BHD

39
1 BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) oleh H.Muhammad Lailanie,SPd,M.Kes

description

mm

Transcript of BHD

Page 1: BHD

1

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

oleh H.Muhammad Lailanie,SPd,M.Kes

Page 2: BHD

2

OtakOtak

JantungJantung

““3 – 8” menit3 – 8” menit

matimatitidak dapat O2tidak dapat O2

Page 3: BHD

3

Keterlambatan BHDKeterlambatan BHD

Keterlambatan KemungkinanKeterlambatan Kemungkinan BHD berhasilBHD berhasil 1 menit 98 dari 1001 menit 98 dari 100 3 menit 50 dari 1003 menit 50 dari 100 10 menit 1 dari 10010 menit 1 dari 100

Page 4: BHD

4

Indikasi BHD

Henti Napas.Henti napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari korban / pasien

Henti JantungPernapasan yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan tanda awal akan terjadi henti jantung.

Page 5: BHD

5

Tujuan BHD

1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan

2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru ( RJP ).

Page 6: BHD

6

Resusitasi Jantung Paru terdiri dari 2 tahap, yaitu :

1. Survei Primer (primary survey)Dapat dilakukan oleh setiap orang.

2. Survei Sekunder (secondary survey)Hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedic terlatih dan merupakan lanjutan dari survey primer.

Page 7: BHD

7

UnresponsiveNo breathing or no normal breathing

(ex; only gasping)

2Activate emergency response system

Get AED / defibrilatoror send second rescuer (if available) to do this

Check pulse;DEFENITIF pulse within 10 second?

Begin cycles of 30 COMPRESSIONS and 2 BREATHS

AED / defibrilator ARRIVES

Check rhythmShockable rhythm?

Give 1 shockResume CPR immediately

For 2 minutes

Resume CPR immediately for 2 minutesCheck rhythm every 2 minutes; continues

until ALS providers take over or victim start to move

Give 1 breath every 5 to 6 seconds

Recheck pulse every 2 minutes

Defenite pulse

1

3

4

3A

No Pulse

6

5

7 8

Sekuens Bantuan Hidup Dasar(Guidelines AHA 2010)

Page 8: BHD

8

Survei Primer (primary survey)

Tindakan survei primer :C. Circulation ( Compressions).A. Airway ( jalan napas ).B. Breathing Support ( bantuan napas ).

Page 9: BHD

9

Langkah-langkah BHD

a. Pastikan keamanan penolong dan pasien

1. Prosedur Dasar CPR

Page 10: BHD

10

b. NILAI RESPON KLIEN

Segera setelah amanMemeriksa korban dengan cara menepuk

bahu“Are you all right ?”Hati-hati kemungkinan trauma leherJangan pindahkan / mobilisasi pasien bila

tidak perlu

Page 11: BHD

11

c. SEGERA BERTERIAK MINTA PERTOLONGAN

Page 12: BHD

12

d. MEMPERBAIKI POSISI PASIEN

e. MEMPERBAIKI POSISI PENOLONG Posisi penolong : di samping pasien /

di atas kepala (kranial) pasien

• Supine• Bila pasien tidak memberikan respon : permukaan datar dan keras• Bila perlu pindahkan pasien dengan cara: kepala, bahu dan badan bergerak bersamaan

(log roll / in-line) bila curiga cedera spinal

Page 13: BHD

13

Observasi pernafasan pasien bila Apneu, nafas abnormal, nafas tidak adekuat

Pastikan tidak ada denyut jantung pada arteri karotis atau brakhialis (anak)

Lakukan Compresi 30 kali

2. Circulation and Compessi

Page 14: BHD

14

Memastikan ada tidaknya denyut jantung

Page 15: BHD

15

Meraba Arteri carotisMeraba Arteri Brakhialis

Page 16: BHD

16

KOMPRESI JANTUNG LUAR

pada 1/2 bawah sternum, diantara 2 putting susu dengan posisi tangan menggunakan metode “rib margin”

Kedalaman kompresi jantung minimal 2 inci (5 cm)

Kompresi Jantung Luar 30 kali ( satu atau 2 penolong)

Kecepatan kompresi min. 100x/mnt.

