BAB III

2
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindroma dengan variasi penyebab (banyak yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau "deteriorating") yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan social budaya. Skizofrenia dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :tipe paranoid, tipe hebefrenik, tipe katatonik, tipe tak terinci, tipe residual, dan skizofrenia simpleks. Menurut Sumarjono (2010) Skizofrenia paranoid adalah orang yang mempunyai kepercayaan atau menganggap sesuatunya aneh, ada yang ganjil, yang salah tetapi tidak mau diluruskan. Dia biasanya bersikap curiga yang berlebihan pada orang lain, sering menganggap dirinya diguna-guna orang lain. Dia menganggap bahwa orang lainlah penyebab kegagalan-kegagalannya. Biasanya dia sangat peka (sensitif), emosional dan mudah sekali cemas. Dia juga kurang percaya diri dan kualitas hidupnya juga menurun, serta sering diserang penyakit depresi. 17

description

jiwa

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindroma dengan variasi

penyebab (banyak yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak

selalu bersifat kronis atau "deteriorating") yang luas, serta sejumlah akibat

yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan social

budaya.

Skizofrenia dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :tipe paranoid, tipe

hebefrenik, tipe katatonik, tipe tak terinci, tipe residual, dan skizofrenia

simpleks.

Menurut Sumarjono (2010) Skizofrenia paranoid adalah orang yang

mempunyai kepercayaan atau menganggap sesuatunya aneh, ada yang

ganjil, yang salah tetapi tidak mau diluruskan. Dia biasanya bersikap curiga

yang berlebihan pada orang lain, sering menganggap dirinya diguna-guna

orang lain. Dia menganggap bahwa orang lainlah penyebab kegagalan-

kegagalannya. Biasanya dia sangat peka (sensitif), emosional dan mudah

sekali cemas. Dia juga kurang percaya diri dan kualitas hidupnya juga

menurun, serta sering diserang penyakit depresi.

Menurut data yang diperoleh dari Laporan Tahunan (LAPTAH) tahun

Anggaran 2013 Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat,

pasien gangguan jiwa berjumlah 72.153 orang (79.64%), dari jumlah

tersebut penderita skizofrenia adalah sebanyak 15.090 orang (70.50%).

Pasien gangguan jiwa yang dirawat inap berjumlah 2624 orang sedangkan

untuk pasien rawat inap yang mengalami skizofrenia paranoid sebanyak

1582 orang (58.23%).

Penyebab skizofrenia berdasarkan pendekatan biologis dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu : faktor genetik, faktor neurokimia, dan hipotesis

perkembangan saraf.

17