BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari...

19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia sp ) Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu Filipina,Kamboja,Malaysia. Sarang semut adalah tanaman empifit dengan tumbuhan lain dan umbinya bermanfaat sebagai obat herbal yang sudah terbukti khasiatnya. Dikawasan Asia Tenggara dan Pasifik terdapat 26 spesies sarang semut genus Myrmecodia dan di Papua terdapat sarang semut terbanyak. Habitat tanaman ini sendiri bisa dari dataran rendah hingga dataran tinggi 2.400 meter dpl. 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi ilmiah dariJtumbuhan sarang semut adalah sebagai berikut (Subroto & Hendro , 2008): Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Lamiidae Ordo : Rubiales Famili : Rubiaceae Genus : Myrmecodia Spesies :Myrmecodia pendans Merr. & L.M. Perry Nama lokal : Sarang semut Gambar 2. 1. Sarang semut (Myrmecodia peudans)(Bambang, 2012)

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia sp )

Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga

terdapat pada beberapa negara besar yaitu Filipina,Kamboja,Malaysia. Sarang semut

adalah tanaman empifit dengan tumbuhan lain dan umbinya bermanfaat sebagai obat

herbal yang sudah terbukti khasiatnya. Dikawasan Asia Tenggara dan Pasifik terdapat

26 spesies sarang semut genus Myrmecodia dan di Papua terdapat sarang semut

terbanyak. Habitat tanaman ini sendiri bisa dari dataran rendah hingga dataran tinggi

2.400 meter dpl.

2.1.1 Klasifikasi Tanaman

Klasifikasi ilmiah dariJtumbuhan sarang semut adalah sebagai berikut (Subroto

& Hendro , 2008):

Divisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Lamiidae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Myrmecodia

Spesies :Myrmecodia pendans Merr. & L.M. Perry

Nama lokal : Sarang semut

Gambar 2. 1. Sarang semut (Myrmecodia peudans)(Bambang, 2012)

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

8

2.1.2 Nama daerah

Di Indonesia, tanaman ini mempunyai nama yang beraneka ragam. Di Papua

tanaman sarang semut sendiri memiliki nama yang disebut nongon. Sedangkan di

Jawa dikenal dengan urek-urek polo. Dan di daerah Sumatera tanaman ini sendiri

memiliki nama kepala beruk dan rumah semut (Yati, 2016). Tumbuhan sarang

semut di Provinsi Bengkulu disebut dengan nama Simbagh utak (Ernis 2013).

Tumbuhan sarang semut dikenal dengan nama bervariasi pada berbagai daerah.

Tumbuhan ini dikenal sebagai Periok hantu, Peruntak, dan Sembuku di Malaysia;

By ki nan, Ki nam gai, dan Ki nam kin di Vietnam. Sementara di Papua dikenal

sebagai Nongon, Lokon, dan Suhendep; di Kalimantan dikenal sebagai Angkis; di

Jawa dikenal sebagai Urek-urek dan Ulek-ulek polo; di Sumatera dikenal sebagai

Kepala beruk dan Rumah semut (Soekmanto, et al., 2010). Adapun di Bengkulu

tumbuhan sarang semut dikenal dengan nama Simbagh utak. Simbagh berarti

tumbuhan yang menempel pada pohon (epifit) dan utak berarti otak. Simbagh utak

banyak ditemukan di kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu

(Ernis 2013).

2.1.3 Morfologi

Untuk mengenal tumbuhan sarang semut secara morfologi adalah sebagai

berikut:

a. Umbi

Umbi pada tanaman sarang semut umumnya berbentuk bulat sat muda,

kemudian menjadi lonjong memendek atau memanjang setelah tua. Umbinya

hamper selalu berduri. Umbinya memiliki suatu system jaringan lubang-lubang

yang berbentuk serta interkoneksi dari lubang-lubang yang tersebut sangat khas

sehingga digunakan untuk mengembangkan system klasifikasi genus ini.

b. Batang

Tumbuhan sarang semut biasanya hanya memiliki satu atau beberapa cabang.

Batangnya jarang ada yang bercabang. Bahkan, pada beberapa spesies tidak

bercabang sama sekali. Batangnya tebal dan internodalnya sangat dekat, kecuali

pada pangkal sarang semut dari beberapa spesies.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

9

c. Daun

Daun sarang semut tebal seperti kulit. Pada beberapa spesies memiliki daun

yang sempit dan panjang. Stipula (penumpu) besar, persisten, terbelah dan

berlawanan dengan tangkai daun (petiol) serta membentuk “telinga” pada klipeoli.

Kadang-kadang terus berkembang menjadi sayap disekitar bagian atas klipeolus.

d. Bunga

Pembungaan dimulai sejak terbentuknya beberapa ruas (intermodal) pada tiap

buku, bungan berwarna putih. Sarang semut adalah jenis tanaman yang bisa

melakukan penyerbykan sendiri (Yati, 2016).