Page 17: BHD

17

KOMPRESI JANTUNG LUAR

Page 18: BHD

18

RJP Sebelum & Sesudah Intubasi

Sebelum intubasi1 siklus = 30 kompresi : 2 ventilasi

– Dewasa (>8 th)– Anak (1-8 th) Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2 penolong)– Bayi (<1 th )

Setelah intubasi4 x siklus 30 :2 nilai ulang sirkulasi

Page 19: BHD

19

cross finger Sapuan / pembersihan

PEMERIKSAAN JALAN NAFAS

3. AIRWAY (JALAN NAFAS)

Page 20: BHD

20

MEMBUKA JALAN NAFASHead tild - Chin lif atau Jaw thrust

Head tildChin lif

Head tild – chin lif

Jaw thrust manuver

Page 21: BHD

21

Page 22: BHD

22

XCHIN LIFT hati-hati

X

X

NECK LIFTjangan dilakukan

X

Pada pasien trauma

HEAD TILT jangan dilakukan

Page 23: BHD

23

Pada pasien trauma cara paling aman : JAW THRUST

1jaw

thrust

2paha jepit

kepala

3lutut menahan

bahu

Page 24: BHD

24

( BANTUAN NAFAS ) Hembusan nafas : 2x hembusan nafas Waktu/hembusan : 1,5-2 detik Volume : 700-1000 ml (10 ml/kg BB)

atau sampai terlihat dada pasien mengembang

► Konsentrasi hanya 16-17%. Bila volume berlebihan dan laju inspirasi terlalu cepat → distensi lambung

4. BREATHING

Page 25: BHD

25

MULUT KE MULUT MULUT KE MASK

SUMBER: DIR JEN BINA PELAYANAN MEDIK DEP KES RI, 2005, GELS

Page 26: BHD

26

Mulut ke hidung Mulut ke stoma

Indikasi :• Jika dari mulut-mulut tidak

memungkinkan; trismus

Indikasi :• laringotomi

Page 27: BHD

27

BAG VALVE MASK ( AMBU BAG )

Page 28: BHD

28

"Bagging" : lebih baik berdua"Bagging" : lebih baik berdua

Lanj…BreathingLanj…Breathing

Page 29: BHD

29

Evaluasi Circulation Airway & Breathing

Setiap evaluasi dimulai dari sirkulasi : Sirkulasi ( - ) : teruskan Kompresi +

Ventilasi(4 siklus)

Sirk (+) Nafas (-) : nafas buatan 10- 12 x/menit

Sirk (+) Nafas (+) : posisi sisi mantap jaga jalan nafas

Page 30: BHD

30

Evaluasi airway & breathing

Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan yang efektif, periksa apakah masih ada sumbatan di mulut pasien serta perbaiki posisi tengadah kepala dan angkat dagu yang belum adekuat. Lakukan sampai dapat dilakukan 2 kali nafas buatan yang adekuat.

Page 31: BHD

31

Lanjutan….Evaluasi airway & breathing

Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal tetapi tetap belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila pasien muntah tidak terjadi aspirasi . Waspada terhadap kemungkinan pasien mengalami henti nafas kembali, jika terjadi segera terlentangkan pasien dan lakukan nafas buatan kembali.

Page 32: BHD

32

Bila pernafasan dan sirkulasi kembali normal dan korban tidak diduga memiliki

cedera cervikal

POSISI SISI MANTAP

Page 33: BHD

33

Page 34: BHD

34

EVALUASI

Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudin pasien dievaluasi kembali.

Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30:2.

Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakan pasien pada posisi mantap.

Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas sebanyak 10- 12 x/menit dan monitor nadi setiap 2 menit.

Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.

Page 35: BHD

35

RJP DIHENTIKAN

Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan Ada yang lebih bertanggung jawab Penolong lelah atau sudah 30 menit tidak

ada respon. Adanya DNAR (Do Not Attempt Resuscitation) Tanda kematian yang irreversibel

Page 36: BHD

36

RJP TIDAK DILAKUKAN

DNAR Tanda kematian : rigor mortis, dekapitasi Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah

sangat jelek dengan terapi maksimal Bila menolong korban akan membahayakan

penolong

Page 37: BHD

37

KOMPLIKASI RJP

Nafas buatan :– Inflasi gaster – Regurgitasi

Bila terjadi inflasi gaster– Perbaiki jalan nafas– Hindari TV yang besar dan laju nafas yang

cepat

Page 38: BHD

38

KOMPLIKASI RJP

– Fraktur iga & sternum,sering terjadi terutama pada orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah.

– Pneumothorax– Hemothorax– Kontusio paru– Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang terlalu

rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah hepar (limpa)

– Emboli lemak

Page 39: BHD

39

Kegagalan biasanya disebabkan satu kelemahan manusia yaitu tidak adanya keseimbangan antara

keinginan dan kesungguhan dalam menyempurnakan ikhtiar.

(KH Abdullah Gymnastiar)

TERIMA KASIHTERIMA KASIH