BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut...

25
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu sebagai rujukan. Penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah penelitian pertama yang berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa” yang ditulis oleh Deny Hima Candra Wijaya, 2011. Variable yang digunakan adalah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, ROA, ROE, BOPO, CAR. Pada penelitian terdahulu menggunakan Purposive sampling karena peneliti mengambil sample kriteria aset terbesar pada periode penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah metode dokumentasi, karena data yang dikumpulkan adalah berupa sekunder dalam bentuk laporan keuangan bank umum pemerintah dan bank swasta nasional. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan uji beda dua rata-rata sample bebas atau Uji T dan Two Way Anova. Berdasarkan pengujian tersebut, terdapat kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah:

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu sebagai rujukan.

Penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian ini adalah penelitian pertama

yang berjudul “Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Pemerintah dan

Bank Umum Swasta Nasional Devisa” yang ditulis oleh Deny Hima Candra

Wijaya, 2011.

Variable yang digunakan adalah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, ROA, ROE,

BOPO, CAR. Pada penelitian terdahulu menggunakan Purposive sampling karena

peneliti mengambil sample kriteria aset terbesar pada periode penelitian. Metode

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah metode

dokumentasi, karena data yang dikumpulkan adalah berupa sekunder dalam

bentuk laporan keuangan bank umum pemerintah dan bank swasta nasional.

Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan uji beda dua rata-rata

sample bebas atau Uji T dan Two Way Anova.

Berdasarkan pengujian tersebut, terdapat kesimpulan yang dapat ditarik pada

penelitian ini adalah:

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

11

a. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio APB, NPL, ROE, BOPO,

CAR, diantara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional

Devisa.

b. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio LDR, IPR, IRR,

PDN, ROA, diantara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional

Devisa.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Fitri Yuliana pada tahun 2012 yang juga

membahas mengenai “Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Pemerintah

dan Bank Umum SwastaNasional Go Public”.

Variable yang digunakan adalah LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, ROA, BOPO,

CAR, PR. Pada penelitian terdahulu menggunakan Purposive sampling karena

peneliti mengambil sample kriteria aset terbesar pada periode penelitian. Metode

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah metode

dokumentasi, karena data yang dikumpulkan adalah berupa sekunder dalam

bentuk laporan keuangan Bank Umum Pemerintah dan Bank Swasta Nasional Go

Public. Teknik analisis yang digunakan adalah menggunakan uji beda dua rata-

rata sample bebas atau Uji T.

Berdasarkan pengujian tersebut, terdapat kesimpulan yang dapat ditarik pada

penelitian ini adalah:

a. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio IPR, NPL, APB, ROA,

BOPO, diantara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional

Devisago public.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

12

b. Terdapat perbedaan yang tidak signifikan pada rasio LDR, IRR, PDN,

CAR, PR, diantara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional

Devisago public.

Untuk memperjelas perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dan penelitian

yang sekarang, dapat dilihat pada tabel berikut ini dimana disana terdapat

perbedaan dan persamaan antara penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang

ditulis sekarang, yaitu:

Tabel 2.1

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PENELITIAN TERDAHULU

DENGAN PENELITIAN SEKARANG

Aspek Deny Hima Candra

Wijaya

Fitri Yuliana Indah Ayu Untari

Rasio Keuangan:

Likuiditas

Permodalan

Kualitas Aktiva

Rentabilitas

Sensitivitas

LDR, IPR

CAR

NPL, APB

ROA, ROE, BOPO

IRR, PDN

LDR, IPR

CAR, PR

APB, NPL

ROA, BOPO

IRR, PDN

LDR, IPR

PR

NPL, APB

ROA, ROE, BOPO

IRR

Periode Penelitian 2007-2009 2007-2011 2010-2013

Subyek Penelitian Bank Pemerintah

dan Bank Umum

Swasta Nasional

Devisa

Bank

Pemerintah

dan Bank

Umum Swasta

Nasional

DevisaGo

Public

Bank Pemerintah

dan Bank Umum

Swasta Nasional

Devisa

Teknik

Pengambilan

Sampel

Purposive Sampling Purposive

Sampling

Purposive Sampling

Teknik Analisis

Data

Uji T-test. Tuo Way

Anova

Uji t Uji t

Metode

Pengumpulan

Data

Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi

Sumber: Deny Hima Candra Wijaya (2011), Fitri Yuliana (2012)

