Bmf 22 cahaya injil

568
MENTORING-22 (CAHAYA INJIL) BMF collections - 2015

Transcript of Bmf 22 cahaya injil

Page 1: Bmf 22 cahaya injil

MENTORING-22 (CAHAYA INJIL)

BMF collections - 2015

Page 2: Bmf 22 cahaya injil
Page 3: Bmf 22 cahaya injil

i | P a g e

Table of Contents PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii

Aku Akan Menyatakan Diriku Kepadamu ................................................................. 1

Biarkanlah UmatKu Pergi ........................................................................................ 22

Ikrar dari Hati Nurani yang Baik kepada Allah ........................................................ 30

Karunia Roh Kudus melalui Baptisan ...................................................................... 55

Penyatuan dengan Kristus ...................................................................................... 76

Pencobaan sesudah Baptisan 1 .............................................................................. 84

Pencobaan sesudah Baptisan 2 ............................................................................ 114

Berbahagialah Orang Yang Miskin Di Hadapan Allah ........................................... 148

Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut .......................................................... 172

Berbahagialah Orang Yang Murah Hatinya .......................................................... 195

Berbahagialah Orang Yang Berdukacita ............................................................... 220

Berbahagialah Orang yang Lapar dan Haus Akan Kebenaran .............................. 243

Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya ............................................................... 269

Berbahagialah Orang Yang Membawa Damai ...................................................... 289

Berbahagialah Orang Yang Dianiaya Oleh Sebab Kebenaran ............................... 313

Ucapan Bahagia Dan Buah Roh ............................................................................ 338

Ucapan Bahagia Dan Doa Bapa Kami.................................................................... 358

Mintalah, Maka Akan Diberikan Kepadamu ......................................................... 378

Kamu Adalah Garam Dunia ................................................................................... 393

Terang Dunia (I) .................................................................................................... 418

Terang Dunia (II) ................................................................................................... 433

Melebihi Kebenaran Orang-Orang Farisi .............................................................. 452

Jangan Membunuh ............................................................................................... 482

Jangan Berzinah .................................................................................................... 502

Sumpah: Ya, Ya Atau Tidak, Tidak ......................................................................... 526

PENUTUP .............................................................................................................. 560

Page 4: Bmf 22 cahaya injil

ii | P a g e

Page 5: Bmf 22 cahaya injil

iii | P a g e

PENDAHULUAN

Apakah Injil itu? Kabar baik.

Apakah artinya bagiku?

Apakah itu penting bagiku?

Apa maknanya bagi dunia?

Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus?

Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia?

Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan

bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata:

II Korintus 2

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di

jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman

pengenalan akan Dia di mana-mana.

II Korintus 10

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang

dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.

Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Filipi 3

3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus

Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku

telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku

memperoleh Kristus,

II Petrus 1

1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan

Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.

II Petrus 3

3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan

Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan

sampai selama-lamanya.

Page 6: Bmf 22 cahaya injil

iv | P a g e

Tuhan Yesus memberkati.

BMF collections - 2015

Page 7: Bmf 22 cahaya injil
Page 8: Bmf 22 cahaya injil
Page 9: Bmf 22 cahaya injil

1 | C A H A Y A I N J I L

Aku Akan Menyatakan Diriku Kepadamu

(Yohanes 14:18-23)

Khotbah oleh Pendeta Eric Chang.

Pesan yang saya sampaikan ini ditujukan terutama kepada mereka

yang belum memiliki pengenalan akan Kekristenan, atau mereka yang

hampir percaya namun belum sepenuhnya mengerti; mereka yang

telah memiliki pengenalan akan Tuhan namun kurang memiliki

kedewasaan iman yang benar, dan yang terakhir kepada semua yang

merindukan akan pengenalan Firman Tuhan. Barangsiapa yang rindu

untuk melangkah lebih dalam memiliki hubungan yang baik dengan

Tuhan hendaklah kita mempelajari hubungan antara baptisan dan

kebangkitan.

Baptisan berarti kita rela menderita bersama Kristus, meninggalkan

cara hidup kita yang lama yang penuh dengan dosa kemudian bangkit

menuju hidup yang baru yaitu melalui kebangkitan hidup dari Kristus;

sebuah kehidupan yang memberi kebebasan dari dosa. Saat ini kita

melihat begitu banyak orang Kristen yang hidupnya masih belum

terbebaskan dari kekuatan dosa. Lalu kita bertanya, apakah mereka

sungguh-sungguh sudah mengerti hidup Kekristenan yang benar?

Jawaban ini bisa anda peroleh setelah kita selesai mempelajari

hubungan antara baptisan dengan kebangkitan.

Jawaban Yesus Atas Pertanyaan Filipus

Kita akan mulai dengan membaca Injil Yohanes pasal 14 yang akan

menjadi dasar eksposisi kita. Dalam bagian ini diceritakan tentang

percakapan Yesus dengan murid-muridnya yang dimulai oleh sebuah

pertanyaan yang muncul dari Filipus di Yohanes 14:8: Salah seorang

murid Tuhan yaitu Filipus berkata kepadaNya: "Tuhan, tunjukkanlah

Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Ini merupakan

pertanyaan Filipus yang begitu tulus dan dalam, yang tidak

mengandung unsur dibuat-buat. Banyak orang berpendapat bahwa

pertanyaan Filipus ini merupakan suatu pertanyaan yang bodoh.

Namun sesungguhnya, pertanyaan ini sangat jauh dari kebodohan

karena mengungkapkan kejujuran hati Filipus yang sangat mendasar

dan mendalam sekali. Siapakah yang tidak ingin dapat melihat dan

Page 10: Bmf 22 cahaya injil

2 | C A H A Y A I N J I L

mengenal Allah? "Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup

bagi kami."

Yesus tidak meremehkan pertanyaan ini. Yesus berkata kepada Filipus,

"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau

tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat

Bapa; bagaimana engkau berkata; Tunjukkanlah Bapa itu kepada

kami." Yesus mengungkapkan kekecewaannya karena Filipus tidak

dapat melihat dengan mata rohaninya. Jawaban yang dicarinya justru

sekarang ada di depan matanya sendiri, namun ia tidak melihatnya.

Yesus segera memberikan pengajaran yang panjang sampai berlanjut

ke pasal 15 dan 16. Inilah bukti pentingnya pertanyaan Filipus di mana

Yesus menggunakan tiga pasal berturut-turut untuk menjawab seputar

pertanyaan Filipus ini.

"Tunjukkanlah Bapa" Saya percaya tidak ada seorangpun Kristen sejati

yang berani berkata dengan pasti, "Aku telah melihat Allah" Jika kita

ingat akan peristiwa Ayub di sepanjang pencobaan yang dialaminya

sampai di bagian akhir dan pada puncaknya, Ayub berkata, "Hanya dari

kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang

mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5) Ayub adalah

seorang yang mengasihi Allah bahkan sebelum ia mengalami

pencobaan yang dahsyat. Namun pada waktu pencobaannya selesai,

Ayub mempunyai suatu pola berpikir yang baru dan tingkat pengenalan

yang lebih dalam akan Allah.

Banyak orang Kristen pada hari ini begitu sungguh-sungguh mencintai

Allah. Namun mereka tidak dapat berkata seperti Ayub, "Sekarang

mataku sendiri memandang Engkau, Sebelumnya, aku telah

mendengar engkau dengan telingaku dan apa yang telah kudengar

cukup membuatku lebih dalam untuk mencintaimu. Tetapi sekarang,

aku telah melihatnya dengan mataku sendiri. Melalui pencobaan yang

dialami, segala penderitaan menjadi berarti." Sama seperti tulisan

Rasul Paulus, "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena

pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari

semuanya." (Filipi 3:8)

Apakah yang dikatakan Yesus selanjutnya dalam pasal 14 ini? Ayat 18:

"Aku tidak akan meninggalkan kamu;" - "Aku tidak akan

mengecewakanmu; Aku mengetahui kebutuhanmu, Aku tidak akan

Page 11: Bmf 22 cahaya injil

3 | C A H A Y A I N J I L

meninggalkanmu; Aku tidak akan mengecewakanmu" - "Aku akan

datang kepadamu" Ayat 19: "Tinggal sesaat lagi dan dia tidak akan

melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku". Perhatikan baik-baik

perkataan ini.

Filipus bertanya "Tunjukkanlah" lalu Yesus menjawab "Kamu akan

melihat aku." "Dunia tidak akan melihat aku lagi karena aku akan

segera disalibkan," demikian penjelasannya di pasal selanjutnya. Dia

akan segera dipanggil. Dia akan mati untuk dosa-dosa kita. Tetapi ia

akan bangkit kembali. "Dunia, dari saat penyaliban, tidak akan

melihatnya lagi. Tetapi kamu akan melihat aku." Jangan meremehkan

pentingnya perkataan ini, "... kamu akan melihat Aku", yang dalam

bahasa Yunaninya berarti 'theōreō' (qewre,w). 'Theōreō' berarti

'melihat dengan mata'. "...kamu akan melihat aku." Ini artinya adalah

kita harus melihat dengan seksama. Dan selanjutnya Ia

berkata,"...sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup."

