BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf ·...

18
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 Definisi Cerebral Palsy Cerebral palsy merupakan suatu penyakit kronis yang menandai gangguan postur dan gerak nonprogresif, yang menyebabkan postur tubuh, gerak dan keseimbangan tubuh sehingga dapat menggaggu aktivitas anak penderita cerebral palsy (Rahma & Kuswanto, 2017)Cerebral palsy disebut juga suatu penyakit tersendiri yang terjadi pada awal kehidupan, Brunner dan Suddarth mengatakan Cerebral adalah otak dan palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan yang tidak dapat terkontrol. Kerusakan otak dan kelumpuhan tersebut membuat system otak dan menyebabkan anak mempunyai kepribadian yang buruk dan mempunyai keseimbangan fisik yang buruk. Penyebab umum dari cerebral palsy adalah kecacatan fisik dari perkembangan janin atau awal kehidupan(Nasra, Saputri, 2015). Cerebral Palsy (CP) merupakan penyebab kecacatan fisik secara umum, Cerebral palsy terjadi pada awal kehidupan dan menjadikan lemah, kelumpuhan, sulit berbicara, terganggunya postur/tubuh, tidak mempunyai keseimbangan tubuh yang diakibatkan dengan gangguan motorik,dan mengakibatkan system saraf pusat menjadi rusak(Andreani & Kuswanto, 2019). Anak penderita cerebral palsy juga memiliki suatu hambatan yang kompleks misalnya : hambatan fisik,motorik, kecerdasan, emosional, hambatan visual, dan kerusakan pada otak ini menyebabkan berbagai jenis penderita cerebral palsy. Seperti cerebral palsy spatik, cerebral palsy atetoid, cerebral palsy ataksid, cerebral campuran(Tjasmini, Mimin, 2016).

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Cerebral Palsy

2.1.1 Definisi Cerebral Palsy

Cerebral palsy merupakan suatu penyakit kronis yang menandai gangguan

postur dan gerak nonprogresif, yang menyebabkan postur tubuh, gerak dan

keseimbangan tubuh sehingga dapat menggaggu aktivitas anak penderita cerebral

palsy (Rahma & Kuswanto, 2017)Cerebral palsy disebut juga suatu penyakit

tersendiri yang terjadi pada awal kehidupan, Brunner dan Suddarth mengatakan

Cerebral adalah otak dan palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan yang tidak

dapat terkontrol. Kerusakan otak dan kelumpuhan tersebut membuat system otak

dan menyebabkan anak mempunyai kepribadian yang buruk dan mempunyai

keseimbangan fisik yang buruk. Penyebab umum dari cerebral palsy adalah

kecacatan fisik dari perkembangan janin atau awal kehidupan(Nasra, Saputri,

2015).

Cerebral Palsy (CP) merupakan penyebab kecacatan fisik secara umum,

Cerebral palsy terjadi pada awal kehidupan dan menjadikan lemah, kelumpuhan,

sulit berbicara, terganggunya postur/tubuh, tidak mempunyai keseimbangan tubuh

yang diakibatkan dengan gangguan motorik,dan mengakibatkan system saraf

pusat menjadi rusak(Andreani & Kuswanto, 2019). Anak penderita cerebral palsy

juga memiliki suatu hambatan yang kompleks misalnya : hambatan fisik,motorik,

kecerdasan, emosional, hambatan visual, dan kerusakan pada otak ini

menyebabkan berbagai jenis penderita cerebral palsy. Seperti cerebral palsy

spatik, cerebral palsy atetoid, cerebral palsy ataksid, cerebral campuran(Tjasmini,

Mimin, 2016).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

5

2.1.2 Etiologi Cerebral Palsy

Penyebab Cerebral Palsy di bagi menjadi 3(Fransisca, Theresia, & Joudy,

2016) yaitu prenatal, natal dan postnatal.

