayakan Investasi

Aktiva Tetap (Studi Pada PT Pion Berkah Sejahtera). Alat analisis yang

digunakan dengan menganalisis investasi aktiva tetap dan menghitung

penilaian kelayakan investasi aktiva tetap dengan menggunakan teknik

Page 2: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

8

capital budgeting, seperti Average Rate Of Return (ARR), Payback Period

(PP), Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate Of

Return (IRR). Hasil dari penelitian tersebut layak untuk dilaksanakan.

B. Tinjauan Teori

1. Investasi

Investasi pada dasarnya digunakan untuk mencari keuntungan, dimana

investasi dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Investasi

menurut Haming & Basalamah (2003:3) secara umum diartikan sebagai

keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang untuk membeli aktiva

riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva keuangan (saham,

obligasi, reksadana, wesel dan sebagainya) yang bertujuan untuk

mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Menurut Harahap (2009:18) jenis-jenis investasi berdasarkan

kekhususan tertentu dari kegiatannya dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :

a. Investasi Baru

Investasi baru yaitu investasi bagi pembuatan sistem produksi baru,

baik sebagai bagian dari usaha baru untuk produksi baru maupun

perluasan produksi, tetapi harus menggunakan sistem produksi baru

b. Investasi Peremajaan

Investasi jenis ini umumnya hanya digunakan untuk mengganti

barang-barang capital lama dengan yang baru, tetapi masih dengan

kapasitas dan ongkos produksi yang sama dengan alat yang digantikan.

Page 3: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

9

c. Investasi Perluasan

Investasi jenis ini peralatannya baru sebagai pengganti yang lama.

kapasitasnya lebih besar sedangkan ongkos produksi masih sama.

2. Aktiva Tetap

Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh

suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu, salah satunya

adalah aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam kegiatan operasional

perusahaan dalam menghasilkan produk. Pendapat mengenai pengertian

aktiva tetap menurut Baridwan (2008:271) aktiva tetap adalah aktiva yang

berwujud dimana sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan

operasional normal suatu perusahaan. Jangka waktu dari aktiva tetap ini

sendiri harus lebih dari satu periode akuntansi agar dikelompokkan

kedalam aktiva tetap berwujud.

a. Karakteristik Aktiva Tetap :

1) Mempunyai wujud fisik

2) Tidak ditujukan untuk dijual lagi

3) Memiliki nilai yang material, harga asset tersebut cukuo signifikan.

Contohnya : tanah, bangunan, mesin dan kendaraan dll

4) Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku dan nilai

manfaat ekonominya bias diukur dengan handal.

5) Aset digunakan aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual lagi

seperti barang dagang/persediaan atau investasi).

Page 4: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

10

Contohnya : mobil bagi dealer, mobil diakui sebagai “persediaan”

bukan aktiva tetap sedangkan bagi perusahaan manufacture mobil

diakui sebagai “Aktiva Tetap” bukan persediaan.

3. Depresiasi

Pengertian penyusutan yang dikemukakan oleh Baridwan (2008: 305)

bahwa depresiasi adalah sebagian dari harga aktiva tetap yang diperoleh

perusahaan yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap

periode akuntansi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa depresiasi atau penyusutan merupakan biaya yang dialokasikan

perusahaan pada setiap periode akuntansi yang disebabkan dari

penggunaan aktiva tetap perusahaan.

a. Faktor-Faktor Yang Menentukan Depresiasi

1) Harga pokok / perolehan (HP) Adalah jumlah uang atau yang dapat

disetarakan dengan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu

aktiva yang diperlukan.

2) Nilai residu /sisa (NR) Adalah jumlah yang dapat diterima jika ativa

tetap tersebut dijual, ditukar atau cara lain ketika aktiva tetap

tersebut sudah tidak digunakan dikurangi biaya yang terjadi saat

menjual atau menukar.

