BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN...

22
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. Definisi Ulkus Diabetik (diabetic ulcers) Ulkus diabetik merupakan salah satu bentuk dari komplikasi kronik penyakit diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat (Frykberb, 2002). Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah di tungkai dan neuropati perifer akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga klien sering tidak merasakan adanya luka, luka terbuka dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (Waspadji, 2009). Ulkus kaki pada klien diabetes mellitus yang telah berlanjut menjadi pembusukan memiliki kemungkinan besar untuk diamputasi (situmorang, 2009). 2. Klasifikasi Ulkus diabetik Luka diabetes biasa disebut ulkus diabetikum atau luka neuropati. Luka diabetes adalah infeksi, ulkus atau kerusakan jaringan yang lebih dalam yang terkait dengan gangguan neurologis dan vaskuler pada tungkai (WHO, 2001). Kondisi ini merupakan komplikasi umum yang terjadi pada klien yang menderita diabetes mellitus. Dua hal yang dapat menyebakan luka diabetes yaitu adanya neuropati dan penyakit vaskuler (Robert, 2000). Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ulkus Diabetikum

1. Definisi Ulkus Diabetik (diabetic ulcers)

Ulkus diabetik merupakan salah satu bentuk dari komplikasi kronik

penyakit diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang

dapat disertai adanya kematian jaringan setempat (Frykberb, 2002). Ulkus

diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit akibat adanya

penyumbatan pada pembuluh darah di tungkai dan neuropati perifer akibat

kadar gula darah yang tinggi sehingga klien sering tidak merasakan adanya

luka, luka terbuka dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh

bakteri aerob maupun anaerob (Waspadji, 2009). Ulkus kaki pada klien

diabetes mellitus yang telah berlanjut menjadi pembusukan memiliki

kemungkinan besar untuk diamputasi (situmorang, 2009).

2. Klasifikasi Ulkus diabetik

Luka diabetes biasa disebut ulkus diabetikum atau luka neuropati.

Luka diabetes adalah infeksi, ulkus atau kerusakan jaringan yang lebih

dalam yang terkait dengan gangguan neurologis dan vaskuler pada

tungkai (WHO, 2001). Kondisi ini merupakan komplikasi umum yang

terjadi pada klien yang menderita diabetes mellitus. Dua hal yang dapat

menyebakan luka diabetes yaitu adanya neuropati dan penyakit vaskuler

(Robert, 2000).

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

14

Luka diabetes dengan gangren didefinisikan sebagai jaringan

nekrosis atau jaringan mati yang disebabkan oleh karena adanya emboli

pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah

terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang memanjang,

perlukaan (digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar), proses

degenerative (arteriosklorosis) atau gangguan metabolik (diabetes

melitus). (Maryunani,2013).

Pasien diabetes memiliki kecendrungan tinggi untuk mengalami

ulkus kaki diabetik yang sulit sembuh dan risiko amputasi pada tungkai

bawah, keadaan ini memberi beban sosioekonomi baik bagi pasien dan

masyarakat.

3. Etiologi

Menurut Suriadi (2007) dalam Purbianto (2007); Robert (2000)

penyebab dari luka diabetes antara lain:

a. Diabetik neuropati

Diabetik neuropati merupakan salah satu manifestasi dari diabetes

mellitus yang dapat menyebabkan terjadinya luka diabetes. Pada

kondisi ini sistem saraf yang terlibat adalah saraf sensori, motorik dan

otonom. Neuropati perifer pada penyakit diabetes meliitus dapat

menimbulkan kerusakan pada serabut motorik, sensoris dan autonom.

Kerusakan serabut motorik dapat menimbulkan kelemahan otot,

sensoris dan autonom. Kerusakan serabut motorik dapat menimbulkan

kelemahan otot, atrofi otot, deformitas (hammer toes, claw toes,

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

15

kontraktur tendon achilles) dan bersama dengan adanya neuropati

memudahkan terbentuknya kalus. Kerusakan serabut sensoris yang

terjadi akibat rusakanya serabut mielin mengakibatkan penurunan

sensasi nyeri sehingga memudahkan terjadinya ulkus kaki. Kerusakan

serabut autonom yang terjadi akibat denervasi simpatik menimbulkan

kulit kering (anhidrosis) dan terbentuknya fisura kulit dan edema

kaki. Kerusakan serabut motorik, sensoris dan autonom memudahkan

terjadinya artropati Charcot (Cahyono, 2007).