2.1.4 Penyebaran

Penyebaran tumbuhanJsarangJsemut banyak dijumpai diJbeberapa wilayah

Indonesia seperti Kalimantan, Sumatra, Kepulauan Solomon dan Papua dan

beberapa belahanJdunia seperti Papua,Nugini, Filipina, Kamboja, Malaysia, Cape

York.JTumbuhan sarang semut (Myrmecodia.sp) merupakanJanggota keluarga

Rubiaceae dengan 5 genus (Subroto dan Saputro, 2008). Dikalimantan sendiri

sarang semut banyak terdapat dihutan perbatasan Kalimantan Selatan dan

Kalimantan Tengah.

Secara tradisi, sarang semut digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat

pedalaman di bagian barat Wamena, Papua. Suku-suku di Bogondini dan Tolikara

lazim memanfaatkannya untuk mengatasi rematik dan asam urat. Di Kalimantan

Selatan sarang semut ini banyak terdapat di hutan perbatasan antara Kalimantan

Selatan dan Kalimantan Tengah.

2.1.5 Kandungan Fitokimia

Tabel II. 1Sifat Fisik dan Komposisi Kimia Umbi dua Spesies Myrmecodia Asal

Papua (Murtiningrumet al.,2018).

Komponen Spesies saarang semut

M. tuberose M. pendens

Kadar air (%bb) 92,24 ± 0,28 a 92,98 ± 1,74 a

Kadar abu (%bk) 16,86 ± 1,95 a 16,86 ± 4,19 a

Kadar lemak (%bk) 9,04 ± 0,14 a 3,67 ± 0,77 b

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

10

Kadar protein (%bk) 7,35 ± 0,58 a 5,66 ± 1,27 a

Komponen Spesies saarang semut

M. tuberose M. pendens

Karbohidrat (%bk) 66,72 ± 2,34 a 73,80 ± 6,23 a

Kalsium (%bk) 0,33 ± 0,00 a 220,43 ± 40,06 b

Magnesium (%bk) 0,36 ± 0,00 a 129,58 ± 33,53 b

Fosfor (%bk) 0,31 ± 0,05 a 0,49 ± 0,12 a

Total fenol (ppm) 463 ± 41 a 3.329 ± 789 b

*Ket : huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang

sangat nyata (P<0,05)

Total fenolik adalah komponen fenolik yang merupakan metabolit sekunder

yang paling tersebar luas dalam tanaman dan terdisi dari ribuan komponen. Fenolik

dalam tanaman khususnya berperan untuk melindungi mereka dari stress radikal

bebas pada kondisi fotosintetik dan cahaya ultraviolet, dan beraksi untuk melawan

herbifora dan pathogen. Ditambahka pula bahwa komponen fenolik juga sangat

berperan dalam pembentukan warna dan rasa pada bahan pangan dan berpotensi

sebagai antioksidan (Gazzani et al., 1998; Shahidi, 2002; Ismail et al., 2004). Jenis

senyawa fenol yang terdapat dalam sarang semut adalah flavonoid, tokoferol, dan

tannin (Adijaya et al., 2006).

Tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendans) mengandung senyawa-

senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tannin yang diketahui mampu

menyembuhkan berbagai macam penyakit. Flavonoid berperan sebagai antibiotik,

antivirus untuk virus HIV dan herpes (Wimpy et al.,2014).

Menurut Mardany et al., (2016) skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia

dan ekstrak etanol tumbuhan sarang semut mengandung senyawa aktif golongan

flavonoid, tanin dan saponin. Menurut penelitian Wimpy dan Suharyanto tahun

(2014) Tumbuhan Sarang semut mengandung saponin, flavonoid, dan tannin

2.1.6 Manfaat Tanaman Sarang Semut Sebagai Herbal Medicine

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

11

Secara tradisi, sarang semut digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat

pedalaman di bagian barat Wamena, Papua. Suku-suku di Bogondini dan Tolikara

lazim memanfaatkannya untuk mengatasi rematik dan asam urat.

Masyarakat di Provinsi Bengkulu memanfaatkan tumbuhan sarang semut

untuk mengobati beragam penyakit seperti sakit kepala, pegal, nyeri sendi, sakit

pinggang, darah tinggi, keputihan, diabetes, rematik, tumor, hepatitis, penyakit

kuning, kanker rahim, dan kanker payudara. Namun berdasarkan laporan hasil

penelitian sebelumnya, tumbuhan sarang semut juga dapat mengobati penyakit

jantung, gangguan paru-paru, ambeien, melancarkan dan meningkatkan produksi

air susu ibu, nyeri punggung, alergi (bersin-bersin), dan gairah seksual (Subroto &

Saputro 2006).

