BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU,...

18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan ikan yang bernilai ekonomis tinggi dan dikenal cukup luas oleh masyarakat Indonesia. Ikan bawal air tawar banyak digemari oleh masyarakat karena rasa dagingnya yang enak dan gurih. Ikan bawal air tawar berasal dari Negara Brazil. Ikan bawal air tawar pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1980 (Susanto, 2008). Ikan bawal termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan (omnivora) yang memiliki sifat rakus terhadap pakan. Habitat asli ikan bawal air tawar hidup di perairan tawar, seperti danau, waduk, sungai, rawa, serta dapat hidup dan berkembang biak di air payau. Selain itu, ikan bawal air tawar mempunyai toleransi yang besar terhadap lingkungan yang kurang baik dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Menurut Husen (1985) dalam Sukmaningrum (2009), derajat kelangsungan hidup ikan dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu kelangsungan hidup di atas 50% tergolong baik, kelangsungan hidup antara 30-50% tergolong sedang, dan di bawah 30% tergolong kurang baik. Ikan bawal air tawar termasuk ikan budidaya dan juga ikan konsumsi. Selain itu, ikan bawal air tawar dapat dijadikan sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia. Ikan bawal air tawar 8 IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU,...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)

Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan ikan yang

bernilai ekonomis tinggi dan dikenal cukup luas oleh masyarakat Indonesia. Ikan

bawal air tawar banyak digemari oleh masyarakat karena rasa dagingnya yang

enak dan gurih. Ikan bawal air tawar berasal dari Negara Brazil. Ikan bawal air

tawar pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1980 (Susanto, 2008). Ikan bawal

termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan (omnivora) yang memiliki sifat

rakus terhadap pakan.

Habitat asli ikan bawal air tawar hidup di perairan tawar, seperti danau,

waduk, sungai, rawa, serta dapat hidup dan berkembang biak di air payau. Selain

itu, ikan bawal air tawar mempunyai toleransi yang besar terhadap lingkungan

yang kurang baik dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Menurut Husen

(1985) dalam Sukmaningrum (2009), derajat kelangsungan hidup ikan dapat

dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu kelangsungan hidup di atas 50% tergolong

baik, kelangsungan hidup antara 30-50% tergolong sedang, dan di bawah 30%

tergolong kurang baik.

Ikan bawal air tawar termasuk ikan budidaya dan juga ikan konsumsi.

Selain itu, ikan bawal air tawar dapat dijadikan sebagai sumber protein, vitamin,

dan mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia. Ikan bawal air tawar

8

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

9

mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat dibandingkan ikan

lainnya.

2.1.1. Klasifikasi Ikan Bawal Air Tawar

Menurut Saanin (1968) klasifikasi ikan bawal air tawar sebagai berikut:

Phylum : Chordata

Classis : Actinopterygii

Ordo : Characiformes

Familia : Charasidae

Genus : Colossoma

Spesies : Colossoma macropomum

2.1.2. Morfologi dan Anatomi Ikan Bawal Air Tawar

Ikan bawal air tawar mempunyai bentuk badan agak bulat pipih dan

ukuran sisiknya kecil-kecil. Bentuk kepalanya membulat dengan lubang hidung

agak besar. Sirip dadanya terletak di bawah tutup insang, sedangkan sirip perut

dan sirip duburnya terpisah. Bagian ujung siripnya berwarna kuning sampai

merah, lalu punggungnya berwarna abu-abu tua. Bagian perut berwarna putih

abu-abu dan merah (Khairuman & Amri, 2008).

Ikan bawal mempunyai bentuk tubuh membulat dengan perbandingan

antara panjang dan tinggi 2 : 1. Tubuh apabila di potong vertikal bawah memiliki

bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar

tubuh 4 : 1. Bentuk tubuh bawal air tawar menandakan gerakan bawal tidak cepat

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

10

tetapi lambat. Sisik ikan bawal berukuran kecil berbentuk ctenoid berwarna perak

dan pada kedua sisi tubuhnya terdapat bercak hitam. Sisik pada linea lateralis

berjumlah 78-84 buah. Warna tubuh bagian atas kuning kehijauan, abu-abu tua

atau abu-abu gelap, dan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa bagian

tepi sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip ekor barwarna merah. Hal

inilah yang menjadi ciri khusus bawal, sehingga di Amerika dan Inggris dikenal

sebagai red bally pacu karena warna perutnya berwarna kemerahan.