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

13

2.2 Landasan Teori

Pada landasan teori ini akan dijelaskan beberapa teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

2.2.1 Pengertian Bank

Menurut UU No 10 tahun 1998 pasal I (Ketentuan Umum) bank adalah badan

usaha yangmenghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannyakepada masyarakat dalam bentuk kredit dan / atau bentuk –

bentuk lainnya dalamrangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan

bank umum adalahbank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya dapat memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.2.2 Kinerja Keuangan Bank

Dalam peraturan perbankan nasional, Bank diwajibkan untuk

menyampaikaninformasi kepada Bank Indonesia tentang neraca dan perhitungan

laporan laba /rugi tahunan beserta penjelasannya setelah diaudit terlebih dahulu

oleh akuntan publik, serta laporan berkala lainnya dan tentang kondisi keuangan

bank yang bersangkutan, dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Hal ini disebut dengan kinerja keuangan bank.

Penilaian kinerja keuangan berbeda dengan penilaian asset. Dalam penilaian

asset, kita cukup memeriksa objek secara fisik, kondisi ekonomi dan

fungsionalnya yang bersifat statis. Sedangkan penilaian kinerja keuangan yang

dinilai adalah data yang diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

14

bank, penilaian kinerja keuangan dilakukan terutama untuk beberapa tujuan

sehubungan dengan kegiatan seperti pengambilalihan bank, penggabungan bank,

pemberian kredit, dan sebagainya.

Faktor pengambilan dan ketersediaan data keuangan bank merupakan hal yang

mutlak penting, dan pada umumnya penilaian kinerja keuangan bank yang

digunakan di Indonesia adalah analisis rasio keuangan. Untuk membandingkan

kinerja keuangan bank dengan bank yang lain yang sejenis dapat dilakukan

dengan cara membandingkan rata – rata pada titik waktu yang sama.

Fungsi dari perbandingan tersebut adalah memberikan pandangan mendalam

tentang kondisi dan kinerja keuangan bank. Dalam mengukur kinerja keuangan,

bank biasanya menggunakan teknik analisis rasio keuangan bank yang

disesuaikan dengan ketentuan dari Bank Indonesia. Analisis rasio digunakan

untuk menilai sifat – sifat kegiatan operasi bank dengan cara mengembangkan

ukuran – ukuran kinerja bank yang telah distandarisasi. Perhitungan yang

digunakan dalam analisis rasio ini sebenarnya relatif sederhana, namun

intrepretasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang cukup kompleks,

sehingga efektifnya rasio ini untuk alat analisis yang sangat tergantung dari

kemampuan dan keahlian analisis untuk mengintrepretasikan rasio – rasio yang

digunakan, karena rasio tersebut merupakan alat yang berguna untuk menganalisis

suatu kinerja keuangan bank.

Kinerja keuangan bank terdiri dari kinerja aspek likuiditas, aspekpermodalan,

aspek kualitas aktiva produktif, aspek rentabilitas dan aspek sensitivitas. Adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut :

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

15

A. Aspek Likuiditas

Menurut Kasmir (2012:315), Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat

ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya

pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan.

Semakin besar rasio ini semakin likuid. Pengelolaan likuiditas bank secara

terencana dan terus menerus sangat diperlukan bagi suatu bank. Hal ini dapat

dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kesulitan likuiditas karena rasio

likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kegiatan operasi bank.

Bank dikatakan likuid apabila :

1. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang

akandigunakan untuk memenuhi likuiditasnya.

2. Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir satu

diatas,tetapi yang bersangkutan juga mempunyai assets lainnya

(khususnya surat– surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu – waktu

tanpa mengalamipenurunan nilai pasarnya.

3. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assetsbaru

melalui berbagai bentuk hutang.

Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan

suatu bank antara lain sebagai berikut :

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

16

1. Cash ratio (CR)

Menurut Kasmir (2012:318), Cash Ratio merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan

harta likuid yang dimiliki bank tersebut.

Cash Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

CR =Alat Likuid

Pinjaman yang harus Segera Dibayar x 100%…………… (1)

2. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga ini lebih dikenal dengan LDR. Menurut

Lukman Dendawijaya (2009:116), Rasio Loan to Deposit Ratio adalah rasio

antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh

bank. Rasio inimerupakan teknik yang sangat umum digunakan untuk mengukur

posisi ataukemampuan likuiditas bank dan digunakan untuk menggambarkan

kemampuanbank dalam membayar kembali penarikan oleh deposan dengan

mengandalkankredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

Besarnya nilai LDR dapat dihitung dengan dengan menggunakan rumus :

LDR =Jumlah Kredit yang Diberikan

Total Deposit x 100%…………… (2)

3. Loan to Asset Ratio (LAR)

Menurut Kasmir (2012:317), Loan to Asset Ratio merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta

yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukkan semakin

rendahnya tingkat likuiditas bank. Besarnya Loan to Asset Ratio dapatdirumuskan

sebagai berikut :

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

17

LAR =Total Kredit yang Diberikan

Total Asset x 100%…………… (3)

4. Investing Policy Ratio (IPR)

Menurut Kasmir (2012:316),Investing Policy Ratio (IPR) merupakan kemampuan

bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara

melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. Rasio ini sangat berperan

dalam usaha bank dalam menjaga likuiditasnya agar tidak berlebihan maupun

kekurangan sehingga dapat memperoleh laba yang optimal.

Tujuan bank menginvestasikan dana dalam bentuk surat berharga adalah untuk

menjaga likuiditas keuangannya tanpa mengorbankan kemungkinan mendapatkan

penghasilan. Surat – surat berharga juga dapat digunakan sebagai jaminan kredit.

Oleh sebab itu bank menginvestasikan dana mereka dalam surat berharga karena

bank ingin memiliki tambahan harta yang berupa cadangan sekunder yang dapat

dipergunakan sebagai jaminan bilamana sewaktu - waktu bank membutuhkan

pinjaman dari pihak ketiga. Besarnya Investing Policy Ratio dapat dirumuskan

sebagai berikut :

IPR =Surat − surat Berharga yang Dimiliki Bank

Total Dana Pihak Ketiga x 100%…………… (4)

Pada penelitian sekarang ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Loan to

Deposit Ratio (LDR), danInvesting Policy Ratio (IPR).

B. Aspek Kualitas Aktiva Produktif

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:61), Kualitas Aktiva adalah semua

penanaman dana dalam jumlah rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

18

memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Rasio Kualitas Aktiva

merupakan rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan assets

dengan melihat tingkat aktivitas assets.Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang

telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. Sebagai lembaga pemberi

jasa – jasa keuangandalam lalu lintas pembayaran, maka bank memberikan

berbagai fasilitaskepada nasabah loanable funds dari bank terbesar diberikan

dalam bentukfasilitas kredit. Akan tetapi, sebagian dana itu disisihkan dalam

bentukpenanaman lain, yaitu surat – surat berharga, penempatan pada bank lain

danpenyertaan modal bank pada lembaga keuangan yang bukan bentuk bank lain.

Ada 4macam aktiva produktif atau aktiva yang menghasilkan (earning assets)

yaitu :

1. Kredit yang diberikan

Kredit adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bankdengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasihutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga

ataupembagian hasil keuntungan.

