Bahaya Toksik pada Merkuri

18
BAHAYA TOKSIK MERKURI 1.Ester Maulida Wati (15028) 2.Mei Riska (15047) 3.Misti Diah Savitri (15051) 4.Muhammad Firdaus (15053)

description

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Transcript of Bahaya Toksik pada Merkuri

BAHAYA TOKSIKMERKURI

1.Ester Maulida Wati(15028)

2.Mei Riska(15047)

3.Misti Diah Savitri(15051)

4.Muhammad Firdaus(15053)

5.Vovi Lestari(15091)

Latar BelakangRacun (toksik) adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil dapat menimbulkan keracunan pada manusia atau mahluk hidup lainnya. Keracunan merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat. Keracunan dapat mengakibatkan penyakit tertentu. Angka pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui secara pasti. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat terakumulasi dalam organ tertentu dan dapat pula langsung mengganggu organ tubuh seperti paru-paru, hati, dan ginjal.

Tujuan dan manfaat

Dengan mengetahui bahaya bahan kimia diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam “berkomunikasi” dengan bahan tersebut dan dapat dengan tepat menggunakan bahan-bahan kimia termasuk yang bersifat toksik.

Pengertian toksik

Sebuah zat beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup, kecuali zat buatan manusia yang diciptakan melalui proses artifisial.

Klasifikasi bahan toksikDiklasifikasikan berdasarkan:

Organ tujuan Penggunaan Sumber Efek yang ditimbulkan Bentuk fisik Label kegunaan Susunan kimia Potensi racun

Karakteristik bahan toksik

Efek merugikan toksik disebabkan oleh bahan kimia yang mengalami biotransformasi dan dosis serta susunan yang cocok untuk menimbulkan keadaan toksik.

Jalur masuk dan tempat pemaparan

Jalur utama yaitu melalui saluran pencernaan atau gastro intestinal (menelan/ingesti), paru-paru (inhalasi), kulit (topikal), dan jalur perenteral lainnya (selain saluran usus/intestinal).

Jangka waktu dan frekuensi paparan Akut : pemaparan < 24 jam Sub akut : pemaparan berulang ≤

1 bulan Subkronik : pemaparan berulang 3

bulan Kronik : pemaparan berulang >

3 bulan 

Distribusi dan ekskresi toksikan

Distribusi Toksikan Hati, Ginjal, Lemak, saluran pencernaan, dan Tulang

Ekskresi Toksikan Keringat, urine, air mata, air susu ibu (ASI), cairan cerebrospinal, dan air liur.  

KASUS(Efek Toksisitas pada Merkuri)

Sebanyak 60 bayi di Desa Jendi dan Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, dideteksi menderita gangguan kesehatan akibat menghirup merkuri dari pengolahan pertambangan rakyat di wilayah setempat. Hal itu disimpulkan berdasarkan hasil penelitian pemerhati lingkungan hidup dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Lanjutan...Pemerhati lingkungan hidup dari Undip, Onny Setiani, mengatakan pertambangan rakyat di Selogiri berdekatan dengan pemukiman penduduk. Hal ini menyebabkan merkuri yang terkandung dalam logam emas dapat membahayakan warga setempat, karena merkuri yang dihirup manusia dapat mengakibatkan kerusakan sistem saraf terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.

Lanjutan...Hasil uji laboratorium terhadap sampel berupa rambut 60 bayi di Desa Jendi dan Desa Keloran menunjukkan para anak balita tersebut menderita gangguan kesehatan akibat menghirup merkuri dari pengolahan pertambangan emas milik rakyat yang tersebar sebanyak 353 unit pertambangan di sekitar kedua desa tersebut.

Bahaya Utama terhadap Kesehatan1.Merkuri elemental ( Hg)

Inhalasi : keracunan Tertelan tidak meyebabkan toksik

karena absorbsinya rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointensinal.

Intervena dapat menyebabkan emboli paru

Diotak akan berakumulasi dikorteks cerebrum dan cerebellum dan akan teroksidasi menjadi bentuk merkuri(Hg++) sehingga mengganggu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan.

2. Merkuri inorganik Sering absorbsi melalui

gastrointensinal, paru-paru, dan kulit. Paparan dapat menyebabkan gagal ginjal, proteinuri, sindroma nefrotik, dan netropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis.

3. Merkuri organik Menimbulkan degenerasi neutron di

korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli, dan fetus yang mengakibatkan kematian dalam kandungan dan cerebral palsy.

ToksisitasMenurut WHO (1976), awal dari efek toksik metilmerkuri terjadi ketika kadar dalam darah antara 200-500 mg/mL. Kemunculan gejala keracunan merkuri dapat tetunda beberapa minggu atau bulan tergantung dari akumulasi senyawa merkuri dalam tubuh.Menurut berlin (1883), tingkat keparahan paparan akan menentukan cetusan efek toksisitas subkronik dan toksisitas itu terjadi bila terpapar pada tingkat yang lebih rendah dari pemaparan kronik.

Target Organ

Metilmerkuri menyerang susunan syaraf pusat dengan target organ utama adalah otak.  

terimakasih