1. Prenatal

Prenatal yaitu infeksi yang terjadi pada kandungan yang menyebabkan

kelainan pada janin.Contohnya toksoplasmosis, rubella, dan inklusi

sitomegalik. Gangguan ini sering terjadi pada pergerakan, anoksia pada

saat dalam kandungan ,terkena sinar X dan keracunan maka kehamilan

dapat terjadi “Cerebral Palsy”.

a. Gizi

Gizi adalahsuatu kebutuhan dasar anak yang dapat untuk menunjang

perkembangan dan fungsi tubuh.Tercukupi asupan gizi untuk anak

bisa diukur menggunakan status gizi.Penderita Cerebral Palsy

biasanya memiliki masalah saat pemberian makan sehingga dapat

menyebabkan terlambatnya pertumbuhan pada anak. Sehingga anak

dengan penderita Cerebral Palsy memiliki suatu masalah dalam

pemenuhan zat gizi yang dapat disebabkan pada asupan yang tidak

tercukupi sehingga gangguan fungsi pada otak dan gangguan pada

syaraf ,sehingga dapat menyebabkan kesulitan makan dan menelan

sehingga meningkatkan resiko malnutrisi(Sulistyawati1 & Mansur2,

2019).

b. Keturunan

Keturunan adalah harapan yang dimiliki Ibu dapat bisa melahirkan

dan menghasilkan garis keturunan yang sangat berkualitas serta

mampu melanjutkan garis keturunan.agar dapat menghasilkan

keturunan yang memiliki kondisi yang normal dan sehat baik rohani

dapat untuk melanjutkan garis keturunan mereka ke depannya. Ibu

yang memiliki anak denga kondisi yangberbeda dengan orang pada

umumnya, merupakan keturunan yang memiliki gagguan fisik, karena

memiliki anak berkebutuhan khusus atau Cerebral Palsy adalah beban

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

6

yang sangat berat bagi Ibu maupun itu beban fisik ataupun

mental(Naufal, Isyraf, & Rahmadani, 2019).

c. Virus

Virus merupakan mikroskopik yang menginfeksi sel organisme

biologis dan dilakukan tanpa menggunakan pemeriksaan yang spasifik

sehingga tidak diketahui dengan pasti yang sebenarnya ibu itu

mengalami infeksi dari bakteri atau virus. Kondisi saat kehamilan

sangat terpengaruh pada pertumbuhan janin, apabila kondisi

kehamilan tersebut terjadi sejak trimester 1 dimana masa awal

kehamilan focus pertumbuhannya janin pada pertumbuhan

otak.apabila ibu mengalami infeksi oleh bakteri atau virus yang aka

masuk kedalam perdaran dan akan tersalurkan pada janin melalui

plasenta (Sulistyawati, Nining, 2019).

d. Radiasi

Radiasi merupakan sinar yang mengakibatkan infeksi dalam masa

kandungan atau pada janin.Penyebab janin beresiko terkena Cerebral

palsy dimasa kehamilan merupakan terjadinya suatu infeksi pada

kandungan yang dapat menyerang pada janin dan kehamilan yang

terkena paparan radiasi yang berlebihan.

2. Intranatal

a) Anoksia yang banyak ditemukan pada masa natal yaitu “brain injuri”

maka dari itu hal inilah yang menyebabkan anoksia terjadi.hal tersebut

biasanya terdapat pada suatu keadaan. Bayi abnormal, disproporsi,

partus lama, plasenta, previa dan infeksi plasenta, partus juga

menggunakan intumen tertentu pada saat lahir dengan sesar.

b) Perdarahan otak merupakan pendarahan yang terjadi dengan bersama-

sama yang mengelilingi batang otak, yang mengganggu pernafasan

dan peredaran darah sehingga mengakibatkan anoksia. Perdarahan

pada otak dapat terjadi subaraknoid yang menyebabkan suatu

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

7

penyumbatan CSS sehingga dapat menyebabkan hidrosefalus.

Perdarahan ini juga dapat menekan kosrteks serebri sehingga akan

menimbulkan kelumpuhan spastic.

c) Primaturitas yaitu bayi yang waktunya belum lahir atau bayi yang

kurang bulan kemumgkinan akan menderita pendarahan otak

dibandingkan dengan bayi yang cukup bulan karena pembulu

darah,enzim dan lain-lain belum berbentuk sempurna. Otak yang

belum matang pada bayi memiliki lebih banyak ekuipotensial atau

disebut dengan plastisitas, keduanya merupakan untuk

menggambarkan sebuah yang lebih jauh besar dari bagian otak yang

belum matang.

d) Ikterus merupakan kersakan pada jaringan otak yang permanen akibat

bilirubin ke ganglia basal, contohnya pada inkompatibilitas golongan

darah. Bentuk Cerebral palsy yang sering dijumpai merupakan

atetosis, yang disebabkan karena frekuensi yang begitu tinggi pada

bayi yang baru lahir. Geja kem ikterus yang terdapat pada bayi

mengalami ikterik yang biasanya tampak setelah hari kedua dan ketiga

kelahiran. Bayi terlihat lemah dan tidak bisa menyusu dengan baik.