b. Pheripheral vascular diseases

Pada pheripheral vascular disease ini terjadi karena adanya

arteriosklerosis dan ateoklerosis. Pada arteriosklerosis terjadi

penurunan elastisitas dinding arteri sedangkan pada aterosklerosis

terjadi akumulasi “plaques” pada dinding arteri berupa; kolesterol,

lemak, sel-sel otot halus, monosit, pagosit dan kalsium. Faktor yang

mengkontribusi antara lain perokok, diabetes, hyperlipidemia dan

hipertensi.

c. Trauma

Penurunan sensasi nyeri pada kaki dapat menyebabkan tidak

disadarinya trauma akibat pemakaian alas kaki. Trauma yang kecil

atau trauma yang berulang, seperti pemakaian sepatu yang sempit

menyebabkan tekanan yang berkepanjangan dapat menyebabkan

ulserasi pada kaki.

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

16

d. Infeksi

Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes

mellitus, infeksi biasanya terdiri dari polimikroba. Hiperglikemia

merusak respon immunologi, hal ini menyebabkan leukosit gagal

melawan patogen yang masuk, selain itu iskemia menyebabkan

penurunan suplai darah yang menyebabkan antibiotik juga efektif

sampai pada luka.

4. Patofisiologi

Dalam robert (2000); Soeparman (2004) neuropati sensori perifer

dan trauma merupakan penyebab utama terjadinya ulkus. Neuropati lain

yang dapat menyebabkan ulkus adalah neuropati motorik dan otonom.

Neuropati adalah sindroma yang menyatakan beberapa gangguan pada

saraf. Pada pasien dengan diabetes beberapa kemungkinan kondisi dapat

menyebabkan neuropati:

a. pada kondisi hiperglikemia aldose reduktase mengubah glukosa

menjadi sorbitol, sorbitol banyak terakumulasi pada endotel yang

dapat mengganggu suplai darah pada saraf sehingga axon menjadi

atropi dan memperlambat konduksi impuls saraf.

b. pengendapan advanced glycosylation edn-product (AGE-P)

menyebabkan penurunan aktifitas myelin (demielinasi). Neuropati

sensori menyebabkan terjadinya penurunan sensitifitas terhadap

tekanan atau trauma, neuropati motorik menyebabkan terjadinya

kelainan bentuk pada sendi dan tulang. Neuropati menyebabkan

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

17

menurunnya fungsi kelenjar keringat pada perifer yang menyebabkan

kulit menjadi kering dan terbentuknya fisura. Penyakit vaskuler yang

terdiri dari makroangiopati dan mikroangiopati menyebabkan

terjadinya penurunan aliran darah pada organ. Adanya neuropati,

penyakit vaskuler dan trauma menyebabkan terjadinya ulkus pada

ekstremitas.

Selain neuropati penyakit peripheral vascular desease (penyakit vascular

perifer) juga menjadi penyebab terjadinya ulkus. Penyakit vascular perifer

terjadi dari dua, yaitu:

a. mikroangiopati yang merupakan kondisi dimana terjadi penebalan

membran basalis kapiler dan peningkatan aliran darah sehingga

menyebabkan edema neuropati.

b. makroangiopati, yaitu terjadinya ateriosklerosis yang menyebabkan

penurunan aliran darah (iskemia). Trauma dan kerusakan respon

terhadap proses infeksi menjadi penyebab terjadinya luka diabetes

selain neuropati dan penyakit vaskuler perifer.

5. Penilaian ulkus kaki diabetik

Untuk mencegah amputasi kaki dan penyembuhan ulkus

berkepanjangan, maka perlu mengetahui akar penyebabnya. Untuk

mendapatkan data ulkus secara menyeluruh yang akan bermanfaat

didalam perencanan pengobatan, perlu dilakukan penilaian-penilaian

ulkus meliputi : (Van Baal, 2004 ; Khanolkar dkk., 2008).