2.1.7 Mekanisme Tanaman Sarang Semut Sebagai Antibakteri

Sarang semut (Myrmecodia pendens) merupakan tumbuhan epifit yang

banyak berada di dataran tinggi Papua. Sarang semut merupakan tanaman obat yang

memiliki kandungan seperti flavonoid, tanin, tokoferol (vit.E) dan beberapa mineral

(Subroto, 2008). Senyawa tanin sendiri memiliki efek antidiare yang berkerja

sebagai pembeku protein / astrigen yaitu zat yang berikatan pada mukosa, kulit atau

jaringan yang berfungsi membekukan protein, sehingga membran mukosa menjadi

kering dan membentuk pembatas (thight junction) yang bersifat resisten terhadap

inflamasi dari mikroorganisme, selain itu tanin dapat menghambat sekresi dari

klorida melalui ikatan antara protein tannate yang berada di usus dengan tanin.

Selain senyawa tanin, senyawa flavonoid juga memiliki efek sebagai antidiare

dengan cara memblok reseptor Cl di intestinal sehingga mengurangi sekresi Cl ke

lumen usus sehingga mengurangi sekresi cairan ke lumen usus (Clinton, 2009 dan

Ahmadu, 2007). Senyawa flavonoid juga dapat menghambat proses inisiasi dari

inflamasi seperti menghambat pelepasan histamine dan mediator inflamasi yang

dapat meningkatkan peristaltik usus, selain itu flavonoid dapat menghambat

peristaltik usus yang diinduksi oleh spasmogen (Ahmadu, 2007).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

12

2.2 Disentri

2.2.1 Definisi Disentri

Disentri basiler atau Shigellosis merupakan penyakit karena infeksi usus yang

diakibatkan oleh beberapa jenis basil gram negatif dari genus Shigella. Masa

inkubasi bakteri Shigellae dysenteriae ini berkisar antara 1 – 7 hari. Gejalanya

berupa demam sampai 390 – 400 C, nyeri pada perut, tenesmus serta diare beserta

lender dan darah (Tjay, 2013). Faktor – faktor yang berhubungan dengan risiko

epidemic Shigella seperti sanitasi dan kebersihan personal yang buruk, tidak

tersedianya air bersih, malnutrisi, dan peningkatan populasi penduduk (Sukandar,

2013).

Diare mungkin terjadi akibat lebih dari satu mekanisme. Pada infeksi bakteri

setidaknya ada dua mekanisme, yaitu terjadi peningkatan sekresi usus dan

penurunan absorbs di usus. Infeksi bakteri dapat menyebabkan inflamasi dan

mengeluarkan toksin yang menyebabkan terjadinya diare. Infeksi bakteri yang

bersifat invasif dapat mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses

(Amin, 2015).

Shigelosis atau disentri basiler adalah suatu reaksi peradangan akut saluran

pencernaan yang disebabkan oleh bakteri yang tergolong genus shigella. Penyakit

ini berbeda dari disentri yang disebabkan oleh amoeba dan oleh virus (Sari, 2006).

Disentri merupakan salah satu penyakit diare akut dengan kondisi kronis meliputi

diare, nyeri perut, demam, mual dan muntah. Tinja yang melewati usus besar

berjalan dengan cepat karena bakteri telah menembus usus besar (Munfaati et al.,

2015). Salah satu penyebab disentri adalah Shigella dysenteriae atau disebut

penyakit disentri basiler, yaitu suatu infeksi peradangan akut saluran pencernaan

dengan kondisi kronis yang dapat berakibat fatal pada penderita jika tidak ditangani

dengan benar (Arthasari., 2015)

Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentriae, Shigella

flexneri, Salmonella sp. dan Escherichia coli. Perbandingan persentase anggota

genus Shigella yang menjadi penyebab disentri yaitu S. flexneri 70,6 %, S. sonnei

17,6 %, S. Boydii 5,9 %, dan S. dysenteriae 5,9 %. Anggota genus Shigella yang

memiliki persentase tertinggi sebagai penyebab disentri adalah Shigella flexneri.

(Ainurrochmah et al.,2013).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

13

2.2.2 Epidemiologi

Setiap tahun penyakit disentri menjadi salah satu penyebab kematian satu juta

orang di negara berkembang terutama terjadi pada anak-anak (Thompson, 2012).

Hasil survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan

dari tahun 2000-2010 menyatakan bahwa insidensi diare cenderung terjadi

peningkatan. Pada tahun 2000 insidensi diare 301 /1000 penduduk, tahun 2003 naik

menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 meningkat menjadi 423/1000 penduduk

dan pada tahun 2010 terjadi penurunan menjadi 411/1000 penduduk yang (Hardi,

2013). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2009 di Indonesia diare

merupakan penyebab kematian kedua pada balita setelah penyakit ISPA (Infeksi

Saluran Pernapasan Atas).

