BIBLIOLOGI_Stefanus Suheru, M.A.

download BIBLIOLOGI_Stefanus Suheru, M.A.

If you can't read please download the document

description

This modul will help you to understand doctrine of The Bible from evangelical perspective.

Transcript of BIBLIOLOGI_Stefanus Suheru, M.A.

Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 1DAFTARISI Daftar Isi101Pendahuluan202Bibliologi603Inspirasi ( Pengilhaman ) Alkitab1204Inerransi ( Ketidak-keliruan ) Alkitab1705Otensitas & Kredibilitas Alkitab1906Kanonitas Alkitab2307Apocrypha3208Terjemahan-terjemahan Alkitab3609Beberapa Data Berkaitan Dengan Alkitab4210Kesaksian Gulungan Laut Mati4311Bagaimana Alkitab Sampai Kepada Pembacanya 4612Keunikan Alkitab Dibandingkan Kitab Suci Yang Lain4713Isue-isue Kontemporer Tentang Status Alkitab5314Manfaat Alkitab Dalam Kehidupan Manusia66 Daftar Pustaka68 Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 2PEMBIMBING TEOLOGI SISTIMATIKA 1. Pendahuluan Untuk jangka waktu yang cukup lama, Teologi telah diakui sebagai ratu dari segalailmu pengetahuan dan Teologi Sistimatika sebagai mahkotanya. a.Definisi Teologi Sistimatika Istilah teologi diturunkan dari kata Yunani theos, yang berarti Allah, dan logos,yangberartiuraian,perkataan,ataupengajaran.Dengan demikian,teologidapatdiartikanpengajarantentangpenyataanAllahdan karya-karya-Nya.SedangkankatasistimatikaberasaldarikatakerjaYunani sunistano,yangberartiberdiribersamaataumengorganisir,karenaitu, Teologi Sistimatika menekankan sistimatisasi/pengaturan teologi. Chafermenyediakansebuahdefinisiyangtepattentangteologisistimatika. TeologiSistimatikadapatditegaskansebagaipengumpulan,penyusunan secarailmiah,membandingkan,memperlihatkan,danmempertahankan semuafaktadarimanapundansetiapsumberberkenaandenganAllahdan pekerjaan-Nya. 1 Dengandemikian,TeologiSistimatikamerupakansajianteraturdarihasil penelitian teologi. b.Perlunya Teologi Sistimatika 1. Sebagai Sebuah Penjelasan Tentang Kekristenan Teologi sistematika diperlukan sebagai penjelasan yang dapat dipelajari dan diteliti seperti halnya suatu penyusunan sistematis doktrin-doktrin yangmendasar dan diperlukan bagi Kekristenan. Sebagai hasil teologi sistematika,orang-orang bisa mempunyai suatu pemahaman yang jelas tentangkepercayaan-kepercayaan pokok Iman Kristen. 2. Sebagai Suatu Apologi Bagi Kekristenan Teologi sistematika memungkinkan orang-orang Kristen untukmempertahankan kepercayaan mereka secara rasional melawan terhadap paramusuh iman. Pada awalnya orang-orang beriman pada jaman gereja mula- mula menggunakan kepercayaan sistimatis mereka untuk menghadapi paralawan mereka yang tidak percaya. Lebih penting lagi sekarang dengan

1. Enns, Paul, The Moody Handbook of Theology, (Chicago, Ill.: Moody Press) 1996. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 3kemunculan humanisme, komunisme, penyembahan berhala, dan agama- agama timur. Ajaran-ajaran iman Kristen yang disusun secara teratur harusditeliti, dilukiskan, dan diperkenalkan sebagai sebuah pertahanan dariKekristenan yang historis. 3. Sebagai Sarana Kedewasaan Bagi Orang-orang Kristen Teologi sistematika adalah suatu pernyataan Kebenaran Kristen; kebenaranyang sama ini adalah penting bagi kedewasaan orang-orang percaya ( 2Timotius 3:16-17 ). Tulisan-tulisan Paulus membuatnya jelas bahwa doktrin( teologi ) adalah dasar bagi Kedewasaan Kristen. Itu sebabnya Paulus secaranormal membangun suatu dasar berkenaan dengan doktrin di dalam surat- suratnya ( misalnya Efesus 1-3 ) sebelum ia mendesak orang-orang percayauntuk hidup dengan benar ( misalnya Efesus 4-6 ). Juga banyak orang-orangKristen sudah dengan setia menghadiri ibadah-ibadah di gereja selamapuluhan tahun namun demikian hanya mempunyai sedikit pemahamantentang ajaran-ajaran iman Kristen yang utama. Padahal, suatu pengetahuantentang ajaran yang benar adalah penting di dalam Kedewasaan Kristen; lebihdari itu, ajaran itu melindungi orang-orang percaya dari kesalahan ( bd 1Yohanes 4:1, 6; Yudas 4 ). c.Sumber-sumber Teologi Sistimatika 1.Sumber-sumber Primer AlkitabmerupakansumberteologiyangutamadidalampewahyuanAllah danpersekutuanmanusiadengan-Nya.BilaAllahtelahmengungkapkan diri-Nya(danIatelahmelakukannya),danbilapenyataandiriitudengan telitidisandikandidalam66kitabdariAlkitab(danitulahyangterjadi), maka Alkitab adalah sumber utama dari pengetahuan manusia tentang Allah. AlamjugasumberutamatentangpengetahuanakanAllah(Mazmur19). Alam,didalampenyataanharmonisnya,adalahsuatusaksiyangtetap mengenai atribut , kuasa yang kekal, dan sifat ilahi ( Roma 1:20 ). 2.Sumber-sumber Sekunder Pengakuan doktrinal, seperti pengakuan iman Nicea, pengakuan iman Westminster, dan banyak lagi yang lain, adalah penting di dalam pemahaman bagaimana orang-orang Kristen lain selama berabad-abad telah memahami konsep-konsep teologis yang dapat dimengerti. Tradisi, kendati ada kemungkinan kekeliruannya, adalah penting di dalam pemahaman penegasan tentang Iman Kristen. Apa yang individu, gereja, dan denominasi telah ajarkan adalah suatu pertimbangan yang perlu di dalam merumuskan pernyataan-pernyataan teologis. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 4 Akal budi ( pertimbangan yang sehat ), ketika dipandu oleh Roh Kudus, adalah juga suatu sumber teologi. Akal budi, bagaimana pun, harus tunduk kepada Allah, lebih daripada berusaha untuk mendefinisikannya d.Rumpun Teologi Adapun bidang kajian teologi yang sangat luas itu, pada umumnya terbagimenjadi empat rumpun, yakni : NoNama RumpunKeterangan 1.BiblikaLangsungberurusandenganpenelaahannaskah Alkitabiahdanpokok-pokokbahasanyangberkaitan dengannya,yangmeliputipenelitianbahasa-bahasa, arkeologi,pengantar,hermeneutika,danteologi Alkitabiah. 2.HistorikaMerunutsejarahumatAllahdalamAlkitabdangereja sejakjamanKristus.Didalamnyaditelaahsejarah Alkitab, sejarah gereja, sejarah ajaran, dan sejarah credo. 3.SistimatikaMempergunakanbahan-bahanyangdisajikanoleh rumpunBiblikadanHistorika,lalumenatanyamenurut suatutatananyanglogissesuaidenganparatokohbesar dalam penelitian teologis. 4.PraktikaMembahaspenerapanteologiterhadappembaharuan, pengudusan,pembinaan,pendidikan,danpelayanan manusia.Rumpuniniberusahamenerapkanpokok-pokokyangdisumbangkanolehketigarumpunteologi lainnya kepada kehidupan praktis. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 5Sedangkan pengelompokan mata kuliah-mata kuliah di Sekolah Tinggi Teologiadalah sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini : NoBIBLIKASISTIMATIKAHISTORIKAPRAKTIKA 1 Pengetahuan & Pembimbing Perjanjian Lama Pembimbing Teologi Sistimatika Sejarah Gereja Umum PAK 2 Pengetahuan & Pembimbing Perjanjian Baru DogmatikaSejarah Gereja Asia PWG 3 Bahasa IbraniEtika KristenSejarah Gereja Indonesia Kateketika 4 Bahasa YunaniOikumenekaLiturgika 5Hermeneutika MissiologiHomiletika 6 Eksegese Perjanjian LamaAgama SukuMusik Gereja 7 Eksegese Perjanjian BaruHindu & BudhaPastoralia 8 Teologi Perjanjian LamaIslamologiManajemen Gereja 9 Teologi Perjanjian Baru Dengan memperhatikan tabel tersebut di atas, maka Pembimbing TeologiSistimatika termasuk dalam rumpun Sistimatika, dan merupakan pengantaruntuk masuk ke dalam Teologi Sistimatika ( Dogmatika ). Teologi Sistimatika( Dogmatika ) membahas tentang : NoThemaPokok Bahasan 1.Teologi ProperPembahasantentangkonsepAllahdalamberbagai agama/kepercayaan/ideologi,argumentasitentang keberadaanTuhan,atributAllah,Ketritunggalan Allah,nama-namaAllah,dancaraAllah mengkomunikasikan diri-Nya dengan ciptaan-Nya 2.AnthropologiPembahasantentangasal-usulmanusia,makna ungkapan manusia diciptakan menurut Gambar Rupa Allah, dan keuniversalan masalah kemanusiaan 3.HamartologiPembahasanberkisarpadadosa,istilah&definisi dosa,sumberdosa,akibat-akibatdosa,dandimensi sosial dari dosa 4KristologiPembahasanmengenaipribadiKristus,pekerjaan-Nyadariinkarnasi,kematian,kebangkitan,dan kenaikan-Nya ke Surga, peranan Kristus selaku Nabi, Imam, Raja, dan Penebus Dosa. Pada bagian ini juga dibahas tentang nama-nama julukan Kristus Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 65SoteriologiPembahasanseputarkeselamatan,teori-teoriutama tentangpenebusan,prosespenyelamatandilihatdari sudutpandangTuhandandaripihakmanusia,hal keselamatanbayiyangmeninggal,perihalorang-orangmatiyangbelumsempatmendengarInjil,dan predestinasi vs takdir 6AngelologiPembahasan tentang Malaikat, Setan ( Malaikat yang jatuh ), dan roh-roh jahat 7PneumatologiPembahasantentangPribadiRohKudus,sifat-sifat dankarya-karya-Nya,termasukberbagaimacam karunia-karunia rohani 8EklesiologiPembahasan mengenai definisi gereja, gambaran tentang gereja mula-mula, atribut-atribut gereja, dan tanda-tanda khusus gereja. Pada bagian ini dibahas pula hal sistim pemerintahan gereja, kepemimpinan gereja, dan sakramen 9EskatologiPembahasanmengenaiakhirjaman,termasukdi dalamnyadikupaskehidupansetelahkematian sebelum hari kiamat, tanda-tanda akhir jaman, perihal kedatanganTuhanYesusyangkeduakali,masa Milenium,kebangkitanorangmati;penghakiman, Surga, dan Neraka Sedangkan Pembimbing Teologi Sistimatika secara khusus membahas tentangstatus Alkitab ( Bibliologi ). 2. Bibliologi Alkitab adalah Sumber Teologi yang paling menentukan. Gereja yang benarsepanjang sejarahnya senantiasa memandang Alkitab selaku wujud penyataan ilahidan bahwa pencatatan penyataan yang terdapat di dalamnya itu asli, dapatdipercaya, berkenaan dengan kanon, diilhami secara adikodrati. Bibliologi menelitiAlkitab untuk melihat kebenaran dari kepercayaan tersebut. Istilah Bibliologi secara etimologis merupakan gabungan dari dua kata Yunani,yaitu : Biblos ( yang menunjuk pada tanaman Papirus yang tumbuh di rawa-rawaatau tepi sungai, khususnya di sepanjang sungai Nil ) diterjemahkan : kitab,buku atau gulungan dan Logos diterjemahkan uraian, perkataan, ataupengajaran. Dengan demikian, Bibliologi adalah pengajaran tentang Alkitab. Sedangkan istilah Alkitab diambil dari sebuah kata Arab, Al-kitab, artinyawahyu yang tertulis.Istilah ini dalam bahasa Inggris disebut Bible, berasal darikata Biblia, artinya kitab-kitab, yang bagi orang-orang Kristen mula-mula,berbahasa Latin, dipakai untuk menyebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.Sebutan lainnya dalam bahasa Inggris adalah Scripture, berasal dari kata YunaniStefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 7Grafe, artinya Tulisan ( 2 Timotius 3:16 ). Tulisan-tulisan dalam PerjanjianLama dikelompokkan dalam kitab Taurat, Nabi-nabi, dan Mazmur ( 2 Raja-raja14:6, 2 Tawarikh 23:18, Ezra 3:2, Nehemia 10:34 ). Dalam Perjanjian Baru, katakerja Yunani Grafo digunakan sekitar 50 kali, yang secara khusus menunjukkepada Alkitab. Istilah Yunani lainnya yang dipakai pada Kitab Suci adalah hiera grammata,yang secara harfiah berarti huruf-huruf suci. Dalam Perjanjian Baru, istilah inihanya sekali digunakan dan khusus untuk menyebutkan Kitab Suci. Tulisan- tulisan itu bukan tulisan biasa melainkan diilhamkan Allah ( 2 Timotius 3:16 ). 