Bisnis Plan

29
1 A. Judul: TOBACOBU PAPUA (Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua) Sebagai Terobosan Konsep Usaha Baru dalam Rangka Membuka Peluang Usaha di Masyarakat B. Latar Belakang Menjamurnya sajian-sajian menu komersil seperti lalapan ayam, ikan mujair, lele bakar goreng dan sejenisnya yang membanjiri Malang akhir-akhir ini khususnya di area-area sekitar tempat tinggal mahasiswa (baca: area kosan mahasiswa) sejatinya merupakan sesuatu yang sudah biasa, hal itu menjelma sebagai sesuatu yang lumrah dan lazim karena menu-menu komersil di atas sering ditemui dan mudah didapatkan. Disadari atau tidak adanya sajian-sajian menu komersil yang cendrung biasa dan monoton ini tentu berefek kepada semakin jemunya para pelanggan, mereka pastinya membutuhkan inovasi serta terobosan sajian menu baru yang lebih fresh, enak, unik dengan harga terjangkau. Lebih dari itu, maka ide dan konsep usaha baru yang sejenis dengan usaha-usaha di atas mutlak diperlukan. Berdasarkan hal itulah penulis melihat celah ini sebagai peluang dan kesempatan bagus guna merintis usaha baru sebagai follow up dan improvisasi dari usaha- usaha yang sudah ada sebelumnya.

Transcript of Bisnis Plan

Page 1: Bisnis Plan

1

A. Judul:

TOBACOBU PAPUA (Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua)

Sebagai Terobosan Konsep Usaha Baru dalam Rangka Membuka Peluang

Usaha di Masyarakat

B. Latar Belakang

Menjamurnya sajian-sajian menu komersil seperti lalapan ayam, ikan mujair,

lele bakar goreng dan sejenisnya yang membanjiri Malang akhir-akhir ini

khususnya di area-area sekitar tempat tinggal mahasiswa (baca: area kosan

mahasiswa) sejatinya merupakan sesuatu yang sudah biasa, hal itu menjelma

sebagai sesuatu yang lumrah dan lazim karena menu-menu komersil di atas sering

ditemui dan mudah didapatkan. Disadari atau tidak adanya sajian-sajian menu

komersil yang cendrung biasa dan monoton ini tentu berefek kepada semakin

jemunya para pelanggan, mereka pastinya membutuhkan inovasi serta terobosan

sajian menu baru yang lebih fresh, enak, unik dengan harga terjangkau. Lebih dari

itu, maka ide dan konsep usaha baru yang sejenis dengan usaha-usaha di atas

mutlak diperlukan. Berdasarkan hal itulah penulis melihat celah ini sebagai

peluang dan kesempatan bagus guna merintis usaha baru sebagai follow up dan

improvisasi dari usaha-usaha yang sudah ada sebelumnya.

Secara kongkret penulis ingin merintis usaha TOBACOBU PAPUA (Tongkol

Bakar Colo Dabu-Dabu Papua) sebagai terobosan konsep usaha baru yang

diharapkan dapat menjadi alternatif konsep terhadap konsep-konsep usaha yang

sudah ada sebelumnya. Pilihan ini sangat realistis karena diakui atau tidak

pelanggan pastinya menyukai sajian menu komersil yang baru, fresh sekaligus

murah. Pilihan merintis usaha ini bukanlah sesuatu yang mengada-ada karena

konsep usaha ini sudah ditinjau dan dipertimbangkan sematang mungkin.

Rasionalisasi-rasionalisasi yang mendasari tertuangnya rancangan konsep usaha

ini yang kemudian menjelma sebagai suatu Bisnis Plan dapat penulis jabarkan

sebagai berikut: Pertama, konsep usaha tergolong baru, belum ada yang

Page 2: Bisnis Plan

2

menginisiasi, dengan demikian konsep usaha ini diproyeksikan bisa dengan

mudah menarik minat dan animo pelanggan.

