badan iklusi hbh pada Talasemia
-
Upload
david-silalahi -
Category
Documents
-
view
229 -
download
1
Transcript of badan iklusi hbh pada Talasemia
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan darah merupakan suatu kelainan fungsi atau perilaku darah dalam
tubuh karena hal-hal tertentu, misalnya diakibatkan oleh virus, genetik atau
kurangnya zat tertentu yang dibutuhkan oleh darah. Kelainan dan penyakit pada
sistem peredaran darah dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau genetis.
Adanya kerusakan pada sistem peredaran darah, dan faktor-faktor lain yang belum
diketahui. Kelainan dan penyakit tersebut antara lain: Anemia, thalasemia,
hemophilia, leukemia, lekopenia, hipertensi, dan coronariasis. Di Indonesia
thalasemia merupakan penyakit terbanyak di antara golongan anemia hemolitik
dengan penyebab intrakorpuskuler. halasemia merupakan penyakit anemia yang
diturunkan. halasemia sering terdapat pada bayi dan anak-anak. !ada penderita
thalasemia daya ikat sel darah merahnya terhadap oksigen rendah karena
kegagalan pembentukan hemoglobin. halasemia dapat menyebabkan anemia
ringan sampai berat dan ter"adi penurunan produksi hemoglobin. #uspek
thalasemia rata-rata ter"adi pada anak-anak, ditandai dengan adanya ge"ala
anemia, antara lain pucat, kesulitan makan, infeksi berulang.
Insiden thalassemia dapat dicegah melalui pemeriksaan skrining $otal
#olution halassemia%, antara lain: ri&ayat keluarga penderita thalassemia,
seseorang dengan ge"ala anemia atau thalassemia, pasangan usia subur $!anel
!remarital%, ibu hamil $Diagnosis !renatal%, hasil pemeriksaan 'b ( )* g+dl, hasil
pemeriksaan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal, &alaupun 'b normal.
Diagnosa thalasemia ditegakkan berdasarkan pada ge"ala klinik dan ri&ayat
thalasemia dalam keluarga. !emeriksaan untuk diagnosa thalasemia diantaranya:
hematologi rutin, gambaran darah tepi, analisa hemoglobin, badan inklusi 'b',
erritin, dan test presifitasi DI!. !ada gambaran mikroskopik akan ditemukan
sel eritrosit hipokrom mikrositik dengan retikulosit yang meningkat. Dengan
1
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
2/16
pe&arnaan supravital akan ditemukan badan inklusi 'b'. ungsi dilakukan
pemeriksaan terhadap badan inklusi 'emoglobin ' ini adalah untuk memastikan
apakah ada tidaknya HbH disease/ pada seseorang. 'emoglobin ' adalah
hemoglobin yang tidak stabil akan mengalami denaturasi oksidatif dan
presipitasi "ika eritrosit terpapar dengan zat &arna new methylene blue atau
brilliant cresyl blue dan membentuk gambaran seperti bola golf/. 0adan inklusi
'b' di"umpai pada eritrosit penderit 'b' dan thalassemia 1-) trait, $)+)22 3
)+)2.222 eritrosit.
'emoglobin ' akan menyebabkan sel eritrosit mudah rusak karena ter"adimutasi atau defisiensi pada rantai alfa-globin atau beta-globin. 'emoglobin '
memiliki afinitas oksigen yang tinggi dan "uga tidak stabil dalam sirkulasi
menimbulkan inklusi intraseluler yang merusak sel darah merah. 'al ini
menyebabkan sel-sel darah merah memecah lebih cepat dari biasanya sehingga
sel-sel darah merah kurang dalam tubuh. 'al ini menghasilkan anemia yang lebih
parah. 4ntuk membedakan 'b rendah yang disebabkan karena anemia atau
thalasemia maka dari itu dilakukan pemeriksaan badan inklusi 'b'.