Ketika demam dan tangisan menjadi lemah. Sulit untuk mendapatkan

reflek moro dan tendon, ekstensi ekstremitas pergerakan orot menjadi

berkurang.

3. Postnatal

Kerusakan jaringan otak dapat mengganggu perkembangan yang

menyebabkan cerebral palsymisalnya meningitis, ensefalitis, dan luka otak

pasca oprasi, pada gejala sekuele neurogik dan eritroblastosis fetal atau

disebut juga dengan defislensi enzim hati(Tjasmini, Mimin, 2016). Trauma

pada lahir biasanya akan menimbulkan suatu gejala sisa akibat lesi

irreversible pada otak. Suatu perdarahan pada otak yang juga bias

meninggalkan ruangan yang bias berhubungan dengan kista atau ventrikel

yang mengandung sebuah cairan. Dinding kista memiliki jaringan ganglia,

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

8

yaitu bereaksi setelah terjadi perdarahan.Kista dapat dinamakan

porensefalus dan sering dijumpai pada konveksitas hemisferium.

2.1.3 Klasifikasi

Kelainan otak pada fungsi gerak cerebral palsy dibagi menjadi 4 kategori

yaitu:

1. Cerebral palsy spatik

Merupakan suatu gangguan motorik yang termasuk penggerakan

pada mata dan tangannya.Hal tersebut dapat disebabkan kerusakan pada

otak.Kondisi akhir pada penderita cerebral palsy yaitu berdampak tidak

baik terhadap perkembangan pada penderita cerebral palsy tersebut, baik

dari perkembangan maupun fisik psikologinya.Tipe spatik merupakan

tipe yang paling sering dari kasus cerebral palsy, penyebabnya yang

memiliki fariasi ada yang ringan dapat mempengaruhi beberapa gerakan

sedangkan penyebab yang lebih parah dapat mengakibatkan pengaruh

bagi seluruh tubuh.Spatik juga diartikan kekuatan otot atau keketatan

otot-otot.Otot-otot yang menjadi kaku tidak disampaikan dengan benar

oleh bagian otak yang rusak. Pada orang yang normal ketika akan

melakukan suatu tindakan atau gerakan makan akan terjadi kesepakatan

dari dua kelompok otot tersebut, yaitu kestika satu kelomopok akan

melakukan suatu gerakan maka kelompok otok yang lain akan

melakukan pengenduran, yang kedua kelompok otot akan melakukan

secara bersama-sama maka akan membuat gerakan menjadi sulit

(Mulyati, 2016) Cerebral palsy dapat dikelompokkanberdasarkan jumlah

ekdtremitas tersebut, yaitu:

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

9

a. Diplegia

Gambar.a. diplegia

Diplegia adalah jika kedua kaki mengalami suatu hambatan diplegia yang

biasanya dialami oleh anak-anak juga dapat mengalami hambatan pada

pergerakan tangan dan kaki.

b. Quadriplegia

Gambar b. quadriplegia

Quadriplegia adalah jika kedua tangan dan kedua kaki dan tubuh juga

mengalami penghambatan atau biasanya sering digambarkan sebagai

quadriparesis.Pada quadriplegia juga melibatkan otot-otot wajah mulut

dan tenggorokan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

10

c. Hemiplagia

Gambar c. hemiplegia

Hemiplagia adalah jika kaki dan tangan pada satu sisi tubuh yang

dipengaruhi atau yang mengalami suatu hambatan atau sering juga

digambarkan sebagai hemiparesis.

