BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1...

14
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia Kepuasan merupakan kondisi subyektif dari keadaan pribadi seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau tidak senang sebagai akibat dari adanya dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan (Chaplin, 1999). Kepuasan hidup merupakan kemampuan seseorang untuk menikmati pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan. Kepuasan hidup timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan dan merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati. Seorang individu yang dapat menerima diri dan lingkungan secara positif akan merasa puas dengan hidupnya (Hurlock, 2000). 2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup Lanjut Usia Menurut Harlock (2000) ada beberapa faktor yang relatif penting untuk menunjang kepuasan hidup yaitu : a. Kesehatan Kesehatan yang baik memungkinkan orang pada usia berapa pun melakukan apa yang hendak dilakukan. Sedangkan kesehatan

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia

1. Pengertian Kepuasan Hidup Lanjut Usia

Kepuasan merupakan kondisi subyektif dari keadaan pribadi

seseorang sehubungan dengan perasaan senang atau tidak senang sebagai

akibat dari adanya dorongan atau kebutuhan yang ada pada dirinya dan

dihubungkan dengan kenyataan yang dirasakan (Chaplin, 1999).

Kepuasan hidup merupakan kemampuan seseorang untuk menikmati

pengalaman - pengalaman yang disertai dengan tingkat kegembiraan.

Kepuasan hidup timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan dan

merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati. Seorang individu yang

dapat menerima diri dan lingkungan secara positif akan merasa puas

dengan hidupnya (Hurlock, 2000).

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup Lanjut Usia

Menurut Harlock (2000) ada beberapa faktor yang relatif penting

untuk menunjang kepuasan hidup yaitu :

a. Kesehatan

Kesehatan yang baik memungkinkan orang pada usia berapa

pun melakukan apa yang hendak dilakukan. Sedangkan kesehatan

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

9

yang buruk akan menjadi halangan untuk mencapai kepuasan bagi

keinginan dan kebutuhan mereka.

b. Daya tarik fisik

Daya tarik fisik menyebabkan individu dapat diterima dan

disukai oleh masyarakat dan sering merupakan penyebab dari prestasi

yang lebih besar daripada apa yang mungkin dicapai individu kalau

kurang mempunyai daya tarik.

c. Tingkat Otonomi

Semakin besar otonomi yang dicapai, semakin besar

kesempatan untuk merasa bahagia.

d. Kesempatan – kesempatan Interaksi di luar keluarga

Karena nilai sosial yang tinggi ditekankan pada popularitas,

maka tingkat usia berapa pun orang akan merasa bahagia apabila

mereka mempunyai kesempatan untuk mengadakan hubungan sosial

dengan orang–orang di lingkungan luar keluarga seperti dengan

masyarakat sekitar, teman seusia baik sesama jenis maupun berbeda

jenis kelamin dengan cara mengikuti kegiatan yang diadakan di

lingkungan atau di masyarakat sekiatar tempat tinggal lansia seperti

arisan, pengajian, kerja bhakti, maka lansia tersebut akan mendapat

lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

e. Jenis Pekerjaan

Semakin rutin sifat pekerjaan dan semakin sedikit kesempatan

untuk otonomi dalam pekerjaan, semakin kurang memuaskan.

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

10

f. Status Kerja

Semakin berhasil seseorang melaksanakan tugas semakin hal

itu dihubungkan dengan prestise, maka semakin besar kepuasan yang

ditimbulkan.

g. Kondisi Kehidupan

Kalau pola kehidupan memungkinkan seseorang untuk

berinteraksi dengan orang di lingkungan keluarga maupun luar

keluarga, maka kondisi demikian akan memperbesar kepuasan hidup.

h . Pemilikan Harta Benda

Pemilikan harta benda yaitu cara orang merasakan pemilikan

benda. Dengan memiliki harta benda orang akan merasa tercukupi

kebutuhannya sehingga orang akan merasa puas.

i. Keseimbangan antara Harapan dan Pencapaian

Jika tujuan seseorang tercapai maka orang akan puas.

j. Penyesuaian Emosional

Seseorang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik, tidak

secara intensif mengungkapkan perasaan negatif seperti takut, marah

dan iri hati.

k. Sikap terhadap Periode Usia Tertentu

Perasaan bahagia yang akan dialami pada usia tertentu

sebagian ditentukan oleh pengalaman–pengalaman pribadi bersama

orang lain.