B. Rumusan Masalah
0erdasarkan dari latar belakang tersebut maka dapat diambil rumusan
sebagai berikut:
- Apakah ditemukan 'b' pada suspek thalasemia5
- 4ntuk mengtahui macam-macam talasemia
- 4ntuk mengetahui patofisiologi talasemia dan path&ay dari talasemia- 4ntuk mengeeetahui penyebab dari talasemia
2
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
3/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
). !engertian Darah
Darah adalah "aringan cair yang terdiri atas dua bagian. 0ahan
interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-
unsur padat, yaitu sel darah. 6olume darah secara keseluruhan kira-kira satu per
dua belas berat badan atau kira-kira 7 liter. #ekitar 77 persennya adalah cairan,
sedangkan 87 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam
nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 82
sampai 89. 6iskositas darah lebih kental daripada air yaitu: mempunyai 0 ),28)-
),2;9 dengan temperature
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
4/16
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
5/16
!embentukan 'emoglobin ter"adi pada sumsum tulang melalui semua
stadium pematangan. #el darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit
dari sumsum tulang. Cetikulosit adalah stadium terakhir dari perkembangan sel
darah merah yang belum matang dan mengandung "ala yang terdiri dari serat-
serat reticular. #e"umlah kecil hemoglobin masih dihasilkan selama *8 sampai
8= "am pematangan, retikulum kemudian larut dan men"adi sel darah merah
yang matang. aktu sel darah merah menua, sel ini men"adi lebih kaku dan
rapuh, akhirnya pecah. 'emoglobin difagositosis terutama di limpa, hati, dan
sumsum tulang, kemudian direduksi men"adi globin dan hem, globin masuk
kembali ke dalam sumber asam amino. 0esi dibebaskan dari hem dan sebagian
besar diangkut oleh protein plasma transferin ke sumsum tulang untuk
pembentukan sel darah merah yang baru. #isa besi disimpan di dalam hati dan
"aringan tubuh lain dalam bentuk feritin dan hemosiderin, simpanan ini akan
digunakan lagi di kemudian hari. #isa hem direduksi lagi men"adi karbon
monoksida $B% dan biliverdin. B ini diangkut dalam bentuk karboksi
hemoglobin, dan dikeluarkan melalui paru-paru.
". Anem!a
Anemia merupakan penurunan konsentrasi hemoglobin dan "uga dapat
ditimbulkan oleh penurunan masa sel darah merah sehingga kapasitas darah
mengangkut oksigen menurun untuk memenuhi kebutuhan "aringan.
!engurangan masa sel darah merah ini dapat ter"adi apabila produksi sel darah
merah terganggu atau apabila destruksi atau hilangnya eritrosit melebihi
kemampuan sumsum tulang menggantikan sel-sel ini.
Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan dera"at hemoglobinisasi sel darah
merah $hipokromik atau normokromik%, ukuran sel darah merah $mikrositik,
normositik, atau makrositik%, atau kategori gangguan penyebab anemia. erdapat
tiga kategori utama:
5
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
6/16
). Eangguan pembentukan sel darah merah
a. !enyakit defisiensi
b. Anemia hipoproliferatif $sumsum tulang yang fungsional berkurang
atau tidak ada%
c. >ritropoiesis yang tidak efektif $anemia refrakter%
*. Kehilangan sel darah merah yang berlebihan
a. !erdarahan
b. 'emolisis
c. Kelainan distribusi sel darah merah
Ee"ala umum anemia disebut "uga sebagai sindrom anemia. Ee"ala umun
anemia adalah ge"ala yang timbul pada semua "enis anemia pada kadar
hemoglobin yang sudah menurun sedemikian rupa diba&ah titik tertentu.
Ee"ala ini timbul karena anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh
terhadap penurunan hemoglobin. Ee"ala-ge"ala tersebut apabila diklasifikasikan
menurut organ yang terkena.
)% #istem kardiovaskuler: lesu, cepat lelah, sesak napas saat
beraktivitas, dan gagal "antung.
*% #istem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-
kunang, kelemahan otot, dan lesu.
pitel : &arna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit
menurun, serta rambut tipis dan halus
D. Ba#an Inklus! HH
6
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
7/16
0adan inklusi 'b' merupakan F8-tetramer yang mengendap dan merusak
pada membrane sel darah merah sehingga menyebabkan hemolysis.
Eambar 0adan Inklusi 'b'
idak terbentuknya rantai 1 sehingga rantai F tidak memiliki pasangan dan
kemudian membentuk tetramer dari rantai F sendiri maka terbentuklah badan
inklusi 'b'. Dengan banyak terbentuk 'b', maka 'b' dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit dapat dihancurkan. Di
1-thalasemia penyakit 'b' akan menghasilkan 08 tetramer yang lebih stabil
daripada rantai agregasi alpha dan presipitasi lebih lambat. Bleh karena itu
eritropoiesis yang tidak efektif tidak dapat diamati. Kehancuran sel intramedula
dari eritroid precursor yang merupakan karakteristik dari homozigot F-
thalasemia, beberapa inklusi 'b' kadang-kadang terlihat disumsum tulang
normoblast. !resipitasi tetramer 08 yaitu untuk membentuk badan inklusi
secara bertahap dan ter"adi pada sel darah merah yang matang daripada di
eritroid yang berinti di sel limpa. 0adan-badan inklusi kemudian menghilang
dengan demikian merusak sel darah merah sebelum splenektomy. 0adan inklusi
'b' akan muncul dan dapat didorong untuk diendapkan dalam bentuk kecil
setelah diinkubasi invitro dengan menggunakan senya&a oksidan 0rillian resyl
0lue.