Dibandingkan dengan badannya, bawal memiliki kepala kecil dengan mulut

terletak di ujung kepala, tetapi agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan

lingkaran berbentuk seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki

gigi seri yang tajam. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip

dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan

sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lunak.

Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang, letak sirip ini pada

bawal air tawar agak ke belakang. Sirip dada dan sirip anus kecil dengan jari-jari

lunak. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lunak, tetapi berbentuk cagak

(Kordi,2010).

2.2. Penyakit pada Ikan

Penyakit didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyebabkan

gangguan struktur dan fungsi fisiologis, baik langsung atau bertahap (Handjani &

Samsundari, 2005). Penyakit merupakan gangguan terhadap kesehatan ikan yang

disebabkan beberapa hal tertentu. Serangan penyakit mengakibatkan rusaknya

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

11

organ, sehingga dapat menimbulkan kematian akut. Serangan penyakit

disebabkan terganggunya interaksi antara tiga komponen yaitu ikan, kondisi

lingkungan, dan organisme penyakit. Interaksi yang tidak terkontrol antar tiga

komponen tersebut sering menyebabkan gejala-gejala yang dapat menimbulkan

gangguan kesehatan ikan (Bachtiar, 2002).

Secara garis besar, penyakit yang dapat menyerang ikan dapat

digolongkan menjadi dua jenis, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi.

Penyakit infeksi didefinisikan sebagai penyakit yang ditimbulkan oleh adanya

aktifitas organisme patogen seperti virus dan bakteri. Selain itu, jamur, protozoa,

dan cacing, serta crustaceae juga menjadi penyebabnya. Penyakit non infeksi

disebabkan oleh selain mikroorganisme, diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti

lingkungan dan pakan (Afrianto & Liviawaty, 1992).

Salah satu penyebab gangguan kesehatan ikan dikarenakan oleh adanya

aktifitas mikroorganisme parasit. Serangan parasit menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan munculnya infeksi. Infeksi tersebut dilanjutkan oleh organism

patogen yang lebih berbahaya. Infeksi parasit menyebabkan kematian meskipun

tidak secara langsung. Akan tetapi, tingkat infeksi parasit yang tinggi

menyebabkan kematian akut (Scholz, 1999). Tingginya tingkat infeksi yang

disebabkan oleh parasit dapat menyebabkan kematian akut tanpa menunjukan

gejala terlebih dahulu (Somerville, 1998 dalam Bhakti, 2011).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

12

2.2.1 Parasit yang Menyerang Ikan

Parasit dapat didefinisikan sebagai organisme yang hidup di bagian

permukaan luar dan dalam tubuh organisme, mendapatkan keuntungan dari inang

yang ditempatinya (Yuliartati, 2011). Parasit yang tumbuh pada organisme lain

akan merugikan organisme itu sendiri. Organisme akan mengalami hambatan

pertumbuhan dan bahkan akan mengalami kematian.

Menurut Akbar (2011), parasit adalah organisme yang hidup pada

organisme dan menyebabkan efek serius pada organisme yang ditempatinya. Efek

yang ditimbulkan bisa efek jangka pendek maupun jangka panjang yang

menyebabkan organisme yang ditempatinya akan mati.

Sementara itu, menurut Kordi (2004), parasit adalah hewan atau tumbuhan

yang hidup di dalam atau pada tubuh organisme lain (berbeda jenis) sehingga

memperoleh makanan dari inangnya tanpa ada kompensasi apapun. Jadi, parasit

itu adalah organisme yang hidup atas jerih payah organisme lain tanpa memberi

imbalan apapun untuk inangnya.

