Berkelas
description
Transcript of Berkelas
Berkelas
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKELAS/SEMESTER : IX/2 (dua)
Standar KompetensiMenampilkan Partisipasi dalam Usaha Pembelaan Negara
HAKIKAT BELA NEGARAHAKIKAT BELA NEGARA
MANUSIA
maklukindividu
makluksosial
memiliki kepentingan untuk tetap menjaga danmenjamin kelangsungan serta kesejahteraan hidupnya
senantiasamemerlukan individu lain
MASYARAKAT
Negara pada dasarnya sama halnya dengan manusia dan masyarakat (seperti dalam paparan sebelumnya). Negara juga memiliki kepentingan untuk menjamin kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakatnya melaluipembangunan nasional.
Pelaksanaan pembangunan nasional tentu tidak akan lepas dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang bisa datang dari mana saja, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan tersebut diperlukan peran serta dari seluruh masyarakat Indonesia melalui upaya bela negara.
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara negarayang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUd 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakandengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
PRINSIP PENYELENGGARAAN BELA NEGARAPRINSIP PENYELENGGARAAN BELA NEGARA
1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela negara serta mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan.2. Upaya pembelaan negara bagi pertahanan dan keamanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, akan tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan kedaulatannya.4. Bangsa Indonesia menentang berbagai macam penjajahan dalam berbagai bentuk dan penampilannya serta menganut politik bebas-aktif.5. Perlawanan rakyat Indonesia adalah dalam rangka mempertahankan kemerdekaan yang bersifat kerakyatan dan kesemestaan serta kewilayahan.
1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela negara serta mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan.2. Upaya pembelaan negara bagi pertahanan dan keamanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara.3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian, akan tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan kedaulatannya.4. Bangsa Indonesia menentang berbagai macam penjajahan dalam berbagai bentuk dan penampilannya serta menganut politik bebas-aktif.5. Perlawanan rakyat Indonesia adalah dalam rangka mempertahankan kemerdekaan yang bersifat kerakyatan dan kesemestaan serta kewilayahan.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakanmelalui:1. pendidikan kewarganegaraan,2. pelatihan dasar kemilitiren secara wajib,3. pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara wajib,4. pengabdian sesuai dengan profesi (profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara, termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.
PARTISIPASI WARGA NEGARADALAM UPAYA BELA NEGARAPARTISIPASI WARGA NEGARADALAM UPAYA BELA NEGARA
UPAYA BELA NEGARA DALAM SISTEM PERTAHANAN NEGARAUPAYA BELA NEGARA DALAM SISTEM PERTAHANAN NEGARA
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahan yang bersifatsemesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumberdaya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintahdan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjutuntuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dankeselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahan yang bersifatsemesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumberdaya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintahdan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjutuntuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dankeselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Sistem pertahanan negara Indonesia dilaksanakan melalui SistemPertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA).
Dimaksud semesta adalah pengikutsertaan seluruh warga negara, pemanfaatan seluruh sumber daya nasional, danseluruh wilayah negara dalam usaha pertahanan negara.
Dilaksanakan oleh:TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, serta rakyat sebagai kekuatan pendukung
Dalam sistem pertahanan negara,dikenal dua macam ancaman
Dalam sistem pertahanan negara,dikenal dua macam ancaman
ANCAMANMILITER
ANCAMANMILITER
ANCAMANNONMILITERANCAMAN
NONMILITER
Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasiyang dinilai memunyai kemampuan yangmembahayakan kedaulatan negara,keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasiyang dinilai memunyai kemampuan yangmembahayakan kedaulatan negara,keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman selain ancaman militer (menggunakan kekuatansenjata)
Ancaman selain ancaman militer (menggunakan kekuatansenjata)
BENTUK-BENTUKANCAMAN MILITERBENTUK-BENTUK
ANCAMAN MILITER
1. AGRESIpenggunaan kekuatan bersenjata olehnegara lain terhadap kedaulatanNKRI.
Invasi /serangan
Bombardemen
Blokade terhadap pelabuhan atau pantai atau wilayah udara NKRI
Serangan unsur angkatan bersenjata negara lain terhadap unsur satuan darat/laut/udara TNI
Unsur kekuatan bersenjata negara lain yang berada dalam wilayah NKRI berdasarkan perjanjian yang tindakan atau keberadaannya bertentangan dengan ketentuan dalam perjanjian.
Tindakan suatu negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh negara lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap NKRI
Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh negara lain
2. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik yang menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
lanjutan bentuk-bentuk ancaman militer
3. Spionase (mata-mata) yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer.
4. Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa.
5. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri atau terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
6. Pemberontakan bersenjata.
7. Perang saudara
KOMPONEN PERTAHANAN NEGARADALAM MENGHADAPI ANCAMAN MILITER
KOMPONEN PERTAHANAN NEGARADALAM MENGHADAPI ANCAMAN MILITER
KOMPONEN UTAMA
TNI
KOMPONEN CADANGANWarga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana & prasarananasional yang telah disiapkanuntuk dikerahkan melaluimobilisasi guna memperbesardan memperkuatkomponen utama
KOMPONEN PENDUKUNGWarga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana & prasarana nasional yang secara langsung atau tdklangsung dapat meningkatkankekuatan dan kemampuankomponen utama dankomponen cadangan.
Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancamannonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luarbidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai denganbentuk dan sifat ancaman yang dihadapi, dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
ANCAMANNONMILITERANCAMAN
NONMILITER
LANDASAN HUKUM TENTANG UPAYA
PEMBELAAN NEGARA
LANDASAN HUKUM TENTANG UPAYA
PEMBELAAN NEGARA
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayapembelaan negara.
LANDASAN HUKUM UPAYA PEMBELAAN NEGARA
UUD 1945
Pasal 30 ayat (3) UUD 1945(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulata negara.(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan NegaraDi dalam Pasal 9 ayat (1) undang-unang ini ditegaskan bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Lebih lanjut lagi dalam ayat (2), dinyatakan bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dilaksanakan melalui:Pendidikan Kewarganagaraan, pelatihan dasar kemiliteran secarawajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secarawajib, dan pengabdian sesuai profesi.
REFLEKSI DIRI
Setelah mengikuti pembelajaran ini, cobalah kalian adakan refleksi diri sebagai berikut.1. Sudahkah kalian memiliki kemampuan sebagaimana yang diharapkan pada bagian awal uraian bab ini?2.Adakah hal-hal yang belum kalian pahami?3.Adakah kesulitan-kesulitan yang kalian temui dalam mengikuti pembelajaran ini? Jika ada, tanyakan dan sampaikan hal itu kepada guru kalian.
SELAMAT BELAJAR