Yesus hidup agar kitapun mati & bangkit bersamanya

Baptisan adalah menderita bersama dengan Kristus. Sia-sia orang

dibaptis jika Yesus tidak hidup dan bangkit kembali. Baptisan hanya

memiliki arti jika Yesus bangkit. "Karena aku hidup," Yesus berkata,

"Kamu akan hidup." Hidup kita bersandar dan dipersatukan dengannya

di dalam baptisan namun jika ia sendiri tidak pernah bangkit, apakah

ada jalan keluar bagi kita?

Di 1 Korintus 15, Rasul Paulus berkata, jika Kristus tidak bangkit dan

hidup kembali pada hari ini, maka, "kita adalah orang yang paling

malang dari segala manusia."(ayat 19). Kita adalah orang yang paling

bodoh sekali! Di sinilah terletak inti pertanyaan Filipus. Dia ingin

mendapatkan kepastian bahwa Bapa sungguh nyata & hidup. Ia tidak

mau percaya dengan mitos, cerita dongeng atau filsafat yang sia-sia

karena Filipus dan semuanya akan menjadi orang yang paling malang

jika Yesus tidak bangkit kembali. Yesus mengerti akan kebutuhan kita

ini. Saya begitu terkesan dengan cara Yesus menjawab pertanyaan:

"Tunjukkanlah Bapa. Tunjukkanlah." Dan Yesus menjawab, "Kamu

akan melihat aku. Karena kamu melihat aku, kamupun akan melihat

Bapaku." Kemudian Yesus meneruskan di ayat ke 20, "Pada waktu

itulah kamu akan tahu, bahwa aku di dalam Bapaku dan kamu di dalam

aku dan aku di dalam kamu." Aku dipersatukan dengan Bapa. Bapa

Page 12: Bmf 22 cahaya injil

4 | C A H A Y A I N J I L

dipersatukan dengan aku. Demikian pula, kamupun akan dipersatukan

di dalam Bapa."

Bagaimana hubungan Bapa dengan Kristus ini dipersatukan? Melalui

baptisan! "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi

satu roh dengan dia." (1 Korintus 6:17). Baptisan merupakan wujud

pernyataan terpenting yaitu kita mau menjadi satu dengan Yesus.

Seperti di dalam pemberkatan nikah dikatakan dua menjadi satu.

Sebelumnya, mereka harus dipersatukan hatinya terlebih dahulu.

Setelah itu diikuti oleh prosesi hukum antara kedua mempelai, di mana

hal ini dapat diilustrasikan seperti baptisan.

Yesus menyatakan dirinya pada yang melakukan perintahnya

Kemudian Yesus melanjutkan perkataannya seperti yang tertulias di

pasal 21, "Barangsiapa yang memegang perintahku dan melakukannya,

dialah yang mengasihi aku. Dan barangsiapa yang mengasihi aku, ia

akan dikasihi oleh Bapaku dan akupun akan mengasihi dia dan akan

menyatakan diriku kepadanya." Apakah arti kata "menyatakan" itu?

Dalam terjemahan bahasa Inggris dan Yunani, arti kata ini adalah

memperlihatkan: " ...kamu akan melihat Aku." "Aku akan menyatakan

diriku kepada orang yang memegang dan menjalankan perintahku."

Kemudian di ayat 22 dituliskan, "Yudas, yang bukan Iskariot, berkata

kepadanya: Tuhan, apakah sebabnya maka engkau hendak

menyatakan dirimu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Di sini, ia

berusaha menyederhanakan pertanyaan ini. Yesus tidak akan

menampakkan dirinya kepada orang yang tidak percaya. Hanya

melalui iman, kita dapat mengalami hidup dan memperoleh

keselamatan. Lalu wujud pernyataan iman kita berikutnya adalah

melalui pernyataan diri Kristus. Ia tidak akan menyatakan dirinya

kepada dunia. Dunia tidak mengenalnya karena dunia telah

menolaknya terlebih dahulu. Namun barangsiapa yang memegang

perkataannya dan menantikannya, maka ia akan menyatakan dirinya.

Sekali lagi, saya akan menekankan pentingnya arti "menyatakan" ini.

Ada bagian yang tidak diterjemahkan dari bahasa asli Yunani yaitu kata

"bagaimana caranya" - di dalam bahasa Yunaninya ','.

"Tuhan, apakah sebabnya(bagaimana caranya atau maksudnya) maka

Page 13: Bmf 22 cahaya injil

5 | C A H A Y A I N J I L

engkau hendak menyatakan dirimu kepada kami, dan bukan kepada

dunia?"

Lalu Yesus menjawabnya dan berkata bahwa ia akan menyatakan

dirinya hanya kepada orang yang mencintainya. Inilah jawaban Yesus

seperti tertulis di dalam Yohanes 14:23, "Jika seorang mengasihi Aku,

ia akan menuruti firmanku dan akan datang kepadanya dan diam

bersama-sama dengan dia." "Apakah engkau ingin melihat Bapa? Saya

akan memberikan yang lebih baik dari pada itu. Bapaku akan datang

dan menyediakan rumah bagimu. Hanya itukah keinginanmu yaitu

melihat Bapa saja? Bagaimana jika Aku memberikan sesuatu yang lebih

dari apa kamu minta? Bapaku akan datang dan tinggal bersamamu."

Jawaban yang luar biasa sekali, bukan?

Ini suatu jawaban yang di luar dugaan! Ini suatu hal yang luar biasa !

Lalu Yesus menjawab, "Kamu hanya ingin sekilas melihat wajah

Bapaku? Cuma melihat saja? Saya akan berikan kamu yang lebih baik

dari yang kamu minta. Bukan hanya Bapa saja, tetapi aku dan Bapaku.

Kami akan datang dan tinggal bersamamu.

Arti kata "Menyatakan" secara historis & pengalaman

Ada dua cara pandangan untuk mempelajari arti kata "menyatakan" ini.

Untuk memahami Alkitab dengan benar, kita harus melihatnya dari

sudut historis serta pengalaman kita sehari-hari. Saya tidak takut

memakai pengalaman pribadi untuk mempelajari Firman Tuhan.

Bukankah iman Kristen sebenarnya didasarkan pada pengalaman

pribadi seperti yang tertulis di dalam seluruh bagian kitab Injil?

"Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah

kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah

kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup - itulah yang

kami tuliskan kepada kamu." (1 Yohanes 1:1-3). Kehidupan rohani

saya berakar dalam pengalaman rohani saya dengan Tuhan. Tidak

mungkin anda dapat berkata "Aku bersyukur kepada Dia, yang

menguatkan aku: (1 Timotius 1:12) kalau anda sendiri tidak pernah

memiliki pengalaman rohani bersama Tuhan. Paulus berkata, "Aku

bersyukur kepada dia, yang menguatkan aku" karena dia pernah

bertemu dengannya: "Aku tahu kepada siapa orang yang kupercaya."

Page 14: Bmf 22 cahaya injil

6 | C A H A Y A I N J I L

Sikap keyakinan seperti inilah yang harus dimiliki oleh kita semua

karena Yesus menginginkan kita untuk mengenalnya.

"Aku akan menyatakan diriku kepadamu. Aku ingin engkau bertemu

denganmu sehingga engkau tidak dipersalahkan jika engkau berkata,

"Aku telah bertemu dengan Allah." Sama seperti Ayub berkata, "Aku

telah mendengar tentang Engkau sebelumnya. Sekarang aku telah

bertemu denganMu." Saya tidak mempermasalahkan antara

mendengar tentang Allah dengan memperoleh iman melalui

pendengaran. Kedua-duanya dapat dibenarkan. Iman datang melalui

proses pendengaran. Tetapi seseorang harus melangkah lebih jauh

untuk mengenal Allah secara lebih dalam. Dan, inilah tantangan Tuhan:

"Temuilah Aku. Aku akan menyatakan diriku kepadamu."

Iman kita akan mulai bertumbuh dari saat kita menerima baptisan.

Baptisan ini sendiri hanyalah sebuah langkah awal dan bukannya

langkah akhir dari sebuah perjalanan. Inilah langkah awal perjalanan

bagi mereka yang ingin bertemu dengan Tuhan karena dia akan

menyatakan dirinya kepadamu. Saya memiliki keyakinan ini karena

saya percaya Yesus akan menggenapkan janjinya sebagai Juruselamat

yang hidup.

