BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN...
Click here to load reader
Transcript of BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN...
BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2014
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya, Laporan Tahunan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun Anggaran 2013 dapat diselesaikan. Laporan Tahunan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja BBPOPT sebagai instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam bidang perlindungan tanaman, khususnya dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, serta sebaagi rujukan proteksi tanaman. Dalam laporan ini berisi berbagai informasi kegiatan dan komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh BBPOPT selama tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan dibiayai oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2013.
Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang sudah dicapai serta sebagai bahan evaluasi untuk penyempuraan lebih lanjut.
Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat dan menunjang Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Sawsembada dan Swasembada Berkelanjutan, khususnya dalam bidang perlindungan tanaman melalui Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Jatisari, Januari 2014
Kepala Balai,
Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM.
NIP. 19560502 198202 1 001
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76/Permentan/OT.140/11/2011, tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mempunyai tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya. BBPOPT menyelenggarakan fungsi: a) penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; b) pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; c) pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT); e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; f) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP); g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; h) pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; i) pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional; j) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT. Sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BBPOPT dalam mendukung Program Peningkatan Produksi. Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, pada Tahun 2013 melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Capaian kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan diukur berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan meliputi: 1) Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT (unit), 2) Jumlah Teknologi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT
(Model), dan 3) Jumlah Provinsi yang Menerapkan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan
Pengendalian OPT (Provinsi). Dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2013 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2013 Nomor: DIPA-018.03.2.020072/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan pagu anggaran Rp. 12.500.000.000,-. Dalam perjalanannya, karena adanya perintah penghematan anggaran berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor 1313/KU.100/C1.1/05/2013 tanggal 15 Mei 2013 tentang Penghematan Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2013 dalam rangka Mengantisipasi kenaikan BBM, telah dilakaukan revisi anggaran. Pada tanggal 8 Oktober 2013 sesuai dengan Surat Pengesahan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2013, Anggaran BBPOPT berubah menjadi Rp. 12.200.000.000,- atau mengalami revisi pengurangan sebesar Rp. 300.000.000 (2,40%).
iii
Realisasi serapan anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 11.815.893.016,- atau 96,85% dari pagu anggaran setelah revisi. Realisasi anggaran kurang dari 100%, namun demikian secara fisik kegiatan teknis dapat terlaksana sebesar 102,29%.
1. Gaji dan Tunjangan Jumlah pegawai BBPOPT tercatat 93 orang PNS, dengan demikian gaji dan tunjangan pegawai secara kumulatif sebanyak 1.209 orang bulan (13 bulan x 103 orang). Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan dari Output Kegiatan Layanan Perkantoran berupa belanja pegawai. Pagu anggaran gaji dan tunjangan Rp. 4.748.693.000,- dan realisasi sebesar Rp. 4.694.012.395,- atau mencapai 98,85%. Capaian fisik kumulatif pembayaran gaji dan tunjangan pegawai sebanyak 1.116 OB (orang bulan) atau sebesar 92,31% dari rencana 1.209 OB, karena adanya pegawai pensiun 3 orang (Ir. Purwatiningsih, Ir. Firdaus Natanegara, M.M., dan Tuti Heryanti).
2. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Komponen kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran termasuk dalam jenis belanja barang mengikat dan barang umum, meliputi 7 sub-komponen kegiatan, yaitu a) perawatan gedung kantor, b) perbaikan peralatan kantor, c) perawatan kendaraan bermotor roda-4, d) perawatan kendaraan bermotor roda-2, e) langganan daya dan jasa, f) pengadaan pakaian dinas pegawai, dan g) operasional perkantoran dan pimpinan. Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp. 791.094.000,-. Realisasi sampai dengan akhir Desember 2013 sebesar Rp. 747.089.071,- atau besarnya serapan 94,44%. Kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran dapat dilaksanakan sepanjang tahun (12 bulan) dengan realisasi fisik sebesar 100,00%
3. Pengembangan Peramalan Serangan OPT Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2013 mempunyai tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT masuk dalam jenis belanja barang, Kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT mempunyai pagu anggaran pada Tahum 2013 sebesar Rp. 5.796.619.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 5.488.342.114,- atau 94,68% dari pagu setelah revisi. Namun demikian realisasi fisik dari kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT 116,32% lebih tinggi dari realisasi anggaran. Sisa anggaran yang dikembalikan dari kelompok kegiatan ini sebesar Rp.308.276.886,-. Besarnya sisa anggaran yang dikembalikan terutama terjadi pada Output Kegiatan Layanan Diseminasi Informasi P3OPT Rp.152.883.886,-, Pelatihan P3OPT Rp.97.653.000,-, Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Rp.26.900.355,- dan Model Peramalan OPT Rp. 21.973.050,- Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan kegiatan utama pengembangan peramalan serangan OPT diukur berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2010-2014. Secara rinci pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan indikator kinerja kegiatan dapat dilaporkan sebagai berikut:
iv
3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan serangan OPT diukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di lapangan lebih rendah dibandingkan dengan jumlah data prakiraan luas serangan yang diberikan pada saat awal tanam/sebelum musim tanam. Evaluasi dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan jumlah data luas serangan OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari Koordinator Pengendali OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTD-BPTPH dengan prakiraan serangannya. Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 berjumlah 48 unit yang diukur berdasarkan jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. kedelai dan ubi kayu), (10 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi Kayu) dan disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau 2013 dan musim hujan 2013/2014). Tingkat dan arah yang diharapkan dalam penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah adalah adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan serangan OPT menurut provinsi di Indonesia. Angka prakiraan serangan OPT telah disebarkan dan disampaikan secara formal ke seluruh provinsi (33 provinsi) di Indonesia. a. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT MT. 2013
Evaluasi prakiraan serangan OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu MT. 2012/2013 dan prakiraan serangan pada MT. 2013 sebagian telah didistribusikan kepada peserta daerah (provinsi) yang hadir pada saat dilaksanakan Pertemuan Evaluasi Peramalan OPT Pangan pada tanggal 24 – 26 April 2013 di Garden Permata Hotel
Bandung, Jawa Barat dan sisanya melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam.
b. Prakiraan Serangan OPT MT. 2013/2014 Angka prakiraan serangan OPT utama padi, jagung, kedelai dan ubi kayu MT. 2013/2014 disajikan pada Tabel 5, 6, 7, dan 8. Informasi prakiraan MT. 2013/2014 telah didistribusikan kepada 33 provinsi, sebagian disampaikan kepada peserta daerah (provinsi) yang hadir pada saat pelaksanaan Pertemuan Penyusunan Rumusan Peramalan OPT di Bandung pada tanggal di Gono Peruci Hotel Bandung selama 3 (tiga) hari, dari mulai tanggal 1 hingga 3 Desember 2013 dan sisanya dikirim melalui jasa Pos.
Dalam mendukung penyebaran informasi prakiraan serangan OPT dan teknologi P3OPT, BBPOPT selain menyusun prakiraan serangan OPT musiman juga melaksanakan beberapa kegiatan. yaitu: a. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan yang meliputi
kegiatan pengamatan keadaan lapangan secara intensif dan bimbingan pengamatan dan pengendalian pada OPT padi, jagung, kedelai dan umbi. Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 1.625.389.000,- dan dapat terealisasi 99,88%. Target fisik 70 Data dengan realisasi 72 Data (102,86%), terdiri dari :
v
OPT Padi target 42 Data, realisasi 42 Data (100,00%) OPT Jagung target 14 Data, realisasi 15 Data (107,14%) OPT Kedelai target 12 data, realisasi 12 Data (100,00%), dan, OPT Aneka Umbi target 2 Data, realisasi 3 Data (150,00%). Pelaksanaan kegiatan ini menjangkau 114 kabupaten/kota yang menyebar di 25 provinsi (Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggaran, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
b. Layanan diseminasi informasi P3OPT dengan anggaran sebesar Rp. 1.144.494.000,- dengan realisasi 86,64%, sedangkan realisasi fisik mencapai 108,05%. Kegiatan ini meliputi: Mengikuti Pameran Pembangunan Tanaman Pangan (Agrinek
Ekspo di Jakarta Convention Center; Agrifood Ekspo di Jakarta Convention Center; Hari Pangan Sedunia di Sumatera Barat, dan Pekan Peramalan OPT di Jatisari, Karawang).
Melaksanakan Pekan Peramalan OPT Pangan Penerbitan Majalah/Jurnal (Vol. 12 No. 1 April 2013 dan Vol. 12
No. 2 Oktober 2013) Pembuatan Leaflet (PBP, WBC, Pengendalian Tikus Pratanam,
OPT utama jagung, OPT utama kedelai, dan Perbanyakan Corynebacterium) / Poster (Pengelolaan PBP, Pengelolaan WBC, Pengendalian HDB dan Pengelolaan Tikus Sawah)
Pengembangan Website BBPOPT Pengembangan Optimalisasi SMS based server Sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran Radio (RRI
Bandung, Leo Cirebon, Top FM Sukoharjo, dan ADS Kotabaru, Karawang) dan Televisi (TVRI Yogyakarta, TATV Solo, dan RCTV Cirebon).
3.2. Teknologi pengamatan. peramalan dan pengendalian OPT Perlindungan tanaman merupakan suatu strategi pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan. peramalan dan pengendaliannya (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas dari teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing. Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT baru. baik jenis OPT. komoditi. model maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada.
vi
Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (duabelas) model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapang sebanyak 8 (delapan) dan model 4 (empat) tingkat semi laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Lapang, terdiri dari kajiterap sebagai berikut: a. Metode Pengamatan hama Boleng (Cylas formicarius Fabricius) pada
Ubi Jalar (Ipomoea batata L.). b. Inventarisasi Pustaka Spektral pada OPT Utama Padi c. Efektifitas bakteri Corynebacterium dan Daun Sirih terhadap
Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah (Sarocladium oryzae Sawada) pada Tanaman Padi
d. Pengembangan Model Peramalan OPT Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai
e. Pengembangan Simulasi Model Peramalan Penggerek Batang Padi f. Pengembangan Model Peramalan Penggerek Batang pada Tanaman
Jagung g. Metode Pengamatan Penyakit Hawar Bakteri (Xanthomonas
campestris pv. manihotis) h. Operasional Pengendalian Tikus Skala Luas. Sedangkan komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Semi Laboratorium terdiri dari kajiterap sebagai berikut: a. Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Masa Akuisisi dan Inokulasi
Aphis glycine terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada Tanaman Kedelai
b. Pengamatan dan Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi
c. Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Perkembangan Hama Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai.
d. Efikasi dan Evaluasi Tingkat Parasitasi Trichogramma sp. Terhadap Penggerek Batang Padi
Dalam rangka pencapaian keluaran yang lebih baik. dalam pelaksanaan pengembangan teknologi P3OPT. BBPOPT melakukan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka kegiatan Inventarisasi Pustaka Spektral pada OPT Utama Padi dengan biaya dari APBN BB-POPT Tahun 2013
3.3. Penerapan teknologi P3OPT Pada Tahun 2013 sasaran BBPOPT dalam penerapan teknologi P3OPT dengan melakukan pengembangan, penyebarluasan dan bimbingan teknis secara intensif. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi: a. Optimalisasi sistem pelaporan cepat peringatan dini serangan OPT
melalui SMS yang meliputi kegiatan: Pengembangan optimalisasi pelaporan cepat melalui SMS Base Server (Main Server) di BBPOPT yang dapat terkoneksi secara langsung (link) dengan SMS Base Server (Mini Server) yang ada di 6 (enam) provinsi sasaran (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur) yang meliputi 50
vii
kabupaten/kota. Pembekalan teknis operasional SMS Base Server (Mini Server) kepada petugas di 6 (enam) provinsi sasaran.
b. Bimbingan teknis pengamatan dan pengendalian OPT terdiri dari: Bimbingan teknis petugas daerah dalam bidang pengamatan dan
pengendalian OPT disampaikan langsung melalui pertemuan/rapat/koordinasi, kegiatan gerakan di lapangan atau tidak langsung melalui siaran radio/televisi.
Bimbingan pengamatan dan pengendalian dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil pengamatan keadaan lapangan OPT pangan (padi, jagung dan kedelai).
Selama tahun 2013 bimbingan pengamatan dan pengendalian OPT di 11 provinsi (Sumatera Utara, Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimatan Timur).
c. Perbanyakan dan pemanfaatan produk agens pengendali hayati yang terdiri dari: Agens Hayati Padat target 3.000 kg realisasi 100,13% dan telah
didistribusikan ke daerah sebanyak 3.003,4 Kg meliputi 26 prov. (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulsel, Gorontalo, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Papua)
Agens Hayati Cair target 3.000 testube realisasi 110,00% dan dan telah didistribusikan ke daerah sebanyak 3.300 testtube meliputi 26 prov. (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulsel, Gorontalo, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Papua).
d. Peningkatan kemampuan SDM dalam bidang P3OPT Pangan berupa Bimbingan Teknis P3OPT bagi Petugas Daerah yang dilaksanakan di BBPOPT target 60 orang (2 angkatan), realisasi 100,00% diikuti oleh Provinsi Aceh, Sumbar, Sumsel, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Papua Barat, Papua, dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
e. Peningkatan kemampuan SDM BBPOPT dalam bidang P3OPT Pangan dengan keikutsertaan dalam diklat, pelatihan, magang, seminar dan workshop teknis di instansi lain, yaitu: Workshop On Radar Meteorology and its Applications Training of Trainer ( TOT ) PL 1 SLPHT Program Magang dalam Bidang Multi Media dan Jaringan Seminar Eppendorf-Day Penyusunan SOP POPT Bimtek pengadaan barang dan jasa Pelatihan Menulis Berita Pembinaan Karier bagi Pejabat Fungsional
f. Peningkatan kemampuan SDM untuk instansi terkait / petugas daerah dengan anggaran biaya sendiri melalui kegiatan Pelatihan/ Magang / Kunjungan / Konsultasi. sebagi berikut:
viii
4. Belanja Modal Peralatan dan Mesin. Kegiatan operasional BBPOPT berupa belanja modal terdiri dari pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitas perkantoran dan pemeliharaan gedung. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 43 unit, berupa komputer PC, printer, laptop, infocus dan sound system. Pengadaan lahperalatan dan fasilitas kantoran berupa pengadaan lemari, meja kursi kuliah, kursi laboratorium, pendingin ruangan, mesin potong rumput, vacum cleaner dan peralatan laboratorium berupa Spectrofotometer. Perawatan gedung dilaksanakan dalam rangka perawatan gedung seluas 8 m2. Secara fisik kegiatan ini dapat terealisasi 100%.
5. Rencana Kerja BBPOPT Tahun 2014. Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2013 telah direncanakan dan ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2013 pada tanggal 05 Desember 2013, Nomor: DIPA-018.03.2.020072/2014. Pagu anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 10.361.700.000,- yang meliputi Anggaran Layanan Perkantoran (Gaji, Upah dan Tunjangan Rp. 5.223.562.000,- dan Operasional Perkantoran Rp. 791.094.000,-) dan Anggaran Pembangunan/Teknis (11 output) Rp. 4.347.044.000,-. Rencana anggaran tersebut jika dibandingkan dengan TA. 2013 (setelah revisi) terdapat pengurangan sebesar Rp. 1.838.300.000,- atau 15,07%.
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………........ x
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………............... xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………............ xiii
I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1
II UMUM ……………………………………………………….............. 4
A. Kepegawaian dan Tata Usaha …………………...................... 5
B. Keuangan …………………………………………..................... 14
C. Rumah Tangga dan Perlengkapan ……………….................... 19
III PROGRAM DAN EVALUASI ……………………………................. 24
A. Program ……….…………………………………………........... 24
B. Pemantauan dan Evaluasi ………………..……………........... 35
IV PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI …….. 58
A. Pelayanan Teknis …………….……….………………............. 58
B. Informasi dan Dokumentasi ……….….………………............. 73
V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL …………………………… 102
VI KEGIATAN LAIN ............................................................................ 112
VII PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA ................................ 118
VIII PENUTUP ...................................................................................... 120
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 121
x
DAFTAR TABEL
1. Daftar Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit Laboratoriu Agens
Hayati Yang dipantau ......................................................................... 36
2 Pengukuran Pencapaian Sasaran Akutabilasi Kinerja BBPOPT .. 47
3 Pelaksanaan Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Selama Tahun 2013 ............................................... 55
4 Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi BBPOPT Tahun 2013 ......................... 60
5 Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat Tahun 2013 61
6 Data Varietas Padi Untuk Kegiatan Uji Embun Madu, Tahun 2013 di BBPOPT Jatatisari ...................................................................
62
7 Hasil Indentifikasi Isolat Bakteri .................................................... 64
8 Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Indikator Penyakit HDB di BBPOPT Tahun 2013 .................................................................. 67
9 Varietas Padi Indikator Untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 .......................................................... 68
10 Varietas Padi Indikator Untuk Tungro, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 ................................................................. 68
11 Varietas Padi Indikator Untuk Blas, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 .................................................................. 68
12 Daftar Koloni WBC di BBPOPT Tahun 2013 ................................ 69
13 Outlat Buletin Peramalan Edisi 1/2013 ........................................ 75
14 Outlat Buletin Peramalan Edisi 2/2013 ........................................ 76
15 Judul – judul Leaflet Yang Dicetak Pada Tahun Anggaran 2013 78
16 Jadual – Jadual Poster Yang Dicetak Pada TA. 2013 ................. 80
17 Jumlah Buletin, Poster dan Leaflet Yang Telah di Distribusikan sampai dengan Akhir Bulan Desember 2013 ................................ 82
xi
18 Kegiatan Peramalan Yang di Ikuti BBPOPT Selama Tahun 2013 84
19 Daftar Mini Server dan Main Server Sistem SMS ....................... 91
20 Komposisi Jenjang Jabatan Kelompok Fungsional BBPOPT Tahun 2013 ................................................................................ 102
21 Daftar Petugas Fungsional Yang Mengikuti Pelatihan/Workshop/ Seminar ....................................................................................... 104
22 Daftar Narasumber Pada Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013 ...... 105
23 Daftar Narasumber di Instansi Daerah ........................................ 106
24 Judul Kegiatan Pengembangan P3OPT Tahun 2013 107
xii
DAFTAR GAMBAR
1 Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/ 2013 (kiri) dan Edisi 2/2013
(kanan) ......................................................................................... 77
2 Pameran Hari Pangan Se Dunia di Padang (A), dan Pameran Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT (B) ........
85
3 Tampilan (konten) Website BBPOPT Versi Tahun 2013 ............. 86
4 Sebaran OPT Disajikan Dalam Peta Online Berbasis Googlemaps ................................................................................ 87
5 Submenu Serangan OPT Pada Website BBPOPT ..................... 88
6 Konten Website dengan Portal PPID Kementan Pertanian ........ 89
7 Dokumentasi Kegiatan Talk Show di Radio ADS Cikampek (A) dan Radio TOP Sukoharjo (B) ...................................................... 94
8 Dokumentasi Kegiatan Talk Show di TATV Solo ........................ 95
9 Kedatangan Bapak Wakil Menteri Pertanian RI (A), dan Kunjungan ke Stand Pameran Pada Pekan Peramalan OPT Pangan (B) ...................................................................................
99
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar Urut DUK Dalam 1 Tahun ............................................................ 122
2 Daftar Kenaikan Pangkat Reguler ................................................. 130
3 Daftar Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2013 ...... 133
4 Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan 31 Desember 2013 .. 134
5 Rekapitulasi Hasil Kegiatan TA. 2013 ............................................ 135
6 Hasil dari Indentifikasi Sampel ...................................................... 136
7 Daftar Jenis Tanaman di Kebun Koleksi BBPOPT ........................ 137
8 Daftar Jenis Perbanyakan Isolat Agens Hayati Padat ................... 140
9 Daftar Distibusi Isolat Agens Hayati Padat ................................... 141
10 Daftar Perbanyakan Isolat Agens Hayati ...................................... 142
11 Daftar Distibusi Isolat Agens Hayati ............................................... 143
12 Daftar Kunjungan Pengguna ke BBPOPT Tahun 2013 ................ 144
13 Daftar Pengguna Yang Magang di BBPOPT ................................. 145
14 Daftar Pengguna Yang Melakukan Pelatihan di BBPOPT ............ 146
15 Daftar Pelanggan Yang Melakukan Konsultasi ke BBBPOPT ....... 147
16 Judul Kegiatan Pengembangan P3OPT Tahun 2013 ................... 151
1
I. PENDAHULUAN
Gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama maupun penyakit
relatif tinggi setiap tahun. Gangguan tersebut belum dapat dikendalikan secara
optimal sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan
hasil, menurunkan mutu, terganggunya kontinuitas produksi, serta penurunan
pendapatan petani. Di masa depan diperkirakan gangguan OPT akan semakin
kompleks, yang antara lain akibat perubahan fenomena iklim global yang
berpengaruh terhadap pola musim/cuaca lokal yang sangat erat kaitannya dengan
perkembangan OPT. Disamping itu permasalahan OPT akan terus muncul karena
masalah-masalah lain seperti dampak dari pemilikan lahan yang sempit, penggarap
yang bukan pemilik, terbatasnya modal, tingkat pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan petani, permasalahan irigasi, pasar dan harga produksi.
Selama Tahun 2013 Evaluasi Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2013
Penggerek Batang Padi (PBP) diprakirakan serangannya adalah 48.980 ha, Wereng
Batang Coklat (WBC) 30.708 ha, Tikus 60.732 ha, Tungro 3.871 ha, Blas 19.177
ha,dan BLB/Kresek 26.331 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama
padi di Indonesia MT. 2013 seluas 189.798 ha. Kejadian serangan OPT pada MT.
2013 di lapangan seluas 189.298 ha, jika dibandingkan dengan angka prakiraan
mencapai 99,74%. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 9.748.071 ha. Prakiraan
serangan OPT utama pada tanaman Jagung di Indonesia pada MT. 2013 yaitu, lalat
bibit diprakirakan serangannya 625 ha, penggerek batang 2.024 ha, bulai 1.383 ha,
tikus 2.477 ha, penggerek tongkol 1.459 ha dan ulat grayak 775 ha. Total prakiraan
maksimum serangan OPT utama jagung MT. 2013 seluas 8.742 ha. Total kejadian
serangan OPT utama jagung di lapangan pada MT. 2013 mencapai 8.699 ha atau
99,51% dari angka prakiraan. Realisasi tanam jagung MT. 2013 mencapai 1.349.772
ha. Apabila total kejadian serangan OPT utama jagung MT. 2013 dibandingkan
dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,64%. Prakiraan
serangan OPT utama pada tanaman kedelai di Indonesia pada MT. 2013 adalah
sebagai berikut, untuk penggerek polong diprakirakan serangannya berkisar antara
273 ha, lalat kacang 102 ha, ulat grayak 448 ha, tikus 110 ha, penggulung daun 380
ha dan ulat jengkal 444 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama kedelai
MT. 2013 di Indonesia seluas 1.757 ha. Total kejadian serangan OPT MT. 2013 di
lapangan mencapai 1.751 ha atau 99,68% dibandingkan dengan angka prakiraan.
2
Realisasi tanam MT. 2013 seluas 374.115 ha. Apabila angka kejadian serangan
OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya
mencapai 0,47%. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman ubi kayu di
Indonesia pada MT. 2013 yaitu 187 ha. Bila angka kejadian serangan OPT MT.
2013 di lapangan dibandingkan dengan angka prakiraan maka serangannya
mencapai 61,02% yaitu seluas 114 ha. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 123.628
ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi
tanam, maka angka kejadiannya sudah mencapai 0,09%.
Sesuai dengan tugas dan fungsi BB-POPT telah menyusun Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2010-2014 untuk melaksanakan Kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Kegiatan tersebut secara
teknis mendukung pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada
Berkelanjutan yang berkaitan erat dengan pengembangan perlindungan tanaman,
antara lain:
a) Peningkatan kualitas pelayanan publik
b) Pengembangan teknologi perlindungan tanaman
c) Pengembangan pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT, dan dampak
perubahan iklim
d) Penguatan kelembagaan jaringan LPHP/LAH
e) Penguatan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
f) Peningkatan kemampuan SDM
Keluaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan adalah Tersedianya informasi dan model peramalan OPT sebagai
rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura, diukur dari
tercapainya 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yaitu:
a) Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit)
b) Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (model)
c) Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan, dan
pengendalian OPT (provinsi)
Sesuai dengan sumber daya yang tersedia, kegiatan yang telah direncanakan
secara umum dapat dilaksanakan. Selama pelaksanaan kegiatan tidak luput dari
adanya kendala dan permasalahan. Permasalahan utama dalam pelaksanaan
kegiatan ini antara lain adanya perubahan iklim global. keterlambatan diperolehnya
3
sumber data dasar untuk penghitungan prakiraan serangan, masih rendahnya
kemampuan SDM dan masih rendahnya pemahaman dan pemanfaatan informasi
peramalan serangan OPT. Dalam upaya mengatasi kendala dan permasalahan
tersebut perlu adanya peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik di pusat
maupun daerah dan peningkatan kemampuan SDM dalam pemahaman dan
pemanfaatan informasi peramalan.
4
II. UMUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76/Permentan/ OT.140/11/2011,
tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar
Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mempunyai tugas “Melaksanakan dan
mengembangkan peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura”. Dalam melaksanakan
tugasnya BBPOPT menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:
a) Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT,
dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
b) Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu
perkembangan OPT;
c) pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT;
d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan,
dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT);
e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan,
pengamatan, dan pengendalian OPT;
f) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);
g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT;
h) pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;
i) pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional;
j) pelaksanaan tatausahadanrumahtangga BBPOPT.
Susunan organisasi BBPOPT terdiri atas Kepala, Bagian Umum, Bidang Program
dan Evaluasi, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi dan Kelompok
Jabatan Fungsional. Agar pelaksanaan peramalan serangan OPT serta tugas dan
fungsi BBPOPT lebih operasional maka pada tanggal 19 Juni 2012 telah ditetapkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 44/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Rincian
Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV pada BBPOPT.
5
Sebagai arah dan pedoman dalam pencapaian sasaran, maka disusunlah Rencana
Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (RENSTRA)
Tahun 2010 – 2014. Sebagaimana tercantum dalam Renstra, BBPOPT mempunyai
Visi: “Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014”. Untuk mencapai visi yang
diinginkan pada tahun 2014, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan melaksanakan misi sebagai berikut :
a) Meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang pengamatan,
peramalan dan pengendalian OPT
b) Menciptakan model peramalan yang tepat dan akurat
c) Menciptakan metode pengamatan yang tepat dan akurat
d) Merakit dan mengembangkan teknologi pengendalian tepat guna yang efektif,
efisien dan aman
e) Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifiklokasi
f) Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan
teknologi pengendalian OPT
Urusan kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan serta
penyimpanan dan pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional
merupakan tugas Bagian Umum. Dalam melaksanakan fungsinya, Bagian Umum
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan.
b) Pelaksanaan urusan keuangan.
c) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
d) Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum dibantu oleh Subbagian
Kepegawaian dan Tata Usaha, Keuangan serta Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2.1. Kepegawaian dan Tata Usaha
Urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan dilaksanakan oleh
Subbagian Kepegawaian dan Tata usaha, dengan uraian tugas sebagai
berikut:
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha.
b) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan
pengembangan pegawai.
6
c) Melakukan penyiapan bahan mutasi pegawai.
d) Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai.
e) Melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian.
f) Melakukan penyiapan bahan penyusunan kelembagaan, ketatalaksanaan,
reformasi birokrasi, dan pengembangan pelaksanaan budaya kerja.
g) Melakukan urusan surat menyurat.
h) Melakukan urusan kearsipan.
i) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik
lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
j) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan
pertanggungjawaban keuangan Subbagian Kepegawaian dan Tata
Usaha.
k) Melakukan penyiapan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian
Kepegawaian dan Tata Usaha.
Urusan kepegawaian dan tata usaha BBPOPT selama tahun 2013
melaksakan akan kegiatan sebagai berikut:
2.1.1. Urusan Kepegawaian
Keadaan jumlah pegawai BBPOPT pada awal tahun 2013 berjumlah 93
orang, pada akhir bulan Desember 2013 berjumlah 90 orang. Selama tahun
2013 telah terjadi mutasi pegawai sebanyak 3 orang karena pensiun sebagai
Pegawai Negeri Sipil, sehingga pada akhir tahun 2013 pegawai BBPOPT
berjumlah 90 orang (Lampiran.1). Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dalam satu
tahun dibuat dua kali yaitu bulan Juni dan Desember sesuai dengan Sistem
Informasi Pegawai (SIMPEG), sehingga pegawai yang mengalami mutasi
seperti Kenaikan Pangkat Reguler, Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah,
dan Pensiun dapat segera diinformasikan. Daftar Urut Kepangkatan ini
dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
a. Mutasi Pegawai
Keadaan jumlah pegawai BBPOPT pada awal Januari 2013 sebanyak 93
orang, pada akhir bulan Desember 2013 berjumlah 90 orang. Secara
umum formasi kenaikan pangkat meliputi kenaikan pangkat reguler,
kenaikan pangkat penyesuaian ijazah, kenaikan pangkat fungsional,
kenaikan jabatan fungsional dan kenaikan gaji berkala. Pada tahun 2013
formasinya sebagai berikut:
7
Kenaikan Pangkat Pegawai BBPOPT Tahun 2013 sebanyak 20 orang
(Lampiran. 2). Kenaikan Pangkat Reguler: 12 orang, Kenaikan Pangkat
Penyesuaian Ijazah: 3 orang dan Kenaikan Pangkat Fungsional: 5 orang
Kenaikan Jabatan Fungsional TMT 1 Oktober 2013 sebanyak 2 orang
atas nama: Wayan Murdita, S.P. (dari POPT Ahli Pertama ke POPT Ahli
Muda) dan Sawadi (dari POPT Pemula ke POPT Pelaksana).
Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2013 sebanyak 56
orang (Lampiran. 3)
Pada tahun 2013 terdapat pengurangan pegawai 3 orang karena
pensiun, yaitu Ir. Purwatiningsih (TMT 1 Agustus 2013), Ir. Firdaus
Natanegara, M.M., (TMT 1 September 2013) dan Tuti Heryanti (TMT 1
Desember 2013).
b. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Pegawai
Hak Cuti pegawai BBPOPT Tahun 2013 diberikan kepada pegawai
sebanyak 60 orang.
c. Pengurusan Kartu Istri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU)
Pada tahun 2013 pengurusan Kartu Isteri (KARIS) sebanyak 12 kartu dan
Kartu Suami (KARSU) sebanyak 9 kartu.
d. Pemberian Tanda Penghargaan
Pada tahun 2013 pegawai BBPOPT yang menerima Tanda Penghargaan
Satya Lencana Karya Satya (XXX Tahun) sebanyak 3 orang (Ir. Sarsito
Wahono Gaib Subroto, M.M., Meliawati dan,Tuti Heryanti).
e. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai (SDM )
1) Pembinaan Pegawai.
Dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil diBBPOPT khususnya
untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, bahwa untuk pengendalian disiplin
pegawai telah ditetapkan ketentuan jam kerja, yaitu pukul 07.30 - 16.00
WIB untuk hari Senin sampai Kamis dan untuk hari Jumat pukul 07.30
- 16.30 WIB. Rekapitulasi Daftar Hadir pegawai setiap bulan dilaporkan
ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Biro
Organisasi Kepegawaian Kementerian Pertanian.
8
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta
untuk menambah wawasan agar dapat bekerja secara profesional,
maka pada tahun 2013 telah dilaksanakan pengembangan SDM baik
melalui pendidikan teknis maupun non teknis antara lain :
1. Penjenjangan Struktural
Sejalan dengan penetapan Reformasi Birokrasi, maka volume dan
beban kerja semakin banyak, sehingga dibutuhkan peningkatan
kemampuan pegawai agar mampu memberikan pelayanan yang
prima. Pada tahun 2013 pegawai BBPOPT telah mengikuti pelatihan
penjenjangan/Pendidikan Latihan Pimpinan yaitu:
- Diklatpim IV atas nama Edi Suryadi yang dilaksanakan di PPMKP
Ciawi, Bogor dari tgl 13 Mei - 20 Juni 2013.
- Ujian Dinas Tingkat II yang dilaksanakan di Bogor dari tanggal 25-28
Juni 2013 sebanyak 2 orang atas nama: Ita Sumirta dan Wawan
Gunawan, dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (KPPI)
sebanyak 2 orang atas nama Dulhalim dan Taryono Kusumo
- Tugas Belajar Program S2 pada Institut Pertanian Bogor atas nama
Davied Apriyanto Sofyan,SP. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Pertanian Nomor : 5909/Kpts/KP.440/11/2012, tanggal 23 November
2012.
2. Pengembangan SDM Administrasi
Kegiatan pengembangan SDM administrasi yang telah diikuti
pegawai BBPOPTyaitu:
- Mengikuti Sosialisasi Penerapan Peraturan Menteri Pertanian
No.68/Permentan/OT.140/11/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai lingkup Kementerian
Pertanian di Jakarta, tanggal 3 Januari 2013 yang diikuti oleh Kepala
Balai, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, Arif Hidayat S., S.H. dan
Tato Yanuar Santoso
- Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern untuk Peningkatan
Kemampuan SDM, yang dilaksanakan di Jakarta, tanggal 4 Maret
2013, yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T., Ir. Lilik Retnowati, Ir.
Purwatiningsih, Edi Suryadi, Yadi Kusmayadi, S.P., Ketut Suarsana,
9
S.P., M.M., Idah Faridah, S.P., Anton Yustiano, S.P., Cahyadi Irwan
dan Tato Yanuar Santoso.
- Pertemuan Evaluasi Peramalan tingkat Nasional di Bandung,
tanggal 4 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Baskoro Sugeng Wibowo
dan Ir. Dini Suhadaniah.
- Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa untuk Peningkatan
Kemampuan SDM di Jakarta, tanggal 19 September 2013 yang
diikuti oleh Ir. Elwidar Is, Ir. Mustaghfirin, Teti Sri Mulyati, Oya
Kusmaya, Arif Hidayat S., S.H., Yoshi Futaki, S.IP. dan Wahyu
Adam.
- Mengikuti Kegiatan Pembinaan Karier bagi Pejabat Fungsional RIHP
dan Non RIHP serta Sosialisasi Pengembangan PNS melalui
Jabatan Fungsional Pengelola Barang dan Jasa (PBJ) di Jakarta,
tanggal 6 Nopember 2013 yang diikuti oleh Dedi Darmadi, S.P.,
Dianto Momon Sumono, Maryono, Memed Jamhari, S.ST., Aam
Mulyani, S.E., Eri Budiyanto, S.P., Aris Sutoaji, Urip Slamet Riyadi,
Retno Ayu P., S.P., Suwandi Irawan, Yoshi Futaki, S.IP., Arif
Hidayat, S.H. dan Masalah.
- Mengikuti Sosialisasi Penerapan Peraturan Pemerintah No. 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Jakarta, tanggal
23 Desember 2013 yang diikuti oleh Ir. Sarsito Wahono Gaib
Subroto, M.M., Ir. Dini Suhadaniah, Yoshi Futaki, S.IP., Siyam,
Nurfiah, Ridwan Maulana, Anik Kurniati, S.P., Ulfah Nuzulullia, S.P.
dan Tato Yanuar Santoso.
- Mengikuti RAPIM B Ditjen Tanaman Pangan di Jakarta, tanggal 24
Desember 2013 yang diikuti oleh Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto,
MM., Ir. Baskoro S.W., Ir. M. Antulat T., Edi Suwardi Wijaya, S.P.,
Edi Suryadi, Samsu dan Tato Yanuar Santoso.
- Mengikuti Kegiatan Pembuatan SK Perubahan Gaji Pokok PNS
Tahun 2013 (Inpassing) di Cisarua - Bogor, tanggal 16 – 18 Mei
2013 yang diikuti oleh Ir. Purwatiningsih dan Arif Hidayat, S.H.)
- Mengikuti Kegiatan Evaluasi Logbook Pegawai Lingkup Ditjen
Tanaman Pangan di Cipayung, tanggal 6 – 8 Nopember 2013 yang
diikuti oleh Ir. Elwidar Is dan Ir. Dini Suhadaniah.
10
- Mengikuti Kegiatan Temu Koordinasi Pengelola Sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Lingkup Kementan, di Cisarua -
Bogor, tanggal 29 – 31 Januari 2013 yang diikuti oleh Ir. Dini
Suhadaniah dan Arif Hidayat, S.H.
- Mengikuti Kegiatan Updating Data Kepegawaian Lingkup Ditjen
Tanaman Pangan di Cipayung - Bogor, tanggal 16 – 18 Oktober
2013 yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T. Dan Ir. Dini Suhadaniah.
- Mengikuti Pertemuan Penyusunan LAKIP di Cipayung - Bogor,
tanggal 31 Januari – 2 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Ir. Firdaus
Natanegara, M.M.
- Mengikuti Workshop Penyusunan Laporan Keuangan SAKPA dan
SIMAK BMN di Jatiluhur - Purwakarta, tanggal 21 – 24 Januari 2013
yang diikuti oleh Kurnaen, Gunawan, Carwika, S.TP. dan Yoshi
Futaki, S.IP.
- Mengikuti Pelatihan Tata Naskah Dinas di Cibogo - Bogor, tanggal
14 – 16 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Ir. Purwatiningsih, Rospina
Limbong dan Tarsim.
- Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa di
Bogor, tanggal 27 Pebruari – 1 Maret 2013 yang diikuti oleh Aam
Mulyani, S.E., Yoshi Futaki, S.IP. dan Suwandi Irawan.
- Mengikuti Sosialisasi Sistem Keterbukaan Informasi Publik di Bogor,
tanggal 1 – 3 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Baskoro, S.W., Ir. M.
Antulat T. dan Ir. Purwatiningsih.
- Mengikuti Forum Pemahaman ASKES, TASPEN dan BAPETARUM
di Jakarta, tanggal 22 Maret 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is.
- Mengikuti Pelatihan/Sosialisasi Aplikasi SIMONEV Ditjen Tanaman
Pangandi Pekanbaru,tanggal 10 – 12 April 2013 yang diikuti oleh Ir.
Firdaus Natanegara, M.M., Mamat Rahmat dan Nurpiah.
- Mengikuti Latihan Satuan Pengamanan (SATPAM) di Bogor,
tanggal 18 – 20 April dan 25 – 27 April 2013.
- Mengikuti Sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2013 dan
Aplikasi Revisi RKA-KL TA 2013 di Karawang, tanggal 25 April 2013
yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is dan Ir. Baskoro Sugeng Wibowo.
11
- Mengikuti Workshop Penertiban Aset Lingkup Ditjen Tanaman
Pangandi Yogyakarta, tanggal 22 – 24 Mei 2013 yang diikuti oleh
Gunawan.
- Mengikuti Seminar tentang Pemberdayaan Perempuan di Jakarta,
tanggal 7 Juni 2013 yang diikuti oleh Ir. Lilik Retnowati, dan Ir.
Elwidar.
- Mengikuti Pelatihan SDM dalam menunjang arsip aktif dan arsip
inaktif di Bogor, tanggal 24 – 26 Juni 2013 yang diikuti oleh Aam
Mulyani, S.E., dan Nursih.
- Mengikuti Pelatihan Kesekretariatan dan Panitera di Ciawi- Bogor,
tanggal 24 – 31 Oktober 2013 yang diikuti oleh Tarsim dan Rasimun.
- Mengikuti Sosialisasi Keuangan di Karawang, tanggal 18 September
2013 yang diikuti oleh Teti Sri Mulyati dan Carwika, S.TP.
- Mengikuti Sosialiasi Asuransi Kesehatan (ASKES) lingkup
Kementerian Pertanian di Jakarta, tanggal 2 Oktober 2013 yang
diikuti oleh Ir. Dini Suhadaniah, Tri MPL, Tuti Heryanti dan Masalah
dan lingkup Ditjen Tanaman Pangan, tanggal 25 Oktober 2013 yang
diikuti oleh Ir. Elwidar is, Ir. Lilik Retnowati, Mamat Rahmat, Eri
Budiyanto, S.P., Sudarti, S.P., Rina Nurdiana, A.Md., Ita Sumirta dan
Masalah.
- Mengikuti Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadi Cisarua
Bogor, tanggal 28 – 31 Nopember 2013 yang diikuti oleh Cahyadi
Irwan dan Taryono.
- Mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Master Ceremony (MC), di
Jakarta, tanggal 22 Nopember 2013 yang diikuti oleh Shinta
Stephanie Dian Lestari, A.Md.
- Mengikuti Diklat Dasar Analisis Kepegawaian Tingkat Keahlian dan
Keterampilan lingkup Kementerian Pertanian di Lido Sukabumi,
tanggal 14 – 27 Nopember 2013 yang diikuti oleh Arif Hidayat S.,
S.H.
