BICARA ORANG MISKIN, BERKACALAH PADA NABI_211209

1
8/9/2019 BICARA ORANG MISKIN, BERKACALAH PADA NABI_211209 http://slidepdf.com/reader/full/bicara-orang-miskin-berkacalah-pada-nabi211209 1/1 AL-AZHAR PEDULI MUSLIM NIAS Bicara Orang Miskin Berkacalah Pada Nabi tertindas, selalu membangkitkan harga diri rakyat kecil dan dhuafa. Ia senantiasa bersama orang-orang lemah. Pada suatu hari para sahabat melihat Nabi sedang memperbaiki sandal anak yatim, lain kali menjahit baju janda tua yang miskin. Bila masuk masjid Rasul memilih kelompok orang miskin, dan di sanalah ia duduk. Digembirakannya mereka, dipeluknya, hingga kadang- kadang Rasulullah tertawa  bersama mereka. Sebagai pemimpin orang kecil, Nabi memilih hidup seperti mereka. Ia hidup amat sederhana, lantaran ia mafhum sebagian besar sahabatnya masih menderita. Ditahannya rasa lapar berhari-hari, karena ia tahu sebagian sahabatnya  juga tidak makan berhari-hari. Suatu hari, sepulang perjalanan  jauh ia dijamu oleh Aus bin Khaulah dengan susu dan madu. Rasulullah menolaknya, “Aku tak mengatakan bahwa ini haram, tetapi aku tak ingin pada hari kiamat nanti, Allah bertanya kepadaku tentang hidup  berlebihan di dunia ini. (HR D i antara misi terpenting Islam, salah satunya membela, menyelamatkan, membebaskan, melindungi, dan memuliakan kelompok yang lemah dan menderita (dhuafa). Dalam sebuah hadits qudsi diriwayatkan bahwa Allah hanya menerima sholat dari orang- orang yang menyayangi orang miskin, ibnu sabil, wanita yang ditinggalkan suaminya, dan yang menyayangi orang yang ditimpa musibah. Ketika Nabi Musa as bertanya kepada allah SWT, “Tuhanku, di mana aku harus mencari- Mu”. Lalu Allah menjawab, “carilah Aku di tengah-tengah mereka yang hancur hatinya”. Dalam kitab Adz-dzull wa al-Inkisar li al-Aziz al-Jabbar al-Khusyu fi al-Shalah karya Ibn Rajab al-Hambali, Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis Abu Sa'idah al-Khudri r.a., bahwa Nabi saw., pernah mengucapkan doa, "Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkanlah aku bersama orang-orang miskin." Nabi saw., sangat memerhatikan dan menyayangi orang miskin. Hal ini tercermin dari doa yang disampaikannya  bahwa ia ingin hidup dan mati dalam keadaan miskin, perhatikanlah orang miskin karena doa orang miskin dikabulkan oleh Allah SWT. Bahkan dalam Alquran surat al-Ma'un ayat 1 dan 2 dijelaskan, "Tahukah kamu siapa orang yang mendustakan agama? Orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin”.  Alquran sangat memerhatikan nasib orang miskin, sehingga  Alquran mengisyaratkan bahwa orang yang tidak memerhatikan orang miskin adalah orang  yang mendustakan agama.  Artinya, jika orang Muslim tidak mengayomi, memerhatikan, dan peduli terhadap nasib orang miskin, ia di hadapan Allah akan dikelompokkan kepada orang  yang berdusta dan berbohong dalam beragama. Rasulullah dalam membela kelompok masyarakat yang  Ahmad bin Hambal). Menyelami gaya kepemimpinan Rasulullah, dalam konteks kekinian kita amat merindukan pemimpin  yang mampu meneladani Beliau. Pemimpin yang adil dan senantiasa berpihak pada yang lemah dan menderita. Pemimpin  yang mendahulukan hajat hidup rakyat, daripada kepentingan pribadi, politik, kelompok, dan golongan. Pemimpin yang berani tampil di depan sebagai garda perubahan budaya dan nilai-nilai kemandirian. Kita amat rindu. Kitapun luruh dan takut tatkala ingat wasiat Rasulullah, “Bila masyarakat sudah membenci orang-orang miskin dan menonjol-nonjolkan kehidupan dunia serta rakus dalam mengumpulkan harta, maka mereka akan ditimpa empat bencana. Yakni, zaman  yang berat, pemimpin yang dhalim, penegak hukum yang khianat, dan musuh yang mengancam”.  Astaghfirullah . Jika demikian sungguhkah kondisi kita hari ini sebagaimana rambu-rambu  yang disabdakan Nabi? “Ya  Al da te ke or  W G u w PASCA G