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

11

l. Realisme dari Konsep Diri

Seseorang yang yakin bahwa kemampuannya lebih besar dari

yang sebenarnya akan merasa tidak bahagia apabila tujuan mereka

tidak tercapai.

m. Realisme dari Konsep Peran

Seseorang cenderung mengangankan peran yang akan

dimainkan pada usia mendatang. Apabila peran yang baru tidak sesuai

dengan yang diharapkan maka mereka merasa tidak bahagia.

3. Aspek – Aspek Kepuasan Hidup Lansia

Menurut Darmawan (2003) kepuasan hidup pada lansia adalah suatu

kondisi yang mencakup beberapa aspek yaitu :

a. Penerimaan diri

Yaitu sikap yang positif terhadap diri, mengakui dan menerima

semua aspek dari dirinya termasuk sifat baik maupun yang buruk dan

memiliki pandangan yang positif terhadap masa lalunya, mempunyai

kemauan untuk selalu berkembang, terbuka terhadap pengalaman

baru, memilki dorongan untuk merealisasikan potensinya dan

senantiasa melihat perubahan dalam diri dan tingkah lakunya.

b. Hubungan positif dengan orang lain

Yaitu memiliki kehangatan, kesenangan, kepercayaan pada

orang lain, memperhatikan kesejahteraan oang lain, mampu

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

12

melakukan empati dan memahami bagainama cara berhubungan

dengan orang lain.

c. Tujuan Hidup

Yaitu memiliki tujuan dalam hidup dan semangat untuk

mencapainya, perasaan bahwa masa sekarang dan masa lalu memiliki

arti, memiliki keyakinan yang memberi tujuan hidup serta sasaran

untuk hidup.

d. Penguasaan Lingkungan

Yaitu memiliki penguasaan dan mampu mengatur lingkungan,

mengontrol dan menyusun kegiatan eksternal, membuat efektif tiap

kesempatan yang ada, mampu memilih dan mengubah kondisi agar

sesuai dengan kebutuhan.

e. Pekembangan pribadi

Yaitu memiliki semangat, terbuka dan pengalaman baru,

memiliki keinginan merealisasikan potensi, senantiasa melihat

perubahan dalam diri dan tingkah laku.

f. Kemandirian

Yaitu kemampuan membuat keputusan sendiri dan mandiri,

mampu untuk bertahan terhadap tekanan sosial dengan berfikir dan

bertindak melalui cara tertentu, serta mampu untuk mengatur tingkah

laku dan mengevaluasi diri dengan standar pribadi. Memiliki

penguasaan dan kemampuan mengatur lingkungan, mengontrol dan

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

13

menyusun sejumlah aktifitas eksternal, mampu untuk membuat efektif

setiap kesempatan.

g. Peran dalam Masyarakat

Yaitu adanya pengakuan dari masyarakat terhadap orang lanjut

usia dalam aktifitas dan kehidupan sehari – hari.

B. Interaksi Sosial di Lingkungan Luar Keluarga

1. Konsep Interaksi Sosial di Lingkungan Luar Keluarga

Interaksi sosial merupakan hubungan interpesonal yang terjadi

antara dua orang atau lebih dengan menggunakan tindakan verbal

maupun non verbal. Interaksi sosial menjadi faktor utama dan terpenting

didalam hubungan antara dua orang atau lebih yang saling

mempengaruhi. Dengan kata lain, interaksi sosial merupakan kunci

utama dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial tidak akan

mungkin ada kehidupan bersama (Dariyo, 2002).

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih

individu dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah

dan memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi

sosial merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia. Setiap

individu pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang memiliki

dorongan untuk bermasyarakat. Ini berarti bahwa manusia terdorong

untuk melakukan pergaulan. Pergaulan yang diperoleh dalam

berinteraksi tersebut akan mempunyai dampak dalam perubahan tingkah

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

14

laku, gagasan bahkan memberi corak pada kepribadiannya (Gerungan,

2002). Seperti dikemukakan oleh Holander bahwa segala kemampuan

individu dalam menghadapi, memutuskan, maupun mengontrol tingkah

laku, banyak tergantung dari bagaimana cara individu mengadakan

hubungan dengan teman atau orang lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa

tujuan seseorang berinteraksi sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan

hidup bermasyarakat untuk mengembangkan pribadi dan untuk

meredakan ketegangan – ketegangan dalam dirinya (Wibowo, 2003).

Manusia sebagai makhluk individualis, hidup dalam dan dengan

kelompok sosial. Kelompok manusia itu merupakan gejala universal.

