BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi,...

19
5 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) 2.1.1 Klasifikasi Berikut klasifikasi tanaman A.paniculata menurut Hutapea (1994): Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Personales Famili : Acantaceae Marga : Andrographis Jenis : Andrographis paniculata (Burm.f.)Nees) Nama Umum : Sambiloto 2.1.2 Deskripsi Sambiloto tubuh liar di tempat terbuka, seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m (Dalimartha, 1999). Herba sambiloto merupakan tanaman tahunan yang semua bagiannya rasanya sangat pahit. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai kira-kira 30- 110 cm pada daerah yang tropis dengan bunga yang berwarna putih yang berisi bercak ungu pada kelopaknya. Batangnya berwarna hijau gelap, tingginya kira-kira 0,3-1 m, dan berdiameter 2-6 mm, segiempat memanjang serta memiliki banyak

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi,...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

5

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees)

2.1.1 Klasifikasi

Berikut klasifikasi tanaman A.paniculata menurut Hutapea (1994):

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Personales

Famili : Acantaceae

Marga : Andrographis

Jenis : Andrographis paniculata (Burm.f.)Nees)

Nama Umum : Sambiloto

2.1.2 Deskripsi

Sambiloto tubuh liar di tempat terbuka, seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong

yang agak lembab, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian

700 m (Dalimartha, 1999). Herba sambiloto merupakan tanaman tahunan yang semua

bagiannya rasanya sangat pahit. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai kira-kira 30-

110 cm pada daerah yang tropis dengan bunga yang berwarna putih yang berisi

bercak ungu pada kelopaknya. Batangnya berwarna hijau gelap, tingginya kira-kira

0,3-1 m, dan berdiameter 2-6 mm, segiempat memanjang serta memiliki banyak

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

6

6

2

cabang. Daunnya tungal saling berhadapan, panjang hampir kira-kira 8 cm dan lebar

2,5 cm, berbentuk lanset (pedang), bertepi rata dan tulangnya menyirip. Bunganya

kecil berwarna putih dengan bercak ungu, bunganya terletak jarang-jarang dan

menyebar pada bagian aksial maupun terminal, berbentuk jorong memanjang kira-

kira berbentuk 1,9 x 0,3 cm dengan pangkal dan ujungnya lancip. Bijinya berwarna

coklat kekuningan. Tanaman ini tumbuh banyak di asia tenggara seperti di India, Sri

Lanka, Pakistan, Malaysia dan Indonesia, dan dibudidayakan secara luas di India,

Cina dan Tailand (Jarukamjorn dan Nemoto, 2008). Tanaman A.paniculata

ditampilkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Tanaman A.paniculata (1), Bunga Herba sambiloto (2), Benang sari

A.paniculata (3), Buah A.paniculata (4), Biji A.paniculata (5) (Kumar,

2012)

1

3

4

5

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

7

7

2.1.3 Khasiat dan Bioaktivitas

Sambiloto (A.paniculata) merupakan tanaman obat yang paling banyak

ditemukan di daerah Asia Tenggara. Herba ini memiliki rasa pahit. Berdasarkan

pengobatan empiris daun dari tanaman A.paniculata memiliki khasiat sebagai obat

antibakteri, antiradang, mengontrol reaksi imunitas (imunomodulator), penghilang

nyeri, pereda demam, menghilangkan panas dalam, penawar racun (Dalimartha

1999).

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek farmakologi dari

A.paniculata. Andrografolid merupakan komponen mayor dan utama dari

A.paniculata yang telah dilaporkan memiliki beragam efek farmakologi seperti

antipiretik (Pongnaratorn et al., 2007), anti inflamasi (Wan Chao et al., 2009), anti

alergi (Xia et al., 2004), anti agregasi platelet (Amroyan et al., 1999), antiviral (Wiart

et al., 2005), aktivitas antidiabetes (Reyes-Balaguer et al., 2005; Yu et al., 2008),

imunostimulan (Xu et al., 2007), hepatoprotektif (Singha et al., 2007), aktivitas

antikanker dengan menghambat siklus hidup (Shi et al., 2008), aktivitas proteksi sel

beta dengan bekerja sebagai antioksidan dan menghambat aktivitas NF-κB ( Zhang et

al., 2009).