Berdasarkan habitatnya parasit dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yaitu parasit yang hidup di bagian

permukaan tubuh dan mendapatkan makanan dengan mengirimkan hausetorium

masuk ke dalam tubuh sel-sel inang, sedangkan endoparasit yaitu parasit yang

terdapat pada organ-organ dalam (Anshary, 2008).

Salah satu organisme yang dapat terserang parasit adalah ikan. Parasit

yang menyerang ikan baik dari air laut maupun air tawar biasanya dari cacing,

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

13

meliputi Dactylogyrus, Diplectanum, Gyrodactylus, dan Clinostomum.Selain itu,

dari protozoa adalah Trichodina dan Cepopoda (Studivianto et al., 2007).

Kordi (2004) mengemukakan bahwa parasit yang dikenal menyerang ikan

budidaya antara lain : Protozoa dan Metazoa.

1. Protozoa

Protozoa adalah hewan yang berbentuk satu sel dengan sel membran sel.

Pembelahannya dilakukan secara aseksual. Gerakannya bisa terlihat pasif

(melekat pada inang), aktif (tanpa organela, tetapi dengan kontraktil fibrila dan

aktif dengan kaki atau pseudopodia, flagel, dan silia (Kordi, 2004).

Protozoa merupakan hewan yang paling kecil, banyak yang berupa parasit

ikan, tetapi biasanya parasit dan inangnya dapat hidup selaras. Hanya protozoa

yang jumlahnya besar yang mampu merusak populasi ikan. Ini dipengaruhi oleh

faktor-faktor lingkungan, seperti pH air, suhu, salinitas dan sebagainya. Beberapa

jenis protozoa hanya menyerang organ-organ internal (ginjal, hati dan usus)

(Kordi, 2004).

2. Metazoa

Metazoa adalah hewan bersel banyak dengan berbagai struktur internal

seperti saluran pencernaan, gonad, dan organ yang melekat. Bentuk parasit ini

bergantung pada tahapnya dalam siklus hidup (dewasa atau larva). Pada semua

metazoa yang bersifat parasit, terdapat siklus hidup seksual tetapi pembelahan

vegetatif pada satu tahap larva dapat ditemukan pada banyak spesies (Trematoda)

(Kordi, 2004).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

14

Ciri-ciri metazoa adalah adanya organ untuk melekat atau menempel

(pengisap, pengait). Organ ini merusak jaringan tubuh ikan. Jaringan yang rusak

bisa menjadi “pintu masuk” bagi infeksi virus dan bakteri, bahkan metazoa dapat

menyebarkan virus dan bakteri (Kordi, 2004).

Sementara itu, menurut Afrianto & Liviawaty (1992), serangan organisme

parasit terhadap ikan peliharaan dapat disebabkan karena organisme parasit sudah

ada di kolam tersebut atau secara tidak sengaja telah didatangkan dari daerah lain.

Dalam kondisi kolam yang baik, organisme parasit yang ada di kolam maupun di

tubuh ikan mampu menyebabkan timbulnya penyakit. Akan tetapi jika lingkungan

kolam menjadi buruk, daya tahan ikan cenderung menurun dan perkembangan

organisme penyakit seringkali menjadi lebih baik. Dengan demikian, tidaklah

mengherankan apabila pada kolam ikan yang kurang terawat sering terjadi wabah

penyakit, sebab pada kolam semacam itu, kondisi tubuh ikan menjadi lemah

sehingga tidak akan mampu menahan serangan organisme parasit.

2.2.2 Ektoparasit Protozoa

Salah satu jenis penyakit ikan adalah penyakit yang disebabkan oleh

infeksi ektoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang terdapat pada bagian luar

tubuh ikan atau di bagian yang masih mendapat udara dari luar. Ektoparasit

menyerang kulit, sirip, dan insang ikan (Trimariani, 1994).