Kedua, ditinjau dari sisi medis ikan tongkol adalah ikan yang mempunyai

kandungan gizi yang tinggi (sumber; http://www.koleksiweb.com. Diakses

tanggal 13 Oktober 2010). Bagi lidah masyarakat Indonesia, ikan tongkol atau

dalam bahasa latinnya (baca: Thunnus maccoyii) sangatlah cocok karena secara

riil daging ikan tongkol sangat gurih, padat dan mudah diolah menjadi berbagai

menu makanan sehingga ikan ini menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi menu

makanan sehari-hari. Ketiga, nama Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua bisa

dibilang sangat unik dan cukup merangsang orang yang mendengarnya

membayangkan sesuatu tentang Papua, sejauh ini kesan yang ada Papua seringkali

dianggap primitif, tidak memiliki daya tarik kuliner padahal jika ditelusuri secara

lebih mendalam daya tarik kuliner Papua tidak jauh beda jika dibandingkan

dengan daerah-daerah Indonesia lainnya, salah satunya adalah Papua memiliki

resep kuliner Colo Dabu-Dabu.

Dalam telaah penulis resep kuliner Colo Dabu-Dabu Khas Papua adalah resep

kuliner masyarakat Papua. Resep bumbu Colo Dabu-dabu di Papua biasanya

menjadi pilihan utama untuk pembuatan hidangan ketika masyarakat Papua

merayakan pesta pernikahan adat dan ketika mereka menyelenggarakan acara

makan bersama menyambut tamu kehormatan, menu ini juga disajikan sebagai

hidangan pelengkap (sumber; http://id.voi.co.id, diakses tanggal 16 Oktober

2010). Menurut hemat penulis resep Colo Dabu-Dabu khas Papua di atas cukup

unik untuk diadopsi dan dikombinasikan dengan konsep kuliner yang akan penulis

angkat dalam Bisnis Plan ini di mana dalam prakteknya nanti penulis akan

mengaplikasikan resep Colo Dabu-Dabu Khas Papua kepada Ikan Tongkol Segar

yang dikombinasikan pula dengan resep-resep tambahan lainnya karenanya

tidaklah berlebihan jika kemudian konsep usaha Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu

Papua ini menjanjikan nuansa khas. Dilihat dari kemasan, rasa (taste), dan

sajiannya penulis sengaja membuatnya sedemikian unik dan berbeda untuk

menarik para pelanggan yang selama ini hanya berkutat dengan sajian menu

Page 3: Bisnis Plan

3

komersil konvensional seperti ayam, ikan mujair, lele bakar goreng dan

sejenisnya.

Dengan demikian maka prediksi penulis jika gagasan ini dapat terwujud besar

kemungkinan konsep usaha Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua dapat

booming dan bisa mengambil hati masyarakat Malang mahasiswa-mahasiswa

mukim (mahasiswa kos). Inilah yang melatarbelakangi penulis menyusun Bisnis

Plan ini untuk kemudian diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiwa bidang

Kewirausahaan (PKM K).

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan analisis permasalahan utama yang telah dijelaskan pada latar

belakang di atas, maka perumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana cara membuat Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua

(TOBACOBU PAPUA)?

2. Bagaimana potensi Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU

PAPUA) dalam membuka peluang usaha baru?

D. TUJUAN PROGRAM

Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini diharapkan dapat

mewujudkan situasi kondisi yang baru di tengah-tengah masyarakat, di antaranya:

1. Terciptanya suatu produk baru yang dapat menjadi diversifikasi menu

makanan (ikan bakar) bagi masyarakat Malang.

2. Untuk mengetahui potensi usaha Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua

(TOBACOBU PAPUA) sehingga dapat membuka peluang usaha di

masyarakat.

Page 4: Bisnis Plan

4

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Bisnis Plan ini adalah terciptanya

suatu produk baru yaitu Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU

PAPUA) yang memiliki spesifikasi berupa taste baru, unik tetapi dengan harga

yang tetap terjangkau.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Setelah pelaksanaan Bisnis Plan ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

antara lain:

1. Bagi penulis, adanya Bisnis Plan ini dapat mengembangkan jiwa wirausaha

(enterpreneur) penulis.