7
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
8/16
0rilliant resil 0lue merupakan pe&arnaan supravital yang dapat
me&arnai darah perifer. #el darah merah yang dekat dengan tanda panah
menun"ukan banyak distribusi inklusi yang merata, menyebar, menciptakan bola
golf yang sempurna. Ini adalah badan inklusi 'b' yang berasal dari 1-
thalasemia. !erbedaan antara badan inklusi 'b' yang muncul seperti bola golf
dengan menyebar dapat dilihat dari retikulosit. Inklusi 'b' diendapkan oleh
tetramer globin F. Cetikulosit, 'einz bodies, dan ho&ell "olly bodies positif
dengan brilliant cresyl blue. Cetikulosit lebih gelap, lebih reticular,
mengelompok,. 'einz bodies lebih besar dan tidak begitu banyak. 'o&ell
"olly bodies biasanya inklusi tunggal. Inklusi ini muncul setelah )2 menit setelah
diinkubasi pada suhu kamar, Dimana badan inklusi 'b' memerlukan inkubasi
pada
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
9/16
E. Talasem!a
). !engertian alasemia
alasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana ter"adi
kerusakan sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit
men"adi lebih pendek $kurang dari )22 hari%. !enyebab kerusakan tersebut
karena hemoglobin yang tidak normal $hemoglobinopati%. 'emoglobinopati
adalah kelompok kelainan resesif autosomal yang luas pada sintesis hemoglobin
yang diantaranya termasuk anemia sel sabit $sintesis rantai F abnormal% dan
talasemia $defisiensi atau tidak adanya sintesis rantai 1 atau F%. Keduanya
membentuk kelompok kelainan gen tunggal yang paling banyak ditemukan di
dunia.
*. !enyebab+ !atofisiologi alasemia
#indrom talasemia ditandai dengan penurunan kecepatan produksi rantai
globin. !erbedaan antara sindrom dan varian hemoglobin yang menimbulkan
penyakit adalah, bah&a pada sebagian besar kasus, semua rantai yang disintesis
memiliki struktur normal namun "umlahnya berkurang. !enyebab anemia pada
talasemia bersifat primer dan sekunder. !rimer adalah berkurangnya sintesis
'bA dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit
intramedular. #edangkan yang sekunder karena defisiensi asam folat yang
mengakibatkan bertambahnya volume plasma intravaskuler, hemodilusi, dan
destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limpa dan hati.
!enelitian biomolekuler menun"ukan adanya mutasi DHA pada gen sehingga
produksi rantai alpha atau beta pada hemoglobin berkurang.
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
10/16
Eambar #kema !enurunan Een halassemia
!en"elasan Eambar :
- "ika memiliki 8 orang anak, dengan salah satu orang tua yang memiliki
penyakit talasemia, maka * orang anak memiliki kemungkinan tingkat
kesehatan tanpa penyakit talasemia sebesar 72@, sedangkan * anak
lainnya memiliki keturunan menderita talasemia beta dari salah satu
orang tua dengan resiko lebih besar di derita oleh sang kakak.
- ika memiliki 8 orang anak, dengan kedua orang tua memiliki penyakit
talasemia beta, maka hanya ) anak yang normal $tidak menderita
talasemia, dan kemungkinan terserang talasemia hanya *7@%. #edangkan
ketiga anak lainnya memiliki resiko lebih besar menderita talasemia beta
*7-72@ dari gen orang tua.
8. ara engobati halasemia
'ingga saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan halasemia.
Hamun sebagai manusia hendaknya kita tetap terus berusaha untuk
menyembuhkan penyakit ini. 0erikut adalah beberapa cara yang umum
dilakukan untuk mengobati halasemia :
- Atasi anemia dengan transfuse
10
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
11/16
- engonsumsi suplemen folat pada halasemia yang berat- 'indari obat-obatan yang mengandung zat besi dan pengoksidasi untuk
menderita yang men"alani transfuse karena zat besi yang berlebihan
dapat menyebabkan keracunan
- 'indari stress
!ada pengobatan teknologi medis modern, pengobatan halasemia dapat
dilakukan dengan cara transplantasi sumsum tulang yang allogenic. Hamun tentu
sa"a anda harus mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter.