3) Umur Ekonomis (UE) atau manfaat Adalah umur kegunaan (masa

manfaat) dari suatu aktiva. Nilai ini merupakan taksiran jangka

waktu/periode berdasarkan cara-cara pemeliharaan dan kebijakan

yang dianut oleh perusahaan.

Page 5: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

11

b. Metode-Metode Depresiasi

1) Metode Garis Lurus (Straight Line)

Metode ini menganggap aset tetap akan mengalirkan manfaat

yang merata disepanjang penggunaannya, sehingga aset tetap

dianggap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama besar

disetiap periode penggunaan hingga aset tetap tidak dapat digunakan

lagi. Metode ini adalah salah satu metode yang termasuk paling

banyak diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan di Indonesia.

Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode penyusutan

garis lurus digunakan untuk menyusutkan aset tetap yang fungsinya

tak terpengaruh oleh besarnya volume output yang dihasilkannya.

2) Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Dalam Metode saldo menurun ini, aset tetap tetap diasumsikan

memberikan manfaat terbesarnya pada periode awal masa

penggunaan, dan akan mengalami penurunan fungsi yang makin

besar di periode-periode berikutnya seiring umur ekonomis aset tetap

yang berkurang. Jadi semakin lama penggunaan aset tetap maka

kontribusinya akan menurun dalam operasional perusahaan.

3) Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Years Digit Method)

Pada dasarnya, Metode penyusutan aset tetap berdasarkan

jumlah angka tahun mempunyai dasar konsep yang mirip dengan

Page 6: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

12

konsep metode penyusutan saldo menurun. Metode jumlah angka

tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan

biaya maintenance (perawatan) serta perbaikan aktiva tetap semakin

lama cenderung bertambah seiring pertambahan usia aktiva tetap itu

sendiri.

4. Arus Kas

Menurut Agus Sucipto (2010:171) cash flow merupakan arus kas atau

aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow

menggambarkan beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan

jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa

uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.

Sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode,

baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun

yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang

keluar ini merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan

untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti

pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya

tenaga kerja, biaya pemasatan, dan biaya-biaya lainnya.

Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya

yang akan dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi

sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan

pengeluaran di masa yang akan datang. Jenis-jenis cash flow yang

dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :

Page 7: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

13

a. Aliran kas awal (Initial cash flow) merupakan aliran kas yang keluar

pertama kali pada tahun ke-0 untuk keperluan aktiva tetap dan

penentuan besarnya modal kerja. Pengeluaran-pengeluaran ini dapat

nerupa pembelian tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan.

b. Aliran kas operasional (Operational cash flow) merupakan aliran kas

yang timbul selama dalam proses operasi perusahaan. Aliran kas ini

meliputi aliran kas yang dikeluarkan untuk kepentingan operasi yang

disebut aliran kas keluar (Operational cash outflows), dan aliran kas

yang berkaitan dengan dana masuk ke kas yang disebut aliran kas

masuk (Operational cash inflows).

c. Aliran kas akhir (Terminal cash flow) merupakan aliran kas masuk

yang diterima pada akhir periode suatu bisnis investasi berupa nilai sisa

aktiva (penjualan aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya) dan

pengembalian modal kerja.

5. Sumber-Sumber Dana

Sumber dana untuk mendanai suatu kegiatan investasi, biasanya

diperlukan dana yang relatif cukup besar. Menurut Kasmir dan Jakfar

(2012:90) sumber dana dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Modal Asing (Modal Pinjaman)

Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar

perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Perhitungan modal

asing dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Page 8: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

14

Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif

tidak terbatas, artinya tersedianya dalam jumlah banyak. Menggunakan

modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk

sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini di

karenakan adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.

b. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik

perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau

terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham

sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada

masyarakat luas.

