baru

30
ULKUS PEPTIKUM PADA DEWASA dr. Saptino Miro, SpPD

description

dd

Transcript of baru

  • ULKUS PEPTIKUM PADA DEWASA

    dr. Saptino Miro, SpPD

  • DEFINISI

    TERMINOLOGI

    Ulkus Peptikum (UP)/ peptic ulcer :

    tdr dr: Ulkus lambung (gastric ulcer/tukak lambung)

    dan

    ulkus duodenum(duodenal ulcer/tukak duodenum)

    Ulkus peptikum (UP) Secara anatomis, kerusakan atau hilangnya jaringan mukosa,

    submukosa sampai lapisan otot dari SCBA

    Secara klinis, hilangnya epitel superfisial atau lapisan lebih dalam dgn diameter > 5 mm yang dapat diamati secara endoskopis atau radiologis

    2

  • 3

    Definisi

    Tukak atau ulkus di mukosa lambung dan duodenum ok ketidakseimbangan fc defensif dan fc agresif.

    patogenesis : fc agresif > fc defensif

    Faktor defensif :

    lapisan mukosa, sekresi bikarbonat oleh sel epitel, aliran darah adekuat, regenerasi sel cepat, prostaglandin

    Faktor agresif:

    Asam lambung, pepsin,HP,stress, rokok, zat kimia/iritan, obat2 OAINS (asetosal dll), Kortikosteroid (prednison dll)

  • Lokasi UP >> bulbus duodenalis (90%) dan kurvatura minor gaster, dapat terjadi di esofagus, jejunum, pilorus

    UP menjadi ancaman besar bagi penduduk dunia dgn tinggi morbiditas dan mortalitas

    Prevalensi UP pada 11-20%, 8-11%

    Menyebabkan ganguan kesehatan dan ekonomi

    4

  • Patogenesis UP

    Ketidak seimbangan antara faktor agresif (yg merusak mukosa) dgn faktor defensif (yg

    memelihara keutuhan mukosa) gaster dan

    duodenum

    1910, Karel Schwarz

    No acid peptic activity, no ulcer

    Pemahaman UP banyak berubah dgn penemuan Campylobacter pyloridis (H. pylori,1989) tahun 1982 oleh Warren dan Marshall.

    Penyakit akibat asam ke penyakit menular (Acid H.pylori disease)

    5

  • Jatuhnya dogma asam menyebabkan perobahan prinsip terapi

    Terapi supresi asam yang diikuti intervensi bedah (subtotal reseksi gaster, vagotomi), diganti rejimen eradikasi infeksi H pylori

    Selain itu, OAINS dan aspirin dosis rendah juga penyebab penting terjadinya UP dan komplikasinya

    Banyaknya faktor yang berperan

    penyakit multifaktor

    6

  • EPIDEMIOLOGI DAN KLASIFIKASI ULKUS PEPTIKUM

    Epidemiologi Semua kelompok umur, tu > 45 thn

    Prevalensi 2 - 4%

    Negara Barat, dr radiologi dan otopsi, sekitar 10% mengalami UP

    UP bertanggung jawab atas 7.500 kematian per tahun dan 400.000 kecacatan di Amerika

    Inggris 6 - 20% org berumur >55 tahun ke atas pernah mengalami UP

    Indonesia relatif rendah, prevalensi 6 15%, laki-laki > wanita (3-4 : 1)

    7

  • Klasifikasi Ulkus Peptikum

    Berdasarkan waktu timbulnya

    Akut

    Kronis

    Berdasarkan letak ulkus

    Esofagus, (jarang)

    Gaster

    Duodenum

    Jejunum. (jarang)

    8

  • Ulkus akut dan ulkus kronis pada ulkus peptikum

    9

    Price, Sylvia Anderson, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit . Ed.6: Jakarta : EGC, 2005

  • Berdasarkan bentuk dan besarnya ulkus

    Bentuk bulat

    Bentuk garis

    Bentuk ganda (multiple ulcer).