Zang, dkk (1996) melaporkan bahwa kandungan ekstrak air sambiloto memiliki

aktivitas sebagai penurun tekanan darah sistolik pada tikus sehingga berperan sebagai

antihipertensi. Selain itu, Li dan Li (2011) melaporkan bahwa andrografolid secara

molekuler mampu menghambat aktivitas ERK1/2, p38MAPK dan NK-KB akibat

terjadinya oksidasi LDL pada sel busa makrofag yang dilakukan secara in vitro.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

8

8

2.1.4 Andrografolid

A.paniculata mengandung diterpen dan flavonoid. Flavonoid banyak terdapat

pada akar tapi dapat juga diisolasi dari daun. Herba sambiloto mengandung alkana,

keton dan aldehid. Komponen bioaktif utama dan paling banyak terkandung dari

tanaman obat A.paniculata adalah Andrografolid (Prapanza dan Marito, 2003).

Komponen ini dapat ditemukan di semua bagian tanaman, terutama pada bagian

daun. Di dalam daun, kadar senyawa andrografolid sebesar 2,5-4,8% dari berat

keringnya (Prapanza dan Marito, 2003).

Andrografolid (C20H36O5) adalah diterpenoid lakton biosiklik, berupa kristal tak

berwarna dan mempunyai rasa yang sangat pahit (Chao dan Lin, 2010). Gambar

strukturnya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2. Struktur kimia andrografolid (Jayakumar et a.l, 2013)

Terdapat empat jenis senyawa diterpenoid lain pada Andrographis paniculata

yaitu deoxyandrografolid, neoandrografolid, 14-deoxy-11,12-didehydroandrografolid

dan isoandrografolid (Wan Chao dan Fong lin, 2010) Andrografolid bersifat mudah

larut dalam metanol, etanol, pyridine, asam asetat, dan aseton, tetapi sedikit larut

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

9

9

dalam ether dan air. Secara fisika, andrografolid memiliki titik leleh 228-230ºC

(Kumoro dan Hasan, 2007). Spektrum ultraviolet Andrographis paniculata

(Burm.f.)Nees dalam metanol dengan panjang gelombang maksimal 230 nm (Depkes

RI, 2010). Andrografolid dalam bentuk kristalnya akan terdekomposisi apabila

disimpan pada suhu 70˚C dengan kelembaban relatif sebesar 75% selama 3 bulan

(Lomlim et al., 2003). Isolasi andrografolid dapat dilakukan dengan Kromatografi

Lapis Tipis, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dan Kristalisasi (Wongkittipong et al.,

2000; Rajani et al., 2000). Rf andrografolid fase gerak kloroform : metanol (9:1)

adalah 0,31 (Depkes RI, 2008).

Gambar 2.3 Spektrum KLT-Spektrofotodensitometri dari andrografolid pada

panjang gelombang 235 nm (Pawar, 2010)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

10

10

2.2 Ekstraksi dan Isolasi Metabolit Sekunder dari Bahan Alam

Ekstraksi merupakan metode untuk memisahkan senyawa tertentu dari matriks

seluler. Prosesnya dimulai sejak pelarut kontak dengan dinding sel tumbuhan.

Kemudian pelarut tersebut berpenetrasi ke dalam sel tumbuhan dan melarutkan

senyawa tertentu di dalam sel tumbuhan. Setelah itu terjadi proses difusi zat aktif

keluar sel dan pengumpulan zat aktif terekstraksi yang disebut sebagai ekstrak

(Crowley, 2006).

Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan senyawa

tertentu yang diinginkan. Perlu diperhatikan kemudahan, kemurahan, dan efisensi

dalam pemilihan metode ekstraksi tersebut. Metode konvensional yang dapat

digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi

(Sticher, 2008).

Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan cara merendam serbuk simplisia

dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Perendaman dilakukan di dalam wadah

tertutup di suhu ruangan dalam jangka waktu 3 hari. Proses ekstraksi dipercepat

melalui pengadukan beberapa kali. Proses ekstraksi akan selesai apabila

keseimbangan antara konsentrasi metabolit di dalam pelarut dan serbuk simplisia

sudah tercapai. Metode ini banyak digunakan karena memiliki kemudahan dalam hal

pengadaan alat dan pengerjaanya (Handa et al., 2008; Seidel, 2008)

Dalam mengisolasi senyawa kimia dari bahan alam dibutuhkan sebuah usaha

untuk memisahkan senyawa yang bercampur sehingga dapat memisahkan senyawa

tunggal murni. Adapun beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengisolasi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

11

11

metabolit sekunder dari bahan alam seperti kristalisasi dan rekristalisasi, kolom

kromatografi, kromatografi planar, ion-exchange, KLT preparatif (Channel, 1998).

Teknik permurnian seperti kristalisasi dan rekristalisasi adalah padatan-padatan

organik yang mempunyai kecenderungan membentuk kisi-kisi kristal yang dilakukan

dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut

yang sesuai. Prinsip umum yang berlaku dalam proses kristalisasi adalah penurunan

temperatur yang akan menyebabkan perbedaan kelarutan antara zat yang dimurnikan

dengan zat pencemarnya dan hanya molekul-molekul yang sama yang mudah

mengkristal, sedangkan molekul-molekul lain atau pengotor tetap di dalam larutan

atau berada di luar kristalnya (Hostettmann et al, 1995).

2.3 Pembuluh Darah

Diantara berbagai organ tubuh, pembuluh darah mungkin merupakan salah satu

organ yang mempunyai peranan penting dan sistemnya sangat kompleks. Dikenal dua

sistem sirkulasi yaitu: sistem sirkulasi sistemik dan sistem sirkulasi paru-paru

(Guyton, 2002). Aorta adalah pembuluh darah besar bagian dari sistem sirkulasi

sitemik, yang keluar dari jantung yang penuh berisi oksigen ke pembuluh arteri. Dari

pembuluh aorta yang besar kemudian bercabang menjadi beberapa pembuluh arteri

yang ukurannya lebih kecil dan membawa darah dari percabangan aorta keseluruh

tubuh kecuali arteri paru-paru yang berfungsi sebaliknya. Dinding pembuluh darah

terdiri dari 3 (tiga) lapisan yaiti: lapisan terdalam yang disebut sebagai tunika intima,

yang ditengah disebut sebagai tunika media dan yang terluar disebut sebagai tunika

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

12

12

adventisia. Tunika intima terdiri dari selapis sel endotel yang bersentuhan langsung

dengn darah yang mengalir dalam lumen, dan selapis jaringan elastin yang berpori-

pori yang disebut membran basalis. Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos,

jaringan elastin, proteoglikan, glikoprotein, dan jaringan kolagen (Guyton, 2000).

Gambar 2.4 Struktur Pembuluh Darah (Chertow, 2004)

Sel endotel terdiri dari selapis sel, yang memanjang dan melapisi lumen dari

pembuluh darah. Struktur dan fungsi dari sel endotel ini merupakan bagian penting

untuk menjaga keberlangsungan homeostasis dinding pembuluh darah dan fungsi

sirkulasi yang normal. Sel endotel mengeluarkan Oksida Nitrit (NO) yang berperan

sangat penting dalam mempertahankan tonus pembuluh darah khususnya untuk

proses relaksasi pembuluh darah. NO merupakan hasil dari proses perubahan L-

Arginine menjadi sitrulin yang dikatalisis oleh enzym Nitric Oxyde Syntase (NOS)

yang termasuk dalam kelompok sitokrom P-450 (Schoen, 2005).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

13

13

2.4 Profil Lipid

2.4.1 Kilomikron

Kilomikron terbentuk di mukosa usus selama absorbsi produk-produk

pencernaan lemak. Senyawa ini merupakan kompleks lipoprotein yang sangat besar

masuk ke dalam peredaran pembuluh limfe (Ganong, 2005). Kilomikron membawa

trigliserida dari makanan ke jaringan lemak dan otot rangka, kemudian membawa

kolesterol makanan ke hati. Kilomikron membentuk lapisan krim di atas plasma

(Gunawan dkk., 2011).

2.4.2 Lipoprotein Density Sangat Rendah/ Very Low Density Lipoprotein

(VLDL)

Lipoprotein ini terdiri dari 60% trigliserida dan 10-15% kolesterol.