2. Cerebral palsy atetoid/diskenetik

Bentuk dari Cerebral plasy ini menyerang kerusakan pada bangsal

banglia yang mempunyai karakteristik gerakan menulis yang tidak bias

terkontrol secara perlahan. Gerakan ini sering meningkat saat stress dan

mulai hilang saat tertidur.pasien yang mengalami masalah koordinasi

gerakan otot bicara, Cerebral palsya tetosis terjadi pada 10-20%

penderita Cerebral palsy. Atetoid sering ditandai dengan ciri hipotonia

dan pergerakan yang lambat pada ekstermitas, wajah, bahu, otot dan

gerakan menggeliat yang tidak terkendali. Orang yang mempunyai tipe

tersebut sering mengalami perubahan dalam otot disemua anggota tubuh

mereka, saat melakukan aktivitas otot akan menjadi kaku dan normal

pada saat tidur. Berbicaranya juga sulit dipahami karena kesulitan untuk

mengendalikan lidah, penggunaan pita suara dan pernapasan,

Pendengaran juga terkait dengan masalah athetoid. Gerakan yang seperti

involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan

mengakibatkan gerakan volunteer. Pada anak Cerebral Palsy dengan tipe

athetoid memiliki insiden droling yang lebih rendah dibandingkan

dengan tipe Cerebral palsy spatik(Kemala, Indri; Burhan, Omar K.;

Pohan, Gusrini Vivi, 2014).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

11

3. Cerebral ataksid/ataxsia

Penderita yang sering terkena koordinasi yang buruk, berjalan dengan

tidak setabil dan gaya berjalannya dengan kaki terbuka lebar, kesulitan

berjalan dengan melakukan gerakan dengan cepat dan tepat, contohnya

menulis dan mengancingkan baju.Kondisi ataxsia ini disebabkan pada

luka otak kecil yang terletak dikepala bagian belakang yang dapat

bekerja untuk mengontrol keseimbangan dan koordinasi pada kerja otot.

Anak yang menderita Cerebral palsy ataxsia memiliki keseimbangan

yang terganggu, reflek hipoaktif, pergerakan mengulang, terjadinya

nistagmus yang artinya gerakan ritmik mata yang tidak terkontrol dan

sering menyebabkan penurunan ketajaman yang visual, terutama pada

penghentian gerak dan inisiasi, maka akan mejadi gerak lintasan yang

tidak teratur atau tidak bisa berjalan dengan garis yang lurus, tremor

terminal dan dapat melampaui tungkai, dan pengontrolan napasnya tidak

teratur(Tjasmini, Mimin, 2016).

4. Cerebral campuran

Cerebral campuran merupakan frekuansi kejadian yang 5% sampai

10%. Seseorang mempunyai dua kelainan atau lebih dari kelainan tipe-

tipe di atas berdasarkan etimitasi tingkat derajatan kecacatan(Utomo,

2013) cerebral palsy campuran terbagi menjadi tiga yaitu:

a) Sedang

Perkembangan motorikberjalan usia 3 tahun ke atas, anak berjalan

tanpa menggunakan alat bantu, terkadang masih memerlukan bracing

untuk ambulasi seperti tripod atau tongkat. Kaki dan tungkai masih

berfungsi untuk mengontrol gaya berat badan tersebut. Penderita cerebral

palsy membutuhkan bantuan yang khusus dan pendidikan khusus agar

bisa mengurus dirinya sendiri, dapat berbicara dan bergerak. Pengertian

dan rasa keindahan masih ada, dalam pertolongan khusus diharapkan

penderita Cerebral palsy bisa meningkatkan kualitas hidup sehingga

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

12

penderita Cerebral palsy dapat bergaul, bergerak, hidup di tengah

masyarakat.

b) Ringan

Penderita yang masih bisa melakukan kegiatan atau aktivitasnya

sehari-hari maka sama sekali tidak memerlukan bantuan khusus.Ada

juga yang masih dapat melakukan pekerjaannya sehari-hari dan hanya

memerlukan bantuan yang cukup sedikit.Karena menurut penderita

masih bisa melakukan hal-hal yang masih bisa mereka kerjakan.

c) Berat

Penderita ini tidak bias melakukan aktifitas fisik tanpa ada

pertolongan dari seseorang. Sebaiknya perawatan ini di tampung di

rumah yang mempunyi perawatan khusus atau rumah untuk retardasi

mental berat, yang pengertian dan rasa keindahan tidak ada sehingga

akan menimbulkan sebuah gangguan emosional baik bagi keluarganya

ataupun lingkungannya. Penderita penyakit Cerebral palsy tidak

mungkin hidup tanpa bantuan orang lain, dan membutuhkan perawatan

yang tetap, berbicara serta tidak dapat untuk menolong diri sendiri.

Pendidikan atau pertolongan yang khusus akan akan diberikan sangat

sedikit hasilnya. (Utomo, 2013).