    Berdasarkan dalamnya ulkus

    I. Mukosa

    II. Sub mukosa

    III. Muskularis

    IV. Serosa

    10

  • ETIOPATOGENESIS ULKUS PEPTIKUM

    Etiologi Ulkus Peptikum

    Multifaktorial

    11

  • Positive for Helicobacter pylori infection Drug (ie, non-steroidal anti-in ammatory drug [NSAID])-induced H pylori and NSAIDs positive H pylori and NSAIDs negative Acid hypersecretory state (ie, Zollinger-Ellison syndrome) Anastomosis ulcer after subtotal gastric resection Tumours (ie, cancer, lymphoma) Rare specic causes Crohns disease of the stomach or duodenum Eosinophilic gastroduodenitis Systemic mastocytosis Radiation damage Viral infections (eg, cytomegalovirus or herpes simplex infection, in particular in immunocompromised patients) Colonisation of stomach with H heilmanii Severe systemic disease Cameron ulcer (gastric ulcer where a hiatus hernia passes through the diaphragmatic hiatus) True idiopathic ulcer

    12

    Etiologi ulkus peptik

    Malfertheiner P, Chan F, McColl K. Peptic ulcer disease. Lancet 2009

  • Patogenesis Ulkus Peptikum

    Shay and Sun tahun 1974

    balance theory

    Sec. fisiologis terdapat keseimbangan faktor agresif dan defensif

    (-)

    Terbentuk UP

    13

  • Kesimbangan faktor agresif dan faktor defensif

    14

    Manan C. Gastropati obat anti inflamasi non steroid dalam dyspepsia sains dan aplikasi klinik. FKUI Jakarta 2002

  • Epitel gastroduodenal mengalami iritasi oleh 2 faktor agresif :

    Perusak endogen (HCI, pepsinogen/pepsin dan garam empedu);

    Perusak eksogen (Bakteri helicobacter pylori, obat-obatan seperti obat anti inflamasi non steroid (OAINS), kebiasaan merokok dan alkohol)

    Sistem pertahanan mukosa gastroduodenal (defensive) terdiri dari 3 faktor pertahanan

    Pre-epitel

    Epitel

    Post epitel/sub epitel.

    15

  • Komponen yang terlibat dalam pertahanan dan perbaikan mukosa Gastroduodenal

    16

    Tarigan P. Tukak gaster. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi V. Balai Penerbit FKUI, 2009

  • Faktor Agresif Asam dan Pepsin

    Karel Schwarz (1910) membuat dictum No acid peptic activity, no ulcer

    Sel parietal/oxyntic mengeluaran asam lambung HCl, sel peptikum/zimogen mengeluarkan pepsinogen oleh Hcl dirubah jadi pepsin

    HCl dan pepsin adalah faktor agresif tu pepsin dengan PH < 4 (sanggat agresif terhadap mukosa gaster).

    Defek barier mukosa dan terjadi difusi balik ion H+

    Histamin terangsang mengeluarkan asam lambung, timbul dilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler, kerusakan mukosa gaster, gastritis dan ulkus gaster

    17

  • Patogenesis Ulkus duodenum berbeda dgn ulkus gaster

    Ulkus duodenum asam lambung memegang peranan dan peningkatan HCl pada keadaan basal dan pada stimulasi atau setelah makan

    Ulkus gaster mekanisme pertahanan mukosa lebih penting (faktor defensif); antara lain gangguan motilitas gaster yang menyebabkan refluks empedu dari duodenum ke gaster, perlambatan pengosongan gaster

    18

  • Helycobacter Pylori (Hp) Warren and Marshall 1983 mengemukakan No

    Hp no ulcer

    H.pylori kuman patogen gram negatif berbentuk batang/spiral, mikroaerofilik berflagela hidup pada permukaan empitel, mengandung urease, hidup diantrum, migrasi ke proksimal gaster dapat berubah menjadi kokoid suatu bentuk dorman bakteri