Lipoprotein dibentuk dihati dari asam lemak bebas. Asam lemak bebas dan gliserol

dapat disintesis dari karbohidrat sehingga makanan kaya karbohidrat akan

meningkatkan jumah VLDL (Ganong, 2005; Gunawan dkk., 2011).

2.4.3 Lipoprotein Densitas Sedang/ Intermediate Density Lipoprotein (IDL)

IDL mengandung 30% trigliserida, 20% kolesterol dan lebih banyak

mengandung apolipoprotein B dan E. IDL merupakan zat perantar yang terjadi saat

VLDL dikatabolisme menjadi LDL. Sejumlah IDL diendositosis secara langsung di

hati (Gunawan dkk., 2011).

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

14

14

2.4.4 Lipoprotein Densitas Rendah/ Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL terdiri dari trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol 50%. LDL

merupakan metabolit VLDL yang berfungsi mengangkut kolesterol ke jaringan

perifer untuk sintesis membrane plasma dan hormon steroid. Kadar LDL plasma

tergantung dari banyak faktor termasuk kolesterol dalam makanan, asupan lemak

jenuh, kecepatan produksi, dan eleminasi LDL dan VLDL (Gunawan dkk., 2011).

2.4.5 Lipoprotein Densitas Tinggi/ High Density Lipoprotein (HDL)

Komponen HDL meliputi 13% kolesterol, kurang dari 5% trigliserida, dan

50% protein. HDL berfungsi mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ke hati

sehingga penimbunan kolesterol di perifer berkurang, serta untuk transport dan

metabolisme ester kolesterol dalam plasma (Gunawan dkk., 2011). Apolipoprotein

HDL disekresikan di hati dan usus kecil. Sebagian besar lipid di dalam HDL berasal

dari permukaan lapisan tunggal kilomikron dan VLDL selama lipolisis (Katzung,

2002). Klasifikasi Kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida pada tikus dapat

dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Klasifikasi profil lipid pada tikus Lipid Darah Keterangan

Kolesterol Total 10-54 mg/dL

Normal

LDL

17-27,2 mg/dL

Normal

HDL ≥35 mg/dL

Normal

Trigliserida

26-145 mg/dL

Normal

(Ratnayanti, 2011; Schaerfer dan McNamara, 1997).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

15

15

2.5 Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah penyakit akibat respon peradangan pada pembuluh darah

(arteri besar dan sedang). Bersifat progesif, yang ditandai dengan deposit massa

kolagen, lemak, produk buangan sel dan kalsium, disertai poliferasi miosit yang

menimbulkan penebalan dan pengerasan dinding arteri, sehingga mengakibatkan

kekauan dan kerapuhan arteri (Ross, 1999).

Aterosklerosis juga ditandai dengan adanya lesi pada intima yang disebut

ateroma, yang memasuki dan menyumbat lumen pembuluh darah. Mekanisme

terjadinya aterosklerosis addalah ditandai dengan adanya lapisan lemak, lapisan

lemak ini terdiri dari sel busa. Lapisan lemak dimulai dengan adanya lapisan kuning,

bercak datar yang berukuran kurang dari 1 mm diameternya yang kemudian

memanjang dapat mencapai 1 cm atau lebih panjang lagi. Lapisan ini mengandung T

limfosit dan lemak ekstraseluler (Schoen, 2005).

Lapisan lemak kemudian berkembang menjadi plak aterosklerosis, setelah itu

proses utama terjadinya aterosklerosis ini ialah penebalan lapisan intima dan

akumulasi lipid. Suatu ateroma terjadi melalui plak aterosklerosis yang membesar

perlah an lahan berasal dari intima yang memiliki konsistensi kenyal berwarna kuning

dan memiliki inti lipid yang luarnya dilapisi oleh jaringan ikat putih berbentuk

kapsul, Plak ini memiliki diameter awal ±0,3-1,5 cm namun dapat juga lebih besar

(Schoen, 2005). Plak aterosklerosis memiliki 3 komponen penting yaitu:

1. Sel, termasuk didalamnya adalah sel otot polos, makrofag, dan leukosit.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

16

16

2. Matriks ekstraseluler, termasuk diantaranya ialah kolagen, serat elastik, dan

proteoglikan.