Gangguan ektoparasit sering menyebabkan infeksi, secara tidak langsung

dapat membunuh ikan. Meskipun infeksi ektoparasit tidak menyebabkan kerugian

yang berarti, tetapi sering mengakibatkan munculnya mikroorganisme patogen

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

15

yang lebih berbahaya, seperti virus dan bakteri. Kerugian yang disebabkan oleh

infeksi ektoparasit memang tidak sebesar kerugian yang diakibatkan oleh virus

dan bakteri. Namun, infeksi ektoparasit menjadi faktor predisposisi bagi infeksi

organisme patogen yang lebih berbahaya. Akibat infeksi ektoparasit secara non

lethal adalah rusaknya organ tubuh bagian luar. Infeksi ektoparasit dapat

menyebabkan stress, pertumbuhan menjadi lambat, sehingga dapat menurunkan

nilai jual (Handayani et al., 2004). Serangan ektoparasit menyebabkan aktifitas

dan tingkah laku ikan aneh, sehingga terjadi peningkatan sensifitas stressor

terhadap ikan (Purbomartono et al., 2003).

Infeksi ektoparasit yang tinggi dapat menyebabkan kematian secara masal.

Kematian akut yang diakibatkan karena tingginya tingkat infeksi ektoparasit

menjadi masalah yang serius, yaitu mortalitas tanpa menunjukkan gejala terlebih

dahulu (Sommerville, 1998 dalam Budhi & Syakuri, 2008). Mortalitas yang

tinggi, dapat terjadi akibat infeksi ektoparasit, sehingga mendorong usaha untuk

dilakukannya pengendalian infeksi ektoparasit (Budhi & Syakuri, 2008).

Protozoa adalah mikroorganisme uniseluler, memiliki struktur komplek

sebagai alat pergerakan, pelekatan, dan perlindungan. Banyak jenis protozoa

belum teridentifikasi, memiliki bentuk menyerupai bulan sabit, berinti satu, dan

flagel yang tidak jelas. Berdasarkan taksonominya ada beberapa phylum yang

dapat menyerang ikan, di antarnya pylum Amoebabozoa, Dinoflagellata, dan

Parabasalia. Selain itu, juga ditemukan pylum Euglenozoa, Cilliaphora,

Apichomplexa, Mikrospora, dan pylum Myxozoa yang menyerang ikan (Safety,

2008).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

16

Ektoparasit protozoa pada umumnya menyerang organ luar ikan seperti

insang, sirip, dan bagian permukaan. Tingkat infeksi ektoparasit tertinggi yaitu

dari protozoa, umumnya menyerang insang dan bagian permukaan (Purbomartono

et al., 2003). Protozoa dapat menimbulkan penyakit yang menyebabkan

mortalitas tinggi, sehingga berdampak pada kerugian ekonomi, baik dalam

budidaya air tawar maupun laut. Jenis-jenis ektoparasit protozoa pada tubuh ikan

bawal, meliputi Trichodina sp., Ichtyophthirius multifiliis, Chilodonella sp.,

Epistylis sp., dan Vorticella sp. (Purbomartono et al., 2003).

1. Trichodina sp.

Trichodina sp. termasuk ke dalam golongan Phylum Ciliphora, Order

Peritrichida, Suborder Mobilina, Family Trichodinidae, Genus Trichodina

(Kabata, 1985). Menurut Afrianto & Liviawaty (1992) Trichodina sp. dan

Cyclochaeta merupakan spesies yang sama, sebab bentuknya tidak berbeda.

Trichodina sp. dapat menimbulkan penyakit gatal terutama pada ikan yang sedang

diberok. Bagian tubuh ikan yang diserang terutapa kulit, sirip dan insang.

Ikan yang terserang Trichodina sp. tampak memiliki bintik-bintik putih

terutama di kepala dan punggung. Nafsu makannya hilang hingga ikan menjadi

kurus dan gerakannya melemah. Produksi lendir bertambah banyak sehingga

tubuh ikan tampak mengkilat. Pada tubuh bagian luar sering dijumpai pendarahan

(Afrianto & Liviawaty, 1992). Bentuk Trichodina sp. jika dilihat dengan

mikroskop berbentuk lingkaran transparan dengan sejumlah silia yang menempel

di sekeliling lingkaran. Pada tubuh bagian bawah terdapat lingkaran pelekat

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

17

(adhesive disk) untuk melekatkan dirinya ke tubuh ikan atau benda lainnya

(Gambar 2.1).