Penularan penyakit ini umumnya disebabkan karena person-to-person

infection. Selain itu juga dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang telah

terkontaminasi oleh bakteri Shigella sp., menggunakann air yang terkontaminasi,

dan kurangnya higienitas (Shigellosis Investigation Guidelines, 2012). Terkait

dengan higienitas, disentri basiler banyak terdapat pada Negara berkembang

dengan kebersihan lingkungan yang kurang dan penghuni padat. Disentri basiler

mudah sekali menyebar pada kondisi lingkungan yang tidak bersih (Tjokkoprawiro,

2007).Di Amerika, penyebab disentri basiler yang paling banyak dijumpai adalah

Shigella dysenteriaeyaitu sebesar 0,3% dari jumlah keseluruhan kasus disentri

basiler (CDC,2012)

2.2.3 Etiologi Disentri

Berdasarkan etiologi, penyakit disentri dapat disebabkan oleh mikroorganisme

seperti bakteri, virus dan protozoa. Mikroorganisme penyebab diare pada anak yang

paling banyak ditemukan di negara berkembang antara lain Escherichia coli

enterotoksigenik, Shigella, Campylobacter jejuni, dan Cryptosporidium (Juffrie

et.al., 2010). Disentri umumnya disebabkan oleh Shigella dysentriae, Shigella

flexneri, Salmonella sp. dan Escherichia coli. Perbandingan persentase anggota

genus Shigella yang dapat menjadi penyebab disentri yaitu S. flexneri 70,6 %, S.

sonnei 17,6 %, S. Boydii 5,9 %, dan S. dysenteriae 5,9 %. Anggota genus Shigella

diatas yang memiliki persentase tertinggi sebagai penyebab disentri adalah Shigella

flexneri (Ainurrochmah et al.,2013).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

14

2.2.4 Patogenesis dan Faktor Infeksi

Infeksi Shigella menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara-

negara berkembang dimana tingkat sanitasi yang buruk. Penularan penyakit ini

umumnya disebabkan karena person-to-person infection. Selain itu juga dapat

terjadi melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri

Shigella sp., menggunakan air yang terkontaminasi, dan kurangnya higienitas

(Shigellosis Investigation Guidelines, 2012). Manusia adalah penerima alami untuk

terinfeksi, meskipun primata lain juga dapat terinfeksi. Shigellosis dapat menyebar

dengan cara transmisi secara facel-oral. Cara penularan lain meliputi konsumsi

makanan yang sudah terkontaminasi dengan bakteri Shigella dysentriae, air (kolam

dan/atau air mancur yang tidak terawat), dan kontak seksual. Vektor lain seperti

lalat juga dapat menyebarkan penyakit dengan cara mengangkut feses yang

terinfkesi kemudian terjadi kontak secara fisik (Sureshbabu, 2018).

Shigella dysenteriae memproduksi eksotoksin yang dapat mempengaruhi

saluran pencernaan dan susunan saraf pusat. Eksotoksin merupakan protein yang

bersifat antigenik yaitu merangsang produksi antitoksin sehingga dapat mematikan

penderita. Aktivitas yang bersifat toksik ini menyebabkan diare awal yang encer,

kemudian mengakibatkan disentri lebih lanjut dengan tinja yang disertai darah dan

nanah (Jawetz et al., 1996). Bakteri ini juga cukup tahan terhadap suasana asam

pada lambung sehingga dapat masuk ke dalam usus. Di dalam usus, bakteri

berkembang biak dan menyebar dalam lapisan sub mukosa. Bakteri ini dapat

berpenetrasi ke mukosa karena bakteri ini secara genetic memiliki “invasion

plasmids” sehingga menyebabkan kematian sel usus, ulserasi fokal, pengelupasan

sel-sel mukosa, lendir disertai darah dalam lumen usus, dan adanya akumulasi sel-

sel inflamasi pada lapisan sub mukosa.

Sedikitnya 10 Shigella dysenteriae basil dapat menyebabkan penyakit

klinis, sedangkan 100-200 basil yang diperlukan untuk Shigella sonnei atau

infeksi Shigella flexneri. Virulen Shigella dapat menahan pH rendah asam

lambung. Sebagian besar isola Shigella dapat bertahan hidup pada pH 2,5 selama 2

jam. Masa inkubasi bervariasi dari 12 jam sampai 7 hari, tapi biasanya 2-4 hari,

masa inkubasi berbanding terbalik dengan beban dari bakteri. Penyakit ini

menular selama orang yang terinfeksi mengeluarkan organisme tersebut dalam

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

15

feses. Pengeluaran bakteri biasanya berhenti dalam jangka waktu 4 minggu sejak

penyakit itu timbul, jarang dapat bertahan selama berbulan-bulan (Sureshbabu,

2018).

2.2.5 Pengobatan Disentri

Pada infeksi ringan umumnya dapat sembuh sendiri, penyakit akan sembuh

pada 4-7 hari. Minum lebih banyak cairan untuk menghindarkan kehabisan cairan,

jika pasien sudah pada tahap dehidrasi maka dapat diatasi dengan rehidrasi oral.