3. Pengembangan SDM Teknis
- Mengikuti Pertemuan Kegiatan Penetapan Daftar Usulan Angka
Kredit (DUPAK) di Bogor, tanggal 21 – 23 Januari 2013 yang diikuti
12
oleh Yoyo Kusprayogie, Dadan Hardyana, B.Sc., Suwarman, S.P.
dan Yadi Kusmayadi, S.P.
- Mengikuti Persiapan Pengelolaan Situs Web SMS Server Majalah
Info Tanaman di Jakarta, tanggal 31 Januari 2013 yang diikuti oleh
Ir. M. Antulat T. dan Rahmad Gunawan, S.P.
- Mengikuti Training of Trainer (TOT) PL 1 SLPHT di Malang Jawa
Timur, tanggal 18 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Sudarti, S.P.
- Mengikuti Seminar Penerapan Uji Terap di Cikarang, tanggal 19 –
20 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.
- Mengikuti Kegiatan Evaluasi penilaian DUPAK Pejabat Fungsional
Rumpun Ilmu Hayati di Bogor, tanggal 27 – 28 Pebruari 2013 yang
diikuti oleh Suwarman, S.P., Yadi Kusmayadi, S.P., Dadan
Hardyana, B.Sc. dan Yoyo Kusprayogie
- Mengikuti workshop penyusunan standar operasional (SOP) VHT di
Bogor, tanggal 7 – 9 Nopember 2013 yang diikuti oleh Wayan
murdita, S.P., Sri Murtiati, S.P. dan Willing Bagariang, S.P.
- Mengikuti Sosialisasi Pedoman Pengelolaan PHLN dan
Pemanfaatan BLN di Medan, tanggal 28 Maret 2013 yang diikuti
oleh Ir. Mustaghfirin
- Mengikuti Program Magang dalam Bidang Multi Media dan Jaringan
untuk peningkatan Kemampuan SDM di Jakarta, tanggal 6 – 8 Mei
2013 yang diikuti oleh Rahmad Gunawan, S.P.
- Mengikuti Seminar Eppedorf-Day di Bandung, tanggal 2 Juli 2013
yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.
- Mengikuti Rapat Pleno Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional
POPT di Jakarta, tanggal 26 Juli 2013 yang diikuti oleh Suwarman,
S.P. dan Yoyo Kusprayogie
- Mengikuti Sosialisasi Pengelolaan Lalat Buah Skala Luas Tanaman
Mangga di Indramayu, tanggal 21 – 23 Oktober 2013 yang dikuti
oleh Wayan murdita, S.P.
- Mengikuti Kegiatan Konsolidasi Pelaksanaan Sinergisme Sistem
perlindungan Hortikulturadi Pekanbaru, tanggal 23 – 25 September
2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.
13
- Mengikuti Seminar Pelatihan Menulis Berita, tanggal 4 Nopember
2013 di Jakarta yang diikuti oleh Suwarman, S.P., Yadi Kusmayadi,
S.P., Dedi Darmadi, S.P., Idah Faridah, S.P., Ani Widarti, S.Si., Umi
Kulsum, S.P., Anik Kurniati, S.P., Cahyadi Irwan, Dianto Momon
Sumono, Surono, A.Md., Rina Nurdiana, A.Md., Atep Budiman dan
Tato Yanuar Santoso
- Mengikuti workshop penyusunan standar operational (SOP) VHT di
Bogor, tanggal 7 – 9 Nopember 2013 yang diikuti oleh Wayan
Murdita,S.P., Sri Murtiati, S.P. dan Willing Bagariang, S.P.
- Mengikuti Pelatihan Analisis Lanjutan di Bogor, tanggal 10 – 22
Nopember 2013 yang diikuti oleh Ani Widarti, S.Si.
- Mengikuti Kegiatan Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Depok, tanggal 26 – 28 Nopember 2013
yang diikuti oleh Suwarman, S.P. dan Ani Widarti, S.Si.
- Mengikuti kegiatan Diklat Dasar penyuluh di Ciawi Bogor, tanggal 30
Nopember – 19 Desember 2013 yang diikuti oleh Sri Murtiati, S.P.
2.1.2. Urusan Ketatausahaan
Urusan ketatausahaan mempunyai tugas dalam pengurusan surat menyurat
yang meliputi pekerjaan mengagendakan surat masuk dan keluar,
menyalurkan surat dengan buku expedisi (jasa kurir), penerimaan dan
pengiriman berita melalui telepon, dan faksimili, penerimaan tamu dan
melaksanakan pelayanan pimpinan.
Selama tahun 2013 surat masuk berjumlah 978 surat dan surat keluar 2031
surat. Surat masuk melalui Email sebanyak 27 surat, Faxsimile 526 surat,
diantar langsung 146 surat dan melalui jasa pos 136 surat. Surat keluar
yang dikirim melalui jasa pos 436 surat, dikirim melalui faksimile 513 surat
dan email 20 surat.
2.1.3. Urusan Pelayanan Aparatur
a. Dalam pelayanan kunjungan tamu, BBPOPT memberikan Kuesioner
kepada tamu berupa kuesioner indek kepuasan masyarakat yang hasilnya
diharapkan mampu memberikan gambaran kualitas pelayanan BBPOPT
kepada masyarakat. Hasil rekapitulasi pengisian kuesioner tersebut
selanjutnya diolah dan dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal
14
Tanaman Pangan dalam dua periode yaitu pada bulan Juni dengan nilai
87.96 (Sangat baik) dan bulan Desember dengan nilai 88.12 (Sangat baik)
b. Salah satu tolok ukur untuk mengetahui derajat kesehatan Organisasi
lingkup Kementan sangat dibutuhkan informasi mengenai kualitas budaya
kerja Aparatur Negara lingkup Kementerian Pertanian. Untuk itu
diupayakan menyajikan Indek Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja
(IPNBK) Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Indeks tersebut
diperoleh dari pendapat seluruh pegawai yang dikumpulkan melalui:
SURVEI INDEKS PENERAPAN NILAI DASAR BUDAYA KERJA
APARATUR NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Survei ini
dilakukan dengan membagikan untuk diisi Kuesioner untuk diisi oleh
seluruh pegawai untuk mendapatkan data/ informasi mengenai
pengalamannya sehari-hari dalam melaksanakan 5 pasang nilai nilai dasar
budaya kerja pegawai Balai Besar Peramalan OPT. Dalam tahun 2013
penilaian IPNBK dilakukan pada bulan September dengan nilai 81.5 (Baik)
dan hasil rekapitulasi kuesioner ini dilaporkan ke Sekretariat Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan untuk diteruskan ke Biro Organisasi dan
Kepegawaian Kementerian Pertanian.
c. Selama tahun 2013 BBPOPT membuat, memperbanyak dan mengedarkan
Surat Keputusan Kepala Balai sebanyak 7 SK, Surat Keputusan KPA 50
SK, Surat Penugasan Kepala Balai 23 SP, dan Surat Perjanjian Kontrak
Kerja seluruh Pegawai BBPOPT 17 SPKK.
2.2. Keuangan
Urusan keuangan dilaksanakan oleh Subbagian Keuangan dengan uraian
tugas sebagai berikut:
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Subbagian Keuangan.
b) Melakukan urusan akuntansi.
c) Melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan.
d) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik
lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
e) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan
pertanggungjawaban keuangan Subbagian Keuangan.
15
f) Melakukan penyiapan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian
Keuangan.
Dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan operasional kantor, pada
Tahun Anggaran 2013 Sub Bagian Keuangan melaksanakan kegiatan rutin
dan non rutin.
2.2.1. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin urusan keuangan sebagai berikut:
Pengajuan gaji induk pegawai BBPOPT.
Pengajuan kenaikan gaji berkala.
Pengajuan kekurangan gaji.
Pengajuan gaji ke 13.
Pengajuan uang makan
Mengerjakan Ganti Uang (GU) isi dan GU nihil.
Mengerjakan pengajuan Uang Persediaan (UP) dan Tambah Uang
Persediaan (TUP)
Pencairan uang.
Membayarkan dan mengembalikan uang makan.
Membayar uang perjalanan dinas (GU) dan Langsung (LS) melalui
rekening bendahara.
Membukukan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D).
Melakukan pengisian kartu kendali untuk gaji dan kegiatan per MAK.
Menyortir dan merekap SPJ masuk
Melakukan penjilidan SPJ kegiatan
Pembuatan Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP), Surat
Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB), Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) dan SPM.
Melakukan pembuatan dan verifikasi SPM
Melakukan Injeksi SPM oleh pejabat penandatanganan SPM
Melakukan pengajuan SPM ke KPPN Karawang.
Melakukan pencatatan buku kasir.
Membukukan transaksi keuangan ke dalam Buku Kas Umum (BKU).
16
Melakukan pencatatan uang persekot
Penyetoran pajak
Mengantar bukti Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) ke Bank
Mengantar bukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) ke Bank.
Pembuatan laporan realisasi anggaran mingguan.
Melakukan rekapitulasi dan penyetoran pajak dan Pendapan Negara
Bukan Pajak (PNBP).
Melakukan input data SPM dan SP2D ke aplikasi Sistem Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).
Melakukan rekonsiliasi internal Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)
dengan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik
Negara (SIMAK BMN).
Pembuatan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
Melakukan rekonsiliasi SAK dengan bendahara.
Melakukan rekonsiliasi keuangan ke KPPN Karawang.
Melakukan rekonsiliasi keuangan tingkat wilayah Jawa Barat lingkup
Kementerian Pertanian.
Mengirimkan laporan keuangan berupa laporan bulanan, semesteran,
dan tahunan ke instansi terkait/Eselon I Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan dan Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah
(UAPPAW) Jawa Barat dan menginventarisasi arsip keuangan.
2.2.2. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan dari output
kegiatan layanan perkantoran berupa belanja pegawai. Realisasi
Pembayaran gaji dan tunjangan yang berakhir 31 Desember tahun 2013
sebesar Rp 4.694.012.395,- (98,85 %) dari pagu anggaran sebesar Rp
4.748.693.000,-, dengan sisa anggaran sebesar RP 54.680.605,-. (Lampiran
4).
17
2.2.3. Pembayaran Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran Rp.
791.094.000,- sampai dengan akhir Desember 2013 terealisasi Rp.
747.089.071,- (94,44 %) dengan sisa anggaran Rp. 44.004.929,- (6,56 %),
yang terdiri dari perbaikan dan operasional traktor Rp 1.764.000,-, Perbaikan
komputer Rp 1000,- perbaikan AC Split dan Window Rp 1000,- Perawatan
mesin potong rumput Rp. 2000,- dan lain-lain. (Lampiran 4 ).
2.2.4. Pembayaran Biaya Kegiatan Teknis Pengembangan Peramalan
Serangan OPT.
Kegiatan Teknis Pengembangan Peramalan Serangan OPT mempunyai pagu
anggaran tahun 2013 Rp. 5.795.866.000,- dengan realisasi Rp.
5.513.603.238,- (95,13 %). Dari kegiatan tersebut terdapat sisa anggaran Rp.
282.262.762,-. (Lampiran 4).
2.2.5. Operasional BBPOPT
Realisasi kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi,
pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran, serta gedung dan bangunan
terealisasi Rp 861.188.312,- (99,63 %) dari pagu anggaran Rp 864.347.000.
Dari kegiatan tersebut terdapat sisa anggaran Rp 3.158.688,- .
Secara keseluruhan realisasi anggaran dari kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan OPT Satuan Kerja Balai Besar Peramalan OPT sebesar
Rp. 11.815.893.016,- (96,85 %) dari pagu anggaran Rp. 12.200.000.000,-
dengan pengembalian ke Kas Negara Rp. 384.106.984,-.
Untuk merealisasi anggaran tersebut, memproses Surat
Pertanggungjawaban/kwitansi sebanyak 3.803 kwitansi, SPP, DRPP,
masing-masing 322 dokumen, potongan pajak (PPN/PPh) sebanyak 143
bukti setoran dengan nilai Rp. 522.163.370,-, PNBP dengan nilai Rp.
307.428.156,- yang terdiri dari BMN 16 setoran sebesar Rp. 176.025.000,-
dan 2 setoran yaitu pengembalian Uang Persediaan (UP) sebesar Rp.
52.336.356,- dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) sebesar Rp.
79.066.800,-, melakukan pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) ke
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Karawang sebanyak 322
SPM. Lampiran 5.
18
2.2.6. Kegiatan Lainnya
Kegiatan lain yang dilakukan Sub Bagian Keuangan pada tahun 2013 adalah
pemberitahuan mengenai minus pagu Belanja Pegawai ke Eselon I Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, membuat laporan realisasi anggaran, perbaikan
data base pegawai BBPOPT di KPPN Karawang, perbaikan data aplikasi Gaji
Pokok Pegawai (GPP), SAKPA dan SIMAK-BMN, mengunduh aplikasi
RKAKL dengan bimbingan KPPN Karawang, membuat SKPP Pensiun atas
nama Ir. Purwatiningsih, Ir. Firdaus Natanegara, MM., dan Tuti Heryanti,
mengajukan kekurangan gaji pokok dan tunjangan beras, mengajukan
kenaikan tunjangan jabatan fungsional bagi 40 pegawai.
Selain kegiatan di atas, pada tahun 2013 Subbagian keuangan juga telah
mengikuti kegiatan pelatihan, Workshop serta rapat-rapat sosialisasi yang
berhubungan dengan keuangan.
Adapun kegiatan yang bersifat pelatihan/Workshop/sosialisasi di bidang
keuangan yang dilaksanakan meliputi :
a) Mengikuti sosialisasi/workshop semester II tahun 2012 SAK dan SIMAK-
BMN tingkat wilayah Jawa Barat di Jatiluhur, Purwakarta-Jawa Barat.
b) Mengikuti sosialisasi/workshop semester I tahun 2013 SAK dan SABMN
di Padang, Sumatera Barat.
c) Mengikuti Sosialisasi/workshop Pedoman Administrasi Keuangan (PAK)
di Bandung.
d) Bimbingan Teknis tentang Laporan Pertanggungjawaban Keuangan di
KPPN Karawang.
e) Mengikuti Sosialisasi Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun
2013 di KPPN Karawang.
f) Pengambilan DIPA Tahun Anggaran 2014 di KPPN Karawang.
g) Melakukan pengurusan tunjangan kinerja untuk pegawai Balai Besar
Peramalan OPT.
19
2.3. Rumah Tangga dan Perlengkapan
Subbag rumah tangga dan perlengkapan melaksanakan urusan rumah
tangga dan perlengkapan serta pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT
tingkat Nasional dengan rincian sebagai berikut:
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
b) Melakukan urusan rumah tangga.
c) Melakukan urusan perlengkapan.
d) Melakukan pengelolaan asrama.
e) Melakukan urusan penyimpanan cadangan bahan pengendali OPT tingkat
Nasional.
f) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik
lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
g) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan
pertanggungjawaban keuangan Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan.
h) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian
Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2.3.1. Kerumahtanggaan
Kegiatan kerumahtanggaan meliputi; kebersihan, fasilitas kegiatan
rapat/pertemuan, pelaksanaan keamanan dan ketertiban kantor,
pemeliharaan saluran air, pelayanan penggandaan dokumen, pemeliharaan
dan pembayaran jasa (listrik, telepon, internet dan sms server), pemeliharaan
gedung, perawatan dan perbaikan peralatan dan mesin dan pemeliharaan
kendaraan dinas, yang secara rinci disajikan sebagai berikut:
a. Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin yang meliputi: pembuatan
jadwal tenaga kerja kebersihan, pengaturan tim kebersihan,
pemeliharaan taman kantor, pelaksanaan kebersihan gedung kantor,
pelaksanaan kebersihan asrama, pelaksanaan kebersihan halaman
sekitar kantor, pelaksanaan kegiatan potong rumput, pengaturan
pembuangan sampah, pelaksanaan kebersihan rumah kaca,
pelaksanaan kebersihan lingkungan sarana dan prasarana kebun
20
percobaan serta pengawasan kegiatan kebersihan. Kegiatan kebersihan
kantor BBPOPT pada tahun 2013 dilaksanakan oleh 8 orang tenaga
kebersihan yang dikoordinasikan oleh penanggungjawab kebersihan.
b. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi penyelenggaraan rapat atau pertemuan
meliputi: kegiatan pelatihan, kunjungan lembaga, rapat besar sebulan
sekali, pertemuan rutin pejabat fungsional seminggu sekali dan
pertemuan insidentil. Hal-hal yang difasilitasi antara lain: menyiapkan
sound sistem, layar dan multimedia projector, menata meja kursi ruangan
rapat.
c. Pelaksanaan kegiatan keamanan kantor BBPOPT dilaksanakan secara
rutin yaitu: membuat jadwal satuan pengamanan, mengingatkan
pemakaian tanda pengenal pegawai, penerimaan tamu, patroli jaga,
pengawalan uang/barang, penyimpanan kunci kantor dan asrama,
pengamanan fisik, pemberian tanda bahaya, parkir kendaraan,
penanganan tindakan kriminalitas, kelancaran lalu lintas, dan pelaporan
kegiatan satuan pengamanan. Dalam penyelenggaraan kegiatan
keamanan dan ketertiban kantor, dilaksanakan oleh 11 orang tenaga
keamanan yang dikoordinasikan oleh penanggungjawab satuan
pengamanan dengan jadwal jaga sebagai berikut:
a. Pagi dari pukul 06.00 s/d 14.00, (2 orang)
b. Siang dari pukul 14.00 s/d jam 22.00, (2 orang)
c. Malam dari pukul 22.00 s/d 06.00, (4 orang)
d. Libur (3 orang)
Untuk jadwal jaga malam BBPOPT menerapkan jadwal piket malam yang
melibatkan seluruh pegawai pria secara rutin sesuai jadwal yang
ditetapkan.
d. Urusan pemeliharaan dan pembayaran listrik, telepon, internet dan sms
server dilakukan secara rutin setiap bulan. Pembayaran listrik, telepon,
internet dan sms server terealisasi dari bulan Januari s/d Desember
2013.
e. Kegiatan pemeliharaan gedung, ruang kantor, peralatan kantor dan
kendaraan dinas tahun 2013 meliputi perbaikan dan operasional pompa
air 2 unit, perbaikan komputer 20 unit, perawatan AC Split dan Window
21
27 unit, pemeliharaan jaringan LAN 1 unit, perbaikan dan operasional
mesin potong rumput 4 unit. Untuk perawatan dan perbaikan kendaraan
dinas roda roda 4 (7 unit) yaitu untuk operasional Kepala Balai (2 unit),
operasional kantor (2 unit), operasional Kepala Bagian Umum dan Kepala
Bidang (3 unit), sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 2 (16 unit)
yang penggunaannya untuk : operasional Kepala Seksi dan Kasubbag (7
unit), operasional Koordinator Fungsional (1 unit), operasional kegiatan
umum (3 unit), operasional kegiatan fungsional (2 unit), operasional
bidang pelayanan dan teknis (2 unit) dan operasional bidang program
dan evaluasi (1 unit).
2.3.2. Pengelolaan Asrama
Kegiatan pengelolaan asrama mencakup pemeliharaan, kebersihan dan
pelayanan sebagai berikut:
a. Kegiatan pemeliharaan asrama meliputi: perawatan peralatan dan mesin,
perbaikan pintu, penggantian lampu, perbaikan saluran pembuangan air
dan pemeliharaan toilet.
b. Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin meliputi: menyapu dan
mengepel lantai, membersihkan dinding kaca dan membersihkan sarang
laba-laba.
c. Kegiatan pelayanan meliputi: pelayanan akomodasi dan konsumsi seperti
menyiapkan kamar tidur untuk peserta pelatihan/rapat dinas dan
menyiapkan ruangan makan peserta pelatihan/rapat dinas. Pada tahun
2013 kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di kantor BBPOPT adalah
5 pelatihan.
2.3.1. Urusan Perlengkapan
Urusan perlengkapan yang dilaksanakan Subbagian Rumah Tangga dan
Perlengkapan meliputi:
a. Penyelenggaraan penatausahaan Barang Milik Kekayaan/Negara
(BMKN) dan barang persediaan dilaksanakan dengan menggunakan
sistem informasi manajemen akuntansi keuangan (SIMAK-BMN). Dalam
rangka pemutakhiran data dan memudahkan pelaksanaan tugas
penatausahaan barang tahun 2013 yaitu: melakukan konsultasi
22
pengelolaan BMN dengan pihak terkait. Hal-hal yang dikonsultasikan
adalah tata cara penghapusan BMN, tata cara penghapusan BMN yang
hilang, prosedur dan pelaksanaan penetapan status penggunaan BMN,
pengurusan sertifikat tanah BBPOPT atas nama pemerintah Republik
Indonesia, operasional aplikasi SIMAK-BMN, workshop BMN, sosialisasi
aplikasi SIMANTAP versi 2, pemanfaatan/ penggunaan BMN berupa
Rumah Negara dan rekonsiliasi laporan BMN.
b. Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang meliputi: keperluan sehari-hari
perkantoran, pengadaan alat pengolah data dan komunikasi, pengadaan
peralatan kantor dan pembangunan pos satuan pengamanan.
Kegiatan pengadaan barang keperluan sehari-hari perkantoran yaitu:
belanja alat tulis kantor, barang cetakan, penggandaan, pembelian
bahan dan peralatan kebersihan, makanan kecil/minuman untuk
penerimaan tamu dan rapat, langganan surat kabar dan langganan
internet serta pengadaan pakaian dinas pegawai 93 stel dan pakaian
satpam 11 stel, sesuai dengan jumlah pegawai BB-POPT pada tahun
2013.
Kegiatan pengadaan alat pengolah data yang dilaksanakan tahun 2013
yaitu: pengadaan printer 15 unit, laptop 11 unit dan komputer PC 15 unit.
Untuk pengadaan peralatan komunikasi tahun 2013 yaitu: pengadaan
infokus 2 unit dan sound system 1 unit.
Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor yang dilaksanakan
pada Tahun 2013 yaitu: Pengadaan Peralatan Kantor dan Pengadaan
Peralatan Laboratorium. Pengadaan peralatan kantor terdiri dari:
pengadaan lemari besi sliding door (15 unit), meja kursi kuliah (100 unit),
kursi laboratorium (60 unit), pendingin ruangan (8 unit), mesin potong
rumput dorong (1 unit), mesin potong rumput gendong (3 unit) dan
vacuum cleaner (2 unit). Pengadaan peralatan laboratorium adalah
pengadaan spektrofotometer (1 unit).
Mengingat luas areal jaga kantor, Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan tahun 2013 melakukan kegiatan pembangunan
pos keamanan kantor (1 unit) dengan ukuran 4x2 meter.
23
c. Menyiapkan dan melaksanakan pengiriman barang peralatan
laboratorium. Laporan pengelolaan peralatan laboratorium disampaikan
setiap bulan ke Sekretaris Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Selama
tahun 2013 tidak ada pengiriman barang peralatan laboratorium.
d. Untuk mengetahui sisa stok barang pestisida baik secara administrasi
dan sisa fisik di gudang, dilaksankan kegiatan pembukuan secara rutin
dan opname persediaan pestisida setiap semester. Laporan pengelolaan
pestisida disampaikan secara periodik yaitu bulanan, semesteran dan
tahunan ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Sekretariat
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Jakarta. Selama tahun 2013 tidak
ada penerimaan dan pengeluaran pestisida.
e. Berdasarkan hasil kegiatan penghapusan barang, Subbagian Rumah
Tangga dan Perlengkapan melaksanakan kegiatan lelang barang. Pada
tahun 2013 daftar barang yang di lelang berupa peralatan dan mesin
sejumlah 599 unit.
f. Dalam rangka tertib administrasi dan menindaklanjuti hilangnya Barang
Milik Negara berupa peralatan dan mesin yaitu: sumur dengan pompa
dan AWS, Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mengusulkan
bebas dari TGR (Tuntutan Ganti Rugi) ke Direktur Jenderal Tanaman
Pangan.
g. Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala
Badan Pertanahan Nasional R.I. Nomor 186/PMK.06/2009 Nomor 24
tahun 2009 tentang Pensertifikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah,
dan pada tahun 2013 semua tanah yang dikuasai BBPOPT telah atas
nama Republik Indonesia (RI) yaitu sebanyak 11 sertifikat.
h. Melaksanakan kegiatan rekonsiliasi internal (SIMAK-BMN dan SAKPA)
sebagai bahan rekonsiliasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAI) dengan
KPPN Karawang, yang selanjutnya dilaporkan ke Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian sebagai koordinator wilayah Provinsi Jawa Barat.
24
III. PROGRAM DAN EVALUASI
Pengelolaan penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan
peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan
tugas Bidang Program dan Evaluasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang
Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan rencana, program dan anggaran peramalan, pengembangan
peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
b) Pelaksanaan kerjasama peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
c) Pemantauan dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
d) Penyusunan laporan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Program dan Evaluasi dibantu oleh Seksi
Program dan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
3.1. Program
Rincian tugas pekerjaan seksi Program sampai denga akhir Desember 2013
masih mengacu pada Keputusan Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman
Pangan Nomor : 03/Kpts/OT.140/C/01/2011 tanggal 24 November 2011 yaitu:
a. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan,
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura;
b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program, dan rencana kerja
peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura;
c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran peramalan,
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura;
d. Melakukan penyiapan bahan kerjasama peramalan, pengembangan
peramalan OPT, dan rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
25
3.1.1 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data Peramalan,
Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan
dan Hortikultura.
a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan OPT Padi di
Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau,
Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung,
Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua
Barat dan Papua.
b. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Aceh sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model peramalan
OPT utama Tanaman Padi.
c. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
d. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sumatera Barat menghasilkan 10 model peramalan OPT utama
Tanaman Padi.
e. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Riau sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model peramalan
OPT utama Tanaman Padi.
f. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Jambi sebanyak 1 kali dan menghasilkan 6 model peramalan
OPT utama Tanaman Padi.
g. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Bengkulu sebanyak 1 kali dan menghasilkan 10 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
h. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
26
i. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Lampung sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
j. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Banten sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan
OPT utama Tanaman Padi.
k. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
l. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
m. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 2 kali dan menghasilkan
8 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
n. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesipik Lokasi di
Provinsi Jawa Timur sebanyak 2 kal idan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
o. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesipik Lokasi di
Provinsi Bali sebanyak 2 kalidan menghasilkan 10 model peramalan OPT
utama Tanaman Padi.
p. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
q. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 1 kali dan menghasilkan 2
model peramalan OPT utama Tanaman Padi.
r. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
s. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
27
t. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 7 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
u. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 1 kali dan menghasilkan 10 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
v. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
w. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
x. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Gorontalo dan menghasilkan 6 model peramalan OPT utama
Tanaman Padi.
y. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
z. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di
Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 1 kali dan menghasilkan 8 model
peramalan OPT utama Tanaman Padi.
aa. Pengamatan Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Papua,
Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa
Timur, DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Riau, Lampung, Sumatera
Selatan Sumatera Utara, Jambi, dan Bengkulu.
28
3.1.2 Melakukan penyiapan bahan penyusunan program, dan rencana kerja
peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi :
Melaksanakan Konsultasi Penyusunan Program, rencana kerja
peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi
tanaman pangan dan hortikultura dengan Instansi terkait di Pusat dan
Daerah untuk Tahun Anggaran 2014
Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) Balai
Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran
2014.
Melaksanakan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Tahun Anggaran 2014
Melaksanakan Perbaikan/Updating Penyusunan Rencana Strategis
Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun
2010 – 2014
b. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan meliputi :
Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014
Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja
lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014
Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka
Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013
Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka
Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013
Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman dan Hewan Indonesia
Tahun 2013 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman
Pangan Tahun 2013
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanaman, sasaran panen
dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 tingkat pusat di
Jakarta.
29
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen
dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2013 tingkat regional I -
V.
Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan
Tingkat Pusat di Jakarta Tahun 2013
Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah
Binaan di Provinsi Aceh Tahun 2013
Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah
Binaan Provinsi Kalimantan Tengah. Tahun 2013
Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah
Binaan di Provinsi Bali Tahun 2013.
3.1.3 Melakukan Penyusunan Rencana Anggaran Peramalan, Pengembangan
Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
a) Pelaksanaan Rincian tugas Seksi Program meliputi :
Menyusun Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Indikatif Rencana Anggaran
tahun 2014)
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan dan Verifikasi Rencana
kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2014 (Draft DIPA dan POK
Rencana Anggaran Tahun 2014) dengan Biro Perencanaan
Kementerian Pertanian sebanyak 3 kali
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan dan Verifikasi Rencana
kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2014 (Draft DIPA dan POK
Rencana Anggaran Tahun 2014) dengan Inspektorat Jenderal
Kementerian Pertanian sebanyak 3 kali
Melaksanakan Penyusunan Rencana kerja dan Anggaran Balai Besar
Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun
Anggaran 2014
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan
Tahun 2014 (Pagu Sementara Anggaran Tahun 2014) dengan
Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan
Tahun 2014 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2014)
30
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan
Tahun 2014 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2014) dengan Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan
Tahun 2014 (Pagu Definitif Rencana Anggaran Tahun 2014)
Melaksanakan Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Balai
Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran
2014.
Melaksanakan Penyusunan Rincian Alokasi Biaya (RAB) Kegiatan
Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun
Anggaran 2014.
Melaksanakan Koordinasi Penyusunan Rencana Penarikan Anggaran
BBPOPT Tahun 2014
Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran DIPA dan
Anggaran kegiatan BBPOPT Tahun 2014 dengan Direktorat Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan.
b) Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, tentang program dan perencanaan, seperti :
Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014
(Pagu Sementara Anggaran tahun 2014)
Pertemuan Koordinasi Penandatanganan Pertemuan Koordinasi
Penyusunan Rencana kegiatan dan anggaran Kementerian/Lembaga
lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pertemuan Pemantapan Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
Kementerian/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pertemuan Koordinasi/Sinkronisasi Program Pembangunan Tanaman
Pangan Tahun 2014
Pertemuan Koordinasi Perencanaan Kegiatan Pembangunan Tanaman
Pangan Tahun 2014
Pertemuan Sosialisasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran
Kementeriaan/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014
(Usulan Rencana Anggaran Tahun 2014)
31
3.1.4 Melaksanakan Kerjasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan
OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan
penyusunan program, rencana kerja peramalan, pengembangan peramalan
OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.
a. Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi :
Melaksanakan Konsultasi Penyusunan Program, rencana kerja
peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi
tanaman pangan dan hortikultura.
Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) BBPOPT
Tahun Anggaran 2014.
Melaksanakan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan Tahun Anggaran 2014
Melaksanakan Review Rencana Strategis Balai Besar Peramalan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2010 – 2014
b. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan meliputi :
Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja
lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka
Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013
Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka
Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013
Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman dan Hewan Indonesia
Tahun 2013 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman
Pangan Tahun 2013
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen
dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 tingkat pusat di
Jakarta.
32
Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen
dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2013 tingkat regional I -
V.
Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan
Tingkat Pusat di Jakarta
Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah
Binaan di Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah, dan Bali.
3.1.5 Melaksanakan Kerjasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan
OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pada Tahun 2013, Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan
yang terkait dengan pelaksanaan kerjasama peramalan OPT, pengembangan
peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura,
meliputi :
a. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat
b. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Timur
c. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara
d. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo
e. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan
f. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Utara
33
g. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat
h. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah
i. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau
j. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi
k. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara
l. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Bangka Belitung
m. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan
n. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur
o. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat
p. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan
pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah
q. Kerjasama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
untuk Studi/Kajian Hawar Daun Bakteri di Kabupaten Karawang.
r. Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Hama Wereng Batang
Coklat di Kabupaten Sukoharjo.
34
s. Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Hama Wereng Batang
Coklat di Kabupaten Pemalang.
t. Kerjasama dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BPTPH) Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Model
Pengamatan Hama Tungau Merah pada Ubi Kayu di Kabupaten
Sukabumi
u. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Cianjur
v. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Cirebon
w. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Indramayu
x. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Sumedang
y. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Subang
z. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Majalengka
aa. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Bekasi
bb. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk Studi/Kajian
Pengembangan Teknologi Pengendalian Virus Mosaik pada Tanaman
Kedelai di Kabupaten Jombang
cc. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk Studi/Kajian
Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati terhadap Populasi Penggerek
Tongkol dan Penyakit Hawa daun Jagung di Kabupaten Sidoarjo
35
dd. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Ngawi
ee. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian
Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi
Cuaca dan Iklim di Kabupaten Tasikmalaya
ff. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk Studi/Kajian
Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat Polong pada
Tanaman Kedelai di Kabupaten Cianjur
gg. Kerjasama dengan Konsultan Manajemen (Nadya Consultant) untuk
Penyiapan Dokumen Akreditasi Balai Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (BBPOPT). Hasil kerjasama secara detail disajikan dalam
dokumen Rancangan Akreditasi BBPOPT
3.2. Pemantauan dan Evaluasi
Tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta
penyusunan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan
proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi
Pemantauan dan Evaluasi dengan rincian tugas sebagai berikut:
a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
b. Melakukan penyiapan bahan pemantauan hasil peramalan,
pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan
dan hortikultura.
c. Melakukan penyiapan bahan evaluasi hasil peramalan, pengembangan
peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
d. Melakukan penyusunan laporan kegiatan BBPOPT.
e. Melakukan penyiapan bahan perencanaan pelaksanaan dan pelaporan
Sistem Pengendalian Intern (SPI) Tim Satuan Pelaksana Pengendalian
Intern.
f. Melakukan penyiapan bahan tindak lanjut laporan hasil pemeriksanaan
(LHP) BBPOPT.
g. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik
lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
36
h. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan
pertanggungjawaban keuangan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.
i. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi
Pemantauan dan Evaluasi.
Sesuai dengan uraian tugasnya, Seksi Pemantauan dan Evaluasi pada
Tahun 2013 telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
3.2.1. Pemantaun hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
Pemantauan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan
proteksi tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui beberapa
kegiatan, secara rinci disajikan sebagai berikut:
a. Pemantauan Mutu Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit dan Agens
Hayati
Dalam rangka mengevaluasi mutu Laboratorium Pengamatan Hama dan
Penyakit /Laboratorium Agens Hayati (LPHP / AH) saat ini, maka pada
tahun 2013 telah melaksanakan pemantauan 24 Laboratorium yang
menyebar di 8 provinsi. Hasil pemantauan dan evaluasi disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Daftar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/ Laboratorium Agens Hayati yang dipantau
No. Provinsi LPHP/LAH Petugas pelaksana Kelas Mutu
LPHP/LAH
1.
Aceh Peureulak Memed Jamhari, SST.
D
Pulo le Memed Jamhari, SST.
C
2. Sumatera Utara Medan Nurpiah
C
Padang Balangka Samsu
C
3. Jawa Tengah Ungaran Tei Srimulyati
B
4. Bali Tangguwisi Fitrah Rahmatullah
C
Celuk Fitrah Rahmatullah
C
5. Lampung Trimurjo Aam Mulyani, SE.
D
Gadingrejo Aam Mulyani, SE.
D
37
1 2 3 4 5
6. Sumatera Selatan
Suka Rame Aam Mulyani, SE.
D
Belitang Aam Mulyani, SE.
C
7. Sumatera Barat Bandar Buat Kurnaen
B
Bukit Tinggi Kurnaen
C
8. Sulawesi Tengah
Biromaru Fitrah Rahmatullah
C
Dolago Fitrah Rahmatullah
C
9. Sulawesi Utara Manado Edi Suwardiwijaya, SP.
C
10. Sulawesi Tenggara
Kendari Nurpiah
C
Lambuya Aris Sutoaji
D
11. Gorontalo Gorontalo Edi Suwardiwijaya, SP.
C
12. NTB Narmada Aris Sutoaji C
13. Kalimantan Timur
Samarinda Memed Jamhari,SST. E
14. Jambi Kayu Aro Samsu D
Sie Tiga Samsu C
15. Banten Cangring Aam Mulyani, SE. D
b. Pemantauan Kegiatan Lapang Balai Besar Peramalan OPT
Pengembangan P3OPT Tingkat lapangan
Kegiatan pemantauan dilaksanakan meliputi kegiatan; Pemantauan kajian,
Pemantauan kepuasan pelanggan Produk Jasa BBPOPT, Pemantauan
pemanfaatan produk agens hayati cair dan padat.
1) Pemantauan kegiatan kajian/ model peramalan OPT dilaksanakan 8
kali sejak bulan Februari sampai bulan Desember 2013 sesuai jumlah
model kajian tingkat lapang.
2) Pemantauan kepuasan pelanggan dilaksanakan di 15 provinsi dan 24
LPHP/LAH dengan sasaran petugas pertanian yang pernah melakukan
dan atau menggunakan produk jasa BBPOPT, berupa: Teknologi
Pengamatan, Peramalan dan Penegndalian OPT(P3OPT), bahan
publikasi, dan system layanan publik BBPOPT. Jumlah responden
yang terjaring sebanyak 69 orang, dengan hasil sebagai berikut :
Tidak mengetahui produk jasa BBPOPT 18,81%;
Mengetahui 36,54%;
38
Memahami 18,97%;
Menerapkan 19,96%; dan
Mengembangkan 8,72%.
3) Untuk mengetahui pemanfaatan produk pengendali hayati dari
BBPOPT yang didistribusikan kedaerah dilakukan pemantauan, ke
daerah yang menerima bantuan produk tersebut. Hasil evaluasi dari
pemanfaatan produk pengendali hayati secara umum mempunyai
respon yang sangat baik dari penerima bantuan. Hal ini terlihat dari
banyaknya minat petani/kelompok tani untuk memperbanyak agens
hayati secara mandiri. Kendala yang dihadapi oleh petani/kelompok
tani dalam perbanyakan agens hayati adalah tidak tersediannya isolat.
Sehubungan dengan hal tersebut, penyediaan isolat agens pengendali
hayati dari pemerintah / instansi terkait menjadi penting.
3.2.2. Evaluasi hasil peramalan dan pengembangan peramalan serangan OPT
pangan dan hortikultura.
Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2013 mempunyai
tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dan pemasyarakatan
teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu
tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT
merupakan kegiatan teknis yang terdiri dari 11 (sebelas) output kegiatan,
yaitu:
1). Rancangan Kerja BBPOPT; 2).Data dan informasi ramalan serangan OPT
Pangan; 3). Operasional laboratorium pengelolaan OPT; 4). Produk agens
pengendali hayati padat; 5). Produk agens pengendali hayati Isolat; 6). Model
peramalan OPT; 7). Layanan desimininasi P3OPT; 8). Penerapan dan
pengembangan peramalan OPT; 9). Pelatihan P3OPT Pangan; 10).
Administrasi pelaksanaan kegiatan; 11). Laporan kegiatan pengembangan
peramalan serangan OPT; 12). Layanan perkantoran; 13). Perangkat
pengolah data dan komunikasi; 14). Peralatan dan fasilitas perkantoran; dan
15). Gedung/bangunan
Pagu anggaran kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT
tahun 2013 sebesar Rp. 6.660.213.000,- (Enam Milyar Enam Ratus Enam
Puluh Juta Dua Ratus Tiga Ribu Rupiah) dengan realisasi Rp.
39
6.276.106.010,- (Enam Milyar Dua Ratus Tujuh Enam Juta Seratus Enam
Ribu Sepuluh Rupiah) dengan sisa anggaran Rp. 384.106.981 (Tiga Ratus
Delapan Puluh Empat Juta Seratus Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan
Puluh Satu Rupiah), Realisasi fisik kegiatan teknis pengembangan peramalan
serangan OPT mencapai 102,29%, lebih tinggi dari realisasi anggaran. Sisa
anggaran tersebut di atas terutama diakibatkan tidak keseluruhan anggaran
kegiatan terserap antara lain layanan diseminasi informasi P3OPT dan
pelatihan pengamatan peramalan dan pengendalian OPT.
Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan IKK dapat dilaporkan secara rinci
sebagai berikut:
1). Informasi prakiraan serangan OPT disampaikan kepada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura atau Unit Pelaksana Teknis Daerah
Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH)
Provinsi. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar dalam
menyusun strategi dan antisipasi serta koordinasi dalam peningkatan
kewaspadaan (peringatan dini) terhadap serangan OPT dan kesiapan
dini untuk menyusun upaya antisipasi. Dengan strategi dan antisipasi
serta koordinasi dimaksud akan menghasilkan keluaran berupa
berkurangnya luas serangan OPT dengan terkendalinya perkembangan
populasi dan serangan OPT di lapangan. Prakiraan serangan OPT
dimaksud adalah menghitung prakiraan luas serangan OPT berdasarkan
jenis OPT. komoditi dan luas (ha) dengan menggunakan model prakiraan
OPT (musiman) yang dikembangkan oleh BBPOPT berdasarkan data
luas serangan OPT musim sebelumnya.
2). Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan serangan
OPT diukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di
lapangan lebih rendah dibandingkan dengan data prakiraan luas
serangan yang diberikan pada saat sebelum musim tanam. Evaluasi
dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan data luas serangan
OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari Koordinator Pengendali
OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTD-BPTPH dengan prakiraan
serangannya.
3). Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan OPT yang
ditargetkan dalam Tahun 2013 berjumlah 42 unit yang diukur berdasarkan
40
jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. Kedelai dan ubi kayu), (7
OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi Kayu). dan
disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau 2013 dan
musim hujan 2012/2013). Tingkat dan arah yang diharapkan dalam
penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah adalah
adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi
informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas
serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan
serangan OPT menurut provinsi di Indonesia.
4). Angka prakiraan serangan OPT telah disampaikan secara formal ke
seluruh provinsi (33 provinsi) di Indonesia. Angka prakiraan serangan
OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu pada MT. 2013
didistribusikan melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan
tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam
a. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2013.
Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman padi di Indonesia MT.
2013 yaitu, Penggerek Batang Padi (PBP) diprakirakan serangannya
adalah 48.980 ha, Wereng Batang Coklat (WBC) 30.708 ha, Tikus
60.732 ha, Tungro 3.871 ha, Blas 19.177 ha,dan BLB/Kresek 26.331
ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama padi di Indonesia
MT. 2013 seluas 189.798 ha. Kejadian serangan OPT pada MT. 2013
di lapangan seluas 189.298 ha, jika dibandingkan dengan angka
prakiraan mencapai 99,74%. Realisasi tanam MT. 2013 seluas
9.748.071 ha.
b. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Jagung MT. 2013.
Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman Jagung di Indonesia
pada MT. 2013 yaitu, lalat bibit diprakirakan serangannya 625 ha,
penggerek batang 2.024 ha, bulai 1.383 ha, tikus 2.477 ha, penggerek
tongkol 1.459 ha dan ulat grayak 775 ha. Total prakiraan maksimum
serangan OPT utama jagung MT. 2013 seluas 8.742 ha. Total kejadian
serangan OPT utama jagung di lapangan pada MT. 2013
mencapai8.699 ha atau 99,51% dari angka prakiraan. Realisasi tanam
jagung MT. 2013 mencapai 1.349.772 ha. Apabila total kejadian
41
serangan OPT utama jagung MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi
tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,64%.
c. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Kedelai MT. 2013.
Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman kedelai di Indonesia
pada MT. 2013 adalah sebagai berikut, untuk penggerek polong
diprakirakan serangannya berkisar antara 273 ha, lalat kacang 102 ha,
ulat grayak 448 ha, tikus 110 ha, penggulung daun 380 ha dan ulat
jengkal 444 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama
kedelai MT. 2013 di Indonesia seluas 1.757 ha. Total kejadian
serangan OPT MT. 2013 di lapangan mencapai 1.751 ha atau 99,68%
dibandingkan dengan angka prakiraan. Realisasi tanam MT. 2013
seluas 374.115 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013
dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya
mencapai 0,47%.
d. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Ubi Jalar MT.
2013.
Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman ubi kayu di Indonesia
pada MT. 2013 yaitu 187 ha. Bila angka kejadian serangan OPT MT.
2013 di lapangan dibandingkan dengan angka prakiraan maka
serangannya mencapai 61,02% yaitu seluas 114 ha. Realisasi tanam
MT. 2013 seluas 123.628 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT
MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka
kejadiannya sudah mencapai 0,09%.
5). Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi
kayu MT. 2012/2013.
a. Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi
Prakiraan serangan OPT utama tanaman padi di Indonesia pada
MT. 2013/2014 (180.839 ha) cenderung lebih rendah bila dibandingkan
dengan MT. 2013 (189.298 ha), namun jika dibandingkan dengan MT.
2012/2013 (173.081 ha) cenderung lebih tinggi. Berdasarkan jenis
OPT, prakiraan luas serangan OPT utama padi pada MT. 2013/2014
dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah adalah sebagai
berikut : tikus, PBP, BLB, blas, tungro, dan WBC.
42
b. Prakiraan OPT Utama Tanaman Jagung
Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman jagung pada MT.
2013/2014 adalah 5.961 ha. Prakiraan luas serangan masing-masing
OPT tanaman jagung yaitu lalat bibit seluas 505 ha, penggerek batang
jagung seluas 1.677 ha, bulai seluas 983 ha, tikus seluas 915 ha,
penggerek tongkol jagung seluas 1.246 ha dan ulat grayak seluas 634
ha.
c. Prakiraan OPT Utama Tanaman Kedelai
Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman kedelai pada MT.
2013/2014 adalah 1.343 ha. Berdasarkan jenis OPT, serangan
tertinggi sampai dengan yang terendah dari OPT utama pada tanaman
kedelai adalah sebagai berikut: penggulung daun 422 ha, ulat grayak
260 ha, ulat jengkal 243 ha, penggerek polong 186 ha, lalat kacang
157 ha dan tikus 75 ha.
d. Prakiraan OPT Utama Tanaman ubi Kayu
Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman ubi kayu yaitu tungau
merah pada MT. 2013/2014 adalah 132 ha.
3.2.3. Evaluasi pengembangan peramalan OPT
Perlindungan tanaman merupakan sistem pengelolaan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan,
peramalan dan pengendalian (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan
tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas teknologi P3OPT.
Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus
didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif.
Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya
kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing.
Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif
jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif
teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan
jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan
model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
adanya penemuan teknologi P3OPT baru, baik jenis OPT, komoditas, model
maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada.
43
Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang
ditargetkan Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan)
model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (dua belas)
model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi
P3OPT tingkat lapangan, sebanyak 8 (delapan) dan 4 (empat) kegiatan semi
laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model
Peramalan, terdiri dari komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT
Tingkat Lapangan 8 unit dan semi laboratorium 4 unit.
3.2.4. Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Pengembangan Peramalan
Serangan OPT
Laporan bulanan/ Simonev (Sitem Monitoring dan Evaluasi) merupakan
laporan keuangan dan fisik pada Kegiatan Pengembangan Peramalan
Serangan OPT Satker BBPOPT Tahun Anggaran 2013 yang dibuat secara
rutin setiap bulan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan mengambil
data pagu anggaran (db) dari Aplikasi RKAKL, realisasi anggaran (trn) dari
Aplikasi SAI dan data asset Negara melalui Aplikasi SIMAK-BMN. Folder
softcopy dan hardcopy dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan, Cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan dengan Tembusan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas
pelaporan Simonev, BBPOPT telah mengikut sertakan petugas Simonev
dalam Workshop/Sosialisasi Aplikasi Simonev tanggal 10 -12 April 2013 di
Riau, yaitu atas nama : Nurpiah dan Mamat Rahmat.
Laporan Bulanan/ Simonev secara rinci sebagai berikut:
Realisasi keuangan Bulan Januari, keuangan 2,42 %, dengan fisik 1,00 %.
Realisasi keuangan Bulan Februari 4,89 % rencana kumulatif s/d bulan ini
7,31%, realisasi kumulatif s/d bulan ini 13.40 % dengan sisa anggaran s/d
bulan ini Rp. 11.889.092.416,-. Realisasi fisik bulan ini 27.20% dengan
kumulatif 28,20%.
Realisasi keuangan Bulan Maret 5,76 % rencana kumulatif s/d bulan ini
10,29%, realisasi kumulatif s/d bulan ini 13.55 % dengan sisa anggaran s/d
bulan ini Rp. 10.806.414.000,-. Realisasi fisik bulan ini 6,09% dengan
kumulatif 33,59%.
44
Realisasi keuangan Bulan April 9,49 %, rencana kumulatif s/d bulan ini
14,08 %, realisasi kumulatif s/d bulan ini 23,04 % dengan sisa anggaran
s/d Bulan ini Rp. 9,620.128,-. Realisasi fisik bulan ini 5,39% dengan
kumulatif 46,85%
Realisasi keuangan Bulan Mei 7,51 %sedangkan realisasi kumulatif s/d
bulan ini 30,55 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 17,26%, dengan sisa
anggaran s/d bulan ini Rp. 8,680.960.000,-. Realisasi bulan ini 13.26%
dengan kumulatif 59,16%,
Realisasi keuangan Bulan Juni 8,58%, sedangkan realisasi kumulatif s/d
bulan ini 39,13%, rencana kumulatif s/d bulan ini 21,45%, dengan sisa
anggaran s/d bulan ini Rp. 8,680.960.000,-. Realisasi bulan ini 7,38%
dengan kumulatif 66,54%.
Realisasi keuangan Bulan Juli 12,28 %, sedangkan realisasi kumulatif s/d
bulan ini 51,41 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 69,89 %, dengan sisa
anggaran s/d bulan ini Rp. 6,073.319.000,-. Realisasi fisik bulan ini 5,72%
dengan kumulatif 72,56%.
Realisasi keuangan Bulan Agustus 9,59 %, sedangkan realisasi kumulatif
s/d bulan ini 61,00 %, rencana kumulatif s/d Bulan ini 76,93 %, dengan sisa
anggaran s/d bulan ini Rp. 4,874.684.000,-. Realisasi fisik bulan ini 0,26%
dengan kumulatif 72,52%.
Realisasi keuangan Bulan September 8,32%, sedangkan realisasi
kumulatif s/d bulan ini 70,95%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 83,44%,
dengan Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 3,630.886.000,-. Realisasi fisik
bulan ini 6,55% dengan kumulatif 70,07%.
Realisasi keuangan Bulan Oktober 7,35%, sedangkan realisasi kumulatif
s/d bulan ini 84,54%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 80,05%, dengan Sisa
Anggaran s/d Bulan ini Rp. 2,433.652.000,-. Realisasi bulan ini 6,27% dan
kumulatif 85,34%.
Realisasi keuangan Bulan November 9,50%, sedangkan realisasi kumulatif
s/d bulan ini 87,88%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 92,41%, dengan Sisa
Anggaran s/d Bulan ini Rp. 1,478.619.000,-. Realisasi bulan ini 9,98% dan
kumulatif 95,32%.
45
Realisasi keuangan Bulan Desember 8,97%, sedangkan realisasi kumulatif
s/d bulan ini 96,85%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 100,00%, dengan
Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 384.107.000,-. Realisasi bulan ini 6,97%
dengan kumulatif 102,29%.
3.2.5. Laporan Tahunan
Laporan tahunan BBPOPT Tahun Anggaran 2013 disusun berdasarkan
pelaksanaan kegiatan yang berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi
BBPOPT yang dilaksanakan secara internal di BBPOPT maupun secara
eksternal, semisal mengikuti kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan
Hortikultura dan pihak lainnya.
Laporan Tahunan BBPOPT terdiri dari laporan kedinasan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Bagian, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional serta
kegiatan koperasi karyawan, Dharma Wanita Persatuan, dan Ikatan karyawati
(Ikawati).
Pelaksanaan penyusunan akhir Laporan Tahunan 2012 diikuti oleh Tim
Pelaporan BBPOPT dan pejabat lingkup BBPOPT pada Tanggal 26-27
Januari 2013 di Lembang, Bandung. Selanjutnya Laporan Tahunan BBPOPT
dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tanggal 26
Februari 2013.
3.2.6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPOPT disusun
berdasrkan aturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31
Desember 2010 Pasal 10 ayat (1) Setiap akhir periode instansi melakukan
pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen
penetapan kinerja; ayat (2) pengkuran pencapaian target kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membandingkan
antara target kinerja dan realisasi kinerja. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 2 secara jelasan.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kinerja petugas pelaporan
LAKIP telah dilaksanakan kegiatan :
46
Rapat penyusunan laporan tahunan dan LAKIP BBPOPT tahun 2012 di
Lembang, Bandung pada tangal 26-27 Januari 2013 yang diikuti oleh
Petugas Pelaporan BBPOPT dan Pejabat lingkup BBPOPT.
Apresiasi LAKIP Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Hotel Jadayat
Bogor pada tanggal, 31 Januari – 2 Februari 2013. Petugas yang mengikuti
apresiasi tersebut adalah Ir. Firdaus Natanegara, MM., Edi Suwardiwijaya,
SP. dan Memed Jamhari SST.
Apresiasi LAKIP Kementerian Pertanian yang diselenggarakan oleh
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian di Medan pada Tanggal 26-28
Juni 2013. Petugas yang berangkat, Ir. Firdaus Natanegara, MM dan
Memed Jamhari, SST.
LAKIP BBPOPT 2013 diserahklan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tanggal 26 Februari 2013.
1
Tabel 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja BBPOPT
No Program/ Kegiatan Prioritas
SASARAN STRATEGIS
Sasaran Kinerja Kegiatan Utama
Target Tahun 2013
Realisasi Tahun 2013
% Tingkat Capaian Tahun 2013
% Tingkat Capaian Tahun 2012
% Tingkat Capaian Tahun 2011
3.8 Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
Tersedianya informasi dan model peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai rujukan dalam pengamanan produksi TP dan hortikultura
Tersebarnya informasi peramalan serangan OPT
48 Unit 48 Unit 100,00 114,29 111,11
Tersususunnya model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
12 Model 12 Model 100,00 100,00 100,00
Diterapkannya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
24 Provinsi 25 Provinsi 105,56 120,00 122,22
Rata-rata capaian sasaran 101,86 111,43 111,11
48
a. Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamataIn, peramalan dan
pengendalian OPT sebanyak 25 provinsi, yaitu :
1. Lima Belas (15) provinsi yang menerapkan teknologi sebagai lanjutan
pembinaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 yaitu Provinsi 1). Lampung,
2). Banten, 3). Jawa Barat, 4). Jawa Tengah, 5). Jawa Timur, 6). DI
Yogyakarta, 7). Sumatera Selatan, 8). Kalimantan Selatan, 9).
Sulawesi Selatan,10). Sumatera Utara, 11). Sumatera Barat, 12).
Sulawesi Tengah, 13.) Aceh, 14). Kalimantan Barat, dan 15). Nusa
Tenggara Barat.
2. Sembilan (9) provinsi sasaran pengembangan teknologi Tahun 2012
yaitu Provinsi 1). Kalimantan Tengah, 2). Kalimantan Timur, 3).
Sulawesi Tenggara, 4). Sulawesi Utara, 5). Gorontalo, 6). Bali, 7). Riau,
8). Jambi, dan 9). Bengkulu
3. Satu (1) provinsi tambahan non sasaran tahun 2013 yaitu Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
3.2.7. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada
tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP), maka unit dan satuan kerja diharapkan dapat mengidentifikasi
terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan
tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan
organisasi. SPI sendiri merupakan proses integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan terhadap tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
a. Rencana Kerja Satlak-PI BBPOPT TA. 2013
Rencana kerja Satlak-PI BBPOPT pada tahun anggaran 2013 terdiri dari
kegiatan pertemuan, apresiasi, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan
strategis. Rencana kerja disusun meliputi kegiatan Satlak-PI BBPOPT,
Satlak-PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Kementerian
Pertanian.
49
Kegiatan Satlak-PI BBPOPT Jatisari sebagai berikut:
- Pertemuan Rutin Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan
Serangan OPT Pangan
- Pembinaan rutin/ Pembinaan staf dalam rangka SPI
- Penilaian Mandiri Satlak-PI BBPOPT
- Pemantauan dan evaluasi Output Kegiatan Strategis
- Tindak lanjut Output Pemantauan dan evaluasi pada Kegiatan
Strategis
- Pertemuan Satlak-PI
- Pertemuan Penyusunan Laporan SPI
- Apresiasi dan Pembekalan SPI
- Mengikuti Apresiasi SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan/
Kementerian Pertanian.
b. Pelaksanaan Kegiatan Satlak-PI BBPOPT TA. 2013
- Pertemuan Rutin Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan
Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT
Pangan merupakan salah satu kegiatan strategis BBPOPT pada TA
2013 karena selain mencakup anggaran yang besar dibanding
kegiatan lainnya, keluaran kegiatan tersebut merupakan kegiatan
yang dipantau oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Pertemuan tersebut dilaksanakan rutin setiap pekan sebelum dan
setelah pelaksanaankegiatan. Pertemuan yang dilaksanakan
sebelum pelaksanaan kegiatan membahas tenatang : peralatan dan
bahan yang dibawa, penentuan/ pemilihan lokasi kegiatan (provinsi
dan kabupaten), informasi serangan OPT dan lain-lain. Sedangkan
pertemuan yang dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan
membahas : informasi keadaan serangan OPT (populasi dan
instensitas), spot hopperburn WBC, membedah masalah,
menyusun bahan rekomendasi yang akan disampaikan ke instansi
terkait di provinsi, menyusun bahan telaahan untuk disampaikan
kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan, pencatatan persedian
50
bahan pegendali OPT (pestisida) dan menyusun rencana
tindaklanjut kegiatan melalui penugasan kegiatan bimbingan teknis.
- Pembinaan rutin/ Pembinaan staf dalam rangka SPI
Pembinaan dilaksanakan secara rutin minimal satu kali dalam
sebulan, secara sistematis Kepala Balai Besar Peramalan OPT
memberikan pengarahan, instruksi dan solusi atas masukan dari
Ketua Satlak-PI.
Pertemuan rutin bulanan, Triwulan, maupun semester dalam rangka
SPI dilaksanakan dua kali.
- Penilaian Mandiri Satlak-PI BBPOPT
Penilaian mandiri dilaksanakan oleh Penanggungjawab kegiatan
atas pelaksanaan output kegiatan di bawah tanggungjawabnya.
Penilaian mandiri dilaksanakan melalui pengisian kertas kerja SPI
standar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mencakup lima
unsur SPI dan uraiannya. Penilaian mandiri dilaksanakan dalam
setiap triwulan selama kurun waktu 2013, yaitu :
Berikut adalah hasil penilaian mandiri kegiatan strategis :
Penilaian Mandiri Triwulan I (Januari-Maret 2013)
Penilaian mandiri triwulan I 2013 atas lima unsur SPI telah
dilaksanakan pada bulan April 2013. Hasil analisis dan evaluasi
penilaian mandiri triwulan I telah dilaporkan oleh Kepala Balai
Besar Peramalan OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan dengan tembusan Inspektur Jenderal
Kementerian Pertanian sebagai Pembina SPI pada tanggal 21
Mei 2013.
Penilaian Mandiri Triwulan II (April-Juni 2013)
Penilaian mandiri triwulan II 2013 dilaksanakan pada bulan Juli
2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri triwulan II
telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT
kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan
tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian sebagai
Pembina SPI pada tanggal 16 Juli 2013.
51
Penilaian Mandiri Triwulan III (Juli - September 2013)
Penilaian mandiri triwulan III 2013 dilaksanakan pada bulan
November 2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri
triwulan III telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan
OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
dengan tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian
sebagai Pembina SPI pada tanggal 13 November 2013.
Penilaian Mandiri Triwulan IV (Oktober - Desember 2013)
Penilaian mandiri triwulan IV 2013 akan dilaksanakan pada
bulan Desember 2013.
- Pemantauan dan Evaluasi Output Kegiatan Strategis
Pemantauan dan Evaluasi Output Kegiatan Strategis dilaksanakan
pada September – November 2013. Pelaksanaan pemantauan
kegiatan strategis Output Kegiatan Layanan Diseminasi Informasi
P3OPT Pangan pada tanggal 22-24 Oktober 2013, dengan
pelaksana Ir. Mustaghfirin (Ketua Tim), Ir. M. Antulat T. (Anggota),
dan Edi Suryadi (Anggota).
Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan Model
Peramalan OPT Pangan pada tanggal 29-31 Oktober 2013, dengan
pelaksana Ir. Elwidar Ismail (Ketua Tim), Ir. M. Antulat T. (Anggota),
dan Edi Suwardiwijaya, S.P. (Anggota).
Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan
Strategis Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan pada
tanggal 6-8 November 2013, dengan pelaksana Ir. Baskoro Sugeng
Wibowo (Ketua Tim), Ir. Lilik Retnowati (Anggota), dan Edi
Suwardiwijaya, S.P. (Anggota).
- Pertemuan Satlak-PI.
Pertemuan Satlak-PI pada Tahun Anggaran 2013 tercatat dua kali,
yaitu 1). Tanggal 6 Mei 2013, Pertemuan SPI dalam rangka
tindaklanjut hasil penilaian mandiri Triwulan I, dihadiri oleh 10 orang
terdiri dari Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Pejabat Eselon III
dan IV lingkup BBPOPT serta Koordinator Jabatan Fungsional
POPT, dan 2). Tanggal 16 Oktober 2013, Pertemuan pra-
52
pemantauan dan evaluasi output kegiatan strategis BBPOPT.
Dihadiri oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Pejabat Eselon III
dan IV lingkup BBPOPT serta Koordinator Jabatan Fungsional
POPT.
- Apresiasi dan Pembekalan SPI
Apresiasi dan pembekalan SPI yang telah diikuti pada tahun 2013
meliputi kegiatan SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maupun
Kementerian Pertanian.
Mengikuti Apresiasi SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
dalam Workshop Penyempurnaan Pedoman Umum SPI Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, tanggal 7 – 9 Mei 2013 di Hotel M-One
Sentul Bogor, Jawa Barat. Petugas yang mengikuti kegiatan
Apresiasi ialah Ir. Firdaus Natanegara, M.M. (Ketua Satlak).
Mengikuti Apresiasi SPI Kementerian Pertanian dalam Pertemuan
Forum Nasional SPIP Lingkup Kementerian Pertanian dengan tema
“SPIP Handal – 4 Target Sukses Pembangunan Pertanian Tercapai
Optimal”, pada tanggal 19 -21 November 2013 di Ciloto, Bogor,
Jawa Barat. Petugas yang melaksanakan Kegiatan Apresiasi ialah
Ir. Elwidar Is (Ketua Satlak) dan Edi Suwardi Wijaya, S.P.
(Sekretaris).
- Pertemuan Penyusunan Laporan SPI
Pertemuan penyusunan laporan SPI dan apresiasi Satlak-PI
BBPOPT dilaksanakan pada tanggal 29 November sd 1 Desember
2013 di Karang Setra Hotel, Bandung Jawa Barat. Pertemuan
tersebut disusun dalam bentuk forum diskusi yang terdiri dari Tim
Penilai SPI Award 2013 Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian, Satlak-PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Satlak-PI
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, dan Satlak-PI BBPOPT
Jatisari.
Materi yang ditampilkan adalah 1). Evaluasi dan Pengarahan
terhadap hasil audit/ penilaian SPI Award 2013 atas Satker BBPOPT
oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, 2).
Implementasi SPI Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman oleh Satlak-
53
PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 3). Implementasi SPI
Lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan oleh Satlak-PI
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, dan, 4). Pemantauan
dan evaluasi kegiatan strategis BBPOPT, solusi dan tindaklanjut
hasil pemantauan oleh Satlak-PI BBPOPT Jatisari.
- Hasil Penilaian SPI Award
Penilaian SPI Award yang dilaksanakan oleh Tim SPI Inspektorat
Jenderal Kementerian Pertanian terhadap pelaksanaan SPI di
BBPOPT yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2013.
Penilaian mencakup aspek kelembagaan SPI, kinerja Satlak-PI dan
penerapan SPI.
- Permasalahan dan Pengendalian
Menurut hasil evaluasi penilaian mandiri BBPOPT dan hasil
penilaian Tim SPI Award Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian, pelaksanaan SPI tahun 2013 pada Satlak-PI BBPOPT
lebih baik dibanding pelaksanaan SPI tahun 2012. Namun demikian
dalam pelaksanaannya bukan tanpa masalah, beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian dan penekanan agar pelaksanaan SPI di
BBPOPT pada tahun anggaran 2013 lebih baik.
Permasalahan yang ditemukan diantaranya : 1). Pelaksanaan
pertemuan rutin dalam rangka pengendalian tiga kegiatan strategis
belum tercatat, kecuali pada kegiatan strategis Data dan Informasi
Ramalan Serangan OPT Pangan, 2). Juklak kegiatan strategis
belum disusun, kecuali pada kegiatan strategis Data dan Informasi
Ramalan Serangan OPT Pangan, 3). Pelaksanaan kegiatan
pemantauan dan evaluasi risiko, serta penanganan risiko belum
dilaksanakan dan belum di dokumentasikan. 4). Pelaksanaan
penilaian mandiri triwulan III kurang sesuai jadwal, 5). Pelaksanaan
pertemuan rutin bulanan, triwulan dan semester kurang intensif, 6).
Pelaksanaan apresiasi SPI BBPOPT untuk pegawai ligkup BBPOPT
tidak terselenggara seperti pada tahun anggran 2013, 7).
Pelaksanaan pencatatan kegiatan SPI di tiap-tiap Bagian dan
Bidang belum terkoordinasi, 8). Standar Operasional Prosedur
54
(SOP) terkait pelaksanaan Lima Unsur SPI belum lengkap, dan 9).
Sistem penganggaran yang kurang berfihak pada pelaksanaan
kegiatan SPI BBPOPT.
Agar implementasi SPI pada tahun anggaran mendatang menjadi
lebih baik, efisien dan tepat waktu maka pelaksanaan SPI pada
tahun anggaran 2014 agar melakukan : 1). Pelaksanaan, pencatatan
dan dokumentasi pertemuan dalam rangka pengendalian di
lingkungan bagian dan bidang lebih intensif, terutama terhadap
pengendalian tiga kegiatan strategis. Hasil pendokumentasian
dicatat dan salinannya disampaikan kepada Satlak-PI BBPOPT
sebagai bagian pelaksanaan rencana kerja pertemuan mingguan/
rutin/ maupun bulanan maupun triwulan, 2). Penyusunan SOP terkait
SPI serta Juklak pemantauan dan evaluasi kegiatan strategis harus
lebih awal disusun, 3). Secara spesifik perlu dilakukan
pendokumentasian pemantauan dan evaluasi risiko, serta
penanganan risiko terhadap seluruh kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan OPT pada tahun anggaran 2014, 4).
Pelaksanaan apresiasi SPI BB-POPT untuk pegawai lingkup
BBPOPT dijadwalkan lebih awal pda tahun anggaran 2014, dan 5).
Berkordinasi dengan Tim Perencaan BBPOPT dalam penyusunan
anggaran kegiatan SPI pada tahun anggaran 2014.
3.2.8. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan
Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan
merupakan kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT yang dilaksanakan
sepanjang tahun. Sasaran kegiatan tersebut meliputi 24 provinsi dan capaian
70 data/ informasi keadaan lapang OPT. Untuk mencapai target sasaran
tersebut BBPOPT telah membentuk organisasi pelaksana, yaitu : 1).
Penanggungjawab kegiatan : Kepala Bidang Program dan Evaluasi, 2)
Koordinator Kegiatan, Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi, 3). Pejabat
Fungsional POPT sebagai pelaksana utama, dan 4). Fungsional Umum
sebagai pelaksana tambahan.
Pelaksanaan kegiatan Data dan Infromasi Ramalan Serangan OPT pangan
Secara rinci sebagai berikut. Tabel 3.
55
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Selama Tahun 2013
No. Bulan Jumlah/prekwensi
berangkat
Provinsi/Kabupaten
1 Janauari 3 kali Provinsi 6, Kabupaten 30
2 Februari 4 kali Provinsi 19, Kabupaten 90
3 Maret 4 kali Provinsi 15, Kabupaten 75
4 April 4 kali Provinsi 16, Kabupaten 77
5 Mei 4 kali Provinsi 28. Kabupaten 91
6 Juni 4 kali Provinsi 29. Kabupaten 100
7 Juli 1 kali Provinsi 27, Kabupaten 90
8 Agustus 1 kali Provinsi 8, Kabupaten 17
9 September 4 kali Provinsi 29, Kabupaten 79
10 Oktober 4 kali Provinsi 34, Kabupaten 75
3.2.9. Tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan
Selain melaksanakan tugas utama, BBPOPT juga mengiuti kegiatan antara
lain:
a. Mengikuti Sosialisasi penerapan peraturan Menteri Pertanian di
Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
b. Rapat persiapan pelaksanaan Program dan kegiatan 2013 di Seketaries
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
c. Menghadiri undangan rapat di DPR-RI.
d. Mengikuti rapat koordinasi pemantapan program peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada
dan swasembada berkelanjutan.
e. Seminar rencana kegiatan pengembangan teknologi pengamatan
peramalan dan pengembangan OPT (P3OPT) tahun 2013.
f. Mengikuti Pertemuan Sosialisasi PP. 65 tentang Budaya Kerja di ruang
P2BN Ditjen Tanaman Pangan Pasar Minggu
g. Mengikuti Rapat Persiapan Pembentukan LSP POPT di Aula Ditjen
Tanaman Pangan Pasar Minggu
56
h. Mengikuti Seminar Proposal Kerjasama Kemitraan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Nasional, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian di Hotel Royal Bogor
i. Mengikuti pertemuan regiona III di Bandung , Banjarmasin, Makasar
j. Mengikuti Pertemuan Koordinasi Tanaman Pangan Dirjen Tanaman
Pangan di Karawang.
k. Bimbingan teknis pengamatan dan pengendalian OPT di UPT
perlindungan TPH Provinsi Riau.
l. Mengikuti pertemuan persiapan Rapin di Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan bersama Ka. BBPOPT dan para penjabat eselon III, dan IV.
m. Menjadi Fasilitator TOT PL-1 SLI Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan di Hotel Lor In Solo.
n. Mengikuti rapat mengenai disiplin Absen, Tukin, Tata Naska Dinas dan
Jabatan Structural/Fungsional.
o. Mengikuti rapat dengan Universitas Padjadjaran Bandung jurusan hama
(program S1, S2 dan S3).
p. Mengikuti rapat persiapan pekan peramalan BBPOPT TA. 2013.
q. Seminar hasil pengembangan teknolongi pengindraan jarak jauh untuk
pengembangan pengamatan dan peramalan penyakit BLB.
r. Bimbingan teknis dan workshop pengelolaan anggaran lingkup Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan.
s. Mengikuti rapat kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan di Jakarta.
t. Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.
u. Mengikuti Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan di Jakarta.
v. Rapat pembahasan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Pertanian
1. Bimbingan pengembangan analisis data triwulan untuk pengembangan
OPT BBK tanaman Kakao.
2. Bimbingan pengembangan pengamatan OPT tanaman perkebunan.
3. Mengikuti Pertemuan Tim Satlak - PI Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan di ruang Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
4. Menghadiri pelantikan pejabat Eselon III dan IV lingkup Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan di ruangan P2BN.
57
5. Rapat SPI dan laporan Program dengan Agenda Renja SPI Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan.
6. Rapat Evaluasi P2BN dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan
tentang Serapan dan fisik pelaksanaan P2BN harus di pantau dari
SP2D khusus tiap provinsi binaan.
7. Mengikuti pertemuan SPI tentang penilaian mandiri SPI BBPOPT
Triwulan I 2013 dan Tindak lanjut saran dan intruksi kepala Balai atas
audit Inspektorat Kementerian.
8. Mengikuti rapat Penyusunan Laporan Pengendalian dan SPI Direktorat
Jenderal Tanamn Pangan di Cisarua.
9. Mengikuti Rapim B Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang diikuti
oleh semua Direktorat, Sekretariat, dan Balai Besar lingkup Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan.
10. Mengikuti rapat korlap dan korcan Ditjen Tanaman Pangan dalam
rangka persiapan Rapin B di Jakarta tanggal 20 Desember 2013.
58
IV. PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Pengelolaan pemberian pelayanan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,
penyusunan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, pelaksanaan
pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT serta
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Bidang
Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi. Dalam melaksanakan tugasnya,
Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi mempunyai fungsi:
a) Pemberian pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,
pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan
proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
b) Penyusunan informasi dan dokumetasi hasil peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT, serta pengembangan peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan
Dokumentasi dibantu oleh Seksi Pelayanan Teknis, dan Seksi Informasi dan
Dokumentasi.
4.1. Pelayanan Teknis
Penyiapan pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,
pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi
Pelayanan Teknis dengan uraian sebagai berikut:
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Seksi Pelayanan Teknis.
b) Melakukan pemberian pelayanan sarana teknis kegiatan peramalan,
pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta
rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.
c) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik
lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
d) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan
pertanggungjawaban keuangan Seksi Pelayanan Teknis.
e) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi
Pelayanan Teknis.
59
Dalam Tahun 2013 pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Teknis meliputi
kegiatan-kegiatan intern BBPOPT yang dibiayai oleh DIPA Tahun Anggaran
2013 dan kegiatan Non-DIPA. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai DIPA
adalah :
a) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT
b) Produk Agens Hayati Padat
c) Isolat Agens Hayati/ Cair
Sementara kegiatan Non DIPA meliputi beberapa kegiatan pelayanan publik
yang melibatkan pihak pengguna jasa diantaranya: pelatihan, magang,
kunjungan, klinik tanaman, konsultasi perlindungan tanaman, penyediaan jasa
narasumber/ instruktur/ pemandu/ mentor dan pelayanan jasa lainnya.
4.1.1. Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan di laboratorium-laboratorium, rumah
kaca, kebun koleksi dan percobaan perlu didukung oleh anggaran operasional
yang memadai, agar hasilnya maksimal sesuai dengan target. Operasional
laboratorium pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada
Tahun 2013 terdiri dari: operasional laboratorium Fitopathologi, laboratorium
Entomologi, laboratorium PCR, laboratorium Trichogramma, kebun koleksi,
kebun percobaan, dan rumah kaca.
a) Operasional Laboratorium Fitopathologi
Kegiatan di laboratorium Fitopathologi, BBPOPT tahun 2013 terdiri dari,
pembuatan spesimen tanaman terinfeksi penyakit, isolasi penyakit
(patogen), dan identifikasi tanaman/ bagian tanaman dengan gejala
terinfeksi penyakit.
Sampel – sampel tanaman terinfeksi penyakit di dapatkan dari hasil
kunjungan lapangan, seperti surveillans, bimbingan teknis dan pest list.
Pembuatan Spesimen Penyakit Tanaman
Sampel tanaman yang terinfeksi penyakit dan telah diidentifikasi di buat
spesimen. Pembuatan spesimen ini bertujuan untuk mempermudah
pengamatan secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang
baru, bentuk spesimen dapat berupa awetan basah atau kering. Untuk
awetan kering, tanaman diawetkan dalam bentuk herbarium. Data
koleksi penyakit dalam bentuk awetan basah terdapat pada tabel
berikut.
60
Tabel 4. Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi, BBPOPT, Tahun 2013.
No. Nama Koleksi Penyakit Komoditi Banyaknya
(botol)
1 Gejala Fisiologis Kedelai 2
2 Penyakit Karat Kedelai 1
3 Lalat Bibit Kacang Kedelai 1
4 Virus Keriting Kedelai 1
5 Penyakit Virus Belang Samar Kedelai 1
6 Penyakit Virus Mozaik Kedelai 1
7 Kepik Penghisap Polong Kedelai 1
8 Gemini Virus (Virus Kuning) Kedelai 1
9 Penggerek Polong Kedelai 1
10 Hama Ulat Grayak Kedelai 1
11 Fisiologis Padi 1
12 Penyakit Karat Kacang Tanah 1
13 Penyakit Layu Kedelai 1
14 Penyakit Karat UbiKayu 1
15 Penyakit Hawar Bakteri UbiKayu 1
16 Virus Keriting Cabai Cabai 1
17 Virus Keriting Kedelai 1
18 Penyakit Tungro Padi 1
Sedang spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium, di
buat oleh pejabat Fungsional sebanyak 1 buah, yaitu Virus Kuning
Daun Kedelai (2 kotak).
Spesimen yang telah di buat diberi label, sesuai dengan prosedur.
Selain spesimen basah, dan spesimen kering, Fungsional juga
membuat spesimen dalam bentuk preparat mikro organisme penyebab
penyakit tumbuhan (patogen). Sampai dengan tahun 2013 spesimen
dalam bentuk preparat terdapat 30 isolat. Adapun data spesimen
dalam bentuk preparat seperti terlihat pada tabel berikut.
61
Tabel 5. Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat, Tahun
2013
No. Spesies Jamur Patogen Jumlah (object glass)
1. Cercospora sp 3
2. Alternaria sp 3
3. Helminthosporium sp 5
4. Puccinia polysora 12
5. Rhizoctonia sp 1
6. Ustilago sp 2
7. Aspergillus sp 1
8 Coletatrichum sp 2
9 Fusarium sp 1
Isolat Pathogen
Kegiatan isolasi penyakit pada tahun 2013, satu (1) jenis pathogen
Xanthomonas oryzaedari 30 kecamatan yang diisolasi menjadi 150
isolat. Isolat penyakit dikoleksi dalam media PSA di tabung reaksi.
Koleksi isolat dalam media PSA tidak dapat tahan lama, untuk menjaga
kondisi isolat yang baik, reisolasi dilakukan secara berkala. Isolat yang
di simpan dalam media PSA di tabung reaksi dan di letakkan di
ruangan, rata-rata tidak dapat tahan sampai 2 bulan. Jika sudah
maksimal 2 bulan, segera dilakukan reisolasi terhadap isolat tersebut.
Isolat penyakit bermanfaat untuk pengujian, terutama pengujian di
tingkat laboratorium, seperti pengujian patotipe, uji pengendalian awal
tingkat laboratorium maupun uji virulensi.
Identifikasi Penyakit
Kegiatan identifikasi terhadap penyakit, sebagian besar sampel berasal
dari hasil surveilans, bimbingan teknis, dan pest list. Sedang sampel
yang di bawa oleh petugas atau petani pada tahun 2013 jumlahnya
sedikit. Hal ini antara lain disebabkan para petugas/petani telah
mengenal jenis penyakit di lapangan, tidak ada penyakit baru yang
perlu dilakukan tindakan identifikasi di tingkat laboratorium.
62
Sampel yang diperoleh dari kegiatan surveilans yang dilakukan oleh
petugas BBPOPT, kemudian dilakukan identifikasi oleh pelaksana
teknis identifikasi laboratorium Fitopathologi. Pelaksanaan identifikasi
mengikuti Instruksi Kerja (IK) Penanganan Sampel yang telah dibuat
oleh Fungsional.
Pada tahun 2013 sampel yang telah teridentifikasi oleh Fungsional
pelaksana identifikasi sampel sebanyak 11 sampel. Hasil dari
identifikasi sampel terdapat pada Lampiran 6.
b) Operasional Laboratorium Entomologi
Kegiatan di laboratorium Entomologi tahun 2013, yaitu pembuatan
spesimen hama dan musuh alami, dan kegiatan uji embun madu.
a. Uji Embun Madu
Kegiatan uji embun madu tahun 2013 dilakukan sebanyak 2 kali, untuk
2 koloni (Lampung Timur dan Cirebon). Daftar varietas padi yang
digunakan untuk kegiatan uji embun madu, terdapat pada tabel berikut.
Tabel 6. Data Varietas Padi Untuk Kegiatan Uji Embun Madu, Tahun 2013 di BBPOPT, Jatisari.
No Varietas Waktu
1 IR 42 27 Desember dan 30 Desember 2013
2 Ciliwung 27 Desember dan 30 Desember 2013
3 Silogonggo 27 Desember dan 30 Desember 2013
4 Inpari 13 27 Desember dan 30 Desember 2013
5 Ciherang 27 Desember dan 30 Desember 2013
6 WAB 27 Desember dan 30 Desember 2013
7 Situ Bagendit 27 Desember dan 30 Desember 2013
8 Cigeulis 27 Desember dan 30 Desember 2013
9 Cibogo 27 Desember dan 30 Desember 2013
10 Intani 27 Desember dan 30 Desember 2013
11 Inpari 6 27 Desember dan 30 Desember 2013
12 Cisadane 27 Desember dan 30 Desember 2013
13 Mekongga 27 Desember dan 30 Desember 2013
14 Sarinah 27 Desember dan 30 Desember 2013
15 Pelita 27 Desember dan 30 Desember 2013
16 Sintanur 27 Desember dan 30 Desember 2013
63
Pengujian embun madu tidak dapat dilaksanakan untuk semua koloni
karena Wereng Batang Coklat (WBC) yang di rearing di rumah kaca
diduga terkontaminasi virus atau tidak murni. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemurnian terhadap WBC. Pemurnian WBC dapat
menggunakan tanaman genjer.
b. PembuatanSpesimen Hama dan Musuh Alami
Pembuatan spesimen hama dan musuh alami di laboratorium
Entomologi, tahun 2013, diambil dari tanaman Kedelai. Jumlah
spesimen yang dibuat sebanyak 6 boks spesimen, yang terdiri dari
spesimen hama yang berisi: Penghisap polong kedelai, perusak daun
kedelai, ulat jengkal, penggulung daun, ulat grayak, belalang daun,
kepik dan kepik hijau. Sedangkan untuk musuh alami yang berisi:
laba-laba, paederus, micraspis dan belalang sembah.
c) Operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR)
Tujuan dari kegiatan operasional laboratorium PCR adalah untuk
meningkatkan keakuratan kegiatan identifikasi sampel melalui analisa
DNA dan membedakan sampel-sampel tersebut dari penyakit yang
disebabkan oleh fitoplasma atau penyakit lain (bakteri, jamur, virus dan
nematoda).