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

18

a. Penilaian neuropati

Riwayat tentang gejala-gejala neuropati, pemeriksaan sensasi tekanan

dengan Semmes-Weinstein monofilament 10 g, pemeriksaan sensasi

vibrasi dengan garpu tala 128 Hz.

b. Penilaian struktur

Identifikasi kelainan-kelainan struktur atau deformitas seperti

penonjolan tulang di plantar pedis : claw toes, flat toe, hammer toe,

callus, hallux rigidus, charcot foot.

c. Penilaian vaskuler

Riwayat klaudikasio intermiten, perubahan tropi kulit dan otot,

pemeriksaan pulsasi arteri, ABI, Doppler arteri, dilakukan secara

sistematis. Iskemia berat atau kritis, apabila ditemukan tanda infeksi,

kaki teraba dingin, pucat, tidak ada pulsasi, adanya nekrosis, tekanan

darah ankle < 50 mmHg (Ankle Brachial Index < 0,5), TcPO2 <

30mmHg, tekanan darah jari < 30mmHg.

d. Penilaian ulkus

Pemeriksaan ulkus harus dilakukan secara cermat,teliti dan sistematis.

Inspeksi harus bisa menjawab pertanyaan, apakah ulkusnya superfisial

atau dalam, apakah mengenai tulang, sehingga bisa ditetapkan derajat

ulkus secara akurat.

6. Klasifikasi dan derajat ulkus kaki diabetik

Ada beberapa klasifikasi derajat ulkus kaki diabetik dikenal saat ini

seperti, klasifikasi Wagner, University of Texas wound classification

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

19

system (UT), dan PEDIS ( Perfusion, Extent / size, Depth / tissue loss,

Infection, Sensation ). Klasifikasi Wagner banyak dipakai secara luas,

menggambarkan derajat luas dan berat ulkus namun tidak

menggambarkan keadaan iskemia dan pengobatan. Kriteria diagnosa

infeksi pada ulkus kaki diabetik bila terdapat 2 atau lebih tanda-tanda

berikut : bengkak, indurasi, eritema sekitar lesi, nyeri lokal, teraba hangat

lokal, adanya pus (Bernard, 2007 ; Lipsky dkk.,2012). Infeksi dibagi

dalam infeksi ringan (superficial, ukuran dan dalam terbatas), sedang

(lebih dalam dan luas), berat (disertai tanda-tanda sistemik atau gangguan

metabolik). Termasuk dalam infeksi berat seperti gas gangren, selulitis

asenden, terdapat sindroma kompartemen, infeksi dengan toksisitas

sistemik atau instabilitas metabolik yang mengancam kaki dan jiwa

pasien (Zgonis dkk., 2008).

Klasifikasi Wagner ( dikutip dari Oyibo dkk., 2001).

Grade 0 Tidak ada ulkus pada penderita kaki risiko tinggi.

Grade I Ulkus superfisial terlokalisir.

Grade II Ulkus lebih dalam, mengenai tendon, ligamen, otot,sendi, belum

mengenai tulang, tanpa selulitis atau abses.

Grade III Ulkus lebih dalam sudah mengenai tulang sering komplikasi

osteomielitis, abses atau selulitis.

Grade IV Gangren jari kaki atau kaki bagian distal. Grade V Gangren

seluruh kaki.

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

20

B. Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa L.)

1. Jintan hitam

Nama atau sebutan untuk jinten hitam berbeda-beda di setiap

tempat. Di negara-negara Barat disebut dengan black caraway, black seed

dan coriander seeds. Di negara-negara Arab, tanaman ini dikenal dengan

nama habbatussauda (biji hitam). Dalam bahasa Hindi dikenal dengan

nama kalounji. Di Indonesia dan Malaysia diberi nama jinten hitam.

2. Unsur farmakologi jinten hitam (Nigella sativa L.)

Nigella sativa mengandung unsur aktif secara farmakologi yaitu

thymoquinone, ditymoquinone, thymohydroquinone dan thymol yang

berguna untuk memberantas berbagai penyakit pada kondisi akut dan

kronis, zat aktif seperti thymoquinone yang dikandung oleh Nigella sativa

mempunyai efek anti-inflamasi dan menghambat edema serta berfungsi

sebagai antioksidan dan pertahanan imunitas (Gilani, Jabeen & Khan,

2004). Penelitian Yildiz, et al (2008) menyimpulkan bahwa Nigella sativa

dapat menghambat kerusakan sel pada hati tikus. Nigella sativa juga

mengobati dan menyembuhkan luka pada kulit tikus (Zinadah, 2009).

3. Khasiat dan Kegunaan

Berdasarkan beberapa kajian ilmiah hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh para ilmuwan dan pengalaman masyarakat yang

menggunakan, jintan hitam dapat menyembuhkan luka pada kulit,

jerawat, flek, neurodermitis, eksim. Jinten hitam mengandung minyak eter

yang dapat membantu pencernaan dan mengurangi masalah usus, terbukti

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

21

menyembuhkan 70% alergi, termasuk didalamnya alergi debu dan asma,

Nigella sativa memiliki khasiat antitumor dan antikanker tanpa efek

samping seperti yang terjadi pada kemoterapi dan penyinaran.