2.1. Pengertian Bahwa Alkitab Adalah Firman Allah UmatKristentidakakanmeragukanlagibahwaAlkitabadalahFirmanAllah.Lebih jauh, pengakuan semacam ini sudah lama dikumandangkan oleh para Reformator yang menyatakan Sacra Scriptura Verbum Dei, yang artinya Kitab Suci adalah Firman Allah. Bahkan, kemudian pengakuan ini bersifat oikumenis setelah konferensi di New Delhi(1961)dariDewanGereja-gerejaSe-Duniamenjadikanpengakuaninisebagai asasnya. ApaalasanumatKristenmenyatakanbahwaAlkitabadalahFirmanAllah?Sebab seluruhisiAlkitab,darikitabKejadiansampaikitabWahyu,diinspirasikanolehRoh Allah dan memberitakan tentang Yesus Kristus. Namun, serentak itu pula semua gereja diseluruhduniamengakuibahwaAlkitabituditulisolehmanusia,bukanlangsung diturunkandarilangit.ApayangditulisdidalamnyabukandidiktekanolehAllah kepadaparapenulisnya.Alkitabadalahkumpulandari66kitab,yangditulisoleh40 orangpenulis,yanghiduppadamasing-masingjamannya,yangmasing-masing menggunakanbahasajamannya;yangcarapenulisannyadipengaruhiolehbentuk-bentuk sastra dari jamannya - bangsanya - dan lingkungannya. PengakuanKitabSuciAdalahFirmanAllahsekali-kalitidakbermaksuduntuk menyangkalsegiinsaniAlkitab.UmatKristenmengakuidengansepenuhnyabahwa Alkitabitusebuahkitabmanusia.SerentakitupulaumatKristenmengakui sebagaimana Alkitab itu sendiri menyatakannya, bahwa para penulis Alkitab itu adalah merekayangdipakaidandidorongdaridalamolehRohKudus,sehinggaapayang dituliskanolehmerekaadalahpemberitaanyangberotoritasdantetapberotoritas tentang keselamatan bagi segala bangsa dalam segala abad ( bandingkan dengan Kisah ParaRasul1:16,2Petrus1:21,2Timotius3:16).Dengandemikian,dapatlah disimpulkandisinibahwaAlkitabadalahFirmanAllahyangdituliskandengan bahasa manusia yang digerakkan oleh Roh Kudus !!! KeduasegiAlkitabini(segiinsani&segiilahi)terpauteratsatusamalaindalam setiaphalamanAlkitab.SetiaporangyangmempelajariAlkitabharustetap memperhitungkan kedua segi ini ! Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 82.2. Bukti-bukti Bahwa Alkitab Adalah Firman Allah Pengakuan iman Kristen bahwa Alkitab adalah Firman Allah didasarkan : 2.2.1. Dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita mendengar suara Allah yang berbicara kepada manusia. Hal ini dapat terlihat dari penyataan-penyataan Tuhan dalam Alkitab. 1.Allah berfirman Kejadian1:3,6,9,11,14,20,24,26,28,29,46:2, Yosua 1:1, Yesaya 1:2 2.Kata Tuhan Yesaya 45:19 3.Sabda Tuhan Mazmur 68:12 4.Suara Tuhan Bilangan 14:12, Ulangan 8:20 5.Nasehat Tuhan Mazmur 16:7, 73:24, Epesus 6:4 6.Tuhan menegur Ibrani 8:8, Wahyu 3:19 7.Tuhan memerintahkanKejadian6:22,Keluaran39:32,Ulangan4:2, Yosua 1:9. 2.2.2. Tampak dari pernyataan-pernyataansebagai berikut : [1] Pentateuch adalah Firman Allah, sebagaimana diakui pada : a. Jaman para Hakim, Yosua 1:8, 8:31, 23:3. b. Jaman para Raja : 1.Raja DaudMazmur 19:8 2.Raja Yosia2 Raja-raja 22:8 - 23:3 3.Nabi YesayaYesaya 34:16 4.Nabi YeremiaYeremia 31:33 c. Sesudah Pembuangan, Ezra 7:10, Nehemia 8:10. d. Jaman Tuhan Yesus & Para Rasul, Matius 5:17-19, 11:13, Lukas 24:44, Roma 7:14. [2] Kitab-kitab Para Nabi & Mazmur adalah Firman Allah berdasarkan pengakuan : 1.DanielDaniel 9:2 - Kitab Yeremia 2.Tuhan Yesus & Para RasulMatius 5:17, Lukas 24:44 [3] Injil & Pengajaran Para Rasul adalah Firman Allah sebagaimana diterima oleh Gereja mula-mula, misalnya oleh Ireneus & Athanasius. 2.2.3. Pernyataan-pernyataan di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dapatdipegang dan nubuat-nubuat yang ada di dalamnya pasti terjadi. Misalnya : Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 9[1] Dalam diri Tuhan Yesus : a.Kelahiran* Dari benih Hawa, Kejadian 3:15 * Diperjelas oleh Yesaya, Yesaya 7:14 * Digenapi dalam diri Maria, Lukas 1:26-38 b.Tempat Lahir* Nabi Mikha menyatakan di Betlehem, Mikha 5:1 * Digenapi dalam Matius 2:5. c.Kematian* Di antara para penjahat, Yesaya 53:9 * Digenapi dalam Lukas 23:32 d.Cara Kematian* Tak ada tulang yang dipatahkan, Keluaran 12:46 * Digenapi dalam Yohanes 19:36 [2] Nubuat tentang keruntuhan Yerusalem dan kehancuran bait Allah sertakebangkitan Israel, Lukas 21:20-33. Nubuat itu telah digenapi : a> Pada tahun 70 M., Yerusalem dikepung oleh jendral Titus dan dihancurkan pula bait Allah, serta negara Israel lenyap. b> Pada tanggal 14 Mei 1948 negara Israel kembali muncul sebagai negara merdeka. 2.2.4. Adanya Harmonisasi ( Persesuaian ) Di Dalam Alkitab [1] Meskipun Alkitab terdiri atas 66 kitab, yang ditulis oleh 40 orang penulis,yang tentunya berbeda tempat dan latar belakang, di dalam periode waktulebih dari 1.500 tahun, namun isi beritanya menjurus kepada pokok yangsama, yaitu rencana keselamatan manusia melalui Kristus. [2] Perjanjian Baru mengandung kutipan 600 bagian dari Perjanjian Lama. [3] Semuanya ini membuktikan bahwa para penulis Alkitab dipimpin ( diilhami ) oleh Roh yang sama; ibarat seorang Arsitek yang merencanakan sertamelaksanakan sebuah bangunan ( perumahan ). Bandingkan dengan karyaAllah di dalam membangun bait Allah, yang ditulis dalam 1 Raja-raja 6:7 --- membangun gedung tanpa adanya suara ribut, menunjukkan bahwa bahan- bahan bangunannya telah dipersiapkan secara tepat oleh para tukang yangahli namun tentu saja dipimpin oleh seorang Arsitek yang hebat. 2.2.5. Alkitab berada di atas Ilmu Pengetahuan [1] Pembagian Waktu : sebelum manusia mengetahui bahwa di bumi ini terdapatperbedaan waktu, Tuhan Yesus sudah mengatakan bahwa tatkala Ia datangkedua kali kelak, di satu tempat bisa malam, sementara di tempat lain bisapagi atau siang ( Lukas 17:34-36 ). Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 10[2] Bahwa Bumi itu bulat sudah dinyatakan oleh nabi Yesaya pada tahun 800 sM ( Yesaya 40:22 ), sebelum Columbus menyatakannya pada abad XV. [3] Bumi ini melayang di kehampaan telah dinyatakan oleh Ayub dan baruditeguhkan kebenarannya kurang lebih pada tahun 1960 setelah pesawat daribumi mengelilingi ruang angkasa. [4] Prof. Taten menghadapi tantangan dari para ahli NASA bahwa dunia inikehilangan waktu 24 jam ( Kesaksian Mutakhir : The Sun Did StandStill ). Hal ini dibuktikannya dengan : * Yosua 10:13 - Perputaran waktu mundur 23 jam, 40 menit. * 2 Raja-raja 20:10 - Perputaran waktu mundur 20 menit. 2.2.6. Alkitab menjadi Sumber Idea Ilmu Pengetahuan [1] Arkeologi : Alkitab merupakan kunci pembuka sukses ilmu Arkeologi. [2] Musik : para musisi ternama seperti Bethoven, Mozard, Handel mendapat inspirasi dari Alkitab. [3] Politik : Mahatma Gandhi mencetuskan idea politik Ahimsa dilandasi olehKhotbah di atas Bukit ( Matius 5:39 ). [4] Intelejen: Dunia Intelejen tertolong dengan adanya pengertian adanyaperbedaan-perbedaan antara ciptaan Tuhan ( 1 Korintus 15:38- 44 ). [5] Kedokteran : Tranfusi darah diilhami oleh Kejadian 9:4-7. 2.2.7. Perlindungan & Pemeliharaan Tuhan terhadap naskah Alkitab Banyak buku-buku yang dikarang oleh manusia, namun sedikit sekali yangbertahan hingga sekarang ini. Misalnya : [1] Luzirus membuat 142 buku yang berisi tentang sejarah Roma. Ditulis antara tahun 59 sM sampai 17 M. Sampai saat ini tinggal 35 buku yang masih bisadikenali dan ada 20 buku yang memuat buku III dan IV. [2] Bagi sejarah Indonesia, surat Supersemar adalah data historis Orba yangamat penting, namun hanya dalam kurun waktu 1/4 abad sudah tidak dapatditemukan lagi. Akan tetapi, Alkitab sampai saat ini masih memiliki kurang lebih 500 naskahPerjanjian Baru dalam bahasa Yunani, baik lengkap maupun sebagian-sebagian Yang sudah ditemukan dan masih terus diketemukan. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 112.2.8. Alkitab Tidak Dapat Dimusnahkan [1] Kaisar Diocletianus ( Romawi ) mengeluarkan undang-undang untukmemusnahkan Alkitab ( 303 M ), bahkan ia telah membuat medali yangbertuliskan, Agama Kristen telah musnah & penyembahan para dewatelah dipulihkan. Akan tetapi seperti kata Alkitab, Tuhan tertawa dariSurga melihat perlawanan manusia, demikianlah yang terjadi karenabukannya Alkitab dan Kekristenan yang lenyap, malahan yang terjadi adalahRomawi menjadi negara Kristen di bawah Constantinus, hanya beberapatahun kemudian. [2] Voltaire meramalkan kemusnahan Alkitab, dengan berkata, Seratus tahunlagi Kitab Suci tak lagi dikenal di Perancis. Yang terjadi adalah sekarangini bekas rumahnya telah menjadi tempat percetakan Alkitab ! [3] Lenin & Stalin berkata, Dalam kurun waktu 80 tahun, Rusia tak akanmengenal Tuhan dan Alkitab. Yang terjadi adalah sebelum 80 tahun, masih70 tahun komunis sudah tumbang dan kini statistik mengatakan bahwa banyak orang Rusia yang mencari Tuhan. 2.3. Banyak Para Musuh Alkitab Yang Membakar & Berusaha Memusnahkan Alkitab, Akhirnya Bertobat. Misalnya : Sadhu Sundar Sing, Yusuf Rony, Moh. Filemon. 2.4. Di Dunia Ini Tidak Ada Satu Buku Yang Dimusuhi & Dikasihi Melebihi Alkitab Emery H. Bancroft dalam bukunya, Christian Theology, menyatakan, Bukansaja Alkitab lebih dimuliakan dan dicintai daripada buku lain mana pun juga, tetapi Alkitab juga merupakan kitab yang paling banyak menjadi sasaranpenganiayaan dan perlawanan. Banyaknya musuh dan yang mencintai Alkitab tidak tertandingi oleh kitab apa pun juga di bumi ini. 2.5. Alkitab Adalah Buku Terlaris Di Dunia Alkitab adalah buku yang paling banyak diterjemahkan, dicetak, dan yang palinglaris dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Alkitab telah dicetak1.330.231.815 buah dan tiap tahun sekitar 30 juta copy dijual & dibagikan. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 123. Inspirasi ( Pengilhaman ) Alkitab Ajaran Inspirasi ( pengilhaman ) bukanlah sesuatu yang dipaksakan oleh para teologterhadap Alkitab, melainkan merupakan pengajaran Alkitab sendiri; suatukesimpulan yang didapat dari data-data yang ada di dalamnya. 3.1. Dari 2 Timotius 3:16 Dalam 2 Timotius 3:16 disebutkan bahwa segala tulisan yang diilhamkan Allahmemang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untukmemperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. :a ca vca|u).e :|.uce: sat. |. t+e: :ce : eteacsat a|, :ce : ..v+e|, :ce: .:a|ec).ct|, :ce: :ate.ta| u| .| etsatecu|u, ( pasa grafe theopneustos kai ofelimos pros didaskalian, pros elegmon, pros epanorthosin, pros paideian ten en dikaiosune, ... ) Kata yang diterjemahkan dengan diilhamkan adalah Theopneustos, yang secaraharfiah berarti : dihembuskan nafas Allah. Teolog Reformed, Benjamin B.Warfield mengatakan bahwa kata ini hanyalah berbentuk pasif. 2 Artinya kitab- kitab itu dalam keadaan pasif diberikan otoritas dari Allah yang secara aktifmenghembuskan atau menghasilkan karya kitab suci itu. Dengan nafas & kuasaIlahi, Roh Kudus menggerakkan para penulis Alkitab dengan begitu teliti sehinggahasilnya dengan tepat mencerminkan tujuan Allah sendiri. Bentuk pasifmenunjukkan bahwa Alkitab adalah hasil dari nafas Allah. Ada pun tujuan dari pengilhaman adalah untuk mengajar, menegur, menyatakankesalahan, memperbaiki kelakuan dan melatih orang dalam kebenaran, agarorang percaya siap, cakap atau mampu dan diperlengkapi dengan sempurna dalamsetiap segi kehidupannya. Pendek kata, Alkitab datang dari Allah untukmenunjukkan kepada kita bagaimana kita harus hidup. 3.2. Dari 2 Petrus 1:21 euva c ).u +at a |)c. :eu u|. )u :ce|u.t a :e. , a au :e:|.u +ae: a vt eu |.ce +.|et . a uca| a :e).eua |)c.:et. ( ou gar thelemati anthropou enekhthe profhteia pote, alla hupo pneumatos hagiou feromenoi elalesan apo theou anthropoi )