Pada pasien dengan diare berat disertai dehidrasi dan pasien yang muntah

berlebihan sehingga tidak dapat dilakukan rehidrasi oral maka harus dilakukan

rehidrasi intravena. Umumnya pada anak kecil terutama bayi lebih rentan kehabisan

cairan jika diare. Untuk infeksi berat Shigella dapat diobati dengan menggunakan

antibiotika termasuk ofloksasin, norfloksasin dan siprofloksasin (Dipiro et.al.,

2008).

Pada infeksi ringan umumnya dapat sembuh sendiri, penyakit akan sembuh

dengan kisaran 4-7 hari. Untuk swamedikasi bisa meminum air lebih banyak untuk

menghindarkan kehabisan cairan atau dehidrasi, jika pasien sudah pada tahap

dehidrasi maka dapat diatasi dengan rehidrasi oral. Pada pasien dengan diare berat

disertai dehidrasi dan pasien yang muntah berlebihan sehingga tidak dapat

dilakukan rehidrasi oral maka harus dilakukan rehidrasi secara intravena.

Umumnya pada anak kecil terutama bayi lebih rentan kehabisan cairan atau

dehidrasi jika terkena diare. Untuk infeksi berat, bakteri Shigella dapat diobati

dengan antibiotika termasuk ofloksasin, norfloksasin dan siprofloksasin (Dipiro

et.al., 2008).

Faktanya, salah satu masalah utama dalam perawatan infeksi Shigella

adalah karena kondisi kesehatan masyarakatnya dengan cara mengurangi tingkat

penularan melalui pengurangan durasi pengangkutan feses (dari sekitar 4 minggu

sampai hanya 3 hari) dengan perawatan yang efektif. Pada pedoman 2005

merekomendasikan ciprofloxacin sebagai pengobatan lini pertama dan mencatat

bahwa pivmecillinam (amdinocillin pivoxil) dan Ceftriaxone adalah satu-satunya

antimikroba yang efektif untuk pengobatan galur multi-resisten Shigella pada

semua kelompok umur, namun penggunaannya dibatasi oleh biaya tinggi dan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

16

formulasi (dosis empat kali sehari untuk Pivmecillinam, dan pemberian parenteral

untuk Ceftriaxone). Pivmecillinam dan ceftriaxone hanya digunakan untuk

penggunaan ketika strain lokal Shigella diketahui resisten terhadap Ciprofloxacin.

Azitromisin dimasukkan sebagai terapi lini kedua untuk pasien dewasa, antibiotik

ini (kemungkinan besar) tidak direkomendasikan untuk anak-anak, karena bukti

yang terbatas yang berhubungan dengan kemanjurannya (Berkley, 2016).

Tabel II. 2 2005 WHO Guidelines: Antimicrobials for treatment of Shigellosis

Antibiotik Jadwal pengobatan

untuk anak-anak

Keterbatasan

1st Line:

Ciprofloxacin

15 mg/kg secara oral

2 kali sehari untuk 3

hari

- Mahal

- Kemungkinan resisten

- Interaksi obat

2nd Line:

Pivmecillinam

20 mg/kg secara oral

4 kali sehari untuk 5

hari

- Biaya

- Tidak ada formula untuk

pediatric

- Dosis 4 kali sehari

- Kemungkinan resisten

OR*:

Ceftriaxone

50 – 100 mg/kg

secara injeksi

intramuscular untuk 2

sampai 5 hari

- Memerlukan administrasi

parenteral

- Menyebabkan resistensi

antimikroba

OR*: (for Adult)

Azithromycin

6 – 20 mg/kg secara

oral

1 kali sehari untuk 1

sampai 5 hari

- Biaya

- Interaksi obat

- Resisten muncul dengan cepat,

menyebar kebakteri lain

*Ceftriaxone hanya digunakan sebagai terapi alternatif untuk digunakan ketika

strain lokal Shigella diketahui resisten terhadap ciprofloxacin

Pedoman 2005 lebih lanjut mencantumkan antibiotik yang tidak digunakan dalam

pengobatan Shigellosis (Tabel 1.2).

Tabel II. 3 Antimicrobials highlighted as inappropriate for treatment of

Shigellosis in the 2005 WHO Guidelines.