Memperkuat sistem kekebalan tubuh, memperlambat penuaan sel, mampu

menekan racun dalam tubuh (detoksifikasi), menyembuhkan radang

persendian dan rematik.(Hassan et al, 2004; Padhye et al, 2008).

C. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi

senyawa aktif dari simplisia nabati dan simplisia hewani menggunakan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa

atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang

ditentukan. (DepKes RI,2000).

D. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan

kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda. Prinsip kerja

ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar, senyawa semi

polar dalam pelarut semi polar dan senyawa non polar dalam pelarut non

polar. Secara umum ekstraksi dilakukan secara berturut-turut mulai dengan

pelarut non polar (n-heksan) lalu pelarut yang kepolarannya menengah (diklor

metan atau etil asetat) kemudian pelarut yang bersifat polar (metanol atau

etanol) (Harborne,1987). Ekstraksi digolongkan ke dalam dua bagian besar

berdasarkan fase yang diekstraksi yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi cair

padat terdiri dari beberapa cara yaitu maserasi, perkolasi dan ekstraksi

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

22

sinambung. Senyawa aktif yang terdapat dalam simplisia dapat digolongkan

dalam minyak atsiri, alkaloid, flavanoid, dan lain-lain.

1. Tahapan ekstraksi (DepKes RI, 2000)

a. Pembuatan simplisia

Proses awal pembuatan awal pembuatan ekstrak adalah tahapan

pembuatan serbuk simplisia kering (penyerbukan). Dari simplisia

dibuat derajat kehalusan tertentu. Proses ini dapat mempengaruhi mutu

ekstrak. Makin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektif

dan efisien, namun semakin halus serbuk, maka semakin rumit secara

teknologi peralatan untuk tahapan filtrasi.

b. Cairan pelarut

Cairan pelarut dalam proses ekstrak adalah pelarut yang baik

(optimal) untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau senyawa

aktif, dengan demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan

dan senyawa kandungan lainnya, serta ekstrak hanya mengandung

sebagian besar senyawa kandungan yang diinginkan. Faktor utama

untuk pertimbangan pada pemilihan cairan penyari adalah sebagai

berikut: selektivitas, kemudahan bekerja, keamanan, ekonomis, ramah

lingkungan, dan proses dengan cairan tersebut.

c. Separasi dan pemurnian

Tujuan dari tahapan ini adalah menghilangkan (memisahkan)

senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

23

berpengaruh pada senyawa kandungan yang dikehendaki, sehingga

diperoleh ekstrak yang lebih murni.

d. Pemekatan dan penguapan

Pemekatan berarti peningkatan jumlah partial solute (senyawa

terlarut) secara penguapan pelarut tanpa sampai menjadi kondisi

kering, ekstrak hanya menjadi kental atau pekat.

e. Rendemen

Rendemen adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh

dari simplisia.

2. Metode ekstraksi (DepKes RI, 2000)

Ekstraksi dengan menggunakan pelarut

a. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau

pengadukan pada temperatur ruangan (kamar). Secara teknologi

termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi

keseimbangan.

b. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai

sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses

terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi, tahap

perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus sampai

diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

24

E. Fraksinasi

Fraksinasi merupakan prosedur pemisahan yang bertujuan

memisahkan golongan utama kandungan yang satu dari kandungan yang lain.

Senyawa yang bersifat polar akan masuk ke pelarut polar dan senyawa non

polar akan masuk ke pelarut non polar (DKRI, 2000).

F. Konsentrasi Fraksi

Pada pembuatan stok konsentrasi pada setiap fraksi menggunakan

teknik pengenceran, pengencer yang digunakan adalah DMSO 10% karena

hasil dari ekstraksi terbesar pada jintan hitam adalah berwujud

minyak,pengenceran bertujuan untuk menghasilkan beberapa konsentrasi

ekstrak yang digunakan untuk kadar Hambat maksimum dari fraksi yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri ulkus DM. dalam penelitian ini dibuat

konsentrasi sebanyak 3 konsentrasi yaitu 100%, 50%, dan 10%.

