Bisnis Plan
-
Upload
zahir-alfaatih -
Category
Documents
-
view
319 -
download
0
Transcript of Bisnis Plan
1
A. Judul:
TOBACOBU PAPUA (Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua)
Sebagai Terobosan Konsep Usaha Baru dalam Rangka Membuka Peluang
Usaha di Masyarakat
B. Latar Belakang
Menjamurnya sajian-sajian menu komersil seperti lalapan ayam, ikan mujair,
lele bakar goreng dan sejenisnya yang membanjiri Malang akhir-akhir ini
khususnya di area-area sekitar tempat tinggal mahasiswa (baca: area kosan
mahasiswa) sejatinya merupakan sesuatu yang sudah biasa, hal itu menjelma
sebagai sesuatu yang lumrah dan lazim karena menu-menu komersil di atas sering
ditemui dan mudah didapatkan. Disadari atau tidak adanya sajian-sajian menu
komersil yang cendrung biasa dan monoton ini tentu berefek kepada semakin
jemunya para pelanggan, mereka pastinya membutuhkan inovasi serta terobosan
sajian menu baru yang lebih fresh, enak, unik dengan harga terjangkau. Lebih dari
itu, maka ide dan konsep usaha baru yang sejenis dengan usaha-usaha di atas
mutlak diperlukan. Berdasarkan hal itulah penulis melihat celah ini sebagai
peluang dan kesempatan bagus guna merintis usaha baru sebagai follow up dan
improvisasi dari usaha-usaha yang sudah ada sebelumnya.
Secara kongkret penulis ingin merintis usaha TOBACOBU PAPUA (Tongkol
Bakar Colo Dabu-Dabu Papua) sebagai terobosan konsep usaha baru yang
diharapkan dapat menjadi alternatif konsep terhadap konsep-konsep usaha yang
sudah ada sebelumnya. Pilihan ini sangat realistis karena diakui atau tidak
pelanggan pastinya menyukai sajian menu komersil yang baru, fresh sekaligus
murah. Pilihan merintis usaha ini bukanlah sesuatu yang mengada-ada karena
konsep usaha ini sudah ditinjau dan dipertimbangkan sematang mungkin.
Rasionalisasi-rasionalisasi yang mendasari tertuangnya rancangan konsep usaha
ini yang kemudian menjelma sebagai suatu Bisnis Plan dapat penulis jabarkan
sebagai berikut: Pertama, konsep usaha tergolong baru, belum ada yang
2
menginisiasi, dengan demikian konsep usaha ini diproyeksikan bisa dengan
mudah menarik minat dan animo pelanggan.
Kedua, ditinjau dari sisi medis ikan tongkol adalah ikan yang mempunyai
kandungan gizi yang tinggi (sumber; http://www.koleksiweb.com. Diakses
tanggal 13 Oktober 2010). Bagi lidah masyarakat Indonesia, ikan tongkol atau
dalam bahasa latinnya (baca: Thunnus maccoyii) sangatlah cocok karena secara
riil daging ikan tongkol sangat gurih, padat dan mudah diolah menjadi berbagai
menu makanan sehingga ikan ini menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi menu
makanan sehari-hari. Ketiga, nama Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua bisa
dibilang sangat unik dan cukup merangsang orang yang mendengarnya
membayangkan sesuatu tentang Papua, sejauh ini kesan yang ada Papua seringkali
dianggap primitif, tidak memiliki daya tarik kuliner padahal jika ditelusuri secara
lebih mendalam daya tarik kuliner Papua tidak jauh beda jika dibandingkan
dengan daerah-daerah Indonesia lainnya, salah satunya adalah Papua memiliki
resep kuliner Colo Dabu-Dabu.