2. Surat – surat berharga

Penanaman dana dalam surat – surat berharga meliputi surat – surat

berhargajangka panjang yang dimaksudkan untuk mempertinggi

profitabilitas bank.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

19

3. Penempatan dana pada bank lain

Penempatan dana pada bank lain antara lain dalam bentuk call

money,deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposit on call.

4. Penyertaan

Penanaman dana dalam bentuk saham secara langsung pada bank

ataulembaga keuangan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar

negeri.

Penilaian pada Aspek Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dapat dihitungdengan

menggunakan rasio – rasio dibawah ini yaitu:

1. Non Performing Loan (NPL)

Menurut SEBI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011, RasioNon Performing

Loan menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan

semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak

ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit

dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Berdasarkan SEBI No.13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011, Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

NPL =Kredit Bermasalah

Total Kredit x 100%…………… (5)

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

20

2. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan

penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk dengan penyisihan

penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk. Tingkat kecukupan

pembentukan PPAP merupakan cadangan yang dibentuk untuk menampung

kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali

sebagian atau seluruh aktiva produktif.

Pemenuhan PPAP =PPAP yang telah dibentuk

PPAP yang wajib dibentuk x 100%…………… (6)

3. Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD)

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:144), Aktiva Produktif Yang

Diklasifikasikan merupakan perbandingan antara aktiva produktif yang

diklasifikasikan dengan keseluruhan jumlah aktiva produktif.

Berdasarkan Taswan (2010:548), Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah

aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak

memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian, yang besarnya ditetapkan

sebagai berikut :

a. 25 persen dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus

b. 50 persen dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar

c. 75 persen dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan

d. 100 persen dari aktiva produktif yang digolongkan macet

Besarnya rasio APYD dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

21

APYD =Aktiva Produktif yang Diklasifikan

Total Aktiva Produktif x 100%…………… (7)

4. Aktiva Produktif Bermasalah (APB)

Menurut Taswan (2010:548), RasioAktiva Produktif Bermasalah digunakan untuk

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif

bermasalah terhadap total aktiva produktif. Semakin tinggi rasio ini maka semakin

besar jumlah aktiva produktif bank yang bermasalah sehingga menurunkan tingkat

pendapatan bank dan berpengaruh pada kinerja bank. Aktiva produktif bermasalah

adalah aktiva produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Dalam Taswan (2010:548), rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐴𝑃𝐵 =𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓𝑥 100%…………… (8)

Pada penelitian ini rasio kualitas aktiva produktif yang digunakan adalah Non

Performing Loan (NPL), dan Aktiva Produktif Bermasalah (APB).

C. Aspek Sensitivitas

1. Interest Rate Risk (IRR)

Menurut Veithzal Rivai (2013:413), Risiko Tingkat Bunga adalah potensial

kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga dipasar yang berlawanan

dengan posisi atau transaksi bank yang mengandung risiko bunga.

Dampak dari berubahnya tingkat bunga akan menurunkan nilai pasar, surat-surat

berharga.

a. Komponen yang termasuk dalam IRSA (Interest Rate Sensitive Assets)

yaitu Sertifikat Bank Indonesia, Giro pada bank lain, Penempatan pada

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

22

bank lain, Surat berharga yang dimiliki, Kredit yang diberikan, Obligasi

Pemerintah dan Penyertaan.

b. Komponen yang termasuk dalam IRSL (Interest Rate Sensitive

Liabilities) yaitu : Giro, Tabungan, Deposito, Sertifikat Deposito,

Simpanan dari Bank Lain, Surat Berharga yang diterbitkan dan

Pinjaman yang diterima.

Interest Rate Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus Dalam SEBI

No.13/30/DPNP sebagai berikut :

IRR =Interest Sensivitie Asset

Interest Sensivitive Liability x 100%…………… (10)

2. Posisi Devisa Netto (PDN)

Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan pengaturan perbankan mendasarkan

pada prinsip kehati-hatian, yang salah satunya menetapkan ketentuan adanya

kewajiban untuk memelihara Posisi Devisa Netto (PDN). PDN merupakan rasio

perbandingan selisih bersih antara aktiva dan pasiva valuta asing setelah

memperhitungkan rekening-rekening administratifnya terhadap modal bank.