2. Bagi masyarakat, adanya Bisnis Plan ini diharapkan dapat membuka peluang

usaha, terutama di bidang produksi Ikan Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu

Papua (TOBACOBU PAPUA).

3. Perbaikan taraf perekonomian, baik penulis maupun masyarakat, dari hasil

peningkatan pendapatan atau laba yang diperolah dari penjualan.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA TONGKOL BAKAR COLO

DABU-DABU PAPUA (TOBACOBU PAPUA)

G.1 Aspek Produksi

Ada empat aspek produksi dalam operasionalisasi konsep usaha ini, yakni:

a. Tenaga kerja

Untuk tahap awal tenaga kerja yang digunakan adalah dari penulis sendiri,

dengan anggota sebanyak 1 orang. Namun, dalam perkembangan dan untuk

kesinambungan usaha, tidak menutup kemungkinan untuk menambah tenaga

kerja. Penambahan atau pengurangan tenaga kerja ini bisa disebabkan oleh

meningkatnya animo pelanggan terhadap Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu

Papua (TOBACOBU PAPUA).

b. Modal

Page 5: Bisnis Plan

5

Modal usaha ini sepenuhnya berasal dari investasi dana Kementrian Pemuda

dan Olahraga (KEMENPORA) yang diusulkan penulis. Investasi tersebut

terdiri dari:

1. Peralatan Pembuat Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU

PAPUA)

Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam pembuatan TOBACOBU

PAPUA antara lain: Tungku Bakar/Pemanggang, Loyang, Telenan,

baskom, sendok, Tempat sambal, Tempat Acar, Magic com/Rice cooker,

Piring/Mangkuk, Pisau, Gerobak.

c. Bahan baku

Bahan baku utama untuk membuat TOBACOBU PAPUA adalah ikan tongkol

segar. Bahan ini sangat mudah didapatkan di pasar Dinoyo Malang dan pasar-

pasar ikan lain yang ada di sekitar tempat produksi yang berada di Jalan

Kertosentono Malang. Selain ikan tongkol segar, bahan pendukung lainnya

yang bisa digunakan dalam pembuatan TOBACOBU PAPUA antara lain; 1

sdt garam, 1½ sdm air jeruk nipis, 1 sdt air jahe. Dabu-dabu yang meliputi :10

buah cabai rawit merah/hijau, diiris tipis, 3 buah tomat hijau, dipotong dadu, 4

buah bawang merah, diiris-iris,1 sdt garam, ½ sdt gula pasir, 1 sdm air jeruk

nipis, 20 helai daun kemangi, diiris kasar.

d. Proses Pembuatan Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua

Proses pembuatan TOBACOBU PAPUA adalah sebagai berikut:

1. Panggangan terlebih dahulu dipersiapkan dan dipanaskan.

2. Ikan dibersihkan, insang dan isi perutnya dibuang. Setelah itu dibuat

beberapa keratan yang dalam pada kedua sisi ikan hingga ke

tulangnya. Kemudian ikan dilumuri dengan garam, air jeruk dan air

jahe. Selanjutnya ikan ditaruh dalam lemari pendingin, ikan tongkol

didiamkan selama 15 menit.

3. Dabu-dabu: semua bahan dicampur dalam mangkuk, kemudian

disimpan dalam lemari pendingin sebelum disajikan.

4. Proses Pembakaran/Pemanggangan ikan: ikan diolesi dengan bumbu

sampai basah kemudian ikan ditiriskan sampai bumbu yang

Page 6: Bisnis Plan

6

membasahi ikan tidak menetes lagi. Selanjutnya ikan ditaruh di atas

pemanggang kawat, lalu ikan dipanggang sampai salah satu sisinya

matang. Kemudian Ikan dibalik, salah satu sisi lainnya dipanggang

hingga matang. kemudian secara berturut-turut bagian punggung

dipanggang (dengan menggunakan atau memegang jepitan) dan

kepalanya. Ikan dikatakan telah matang jika getahnya sudah tidak ada

lagi yang keluar.