Dalam telaah penulis resep kuliner Colo Dabu-Dabu Khas Papua adalah resep
kuliner masyarakat Papua. Resep bumbu Colo Dabu-dabu di Papua biasanya
menjadi pilihan utama untuk pembuatan hidangan ketika masyarakat Papua
merayakan pesta pernikahan adat dan ketika mereka menyelenggarakan acara
makan bersama menyambut tamu kehormatan, menu ini juga disajikan sebagai
hidangan pelengkap (sumber; http://id.voi.co.id, diakses tanggal 16 Oktober
2010). Menurut hemat penulis resep Colo Dabu-Dabu khas Papua di atas cukup
unik untuk diadopsi dan dikombinasikan dengan konsep kuliner yang akan penulis
angkat dalam Bisnis Plan ini di mana dalam prakteknya nanti penulis akan
mengaplikasikan resep Colo Dabu-Dabu Khas Papua kepada Ikan Tongkol Segar
yang dikombinasikan pula dengan resep-resep tambahan lainnya karenanya
tidaklah berlebihan jika kemudian konsep usaha Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu
Papua ini menjanjikan nuansa khas. Dilihat dari kemasan, rasa (taste), dan
sajiannya penulis sengaja membuatnya sedemikian unik dan berbeda untuk
menarik para pelanggan yang selama ini hanya berkutat dengan sajian menu
3
komersil konvensional seperti ayam, ikan mujair, lele bakar goreng dan
sejenisnya.
Dengan demikian maka prediksi penulis jika gagasan ini dapat terwujud besar
kemungkinan konsep usaha Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua dapat
booming dan bisa mengambil hati masyarakat Malang mahasiswa-mahasiswa
mukim (mahasiswa kos). Inilah yang melatarbelakangi penulis menyusun Bisnis
Plan ini untuk kemudian diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiwa bidang
Kewirausahaan (PKM K).
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisis permasalahan utama yang telah dijelaskan pada latar
belakang di atas, maka perumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara membuat Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua
(TOBACOBU PAPUA)?
2. Bagaimana potensi Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU
PAPUA) dalam membuka peluang usaha baru?
D. TUJUAN PROGRAM
Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini diharapkan dapat
mewujudkan situasi kondisi yang baru di tengah-tengah masyarakat, di antaranya:
1. Terciptanya suatu produk baru yang dapat menjadi diversifikasi menu
makanan (ikan bakar) bagi masyarakat Malang.
2. Untuk mengetahui potensi usaha Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua
(TOBACOBU PAPUA) sehingga dapat membuka peluang usaha di
masyarakat.
4
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Bisnis Plan ini adalah terciptanya
suatu produk baru yaitu Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU
PAPUA) yang memiliki spesifikasi berupa taste baru, unik tetapi dengan harga
yang tetap terjangkau.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Setelah pelaksanaan Bisnis Plan ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
antara lain:
1. Bagi penulis, adanya Bisnis Plan ini dapat mengembangkan jiwa wirausaha
(enterpreneur) penulis.
2. Bagi masyarakat, adanya Bisnis Plan ini diharapkan dapat membuka peluang
usaha, terutama di bidang produksi Ikan Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu
Papua (TOBACOBU PAPUA).
3. Perbaikan taraf perekonomian, baik penulis maupun masyarakat, dari hasil
peningkatan pendapatan atau laba yang diperolah dari penjualan.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA TONGKOL BAKAR COLO
DABU-DABU PAPUA (TOBACOBU PAPUA)
G.1 Aspek Produksi
Ada empat aspek produksi dalam operasionalisasi konsep usaha ini, yakni:
a. Tenaga kerja
Untuk tahap awal tenaga kerja yang digunakan adalah dari penulis sendiri,
dengan anggota sebanyak 1 orang. Namun, dalam perkembangan dan untuk
kesinambungan usaha, tidak menutup kemungkinan untuk menambah tenaga
kerja. Penambahan atau pengurangan tenaga kerja ini bisa disebabkan oleh
meningkatnya animo pelanggan terhadap Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu
Papua (TOBACOBU PAPUA).
b. Modal
5
Modal usaha ini sepenuhnya berasal dari investasi dana Kementrian Pemuda
dan Olahraga (KEMENPORA) yang diusulkan penulis. Investasi tersebut
terdiri dari:
1. Peralatan Pembuat Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU
PAPUA)
Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam pembuatan TOBACOBU
PAPUA antara lain: Tungku Bakar/Pemanggang, Loyang, Telenan,
baskom, sendok, Tempat sambal, Tempat Acar, Magic com/Rice cooker,
Piring/Mangkuk, Pisau, Gerobak.