Untuk menghitung rasio ini digunakan rumus dalam SEBI No.13/30/DPNP

tanggal 16 Desember 2011,rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

PDN = Aktiva Valas − Passiva Valas + selisih off balance sheet

Modal x 100% … (11)

Komponen dari Posisi Devisa Netto :

a) Aktiva Valas

- Giro pada bank lain

- Penempatan pada bank lain

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

23

- Surat berharga yang dimiliki

- Kredit yang diberikan

b) Pasiva Valas

- Giro

- Simpanan Berjangka

- Surat berharga yang diterbitkan

- Pinjaman yang diterima

c) Off Balance Sheet

- Tagihan dan Kewajiban Komitmen Kontijensi ( Valas )

d) Modal ( yang digunakan dalam perhitungan rasio PDN adalah ekuitas )

- Modal Disetor

- Agio (Disagio)

- Opsi Saham

- Modal Sumbangan

- Dana Setoran modal

- Selisih Penjabaran Laporan Keuangan

- Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap

- Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi dari Surat Berharga

- Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan

- Pendapatan Komprehensif Lainnya

- Saldo Laba (Rugi)

Pada penelitian ini rasio sensitifitas terhadap pasar yang digunakan adalahInterest

Risk Ratio(IRR).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

24

D. Aspek Rentabilitas

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:118) Rentabilitas bank adalah alat

untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang

dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu rasio – rasio ini juga dapat

digunakan dalam mengukur tingkat kesehatan bank. Adapun rasio – rasio

rentabilitas yang digunakan antara lain :

1. Return On Assets (ROA)

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:120) Return On Asset adalah rasio yang

mengukur kemampuan manajemen untuk meningkatkan atau memperoleh laba

(profit). Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolahan aset yang dilakukan

oleh bank yang bersangkutan. Merupakan perbandingan antara jumlah keuntungan

yang diperoleh bank selama masa tertentu dengan jumlah harta yang mereka

miliki. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut

dari segi penggunaan asset.

Rumus yang digunakan dalam rasio ini adalah :

ROA =Laba Sebelum Pajak

Total Aktiva x 100%…………… (12)

2. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:119-120) BOPO adalah perbandingan

antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan

untuk mengukur juga agar mengetahui tingkat efisiensi dan kemampuan bank

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

25

dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Semakin kecil BOPO semakin kecil

kondisi bank. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

BOPO =Biaya Operasional

Pendapatan Operasional x 100%…………… . (13)

3. Gross Profit Margin (GPM)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui presentasi laba dari kegiatan usaha murni

dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya (Kasmir, 2008:297).

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :

GPM =Pendapatan Operasional − Biaya Operasional

Pendapatan Operasional x 100%…………… (14)

4. Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini merupakan rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang

diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan

pokoknya (Kasmir, 2008;298).

Besarnya Net Profit Margin dapat dirumuskan sebagai berikut :

NPM =Laba Bersih

Pendapatan Operasional x 100%…………… (15)

Sebagaimana halnya dengan perhitungan rasio sebelumnya, rasio NPM pun

mengacu kepada pendapatan operasional bank yang terutama berasal dari kegiatan

pemberian kredit yang dalam praktiknya memiliki berbagai resiko, seperti resiko

kredit (kredit bermasalah dan kredit macet), bunga (negative spread), kurs valas

(jika kredit diberikan dalam valas) dan lain-lain.

5. Return On Equity (ROE)

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:118), Return On Equity (ROE) merupakan

perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

26

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk

memperoleh laba bersih dari kegiatan operasional. Besarnya Return On Equity

dapat dirumuskan sebagai berikut :

ROE =Laba Setelah Pajak

Modal Inti x 100%…………… (16)

Pada penelitian ini rasio rentabilitas yang digunakan yaitu Return On Assets

(ROA),Return On Equity(ROE) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional(BOPO).