G. Kontrol positif dan negatif

Kontrol adalah suatu kelompok yang berperan untuk membuat

perlakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa eksperimen yang

digunakan dalam penelitian sudah tepat dan dapat menghasilkan perubahan

pada variabel tertentu, pada uji aktivitas mikroba dan bakteri umumnya pada

kontrol positif yang digunakan adalah antibiotik, pada penelitian ini antibiotik

yang digunakan sebagai kontrol positif adalah Klorampenikol 3%, sedangkan

kontrol negatif menggunakan DMSO 10% bertujuan untuk memberi dampak

netral atau tidak memiliki efek pada bakteri,\

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

25

H. Konsep Bakteri

1. Definisi

Bakteri merupakan mikroorganisme prokariotik bersel tunggal

berukuran 0,5-10 µm dan memiliki berbagai macam bentuk, yaitu bola,

batang, spiral, dan elips (Eliot, et al., 2011). Bakteri tersusun atas dinding

sel dan isi sel, berdasarkan komponen penyusun dinding sel bakteri

digolongkan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif.

2. Klasifikasi Bakteri

Pemahaman dari beberapa kelompok organisme, diperlukan

klasifikasi. Tes biokimia, pewarnaan gram, merupakan kriteria yang

efektif untuk klasifikasi. Hasil pewarnaan mencerminkan perbedaan dasar

dan kompleks pada sel bakteri (struktur dinding sel), sehingga dapat

membagi bakteri menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri Gram-positif dan

bakteri Gram-negatif.

a. Bakteri Gram-negatif

(1) Bakteri Gram Negatif Berbentuk Batang (Enterobacteriacea).Bakteri

gram negatif berbentuk batang habitatnya adalah usus manusia dan

binatang.

Enterobacteriaceae meliputi Escherichia, Shigella, Salmonella,

Enterobacter, Klebsiella, Serratia, Proteus). Beberapa organisme

seperti Escherichia coli merupakan flora normal dan dapat

menyebabkan penyakit, sedangkan yang lain seperti salmonella dan

shigella merupakan patogen yang umum bagi manusia.

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

26

(2) Pseudomonas, Acinobacter dan Bakteri Gram Negatif Lain.

Pseudomonas aeruginosa bersifat invasif dan toksigenik,

mengakibatkan infeksi pada pasien dengan penurunan daya tahan

tubuh dan merupakan patogen nosokomial yang penting .

(3) Vibrio Campylobacter, Helicobacter, dan Bakteri lain yang

berhubungan. Mikroorganisme ini merupakan spesies berbentuk

batang Gram-negatif yang tersebar luas di alam. Vibrio ditemukan

didaerah perairan dan permukaan air. Aeromonas banyak ditemukan di

air segar dan terkadang pada hewan berdarah dingin.

(4) Haemophilus, Bordetella, dan Brucella Gram negatif Hemophilis

influenza tipe b merupakan patogen bagi manusia yang penting.

(5) Yersinia, Franscisella dan Pasteurella.

Berbentuk batang pendek Gram-negatif yang pleomorfik. Organisme

ini bersifat katalase positif, oksidase positif, dan merupakan bakteri

anaerob fakultatif (Jawetz,2004).

b. Bakteri Gram-positif

(1) Bakteri gram positif pembentuk spora : Spesies Bacillus dan

Clostridium. Kedua spesies ini terdapat dimana-mana, membentuk

spora, sehingga dapat hidup di lingkungan selama bertahun-tahun.

Spesies Basillus bersifat aerob, sedangkan Clostridium bersifat

anaerob obligat.

(2) Bakteri Gram-positif Tidak Membentuk Spora: Spesies

Corynebacterium, Listeria, Propionibacterium, Actinomycetes.

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

27

Beberapa anggota genus Corynebacterium dan kelompok

Propionibacterium merupakan flora normal pada kulit dan selaput

lendir manusia.

(3) Staphylococcus

Berbentuk bulat, biasanya tersusun bergerombol yang tidak teratur

seperti anggur. Beberapa spesies merupakan anggota flora normal pada

kulit dan selaput lendir, yang lain menyebabkan supurasi dan bahkan

septikemia fatal. Staphylococcus yang patogen sering menghemolisis

darah, mengkoagulasi plasma dan menghasilkan berbagai enzim

ekstraseluler. Tipe Staphylococcus yang berkaitan dengan medis

adalah Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan

Staphylococcus saprophyticus.

(4) Streptococcus

Merupakan bakteri gram-positif berbentuk bulat yang mempunyai

pasangan atau rantai pada pertumbuhannya. Beberapa streptococcus

merupakan flora normal manusia tetapi lainnya bisa bersifat patogen

pada manusia. Ada 20 spesies diantaranya ; Streptococcus pyogenes,

Streptococcus agalactiae, dan jenis Enterococcus (Jawetz,2004).

c. Bakteri pada ulkus diabetik

Masuknya bakteri menjadi awal terjadinya ulkus dan kadar

glukosa yang tinggi menjadi tempat yang strategis untuk

perkembangan bakteri, bakteri yang terdapat pada ulkus diabetik

merupakan bakteri aerob dan anaerob. Anggriawan (2014) melaporkan

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

28

terdapat bakteri aerob dan anaerob dalam kultur pus penderita diabetes,

yaitu Enterobacter sp. (10,71%), staphyloccocus aureus (17,85%),

salmonella sp.(82,15%) dan pseudomonas sp (17,86%).

I. Isolasi bakteri

Pada penelitian ini sampel bakteri menggunakan bakteri isolat dari

kembang biakan bakteri yang diambil dari ulkus diabetikum. Isolasi bakteri

berfungsi untuk mengembang biakkan bakteri dengan cara kultur sehingga

diperoleh isolat atau biakkan murni.kultur yang digunakan pada penelitian ini

adalah dengan cara goresan (streake plate method). Cara ini dilakukan dengan

cara menggoreskan bahan yang mengandung bakteri dengan menggunakan

jarum ose pada media agar yang sesuai, setelah itu di inkubasi dan akan

tumbuh koloni bakteri.

J. Antibakteri

Antibakteri adalah obat pembasmi bakteri, khususnya bakteri yang

merugikan manusia. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan bakteri terbatas

pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasit, virus, atau jamur.

Antibakteri harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin, artinya

obat harus bersifat sangat toksik untuk bakteri, tetapi relatif tidak toksik untuk

hospes. Berdasarkan toksisitas selektif, antibakteri dibedakan menjadi dua,

yaitu antibakteri yang bersifat menghambat pertumbuhan (bakteriostatik) dan

antibakteri yang bersifat membunuh bakteri (bakterisid). Sementara itu,

berdasarkan mekanisme kerjanya, antibakteri dibagi dalam lima kelompok

(Setiabudy, 2011).

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

29

1. Menghambat Metabolisme Sel Bakteri

Antibakteri yang masuk dalam kelompok ini adalah sulfonamid,

trimetoprim, asam p-aminosalisilat (PAS) dan sulfon. Dengan mekanisme

kerja ini diperoleh efek bakteriostatik. Asam folat dibutuhkan bakteri

untuk kelangsungan hidupnya. Dalam hal ini bakteri patogen harus dapat

mensintesis sendiri asam folat dari asam amino benzoat (PABA). Apabila

antibakteri menang bersaing dengan PABA untuk diikutsertakan dalam

pembentukan asam folat, maka terbentuk analog asam folat yang

nonfungsional. Akibatnya kehidupan bakteri akan terganggu.

2. Menghambat Sintesis Dinding Sel Bakteri

Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah penisilin,

sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin. Dinding sel bakteri,

terdiri atas polipeptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida

(glikopeptida). Antibakteri akan menghambat reaksi yang paling dini

dalam proses sintesis dinding sel. Oleh karena tekanan osmotik dalam sel

bakteri lebih daripada di luar sel maka kerusakan dinding sel bakteri akan

menyebabkan terjadinya lisis, yang merupakan dasar efek bakterisidal

pada bakteri yang peka.

3. Menganggu Keutuhan Membran Sel Bakteri

Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah polimiksin,

golongan polien serta berbagai antibakteri kemoterapeutik, umpamanya

antiseptik surface active agents. Polimiksin sebagai senyawa ammonium-

kuartener dapat merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

30

fosfolipid membran sel bakteri. Kerusakan membran sel menyebabkan

keluarnya berbagai komponen dalam sel bakteri.

4. Menghambat Sintesis Protein Sel Bakteri

Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah golongan

aminoglikosida, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol.

Untuk kehidupannya, sel bakteri perlu mensintesis berbagai protein.