2.1.4 Faktor Resiko

Menurut(Shrestha & Paudel, 2017)Faktor-faktor resiko yang dapat

menyebabnya terjadinya cerebral palsy yang semakin besar yaitu :

1) Letaknya sungsang

Dikatakan sungsang yaitu dimana posisi bayi terletak memanjang

dengan kepala berada difundus uteri dan bokongnya terletak di

bawah kafum uteri.Persalinan pada bayi dengan presentasi sungsang

dimana bayi yang terletak sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala

bayi berada pada fundus uteri sedangkan bokong terletak dibagian

terbawah atau di bagian pintu atas panggul.Proses lahirnya bayi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

13

dengan letak sungsang secara berturut-turut lahir bagian yang

semakin lama semakin besar mulai dari lahirnya bokong, bahu,

kemudian lahirnya kepala. Pada kasus kehamilan dengan belum

cukup bulan, letak sungsang memiliki frekuensi lebih tinggi

sedangkan pada kasus kehamilan yang cukup bulan.

2) Proses persalinan yang sulit

Masalah vascular atau respirasi bayi selama masa persalinan yang

memiliki tanda awal yaitu adanya masalah kerusakan pada otak bayi

tidak bisa berkembang secara normal. Maka kerusakan tersebut akan

menyebabkan kerusakan otak yang permanen.

3) Apgar score

Apgar score merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh

dokter, yang dilakukan tindakan dokter ketika bayi baru lahir, yang

bertujuan untuk menilai kondisi pada bayi.Menggunakan nilai apgar

untuk mengedintifikasi bayi-bayi yang memerlukan tindakan

resusitasi dan juga untuk menindak lanjuti perkembangan yang lebih

lanjut pada menit pertama jehidupan bayi.

4) BBLR dan primatur

BBLR merupakan bayi lahir yang berat badannya kurang dari

rata-rata dan primatur merupakan bayi lahir yang belum cukup bulan

kurang dari 37 minggu.BBLR juga disebut dengan penyebab

kematian pada masa bayi baru lahir. Faktor utama dalam

peningkatan moralitas, morbiditas dan disabilitas, bayi dan anak

dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya

dimasa depan. Pada bayi dengan BBLR banyak resiko terjadi

permasalah pada system tubuh, karena kondisi tubuhnya yang tidak

begitu stabil.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

14

5) Malformasi system saraf pusat (SSP)

Bayi-bayi yang lahir dengan cerebral palsy sebagian besar

memperlihatkan adanya kejala malformasi SSP yang nyata seperti

halnya lingkar kebala abnormal (mikro spali) masalah tersebut

merujuk kepada masalah bahwa telah ada masalah ketika ada

perkembangan SSP dalam kandungan.

6) Peningkatan jumlah protein dalam sebuah urin dan perdarahan

vagina pada trimester ke III atau selama bulan ke 9-10 pada

kehamilan tersebut berhubungan erat dengan resiko peningkatan

terjadinya cerebral palsy pada bayi.

2.1.5 Manifestasi klinis

Tanda-tanda awal penderita cerebral palsy biasanya Nampak pada di usia

kurang dari 3 tahun, dan orang tuapun sering mencurigai kemampuan yang

perkembangan motoriknya tidak normal(Sitorus A. B., 2016). Bayi yang

mengalami cerebral palsy sering keterlambatan berdiri, tengkurap, perkembangan,

duduk ataupun berjalan.Adapun tanda-tanda khas menurut(Tjasmini, Mimin, 2016)

sebagai berikut :

a) Gangguan motorik

Gangguan yang dapat terjadi pada anak cerebral palsy berupa kesulitan

untuk mobilisasi yaitu kesulitan untuk berpindah tempat berjalan serta

bergerak diakibatjan karena terjadinya kelumpuhan dan kekakuan pada

bagian anggota gerak atas dan bawah, gangguan koordinasi antara

tulang, otot, persendian.Diakibatkan karena adanya kerusakan pada

otak, kerusakan pada system piramidaris, dan ekstra piramidari yang

merupakan pengatur system motorik pada manusia sehingga

mengakibatkan anak cerebral palsy mengalami kelumpuhan dan tidak

dapat terkendalinya gerakan-gerakan infoluter.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