G.2 Aspek Pemasaran

Dalam membuka suatu usaha tentu banyak hal yang harus direncanakan

oleh pengusaha yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Dalam konsep

pemasaran, keempat hal tersebut biasanya disebut dengan konsep bauran

pemasaran atau 4P, yaitu product, price, place dan promotion. Keempat aspek

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Product (Produk)

Produk yang akan dijual fokus pada TOBACOBU PAPUA. Produk

tersebut akan disajikan dalam nuansa yang menarik dengan sentuhan

bumbu yang lezat dan berbeda dengan bumbu menu yang sudah ada

sebelumnya. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menarik minat

konsumen agar membeli produk tersebut.

2. Price (harga)

Penentuan harga merupakan bagian yang penting selain aspek inovasi pada

produk. Strategi penentuan harga diperuntukkan menarik minat konsumen

pada saat usaha ini dijalankan. Harga produk ditentukan sesuai dengan

biaya pembuatan. Mengingat bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan TOBACOBU PAPUA mudah didapatkan dan sesuai dengan

daya beli konsumen dan har-harga kuliner yang ada di lokasi pemasaran

maka harga penjualan ditetapkan sebesar Rp 7.000,- per porsi.

3. Place (tempat)

Page 7: Bisnis Plan

7

Lokasi/tempat (place) merupakan faktor penting dalam menunjang

kesuksesan usaha. Lokasi produksi akan ditempatkan di rumah sendiri

sehingga tidak akan memakan banyak biaya sedangkan untuk lokasi

pemasaran akan ditempatkan di sekitar jalan Kertosentono, samping kanan

GOR Kertosentono. Tempat ini dipilih menjadi lokasi pemasaran karena

aksesnya dekat dengan tempat tinggal mahasiswa (kosan mahasiswa) dan

menjadi pusat pemasaran kuliner mahasiswa.

4. Promotion (promosi)

Promosi akan dilakukan melalui penyebaran pamflet, leaflet, short

massage service (sms), media On Line internet, dan dari mulut ke mulut.

Sebagai langkah awal, penyebaran pamflet dan leaflet akan difokuskan di

dua tempat, yaitu di lingkungan Universitas Brawijaya dan di sekitar

lingkungan tempat tinggal mahasiswa (kosan mahasiswa).

G.3 Aspek Keuangan (Lihat Poin Rancangan Biaya)

G.4 Aspek Lingkungan

Kondisi lingkungan perusahaan setidaknya dibagi menjadi dua bagian.

Pertama, aspek internal yang mencakup kinerja karyawan, persediaan bahan baku,

dan lain-lain. Keberadaan aspek internal dalam lingkungan perusahaan

mempengaruhi kinerja perusahaan secara umum serta menjadi salah satu alat

penentu kebijakan strategis untuk mencapai kesuksesan. Sedangkan aspek yang

kedua adalah aspek eksternal.

Pada aspek lingkungan eksternal lebih diutamakan pada analisa faktor-faktor

lingkungan eksternal sebagai alat penentu kebijakan strategis untuk mencapai

kesuksesan.

Adapun analisa lingkungan eksternal yang dapat dilakukan meliputi:

1. Lingkungan Demografi

Daerah sekitar Kerto secara riil adalah daerah basis tempat tinggal mahasiswa

Universitas Brawijaya (Kosan Mahasiwa), hampir setiap mahasiswa yang

Page 8: Bisnis Plan

8

berasal dari luar kota bisa dipastikan memilih mukim dan tinggal di daerah

sekitar kerto sehingga karenanya tidaklah berlebihan jika kemudian daerah

kerto dikatakan sebagai kampung mahasiswa, akses yang dekat menuju

kampus serta tersedianya menu-menu yang beraneka ragam serta harganya

yang terjangkau sejatinya merupakan alasan tersendiri bagi mahasiswa-

mahasiswa pendatang memilih daerah kerto sebagai daerah tempat tinggal

mereka. Dalam perkembangannya, mahasiswa-mahasiwa pendatang di atas

cendrung konsumtif akan menu-menu yang ada di sekitar tempat tinggal

mereka (area kosan), karenanya konsep usaha ini sangat menjanjikan jika

dioperasionalisasikan di sekitar daerah kerto, terutama sekali di daerah

Kertosentono yang notabene menjelma sebagai daerah yang penuh dengan

aneka ragam menu kuliner mahasiswa.

2. Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi meliputi faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola

membeli konsumen terutama jika makanan tersebut memiliki efek samping,

misalnya menimbulkan obesitas. Namun, tidak demikian apabila

mengonsumsi TOBACOBU PAPUA, karena harganya pun terjangkau dan

memiliki kandungan gizi tinggi yang sangat bermanfaat bagi konsumennya.

3. Lingkungan Sosial dan Budaya

Kebiasaan Membeli

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang concern dengan hal-hal kuliner,

sejatinya mengindikasikan bahwa mereka memiliki tradisi kuliner yang

kuat dan tidak terpatahkan. Masyarakat Indonesia cendrung ingin mencoba

suatu produk baru yang tergolong unik, fresh dan enak. Terlepas dari

subjektivitas memang begitulah kenyataannya.

Kebiasaan Makan yang Berubah

Pola makan masyarakat, khususnya mahasiswa mudah berubah, di mana

mereka cendrung memilih makanan yang baru, fresh dan unik rasanya.

Page 9: Bisnis Plan

9

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Usaha TOBACOBU PAPUA ini menggunakan metode pelaksanaan sebagai

berikut:

1. Studi Literatur

Studi literatur bertujuan untuk mempelajari teori yang mendukung dalam

pembuatan TOBACOBU PAPUA.

2. Studi Lapang

Studi Lapang bertujuan untuk mencari data yang berkaitan dengan

kebutuhan penulis untuk mengetahui harga-harga bahan baku dari

produksi TOBACOBU PAPUA yang sedang berlaku di pasar, kelebihan

dan kekurangan produk sejenis lainnya yang telah ada di pasaran dan

peluang penjualan dari usaha ini.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Literatur x x x x

2 Studi Lapang x x

3 Persiapan

Pembuatan

TOBACOBU

PAPUA

x x x

4 Realisasi Usaha

TOBACOBU

PAPUA

x x x x x x x x x x x x

5 Evalusi x x x x

6 Evaluasi

Bulanan dan

Laporan Akhir

x x x x

Page 10: Bisnis Plan

10

J. Rancangan Biaya

J.1 Modal Awal

Modal awal usaha TOBACOBU PAPUA adalah sebagai berikut:

1. Biaya Promosi Awal

No. Biaya Satuan x Harga Jumlah

1 Pamflet Ukuran A3 100 buahx Rp 500,- Rp 50.000,-

2 Leaflet 250 buahx Rp 150,- Rp 37.500,-

3 X-Banner 160 cmx 60 cm 2 buah x Rp 50.000,- Rp 100.000,-

4 Telekomunikasi 5 kali x Rp 10.000,- Rp 50.000,-

Total Rp 275.000,-

2. Biaya Peralatan dan Perlengkapan (Biaya Tetap)

No. Biaya Satuan x Harga Jumlah

1 Baskom 3 buah x Rp 5.000,- Rp 15.000,-

2 Sendok 2 lusin x Rp 15.000 Rp 30.000,-

3 Tungku

Bakar/Pemanggan

g

1 buah x Rp 20.000,- Rp 20.000,-

4 Telenan 2 buah x Rp 3.000,- Rp 6.000,-

5 Pisau 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-

6 Tempat Sambal 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-

7 Tempat Acar 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-

8 Piring Rotan 2 lusin x Rp 30.000,- Rp 60.000,-

9 Magic com/Rice

cooker

1 buah x Rp 250.000,- Rp 250.000,-

10 Dispenser 1 buah x Rp 65.000,- Rp 65.000,-

Page 11: Bisnis Plan

11

11 Tempat sampah 2 buah x Rp 7.500 ,- Rp 15.000,-

12 Gerobak 1 buah x Rp 500.000,- Rp 475.000,-

13 Timbangan Digital 1 buah x Rp 50. 0000,- Rp 50.000,-

Total     Rp1.016.000,-

Investasi pada aktiva tetap (modal awal)

Biaya peralatan dan perlengkapan (biaya tetap) Rp 1.016.000,-

Ditambah biaya promosi Rp 275.000 +

Total =RP 1.291.000,-

J.2. Biaya Operasional

Biaya Operasional merupakan biaya yang dikeluarkan setiap bulannya

untuk memproduksi TOBACOBU PAPUA.

Berikut Rincian biaya yang dikeluarkan untuk produksi TOBACOBU

PAPUA selama empat bulan usaha:

1. Biaya Pembuatan Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua (TOBACOBU

PAPUA)

No Jenis Bahan Satuan x Harga Jumlah

1 Ikan Tongkol Segar 9 kg x Rp 12.000,- Rp 108.000,-

2 Bawang Merah 1 kg x Rp 5.000,- Rp 5.000,-

3 Garam 2 bungkus x Rp 1.500,- Rp 3.000,-

4 Arang 7 plastik x Rp 1.500,- Rp 10.500,-

5 Daun Pisang 10 ikat x Rp 1.000,- Rp 10.000,-

6 Plastik 3bungkus x Rp 1.250,- Rp 3.750,-

7 Beras 5 kg x Rp 7.000,- Rp 35.000,-

8 Jeruk Nipis 2 kg x Rp 2.000,- Rp 4.000,-

9 Bawang Putih 1,5 kg x Rp 5.000,- Rp 7.500,-

Page 12: Bisnis Plan

12

10 Jahe 2 kg x Rp 6.000,- Rp 12.000,-

11 Cabe Rawit 4 kg x Rp 6.000,- Rp 24.000,-

12 Mentimun 4kg x Rp 5.000,- Rp 20.000,-

13 Kubis 3kg x Rp 5.000,- Rp 15.000,-

14 Daun Kemangi 1 kg x Rp 3.000,- Rp 3.000,-

15 Kecap 1 botol x 7.000,- Rp 7.000,-

Total 1 x produksi  Rp 267.750,-

Total 1 bln produksi  Rp 8.032.500,-

Total 4 bulan produksi Rp 32.130.000,-

2. Biaya Listrik dan Air

N

o

Biaya Biaya/Proses Produksi Jumlah

1 Listrik Rp 1.500,- Rp 1.500,-

2 Air Rp 2.500,- Rp 2.500,-

Total (dalam 1 x produksi)

Total (dalam 1 bulan)

Total (dalam 4 bulan)

Rp 4.000,-

Rp 120.000,-

Rp 480.000,-

3. Biaya Transportasi

No Transportasi Satuan Harga Total

1 Sepeda Motor (1 Buah) 1 Liter Rp 4.500,- Rp 4.500,-

Total (dalam 1 bulan)

Total (dalam 4 bulan)

30 Liter Rp 4.500,- Rp 135.000

120 Liter Rp 4.500,- Rp 540.000

4. Biaya Tenaga Kerja

No Tenaga Kerja Gaji Per hari Jumlah tenaga kerja Total

1 Biaya Tenaga Rp 10.000,- 1 Orang Rp 10.000,-

Page 13: Bisnis Plan

13

Kerja

Total (dalam 1 x produksi)

Total (dalam 1 bulan)

Total (dalam 4 bulan)