c. Bahan baku
Bahan baku utama untuk membuat TOBACOBU PAPUA adalah ikan tongkol
segar. Bahan ini sangat mudah didapatkan di pasar Dinoyo Malang dan pasar-
pasar ikan lain yang ada di sekitar tempat produksi yang berada di Jalan
Kertosentono Malang. Selain ikan tongkol segar, bahan pendukung lainnya
yang bisa digunakan dalam pembuatan TOBACOBU PAPUA antara lain; 1
sdt garam, 1½ sdm air jeruk nipis, 1 sdt air jahe. Dabu-dabu yang meliputi :10
buah cabai rawit merah/hijau, diiris tipis, 3 buah tomat hijau, dipotong dadu, 4
buah bawang merah, diiris-iris,1 sdt garam, ½ sdt gula pasir, 1 sdm air jeruk
nipis, 20 helai daun kemangi, diiris kasar.
d. Proses Pembuatan Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua
Proses pembuatan TOBACOBU PAPUA adalah sebagai berikut:
1. Panggangan terlebih dahulu dipersiapkan dan dipanaskan.
2. Ikan dibersihkan, insang dan isi perutnya dibuang. Setelah itu dibuat
beberapa keratan yang dalam pada kedua sisi ikan hingga ke
tulangnya. Kemudian ikan dilumuri dengan garam, air jeruk dan air
jahe. Selanjutnya ikan ditaruh dalam lemari pendingin, ikan tongkol
didiamkan selama 15 menit.
3. Dabu-dabu: semua bahan dicampur dalam mangkuk, kemudian
disimpan dalam lemari pendingin sebelum disajikan.
4. Proses Pembakaran/Pemanggangan ikan: ikan diolesi dengan bumbu
sampai basah kemudian ikan ditiriskan sampai bumbu yang
6
membasahi ikan tidak menetes lagi. Selanjutnya ikan ditaruh di atas
pemanggang kawat, lalu ikan dipanggang sampai salah satu sisinya
matang. Kemudian Ikan dibalik, salah satu sisi lainnya dipanggang
hingga matang. kemudian secara berturut-turut bagian punggung
dipanggang (dengan menggunakan atau memegang jepitan) dan
kepalanya. Ikan dikatakan telah matang jika getahnya sudah tidak ada
lagi yang keluar.
G.2 Aspek Pemasaran
Dalam membuka suatu usaha tentu banyak hal yang harus direncanakan
oleh pengusaha yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Dalam konsep
pemasaran, keempat hal tersebut biasanya disebut dengan konsep bauran
pemasaran atau 4P, yaitu product, price, place dan promotion. Keempat aspek
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Product (Produk)
Produk yang akan dijual fokus pada TOBACOBU PAPUA. Produk
tersebut akan disajikan dalam nuansa yang menarik dengan sentuhan
bumbu yang lezat dan berbeda dengan bumbu menu yang sudah ada
sebelumnya. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menarik minat
konsumen agar membeli produk tersebut.
2. Price (harga)
Penentuan harga merupakan bagian yang penting selain aspek inovasi pada
produk. Strategi penentuan harga diperuntukkan menarik minat konsumen
pada saat usaha ini dijalankan. Harga produk ditentukan sesuai dengan
biaya pembuatan. Mengingat bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan TOBACOBU PAPUA mudah didapatkan dan sesuai dengan
daya beli konsumen dan har-harga kuliner yang ada di lokasi pemasaran
maka harga penjualan ditetapkan sebesar Rp 7.000,- per porsi.
3. Place (tempat)
7
Lokasi/tempat (place) merupakan faktor penting dalam menunjang
kesuksesan usaha. Lokasi produksi akan ditempatkan di rumah sendiri
sehingga tidak akan memakan banyak biaya sedangkan untuk lokasi
pemasaran akan ditempatkan di sekitar jalan Kertosentono, samping kanan
GOR Kertosentono. Tempat ini dipilih menjadi lokasi pemasaran karena
aksesnya dekat dengan tempat tinggal mahasiswa (kosan mahasiswa) dan
menjadi pusat pemasaran kuliner mahasiswa.
4. Promotion (promosi)
Promosi akan dilakukan melalui penyebaran pamflet, leaflet, short
massage service (sms), media On Line internet, dan dari mulut ke mulut.