Manusia tidak mungkin hidup tanpa kelompok, justru kelompok sosiallah

yang menjadikan manusia dapat tumbuh dan berkembang sebagai

wajarnya. Sherif dalam Gerungan (2002) menggolongkan kelompok

sosial sebagai berikut :

a. Kelompok Primer

Dalam kelompok primer itu terdapat interaksi sosial yang

lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya karena anggota–

anggotanya sering berhadapan muka satu dengan yang lain dan saling

mengenal dari dekat. Lebih bersifat kekeluargaan, tidak berdasarkan

pamrih, memungkinkan untuk berkembangnya sifat–sifat sosialnya

antara lain : mengindahkan norma–norma, melepaskan kepentingan

dirinya demi kepentingan kelompok sosialnya dan belajar bekerja

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

15

sama. Yang termasuk dalam kelompok primer : keluarga, rukun

tetangga, kelompok agama, kelompok belajar dan sebagainya.

b. Kelompok Sekunder

Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling

hubungan yang tidak langsung, berjauhan dan formil, kurang bersifat

kekeluargaan, bersifat rasional untuk mencapai satu tujuan tertentu

dalam masyarakat serta memperhitungkan untung ruginya, sebagai

contoh adalah : Partai politik, perhimpunan serikat kerja dan

sejenisnya.

2. Aspek – Aspek Interaksi Sosial

Interaksi sosial memiliki aspek–aspek sebagai berikut

(Soekanto, 2005) :

a. Kontak sosial

Kontak sosial adalah terjadinya hubungan sosial antara

individu yang satu dengan yang lain dan kontak yang terjadi hanya

secara fisik namun juga secara simbolik.

b. Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampaian opini, informasi, ide,

pengetahuan, perasaan, sikap dan perbuatan kepada sesamanya

secara timbal balik sebagai penyampai atau komunikator maupun

sebagai penerima atau komunikasi. Tujuan utamanya adalah

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

16

menciptakan pengertian bersama dengan maksud mengubah pikiran,

perilaku dan sikap sosial yng menuju ke arah yang lebih positif.

Mollie dan Smart dalam Wibowo (2003) mengungkapkan

bahwa aspek–aspek interaksi sosial terdiri atas tiga. yaitu :

c. Aktivitas bersama

Bagaimana individu menggunakan waktu luangnya yaitu

untuk melakukan suatu aktivitas secara bersama.

d. Identitas kelompok

Individu akan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok

lainnya yang dianggapnya sebagai lawan. Hal ini dilakukan untuk

mempertahankan kelompok atau keutuhan kelompoknya.

e. Imitasi

Seberapa besar individu meniru pandangan–pandangan dan

pikiran–pikiran individu lain.

C. Hubungan Antara Interaksi Sosial di Lingkungan Luar Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia

Masa usia lanjut, bagi individu yang berusia 60 tahun keatas,

merupakan suatu proses perkembangan alamiah yang terjadi pada siklus

kehidupan manusia. Makin bertambah usia seseorang menyebabkan

terjadinya peningkatan fungsi – fungsi fisik, sosial maupun psikis yang bila

mencapai puncak perkembangan akan mengalami penurunan dan perubahan

yang mengarah pada kemunduran.

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

17

Kebahagiaan atau disebut juga kepuasan hidup dibutuhkan dalam

rentang kehidupan manusia. Kepuasan hidup merupakan suatu kondisi yang

bersifat khas pada orang yang mempunyai semangat hidup dan kemampuan

untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi dalam diri maupun kondisi

perubahan lingkungan.(Purnamasari, 2003).

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi mempengaruhi

kepuasan hidup yaitu kesehatan, daya tarik fisik, tingkat otonomi,

kesempatan interaksi sosial di luar keluarga, jenis pekerjaan, status kerja,

kondisi kehidupan, pemilikan harta benda, keseimbangan antara harapan dan

pencapaian, penyesuaian emosional, sikap terhadap periode usia tertentu,

realisme dari konsep diri dan realisme dari konsep peran (Harlock, 2000).

Salah satu faktor yang diambil untuk penelitian ini adalah interaksi

dengan lingkungan luar keluarga karena interaksi seseorang tidak hanya

terbatas pada lingkungan keluarga saja, tetapi denagn adanya pola kehidupan

yang memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang – orang di

lingkungan luar keluarga pun juga akan memperbesar kepuasan hidup

seseorang.