Gambar 2.1. Parasit Jenis Trichodina sp.(www.fishparasite.fs.a.u/Trichodina)

2. Ichtyophthirius multifiliis

Ichtyophthirius multifiliis termasuk dalam Phylum Ciliphora, Order

Peritrichida, Suborder Sessilina, Family Vorticellidae, Genus Vorticella L

(Kabata, 1985). I. multifiliis termasuk salah satu anggota protozoa yang sering

menimbulkan penyakit pada ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Protozoa

ini mempunyai ukuran kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Pada tubuh ikan yang terserang I. multifiliis akan berbentuk bintik-bintik putih

berdiameter 0,5 – 1 mm sehingga penyakit ini sering disebut white spot. Bintik

putih ini sebenarnya merupakan koloni dari puluhan hingga ratusan I. multifiliis

(Afrianto& Liviawaty, 1992).

Serangan I. multifiliis umumnya terjadi pada musim hujan (20-240 C),

sedangkan pada musim kemarau serangannya bersifat sparodis. Bagian tubuh

yang paling disukai adalah bagian eksternal, terutama lapisan lendir kulit, sirip

dan insang ikan. Jika sudah menyerang insang, protozoa ini akan merusak fungsi

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

18

insang sehingga proses pertukaran gas (gas oksigen, karbondioksida dan amonia)

menjadi terhambat (Afrianto & Liviawaty, 1992). Kondisi ini akan memperburuk

pertumbuhan ikan.

Ikan yang terserang penyakit ini biasanya menjadi malas berenang dan

cenderung mengapung di permukaan air. Terlihat adanya bintik putih di bagian

sirip, tutup insang dan ekor. Ikan sering terlihat menggosok-gosokkan tubuhnya

ke dasar kolam atau benda keras yang ada di kolam.Parasit jenis I. multifiliis

dapat dilihat pada (gambar 2.2)

Gambar 2.2 Parasit Jenis Ichtyophthirius multifiliis (Sumiati, 2010)

3. Chilodonella sp.

Chilodonella sp. termasuk dalam Pylum Ciliphora, Order Peritrichida,

Suborder Mobilina, family Chlamydodontidae, genus Chilodonella (Kabata,

1985). Chilodonella sp. Merupakan parasit yang banyak ditemukan di Filipina,

Malaysia, Indonesia dan Thailand. Chilodonella sp. Banyak menyerang kulit,

sirip dan insang. Tidak semua Chilodonella sp. merupakan parasit. Pada jenis C.

Hexasticha tidak dapat hidup lebih dari 12-24 jam (Kabata, 1985).

Ikan yang terinfeksi Chilodonella sp. yang semula memiliki gerakan yang

agresif menjadi lemah dan kurang responsif. Sirip ikan menjadi rusak dan pada

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

19

akhirnya Chilodonella sp. menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terganggu

(Kabata, 1985).

4. Epistylis sp.

Epistylis sp. termasuk dalam Phylum Ciliphora, Order Peritrichida,

Suborder Sessilina, Family Epistylidae, Genus Epistylis (Kabata, 1985). Epistylis

sp. mirip anggota pada genus Carchesium. Bentuk mereka relatife pendek dan

menyerupai sosis. Karakteristik utama yang membedakannya adalah tangkai non-

kontraktil. Sel sendiri mampu kontraksi dan penarikan perostomekesel (Kabata,

1985).

Epistylis sp. umumnya terdapat di wilayah Asia Tenggara karena sebagian

spesimen yang diperiksa dalam kondisi tetap, ketika perbedaan yang paling

penting antara Epistylis dan misalnya, Carchesium (ada atau tidak adanya

kontraktilitas) tidak mudah ditentukan dan akurasi laporan tentang spesies ini

masih dipertanyakan (Kabata, 1985).