Sebagai langkah awal, penyebaran pamflet dan leaflet akan difokuskan di
dua tempat, yaitu di lingkungan Universitas Brawijaya dan di sekitar
lingkungan tempat tinggal mahasiswa (kosan mahasiswa).
G.3 Aspek Keuangan (Lihat Poin Rancangan Biaya)
G.4 Aspek Lingkungan
Kondisi lingkungan perusahaan setidaknya dibagi menjadi dua bagian.
Pertama, aspek internal yang mencakup kinerja karyawan, persediaan bahan baku,
dan lain-lain. Keberadaan aspek internal dalam lingkungan perusahaan
mempengaruhi kinerja perusahaan secara umum serta menjadi salah satu alat
penentu kebijakan strategis untuk mencapai kesuksesan. Sedangkan aspek yang
kedua adalah aspek eksternal.
Pada aspek lingkungan eksternal lebih diutamakan pada analisa faktor-faktor
lingkungan eksternal sebagai alat penentu kebijakan strategis untuk mencapai
kesuksesan.
Adapun analisa lingkungan eksternal yang dapat dilakukan meliputi:
1. Lingkungan Demografi
Daerah sekitar Kerto secara riil adalah daerah basis tempat tinggal mahasiswa
Universitas Brawijaya (Kosan Mahasiwa), hampir setiap mahasiswa yang
8
berasal dari luar kota bisa dipastikan memilih mukim dan tinggal di daerah
sekitar kerto sehingga karenanya tidaklah berlebihan jika kemudian daerah
kerto dikatakan sebagai kampung mahasiswa, akses yang dekat menuju
kampus serta tersedianya menu-menu yang beraneka ragam serta harganya
yang terjangkau sejatinya merupakan alasan tersendiri bagi mahasiswa-
mahasiswa pendatang memilih daerah kerto sebagai daerah tempat tinggal
mereka. Dalam perkembangannya, mahasiswa-mahasiwa pendatang di atas
cendrung konsumtif akan menu-menu yang ada di sekitar tempat tinggal
mereka (area kosan), karenanya konsep usaha ini sangat menjanjikan jika
dioperasionalisasikan di sekitar daerah kerto, terutama sekali di daerah
Kertosentono yang notabene menjelma sebagai daerah yang penuh dengan
aneka ragam menu kuliner mahasiswa.
2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi meliputi faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
membeli konsumen terutama jika makanan tersebut memiliki efek samping,
misalnya menimbulkan obesitas. Namun, tidak demikian apabila
mengonsumsi TOBACOBU PAPUA, karena harganya pun terjangkau dan
memiliki kandungan gizi tinggi yang sangat bermanfaat bagi konsumennya.
3. Lingkungan Sosial dan Budaya
Kebiasaan Membeli
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang concern dengan hal-hal kuliner,
sejatinya mengindikasikan bahwa mereka memiliki tradisi kuliner yang
kuat dan tidak terpatahkan. Masyarakat Indonesia cendrung ingin mencoba
suatu produk baru yang tergolong unik, fresh dan enak. Terlepas dari
subjektivitas memang begitulah kenyataannya.
Kebiasaan Makan yang Berubah
Pola makan masyarakat, khususnya mahasiswa mudah berubah, di mana
mereka cendrung memilih makanan yang baru, fresh dan unik rasanya.
9
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Usaha TOBACOBU PAPUA ini menggunakan metode pelaksanaan sebagai
berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur bertujuan untuk mempelajari teori yang mendukung dalam
pembuatan TOBACOBU PAPUA.