2 Lihat Karl Bath, Church Dogmatics. Trans. G.T. Thompson (New York: Scribener's Sons, 1936), hal.504. Bandingkan dengan pernyataan John Albert Bengel bahwa: "Scripture was divinely inspired notmerely while it was being written God breathing throught the writters, but also while it was being read.God breathing trought the Scripture". William Childs Robinson, "The Inspiration of HolyScripture",Christianity Today 13, No. 1 (Oct 11, 1968), hal. 7. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 13Ayat ini memberitahukan dengan jelas bagaimana Allah memakai penulis insaniuntuk menghasilkan Alkitab. Roh Kudus mendorong ( "feromenoi" ) ataumengangkat mereka. Kata "feromenoi" ini harus dibedakan dengan pimpinanRoh Kudus ( a ve|at , "agontai" ), sebagaimana disebutkan dalam Roma 8:4,yang diberikan kepada setiap orang beriman. Didorong oleh Roh Kudus,"feromenoi" di sini menunjuk kepada suatu tindakan Roh Kudus secara khusus. Pemakaian kata kerja yang sama dalam Kisah Para Rasul 27:15 ( . |.ce +.)a ,"eferometha" ) menerangi pemikiran kita mengenai apa yang dimaksudkandengan mendorong, mengangkat, menggerakkan para penulis. Sama sepertikapal yang dihanyutkan, dibawa atau diseret angin, Allah memimpin danmenggerakkan para penulis untuk menghasilkan kitab-kitab dalam Alkitab.Meskipun angin itu suatu kekuatan besar yang menggerakkan/menghanyutkankapal, para awak kapal itu tidak tidur dan tidak pasif. Demikianlah Roh Kudusadalah Pribadi yang memimpin, yang mengarahkan para penulis, namun merekajuga memainkan peranan sendiri secara aktif dalam menuliskan Alkitab. Namun ayat ini juga memiliki nilai penting lainnya. Ayat ini menyatakan bahwakemauan para penulis tidak mengarahkan penulisan Alkitab ( euva c).u+at a|)c.:eu ou gar thelemati anthropou ). Dengan demikian,nubuat tidak dihasilkan oleh kehendak manusia. Penyataan ini mengandungpenjelasan penting mengenai ketidak-keliruan Alkitab. Kemauan manusia,termasuk kemauan untuk berbuat salah, tidak menghasilkan Alkitab, melainkanRoh Kudus yang tidak pernah keliru itulah yang menghasilkan Alkitab. Memangpara penulis itu aktif dalam penulisan, namun apa yang mereka tuliskan dipimpinbukan oleh kemampuannya yang mungkin salah, melainkan oleh Roh Kudus yangadalah benar dan tidak bisa salah. Pendek kata, 2 Petrus 1:21 menyatakan bahwa Allah memakai manusia danmemberikan kepada kita sebuah Alkitab yang seluruhnya benar. 3.3. Dari 1 Korintus 2:13 a sat aeu+.| eus .| eteaset: a|)c.:t|u: ce|ta: evet: a ` . | eteaset : :|.u +ae:, :|.u+atset : :|.u+atsacuvsct |e|.:. ( ha kai laloumen ouk en didaktois anthropines sofias logois all en didaktois pneumatos, pneumatikois pneumatika sugkrinontes ) Di sini Paulus menyatakan bahwa wahyu Allah datang kepada kita dalam kata- kata. Ini menjawab persoalan bahwa pengilhaman hanya berhubungan denganpikiran Allah yang ingin kita mengetahuinya, namun tidak menyangkut kata-katabagaimana pikiran itu dinyatakan. Pandangan demikian tidak mengharuskan untukmempercayai ketidak-keliruan teks, karena bisa saja seseorang mempunyaiStefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 14pikiran-pikiran yang benar dari Allah yang dibungkus dalam kata-kata manusiayang tidak luput dari kesalahan. Namun Paulus menegaskan bahwa pesan dariAllah datang melalui kata-kata dalam teks. Dengan demikian, ayat ini mengajarkanbahwa kata-kata yang dipakai dalam Alkitab adalah diilhami. 3.4. Dari Macam-macam Data Lainnya [1] Bahan Yang Langsung Dari Allah Dua Loh Batu yang bertuliskan Dasa Titah adalah langsung dari Allah( Ulangan 9:10 ). [2] Bahan Hasil Penyelidikan Meskipun beberapa bagian Alkitab dituliskan secara langsung ( seperti suratPaulus ), beberapa bagian adalah hasil penyelidikan sebelum dituliskan. InjilLukas adalah sebuah contoh ( Lukas 1:1-4 ). Lukas bukanlah seorang saksimata dari kisah-kisah kehidupan Yesus. Allah bisa saja memberikan wahyulangsung mengenai kisah-kisah itu atau Allah menggerakkan Lukas untukmendapatkannya melalui penyelidikan. Dalam pendahuluannya, Lukasmemberitahukan bahwa : Ia berkonsultasi terlebih dahulu dengan para saksi mata dari kehidupan &pelayanan Yesus. Ia memakai kisah tertulis yang ada mengenai pelayanan Yesus. Ia menyelidiki dengan teliti & memilihnya dari bahan-bahan itu. Ia menyusun dengan teratur & membukukannya. Roh Kudus menggerakkan & memimpinnya dalam penulisan itu sehingga semua tulisannya teliti & benar. [3] Bahan Nubuat Sekitar seperempat dari isi Alkitab adalah nubuat ketika dituliskan. Nubuatsejatihanya datang dari Allah yang mahatahu. Tidak seorang penulis pundapat mengarang nubuat yang 100 % benar. [4] Bahan Sejarah Begitu banyak bagian Alkitab mencatat sejarah dengan begitu teliti. Sebagian besar dari sejarah Alkitab ditulis oleh mereka yang mengalaminya sendirikisah-kisah itu. Misalnya, Lukas adalah teman seperjalanan Paulus dalambanyak kisahnya, Kisah Para Rasul 16:10-13, 20:5 - 21:18, 27:1 - 28:6, atauYosua yang mengalami & kemudian menuliskan tentang penaklukan Kanaan dalam kitab Yosua. Kisah Penciptaan tentu saja haruslah diwahyukan Allahkepada Musa karena tidak seorang manusia pun menjadi saksi mata dan jugaMusa menuliskannya lama setelah peristiwa itu terjadi. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 15[5] Bahan Lainnya Alkitab mencatat pula hal-hal yang tidak benar, seperti dusta Iblis dalamKejadian 3:4-5, namun Alkitab mencatatnya dengan teliti. Alkitab jugamemuat beberapa kutipan dari tulisan orang-orang yang belum diselamatkan ( Titus 1:12 ). Ada juga beberapa pasal yang jelas bersifat pribadi & emosional ( Roma 9:1-3 ). Namun bahan-bahan yang beraneka ragam itu dicatat dengan teliti. Dengandemikian,dapatlahditariksuatukesimpulanbahwabahantulisanyang beranekaragaminimenunjukkanbahwaAllahkadangkalamewahyukansecara adikodratidanlangsung;adakalanyaIamengijinkanparapenulisuntukmenyusun pesan-Nyadenganmemakaikebebasanuntukberekspresi.NamunAllah menghembuskansemuahasilakhirtulisanitu,denganmemimpinparapenulisitu dengan berbagai cara untuk menyampaikan pesan-Nya dengan kata-kata dalam Alkitab. 3.5. Definisi Pengilhaman Berdasarkan data-data Alkitab mengenai pengilhaman tersebut di atas, makadapatlah disusun definisi pengilhaman sebagai berikut : Pengilhaman adalah Allah mengawasi sedemikian rupa sehingga para penulis Alkitab itu menyusun dan mencatat tanpa kekeliruan pesan-Nya kepada manusia. Mengacu pada definisi tersebut di atas, maka ada beberapa kata kunci berkaitandengan pengilhaman, yaitu : [1] Kata mengawasi memberikan peluang adanya warna warni hubungan antara Allah dengan para penulis dan bahan yang beragam. Pengawasan-Nyakadangkala langsung dan ada kalanya tidak langsung, namun selalu meliputipenjagaan agar para penulis menulisnya dengan teliti dan benar. [2] Kata menyusun menunjukkan bahwa para penulis bukanlah penulis stenoyang pasif, yang sekedar mencatat apa yang Allah diktekan, melainkan justrusebagai penulis yang aktif menyusun. [3] Tanpa kekeliruan menyatakan penegasan Alkitab sendiri selaku kebenaran ( bandingkan dengan Yohanes 17:17 ). Akhirnya, kita tidak seharusnya menutup mata terhadap penegasan Alkitabterhadap dirinya sendiri dalam hal pengilhaman. Tiada kitab lainnya yangsebanding : Allah meniupkannya, manusia menuliskannya, dan kita memilikinya. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 163.6. Bukti-bukti Pengilhaman Yesus telah menerima inspirasi penuh seluruh Perjanjian Lama ketika Iamengucapkan deklarasi-Nya yang luas, Kitab Suci tidak dapat dibatalkan( Matius 5:18, Yohanes 10:35 ). Pandangan ini kita sebut pengilhaman plenary( menyeluruh ) dan verbal ( sampai kepada kata-kata ). Roma 3:2 adalah sesuaidengan pandangan ini ketika menyebutkan Perjanjian Lama adalah FirmanAllah. Demikian juga Ibrani 3:7-11 ketika mengutip Mazmur 95:7-11 tidakmengemukakan penulis manusia, namun memperkenalkan kutipan itu dengan kata pendahuluan, seperti yang dikatakan Roh Kudus. Bagaimana dengan Perjanjian Baru ? Yesus pergi dari satu desa ke desa lainnyauntuk mengajar. Sudah pasti Ia mengulangi banyak hal ketika Ia berjalan darisuatu tempat ke tempat lainnya. Akibatnya, Ia meninggalkan suatu kumpulanpengajaran, serta berjanji kepada para murid-Nya, Roh Kudus ... akanmengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu ( Yohanes14:26 ). Kumpulan pengajaran ini diteruskan oleh para rasul kepada Gereja ( Kisah Para Rasul 2:42 ). Roh Kudus memimpin para penulis kitab-kitab Injil untukmemilih dari kumpulan pengajaran tersebut materi yang akan bermanfaat bagiorang-orang yang kepadanya kitab Injil itu ditulis. Sebagai contoh, Lukasmengatakan kepada kita bahwa ia menyelidiki segala peristiwa ini denganseksama ( Lukas 1:3 ), kita dapat yakin bahwa ia melakukan hal ini karenadigerakkan oleh Roh Kudus. Jadi, pada jaman para rasul, proses penyataan inisedang berlangsung. Kristus merupakan penggenapan nubuat-nubuat PerjanjianLama. Generasi-generasi yang akan datang memerlukan catatan tentang kelahiran- Nya dari seorang perawan, ajaran-ajaran-Nya, kematian & kebangkitan-Nya ( yang ditulis dalam kitab-kitab Injil ); kisah tentang pendirian Gereja dengan pola-polanormatif untuk seluruh jaman Gereja ( terdapat dalam Kisah Para Rasul ); sebuahpenjelasan tentang arti dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus, denganbantuan praktis bagi gereja-gereja ( tercatat dalam Surat-surat Kiriman ) dansekilas pandang tentang akhir jaman ( tercatat dalam kitab Wahyu ). Para rasul mengakui ketepatan suatu Perjanjian Baru. Hal ini dibuktikan oleh ayat- ayat, seperti 2 Petrus 3:15-16. Perhatikan ungkapan tulisan-tulisan yang lain. Di sini terdapat kesaksian yang jelas kepada kepercayaan Petrus pada dasawarsake-7 abad pertama bahwa Paulus sedang menulis materi yang setingkat dengankitab suci Perjanjian Lama. Paulus juga menyatakan di beberapa tempat bahwa iamempunyai Firman dari Tuhan, yaitu perkataan Yesus, untuk menyokong apa yang ia tulis ( Lihat 1 Korintus 11:23, 1 Tesalonika 4:1-2,15 ). Namun sekali pun iatidak selalu mengatakan hal ini, itu bukan berarti bahwa apa yang ditulisnya tidak diilhamkan Roh Kudus ( bandingkan dengan 1 Korintus 7:12 ). Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 17 Alkitab mengajar kita bahwa Roh Kudus bekerja sedemikian rupa pada para nabidan rasul sehingga kata-kata dalam naskah pun penuh dengan kuasa. Apabila kata-kata itu tidak diilhamkan, maka orang-orang dengan leluasa dapatmengubahnya agar sesuai dengan gagasan mereka. Oleh karena itu, pengilhaman sangat perlu untuk melindungi kebenaran. Yesus menunjukkan pentingnya tiap kata dengan mengatakan, Selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iotaatau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, ..... ( Matius 5:18 ). 4. Inerransi ( Ketidak-keliruan ) Alkitab Menurut Feinberg istilah inerrancy adalah kata yang relatif baru dalam bahasa Inggris. Ia mengatakan bahwa istilah ini seolah-olah merupakan transliterasi darikata Latin inerratia, bentuk partisip dari kata kerja inerro, tapi sebenarnyabukan. 3Feinberg menyelidiki istilah ini dari kamus yang baginya cukup memadai, Oxford English-Dictionary. Di dalamnya disebutkan bahwa Boethius, yang hiduppada akhir abad keenam dan permulaan abad ketujuh, telah menggunakan istilahLatin inerratum dalam pengertian ketidak-adaan salah. Disebutkan juga ThomasHardwell Horne telah menggunakan kata benda inerrancy pada bukunya yangberjudul Introduction to the Critical Study and Knowledge of the Holy Scriptures.Buku ini terbit pertama kali pada tahun 1818. 