Kegiatan identifikasi penyakit dengan menggunakan PCR, perlu alat dan
bahan untuk mendukungnya. Alat yang dipergunakan untuk kegiatan ini
yaitu DNA dan RNA Hybridisation, Cell Maceration Crusher, Stand-alone
Gel Image system, Gene delivery System, Vertical Gel Electrophoresis
System, E-Blotter complete system, Horizontal Gel Electrophoresis
System, Power Supply, Semi-Dry Blotter, Block Heater, Block Cooler,
Incubator Shaker PC komputer dan PCR Tube Shaker. Sedang bahan
yang digunakan yaitu DNA PCR reagents, RNA PCR reagents, Primer
(oligos), enzim DNA polymerase, Deoxynucleotide Triphospat, Buffer,
DNA template.
Hasil identifikasi isolate bakteri, dengan menggunakan PCR seperti
terlihat pada tabel berikut.
64
Tabel 7. Hasil Identifikasi Isolat Bakteri
No. Isolat Ciri Visual Hasil Identifikasi
1. Coryne - Warna koloni putih
keruh
- Permukaan cembung
Positif dengan foward
dan reverse primer pada
1500 bs
2. PF - Warna koloni bening
- Permukaan terdapat kenampakan kilat
Positif dengan foward
dan reverse primer pada
1500 bs
3. Bakteri merah - Warna koloni merah - Permukaan Cembung
Positif dengan foward
dan reverse primer pada
1500 bs
4. Bakteri putih - Warna koloni putih susu
- Permukaan cembung cenderung rata
Positif dengan foward
dan reverse primer pada
1500 bs
5. Xanthomonas orryzae
- Warna koloni kuning - Permukaan cembung
Positif dengan foward
dan reverse primer pada
1500 bs
6. Xanthomonas manihotis
- Warna koloni kuning pucat
- Permukaan cembung
Positif dengan foward
dan reverse primer pada
1500 bs
Semua bakteri positif terhadap forward dan reserve primer sehingga
membutuhkan sequensing. Tahun 2013, hanya isolat corynebacterium
yang dilakukan sequensing bekerjasama dengan pihak ketiga. Hasil
sequensing dari isolat corynebacterium adalah Paenibacillus polymixa.
d) Operasional Laboratorium Trichogramma sp
Pelaksanaan kegiatan Operasional Laboratorium Trichogramma sp
meliputi perbanyakan Corcyra chepalonica dan perbanyakan parasitoid
Trichogramma sp. Hasil perbanyakan parasitoid Trichogramma pada
tahun 2013 sebanyak 3432 pias dari target 3500 pias. Tidak tercapainya
target perbanyakan pada tahun 2013 disebabkan karena sebanyak 3
tabung peneluran C. chepalonica dirusak oleh tikus. Rusaknya tabung
peneluran menyebabkan kegiatan perbanyakan telur C. chepalonica
terganggu. Jumlah pias yang terparasit hanya 3219 pias. Gagalnya
parasitoid memparasit telur C. cephalonica di sebabkan terlalu lama
menyimpan telur C. cephalonica yang telah di mandulkan di dalam kulkas
(lebih dari 3 minggu).
65
Pendistribusian parasitoid Trichogramma sp ke beberapa daerah
disesuaikan permintaan dari pengguna. Pengguna yang memanfaatkan
parasitoid Trichogramma sp tersebar di 5 provinsi yaitu: Jawa Barat, Bali,
Jambi, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2013
distribusi sebanyak 1.861 pias, dan pias yang digunakan untuk starter
tahun 2013 sejumlah 1.189. Sisa pias sebanyak 248, dimafaatkan
sebagai starter tahun 2014.
e) Operasional Kebun Koleksi
Kebun koleksi BBPOPT merupakan kebun yang ditanami tanaman yang
potensial untuk pestisida nabati, dengan tujuan supaya dapat
dipergunakan sebagai sumber bahan pengkajian fungsional khusus
(POPT) BBPOPT dalam kegiatan pengendalian yang bersifat ramah
lingkungan. Kondisi sampai saat ini kebun koleksi telah ditanami 58 jenis
tanaman nabati dari target 45 jenis tanaman. Daftar jenis tanaman di
kebun koleksi BBPOPT seperti terlihat pada Lampiran 7.
Pemanfaatan koleksi tanaman pestisida nabati di BBPOPT, selain oleh
Fungsional juga dimanfaatkan oleh petugas, petani, dan Mahasiswa.
Petugas, Petani yang melakukan kunjungan atau magang ke BBPOPT
juga sering membawa koleksi tanaman pestisida nabati, yang telah
diperbanyak oleh pelaksana kebun nabati.
Pada tahun 2013, Fungsional memanfaatkan pestisida nabati yaitu pada
kajian Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap
Perkembangan Hama Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai,
tanaman pestisida nabati yang digunakan yaitu gadung dan mimba.
Operasional kebun koleksi meliputi perawatan dan pemeliharaan
tanaman, perbanyakan koleksi tanaman, saluran air dan pembuatan
kompos.
1. Pemeliharaan Kebun Koleksi
Pemeliharaan kebun koleksi meliputi pembersihan gulma dan
pemotongan rumput. Pembersihan gulma di kebun koleksi dilakukan
sebulan sekali. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan pada saluaran
air.
66
2. Perbanyakan tanaman
Perbanyakan koleksi tanaman nabati dilakukan melalui stek, biji,
cangkok dan bibit.
3. Pembuatan Kompos
Pelaksanaan pembuatan kompos, lokasinya di bekas rumah kaca di
lahan belakang. Bahan untuk pembuatan kompos yaitu jerami,
Trichoderma, dan dedak halus. Jerami diambil dari sisa panen di lahan
percobaan BBPOPT, diangkut oleh tenaga kerja dan dikumpulkan di
lokasi pembuatan kompos. Penumpukan bahan kompos ditumpuk
selapis demi selapis dan ditaburi Trichoderma sp, sampai bahan
pembuatan kompos habis. Tumpukan kompos ditutup dengan plastik
sampai sekitar 2 bulan, dengan sesekali tumpukan dibalik. Setelah
menjadi kompos, dimasukkan ke dalam karung dan siap digunakan.
Pemanfaatan kompos plus Trichoderma diaplikasikan pada petak
sawah BBPOPT yaitu pada perlakuan SRI, bak uji (30 buah) dan
koleksi tanaman nabati.
f) Operasional Kebun Percobaan
Operasional kebun percobaan meliputi merapikan pematang, jalan utama
kebun percobaan, dan saluran irigasi. Kegiatan di kebun percobaan
dimulai dari sebelum tanam, yaitu membuat lay out lahan dan pesemaian.
Untuk tahun 2013 lahan percobaan dipergunakan sebagai pameran
outdoor kegiatan Pekan Peramalan pada MK 2013 yang diikuti oleh 24
stakeholder. Luas petakan berkisar antara 1000 – 5000 m2. Waktu tanam
sesuai dengan kalender yang sudah disiapkan oleh Pengelola Kebun
Percobaan dimana sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan pihak
pengairan di bawah Dinas Pengairan, Pemerintah Daerah Kabupaten
Karawang.
Kegiatan di kebun percobaan selain lahan sawah, juga terdapat lahan
kering, yaitu lahan sekitar laboratorium Trichogramma. Lahan tersebut
ditanami pisang, kedelai dan tanaman uji. Tanaman Kedelai terdapat 15
varietas, yang merupakan koleksi BBPOPT, benih Kedelai berasal dari
Balai penelitian Kacang dan Umbi, Malang.
Tiga puluh bak uji belum dimanfaatkan oleh Fungsional untuk menunjang
kegiatannya. Bak uji tersebut sudah siap pakai, yaitu setiap tahun
67
ditambahkan kompos plus Trichoderma yang dibuat di kebun koleksi
BBPOPT.
g) Operasional Rumah Kaca
Operasional Rumah kaca di BBPOPT meliputi pemeliharaan ruang rumah
kaca, pemeliharaan tanaman, dan tersedianya alat pendukung kebersihan
dan kerapian rumah kaca. Rumah kaca BBPOPT sebanyak 4 (empat) unit
dengan kegunaan sebagai berikut: rumah kaca kesatu untuk perbanyakan
benih padi indicator terhadap penyakit HDB (varietas PB-5, Kuntulan,
Kencana, Java-14 danTetep). Rumah kaca kedua untuk perbanyakan
pakan WBC (varietas: TN 1, Mudgo, Pelita, Ratu Heenati, dan ASD 7),
rumah kaca ketiga untuk rearing WBC, dan rumah kaca keempat untuk
menanam koleksi tanaman pangan, hortikultura dan tanaman biofarmaka.
Hasil kegiatan di rumah kaca yang di lakukan oleh Fungsional adalah
sebagai berikut :
1. Perbanyakan Varietas Padi Indikator
Kegiatan perbanyakan varietas padi indikator pada Tahun 2013, yang
dilaksanakan oleh Fungsional adalah 5 varietas diferensial penyakit
HDB, 7 varietas diferensial penyakit Blas, 5 varietas indikator untuk
hama Wereng Batang Coklat (WBC) dan 5 varietas indikator Tungro/
WDH. Adapun hasil perbanyakan varietas indikator seperti terlihat
pada tabel berikut.
Tabel 8. Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Indikator Penyakit HDB di BBPOPT Tahun 2013.
No. Varietas Padi Jumlah (Pot)* Produksi (Gram)
1. Kencana 5 83
2. Kuntulan 5 22
3. Tetep 5 84
4. PB-5 5 45
5. Java-14 5 100
Keterangan: *) jumlah pot yang dapat dipanen
Hasil perbanyakan varietas indikator penyakit HDB digunakan untuk
identifikasi patotipe HDB yang dilaksanakan oleh fungsional.
68
Tabel 9. Varietas Padi Indikator untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013.
No. Varietas Padi Jumlah (Pot) Produksi (Gram)
1. Pelita 5 147,68
2. Mudgo 5 69,37
3. Ratu Heenati 5 99,89
4 ASD -7 5 68,70
5. TN.1 5 64,24
Hasil panen padi varietas indikator Biotipe WBC, dikeringanginkan,
kemudian disimpan dalam plastik, diberi identitas (nama varietas,
tanggal panen) dan disimpan dalam lemari es.
Tabel 10. Varietas Padi Indikator untuk Tungro, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013.
No. Varietas Padi Jumlah (Pot) Produksi (Gram)
1. IR-26 5 20,90
2. IR-64 5 166,60
3. Ciliwung 5 126,80
4 Barumun 5 74,20
5. Lusi 5 107,40
Tabel 11. Varietas Padi Indikator untuk Blas, di Tanam di Rumah
Kaca BBPOPT Tahun 2013.
No. Varietas Padi Jumlah (Pot) Produksi (Gram)
1. Asahan 5 109,10
2. Cisanggarung 5 110
3. Cisadane 5 112
4 Kencana Bali 5 124
5. IR-64 5 96,2
6. Cisokan 5 88,7
7. Krueng Aceh Belum panen
2. Rearing Wereng Batang Coklat (WBC)
Rearing WBC bertujuan untuk mendapatkan WBC yang bebas dari
pengaruh pestisida dan juga untuk koleksi WBC (koleksi koloni WBC).
Koloni WBC yang di pelihara di rumah kaca BBPOPT Jatisari, diambil
dari beberapa daerah.
Selama tahun 2013 telah dilakukan rearing WBC dari 7 koloni. Hasil
rearing koloni WBC di rumah kaca seperti terlihat pada tabel berikut.
69
Tabel 12. Daftar Koloni WBC di BBPOPT Tahun 2013.
No. Koloni Waktu Rearing
1. Cirebon Desember
2. Bantul Desember
3. Cianjur Desember
4. Sukoharjo Mei – Desember
5. Gresik Juli – Desember
6. Lampung Timur Desember
7. Sidoarjo September – Desember
3. Pemeliharaan tanaman lain
Selain memelihara padi, kegiatan di rumah kaca juga memelihara
tanaman budidaya lainnya. Jenis tanaman yang dibudidayakan antara
lain: orok-orok, gadung, ganja sayur, lada, lengkuas, kunyit hitam,
serai, pandan, sambiloto, daunwangi, handeuleum, saga, dadap,
kemangi, sirih, kencur, antanan, keladi tikus, bitung, binahong, garut,
selasih, sirsak, kecubung, kubis, cabe, jeruk, turi, ganyong, dan ubi
jalar.
h) Penyusunan Pest List OPT Pangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi kendala utama dalam
ekspor impor produksi dari suatu komoditi. Seperti halnya di Indonesia
saat ini, terdapat berbagai jenis OPT yang dikategorikan berbahaya oleh
negara lain. Terdapatnya OPT tersebut telah menjadi hambatan utama
dalam usaha peningkatan ekspor produk pertanian. International Plant
Protection Convention (IPPC) mempersyaratkan agar setiap negara
anggota WTO menyusun, menyediakan, dan memperbarui secara berkala
daftar OPT untuk masing-masing jenis tanaman/komoditas. Komoditas
yang akan di ekspor atau impor harus dilengkapi dengan informasi daftar
OPT. Informasi tambahan yang diperlukan antara lain adalah biologi,
ekologi, dan inang alternatif masing-masing jenis OPT. Informasi tersebut
akan digunakan oleh negara tujuan ekspor untuk melakukan analisa
70
resiko OPT (PRA, pest risk analysis). Pest List berdasarkan hasil survey,
yang didukung oleh adanya bukti spesimen. Survey untuk pest list harus
dilakukan secara berkala untuk memastikan apakah ada OPT baru yang
ditemukan. Pada tahun 2013, pest list dilakukan untuk OPT kedelai.
Pemilihan lokasi pengamatan dan pengambilan sampel dititik beratkan
pada daerah sentra tanaman kedelai. Hal ini bertujuan agar sampel OPT
yang didapatkan lengkap, mengingat OPT kedelai menyerang pada ke 3
(tiga) fase yaitu fase vegetatif, generatif dan menjelang panen.
Pengamatan dan pengambilan sampel dilengkapi dengan GPS.
Penggunaan GPS bertujuan untuk memastikan lokasi secara tepat.
Jumlah lokasi yang dilakukan pengamatan dan pengambilan sampel
sebanyak 8 provinsi, yaitu Jawa Barat, DI Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Lampung, Aceh, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Jenis OPT yang ditemukan di lapangan meliputi 12 hama dan 12
penyakit. Hama yang ditemukan meliputi, ulat grayak, ulat jengkal, ulat
bulu, belalang, kepik hijau, kepik coklat, penggerek polong, lalat kacang,
aphis, penghisap polong, penghisap pucuk, dan kumbang daun.
Sedangkan penyakit ditemukan yaitu sclerotium, virus mosaik, layu
fusarium, virus sapu jagad, penyakit kuning kedelai, karat daun kedelai,
virus kerdil, bercak coklat, antraknosa, hawar pelepah, virus belang samar
dan gangguan fisiologis.
4.1.2. Produk Agens Hayati Padat
Jenis agens hayati yang diperbanyak dengan media padat yaitu Beauveria sp,
Metarrhizium sp, Gliocladium sp dan Trichoderma sp. Target perbanyakan
agens hayati dengan media padat tahun 2013 sebanyak 3000 kg. Kegiatan-
kegiatan dalam perbanyakan dan pemanfaatan produk agens hayati padat
meliputi perbanyakan, distribusi, dan evaluasi pemanfaatan agens hayati di
lapangan.
a. Perbanyakan Massal Agens Hayati
Hasil perbanyakan agens hayati padat tahun 2013 mencapai target yaitu
3004 kg. Untuk mencapai hasil sesuai target, kegiatan perbanyakan
71
agens hayati padat dibuat jadwal. Adapun jadwal perbanyakan agens
hayati padat tersaji pada lampiran 8.
b. Distribusi Hasil Perbanyakan Agens Hayati Padat
Distribusi agens hayati padat tahun 2013 sebanyak 3.004 kg. Jumlah ini
melebihi target perbanyakan agens hayati padat, yaitu 3.000 kg. Daftar
distribusi agens hayati dengan media padat tersaji dalam Lampiran 9.
Agens hayati padat yang sudah didistribusikan sebanyak 3.004 kg, Pada
tahun 2013 distribusi agens hayati padat tersebar di 30 provinsi. Jenis
agens hayati padat yang sudah terdistribusi, yaitu Trichoderma sp,
Beauveria sp, Metarrhizium sp dan Gliocladium sp kg.
c. Evaluasi Pemanfaatan Agens Hayati
Pengamatan OPT di lahan yang di aplikasi agens hayati bertujuan untuk
mengetahui efektifitas dari agens hayati. Pengamatan OPT meliputi
jumlah anakan, populasi hama utama, populasi musuh alami dan
intensitas serangan hama penyakit utama.
4.1.3. Isolat Agens Hayati/ cair
Perbanyakan agens hayati pada tabung reaksi dengan menggunakan media
PSA (Potato Sukrose Agar).
a. Perbanyakan isolat agens hayati
Perbanyakan isolat agens hayati tahun 2013 sebanyak 3.300 tabung
reaksi. Jumlah ini melebihi dari target yaitu 3.000 tabung reaksi. Jadwal
perbanyakan isolat agens hayati, Lampiran 10.
b. Pendistribusian Isolat Agens Hayati
Distribusi isolat agens hayati pada tahun 2013 sebanyak 3.300 tabung,
tersebar dilaboratorium PHP, kelompok tani dan pengguna lain pada 30
provinsi. Laboratorium PHP, Kelompok tani dan pengguna lain yang telah
diberi bantuan agens hayati dari BBPOPT, harus mampu
mengembangkan dan memperbanyak isolat tersebut secara mandiri, agar
dapat memenuhi permintaan di wilayahnya. Daftar distribusi isolat agens
hayati dalam Lampiran 11.
72
c. Evaluasi distribusi Agens Hayati
Pelaksana yang melakukan pengamatan untuk evaluasi pemanfaatan
agens hayati dapat melakukan wawancara dengan pengguna yaitu
Kepala LPHP, Ketua Kelompok tani dan pengguna lain untuk mengetahui
pengembangan, penyebaran dan pemanfaatan agens hayati di
wilayahnya.
4.1.4. Pelayanan Publik
Pelayanan publik BBPOPT mempunyai janji, yaitu “Baik dalam berperilaku,
Bijak dalam bertindak, Orientasi berfikir luas, Prima, Tulus ikhlas dalam
pelayanan”. Pelayanan publik yang dilakukan oleh BBPOPT antara lain:
kunjungan teknis, magang, pengabdian masyarakat tani, pelatihan, dan
pelayanan publik lainnya.
a. Kunjungan Teknis
Pelayanan kunjungan teknis ke BBPOPT pada tahun 2013 sebanyak 21
kali dengan jumlah pengunjung 902 orang, dari berbagai instansi,
Kelompok tani, dan Mahasiswa. Kegiatan kunjungan, dilakukan satu hari
saja. Maksud dan tujuan kunjungan pengguna ke BBPOPT bermacam-
macam, seperti ingin mengenal agens hayati, hama, penyakit, metode
pengamatan, pengendalian, peramalan, dan pemetaan OPT. Daftar
kunjungan pengguna ke BBPOPT tahun 2013 terdapat pada Lampiran 12.
b. Magang
Keberadaan BBPOPT diketahui pelanggan, antara lain dari pameran,
media elektronik (website), siara radio, televisi dan dari Instansi lain yang
telah lebih dahulu mengenal BBPOPT. Pelanggan yang melakukan
magang di BBPOPT berasal dari berbagai status, yaitu petugas pertanian,
petani, mahasiswa, dan pelajar. Alasan Pengguna mengunjungi BBPOPT
umumnya karena BBPOPT mempunyai eksistensi di bidang Peramalan,
Pengamatan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Pada tahun 2013 terdapat
18 kali magang dengan jumlah peserta 88 orang. Daftar pengguna yang
magang di BBPOPT terdapat pada Lampiran 13.
c. Pelatihan
Jasa pelayanan pelatihan dilakukan oleh BBPOPT meliputi bidang
Peramalan, Pengamatan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Pengendalian
lebih dititik beratkan pada pengendalian ramah lingkungan, yaitu
73
pemanfaatan agens hayati dan pestisida nabati. Pelanggan yang
menggunakan jasa bisa dari instansi (PPMKP Ciawi, Dirjen Perkebunan,
Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi) petani atau
stakeholder yang terkait pertanian. Pada tahun 2013 BBPOPT melayani 4
kali pelatihan dengan peserta 155 orang. Daftar pengguna yang
melakukan pelatihan di BBPOPT pada Lampiran 14.
d. Pelayanan Publik Lainnya
Pelayanan publik BBPOPT, selain magang, pelatihan dan kunjungan
juga melayani konsultasi, baik konsultasi dengan membawa sampel
maupun konsultasi tanpa sampel. Pada tahun 2013 melayani konsultasi
150 orang. Daftar pelanggan yang melakukan konsultasi ke BBPOPT
seperti pada Lampiran 15.
4.2. Informasi dan Dokumentasi
Penyiapan bahan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan,
dan pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura
merupakan tugas Seksi Informasi dan Dokumentasi dengan uraian tugas
sebagai berikut:
a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
Seksi Informasi dan Dokumentasi.
b) Melakukan penyiapan fasilitasi dan penyebaran informasi dan
dokumentasi hasil peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan
dan hortikultura.
c) Melakukan diseminasi pelaporan hasil kegiatan teknis.
d) Melakukan urusan perpustakaan.
e) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik
lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.
f) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban
keuangan Seksi Informasi dan Dokumentasi.
g) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi
Informasi dan Dokumentasi.
Seksi Informasi dan Dokumentasi pada Tahun 2013 telah melaksanakan
kegiatan sebagai berikut :
74
4.2.1. Pengembangan Teknologi Pengamatan Peramalan dan
Pengendalian OPT
Perlindungan tanaman merupakan sistem pengelolaan organisme
pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi
pengamatan, peramalan dan pengendalian (P3OPT). Keberhasilan
kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh
kualitas teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang
baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya
yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik
dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang
efektif dan efisien serta berdaya saing.
Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari
kumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan
dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini
dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut
jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT
baru, baik jenis OPT, komoditas, model maupun perbaikan (upgrade)
paket teknologi yang telah ada.
Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT
yang ditargetkan Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8
(delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi
12 (dua belas) model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan
pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapangan sebanyak 8
(delapan) dan 4 (empat) kegiatan semi laboratorium. Sesuai dengan
RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, terdiri dari
komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat
Lapangan 8 unit dan semi laboratorium 4 unit.
4.2.2. Penerbitan Majalah/Jurnal
Penerbitan majalah bagi instansi Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) merupakan sebuah kebutuhan
dalam rangka mendukung penyebaran informasi, dimana hasil-hasil
kajian terkait teknologi P3OPT yang telah dilaksanakan harus
75
disampaikan dan dipublikasikan kepada pengguna, yaitu petani dan
petugas yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 2013, BBPOPT telah menerbitkan 2 (dua) edisi
majalah/jurnal dengan nama Buletin Peramalan OPT. Majalah yang
telah memiliki International Serial Series Number (ISSN) dengan nomor
2085-5567 dicetak masing-masing untuk buletin edisi 1/2013 sebanyak
715 eksemplar dan buletin edisi 2/2013 sebanyak 690 eksemplar. Edisi
pertama Buletin Peramalan OPT (Vol 12 No.1 Hal. 1 - 38 Karawang April
2013), dengan fokus informasi pada rencana aksi P2BN tahun 2012 –
2014 menuju surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Berbagai
gerakan untuk mencapai sasaran produksi tahun 2012 – 2014 telah
dilakukan antara lain : percepatan pembentukan Brigade Tanam dan
Brigade Panen serta memperkuat Brigade Proteksi yang dilakukan di
daerah sentra produksi, membagi habis areal/wilayah binaan PPL
dengan SK Bupati, pendampingan peneliti terutama lokasi SL-PTT,
pembentukan dan operasionalisasi Posko P2BN di semua tingkatan
serta peningkatan koordinasi tripartide (PPL, POPT dan KCD) dalam
pelaksanaan peningkatan produksi padi. Berikut adalah outline Buletin
Peramalan OPT Edisi 1/2013 dapat dilihat pada tabel 13
Tabel 13. Outline Buletin Peramalan Edisi 1/2013
Topik Judul
Catatan Redaksi Publikasi Rencana Penyelenggaraan Pekan Peramalan OPT
Tanaman Pangan Tahun 2013
Surat Pembaca Menanyakan tentang Pengelolaan Burung Hantu sebagai Predator
Hama Tikus Sawah.
Info Peramalan Prakiraan Serangan 7 OPT Padi pada MK.2013
Stop Press Menuju Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan
Fokus/Info Khusus Rencana Aksi P2BN Tahun 2012 – 2014 Menuju Surplus Beras 10
Juta Ton 2014
Kartun Petugas POPT yang Sedang Memandu Petani dalam Pengamatan
di sawah
Intermezzo Kotoran Sapi Rasa Vanila
Teknologi Perlintan Atasi Penyakit Blas Pada Tanaman padi
Mimbar Proteksi Penyakit Busuk Batang Bakteri Pada Jagung di Pulau Lombok
Topik Utama Ketahanan Pangan dan Kebutuhan Indonesia
Reportase SBY Panen Padi di Karawang
Liputan Khusus Agrinex Expo 2013
76
Topik Judul
Kolom Nabati Paitan Bahan Alternatif Bio Pestisida
Resep Tradisional Atasi Diabetes Melitus
Klinik Tanaman Konsultasi/menanyakan tentang PGPR
Sketsa Figur Seorang Petugas POPT yang Mengembangkan AH
Pada Edisi 2/2013 Buletin Peramalan (Vol. 12 No.2 Hal 1-38 Karawang
November 2013), dengan fokus informasi Pelaksanaan Pekan
Peramalan OPT Tanaman Pangan. Penyelenggaraan kegiatan Pekan
Peramalan OPT Tanaman Pangan yang dilaksanakan oleh BBPOPT
merupakan salah satu wujud partisipasi dalam mendukung Program
P2BN, yaitu dengan melakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis
untuk penanganan OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan
OPT dan penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan.
Penyelenggaran kegiatan Pekan Peramalan OPT ini telah melibatkan
berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan bidang
perlindungan tanaman. Berikut ini adalah outline Buletin Peramalan edisi
2/2013 dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Outline Buletin Peramalan Edisi 2/2013
Topik Judul
Catatan Redaksi Wakil Menteri Pertanian (Dr. Rusman Heriawan) dalam Rapat
Koordinasi Rencana Aksi Peningkatan Produksi “ Pertemuan
Jangan DianggapBiasa Saja” (Not BusinessAs Usual)
Surat Pembaca Menanyakan Bagaimana Tanda Serangan Aphis, Bioekologi,
dan Cara Pengendaliannya.
Info Peramalan Prakiraan Serangan OPT Utama Padi pada MH.2013/2014
Teknologi Perlintan Paket Pengendalian OPT Utama Padi
Atasi Kepinding Tanah
Waspadai Penyakit Gosong Palsu
Reportase Berdayakan Pangan Lokal Untuk Capai Kemandirian Pangan
Info Khusus Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, yang dilaksanakan
di Jatisari 26 – 30 Agustus 2013
Klinik Tanaman Hama Apa yang Menyerang Pada Tanaman Kedelai Muda
Kliping Berita Panen Sayuran Di Tanah Marjinal
Album Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan
Mimbar Proteksi Kiat Jitu Atasi Wereng
Kolom Nabati Racikan Pesnab Atasi Hama Wereng
Profil Petani Merajut Asa Lewat Agens Hayati
Agro Iptek Mengintip Daun Padi “ Kegiatan Spektral Daun Tanaman Padi
Akibat Serangan Wereng Batang Coklat”
77
Selanjutnya dapat dilihat Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/2013 dan Edisi 2/2013 di bawah ini
Gambar 1. Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/2013 (kiri) dan Edisi 2/2013 (kanan)
4.2.3. Pembuatan Leaflet dan Poster
Leaflet/poster merupakan salah satu bentuk media cetak yang
ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pengguna dengan
bentuk penyampaian yang ringan dan komunikatif serta berisi informasi
yang aplikatif, jelas, padat, dan singkat. Dengan gaya penyampaian
yang ringan dan bahasa yang mudah dimengerti, pembaca (petani,
petugas) leaflet/poster dapat mentransformasikan apa yang
disampaikan di dalamnya sebagai panduan untuk melaksanakan
kegiatan sehari-hari dibidang perlindungan tanaman.
Pencetakan leaflet dan poster pada tahun 2013 dilakukan dalam 2
(dua) tahap yaitu pada bulan April dan Oktober 2013, dengan
pertimbangan waktu tersebut adalah awal musim pertanaman baru.
Selain itu banyaknya permintaan oleh petani maupun petugas terkait
dengan kondisi pertanaman dengan munculnya berbagai jenis OPT
yang menjadi permasalahan di lapangan. Leaflet dan poster yang telah
dipublikasikan oleh Balai Besar Peramalan OPT pada tahun 2013
tercantum pada Tabel 15 dan 16.
78
Tabel 15. Judul-judul Leaflet yang Dicetak Pada Tahun Anggaran 2013
No. Judul Penyusun Abstrak Jml
(lbr)
1.
Yoyo K.
Dianto M.S,
Achmad Imroni
Urip Slamet R.
Kemampuan Wereng Batang
Coklat (WBC) sangat tinggi,
bertelur banyak (100 – 600 butir).
Laju perkembang- biakan pada
varietas peka dengan lingkungan
optimum dalam satu musim tanam
dapat mencapai 2.000 kali.
Demikian pula pengaruh faktor
iklim mikro yang lembab dan
hangat. Tidak hanya musim hujan
tetapi musim kemarau yang basah
menjadi pendorong perkembangan
dan ledakan WBC
2.350
2.
Yadi Kusmayadi
Ketut Suarsana
Urip Slamet R.
Tikus sawah merupakan salah satu
hama utama padi, menyerang
sejak pada persemaian sampai
menjalang panen. Oleh karena itu
strategi pengendalian tikus
dilaksanakan pada saat persiapan
tanam (persemaian dan
pengolahan tanah sawah). Upaya
tanam serentak pada satuan
hamparan yang luas merupakan
prasyarat penerapan PHT tikus
untuk lebih efektif dan efisien.
2.350
3.
Cahyadi Irwan
Nur Ikhsan
Ani Widarti
Urip Slamet R.
Corynebacterium merupakan salah
satu agen hayati yang benyak
dikembangkan untuk
mengendalikan/menekan perkem-
bangan penyakit Hawar Daun
Bakteri (HDB) atau kresek yang
disebabkan oleh bakteri patogen
Xanthomonas oryzae. Aplikasi
dilakukan mulai dengan
perendaman benih selama 15
menit dan penyemprotan bibit di
persemaian. Selanjutnya
penyemprotan pada pertanaman
dilakukan pada umur 14, 28 dan 42
hst.
2.350
79
No. Judul Penyusun Abstrak Jml
(lbr)
4.
Yadi Kusmayadi
Yoyo K.
Urip Slamet R.
Serangan Penggerek Batang Padi
(PBP) akan menimbulkan gejala
sundep, jika menyerang tanaman
padi pada masa vegetatif. Pucuk
batang padi menjadi kering,
berwarna kuning dan mudah
dicabut. Jika batang padi digerek
pada waktu tanaman berbunga
(masa generatif), bulir menjadi
hampa disebut gejala beluk.
2.350
5.
Urip Slamet R.
OPT merupakan salah satu
penyebab penurunan produksi
pada komoditi jagung. OPT utama
yang banyak menyerang jagung
diantaranya Penggerek Batang
Jagung, Ulat Grayak dan
Penggerek Tongkol. Kerusakan
akibat serangan ke 3 OPT tersebut
dapat mencapai kerugian sampai
80 %. Penanganan yang dapat
dilakukan mulai dengan sanitasi
lahan, pengolahan tanah intensif,
pemanfaatan agens hayati, dan
pengamatan secara berkala.
2.350
6
M. Antulat T.
Wayan M.
Urip Slamet R.
Kedelai merupakan salah satu
komoditi yang menjadi prioritas
untuk dikembangkan. Namun untuk
mencapai swasembada, banyak
mengalami kendala terutama oleh
serangan OPT utama. Serangan
OPT yang terjadi pada pertanaman
kedelai ditemukan pada mulai
periode tanaman muda hingga
saat fase pemasakan polong
bahkan menjelang panen atau
pengeringan biji.
2.350
80
Tabel 16. Judul-judul Poster yang Dicetak Pada TA. 2013
No. Judul Poster
Penyusun Abstrak Jml
(lbr)
1.
Urip Slamet R
Cahyadi Irwan
Pengendalian penyakit Hawar
Daun Bakteri (HDB), dilakukan
mulai dari pratanam melalui
sanitasi tanaman inang
(tanaman yang sakit),
perendaman benih dengan
Corynebacterium dengan dosis
5 cc/liter selama 15 menit. Pada
pertanaman dapat dilakukan
aplikasi dengan menggunakan
Corynebacterium pada umur
14, 28 dan 42 hst.
630
2.
Urip Slamet R
Yadi K.
Tikus merupakan hama utama
padi, menyerang sejak pada
persemaian sampai menjalang
panen. Oleh karena itu strategi
pengendalian tikus
dilaksanakan mulai saat
persiapan tanam (pengolahan
tanah/persemaian), tanaman
muda, tanaman tua (primodia)
dan pemasakan bulir. Upaya
tanam serentak pada satuan
hamparan yang luas
merupakan prasyarat
penerapan PHT tikus untuk
lebih efektif dan efisien.
630
3.
Urip Slamet R,
Yoyo K.
Untuk keberhasilan dalam
pengendalian Penggerek
Batang Padi (PBP) dapat
dilakukan mulai dari
persemaian dan tanaman
muda dengan melakukan
pengumpulan kelompok telur,
eradikasi selektif tanaman
terserang (pencabutan sundep)
bila memungkinkan atau
pencabutan gejala beluk segar
sampai bagian bawah malai.
Dan penggunaan insektisida
yang diijinkan bila beluk di atas
10 %.
630
81
No. Judul Poster
Penyusun Abstrak Jml
(lbr)
4.
Urip Slamet R.
Wereng Batang Coklat (WBC)
memilik laju perkembangbiakan
yang sangat tinggi khususnya
pada varietas peka dengan
lingkungan optimum. Fase
tanaman muda (< 40 hst)
merupakan fase kritis Tanaman
yang terserang berat WBC
perlu dilakukan
seleksi/eradikasi. Penggunaan
insektisida efektif untuk WBC,
harus terdaftar dan diijinkan
untuk tanaman padi. Aplikasi
pada saat mencapai ambang
pengendalian populasi ≥ 10
ekor/rumpun pada tanaman
berumur < 40 hst.
630
4.2.4. Distribusi Bahan Publikasi Majalah, Poster, Leaflet dan Brosur
Distribusi atau penyaluran bahan publikasi tersebut dimaksudkan agar
informasi yang terkandung dalam setiap bahan publikasi terutama
dibidang perlindungan tanaman dapat sampai tepat ke sasaran, yaitu
kepada para pelanggan seperti petani, petugas lapang, peneliti,
mahasiswa dan masyarakat umum lainnya yang membutuhkan.
Pendistribusian dilakukan dengan berbagai cara, diberikan langsung
kepada petani atau petugas saat kunjungan ke lapangan; diberikan
saat studi banding, latihan, kunjungan ataupun magang di BBPOPT;
dibagikan saat mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan
pertanian dan kegiatan perlindungan tanaman lainnya; dan
didistribusikan secara kedinasan ke 33 BPTPH se-Indonesia. Distribusi
bahan publikasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 17
82
Tabel 17. Jumlah Buletin, Poster, dan Leaflet yang telah Didistribusikan s/d Akhir Bulan Desember 2013
No Judul Majalah Jumlah yang
Dicetak (Eks)
Terdistribusi
( Eks)
Sisa
(Eks)
1 Buletin Peramalan OPT Vol.11 No. 1 Hal. 1 – 38 Karawang, April 2013
715
661
54
2 Buletin Peramalan OPT Vol.11 No. 2 Hal. 1 – 38 Karawang, November 2013
690
60
630
No Judul Leaflet Jumlah yang
Dicetak (Eks)
Terdistribusi
( Eks)
Sisa
(Eks)
1 Wereng Batang Coklat 2.350 1.864 486
2 Pengendalian Tikus Sawah 2.350 2009 341
3 Perbanyakan
Corynebacterium
2.350 1887 463
4 Penggerek Batang Padi 2.350 60 2.290
5 Hama Utama Kedelai 2.350 60 2.290
6 Hama Utama Jagung 2.350 60 2.290
No Judul Poster Jumlah yang
Dicetak (Eks)
Terdistribusi
( Eks)
Sisa
(Eks)
1 Pengendalian Hawar Daun Bakteri
630 537 93
2 Pengelolaan Tikus Sawah 630 514 116
3 Pengelolaan Wereng Batang Coklat
630 60 570
4 Pengelolaan Penggerek
Batang Padi
630 60 570
83
No. Judul Brosur Jumlah yang
Dicetak (Lbr)
Terdistribusi
(Lbr)
Sisa
(Lbr)
1 Pengelolaan Penyakit Hawar Daun Bakteri
3.000 2.707 293
2 Perbanyakan Parasitoid
Trichogramma sp.
3.000 2.707 293
3 Pengelolaan Penyakit Blas 3.000 2.707 293
4 Pembuatan Pestisida Nabati “Mimba”
3.000 2.707 293
5 Pengelolaan Burung Hantu “Tyto alba”
3.000 2.707 293
6 Bakteri Merah 3.000 2.707 293
7 Perbanykan Massal
Cendawan Beuveria dan Metharizium
3.000 2.707 293
8 Perbanyakan PGPR 3.000 2.707 293
9 Pengelolaan Hama Tikus Sawah
3.000 2.707 293
10 Pengelolaan Hama
Penggerek Batang Padi
3.000 2.707 293
4.2.5. Kegiatan Pameran
Pameran merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi secara
visual dan verbal yang ditujukan untuk menyebarkan informasi dan
teknologi kepada petani, petugas teknis, praktisi, peneliti, dan
masyarakat umum sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk
berdiskusi dan berkomunikasi, serta saling bertukar informasi diantara
masyarakat perlindungan tanaman dengan masyarakat pelaku
kegiatan pertanian lainnya. Oleh karena itu, mengikuti pameran
merupakan sebuah kesempatan besar untuk dapat mempromosikan
hasil-hasil kegiatan dan teknologi perlindungan tanaman yang dimiliki
BBPOPT.
84
Pameran merupakan salah satu agenda kegiatan yang selalu diikuti
oleh BBPOPT setiap tahun. Selama tahun 2013, BBPOPT telah
mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan pertanian baik
yang diselenggarakan di daerah ataupun yang bersifat nasional.
Beberapa kegiatan pameran pembangunan tanaman pangan yang
diikuti BBPOPT tersaji pada Tabel 18. Pada Gambar 2 dapat pula di
lihat pelaksanaan kegiatan pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) dan
Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan yang diikuti BBPOPT pada
tahun 2013.
Tabel 18. Kegiatan Pameran Yang Diikuti BBPOPT Selama Tahun
2013
No. Judul Pameran Tanggal Pelaksanaan Lokasi
1. Agrinex Expo Tahun 2013 5 April – 7 April 2013 Jakarta Convention
Centre (JCC), Jakarta
2. Agro and Food Tahun 2013 23 – 27 Mei 2013 Jakarta Convention
Centre (JCC), Jakarta
3. Soropadan Agro Expo 2013 15 – 19 Juni 2013 Soropadan,
Temanggung
4. Masyarakat Perlindungan
Tanaman Hewan Indonesia
(MPTHI) XI
20 – 22 Agustus 2013 Balikpapan,
KalimantanTimur
5 Pekan Peramalan OPT
Tanaman Pangan
26 – 30 Agustus 2013 BBPOPT Jatisari,
Karawang
6 Hari Pangan Se Dunia (HPS) 31 Okt – 3 Nov 2013 Di Padang
85
Gambar 2. Pameran Hari Pangan Se Dunia di Padang (A), dan
Pameran Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT (B)
4.2.6. Pengembangan Website
Salah satu perwujudan nyata penerapan e-government (e-gov) adalah
pemanfaatan website sebagai media publikasi bagi instansi pemerintah
untuk mendukung reformasi birokrasi dan keterbukaan informasi bagi
publik. Data dan informasi yang tersedia di website dapat dengan
mudah diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapan pun. Interaksi
antara pemerintah dengan pengguna internet (user) secara langsung
juga dapat dilakukan dengan menggunakan media website, sehingga
dapat memperkecil jarak (gap) antara masyarakat dan pemerintah
sebagai penentu kebijakan publik.