3. Lemak intraseluler dan lemak ekstraseluler.

Plak aterosklerosis kemudian dapat membesar secara progesif melalui kematian

sel dan degenerasi, sintesis dan degenerasi dari matriks ekstraseluler. Dislipidemia

merupakan faktor utama terjadinya aterosklerosis. Peningkatan nilai serum kolesterol

meningkatkan rangsangan untuk timbulnya lesi lemak. Kompoen utama dari serum

kolesterol dapat meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis ini ialah akibat

peningkatan kadar LDL kolesterol, yang memiliki peran penting dalam pengangkutan

kolesterol ke dalam jaringan perifer. Sebaliknya, HDL memiliki peran mengangkut

kolesterol dari jaringan perifer sehingga tidak berkembang dan menjadi ateroma dan

mengangkut kolesterol dari jaringan perifer ini menuju hati, sehingga HDL ini

disebut juga dengan kolesterol baik. Sehingga semakin tinggi kadar HDL, semakin

rendah resiko untuk terjadinya aterosklerosis (Schoen, 2005).

Dislipidemia kronis dapat menyebabkan kerusakan fungsi sel endotel melalui

peningkatan produksi radikal bebas yang menonaktifkan NO2 sebagai vasodilator

utama dalam pembuluh darah. Kemudian akumulasi lipoprotein terutama LDL dalam

lapisan intima, yang memiliki kadar kolesterol tinggi pada dinding pembuluh darah

dapat meningkatkan permeabilitas sel endotel. Akibat akumulasi lipid pada dinding

arteri menimbulkan peningkatan makrofag dan disfungsi endotel sehingga

menghasilkan suatu Oxidized LDL. Adanya modifikasi dari lipoprotein tersebut

melalui proses oksidasi sehingga terjadi penempelan dari monosit darah kedalam

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

17

17

endothelium, diikuti dengan migrasi ke dalam lapisan intima dan perubahannya

menjadi makrofag dan sel busa. Oxidized LDL ini kemudian ditelan oleh makrofag

melalui reseptor seperti CD36 dan SR-A menyebabkan terjadinya penempelan yang

terjadi secara terus menerus sehingga terjadi agregrasi platelet dan mengaktivasi

faktor platelet, makrofag, atau sel vaskular yang menyebabkan migrasi dari sel otot

polos dari media kedalam lapisan intima. Proliferasi dari sel otot polos kedalam

intima sehingga terjadi perluasan dari matriks ekstraseluler dan akumulasi kolagen

dan proteoglikan (Schoen, 2005)

Beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara NF-KB

dengan aterosklerosis. NF-KB tersebar ada sel-sel otot polos, sel endothelial dan

makrofag mononuclear pada bagian lesi aterosklerosis. Sehingga NF-KB sebagai

target aksi obat antiaterosklerosis (Brand dkk, 1996).

2.6 Metode Penetapan Kadar Lipid Darah

2.6.1 Penetapan Kadar Trigliserida

Penetapan kadar trigliserida menggunakan metode GPO-PAP. Kadar

trigliserida ditetapkan setelah mengalami hidrolisis secara enzimatik dengan lipase.

Indikator yang digunakan yaitu quinonimin yang terbentuk dari hydrogen peroksida,

4-aaminoantipirin dan 4-klorofenol dengan adanya pengaruh katalis peroksidase.

Reaksi yang terjadi yaitu :

Trigliserida Lipase gliserol + asam lemak

Gliserol +ATP Gliserol kinase gliserol-3-fosfat + ADP

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

18

18

Gliserol-3-fosfat + O2 Gliserol-3-P oksidasi Dihidroyaseton +H2O2

2H2O2 + 4-aminoantipirin + 4-klorofenol peroksidase

quinonimin + HCL + H2O

(Dachriyanus dkk., 2007; Prasanth et al., 2012).

2.6.2 Penetapan Kadar Kolesterol Total

Penetapan kadar kolesterol total menggunakan metode CHOD-PAP. Kadar

kolesterol ditetapkan setelah terjadi hidrolisis dan oksidasi secara enzimatik.