4 Dalam kamus Oxford, istilah inerrancy diberi definisi sebagai berikut: kualitasatau kondisi dari keberadaan yang tanpa salah atau tidak salah; bebas darikesalahan. Sedangkan inerrant berarti tidak berbuat kesalahan. Sebaliknyaistilah errant didefinisikan sebagai tindakan atau keadaan yang salah; keadaansalah dalam pandangan; suatu yang dilakukan secara tidak tepat karenaketidaktahuan atau karena tidak hati-hati; suatu kesalahan. 5 Beberapa teolog Injili, tidak setuju dengan penggunaan istilah inerrancy. MisalnyaLasor tidak setuju karena istilah ini meniadakan konsep negatif. Ridderbos danPiepkorn mengatakan bahwa istilah ini tidak Alkitabiah. Pinnock mengatakanbahwa istilah ini hanya dihubungkan dengan naskah asli dan tidak menegaskankewibawaan teks Alkitab yang kita gunakan. 6 Istilah-istilah yang mereka usulkanmengenai diskusi ini ialah inspirasi, ketiadaan cacat, tak dapat keliru, dan takterdapat penipuan. Tapi Feinberg menganggap bahwa istilah inerrancy yang lebihtepat, sesuai dengan gambaran data Alkitab. Sebab sisi positif dari istilah inimengatakan bahwa Alkitab benar seluruhnya. Data Alkitab dapat dilihat dalamMazmur 119, Taurat-Mu benar ( ayat 142 ): Segala perintah-Mu adalah benar3Paul D. Feinberg, The Meaning of Innerancy Innerancy, ed. Norman L. Geisler (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1980), h. 291. 4Ibid., h. 291-292. 5Ibid. 6Ridderbos dan Piepkorn, sebagaimana dikutip oleh Feinberg dalam The Meaning of Innerancy Innerancy, h. 292-293. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 18 ( ayat 151 ); Firman-Mu adalah kebenaran ( ayat 160 ). Juga dalam Amsal 30:5, Firman Allah adalah kebenaran. Dengan dasar ini pula Feinberg memberi definisi sebagai berikut : Ketaksalahan berarti bahwa bila semua fakta Alkitab dalam tulisan aslinya diketahui dan ditafsirkan dengan semestinya, segala sesuatu akan terbukti benar seluruhnya dan dikokohkan, apakah menyangkut doktrin atau moralitas atau sosial, fisik atau ilmu pengetahun. 7 Bagi Lindsell, istilah infallible ( tak dapat keliru ) dan inerrant ( tak dapat salah ) adalah dua kata bersinonim, yang dapat dipertukarkan. Ia menggunakan kedua kataitu secara bergantian untuk membicarakan pokok mengenai Alkitab, dalam haldapat dipercaya, berwibawa, dan sebagainya. 8 Kalau pun ada beberapa orang membuat perbedaan antara Inerrant dan Infallible,maka perbedaan itu terletak pada nuansa pengertian di antara kedua istilah tersebut. Inerrant menekankan sifat Alkitab yang selalu mengatakan yangsebenarnya,sedangkan Infallible menekankan sifat layak dipercaya dari Alkitab.Sifat bebas dari kesalahan dan sifat tidak mungkin bersalah ini berlaku untukseluruh isi Alkitab dan termasuk wahyunya serta fakta-faktanya yang bebas darikesalahan. Alkitab adalah kebenaran ( 2 Samuel 7:28, Mazmur 119:43, 160,Yohanes 17:17,19, Kolose 1:5 ). Dengan demikian, Inerransi dapat disimpulkan sebagai kualitas bebas darikesalahan yang dimiliki Alkitab. Doktrin inerransi mengajarkan bahwa Alkitabbebas dari kesalahan. Firman Allah tidak dapat salah dan tidak menyatakan sesuatuyang bertentangan dengan fakta. Doktrin inerransi tidak mengajarkan bahwa masing-masing terjemahan Alkitab itusempurna dalam terjemahannya. Doktrin ini juga tidak mengajarkan bahwa tidakada kesalahan yang kadang-kadang dilakukan penyalin, yang dapat ditemukan didalam teks yang telah dilindungi demi kita. Pada saat kita berbicara tentanginerransi/infallibilitas Alkitab berarti kita membicarakan tentang manuskrip yangasli. Terjemahan-terjemahan yang berbeda digunakan, sehingga orang-orang di seluruhdunia dapat membaca Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. Kritik teks setujubahwa, dalam terjemahan yang baik, tidak sampai satu dalam seribu kata yangdipertanyakan selama teks asli diperhatikan. Oleh karena itu, ketika seseorangmembaca Alkitab dengan terjemahan yang baik, ia dapat membaca dengankeyakinan bahwa terjemahan tersebut menyampaikan Firman Allah dengan derajatakurasi yang tertinggi. 7Ibid., h. 294. 8Harold Lindsell, The Battle for the Bible (Grand Rapids: Zondervan, 1976.), h.27. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 19Pada saat kita mempelajari doktrin inerransi kita juga harus menyadari bahwakarakter Allah sendiri dipertaruhkan. Allah mengklaim sebagai Penulis Alkitab danIa menegaskan bahwa Firman-Nya adalah kebenaran ( Yohanes 17:17, Mazmur119:160 ). Serangan terhadap doktrin inerransi Alkitab merupakan seranganterhadap karakter Allah. Menyangkal inerransi berarti menjuluki Allah Pendusta,namun Allah tidak dapat berdusta ( Titus 1:2 ). Rasul Paulus menyimpulkan hal iniketika ia menyatakan, Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong( Roma 3:4 ). Seluruh Alkitab memperlihatkan bahwa Ia dapat dipercaya serta dapat diandalkan,dan bahwa sifat-Nya menjamin wibawa, sifat bebas dari kesalahan dan sifat tidakmungkin bersalah dari Firman-Nya. 5. Otensitas&KredibilitasAlkitab Bila kita telah menerima kenyataan bahwa Alkitab adalah wujud penyataan ilahi,maka dengan segera kita akan tertarik untuk mengetahui sifat dokumen-dokumenyang berisi penyataan tersebut. 5.1. Otensitas Alkitab Kitab-kitab di dalam Alkitab, yang seluruhnya berjumlah 66 kitab itu, datangkepada kita dalam bentuk salinan-salinan yang beribu-ribu banyaknya. Naskah- naskah asli yang ditulis dengan tulisan tangan ( autographa ) telah tercecer, namunkita memiliki salinan-salinan dari naskah asli tersebut. Di antara salinan-salinan ituterdapat salinan-salinan yang sudah sangat tua. Salinan-salinan ini memperlihatkan perbedaan-perbedaan kecil yang disebutvariant-variant. Dalam ilmu pengetahuan teologi terdapat suatu bidang tersendiriyang disebut teks-kritik, yang tugasnya adalah meneliti naskah-naskah ini sertamemeriksa naskah-naskah mana yang paling dapat dipercaya. Jadi teks-kritik inibertujuan membuat rekonstruksi yang setepat mungkin dari teks asli naskah-naskahitu. Tentu saja ilmu pengetahuan ini tidak dapat menghasilkan ketepatan 100 %. Namun satu hal tidak dapat disangkal, yakni ilmu pengetahuan tersebut telahberhasil memastikan bahwa tidak ada perbedaan dalam amanat yang sebenarnyadari berbagai kitab dalam Alkitab itu. Esensi dari amanat itu dalam setiap kitabternyata telah diteruskan secara cermat benar dari abad ke abad. Meskipunterdapat perbedaan-perbedaan variant ( kecil & tidak berarti ) dalam teks naskah- naskah itu, namun isi dan maksudnya yang sebenarnya senantiasa menonjol denganamat jelas dalam semua naskah itu. Dengan kata lain, benang merah tentang karya keselamatan dari Allah tetapkonsisten diberitakan dari setiap kitab dalam Alkitab tersebut ! Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 205.2. Kredibilitas Alkitab Yang dimaksudkan dengan kredibilitas di sini adalah meliputi baik kebenaran apayang dicatat, maupun kemurnian naskah. Berikut secara singkat akan dibahas halkredibilitas Alkitab. 5.2.1. Kredibilitas Perjanjian Lama Kredibilitas kitab-kitab Perjanjian Lama ditetapkan oleh kedua kenyataan besar : [1] Berdasarkan Pengakuan Kristus Terhadap Perjanjian Lama Kristus menerima Perjanjian Lama selaku naskah yang secara benar mencatatperistiwa-peristiwa dan ajaran-ajaran yang tercantum di dalamnya ( Matius5:17-18, Lukas 24:27,44-45, Yohanes 10:34-36 ). Dengan tegas Yesusmenerima berbagai ajaran Perjanjian Lama adalah benar, misalnya :penciptaan alam semesta oleh Allah ( Markus 13:19 ), penciptaan manusiasecara langsung ( Matius 19:4-5 ), pembinasaan dunia dengan air bah padajaman Nuh ( Lukas 17:26-27 ), penghancuran Sodom & Gomora sertapelepasan keluarga Lot ( Lukas 17:28-30 ), Musa selaku penulis Pentateuch ( Lukas 24:27 ), pemberian Manna di padang gurun ( Yohanes 6:32 ), adanya Kemah Suci ( Lukas 6:3-4 ), pengalaman Yunus di dalam perut ikan ( Matius12:39-40 ). Bila Yesus adalah Allah yang dinyatakan dalam keadaan manusia,maka pastilah Ia mengetahui semua fakta dalam sejarah Perjanjian Lama. Dengan demikian, kesaksian-Nya harus diterima selaku kebenaran. [2] Berdasarkan Sejarah & Arkeologi Sejarah memberikan banyak bukti bahwa gambaran Alkitab tentangkehidupan di Mesir, Asyur, Babilonia, Media-Persia, dan lain-lain itu sesuaidengan kenyataan. Beberapa raja dari berbagai bangsa ini disebutkan dalamAlkitab, dan tidak seorang pun yang ditampilkan secara tidak sesuai denganfakta sejarah yang diketahui tentang raja tersebut. Arkeologi juga menyajikan banyak bukti yang menguatkan catatan Alkitab.Lembaran tanah liat yang ditemukan di Babilonia berisi kisah air bah yangmengandung banyak sekali kemiripan dengan kisah Alkitab. Lembaran- lembaran Nuzi menjelaskan tindakan Sara & Rahel memberikan hambaperempuan mereka kepada suami masing-masing. Tulisan & abjad Mesirkuno menunjukkan bahwa orang sudah dapat menulis lebih dari seribu tahunsebelum masa hidup Abraham. Arkeologi juga menguatkan bahwa umat Israel tinggal di Mesir, bahwa mereka diperbudak di sana, dan bahwaakhirnya mereka meninggalkan Mesir. Lembaran-lembaran Tel-el-Amarnamembuktikan bahwa kitab Hakim-hakim dapat dipercayai. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 21Sangat penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada penemuan Arkeologi yang pernah membuktikan kesalahan dari suatu keterangan Alkitab. Kenyataannya, lebih dari 25.000 lokasi telah ditemukan dan dokumen-dokumen yangmemperkuat ketepatan dan dapat dipercayainya catatan Alkitab tentangperistiwa-peristiwa, kelompok-kelompok masyarakat, kronologis peristiwa,dan sebagainya. Penelitian Arkeologi terus berlanjut sekarang, dan banyakArkeolog sebenarnya menggunakan teks dari Alkitab untuk menolong mereka menemukan suatu tempat sejarah ! 