"Aku akan menyatakan diriku kepadamu"

Dalam konteks historis, pengertian utama "Kamu akan melihat aku"

dan "aku akan menyatakan diriku kepadamu" berkaitan dengan

konteks kebangkitan yang tertulis dalam Yohanes 16:16,17,18 dan

seterusnya. Di sini tertulis, "Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat

aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat aku."

Mendengar itu beberapa dari murid-muridnya berkata seorang kepada

yang lain: "Apakah artinya ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja

dan kamu tidak melihat aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu

akan melihat aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" Maka kata mereka:

"Apakah artinya ia berkata: Tinggal sesaat saja? Kita tidak tahu apa

maksudnya."

Dan Yesus menjelaskan kepada mereka: "Sesungguhnya kamu akan

menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan

berdukacita, air matamu akan membasahi mukamu, karena dia yang

engkau percayai, dia yang engkau tetapkan untuk mengikutinya

Page 15: Bmf 22 cahaya injil

7 | C A H A Y A I N J I L

selama bertahun-tahun, engkau akan melihat dia tergantung di kayu

salib bangsa Romawi, dihukum mati, disiksa supaya menderita di kayu

salib. Dan seluruh pengharapanmu akan lenyap. Akhirnya kamu

berkata kepada dirimu sendiri, "Apakah yang telah kulakukan? Aku

telah menyerahkan seluruh hidupku, meninggalkan pekerjaanku untuk

mengikut dia. Lihatlah! Dia tak berdaya di atas kayu salib." Dunia akan

bergembira waktu aku pergi, tetapi hatimu akan hancur. Tetapi sesaat

lagi, kamu akan melihat aku! Dan sukacita yang engkau alami pada

saat melihatku kembali, tidak akan hilang selama-lamanya.

Seluruh bagian ini merupakan peristiwa yang akan dialami Yesus pada

waktu kebangkitannya. Bagian yang sangat penting sekali. Yesus

berkata kepada para muridnya bahwa mereka akan melihatnya dengan

mata mereka. Dengan indera penglihatan yaitu mata mereka akan

melihatnya ketika dia bangkit dari kematian, sehingga pikiran mereka

tidak akan ragu sedikitpun bahwa ia telah hidup kembali. Ia ingin

memberikan keyakinan ini kepada mereka. Yesus tidak berkata,

"Percayalah dengan iman bahwa engkau akan melihatku mati

disalibkan dan dikuburkan. Namun engkau tidak akan melihatku

kembali. Percayalah saja bahwa nantinya aku akan hidup kembali."

Hal Kebangkitan Yesus diulang 5 kali di Matius

Begitu pentingnya Yesus menjelaskan tentang hal kebangkitannya

sampai dia mengulanginya sebanyak lima kali dalam kitab Matius. Lima

kali Yesus mengulangi hal ini di hadapan para murid. Di Matius 6:21,

dia berkata bahwa ia akan mati selama tiga hari - kemudian ia akan

bangkit dari kematiannya! Hal ini diulangi sebanyak dua kali. Tiga kali

di waktu yang berbeda dia berkata, "Aku akan mati. Aku akan bangkit

kembali. Dan kamu akan melihat Aku." Matius 16:21, 17:9, 17:23,

20:19, 26:32 - lima kali semuanya. Kemudian ia mengulanginya

kembali sebanyak tiga kali ketika memberitahu berapa lama lagi

mereka akan menantinya, " .......tinggal sesaat lagi" Berapa lamakah?

Tiga hari lamanya.

Tidak ada keraguan sedikitpun yang tersirat dalam ucapan Yesus ini.

Tidak belit-belit: "Dunia tidak akan melihat aku lagi. Dan pada hari

yang ketiga aku akan dibangkitkan." "Tinggal sesaat lagi, aku akan

mati. Kamu tidak akan melihatku lagi. Namun di hari yang ketiga,

kamu akan melihatku kembali. Di Matius 26:32, ia bahkan

Page 16: Bmf 22 cahaya injil

8 | C A H A Y A I N J I L

memberitahukan murid-muridnya untuk pergi ke Galilea di mana ia

akan bertemu dengan mereka di sana, "Aku akan mendahului kamu ke

Galilea."

Proses kebangkitan ini sangat menarik untuk kita pelajari. Pada

dasarnya ada tiga bagian penting dalam proses kebangkitan selama

empat puluh hari Yesus berada di dunia. Bagian pertama adalah pada

waktu ia berada di Yerusalem. Bagian berikutnya adalah pada waktu ia

berada di Galilea. Sedangkan bagian terakhir adalah waktu Yesus

kembali ke Yerusalem. Semua bagian ini telah direncanakan. Yesus

berpesan pada murid-muridnya, "Tinggallah di Yerusalem. Sesudah itu

pergilah ke Galilea. Lalu kembalilah ke Yerusalem." Dan ia naik ke

Surga dari Bukit Zaitun dengan dihadiri dan disaksikan oleh mata

mereka sendiri.

Kebangkitan adalah pusat dari pengajaran Yesus. Ia mengulangi hal ini

sebanyak lima kali. Seandainya saya seorang guru dan saya

memproklamirkan diri saya sebagai Mesias, Juruselamat dunia.

Beranikah saya berkata bahwa saya akan bangkit dalam waktu tiga hari

dan anda akan melihat saya? Pernyataan ini memiliki resiko yang besar

sekali karena kebenarannya dapat diuji.

Yesus bahkan menjelaskan bagaimana dia akan mati

Yesus berkata bahwa sesaat lagi ia akan mati. Dia juga meresponi

peringatan yang diberikan untuknya, "Pergilah, tinggalkanlah tempat

ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau!" Lalu Yesus berkata di

Lukas 13:32, "Pergilah dan katakanlah kepada serigala itu: Aku

mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok,

dan pada hari yang ketiga aku akan selesai." Ia juga berkata, "Sesaat

lagi, aku akan selesai. Hanya dalam hitungan hari, aku akan pergi." Dia

berkata kepada para muridnya, "Segala sesuatu yang kusampaikan dan

kunyatakan kepadamu, sesaat lagi akan terbukti kebenarannya.

Akupun berkata kepadamu bahwa aku akan disalibkan." Dia

menjelaskan dengan cara apakah ia akan mati. Dapatkah seseorang

mengetahui bagaimana ia akan mati? Tentu saja, tidak ada seorangpun

yang mengetahuinya!

Yesus juga berkata, "Pikullah salib dan ikutilah aku" sebagai implikasi

akan kematiannya di kayu salib. Di Yohanes 12, Yesus mengatakannya

Page 17: Bmf 22 cahaya injil

9 | C A H A Y A I N J I L

dengan jelas, "apabila aku ditinggikan dari bumi" (ayat 32). Dan

Yohanes menuliskan, "Ini dikatakannya untuk menyatakan bagaimana

caranya ia akan mati" (ayat 33)

Yesus bangkit di tempat dia dibunuh

Pesan tentang kebangkitan Yesus ditulis secara berulang-ulang: Yesus

bangkit! Yesus telah dibangkitkan! Di kitab Kisah Para Rasul, tidak ada

satupun pesan yang disampaikan tanpa dikaitkan dengan kebangkitan

Yesus. Mulai dari pasal 2:22-23 dikatakan, "Dia yang diserahkan Allah

menurut maksud dan rencanaNya, telah kamu salibkan dan kamu

bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah

membangkitkan dia dengan melepaskan dia dari sengsara maut,

karena tidak mungkin ia tetap berada dalam kuasa maut itu."

Dimanakah mereka berkotbah? Di Yerusalem - tempat yang sama di

mana Yesus disalibkan beberapa hari sebelumnya! Di tempat inilah

juga kabar baik ini disampaikan. Bukan di bagian belahan bumi lainnya!

Mereka tidak menyampaikan berita ini di suatu tempat di mana para

pendengarnya tidak pernah mengenal Yesus sama sekali. Tetapi justru

mereka berkata-kata di hadapan orang-orang yang pernah

menyaksikan Yesus disalibkan, "Yesus telah bangkit dari kematiannya."

Tidak ada seorangpun yang berani menyangkalnya. Sebab jika ada

yang berani menyangkal kebenaran ini, dengan mudah mereka akan

berkata, "Buka saja kuburan dan keluarkan mayatnya. Lihatlah sendiri!

Inilah tubuh Yesus."

Penyaliban Yesus memiliki sebuah keuntungan yang besar karena,

tidak seperti kepala yang dipenggal, ia mati dengan tubuh yang masih

utuh. Bahkan anda dapat dengan mudah sekali mengenalinya: "Lihat,

Yesus ada di sini!" Terlebih lagi, pada zaman itu mereka menggunakan

proses pembalseman sehingga jenazah dapat bertahan lama. Pada

waktu Yesus dikuburkan, mereka menaruh rempah-rempah di atasnya.

Para wanita kemudian kembali untuk menuntaskan proses akhir

pembalseman tersebut, tapi mereka mendapatkan tubuhnya sudah

tidak berada di tempatnya lagi. Dia telah bangkit dari tempat

kematiannya!