15

b) Gangguan sensoris

Pada anak yang menderita cerebral palsy akan terjadi kerusakan otak

yang sangat luas yang mengakibatkan gangguan system sensoris seperti

kelainan penglihatan, pendengaran, perabaan, sensari pengecapan. Pada

kelainan pendengaran yang menurun lebih umum terdapat pada

penderita Cerebral palsy daripada populasi normal lainnya, dan

gangguan pada mata mempengaruhi 35% dari orang yang menderita

Cerebral Palsy. Cacat visual yang sering didengar merupakan

strabismus. Strabismus merupakan suatu kondisi pada mata yang tidak

dapat bergerak kearah yang sama dan terlihan bergerak kearah yang

berbeda.

c) Gangguan berbicara

Gangguan berbicara diakibatkan karena area broka yang menjadi pusat

bahasa dibagian otak terganggu. Diakibatkan kerusakan pada otak yang

biasanya ditandai dengan sulitnya anak memahami bahasa dan pada

gangguan tersebut akan mengalami komplikasi berupa lidah,otot mulut,

dan otot artikulasi terganggu sehingga menyebabkan anak cerebral

palsy sulit berbicara.Lebih dari separuh dengan pasien menderita

Cerebral palsy yang memiliki beberapa masalah pada ucapan, yang

biasanya disebut dengan dysarthria adalah ketidakmampuan

mengartikulasikan kata-kata dengan baik karena kurang dari kontrol

otot-otot bicara.

d) Gangguan kecerdasan

Menurut stephen dan hawks pada jurnal penelitian yang dilakukan oleh

Mimin Tjasmin didapatkan 40-60% pada anak gangguan cerebral palsy

mengalami retardasi mental sehingga mengakibatkan mereka kesulitan

belajar hal ini menuntut penempatan yang tepat untuk memodifikasi

pembelajaran yang dilakukan pada anak cerebral palsy.Karena

kerusakan pada anak penderita Cerebral palsy terjadi di otak, maka

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

16

pada umunya anak penderita Cerebral palsy juga mengalami gangguan

dalam kecerdasannya.

e) Gangguan emosi dan penyesuaian social

Pada anak cerebral palsy akan terjadi hambatan-hambatan yang

merupakan syarat untuk melakukan hubungan social seperti contoh

ketidakmampuan mobilitas, komunikasi sehingga menyebabkan

terjadinya hambatan hubungan social dan anak penderita Cerebral palsy

ini mengalami kesulitan dalam penyesuaian social yang berkaitan

dengan konsep diri yang mereka miliki.

2.1.6 Patofisiologis

Pada penderita penyakit cerebral palsy akan terjadi kerusakan motorik dan

membuat ganggunya fungsi gerak yang begitu normal. Pada kerusakan cerebral

palsy suatu sidroma yang terdapat gangguan system motorik, sikap tubuh

pergerakan otot, atau terjadi kotraksi pada otak (Tjasmini, 2016). Penyakit cerebral

palsy yaitu bukanlah penyakit yang bisa berdiri sendiri, ialah kerusakan sindrom

saraf motorik yang terjadi sekunder dan menjadikannya lesi dalam perkembangan

otak.gerakan motorik dapat dilakukan tetapi tidak bisa terkoordinasi dengan baik

dan seringkali tidak dapat dilakukannya.Cerebral palsy juga terjadi pada otak yang

mengalami kerusakan motorik yang menetap, yang sering terjadi pada anak kecil

yang mengakibatkan kerusakan pada otak akibat trauma pada lahir.

Otak dapat disebut dengan system saraf pusat bagian pertama yang

mengalami perubahan atau pembesaran, bagian tersebut dapat terlindungi dari

selaput pelindung yang berada diarea tengkorak.Kerentanan otak dalam

perkembangannya, dapat mengakibatkan otak sebagai subyek cedera dalam

beberapa waktu.Cedera pada otak akibat vascular insufficiency memiliki berbagai

faktor saat terjadinya cedera, yaitu efisiensi aliran darah pada otak, distribusi

vascular ke otak dan system peredaran darah.Kelainan dapat tergantung pada berat

ringannya asfiksia yang terjadi pada otak. Cerebral palsy atau cedera otak

merupakan penyebab terbanyak sindroma yang sering ditemukan pada

anak(Fransisca, Theresia, & Joudy, 2016).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

17

2.1.7 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang menurut(Burkhardt & Sheriden, 2017) dapat di

diagnosismenggunakan kriteria levine POSTER yang terdiri dari :

1) P – posturing/Abnormal Movement (Anak Cerebral Palsy

MemilikiGangguan pada posisi tubuh dan Gangguan pada bergerak).