5.2.2. Kredibilitas Perjanjian Baru Kredibilitas kitab-kitab Perjanjian Baru dapat ditetapkan oleh empat (4) faktayang besar, yakni : [1] Para Penulis Kitab-kitab Perjanjian Baru Adalah Mereka YangMengetahui Betul Apa Yang Ditulisnya Mereka berkualifikasi untuk memberikan kesaksian serta mengajarkankebenaran Ilahi. Matius, Yohanes, dan Petrus merupakan murid-muridYesus dan saksi mata atas setiap perbuatan & ajaran-Nya ( 2 Petrus 1:18, 1 Yohanes 1:1-3 ). Markus, menurut catatan Papias, adalah pengikutPetrus dan ia telah menulis secara teliti apa yang diingatnya dari ajaranPetrus. Lukas merupakan rekan seperjalanan Paulus dan menurut catatan Ireneus, ia mencatat dalam sebuah kitab Injil yang diberitakan olehPaulus. Paulus jelas sekali telah dipanggil dan ditugaskan oleh Kristus dania sendiri mengakui bahwa ia menerima Injil dari Kristus sendiri ( Galatia 1:11-17 ). Yakobus & Yudas adalah saudara sekandung Yesus, danamanat mereka sampai kepada kita dengan berlatar-belakangkankenyataan ini. Mereka semua telah diurapi Roh Kudus sehingga dengandemikian mereka menulis bukan sekedar berdasarkan ingatan merekasendiri, melainkan sebagai orang-orang yang diberi kemampuan khususoleh Roh Kudus untuk tugas itu. [2] Para Penulis Kitab-kitab Perjanjian Baru Adalah Orang-orang Jujur Nada moral dalam tulisan mereka, sikap yang jelas menjunjung tinggikebenaran, serta sifat teliti dan terinci dari kisah-kisah yang mereka tulismenunjukkan bahwa mereka bukanlah para penipu, melainkan orang- orang yang jujur. Kejujuran mereka juga tampak dari kenyataan bahwakesaksian mereka sebenarnya membahayakan status moral, hartakekayaan, dan bahkan nyawa mereka sendiri. [3] Tulisan-tulisan Mereka Saling Melengkapi Injil-injil Sinoptis tidak memberikan kesaksian yang saling berlawanannamun justru saling melengkapi. Injil Yohanes melengkapi kesaksianStefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 22Injil-injil Sinoptis. Kisah Para Rasul menyediakan latar belakang historisuntuk 13 Surat Kiriman Rasul Paulus. Surat Ibrani, Surat-surat Umumlainnya, maupun kitab Wahyu dapat dimasukkan dalam periode abadpertama Masehi. Dari segi doktrin, kitab-kitab Perjanjian Baru ini jugasaling melengkapi. Keilahian Kristus disebut dalam Injil-injil Sinoptis danInjil Yohanes. Paulus dan Yakobus tidak saling bertentangan, namunmereka berdua menyajikan masalah iman dan perbuatan baik dari sudutpandang yang berbeda. Keduapuluh tujuh kitab Perjanjian Baru menyajikan suatu gambaran yangsangat harmonis tentang diri dan karya Yesus Kristus. Kenyataan ini ikut mendukung kredibilitas kitab-kitab tersebut. [4] Isi Kitab-kitab Perjanjian Baru Sesuai Dengan Sejarah & Pengalaman Dalam Perjanjian Baru terdapat banyak sekali catatan tentang sejarahpada jaman itu, misalnya sensus penduduk yang diselenggarakan ketikaKirenius menjadi gubernur di Siria ( Lukas 2:2 ), perbuatan HerodesAgung ( Matius 2:16-18 ), tindakan Herodes Antipas ( Matius 14:1-12 ), tindakan Herodes Agripa II ( Kisah Para Rasul 25:13 - 26:32 ), dansampai sejauh ini tidak seorang pun sanggup menunjukkan bahwa apayang dinyatakan oleh Alkitab bertolak belakang dengan kenyataan sejarahyang diperoleh dari naskah-naskah lain yang dapat dipercaya. Mengenai pengalaman, bila kita mempercayai adanya Allah yangberkepribadian, mahakuasa, dan penuh kasih, maka mujizat menjadisangat tidak mustahil. Kalaupun mujizat-mujizat sekarang ini tidakmuncul sesering dahulu, karena memang tidak diperlukan sebagaimanadiperlukan pada masa itu. Mujizat-mujizat tersebut dimaksudkan untuk memperkuat penyataan Allah ketika disampaikan untuk pertama kalinya. Namun karena sekarang Kekristenan sudah diterima, maka mujizat- mujizatitu tidak lagi muncul sebanyak dahulu. Dengan demikian, tidak ada sesuatu pun dalam sejarah atau pengalamanyang bertolak belakang dengan apa yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 236. KanonitasAlkitab Kekristenan bukanlah agama kitab. Seseorang menjadi Kristen karena Roh Kudus menanamkan iman di dalam hatinya. Oleh karena itu, orang Kristen tidak menyembah Alkitab, tetapi menyembah Juru Selamat mereka yang hidup, yang ada di Surga. Dialah yang kedatangan-Nya mereka nantikan. Kekristenan seringkali digolongkan ke dalam agama-agama kitab. Akibatnya, keunikan Kekristenan kian memudar. Orang Kristen memang mempunyai Alkitab, namun mereka percaya kepada satu Pribadi. Yang amat mencolok, Pengakuan Iman Rasuli yang terdiri atas 12 pokok itu mampu menguraikan apa yang dipercaya orang Kristen tanpa menyebutkan Alkitab. Hal ini tidak berarti bahwa Kekristenan tidak mempunyai Kitab Suci. Gereja Tuhan di sepanjang masa mempunyai Rajanya di Surga, Roh Kudus di hatinya, dan Alkitabdi tangannya. Dengan demikian, yang pertama-tama dilihat dari luar adalah Alkitab sehingga dapat dimengerti bahwa bila dilihat dari permukaan, Kekristenan disebut agama kitab. 6.1. Arti Istilah Kanon Istilah Kanon berasal dari bahasa Yunani Klasik, yang berarti sebatang tongkat ( rod ), penggaris ( ruler ), atau kayu pengukur ( measuring rod ). Kata Ibraniyang dekat dengan istilah Yunani Klasik ini adalah Kaneh yang berarti kayupengukur, atau tombak pengukur( Yehezkiel 40:3, 42:16 ). Dari konsep arti itu kemudian berkembang menjadi dasar pengertian secarametafor, yakni standar atau Norma. Pada jaman Gerika ( Pre-Christian ), kataKanon ini sudah dipakai dengan arti metafor, misalnya untuk melukiskanstandar di dalam hal etika, seni, dan literatur. Pada jaman Kekristenan mula-mula, istilah Kanon ini dipakai untuk peraturaniman, tulisan yang memenuhi standar atau Alkitab yang berotoritas. Paulus puntelah memakai kata ini di dalam surat kirimannya ( 2 Korintus 10:13-16, Galatia6:16 ). Diperkirakan kata Kanon yang pertama kali dipakai dalam hubungan denganAlkitab adalah pada tahun 350 Masehi oleh Athanasius, di mana artinya dari sudut positif berarti Standar dan dari sudut negatif - Kanonisasi - berarti : pengenalanatau penerimaan gereja terhadap Alkitab adalah Firman Allah. Dengan demikian dapat disimpulkan, arti Kanon adalah kitab-kitab yang telah diselidiki, dan dinyatakan memenuhi syarat ( diterima & mencapai Standar yangseharusnya ), serta diakui telah diilhamkan oleh Allah sendiri. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 246.2. Persyaratan-persyaratan Kanonisasi Alkitab [1] Bukan Berdasarkan Tuanya ( Antiknya ) Banyak kitab kuno yang tidak termasuk kanon, misalnya : a. Kitab Peperangan Tuhan, Bilangan 21:14. b. Kitab Orang Jujur, Yosua 10:13. Sebaliknya ada kitab-kitab yang termasuk baru ( pada jamannya ) namun telah termasuk kanon, Ulangan 31:24-26, Daniel 9:2, 2 Petrus 3:15-16. [2] Bukan Disebabkan Kitab Itu Bersesuaian Dengan Taurat. Misalnya : - Tulisan Elia, 2 Tawarikh 21:12 - Tulisan Ido, 2 Tawarikh 12:15 - Surat Kepada Orang Laodekia, Kolose 4:16 - Surat Kepada Orang Korintus, 1 Korintus 5:9. [3] Bukan Disebabkan Kitab itu Ditulis Dalam Bahasa Ibrani Banyak kitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani, misalnya ApocryphaPerjanjian Lama, namun ditolak, sedangkan bagian kitab yang ditulis dalambahasa Aram, misalnya Daniel 2:4b-7, Ezra 4:8 - 6:18, 7:12-26 diterima. [4] Bukan Disebabkan Bernilai Religius Misalnya : Lukas 1:1, Yohanes 21:25 - kesaksian ada literatur agama. Jadi termasuk atau tidaknya sebuah kitab ke dalam Kanon sama sekali bukanditentukan oleh manusia, melainkan oleh Allah sendiri. Hal ini bergantung padaotoritas kitab tersebut dan otoritas itu ada sebab adanya ilham Allah. Dan ilhamAllah itu dikenali oleh men of God ! 6.3. Prinsip-prinsip Kanonikal Alkitab [1] Otoritas : Apakah kitab itu diilhamkan oleh Allah ( 2 Timotius 3:16 ) ? [2] Prophetic : Apakah kitab itu ditulis oleh men of God ( Ibrani 1:1 ) ?[3] Original : Apakah kitab itu mengisahkan hal yang benar tentang Allah, manusia, dan sebagainya ( 2 Petrus 2:1 ) ? [4] Dinamis : Apakah kitab itu mempunyai kuasa Allah yang dapat mengubahkan hidup manusia ( Ibrani 4:12, 2 Timotius 3:16 ) ? [5] Diterima : Apakah kitab itu diterima secara luas oleh umat Allah ( Gereja ) ? Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 256.4. Kanon Perjanjian Lama 6.4.1. Sejarah Kanon Perjanjian Lama Alkitab sendiri memiliki catatan yang jelas tentang sejarah pembentukan Kanon, sebagaimana dapat diketahui melalui fakta-fakta sebagai berikut : [01] Loh Batu yang berisi 10 Hukum ( Dasa Titah ) ditaruh dalam tabutPerjanjian, Keluaran 40:20. Loh Batu itu masih berada dalam TabutPerjanjian ketika Salomo membawa Tabut itu ke dalam Bait Allah yang barusaja didirikan ( 1 Raja-raja 8:9 ). [02] Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa diletakkan di samping Tabut Tuhansebagai saksi atas kesalahan Israel ( Ulangan 31:24-36, bandingkan denganKeluaran 24:7 ). Hal ini menunjukkan bahwa kitab-kitab itu berotoritas dan menjadi inti/pusat dari umat Israel atau Firman Allah menjadi Patokan atauKanon atas kehidupan umat-Nya. [03] Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan kitab Taurat ( Yosua 24:26 ). [04] Samuel menulis sebuah kitab lalu diletakkan di hadapan Tuhan ( 1 Samuel 10:25 ). Ini berarti di dalam atau di samping Tabut Perjanjian dan kitab-kitab yang lain. [05] Allah menggerakkan orang lain untuk melanjutkan mencatat, misalnya : * Kisah Daud oleh Natan & Gad, 1 Tawarikh 29:29. * Kisah Salomo oleh Natan, Ahia, dan Ido, 2 Tawarikh 9:29. * Kisah Manasye oleh para nabi & Yesaya, 2 Tawarikh 33:19. * Kitab Tawarikh selesai ditulis pada jaman Ezra, sebab di dalamnya mencatat dekrit yang dikeluarkan oleh raja Koresy yang mengijinkan orang Israel untuk kembali, 2 Tawarikh 36:22. Dan Ezra menulisnya berdasarkan catatan yang telah ada, yang ditulis oleh para imam dan nabi. [06] Banyak Mazmur yang ditulis oleh Daud ( 73 pasal ) dan kitab-kitab paranabi yang memakai nama para nabi itu. [07] Di dalam Yeremia 36:1-32 dikisahkan bagaimana Yeremia setelah bernubuatselama 23 tahun , baru Allah memerintahkannya untuk menuliskan beritatersebut. Setelah menuliskannya, maka gulungan kitab itu dibawa dandibacakan di hadapan raja Yoyakhim. Namun raja ini membakar gulungankitab tersebut. Kemudian Allah menggerakkan Yeremia untuk menuliskanlagi dan memberikan Yeremia banyak berita lagi ( Yeremia 36:32 ). Ada kemungkinan bahwa apa yang ditulis oleh Yeremia melalui jurutulisnya, Barukh, untuk kedua kalinya, inilah apa yang kita miliki sekarang( Yeremia 1 - 36 ). Kita tidak mengetahui kapan kitab ini diterima selakuStefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 26penyataan Allah, namun di Yeremia 36:25 ada orang-orang yang memohon kepada raja agar raja tidak membakar gulungan kitab tersebut. Hal inimenunjukkan bahwa mereka percaya bahwa gulungan kitab tersebut adalahFirman Allah. [08] Ketika orang-orang Israel ditawan ke Babel, mereka membawa serta kitabTaurat. Hal ini dapat diketahui sebab Ezra menyelidiki Taurat di Babel dan membawa Taurat itu kembali bersamanya ke Yerusalem ( Ezra 7:6,14,Nehemia 8:1-2 ). Bisa jadi yang dimaksudkan dengan kitab Taurat adalahseluruh Perjanjian Lama yang telah ditulis pada waktu itu, sebab istilah inikemudian dipakai untuk menyebut seluruh Perjanjian Lama. [09] Seluruh Perjanjian Lama diperkirakan telah lengkap pada jaman Ezra. KitabPara Nabi yang terakhir yang mencatat tahun di dalamnya adalah Hagai &Zakharia ( Zakharia 1:1, 7:1, dan Hagai 1:1 ). Kitab Maleakhi tidakdiketahui tahunnya, namun mungkin sekali ditulis pada masa itu juga. Tentusaja kitab Ezra, Nehemia, dan Ester juga ditulis pada waktu itu. Inilah kitab- kitab yang paling akhir ditulis. Banyak orang berpendapat bahwa Ezra yangmengumpulkan semua kitab-kitab ini dan menyatukannya menjadi KanonPerjanjian Lama yang lengkap ( sekitar tahun 400 sM ). [10] Pada sekitar tahun 200 sM, Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasaYunani, yang disebut Septuaginta ( LXX ). Terjemahan ini dilakukan oleh70 orang Ahli Tarurat Yahudi di kota Alexandria, Mesir dalam waktu 70hari. Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Merekatidak mengerti bahasa Ibrani sedangkan bahasa Yunani adalah bahasaumum. Fakta bahwa pada waktu itu Perjanjian Lama telah diterjemahkan,berarti Kanon Perjanjian Lama telah lengkap dan semua kitab tersebut telah diakui otoritasnya. 6.4.2. Isi Kanon Perjanjian Lama [1] Catatan paling awal mengenai Isi Kanon Perjanjian Lama ditulis oleh Melito,uskup dari Sardis pada sekitar tahun 170 Masehi. Melito mengatakan bahwaia mendapatkan daftar tersebut setelah mengadakan penyelidikan yangseksama tatkala sedang mengadakan perjalanan di Siria. Daftar tersebutdicantumkan oleh Eusebius dalam bukunya, Ecclesiastical History, VolumeIV sebagai berikut : Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 271.Lima Kitab MusaKejadian,Keluaran,Imamat,Bilangan, Ulangan. 