BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

23
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja adalah periode pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah masa kanak - kanak dan sebelum masa dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Batasan usia remaja menurut WHO adalah usia 12 18 tahun. Selama periode reproduksi kehidupan, seorang wanita akan mengalami haid atau menstruasi. Salah satu gangguan yang berhubungan dengan haid adalah sindroma prahaid. Menurut International Classification of Diseases (ICD)10 yang dikeluarkan WHO, sindroma prahaid tercantum sebagai kelainan ginekologi yang terkait dengan organ kelamin wanita dan siklus haid. Gejala - gejala sindroma prahaid terdiri dari gejala emosional, gejala fisik dan gejala perilaku serta dapat bervariasi berdasarkan intensitas. Keluhan yang muncul di antaranya adalah cemas, lelah, susah konsentrasi, susah tidur, hilang energi, nyeri kepala, nyeri perut dan nyeri pada payudara. Sindroma prahaid memiliki tingkat morbiditas tinggi dan mengurangi kualitas hidup usia reproduksi. Walaupun sindroma prahaid tidak mengancam nyawa, namun dapat memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental seorang wanita. Premenstruasi sindrom adalah keluhan-keluhan yang dirasakan seperti rasa cemas, depresi, suasana hati yang tidak stabil, kelelahan, pertambahan berat badan, rasa malas, sakit pada payudara, kejang dan nyeri punggung yang dapat Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Premenstruasi Sindrom

Remaja adalah periode pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi

setelah masa kanak - kanak dan sebelum masa dewasa. Masa remaja merupakan

masa peralihan yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental,

emosional, dan sosial. Batasan usia remaja menurut WHO adalah usia 12 – 18

tahun. Selama periode reproduksi kehidupan, seorang wanita akan mengalami

haid atau menstruasi.

Salah satu gangguan yang berhubungan dengan haid adalah sindroma

prahaid. Menurut International Classification of Diseases (ICD)10 yang

dikeluarkan WHO, sindroma prahaid tercantum sebagai kelainan ginekologi yang

terkait dengan organ kelamin wanita dan siklus haid. Gejala - gejala sindroma

prahaid terdiri dari gejala emosional, gejala fisik dan gejala perilaku serta dapat

bervariasi berdasarkan intensitas.

Keluhan yang muncul di antaranya adalah

cemas, lelah, susah konsentrasi, susah tidur, hilang energi, nyeri kepala, nyeri

perut dan nyeri pada payudara. Sindroma prahaid memiliki tingkat morbiditas

tinggi dan mengurangi kualitas hidup usia reproduksi. Walaupun sindroma

prahaid tidak mengancam nyawa, namun dapat memengaruhi produktivitas dan

kesehatan mental seorang wanita.

Premenstruasi sindrom adalah keluhan-keluhan yang dirasakan seperti rasa

cemas, depresi, suasana hati yang tidak stabil, kelelahan, pertambahan berat

badan, rasa malas, sakit pada payudara, kejang dan nyeri punggung yang dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

8

timbul sekitar 7-10 hari sebelum datangnya haid dan memuncak pada saat haid

timbul (Bardosono, 2006).

Premenstruasi Sindrom (PmS) secara luas diartikan sebagai gangguan

siklik berulang berkaitan dengan variasi hormonal perempuan dalam siklus

menstruasi, yang berdampak pada emosional dan kesejahteraan fisik dari jutaan

perempuan selama masa reproduksi seorang perempuan. Sindrom ini ditandai

dengan kelompok tanda dan gejala yang kompleks, yang terjadi selama fase luteal

dari siklus menstruasi dan berkurang segera setelah menstruasi. Gejala ini

umumnya akan muncul kembali pada menstruasi yang akan datang (Jacobs-Thys,

2000).

Premenstruasi sindrom ini meliputi gangguan mental dan somatik yang

berat yang muncul secara siklik terutama pada fase premenstruasi yang secara

signifikan menghambat aktivitas sehari-hari. Kumpulan dari gejala gejala tersebut

muncul pada fase luteal pada siklus menstruasi (1 sampai 2 minggu sampai

terjadinya menstruasi) dan gejala tersebut hilang setelah terjadinya menstruasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Borenstein J et al pada wanita di Amerika

Serikat menunjukkan hubungan antara sindrom premenstruasi dan tingkat ketidak

hadiran pekerja meningkat pada waktu kerja, sehingga menurunkan efisiensi

produktifitas pada waktu bekerja dan pada akhirnya akan menjadi masalah dalam

pembayaran gaji para wanita dengan sindrom premenstruasi.