5. Vorticella sp.

Vorticella sp. termasuk dalam Phylum Ciliphora, Order Peritrichida,

Suborder Sessilina, Family Vorticellidae, Genus Vorticella L (Kabata, 1985).

Vorticella sp. merupakan genus yang memiliki spesies terbesar yang hidup

sendiri. Sel ini memiliki bentuk seperti lonceng terbalik. Vorticella sp. dewasa

hidup di air tawar dan laut dengan menempel pada benda yang terendam, tanaman

maupun hewan air.

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

20

6. Myxobolus sp.

Myxobolus sp. termasuk dalam Phylum Myxozoa, Suborder Platysporina,

Family Myxobolidae, Genus Mycobulus (Kabata, 1985). Myxobolus sp. biasa

ditemukan di perairan Indonesia, Filipina dan Thailand. Berdasarkan laporan

penelitian di laboratorium IPB (1978) dua spesies ditemukan dan diperkenalkan

di Indonesia dari ikan yang diekspor selama beberapa kurun waktu. Salah satu

dari spesies ini menyerang sirip dan insang pada udang di perairan Jawa. Selain

itu, Myxobolus sp. mengakibatkan pembengkakan pada ikan dan menyebabkan

kerugian bagi petani. Myxobalus sp. diketahui menginfeksi ikan berdasarkan

eksperimen yang dilakukan di laboratorium IPB tahun 1978.

Organisme ini merupakan penyebab penyakit myxoxporeasis. Ciri-ciri

ikan yang terserang parasit jenis ini adalah timbulnya bintil berwarna kemerah-

merahan. Bintil ini sebenarnya merupakan kumpulan dari ribuan spora dan sering

menyebabkan tutup insang ikan selalu terbuka (Afrianto & Liviawaty, 1992).

2.3. Pengendalian Ektoparasit Protozoa

Kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran ektoparasit

protozoa salah satunya adalah melakukan pencegahan, konsep ini biasanya

dikenal dengan istilah biosecurity. Biosecurity adalah serangakaian usaha

mencegah atau mengurangi peluang masuknya penyakit ke dalam suatu system

budidaya. Konsep bisecurity terdiri dua aspek, yaitu isolasi dan desinfeksi

(Priyanto & Sunarto, 2004).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

21

Kegiatan isolasi dan desinfeksi dapat memberikan informasi tentang

karakteristik patogen yang diperlukan dalam menentukan desinfektan yang tepat

(Budhi & Syakuri, 2008). Upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah serangan

ektoparasit adalah pencegahan ikan yang terinfeksi, selanjutnya, dilakuakan usaha

dekontaminasi berkesinambungan terhadap kolam pemeliharaan, maupun alat

yang digunakan (Afrianto & Liviawaty, 1992).

Infeksi ektoparasit tidak lepas dari tiga faktor, yaitu lingkungan, ikan,

organisme parasit itu sendiri, sehingga pengendalian ektoparasit dapat dilakukan

berdasarkan analisis ketiga faktor tersebut. Oleh karena itu, pengendalian dapat

dilakukan dengan pembasmian ektoparasit, memperbaiki menajemen kualitas

lingkungan, dan meningkatkan ketahanan ikan. Pengendalian ektoparasit dapat

digunakan bahan kimia. Akan tetapi, harus diketahui terlebuh dahulu jenis

ektoparasit yang menginfeksi (Plumb, 1992 dalam Murti 2009).

Zonnelevd et al (1991) dalam Kordi, 2004), pencegahan penyakit infeksi

dapat dilakukan dengan 4 (empat) cara yaitu : 1) menghindari sentuhan antara

ikan dengan patogen, 2) menurunkan tingkat infeksi dengan memeprkecil jumlah

patogen di dalam lingkungan, 3) mempertinggi daya tahan ikan dengan pemberian

makanan optimum (secara kuantitatif maupun kualitatif) dan 4) imunisasi.