Transcript of BICARA ORANG MISKIN, BERKACALAH PADA NABI_211209

Page 1: BICARA ORANG MISKIN, BERKACALAH PADA NABI_211209

8/9/2019 BICARA ORANG MISKIN, BERKACALAH PADA NABI_211209

http://slidepdf.com/reader/full/bicara-orang-miskin-berkacalah-pada-nabi211209 1/1

AL-AZHAR PEDULI MUSLIM NIAS

Bicara Orang Miskin Berkacalah Pada Nabitertindas, selalu membangkitkanharga diri rakyat kecil dandhuafa. Ia senantiasa bersamaorang-orang lemah. Pada suatu

hari para sahabat melihatNabi sedang memperbaikisandal anak yatim, lain kalimenjahit baju janda tua yangmiskin. Bila masuk masjidRasul memilih kelompok orangmiskin, dan di sanalah ia duduk.Digembirakannya mereka,dipeluknya, hingga kadang-kadang Rasulullah tertawa bersama mereka.

Sebagai pemimpin orangkecil, Nabi memilih hidup

seperti mereka. Ia hidup amatsederhana, lantaran ia mafhumsebagian besar sahabatnyamasih menderita. Ditahannyarasa lapar berhari-hari, karenaia tahu sebagian sahabatnya juga tidak makan berhari-hari.Suatu hari, sepulang perjalanan jauh ia dijamu oleh Aus binKhaulah dengan susu dan madu.Rasulullah menolaknya, “Aku tak mengatakan bahwa ini haram,tetapi aku tak ingin pada harikiamat nanti, Allah bertanyakepadaku tentang hidup berlebihan di dunia ini. (HR 

Di antara misiterpenting Islam, salahsatunya membela,

menyelamatkan, membebaskan,

melindungi, dan memuliakankelompok yang lemahdan menderita (dhuafa).Dalam sebuah hadits qudsidiriwayatkan bahwa Allah hanyamenerima sholat dari orang-orang yang menyayangi orangmiskin, ibnu sabil, wanita yangditinggalkan suaminya, dan yangmenyayangi orang yang ditimpamusibah.

Ketika Nabi Musa as bertanyakepada allah SWT, “Tuhanku,

di mana aku harus mencari-Mu”. Lalu Allah menjawab,“carilah Aku di tengah-tengahmereka yang hancur hatinya”.Dalam kitab Adz-dzull waal-Inkisar li al-Aziz al-Jabbar al-Khusyu fi al-Shalah karya IbnRajab al-Hambali, Ibnu Majahmeriwayatkan dari hadis AbuSa'idah al-Khudri r.a., bahwaNabi saw., pernah mengucapkandoa, "Ya Allah hidupkanlahaku dalam keadaan miskin,

matikanlah aku dalam keadaanmiskin, dan bangkitkanlah akubersama orang-orang miskin." 

Nabi saw., sangatmemerhatikan dan menyayangiorang miskin. Hal ini tercermindari doa yang disampaikannya

 bahwa ia ingin hidup danmati dalam keadaan miskin,perhatikanlah orang miskinkarena doa orang miskindikabulkan oleh Allah SWT.Bahkan dalam Alquran suratal-Ma'un ayat 1 dan 2 dijelaskan,"Tahukah kamu siapa orangyang mendustakan agama? Orang yang mendustakanagama adalah orang yangmenghardik anak yatim dantidak memberi makan orang

miskin”. Alquran sangat memerhatikan

nasib orang miskin, sehingga Alquran mengisyaratkan bahwaorang yang tidak memerhatikanorang miskin adalah orang yang mendustakan agama. Artinya, jika orang Muslim tidak mengayomi, memerhatikan,dan peduli terhadap nasib orangmiskin, ia di hadapan Allah akandikelompokkan kepada orang yang berdusta dan berbohongdalam beragama.

Rasulullah dalam membelakelompok masyarakat yang

 Ahmad bin Hambal).Menyelami gaya

kepemimpinan Rasulullah,dalam konteks kekinian kita

amat merindukan pemimpin yang mampu meneladaniBeliau. Pemimpin yang adil dansenantiasa berpihak pada yanglemah dan menderita. Pemimpin yang mendahulukan hajat hiduprakyat, daripada kepentinganpribadi, politik, kelompok, dangolongan. Pemimpin yang beranitampil di depan sebagai gardaperubahan budaya dan nilai-nilaikemandirian. Kita amat rindu.

Kitapun luruh dan takut

tatkala ingat wasiat Rasulullah,“Bila masyarakat sudahmembenci orang-orang miskindan menonjol-nonjolkankehidupan dunia serta rakusdalam mengumpulkan harta,maka mereka akan ditimpaempat bencana. Yakni, zaman yang berat, pemimpin yangdhalim, penegak hukum yangkhianat, dan musuh yangmengancam”.

 Astaghfirullah. Jika demikiansungguhkah kondisi kita hariini sebagaimana rambu-rambu yang disabdakan Nabi? “Ya

 Aldatekeor W

G

u

w

PASCA G