Antibiotik Alasan tidak diresepkan

Ampicillin Resisten antibiotic

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

17

Antibiotik Alasan tidak diresepkan

Kloramfenikol Resisten antibiotic

Co-trimoxazole Resisten antibiotic

Tetracyclines Resisten antibiotic

Nalidixic acid Resisten antibiotik; in vitro cross-

resisten terhadap pengamatan

ciprofloxasin

Nitrofurans(nitrofurantoin,furazolidone) Menembus mukosa usus dengan

buruk

Oral aminoglycosides (gentamicin,

kanamycin)

Menembus mukosa usus dengan

buruk

1st dan 2nd generasi sepalosforin

(cefazolin,cephalotin,cefaclor,cefoxitin)

Menembus mukosa usus dengan

buruk

Amoxicillin Menembus mukosa usus dengan

buruk

Sedangkan menurut buku saku dari WHO 2013 tentang perawatan di rumah

sakit untuk anak-anak (edisi kedua) mencakup bagian tentang perawatan disentri

Shigella. Protokol pengobatan bersamaan dengan pedoman 2005 yang diuraikan di

atas, dengan perubahan kisaran dosis yang sedikit lebih rendah untuk ceftriaxone

(50-80mg / kg dalam pedoman 2013, dibandingkan dengan pedoman 2005 50-

100mg / kg) (Berkley, 2016).

2.3 Tinjauan Shigella dysenteriae

2.3.1 Morfologi dan Sifat

Shigella sp adalah kuman berbentuk batang dengan pengcatan Gram bersifat

Gram negatif, tumbuh baik pada suasana aerob dan fakulatif anaerob, tidak dapat

bergerak, kuman ini pantogen pada pencernaan. Termasuk dalam (family)

Enterobacteria genus Shigella (Brooks et.al., 2011)yang pada umumnyaJdapat

menyebabkan sakit perut.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

18

Habitat asli Shigella terbatas pada saluran cerna manusia dan primta lain,

tampat organism ini menimbulkan disenteri basilar. Bersifat fakultatif anaerob

tetapi tumbuh paling baik secara aerob koloni berbentuk konveks,bulat,transparan

dengan tepi utuh dan mecapai diameter sekitar 2 mm dalam 24 jam (Jawetz et.al.,

2005)

Shigella sp dibagi menjadi 4 spesies yaitu Shigella dysentrial, Shigella

flexneri, Shigella boydii dan Shigella sonnei (Jawetz et.al., 2005). Shigella

merupakan kuman kecil berbentuk batang dengan pengecatan gram bersifat negatif

ramping dengan ukuran 0,5-0,7 μm × 2-3 μm, tidak mempunyai Flagel sehingga

tidak dapat bergerak dan tidak dapat berspora. Pertumbuhannya pada suhu 37°C

pada Mac Conkey, SSA, EMBA dan Endo. Terlihat koloni kecil dan transparan

yang tidak dapat meragikan laktosa kecuali pada Shigella sonnei bersifat laktosa

formenter lambat. (Brooks et.al., 2011).

Shigella sp mempunyai susunan antigen yang kompleks. Terdapat banyak

tumpang tindih dalam sifat serologi berbagai spesies dan sebagian besar bakteri ini

mempunyai antigen O yang dimiliki oleh bakteri enteric lainnya. Antigen somatic

O dari Shigella sp adalah lipopolisakarida. Kekhususan serologiknya tergantung

pada polisakarida dan terdapat lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi Shigella sp

didasarkan pada sifat-sifat biokimia dan antigeniknya (Jawetz et.al., 2005). Semua

spesies dari bakteri Shigella sp menyebabkan diare berdarah yang akut dengan

menyerang dan menyebabkan kehancuran dari colonic epitelum.

Gambar 2. 2. Bakteri Shigella dysenteriae (Anonim, diakses Maret 2019)

2.3.2 Patogenesis

Shigella dysenteriae adalah bakteri kelompok gram negatif dan bersifat

fakultatif anaerobik yang dapat hidup dalam usus manusia dan termasuk flora

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

19

normal. Bakteri ini dapat menyebabkan shigellosis pada manusia. Shigellosis

disebut juga disentri basiler. Kombinasi diare yang disebabkan oleh Shigella

dysenteriae yaitu tinja teksturnya lembek dan berdarah, diare teksturnya cair dan

kombinasi tekstur lembek berdarah dan cair (Shrotriya, 2015).

Pada awalnya Bakteri ini masuk dan berada di usus halus, menuju terminal

ileum dan kolon, melekat pada permukaan mukosa dan menembus pada lapisan

epitel kemudian berkembang biak di dalam lapisan mukosa. Berikutnya adalah

terjadinya reaksi peradangan hebat yang menyebabkanterlepasnya sel-sel dan

timbulnya tukak pada permukaan mukosa usus (WHO, 2016).

Shigella dysenteriae mampu memproduksi endotoksin dan eksotoksin.

Endotoksin berperan menimbulkan iritasi pada dinding usus, sedangkan eksotoksin

akan merangsang produksi suatu antitoksin sehingga banyak mematikan pasien

(WHO, 2016). Toksin (shigatoksin) dapat dihasilkan oleh golongan dari Shigella

sp. didalam jejunum bakteri melakukan multipikasi tanpa invasi di dalam jejunum.