2.4. Kualitas Air

Air merupakan media yang digunakan dalam budidaya ikan, maka air

sangat berpengaruh terhadap munculnya ektoparasit. Munculnya ektoparasit

tersebut berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan bawal. Agar

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

22

kelangsungan hidup ikan mencapai optimal, maka kondisi kualitas air harus tetap

terjaga (Yuliartati, 2011). Oleh karena itu, kualitas air perlu diperhatikan dalam

usaha budidaya ikan bawal.

Kualitas dapat diartikan sebagai komponen fisika, kimia, dan biologi.

Komponen tersebut harus terkandung didalamnya. Oleh karena itu, kualitas air

perlu dikendalikan dalam usaha budidaya ikan bawal (Murti, 2009). Parameter

fisika, kimia yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan antar lain suhu, oksigen,

karbondioksida, derajat keasaman (pH) (Weattherlay, 1995 dalam Murti, 2009).

Agar pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mencapai optimal, maka perlu

memperhatikan beberapa faktor lingkungan, antar lain suhu, derajat keasaman

(pH), tingkat kecerahan, dan oksigen terlarut (DO) (Effendie, 2003).

2.4.1. Suhu

Ikan termasuk hewan poikilotermal. Maksudnya suhu lingkungan sangat

berpengaruh terhadap metabolisme dan sistem imun. Apabila suhu air mengalami

penurunan, maka dapat menyebabkan DO meningkat, laju metabolisme menurun,

sehingga sistem imun terganggu. Selain itu, berpengaruh terhadap nafsu makan,

sehingga pertumbuhan ikan terhambat. Apabila suhu meningkat, maka suhu

tubuh, laju metabolisme, dan konsumsi oksigen meningkat. Konsumsi oksigen

meningkat mengakibatkan oksigen terlarut berkurang, toksisitas perairan dari

senyawa kimia meningkat, jumlah patogen meningkat, akibatnya ikan mudah

terinfeksi penyakit sehingga dapat menimbulkan kematian (Murti, 2011).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

23

Suhu air dipengaruhi oleh musim, garis lintang, waktu harian, dan

sirkulasi udara. Selain itu, kedalaman air juga berpengaruh terhadap suhu

(Effendi, 2006). Suhu adalah variable lingkungan untuk organisme aquatik. Oleh

karena itu, suhu dapat mempengaruhi aktifitas makan, reproduksi ikan, dan

metabolisme (Susanto, 2009). Kisaran suhu optimal untuk pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan adalah 25-32oC (Daelami, 2001). Demikian halnya

Kordi (2010) yang menyatakan bahwa suhu optimal untuk pertumbuhan ikan

bawal berkisar antara 25-300C.

2.4.2. Derajat Keasaman (pH)

Keasaman pH diartikan sebagai logaritma negatif aktifitas ion hidrogen

(Murti, 2009). pH sangat berpengaruh terhadap kehidupan ikan, sehungga dapat

digunakan sebagai parameter baik buruknya perairan. Kadar pH dalam perairan

juga berhubungan dengan karbondioksida dan alkalinitas. Semakin tinggi pH,

maka semakin tinggi pula alkalinitas dan semakin rendah karbondioksida bebas.

Selain itu, pH berpengaruh terhadap toksisitas suatu senyawa kimia yang dapat

menyebabkan kematian masal pada ikan. Apabila pH dalam suatu perairan rendah

menyebabkan penurunan tingkat produksi lendir. Sedangkan apabila pH tinggi,

menyebabkan ikan stress (Effendie, 2006).

Pada umumnya pH dalam perairan normal berkisar antara 6.9-9 (Boyd,

1982 dalam Murti, 2009). Biota aquatik sensitife terhadap perubahan pH.