2. Studi Lapang
Studi Lapang bertujuan untuk mencari data yang berkaitan dengan
kebutuhan penulis untuk mengetahui harga-harga bahan baku dari
produksi TOBACOBU PAPUA yang sedang berlaku di pasar, kelebihan
dan kekurangan produk sejenis lainnya yang telah ada di pasaran dan
peluang penjualan dari usaha ini.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur x x x x
2 Studi Lapang x x
3 Persiapan
Pembuatan
TOBACOBU
PAPUA
x x x
4 Realisasi Usaha
TOBACOBU
PAPUA
x x x x x x x x x x x x
5 Evalusi x x x x
6 Evaluasi
Bulanan dan
Laporan Akhir
x x x x
10
J. Rancangan Biaya
J.1 Modal Awal
Modal awal usaha TOBACOBU PAPUA adalah sebagai berikut:
1. Biaya Promosi Awal
No. Biaya Satuan x Harga Jumlah
1 Pamflet Ukuran A3 100 buahx Rp 500,- Rp 50.000,-
2 Leaflet 250 buahx Rp 150,- Rp 37.500,-
3 X-Banner 160 cmx 60 cm 2 buah x Rp 50.000,- Rp 100.000,-
4 Telekomunikasi 5 kali x Rp 10.000,- Rp 50.000,-
Total Rp 275.000,-
2. Biaya Peralatan dan Perlengkapan (Biaya Tetap)
No. Biaya Satuan x Harga Jumlah
1 Baskom 3 buah x Rp 5.000,- Rp 15.000,-
2 Sendok 2 lusin x Rp 15.000 Rp 30.000,-
3 Tungku
Bakar/Pemanggan
g
1 buah x Rp 20.000,- Rp 20.000,-
4 Telenan 2 buah x Rp 3.000,- Rp 6.000,-
5 Pisau 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-
6 Tempat Sambal 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-
7 Tempat Acar 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-
8 Piring Rotan 2 lusin x Rp 30.000,- Rp 60.000,-
9 Magic com/Rice
cooker
1 buah x Rp 250.000,- Rp 250.000,-
10 Dispenser 1 buah x Rp 65.000,- Rp 65.000,-
11
11 Tempat sampah 2 buah x Rp 7.500 ,- Rp 15.000,-
12 Gerobak 1 buah x Rp 500.000,- Rp 475.000,-
13 Timbangan Digital 1 buah x Rp 50. 0000,- Rp 50.000,-
Total Rp1.016.000,-
Investasi pada aktiva tetap (modal awal)
Biaya peralatan dan perlengkapan (biaya tetap) Rp 1.016.000,-
Ditambah biaya promosi Rp 275.000 +
Total =RP 1.291.000,-
J.2. Biaya Operasional
Biaya Operasional merupakan biaya yang dikeluarkan setiap bulannya
untuk memproduksi TOBACOBU PAPUA.
Berikut Rincian biaya yang dikeluarkan untuk produksi TOBACOBU
PAPUA selama empat bulan usaha:
1. Biaya Pembuatan Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU
PAPUA)
No Jenis Bahan Satuan x Harga Jumlah
1 Ikan Tongkol Segar 9 kg x Rp 12.000,- Rp 108.000,-
2 Bawang Merah 1 kg x Rp 5.000,- Rp 5.000,-
3 Garam 2 bungkus x Rp 1.500,- Rp 3.000,-
4 Arang 7 plastik x Rp 1.500,- Rp 10.500,-
5 Daun Pisang 10 ikat x Rp 1.000,- Rp 10.000,-
6 Plastik 3bungkus x Rp 1.250,- Rp 3.750,-
7 Beras 5 kg x Rp 7.000,- Rp 35.000,-
8 Jeruk Nipis 2 kg x Rp 2.000,- Rp 4.000,-
9 Bawang Putih 1,5 kg x Rp 5.000,- Rp 7.500,-
12
10 Jahe 2 kg x Rp 6.000,- Rp 12.000,-
11 Cabe Rawit 4 kg x Rp 6.000,- Rp 24.000,-
12 Mentimun 4kg x Rp 5.000,- Rp 20.000,-
13 Kubis 3kg x Rp 5.000,- Rp 15.000,-
14 Daun Kemangi 1 kg x Rp 3.000,- Rp 3.000,-
15 Kecap 1 botol x 7.000,- Rp 7.000,-
Total 1 x produksi Rp 267.750,-
Total 1 bln produksi Rp 8.032.500,-
Total 4 bulan produksi Rp 32.130.000,-
2. Biaya Listrik dan Air
N
o
Biaya Biaya/Proses Produksi Jumlah
1 Listrik Rp 1.500,- Rp 1.500,-
2 Air Rp 2.500,- Rp 2.500,-
Total (dalam 1 x produksi)
Total (dalam 1 bulan)
