BAB III OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR
-
Upload
ticha-puri -
Category
Documents
-
view
4 -
download
2
description
Transcript of BAB III OK PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR
BAB IIIPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
BAB III
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
III.1 Penetapan Trace Jalan
Peta topografi dengan skala 1:25.000 dilakukan perbesaran pada
daerah yang akan dibuat menjadi 1:5.000, trace jalan digambar dengan
memperhatikan kontur tanah yang ada, (Gambar Trace dapat dilihat pada
lampiran).
III.2 Perhitungan Alinyemen Horizontal
III.2.1 Data
- Jalan kelas II A Bukit
- Kecepatan Rencana (V) = 80 Km/jam
- Lebar daerah penguasaan minimum = 40 m
- Lebar perkerasan = (2 x 2 x 3,5) m = 14 m
- Lebar bahu = 3 m
- Lebar median minimum = 1,5 m
- Lereng melintang perkerasan = 2%
- Lereng melintang bahu = 4%
- Jenis lapisan perkerasan jalan = Aspal beton
- Miring tikungan maksimum = 10%
- Landai maksimum = 4%
- Jari-jari lengkung minimum = 350 m
PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 40
BAB IIIPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
III.2.2 Panjang lengkung minimum (L)
Panjang lengkung minimum (L) = V x T
= (80 x 1000/3600) x 6 detik
= 22,22 m/detik x 6 detik
= 133,3 m ≈ 140 m
III.2.3 Lengkung Peralihan (L)
Lengkung Peralihan (L) = V x T / 3,6
= 80 km/jam x 3 / 3,6
= 66,67 m ≈ 70 m
III.2.4 Pergeseran lengkung peralihan
Pergeseran lengkung peralihan (S) = L² / 24 R
= 70² m / 24 x 350 m
= 0,583 ≈ 1 m
III.2.5 Jarak pandang henti
Jarak pandang henti (D) = V .t / 3,6 + (V/3,6)² / 2g.f
= 80 x 2,5 / 3,6 + (80 / 3,6)² / 2 x 9,8 x 0,4
= 55,56 + 62,99
= 118,55 m ≈ 120 m
PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 41
BAB IIIPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
III.2.6 Panjang lengkung vertikal cembung
Lvs ( cembung ) = D² ( i1- i2 ) / 398
= 118,55² x 6 / 398
= 211,87 m ≈ 215 m
III.2.7 Panjang lengkung vertikal cekung
L vs ( Cekung) = V² (i1 – i2) / 360
= 80² km/jam x 6/360
= 106,67 m ≈ 110 m
III.2.8 Ruang bebas samping
Ruang bebas samping (E) = D² / 8R
= 118,55² / (8 x 350)
= 5,02 m ≈ 5 m
III.2.9 Pelebaran Pada Tikungan Jalan
Jalan kelas II A (Arteri) dengan muatan sumbu terberat 14 ton
sehingga direncanakan kendaraan terberat yang melintas adalah kendaraan
berat.
PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 42
BAB IIIPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
- Vr = 80 km/jam
- Rd = 350 m
- n = 4
- c = 0.8 (Kebebasan samping)
- b = 2.6 m (Lebar lintasan kendaraan pada jalan lurus)
- p = 7.6 m (Jarak antara as roda depan dan belakang kendaraan)
- A = 2.1 m (Tonjolan depan sampai bemper kendaraan sedang)
Secara analitis:
B = n (b’ + c) + (n – 1) Td + z
dimana:
- B = Lebar perkerasan pada tikungan
- n = Jumlah lajur Lintasan (4)
- b = Lebar lintasan kendaraan pada tikungan
- c = Kebebasan samping (0,8 m)
- Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
- Z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi
Perhitungan:
b” ¿ Rd−√Rd2−P2
= 350−√3502−7,62
= 0,083
PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 43
BAB IIIPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
b’ = b + b”
= 2,6 + 0,083
= 2,683
Td = √Rd2+A (2 P+A )– Rd
= √3502+2,1 (2x 7,6+2,1 )– 350
= 0,052
Z = 0,105 xVr
√Rd
= 0,105 x80
√350
= 0,45
B = n (b’ + c) + (n – 1) Td + z
= 4 (2,683 + 0,8) + (4 -1) 0,052 + 0,45
= 14,54
Lebar perkerasan pada jalan lurus 2 x 2 x 3,5 = 14 m
Ternyata B > 14
14,54 m > 14
14,54 – 14 = 0,54 m
PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 44
BAB IIIPERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
karena B > W, maka diperlukan pelebaran perkerasan pada tikungan
sebesar 0,99 m ≈ 1 m
PERANCANGAN STRUKTUR PERENCANAAN JALAN KELAS II A PADA DAERAH DATAR 45