7. Klasifikasi alasemia
#ecara molekuler talasemia dibedakan atas :
a. alasemia alpha $1%
Karena tiap individu sepasang autosom maka individu normal mengandung
empat gen 1 yang menghasilkan protein dalam "umlah yang sama. !asien
dengan talasemia 1 disebabkan karena penurunan sintesis globin 1.
Cantai beta yang bebas akan membentuk tetramer yang tidak stabil
$'b'% dan tetramer ini akan merusak sel-sel darah merah serta prekursornya.
Cantai gamma yang bebas akan membentuk tetramer yang stabil $'b 0arts%
dan tetramer ini mengikat oksigen dengan kekuatan $aviditas% yang berlebihan
sehingga ter"adi hipoksia "aringan.
Ada empat gen yang terlibat dalam pembentukan rantai hemoglobin alfa,
dua diantaranya didapatkan dari masing-masing orang tua sebagai
penyumbangnya. Kalau satu atau lebih dari hemoglobin alfa tidak sempurna,dapat mengakibatkan thalasemia yang berbeda tingkat keparahannya, sebagai
berikut:
)% #atu gen rusak, tidak ada yang menon"ol. !enderita disebut
sebagai pemba&a sifat $halasemia trait%
*% Dua gen rusak, muncul ge"ala thalasemia ringan $minor%.
mpat gen rusak, ter"adi thalasemia berat $mayor%.
11
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
12/16
b. alasemia beta $F%
alasemia F ter"adi akibat penurunan atau tidak adanya rantai globin F,
hal ini disebabkan karena adanya mutasi, utasi ini menyebabkan prematuritas
rantai atau gangguan dalam transkripsi CHA dan dapat menyebabkan defek yang
menyebabkan tidak adanya ekspresi rantai globin disebut F. Ada dua gen yang
terlibat dalam pembentukan rantai hemoglobin beta, yang didapatkan dari
masing-masing orang tua. 0ila satu atau lebih dari hemoglobin beta itu yang
tidak sempurna, ter"adi gangguan thalasemia berikut:
a. #atu gen rusak, ter"adi thalasemia minor.
b. Dua gen rusak, ter"adi thalasemia mayor atau disebut "uga sebagai
cooleys anemia.
c. alasemia J dan Kelainan ini disebabkan oleh delesi gen J atau gen .
ekanisme ter"adinya diperkirakan karena persilangan tak seimbang.
alasemia J dan tidak menimbulkan ge"ala- ge"ala klinis
$asimptomatik% sehingga sebenarnya sulit disebut talasemia/. Ee"ala
satu- satunya adalah kadar 'b yang lebih rendah pada darah tali
pusat.
#ecara klinis talasemia dibagi men"adi tiga golonganL
a. alasemia ayor
alasemia mayor atau sering disebut ooley anemia, bentuk homozigot
disertai anemia berat.
b. alasemia intermedia
erupakan "enis talasemia beta yang didapatkan adanya
splenomegali, anemia sedang sampai berat.
c. alasemia inor
alasemia minor atau trait atau disebut "uga arrier merupakan bentuk
heterozigot, mikrositik anemia dan sering tanpa ge"ala.
12
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
13/16
BAB III
PEMBAHASAN
!enyakit ini dapat diturunkan kepada anak bila kedua orang tua
memba&a gen halasemia, dengan presentase *7 @ normal, 72 @ pemba&a atau
karier $memiliki ) gen cacat, disebut halasemia inor%, dan *7 @ menderita
halasemia a"or $memiliki * gen cacat%. ika hanya ) orang tua sa"a yang
memba&a gen maka anak tersebut hanya men"adi pemba&a tetapi tidak
menun"ukkan ge"ala-ge"ala dari penyakit ini.
halasemia pada umumnya digolongkan berdasarkan rantai asam amino
yang terinfeksi, yaitu alfa- thalasemia $melibatkan rantai alfa% dan beta-
thalasemia $melibatkan rantai beta%. !ada umumnya, kebanyakan orang
Indonesaia mengalami "enis beta- thalasemia. 'B menyebutkan *72 "uta
penduduk dunia $8,7 @% memba&a genetik halasemia. Di Indonesia sendiri
"umlah penderita halasemia hingga tahun *22M naik men"adi =,< @, dan
sayangnya M2 @ penderita tersebut berasal dari kalangan masyarakat kurang
mampu. Angka ke"adian halasemia sampai saat ini belum bisa terkontrol
dengan baik karena tersandung oleh faktor genetik dan belum maksimalnya
tindakan screening.