E. Aspek Permodalan

Menurut Kasmir (2008:293), solvabilitas merupakan ukuran kemampuan

bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bias juga dikatakan

rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi

bagi pihak manajemen bank tersebut.

Permodalan yang cukup (CapitalAdequacy) adalah berkaitan dengan

penyediaan modal sendiri yang diperlukanuntuk menutup risiko kerugian yang

mungkin timbul dari penanaman dana dalam aktiva – aktiva produktif yang

mengandung risiko nserta utuk pembiayaanpenanaman dalam benda tetap dan

investasi. Oleh karena itu, semakin tinggi riskmargin-nya, yang berarti semakin

banyak modal yang harus disediakan.Modal bank terdiri dari dua komponen

besar, yaitu :

1. Modal Inti

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dancadangan

yang dibentuk dari laba setelah pajak :

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

27

a. Modal disetor

adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya

b. Agio saham

adalah selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank

sebagaiakibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

c. Cadangan umum

adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau

lababersih dikurangi pajak dan mendapat persetujuan rapat

umumpemegang saham atau rapat anggota sesuai anggaran dasar

masing –masing.

d. Cadangan tujuan

adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang oleh rapat

umumpemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk

tidakdibagikan.

e. Laba ditahan

adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak.

f. Laba tahun lalu

adalah laba bersih setelah dikurangi pajak dan belum

ditentukanpenggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau rapat

anggota.

g. Laba tahun berjalan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

28

adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelahdikurangi

taksiran utang pajak.

2. Modal Pelengkap

Terdiri atas cadangan – cadangan yang tidak dibentuk dari laba setelahpajak

dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal,seperti:

a. Cadangan revolusi aktiva tetap

adalah cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali

aktivatetap.

b. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan

adalah cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugitahun

berjalan.

c. Modal Kuasi

Modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki

sifatseperti modal.

d. Pinjaman subordinasi

pinjaman yang harus memenuhi berbagai syarat, seperti ada

perjanjiantertulis antara pihak bank dan pemberi pinjaman.

Adapun fungsi dari modal adalah :

1. Sebagai ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian –

kerugian yang tidak dapat dihindarkan.

2. Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan

usahasampai batas tertentu, karena sumber – sumber dana dapat juga

berasal darihutang penjualan aset yang tidak dipakai dan lain – lain.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

29

3. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang

dimilikioleh para pemegang sahamnya.

4. Dengan modal yang mencukupi kemungkinan manajemen bank

yangbersangkutan untuk dapat bekerja dengan tingkat efisien yang tinggi.

Beberapa rasio yang umum digunakan dalam melakukan analisis

permodalanadalah sebagai berikut :

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Menurut Lukman Dendawijaya (2009:121), CAR adalah rasio yang digunakan

untuk memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

oleh dana yang berasal dari modal sendiri yang dimiliki oleh bank, disamping itu

diperoleh dari sumber-sumber dana diluar bank seperti dana masyarakat,

pinjaman/hutang dan lain-lain. Dengankata lain CAR adalah rasio kinerja bank

untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva

yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan.

Risiko dapat dihitung dengan rumus :

CAR =Modal bank

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko x 100%…………… (17)

Adapun langkah – langkah perhitungan penyediaan modal minimum bankadalah

sebagai berikut :

1. ATMR aktiva neraca administratif dihitung dengan cara

mengalikannilai masing – masing aktiva yang bersangkutan dengan

bobot risikodari masing – masing pos aktiva neraca tersebut.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

30

2. ATMR neraca administratif dihitung dengan cara mengalikan

nilainominal rekening administratif yang bersangkutan dengan

risiko darimasing – masing rekening tersebut.

3. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva administratif.

4. Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara

modalbank (Modal inti + Modal pelengkap) dan Total ATMR.