2) O – Oropharyngeal problems (Penderita Cerebral Palsy Memiliki

Gangguan untuk menelan dan Gangguan focus pada lidah).

3) S – Strabismus ( Kesimetrisan pada Bola Mata).

4) T – Tone ( Hipertonus dan Hipotonus).

5) E – Evolution Maldevelopment (pada Penderita cerebral palsy yang

menetaap adalah reflex primitive dan gagal berkembang adalah reflex

protective Equilibrium).

6) R- Refleks (Pada Penderita Cerebral Palsy Ada Peningkatan Reflex

Tondon dan Reflex Babinski yang Menetap).

Pemeriksaan penunjang menurut (Sitorus B. A., 2016) dapat dilakukan

sebagai berikut :

1) Penilaian psikologik merupakan penilaian yang dapat menentukan

untuk penilaian tingkat pendidikan yang diperlukannya.

2) Pemeriksaan metabolik merupakan pemeriksaan yang mengalihkan

penyebab penyakit cerebral palsy. Selain itu pemeriksaan tersebut

biasanya diperlukan pemeriksaan arteriografi dan

pempneumoensefalografi individu. Agar diperoleh hasil yang

maksimal, penderita penyakit cerebral palsy memerlukan penanganan

yang begitu maksimal jadi perlu ditangani oleh suatu Tim yang terdiri

dari : ahli saraf, ahli jiwa, dokter anak, ahli fisioterapi, ahli bedah tulang

dan orang tua penderita.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

18

3) Electroencephalogram (EEG) merupakan suatu pemeriksaan yang

penting pada pasien dengan kelainan susunan pusat saraf. Alat yang

bekerja dengan prinsip sebagai mencatat aktivitas elektrik di dalam

otak, terutama dibagian korteks ( lapisan luar otak yang tebal). Dengan

pemeriksaan Electroencephalogram (EEG), aktifitas sel-sel dalam saraf

otak kortek yang fungsinya untuk kegiatan sehari-hari, misalnya tidur,

istirahat, dan lain-lain, dapat direkam. Pada infeksi saraf pusat seperti

meningitis, ensefalitis, pemeriksaan Electroencephalogram (EEG) dapat

dilakukan untuk melihat kemungkinan, seperti terjadinya kejang yang

tersembunyi atau ada salah satu bagian otak yang terganggu.

4) Tes laboratorium

a) Tes Kadar Ammonia Darah merupakan tes kadar yang tinggi

dalam darah yang mempunyai sifat beracun. Memeiliki beberapa

enzim yang menimbulkan kerusakan asam amino yang

menimbulkan hiperammonemia.

b) Analisa Kromosom kelaiann pada bayi dapat diidentifikasi suatu

anomali genetic, misalnya Downs syndrome ketika anomaly

tersebut muncul pada sisitem organ pada janin saat di kandungan.

c) Tesfungsi tiroid cacat bawaan lahir dapat mengindikasikan kadar

hormone tiroid yang begitu rendah.

5) Elektromiografi (EMG) dan Nerve Conduction Velocity (NCV)

pemeriksaan NVC merupakan memberikan stimulasi elektrik yang

dihantarkn melalui electrode, kemudian respon dari otot dideteksi,

diolah dan ditempelkan. Kekuatan sinyal yang diberikan juga dihitung.

Kondisi neurologis dapat mengakibatkan NCV melabat ataupun lebih

lambat pada salah satu sisi tubuh. EMG merupakan mengukur implus

dari saraf dalam otot. Electrode kecil yang diletakkan dalam otot lengan

dan kaki, respon elektronik dapat diamati dengan menggunakan suatu

alat yang dapat menampilkan gerakan suatu arus listrik (oscilloscope).