Keterangan :

Ke : Biaya modal saham biasa

D1 : Dividen yang dibayarkan

p : Harga pasar

g : Pertumbuhan deviden

Perusahaan dalam membiayai proyek investasinya bisa hanya

menggunakan modal sendiri, sehingga cost of capital yang digunakan sebagai

cut of rate sebesar biaya modal sendiri yang bersangkutan, tetapi seringkali

suatu proyek investasi tidak hanya menggunakan satu sumber dana, tetapi

menggunakan berbagai sumber dana sekaligus. Misalnya selain menggunakan

saham biasa, juga menggunakan saham preferen dan hutang.

Page 9: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

15

Apabila perusahaan menggunakan kombinasi beberapa jenis sumber

dana, maka cost of capital yang perlu diperhitungkan adalah keseluruhan

biaya modal atau disebut sebagai weighted average cost of capital atau

biaya modal rata-rata tertimbang. Menghitung weighted average cost of

capital atau WACC dapat menggunakan rumus berikut ini :

Keterangan :

WACC : Biaya modal rata-rata tertimbang

Wd : Presentase hutang dari modal

We : Presentase modal sendiri

Kd : Biaya hutang

Ke : Biaya modal sendiri

T : Pajak (dalam presentase)

6. Capital Budgeting

Penganggaran modal (Capital Budgeting) merupakan komitmen dana

yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional

perusahaan dengan harapan menerima imbalan di masa depan dari dana

yang dibebankan (Simamora 2012:286).

a. Pentingnya Capital Budgeting :

1) Keputusan penganggaran modal akan berpengaruh pada jangka

waktu yang lama sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.

2) Penganggaran modal yg efektif akan menaikkan ketepatan waktu

dan kualitas dari penambahan aktiva.

3) Pengeluaran modal sangat penting.

Page 10: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

16

b. Manfaat Capital Budgeting.

1) Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci karena dana

yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.

2) Agar tidak terjadi over invesment atau under investment

3) Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam

jumlah yang sangat besar.

4) Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

c. Tujuan Capital Budgeting

Tujuan Capital Budgeting Perusahaan yang menerapkan capital

budgeting terlebih dahulu harus menentukan apa yang menjadi tujuan

dari adanya capital budgeting. Karena tujuan dari capital budgeting

merupakan cara untuk mengevaluasi layak atau tidaknya suatu usulan

rencana proyek. Jika kita lihat dari para ahli, maka kita dapat melihat

secara garis besar dalam menentukan tujuan dari capital budgeting.

Sebagaimana dikemukakan oleh J. Freed Weston, Thomas E. Coplan

(2005). Tujuan Capital Budgeting antara lain :

1) Untuk memaksimumkan kekayaan para pemegang saham

(memaksimumkan nilai tukar perusahaan). Artinya dengan adanya

penganggaran modal maka sebuah perusahaan sebaiknya beroperasi

pada tingkat dimana pendapatan marginal sama dengan biaya

marginalnya. Pendapatan marginalnya diartikan sebagai tingkat hasil

pengambilan investasi, sedangkan biaya marginal diartikan sebagai

biaya modal marginal perusahaan.

Page 11: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

17

2) Untuk dapat memilih saat yang tepat dalam memperoleh atau

kembali aktiva dan mutu aktiva yang dibeli. Hal ini sesuai dengan

sifat barang modal dan para produsennya. Barang modal tidak

dipesan oleh perusahaan sebelum tampak adanya peningkatan

penjualan sehingga dirasakan kekurangan kapasitas

7. Kriteria Penilaian Investasi.

Studi kelayakan terhadap aspek keuangan perlu dianalisis

sebagaimana aliran prakiraan aliran kas terjadi. Adapun kriteria penilaian

investasi yang bisa digunakan menurut Kasmir dan Jakfar (2012:100)

a. Metode Net Present Value (NPV)

NPV merupakan menghitung selisih antara nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih pada masa yang akan

datang. Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut:

Keterangan:

CF t : Aliran kas per tahun pada periode t

I0 : Investasi awal pada tahun 0

K : Suku bunga (discount rate)

Kriteria penilaian :

NPV yang diterima > 0 maka usaha diterima

NPV yang diterima < 0 maka usaha ditolak

Page 12: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

18

b. Metode Internal Rate Of Return (IRR)

Internal Rate Of Return (IRR) ini digunakan untuk mencari tingkat

bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan

dimasa yang akan datang atau penerimaan kas, dengan pengeluaran

investasi awal.