2.Kitab-kitab LainYosuabinNun,Hakim-hakim&Rut, EmpatKitabKerajaan&2Tawarikh, MazmurDaud,Amsal,Pengkhotbah, Kidung Agung, Ayub. 3.Kitab-kitabPara Nabi Yesaya,Yeremia,12KitabNabi,Daniel, Yehezkiel, Ezra. Rupanya Melito menggabungkan kitab Ratapan dengan Yeremia dan kitabNehemia dengan Kitab Ezra. Daftarnya mengenai semua kitab PerjanjianLama, kecuali kitab Ester. [2] Pada tahun yang kira-kira sama dengan Daftar Kanon Perjanjian Lama Melito, didapati suatu daftar kitab Perjanjian Lama dalam sebuah manuskrip di perpustakaan seorang Greek Patriakh di Yerusalem. Daftar ini baru muncul sekitar abad IV Masehi melalui tulisan Epiphanius, uskup Selamis di Cyprus. Dalam daftar tersebut terdapat seluruh kitab Perjanjian Lama. [3] Origenes ( 185 - 254 Masehi ) mencatat daftar Perjanjian Lama sebanyak 22kitab, dengan pembagian sebagai berikut : 1 - 5Kitab Musa 6Yosua 7Hakim-hakim & Rut 8 - 94 Kitab Kerajaan 101 & 2 Tawarikh 11Ezra & Nehemia 12Mazmur 13Amsal 14Pengkhotbah 15Kidung Agung 16Yesaya 17Yeremia, Ratapan, dan Surat Yeremia 18Daniel 19Yehezkiel 20Ayub 21Ester 2212 Kitab Nabi Kecil [4] Athanasius, uskup dari Alexandria, yang mendiskusikan kanon Alkitab padatahun 367 Masehi dalam Easter Letter menyebut jumlah kitab PerjanjianLama sebanyak 22 kitab. Ke-22 kitab tersebut sama dengan kitab-kitabPerjanjian Lama kita, kecuali kitab Ester. Dan kitab Yeremia selain adatambahan kitab Ratapan, juga Surat Yeremia. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 28[5] Jerome ( 347 - 420 Masehi ) menulis dalam kata pengantarnya di TafsiranKitab Daniel, ... kitab Daniel tidak dikelompokkan dalam kumpulan kitabNabi-nabi, melainkan dalam Hagiographa ( The Sacred Writtings ). OrangYahudi membagi Perjanjian Lama dalam tiga bagian yakni : Kitab Taurat,Nabi-nabi, dan Hagiographa yang terdiri atas : 5, 8, dan 11 kitab. Jerome menyebut 24 kitab, sebab kitab Rut dilepaskan dari kitab Hakim- hakim, dan kitab Ratapan dari kitab Yeremia. [6] Terakhir, yang terpenting, kanon Ibrani ( Perjanjian Lama ) ini diterimaselaku otoritas tertinggi oleh Tuhan Yesus dan para rasul-Nya. Tuhan Yesus menerima Perjanjian Lama sebab Ia mengenali kitab-kitab tersebut memilikidivine quality ! Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani berisi kitab-kitab yang sama dengankitab yang kita miliki, hanya pembagian dan susunan kitabnya berbeda.Ketika Perjanjian Lama Bahasa Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani ( Septuaginta ), kitab-kitabnya disusun kembali dan dibagi sebagaimanaAlkitab Perjanjian Lama kita. Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani terdiri atas 24 kitab, yang dibagimenjadi tiga (3) kelompok, yaitu : 1.TORAH( Pentateuch ) Kejadian,Keluaran,Imamat,Bilangan, Ulangan ( 5 Kitab ) 2.NEBHIIM( Nabi-nabi ) Yosua,Hakim-hakim,1&2Samuel,1&2 Raja-raja ( 4 kitab - Nabi-nabi Terdahulu ) Yesaya,Yeremia,Yehezkiel,Ke-12Kitab Nabi Kecil ( 4 kitab Nabi-nabi Terkemudian )3.KETUBHIM( Tulisan-tulisan ) Mazmur, Amsal, Ayub ( 3 kitab Syair ) KidungAgung,Rut,Ratapan,Pengkhotbah, Ester ( 5 kitab - Megiloth ) Daniel, Ezra & Nehemia, 1 & 2 Tawarikh( 3 kitab Sejarah ) Pada jaman Perjanjian Baru, Perjanjian Lama dibagi dalam 22 kitab yangmerupakan jumlah abjad dalam bahasa Ibrani, yakni dengan mempersatukankitab Rut dengan Hakim-hakim, dan kitab Ratapan dengan kitab Yeremia.Biasanya seluruh Perjanjian Lama mereka sebut Kitab Nabi-nabi, kecuali kitabMusa ( Matius 5:17, Lukas 22:44 ). Pembagian Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani ini didasarkan atas statuspenulisnya ( Official Order ), sedangkan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani ( Septuaginta ) dibagi menurut isi kitab ( Topical Order ). Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 29Adapun pembagian Perjanjian Lama Septuaginta adalah sebagai berikut : 1.Taurat ( Hukum )5 KitabKejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. 2.Sejarah12 KitabYosua,Hakim-hakim,Rut,1Samuel,2Samuel,1 Raja-raja,2Raja-raja,1Tawarikh,2Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester. 3.Syair5 KitabAyub,Mazmur,Amsal,Pengkhotbah,Kidung Agung. 4.Nubuat a. Nabi Besar b. Nabi Kecil 17 Kitab Yesaya,Yeremia,Ratapan,Yehezkiel,Daniel(5 kitab ) Hosea,Yoel,Amos,Obaja,Yunus,Mikha,Nahum, Habakuk,Zefanya,Hagai,Zakharia,Maleakhi(12 kitab ). Pembagian menurut Septuaginta ini kemudian diikuti oleh Jerome untuk Vulgata ( Alkitab berbahasa Latin ), yang berlangsung terus selama 1.000 tahun, sampaiterjemahan Alkitab bahasa Inggris pertama, Wycliffe, bahkan sampai sekarang ini 6.5. Kanon Perjanjian Baru [1] Setelah kenaikan Yesus ke Surga, sekitar 20 tahun berlalu di mana pada tahun- tahun itu Injil diberitakan melalui para rasul dan tidak sebuah kitab pun pada waktu itu ditulis. Tampaknya selama saksi mata tentang keselamatan yang telah dilaksanakan oleh Yesus itu masih hidup, belum dirasakan perlunya membuat catatan yang resmi. [2] Yakobus diperkirakan menulis surat kirimannya pada tahun 46 AD. Bila ini benar, maka Surat Yakobus adalah yang paling awal ditulis. [3] Paulus menulis 1 & 2 Tesalonika pada perjalanan pekabaran Injilnya yang kedua ( tahun 52 AD ). [4] Berangsur-angsur surat-surat kiriman yang lain, Kisah Para Rasul, dan Wahyu ditulis. [5] Pada saat surat-surat ini menjadi terkenal, maka berangsur-angsur dibuat salinan-salinan untuk berbagai gereja. Banyak dari surat kiriman, juga Injil Lukas dan Kisah Para Rasul ditulis untuk seseorang. Ada pula yang untuk gereja atau umum. Namun yang lain meminta salinan-salinannya maka dibuat salinan-salinan untuk mereka dan tidak dapat diragukan lagi bahwa salinan- salinan tersebut dibacakan di dalam pertemuan-pertemuan mereka ( Kolose 4:16, 1 Tesalonika 5:27, Wahyu 1:3 ). [6] Pada waktu yang bersamaan dan sesudahnya ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk dalam Kanon ( lihat Lukas 1:1 ). Beberapa kitab yang lain ditulis pada abad II dan III, yang dikenal dengan Apocrypha Perjanjian Baru. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 30 [7] Lambat laun gereja-gereja mulai jelas mengenai kitab-kitab mana yang diinspirasikan oleh Roh Kudus. Secara keseluruhan gereja-gereja mengakui ke- 27 kitab Perjanjian Baru, sebagaimana yang kita miliki saat ini. [8] Pada abad II, Kanon Perjanjian Baru telah lengkap. Hal ini dapat kita ketahui dari : The Old Syriac - Terjemahan Perjanjian Baru pada abad II dalam bahasa Siria. Semua kitab Perjanjian Baru, kecuali 2 Petrus, 2 & 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu. The Old Latin - Sebuah terjemahan sebelum tahun 200 AD. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua kitab Perjanjian Baru ada kecuali Ibrani, Yakobus, 1 &2 Petrus. The Muratorian Canon ( 170 AD ) : sama isinya dengan The Old Latin. Codex Barococcio ( 206 AD ) : semua Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada kecuali Ester & Wahyu. Policarpus pernah mengutip dari Matius, Yohanes, 10 Surat Paulus, 1Petrus, 1 & 2 Yohanes ( 150 AD ). Justinus Martyr ( 140 AD ) : semua Perjanjian Baru, kecuali Filipi & 1Timotius. Irenaeus ( 170 AD ), murid Policarpus : semua Perjanjian Baru, kecualiFilemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes. Origenes pada tahun 230 AD menulis Daftar Kitab-kitab Perjanjian Baru sebagai berikut : 4 Injil, Kisah Para Rasul, 13 Surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes, dan Wahyu. Semua kitab-kitab ini diakui oleh semua orang Kristen. Hanya Surat Ibrani 2 Petrus, 2 & 3 Yohanes, Yakobus, dan Yudas masih diragukan oleh sebagian orang. Eusebius pada awal abad IV menyebut semua kitab Perjanjian Baru diakui oleh orang-orang Kristen kecuali Yakobus, Yudas, 2 Petrus, 2 & 3 Yohanesmasih diragukan oleh sebagian orang. Dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, bishop Alexandria,pada tahun 367 AD, ia mencantumkan Daftar 27 Kitab Perjanjian Baru. Tak lama setelah ini Jerome & Augustinus juga mencatat Kanon Perjanjian Baru sebanyak 27 kitab. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 31 [9] Akhirnya setelah diadakan beberapa kali Konsili Gereja, yakni : a. Konsili Hippo pada tahun 393 AD, b. Konsili Cartago pada tahun 397 AD, c. Konsili Cartago pada tahun 419 AD, diumumkan Daftar 27 Kitab yang diterima sebagai Kanon Perjanjian Baru. Pada waktu yang bersamaan, mereka juga mengakui ke-39 kitab Perjanjian Lama. Dengan demikian, susunan kanon Alkitab Kristen secara lengkapnya adalah sebagai berikut : Perjanjian LamaPerjanjian Baru Pentateuch - 5 kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan Sejarah - 12 kitab Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester.Puisi - 5 kitab Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah,Kidung Agung Nubuat - 17 kitab Nabi Besar - Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel Nabi Kecil - Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, Maleakhi Sejarah -5 kitab Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para RasulSurat-surat Paulus - 13 kitab Roman, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika. 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon Surat-surat Non-Paulus - 9 kitab Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, Wahyu Catatan : ada yang berpendapat bahwa Ibrani ditulis oleh Paulus Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 327. Apocrypha [1] Pengertian Apocrypha Apocrypha berasal dari kata Yunani, berarti tersembunyi, tertutup. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan kitab-kitab Apocrypha adalah kitab-kitab yang ditulis di tempat-tempat yang disebutkan Alkitab ( Bible Lands ) pada waktu yang bersamaan, atau tidak lama kemudian dengan waktu Alkitab ditulis, namun tidak dianggap sah, baik oleh perhimpunan orang Yahudi, maupun oleh jemaat yang mula-mula. Jemaat yang mula-mula menerima kanon dari orang-orang Yahudi di Palestina, bukan kanon dari orang-orang Yahudi di Alexandria. Gereja Katholik Roma mengakui sah Apocrypha itu dalam perhimpunan Trent pada tahun 1546 ( dan menyebutnya sebagai kitab-kitab deuterokanonikal ). . Jemaat Protestan, sama seperti Jemaat Mula-mula, tetap menolak kitab-kitab Apocrypa itu dan tidak menganggapnya sebagai bagian dari Alkitab ( dan menyebutnya sebagai kitab-kitab pseudepigrapha ). . Tuhan Yesus Kristus sendiri tidak pernah mengakui Apocrypha. Dalam Perjanjian Baru, tidak ada kutipan-kutipan yang diambil dari kitab-kitab Apocrypha itu. Apocrypha tidak diterima dalam kanonisasi Perjanjian Baru. [2] Apocrypha Perjanjian Lama Kitab-kitab ini ditulis antara tahun 300 sM - 100 AD. Kebanyakan dalam bahasa Yunani, namun ada juga sebagian dalam bahasa Ibrani atau Aram. Para penulisnya kebanyakan tidak diketahui, namun diperkirakan orang-orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru terjemahan baru ( TB ), ada tambahan kitab-kitab Apocrypha Perjanjian Lama yang disebut Deuterokanonika yang diselenggarakan oleh Lembaga Biblika Indonesia. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 33 Apocrypha Perjanjian Lama dapat dibagi ke dalam lima ( 5 ) jenis : 1.Didactic Kebijaksanaan Salomo ( 30 sM ) Yesus bin Sirakh ( 180 sM ) 2.Religious RomanceTobit ( berupa fragmen, ditulis tahun 200 sM ) Yudit ( berupa fiksi, ditulis tahun 150 sM ) 3.Historical1 Esdras ( 150 - 100 sM ) Makabe Pertama ( 110 sM ) Makabe Kedua ( 110 - 70 sM ) 4.PropheticBarukh ( 150 - 50 sM ) Surat Nabi Yeremia ( 300 - 100 sM ) 2 Esdras ( 100 AD ) 5.LegendaryTambahan-tambahanPadaKitabEster(140- 130sM),DoaAzarya&LaguPujianKetiga Pemuda Dalam Perapian ( abad II - I sM ), Kisah Susana & Daniel ( Abad II atau I sM ), Daniel dengan Dewa Bel & Naga Babel( 100 sM ), Doa Manaseh ( abad II atau I sM ) [3] Alasan-alasan Kita Menolak Apocrypha Perjanjian Lama a> Kitab-kitab ini tidak terdapat dalam Perjanjian Lama Ibrani. b> Para penulis Perjanjian Baru tidak ada yang pernah mengutipnya sedangkan kitab-kitab Perjanjian Lama yang termasuk dalam kanon terus-menerusdikutip. c> Tuhan Yesus sering mengutip Perjanjian Lama, namun tidak pernahmengutip Apocrypha. d> Terjemahan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani dibuat sekitar 2 abad sM. Namun manuskrip Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani yang memasukkan apocrypha ke dalamnya adalah salinan dari abad IV AD dan tidak ada bukti bahwa Septuaginta yang berasal dari abad I AD mengandung apocrypha. e> Konsili-konsili Gereja dari abad I - IV tidak ada yang memberi dukungan terhadap Apocrypha. f> Para bapa Gereja seperti Athanasius, Cyril dari Yerusalem, Origenes danJerome menentang Apocrypha. g> Gereja Siria pada abad IV AD menerima Alkitab dengan Apocrypha. Tetapi Alkitab dalam bahasa Siria ( Peshitta ) abad II AD tidak berisi Apocrypha. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 34 h> Gereja Yunani tidak konsisten dalam penerimaannya terhadap Apocrypha. Dalam sidang Sinode di Konstantinopel ( 1638 ), Jeffa ( 1642 ) dan Yerusalem ( 1672 ), Apocrypha diterima. Namun pada tahun 1839, dalam Larger Catechism mereka, Apocrypha ditolak, dengan dasar : Tidak tercantum dalam Alkitab Ibrani. i> Dalam konsili Trent ( 1546 ) barulah Gereja Katholik Roma secara resmimenerima Apocrypha, padahal Apocrypha tersebut sudah ada sejak 15 abadsebelumnya. j> Penerimaan Gereja Katholik Roma terhadap Apocrypha adalah karena ada 2 ajaran Gereja Katholik Roma pada waktu itu yang didukung oleh Apocrypha yakni : * Doa untuk orang mati ( 2 Makabe 12:44-45 - bertentangan dengan Ibrani 9:27, Lukas 16:25-26, 2 Samuel 12:19-23 ). * Keselamatan melalui perbuatan ( Tobit 12:9 - bertentangan dengan Kejadian 15:6, Roma 4:5, Galatia 3:11 ). k> Para sarjana Katholik Roma pada jaman Reformasi masih memisahkan kitab-kitab Apocrypha dengan kitab-kitab Kanon ( tidak membuat tafsiran dari kitab-kitab Apocrypha tersebut ). l> Dalam penemuan Qumran didapati banyak literatur agama, termasukbeberapa kitab Apocrypha Perjanjian Lama. Namun sejauh ini tidak pernah diberitakan bahwa di antara penemuan tersebut terdapat tafsiran dari kitab- kitab Apocrypha. m> Kisah-kisah dari beberapa kitab Apocrypha bersifat khayal dan extra- biblical. n> Ajaran moral kitab Apocrypha lebih rendah daripada Alkitab ( lihat Yudit 9:10,13 ). o> Adanya kesalahan-kesalahan di bidang sejarah, kronologi dan peta bumi. Misalnya : Yudit 1:1,7,11, 2:1,4, 4:3-4,6-8, Tobit 1:3-5, 14:11. p> Tidak ada klaim, Inilah Firman Tuhan dalam kitab-kitab Apocrypha. q> Kesaksian Yosephus, Para nabi menulis dari jaman Musa sampaiArthasasta. Sejak itu tidak ada tulisan-tulisan yang berotoritas seperti jaman sebelumnya, yang ditulis oleh para nabi. r> Kesaksian Talmud, Setelah nabi Hagai, Zakharia, dan Maleakhi, RohKudus meninggalkan Israel. s> Penyataan Alkitab : Zakharia 1:5-6, Maleakhi 4:5. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 35 [4] Apocrypha Perjanjian Baru Apocrypha Perjanjian Baru berjumlah 15 kitab, yang dimasukkan dalam Perjanjian Lama versi Septuaginta dan Vulgata. Namun tidak ada daftar yang pasti mengenainya. Kitab-kitab ini tidak pernah secara sah disatukan. Pada umumnya kitab-kitab Apocrypha Perjanjian Baru dapat digolongkan pada kitab-kitab Fiksi Religius. 1. Surat Kiriman Pseudo-Barnabas ( 70-79 AD ) 2. Surat Kiriman kepada Orang-orang Korintus ( 96 AD ) 3. Homili Kuno, juga disebut Surat Kedua Klemen ( 120-140 AD ) 4. Gembala Hermas ( 115-140 AD ) 5. Didakhe, Pengajaran Dua Belas Rasul ( 100-120 AD ) 6. Wahyu Petrus ( 150 AD ) 7. Kisah Paulus dan Thekla ( 170 AD ) 8. Surat kepada Jemaat Laodikea ( abad ke-4 ? ) 9. Injil menurut Orang Ibrani ( 65-100 AD ) 10. Surat Polikarpus kepada Orang-orang Filipi ( 108 AD ) 11. Tujuh Surat Kiriman Ignatius ( 100 AD ) 12. Dan masih banyak lagi lainnya. [5] Alasan-alasan Kita Menolak Apocrypha Perjanjian Baru : a> Kitab-kitab Apocrypha Perjanjian Baru ini hanya dikenal secara lokal &temporer. b> Status tertinggi bagi kitab-kitab ini hanya Semi-kanon. c> Tidak ada Konsili Gereja yang menggolongkannya dengan Kanon Perjanjian Baru. d> Sebagian orang menerimanya sebab menghubungkan kitab-kitab tersebutdengan kitab-kitab Kanon ( bandingkan dengan Kolose 4:16 ). Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 368. Terjemahan-terjemahan Alkitab Tujuan Allah ketika memanggil Abraham dan memilih Israel sebagai hamba-Nya adalah untuk memberkati semua bangsa di bumi ( Kejadian 12:3, 22:18, Yesaya44:1 ). Oleh karena itu pentinglah bahwa Alkitab diterjemahkan dalam berbagaibahasa dari bangsa-bangsa lain. Semua bangsa membutuhkan Alkitab karenaAlkitab merupakan pedang Roh ( Epesus 6:17 ); Alkitab adalah sarana satu- satunya untuk meraih kemenangan rohani. Alkitab juga adalah palu Allah, alatuntuk menghancurkan perlawanan dan membangun bait Allah ( Yeremia 23:29 ). Alkitab adalah lampu untuk menerangi jalan kehidupan ( Mazmur 119:105 ).Bahkan ketika orang telah dibutakan oleh dosa, dan tampaknya Alkitab merupakankebodohan bagi mereka, kebodohan seperti itu masih memberikan isi yangbijaksana dan berkuasa pada pemberitaan Injil yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyelamatkan orang-orang yang percaya ( 1 Korintus 1:18-21 ). Alkitab jugadiperlukan bagi kelanjutan pertumbuhan orang-orang percaya. Oleh karena itu,secepatnya gereja mulai memasuki negara-negara yang penduduknya tidak dapatberbicara bahasa Yunani dan Ibrani dari Alkitab, orang-orang Kristenmenginginkan Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa mereka sendiri. Kisah tentang versi-versi ( terjemahan ) Alkitab benar-benar menggetarkan hati. Sebenarnya kisah itu dimulai sebelum jaman Yesus. Perlu diketahui bahwa bahasaIbrani berkembang, baik kata-kata, gramatika, maupun kegunaannya, namun adakalanya menjadi bahasa mati ( tidak digunakan dalam percakapan ) dankemudian digunakan sebagai bahasa hidup ( percakapan ). Ketika PerjanjianLama dalam bahasa Ibrani sudah tidak dimengerti umat Allah, Ezramenerjemahkannya ke dalam bahasa Aram ( Targum, Nehemia 8:2-9 ). Kemudianpada masa Perjanjian Baru, ketika Alexander The Great menaklukkan TimurTengah, bahasa Yunani menjadi bahasa perdagangan dan pendidikan di TimurTengah. Kota Alexandria di Mesir menjadi pusat bahasa, ilmu pengetahuan, dankebudayaan Yunani. Orang-orang Yahudi yang tinggal di Alexandriamenginginkan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani. Imam Besar Eliezermerestui dan mengirimkan penerjemah untuk menerjemahkan naskah PerjanjianLama Ibrani ke dalam bahasa Yunani ( Septuaginta - LXX ). Versi ini seringkalidigunakan oleh orang-orang Kristen yang mula-mula untuk memberitakan Injilselama generasi pertama setelah Pentakosta. Ketika hari Pentakosta, Roh Kudussendiri menerjemahkan Firman Tuhan ke banyak bahasa ( Kisah Para Rasul2:4 ). dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan Ibrani. FirmanTuhan adalah hidup dan tidak dibatasi bahasa manusia. Pada waktu bersamaan, Roh Kudus memimpin para penulis Perjanjian Baru untukmenulis kitab-kitab mereka, bukan dalam bahasa Ibrani atau pun bahasa YunaniKlasik yang digunakan beberapa ratus tahun sebelumnya oleh para filsuf Yunaniterkenal, melainkan dalam bahasa Yunani sehari-hari ( Yunani Koine ) yangdigunakan oleh rakyat jelata di jalan-jalan dan di pasar. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 37Allah selalu ingin agar Firman-Nya disampaikan dalam bahasa yang digunakanoleh orang yang mendengarkannya. Musa menulis Hukum Taurat, bukan dalamtulisan Hieroglif yang digunakan oleh para sarjana Mesir, melainkan dalam bahasaIbrani sehari-hari yang digunakan dalam kemah-kemah Israel, Yesus berkhotbahdan mengajar dengan bahasa yang sederhana sehingga orang-orang biasamendengar Dia dengan penuh minat ( Markus 12:37 ). Ketika Injil disebar-luaskan, orang-orang dengan sendirinya mulai menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasamereka sendiri. Empat (4) abad setelah Kristus, ketika baik bahasa Yunanimaupun bahasa Latin kuno tidak dipakai lagi di wilayah kekaisaran Roma BagianTimur, Hieronimus membuat terjemahan baru ke dalam bahasa Latin yangkasar atau umum yang dipakai pada masanya. Versi ini menjadi terkenalsebagai Vulgata. Sayangnya, Alkitab Vulgata ini dijadikan versi resmi di Eropa Barat & Inggris. Berbagai usaha selanjutnya untuk menterjemahkan Alkitab dicegah, bahkan ketikarakyat jelata sama sekali tidak berbicara dalam bahasa Latin. Ketika pada tahun1380 Wycliffe menterjemahkan Alkitab Vulgata ke dalam bahasa Inggris,banyak orang bertobat kepada Kristus. Namun setelah kematiannya pada tahun1384, terjadi penganiayaan terhadap para pengikutnya karena mereka menolaksebagian doktrin gereja Katholik Roma. Pada tahun 1415 Konsili Gereja KatholikRoma tidak mengakui ajarannya. Kemudian pada tahun 1428, uskup RichardFleming menyuruh menggali tulang-tulang John Wycliffe, membakarnya, danabunya dibuang ke dalam sungai. Sebagian besar salinan Alkitabnya yang ditulisdengan tangan juga dibakar. Akan tetapi, Allah sedang berkarya. Penemuan mesin cetak sangat penting. Antaratahun 1462 dan 1522 sekurang-kurangnya 17 versi dan edisi Alkitab terbitdalam bahasa Jerman. Versi-versi ini membantu menyiapkan jalan untukReformasi di bawah pimpinan Martin Luther, yang membawa pemahamanAlkitabiah tentang keselamatan oleh kasih karunia melalui iman. Martin Luthersendiri kemudian meneliti versi Ibrani dan Yunani untuk mengadakan terjemahanbaru yang lebih baik dalam bahasa Jerman. Sebagai akibat pengaruh Luther,William Tyndale mencetak Perjanjian Baru yang pertama ke dalam bahasaInggris pada tahun 1525. Banyak salinan dibakar, namun percetakan terusmenghasilkan Alkitab secara berlimpah. Karena mereka tidak mungkin membakarsemua Alkitab itu, mereka menangkap Tyndale dan membakarnya pada tiangpancang. Meskipun demikian, terjemahan-terjemahan lain segera terbit. SetelahRaja Henry VIII memutuskan hubungan dengan gereja Katholik Roma, suatuterjemahan yang terkenal seperti Alkitab Bishop menjadi versi yang sah diGereja Inggris. Namun, Alkitab tersebut tidak populer, dan sebagian besar orang lebih menyukaiAlkitab Jenewa, suatu versi yang diterjemahkan para pengungsi Inggris yangmelarikan diri dari penganiayaan Katholik ke Swiss. Versi inilah yang dibawa keAmerika oleh kaum Pilgrim & kaum Puritan pada tahun 1620 dan 1630. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 38Banyak pemimpin Inggris mengakui perlunya terjemahan yang lebih baik, karenaitu Raja James I menunjuk beberapa kelompok sarjana untuk merevisi AlkitabBishop. Ini merupakan saat yang tepat : Bahasa Inggris, di bawah pengaruhShakespeare dan tokoh-tokoh besar lainnya di bidang kesusasteraan, telahmencapai puncak baru. Semua bahasa Inggris baku dimasukkan ke dalam versi ini,yang akhirnya diselesaikan pada tahun 1611 dan disahkan oleh Raja Jamesuntuk dibaca di gereja-gereja Inggris; terjemahan ini pada akhirnya terkenalsebagai Versi King James ( KJV ). Sebagai sebuah terjemahan yang baru, KJV pada awalnya tidak diterima olehbanyak orang. Para rohaniwan menolaknya. Seorang yang bernama HughBroughton bahkan mengatakan bahwa terjemahannya begitu buruk sehinggaakan menyedihkan hatinya sepanjang hidupnya. Ia menegaskan bahwa ia lebihbaik diikat di antara kuda-kuda liar dan tercabik ketimbang membiarkan versitersebut beredar di antara orang banyak. Selama 50 tahun banyak orang terusmenolaknya, tetapi lama kelamaan terjemahan tersebut mulai disukai karenamerupakan terjemahan yang unggul. Akhirnya versi ini mendapat tempat di hatibanyak orang. Sayangnya, semua bahasa terus-menerus mengalami perubahan. Kita tidak lagiberbicara bahasa Inggris Shakespeare dengan pronomena thee dan thou. Oleh karena itu para misionaris menginginkan agar Alkitab terbit dalam bahasa yangbenar-benar dipakai oleh orang banyak. Orang-orang percaya di segala tempatmerasa diberkati ketika mereka membaca versi yang mudah dimengerti dalambahasa mereka sendiri. Dunia, termasuk bagian dunia yang berbahasa Inggris,adalah sebuah ladang misi sekarang ini. Kenyataan inilah yang mengakibatkanterbitnya banyak versi baru dalam bahasa Inggris Modern. Beberapa versi modern, seperti New Berkeley Version, menggunakan gayabahasa Inggris tinggi sehingga tampaknya ditujukan kepada para profesorperguruan tinggi. Sebaliknya, New Century Version diarahkan kepada pembacakelas 3 Sekolah Dasar. Yang lainnya, seperti The Good News Bible, The LivingBible, terjemahan Phillips, dan The New English Bible, merupakan parafrase,yang lebih banyak menafsirkan daripada semata-mata menterjemahkan. The Revised Standard Version ( RSV ) agak baik dalam Perjanjian Baru, namunPerjanjian Lama versi ini terlalu subyektif dalam cara mengubah vokal-vokalbahasa Ibrani dan pembagian kata-kata Ibrani, jadi kurang bermanfaat sebagaiAlkitab untuk penelitian. The New Revised Standard Version merupakanperbaikan dari RSV yang lebih awal. The New American Standard Bible tetapmengikuti bahasa-bahasa yang semula, namun kadangkala terjemahannya terlaluharfiah dan tidak terlalu menarik. Di antaranya terdapat New InternationalVersion ( NIV ), yang merupakan terjemahan yang bagus dan sangat mudahdimengerti. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 39Sementara itu, proses penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Indonesia dapat kitalihat pada Timeline Penerjemahan Alkitab9 di bawah ini : Kurun Waktu 1600-1699 1612A.C. Ruyl selesai menerjemahkan Injil Matius dalam bahasa Melayu. 1629Injil Matius terjemahan Ruyl dicetak oleh J.J. Pelenstein di Enkhizen,Belanda. 1638Buku Markus terjemahan Ruyl diterbitkan bersama buku Matiusnya. 1638Brouwerius cetak Kitab Injil Markus. 1651Keempat Injil dan Kisah Para Rasul karya Ruyl diterbitkan. 1652Buku Mazmur terjemahan Jan van Hasel dan Justus Heurnius diterbitkan. 1662Terjemahan kitab Kejadian oleh Brouwerius diterbitkan. 1668Perjanjian Baru terjemahan Brouwerius terbit. 1691Leydekker ditugaskan menterjemahkan Alkitab. Kurun Waktu 1700-1799 1706Terjemahan Leydekker selesai. 1731Perjanjian Baru terjemahan Leydekker diterbitkan. 1733Alkitab secara keseluruhan terjemahan Leydekker selesai dicetak. 1735Buku Mazmur gubahan Werndly terbit. 1758Alkitab Leydekker edisi huruf Arab dicetak di Batavia. Kurun Waktu 1800-1899 1814Lembaga Alkitab didirikan di Batavia. 1815William Robinson menerbitkan Buku Matius dalam bahasa Melayu Rendah. 1817Revisi Perjanjian Baru terjemahan Leydekker selesai dan dicetak diSerampore, India oleh Robert Hutchings dan J. McGinnis. 1821Revisi Perjanjian Lama terjemahan Leydekker selesai dan dicetak diSerampore, India oleh Robert Hutchings dan J. McGinnis. 1821Thomsen selesai dalam membuat revisi Matius. 1832Dengan bantuan Robert Burns, Thomsen selesaikan revisi 4 Injil dan Kisahrasul-rasul. 1835Johannes Emde, dkk menerbitkan Perjanjian Baru dalam bahasa MelayuRendah dialek Surabaya. 1835Roskott membuka SPG di Batumerah, Ambon. 1843-1856 W.H. Medhurst turut mengerjakan terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Tionghoa. 1850Kitab Injil Matius terjemahan C.T. Hermann dari Minahasa terbit. 1852Perjanjian Baru lengkap oleh Keasberry dicetak di Singapura dengan aksaraLatin. 1856Kitab Injil Markus diterbitkan oleh J.G. Bierhaus. 1856Perjanjian Baru lengkap oleh Keasberry dicetak dengan aksara Arab (Jawi). 1861Klinkert selesai menerjemahkan buku 4 Injil dan dicetak. 1863Perjanjian Baru lengkap selesai diterjemahkan Klinkert dan dicetak diSemarang. 9Sumber:Situs Sejarah Alkitab Indonesia: (Online)"http://www.sabda.org/sejarah/" Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 401868Buku Matius terjemahan Klinkert selesai. 1870- 1899 Klinkert menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu (PB 1870, PL1879, revisi 1899). 1877Perjanjian Baru terjemahan Roskott diterbitkan. 1879Alkitab terjemahan Klinkert terbit. 1897Shellabear bersama Uskup Hose dan W.H. Gomes menyelesaikan bukuMatius dan dicetak. 1899Shellabear mendapat tugas menjadi penerjemah utama Perjanjian Baru dalambahasa Melayu. Kurun Waktu 1900-1999 1904Shellabear menyelesaikan terjemahan Perjanjian Baru. 1907Shellabear setuju mengusahakan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasaMelayu Baba. 1909Shellabear menyelesaikan pembuatan terjemahan baru untuk merevisiPerjanjian Lama Klinkert. 1910Perjanjian Baru Shellabear dicetak. 1912Terjemahan baru Shellabear diterbitkan dalam huruf Arab (Jawi). 1913Terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu Baba diterbitkan. 1927-1928 Terjemahan baru Shellabear dicetak dalam edisi huruf Latin. 1929W.A. Bode ditugaskan untuk menggubah terjemahan baru Alkitab. 1935Terjemahan Perjanjian Baru Bode selesai. 1938Perjanjian Baru Bode diterbitkan. 1947Salinan naskah Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yosua,Hakim-hakim, Rut, Mazmur diterbitkan oleh Ny. Bode. 1952Proyek penerjemahan Terjemahan Baru bahasa Indonesia dimulai olehLembaga Alkitab Belanda (NBG). 1952-1959 Dr. J.L. Swellengrebel menjadi ketua panitia penerjemahan Terjemahan Baru bahasa Indonesia. 1953J. Wismar Saragih menerjemahkan Perjanjian Baru dan sebagian PerjanjianLama. 1953P.S.Naipospos ikut serta dalam persiapan Terjemahan Baru Alkitab. 1954Lembaga Alkitab Indonesia didirikan. Universitas Nommensen berdiri. 1958Perjanjian Baru Bode digabungkan dengan Perjanjian Lama Klinkert dicetakdan dikenal sebagai Alkitab Terjemahan Lama ( TL ) 1959Proyek penerjemahan Terjemahan Baru bahasa Indonesia diserahkan kepadaLembaga Alkitab Indonesia ( LAI ). 1959Edisi percobaan karya panitia penerjemahan Alkitab Terjemahan Baru mulaiditerbitkan secara bertahap. 1962Dr. J.L. Abineno melanjutkan Swellengrebel menjadi ketua panitiapenerjemahan Alkitab Terjemahan Baru bahasa Indonesia. 1964Edisi PB terjemahan Pastor J. Bouma diterbitkan oleh Penerbit Arnoldus EndeFlores. 1968PB Ende direvisi. 1968Proyek penerjemahan PL Ende oleh P.C. Groenen dihentikan. 1971Perjanjian Baru Lembaga Alkitab Indonesia diterbitkan. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 411974Alkitab dalam Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia terbit. 1974Lembaga Alkitab Singapura, Malaysia, dan Brunei menerbitkan PB dalamBahasa Malaysia sehari-hari. 1976Terjemahan Perjanjian Baru bahasa Malaysia sehari-hari direvisi danditerbitkan. 1976Penerbit Kalam Hidup mengeluarkan PB "Firman Allah Yang Hidup". 1977Perjanjian Baru Bahasa Indonesia Sehari-Hari ( BIS ) diterbitkan dengan judulKabar Baik Untuk Masa Kini. 1978Perjanjian Baru Bahasa Indonesia Sehari-Hari ( BIS ) edisi kedua diterbitkan. 1981Perjanjian Lama terjemahan bahasa Malaysia sehari-hari selesai. 1985Perjanjian Lama Bahasa Indonesia Sehari-Hari ( BIS ) diterbitkan bersamaedisi ketiga Perjanjian Baru Bahasa Indonesia Sehari-Hari ( BIS ) menjadi Alkitab Kabar Baik Untuk Masa Kini. 1986Perjanjian Baru kisah tentang Yesus Kristus Kabar Baik Untuk Anak-anakditerbitkan LAI. 1987Alkitab secara lengkap dalam terjemahan bahasa Malaysia sehari-hariditerbitkan. 1989Alkitab Firman Allah Yang Hidup diterbitkan. 1996Pertubuhan Bible Malaysia menerbitkan revisi lengkap Alkitab terjemahanbahasa Malaysia sehari-hari. 1997Perjanjian Baru Terjemahan Baru Revisi selesai dan diterbitkan oleh LembagaAlkitab Indonesia. Kurun Waktu 2000-2099 2000LAI menerbitkan Kitab Suci Injil dalam bahasa Indonesia. 2002Kitab Suci Komunitas Kristiani edisi Pastoral Katolik dicetak oleh OBOR. Sejarah dari versi-versi Alkitab dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia. Bahasa Jawa (1854) Bahasa Dayak Ngaju (1858) Bahasa Siau/Sangihe (1883) Bahasa Sunda (1891) Bahasa Batak Toba (1894) Bahasa Bugis-Makasar (1900) Bahasa Nias (1911) Bahasa Sangir (1942) Bahasa Mori (1948) Bahasa Kambera (1961) Bahasa Wewewa (1970) Bahasa Batak Karo (1987) Bahasa Batak Angkola (1991) Bahasa Madura (1994) Bahasa Mentawai (1996) Bahasa Pamona (2000) Versi apa pun yang kita pilih, pentinglah untuk mencari arti penuh dari bahasa- bahasa yang semula dipakai ( Ibrani, Aram, dan Yunani ) dengan menggunakankonkordansi, buku tafsiran, Kamus Alkitab, dan membandingkannya dengan versi- versi yang lain. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 429. Beberapa Data Berkaitan Dengan Alkitab Alkitab telah diterjemahkan sebagian atau keseluruhan pada tahun 1964 ke dalam lebih dari 1.200 bahasa & dialek yang berbeda.Encyclopaedia Britannica mengatakan bahwa pada tahun 1966 seluruh Alkitab telah ada dalam 240 bahasa dan dialek . . . salah satu kitab atau lebih yang menjadi bagian Alkitab itu diterbitkan dalam 739 bahasa lain, sehingga jumlah penerbitannya ada dalam 1.280 bahasa. Ada 3.000 penerjemah Alkitab yang menerjemahkan Kitab Suci pada kurun waktu 1950-1960. Alkitab dibagi ke dalam pasal-pasal oleh Stephen Langton sekitar tahun 1228.Perjanjian Lama dibagi ke dalam ayat-ayat oleh R. Nathan pada tahun 1448 dan Perjanjian Baru oleh Robert Stephanus pada tahun 1551.Ada 66 kitab di dalam Alkitab, 39 di Perjanjian Lama dan 27 di Perjanjian Baru ( Catatan : 3 x 9 = 27 ).Perjanjian Lama terdiri atas 929 pasal dan 23.214 ayat. Perjanjian Baru terdiri atas 260 pasal dan 7.959 ayat. Untuk membaca seluruh Perjanjian Lama dibutuhkan waktu sekitar 38 jam, sedangkan untuk Perjanjian Baru membutuhkan waktu 11 jam. Di Perjanjian Lama, kitab terpanjang adalah Mazmur, dan terpendek adalah Obaja. Di Perjanjian Baru, kitab terpanjang adalah Kisah Para Rasul, dan terpendek adalah 3 Yohanes.Kata "Allah" dipakai sebanyak4.379 kali, dan kata "Tuhan" dipakai sebanyak 7.738 kali.Yesaya dikutip 419 kali di 23 kitab Perjanjian Baru, Mazmur 414 kali di 23 kitab Perjanjian Baru, dan Kejadian 260 kali di 21 kitab Perjanjian Baru. Stefanus Suheru A.S., S.Th., M.A. Pembimbing Teologi Sistimatika 4310. Kesaksian Gulungan Laut Mati Pertanyaan besar itu pertama-tama diajukan oleh Sir Frederic Kenyon, Apakah teks Ibrani, yang kita beri nama Massoretis dan yang telah kita tunjukkan bahwa teks ini berasal dari sebuah teks yang direkonstruksi sekitar tahun 100 M. itu, de