Umumnya biota aquatik menyukai pH sekitar 7-8.5, sedangkan pH ideal untuk

budidaya ikan bawal berkisar antara 6,5-8,5 (Kordi, 2010).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

24

Afrianto dan Liviawaty (1992) menjelaskan bahwa pada kolam budidaya,

fluktuasi pH sangat dipengaruhi oleh proses respirasi karena gas karbondioksida

yang dihasilkannya. Pada kolam yang banyak dijumpai alga atau tumbuhan

lainnya, pH air pada pagi hari biasanya mencapai angka kurang dari 6,5

sedangkan pada sore hari dapat mencapai 8-9. Pada kolam dengan resirkulasi, air

cenderung menjadi asam karena proses nitrifikasi dari bahan organik akan

menghasilkan karbondioksida dan ion hidrogen. Untuk mengetahui sejauhmana

pengaruh derajat keasaman (pH) terhadap kondisi ikan, bisa dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Pengaruh Derajat Keasaman Air (pH) di Kolam terhadap

Kehidupan Ikan Peliharaan

No. Kisaran pH Pengaruh terhadap Ikan

1 4-5 Tingkat keasaman yang mematikan dan tidak ada

reproduksi

2 4 – 6,5 Pertumbuhan lambat

3 6,5 – 9 Baik untuk produksi

4 >11 Tingkat alkalinitas mematikan

(Sumber : Afrianto dan Liviawati, 1992)

2.4.3. Kadar Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen merupakan faktor pembatas penting dalam budidaya ikan.

Konsentrasi minimum yang masih dapat diterima oleh sebagian besar spesies ikan

untuk hidup dengan baik adalah 5 ppm. Pada perairan dengan konsentrasi oksigen

di bawah 4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun nafsu makannya

rendah atau tidak ada sama sekali sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat

(Afrianto & Liviawati, 1992).

Rendahnya oksigen terlarut (DO) dalam perairan dapat menyebabkan ikan

mengalami stress, sehingga sistem imun menurun, akibatnya ikan mudah

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ikan Bawal Air Tawar ...repository.ump.ac.id/2281/3/SEPTIANA RAHAYU, BAB II.pdf · termasuk ikan pemakan tumbuhan maupun hewan ... Ikan bawal mempunyai

25

terserang patogen, seperti virus maupun bakteri (Murti, 2009). Kadar DO di

dalam perairan merupakan faktor yang penting terhadap metabolisme ikan (Kordi,

2004 dalam Bhakti, 2011). Kandungan DO di dalam suatu perairan normal sangat

baervariasi, tegantung pada suhu, salinitas, turbulensi air, dan tekanan atmosfer.

Apabila suhu mengalami fluktuasi yang cukup tinggi, maka tekanan atmosfer dan

DO semakin kecil (Effendi, 2006).

Kadar DO dapat mengalami fluktuasi, sangat bergantung pada pergerakan

masa air, aktifitas fotosintesis, dan limbah (Murti, 2009). Apabila konsentrasi DO

rendah atau mencapai nol, maka ikan mudah mengalami stress, selanjutnya dapat

menyebabkan kematian akut (Afrianto & Liviawaty, 1992). Pada perairan normal

kandungan oksigen terlarut berkisar antara 3-6 ppm (Kordi, 2010).

2.4.4. Kecerahan Air

Kecerahan air dapat diartikan sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam

air. Kecerahan dinyatakan dalam prosentase (%) dari panjang gelombang.

Kemampuan penetrasi cahaya dipengaruhi oleh kekeruhan. Faktor yang

menyebabkan kecerahan meliputi suspense di dalam air, warna, jasad renik, dan

kemelimpahan plankton. Kecerahan suatu perairan bergantung pada banyaknya

partikel organik seperti bakteri dan plankton. Populasi bakteri di dalam perairan

menjadi masalah yang serius terhadap organisme yang ada di dalamnya.

Kecerahan air kurang dari 25 cm, maka perlu sesering mungkin dilakukan

pergantian air. Tingkat kecerahan rendah dipengaruhi oleh kandungan partikel

organik di dalam perairan (ITB, 2009 dalam Riyanto, 2013).

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PROTOZOA …, SEFTIANA RAHAYU, Farmasi, 2015