Tuntutan pengembangan sistem informasi berbasis internet mendorong
BBPOPT berperan serta dalam penerapan e-gov. Langkah pertama
yang telah dilakukan adalah membangun website untuk dapat mewakili
identitas BBPOPT dalam jaringan internet global sebagai instansi
pemerintah yang menangani bidang teknis Pengamatan, Peramalan
dan Pengendalian OPT (P3OPT). Ketersediaan website ini diharapkan
dapat memperluas penyebaran informasi kegiatan BBPOPT dalam
penerapan manajemen P3OPT dan informasi teknologi P3OPT terkini
ke seluruh masyarakat, terutama masyarakat perlindungan tanaman.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor :
28/PER/M.KOMINFO/9/2006 tentang Penggunaan Nama Domain
.go.id untuk Situs Web Resmi Pemerintah Pusat dan Daerah, maka
BBPOPT pada tahun 2010 telah mengajukan permohonan ke Pusdatin
86
Kementerian Pertanian untuk merubah dan menyesuaikan alamat
website BBPOPT dengan peraturan tersebut, dengan cara me-redirect
alamat web BBPOPT ke alamat baru dibawah domain Kementerian
Pertanian danDirektorat Jenderal Tanaman Pangan dengan alamat:
http://www.bbpopt.tanamanpangan.deptan.go.id
Seiring dengan dirilis ulangnya website Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan pada tahun 2011 dengan alamat baru:
http://tanamanpangan.deptan.go.id yang sebelumnya
http://www.deptan.go.id/ditjentan, maka perlu dilakukan penyesuaian
alamat website BBPOPT sesuai dengan alamat baru website Ditjen
Tanaman Pangan selaku instansi induk, alamat baru tersebut adalah:
http://bbpopt.tanamanpangan.deptan.go.id atau
http://tanamanpangan.deptan.go.id/bbpopt.
Gambar 3. Tampilan (konten) website BBPOPT versi tahun 2013
87
Perubahan alamat ini telah direalisasikan pada tahun 2013 mengingat
usulan alamat web bbpopt (http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbpopt)
baru direalisasikan akhir tahun 2010.Tampilan halaman antar muka
(frontend) website BBPOPT versi tahun 2013 dapat dilihat pada
Gambar 3.
Terkait dengan konten website BBPOPT, mulai bulan Januari 2013
telah dibuat peta digital online berbasis Googlemaps yang menyajikan
data-data hasil surveillans OPT utama tanaman pangan yang dilakukan
oleh petugas BBPOPT. Pada awalnya peta online ini dibuat untuk
melihat sebaran serangan 6 (enam) OPT Utama Padi yaitu: WBC,
PBP, Tikus, BLB, Blas dan Tungro di Pulau Jawa, namun melihat
atensi dan manfaat dari peta ini maka objek peta diperluas sehingga
meliputi sebaran serangan OPT utama Kedelai dan Jagung.
Keunggulan peta ini adalah dapat diakses dimanapun sehingga data
hasil surveillans dapat tersebar dengan baik dan dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Sebaran OPT Disajikan dalam Peta Online Berbasis
Googlemaps
88
Pada tahun 2013, BBPOPT masuk ke dalam Tim Pengelola website
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan tugas memperbaharui
dan mengelola data yang terkait tupoksi BBPOPT yang disajikan pada
website Ditjen Tanaman Pangan. Menu yang dikelola oleh BBPOPT
pada website Ditjen Tanaman Pangan adalah Peta Sebaran OPT Hasil
Pengamatan Keadaan Lapangan OPT dan menu Seputar Direktorat
dan Balai (Gambar 5).
Gambar 5. Sub menu serangan OPT pada website BBPOPT
Selain itu, untuk pengelolaan dan pengembangan website BBPOPT,
dilaksanakan kegiatan konsultasi dan koordinasi keberbagai instansi
terkait pengelolaan website lingkup internal Kementerian Pertanian
89
maupun instansi lainnya yang telah mengembangkan dan memiliki
website dengan sistem kelola yang baik.
Dengan adanya keterbukaan informasi publik, website BBPOPT juga
menjadi salah satu website yang terhubung dengan website Portal
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian
Pertanian (Gambar 6) pada menu Informasi Publik Serta Merta pada
tautan Pengamatan dan Peramalan OPT dengan link
http://ppid.deptan.go.id/public/1008/ip-serta-merta
Gambar 6. Konten Website dengan Portal PPID Kementerian Pertanian
Dari data statistik jumlah pengunjung yang didapat dari aplikasi Stats
Counter pada website BBPOPT, diketahui bahwa sejak 1 Januari 2013
sampai dengan 31 Desember 2013 halaman website BBPOPT telah
diakses sebanyak 26.760 kali oleh pengguna internet atau dengan total
kunjungan 70.738 kali bila dihitung sejak periode Juli 2010.
Pengunjung web BBPOPT menurut data Stats Counter sebesar
38.60% berasal dari Provinsi Jawa Barat, diikuti Jakarta Raya 31.20%.
Selain data-data tersebut di atas, melalui website BBPOPT dengan
perantara email, jejaring sosial Twitter dan Facebook telah terjadi
interaksi dengan beberapa pengguna internet baik berupa pertanyaan,
90
saran, kritik atau dukungan terhadap ketersediaan media online
website BBPOPT.
4.2.7. Pengembangan dan Optimalisasi SMS Based Server
Kecepatan penyampaian data dan informasi keberadaan populasi OPT
dan adanya serangan OPT saat ini telah menjadi tuntutan agar
tindakan antisipasi dapat dilakukan segera dengan tujuan menghindari
atau menekan kerugian. Untuk mempercepat informasi peramalan
OPT, BBPOPT berupaya mengembangkan atau memanfaatkan
penggunaan teknologi SMS untuk pengumpulan data hasil
pengamatan di lapangan oleh petugas POPT. Saat ini BBPOPT telah
memfasilitasi aplikasi SMS Based Server yang dapat menerima kiriman
data melalui SMS dan memprosesnya menjadi informasi keberadaan
OPT secara cepat di 6 (enam) Provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Lampung yang terbagi
menjadi 50 Kabupaten.
Pada setiap provinsi yang ikut dalam kegiatan kerjasama penerapan
pengiriman data peringatan dini OPT berbasis SMS, telah dipasangkan
seperangkat modem yang akan berfungsi sebagai miniserver yaitu
perangkat yang memiliki fungsi menerima semua data SMS dari
petugas POPT/teknis di lapangan yang ada di daerah kerjanya untuk
kemudian diteruskan ke main server di BBPOPT sebagai pusat data.
Selama tahun 2013, jumlah data yang diterima aplikasi SMS Based
Server di komputer main server berjumlah 958 data, dari jumlah data
tersebut telah dianalisis dalam bentuk peta dan grafik. Berdasarkan
data yang masuk pada mainserver SMS di BBPOPT dari 6 provinsi
belum sepenuhnya aktif dalam pengiriman data dan frekuensi
pengiriman data tidak rutin sesuai periode laporan/pengiriman data 2
mingguan. Pada tabel 19 disajikan nomor mini server di masing-masing
6 provinsi.
91
Tabel 19. Daftar Mini Server dan Main Server Sistem SMS
No. Instansi NomorMiniserver
1. BalaiBesar POPT +628121212218 (mainserver)
2. BPTPH Provinsi Lampung +6281279516813
3. BPTPH ProvinsiBanten +6285283463480
4. BPTPH ProvinsiJawa Barat +6282130284067
5. BPTPH ProvinsiJawa Tengah +6282327761091
6. BPTPH Provinsi DI. Yogyakarta +6282326609181
7. BPTPH ProvinsiJawaTimur +6282140957534
Untuk Provinsi Lampung, pengriman data melalui sms dari bulan
Januari – April 2013 tidak dilakukan karena adanya kerusakan aplikasi
pada mini server yang memerlukan install ulang dan keadaan nomor
pulsa yang sudah kadaluarsa karena tidak diisi ulang oleh operator.
Upaya perbaikan mini server baru dilakukan pada bulan Mei 2013,
namun pengiriman data jugamasih jarang dilakukan demikian pula
frekuensi pengiriman data periode tidak menentu sampai dengan akhir
bulan Desember 2013. Upaya pembinaan dan bimbingan teknistelah
dilakukan untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan kegiatan
pengiriman data melalui sms server, agar kegiatan ini dapat dilakukan
secara optimal.
Provinsi Banten pengiriman data dilakukan bulan Januari - Juli 2013
pengiriman data cukup intensif meskipun frekuensi tidak menentu
untuk setiap kabupaten. Bulan-bulan berikutnya pengiriman data
jarang diterima karena adanya permasalahan pada miniserver, yaitu
adanya kerusakan aplikasi SMS Based Server sehingga tidak dapat
beroperasi secara maksimal. Kendala lainnya adalah operasional
pengiriman data oleh petugas lapang frekuensinya tidak sesuai
periode dan tidak tersedianya atau lambatnya pengisian pulsa pada
nomor miniserver di Provinsi Banten. Untuk penanganan masalah ini,
telah dilakukan pembinaan/bimbingan teknis dan memberikan arahan
agar opersionalisasi pengiriman data dapat berjalan kembali.
Koordinasi telah dilakukan secara intensif agar pemanfaatan SMS
server dapat operasional kembali secara optimal.
92
Di Provinsi Jateng, pengiriman data melalui sms juga baru dilakukan
pada bulan April 2013, yang umumnya dilakukan oleh petugas POPT
dari Kabupaten Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang dan
Temangung. Pengiriman data yang dilakukan belum rutin, frekuensi
tidak menentu, kendalanya karena kurang aktifnya petugas operator
mini server di Provinsi Jateng, pulsa pada miniserver sering kosong
dan nomor pada miniserver juga mengalami kadaluarsa yang akhirnya
tidak dapat operasional. Penanganan masalah ini, telah dilakukan
memalui pembinaan atau bimbingan teknis dengan memberikan
arahan kepada operator miniserver agaraktif dalam mengopersionalkan
miniserver sehingga pengiriman data dapat berjalan lancar.
Untuk Provinsi Jawa Timur, pengiriman data melalui sms juga kurang
lancar meskipun pengiriman data dilakukan mulai bulan Januari 2013.
Pengiriman data melalui sms yang lancar, umumnya dilakukan oleh
petugas POPT dari Kabupaten Situbondo, Bojonegoro dan Pasuruan
meskipun frekuensinya tidak menentu. Kendalanya hampir sama
dengan provinsi lainnya, yaitu adanya kerusakan aplikasi SMS Based
Server sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal. Disamping
itu operasional pengiriman data oleh petugas lapang dianggap kurang
praktis karena aplikasi yang harus disempurnakan, kadang tidak
tersedianya atau lambatnya pengisian pulsa pada nomor mini server di
Provinsi Jatim. Untuk penanganan masalah ini, telah dilakukan
pembinaan atau bimbingan teknis dan memberikan arahan agar
opersionalisasi pengiriman data melalui sms dapat berjalan secara
optimal.
Untuk Provinsi Jawa Barat dan DI Yogyakarta, pengiriman data melalui
sms cukup lancar di mulai dari bulan Januari – Desember 2013,
meskipun belum seluruh petugas POPT kabupaten yang terlibat aktif
dalam pengiriman data melalui sms khususny di Provinsi Jawa Barat.
Untuk lebih mengaktifkan lagi, telah dilakukan upaya koordinasi secara
intensif dengan operator miniserver maupun petugas POPT di
kabupaten yang terlibat dalam kegiatan ini agar pemanfaatan SMS
server dapat operasional secara optimal.
93
Dari 6 provinsi pengiriman data melalui sms oleh petugas POPT belum
optimal. Hal ini disebabkan oleh aplikasi SMS Server masih sering
mengalami kerusakan akibat terserang virus dan memerlukan install
ulang.Selain itu adanya keengganan POPT/PHP dalam mengirimkan
data dan kurang aktifnya operator miniserver terhadap ketidak
terserdiaan pulsa dinomor mini server. Hambatan non teknis yang lain,
yaitu karena diblokirnya biaya operasional penggantian pulsa yang
baru bisa dicairkan pada bulan Oktober 2013.
4.2.8. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio dan
Televisi
Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang
merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, seringkali dihadapkan pada masalah OPT di lapangan yang
dapat menghambat dalam upaya peningkatan produksi. Sesuai
dengan instruksi Direktur Jenderal Tanaman Pangan bahwa keadaan
serangan OPT yang terjadi di lapangan agar dapat dikendalikan atau
“spot stop” dengan katagori tingkat serangan ringan.
Oleh karena itu keberadaan dan munculnya Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) di lapangan, menuntut untuk dilakukan penanganan
yang serius. Dalam penanganan masalah OPT di lapangan seringkali
dihadapkan adanya keterbatasan dalam penyampaian informasi
teknologi.
Agar penyebaran informasi teknologi pengendalian OPT termasuk
kebijakan spot stop dapat menjangkau wilayah yang luas, maka
diperlukan sarana untuk mensosialisasikan agar dipahami para petani
diantaranya melalui media elektronik radio dan televisi (TV).
a. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio
Pada tahun 2013 BBPOPT, telah melaksanakan kegiatan
sosialisasi untuk pengamanan produksi padi melalui media
elektronik radio dalam rangka mensosialisasikan atau
menyebarluaskan informasi teknologi P3OPT yang dimiliki untuk
penanganan masalah OPT utama pangan (padi) di tingkat lapang.
94
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan media elektronik radio,
telah dilaksanakan melalui kerja sama dengan radio Radio ADS
Cikampek (Karawang), RRI Bandung, Radio TOP Sukoharjodan
Radio Leo Cirebon dengan paket siaran yang terdiri dari : Spot
Iklan Layanan Masyarakat (ILM), Feature Pertanian dan Talkshow.
Pelaksanaan siaran radio atau talkshow di masing-masing radio
sebanyak 6 (enam) kali sesuai dengan paket atau jenis siaran,
untuk bahan atau materi talkshow disusun berdasarkan keadaan
secara umum di lapangan yang menjadi fokus permasalahan.
Adapun materi yang disampaikan untuk kegiatan talk show di radio,
adalah sebagai berikut :
Prakiraan Serangan OPT Padi MK. 2013/2014
Pengelolaan OPT utama Padi pada Musim Hujan
Kewaspadaan terhadap OPT Utama Padi pada Musim Hujan
(MT. 2013/2014)
Penanganan Penyakit Padi dengan Pemanfaatan Agens Hayati;
Penanganan Penggerek Batang Padi (PBP)
Penanganan Wereng Batang Coklat (WBC)
Pengelolaan penyakit kresek (BLB) dan Blas
Penanganan Hama Tikus Sawah
Penanganan Penyakit Tungro
Pengelolaan OPT Padi pada Musim Kemarau.
Gambar 7. Dokumentasi Kegiatan Talk Show di Radio ADS
Cikampek (A) dan Radio TOP Sukoharjo (B). B
95
b. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Televisi
Untuk pelaksanaan sosialisasi atau penyampaian informasi
teknologi P3OPT melalui siaran televisi dilaksanakan kerjasama
dengan pihak TVRI DI Yogyakarta, TATV Solo dan RCTV Cirebon
dalam penayangan talkshow seperti pada acara Angkringan, Solusi
Publik , Ranah Publik dan Spesial Talkshow.
Kegiatan talksahow yang dilaksanakan di televisi sebanyak 8 kali,
masing-masing di TVRI DIY (3 kali), TATV Solo (3 kali) dan RCTV
Cirebon (2 kali) dengan materi yang disampaikan adalah :
Prakiraan Serangan OPT Utama Pangan (Padi) pada MT.
2013/2014.
Profil BBPOPT dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya
untuk Penyampaian Informasi dalam Penanganan OPT
Penanganan Hama WBC pada Tanaman Padi
Kewaspadaan Terhadap Serangan OPT Utama Padi dalam
menghadapi Musim Tanam.
Gambar 8. Dokumentasi Kegiatan Talk Show di TATV Solo.
4.2.9. Pekan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Tanaman Pangan
Kegiatan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan merupakan salah
satu wujud partisipasi BBPOPT dalam mendukung Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), yaitu dengan
melakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis untuk penanganan
B
96
OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan OPT dan
penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan. Oleh
karena itu, dalam kegiatan pekan peramalan OPT ini mengambil tema
“Melalui Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, Kita Masyarakatkan
Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan”. Dalam penyelenggaraan
kegiatan pekan peramalan OPT melibatkan berbagai pemangku
kepentingan yang terkait dengan bidang perlindungan tanaman.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi
pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT khususnya
padi serta memasyarakatkan proses budidaya tanaman padi yang
ramah lingkungan. BBPOPT berupaya menunjukkan berbagai
teknologi untuk mengoptimalkan potensi hasil tanaman yang lebih baik,
dari sisi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, penyelenggaraan
pekan peramalan OPT ini sebagai upaya dalam percepatan arus
diseminasi dan adopsi teknologi kepada masyarakat/pengguna, dan
sekaligus dapat dijadikan sarana membangun komunikasi antar
lembaga pemerintah maupun swasta, seperti peneliti, akademisi,
penentu kebijakan, penyedia produk dan jasa di bidang perlindungan
tanaman, Penyuluh, POPT, Mantri Tani/KCD, petani dan masyarakat
umum.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal, 26 – 30
Agustus 2013 di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan. Jumlah peserta atau pengunjung yang hadir sebanyak ±
4.000 orang. Adapun rangkaian kegiatan pelaksanaan pekan
peramalan OPT sebagai berikut :
1. Seminar, dilaksanakan dalam 2 (dua) sesi dengan peserta:
Petugas BBPOPT, BPTPH, Direktorat Perlindungan TP, Direktorat
Perlindungan Hortikultura, Sekdit TP, Petugas Dinas Pertanian
Kabupaten se Wilayah Jalur Pantura, Manteri Tani, Petugas lapang
(POPT, PPL), Mahasiswa, Pelajar SMK/SMA, Petani dan
masyarakat umum, dengan narasumber berasal dari Balitklimat,
Direktorat Budidaya Serealia, Puslitbang Tanaman Pangan,
97
Himpunan Masyarakat Pestisida Nasional (HMPN) yang diwakili
oleh PT. Biotis, BPPT dan BBPOPT.
Pada sesi pertama, sebagai moderator Ir. Sarsito Wahono Gaib
Subroto, MM. (Kepala BBPOPT), narasumber dan judul materi
yang disampaikan sebagai berikut :
a. Dr. Ir. Aris Pramudya, MSi. (Balit-Klimat), dengan judul
“Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Untuk
Mendukung Swasembada Berkelanjutan”
b. Ir. Wasito Hadi (Direktorat Serealia), dengan judul : “Strategi
Peningkatan Produktivitas dalam rangka Mendukung
Swasembada Beras Berkelanjutan dan Surplus Beras 10 Juta
Ton pada Tahun 2014”.
c. Dr. Ir. Nyoman Widiarta, MSi. (Puslitbang Tanaman Pangan),
dengan judul : “Perbaikan Ketahanan Padi Hibrida Terhadap
Hama Penyakit Utama”
Pada kegiatan seminar sesi kedua, narasumber dan judul materi
yang disampaikan sebagai berikut :
a. Ir. Rusmanto (PT. Biotis) dengan judul : “Agro Silika untuk
Keberlanjutan (Sustainable) Pertanian di Indonesia”
b. Ir. Hartanto Sanjaya, M.Sc. (BPPT), dengan judul :
“Pemanfaatan Hyperspektral dalam Bidang Pertanian”
c. Ir. Mustaghfirin, dengan judul : “Pemanfaatan Informasi
Peramalan OPT sebagai Peringatan Dini”
2. Demplot (Display Outdoor), diikuti oleh 24 stakeholder yaitu : CV.
Sejahtera Bintang Lestari, Paguyuban Petani Organik (PPO)
Purwakarta, PT. Petrokimia Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT.
Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis,
PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT.
Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global, PT. Biotis, Klinik
Tanaman IPB, Universitas Jember, Kelompok Tani Bakti Mandiri
Silih Asih Cianjur, PT. Arysta, PT. Sanitas, Padi Hibrida (BBPOPT),
98
PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi Lestari, Uji Ketahanan Varietas
IPB, PT. Sari Kresna Kimia dan PT. Bina Guna Kimia.
3. Pameran (Display Indoor), diikuti oleh 34 stand (stakeholder)
yaitu : CV. Sejahtera Bintang Lestari, PT. Petrokimia Kayaku, CV.
Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene,
BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa,
PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global,
PT. Biotis, PT. Arysta, PT. Sanitas, PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi
Lestari, PT. Sari Kresna Kimia, PT. Bina Guna Kimia, PT.
Petrosida, BBPOPT, BBPPMBTPH Cimanggis, Humas Sekdit
Tanaman Pangan, BPTPH Jawa Barat, BPTPH DKI Jakarta,
BPTPH Jawa Timur, BPTPH Jawa Tengah, BPTPH DI Yogyakarta,
BPTPH Sulawesi Tengah, BPTPH Kalimantan Selatan, Kelompok
Tani Telaga Sari Kabupaten Karawang, Kelompok Tani Bakti
Mandiri Silih Asih Cianjur, LAB. VHT (BBPOPT), Tabloid Agrina,
Stand Informasi Panitia (BBPOPT) dan Posko Kesehatan
Puskesmas Kotabaru.Pada kegiatan pameran ini para pengunjung
dapat melihat produk dan sarana produksi yang dapat dipilih oleh
para petani untuk meningkatkan produksi di lahan usahataninya.
4. Sarasehan, dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013 setelah
acara pembukaan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Pertanian R.I.
(Bapak Dr. Rusman Heriawan). Sebelum kegiatan sarasehan
dilakukan kunjungan ke stand-stand pameran (display indoor) dan
demplot (display outdoor). Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Perlindungan
Tanaman Pangan, Direktur Perlindungan Hortikultura, Kepala Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi, Para Sesepuh Perlindungan,
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Kepala BP4K
Kabupaten Karawang, Wakil Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Bekasi, Karyawan/karyawati lingkup Ditjen Tanaman Pangan,
Ditjen Hortikultura, BPTPH, Diperta Kabupaten, petugas LPHP,
petugas POPT, PPL, Mantri Tani, CV. Sejahtera Bintang Lestari,
Paguyuban Petani Organik (PPO) Purwakarta, PT. Petrokimia
99
Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia,
PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama
Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT.
Survindo Global, PT. Biotis, Klinik Tanaman IPB, Universitas
Jember, Kelompok Tani Bakti Mandiri Silih Asih Cianjur, PT.
Arysta, PT. Sanitas, Padi Hibrida (BBPOPT), PT. Saputra, PT.
Agrotek Bumi Lestari, Uji Ketahanan Varietas IPB, PT. Sari Kresna
Kimia dan PT. Bina Guna Kimia, Mahasiswa, Pelajar SD, SMP,
SMA/SMK dan masyarakat umum. Berikut pada Gambar 9 di
bawah ini adalah saat kedatangan Wakil Menteri Pertanian RI
didampingi Dirjen Tanaman Pangan, Kepala BBPOPT dan Kepala
Balai Besar Penelitian Padi.
Gambar 9. Kedatangan Bapak Wakil Menteri Pertanian RI (A) dan Kunjungan ke Stand Pameran Pada Pekan Peramalan OPT Pangan (B)
Seminar, pada hari ke dua dilaksanakan setelah acara sarasehan
dengan moderator Kepala BBPOPT. Adapun narasumber dan judul
materi yang disampaikan pada acara seminar tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono (IPB), dengan judul “Pengaruh
Perubahan Iklim Global Terhadap Dinamika Perkembangan
OPT”
b. Ir. Erma Budiyanto, MS. (Direktur Perlindungan Tanaman
Pangan), dengan judul “Dukungan Perlindungan Tanaman
Pangan dalam rangka Peningkatan Produksi”.
100
c. Prof. Dr. FX Wagiman, S.U.(UGM), dengan judul “Meningkatkan
Peran Agen Hayati dalam Pengelolaan Ekosistem secara
Kuantitatif”
d. Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo (IPB), dengan judul “Peran
Permodelan Populasi Seranggadalam PHT”
e. Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf (IPB), dengan materi berjudul :
“Pemahaman Aspek Ekologi PHT Berkelanjutan”
5. Pelatihan Singkat, dilaksanakan pada hari ke-3 dan 4, yaitu
tanggal 28 dan 29 Agustus 2013. Pelatihan singkat yang
dilaksanakan tentang pemanfaatan/perbanyakan agens hayati
dengan peserta terdiri dari : petugas teknis BPTPH, Dinas
Pertanian Kabupaten, petugas PPL, POPT, Petani, Mahasiswa dan
Siswa-siswi SMA/SMK. Adapun narasumber dalam pelatihan
singkat ini adalah petugas POPT dari BBPOPT, dengan judul
materi sebagai berikut :
a. Pembuatan MOL dan PGPR
b. Pembuatan Kompos Plus
c. Pembuatan Pestisida Nabati
d. Pembuatan Agens Hayati Padat dan Cair
Penutupan penyelenggaraan pekan peramalan OPT tanaman
dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2013. Penutupan pekan
peramalan OPT dilakukan oleh Kepala BBPOPT, yang sebelumnya
bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan melakukan panen
bersama para peserta, sekaligus memberikan arahan kepada para
peserta khususnya petani dan petugas lapangan untuk menerapkan
teknologi yang telah disosialisasikan dalam kegiatan Pekan Peramalan
OPT. Dalam kegiatan panen bersama tersebut telah dipilih petak
demplot milik CV. Sejahtera Bintang Lestari. Demplot milik CV.
Sejahtera Bintang Lestari yang menerapkan sistem penanaman SRI
dengan perlakukan produk organiknya adalah Yulifertiliser.
101
4.2.10. Kegiatan Pendukung Lainnya
Pada tahun 2013, Seksi Informasi dan Dokumentasi melaksanakan
kegiatan pendukung kegiatan antara lain:
a. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan
OPT dengan mengikuti acara panen raya padi di Cilamaya;
b. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan
OPT dengan mengikuti acara panen perdana SL-PTT di Kabupaten
Karawang;
c. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan
OPT dengan mengikuti acara pencanangan panen padi 10 juta ton
di Kabupaten Indramayu;
d. Mengikuti kegiatan Rapat Dengar Pendapat di DPR RI dan
pendampingan kunjungan kerja anggota DPR RI ke Provinsi Jawa
Barat;
e. Mengikuti kegiatan workshop kehumasan di Yogyakarta.
f. Melaksanakan apresiasi pengembangan konten website dan
jaringan computer untuk memperkuat dalam update data dalam
rangka pengembangan website BBPOPT
g. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan UP4B di Papua
Barat
102
V. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan dan sejumlah jabatan fungsional berdasarkan bidang
masing – masing, sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
mempunyai tugas :
1. Melakukan analisis data dan informasi serangan OPT dan faktor serta penentu
pengembangan OPT
2. Melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan,
dan pengendalian OPT berdasarkan sistem PHT
3. Melakukan dan menyusun perumusan peramalan, pengamatan, dan
pengendalian OPT
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan mutu dan standar
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)
6. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
Sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawabnya, kelompok fungsional Pengendali
Organisme Penggangu Tumbuhan, dalam melaksanakan kegiatannya didukung oleh
sumber daya manusia sebanyak 40 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 20. Komposisi Jenjang Jabatan Kelompok Fungsional BBPOPT Tahun 2013.
No Jabatan Jumlah
1 2 3
1 POPT Ahli Madya -
2 POPT Ahli Muda 2
3 POPT Ahli Pertama 18
4 POPT Penyelia 2
103
1 2 3
5 POPT Pelaksana Lanjutan 6
6 POPT Terampil Pelaksana 7
7 POPT Terampil Pemula 5
Selama tahun 2013, kelompok jabatan fungsional telah melaksanakan kegiatan
sebagai berikut :
5.1. Pengamatan keadaan lapang OPT
Pengamatan keadaan lapang bertujuan untuk pemantauan keadaan lapang
OPT tanaman pangan (padi, jagung, Kedelai, dan Umbi-umbian) untuk
mendukung data dan informasi serangan OPT. Kegiatan dilakukan setiap 1
minggu dengan pergantian petugas dan daerah tujuan pengamatan. Daerah
yang menjadi tujuan surveillance meliputi 24 Propinsi, yaitu :
Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Banten,
Jawa Barat , Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi
Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,
Riau.
5.2. Prakiraan Serangan OPT dan Evaluasi Prakiraan Serangan OPT
a. Prakiraan serangan OPT dan evaluasi Prakiraan serangan OPT Padi,
Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu tingkat nasional sebanyak 12 kali.
b. Updating 14 model peramalan OPT Padi (PBP, Tikus, WBC, BLB, Blas,
Tungro, Ulat Grayak) untuk musim hujan dan musim kemarau.
c. Updating 14 model peramalan OPT jagung (Lalat Bibit, Penggerek
Batang, Bulai, Tikus, Penggerek Tongkol, Ulat Grayak dan Hawar daun)
tingkat nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.
d. Updating 12 model peramalan OPT kedelai (Penggerek Polong, Lalat
Kacang, Ulat Grayak, Tikus, Penggulung Daun, Ulat Jengkal) tingkat
nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.
104
e. Pengembangan 2 model peramalan OPT ubi kayu (tungau merah) tingkat
nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.
5.3. Pengembangan SDM Teknis
Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia secara teknis maka
beberapa petugas ditugaskan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang dapat
mendukung kegiatan fungsional. Selama tahun 2013, 20 orang tenaga
fungsional mengikuti berbagai pelatihan/workshop/seminar. Daftar Petugas
Fungsional yang mengikuti Pelatihan/Workshop/Seminar disajikan pada Tabel
berikut :
Tabel 21. Daftar Petugas Fungsional Yang Mengikuti Pelatihan/ Workshop/ Seminar
No. Kegiatan Petugas
1 2 3
2 TOT Pemandu Lapang SLPHT di Malang Sudarti
3 Mengikuti Diklat Fungsional POPT Ahli Busyairi L.A, Dewi N, Dwitya R.G, Anik K, Ulfah
4 Mengikuti Seminar Alat-alat laboratorium di Bandung
Anik K
5 Workshop on MCCOE Radar Meteorology di BPPT Jakarta
Sujiono, Rahmad G
6 Workshop SKP di Provinsi Riau Suwarman
7 Workshop Database PestList di Pekanbaru Anik K
8 Seminar website Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI) di Bogor
Rahmad G, Rina N
9 Mengikuti Seminar di BPPT Jakarta Busyairi L.A
10 Seminar Kaji Terap di Bekasi Ani Widarti
11 Mengikuti Seminar Plant Protection Day di UNPAD
Ulfah, Rina, Shinta, Suci, Umi, Rosalia
12 Seminar Water Tecnology Day di Jakarta Sudarti, Anik K
Mengikuti Latihan Pengadaan Secara Elektronik di Jakarta
Rahmad G, Gun Gun
105
1 2 3
13 Pelatihan analis lanjutan di Cimanggis, Bogor Ani Widarti
14 Pelatihan Keselamatan Kesehatan Kerja lingkup Dirjen TP Cahyadi Irwan
15 Pelatihan Peralatan Laboratorium Biologi Molekular Ekstraksi Otomatis
Ani W, Anik K, Idah F, Shinta, Suci, Yadi, Umi, Sri
16 Pelatihan Menulis Berita dan Tulisan Ilmiah Populer
12 Petugas POPT
5.4. Pelatihan/Magang/Bimbingan Teknis (bimtek)
Pelanggan yang mengikuti pelatihan di BBPOPT berasal dari petani dan
petugas dari instansi terkait. Kelompok jabatan fungsional berperan sebagai
narasumber dan instruktur pendamping praktek pada pelatihan tersebut.
Daftar pelatihan di BBPOPT selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 22. Daftar Narasumber Pada Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013
No. Narasumber/Pendamping/
Instruktur Instansi Kegiatan
1 Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama
SMKN 1 Losarang Praktek kerja industri
2 Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama
SMKN 1 Losarang Praktek kerja industri
3 Tim Penyakit dan Agens Hayati
Universitas Garut Magang agens hayati
4 Tim Penyakit dan Agens Hayati
Universitas Bale Bandung Magang agens hayati
5 Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama
Dinas Pertanian TPH Kab. Kapuas Kalteng
Magang P3OPT
6 Tim Penyakit dan Agens Hayati
Universitas Siliwangi Penelitian
7 Tim Penyakit, Agens Hayati, Lalat Buah
Universitas Jenderal Soedirman
Magang Mahasiswa
8 Tim Penyakit dan Agens Hayati
Dinas Pertanian Kab. Kepulauan Meranti
Magang Agens hayati
9 Tim Penyakit dan Agens Hayati
Dinas Provinsi Kepulauan Riau
Magang Agens hayati
10 Tim Penyakit dan Agens Hayati
BPTPH Provinsi Kalimantan Tengah
Magang agens hayati
11 Yadi K, Yoyo K, C. Irwan PT. Solaria Magang P3OPT
12 Tim Peramalan BPTPH Provinsi Sulawesi Tengah
Magang Pemetaan dan Peramalan
106
Selain sebagai narasumber pada pelatihan yang diselenggarakan di BBPOPT,
kelompok jabatan fungsional juga memenuhi permintaan mengajar atau sebagai
narasumber di instansi daerah yang membutuhkan. Daftar kegiatan fungsional
sebagai narasumber selama tahun 2013 dicantumkan dalam Tabel 23.
Tabel 23. Daftar Narasumber di Instansi Daerah
No Nama Tempat Materi
1. Yoyo Kusprayogie Kalimantan Timur Peramalan
2. Suwarman, SP. Willing Bagariang, SP.
Cirebon Lalat Buah
3. Yadi Kusmayadi, SP. Sudarti, SP.
Kalimantan Tengah SLPHT
4. Yadi Kusmayadi, SP. Sudarti, SP.
Sumatera Selatan SLPHT
5. Sudarti, SP. Kep. Riau SLPHT
6. Ulfah Nuzulullia, SP. Semarang Peramalan
7. Busyairi Latiful Ashar, SP. Sulawesi Utara Peramalan
8. Dedi Darmadi, SP Tasikmalaya Peramalan
9. Dwitya R.G, SP Pati Peramalan
10. Wahyudin Dwitya R.G, SP
Jawa Timur Peramalan
11. Ulfah Nuzulullia, SP. Dedi Darmadi, SP
Lampung Peramalan
12. Busyairi Latiful Ashar, SP Banten Peramalan
13. Ulfah Nuzulullia, SP Indramayu Peramalan
14. Dwitya R.G, SP Sujiono, SP
Cianjur Peramalan
15. Suwarman, SP. Kalimantan Tengah Peramalan
16. Suwarman, SP. Kedu Peramalan
17. Dwitya R.G, SP., Dedi Darmadi, SP., Busyairi Latiful Ashar, SP., Sujiono, SP.
Sulawesi Selatan Peramalan
18. Ulfah Nuzulullia, SP Wahyudin
Madura Peramalan
19. Suwarman, SP Anik Kurniati, SP
Sumatera Utara Pengamatan
20. Cahyadi Irwan Dewi Nirwati, SP
Lampung Spot Stop WBC
21. Yoyo Kusprayogie Suwarman, SP
Bandung Pemetaan Hortikultura
22. Wayan Murditha, SP Riau Lalat Buah
23. Dwitya R.G, SP Pati Peramalan
24. Wahyudin Lampung Peramalan
25. Dwitya RG, SP Bandung Peramalan
26. Busyairi Latiful Ashar, SP Sulawesi Utara Peramalan
27. Busyairi Latiful Ashar, SP Willing Bagariang, SP
Bandung Light Trap
28. Yoyo Kusprayogie Bangka Belitung Peramalan
29. Suwarman, SP Cianjur Light Trap
30. Suwarman, SP Subang Light Trap
31. Suwarman, SP Indramayu Light Trap
107
No Nama Tempat Materi
32. Wayan Murditha, SP Tasikmalaya Light Trap
33 Yadi Kusmayadi, SP. Pekalongan WBC
34 Yadi Kusmayadi, SP. Solo Tikus
35 Yadi Kusmayadi Semarang Tikus
36 Yadi Kusmayadi, SP. Musirawas Tikus
37 Yadi Kusmayadi, SP. CIlamaya PBP
38 Yadi Kusmayadi, SP. Jatisari Tikus, WBC, PBP
39 Yadi Kusmayadi, SP. Karawang PBP
5.5. Pengembangan dan Penerapan Teknologi P3OPT
5.5.1. Pengembangan Teknologi P3OPT
Selama tahun 2013 dilaksanakan 12 kajian yang terdiri dari 8 kajian
lapang dan 4 kajian semi laboratorium. Judul kegiatan
pengembangan P3OPT tersaji dalam tabel 24, sedangkan ringkasan
hasil kajian terlampir (Lampiran 15).
Tabel 24. Judul kegiatan pengembangan P3OPT tahun 2013
No Judul Kegiatan dan Hasil
1 2
1 Pengembangan Metode Pengamatan Hama Boleng (Cylas
formicarius Fabricius) Pada Tanaman Ubi Jalar
2 Metode Pengamatan Penyakit Hawar Daun Bakteri
(Xanthomonas manihotis) Pada Tanaman Ubi Kayu
3 Inventarisasi Pustaka Spektral OPT Utama Tanaman Padi
4 Pengembangan Model Peramalan Penggerek Batang Jagung
(Ostrinia furnacalis)
5 Pengembangan Model Peramalan OPT Utama Perusak Daun
Pada Tanaman Kedelai
6 Pengembangan Simulasi Model Peramalan Penggerek
Batang Padi
7 Operasional Pengendalian Tikus Sawah Skala Luas
8 Efektivitas Bakteri Corynebacterium sp. Dan Ekstrak Daun
Sirih Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah
(Sarocladium oryzae Sawada) di Tingkat Lapangan
108
1 2
9 Pengamatan dan Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun
Bakteri (Xanthomonas oryzae) Pada Tanaman Padi
10 Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati
Terhadap OPT Utama Perusak Daun Pada Tanaman Kedelai
11 Efikasi dan Evaluasi Tingkat Parasitasi Trichogramma sp.
Terhadap Penggerek Batang Padi
12 Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Akuisisi dan Inokulasi
Aphis glicine Terhadap Kemunculan Gejala Mosaik Virus
Pada Tanaman Kedelai
5.5.2. Perbanyakan Agens Hayati Padat dan Cair
Selama tahun 2013 BBPOPT mengadakan kegiatan perbanyakan
agens hayati padat sejumlah 3004 kg dan agens hayati cair sejumlah
3300 liter. Kelompok fungsional bertindak sebagai pelaksana dengan
surat penugasan oleh Kepala Balai sebanyak 7 orang.
5.5.3. Perbanyakan Parasitoid Trichogramma
Kegiatan perbanyakan parasitoid Trichogramma meliputi rearing
Corcyra, eksplorasi, dan perbanyakan Trichogramma. Operasional
laboratorium Trichogramma dilakukan oleh 4 orang pejabat fungsional.
Selama tahun 2013 pias Trichogramma yang dihasilkan sebanyak
3432 pias.
5.5.4. Pembuatan Koleksi
a. Koleksi 4 spesies lalat buah ditempatkan di laboratorium VHT.
Spesimen tersebut adalah Bactrocera papayae 78 generasi,
Bactrocera carambolae 43 generasi, Bactrocera cucurbitae 51
generasi dan Bactrocera albistrigata 34 generasi.
b. Tersedianya koleksi hama dan musuh alami tanaman kedelai.
Spesimen ini dikoleksi di Laboratorium Entomologi.
c. Terpeliharanya 12 jenis isolat agens hayati yaitu
Corynebacterium, Pseudomonas fluorescens, Verticillium,
Gliocladium, Trichoderma, Bakteri Merah, Bakteri Putih,
109
Beauveria bassiana, Beauveria, Beauveria, Penicilium,
Metharizium. Isolat ini dikoleksi di laboratorium Fitopatologi.
d. Tersedianya preparat spora sebanyak 4 spesies jamur patogen
yaitu Sclerotium sp, Fusarium sp, Colletotrichum sp dan
Cercospora sp. Spesimen ini dikoleksi di laboratorium fitopatologi.
e. Terwujudnya awetan basah sebanyak 18 sampel tanaman
pangan dan hortikultura. Awetan tersebut adalah :
- Padi : Kembang api (Ephelis oryzae) dan virus tungro
- Kedelai : Lalat bibit, Virus Belang Samar, Virus Mosaik, Virus
Kuning, Virus keriting, Ulat Grayak, Penghisap polong, Perusak
polong, Layu Fusarium, Gejala fisiologis, Bercak Cercospora
dan Karat.