Toksin ini menyebabkan kondisi awal ditandai dengan tekstur diare menjadi cair

(WHO, 2016). Selanjutnya menyerang usus besar sehingga gejalanya nampak

semakin parah.

2.3.3 Struktur Antigen

Shigela mempunyai struktur antigen yang komplek. Terdapat banyak

tumpang tindih pada sifat serologic berbagai spesies, dan sebagian besar organism

memiliki antigen O yang sama dengan hasil enteric lain. Antigen O somatic shigella

adalah lipopolisakarida. Spesifisitas serologiknya bergantung pada polisakarida.

Ada lebih dari 40 serotipe. Klasifikasi shigella berdasarkan pada karakteristik

biokimiawinya dan antigennya. Spesies yang pathogen diperlihatkan pada table.

Tabel II. 4 Klasifikasi shigella berdasarkan karakteristik biokimiawinya dan

antigennya(Jawetz et.al., 2005).

Identifikasi saat ini Grup dan Tipe Manitol Ornitin Dekarboksilase

S dysenteriae A - -

S flexneri B + -

S boydii C + -

S sonnei D + +

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

20

2.4 Mencit

Mencit (Mus musculus) adalah salah satu anggota kelompok kerajaan hewan

animalia. Hewan ini ditandai dengan ciri sebagai berikut: jinak, takut cahaya, aktif

pada malam hari, mudah berkembangbiak, siklus hidup yang pendek, dan tergolong

poliestrus (Fransius, 2008). Mencit (Mus musculus) merupakan hewan yang paling

umum digunakan pada penelitian laboratorium sebagai hewan percobaan, yaitu

sekitar 40-80% (Aditya, 2006). Mencit memiliki banyak keunggulan sebagai hewan

percobaan (khususnya digunakan dalam penelitian biologi), yaitu siklus hidup yang

relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan

mudah dalam penanganannya (Fransius, 2008).

Mencit termasuk dalam genus Mus, sub family murinae, family muridae,

order rodentia. Mencit yang sudah dipelihara dilaboratorium sebenarnya masih satu

family dengan mencit liar. Sedangkan mencit yang paling sering dipakai untuk

penelitian biomedis adalah Mus musculus. Berbeda dengan hewan-hewan lainnya,

mencit tidak memiliki kelenjar keringat. Pada umur empat minggu berat badannya

mencapai 18-20 gram. Jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang

tipis dan dinding vertikel yang lebih tebal. Hewan ini memiliki karakter lebih aktif

pada malam hari daripada siang hari. Diantara spesies-spesies hewan lainnya,

mencit yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelitian medis (60-80%)

karena mudah dan murah berkembang biak (Kusumawati,2004).

Gambar 2. 3. Mencit (Mus musculus) (Akbar, 2010)

Menurut Priyambodo (2003) klasifikasi mencit sebagai berikut :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

21

Kingdom : Animalia

Phyllum : Chordata

Class : Mamalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Species : Mus musculus L.

Mus musculus liar atau Mus musculus rumah adalah hewan satu spesies

dengan Mus musculus laboratorium. Semua galur Mus musculus laboratorium

sekarang ini merupakan keturunan dari Mus musculus liar sesudah melalui

peternakan selektif (Smith & Mangkoewidjojo, 1988). Lama hidup mencit satu

sampai tiga tahun, dengan masa kebuntingan yang pendek (18-21 hari) dan masa

aktifitas reproduksi yang lama (2-14 bulan) sepanjang hidupnya. Mencit mecapai

dewasa pada umur 35 hari dan dikawinkan pada umur delapan minggu (jantan dan

betina). Siklus reproduksi mencit bersifat poliestrus dimana siklus estrus (berahi)

berlangsung sampai lima hari dan lamanya estrus 12-14 jam. Mencit jantan dewasa

memiliki berat 20- 40 gram sedangkan mencit betina dewasa 18-35 gram. Hewan

ini dapat hidup pada temperatur 30C (Smith & Mangkoewidjojo, 1988).

2.5 Tinjauan Simplisia

2.5.1 Cara Pembuatan Simplsia

Menurut Depkes (1985), pada umumnya pembuatan simplisia melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Pengumpulan bahan baku

Kualitas bahan baku simplisia sangat dipengaruhi beberapa faktor, seperti :

umur tumbuhan atau bagian tumbuhan pada waktu panen, bagian tumbuhan, waktu

panen dan lingkungan tempat tumbuh.

b. Sortasi basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing

lainnya setelah dilakukan pencucian dan perajangan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

22

c. Pencucian

Dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang melekat

pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih.

d. Perajangan

Beberapa jenis bahan simplisia tertentu ada yang memerlukan

proses perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk

mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.

e. Pengeringan

Mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan

dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan

reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.

f. Sortasi kering

Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagianbagian

tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan

tertinggal pada simplisia kering.

g. Pengepakan, penyimpanan dan pemeriksaan mutu

2.5.2 Pembuatan Serbuk Simplisia dan Klasifikasinya

Proses awal dalam pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk

simplisia kering (penyerbukan). Dari simplisia dibuat serbuk simplisia dengan

peralatan tertentu sampai derajat kehalusan tertentu. Proses ini dapat

mempengaruhi mutu ekstrak dengan dasar beberapa hal sebagai berikut: 1. Makin

halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektif-efisien, namun makin halus

serbuk, maka makin rumit secara teknologi peralatan untuk tahapan filtrasi. 2.