Perhitungan Internal Rate Of Return dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

Keterangan :

T : Tahun ke

n : Jumlah tahun

I0 : Nilai investasi awal

IRR : Tingkat bunga yang dicari harganya

Kriteria penilaian :

IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka usaha diterima

IRR lebih kecil (<) dari Bungan pinjaman, maka usaha ditolak

c. Metode Payback Period (PP)

Payback Period merupakan jangka waktu yang digunakan untuk

mengukur berapa lama investasi suatu usaha akan kembali. Adapun

rumus untuk menghitung Payback Periode adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

19

Kriteria penilaian :

PP > umur proyek, ditolak

PP < umur proyek, diterima

d. Metode Average Rate Of Return (ARR)

Metode ini didasarkan atas jumlah keuntungan bersih setelah pajak

atau Earning After Tax (EAT) yang tampak dalam laporan laba rugi.

Adapun rumus ARR adalah sebagai berikut:

Untuk mencari rata-rata EAT digunakan data pendapatan yang

disusun untuk mengevaluasi proyek dan untuk mencari rata-rata

investasi dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Kriteria penilaian :

ARR < discount factor maka usaha ditolak

ARR > discount factor maka usaha diterima

e. Metode Profitability Index (PI)

PI merupakan metode untuk menganalisis suatu investasi dengan

cara membandingkan antara nilai penerimaan-penerimaan sekarang kas

bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.

Perhitungan Profitability Index (PI) dilakukan sebagai berikut :

Page 14: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

20

Kriteria penilaian :

PI > 0 = Usaha layak

PI < 0 = Usaha tidak layak

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan kerangka hubungan konsep-konsep yang

ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun

kerangka pikir penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Cash Flow Cost of Capital

Tetap

Initial Investment

Tetap

Penilaian Investasi

Net Present

Value

Internal

Rate of

Return

Payback

Period

Penambahan

Aktiva

Rencana Investasi

Avarege

Rate of

Return

Profitability

Index

Tidak

Layak

Layak

Page 15: BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan ...eprints.umm.ac.id/42074/3/BAB II.pdfPermana, dkk (2016) meneliti tentang Studi Kelayakan Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap

21

Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1 dapat dilihat bahwa PO

Biru Samudra akan melakukan rencana investasi. Rencana investasi tersebut

adalah penambahan aktiva tetap yang berupa penambahan armada bus.

Perusahaan dalam mengambil keputusan investasi harus melihat investasi

awal, arus kas, dan biaya modal. Investasi awal digunakan untuk melihat

seberapa besar rencana investasi yang akan dikeluarkan , karena investasi ini

bisa digunakan untuk jangka panjang. Perusahaan dalam melakukan investasi

awal harus juga melihat biaya modal. Biaya modal disini biaya yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang digunakan

untuk investasi. Dana tersebut bisa berasal dari modal sendiri maupun modal

pinjaman yang digunakan untuk membeli suatu aktiva tetap.

Perusahaan juga harus memperhatikan cash flow atau arus kas agar

dapat menghitung atau memperkirakan arus kas yang ada pada perusahaan

serta dapat membuat anggaran modal dari investasi. Anggaran merupakan

rincian memproyeksikan aliran masuk dan keluar selama beberapa periode

yang akan datang. Keputusan yang dilakukan perusahaan diharapkan akan

bisa memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Kelayakan suatu

investasi dapat dihitung dengan menggunakan teknik capital budgeting.

Kriteria penilaian investasi menggunakan perhitungan metode NPV, IRR, PP,

ARR, dan PI. Setelah perhitungan teknik capital budgeting dilaksanakan,

dapat dilihat apakah usulan investasi tersebut layak dilaksanakan atau tidak.