Di Indonesia pada dewasa ini telah terjadi perubahan keadaan

dalam hidup orangtua. Kalau semula anak – anak lama tinggal bersama

orangtua, maka sekarang berkumpulnya anak dengan orangtua menjadi

semakin langka, hal ini disebabkan karena mobilitasyang tinggi, seperti :

anak sekolah di kota lain, orang tua yang sudah lanjut usia sering ditinggal

pergi anak – anak mereka karena bekerja (Monks, dkk, 1998). Keadaan

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

18

tersebut menimbulkan kebutuhan akan alternatif lain untuk melakukan

hubungan sosial yang tidak hanya terbatas di lingkungan keluarga saja,

karena dengan semakin terisolir dari kegiatan sosial atau hubungannya

dengan lingkungan sosial maka semakin tidak berkembang dan kecil

kesempatan lansia untuk tetap mempertahankan aktualisasinya. Sebagai

akibatnya, mereka akan menjadi merasa bosan pada orang lain yang akhirnya

dapat mempengaruhi interaksi sosialnya (Harlock, 2000).

Manusia tidak dapat lepas dari masyarakat karena manusia

diciptakan sebagai makhluk sosial dimana dalam kehidupan sehari–hari

manusia selalu bertemu, saling berkomunikasi, saling berinteraksi satu sama

lain. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama karena

interaksi sosial merupakan kunci kehidupan sosial. Interaksi sosial dapat

menyebabkan seseorang mejadi dekat dan meresakan kebersamaan atau

sebaliknya dapat menyebabkan seseorang menjadi jauh dan tersisih dari

suatu hubungan interpersonal. Interaksi sosial tidak saja terjadi dengan

anggota keluarga, tetapi juga meliputi lingkup sosial yang lebih luas seperti

masyarakat, teman–teman seusia baik sesama jenis maupun berbeda jenis

kelamin (Dariyo, 2003).

Interaksi sosial dibutuhkan untuk merealisasikan potensi yang ada

atau mengembangkan pribadi seseorang( Wibowo, 2003). Begitu juga

interaksi sosial bagi lansia, interaksi sosial juga akan mendasari untuk

memperoleh kepuasan hidup, sehingga dalam diri seorang lansia mampu

menerima diri menjadi seorang lansia dengan perubahan–perubahan yang

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

19

dialami, memiliki penguasaan lingkungan, kemandirian, berperan dalam

masyarakat serta memiliki keinginan merealisasikan potensi (Darmawan,

2003). Seperti diungkapkan dalam teori aktivitas semakin orang–orang

dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi

renta dan semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan

kehidupannya (Santrock, 1999). Salah satu aspek yang mendukung

munculnya kepuasan hidup adalah adanya kondisi kehidupan yang sejahtera.

Jika orang merasa kondisi kehidupannya baik dan menyenangkan maka

cenderung mengalami kepuasan hidup. Hal tersebut dapat berupa benda,

peristiwa dan perasaan, dimana ketiganya dapat diperoleh melalui

komunikasi. Karena di dalam komunikasi meliputi penyampaian opini,

informasi, ide, pengetahuan, perasaan, sikap dan perbuatan kepada

sesamanya yang tujuan utamanya adalah menciptakan pengertian bersama

dengan maksud untuk mengubah pikiran, perilaku dan sikap sosial yang

menuju ke arah yang lebih positif (Soekanto, 2005).

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

20

D. Kerangka Teori

Faktor-faktor : a. Kesehatan b. Daya tarik fisik c. Tingkat otonomi d. Kesempatan interaksi di luar keluarga e. Status kerja f. Kondisi kehidupan g. Pemilikan harta benda h. Keseimbangan antara harapan dan pencapaian i. Sikap terhadap periode usia tertentu

Kepuasan hidup

Gambar 1 : Kerangka teori berdasarkan teori faktor – faktor yang mempengaruhi

kepuasaan hidup lansia oleh Harlock (2000)

E. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel dependent

Interaksi sosial Kepuasan hidup

Gambar 2 : Kerangka konsep

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1 ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-nukiberlin... · TINJAUAN TEORI A. Kepuasan Hidup Lanjut Usia 1. ... lingkungan

21

F. Variabel Penelitian

Variabel independent (bebas) pada penelitian ini adalah Interaksi

sosial di lingkungan luar keluarga sedangkan variabel dependent (terikat)

adalah kepuasaan hidup lansia.

G. Hipotesis

Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :

Ha : Ada hubungan antara interaksi sosial di lingkungan luar keluarga

dengan kepuasan hidup lansia di Desa Bae Kabupaten Kudus