Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

download Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

of 12

Transcript of Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    1/12

    PENDAHULUAN

    Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar, sangat kompleks, elastis dan

    sensitif, berfariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada kondisi

    tubuh. Fungsi utama kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh,

    pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D, dan keratinisasi.

    Pada pembelajaran Problem Based Learning (PBL) blok 15 ini membahas tentang

    cacar air. Cacar air merupakan infeksi sangat menular yang disebabkan oleh virus varisela

    zoster. Cacar air dijangkiti melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan

    dalam lepuh cacar air. Penyakit ini biasanya tidak parah dan hanya singkat di kalangan anak

    sehat; adakalanya cacar air akan menjadi penyakit yang lebih parah, misalnya infeksi bakteri

    pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak. Orang

    dewasa yang menderita infeksi cacar air pada umumnya mengalami gejala yang lebih parah.

    Cacar air mungkin menimbulkan risiko terhadap bayi dalam kandungan jika terjangkit

    sewaktu hamil.

    Cacar air dapat menyebabkan penyakit parah, pada tiap golongan usia. Waktu

    inkubasi untuk cacar air adalah 10 sampai 21 hari, diikuti dengan ruam berbintik merah pada

    mulanya, yang kemudian menjadi lepuh dalam waktu beberapa jam. Bintik-bintik ini

    biasanya timbul di badan, muka dan bagian tubuh yang lain. Banyak orang yang menderita

    infeksi cacar air mengalami demam dan merasa kurang sehat dan mungkin merasa gatal

    sekali.

    Siapa pun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit. Siapa pun yang

    pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75% dari

    masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun.

    1 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    2/12

    ISI

    Bercak kemerahan berubah menjadivesikel sentrifugal

    ETIOLOGI : VARICELLA ZOOSTER

    Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum

    ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak

    di bawah sepuluh tahun dan lebih dari 90% orang telah

    mengalami cacar air pada saat mereka berusia 15 tahun.

    Insidens penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia 5 9 tahun.

    Cacar air terjadi akibat infeksi primer (pertama kali) Varicella

    Zoster Virus (VZV). Karena disebabkan virus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya.

    namun setelah sembuh, VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di

    bagian saraf tertentu dan nantinya dapat terakivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar

    ular atau shingles). Komplikasinya termasuk jangkitan kuman bakteria sekunder, jangkitan

    paru-paru dan kadangkala radang otak (viral encephalitis). Herpes zoster ini umumnya terjadi

    pada usia di atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali. Orang dewasa

    yang mendapat jangkitan biasanya lebih serius dengan gejala yang lebih buruk.

    Penyebaran dari virus dapat terjadi secara langsung dari orang ke orang melalui lesi

    yang ada, melalui udara (airborne droplets) atau melalui plasenta. Penularan ini dapat

    dimulai pada saat 24-49 jam sebelum timbulnya rash dan sampai terbentuknya vesicle,

    biasanya 37 hari.

    PATOFISIOLOGIS

    Cacar air biasanya didapat dari udara yang tercemar (terinfeksi oleh virus) yang

    berasal dari saluran napas seorang penderita cacar air. Lompatan ini bisa didapatkan dari

    penderita yang bersin, batuk, berbicara, meniup, dan mekanisme lainnya yang

    memungkinkan seseorang melemparkan butiran cairan mikroskopikatau droplets dari saluran

    napasnya. Dalam radius tertentu droplet ini dapat terhirup oleh orang lain yang sehat,

    sehingga tertularlah dia. Ini adalah salah satu penjelasan mengapa cacar air banyak menular

    2 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    3/12

    di sekolah. Penularan melalui metode kontak langsung dengan penderita juga dapat terjadi,

    namun penularan melalui mekanisme droplet dapat terjadi jauh lebih cepat.

    Ketika terhirup, droplet berisi virus akan menempel pada selaput lendir saluran napas

    orang yang sehat. Setelah menempel pada dinding selaput lendir host yang baru, virus akan

    meng-inject DNA dalam kandungannya. Bentuk VZV (varicella zooster virus) kira-kira

    seperti bola berduri, sehingga bentuk tersebut memudahkan pekerjaannya menulari orang

    sehat. Setelah itu virus akan memulai proliferasi di kelenjar limfatik regional terdekat dari

    tempat infeksinya. Proses proliferasi adalah bagian penting dari infeksi virus, yang artinya

    berkembang biak, memperbanyak diri, memperkuat, dan memperbesar. Proses ini terjadi 2-4

    hari setelah infeksi awal, yang diikuti oleh proses selanjutnya, yaitu keluar dari kelenjar

    limfa, menuju ke pembuluh darah dalam jumlah yang besar dan mengalir dalam darah ke

    seluruh tubuh. Proses ini disebut viremia, terjadi hanya 4 - 6 hari setelah infeksinya. Pada

    cacar air, viremia terjadi 2 kali. Pada viremia pertama virus menyebar ke seluruh tubuh

    melalui derasnya aliran darah dalam pembuluh nadi kita. Aliran tersebut ada yang menuju

    otak, hati, paru, ginjal, usus, kulit, dan organ-organ lainnya. Hal ini dimanfaatkan oleh virus

    ini untuk melakukan proliferasi kedua kalinya, dan kali ini tidak hanya di kelenjar limfatik

    regional saja, melainkan juga di organ-organ dalam tubuh yang dilalui aliran darah. Pada fase

    serangan kedua ini virus tidak lagi tertahan oleh sistem pertahanan regional yang disebutsistem limfatik, dan lolos ke seluruh tubuh, memasuki setiap celah yang dapat dimasukinya,

    memperbanyak diri di sana. Pada fase ini, timbul demam pada penderitanya, disertai

    munculnya gelembung kecil-kecil berisi cairan di kulit penderita.

    Kecuali seseorang menderita gangguan sistem imun seperti AIDS dan lainnya, sistem

    imunitas tubuh tentu saja tidak akan tinggal diam dan membiarkan ada serangan besar-

    besaran dalam tubuh. Sistem pertahanan selanjutnya dalam tubuh kita adalah Cell-mediated

    Immune Response dan Immunoglobulin (Ig), yang terdiri dari IgG, IgM, dan IgA. Cell-

    mediated Immune Response berfungsi membatasi jangkauan dan durasi serangan primer

    virus ini, sementara Immunoglobulin akan mencatat tingkah si virus dan membukukannya

    dalam memori seumur hidup. Ini adalah alasan mengapa hampir semua penyakit virus disebut

    sebagai self-limiting disease atau dapat sembuh dengan sendirinya.

    Setelah dilawan oleh pasukan imunitas tubuh, virus ini kemudian mundur teratur,

    namun tidak mati. Virus ini menjadi laten dan bersembunyi seumur hidup dalam tubuh dan

    bisa teraktivasi kembali. Virus ini dapat mengalami reaktivasi kembali dalam bentuk lain

    3 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    4/12

    yaitu Herpes Zooster. Ini sebabnya virus tersebut diberi nama Varicella - Zooster Virus.

    Sesuai dengan tingkat daya tahan tubuh, virus ini dapat menjadi bahaya laten yang dapat

    menyerang kembali di kemudian hari, dengan catatan daya tahan tubuh saat sedang turun.

    Berbeda dengan serangan pertamanya, virus ini tidak memunculkan gelembung-gelembung

    pada kulit pada serangan-serangan berikutnya. Sebagai catatan, ini adalah hal yang terjadi

    ANAMNESIS

    Anamnesis adalah wawancara antara dokter dengan pasien dan atau keluarganya guna

    memperoleh datadata pasien yang diperlukan untuk proses pengobatannya. Salah satu

    masalah yang dialami oleh para dokter adalah sulitnya memperoleh riwayat penyakit dengan

    baik. Hal ini disebabkan karena pasien seringkali sudah beradaptasi dengan masalah atau

    penyakit yang dialami. Pada kondisi tersebut pada umumnya pasien beradaptasi dengan

    penyakitnya malalui mekanisme penyangkalan, pengabaian, atau adaptif.

    a. Identitas.

    Data identitas sangat penting untuk membantu dokter dalam memberikan penanganan

    kepada pasien. Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan usia, pekerjaan,

    keturunan, lingkungan tempat tinggal dan lain lain.

    b. Sumber data.

    Dapat didapatkan dari pasien sendiri (auto anamnese) maupun dari keluarga/orang yagn

    mengantar pasien (allo anamnese). Data dari pasien sendiri dapat menyangkut keluhan

    keluhan yang dialaminya, seperti gatal-gatal, nyeri, adanya benjolan yang tak kunjung

    sembuh dan lain sebagainya.

    c. Keluhan utama.

    Merupakan keluhan yang dirasakan pasien yang menjadi alasan ia datang ke dokter.

    Penting sekali bagi dokter untuk mendengarkan secara aktif apa yang diungkapkan

    pasien, menelusurinya sehingga didapatkan data yang akurat mengenai masalah utama

    pasien. Data hendaknya dirangkum secara jelas menyangkut kronologis yagn mencakup

    awitan masalah, keadaan di mana hal tersebut terjadi, manifestasinya, serta semua

    pengobatannya. Gejala gejala penting harus digambarkan dengan jelas letak, kualitas,

    kuantitas atau keparahan, factor factor yang memperberat atau mengurangi.

    d. Keluhan tambahan.

    4 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    5/12

    Keluhan yang menyertai keluhan utama. Setiap perubahan dan masalah/gangguan

    kesehatan yagn dialami oleh usia lanjut akan disertai gejala gejala yagn khas.

    e. Riwayat keluarga, psikososial, orang orang terdekat.

    f. Status kesehatan terakhir, penggunaan obat - obatan

    tradisional, obat obat tanpa resep, suplemen / vitamin.

    g. Ada atau tidak alergi,

    Baik terhadap makanan maupun obat obat tertentu

    h. Penggunaan obat untuk penyakit yang dideritanya maupun untuk

    penyakit lain

    PEMERIKSAAN

    FISIK

    Pada hari 1 hingga hari ke 3 : nyeri perut, sakit kepala, anoreksia, batuk dan coryza,

    sakit tenggorokan, perasaan lemah (malaise) Kadang-kadang terdapat kelainan scarlatinaform

    atau morbiliform

    Erupsi (rash):

    Pada anak yang sehat terdapat sekitar

    250-500 lesi. Dimulai dengan gejala-gejala

    sistemik ringan diikuti dengan munculnya

    makula-makula merah (seperti embun di atas

    mahkota mawar merah) yang kemudian dengan

    cepat berubah menjadi vesikel kecil dengan tepi

    yang eritema, berisi cairan jernih, tidak

    memperlihatkan cekungan di tengah

    (unumbilicated). Kemudian menjadi pustula, dan

    terakhir menjadi krusta. Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam 24 jam. Biasanya vesikel

    menjadi kering sebelum isinya menjadi keruh. Dalam 3-4 hari erupsi tersebar. Ruam pada

    umumnya muncul di kepala dan telinga, kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah,

    leher, badan dan ekstremitas. Erupsi ini disertai perasaan gatal. Pada suatu saat terdapat

    bermacam-macam stadium erupsi; ini merupakan tanda khas penyakit varisela. Vesikel tidak

    hanya terdapat di kulit melainkan juga di selaput lendir mulut, dan beberapa terlihat di

    orofaring.

    5 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    6/12

    Konvalescen:

    Lesi biasanya pecah membentuk krusta setelah 6 hari (2-12 hari) dan sembuh

    sempurna dalam 16 hari (7-34 hari). Erupsi yang berkepanjangan atau lamanya pembentukan

    krusta dan penyembuhan dapat terjadi pada imunitas seluler yang tidak cocok.

    PENUNJANG

    Laboratorium

    Pemeriksaan laboratorium tidak dibutuhkan untuk diagnosis karena varisela dapat

    terlihat dari gejala klinis. Kebanyakan pada anak-anak dengan varisela terjadi leukopeni pada

    3 hari pertama, kemudian diikuti dengan leukositosis. Leukositosis mengindikasikan adanya

    infeksi bakteri sekunder, tetapi tidak selalu. Kebanyakan pada anak-anak dengan infeksi

    bakteri sekunder tidak terjadi leukositosis.

    Pemeriksaan serologi

    Pemeriksaan serologi digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi yang lalu untuk

    menentukan status kerentanan pasien. Hal ini berguna untuk menentukan terapi pencegahan

    pada dewasa yang terekspos dengan varisela. Identifikasi virus varisela zoster secara cepat

    diindikasikan pada kasus yang parah atau penyakit belum jelas yang membutuhkan

    pengobatan antiviral dengan cepat. Metode yang paling spesifik yang digunakan adalah

    Indirect Fluorescent Antibody (IFA), Fluorescent Antibody to Membrane Antigen (FAMA),

    Neutralization Test (NT), dan Radioimmunoassay (RIA). Tes serologis tidak diperlukan pada

    anak, karena infeksi pertama memberikan imunitas yang pasti pada anak.

    Radiologi

    Foto toraks : Anak-anak dengan suhu yang tinggi dan gangguan respirasi seharusnya

    dilakukan foto toraks untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan adanya pneumonia.

    DIAGNOSIS: DD

    Beberapa penyakit mempunyai ruam yang sama dengan varisela antara lain (William, 2002;

    Mehta, 2006):

    6 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    7/12

    Small pox/ cacar (ruam terkonsentrasi pada ekstremitas dan muncul pada fase yang

    sama)

    Infeksi coxsackie virus (lebih sedikit ruam dan tidak menyebabkan krusta)

    Impetigo (lebih sedikit ruam, tidak ada vesikel klasik, pewarnaan gram positif,

    respon terhadap agen antimikroba, lesi perioral atau periferal)

    Papular urtikaria (riwayat gigitan serangga, ruam nonvesikuler)

    Skabies (tidak ada vesikel yang khas)

    Parapsoaris (jarang terjadi pada anak di bawah 10 tahun, kronik atau rekuren, sering

    terdapat riwayat varisella sebelumnya)

    Ricketsialpox (bekas gigitan kutu, ruam yang lebih kecil, tidak berkrusta)

    Dermatitis herpetiformis (urtikaria kronis, pigmentasi residual)

    Dermatitis kontak

    Infeksi enterovirus

    Infeksi Herpes Simplex Virus

    PENATALAKSANAAN

    TERAPI

    Medika Mentosa

    UIE K-Liquid Chlorophyll

    Dosis : 1-3 x 1 sloki dicampur dengan 1 gelas air (250 cc), diminum setengah jam

    sebelum makan. Meningkatkan kadar oksigen darah agar mengurangi demam dan

    menormalkan suhu tubuh.

    K-AyuDerme

    7 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    8/12

    Dosis : 2-3 x 2 kapsul sehari. Untuk perbaikan struktur kulit dan dapat

    dikombinasikan dengan penggunaan produk K-AyuLite 2-3 x 2 kapsul sehari sesudah

    makan. Untuk meningkatkan stamina dan menguatkan kerja liver dalam detoksifikasi

    kuman/virus.

    Propolis Platinum

    Dosis : dikonsumsi 2-3 x 5 tetes sehari untuk mematikan kuman atau virus yang

    menyebabkan infeksi cacar.

    Luka bekas cacar oleskan dengan Gamat Vitagel sesering mungkin agar tidak

    berbekas.

    Catatan :

    Sebaiknya penderita cacar air menolak saja kalau diberikan pengobatan simtomatis

    seperti aspirin dan jenis salisilat karena hanya efektif untuk jangka pendek dan

    dikhawatirkan malah menimbulkan komplikasi sindrom Reye.

    antivirus tak berlaku jika infeksi sudah berjalan lebih dari tiga hari. Karena, virus

    varicella zoster terlanjur berkembang-biak.

    setiap obat memiliki efek samping dan kontra indikasi. penderita asma, gangguan

    jantung, ibu hamil dan menyusui, gagal ginjal dan orang2 yang beresiko dengan obat

    tertentu sebaiknya menghubungi dokter

    Non Medika Mentosa

    Begitu ditemukan gejala pertama, penderita hendaknya diisolasi selama 5--6

    hari dan diteruskan hingga terjadi proses pengeringan. Jadi anak untuk

    sementara dianjurkan tidak ke sekolah sampai lesi mengering dan mengelupas.

    Saat terjadi proses pengeringan inilah cacar air dengan mudah menular pada

    orang lain. Untuk mencegah penularan. terutama pada bayi atau wanita hamil

    yang belum pernah terinfeksi, jauhkan mereka dari penderita paling tidak

    selama 21--28 hari.

    8 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    9/12

    Lebih baik jika perawatan anak dilakukan oleh orang yang sudah pernah

    terjangkit cacar. Karena biasanya orang yang sudah pernah terkena penyakit

    ini akan kebal.

    Untuk anggota keluarga yang belum terkena cacar, sebaiknya jangan terlalu

    dekat dengan anak, agar tidak menghirup nafasnya.

    Pisahkan barang-barang yang digunakan, seperti baju, handuk, peralatan

    makan, dan lain-lain. Bersihkan peralatan tersebut secara terpisah. Tempatkan

    pula anak dalam tempat tidur terpisah, dan ganti seprai setiap hari.

    Jaga kualitas dan kuantitas makanan anak. Berikan makanan yang

    mengandung banyak zat yang diperlukan tubuh.

    Istirahat yang cukup. Jangan biarkan anak keluar bermain sementara bintil

    cacar masih terus tumbuh.

    Minta kepada anak untuk tidak menggaruk bintil yang gatal. Potong kukunya

    atau pakaikan sarung tangan untuk mengurangi akibat garukan. Cairan yang

    terdapat di dalam bintil bersifat menular. Jika terjadi infeksi luka, makapenyembuhannya akan lebih sulit. Juga meninggalkan bekas (kropeng).

    Mandikan anak dengan antiseptik,dan gunakan baju yang berbeda setiap hari.

    Perhatikan kondisi dan suhu tubuh anak setiap hari. Bila perlu, berikan anak

    obat untuk meredakan demam yang dideritanya

    Waspada akan keadaan darurat. Segeralah ke dokter bila bintil / vesikel

    terinfeksi kuman. Misalnya berwarna merah, bengkak, dan bernanah. Jika

    anak menderita demam tinggi, sakit kepala, muntah, gatal yang tidak hilang-

    hilang, saat bintil-bintil telah menyebar ke seluruh tubuh dan keadaan anak

    sudah membaik.

    Dengan perawatan yang tepat dan memperhatikan higiene memberikan hasil yang

    baik dan jaringan parut yang timbul bisa diminimalkan.

    PENCEGAHAN

    9 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    10/12

    Vaksinasi

    Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 9 dari 10 orang.

    Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat

    ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya

    berlangsung beberapa hari. Vaksinasi diberikan pada kelompok-kelompok berikut:

    Anak dengan usia antara 12 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus

    mendapatkan satu dosis vaksinasi

    Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami

    cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi

    Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di

    lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah,

    penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer

    Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam

    keadaan hamil

    Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan

    anak-anak

    Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air

    Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG)

    VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya

    pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:

    Orang dengan sistem kekebalan yang rendah

    Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air

    sebelumnya

    10 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    11/12

    Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau

    berat lahirnya kurang dari 1000 g

    Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar

    air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan

    Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika

    diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.

    PROGNOSIS

    Anak-anak sehat dengan varisela mempunyai prognosa baik. Sedangkan anak-anak

    yang imunocompremise mempunyai resiko yang lebih besar untuk menjadi parah dan

    meninggal. Angka mortalitas pada varisela neonatus mencapai 30%. Episode ulangan varisela

    jarang terjadi oleh karena imunitasnya yang bertahan seumur hidup. Dengan perawatan yang

    teliti dan memperhatikan higiene member prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul

    sangat sedikit.

    11 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9

  • 7/28/2019 Bercak Kemerahan Berubah Menjadi Vesikel Sentrifugal

    12/12

    Bab III

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Varisela masih sering dijumpai. Diagnosa varisela tidaklah sukar, cukup dengan

    riwayat perjalanan penyakit dan gambaran klinis yang khas. Komplikasi jarang terjadi dan

    pengobatan dengan acyclovir memberikan hasil yang baik. Vaksinasi merupakan cara

    pencegahan yang baik, terutama pada anak dengan resiko tinggi.

    12 | P a g e R i s k a U l i 1 0 2 0 0 7 0 9 9