Sintesis protein berlangsung di ribosom, dengan bantuan mRNA dan

tRNA. Pada bakteri, ribosom terdiri atas dua subunit, yang berdasarkan

konstanta sedimentasi dinyatakan sebagai 30S dan 50S. Untuk berfungsi

pada sintesis protein, kedua komponen ini akan bersatu pada pangkal

rantai mRNA menjadi ribosom 70S. Penghambatan sintesis protein terjadi

dengan cara terikatnya salah satu komponen ribosom dengan antibakteri.

Akibatnya akan terbentuk protein yang abnormal dan nonfungsional bagi

sel bakteri.

5. Menghambat Sintesis Asam Nukleat Sel Bakteri

Antibakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah rifampisin,

dan golongan kuinolon. Antibakteri akan berikatan dengan enzim RNA-

polimerase sehingga menghambat sintesis RNA dan DNA oleh enzim

tersebut.

K. Metode pengujian Antibakteri

Aktivitas antibakteri suatu sampel dapat dideteksi dengan mengamati

respon pertumbuhan berbagai jenis bakteri yang berkontak dengan sampel

tersebut. Hal ini memungkinkan dilakukan suatu uji aktivitas antibakteri yang

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

31

terdapat dalam sampel tersebut. (Volk & Wheeler, 1993; Berghe & Vlietinck,

1991).

1. Difusi (Disk diffusion)

Metode difusi merupakan metode yang sederhana dalam pengujian

aktivitas antibakteri. Pada metode ini pencadang (reservoir) yang

mengandung sampel uji ditempatkan pada permukaan medium yang telah

diinokulasi dengan bakteri uji. Setelah inkubasi, diameter daerah bening

sekitar pencadang diukur. Prinsip metode difusi yaitu pengukuran luas

daerah hambatan pertumbuhan bakteri karena berdifusinya sampel dari

titik awal pemberian ke daerah difusi.

2. Metoda dilusi

Metode dilusi merupakan metode yang paling sederhana

dibandingkan metode pengujian aktivitas antibakteri lainnya. Sampel uji

dicampur dengan medium cair yang telah diinokulasikan dengan bakteri

uji. Prinsip metode ini adalah sampel diencerkan hingga diperoleh

beberapa macam konsentrasi, lalu masing-masing konsentrasi ditambah

suspensi bakteri dalam media. Setelah inkubasi, diamati ada tidaknya

pertumbuhan bakteri dengan melihat kekeruhan dari masing-masing

konsentrasi sampel yang dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi

sampel terendah yang menghambat pertumbuhan bakteri ditunjukkan

dengan tidak adanya kekeruhan, disebut dengan Konsentrasi Hambat

Minimum (KHM) atau Mininum Inhibitory Concentration (MIC).

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

32

L. Kerangka Teori

Kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagan 3. 1 kerangka teori

Sumber : (Volk & Wheeler, 1993; Berghe & Vlietinck, 1991).

Fraksinasi ekstrak biji jintan hitam (Nigella

Sativa) untuk didapatkan pelarut yang terbaik

dalam menghambat bakteri ulkus DM

Pembuatan konsentrasi 10%, 50%, dan 100%

Uji in vitro pada masing-masing fraksi dengan

konsentrasinya pada bakteri ulkus DM

reaksi yang ditimbulkan dari fraksi

ekstrak jintan hitam terhadap bakteri

Pertumbuhan

bakteri terhambat

Didapatkan zona hambat, diukur

diameternya untuk membandingkan

masing-masing fraksi

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

33

M. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagan 3. 2 Kerangka Konsep

Ekstraksi bertingkat dengan jenis

Pelarut dari non polar hingga polar

Fraksi n-

Heksana

Fraksi Etil

Asetat Fraksi

Metanol

Bakteri Ulkus

DM

Bakteri Ulkus

DM

Bakteri Ulkus

DM

Pengaruh Senyawa

Antibakteri

Pengukuran Zona Hambat pada

setiap fraksi

Ditemukan fraksi dengan zona hambat tertinggi

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ulkus Diabetikum 1. …repository.ump.ac.id/4598/3/BAKHTIAR NOOR ABIDIN BAB II.pdf · Infeksi adalah keluhan yang sering terjadi pada pasien diabetes ...

34

N. Hipotesis

1. Terdapat daya hambat pada masing-masing fraksi ekstrak jintan hitam

(Nigella sativa) terhadap bakteri ulkus diabetikum.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan zona hambat pada masing-masing

fraksi ekstrak jintan hitam (Nigella sativa).

Uji Antibakteri Fraksi..., BAKHTIAR NOOR ABIDIN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017