Tidak ada yang dapat menyangkal kebangkitan Yesus

Page 18: Bmf 22 cahaya injil

10 | C A H A Y A I N J I L

Ada beberapa orang yang berkata, "Saya percaya akan kebangkitan

Yesus tapi menurut saya arti kebangkitan di sini berarti rohnya yang

dibangkitkan." Mungkin yang dimaksud dari pernyataan Yesus bahwa

"Aku akan bangkit dalam waktu tiga hari," di sini adalah rohnya dan

bukan tubuh jasmaninya yang dibangkitkan. Namun keragu-raguan

inipun dijawab di dalam ayat Alkitab yaitu Yohanes 2:19 dimana Yesus

berbicara tentang tubuhNya, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga

hari aku akan mendirikannya kembali." Alkitab sungguh memberikan

kita jawaban luar biasa atas keragu-raguan ini.

Tidak mungkin ia bertindak sebodoh itu dengan memberikan kesaksian

palsu yang dapat diperiksa kebenarannya. Ia berkata, "Dalam waktu

tiga hari, kamu dan orang banyak akan menyaksikan kematianku di

kayu salib." Prosesi kematian Yesus tidak dilaksanakan di dalam sebuah

penjara tertutup dimana publik tidak dapat menyaksikannya. Pada

umumnya seorang penjahat menjalani hukuman matinya di penjara

yang dikelilingi oleh tembok yang tinggi dan tebal, terisolir dari

keramaian kota. Sebaliknya, Yesus dihukum mati di luar tembok

Yerusalem di mana orang banyak dapat menaiki tembok dan diizinkan

untuk berdiri di sepanjang jalan untuk melihat bagaimana ia akan

disalibkan. Terlebih lagi yang akan disalibkan pada hari itu bukan

hanya Yesus sendiri tetapi dua penjahat lainnya. Hampir semua orang

ingin menyaksikan kejadian ini karena hal ini akan menjadi suatu

catatan peristiwa sejarah yang besar sekali. Masyarakat pada saat

itupun diberitahu di mana ia akan dikuburkan yaitu di tanah milik Yusuf

Arimatea, seorang pembesar dan figur publik yang sangat dikenal pada

zaman itu. Mayat Yesus tidak disembunyikan di suatu tempat yang

sangat dirahasiakan, tapi sebaliknya ia dibawa ke lokasi yang sangat

dikenal oleh masyarakat pada zaman itu.

Bukan hanya para muridnya yang mendengar pernyataan Yesus bahwa

ia akan dibangkitkan. Ia juga menyampaikan hal itu kepada orang-

orang yang tidak percaya kepadanya. Dalam dua kali peristiwa ia

berbicara kepada para musuhnya, "Aku tidak akan memberi tanda, tapi

ada tanda padamu dari Nabi Yunus." Siapapun yang pernah ikut

Sekolah Minggu tentunya mengenal cerita nabi Yunus ditelan oleh

seekor ikan paus dan ia tinggal di dalam mulut ikan paus selama tiga

hari tiga malam dan lalu keluar kembali dalam keadaan hidup. Sama

halnya Yesus akan dikuburkan selama tiga hari lalu hidup kembali dan

keluar dari kematiannya

Page 19: Bmf 22 cahaya injil

11 | C A H A Y A I N J I L

Yesus memberikan penjelasan yang lengkap sekali di Matius 12:39-40.

Di sini Yesus berkata, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini

menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan

tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam

perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juaga Anak Manusia akan

tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam" Yesus tidak

meninggalkan suatu pesan yang meragukan dan mengambang. Tanda

Yunus di sini diartikan yaitu masa tiga hari tiga malam di dalam perut

ikan paus. Kedua kalinya ia berkata kepada orang yang membencinya

di dalam pasal 16:4 supaya anda dan mereka ingat apa yang pernah

dikatakannya: "Tanda selain tanda Nabi Yunus! Dia akan bangkit

kembali!" Pada waktu mereka yang bersekongkol untuk membunuh

Yesus itu menghadap kepada Pontius Pilatus, mereka mengingatkan,

"Ketahuilah, dia berkata bahwa ia akan bangkit. Marilah kita berjaga-

jaga supaya para murid tidak dapat mencuri tubuhnya dan berkata,

"Dia bangkit kembali." Kita harus memberikan penjagaan yang ketat

untuk menjaga kuburan Yesus.

Jika Yesus memberitahu para musuhnya bahwa ia akan bangkit

kembali, berarti ia telah merencanakan cara menghilangkan keragu-

raguan yang akan timbul nantinya. Yesus memberi kesempatan kepada

pemerintah Romawi untuk mengawasi dan berjaga-jaga terhadap

segala kemungkinan yang dapat terjadi. Di sinilah kemenangan mutlak

Yesus. Ketika para muridnya memberitakan bahwa Yesus telah bangkit

dari kuburnya, 50 hari setelah hari kematiannya, tidak ada seorangpun

yang berani membuka mulutnya untuk menyangkal perkataan murid-

murid ini. Tanpa kegentaran sedikitpun, mereka memberitakan kabar

bahwa Yesus telah bangkit di Yerusalem, tempat dimana ia telah

disalibkan. Dan semuanya yang mendengarkan berita luar biasa inipun

menjadi bungkam.

Kebangkitan Yesus membuat hidup kita berharga

Apakah yang terjadi selanjutnya untuk menggenapi ucapannya bahwa

ia akan menyatakan dirinya kepada kita? Setelah Yesus hidup kembali,

dia telah menampakkan dirinya berulang kali. Bukan hanya satu atau

dua kali saja, tapi Yohanes 21 mencatat bahwa di pagi-pagi buta, Yesus

telah menyatakan dirinya sebanyak tiga kali kepada para murid yang

sedang berkumpul. Selain itu, ia juga menyatakan dirinya kepada

orang-orang tertentu seperti, Maria Magdalena, Simon Petrus, dua

Page 20: Bmf 22 cahaya injil

12 | C A H A Y A I N J I L

orang yang sedang dalam perjalanan ke Emaus dan di tempat-tempat

lainnya. Semuanya ini bahkan tidak terhitung ketika Paulus menuliskan

kronologi penglihatan akan kebangkitan Yesus di 1 Korintus 15.

Saya akan menyimpulkan seluruh bagian ini secara lebih sederhana.

Sama seperti Yesus ingin menyatakan kepada para muridnya bahwa ia

telah hidup kembali, demikian pula ia ingin menyatakan hal yang sama

kepada kita semua. Jika perkataan Yesus tidak menjadi suatu

kebenaran, maka tiada satupun di antara kita yang perlu

mempercayainya. Anda tidak perlu membuang waktu dengan hal-hal

yang sia-sia dan saya akan menyelesaikan pembahasan kita sampai di

sini saja. Tetapi, jika memang Yesus sungguh suatu kebenaran yang

hidup, maka konsekuensinya terhadap hidup kita adalah sangat tidak

terhitung sama sekali. Anda tidak dapat membayangkan betapa besar

akibat yang akan terjadi di dalam hidup kita ini. Jika Yesus sungguh

nyata bagimu dan ia telah menyatakan dirinya kepadamu, pada saat ini

juga hidupmu akan mengalami perubahan yang dahsyat, hatimu

seakan-akan terbakar oleh api yang berkobar-kobar. Dan api yang

telah saya miliki ini akan saya bagikan untuk anda. Jika anda pernah

membaca buku dan mendengar kesaksian saya sebelumnya, Yesus

telah menyatakan dirinya berulang kali dalam pengalaman hidup saya.

Saya tidak dapat menolak api yang menyala di dalam hati saya ini, api

yang mampu menelan habis segalanya.

Api yang sama ini jugalah yang membakar hati murid-murid Yesus

pada waktu itu. Mereka tidak menahan dirinya untuk tidak

memberitakan kabar bahwa Kristus yang hidup. Gereja pada masa

Perjanjian Baru memiliki perbedaan dengan gereja sekarang. Apakah

rahasia yang dimiliki gereja Perjanjian Baru yang tidak dimiliki oleh

gereja masa kini? Mereka bahkan tidak memiliki Kitab Suci seperti yang

kita miliki sekarang. Bedanya terletak di mana Yesus menyatakan

dirinya kepada mereka secara langsung! Sudahkah Yesus menyatakan

dirinya kepadamu? Hanya anda yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Yesus akan menyatakan dirinya bila kita taat

Yesus ingin memenuhi janjinya untuk menyatakan dirinya kepadamu

juga pada saat ini."Barangsiapa memegang perintahku dan

melakukannya, dialah yang mengasihi aku, ia akan dikasihi oleh

Bapaku dan akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriku

Page 21: Bmf 22 cahaya injil

13 | C A H A Y A I N J I L

kepadanya" - apakah engkau taat? Arti kata "Barangsiapa" di sini

tidak ditujukan hanya kepada para muridnya saja. Yohanes 14:21

menuliskan, "Barangsiapa" - yang mentaatinya. Penggunaan kata

"Barangsiapa" adalah suatu ekspresi yang ditujukan kepada umum

atau siapapun juga jika kita melihat konteks asli dan bahasa

Inggrisnya. Subyek kata "barangsiapa' ini ditujukan kepada mereka

yang memegang perintahnya. Apakah engkau termasuk orang yang

memegang perintahnya atau tidak memperdulikan perintahnya?