Alat ini dapat mendeteksi bagaimana otot bekerja.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

19

2.2 Konsep Pengalaman Ibu

2.2.1 Pengertian

Pengalaman merupakan sebuah peristiwa yang yang tertangkap oleh

panca indra dan tersimpan dalam memori. Pengalaman dapat diperoleh

ataupun dirasakan peristiwa saat peristiwa baru saja terjadi maupun sudah

lama dan sedang berlangsung. Pengalaman ini terjadi dan dapat diberikan

kepada siapa saja untuk dapat digunakan dan menjadi sebuah pedoman serta

pembelajaran manusia (Notoatmodjo, 2016)

Ibu merupakan sosok seseorang yang mengurus rumah tangga

termasuk mengurus anak. Bagaimana seorang anak mendapatkan kasih

sayang, sebagaimana seorang anak mendapatkan pendidikan dan lain-lain,

hal ini merupakan tugas seorang istri yang sekaligus berperan sebagai

ibu.Ada delapan sisi yang ditanamkan dalam proses pendidikan integratife

yaitu pendidikan iman, pendidikan moral, pendidikan fisik, pendidikan

intelektual, pendidikan emosi(psikis), pendidikan sosial, pendidikan seksual,

dan pendidikan politik. Sedangkan ketrampilan adalah segi usaha

berdasarkan pngalaman ibu untuk mengomptimalkan kemampuan pada

anak (humaidi, nurwati, & fitriyani)

Sedangkan keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang terdiri

dari Ayah, Ibu, Anak, keluarga adalah tempat yang paling penting, dimana

anak memperoleh dasar dalam membentuk kemampuan agar kelak

menjadiberhasil di masyarakat (Hasan, 2016). Peran ibu merupakan suatu

hal terpenting dalam pengasuhan anak karena anak dibesarkan dan di didik

oleh keluarganhya. Orangtua pun merupakan cerminan yang bisa dilihat dan

ditiru anak-ananya dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu jika pengasuh

anak belum bisa dipenuhi secara baik dan benar, kerap kali akan

memunculkan masalah dan konflik, baik di dalam dari anak itu sendiri

maupun anatara anak dengan orangtuanya, maupun terhadap lingkungannya

2.2.2 Pola Pengasuhan Anak

Pola pengasuhan Anak merupakan kemampuan ibu dalam hal

memberikan perhatian waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan

fisik, mental, dan sosial anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Pada dasarnya sebuah garis besar, pola asuh anak dibagi menjadi 3(Tiara,

2016) yaitu :

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

20

1. Pola asuh Otoriter

Tipe pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh orangtua yang

memaksakan kehendak dengan tipe orang tua yang cenderung

sebagai pengendali atau pengawas selalu memaksakan kehendak

kepada anak, sangat sulit menerima saran dan cenderung

memaksakan kehendak dalam perbedaan, terlalu percaya diri

sehingga menutup untuk musyawarah.

2. Pola asuh permisif

Tipe pola asuh orang tua ini tidak berdasarkan banyak aturan-aturan.

Kebebasan memilih terbuka bagi anak dengan sedikit campuran

tangan orangtua agar kebebasan yang diberikan terkendalikan. Bila

tidak ada kendali orangtua maka perilaku anak tidak akan terkendali,

tidak terorganisasi, tidak produktif sebab anak merasakan tidak

memiliki maksut dan tujuan yang hendak dicapai.

3. Pola asuh demikratis

Tipe pola asuh demokratis merupakan sebuah tipe pola asuh yang

terbaik dan tipe pola asuh yang ada. Hal tersebut disebabkan tipe

pola asuh ini selalu mendahulukan kepentingan bersama diatas

kepentingan individu anak.sehingga anak menjadi mandiri, bisa

mengatasi maslahnya, tidak tertekan perilakupun menjadi membaik.

Pola asuh seperti ini yang dianjurkan oleh orantua.

2.2.3 Peran keluarga

Peran keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat,

dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi

tertentu, Adapun macam peranan dalam keluarga antara lain(Notoatmodjo,

2016) :

1. Peran ayah

Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah

berperan sebagai kepala keluarga, pendidik pelindung, pencari nafkah ,

serta memeberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai

anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyrakat di

lingkungan dimana dia tinggal.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Cerebral Palsy 2.1.1 ...eprints.umm.ac.id/63333/3/BAB II.pdf · involunter menyeringai, menggeliat dan menyentak dengan tiba-tiba akan ... penghentian

21

2. Peran ibu Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya,

dimana peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai

pengasuh dan pendidik anakanaknya, sebagai pelindung dari anak-

anaknya saat ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah

tangga, serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu

juga berperan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial

serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan dimana dia tinggal.

3. Peran Anak Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikosial sesuai

dengan tingkat perkembangan baik fisik,mental, sosial maupun spiritual.