Indikator yang digunakan yaitu quinonimin yang terbentuk dari hidrogen peroksida

dan 4-aminofenazon dengan adanya fenol dan peroksidase. Reaksi yang terjadi :

Ester kolesterol + H2O Kolesterol esterase

kolesterol + asam lemak

Kolesterol + O2 kolesterol oksidase

kolesten-3-on + H2O

Kolesten-3-on + O2 Gliserol-3-P oksidasi Dihidroyaseton +H2O2

H2O2 + 4-aminofenazon + fenol peroksidase

quinonimin + 4H2O

(Dachriyanus dkk, 2007; Prasanth et al., 2012)

2.6.3 Penetapan Kadar HDL

Pengukuran kadar HDL dilakukan dengan metode enzimatik CHOD-POD.

Serum yang diperoleh diendapkan dengan asam fosfotungestik dan magnesium.

Setelah disentrifugasi, HDL dalam supernatan ditambahkan dengan reagen kolesterol

(Dachriyanus dkk., 2007; Prasanth et al.,2012).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

19

19

2.7 Hewan Uji

Sejak tahun 1992 hewan uji tikus telah menjadi model yang sangat baik untuk

penelitian aterosklerosis (Jawien et al., 2004). Tikus (Rattus norvegicus, L.) sering

digunakan dalam penelitian sebagai hewan coba karena memiliki keuntungan yaitu

mudah dipelihara, relatif sehat dan juga memiliki kemiripan dengan manusia dalam

hal fisiologi, anatomi, nutrisi dan metabolisme. Tikus dengan jenis kelamin jantan

lebih sering digunakan karena berbagai alasan seperti sedikit terpengaruh oleh

perubahan hormonal, misalnya seperti hormon estrogen yang dapat mempengaruhi

kadar kolesterol darah, tikus jantan mempunyai kecepatan metabolisme obat yang

lebih cepat serta kondisi biologis lebih stabil dibandingkan tikus betina. Selain itu

juga dikaitkan dengan kondisi pada manusia dimana risiko aterosklerosis lebih tinggi

pada pria dibandingkan pada wanita (Cahyono, 2008). Tikus putih terdiri dari galur

Wistar dan galur Sprague-dawley. Tikus galur wistar lebih besar dapat mencapai

ukuran 40 cm yang diukur dari hidung sampai ujung ekor dan beratnya sekitar 140-

500 gram (Harini dan Astirin, 2009; Kusumawati, 2004).

Tikus putih memiliki kapasitas lambung sebesar 5 mL (Ngatidjan, 1991). Mukosa

lambung merupakan lapisan paling dalam dari lambung dan merupakan bagian

terbesar dan terluas dari dinding lambung. Bagian dalam mukosa lambung dilapisi

oleh sel epitel kolumner selapis dengan inti sel yang jelas. Sebagian besar mukosa

lambung dipenuhi oleh kelenjar lambung yang terletak dipermukaan luminal epitel.

Bagian basal kelenjar ini terdiri dari sel chief atau sel zimogen dan kadang-kadang

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

20

20

terdapat sel parietal, sedangkan bagian leher kelenjar terdiri dari sel leher mukosa dan

sel parietal (Khattab, 2007).

2.8 Metode Induksi Aterosklerosis pada Hewan Uji

Sejak tahun 1992 tikus telah menjadi model yang sangat baik untuk penelitian

aterosklerosis. Model yang sering digunakan adalah model induksi diet tinggi lemak

yang dapat dilakukan dengan menggunakan telur yang dikombinasi dengan lemak

babi atau lemak sapi (Jawien et al., 2004). Lemak babi mengandung lemak jenuh

yang lebih tinggi yaitu 25% dibandingkan lemak sapi yaitu 1,2% (Hermanto et al.,

2008). Penelitian yang dilakukan oleh kabichi (2010) menyatakan bahwa pemberian

diet tinggi kolesterol selama 45 hari dengan penambahan kalsium dan vitamin D2

berhasil menginduksi peningkatan kadar LDL oksidasi, VLDL dan kolesterol pada

tikus jantan galur wistar yang dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis. Induksi

aterosklerosis pada hewan uji rata-rata membutuhkan waktu selama 60 hari. Induksi

menggunakan diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol disertai penambahan kalsium

dan vitamin D3 menunjukan telah terjadi kalsifikasi plak pada aorta tikus putih jantan

galur wistar (Srinivas et al., 2008)