- Kacang Tanah : Karat (Phakopsora sp.)
- Ubi Kayu : Hawar Bakteri dan Bercak daun.
- Cabai : Virus Keriting.
Spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium yaitu
Virus Kuning Daun Kedelai (2 kotak).
5.5.5. Identifikasi OPT dengan PCR
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendeteksi secara genetika bakteri
Corynebacterium sp. berdasarkan ukuran DNA. Hasil identifikasi
Corynebacterium dengan menggunakan teknik analisis PCR yaitu
positif terhadap forward primer 5’ AGAGTTTGATCCTGGCTCAG 3’
dan reverse primer 5’ GGTTACCTTGTTACGACTT 3’ pada 1500 base
pair.
5.5.6. Pemantauan Ketahanan Varietas Padi
a. Terlaksananya pemantauan reaksi varietas padi terhadap WBC
menggunakan metode honey dew test dari 2 koloni yaitu koloni
Lampung Timur dan Cirebon pada 16 varietas yaitu Cigeulis, IR
42, Cibogo, Mekongga, Intani, Pelita, Sarinah, WAB, Situ
Bagendit, Ciherang, Inpari 13, Silogonggo, Ciliwung, Cisadane,
Sintanur, Inpari 6.
b. Terlaksananya pemantauan reaksi varietas padi terhadap
penyakit HDB dari Kabupaten Subang (24 kecamatan).
110
c. Terlaksananya kegiatan rice garden sebanyak 15 varietas yaitu
Cibogo, Cigeulis, Ciherang, Ciliwung, Cisadane, Inpari 11, Inpari
13, Inpari 6, IR 42, IR 64, Mekongga, Pelita, Sarinah, Sintanur
dan WAB. Hasil dari kegiatan ini adalah semua varietas
memberikan reaksi tahan terhadap serangan WBC, terdapat
varietas yang lebih baik dari varietas lainnya yaitu varietas
Cigeulis, Inpari 6, Inpari 11 dan Inpari 13.
5.5.7. Pemeliharaan rumah kaca
Operasional dan pemeliharaan rumah kaca bertujuan untuk menjaga
kebersihan, kerapihan rumah kaca serta untuk memelihara tanaman
indikator penyakit BLB (Kencana, Java 14, Kuntulan, Tetep, PB 5),
tanaman indikator penyakit Blas (Asahan, IR 64, Kencana Bali,
Cisokan, Cisadane, Cisanggarung), tanaman indikator tungro/WDH (IR
64, IR 26, Lusi, Barumun, Ciliwung), tanaman indikator untuk WBC
(Pelita, ASD 7, TN 1, Mudgo, Rathu Heenati), rearing koloni WBC
(Koloni Cirebon, Bantul, Cianjur, Sukoharjo, Gresik, Lampung Timur,
Sidoarjo), koleksi tanaman hortikultura dan tanaman biofarma.
5.5.8. Kegiatan Lalat Buah (Laboratorium VHT)
Kegiatan ini dilaksanakan oleh 7 (tujuh) orang pejabat fungsional
(counterparts) meliputi : (1) Penyediaan serangga uji (rearing) lalat
buah 4 (empat) spesies (Bactrocera papayae, Bactrocera cucurbitae,
Bactrocera carambole, Bactrocera albistrigata); (2) Uji kepekaan lalat
buah terhadap panas dengan Vapor Heat Treatment/VHT
(susceptibility test by VHT) untuk menentukan stadia B. Papayae yang
paling tahan terhadap panas (The most heat tolerance stage B.
Papayae) temperatur 45, 46, 46.5, 47, 47.5oC, humidity 95% RH,
dengan holding time 0 menit; (3) Uji mortalitas skala kecil dengan VHT
(Small scale mortality test by VHT) untuk menentukan kondisi
perlakuan dengan VHT (temperature, holding time, humidity)
temperatur 47oC, humidity 95% RH, holding time 0, 10, 20, 30 menit;
(4) Uji mortalitas skala besar (Large scale mortality test by VHT) untuk
mengkonfirmasi 100% mortalitas lebih dari 30 lalat buah, temperatur
47oC, humidity 90% RH, dan holding time 30 menit; (5) Uji kerusakan
buah dengan VHT (Fruit injury test by VHT) untuk memastikan tidak
111
terjadi kerusakan pada buah uji (mangga gedong) dengan kematian
lalat buah 100%.
5.6. Pengumpulan dan penyusunan data OPT
5.6.1. Pest list OPT Kedelai
Kegiatan pestlist bertujuan untuk menyusun daftar OPT kedelai di
lapangan. Pestlist meliputi kegiatan pengambilan sampel, pemeliharaan
dan penanganan sampel sebelum identifikasi, identifikasi, pembuatan
koleksi dan menyusun database. Pelaksana kegiatan pest list dari
kelompok fungsional sebanyak 10 orang.
5.6.2. SMS Server
Kegiatan sms server dilaksanakan oleh 6 orang fungsional dengan
kegiatan updating system dan sosialisasi penggantian pulsa ke daerah
yang meliputi provinsi : Banten, Lampung, Yogyakarta, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Jawa Barat.
5.7. Pertemuan Fungsional
Selama tahun 2013 kelompok fungsional melakukan rapat sebanyak 4 kali.
Dalam pertemuan fungsional dibahas tentang rencana kegiatan dan
penyusunan struktur organisasi laboratorium tahun 2014.
112
VI. KELOMPOK LAIN
5.1. Dharma Wanita BB-POPT
5.5.1 Organisasi
Kepengurusan Dharma Wanita Balai Besar peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan periode masa bakti 2011 – 2014 ditetapkan pada
bulan April 2011 dengan susunan sebagai berikut:
Pembina : Kepala Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Jatisari
Ketua : Ny. Sarsito Wahono Gaib Subroto
Wakil Ketua : -
Sekretaris : Ny. Ketut Suarsana
Bendahara : Ny. Wayan Murdita
Bidang Pendidikan :
- Ketua : Ny. Mustaghfirin
- Anggota : Ny. M. Antulat T.
Bidang Ekonomi :
- Ketua : Ny. Edi Suwardiwijaya
- Anggota : Ny. Edi Suryadi
Bidang Sosial Budaya :
- Ketua : Ny. Baskoro S. W.
- Anggota : Ny. Indriyanto
5.1.1. Kegiatan
Pada tahun 2013, Dharma Wanita BB-POPT melaksanakan kegiatan, sebagai
berikut:
1. Mengikuti Lomba Hias Tumpeng dalam rangka hari Kartini tingkat
Dharma Wanita Kementerian Pertanian tanggal 18 April 2013
2. Mengikuti Lomba Pembuatan Kue Non Beras dan Non Terigu, dan
Lomba Penata Buah – buahan Segar dan Lomba Busana Kartini tanggal
22 April 2013
3. Mengikuti Pertemuan Rutin Dharma Wanita dan mengadakan Bazar
113
4. Menghadiri Undangan Seminar sehari dengan tofik “ Mencegahan
Kanker Sedini Mungkin” narasumbr dr. Bonar A. Neinggolan dan Joko
Setiawan.
5. Menghadiri Undangan dalam rangka Isro Mi’raj dan Menyambut Bulan
Suci Ramadhan 1434 Hijriah di Setdijen Tanaman Pangan.
6. Dalam melaksanakan kegiatan Dharma Wanita BB-POPT selain
mengikuti kegiatan di Jakarta Dharma Wanita membantu dalam
memberikan pelayanan akomodasi dan konsumsi dalam rangka
pelatihan yang di selenggarakan oleh BB-POPT maupun pihak luar.
a. Pelatihan P3OPT Pangan di Jatisari tanggal 16 – 29 Juni 2013
b. Pelatihan Agens Hayati dari Tanjung Jabung yang di selenggarakan
oleh Dinas Pertanian Tanjung Jabung tanggal 17 - 20 Juni 2013 di
BB-POPT Jatisari
7. Mengikuti Kursus membuat aneka pasta yang dibawakan oleh Ibu Rini
Anggoro, bertempat di ruangan P2BN dari BBPOPT mewakili Dharma
Wanita 3 orang yaitu Ibu ketua Dharma Wanita BBPOPT, Lia Lisnawati,
Rina Herdiana.
8. Menghadiri Undangan Halal bi halal dan arisan dari Dharma Wanita
Pusat Setditjen Tanaman Pangan.
9. Menerima kunjungan Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan diselengarakan di ruangan Rapat BBPOPT dengan
Acara Demo Hantaran oleh Ibu Somantri Dharma Wanita BBPOPT yang
sebelumnya dibuka oleh ibu Ketua Dharma Wanita BBPOPT (Ibu Sarsito
Wahono Gaib Subroto) dan sambutan Ibu Ketua Dharma Wanita
Persatuan Pusat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ibu Rini
Anggoro).
10. Menghadiri Undangan Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan, yaitu
a. Menghadiri Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Mesjid
Nurul Iman Pusat Kementerian Pertanian tanggal 14 November
2013
b. Mengikuti Acara Santunan di hari Lebaran untuk Anak Yatim pada
10 Muharam 1435 H, dilaksanakan pada tanggal 15 November
2013 di ruang rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan
114
c. Mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Master of Ceremonies (MC)
di selenggarakan tangga 22 November 2013, bertempat ruang
Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan dengan narasumber Ibu
Endah Handayani.
11. Menghadiri Undangan Persiapan Peringatan HUT Dharma Wanita
Persatuan ke 14 tahun 2013 pada tanggal 13 Desember 2013 di ruang
rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan
12. Mengikuti Undangan Seminar Kiat Sukses menjadi Ibu Rumah Tangga
Sekaligus Menjadi Wanita Karier, tanggal 27 Desember 2013, bertempat
ruang Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan dengan narasumber Ibu Ir.
Ellen Tendean.
5.2. Ikatan Karyawati BB-POPT
Organisasi merupakan kegiatan untuk mengikat agar dalam kelompok
tersebut dapat meningkatkan kegiatan dan mendapatkan output sesuai
dengan sasarannya. Karyawati Balai Besar Peramalan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), membentuk organisasi dengan nama
Ikatan Karyawati (Ikawati), BBPOPT sesuai dengan SK Kepala Balai, nomor :
71/KP.340.C.8/6/2012. Pembentukan Ikawati BBPOPT berdasarkan SK
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, yang ditetapkan oleh Sekretaris
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku Ketua KORPRI Ditjen Tanaman
Pangan. Ikawati dibentuk dalam rangka membangun dan menumbuhkan tali
silaturahmi diantara karyawati BBPOPT, serta meningkatkan kinerja
Karyawati.
Karyawati BBPOPT pada awal tahun 2013 sebanyak 27 orang (30% dari total
pegawai BBPOPT), sedang pada akhir tahun 2013 sebanyak 24 orang,
karena yang 2 orang sudah purna tugas,
Kegiatan Ikawati BBPOPT bersinergi dengan kegiatan Dharma Wanita
BBPOPT, agar tercapai sesuai dengan sasaran. Kegiatan yang dilakukan
meliputi: kegiatan sosial, pendidikan, kesenian dan olah raga.
Kepengurusan Ikawati pada tahun 2013 mengalami perubahan, disebabkan
karena kesibukan dari beberapa pengurus. Kepengurusan yang diganti yaitu
bendahara, dimana pada awal pembentukan dipegang oleh Teti Sri Mulyati,
karena kesibukan sebagai bendahara penerimaan di BBPOPT, yang
115
bersangkutan mengundurkan diri dan diganti oleh Ani Widarti, S.Si.
Penggantian bendahara ini berdasarkan kesepakan, yaitu pada bulan April
2013. Adapun susunan kepengurusan yang baru adalah sebagai berikut :
5.2.1. Organisasi
Pelindung : Kepala Balai Besar Peramalan
Organisme Pengganggu Tumbuhan
Pengarah : Ir. Elwidar Is
Ketua : Ir. Lilik Retnowati
Wakil Ketua : -
Sekretaris : Rospina Limbong
Bendahara : Ani Widarti, S.Si
Bidang – Bidang Kepengurusan :
1. Pendidikan dan Pembinaan Mental : 1. Ir. Dini Suhadaniah
2. Tri Murniningtyas P.L.
2. Sosial dan Usaha : 1. Dewi Nirwati, SP.
2. Rosalia Maryana,A Md
3. Kesenian dan Olahraga : 1. Aam Mulyani, SE.
2. Anik Kurniati, SP
4. Hubungan Masyarakat : 1. Retno Ayu P, SP
2. Sudarti, SP.
Setiap pengurus Ikawati diharapkan selalu proaktif, agar Ikawati BB-
POPT menjadi organisasi yang mempunyai kompetensi dan mandiri.
Kemandirian Ikawati diwujudkan dengan adanya keaktivan dari
masing-masing bidang, yaitu :
1. Bidang Sosial dan Usaha
Bidang Sosial dan Usaha menyediakan barang-barang bagi
Karyawati yang memerlukannnya. Barang yang ditawarkan oleh
pengurus yaitu kebutuhan keluarga, seperti gelas, piring, rak piring,
lemari, dan lain-lain.
116
Modal untuk penyediaan barang rumah tangga dari simpanan
wajib, dan simpanan pokok. Bidang Sosial dan Usaha diberi modal
sebesar Rp. 3.000.000,- Setiap pembelian barang, dikenakan jasa
3% per bulan, dengan maksimal cicilan selama 10 bulan.
2. Bidang Kesenian dan Olah Raga
Bidang Kesenian dan Olah Raga pada tahun 2013 belum dapat
mewujudkan tujuan dan sasarannya, yaitu usaha karaoke yang
rencananya akan dilakukan pada jam istirahat di ruang Pakar
3. Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental
Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental pada tahun 2013 belum
mempunyai rencana.
4. Bidang Hubungan Masyarakat (Humas)
Bidang hubungan masyarakat pada tahun 2013 mempunyai
kegiatan yanitu pasar murah “Baju bekas layak pakai”, yang
dilaksanakan di Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari,
Kabupaten Karawang, pada bulan Ramadhan 1434 H.
Bidang Humas juga memberikan kenang-kenangan pada Karyawati
yang sudah Purna tugas, yaitu I Dewa Ayu Alit A, Ir. Purwatiningsih dan
Tuti Heryanti.
Selain dari pengurus, Ikawati BBPOPT juga berusaha secara mandiri
untuk mendapatkan dana, yaitu dengan membuka tabungan bagi
Karyawati yang berminat untuk menabung. Uang tabungan dapat
dijadikan modal untuk mendukung kegiatan Ikawati. Jumlah karyawati
yang menabung sebanyak 12 orang atau 50% dari jumlah seluruh
karyawati BBPOPT. Sumber dana lain yang dapat mendukung dan
mengembangkan kegiatan Ikawati BBPOPT yang juga dilakukan pada
tahun 2013 adalah simpan pinjam.
117
5.3. Koperasi Mitra Usaha
Koperasi Mitra Usaha beranggotaan 93 orang yang mempunyai 3 unit usaha
yaitu simpan pinjam, aneka usaha dan usaha toko. Dalam pelaksanaan ke 3
unit usaha tersebut sangat membatu terhadap anggota. Kegiatan Koperasi
Mitra Usaha pada tahun 2013 sebagai berikut:
a. Keanggotaan:
Pada bulan Agustus 2013 Satu orang anggota keluar yaitu Ir.
Purwatiningsih, dan disusul pada bulan September Ir. Firdaus
Natanegara, MM. Keanggotan koprasi pada bulan Desember 2013
dengan jumlah anggota 91 orang.
b. Simpan Pinjam
Unit simpan pinjam melayani pinjaman anggota dengan jasa 2% per
bulan. Hingga Akhir tahun 2013, terdapat 66 anggota sebagai debitur aktif
di unit simpan pinjam.
c. Aneka Usaha
Pinjaman aneka usaha ditujukan untuk modal usaha bagi anggota dengan
jasa 5% menurun. Pada bulan Maret sampai Desember 2013 terdapat
256 transaksi.
d. Usaha Toko
Menyediakan aneka snack, makanan, minuman, barang kelontong dan
alat tulis kantor. Pada Bulan Desember, stok opname barang di toko
koperasi sejumlah 1645 barang. Unit simpan pinjam melayani pinjaman
anggota dengan jasa 2% per bulan. Hingga Bulan Desember, terdapat 65
anggota sebagai debitur aktif di unit simpan pinjam.
5.3.1. Kegiatan
1. Pada bula April Koprasi Mitra Usaha mengadakan Rapat Anggota
Koperasi yang dilaksanakan pada tangal 15 April 2013.
2. Menghadiri Seminar Pajak pada tangggal 12 Desember 2013, di
karawang.
118
VII. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
A. Permasalahan
1. Penetapan status penggunaan BMN belum semua diajukan (hanya
kendaraan dinas yang sudah ada status penggunaannya)
2. Masih ada empat sertifikat tanah BB-POPT yang belum atas nama RI
3. Gudang belum tertata baik
4. Penetapan harga sewa rumah Negara belum diketahui (masih dalam
proses pengajuan)
5. Perubahan AKUN 521219 (Belanja Barang Operasional) ke 524114
(Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota), sehingga seluruh biaya
bantuan transport dalam kota tidak dapat diproses.
6. Terjadinya Pagu Minus pada Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan
7. Ada bebera kegiatan yang realisasi pelaksanaan baru sekitar 50 %
seperti SMS server dikarenakan ada pemblokiran akun.
8. Lambatnya penarikan spj bahan untuk kajian.
9. Pengurusan sertifikat tanah pengalihan hak terdapat perselisihan dengan
pihak kelurahan dan kecamatan
10. Ruang laboratorium belum ada daftar barang yang terbaru
11. Penanggung jawab ruangan belum ditetapkan
12. Penginputan data barang lelang belum dilakukan (data tidak dapat diinput
dalam aplikasi SIMAK-BMN)
13. Masih tingginya pengambilan Uang persedian (UP) dan Tambahan
Uangan Persediaan (TUP) ke Kas Negara.
14. Kelengkapan dokumen dan pemahaman pelaksanaan akreditasi masih
kurang optimal
15. Opname BMN di asrama belum dilaksanakan
16. Target perbanyakan parasitoid trichogramma tidak tercapai karena ada
gangguan dari tikus pada tabung peneluran Corsyra.
119
B. Pemecahannya
1. Mengajukan permohonan status penggunaan BMN yang belum dengan
menyiapkan dokumen pendukungnya.
2. Melakukan pemantauan secara terus menerus proses pensertipikatan
tanah yang belum atas nama RI.
3. Melakukan penataan gudang secara berkala.
4. Menelusuri ke instansi terkait perihal dokumen pendukung untuk
menetapkan besaran sewa rumah Negara.
5. Pengajuan Revisi Perubahan Akun 521219 ke Akun 524114 ke Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bandung
- Pengajuan Revisi Perubahan Akun (Revisi I) telah dilaksanaan
pada Bulan Mei (3 Mei 2013), namun pengajuan tersebut ditolak
karena DIPA Ditjen Tanaman Pangan masih diblokir oleh Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
- Pengajuan Revisi Perubahan Akun (Revisi II) telah dilaksanaan
pada Bulan Juli (5 Juli 2013), namun pengajuan tersebut ditolak
karena DIPA Ditjen Tanaman Pangan masih diblokir oleh Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
6. Perbaikan Petunjuk Operasionak Kegiatan (POK) pada output yang
ditemukan pagu minus (belanja gaji pegawai dan tunjangan)
- Mengajukan Revisi Perubahan Petrunjuk Operasional Kegiatan
(POK) Kuasa pengguna Anggaran Kegiatan Pengembangan
Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan
7. Sekarang sedang dilaksanakan optimalisasi pelaksanaan SMS based
server agar cepat terealisasi.
8. Pemberian batas waktu penarikan spj bahan
9. Melakukan pemantauan secara intensif proses pensertipikatan tanah
(pengalihan hak)
10. Melakukan opname barang seluruh ruang laboratorium
11. Mengajukan nama penanggung jawab ruangan untuk di SK-kan
12. Melakukan konsultasi ke KPKNL terkait pemutakhiran data BMN untuk
penginputan data BMN hasil lelang
13. Kesesuaian antara perencanaan dan realisasi anggaran kegiatan
120
14. Melakukan sosialisasi searah terus menerus kepada pegawai RTP untuk
pelaksanaan akreditasi
15. Melakukan opname BMN asrama sebelum kegiatan rekonsiliasi Semester
2 dan Tahunan diselenggarakan (7 Januari 2014)
16. Pemasangan perangkap tikus dan penaburan rodentisida
121
VIII. PENUTUP
Selama Tahun 2013, BBPOPT Jatisari telah melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan melaksanakan kegiatan teknis dan administrasi yang dibiayai dari anggaran
DIPA Tahun Anggaran 2013. Secara umum seluruh kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik, dengan tingkat realisasi fisik 100,00% dan keuangan 96,85%. Capaian
kinerja BBPOPT berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan mencapai 102,08%
atau menurun dari capaian tahun tahun 2012 (111,43%).
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan BB-POPT ke depan diperlukan penguatan SDM
dan koordinasi untuk mendapatkan dukungan data dan informasi yang akurat, tepat
waktu dan sistematik.
Agar pengembangan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian dapat
diterapkan diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang baik antara BBPOPT dengan
instansi terkait baik di pusat maupun di daerah.
122
Lampiran 1. Daftar Urutan DUK dalam 1 Tahun
DAFTAR URUT KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
GOLONGAN : SEMUA GOLONGAN
PER : DESEMBER 2013
121
u
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 IR. SARSITO WAHONO GAIB SUBROTO, MM ISLAM IV/c 01-04-2011 KEPALA BALAI 29-11-2010 32 8 DIKLAT PIM.II 2002 STIE IPWIJA MANAJEMEN KEUANGAN 57 Tahun
195605021982021001/080051822 BALAI BESAR PERAMALAN OPT 29-11-2010 S2 Tahun : 1997 7 Bulan
SURAKARTA, 02-05-1956
2 IR. ELWIDAR IS ISLAM IV/a 01-04-2007 KEPALA BAGIAN UMUM 04-01-2011 26 9 DIKLAT PIM. III 2009 IPB HAMA & PENYAKIT 54 Tahun
195902171987032002/080084023 BAGIAN UMUM 01-07-2009 S1 Tahun : 1984 10 Bulan
MANINJAU, 17-02-1959
3 IR. BASKORO SUGENG WIBOWO ISLAM IV/a 01-10-2011 KEPALA BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INDOK 04-01-2011 26 8 DIKLAT PIM. III 2011 UNIV. GADJAH MADA ILMU HAMA TUMBUHAN 53 Tahun
196012151989031001/080099815 BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INDOK 04-01-2011 S1 Tahun : 1986 0 Bulan
SURAKARTA, 15-12-1960
4 IR. M. ANTULAT TAUFIEQURRACHMAN ISLAM III/d 01-07-2001 KEPALA SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 04-01-2011 22 9 ADUM 2001 UNIV. JEND. SOEDIRMAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 51 Tahun
196204111991031002/080105885 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 28-10-2004 S1 Tahun : 1988 8 Bulan
CIREBON, 11-04-1962
5 IR. MUSTAGHFIRIN ISLAM III/d 01-04-2005 KEPALA SEKSI PROGRAM 04-01-2011 25 8 DIKLAT PIM.IV 2008 INST. PERTANIAN BOGOR HAMA & PENYAKIT TUMB. 51 Tahun
196209011989031002/080097557 SEKSI PROGRAM 28-10-2004 S1 Tahun : 1987 3 Bulan
JOMBANG, 01-09-1962
6 IR. LILIK RETNOWATI ISLAM III/d 01-10-2006 KEPALA SEKSI PELAYANAN TEKNIS 04-01-2011 22 9 DIKLATPIM. IV 2010 UNIV. BRAWIJAYA HAMA & PENYAKIT TUMB. 48 Tahun
196512061991032001/080105326 SEKSI PELAYANAN TEKNIS 01-07-2009 S1 Tahun : 1989 0 Bulan
KEDIRI, 06-12-1965
7 IR. DINI SUHADANIAH ISLAM III/d 01-10-2009 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 21 4 UNIV. ISLAM NUSANTARA HAMA & PENYAKIT TUMB. 47 Tahun
196601201997022001/080120794 SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU S1 Tahun : 1989 11 Bulan
BANDUNG, 20-01-1966
8 MELIAWATI ISLAM III/d 01-04-2010 KEPALA SUBBAG KEUANGAN 04-01-2011 28 8 DIKLATPIM. IV 2005 SMEA NEGERI KARAWANG TATA USAHA 53 Tahun
196008041982022001/080049772 SUBBAG KEUANGAN 28-10-2004 SLTA Tahun : 1979 4 Bulan
JAKARTA, 04-08-1960
9 SUWARMAN, SP ISLAM III/d 01-04-2012 POPT AHLI MUDA 01-10-2008 20 1 UNIV. ACHMAD YANI SOSIAL EKONOMI PERT. 45 Tahun
196807201989021001/080096787 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 1998 5 Bulan
SUBANG, 20-07-1968
10 DADAN HARDYANA, B.SC ISLAM III/c 01-04-2008 POPT TERAMPIL PENYELIA 01-10-2008 27 8 AKADEMI PERTANIAN PERTANIAN 54 Tahun
195911211987021001/080081508 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TANJUNG SARI SM Tahun : 1983 1 Bulan
BANDUNG, 21-11-1959
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT JABATAN LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
MASA
TMT NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA
121
123
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
11 EDI SURYADI ISLAM III/c 01-04-2010 KEPALA SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN - - 27 2 DIKLATPIM IV 2013 SPP-SPMA BANDUNG PERTANIAN 51 Tahun
196210031987021001/080080227 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN - - SLTA Tahun : 1981 2 Bulan
SUBANG, 03-10-1962
12 AAM MULYANI, SE ISLAM III/c 01-04-2010 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 19 3 UNIV. SINGAPERBANGSA MANAJEMEN 46 Tahun
196703031992032001/080111129 SEKSI PROGRAM S1 Tahun : 2001 9 Bulan
SUBANG, 03-03-1967
13 EDI SUWARDIWIJAYA, SP ISLAM III/c 01-10-2012 KEPALA SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 04-01-2011 27 2 DIKLAT PIM IV 2012 UNIV. ISLAM NUSANTARA HAMA & PENYAKIT TUMB. 53 Tahun
196006111987021001/080080947 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 04-01-2011 S1 Tahun : 2007 6 Bulan
CIAMIS, 11-06-1960
14 YOYO KUSPRAYOGIE ISLAM III/c 01-10-2012 POPT TERAMPIL PENYELIA 01-09-2012 27 5 SPP SPMA MAJALENGKA PERTANIAN PEMBANGUNAN 53 Tahun
196011281987021001/080080681 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1981 1 Bulan
MAJALENGKA, 28-11-1960
15 ARIF HIDAYAT SULISTYA, SH ISLAM III/c 01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 8 11 UNIV. JEND. SOEDIRMAN ILMU HUKUM 33 Tahun
198001102005011002/080134697 SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU S1 Tahun : 2002 11 Bulan
KLATEN, 10-01-1980
16 DEVIED APRIYANTO S, SP ISLAM III/c 01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 8 11 UNIV. LAMPUNG BUDIDAYA PERTANIAN 31 Tahun
198204142005011001/080134755 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI S1 Tahun : 2004 8 Bulan
KOTABUMI, 14-04-1982
17 MEMED JAMHARI, S.ST ISLAM III/c 01-04-2013 ANALIS TINDAK LANJUT LHP - - 21 8 STP PERTANIAN BOGOR PENYULUH PERTANIAN 47 Tahun
196605151992031002/080107698 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI S1 Tahun : 2004 7 Bulan
KARAWANG, 15-05-1966
18 ADE SUHENDAR ASYARI ISLAM III/b 01-04-2009 PENGELOLA LABORATORIUM - - 21 2 SMA PGRI CIKAMPEK IPS 46 Tahun
196704011989031002/080098944 SEKSI PELAYANAN TEKNIS SLTA Tahun : 1987 8 Bulan
KARAWANG, 01-04-1967
19 KT. SUARSANA, SP,MM HINDU III/b 01-04-2010 POPT AHLI PERTAMA 01-04-2007 27 8 STIE IPWIJA MANAJEMEN 52 Tahun
196106271982021002/080051549 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S2 Tahun : 2006 6 Bulan
BULELENG BALI, 27-06-1961
20 GUNAWAN ISLAM III/b 01-04-2010 PETUGAS SIMAK-BMN - - 20 8 SMEA PEMBINA NEGERI TATA USAHA 53 Tahun
196002011991031001/080103726 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN CIREBON SLTA Tahun : 1980 10 Bulan
INDRAMAYU, 01-02-1960
21 CARWIKA, S.TP ISLAM III/b 01-04-2011 VERIFIKATOR KEUANGAN - - 6 8 UNIV. JUANDA T.IND.PERTANIAN 38 Tahun
197512052005011001/080135006 SUBBAG KEUANGAN S1 Tahun : 2001 0 Bulan
SUBANG, 05-12-1975
22 WAYAN MURDITA, SP HINDU III/b 01-10-2011 POPT AHLI MUDA 01-10-2013 21 8 UNIV. ISLAM '45 SOSIAL EKONOMI 49 Tahun
196402241991031001/080103725 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2003 10 Bulan
NAGARI, 24-02-1964
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
122
124
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
23 SUTIMAN ISLAM III/b 01-04-2012 SATPAM - - 25 7 SMA INSTITUT INDONESIA IPS 50 Tahun
196305311992031001/196305311 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1982 7 Bulan
PURWOREJO, 31-05-1963
24 WAHYUDIN ISLAM III/b 01-10-2012 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-08-2006 27 2 SPP SPMA 52 Tahun
196107291987021001/080080206 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1981 5 Bulan
KARAWANG, 29-07-1961
25 MARYONO ISLAM III/b 01-10-2012 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 21 8 SPP - SPMA 47 Tahun
196609121992031003/080107695 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1986 3 Bulan
BANJARNEGARA, 12-09-1966
26 NURSIH ISLAM III/b 01-04-2013 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 21 8 SMEA TAMTAMA TATA NIAGA 53 Tahun
196009051994032001/080116198 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1983 3 Bulan
AMBAL KEBUMEN, 05-09-1960
27 TRI MURNININGTYAS PUJI LESTARI HINDU III/b 01-04-2013 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 21 8 SPP - SPMA PERTANIAN PEMBANGUNAN 46 Tahun
196701171994032001/080116059 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1986 11 Bulan
BREBES, 17-01-1967
28 DEDI DARMADI, SP ISLAM III/b 01-04-2013 POPT AHLI PERTAMA 01-10-2010 4 11 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 39 Tahun
197409072009011006/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2001 3 Bulan
KUNINGAN, 07-09-1974
29 YADI KUSMAYADI, SP ISLAM III/b 01-10-2013 POPT AHLI PERTAMA 01-04-2011 21 8 UNIV. SINGAPERBANGSA AGRONOMI 47 Tahun
196603171992031001/080107460 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2003 9 Bulan
GARUT, 17-03-1966
30 SUDARTI, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEMBER HAMA & PENYAKIT TUMB. 39 Tahun
197412282009122001/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 1998 0 Bulan
PATI, 28-12-1974
31 ANTON YUSTIANO, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEND. SOEDIRMAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 37 Tahun
197602232009121001/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2001 10 Bulan
CIAMIS, 23-02-1976
32 ANIK KURNIATI, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. GADJAH MADA HAMA & PENYAKIT TUMB. 32 Tahun
198103052009122005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2004 9 Bulan
KLATEN, 05-03-1981
33 IDAH FARIDAH, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEMBER HAMA & PENYAKIT TAN. 35 Tahun
197804042009122003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2005 8 Bulan
INDRAMYU, 04-04-1978
34 BERRY BUDHIARSA AGUSTINA, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. PADJAJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 34 Tahun
197908182009121003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2005 4 Bulan
BANDUNG, 18-08-1979
35 RETNO AYU PRASETYANINGTIYAS, SP ISLAM III/a 01-12-2009 PETUGAS SARANA DAN PRASARANA - - 4 0 UNIV. SEBELAS MARET ILMU TANAH 29 Tahun
198402182009122002/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2005 10 Bulan
TEMANGGUNG, 18-02-1984
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
126
127
128
125
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
36 ULFAH NUZULULLIA, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 30 Tahun
198306282009122003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2006 6 Bulan
BANDUNG, 28-06-1983
37 DEWI NIRWATI, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. LAMPUNG PROTEKSI TANAMAN 30 Tahun
198308222009122002/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2006 4 Bulan
PURWOSARI, 22-08-1983
38 ANI WIDARTI, S.SI ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. GADJAH MADA BIOLOGI 29 Tahun
198404232009122006/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2007 8 Bulan
BANTUL, 23-04-1984
39 UMI KULSUM, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 28 Tahun
198505062009122005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2008 7 Bulan
PURWAKARTA, 06-05-1985
40 DWITYA RIZQILLAH GABRIEL, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEND. SOEDIRMAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 27 Tahun
198602032009122004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2008 10 Bulan
KARAWANG, 03-02-1986
41 BUSYAIRI LATIFUL ASHAR, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 INST. PERTANIAN BOGOR HAMA & PENYAKIT TUMB. 27 Tahun
198605312009121008/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2009 7 Bulan
KLATEN, 31-05-1986
42 OYA KUSMAYA ISLAM III/a 01-04-2010 BENDAHARA PENERIMA - - 21 8 SMA NEGERI BANDUNG IPS 51 Tahun
196211041994031001/080117671 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1984 1 Bulan
SUMEDANG, 04-11-1962
43 DIANTO MOMON SUMONO ISLAM III/a 01-04-2010 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-04-2010 21 8 SPP-SPMA MAJALENGKA 50 Tahun
196310081992031003/080107693 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1984 2 Bulan
MAJALENGKA, 08-10-1963
44 MASALAH ISLAM III/a 01-04-2010 PENATA USAHA BARANG MILIK NEGARA (BMN) - - 21 8 SMA IPS 51 Tahun
196207271994031001/080117420 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1981 5 Bulan
CIREBON, 27-07-1962
45 ACHMAD IMRONI ISLAM III/a 01-04-2010 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 21 8 SPP-SPMA 48 Tahun
196508011992031002/080107697 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1986 4 Bulan
JAKARTA, 01-08-1965
46 SRI MURTIATI, SP ISLAM III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV.JEND.SOEDIRMAN ILMU HAMA & PENY.T. 37 Tahun
197611102011012004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2000 1 Bulan
SEMARANG, 10-11-1976
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
125
126
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
47 SUJIONO, SP ISLAM III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT 35 Tahun
197809012011011005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2003 3 Bulan
BANDUNG, 01-09-1978
48 WILLING BAGARIANG, SP KRISTEN III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV. SUMATERA UTARA HAMA & PENYAKIT TUMB. 32 Tahun
198104022011011007/ - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2004 8 Bulan
DUMAI, 02-04-1981
49 RAHMAD GUNAWAN, SP ISLAM III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV. BRAWIJAYA HAMA & PENYAKIT 31 Tahun
198209192011011004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2007 3 Bulan
BOYOLALI, 19-09-1982
50 YOSHI FUTAKI, S.IP ISLAM III/a 01-01-2011 PENATA USAHA BARANG MILIK NEGARA (BMN) - - 2 11 UNIV. PADJADJARAN ADM. NEGARA 30 Tahun
198306082011011011/- SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN S1 Tahun : 2009 6 Bulan
JEMBER, 08-06-1983
51 CAHYADI IRWAN ISLAM III/a 01-10-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-04-2011 21 8 SPP-SPMA CIANJUR POLYVALEN 47 Tahun
196606051993031003/080112483 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1985 6 Bulan
CIANJUR, 05-06-1966
52 ERI BUDIYANTO, SP ISLAM III/a 01-04-2012 PENATA USAHA DOKUMEN - - 3 11 UNIV. SINGAPERBANGSA AGRONOMI 35 Tahun
197812222005011001/080135008 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI SLTA Tahun : 2000 0 Bulan
TRIYOKO, 22-12-1978
53 SYAHIDIN ISLAM III/a 01-04-2013 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 20 7 SMEA NEGERI 29 TATA NIAGA 49 Tahun
196402201998031002/080124661 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1984 10 Bulan
JAKARTA, 20-02-1964
54 YAYAN KURNIADI ISLAM III/a 01-04-2013 PENGHIMPUN DAN PENGOLAH DATA - - 19 8 SPP - SPMA PADALARANG 49 Tahun
196412061998031001/080125060 SEKSI PROGRAM BANDUNG SLTA Tahun : 1984 0 Bulan
BANDUNG, 06-12-1964
55 ARIS SUTOAJI ISLAM III/a 01-04-2013 PENATA USAHA DOKUMEN - - 18 8 SPP - SPMA KARAWANG 51 Tahun
196208271998031001/080124660 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SLTA Tahun : 1982 4 Bulan
CIKAMPEK, 27-08-1962
56 URIP SLAMET RIYADI ISLAM III/a 01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 16 8 STM PERTANIAN SATYA PROD. PERTANIAN 46 Tahun
196701151998031001/080125061 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI PRAJA SLTA Tahun : 1986 11 Bulan
PEMALANG, 15-01-1967
57 DULHALIM, SP ISLAM III/a 01-10-2013 PENGADIMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 19 6 UNIV.SINGAPERBANGSA AGROTEKNOLOGI 45 Tahun
196805162002121001/080132583 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI S1 Tahun : 2013 7 Bulan
SUBANG, 16-05-1968
58 RASIMUN ISLAM II/d 01-04-2010 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 26 8 SMA YAPSI JAKARTA IPA 51 Tahun
196206141998031001/080124659 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1984 6 Bulan
KEMRANGGON, 14-06-1962
59 TATO YANUAR SANTOSO ISLAM II/d 01-04-2010 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 24 7 SMA NEGERI CIKAMPEK IPS 45 Tahun
196801281998031001/080124099 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1986 11 Bulan
BANDUNG, 28-01-1968
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
125
126
127
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
60 WAWAN GUNAWAN ISLAM II/d 01-04-2011 SATPAM - - 23 8 SMEA Purwakarta TATA NIAGA 49 Tahun
196408261999031001/080127468 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1986 4 Bulan
KARAWANG, 26-08-1964
61 ITA SUMIRTA ISLAM II/d 01-04-2011 PENGELOLA LAHAN PRAKTEK - - 23 8 SPP - SPMA CIANJUR POLYVALEN 50 Tahun
196307271999031001/080127565 SEKSI PELAYANAN TEKNIS SLTA Tahun : 1983 5 Bulan
CIANJUR, 27-07-1963
62 MAMAT RAHMAT ISLAM II/d 01-04-2012 PENYUSUN LAPORAN - - 23 6 SPP-SPMA TASIKMALAYA POLYVALEN 50 Tahun
196305042000031001/080129179 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAYON BOGOR SLTA Tahun : 1983 7 Bulan
TASIKMALAYA, 04-05-1963
63 TETI SRI MULYATI ISLAM II/d 01-04-2012 BENDAHARA PENGELUARAN - - 21 3 SMA RIMBA MADYA BOGOR IPS 43 Tahun
197009022000032001/080129178 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1989 3 Bulan
CIANJUR, 02-09-1970
64 EKO HERMANTO ISLAM II/d 01-04-2012 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 17 2 SMA SEJAHTERA 1 DEPOK IPA 43 Tahun
197001041999031002/080126586 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1989 11 Bulan
JAKARTA, 04-01-1970
65 IWAN SAPUTRA ISLAM II/d 01-04-2013 PRAMU PUBLIKASI - - 25 8 SMA PAKET C IPS 48 Tahun
196508151988031001/080095139 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTP Tahun : 2009 4 Bulan
JAKARTA, 15-08-1965
66 TOTO HENDARTO ISLAM II/c 01-10-2009 PETUGAS PERPUSTAKAAN - - 23 8 SPP - SPMA PANDEGLANG 44 Tahun
196905041999031004/080127564 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI SLTA Tahun : 1988 7 Bulan
CIAMIS, 04-05-1969
67 SAMSU ISLAM II/c 01-04-2010 PENYUSUN RENCANA KEG.DAN ANGGARAN - - 24 5 SPP - SPMA CIAMIS 47 Tahun
196608102001121001/080130608 SEKSI PROGRAM SLTA Tahun : 1986 4 Bulan
CIAMIS, 10-08-1966
68 SURONO, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND. TANAMAN 35 Tahun
197810302011011003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2000 2 Bulan
CIREBON, 30-10-1978
69 TURYADI, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PENGEND. HAMA T. 33 Tahun
198002272011011006/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2001 10 Bulan
SUMEDANG, 27-02-1980
70 SUCI NISCAHYA BHAKTI, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND. TANAMAN 31 Tahun
198202052011012009/ KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2003 10 Bulan
TASIKMALAYA, 05-02-1982
71 ROSALIA MARYANA, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND. TANAMAN 31 Tahun
198203132011012011/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2003 9 Bulan
BANDUNG, 13-03-1982
72 RINA NURDIANA, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND.TANAMAN 30 Tahun
198302072011012009/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2005 10 Bulan
BANDUNG, 07-02-1983
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
128
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
73 SHINTA STEPHANIE DIAN LESTARI, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV.PADJAJARAN PERLIND. TANAMAN 29 Tahun
198409022011012010/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2005 3 Bulan
CIREBON, 02-09-1984
74 SIYAM ISLAM II/c 01-04-2011 PENGELOLA LABORATORIUM - - 21 8 STM SWASTA YP3 I PROD. PERTANIAN 46 Tahun
196702022002121001/080132584 SEKSI PELAYANAN TEKNIS SLTA Tahun : 1987 10 Bulan
DANARAJA, 02-02-1967
75 NURPIAH ISLAM II/c 01-04-2011 PENGEVALUASI RENCANA - - 21 8 SPP - SPMA KARAWANG TAN. PANGAN DAN HORT. 42 Tahun
197111102002122001/080132582 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SLTA Tahun : 1991 1 Bulan
KARAWANG, 10-11-1971
76 KURNAEN ISLAM II/c 01-10-2012 PETUGAS SAK - - 19 7 SMA PERSAMAAN NEGERI IPS 46 Tahun
196704181998031003/080125058 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 2003 8 Bulan
KARAWANG, 18-04-1967
77 ROSPINA LIMBONG KRISTEN II/c 01-04-2013 SEKRETARIS PIMPINAN - - 19 8 SMEA PELITA KEUANGAN 43 Tahun
197009112005012001/080134953 SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU SLTA Tahun : 1990 3 Bulan
PANDAN, 11-09-1970
78 SUDARNO ISLAM II/b 01-04-2010 SATPAM - - 21 8 SMA PROGRAM PAKET C IPS 44 Tahun
196906082006041013/080136797 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 2005 6 Bulan
BOYOLALI, 08-06-1969
79 SUWANDI IRAWAN ISLAM II/b 01-04-2010 PENGELOLA LABORATORIUM - - 7 8 SPP-SPMA NEGERI BUD. PERIKANAN 26 Tahun
198706282006041001/080135566 SEKSI PELAYANAN TEKNIS TANJUNGSARI SLTA Tahun : 2005 6 Bulan
JAKARTA, 28-06-1987
80 RIDWAN MAULANA ISLAM II/b 01-04-2013 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 9 7 SMU PGRI CIKAMPEK IPS 28 Tahun
198503172008121003/- SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU SLTA Tahun : 9 Bulan
PURWAKARTA, 17-03-1985
81 TARSIM ISLAM II/b 01-04-2013 AGENDARIS - - 5 11 SMA PAKET C PURWAKARTA IPS 36 Tahun
197704162008121004/- SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU SLTA Tahun : 2005 8 Bulan
JATISARI, 16-04-1977
82 FITRAH RAHMATULLAH ISLAM II/b 01-10-2013 PRAMU PUBLIKASI - - 9 7 SMA IPS 35 Tahun
197809042009101002/- SEKSI PROGRAM SLTA Tahun : 1997 3 Bulan
KARAWANG, 04-09-1978
83 SAWADI ISLAM II/a 01-12-2009 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-10-2013 4 0 SPP PERTANIAN SUBANG TANAMAN PANGAN 29 Tahun
198401232009121005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 2004 11 Bulan
JAGAPURA KULON, 23-01-1984
84 LIA LISNAWATI ISLAM II/a 01-12-2009 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-11-2011 4 0 SPP PERTANIAN TAN. PANGAN & HORT. 25 Tahun
198803272009122003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL GEGERKALONG SLTA Tahun : 2006 9 Bulan
BANDUNG, 27-03-1988
85 ATEP BUDIMAN ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SPP HORTIKULTURA DAERAH 31 Tahun
198212302011011010/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TASIKMALAYA SLTA Tahun : 2002 0 Bulan
CIAMIS, 30-12-1982
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
129
USIA
GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN
RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
86 GUN GUN GUNAWAN ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SPP PEMDA TK I. JABAR 35 Tahun
197807302011011004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1997 5 Bulan
BANDUNG, 30-07-1978
87 NANAR A.CAHYANA ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SMKN 1 PERTANIAN CIGUGUR 35 Tahun
197807122011011007/ - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KUNINGAN SLTA Tahun : 1998 5 Bulan
CIREBON, 12-07-1978
88 NUR IKHSAN HIDAYAT ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SMKN 1 PERTANIAN 30 Tahun
198312042011011013/ - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TEMANGGUNG SLTA Tahun : 2004 0 Bulan
MAGELANG, 04-12-1983
89 SOMANTRI ISLAM II/a 01-04-2013 SATPAM - - 17 8 SMA PAKET C 50 Tahun
196305121997031001/080121184 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SD Tahun : 1975 7 Bulan
KARAWANG, 12-05-1963
90 TARYONO KUSUMO ISLAM I/d 01-04-2013 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 20 8 SD 45 Tahun
196802141998031002/080124633 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SD Tahun : 1984 10 Bulan
CIKAMPEK, 14-02-1968
NIP BARU / LAMA
TEMPAT TANGGAL LAHIR
AGAMA TMT
JABATANMASA
LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA
NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT
130
Lampiran 2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2013
NO NAMA/NIP TMT MASA KERJA
1 2 3 4
1 Arif Hidayat S., S.H 198001102005011002
1 Januari 2013 8 Tahun
2 Devied Apriayanto S., S.P. 198204142005011001
1 Januari 2013 8 Tahun
3 Dedi Darmadi, S.P. 197409072009011006
1 Januari 2013 4 Tahun
4 Tarsim 197704162008121004
1 Januari 2013 5 Tahun
5 Sri Murtiati, S.P. 197611102011012004
1 Januari 2013 2 Tahun
6 Sujiono, S.P. 197809012011011005
1 Januari 2013 2 Tahun
7 Willing Bagariang, S.P. 198104022011011007
1 Januari 2013 2 Tahun
8 Rahmad Gunawan, S.P. 198209192011011004
1 Januari 2013 2 Tahun
9 Yoshi Futaki, S.IP. 198306082011011011
1 Januari 2013 2 Tahun
10 Surono, A.Md. 197810302011011003
1 Januari 2013 5 Tahun
11 Turyadi, A.Md. 198002272011011006
1 Januari 2013 5 Tahun
12 Suci Niscahya Bhakti, A.Md. 198202052011012009
1 Januari 2013 5 Tahun
13 Rosalia Maryana, A.Md 198203132011012011
1 Januari 2013 5 Tahun
14 Rina Nurdiana, A.Md. 198302072011012009
1 Januari 2013 5 Tahun
15 Shinta Stephanie D.L., A,Md. 198409022011012010
1 Januari 2013 5 Tahun
16 Ir. Elwidar Is 195902171987032002
1 Maret 2013 26 Tahun
17 Ir. M. Antulat T. 196204111991031002
1 Maret 2013 22 Tahun
18 Ir. Lilik retnowati 196512061991032001
1 Maret 2013 22 Tahun
19 Ir. Firdaus Natanegara, M.M. 195708161983031001
1 Maret 2013 30 Tahun
20 Ir. Baskoro Sugeng W. 196012151989031001
1 April 2013 26 Tahun
21 Tuti Heryanti 195711101982022001
1 April 2013 28 Tahun
22 Gunawan 196002011991031001
1 April 2013 20 Tahun
131
1 2 3 4
23 Iwan Saputra 196508151988031001
1 April 2013 25 Tahun
24 Aris Sutoaji 196208271998031001
1 April 2013 23 Tahun
25 Wawan Gunawan 196408261999031001
1 April 2013 23 Tahun
26 Ita Sumirta 196307271999031001
1 April 2013 23 Tahun
27 Urip Slamet Riyadi 196701151998031001
1 April 2013 21 Tahun
28 Somantri 196305121997031001
1 April 2013 23 Tahun
29 Nurpiah 197111102002122001
1 April 2013 21 Tahun
30 Siyam 196702022002121001
1 April 2013 21 Tahun
31 Rospiana Limbong 197009112005012001
1 April 2013 19 Tahun
32 Carwika, S.TP. 197512052005011001
1 April 2013 6 Tahun
33 Sudarno 196906082006041013
1 April 2013 21 Tahun
34 Suwandi Irawan 198706282006041001
1 April 2013 7 Tahun
35 Toto Hendarto 196905041999031004
1 April 2013 23 Tahun
36 Meliawati 196008041982022001
1 April 2013 28 Tahun
37 Syahidin 196402201998031002
1 Mei 2013 25 Tahun
38 Kurnaen 196704181998031003
1 Mei 2013 19 Tahun
39 Fitrah Rahmatullah 197809042009101002
1 Mei 2013 9 Tahun
40 Ridwan Maulana 198503172008121003
1 Mei 2013 9 Tahun
41 Mamat Rahmat 196305042000031001
1 Juni 2013 23 Tahun
42 Teti Sri Mulyati 197009022000032001
1 September 2013 21 Tahun
43 Eko Hermanto 197001041999031002
1 Oktober 2013 17 Tahun
44 Suwarman, S.P. 196807201989011001
1 Nopember 2013 20 Tahun
45 Anton Yustiano, S.P. 197602232009121001
1 Desember 2013 4 Tahun
46 Idah Faridah, S.P. 197804042009122003
1 Desember 2013 4 Tahun
132
1 2 3 4
47 Ani Widarti, S.Si. 198404232009122006
1 Desember 2013 4 Tahun
48 Berry Budhiarsa Agustina, S.P. 197908182009121003
1 Desember 2013 4 Tahun
49 Retno Ayu P., S.P. 198402182009122002
1 Desember 2013 4 Tahun
50 Ulfah Nuzulullia, S.P. 198306282009122003
1 Desember 2013 4 Tahun
51 Dewi Nirwati, S.P. 198308222009122002
1 Desember 2013 4 Tahun
52 Umi Kulsum, S.P. 198505062009122005
1 Desember 2013 4 Tahun
53 Dwitya Rizqillah Gabriel, S.P. 198602032009122004
1 Desember 2013 4 Tahun
54 Anik Kurniati, S.P. 198103052009122005
1 Desember 2013 4 Tahun
55 Sudarti, S.P. 197412282009122001
1 Desember 2013 4 Tahun
56 Busyairi Latiful Ashar, S.P. 198605312009121008
1 Desember 2013 4 Tahun
133
Lampiran 3. Daftar Kenaikan Pangkat Reguler BBPOPT Tahun 2013
No Nama/NIP Kenaikan Pangkat
Periode Ket.