5. Hasil perhitungan rasio terbatas, lalu dibandingkan dengan

kewajibanpenyediaan modal minimum (yakni sebesar 8 persen).

Berdasarkanperbandingan tersebut, dapatlah diketahui apakah bank

yangbersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR atau tidak. Jika

hasilperbandingan antara perhitungan rasio modal dan kewajiban

minimumsama dengan 100 persen atau lebih, modal bank yang

bersangkutantelah memenuhi ketentuan CAR. Sebaliknya jika

hasilnya kurang dari100 persen modal bank tersebut tidak

memenuhi ketentuan CAR.

2. Primary Ratio(PR)

Primary Ratio merupakan perbandingan antara modal sendiri dan total aktiva.

Rasio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana modal yang tersedia

dapat menutupi atau mengimbangi total aktivanya. Rasio ini berguna untuk

memberikan indikasi apakah permodalan yang telah ada memadai.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

PR =Modal Sendiri

Total Aktiva x 100%…………… (18)

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

31

3. Risk Asset Ratio(RAR)

Rasio ini hampir sama dengan Primary Ratio, tetapi lebih dikonsentrasikan pada

kemungkinan penurunan dari total aset. Besarnya Risk Asset Ratio dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

RAR =𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 − 𝐶𝑎𝑠ℎ − 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠𝑥 100%…………… (19)

4. Capital Asset (CA)

Rasio ini maksud dan kegunaannya sama dengan Risk Asset Ratio, tetapi lebih

ditujukan kepada kemungkinan penurunan dari aset yang mempunyai risiko lebih

besar. Besarnya capital asset dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

CA =Total Assets − Cash − Securuties − Other Low Risk Assets

Equity Capitalx100% … (20)

5. Capital Ratio

Rasio ini menunjukkan besarnya modal yang dapat dipergunakan untuk menutupi

kegagalan kredit. Besarnya Capital Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

CR =Total Modal

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑥 100%…………… (21)

5. Aktiva tetap terhadap Modal

Rasio ini menunjukkan manajemen bank dalam menentukan besarnya aktiva tetap

dan inventaris yang dimiliki bank yang bersangkutan terhadap modal bank. Rasio

ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Rasio Aktiva ttp thdp modal =Aktiva Tetap dan Investasi

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙𝑥 100%…… (22)

Pada penelitian ini rasio permodalan yang digunakan adalah Primary Ratio (PR).

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

32

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

BANK PEMERINTAH

LAPORAN KEUANGAN

LIKUIDITAS: LDR IPR

KUALITAS AKTIVA:

NPL APB

SENSIVITAS: IRR

RENTABILITAS: ROA ROE

BOPO

PERMODALAN: PR

APAKAH ADA PERBEDAAN?

LAPORAN KEUANGAN

SENSIVITAS: IRR

KUALITAS AKTIVA:

NPL APB

LIKUIDITAS: LDR IPR

RENTABILITAS: ROA ROE

BOPO

PERMODALAN: PR

BANK SWASTA NASIONAL DEVISA

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

33

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusanmasalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Loan Deposite Ratio

(LDR)antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Investing Policy Ratio

(IPR) antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada Primary Ratio (PR) antara Bank

Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Non Performing

Loan(NPL)antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional

Devisa.

5. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Aktiva Produktif

Bermasalah (APB) antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta

Nasional Devisa.

6. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Return On Aset (ROA)

antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

7. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Return On

Equity(ROE)antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional

Devisa.

8. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional(BOPO)antara Bank Pemerintah dan Bank Umum

Swasta Nasional Devisa.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.perbanas.ac.id/2115/4/BAB II.pdf · Menurut Taswan (2010:548), PPAP adalah hasil perbandingan antara penyisihan penghapusan

34

9. Terdapat perbedaan yang signifikan pada variable Interest Rate Risk (IRR)

antara Bank Pemerintah dan Bank Umum Swasta Nasional Devisa.