Total (dalam 4 bulan)
Rp 4.000,-
Rp 120.000,-
Rp 480.000,-
3. Biaya Transportasi
No Transportasi Satuan Harga Total
1 Sepeda Motor (1 Buah) 1 Liter Rp 4.500,- Rp 4.500,-
Total (dalam 1 bulan)
Total (dalam 4 bulan)
30 Liter Rp 4.500,- Rp 135.000
120 Liter Rp 4.500,- Rp 540.000
4. Biaya Tenaga Kerja
No Tenaga Kerja Gaji Per hari Jumlah tenaga kerja Total
1 Biaya Tenaga Rp 10.000,- 1 Orang Rp 10.000,-
13
Kerja
Total (dalam 1 x produksi)
Total (dalam 1 bulan)
Total (dalam 4 bulan)
Rp 10.000,-
Rp 300.000,-
Rp
1.200.000,-
Biaya Operasional (Fix Cost) untuk 1bulan produksi
1. Total Biaya Pembuatan Rp 8.032.500,-
2. Total Biaya Listrik dan Air Rp 120.000,-
3. Total Biaya Transportasi Rp 135.000,-
4. Total Biaya Tenaga Kerja Rp 3 00.000 ,- +
Total Rp 8.587.500,-
J.3 Biaya Pembuatan Laporan
No Biaya Satuan x Biaya Jumlah
1 Kertas HVS 1 Rim x Rp 30.000,- Rp 30.000,-
2 Tinta Print 1 Buah x Rp 35.000,- Rp 35.000,-
3 Fotokopi 50 Lembar x 5 x Rp 150,- Rp 37.500,-
4 Jilid 5 x Rp 2500,- Rp 12.500,-
Total Rp 115.000,-
J.4 Biaya Total
Adapun rincian total biaya pengeluaran adalah sebagai berikut:
1. Total Biaya tetap (investasi) Rp 1.291.000,-
2. Total Biaya Operasional (biaya variabel) Rp 8.587.500,-
3. Total Biaya pembuatan laporan Rp 115.000 ,-+
Total Biaya Pengeluaran Rp 9.993.500,-
14
J.5 PENETAPAN HARGA JUAL
Dalam menentukan harga jual Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua
(TOBACOBU PAPUA), tim penulis menetapkannya dengan cara
mempartimbangkan total biaya dalam setiap proses produksi. Yaitu penulis
menetapkan harga Rp 7.000 per porsi.
J.6. PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN
Bahan baku ikan tongkol sebesar 9 kg akan menghasilkan 45 porsi ikan
tongkol bakar. Dengan harga jual yang sebesar Rp 7.000, maka akan
menghasilkan pendapatan sebesar Rp 28.266,- setiap kali produksi/per hari.
Total pendapatan yang bisa diperoleh jika selama satu bulan, dengan
jumlah hari ditetapkan adalah 30 hari, terus beroperasi dengan jumlah produksi
setiap hari sebanyak 45 porsi adalah:
TR = P x Q
TR = RP 7.000,- X 1350 (porsi)
= Rp 9.450.000,-
Sedang untuk mengetahui keuntungan yang didapat maka harus menghitung
selisih antara pendapatan dan biaya.
TC = biaya penyusutan + biaya operasional
No. Biaya Satuan x Harga Jumlah Lama
Pemak
aian
Biaya
Penyusutan
1 Baskom 3 buah x Rp 5.000,- Rp 15.000,- 1 tahun Rp 12.000,-
2 Sendok 2 lusin x Rp 15.000 Rp 30.000,- 2 tahun Rp 8.000,-
3 Tungku
Bakar/Pemang
1 buah x Rp 20.000,- Rp 20.000,- 3 tahun Rp 6.500,-
15
gang
4 Telenan 2 buah x Rp 3.000,- Rp 6.000,- 3 tahun Rp 2.500,-
5 Pisau 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-2 tahun Rp 4.000,-
6 Tempat
Sambal
6 buah x Rp 5.000,- Rp 30.000,-
3 tahun Rp 9.000,-
7 Tempat Acar 6 buah x Rp 5.000,- Rp 30.000 ,-3 tahun Rp 9.000,-
8 Piring Rotan 2 lusin x Rp
30.000,-
Rp 60.000,-
2 tahun Rp 25.000,-
9 Magic
com/Rice
cooker
1 buah x Rp
250.000,-
Rp
250.000,-
3 tahun Rp 80.000,-
10 Dispenser 1 buah x Rp
65.000,-
Rp 65.000,-
3 tahun Rp 22.000,-
11 Tempat
sampah
2 buah x Rp 7.500 ,- Rp 15.000,-
3tahun Rp 5.000,-
12 Gerobak 1 buah x Rp
475.000,-
Rp
475.000,- 2tahun Rp 237.500,-
13 Timbangan
Digital
1 buah x Rp 50.