Apakah isi perintahnya itu? "Pikullah salib dan ikutilah aku." "Kasihilah

sesamamu manusia." "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap

hatimu... kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi

dirimu sendiri." Inilah yang menjadi esensi dari perintahnya.

Di sini "Barangsiapa memegang perintahku dan melakukannya," - letak

kesulitannya adalah bagaimana melakukannya - "dialah yang

mengasihi aku; akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan

diriku kepadanya" - "Aku akan menyatakan diriku kepadanya!" Satu-

satunya cara untuk melakukan perintahnya adalah dengan iman, sebab

tanpa iman, anda tidak akan dapat menjalankan perintahnya - hanya

melalui iman, anda dapat menjalankan perintahnya.

Mari kita sekarang menyelidiki apakah Yesus adalah seorang

pembohong atau ia memang menyatakan dirinya. Orang yang tidak

beriman akan menyebut Yesus adalah seorang pembohong besar. Rasul

Yohanes berkata, "ia membuat dia menjadi pendusta" (1 Yohanes

5:10). Sekali lagi, janganlah kita berdalih mengatakan pengalaman

pribadi adalah suatu yang tidak dapat dipercayai dan membahayakan

hidup. Dimanakah letak bahayanya? Justru hidup anda akan lebih

berbahaya karena tidak mempercayai pernyataan Kristus setelah

kebangkitannya. Para rasulpun begitu gemetaran dan ketakutan pada

waktu Yesus datang dan masuk ke dalam ruangan mereka?

Pengalaman apakah yang mereka alami? Mereka tidak percaya dengan

mata mereka sendiri, "Apakah dia Yesus? Oh ya! Saya masih ingat

sedikit. Dia pernah berkata bahwa ia akan bangkit, tapi kami hanya

menganggap lalu saja" Tetapi lihatlah, dia sekarang berdiri di depan

kita! Bahkan tidak cukup itu saja, iapun menampakkan dirinya kembali

minggu berikutnya di Galilea. Inilah arti historis dari "Aku akan

menyatakan diriku." Saya harap anda sekarang dapat lebih mengerti

tentang arti kata "menyatakan" ini.

Page 22: Bmf 22 cahaya injil

14 | C A H A Y A I N J I L

Memahami arti kata "Menyatakan"

Kata "menyatakan" digunakan beberapa kali di dalam kitab Perjanjian

Baru. Berdasarkan definisi yang dipakai oleh Liddel dan Scott (Liddel,

H.G. dan R. Scott, A Greek-English Lexicon), di dalam kamus bahasa

Yunani yang sangat diakui, kata "menyatakan" dimaksudkan adalah

'emphania'. Kata 'Emphania' yang sama dalam kitab Perjanjian Baru

muncul sebagai 'emphanēs' (v,) dan 'emphanizō'

(v,zw).

Kata 'emphanēs' berarti "terlihat dengan kasat mata". Dan penggunaan

ini juga digunakan dalam literatur bahasa Yunani, terutama

menerangkan bentuk fisik Allah yang dapat terlihat oleh manusia.

'Emphanizō' berarti menunjukkan, menyatakan, memperlihatkan. Kata

yang digunakan dalam pasal ini adalah menyatakan seperti yang kita

pelajari di dalam bukunya Arndt and Gingrich [Arndt, W.F. and

Gingrich, F.W., terjemahan dalam bahasa asli (Jerman) oleh Walter

Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early

Christian Literature]. Di sini kita melihat arti dasar "memperlihatkan

dengan mata' dalam pengertian sehari-hari dapat diartikan juga

sebagai: memberitahukan, menjelaskan, meyakinkan, menerangkan.

Kita harus mengalami Yesus yang hidup

Inilah maksud Yesus. Dia ingin anda memiliki keyakinan yang pasti

akan kehadirannya. Ini merupakan dasar yang penting karena segala

sesuatunya berakar dari pengertian ini! Tanpa hal ini, kita akan

dianggap orang yang bodoh karena mempercayai Kekristenan dan

segala filsafatnya. Mungkin kita membangun kepercayaan kita karena

melihat orang lain yang pandai dan terpandangpun percaya akan

Yesus. Jika seorang hamba Tuhan yang pandai dan dihormati dapat

percaya pada Yesus, maka tidak mungkin ia salah. Saya akan percaya

Yesus karena saya melihat si "A" yang pandai itupun juga percaya.

Namun sesungguhnya janganlah menaruh iman kepercayaan anda

seperti ini. Dengan cara inikah kepercayaan anda didasarkan? Anda

pasti akan mengalami jalan yang salah. Saya tidak berkata bahwa hal

ini seratus persen salah. Iman datangnya dari pendengaran, dan

pendengaran datang dari sebuah tempat. Namun, imanmu yang seperti

ini akan selalu memiliki masalah. Bagaimana jika si "A"itu ternyata

melakukan kesalahan? Bagaimanakah jika seorang hamba Tuhan itu

Page 23: Bmf 22 cahaya injil

15 | C A H A Y A I N J I L

salah? Bagaimana jika saudara seiman kita juga salah? Hanya melalui

pernyataan Allah secara pribadi yang mampu menghilangkan segala

keragu-raguan kita. Inilah maksud pokok penjelasan saya. Jangan

tinggalkan sedikit keraguanpun di dalam hati anda masing-masing

karena api yang menyala ini tidak akan dapat membakar hati anda jika

hati anda memiliki keraguan. Anda akan terus menerus dihantui oleh

pertanyaan-pertanyaan yang meragukan. Benarkah dia? Sungguh-

sungguh nyatakah dia? Selama anda masih memiliki keraguan

sedikitpun, anda tidak akan dapat memiliki kepenuhan dan kekuatan

sama sekali.

Itulah sebabnya Yesus berkata, "Aku akan menyatakan diriku

kepadamu." Anda harus mengalaminya sendiri, bukan karena si "A"

atau hamba Tuhan atau saudara seiman yang mengalaminya. Anda

sendiri yang harus memiliki pengenalan ini. Seperti orang-orang yang

datang kepada para rasul setelah kebangkitannya, seperti Maria

Magdalena berkata, "Aku telah melihat Yesus." Ini baru dianggap

cukup.

Apakah kita rindu untuk mengalami Allah?

Pemakaian kata "menyatakan" di sini sangat berperan karena anda

tidak akan dapat memiliki hubungan yang tulus dan baik dengan Allah

jika di dalam hatimu yang terdalam tidak memiliki kerinduan untuk

melihat Allah. Inilah yang dikatakan Yesus di Matius 5:8:

"Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat

Allah." Jika anda tidak ingin melihat Allah, di manakah nilai dari janji itu

sendiri? Apa artinya anda memiliki "hati yang suci" jika anda tidak

memiliki keinginan untuk melihat Allah? Tidak ada gunanya sama

sekali. Hanya melalui kerinduan hati anda untuk melihat Allahlah,

kepuasanmu akan dipenuhi. Mereka akan melihat Allah!

Kita dapat belajar dari Musa, hamba Allah yang besar itu. Ada satu hal

yang begitu diinginkan dalam hidup Musa di atas segala-galanya, yaitu,

untuk dapat melihat Allah Yahweh. Kata yang digunakan di Keluaran

13:33 adalah kata yang sama artinya seperti yang tertulis di dalam

Yohanes 14. Dikatakan di sini Musa berkata kepada Tuhan, "Maka

sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapanMu,

beritahukanlah kiranya jalanMu kepadaku, sehingga aku mengenal

Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia dihadapanMu."

Page 24: Bmf 22 cahaya injil

16 | C A H A Y A I N J I L

Perhatikan kata-kata berikut, "sehingga aku mengenal Engkau." Dalam

bahasa Ibrani, kata ini tidak diterjemahkan "sehingga aku mengenal

Engkau", tetapi "sehingga aku melihat jalanMu" Lalu di dalam ayat 18

bahasa Ibrani menuliskannya lebih spesifik: "Perlihatkanlah kiranya

kemuliaanMu kepadaku" Dan Yahweh mengabulkan permintaannya:

"Aku akan melewatkan segenap kegemilanganKu dari depanmu" Di

ayat 19 dan selanjutnya, Allah menampakkan diriNya kepada Musa

dengan cara tidak langsung karena tidak ada seorangpun yang dapat

hidup setelah melihat Allah - untuk memenuhi permintaan Musa ini.