Selama penggunaan peralatan penyerbukan dimana ada gerakan dan interaksi

dengan benda keras (logam dll). Maka akan timbul panas (kalori) yang dapat

berpengaruh pada senyawa kandungan. Namun hal ini dapat dikompensasi dengan

penggunaan nitrogen cair (Ditjen POM, 2000).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

23

2.6 Tinjauan Tentang Ekstraksi

2.6.1 Pengertian Ekstrak

Ekstraksi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran beberapa zat

menjadi komponen yang terpisah (Winarno et.al., 1973). Ekstrak adalah sediaan

kental yang diprose dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau

simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hamper

semua pelarut dan masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sehingga memenuhi

baku yang telah ditetapkan (Soesilo,1995)

Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif

dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian

semua atau hampir semua pelarut diuapkan (Ditjen POM, 2000).

2.6.2 Metode Ekstraksi

Ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa cara: (Ditjen POM, 2000) Pembagian

metode ekstraksi menurut Ditjen POM (2000) yaitu :

2.6.2.1 Cara dingin

a. Maserasi

Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan

perendaman dan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur

ruangan (kamar). Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam

rongga sel yang mengandung zat aktif yang akan larut, karena adanya perbedaan

kosentrasi larutan zat aktif didalam sel dan diluar sel maka larutan terpekat didesak

keluar. Proses ini berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara

larutan didalam dan diluar sel. Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air,

etanol, metanol, etanol-air atau pelarut lainnya. Remaserasi berarti dilakukan

penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama, dan

seterusnya. Remaserasi berarti dilakukan penambahan pelarut setelah dilakukan

penyaringan maserat pertama, dan seterusnya. Keuntungan cara penyarian dengan

maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana yang

mudah diusahakan.

b. Perkolasi

Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan

penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Proses perkolasi terdiri dari

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

24

tahapan pengembang bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya

(penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus sampai diperoleh ekstrak

(perkolat).

2.6.2.2 Cara panas

a. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur tititk didihnya,

selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan

adanya pendingin balik.

b. Sokletasi

Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang pada umumnya

dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dan dan jumlah

pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

c. Digesti

Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada

temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan

pada temperatur 40-500 C.

d. Dekok

Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik

didih air, yakni 30 menit pada suhu 90-1000 C.

2.7 Tinjauan Tentang Pelarut (Etanol)

Pemilihanpelarut yang digunakan dalam ekstraksi harus berdasarkan

kemampuannya dalam melarutkan jumlah yang maksimal dari zat aktif dan

semaksimal mungkin bagi unsur yang tidak diinginkan (Ansel, 1989). Pelarut

organik berdasarkan konstanta dielektrikum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

pelarut polar dan pelarut non-polar. Semakin tinggi konstanta dielektrikumnya

maka pelarut semakin bersifat polar (Sudarmadji et.al., 1989).

Pelarut organik yang umum digunakan untuk memproduksi konsentrat,

ekstrak, absolut atau minyak atsiri dari bunga, daun, biji, akar, dan bagian lain dari

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/53882/2/BAB II.pdf · Tanaman sarang semut berasal dari pulau Papua, Sumatera dan Kalimantan juga terdapat pada beberapa negara besar yaitu

25

tanaman adalah setil asetat, n-heksan, petroleum eter, benzene, toluene, etanol,

isopropanol, aseton, dan air (Mukhopadhyay, 2002).

2.7.1 Etanol

Widayatnim (2015) etanol banyak digunakan sebagai pelarut, germisida,

minuman bahan anti beku, bahan bakar, dan senyawa untuk sintesis senyawa-

senyawa organik lainnya. Etanol sebagai pelarut banyak digunakan dalam industri

farmasi, kosmetika, dan resin maupun laboratorium. Pelarut ethanol merupakan

pelarut semipolar yang memiliki sifat yang dapat melarutkan seluruh senyawa aktif

yang terkandung dalam simplisia, baik senyawa aktif yang bersifat polar, semi

polar, dan non polar (Tiwari et al, 2011). Etanol sering digunakan sebagi pelarut

dalam laboratorium karena mempunyai kelarutan yang relatif tinggi dan bersifat

inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen lainnya. Etanol memiliki titik didih

yang rendah sehingga memudahkan pemisahan minyak dari pelarutnya dalam

proses distilasi.