Rp 10.000,-

Rp 300.000,-

Rp

1.200.000,-

Biaya Operasional (Fix Cost) untuk 1bulan produksi

1. Total Biaya Pembuatan Rp 8.032.500,-

2. Total Biaya Listrik dan Air Rp 120.000,-

3. Total Biaya Transportasi Rp 135.000,-

4. Total Biaya Tenaga Kerja Rp 3 00.000 ,- +

Total Rp 8.587.500,-

J.3 Biaya Pembuatan Laporan

No Biaya Satuan x Biaya Jumlah

1 Kertas HVS 1 Rim x Rp 30.000,- Rp 30.000,-

2 Tinta Print 1 Buah x Rp 35.000,- Rp 35.000,-

3 Fotokopi 50 Lembar x 5 x Rp 150,- Rp 37.500,-

4 Jilid 5 x Rp 2500,- Rp 12.500,-

Total Rp 115.000,-

J.4 Biaya Total

Adapun rincian total biaya pengeluaran adalah sebagai berikut:

1. Total Biaya tetap (investasi) Rp 1.291.000,-

2. Total Biaya Operasional (biaya variabel) Rp 8.587.500,-

3. Total Biaya pembuatan laporan Rp 115.000 ,-+

Total Biaya Pengeluaran Rp 9.993.500,-

Page 14: Bisnis Plan

14

J.5 PENETAPAN HARGA JUAL

Dalam menentukan harga jual Tongkol Bakar Colo Dabu-Dabu Papua

(TOBACOBU PAPUA), tim penulis menetapkannya dengan cara

mempartimbangkan total biaya dalam setiap proses produksi. Yaitu penulis

menetapkan harga Rp 7.000 per porsi.

J.6. PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN

Bahan baku ikan tongkol sebesar 9 kg akan menghasilkan 45 porsi ikan

tongkol bakar. Dengan harga jual yang sebesar Rp 7.000, maka akan

menghasilkan pendapatan sebesar Rp 28.266,- setiap kali produksi/per hari.

Total pendapatan yang bisa diperoleh jika selama satu bulan, dengan

jumlah hari ditetapkan adalah 30 hari, terus beroperasi dengan jumlah produksi

setiap hari sebanyak 45 porsi adalah:

TR = P x Q

TR = RP 7.000,- X 1350 (porsi)

= Rp 9.450.000,-

Sedang untuk mengetahui keuntungan yang didapat maka harus menghitung

selisih antara pendapatan dan biaya.

TC = biaya penyusutan + biaya operasional

No. Biaya Satuan x Harga Jumlah Lama

Pemak

aian

Biaya

Penyusutan

1 Baskom 3 buah x Rp 5.000,- Rp 15.000,- 1 tahun Rp 12.000,-

2 Sendok 2 lusin x Rp 15.000 Rp 30.000,- 2 tahun Rp 8.000,-

3 Tungku

Bakar/Pemang

1 buah x Rp 20.000,- Rp 20.000,- 3 tahun Rp 6.500,-

Page 15: Bisnis Plan

15

gang

4 Telenan 2 buah x Rp 3.000,- Rp 6.000,- 3 tahun Rp 2.500,-

5 Pisau 2 buah x Rp 5.000,- Rp 10.000,-2 tahun Rp 4.000,-

6 Tempat

Sambal

6 buah x Rp 5.000,- Rp 30.000,-

3 tahun Rp 9.000,-

7 Tempat Acar 6 buah x Rp 5.000,- Rp 30.000 ,-3 tahun Rp 9.000,-

8 Piring Rotan 2 lusin x Rp

30.000,-

Rp 60.000,-

2 tahun Rp 25.000,-

9 Magic

com/Rice

cooker

1 buah x Rp

250.000,-

Rp

250.000,-

3 tahun Rp 80.000,-

10 Dispenser 1 buah x Rp

65.000,-

Rp 65.000,-

3 tahun Rp 22.000,-

11 Tempat

sampah

2 buah x Rp 7.500 ,- Rp 15.000,-

3tahun Rp 5.000,-

12 Gerobak 1 buah x Rp

475.000,-

Rp

475.000,- 2tahun Rp 237.500,-

13 Timbangan

Digital

1 buah x Rp 50.