1 Arif Hidayat S., S.H 198001102005011002
III.b ke III.c April KP. Reguler
2 Devied Apriyanto S., S.P. 198204142005011001
III.b ke III.c April KP. Reguler
3 Nursih 196009051994032001
III.a ke III.b April KP. Reguler
4 Syahidin 196402201998031002
II.d ke III.a April KP. Reguler
5 Yayan Kurniadi II.d ke III.a April KP. Reguler
6 Aris Sutoaji 196208271998031001
II.d ke. III.a April KP. Reguler
7 Urip Slamet Riyadi II.d ke III.a April KP. Reguler
8 Rospina Limbong 197009112005012001
II.b ke II.c April KP. Reguler
9 Tarsim 197704162008121004
II.a ke II.b April KP. Reguler
10 Ridwan Maulana 198503172008121003
II.a ke II.b April KP. Reguler
11 Iwan Saputra 196508151988031001
II.c ke II.c April KP. Penyesuaian Ijazah
12 Somantri 196305121997031001
I.d ke II.a April KP. Penyesuaian Ijazah
13 Tri MPL 196701171994032001
III.a ke III.b April KP. Fungsional
14 Dedi Darmadi 197409072009011006
III.a ke III.b April KP. Fungsional
15 Memed Jamhari, S.ST. II.d ke III.a Oktober KP. Reguler
16 Fitrah Rahmatullah 197809042009101002
II.d ke III.a Oktober KP. Reguler
17 Wayan Murdita, S.P. 196402241991031001
III.b ke III.c Oktober KP. Fungsional
18 Yadi Kusmayadi, S.P. 196603171992031001
III.a ke III.b Oktober KP. Fungsional
19 Sawadi 198401232009121005
II.a ke II.b Oktober KP. Fungsional
134
Lampiran 4. Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan Akhir 31 Desember 2013
Penanggungjawab/
Pelaksana
Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (7) (8) (11)
1768.994 Layanan Perkantoran : Umum
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 4.748.693.000 4.694.012.395 98,85 Umum
002Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran791.094.000 747.089.071 94,44 Umum
5.539.787.000 5.441.101.466 98,22
1768.002 Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT 693.120.000 685.493.450 98,90 Progrev
1768.003 Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan1.625.389.000 1.625.199.755 99,99
Progrev
1768.004 Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT 427.684.000 424.071.240 99,16 YantekIndok
1768.005 Produk Agens Pengendali Hayati (Padat) 61.100.000 61.089.900 99,98 YantekIndok
1768.006 Produk Agens Pengendali Hayati (Cair/Isolat) 60.500.000 60.353.300 99,76 YantekIndok
1768.007 Model Peramalan OPT 422.200.000 403.749.734 95,63 YantekIndok
1768.008Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan
Peramalan dan Pengendalian OPT1.144.494.000 987.374.014 86,27 YantekIndok
1768.009 Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT 292.149.000 291.718.500 99,85 Progrev
1768.010Pelatihan Pengamatan, Peramalan, dan
Pengendalian OPT297.000.000 214.263.000 72,14 Umum
1768.012 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 470.430.000 469.558.645 99,81 Umum
1768.013Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan
Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan301.800.000 290.731.700 96,33 Progrev
5.795.866.000 5.513.603.238 95,13
1768.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 314.640.000 313.585.312 99,66 Umum
1768.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 535.521.000 533.417.000 99,61 Umum
1768.998 Gedung/Bangunan 14.186.000 14.186.000 100,00 Umum
864.347.000 861.188.312 99,63
12.200.000.000 11.815.893.016 96,85
REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN OPT TA. 2013
BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
(PERIODE 31 DESEMBER 2013)
Gaji dan
Tunjangan
Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
Belanja
Modal
Jumlah
Jenis
BelanjaKode Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output
Belanja
Barang
Jumlah (Rp)
Jumlah (Rp)
Jumlah (Rp)
135
Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Tahun Anggaran 2013.
No Uraian Banyaknya Jumlah (Rp) Ket.
1 Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
322 SP2D 11.815.893.016 KPPN Karawang
2 Surat Perintah Membayar (SPM) 322 SPM 11.815.893.016 BBPOPT
3 Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
322 SPP 11.815.893.016 BBPOPT
4 Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP)
322 DRPP 11.815.893.016 BBPOPT
5 Surat Pertanggungjawaban/Kwitansi
3803 Kwitansi 11.815.893.016 BBPOPT
6 Pajak 143 Setoran 522.163.370 Bank
7 Penerimaan Negara Bukan Pajak dari BMN
16 Setoran 176.025.000 Bank
8 Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pengembalian UP dan TUP
2 Setoran 131.403.156 Bank
136
Lampiran 6. Hasil Indentifikasi Sampel dari Lapangan, Tahun 2013
No Komoditi Asal Sampel Waktu penerimaan Sampel
Hasil Identifikasi
1 Padi Desa Pucung, Kotabaru, Karawang
15 Januari 2013 Gangguan fisiologis
2 Padi Kec. Tambakromo, Pati 28 Januari 2013 a. Blas b. Busuk Pelepah
3 Padi Kec. Campaka, Purwakarta
25 Februari 2013 Tungro
4 Padi Kec. Pusakanegara, Subang
6 Maret 2013 Gangguan fisiologis
5 Jeruk Kec. Wanayasa, Purwakarta
27 Maret 2013 c. Kekurangan unsur hara
a. Serangan Thrips dan Aphis
6 Padi Desa Panianga, Aesesa, Nagekeo, Flores
22 April 2013 a. Serangan Kepik Hitam
b. Tungro
7 Padi Kec. Bojongpicung, Cianjur
24 Juni 2013 a. Gangguan Fisiologis
b. Udbatta
8 Salak Bali 23 September 2013 Fusarium
9 Jambu air Karawang 1 Oktober 2013 Antraknosa
10 Padi Leuwigoong, Garut 4 Oktober 2013 Terkena Patogen serangga
11 Padi Garut 4 Oktober 2013 Udbatta
137
Lampiran 7. Daftar Jenis Tanaman di Kebun Koleksi BBPOPT Tahun 2013
No. Nama Tanaman Nama Latin Fungsinya Ket.
1. Bengkuang Pachynyzus erozus Urban Insektisida Hidup
2. Sirsak Annona muricata L Insektisida Hidup
3. Srikaya Annona squamosa I Insektisida Hidup
4. Saga Abrus precatorius L Insektisida Hidup
5. Serai wangi Andropogon nardus, I Insektisida Hidup
6. Babadotan Ageratum (Melia conyzoides, L) Insektisida Hidup
7. Jaringao Acorus calamus, L Insektisida Hidup
8. Mahoni Swietenia mahagoni Insektisida Hidup
9. Gadung racun Discorea hispida Denst Rodentisida Hidup
10. Ceplukan Physalis minima / Phycalis peruviana Rodentisida Hidup
11. Tefrosia Tephrosia vogelii Hook Moluskisida Hidup
12. Tuba Derris eliptical (Roxb.) Benth Moluskisida Hidup
13. Sembung Blumea balsamifera L Moluskisida Hidup
14. Mimba Azadiracta indica A. Juss Hama dan penyakit Hidup
15. Sambiloto Andrographis paniculata Hama dan penyakit Hidup
16. Mindi Melia azederach, L Hama dan penyakit Hidup
17. Cengkeh Syzygium aromaticum, L Hama dan penyakit Hidup
18. Tembakau Nicotiana tabacum, L Hama dan penyakit Hidup
19. Kirinyuh Cgromolaena paniculata Hama Ulat Plutella Hidup
20. Jarak Ricinus communis Hama dan penyakit Hidup
21. Biduri Tithoniatagitri folia Hama dan penyakit Hidup
22. Proton (Kemelakian)
Croton tiglium Hama dan penyakit Hidup
23. Dadap Erythrina Hama dan penyakit Hidup
24. Lengkuas Alpiniagalangal Hama dan penyakit Hidup
25. Kenikir Cosmos caudatus Hama dan penyakit Hidup
26. Kecubung Datura metel Hama dan penyakit Hidup
138
1 2 3 4 5
27. Suren Toona sureni Hama dan penyakit Hidup
28. Maja Aegle marmelos Hama dan penyakit Hidup
29. Pacar cina Aglaia odorata Hama dan penyakit Hidup
30. Jambu mete Anacardium ocidentale Hama dan penyakit Hidup
31. Duwet Syzygium cumini Hama dan penyakit Hidup
32. Ceremai Phyllanthus acidus Hama dan penyakit Hidup
33. Kunyit Curcuma domestica Hama dan penyakit Hidup
34. Honje Etlingera elatior Hama dan penyakit Hidup
35. Lada Piper nigrum Hama dan penyakit Hidup
36. Sereh Cymbopogon nardus Hama dan penyakit Hidup
37. Buah merah Pandanus conoideus Hama dan penyakit Hidup
38. Ki Jaheut Penicillin Hama dan penyakit Hidup
39. Bintaro Cerbera manghas Hama dan penyakit Hidup
40. Bitung Barringtonia asiatica Hama dan penyakit Hidup
41. Keladi tikus Typhonium Flagelliforme Hama dan penyakit Hidup
42 Daun Kari Murraya koenigii Hama dan penyakit Hidup
43. Binahong Anredera Cordifolia Steenis Hama dan penyakit Hidup
44. Antanan/Pegagan Centella Asiatica Hama dan penyakit Hidup
45. Selasih ungu Ocinum basilicum L. Atraktan Hidup
46. Selasih hijau Ocimum basilicum L. Atraktan Hidup
47. Daun Wangi Melaleuca Atraktan Hidup
48. Handeuleum Graptophylum pictum Hidup
49. Kemangi Ocimum basilicum Insektisida Hidup
50. Kacang Babi Vicia faba L Insektisida Hidup
51. Zodia Evodia suaveolens Hidup
52. Mengkudu Morinda citrifolia Hidup
53. Pandan Pandanus amaryllfolium Pemikat/lalat buah/ Perangkap
Hidup
139
1 2 3 4 5
54. Samboja Plumeria acuminata Hidup
55. Bengle Zingiber cassummunar Hidup
56. Kanyere Bridelia glauca Blume Hidup
57. Ganja Sayur Cannabis sativa Hidup
58. Salam Syzygium polyanthum Hidup
140
Lampiran 8. Daftar Jenis Perbanyakan Isolat Agens Hayati Padat
BULAN JENIS A.H
Bungkus Kg Bungkus Kg Bungkus Kg
Januari 1. Beauveria sp 1900 190 1750 175 150 15
2. Trichoderma 1200 120 1150 115 50 5
Jumlah 3100 310 2900 290 200 20
Februari 1. Beauveria sp 2400 240 2345 234,5 55 5,5
2. Trichoderma sp 1000 100 955 95,5 45 4,5
Jumlah 3400 340 3300 330 100 10
Maret 1. Beauveria sp 700 70 587 58,7 113 11,3
2. Trichoderma sp 700 70 685 68,5 15 1,5
Jumlah 1400 140 1272 127,2 128 12,8
April 1. Beauveria sp 1000 100 899 89,9 101 10,1
2. Trichoderma sp 800 80 789 78,9 11 1,1
3. Metarrhizium sp 100 10 73 7,3 27 2,7
Jumlah 1900 190 1761 176,1 139 13,9
Mei 1. Beauveria sp 3825 382,5 2750 275 1075 107,5
2. Trichoderma sp 2875 287,5 2795 279,5 80 8
Jumlah 6700 670 5545 554,5 1155 115,5
Juni 1. Beauveria sp 1100 110 989 98,9 111 11,1
2. Trichoderma sp 2200 220 2009 200,9 191 19,1
Jumlah 3300 330 2998 299,8
Juli 1. Beauveria sp 600 60 515 51,5 85 8,5
2. Metarrhizium sp 700 70 597 59,7 103 10,3
3. Trchoderma 2100 210 1979 197,9 121 12,1
Jumlah 340 3091 309,1
Agust 1. Beauveria sp 1100 110 895 89,5 205 20,5
2. Gliocladium sp 100 10 75 7,5 25 2,5
3. Trichoderma sp 1300 130 1223 122,3 77 7,7
Jumlah 2500 250 2193 219,3 307 30,7
Sept. 1. Beauveria sp 1300 130 1017 101,7 283 28,3
2. Trichoderma sp 2000 200 1750 175 250 25
3. Metarrhizium sp 100 10 45 4,5 55 5,5
340 2812 281,2 588 58,8
Okt. 1. Beauveria sp 1700 170 1450 145 250 25
2. Trichoderma sp 800 80 783 78,3 17 1,7
3. Metarrhizium sp 800 80 69 6,9 731 73,1
330 2302 230,2 998 99,8
Nov 1. Beauveria sp 0 0 0 0 0 0
2. Trichoderma sp 3100 310 2550 255 550 55
3. Metarrhizium sp 0 0 0 0 0 0
3100 310 2550 255 550 55
Total 3550 3072,4 0 0
Kendala
JUMLAH YANG
DIPERBANYAKSIAP DIGUNAKAN KONTAMINASI
REKAPITULASI PERBANYAKAN AGENS HAYATI MEDIA PADAT
SEKSI PELAYANAN TEKNIS, BIDANG YANTEKINDO,TAHUN ANGGARAN 2013
141
Lampiran 9. Daftar Distribusi Isolat Agens Hayati Padat
NO BULAN JENIS
BANYAKNYA
Bungkus Kg
1 Janurai Beauveria 620 62
2 Februari Beauveria,Trichoderma 1845 184,5
3 Maret Beauveria,Trichoderma 7237 723,7
4 April Beauveria,Trichoderma 1609 160,9
5 Mei Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3545
354,5
6 Juni Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3337
333,7
7 Juli Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 1680
168
8 Agustus Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 2035
203,5
9 September Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3375
337,5
10 Oktober Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3916
389,1
11 November Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 460
46
12 Desember Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 400
40
Total 3003,4
142
Lampiran 10. Daftar Perbanyakan Isolat Agens Hayati Bulan Jenis Isolat Jumlah Siap Digunakan Kontaminasi
(Test tube) (Test tube) (Test tube)
Januari Corynebacterium 45 45 0
Gliocladium 15 15 0
Metarrhizium 30 30 0
Trichoderma 30 30 0
Jumlah 120 120 0
Pebruari Corynebacterium 196 196 0
Gliocladium 8 8 0
Metarrhizium 29 29 0
Trichoderma 37 37 0
P.f 90 90 0
Beauveria 100 100 0
Verticillium 6 6 0
Jumlah 466 466 0
Maret Corynebacterium 200 200 0
P.f 50 50 0
Trichoderma 50 50 0
Beauveria 30 30 0
Jumlah 330 330 0
April Corynebacterium 144 144 0
Trichoderma 12 12 0
Beauveria 50 50 0
P.f 116 116 0
Metarrhizium 19 19 0
Verticillium 5 5 0
Jumlah 346 346 0
Mei Corynebacterium 165 165 0
Beauveria 30 30 0
Trichoderma 45 45 0
Gliocladium 5 5 0
P.f 15 15 0
Jumlah 260 260 0
Juni Corynebacterium 80 80 0
Beauveria 35 35 0
Trichoderma 25 25 0
P.f 15 15 0
Metarrhizium 20 20 0
Verticillium 5 5 0
Gliocladium 5 5 0
Jumlah 185 185 0
Juli Corynebacterium 137 137 0
P.f 35 35 0
Beauveria 76 76 0
Trichoderma 111 111 0
Metarrhizium 35 35 0
Verticillium 7 7 0
Gliocladium 10 10 0
Jumlah 411 411 0
Agust Corynebacterium 89 89 0
P.f 37 37 0
Beauveria 8 8 0
Trichoderma 19 19 0
Metarrhizium 46 46 0
Verticillium 14 14 0
Gliocladium 13 13 0
Jumlah 226 226 0
Sept Corynebacterium 41 41 0
P.f 15 15 0
Beauveria 5 5 0
Trichoderma 12 12 0
Metarrhizium 29 29 0
Verticillium 2 2 0
Gliocladium 13 13 0
Bakteri merah 1 1 0
Bakteri putih 2 2 0
Jumlah 120 120 0
Okt. Corynebacterium 172 172 0
P.f 20 20 0
Beauveria 33 33 0
Trichoderma 25 25 0
Metarrhizium 24 24 0
Verticillium 22 22 0
Gliocladium 2 2 0
Bakteri merah 1 1 0
Jumlah 299 299 0
Nov. Corynebacterium 244 244 0
P.f 22 22 0
Beauveria 33 33 0
Trichoderma 168 168 0
Metarrhizium 2 2 0
Verticillium 0 0 0
Gliocladium 0 0 0
Bakteri merah 0 0 0
Jumlah 469 469 0
Des Corynebacterium 25 25 0
P.f 91 91 0
Beauveria 5 5 0
Trichoderma 0 0 0
Metarrhizium 10 10 0
Verticillium 0 0 0
Gliocladium 0 0 0
Bakteri merah 0 0 0
Jumlah 131 131 0
Jumlah Total (Jan. - Des.) 3363 3363 0
Kendala
143
Lampiran 11. Daftar Jenis Distribusi Isoat Agens Hayati
NO. BULAN JENIS AH BANYAKNYA
Isolat/Test tube
1 Januari Gliocladium, Metarihizium, Corynebacteriu 48
2 Februari Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma
515
3 Maret Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma
193
4 April Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma
490
5 Mei Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium
205
6 Juni Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium
218
7 Juli Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium
411
8 Agustus Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium
227
9 September Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium, Bakteri Putih, Bakteri Merah
120
10 Oktober Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium, Bakteri Merah
299
11 November Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma
469
12 Desember Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria 388
3327
144
Lampiran 12. Daftar Kunjungan Pengguna ke BBPOPT Tahun 2013
No. Pengguna Instansi Keperluan Waktu Jumlah Orang
1 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Praktikum agroteknologi 7 Januari 63
2 Peserta SLPHT Dinas Pertanian dan Kehutanan Wilayah Cibungbulan
Kunjungan Laboratorium 28 Januari 250
3 Mahasiswa Bale Bandung Kunjungan Laboratorium 19 Maret 58
4 Mahasiswa Garut Persiapan PKL 20 Maret 23
5 Petugas BPTPH Sulawesi Selatan Kunjungan Laboratorium 13 Mei 25
6 Mahasiswa IPB Bogor Kunjungan Laboratorium VHT 15 Mei 13
7 Petani Gapoktan Bina Jaya, Plered, Purwakarta
Kunjungan Laboratorium 11 Juni 20
8 Mahasiswa Universitas Respati Indonesia
Kunjungan Laboratorium 12 Juni 6
9 Mahasiswa Universitas Padjadjaran Kunjungan Laboratorium 13 Juni 65
10 Mahasiswa Universitas Islam "45" Bekasi
Kunjungan Laboratorium 18 Juni 22
11 Petani Gapoktan "Tani Jaya" Cilamaya Kulon, Karawang
Kunjungan laboratorium 26 Juni 9
12 Petani Kelompok tani "Sri Asih" dan "Sri Mulya" Kecamatan Majalaya, Karawang
Kunjungan laboratorium 03 Juli 34
13 Petani Kelompok Tani "Sukawayana Mandiri" Desa Cikakak, Kecamatan Cikakak, Sukabumi
Kunjungan laboratorium 19 September
24
14 Petugas Peserta Diklat Perlindungan Tanaman BBPP lembang
Kunjungan Lapangan 21 Sepember
29
15 Petugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Studi Banding 25 September
50
16 Petugas Peneliti Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste
Studi Banding 24 Oktober 20
17 Petugas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah
Kunjungan Kerja 29 Oktober 38
18 Petugas Itjen Kementan Audit Lapangan 31 Oktober 1
19 Petani Kelompok Tani Wilayah Binaan Desa Pawidean, BPP Jatibarang, Indramayu
Kunjungan Laboratorium 07 Nopember
55
20 Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
Kunjungan Laboratorium 13 Nopember
72
145
Lampiran 13. Data Magang di BBPOPT Tahun 2013
No. Nama
Pengguna Instansi Materi Waktu
Jumlah Orang
1 Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Penelitian padi gogo
3 Januari - 10 April 2013
2
2 Siswa SMKN 1 Losarang Magang kerja industri
27 Des 2012 -13 Maret 2013
6
3 Siswa SMKN 1 Losarang Magang kerja industri
15 Maret - 30 Mei 2013
10
4 Mahasiswa Universitas Garut Magang 21 Maret - 20 April 2013
6
5 Mahasiswa Universitas Bale Bandung
Magang agens hayati
3 - 5 April 2013 1
6 Petugas Dinas Pertanian TPH Kab. Kapuas Kalteng
Magang P3OPT
22 - 27 April 2013
2
7 Mahasiswa Universitas Siliwangi Penelitian 6 Mei - 30 Agst 2013
2
8 Mahasiswa Universitas Singa perbangsa Karawang
Penelitian 1 Juni - 30 Agst 2013
4
9 Petugas PT. Nusa Agro Mandiri Magang P3OPT
15 - 20 Juni 2013
6
10 Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman
Magang 15 Juli - 30 Agst 2013
2
11 Petugas Dinas Pertanian Kab. Kepulauan Meranti
Magang Agens hayati
26 - 31 Agustus 2013
13
12 Petugas Dinas Provinsi Kepulauan Riau
Magang Agens hayati
26 - 28 Agst 2013
7
13 Siswa SMK TI Muhamadiyah Kotabaru
Magang Kerja Industri
9 Sep - 9 Des 2013
5
14 Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Penelitian 16 Sept – Des 2013
1
15 Mahasiswa Universitas Subang PKL 7 Okt - 7 Nop 2013
1
16 Petugas BPTPH Provinsi Kalimantan Tengah
Magang agens hayati
21 - 26 Okt 2013
6
17 Siswa SMKN 1 Banyusari Magang Kerja Industri
16 Des 2013 -14 Maret 2014
6
18 Petugas BPTPH Provinsi Sulawesi Tengah
Magang Pemetaan dan Peramalan
17 - 19 Des 2013
8
Jumlah 88
146
Lampiran 14. Data Pengguna yang Melakukan Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013
No. Pengguna
Judul
Waktu
Jumlah Orang
1 PPMKP Ciawi Observasi Lapangan diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
31 Januari - 1 Februari
29
2 Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat
Pelatihan Pengamat OPT Perkebunan Angk.1
1 - 11 April 42
3 Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat
Pelatihan Pengamat OPT Perkebunan Angk.2
15 - 25 April 52
4 Dinas Pertanian Kab. Tanjung jabung Barat, Jambi
Pelatihan Agens Hayati
16 - 24 Juni 32
Jumlah 155
147
Lampiran 15. Data Pelanggan yang Melakukan Konsultasi Teknis ke BBPOPT Tahun 2013
No. Pengguna Instansi Materi Waktu Jumlah Orang
1 2 3 4 5 6
1 Dosen UNSIKA Pengajuan penelitian mahasiswa
7 Januari 1
2 Mahasiswa Geomet-IPB Mencari data iklim 16 Januari 1
3 Mahasiswa UNSIKA Pengajuan penelitian 29 Januari 5
4 Mahasiswa UNSIKA Pengajuan penelitian 30 Januari 2
5 Petani KT. Ds. Tanjungpura Budidaya jagung 1 Februari 1
6 Mahasiswa Universitas Siliwangi Penjajagan penelitian 6 Februari 1
7 Guru SMKN 1 Losarang Monotoring magang 7 Februari 1
8 Petani KT. Mekar Pengendalian WBC 15 Februari 1
9 Petugas BBPPMBTPH Cimanggis
Konsultasi penelitian 18 Februari 2
10 Mahasiswa Univ. Siliwangi Penjajagan penelitian 18 Februari 1
11 Mahasiswa UNSIKA Penelitian 19 Februari 3
12 Swasta PT. Arindo Utama Perkasa
Konsultasi agens hayati 20 Februari 2
13 Petugas BBPPMBTPH Cimanggis
Diskusi tentang BLB 22 Februari 2
14 Swasta Konsultasi Hapen Padi 25 Februari 1
15 Petani KT. Telarsari Konsultasi pengendalian WBC
27 Februari 1
16 Petani KT. Karokrok, Patokbeusi, subang
Permintaan tanaman mimba
27 Februari 1
17 Mahasiswa UNINUS Bandung Konsultasi penelitian 28 Februari
18 Dosen Univ. Garut Penjajagan PKL 4 Maret 2
19 Petugas BPTPH Konsultasi 4 Maret 1
20 Mahasiswa UNSOED Pengajuan PKL 11 Maret 2
21 Mahasiswa UNSIL Pengajuan penelitian 13 Maret 1
22 Mahasiswa Politeknik SHS Pengajuan PKL 14 Maret 1
23 Petugas BKPSK Cirebon Permintaan agens hayati 14 Maret 1
24 Siswa SMKN 1 Losarang Konsultasi kegiatan prakerin
18 Maret 10
25 Swasta BRI Pamanukan Antisipasi Hama 21 Maret 2
26 Mahassiswa Univ. Garut Penjajagan magang 21 Maret 6
27 Petugas Ditlin Konsultasi Kajian 22 Maret 2
28 Mahasiswa UNSIKA Permohonan surat keterangan
25 Maret 2
29 Petugas BKP3 Indramayu Konsultasi OPT/Iklim 26 Maret 2
148
1 2 3 4 5 6
30 Petugas Dispertanak Nunukan, Kaltim
Konsultasi OPT 27 Maret 2
31 Petugas Wanayasa Konsultasi sampel tanaman jeruk
27 Maret 1
32 Petugas Dinas Perkebunan Tindak lanjut Pelaksanaan Pelatihan pengamat OPT
27 Maret 2
33 Mahasiswa UNSIKA Pengajuan penelitian 28 Maret 2
34 Mahasiswa UNSIL Pengajuan penelitian 8 April 1
35 Mahasiswa UNSOED Pengajuan PKL 11 April 1
36 Swasta PT. Pupuk Kujang Konsultasi 16 April 3
37 Mahasiswa UNSOED Konsultasi penelitian 19 April 2
38 Petugas BPTPH Prov. Riau Konsultasi pelatihan, narasumber dan materi OPT
26 April 2
39 Petani KT. Desa Cikalong Konsultasi OPT tanaman
30 April 1
40 Swasta PT. Saputra Global Harvest
Konsultasi keikutsertaan pekan peramalan
01 Mei 1
41 Guru SMKN 1 Losarang Monotoring magang 02 Mei 1
42 Mahasiswa Politeknik SHS Konsultasi magang 02 Mei 1
43 Petani Klari Konsultasi OPT 06 Mei 1
44 Petani Telu Jambe Barat Konsultasi OPT 06 Mei 1
45 Dosen UNEJ Uji Efikasi NEP 07 Mei 1
46 Mahasiswa IPB Cek lapangan (demplot) 08 Mei 1
47 Swasta MTI Penawaran alat laboratorium
21 Mei 1
48 Guru SMKN 1 Losarang Penjemputan siswa magang
30 Mei 2
49 Petugas Dinas Pertanian Tangerang
Konsultasi agens hayati 30 Mei 1
50 Dosen UNSIL Monotoring magang 12 Juni 1
51 Swasta Field Indonesia Konsultasi agens hayati 12 Juni 1
52 Petugas Dinas Pertanian Kab. Meranti
Konsultasi pelatihan, narasumber dan materi OPT
18 Juni 2
53 Petani KT. Kec Jatisari Konsultasi OPT Padi 20 Juni 1
54 Petugas Kec. Cilamaya Kulon Konsultasi kunjungan petani
24 Juni 1
55 Swasta Syngenta Konsultasi OPT 25 Juni 1
56 Swasta CV. PKR Konsultasi OPT dan perbenihan
27 Juni 1
57 Petani Kec. Banyusari Konsultasi kunjungan petani
27 Juni 1
149
1 2 3 4 5 6
58 Swasta DELTA PAS INTL Konsultasi akreditasi 28 Juni 2
59 Mahasiswa IPB Silaturahim dan survei, konsultasi
04 juli 2
60 Swasta PT-NAM Pelatihan dan konsultasi 15 juli 1
61 Swasta Survindo Global Aplikasi feromon trap 17 juli 1
62 Dinas Distanbun Sumba Barat NTT
Konsultasi hama dan penyakit serta melihat lain kegiatan Agens hayati
18 juli 1
63 Mahasiswa Penjajakan penelitian 16 agustus 1
64 Petugas Balai uji Terap Teknik karantina Pertanian
Study banding tentang lalat buah
22 agustus 4
65 Siswa SMK Muhammadiyah Kotabaru
PKL 09 Sepember 5
66 Petugas BBPPMB-TPH Konsultasi hama penyakit
13 Sepember 3
67 Mahasiswa Universitas Padjadjaran
Izin Penelitian 26 Sepember 1
68 Petugas Dinas TPH kabupaten Musi Rawas, Palembang
Konsultasi Hama penyakit tanaman
26 Sepember 2
69 Swasta Mitsubishi corporation
Sharing OPT 17 Sepember 2
70 Swasta Nihon Nahyaku, Jepang
Sharing OPT 17 Sepember 2
71 Mahasiswa Universitas Jendral Soedirman
PKL 19 Sepember 1
72 Petugas BPTP Pontianak Uji Profisiensi 23 Sepember 1
73 Petani KTNA Sukra Konsultasi AH 01 Oktober 1
74 Petugas BBP Sukra Konsultasi AH 01 Oktober 1
75 Petugas BPTPH Sultra Magang peramalan 04 Oktober 2
76 Petugas Ditlin TP Venfikai TUK 18 Oktober 1
77 Petugas PKM Sungai Burong, Selangor, Malaysia
Konsultasi Hama penyakit tanaman
26 Oktober 3
78 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa
Konsultasi magang 30 Oktober 6
79 Petani Karawang Konsultasi hama PBP 6 Nopember 2
80 Swasta PT. Buchi Indonesia Pengecekan Alat 7 Nopember 2
81 Petani Telagasari, Karawang
Konsultasi PBP 19 Nopember 1
82 Petugas BP4K Karawang Permohonan Narasumber untuk kegiatan penyuluhan
21 Nopember 1
150
1 2 3 4 5 6
83 Petugas UPTD-P2TP Kaltim Konsultasi Peramalan 28 Nopember 1
84 Guru SMKN 1 Jatisari Konsultasi PKL 2 Desember 1
85 Guru SMKN 1 Jatisari Mengantar surat ijin PKL 5 Desember 1
86 Petugas BBPPMBTPH Cimanggis
Pengumpulan data dan konsultasi
11 Desember 2
87 Guru SMKN 1 Banyusari Mengantar siswa magang
16 Desember 1
Jumlah 150
151
Lampiran 16. Hasil Kegiatan Model Peramalan OPT BBPOPT, TA. 2013
1. METODE PENGEMBANGAN PENGAMATAN HAMA BOLENG (Cylas
formicarius FABRICIUS) PADA UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)
Sujiono, Rina Nurdiana, Gun Gun Gunawan, Eri Budiyanto, Suwandi Irawan
Kumbang Cylas formicarius Fabricius merupakan hama utama pada ubi jalar dan dapat menyebabkan kerusaklan baik di lapangan maupun di tempat penyimpanan. Pada musim kemarau, kehilangan hasil akibat serangan hama boleng berkisar antara 10 – 80%.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui metode yang paling efektif untuk pengamatan hama Cylas formicarius. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya metode yang paling efektif dan efisien untuk pengamatan hama C. formicarius.