Saya berani berbicara tentang hal ini dan saya percaya Yesuspun juga

berani berkata hal yang sama karena ia tidak takut anda menguji

kebenaran akan Firmannya ini. Allah ingin menyatakan diriNya

kepadamu. Ini adalah suatu kenyataan. Anda mungkin ragu dan

berkata, "Saya telah berusaha namun Ia tidak pernah menyatakan

diriNya kepadaku." Kalau demikian anda boleh mencari saya dan

berkata, "Eric, anda adalah seorang pembohong besar. Aku telah

memegang janji Allah dan perintahNya. Tapi Ia tidak pernah

menyatakan diriNya kepadaku." Andapun boleh berkata, "Semua ini

adalah sampah! Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu saya untuk hal

yang tidak masuk akal ini." Anda berhak mengutarakan isi hati anda

karena hanya ada dua kemungkinan yaitu perkataan saya benar atau

tidak, Allah adalah nyata atau tidak. Tidak ada kemungkinan lain di luar

hal ini.

Yesus menampakkan dirinya kepada banyak orang

Hati saya begitu bersemangat dan berkobar-kobar ketika

menyampaikan hal ini. Begitu banyak hal yang ingin saya sampaikan

seterusnya. Sebelumnya kita telah mempelajari pengertian historis dari

perkataan "Dia menyatakan" sebenarnya ditujukan kepada para rasul

yang dipilihnya: "Aku akan segera menyatakan diriku kepadamu

setelah kebangkitanku. Kamu akan melihat aku." Kita juga telah

membaca 1 Korintus 15 di mana di pasal ini disebutkan nama orang-

orang yang melihat penampakan Yesus. Jika anda membaca di seluruh

kitab Injil, di situ anda mempelajari bahwa masih banyak penampakan

Yesus di depan orang-orang lainnya. 1 Korintus 15:3-9 menuliskan

sebagai berikut:

Page 25: Bmf 22 cahaya injil

17 | C A H A Y A I N J I L

Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa

yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena

dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan,

bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan

Kitab Suci; (lalu disebutkanlah kepada siapa sajakah Ia menampakkan

diri - pertama), bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas (yaitu,

Rasul Petrus), dan kemudian kepada kedua belas muridNya. Sesudah

itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara

sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang,

tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia

menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

Dan yang paling akhir dari semuanya, Ia menampakkan diri juga

kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah

menganiaya Jemaat Allah.

Inilah sebagian dari nama-nama yang disebutkan. Dan perhatikan satu

hal, Paulus mengatakan bahwa Yesus telah menampakkan dirinya

kepada lima ratus orang sekaligus. Lima ratus orang!

Yesus menampakkan diri - bayangkan di tempat yang begitu padat dan

sesak - dan ia hadir di hadapan lebih dari 500 orang pada saat yang

sama, bukan silih berganti, tetapi sekaligus. Mereka semua ada di

dalam ruangan ini untuk melihatnya. Dan Rasul Paulus berkata kepada

jemaat di Korintus, "kebanyakan dari mereka masih hidup sampai

sekarang. Anda boleh berbincang-bincang dengan mereka untuk

mengetahui kebenaran ini. Beberapa di antaranya telah meninggal

dunia sepanjang masa 20 tahun ini, tetapi kebanyakan masih hidup

sampai hari ini." Paulus memberitahukan hal ini supaya mereka dapat

bertanya kepada orang-orang yang masih hidup ini untuk mengecek

kebenaran bahwa benarkah Yesus menampakkan dirinya di hadapan

orang banyak ini.

Yesus tinggal selama empat puluh hari bersama para muridnya

Kisah Para Rasul 1 menjelaskan kita Yesus menampakkan dirinya

selama 40 hari untuk membuktikan kebangkitannya. Di pasal 1:3

tertulis: "Kepada mereka" - misalnya para muridnya - "Ia menunjukkan

dirinya setelah penderitaannya selesai" - setelah penderitaan yang

dialami dan kematiannya - "dan dengan banyak tanda ia membuktikan,

Page 26: Bmf 22 cahaya injil

18 | C A H A Y A I N J I L

bahwa ia hidup. Sebab selama empatpuluh hari ia berulang-ulang

menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan

Allah." Di sini terdapat tambahan keterangan yang berhubungan

dengan Yohanes 14. Kisah Para Rasul 1:4 berkata: "Pada suatu hari

ketika ia makan bersama-sama dengan mereka" - perhatikan kata-kata

berikutnya - "ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan

menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa" - yaitu

kedatangan Roh Kudus. Suatu bagian kalimat yang menarik di sini,

"ketika ia makan bersama-sama dengan mereka". Di dalam terjemahan

RSV (Revised Standard Version) kata "makan" dituliskan "tinggal" Jadi

pengertian kedua kata ini adalah ia tinggal dan makan bersama-sama.

Kehadiran Yesus setelah kebangkitan tidak hanya dalam sekejap saja.

Ia bahkan berkumpul dan bersekutu bersama-sama dengan mereka.

Dia tidak hanya muncul dan sempat berkata, "Hei, aku ada di sini dan

hidup!" lalu menghilang lagi seperti datangnya petir atau halilintar. Dia

tidak hanya menampakkan diri saja. Ia bahkan tinggal bersama-sama

dengan mereka atau arti sesungguhnya dapat dikatakan ia bermalam

bersama mereka. Mereka berbicara sampai berjam-jam lamanya.

Mereka duduk dan makan bersama sehingga mereka dapat sepuas-

puasnya memandangi Yesus. Malahan, Ia menyuruh mereka untuk

menyentuh dirinya. "Rasakan saya! Lihatlah, ini adalah aku. Lihatlah

bekas luka yang ada di tanganku," katanya kepada Thomas. "Taruhlah

jarimu di bekas paku di tanganku dan kamu akan mengetahui bahwa

aku bukanlah hantu. Inilah aku yang kau lihat itu. Seperti yang aku

pernah katakan kepadamu bahwa kamu akan melihatku kembali."

Inilah pengalaman pribadi yang begitu berharga! Tidak heran para

muridnya langsung pergi dan bersemangat untuk memberitakan hal ini

karena mereka telah terbakar oleh api selama 40 hari! "Kami telah

melihat Yesus yang dibangkitakan! Apa yang telah kami lihat, apa yang

telah kami sentuh. Inilah berita yang kami sampaikan kepadamu."

Hari ini juga Yesus mau menampakkan dirinya kepada kita

Para Rasul, seperti yang dialami oleh dua orang dari Emaus, menikmati

kesempatan selama 40 hari untuk duduk bersama dan makan bersama

Yesus. Kesempatan yang begitu indah sekali! Mereka berjalan dan

berbincang dengan Yesus. Lalu bagaimanakah dengan kita pada masa

kini? Apakah kita memiliki kesempatan yang sama seperti mereka yang

terbakar oleh api Roh Kudus? Sayang sekali kita tidak dapat menikmati

Page 27: Bmf 22 cahaya injil

19 | C A H A Y A I N J I L

pengalaman yang indah tersebut. Sekali lagi, Yohanes 14:

"Barangsiapa yang memegang perintahku." Yesus menyampaikan hal

ini kepada semua orang tanpa pengecualian. Ia menggunakan

perkataan, "Barangsiapa. Siapapun juga yang memegang perintahku,

aku akan menyatakan diriku kepadanya." Kalimat yang indah sekali.

Oleh sebab itu, saya menantang anda untuk menerima dan

memulainya.

Bagaimana caranya Yesus menyatakan dirinya kepada kita pada zaman

ini? Kita harus mengerti secara jasmani, tubuh Yesus sudah tidak

berada di dunia ini lagi. Tidak mungkin ia bersama-sama dengan kita

seperti para rasul bersamanya selama 40 hari karena ia telah diangkat

naik ke Surga. Dia tidak lagi menyatakan dirinya dalam bentuk fisik

karena ia sudah tidak berada di bumi lagi. Dia telah berada di sebelah

kiri Bapanya. Dia masih tetap akan menyatakan dirinya kepada kita,

tetapi bukan dalam bentuk jasmani.

Mari kita mengambil contoh Paulus pada waktu Yesus menampakkan

diri kepadanya. Apakah pada saat itu Yesus masih berada di bumi?

Tentu saja tidak. Dia telah bangkit. Namun penglihatan yang dialami

Paulus begitu nyata di dalam dirinya seakan-akan dia telah melihat

Yesus secara jasmani dan bahkan menyentuhkan tangannya ke tubuh

Yesus. Paulus sendiri menuliskan pengalamannya ini di dalam 1

Korintus 15, di mana ia sama sekali tidak membedakan antara

penglihatan yang dialaminya dengan penglihatan sesungguhnya pada

peristiwa kebangkitannya. Bagi Paulus, penglihatan yang dialaminya

pada waktu perjalanan ke Damaskus tidak jauh berbeda dengan

penglihatan yang dialami murid-murid Yesus selama ia belum terangkat

naik.

Demikian pula dengan pengalaman Stefanus seperti yang tertulis di

dalam Kisah Para Rasul 7. Pada waktu Stefanus akan mati dirajam

batu, dia menengadah ke atas dan berkata, "Sungguh, aku melihat

langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (ayat

58). Dan pada saat batu-batu tersebut menghunjam ke tubuhnya, dia

begitu tenggelam menikmati penglihatan akan Yesus sampai ia lupa

akan kesakitannya. Hanya sesaat sebelum kematian menjemputnya, ia

sempat berkata, "Tuhan janganlah tanggungkan dosa ini kepada

mereka!" Rasul Yohanes juga mengatakan hal yang sama pada saat ia

berada di pulau Patmos: bagaimana ia menikmati persekutuannya

Page 28: Bmf 22 cahaya injil

20 | C A H A Y A I N J I L

dengan Yesus. Ia memperoleh penglihatan mengenai kebangkitannya.

Penglihatan ilahi adalah sesuatu yang nyata bahkan merupakan

sesuatu pengalaman yang sangat berharga dan unik untuk kita.

Penglihatan seperti inilah yang Yesus ingin nyatakan kepada diri saya

dan anda agar kita dapat menikmati dan mengalaminya.

Yesus bahkan ingin makan bersama dengan kita

Hal tentang penyataan Yesus, tidak hanya ada kitab Yohanes. Di

Wahyu 3:20, ayat yang begitu dikenal dikatakan bahwa, "Lihat, Aku

berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang

mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk

mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan

ia bersama-sama dengan Aku." Bagaimanakah anda mengartikan

kalimat ini? Apakah Yesus bersungguh-sungguh berkata apa adanya

atau ia hanya berpuitis dengan perkataan ini? Perkataan "Aku akan

makan bersama-sama dengan engkau" berarti memang makan

bersama-sama denganmu.

Dari sini kita menyimpulkan satu hal yang penting lagi. Perkataan

"makan bersama-sama dengan dia" - barangsiapa yang membukakan

pintu - perhatikan sekali lagi, bagian ini tidak hanya ditujukan untuk

para rasul, tetapi siapa saja. Yesus akan datang ke dalam hidup kita

dan ia akan bersekutu denganmu begitu dekatnya sehingga anda

sungguh merasakan akan kehadirannya.

Berapa kali Yesus makan bersama-sama dengan orang-orang yang

melihatnya setelah kebangkitannya? Masih ingatkah kita pada saat

perjalanan ke Emaus, orang-orang ini berjalan dan berbincang

bersama-sama dengan Yesus, dan mereka berkata, "Tinggallah

bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan

matahari hampir terbenam." (Lukas 24:29-31). Dan mereka

mendesaknya untuk masuk ke dalam rumah. Di atas meja, ia

mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya, dan

mata mereka terbuka dan menyadari: "Dia adalah Yesus!" Mungkin

orang-orang mendadak mengenal tanda paku di tangannya pada saat

ia mengangkat kedua tangannya. Sekali lagi mereka mengamatinya

dengan seksama: "Dia sungguh-sungguh adalah Yesus!" Di meja

makan malam itulah dia menyatakan dirinya. Bukan di sepanjang

perjalanan, tetapi di saat menikmati makan malam!

Page 29: Bmf 22 cahaya injil

21 | C A H A Y A I N J I L

Tidak berapa lama kemudian, anda ingat bahwa kedua murid ini berlari

kembali ke Yerusalem dengan hampir kehabisan napas dan berkata

kepada para rasul, "Kami telah melihat Yesus!" Ketika mereka masih

berbicara satu dengan yang lainnya, Yesus menampakkan dirinya.

Ingatkah betapa terkejutnya para rasul pada waktu itu? Dan Yesus

berkata, "Adakah padamu makanan di sini?" (ayat 41). Ya, kami

punya! Lalu mereka memberikan kepadanya sepotong ikan goreng, dan

dia makan bersama-sama di depan mata mereka. Sekali lagi, "Aku

akan makan malam bersama-sama denganmu."

Lalu masih ingatkah apa yang terjadi di danau Galilea? Mereka sedang

menangkap ikan lalu mereka mendengar suara orang memanggil

mereka dari tepi pantai, "Apakah engkau mendapatkan ikan?" "Tidak,

kami belum mendapatkan apapun." Lalu mereka pergi ke laut dan apa

yang terjadi selanjutnya? Bacalah Yohanes 21:9-13. Di ayat 13, dia

memberikan mereka roti dan ikan untuk dimakan bersama-sama. "Aku

akan makan bersama-sama denganmu."

Pelajaran rohani apakah yang kita dapatkan dari sini? Pesan apakah

yang hendak disampaikan Yesus melalui kejadian "makan bersama-

sama dengannya?" Seperti apakah suasana makan itu? Sangat santai

bukan? Ada suasana persahabatan, keakraban serta kehangatan pada

waktu menikmati hidangan malam bersama-sama ini. Pada umumnya

orang Timur sangat menyenangi saat makan bersama. Dengan rileks,

kita mulai berbincang-bincang dan sambil menikmati hidangan;

sepertinya makanan membukakan pikiran kita menjadi santai dan

akrab untuk mengobrol. Makan bersama dengan seseorang dapat

mengubah segala sesuatunya.

Persahabatan diperoleh lewat makan bersam

Seringkali kita berpandangan bahwa hubungan dengan Yesus dan Allah

Bapa selalu bersifat kaku dan formal. Banyak orang tidak dapat

mengucapkan doa kalau mereka tidak berlutut terlebih dahulu. Mereka

selalu beranggapan bahwa hubungan dengan Tuhan harus bersikap

formal, tidak nyaman, tegang, untuk dapat merasakan suasana rohani

yang lebih dalam. Tuhan tidak menginginkan hubungan yang selalu

seperti demikian. Dia ingin datang kepada kita seperti layaknya

seorang sahabat dekat sambil menikmati suasana makan bersama. Ada

diantara kita yang mungkin memperlakukan waktu berdoa kita seperti

Page 30: Bmf 22 cahaya injil

22 | C A H A Y A I N J I L

menikmati hidangan, sehingga tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Jika

kita merasakan saat doa kita seperti formal dan kaku, maka dalam

waktu tiga menit saja kita akan mulai bosan dan lelah. Sebaliknya, jika

kita duduk dan makan bersama maka kita tidak akan tergesa-gesa

karena kita merasakan ada teman yang kita ajak untuk berbicara.

Suasana seperti inilah yang diinginkan Tuhan pada waktu kita datang

ke hadapanNya - rileks, bersahabat, keakraban, saling menghormati,

dan hangat!

Tahukah anda bahwa Allah menginginkan anda untuk memiliki

hubungan yang seperti ini denganNya? Datanglah pada Allah dan

taatinya semua perintah yang tertulis di Alkitab. Anda akan bertemu

dengan Allah melalui Yesus! Buktikanlah sendiri! Hatimu akan terbakar

seperti api yang menyala, dan pada akhirnya anda akan berkata,

"Sekali aku mendengarNya melalui telingaku. Sekarang aku telah

melihatNya. Aku telah menyaksikan kemuliaanNya dengan mataku."

Biarkanlah UmatKu Pergi

Khotbah ini disampaikan oleh Pendeta Eric Chang.

Pesan Baptisan di dalam ungkapan "Biarkanlah umatku pergi!"

Menyaksikan baptisan bukanlah suatu hal yang menarik jika kita tidak

mengetahui apa yang sebenarnya sedang berlangsung. Apakah

sebenarnya arti baptisan? Dapatkah baptisan disimpulkan hanya

dengan satu kata saja? Satu kata yang akan selalu Anda ingat setiap

kali Anda menyaksikan baptisan. Apakah kiranya perkataan itu? Ketika

Anda menyaksikan orang dibaptis, Anda mungkin bertanya kepada diri

Anda, "Apa artinya semua ini? Buat apa mereka melakukan hal ini?"

Tadi kita baru saja mendengar penjelasan arti baptisan dalam kaitan

dengan memikul salib dan kematian, Anda mungkin bertanya, "Ada apa

dengan orang-orang ini? Apakah mereka telah bosan hidup sehingga

mereka lebih baik mati saja? Semuanya antri menuju kematian?

Apakah arti baptisan itu?

Suatu bagian dalam sejarah manusia yang sangat dramatis dan

signifikan adalah peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Dua juta

Page 31: Bmf 22 cahaya injil

23 | C A H A Y A I N J I L

jiwa manusia, jumlah yang sangat besar sekali bahkan menurut

hitungan sekarang, berpindah keluar dari Mesir. Jumlah penduduk kota

Montreal pada tahun 1985 ini saja adalah berkisar dua juta jiwa.