0000,-
Rp 50.000,-
3tahun Rp 15.000,-
Total Penyusutan Pertahun Rp 435.500,-
Total Penyusutan Perbulan Rp 14.516,-
TC = Rp 14.516,- + Rp 8.587.500,-
=Rp 8.602.016,-
Laba = TR-TC
=Rp 9.450.000, - Rp 8.602.016,-
= Rp 847.984,- (dibulatkan menjadi = Rp 848.000,-)
J.7 ANALISIS KELAYAKAN USAHA
16
Suatu usaha dikatakan layak atau tidak bisa diketahui dengan menghitung
BEP (Break Even Point), ROI (Return On Investment) dan IRR (Internal Rate of
Return).
J.7.1 Break Even Point
a. BEP Harga
BEP Harga = Total Biaya/Produksi BEP = Rp 8.587.500,-/1350,- =Rp 6.361,-
b. BEP Produksi
BEP Produksi = Total Biaya/Harga BEP = Rp 8.587.500,-/7000 =1226,79 porsi
J.7.2 Return Of Investment (ROI)
Return of Investment merupakan analisis untuk mengetahui tingkat
pengembalian investasi sehingga bisa diketahui apakah usaha tersebut
menguntungkan atau tidak. Berikut adalah kalkulasi ROI usaha penulis.
ROI = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi X (100%)
ROI = Rp 9.450.000,-/Rp 8.587.500,- x (100%) = 100,43%
Nilai 100, 43% merupakan nilai ROI untuk per bulan produksi.
J.2.3 Benefit Cost Ratio (B/C)
Benefit Cost Ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antara
besarnya keuntungan dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
B/C = Keuntungan/Biaya Produksi
=Rp 847.984,-/Rp Rp 8.587.500,- = 0, 746
B/C sebesar 0,746 menunjukkan bahwa dari modal 1,00 akan diperoleh
keuntungan sebesar 0,746 kalinya.
17
J.2.4 Pay Out Time (POT)
Pay Out Time (POT) berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan modal. Berikut adalah hasil penghitungannya:
POT = Modal tetap/laba= RP 1.016.000,-/ Rp 847.984,- = 1, 198 tahun
Dengan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa tingkat pengembalian
modal usaha TOBACOBU PAPUA akan dicapai dalam rentang waktu 1,198
tahun.
K. LAMPIRAN
K.1 Lampiran 1
18
Tongkol terlihat segar sebelum diolah Foto TOBACOBU 1
menjadi TOBACOBU
TOBACOBU 2 TOBACOBU 3
K.2 Lampiran 2
19
BIODATA PENULIS
1. Biodata I
b. Nama Lengkap : Moh. Zahirul Alim
c. NIM : 0811243084
d. Tempat, tanggal lahir : Pamekasan, 22 November 1989
e. Jenis Kelamin : Laki-laki
f. Fakultas/Program Studi :FISIP/Hubungan Internasional-S1
g. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
h. Alamat Rumah dan No Telp/HP: Jalan kertosentono 41 C Malang
i. No HP : 085755041818
j. Alamat Email : [email protected]
2. Biodata 2
a. Nama Lengkap :Dhea Sasmatika Putra
b. NIM : 0811243014
c. Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 17 Juli 1990
d. Jenis Kelamin : Laki-laki
e. Fakultas/Program Studi :FISIP/Hubungan Internasional-S1
f. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
g. Alamat Rumah dan No Telp/HP: MT Hariono gang 4 No 820 Malang
h. No HP : 085655198939
i. Alamat Email : [email protected]