Kegiatan kajian pengembangan metode pengamatan hama boleng (C. formicarius) pada ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Oktober 2013, bertempat di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan kajian ini bersifat eksperimental dan dilaksanakan di lapangan. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana terdapat 5 (lima) perlakuan dengan 4 (empat) ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Parameter utama yang diamati adalah hasil penghitungan/ pencacahan jumlah kumbang C. formicarius yang tertangkap perangkap dan data mengenai intensitas serangan. Kedua data tersebut dilengkapi dengan deskripsi morfologi pada tanaman ubi jalar bergejala.
Selama satu periode pengamatan, perlakuan perangkap feromon dapat menarik kumbang C. formicarius, sedangkan perlakuan perangkap mandiri (tanpa feromon seks) tidak diperoleh hasil tangkapan kumbang C. formicarius (nihil). Rata-rata jumlah tangkapan kumbang C. formicarius tertinggi pada petak percobaan perangkap botol + feromon seks terjadi pada saat usia tanaman 17 mst yaitu mencapai 72,00 ekor, sedangkan untuk perangkap water pan + feromon seks terjadi pada saat usia tanaman 19 dan 20 mst yaitu mencapai 157,5 ekor. Perangkap feromon yang ditempatkan dekat dengan permukaan tanah (perangkap water pan) memperoleh jumlah tangkapan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan perangkap feromon yang ditempatkan diatas permukaan tanah (perangkap botol). Persentase serangan hama C. formicarius terendah berada pada petak perlakuan perangkap botol + feromon seks (A) sebesar 7,555%, sedangkan persentase tertinggi terjadi pada petak perlakuan perangkap pitfall (D) yaitu sebesar 14,184%. Hubungan antara jumlah tangkapan kumbang C. formicarius dengan intensitas serangan pada umbi ubi jalar relatif rendah. Persamaan garis regresi yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk memperkirakan intensitas serangan berdasarkan jumlah tangkapan kumbang C. formicarius yang diketahui. Hubungan antara populasi kumbang C. formicarius dengan suhu dan kelembaban relatif kuat. Dari persamaan regresi menunjukkan ada pengaruh positif (searah) antara suhu dan kelembaban dengan populasi kumbang C. formicarius. Pengamatan tanaman ubi jalar bergejala efektif dilakukan pada saat umur tanaman mencapai 10 – 11 mst karena pada saat itu keberadaan lubang kecil bekas gerekan C. formicarius lebih
152
jelas terlihat dan mudah ditemukan seiring dengan muncul dan keluarnya kumbang dari dalam umbi ubi jalar dengan cara melakukan penggalian tanah.
2. METODE PENGAMATAN HAWAR BAKTERI (Xanthomonas manihotis) PADA TANAMAN UBI KAYU DI KABUPATEN TASIKMALAYA
Dianto Momon Sumono, Idah Faridah, Surono, Aris Sutoaji Peran ubi kayu akhir-akhir ini semakin menunjukkan perkembangan yang
sangat baik, bahkan pengembangan komoditas ini sangat besar.Salah satu penyakit penting ubi kayu adalah penyakit hawar bakteri.Gejala serangan penyakit ini yaitu pada daun terdapat bercak kebasah-basahan dengan bentuk tidak teratur dan bersudut, dikelilingi oleh warna hijau tua.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui metode pengamatan hawar bakteri pada tanaman ubi kayu. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya perkembangan serangan, karakteristik pola sebaran dan metode pengamatan hawar bakteri.
Kegiatan pengamatan penyakit hawar bakteri dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, pada bulan April – Desember 2013. Lokasi pengamatan dilakukan di 3 (tiga) Kecamatan, yaitu; Manonjaya, Gunung Tanjung dan Cineam. Untuk masing-masing kecamatan ditentukan 3 (tiga) desa dan setiap desa dipilih 3 (tiga) hamparan yang dianggap mewakili luas hamparan.Masing-masing hamparan diamati 20 pohon contoh. Kegiatan pengamatan dilakukan sebanyak 13 kali, pengamatan pertama dimulai pada pertanaman ubi kayu berumur 30 hari setelah tanam (HST). Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan interval 2 (dua) mingguan. Pengamatan terhadap penyakit hawar bakteri dilakukan secara visual dengan menghitung intensitas serangan pada ketiga bagian daun (bawah, tengah dan atas). Masing-masing bagian daun dari pohon contoh (sampel pohon) diamati 3 daun, dengan jarak antar bagian daun (atas, tengah dan bawah) berselang 2 (dua) daun.
Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji DMRT pada P=0,05 bertujuan untuk menentukan bagian daun mana yang harus diamati dan analisis karakteristik serangan dengan menggunakan CA indeks.
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil uji DMRT pada P=0,05 menunjukan bahwa tidak terjadi perbedaan
yang nyata dalam pola sebaran infeksi penyakit hawar daun bakteri pada semua stadia tanaman dan bagian tanaman;
2. Pengamatan terhadap hawar bakteri pada tanaman ubi kayu di lapangan pada setiap umur tanaman dilakukan dengan teknik dan jumlah contoh yang sama, yaitu; Pengamatan dilakukan pada 3 (tiga) bagian daun untuk setiap pohon contoh/sampel pohon yaitu dengan mengamati penyakit hawar bakteri pada bagian daun atas, tengah dan bawah. Hasil uji Duncan’s pada P=0,05 menunjukan bahwa pengamatan terhadap penyakit hawar bakteri cukup dilakukan pada bagian daun tengah dengan cara mengamati 3 (tiga) daun secara acak sistimatis pada setiap sampel tanaman contoh;
3. Jumlah pohon contoh yang dibutuhkan dalam pengamatan lapang terhadap hawar bakteri di 3 (tiga) desa contoh (masing – masing tiga hamparan
153
contoh) adalah 18 (delapan belas) pohon tingkat kepercayaan 70% (D = 0,3) dan 36 pohon untuk tingkat kepercayaan 80% (D = 0,2).
3. INVENTARISASI PUSTAKA SPEKTRAL OPT UTAMA TANAMAN PADI
Rahmad Gunawan, Dewi Nirwati, Willing Bagariang, Ulfah Nuzulullia, Urip Slamet
Riyadi
Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia. Gejala hama dan penyakit penting pada padi seperti wereng batang coklat, BLB dan Tungro harus diwaspadai sejak awal agar segera dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan kerusakan berat atau sampai gagal panen. Perubahan fisiologis pada daun padi, baik dari sisi warna ataupun struktur daun dapat dideteksi atau diamati dengan melihat nilai pantulan cahaya pada permukaan daun tersebut.Untuk mengetahui perubahan tersebut digunakan informasi panjang gelombang warna daun padi dalam menganalisis suatu objek (spectral signatures).
Tujuan kajian ini adalah didapatkan pustaka spektral pada gejala serangan OPT utama tanaman padi dan mendapatkan metode pengamatan gejala serangan OPT dengan menggunakan Spektrometer. Sasaran kajian ini adalah pustaka spektral digunakan sebagai referensi dalam pengolahan citra satelit dan didapatkan metode perekaman pustaka spektral sebagai pedoman perekaman pustaka spektral.
Kegiatan ini dilaksanakan pada daerah endemis BLB, Tungro dan WBC di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat pada bulan Juli - Desember 2013. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut: Pengumpulan informasi kejadian serangan OPT, persiapan alat Spektrometer, pengambilan sampel, dan perekaman sampel pustaka spektral.
Berdasarkan hasil pengamatan maka didapatkan hasil pustaka spektral daun padi sehat dan daun padi bergejala BLB, Tungro dan WBC sebanyak 40 pustaka. Pustaka spektral daun padi tersebut dikategorikan ke dalam 4 stadia yaitu Stadia 1 ( umur < 40 hst), Stadia 2 ( umur 40-60 hst), Stadia 3 ( umur 60-90 hst) dan Stadia 4 ( umur 90 hst – panen). Pengukuran pustaka spektral dilakukan pada berbagai varietas tanaman padi. Varietas tanaman padi yang terinventarisasi pustaka spektralnya adalah 12 varietas yaitu Ciherang, IR64, Mekongga, Situ bagendit, Cisadane, Hibrida, Ketan, Towuti, IR42, Pandan wangi, Lokal, dan Muncul.
4. PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN JAGUNG Wahyudin, Wayan Murdita, Dwitya Rizqillah G, Lia Lisnawati, Yayan Kurniadi
Penggerek batang (Ostrinia furnacalis Guenee) merupakan salah satu hama utama pada tanaman jagung sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Kehilangan hasil akibat penggerek batang jagung mencapai 20-80%. Besarnya kehilangan hasil dipengaruhi oleh padat populasi larva penggerek batang jagung serta umur tanaman saat terserang. Penggerek batang jagung menyerang pada semua bagian tanaman jagung, gejala serangan penggerek batang jagung berupa lubang gorokan pada daun, batang, bunga jantan, dan atau pangkal tongkol.
154
Kegiatan ini bertujuan mendapatkan model peramalan serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim dan antar musim.Sasaran yang ingin dicapai yaitu tersedianya model peramalan serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim dan antar musim. Kegiatan ini dilaksanakan di dua desa yaitu Desa Cimangkok dan Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2013.
Metode yang digunakan adalah penentuan lokasi sebanyak 20 blok hamparan dengan ukuran 250 – 500 m2. Dalam 1 hamparan ditentukan 10 guludan, tiap guludan 10 rumpun, diambil secara sistematik.Pengamatan lapang dilakukan terhadap gejala serangan penggerek batang jagung pada fase vegetatif dan generatif.Tingkat serangan penggerek batang jagung dihitung dengan metode serangan mutlak.
Hasil analisa pola perkembangan serangan menunjukkan bahwa : 1. Serangan penggerek batang jagung terjadi pada umur 21-28 HST.
2. Serangan penggerek batang jagung tertinggi terjadi pada umur 56 HST (fase
pembungaan).
3. Model serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim,
Log Y70 = 0.6342 Log (X49+2) + 0.1376 ; R2= 0.61, N= 20, Sig= 0.0000, CL=
0.06, dimana Y70 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 70
HST (%) dan X49 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 49
HST (%).
4. Model serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim,
Log Y21 = 1,0128 * Log (X7+1)2 –1,2471* Log (X7+1) + 1,0598 ; R2= 0,63,
N= 15, Sig= 0.002, CL= 0.04, dimana Y21 adalah serangan penggerek
batang jagung pada umur 21 HST (%) dan X7 adalah populasi tangkapan
ngengat penggerek batang jagung pada umur 7 HST (ekor/trap).
5. Model seranganpenggerek batang jagung spesifik lokasi antar musim,
LogYmh = 0.8615 Log (Xmk+10) + 0.1678 (R2= 0.68, N= 18, Sig= 0.0000, CL=
0.07), danLog Ymk = 1.0641 Log (Xmh+10) - 0.0899 (R2= 0.75, N= 22, Sig=
0.0000, CL= 0.07), dimana Y adalah prakiraan serangan kumulatif luas
tambah serangan (ha), X adalah kejadian serangan kumulatif luas tambah
serangan (ha), mh adalah musim hujan, dan mk adalah musim kemarau.
5. PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN OPT UTAMA PERUSAK DAUN PADA TANAMAN KEDELAI
Suwarman, Sri Murtiati, Ita Sumirta, Nanar A. Cahyana
Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian.Salah satu faktor pembatas dalam berproduksi tanaman pangan khususnya kedelai adalah Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Untuk dapat mengendalikan serangan hama perusak daun pada pertanaman kedelai dengan baik harus disusun suatu perencanaan dengan menggunakan strategi dan teknik sesuai dengan karakteristik OPT. Dalam penyusunan perencanaan diperlukan informasi dalam bentuk prakiraan/ramalan yang akurat agar resiko yang akan terjadi akibat serangan perusak daun dapat ditekan.
155
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pola umum perkembangan populasi OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai dan mengembangkan model peramalan OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai. Sasaran dari kegiatan iniadalah diketahuinya pola umum perkembangan populasi OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai dan didapatkannya model peramalan OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Cianjur pada bulan Juni – Desember 2013. Metode dari kegiatan ini yaitupengamatan tetap dilakukan dengan mengamati pertanaman kedelai yang ditentukan secara purposif di 3 (empat) kecamatan masing-masing kecamatan sebanyak 3 (tiga) desa dan masing-masing desa diambil 5 (lima) hamparan/kebun contoh. Setiap kebun contoh diamati 3 (tiga) titik secara diagonal, setiap titik dipilih 10 (sepuluh) rumpun contoh yang ditentukan secara acak sistematik.
Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil pengamatan lapang, larva ulat grayak selama satu musim tanaman
kedelai mengalami dua generasi, generasi pertama terjadi pada umur tanaman 34 HST dan generasi ke dua pada umur tanaman 69 HST, dengan perbedaan puncak populasi selama 35 hari.
2. Populasi larva ulat penggulung daun kedelai selama satu musim tanam kedelai mengalami dua generasi, generasi pertama terjadi pada umur tanaman 27 HST dan generasi ke dua terjadi pada umur tanaman 55 HST, dengan perbedaan puncak populasi 28 hari.
3. Pendugaan intensitas serangan ulat grayak fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase generatif (5 - 11 Mst): Y = 5,106(X) + 3,526 (R2; 70)
Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst)
X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase generatif (5 - 11 Mst) 4. Pendugaan populasi ulat grayak pada fase generatif (5 - 11 Mst),
berdasarkan populasi pada fase vegetatif (1 - 4 Mst); Y = 2,2115(X) + 0,1377 (R2; 67)
Y = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase generatif (5 - 11 Mst)
X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 5. Pendugaan intensitas serangan ulat grayak pada fase generatif (5 - 11
Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 s/d 4 Mst); Y = 11,51(X) + 1,308 (R2; 61)
Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst)
X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 6. Pendugaan intensitas serangan ulat penggulung daun pada fase generatif
(5 - 11 Mst) berdasarkan populasi pada fase generatif (5 - 11 Mst): Log (Y+1) = 1,254(X+1) + 0,103 (R2; 0,61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase generative (5 -
11 Mst)
156
7. Pendugaan populasi ulat penggulung daun pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 - 4 Mst): Log (Y+1) = 1,2708 Log (X+1) + 0,0168 (R2;0,76) Y = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada generatif (5 - 11
Mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4
Mst) 8. Pendugaan intensitas serangan ulat penggulung daun pada fase generatif
(5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 - 4 Mst); Log (Y+1) = 1,715 Log (X+1) + 0,124 (R2;0,64) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4
Mst) 9. Pendugaan populasi belalang daun pada fase generatif (5 - 11 Mst)
berdasarkan populasi fase genetarif fase generatif (5 - 11 Mst): Y = 1,603(X) + 1,172 (R2; 0,61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase generatif (5 - 11 Mst)
10. Pendugaan populasi belalang daun fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 s/d 4 Mst): Y = 1,717(X) + 1,428 (R2; 0,68) Y = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase generatif (5 -11 Mst) X = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase vegetatif (1 - 4 Mst)
11. Pendugaan kehilangan hasil akibat serangan belalang daun, ulat penggulung daun dan ulat grayak pada fase generatif (11 mst): Log Y= 0,3383 + 0,8395 Log X1 + 0,0058 Log X2 + 0,1466 Log X3 (R2; 0,72) Y = Kehilangan hasil akibat serangan hama perusak daun kedelai (%) per
tanaman X1 = Intensitas serangan ulat grayak fase generatif (11 mst) (%) X2 = Intensitas serangan belalang daun fase generatif (11 mst) (%) X3 = Intensitas serangan ulat penggulung daun fase generatif (11 mst)
(%)
6. PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL PERAMALAN PENGGEREK BATANG PADI
Busyairi Latiful Ashar, Achmad Imroni, Maryono, Yoyo Kusprayogie, Atep Budiman
Salah satu hama penting dalam produksi padi adalah penggerek batang padi (PBP). Serangan PBP yang tinggi dapat mengakibatkan penurunanproduksi padi hingga puso. Intensitas serangan dapat diramalkan berdasarkan bioekologi penggerek batang padi untuk mengurangi resiko serangan hama tersebut. Kemajuan teknologi komputer menghasilkan suatu cara pendekatan yang disebut kecerdasan buatan (Artificial Inteligence Techniques). Salah satu pengembangan kecerdasan buatan diantaranya adalah simulasi model (model simulation). Simulasi model dapat dikembangkan untuk membuat simulasi peramalan PBP.
157
Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat program simulasi model peramalan penggerek batang padi.Sasaran dari kegiatan ini adalah diperoleh program simulasi model peramalan penggerek batang padi.
Metode pelaksanaan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap.Tahap pertama melakukan pengumpulan data lapang.Pengamatan dilakukan di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon.Setiap kabupaten diamati 3 (tiga) hamparan, setiap hamparan diamati 3 (petak ulangan) dan setiap petak diamati 10 (sepuluh) rumpun contoh.Lokasi pengamatan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) isolasi jarak yaitu isolasi jarak pendek (<5 km), jarak menengah (5-10 km), dan jarak jauh (>10 km).Hasil pengamatan lapang digunakan untuk memvalidasi dan mengevaluasi data hasil simulasi. Tahap kedua yaitu pembuatan progam yang dibagi dalam 6 kegiatan: 1. Menyusun database dengan query waktu pengamatan 2. Menyusun modul program; modul PBP, modul intensitas serangan, modul
pengendalian dan musuh alami, dan modul kehilangan hasil 3. Merancang user interfacemenggunakan software Corel Draw X3 4. Merancang sistem menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 5. Pengepakan program (packaging) dalam bentuk portable agar dapat
dioperasikan di komputer lain)
Program simulasi yang dikembangkan berupa softwareaplikasi portable berbasis Windows yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1 berdimensi 600x450 pixel. Spesifkasi minimal yang diperlukan yaitu: processor Pentium III 600 Mhz, kapasitas RAM 128 MB dengan sistem operasi Windows XP. Proses simulasi memerlukan input paramater yaitu tanggal pengamatan, umur tanaman, waktu awal penerbangan (HST), kepadatan ngengat (ekor/m2), Fase perkembangan (telur, instar 1-5, pupa dan imago), jumlah kelompok telur (KT/ m2), tingkat parasitasi kelompok telur (%), intensitas serangan (%) dan estimasi keefektifan pengendalian. Apabila semua inputan parameter tersebut telah diisi, selanjutnya dilakukan simulasi dengan cara meng-klik tombol simulasi. Hasil simulasi meliputiperamalan intensitas serangan, peramalanwaktu penerbangan, waktu efektif untuk pengendalian dan estimasi kehilangan hasil.
Program simulasi yang dihasilkan adalahaplikasi portable yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1. Dari hasil validasi, hasil simulasi memiliki tingkat kesalahan berdasarkan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 34,6%. Hasil analisis jarak menunjukkan, isolasi jarak dekat (<5 km) tidak ada perbedaan fase perkembangan antar hamparan.Isolasi jarak menengah (5-10 km) terdapat perbedaan satu hingga tiga fase perkembangan, sedangkan isolasi jarak jauh (>10 km) tidak mampu menggambarkan fase perkembangan antar hamparan karena terdapat overlapping generasi dan perbedaan umur pertanaman.Hasil analisis intensitas serangan berdasarkan keberadaan sumber cahaya menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan yang signifikan antara lokasi yang dekat sumber cahaya dengan lokasi yang jauh dari sumber cahaya.
158
7. OPERASIONAL PENGENDALIAN TIKUS SAWAH SKALA LUAS Yadi Kusmayadi, Ketut Suarsana, Umi Kulsum, Sawadi
Hingga saat ini hama tikus masih merupakan salah satu organisme pengganggu penting di indonesia. Berdasarkan Informasi Perkembangan Serangan OPT Padi tahun 2010, 2009 dan rerata 5 tahun, 2004-2008, serangan tikus tahun 2010 mencapai areal seluas 198.618 ha (puso 5.124 ha). Masih luasnya serangan hama tikus disebabkan upaya pengendalian yang dilakukan belum maksimal dan tidak berkesinambungan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman dalam penerapan teknologi pengendalian yang sudah tersedia.Dalam upaya pengendalian tikus, sosial ekonomi merupakan hal yang sangat penting. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada TA 2013 BBPOPT Jatisari telah melaksanakan kegiatan Operasional Pengendalian Hama Tikus Skala Luas.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan model mengendalian tikus sawah di pertanaman padi, sasarannya adalah terlaksananya kegiatan Operasional Pengendalian Tikus Sawah Skala Luas di pertanaman padi, dan diperolehnya Model Pengendalian Hama Tikus Sawah.
Kegiatan dilaksanakan pada lahan dengan waktu tanam tidak serempak di Kabupaten Klaten, Kecamatan Karang Anom, Desa Ngabeyan, Kelompok Tani Prasojo, pada areal seluas 32,2 ha. Kegagalan panen akibat serangan Tikus disebabkan oleh waktu tanam tidak serempak, sanitasi kurang baik, topografi bergelombang, banyak lahan belum diolah, sehingga dijadikan tempat persembunyian/sarang tikus, dan dikelilingi oleh sungai.Pada umumnya petani dalam melakukan upaya pengendalian dilakukan secara sendiri-sendiri, teknologi seadanya, prasarana dan sarana pengendalian sangat sederhana, kaidah pengendalian 5 Tepat belum dilaksanakan, fungsi sarana penggerak belum maksimal.Dengan demikian hasil pengendalian kurang berdampak secara positif terhadap peningkatan produksi.
Metode Pelaksanaan kegiatan dilapangan meliputi : Pemetaan Hamparan, perencanaan kegiatan di lapangan, penerapan teknologi pengendalian secara konprehensif. Penerapan teknologi pengendalian disesuaikan dengan keadaan lapang hasil pemetaan hamparan dan perencanaan, antara lain : Gropyokan dilakukan secara massal. Sanitasi lingkungan, kebersihan sawah dan lingkungan sekitar sawah penting untuk diperhatikan, agar tikus tidak bersarang.Pemerangkapandi pertanaman menggunakan metode Trap Barrier System (TBS) atau sistem tanaman perangkap, Linier Trap Barrier System (LTBS), atau perangkap bubu linier.Pengasapan beracun/fumigasi, pengumpanan beracun menggunakan rodentisida antikoagulan. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan teknologi yang telah dilaksanakan maka dilakukan evaluasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kerusakan tanaman akibat serangan Tikus tertinggi pada umur tanaman 8 sampai dengan 12 mst. Hasil tangkapan TBS dan LTBS, 425 ekor, hasil gropyokan 630 ekor, fumigasi/emposan 73 ekor dan tikus mati akibat pengumpaan beracun mencapai 1134 ekor. Total tikus tertangkap/mati 2262 ekor. Kerusakan akhir di pertanaman menunjukkan, di lokasi pengendalian hanya 2,62 % pada tanaman berumur 11-12 mst, lokasi kontrol I, 5,22 - 70,77 %, lokasi kontrol II, 14,95 - 48,17 %. Kerusakan tanaman di lokasi pengendalian lebih rendah dibandingkan lokasi kontrol 1 dan 2. Rata-rata hasil panen/produksi di lokasi pengendalian mencapai 6.027 ton/ha, kontrol I,
159
3.792,52 ton/ha, lokasi kontrol II, 0,770 ton/ha. Dengan demikian hasil panen/produksi di lokasi operasional pengendalian paling tinggi dibandingkan lokasi lainnya.
Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa upaya pengendalian tikus pada waktu tanam tidak serempak akan berhasil dengan menerapkan strategi pengendalian sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan instansi terkait yaituDinas Pertanian Provinsi, UPT-BPTPH, LPHP, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Koordinator POPT-PHP, Penyuluh dan petani., 2. Pemetaan hamparan., 3.Pertemuan perencanaan., 4.Penerapan Paket Teknologi Pengendalian di lapangan (Gropyokan, Sanitasi/kebersihan lingkungan, LTBS, TBS, Pengemposan, Pengumpanan beracun). Dari kegiatan tersebut diperoleh Model, yaitu: a). Gropyokan dilaksanakan pada awal tanam (pengolahan tanah), b). Sanitasi lingkungan dilaksanakan dari mulai awal tanam sampai dengan panen. c). Metode LTBS dilaksanakan pada daerah yang merupakan jalur lalu-lintas tikus. d). Metode TBS dilaksanakan pada pertanaman berumur 8 mst dan atau pada daerah dengan intensitas serangan tinggi. e). Pengemposan (empos gali) dilaksanakan sepanjang ada pertanaman. f). Pengumpanan beracun dilaksanakan hingga stadia tanaman bunting, menggunakan rodentisida antikoagulan.Keberhasilan pengendalian tidak ada maknanya apabila tidak disertai dengan sosialisasi.Upaya tersebut telah dilakukan oleh petani, kelompok tani, petugas, Dinas Pertanian, LPHP melalui kegiatan pertemuan, kunjungan ke lokasi kegiatan dan gelar teknologi.Pengendalian adalah kewajiban petani, teknologi pengendalian telah tersedia, untuk keberhasilan upaya pengendalian diperlukan strategi yang tepat dan mudah dilaksanakan oleh petani.Kiat keberhasilan pengendalianadalah, KOMPAK, BERSAMA-SAMA, AREAL LUAS, SKALA DAN WAKTU. Orang Bijak mengatakan “KITA BERTINDAK MENGATASI MASALAH TANPA BERFIKIR MENGAPA MASALAH ITU TERJADI”
8. EFEKTIVITAS BAKTERI Corynebacterium sp DAN EKSTRAK DAUN SIRIH UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK PELEPAH (Sarocladium oryzae Sawada) DI TINGKAT LAPANGAN Cahyadi Irwan, Ani Widarti, Suci Niscahya Bhakti, Dulhalim
Penyakit busuk pelepah pada tanaman padi(Sarocladium oryzaeSawada) merupakan salah satu penyakit yang berpotensi besar menurunkan produksi beras. Gejala serangan dan tingkat penyebaran penyakit busuk pelepah diperkirakan berpotensi meningkat dalam beberapa tahun ke depan sehingga diperlukan teknologi pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Pada Tahun 2012, Balai Besar Peramalan OPT telah melakukan kajian semi laboratorium pengendalian penyakit busuk pelepah menggunakan Corynebacterium sp dan ekstrak daun sirih sebagai kajian pendahuluan. Sampai saat ini belum ada kajian atau penelitian tingkat lapang yang membuktikan bahwa corynebacterium dan daun sirih efektif digunakan untuk menekan penyakit busuk pelepah.Kajian ini dilakukan sebagai studi awal dalam pengendalian busuk pelepah tingkat lapang mengacu pada hasil kajian Tahun 2012.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui informasi perkembangan epidemiologi penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dan mengetahui waktu aplikasi Corynebacteriumsp dan ekstrak daun sirih yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah tingkat lapang pada beberapa
160
kategori umur tanaman padi.Sasarannya adalah diketahuinya 1 (satu) informasi epidemiologi penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dan diketahuinya 1 (satu)waktu aplikasi Corynebacteriumsp dan ekstrak daun sirih yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah di tingkat lapang pada beberapa kategori umur tanaman padi.
Kajian dilaksanakan di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat pada Bulan April – September 2013.Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Banyaknya perlakuan adalah 6 (enam) perlakuan dan 1 (satu) kontrol. Adapun perlakuannya adalah perlakuan Corynebacterium C1 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, 8 dan 10 mst); Perlakuan Corynebacterium C2 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, dan 8 mst); Perlakuan Corynebacterium C3 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,dan 6 mst ); Perlakuan Daun sirih S1 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, 8 dan 10 mst); Perlakuan Daun sirih S2(perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, dan 8 mst); dan Perlakuan Daun sirih S3 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,dan 6 mst).
Hasil kajian menunjukkan bahwa Penyakit busuk pelepah mulai muncul umur tanaman 8 mst (pada kontrol). Perlakuan C1 dan S1 lebih efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dengan anjuran perlakuan perendaman benih, dan waktu aplikasi pesemaian serta pertanaman pada umur 2, 4, 6, 8, dan 10 mst. Dari hasil berat 1000 butir, agens hayati Corynebacteriumsp dan pestisida nabati ekstrak daun sirih memberikan hasil yang lebih tinggi sebesar 27,25 gr tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol ﴾24,46 gr).
9. PENGAMATAN DAN PEMETAAN PATOTIPE PENYAKIT HAWAR DAUN
BAKTERI (Xanthomonas oryzae) PADA TANAMAN PADI
Anik Kurniati, Rosalia Maryana, Nur Ikhsan Hidayat, Ade Suhendar A.
Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada padi yang disebabkan olehXanthomonas oryzaepv. oryzae merupakan salah satu penyakit yang sangat penting di negara-negara penghasil padi termasuk Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Di Indonesia kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat mencapai 70-80%. Salah satu penyebab meningkatnya serangan penyakit HDB adalah karena penanaman satu jenis varietas padi yang terus menerus tanpa adanya pergiliran varietas dan tanpa adanya pergiliran tanam dengan jenis tanaman lain. Penanaman varietas tahan yang terus menerus akan mendorong dan mempercepat timbulnya patotipe baru sebagai akibat tekanan seleksi yang sangat kuat untuk mematahkan ketahanan varietas. Setiap patotipe terdapat golongan varietas padi yang peka terhadap patotipe tersebut. Dengan diketahuinya patotipe di daerah tersebut, maka dapat diketahui varietas apa saja yang peka terhadap penyakit HDB. Maka dari itu dilaksanakan kegiatan pengamatan patotipe di daerah Subang.
161
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi patotipe penyakit hawar daun bakteri dan mengevaluasi reaksi varietas padi di Kabupaten Subang. Sasaran yang ingin dicapai yaitu mendapatkan peta sebaran patotipe penyakit hawar daun bakteri di Kabupaten Subang. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah kaca BBPOPT selama kurun waktu 8 (delapan) bulan dari mulai Bulan April sampai dengan Desember 2013 dengan daerah pengambilan sampel di Kabupaten Subang. Kajian ini dilakukan dengan metode sampling untuk pengambilan sampel dan inokulasi pathogen ke tanaman indikator. Sampel-sampel daun yang bergejala diisolasi untuk mendapatkan isolate murni dari Xanthomonas oryzae. Isolat yang diperoleh kemudian dilakukan iji hipersensitivitas untuk mengetahui apakah isolate tersebut pathogen atau bukan. Isolat yang merupakan isolate murni Xanthomonas oryzae kemudian dilakukanuji terhadap lima varietas indikator.
Dari hasil pengambilan sampel dan isolasi pathogen Xanthomonas oryzae telah berhasil di inokulasi sebanyak 62 isolat dari 24 kecamatan ke lima tanaman indikator.Data hasil identifikasi patotipe dari 62 isolat adalah 17,7 % patotipe IV, 14,5 % patotipe VIII, 9,7 % patotipe XI , 8,1 % patotipe VI, 6,5 % patotipe III, 6,5 % patotipe X, 6,5 % sebagai patotipe VII, 3,2 % patotipe IX, 3,2 % patotipe XII, 3,2 % patotipe II, 3,2 % patotipe V dan 16,1 % tidak bisa diklasifikasikan patotipe.Dominasi patotipe di Kabupaten Subang yaitu patotipe IV, VIII dan XI. Berdasarkan data distribusi patotipe di Kabupaten Subang dapat diketahui bahwa dengan lokasi dan varietas yang sama dapat menghasilkan patotipe yang berbeda, ini membuktikan tingkat virulensi dari pathogen mempengaruhi kemunculan gejala.
10. PENGARUH APLIKASI AGENS HAYATI DAN PESTISIDA NABATI TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA UTAMA PERUSAK DAUN PADA TANAMAN KEDELAI
Dadan Haryana, Berry Budhiarsa , Dedi Darmadi, Shinta Stephanie DL.
Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang sering mendapat gangguan hama serangga, mulai dari tanaman muda sampai dengan tanaman menjelang panen. Serangan hama serangga pada daun mengakibatkan proses fotosintesis menjadi terganggu dan akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas beberapa agens hayati dan pestisida nabati dalam menekan perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya efektivitas 3 (tiga) jenis pestisida nabati dan 2 (dua) jenis agens hayati terhadap perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai.
Metode yang digunakan pada Kegiatan ini adalah metode uji lapangan dengan 6 (enam) perlakuan, yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4(empat) kali. Perlakuan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :
A. Aplikasi rebusan daun mimba 75 gr/ltr + 2 gr detergen
B. Aplikasi rebusan daun mindi75 gr/ltr + 2 gr detergen
162
C. Aplikasi rebusan umbi gadung 50 gr/ltr + 2 gr detergen
D. Aplikasi Metharizium dosis 100 gr/ltr
E. Aplikasi Beauveria dosis 100gr/ltr
F. Kontrol tanpa aplikasi
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali.Hasil pengamatan kegiatan pengendalian hama utama perusak daun pada tanaman kedelai dengan menggunakan agens hayati dan pestisida nabati dianalisa dengan menggunakan analisis beda nyata DMRT pada tingkat kepercayaan 95%.
Dari data hasil pengamatan selama satu musim yang telah dianalisis maka dapat disimpulkan : 1. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai
dengan 5 (lima) hari setelah aplikasi perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara masing-masing perlakuan terhadap perkembangan jumlah daun per-rumpun tanaman kedelai.
2. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara masing-masing perlakuan terhadap perkembangan kepadatan populasi hama Belalang (Locustasp.)danKumbang Daun (Phaedonia inclusa Stal.)per-rumpun, namun menunjukkan perbedaan yang nyata bila dibandingkan perlakuan Kontrol.
3. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 9 (sembilan) hari setelah aplikasi masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan perlakuan Kontrol terhadap perkembangan Intensitas serangan hama Kumbang Daun (Phaedonia inclusa Stal.) dan masing-masing perlakuan Agens Hayati relatif tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibanding perlakuan aplikasi Pestisida Nabati.
4. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 5(lima) hari setelah aplikasi masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan perlakuan Kontrol terhadap perkembangan Intensitas serangan Belalang (Locustasp.), dan pada saat 9(sembilan) hari setelah aplikasi perlakuan Agens Hayati lebih baik dan menunjukkan perbedaan yang nyata dibanding perlakuan Pestisida Nabati.
11. EFIKASI DAN EVALUASI TINGKAT PARASITASI Trichogramma sp TERHADAP PENGGEREK BATANG PADI
Sudarti, Turyadi, Siyam
Padi (Oryza sativa L) merupakan komoditi pangan yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan sebab merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian penduduk Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perubahan menu dari non beras menjadi beras, maka kebutuhan akan beras di Negara kita juga terus meningkat. Dalam upaya peningkatan produksi beras sering ditemui beberapa hambatan.Salah satu hambatan yang selalu mengancam produksi beras adalah serangan penggerek batang padi.Hama penggerek batang padi khususnya penggerek
163
batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Salah satu alternatif pengendalian hama penggerek batang padi secara hayati yaitu dengan menggunakan parasitoid.
Kegiatan ini bertujuan mengetahui tingkat parasitasi Trichogramma sp hasil perbanyakan di laboratorium dan jarak yang efektif pelepasan Trichogramma sp. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya tingkat parasitasi Trichogramma sp hasil perbanyakan di laboratorium, tingkat parasitasi Trichogramma sp terhadap kelompok telur PBP yang ada di lapangan secara alami, jarak efektif pelepasan Trichogramma sp.
Pengambilan sampel untuk evaluasi tingkat parasitasi lapang dilakukan di 3 wilayah golongan air, masing-masing wilayah air dambil sebanyak 2 hamparan dan masing-masing hamparan diambil 25 sampel kelompok telur yang kemudian dipelihara di laboratorium sampai menetas. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah larva, dan parasitoid yang keluar dari kelompok telur.
Perlakuan uji jarak dilakukan di kebun percobaan BBPOPT dengan jarak uji 2, 4,6,8 , 10 dan 12 m dari stasiun pelepasan. Telur perangkap di pasang di 4 penjuru mata angin.Telur perangkap diambil 3 hari setelah aplikasi, kemudian dipelihara di laboratorium sampai Trichogramma hasil perangkap menetas, kemudian dihitung jumlah Trichogramma yang tertangkap telur perangkap.
Uji efikasi dilakukan di kebun percobaan dan di Patokbeusi.Pengambilan kelompok telur dilakukan pada sebelum dan 3 hari setelah aplikasi Trichogramma.Masing-masing diambil 50 sampel.Data yang diperoleh dari uji jarak dianalisis dengan analisis faktor SPSS 16.0 Data hasil uji efikasi dianalisis dengan t test.
Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata populasi tertinggi pada jarak 2 m dari stasiun pelepasan parasitoid, efektif pada jarak 4 m dari stasiun pelepasan. Tingkat parasitasi Trichogramma sp. lapang tergolong rendah baik di persemaian, vegetatif maupun generatif berkisar antara 0,33 – 6,45%. Tingkat parasitasi tertinggi di Kecamatan Blanakan pada fase vegetatif yaitu 7,10%. Hasil identifikasi spesies Trichogramma yang ditemukan pada lokasi kajian dominan adalah Trichogramma japonicum, kecuali di Pabuaran adalah Trichogramma chilotrae. Hasil uji efikasi Trichogramma sp. menunjukkan perbedaan nyata sebelum dan sesudah pelepasan Trichogramma sp. Rata-rata sebelum pelepasan adalah 1,06% dan sesudah pelepasan adalah 6,36%.
12. PENGARUH UMUR TANAMAN, LAMANYA MASA AKUISISI, DAN INOKULASI Aphis glycinesMATSUMURA TERHADAP KEMUNCULAN GEJALA MOZAIK VIRUS PADA TANAMAN KEDELAI
Anton Yustiano, Retno Ayu P., Tri Murniningtyas PL.
Salah satu OPT utama pada kedelai adalah SMV (Soybean Mozaik Virus). Penularan virus melalui vektor yaitu Aphis glycines Matsumura. Gejala tanaman kedelai yang terinfeksi virus SMV yaitu berupa vein clearing yang kemudian berkembang menjadi warna kuning pada daun, tanaman kerdil, Terdapat bercak pada benih, dan ukuran benih lebih kecil dibandingkan benih
164
yang sehat (Susilowati, 2009). Informasi mengenai bioekologi dan epidemiologi SMV dan Aphis glycines Matsumura masih terbatas.Untuk mengantisipasi gangguan penyakit SMV secara dini dipandang perlu untuk mengoptimalkan kegiatan Pengembangan Pengendalian Penyakit SMV.
Tujuan dari kajian ini adalah mengembangkan teknologi pengendalian SMV (Soybean Mozaic Virus) pada tanaman kedelai. Sasaran dari kajian ini adalah : (1) Terlaksananya 1 (satu) jenis pengembangan teknologi pengendalian SMV pada tanaman kedelai. (2) Diketahuinya 1 (satu) jenis pengendalian yang efektif untuk mengendalikan SMV pada tanaman kedelai.
Kegiatan dilaksanakan di rumah kaca BBPOPT selama kurun waktu 4 (empat) bulan dari mulai Bulan Agustus sampai dengan Nopember 2013.Kajian ini terdiri dari 3 percobaan yaitu; (1) Pengaruh Umur Tanaman terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.(2) Pengaruh Lama Waktu Akuisisi terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.(3) Pengaruh Lama Waktu Inokulasi terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.Percobaan mengunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan tiap perlakuannya. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pada perlakuan umur tanaman 10 dan 20 hstmemunculkan gejala mozaik virus terbanyak.Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang. Perlakuan lama waktu akuisisi45 dan 60 menit memunculkan gejala mozaik virus terbanyak.Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang. Perlakuan lama waktu inokulasi45 dan 60 menit memunculkan gejala mozaik virus terbanyak. Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang.