Berita Kedaulatan Rakyat 05

download Berita Kedaulatan Rakyat 05

of 1

Transcript of Berita Kedaulatan Rakyat 05

  • 7/24/2019 Berita Kedaulatan Rakyat 05

    1/1

    KEDAULATAN RAKYAT

    HALAMAN 5KULONPROGORABU WAGE, 29 JULI 2015( 13 SAWAL 1948 )

    KOKAP(KR) - Sampai hari ke-

    dua masuk sekolah tahun pelajaran

    2015/206, sebanyak 41 SD negeri

    dan swasta di wilayah Kecamatan

    Kokap, kekurangan peserta didikkelas 1. Jumlah peserta didik kelas

    1 sekitar 356 anak atau rata-rata

    tiap sekolah hanya mendapatkan

    8,6 anak.

    Informasi yang berhasil dihimpun

    di Unit Pelaksana Teknis Daerah

    (UPTD) Pendidikan Anak Usia Dini

    (PAUD) dan Pendidikan Dasar (Dik-

    das) Kecamatan Kokap, Selasa

    (28/7) terungkap tidak ada SD yang

    menerima peserta didik kelas 1,

    dalam satu kelas atau satu rom-

    bongan belajar (rombel) lebih dari

    28 anak.

    Seperti di SDN Sermo 3 yang

    merupakan tempat belajar waktu

    kecil Bupati Kulonprogo dr Hasto

    Wardoyo SpOG(K), di permulaan

    tahun ajaran baru hanya mendapat-

    kan peserta didik kelas 1 sebanyak

    8 anak. SD di wilayah Kecamatan

    Kokap tidak ada yang mendapat

    sampai 28 anak. Peserta didik kelas

    1 hanya mendapat 8 anak. Bisa

    mendapatkan lebih dari 20 anak su-

    dah termasuk baik, ujar Suharno,

    Kepala SDN Sermo 3.

    Menurutnya, kegiatan belajarmengajar kelas 1 hari pertama dan

    kedua masuk sekolah, diisi dengan

    pengenalan sekolah dan lingkungan

    sekolah. Termasuk kegiatan cara be-

    lajar di SD yang berbeda dengan be-

    lajar di TK.

    Seperti diketahui di wilayah

    Kecamatan Kokap, terdapat se-

    banyak 41 sekolah SD yang meliputi

    sekolah negeri dan swasta. Hanya

    terdapat dua sekolah, termasuk

    mendapat peserta didik kelas 1,

    yaitu SDN 3 Sermo (Hargowilis) dan

    SD Muhammadiyah Tlogolelo

    (Hargomulyo), masing-masing 21

    anak dan 22 anak.

    Guru Pendidikan Kesehatan Jas-

    mani SDN Tangkisan, Tukijan dite-

    mui terpisah menjelaskan hingga

    awal tahun ajaran baru sekolahnya

    hanya pendapat peserta didik kelas

    1, sebanyak 4 anak.

    Menurutnya, pada hari kedua ma-

    suk sekolah, guru kelas tetap mem-

    berikan pelajaran yang diawali de-

    ngan pengenalan sekolah. Dalam

    satu wilayah terdapat tiga SD.

    Peserta didik kelas 1 yang diterimadi ketiga sekolah tersebut tidak me-

    rata. SDN Tangkisan merupakan

    sekolah tertua di wilayah tersebut.

    Pernah ada dari dinas pendidikan,

    mewacanakan diregruping. Pihak

    sekolah mengharapkan mempertim-

    bangkan nilai sejarah sekolah, ujar

    Tukijan.

    Guru Kelas 1 SDN Pripih 2, Tri

    Rahayu dan Guru Agama, Pardal

    mengaku sekolahnya juga termasuk

    SD yang kekurangan peserta didik

    kelas 1 karena hingga permulaan

    tahun pelajaran baru hanya menda-

    patkan 4 anak.

    Sebenarnya letak sekolah sudah

    berjauhan dengan sekolah lain,

    tetapi juga kekurangan peserta

    didik kelas 1. Di daerah sini jarang

    keluarga usia subur. Di antara

    anak yang sekolah di sini karena

    ikut kelurga neneknya, jelas Par-

    dal. (Ras)-f

    Kondisi penyerapan Danais secara

    perencanaan lebih baik dari 2014 lalu, se-

    bab semua kegiatan bisa dilaksanakan se-

    suai rencana, kata Kepala Bidang (Kabid)Kebudayaan pada Disbudparpora Kulon-

    progo Joko Mursito SSn MA, Selasa (28/7).

    Menurut Joko, yang menjadi kendala

    secara umum semua kegiatan dari Danais

    provinsi sampai kabupaten adalah adanya

    UU No 23 Tahun 2014 yang mengatur ten-

    tang hibah. Sehingga semua pengadaan

    barang yang hibah pihak ketiga semua

    harus dihentikan. Sebab di dalamnya

    menyebut bahwa syarat untuk mendapat-

    kan hibah adalah sudah mempunyai lega-

    litas sampai Departemen Hukum dan

    HAM. Hampir semua yang dulu rencana

    akan disasar dengan hibah otomatis tidak

    bisa terlaksana. Misalnya ada desa-desa

    budaya yang tahun ini rencananya akan

    mendapatkan bantuan peralatan keseni-

    an, berhenti karena aturan tersebut, tu-

    tur Joko. Namun, kata Joko, pihaknyamasih berjuang seperti untuk jembatan

    Duwet, Panwaslu, TI dan Humas bisa lan-

    jut karena bukan pihak ketiga tetapi un-

    tuk pemerintah.

    Sebenarnya pada saat perencanaan, di-

    paksa masuk rekening hibah pihak ketiga,

    termasuk Duwet, Panwaslu. Sehingga

    karena klausul hibah harus memenuhi

    persyaratan, sehingga ini harus dikaji

    ulang kembali. Kasusnya seperti di

    Gunungkidul menurut informasi sudah

    pengadaan gamelan sebanyak 75 unit, itu

    tidak boleh diberikan kepada masyarakat.

    Ini menjadi sulit terutama bagi teman-te-

    man pengelola desa. Tapi itulah aturan, ki-

    ta harus ikuti aturan, ujarnya.

    Hibah di Kulonprogo kisarannya yang

    langsung kepada masyarakat Rp 1,2 M

    bentuknya alat-alat kesenian saja. Kalau

    yang untuk Panwaslu, TI Humas dan lain-

    lainnya itu fisik, itu bukan untuk masya-

    rakat, sehingga itu masih memungkinkan

    untuk diperjuangkan

    Aturan dari provinsi kalau belum pro-

    ses lelang harus dihentikan. Karena kami

    baru survei harga maka ini dihentikan.

    Ketika ditanya sampai kapan bisa dilak-

    sanakan, anggap saja ini tidak bisa.Karena tidak berani menerjang aturan,

    terang Joko.

    Sedangkan kendala teknis penyerapan

    Danais di lapangan, menurut Joko pihak-

    nya sudah menjadwalkan gelar budaya di

    kantong budaya di bulan Mei misalnya,

    benturan dengan anak-anak ujian. Ke de-

    pan akan menggelar seni budaya di gelar

    seni kantong budaya pada September

    padahal itu bulan-bulan rawan pilkades

    serentak. Di lapangan kami harus mam-

    pu memgakomodir kepentingan-kepen-

    tingan masyarakat bisa negosiasi dengan

    pelaku sehingga tidak terjadi hal yang ti-

    dak diinginkan, kata Joko. (Wid)-f

    DANAIS TERSERAP 25 PERSEN

    Hibah Pihak Ketiga Dihentikan

    WATES (KR) - Kantor

    Perpustakaan dan Arsip

    Kabupaten Kulonprogo di

    Jalan Sanun, Wates sudah ti-dak memberikan pelayanan

    kepada masyarakat umum

    terhitung mulai satu hari

    menjelang Lebaran Idul Fitri

    sampai batas waktu, selesai

    menempati kantor baru di

    Jalan Sugiman, Wates.

    Kantor di Jalan Sanun,Selasa (28/7) sudah terlihat

    kosong. Di pintu masuk kan-

    tor ditempel kertas, bertu-

    liskan pelayanan Kantor

    Perpustakaan dan Arsip tu-tup mulai, Kamis (16/7) lalu.

    Akan kembali memberikan

    pelayanan setelah menem-

    pati kantor baru.

    Tetapi tidak dapat memas-

    tikan sampai kapan bisa

    kembali memberikan pela-

    yanan di kantor baru, berse-

    belahan dengan Gedung

    DPRD Kulonprogo. Di dalam

    ruangan kantor yang lama,

    sudah tidak nampak lagi

    deretan rak berisi koleksi

    buku.

    Mentargetkan antara dua

    sampai tiga minggu, proses

    pemindahan barang dan

    mengatur kembali di tempat

    yang baru selesai. Tidak da-

    pat memastikan waktunya

    karena pemindahan dila-

    kukan sendiri oleh pegawai di

    perpustakaan, ujar Supriyo,Kepala Kantor Perpustakaan

    dan Arsip Kulonprogo.

    Menurutnya, proses pe-

    mindahan tidak dapat se-

    cepat seperti memindahbarang-barang lain. Posisi

    nomor kode koleksi buku

    harus dikembalikan seperti

    posisi semula. Sebelum pe-

    mindahan perlu pendataan

    dan penanggung jawab.

    Di kantor yang baru, para

    pegawai harus bekerja untuk

    menata kembali disesuaikan

    dengan ruangan yang ada.

    Kantor Perpustakaan dan

    Arsip yang baru menempati

    satu lantai. Lantai dasar

    akan dikhususkan mem-

    berikan pelayanan pengun-

    jung perpustakaan dan lantai

    satu diperuntukkan perkan-

    toran.

    Tidak ada anggaran un-

    tuk pemindahan kantor ini.

    Semua dikerjakan oleh pe-

    gawai perpustakaan. Untuk

    konsumsi makan, di antarapegawai ada yang membawa

    beras dan bahan sayur-

    sayuran dari rumah, ujar-

    nya. (Ras) -f

    LENDAH (KR)- Kepala SMA Negeri 1

    Lendah Drs Marsudi Raharjo mengungkap-

    kan mendidik siswa tidak hanya mentrans-

    fer ilmu pengetahuan, tetapi pendidikan

    ditekankan pada mendewasakan siswa agar

    setelah lulus memiliki pemikiran yang lebih

    dewasa.

    Marsudi Raharjo mengungkapkan hal

    tersebut pada serah terima siswa kelas X di

    halaman sekolah setempat, Selasa (28/7).

    Tahun ajaran 2015/2016, SMAN 1 Lendah

    menerima 191 siswa.

    Saat ini secara keseluruhan SMANegeri 1

    Lendah memiliki 510 siswa. Penyerahan

    siswa dari orang tua kepada sekolah, diwa-kili Prawoto Adi. Orangtua mengharapkan

    agar siswa mendapatkan pendidikan yang

    baik. Sedang penerimaan diterima kepala

    SMA.

    Untuk bisa mewujudkan tujuan pende-

    wasaan siswa, kata Marsudi, pihaknya sa-

    ngat membutuhkan kerja sama sekolah dan

    orangtua atau wali siswa. Komunikasi an-

    tara sekolah dan orangtua harus dibangun

    secara intensif. Kerja sama perlu digalang

    untuk kesuksesan, kata Marsudi.

    Lebih lanjut Marsudi menjelaskan untuk

    penerimaan siswa baru 2015/2016 di-

    lakukan secara transparan.

    Tidak ada siswa yang tidak memenuhi

    administrasi dan rangking nilai. Karena

    diberi amanah untuk mendidik putra/putri,

    akan kami laksanakan dengan sebaik-

    baiknya, kata Marsudi sembari menam-bahkan bahwa saat ini jumlah guru yang

    dimiliki sekolahnya ada 46 guru tetap dan

    tidak tetap dan 14 karyawan tetap dan tidak

    tetap. (Wid)-f

    KOKAP(KR)-Objek wisa-

    ta alam Canting Mas Puncak

    Dipowono di Pedukuhan

    Clapar III Desa Hargowilis

    Kecamatan Kokap dires-

    mikan oleh Bupati Kulon-

    progo dr H Hasto Wardoyo

    SpOG(K), Senin (27/7). Can-

    ting Mas Puncak Dipowono

    yang merupakan puncak ter-

    tinggi di ketinggian 600 meter

    di atas permukaan laut (md-

    pl).

    Dari puncak yang sebagian

    merupakan tanah hutan rak-

    yat sekitar total seluas 197

    hektare tersebut, bisa me-

    nikmati pemandangan alam

    Kota Wates dan Waduk

    Sermo.

    Canting Mas Puncak

    Dipowono adalah puncak ter-

    tinggi di Bukit Menoreh. Ini

    melengkapi kawasan wisata

    Bukti Menoreh di antaranya

    Kalibiru, Goa Kiskendo, dan

    Waduk Sermo. Jangkauannya

    bisa sampai ke Kalibiru, bila

    ke Goa Kiskendo bisa dari

    Clapar langsung turun ke

    Pasar Cublak, ujar Hasto se-

    raya menambahkan akses

    jalan masih perlu diperlebar

    agar bisa menampung bus

    wisata.

    Diterangkan Kepala Desa

    Hargowilis, Sutardi yang juga

    sebagai penasehat kelompok

    pengelola, objek wisata Can-

    ting Mas Puncak Dipowono

    keunggulannya pemandang-

    annya, karena bila kita meli-

    hat ke arah selatan maka bisa

    memandang Pantai Glagah,

    Bantul, dan Kota Wates. Sisi

    timur terlihat Gunung Me-

    rapi serta matahari terbitketika pagi dan wilayah

    Magelang, arah utara tampak

    perbatasan Purworejo. Lo-

    kasi yang sebagian meru-

    pakan tanah hutan rakyat itu

    dikelola tujuh kelompok,

    katanya.

    Sedangkan Tumiranto, Ke-

    tua Pokdarwis Canting Mas

    berharap keberadaan objek

    wisata mampu meningkat-

    kan penghasilan masyara-

    kat. Lokasi akan dikem-

    bangkan kelompok, tanpa

    merusak kawasan hutan rak-

    yat. Ke depan, rencananya

    pengelola bakal melengkapi

    fasilitas seperti kamar dan

    rumah atau homestay. De-

    mikian pula akses jalan

    diperlebar, yang diharapkan

    kendaraan yang akan menu-

    ju lokasi dapat masuk tanpa

    kendala, katanya. (Wid)-f

    DIPOWONO, PUNCAK TERTINGGI BUKIT MENOREH

    Akses Jalan Masih Perlu Diperlebar

    LENDAH (KR) - Sebagai

    sekolah berbasis budaya,

    SDN Mendiro Lendah ideal-

    nya dilengkapi sarana dan

    prasarana pendukung se-

    hingga program dan ke-

    giatan sekolah bisa terlak-

    sana secara berkesinam-

    bungan. Proses pembela-

    jaran tidak berhenti pada

    teori tapi dibarengi dengan

    praktek.

    Kepala Sekolah (Kasek)

    setempat Agus Sudarmaji

    membenarkan, dalam upa-

    ya mendukung sekolah

    berbasis budaya pihaknya

    memang membutuhkan ru-

    ang praktek atau laboratori-

    um budaya.

    Fasilitas tersebut dinilai

    vital guna mengoptimalkan

    penerapan pendidikan ber-

    basis budaya. Pembela-

    jaran berbasis budaya

    cukup kompleks, tidak

    hanya sebatas membatik,

    katanya disela peluncuran

    Sekolah Berbasis Budaya

    SDN Mendiro di Balai Desa

    Gulurejo Kecamatan Len-

    dah, belum lama ini.

    Dikatakan, sekolah ber-

    basis budaya tanpa labora-

    torium budaya akan sangat

    merepotkan, karena pihak-

    nya harus praktek dengan

    meminjam tempat dan per-

    alatan di berbagai tempat.

    Sementara lahan sekolah

    yang ada sudah sangat sem-

    pit terdiri enam kelas plus

    ruang kepsek dan ruang

    komputer. (Rul)-f

    SDN Mendiro Perlu Laboratorium Budaya

    41 SD NEGERI-SWASTAKEKURANGAN SISWA

    Rata-rata Kelas 1 Hanya 8 Anak

    KR-Agussutata

    Seorang guru mengajar 4 peserta didik kelas 1 di hari kedua masuk sekolah.

    PROSES PERPUSTAKAAN PINDAH

    Tidak Layani Masyarakat Tanpa Batas Waktu

    KR-Asrul Sani

    Siswa SD Mendiro memainkan gamelan.

    SMAN 1 LENDAH

    Tekankan Pendewasaan Siswa

    WATES (KR)-Penyerapan Dana Keistimewaan (Danais) di

    Kabupaten Kulonprogo hingga Juli ini sudah mencapai kisaran 23

    hingga 25 persen dari yang dikelola sekitar Rp 19 miliar. Sedangkan

    bila tahun lalu Taman Budaya dikelola Dinas Kebudayaan Pariwisata

    Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) maka tahun ini dikelola DPU.

    Namun untuk yang hibah pihak ketiga untuk sementara dihentikan

    karena terkendala adanya UU No 23 Tahun 2014 tentang hibah.

    KR-Widiastuti

    Hasto Wardoyo dan Wakil Bupati Sutejo (kanan) sertatamu undangan menikmati panorama usai melun-curkan obwis Puncak Dipowono.

    KR-Agussutata

    Sejumlah peserta didik yang praktik di Kantor Per-pustakaan dan Arsip menata koleksi surat kabar.