BAB II.fix

download BAB II.fix

of 3

Transcript of BAB II.fix

BAB IITINJAUAN PUSTAKASTRUKTUR Struktur Antasid ( Al(OH)3dan Mg(OH)2), Karakteristik Alumunium hidroksida (Al(OH)3) Berbentuk serbuk amorf dengan beberapa agregat, puih, tidak berasa, dan tidak berbau. Kelarutan: praktis tidak larut dalam air dan alkohol, larut dalam asam mineral dan larutan alkali, suspensi dalalm air mempunyai pH tidak lebih dari 10. Dosis: 500-1000 mg sekali pakaiKarakteristik magnesium hidroksida (Mg(OH)2)Berbentuk serbuk putih, tidak berasa, mengabsorbsi CO2 secara perlahan dari udara.Kelarutan: praksis tidak larut dalam air, alkohol, kloroform, dan eter. Larut dalam asam encer.Dosis: 500-700 mg sekali pakaiMEKANISME REAKSI DAN EFEK SAMPING OBATMekanisme Reaksi. Antasida adalah golongan obat yang digunakan untuk menetralkan asam di lambung. Secara alami lambung memproduksi suatu asam, yaitu asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan protein. Antasida bekerja dengan cara menetralkan lambung yang terlalu asam. Selain menetralkan asam lambung, antasida juga meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa lambung.Magnesium hidroksida digunakan sebagai katartik dan antasida, tidak larut dan efektif sebelum obat ini bereaksi dengan HCl membentuk MgCl2. Magnesium hidroksida yang tidak larut akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan HCl yang disekresi belakangan sehingga masa kerjanya lama. Satu gram magnesium hidroksida dapat menetralisir 32,6 mEq dari asam lambung. Senyawa magnesium memiliki kelebihan berupa absorpsi yang kecil, aksi yang tahan lama dan tidak menghasilkan karbondioksidaReaksi :Mg(OH)2(aq) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + 2H2O (l)

Aluminium hidroksida menghasilkan aluminium klorida dan air. Namun jika pH lebih dari 5, maka reaksi netralisasinya tidak berlangsung sempurna. Ion alumunium dapat bereaksi dengan protein sehingga bersifat astringen ( menciutkan selaput lendir ). Antasida ini mengadsorpsi pepsin dan menginaktivasinya. Cara kerja obat ini adalah senyawa alumunium yang merupakan suatu zat koloid, melapisi selaput lendir, menetralkan asama klorida dan mengikat asam klorida secara adsoptif.. Reaksi yang terjadi di dalam lambung, antara alumunium hidroksida dengan asam lambung :Al(OH)3(aq) + 3HCl (aq) AlCl3+ 3H2O

EFEK OBAT DANEFEK SAMPINGNYA Disamping efek pengobatan yang diinginkan,obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Bahan AktifKegunaanEfek Samping

Alumunium HidroksidaMenetralkan asam lambungKonstipasi, dapat terjadi mual muntah, dapat mengurangi absorpsi bermacam-macam vitamin dan tetrasiklin

Magnesium HidroksidaMenetralkan asam lambungDiare, sebanyak 5-10 % magnesium diabsoprsi dan dapat menimbulkan kelainan neurologi, neuromuskular, dan kardiovaskular.

Antasida yang terdiri dari kombinasi alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida dipilih karena menghasilkan efek non sistemik dengan masa kerja panjang. Antasida non sistemik hampir tidak diabsorbsi di dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik. Kombinasi ini diharapkan dapat mengurangi efek samping dari obat.METABOLISME Sebelum dikeluarkan dari tubuh, obat mengalami proses metabolisme (biotransformasi) terlebih dahulu. Biotransformasi atau metabolisme obat adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi di dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat di ubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal. Selain itu, pada umumnya obat menjadi inaktif, sehingga biotransformasi sangat berperan dalam mengakhiri kerja obat.Berikut ini adalah mekanisme aksi (metabolisme) dari antasida:

Menetralkan HCL dalam lambung dengan membentuk garam AlCl3dan H2O Magnesium hidroksida per oral bereaksi cepat dengan HCl di lambung membentuk MgCl2 Bila diberikan secara oral bereaksi lebih lambat dengan HCl di lambung dari pada magnesium hidroksida Pada pemberian per oral bereaksi membentuk magnesium klorida yang larut

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Tidak dianjurkan digunakan terus menerus selama lebih dari dua minggu, kecuali atas petunjuk dokter. Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain, seperti simetidin atau antibiotika tetrasiklin, sebaiknya diberikan dengan selang waktu 1-2 jam. Tidak dianjurkan diberikan pada anak-anak di bawah 6 tahun, karena biasanya kurang jelasa penyebabkan, kecuali atas petunjuk dokter. Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama, karena dapat mengurangi kadar fodsfor dalam darah.INDIKASI Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan denagn kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas jari dengan gejal-gejala, seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati.KONTRA INDIKASI Jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat karena menimbulkan hipermagnesia (kadar magnesium dalam darah meningkat).

4