0000,-

Rp 50.000,-

3tahun Rp 15.000,-

Total Penyusutan Pertahun Rp 435.500,-

Total Penyusutan Perbulan Rp 14.516,-

TC = Rp 14.516,- + Rp 8.587.500,-

=Rp 8.602.016,-

Laba = TR-TC

=Rp 9.450.000, - Rp 8.602.016,-

= Rp 847.984,- (dibulatkan menjadi = Rp 848.000,-)

J.7 ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Page 16: Bisnis Plan

16

Suatu usaha dikatakan layak atau tidak bisa diketahui dengan menghitung

BEP (Break Even Point), ROI (Return On Investment) dan IRR (Internal Rate of

Return).

J.7.1 Break Even Point

a. BEP Harga

BEP Harga = Total Biaya/Produksi BEP = Rp 8.587.500,-/1350,- =Rp 6.361,-

b. BEP Produksi

BEP Produksi = Total Biaya/Harga BEP = Rp 8.587.500,-/7000 =1226,79 porsi

J.7.2 Return Of Investment (ROI)

Return of Investment merupakan analisis untuk mengetahui tingkat

pengembalian investasi sehingga bisa diketahui apakah usaha tersebut

menguntungkan atau tidak. Berikut adalah kalkulasi ROI usaha penulis.

ROI = Hasil Penjualan/Total Biaya Produksi X (100%)

ROI = Rp 9.450.000,-/Rp 8.587.500,- x (100%) = 100,43%

Nilai 100, 43% merupakan nilai ROI untuk per bulan produksi.

J.2.3 Benefit Cost Ratio (B/C)

Benefit Cost Ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antara

besarnya keuntungan dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

B/C = Keuntungan/Biaya Produksi

=Rp 847.984,-/Rp Rp 8.587.500,- = 0, 746

B/C sebesar 0,746 menunjukkan bahwa dari modal 1,00 akan diperoleh

keuntungan sebesar 0,746 kalinya.

Page 17: Bisnis Plan

17

J.2.4 Pay Out Time (POT)

Pay Out Time (POT) berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk mengembalikan modal. Berikut adalah hasil penghitungannya:

POT = Modal tetap/laba= RP 1.016.000,-/ Rp 847.984,- = 1, 198 tahun

Dengan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa tingkat pengembalian

modal usaha TOBACOBU PAPUA akan dicapai dalam rentang waktu 1,198

tahun.

K. LAMPIRAN

K.1 Lampiran 1

Page 18: Bisnis Plan

18

Tongkol terlihat segar sebelum diolah Foto TOBACOBU 1

menjadi TOBACOBU

TOBACOBU 2 TOBACOBU 3

K.2 Lampiran 2

Page 19: Bisnis Plan

19

BIODATA PENULIS

1. Biodata I

b. Nama Lengkap : Moh. Zahirul Alim

c. NIM : 0811243084

d. Tempat, tanggal lahir : Pamekasan, 22 November 1989

e. Jenis Kelamin : Laki-laki

f. Fakultas/Program Studi :FISIP/Hubungan Internasional-S1

g. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang

h. Alamat Rumah dan No Telp/HP: Jalan kertosentono 41 C Malang

i. No HP : 085755041818

j. Alamat Email : [email protected]

2. Biodata 2

a. Nama Lengkap :Dhea Sasmatika Putra

b. NIM : 0811243014

c. Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 17 Juli 1990

d. Jenis Kelamin : Laki-laki

e. Fakultas/Program Studi :FISIP/Hubungan Internasional-S1

f. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang

g. Alamat Rumah dan No Telp/HP: MT Hariono gang 4 No 820 Malang

h. No HP : 085655198939

i. Alamat Email : [email protected]