    Studi epidemiologi menunjukkan hubungan sangat kuat antara infeksi H.pylori dgn U.gaster dan U.duodenum

    19

  • Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) Patogenesis terjadinya kerusakan mukosa terutama akibat efek

    toksik/iritasi langsung

    OAINS/ASA juga menghambat kerja dari enzim siklooksigenase (COX) pada asam arakidonat sehingga rnenekan produksi prostaglandin

    Kerusakan mukosa akibat hambatan prostaglandin melalui 4 tahap:

    Menurunnya sekresi mukus dan bikarbonat

    Terganggunya sekresi asam dan proliferasi sel-sel mukosa,

    Berkurangnya aliran darah mukosa

    Kerusakan mikrovaskuler

    20

  • Faktor Defensif

    Pembentukan dan Sekresi Mukus Fungsi mukus sebagai proteksi mukosa :

    Pelicin yang menghambat kerusakan mekanis (cairan dan benda keras).

    Barier terhadap asam.

    Barier terhadap enzim proteolitik (pepsin).

    Pertahanan terhadap organisme patogen.

    21

  • Sekresi Bikarbonat Kelenjar gaster mensekresikan biknat 24 mMol

    Menetralisir keasaman di sekitar lapisan sel epitel

    Aliran Darah Mukosa Mempertahankan mukosa gaster melalui oksigenasi jaringan dan

    sumber energi

    Membuang atau sebagai bufer difusi kembali dari asam.

    22

  • Regenerasi Epitel

    penggantian sel epitel mukosa kurang dari 48 jam

    Kerusakan sedikit mukosa (gastritis/duodenitis) diperbaiki dengan mempercepat penggantian sel-sel yang rusak

    23

  • Peranan Prostaglandin Selain sitoprotektif, PGE mempunyai efek

    menghambat sekresi gaster

    Mekanisme kerja prostaglandin pada mukosa gaster: Menghambat produksi asam lambung

    Peningkatan faktor defensif mukosa melalui mekanisme sitoproteksi, Prostaglandin merangsang mukus, fosfolipid dan sekresi bikarbonat, peningkatan aliran darah mukosa, mengurangi difusi kembali ion H dan merangsang proses pengantian epitel mukosa

    24

  • Klinis & Diagnosis

    Anamnesa: Nyeri ulu hati dipengaruhi makanan (ulkus lambung me stlh

    makan, ulkus duodeni me setlh makan dan me 1,5-3 jam setlh mkn, & night pain) , sindrom dispepsia, anoreksia, BB turun

    Pemeriksaan Fisik : Nyeri tekan ulu hati/epigastrium, pain pointing Diagnosis : Endoskopi : lesi ulkus , perdarahan X-foto dgn Barium Meal : niche mukosa Pemeriksaan Kuman Helikobakter pylori: Tes Serologi, CLO(campylobacter like organism),

    UBT(urease breath test), biakan

    25

  • Diagnosis :

    Endoskopi : lesi ulkus , perdarahan

    X-foto dgn Barium Meal : niche mukosa

    Pemeriksaan Kuman Helikobakter pylori:

    Tes Serologi, CLO(campylobacter like organism), UBT(urease breath test), biakan

    26

  • ALAT ENDOSCOPY

    27

  • 28

  • Terapi

    Diet : sama dgn gastritis, bila perdarahan, dipuasakan

    Obat-obatan : Sama dengan gastritis tapi ditambah

    Antibiotik (eradikasi HP) bila terbukti test serologi HP (+)

    Terapi tripel 1-2 minggu: PPI 2x1, amoxicilin(AMO) 2x1gr,

    claritromisin(CLA)2x500mg atau PPI, MET,CLA atau PPI,AMO, MET

    29

  • KOMPLIKASI :

    perdarahan, perforasi, obstruksi, Ca gaster

    Obat Komplikasi :

    Perdarahan : puasa, anti perdarahan, transfusi

    Pembedahan bila tjd perforasi

    30