Kemungkinan penyebab dari sindrom ini yaitu gangguan pada

metabolisme neurotransmitter (dopamin, serotonin), ketidakseimbangan endokrin

(estrogen, gestagen, prolactin), metabolisme prostaglandin yang abnormal, dan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

9

abnormalitas pada regulasi kalsium dan vitamin D (kalsium, magnesium, dan

vitamin D terkait dengan siklus menstruasi secara dinamis).

2.4.3 Faktor-faktor yang Meningkatkan Resiko

Adapun faktor-faktor yang meningkatkan resiko premenstruasi sindrom

(Joseph, 2010), yaitu :

1. Diet

Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat,

minuman bersoda, produk susu dan makanan olahan dapat memperberat

gejala PmS (Rayburn, 2001). Penurunan asupan garam dan karbohidrat dapat

mencegah edema (bengkak). Penurunan konsumsi kafein juga dapat

menurunkan ketegangan, kecemasan dan insomnia. Pola makan disarankan

lebih sering namun dalam porsi kecil karena berdasarkan bukti bahwa selama

periode premenstruasi terdapat gangguan pengambilan glukosan untuk energi.

Pola konsumsi atau intake karbohidrat yang berlebihan dapat meningkatkan

resiko terjadinya PmS , penelitian Masho al et ( 2005 ) menyebutkan intake

karbohidrat yang berlebihan dapat meningkatkan resiko kejadian PmS.

Karena

dengan kelebihan karbihidrat akan mengalami kenaikan berat badan, sehingga

rentan terkena PmS.

2. Defisiensi zat gizi makro dan mikro

Defisiensi zat gizi makro (energi, protein) dan zat gizi mikro, seperti kurang

vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng,

mangan, asam lemak linoleat (Karyadi, 2007). Junk food kini semakin banyak

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

10

digemari tidak hanya sebagai makanan utama namun juga sebagai makanan

selingan. Makanan ini mudah diperoleh dan disamping itu juga lebih

bergengsi karena pengaruh iklan, disebut sampah karena kandungan lemak

jenuh, kolesterol dan natrium tinggi serta junk food ini juga rendah akan zat

gizi. Proporsi lemak lebih dari 50% total kalori yang terkandung dalam

makanan itu (Arisman, 2007).

3. Status perkawinan

Status perkawinan dan status kesehatan juga mempunyai keterkaitan. Wanita

yang telah menikah pada umumnya mempunyai angka kesakitan dan

kematian yang lebih rendah dan biasanya mempunyai kesehatan fisik dan

mental yang lebih baik daripada wanita yang tidak menikah (Burman &

Margolin dalam Haijiang Wang, 2005).

Sebuah penelitian pada tahun 1994 yang berjudul Biological, Social and

Behavioral Factors Associated with Premenstrual Syndrome yang melibatkan

874 wanita di Virginia menemukan fakta bahwa mereka yang telah menikah

cenderung mempunyai resiko yang lebih kecil untuk mengalami PmS (3,7%)

dari pada mereka yang tidak menikah (12,6%) (Deuster, 1999 dalam

Maulana, 2008).

4. Usia

PmS semakin mengganggu dengan semakin bertambahnya usia, terutama

antara usia 30-45 tahun. Faktor resiko yang paling berhubungan dengan PmS

adalah faktor peningkatan umur, penelitian menemukan bahwa sebagian besar

wanita yang mencari pengobatan PmS adalah mereka yang berusia lebih dari

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

11

30 tahun (Cornforth, 2000 dalam Maulana). Walaupun ada fakta yang

mengungkapkan bahwa sebagian remaja mengalami gejala-gejala yang sama

dan kekuatan PmS yang sama sebagaimana yang dialami oleh wanita yang

lebih tua (Freeman, 2007 dalam Maulana, 2008).

5. Stres

Stres dapat berasal dari internal maupun eksternal dalam diri wanita . Stres

merupakan predisposisi pada timbulnya beberapa penyakit, sehingga

diperlukan kondisi fisik dan mental yang baik untuk menghadapi dan

mengatasi serangan stres tersebut. Stres mungkin memainkan peran penting

dalam tingkat kehebatan gejala premenstrual syndrome (PmS) (Mulyono dkk,

2001 dalam Maulana, 2008).

6. Kebiasaan merokok dan minum alkohol

7. Kurang berolah raga dan aktivitas fisik

2.4.4 Gejala Premenstruasi Sindrom

Terdapat banyak gejala yang dihubungkan dengan sindrom premenstruasi.

Namun, gejala yang paling sering adalah gejala iritabilitas ( mudah tersinggung)

dan disforia (perasaan sedih ). Gejala mulai dirasakan 7- 10 hari menjelang

menstruasi berupa gejala fisik maupun psikis yang mengganggu aktifitas sehari-

hari dan menghilang setelah menstruasi .

Menurut Andrews (2010) gejala PmS (premenstruasi sindrom) sangat

banyak dan bermacam-macam serta dapat mempengaruhi hampir semua sistem

tubuh. Gejala sering dikelompokkan ke dalam tiga kategori dan wanita sering

mengalami perpaduan dari setiap kelompok :

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

12

1. Gejala Fisik

Gejala fisik yang khas yang dialami wanita ketika PmS yaitu diantaranya :

a. Nyeri tekan dan pembengkakan payudara

b. Perut kembung

c. Edema perifer

d. Sakit kepala dan migrain

e. Rasa panas dan kemerahan pada wajah serta leher

f. Limbung

g. Palpitasi

h. Gangguan penglihatan

i. Ketidaknyamanan panggul

j. Perubahan pola buang air besar

k. Perubahan nafsu makan

l. Mual

m. Jerawat atau lesi kulit

n. Penurunan koordinasi

2. Gejala Psikologis

Banyak wanita merasa bahwa manisfestasi psikologis PmS merupakan

gejala yang paling sulit ditoleransi karena mereka sering merasa diluar

kendali, dan sangat bingung dengan perilakunya sendiri. Gejala Psikologis

yang paling umum diantaranya yaitu :

a. Tegang

b. Irritabilitas

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

13

c. Depresi

d. Perubahan alam perasaan

e. Ansietas

f. Gelisah

g. Letargi

h. Penurunan libido

i. Penurunan konsentrasi

3. Gejala Perilaku

Berbagai perubahan perilaku dilaporkan bertambah selama fase PmS.

Perubahan itu meliputi agoraphobia, bolos, kehilangan konsentrasi,

penurunan penampilan kerja, dan penghindaran aktivitas sosial.

2.1.3 Tipe-tipe Premenstruasi Sindrom

Menurut Guy E Abraham et al gejala-gejala klinis yang di jumpai pada

sindrom premenstruasi di bagi menurut gejala yaitu : tipe A, H, C dan tipe D.

Sekitar 80 % merupakan gangguan premenstruasi sindrom tipe A, sedangkan tipe

H sekitar 60%, premenstruasi sindrome tipe C sebanyak 40 % dan premenstruasi

sindrom tipe D sebanyak 20 % kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala

gabungan misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

Adapun gejala dari setiap tipe premenstruasi sindrom, yaitu :

1. Tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti cemas, sensitif, saraf tegang,

perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai

sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

14

seimbangnya hormon estrogen dan progesteron, dan dijumpai kadar estrogen

terlalu tinggi dibandingkan dengan progesteron.

2. Tipe H ( hyperhydration ) memiliki gejala edema (pembengkakan, perut

kembung nyeri pada payudara, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan

berat badan sebelum haid). Gejala dari tipe ini dapat juga dirasakan

bersamaan dengan tipe sindrom premenstruasi tipe lain. Pembengkakan ini

terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena

tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Terapi untuk tipe ini

yaitu pemberian obat diuretik untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan

natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada.

3. Tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makan yang

manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula).

Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah

banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar,

pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena

pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin

mengkonsumsi makanan manis disebabkan stres, tinggi garam dalam diet

makanan, tidak terpenuhinya asam lemak essensial (omega 6) atau kurangnya

magnesium.

4. Tipe D (depression) ditandai dengan gejala depresi, ingin menangis, lemah,

gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata

(verbalisasi), bahkan kadang- kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau

mencoba bunuh diri. Biasanya premenstruasi sindrom tipe D berlangsung

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

15

bersamaan dengan sindrom premenstruasi tipe A, hanya sekitar 3 % dari

seluruh tipe sindrom premenstruasi benar-benar murni tipe D. Sindrom

premenstruasi tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon

progesteron dan estrogen, dimana hormon progesteron dalam siklus haid

terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi sindrom

premenstruasi tipe D dengan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penimbunan

timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B terutama B6.

2.1.4 Penanganan Premenstruasi Sindrom

Adapun cara penanganan yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Edukasi dan konseling

Tatalaksana pertama kali adalah meyakinkan seorang wanita bahwa wanita

lainnya pun ada yang memiliki keluhan yang sama ketika menstruasi.

Pencatatan secara teratur siklus menstruasi setiap bulannya dapat memberikan

gambaran seorang wanita mengenai waktu terjadinya pre-menstrual

syndrome. Sangat berguna bagi seorang wanita dengan pre-menstrual

syndrome untuk mengenali gejala yang akan terjadi sehingga dapat

mengantisipasi waktu setiap bulannya ketika ketidakstabilan emosi sedang

terjadi.

2. Modifikasi gaya hidup

Wanita dengan gejala ini sebaiknya mendiskusikan masalahnya dengan orang

terdekatnya, baik pasangan, teman, maupun keluarga. Terkadang konfrontasi

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

16

atau pertengkaran dapat dihindari apabila pasangan maupun teman mengerti

dan mengenali penyebab dari kondisi tidak stabil wanita tersebut.

3. Diet

Penurunan asupan garam dan karbohidrat (nasi, kentang, roti) dapat

mencegah edema (bengkak) pada beberapa wanita. Penurunan konsumsi

kafein (kopi) juga dapat menurunkan ketegangan, kecemasan dan insomnia

(sulit tidur). Pola makan disarankan lebih sering namun dalam porsi kecil

karena berdasarkan bukti bahwa selama periode premenstruasi terdapat

gangguan pengambilan glukosa untuk energi. Menjaga berat badan, karena

berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita

premenstruasi sindrom (PmS).

4. Obat-obatan

Apabila gejala premenstruasi sindrom begitu hebatnya sampai mengganggu

aktivitas sehari-hari, umumnya modifikasi hidup jarang berhasil dan perlu

dibantu dengan obat-obatan.

a. Asam mefenamat (500 mg, 3 kali sehari) berdasarkan penelitian dapat

mengurangi gejala premenstrual syndrome seperti dismenorea dan

menoragia (menstruasi dalam jumlah banyak) namun tidak semua. Asam

mefenamat tidak diperbolehkan pada wanita yang sensitif dengan aspirin

atau memiliki risiko ulkus peptikum.

b. Kontrasepsi oral dapat mengurangi gejala premenstrual syndrome seperti

dismenorea dan menoragia, namun tidak berpengaruh terhadap

ketidakstabilan mood. Pada wanita yang sedang mengkonsumsi pil KB

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

17

namun mengalami gejala premenstruasi sindrom sebaiknya pil KB

tersebut dihentikan sampai gejala berkurang.

c. Obat penenang seperti alparazolam atau triazolam, dapat digunakan pada

wanita yang merasakan kecemasan, ketegangan berlebihan, maupun

kesulitan tidur.

d. Obat anti depresi hanya digunakan bagi mereka yang memiliki gejala

premenstrual syndrome yang parah

Cara pencegahan premenstruasi sindrom yang dapat dilakukan menurut

Kinanti (2009), yaitu :

1. Melakukan diet yang sehat, mengkonsumsi buah dan sayuran atau

mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung cukup vitamin dan

mineral seperti vitamin A, B6, E serta kalsium.

2. Melakukan olahraga dan aktifitas secara teratur

3. Menghindari dan mengatasai stres

4. Menjaga berat badan, karena berat badan yang berlebih dapat meningkatkan

resiko menderita PmS

5. Mencatat jadwal siklus haid serta kenali gejala PmS

6. Memperhatikan apakah sudah dapat mengatasi PmS pada siklus-siklus datang

bulan berikutnya.

Menurut Barizad (2005) dampak gejala PmS, yang tidak tertangani

dengan baik dapat mengakibatkan :

1. Mengakibatkan stres fisik dan psikis. Jika tidak dilakukan penanganan

terhadap stres tersebut maka dapat mengakibatkan deplesimagnesium.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

18

Deplesi ini dapat mengakibatkan kerapuhan tulang dan meningkatnya resiko

osteoporosis. Jika hal ini terjadi maka resiko patah tulang akibat tulang yang

keropos menjadi lebih besar.

2. PmS yang sudah parah dan tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut

menjadi Pra Menstrual Dysphoric Disorder (PMDD) menyatakan bahwa

wanita yang mengalami PMDD mengalami kegagalan penyesuaian sosial dan

pengurangan kualitas kehidupan. Kegagalan ini berupa gangguan pada diri

wanita itu sendiri yang berupa emosi yang tidak stabil dan rasa cepat marah.

Kondisi ini menyebabkan wanita tersebut menjadi lebih sering marah ketika

mengalami menstruasi sehingga membuat orang lain tidak nyaman untuk

berinteraksi.

Menurut Joseph (2010) pendekatan terapi untuk mengatasi PmS (Pre

Menstrual Syndrome) dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Terapi non hormon

a. Anjuran untuk sering mengkonsumsi karbohidrat

b. Pemberian vitamin B6

c. Evening primrose oil (untuk gejala pada payudara)

d. Mineral (Ca dan Mg) mungkin bermanfaat

e. Terapi alternative (olahraga dan relaksasi)

f. Psikoterapi

g. Obat psikotropik

h. Diuretik (spironolakton)

i. Inhibitor Pg (asam mefenamat dan natrium naproksen)

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

19

2. Terapi hormon

a. Progesteron/progestogen

b. Estrogen

c. Danazol

d. Analog agonis GnRH

e. Bromokriptin

f. Pil kontrasepsi oral

Selain pendekatan terapi, Joseph (2010) juga menyebukan ada pendekatan

bedah yaitu dengan dilakukannya histerektomi atau ooforektomi.

2.2 Asupan makanan

Asupan makanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang

dikonsumsi tubuh setiap hari. Umumnya asupan makanan di pelajari untuk di

hubungkan dengan keadaan gizi masyarakat suatu wilayah atau individu.

Mengetahui asupan makanan suatu kelompok masyarakat atau individu

merupakan salah satu cara untuk menduga keadaan gizi kelompok

masyarakat atau individu yang bersangkutan. (Sumarno, dkk dalam Gizi

Indonesia 1997).

Kekurangan beberapa zat gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro

dapat menyebabkan premenstruasi sindrom. Beberapa zat gizi yang berpengaruh

terhadap kejadian premenstruasi sindrom (Redei, 1995) adalah :

1. Karbohidrat

Karbohidrat berkaitan dengan premenstruasi sindrom terutama dalam

mengatasi masalah perubahan mood, hal ini karena karbohidrat secara konsisten

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

20

mempertahankan kadar serotonin sehingga dengan memakan makanan yang

mengandung karbohidrat akan lebih dapat mengendalikan perubahan mood.

Sekitar 80% dari total serotonin dalam tubuh manusia terdapat pada sel

enterochromaffin di usus yang digunakan untuk mengatur gerakan usus. Sisa yang

20% disintesis dalam neuron serotonergik dalam sistem saraf pusat dimana

serotonin memiliki banyak fungsi. Fungsi tersebut daintaranya mengatur mood,

nafsu makan, tidur, serta kontraksi otot.

2. Kalsium

Kalsium membantu tubuh melepaskan hormone endorphin selama masa

menstruasi. Hormon endorphin adalah senyawa kimia yang membuat seseorang

merasa senang atau nyaman (Hankinson, 2005). Endorfin diproduksi oleh tubuh

kita (kelenjar pituitary) yaitu pada saat kita merasa bahagia dan pada saat kita

istirahat yang cukup. Karena endorphin diproduksi oleh tubuh manusia sendiri,

maka hormon ini dianggap sebagai zat penghilang rasa sakit yang terbaik. Selain

itu, kalsium juga memiliki peran untuk mengatur kontraksi otot.

3. Mineral

Mineral seperti seng dan magnesium dapat membantu meringankan gejala

PmS seperti sakit kepala, sakit pinggul, dan ketegangan. (Jasons, 2008).

Magnesium dapat membantu meringankan gejala premenstruasi sindrom seperti

sakit kepala, dan pinggul. Magnesium juga berfungsi untuk membantu dalam

proses penyerapan kalsium. Magnesium merupakan faktor protektif terhadap

kejadian premenstruasi sindrom bersama dengan piridoksin dan niasin

mensintesis konjugasi hormon estrogen. Magnesium berperan meningkatkan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

21

aktivitas enzim glucuronyl transferase yaitu suatu enzim yang terlibat dalam

proses glukuronidasi hepatik estrogen. Pada saat kadar magnesium dalam darah

rendah maka proses ini tidak berjalan dengan baik. Selain berfungsi pada proses

glukuronidasi, magnesium juga berfungsi dalam mengaktivasi piridoksin ke

bentuk aktifnya yaitu pyridoxal phosphate. Menurut Bolte et al (2001),

metabolisme dari magnesium yang abnormal berhubungan dengan gangguan

neuropsikiatri tampak dari gangguan mood dan gejala fisik yang tampak seperti

migraine, epilepsy, nyeri kronik. Dikarenakan magnesium mempunyai hubungan

secara langsung dengan fungsi sel yang normal, maka jika terjadi penurunan

kadar magnesium akan menimbulkan gejala-gejala premenstruasi sindrom.

4. Vitamin B6

Vitamin B6 memiliki dampak modulatori yang signifikan pada produksi

pusat neurotransmitter (misalnya serotonin, GABA) yang mengendalikan ansietas,

depresi, dan persepsi nyeri dan juga berperan dalam biosintesis steroid, yaitu

serotonin. Vitamin B6 berperan sebagai koenzim dan metabolisme protein

termasuk di dalamnya adalah asam amino triptofan yang berkaitan dengan

serotonin. Serotonin berperan penting pada kejadian premenstruasi sindrom. Saat

kadar vitamin B6 dalam darah rendah, maka biosintesis serotonin terganggu,

sehingga memicu ovulasi terlalu awal dan terjadi pergantian pola estrogen dan

progesterone. Vitamin B6 memberikan efek rileks dan tenang menjelang

menstruasi dan mengontrol produksi serotonin yang penting dalam

mengendalikan perasaan seseorang. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan

beberapa permasalahan seperti depresi, kebingungan, kejang, kelemahan otot ,

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

22

sulit berkonsentrasi dan bahkan anemia. Beberapa penelitian menunjukkan dosis

vitamin B6 hingga 200 mg/hari kemungkinan besar bermanfaat untuk mengobati

gejala-gejala premenstruasi.

5. Vitamin E

Vitamin E dapat berguna dalam mengurangi ketegangan pada payudara

yang merupakan salah satu gejala PmS (Jacobs, 2000).

6. Sodium dan kafeine

Makanan yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan retensi

cairan dan memperburuk gejala PmS (Karyadi, 2008). Sedangkan kafeine dapat

menimbulkan kecemasan atau depresi (Rasheed, 2003).

7. Lemak

Dengan mengkonsumsi rendah lemak dan tinggi karbohidrat akan

mengurangi pembengkakan payudara (Paath, 2006).

2.2.2 Angka Kecukupan Gizi bagi Remaja

Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada

Recommended Daily Allowances (RDA). Untuk praktisnya, RDA disusun

berdasarkan perkembangan kronologis bukan kematangan. Karena itu, jika

konsumsi energi remaja kurang dari jumlah yang dianjurkan, tidak berarti

kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilai secara perorangan,

berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,

antropometris, diet, serta psikososial.

Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat. Peningkatan

kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok karena kedua mineral ini

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

23

merupakan komponen penting pembentuk tulang dan otot. Peningkatan kebutuhan

akan energi dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin di atas

kebutuhan semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus

ditambah sejajar dengan pertambahan energi. Vitamin diketahui berperan dalam

proses pelepasan energi dari karbohidrat. Percepatan sintesis jaringan

mengisyaratkan pertambahan asupan vitamin B6, B12, dan asam folat. Asupan

vitamin A, C, dan E juga perlu ditingkatkan selain vitamin D karena perannya

dalam proses pembentukan tulang.

Angka kecukupan gizi (AKG) berguna sebagai patokan dalam penilaian

dan perencanaan konsumsi pangan, serta basis dalam perumusan acuan label gizi.

Angka kecukupan gizi mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan

Iptek gizi dan ukuran antropometri penduduk.

Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan

kalsium, vitamin D, yodium, seng dan kekurangan vitamin, serta mineral lainnya

akan mempengaruhi proses menstruasi dan juga proses reproduksi. Kebutuhan

gizi remaja relatif besar, karena masih mengalami pertumbuhan. Selain itu, remaja

umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibandingkan dengan usia

lainnya, sehingga diperlukan zat gizi lebih banyak. Adapun tabel Angka

Kecukupan Gizi adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

24

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi 2013

Kelompok Umur Energi

(kkal)

Karbo

hidrat

(g)

Protein

(g)

Kalsium

(mg)

Magne

sium

(mg)

Vit.

B6

(mg)

Perempuan 10-12

tahun

2000 275 60 1200 155 1,2

Perempuan 13-15

tahun

2125 292 69 1200 200 1,2

Perempuan 16-18

tahun

2125 292 59 1200 220 1,2

Perempuan 19-29

tahun

2250 309 56 1100 310 1,3

Perempuan 30-49

tahun

2125 323 57 1000 320 1,3

Perempuan 50-64

tahun

1900 285 57 1000 320 1,5

Perempuan 65-80

tahun

1550 252 56 1000 320 1,5

Perempuan >80

tahun

1425 232 55 1000 320 1,5

Sumber : AKG 2013

2.2.3 Makanan dan Premenstruasi Sindrom

Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko terjadinya PmS

adalah diet. Adapun makanan yang harus dihindari dan juga lebih banyak

dikonsumsi saat menjelang haid agar meringankan atau mengurangi risiko PmS

adalah sebagai berikut :

a. Makanan yang harus dihindari

Makanan yang harus dihindari ataupun dikurangi ini dilakukan untuk

meringankan gangguan PmS, seperti :

1. Mengurangi makanan gurih. Lebih baik hindari makanan yang bersifat gurih

atau asin, seperti kentang goreng, atau makanan berbumbu lainnya.

Kandungan garam yang tinggi dalam tubuh akan mempercepat proses

pelepasan air berlebih di dalam tubuh, sehingga tubuh cepat terasa lemas.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

25

2. Kurangi konsumsi makanan tinggi kalium. Kalium ditemukan dalam

makanan seperti ubi jalar yang dapat meningkatkan kemungkinan wanita

mengalami PmS. Mineral ini juga dapat meyebabkan gejala-gejala fisik dan

emosional lainnya seperti kembung, depresi dan mudah tersinggung.

b. Makanan yang harus dikonsumsi

Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa pemilihan asupan makanan

mempengaruhi perkembangan PmS atau bisa jadi mengurangi keparahan

gejalanya. Misalnya, makanan yang kaya kalsium terbukti dapat menurunkan

resiko PmS.

1. Menambah konsumsi serat. Serat dari sayuran dan buah-buahan bisa

membantu mengurangi keluhan PmS. Misalnya, pisang mengandung vitamin

B6 yang mampu mengurangi gejala PmS seperti payudara yang menegang,

retensi air, dan mood yang berubah-ubah. Sedangkan nenas, kaya akan

vitamin A, B, dan C, serta mangan. Mineral ini telah terbukti mampu

meningkatkan mood dan mengurangi retensi air, sehingga terbebas dari

masalah perut kembung.

2. Memperbanyak minum air putih. Hindari minum terlalu banyak gula, kafein,

cokelat, dan es. Kondisi dingin dalam tubuh tidak baik untuk aliran darah.

Sebaiknya minum air putih hangat untuk memperlancar aliran darah.

3. Mengonsumsi zat besi. Saat menstruasi, kita kehilangan 12-15 mg elemen zat

besi. Karena itu, saat menstruasi dianjurkan mengonsumsi vitamin penambah

darah. Selain dengan mengonsumsi vitamin penambah darah, juga bisa

dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Beberapa jenis

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

26

makanan yang mengandung zat besi adalah daging sapi, kambing, ayam,

ikan, ikan tuna, telur, oatmeal, serta berbagai sayuran berwarna hijau. Para

peneliti di Universitas Massachusetts di Amherst menemukan bahwa wanita

dengan asupan zat besi lebih dari 20 miligram per hari ternyata beresiko 35

persen lebih rendah terdiagnosis PmS dibandingkan dengan mereka yang

hanya mengkonsumsi 10 mg per hari.

Menurut Elizabeth Bertone-Johnson, penulis studi juga seorang profesor

epidemologi di UMass Amherst mengatakan bahwa tidak semua bentuk zat

besi sama untuk mengatasi PmS. Ini terutama besi yang ditemukan dalam

makanan dan supemen, besi non-heme yang dapat mengurangi potensi PmS.

Besi heme berasal dari sumber hewani seperti daging merah dan unggas tidak

memiliki efek yang sama. Bertone-Johnson menduga bahwa besi non-heme

memiliki hubungan yang lebih kuat dengan PmS karena lebih mudah untuk

makan makanan yang kaya sumber tanaman dan suplemen. Misalnya, tiga

perempat cangkir sereal yang diperkaya memiliki 18 mg besi non-heme.

Sementara secangkir kacang memiliki 3 sampai 7 mg. Sementara 3 ons

daging sapi hanya memiliki 2 sampai 3 mg zat besi heme. Oleh karena itu,

untuk memenuhi kebutuhan harian zat besi jika hanya dengan mengonsumsi

daging sapi maka haruslah konsumsi daging sapi dalam porsi yang besar.

Selain itu, konsumsi daging sapi dalam jumlah yang banyak tidak dianjurkan

karena mengingat kandungan lemak jenuhnya.

4. Konsumsi vitamin C. Untuk memperkuat daya tahan tubuh, sebaiknya

tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C. Selain jeruk,

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

27

nenas, mangga, atau pepaya, sumber vitamin C ada pada strawberry, brokoli,

semangka, kembang kol, kubis, dan tomat.

5. Konsumsi kalsium. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susan

Thys-Jacobs seorang pakar endokrinologi dari St. Luke, S- Roosevelt

Hospital Center di New York, kalsium juga dapat berperan dalam

meringankan sindrom premenstruasi (PmS). Menurut laporan Archives of

Internal Medicine, diet kaya kalsium dapat menekan risiko terkena PmS

sampai 40%. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa kalsium dan vitamin D

yang membantu absorbsi kalsium dapat mengurangi nyeri hebat pada saat

PmS. Hasil yang didapat menyimpulkan bahwa diet tinggi kalsium dan

vitamin D dapat menolong para wanita terbebas dari PmS. Peningkatan

asupan kalsium mempengaruhi kadar hormon estrogen selama masa

menstruasi. Hal ini dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Penemuan ini

menjelaskan bahwa konsumsi kalsium sangat dianjurkan bagi wanita dengan

atau tanpa PmS.

2.3 Kerangka Teori

Diet yang tidak tepat pada remaja dapat menyebabkan kurangnya asupan

zat gizi yang dibutuhkan. Dalam hal ini yaitu kurangnya asupan zat gizi mikro

seperti kalsium, magnesium dan vitamin B6. Asupan zat gizi mikro memiliki

keterkaitan terhadap premenstruasi sindrom (PmS). Menurut Saryono dan Sejati

(2009), salah satu penyebab PMS adalah kurangnya asupan kalsium, magnesium,

dan vitamin B6.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

28

Kalsium berfungsi dalam mengatur fungsi sel (transmisi saraf, kontraksi

otot, dan pengumpulan darah), mengatur kerja hormon, dan faktor pertumbuhan

(Almatsier, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thys-Jacob (2010)

diketahui bahwa kalsium merupakan salah satu mineral yang terbukti secara

signifikan menghasilkan 50% pengurangan gejala premenstruasi sindrom seperti

gangguan mood, dan perilaku yang berlangsung selama sindrom premenstruasi,

kegelisahan, depresi, dan mual.

Magnesium bertindak sebagai katalisator di dalam sel jaringan lunak, dan

juga termasuk metabolisme zat gizi makro (Almatsier, 2010). Magnesium sangat

baik bagi tubuh, yaitu untuk mengendorkan otot, melemaskan saraf, dan juga

mencegah kerusakan gigi (Almatsier, 2010). Berdasarkan literature review,

didapat bahwa dengan mengkonsumsi 400-800 mg/hari magnesium dapat

mencegah dan menurunkan risiko terjadinya PmS (Lustyk dan Gerrish, 2010).

Vitamin B6 memiliki peran dalam pembentukan serotonin yang berkaitan

dengan gejala PmS. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan berbagai

permasalahan seperti sulit berkonsentrasi, depresi, kelemahan otot, mudah lelah

yang merupakan gejala dari PmS (Almatsier, 2010).

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian

Sumber : Saryono dan Sejati (2010)

Almatsier (2010)

Asupan Makanan

Kalsium

Magnesium

Vitamin B6 Perubahan kadar serotonin

Gejala PmS

Kejadian Premenstruasi Sindrom

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.4 Premenstruasi Sindrom Remaja ...

29

2.4 Kerangka Konsep

Premenstruasi sindrom meliputi gangguan mental dan somatik yang berat

yang muncul secara siklik terutama pada fase premenstruasi yang secara

signifikan menghambat aktivitas sehari-hari.

PmS adalah keluhan-keluhan yang dirasakan seperti rasa cemas, depresi,

suasana hati yang tidak stabil, kelelahan, pertambahan berat badan, rasa malas,

sakit pada payudara, kejang dan nyeri punggung yang dapat timbul sekitar 7-10

hari sebelum datangnya haid dan memuncak pada saat haid timbul (Bardosono,

2006).

Salah satu faktor yang menyebabkan premenstruasi sindrom adalah asupan

makanan remaja yang rendah akan kandungan zat gizi. Perilaku makan remaja

umumnya mengkonsumsi makanan dengan kadar zat gizi mikro yang rendah.

Untuk lebih jelasnya tentang hubungan asupan makanan dengan kejadian PmS,

maka dapat dirumuskan dalam kerangka konsep penelitian berikut :

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

Asupan makanan pada siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Perbaungan diduga dapat

menyebabkan premenstruasi sindrom.

Asupan makanan Premenstruasi sindrom

Universitas Sumatera Utara