0erdasarkan hasil penelitian terhadap gambaran badan inklusi 'b'
pada suspek thalasemia di Cumah #akit !!H #ubang, dari 8< sampel
didapat hasil yang positif sebesar )M @ $= orang% sedangkan =) @ $
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
14/16
badan inklusi 'b'. Dengan banyak terbentuk 'b', maka 'b' dapat mengalami
presipitasi dalam eritrosit sehingga dengan mudah eritrosit dapat dihancurkan.
'emoglobin ' akan menyebabkan sel eritrosit mudah rusak karena
ter"adi mutasi atau defisiensi pada rantai alfa- globin atau beta-globin.
'emoglobin ' memiliki afinitas oksigen yang tinggi dan "uga tidak stabil dalam
sirkulasi menimbulkan inklusi intraseluler yang merusak sel darah merah. 'al ini
menyebabkan sel-sel darah merah memecah lebih cepat dari biasanya sehingga
sel-sel darah merah kurang dalam tubuh. 'al ini menghasilkan anemia lebih
parah.
Dari = pasien yang hasil badan inklusi 'b'nya positif dan disertai pula hasil
'b , 6, ', dan ' menurun. 'asil positif 'b' biasanya ditemukan
pada tipe thalasemia 1, halasemia F minor, atau pada thalasemia intermediet
dan biasanya memiliki kelainan klinik yang ringan, seperti kulit agak pucat
dan kadang "uga ditemukan limpa sedikit membesar dan bahkan tanpa kelainan
sama sekali.
!ada suspek thalasemia yang positive badan inklusi 'b' sebaiknya
melakukan diagnosis lebih lan"ut untuk mengetahui dan membedakn "enis tipe
penyakit thalasemia. #ampai saat ini pengobatan penyakit thalasemia belum
ada, maka perlu dilakukan usaha pencegahan seperti dengan menghindari
pernikahan pada penderita yang memiliki resiko terhadap thalasemia.
#edangkan pada suspek thalasemia yang tidak ditemukan badan inklusi
'b' diduga pasien tersebut tidak menderita thalsemia. alaupun didapat hasil
'b, 6, ', ' yang rendah bisa "adi menderita anemia
mikrositer atau anemia makrositer .
14
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
15/16
BAB I$
KESIMPULAN
halasemia merupakan suatu penyakit herediter yang cukup banyak di
Indonesia. !enyakit ini menurun secara autosomal resesif, sehingga akan manifes
secara berat "ika muncul bersama-sama $dengan kata lain masing-masing ayah dan
ibu menyumbangkan satu mutagen%.
halasemia akan bermanifestasi "ika carier ini menikah dengan carier
lainnya $*7@ anaknya halasemia, 72@ carier, dan *7@ normal%. aka perlu
dihindari pernikahan sesama suku dan keluarga dekat.halasemia sendiri terbagi
men"adi halasemia 1 dan halasemia F, didasarkan pada rantai mana yang
sintesisnya terganggu. asing-masing halasemia tersebut memiliki tingkat
pembagian lebih lan"ut berdasarkan banyaknya rantai yang hilang.
#emua thalasemia memiliki ge"ala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi.
#ebagian besar penderita mengalami anemia yang ringan. !ada bentuk yang lebih
berat, misalnya beta thalasemia mayor, bisa ter"adi ikterus, luka terbuka di kulit,
dan pembesaran limpa. #umsum tulang yang terlalu aktif menbentuk sel darah
merah baru untuk menggantikan sel darah merah yang terlalu cepat rusak, dapat
menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan
&a"ah. ulang-tulang pan"ang men"adi lemah dan mudah patah.
0erdasarkan hasil penelitian, dari pemeriksaan badan inklusi 'b' pada
suspek thalasemia yang berada di Cumah #akit !!H #ubang terdapat )M@ $=
orang% yang positif badan inklusi 'b' dan =) @ $
-
8/18/2019 badan iklusi hbh pada Talasemia
16/16
DA%TAR PUSTAKA
(2016). Retrieved from thalasemia.org.
Mashae!hi" #. (2013). $harma%e&ti%al s%ie'%es. The Adverse Efects
o Thalassemia Treatments Including Blood" 199-204.
a'e is*a'ti" +. ,. (2014). &r'al esehata' /a!ti &'as &sada.
GAMBARAN BADAN INKL!I "#" $ADA !!$EK T"ALA!EMIA DI
RMA" !AKIT $T$N !BANG " 129-149.
16