2.9. Obat Aterosklerosis

Aterosklerosis sangat erat kaitannya dengan kadar kolesterol terutama ester

kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) di dinding arteri, maka untuk mengurangi

risiko aterosklerosis adalah dengan menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

21

21

(Kovala, 2005). Terdapat beberapa golongan obat anti kolesterol diantaranya adalah

golongan fibrat, resin, nikotinat dan statin. Golongan obat anti kolesterol yang paling

sering diresepkan untuk terapi dislipidemia adalah golongan statin karena mekanisme

kerjanya yang dapat menurunkan kadar LDL darah, serta memiliki efikasi dan

keamanan yang paling baik dibandingkan obat kolesterol lainnya. Statin memiliki dua

fungsi yaitu sebagai penyeimbang kadar kolesterol dalam darah serta berfungsi

menstabilkan plak aterosklerosis (Rohman, 2007).

Golongan statin dalam menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah dapat

menurunkan kolesterol LDL hingga 18%-55% dan meningkatkan HDL 5%-15%

(Cahyono, 2008). Statin menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-

CoA) reduktase, mengganggu konversi HMG-CoA reduktase menjadi asam

mevalonat (Sukandar et al., 2009). Asam mevalonat merupakan prekursor kolesterol

pada sintesis kolesterol. Ketika proses ini dihambat, maka terjadi peningkatkan

regulasi reseptor LDL dan menurunkan kolesterol bebas (Thornton dan Holt, 2000).

Efek statin dalam menstabilkan plak aterosklerosis adalah dengan mengurangi reaksi

inflamasi serta mengurangi proliferasi otot polos. Statin dapat menstabilkan plak

karena dapat menghambat penetrasi monosit ke sel endotel, menghambat oksidasi

LDL dan menghambat produksi protein matriks metalloproteinase (MMP) yang

dihasilkan oleh makrofag (Rohman, 2007).

Atorvastatin merupakan molekul garam kalsium trihidrat, sebuah molekul

kalsium atorvastatin yang mengikat tiga molekul air. Atorvastatin merupakan salah

satu zat aktif penurun kolesterol darah golongan statin atau penghambat HMG-CoA

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

22

22

reduktase, yaitu senyawa yang dapat menghambat konversi enzim HMG-CoA

reduktase menjadi mevalonat sehingga menghambat pembentukan kolesterol

endogen. Untuk monoterapi atorvastatin untuk hiperkolesterolemia primer dan

dislipidemia campuran pada orang dewasa adalah 10 atau 20 mg/hari. Dosis awal

yang direkomendasikan untuk anak laki-laki atau perempuan postmenarchal berusia

10 tahun atau lebih dengan hiperkolesterolemia familial heterozigot adalah 10

mg/hari, maksimum 20 mg/hari. Khasiat dan keamanan dosis diatas 20 mg/hari

belum dievaluasi pada kelompok pasien ini, dosis penggunaan atorvastatin melebihi

20 mg/hari memerlukan penilaian klinis yang tepat untuk menjamin bahwa dosis

efektif terendahnya tepat, karena adanya peningkatan resiko myopatipada pasien

(AHFS, 2008). Pada studi 1 tahun yang dilakukan untuk membandingkan khasiat dan

keamanan atorvastatin dibandingkan dengan lovastatin, diketahui bahwa atorvastatin

mengurangi LDL-kolesterol, kolesterol total, trigliserida dan apo B secara signifikan

lebih baik dibandingkan lovastatin dengan profil keamanan yang sama. Dengan

atorvastatin 10 atau 20 mg memungkinkan pasien dalam kelompok resiko penyakit

jantung koroner dapat mencapai kadar LDL-kolesterol yang sesuai (Davidson, 1997)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Andrographis Paniculata … II.pdf · digunakan diantaranya maserasi, perkolasi, digesti, infusa, dekokta, dan sokletasi (Sticher, 2008). Maserasi merupakan

23

23