Bayangkan Anda berdiri di puncak bukit dan memandang ke seluruh

perumahan yang didiami oleh 2 juta penduduk yang tersebar dari utara

ke selatan, timur hingga ke barat. Dan bayangkan sebanyak 2 juta

penduduk ini bersiap-siap untuk pindah keluar dari kota Montreal. Ini

akan memberikan Anda satu gambaran tentang eksodus. Dua juta

orang melakukan perjalanan! Tidaklah mengherankan ini merupakan

peristiwa yang sangat luar biasa di dalam sejarah. Dalam sekejap kota

Mesir kehilangan penduduk dengan jumlah yang sangat besar. Jika dua

juta jiwa manusia hijrah, Kanada akan mengalami malapetaka yang

besar. Dengan jumlah penduduk yang hanya sebesar 20 juta jiwa, 1/10

perpindahan populasi ini tentu saja akan berakibat fatal ditambah lagi

dengan masalah yang timbul karena hilangnya sumber daya manusia

yang produktif. Lewat peristiwa ini, muncullah ungkapan signifikan,

"Biarkanlah umatku pergi" (Keluaran 5:1, dst.) Saya percaya sebelum

ini Anda pernah mendengar kalimat ini meskipun Anda bukan seorang

Kristen, dan tidak begitu memahami gereja atau Alkitab. "Biarkanlah

umatku pergi", inilah arti Eksodus.

Inilah juga sebenarnya arti baptisan - "Biarkanlah umatku pergi." Maaf,

bukankah pertanyaan saya tadi adalah, "Bagaimana menggambarkan

baptisan hanya dengan satu perkataan saja?" Tetapi sekarang saya

memberikan satu ungkapan. Sebenarnya ungkapan ini dapat

diringkaskan dengan kata "Kemerdekaan atau kebebasan." Kata inilah

yang saya harap dapat Anda tanamkan di benak Anda.

Hidup Bukanlah Hanya Makanan dan Pakaian Saja

Tahukah Anda berapa banyak orang yang mempertaruhkan dan bahkan

kehilangan nyawanya untuk meninggalkan bagian Timur Jerman saat

tembok Berlin sedang dibangun? Nyawa mereka hanya satu. Tetapi

mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka demi kebebasan! Hidup

menjadi tidak berarti tanpa adanya kebebasan. Apakah arti kebebasan

bagi Anda? Apakah penduduk yang tinggal di Berlin Timur mati

kelaparan? Tidak. Apakah mereka tidak memiliki makanan yang cukup?

Mungkin mereka tidak dapat memakan daging bistik setiap hari, tetapi

mereka tidak berada dalam situasi kelaparan.

Page 32: Bmf 22 cahaya injil

24 | C A H A Y A I N J I L

"Lalu apa keberatan mereka untuk terus tinggal di Jerman Timur?

Mereka dapat makan secara berkecukupan. Memiliki pakaian yang

cukup untuk dipakai.

Apakah Anda kedinginan pada waktu musim dingin?"

"Tidak"

"Lalu, apakah yang menjadi keluhan Anda? Anda mempunyai makanan

dan pakaian yang cukup, janganlah mengeluh lagi!" Tetapi mereka

tidak puas.

"Mengapa demikian?" Mereka menginginkan kebebasan!

Anda mungkin berkata, "Ayo, bersikap rasionallah. Kamu mau

melompati tembok Berlin dan menuju Berlin Barat - kamu mungkin

akan kelaparan di sana nanti! Di sana siapa yang akan menjamin

hidupmu? Di Berlin Timur ini, setidaknya pemerintah akan memberimu

jaminan pekerjaan. Di Barat, tidak ada seorangpun yang akan

menjanjikanmu pekerjaan. Mungkin kamu tidak akan mempunyai

pekerjaan dan akan mengalami kelaparan."

"Lebih baik kami kelaparan tetapi bebas! Itu lebih baik buat kami."

"Tidak masuk akal. Kamu mau pergi ke Barat dan kelaparan di sana? Di

sini kamu mungkin akan mendapat pekerjaan yang layak. Kamu pergi

ke Barat, kamu tidak mempunyai apa-apa!"

Mereka masih berkeras untuk pergi! Mengapa? Hal ini ada kaitannya

dengan arti kehidupan. Kebebasan sangat berkaitan dengan arti

kehidupan.

Lihatlah orang-orang di Barat.

"Baiklah, apakah kamu memiliki pakaian yang cukup?"

"Ya!"

"Apakah kamu memiliki makanan yang cukup?"

"Ya!"

"Apakah hidupmu berkecukupan?"

Page 33: Bmf 22 cahaya injil

25 | C A H A Y A I N J I L

"Lumayan."

Saya selalu teringat ketika pertama kali saya keluar dari daratan China

dan pergi ke negara Swiss, salah satu negara yang terkaya di Eropa.

Saya berkata kepada orang-orang, "Anda memiliki standar hidup yang

sangat tinggi di sini. Anda pasti orang-orang yang sangat berbahagia

sekali."

"Tidak!"

Hah! Saya menjadi terkejut sekali.

"Saya baru saja keluar dari Komunis China. Semua orang ingin keluar,

meskipun sampai Hong Kong saja sudah cukup, mereka bahkan tidak

terpikirkan untuk dapat menikmati standar hidup setinggi di negara

Swiss ini. Mereka cukup berbahagia hanya dengan berada di Hong

Kong, meskipun harus tinggal di dalam gua batu, atau pondok bambu

di daerah pergunungan yang sewaktu-waktu akan diancam tanah

longsor saat badai datang. Tetapi mereka mau menanggung resiko itu!

Dan Anda tinggal di Swiss dan Anda tidak merasa bahagia?

"Tidak!"

Mengapa? Karena hidup itu lebih dari makanan dan pakaian. Apakah

unsur yang lebih itu?

Kebebasan dari Dosa & Perbudakan

Jika Anda tidak begitu peduli akan kebebasan, maka tidak ada pesan di

sini buat Anda. Anda hanya akan menyia-yiakan waktu mendengarkan

khotbah ini. Saya harus meminta maaf. Tetapi jika Anda tertarik

dengan kebebasan, maka Alkitab ada pesan bagi Anda dan baptisan

juga memiliki arti yang khusus bagi Anda. Hidup itu lebih dari sekadar

makanan saja! Yesus berkata, hidup itu lebih dari pakaian. Anda boleh

memiliki pakaian dan makanan yang cukup; tetapi Anda belum tentu

memiliki kebebasan! Anda mungkin berkata, "Saya memiliki

kebebasan. Saya bisa mengikuti pemilu untuk menyatakan hak pilih

saya!" Bukan kebebasan itu yang saya maksudkan di sini. Yang saya

maksudkan adalah kebebasan dari dosa. Kebebasan dari perbudakan

yang menyesakkan. Anda merasa cemburu dengan seseorang dan

kecemburuan tersebut bisa saja membunuh Anda. Anda begitu

membenci seseorang di tempat kerja, atau, di sekolah dan kebencian

Page 34: Bmf 22 cahaya injil

26 | C A H A Y A I N J I L

ini begitu meracuni Anda. Anda berada di bawah suatu ikatan yang

sama bahayanya dengan ikatan dosa lainnya. Anda tidak memiliki

kebebasan untuk menjadi orang yang Anda inginkan karena ada

kekuatan lain yang mengendali Anda.

Pekerjaan Anda memberi Anda tekanan. Atasan Anda menindas Anda.

Sahabat-sahabat Anda sering mempermainkan Anda. Anda harus hidup

sesuai dengan pengharapan mereka. Anda harus terus berusaha untuk

dapat menandingi gaya hidup mereka. Anda harus hidup sesuai dengan

pandangan orang-orang di sekitar Anda. Anda tidak bebas melakukan

apa yang Anda ingini! Anda harus menyenangkan hati orang ini dan

orang itu. Anda harus menyenangkan semua orang. Inikah yang

dinamakan kebebasan? Anda hidup di bawah belenggu dan dosa yang

menghancurkan diri.

Kebebasan Berkaitan Dengan Arti Kehidupan

Kebebasan - pikirkanlah sekali lagi! Malam ini sebelum Anda tidur,

pikirkanlah apa arti hidup ini. Pikirkanlah apa sesungguhnya tujuan

Anda belajar untuk mendapatkan gelar dan apa tujuan Anda berkerja

keras. Jika Anda tidak mau memikirkannya hal-hal ini, pesan ini juga

tidak akan memiliki arti apa-apa bagi Anda. Pesan di dalam Alkitab

adalah untuk mereka yang mau berpikir dan mengerti apa arti

kehidupan yang sesungguhnya. Jika Anda mau melupakan hal ini

dengan bermabuk-mabukan, menonton televisi, sehingga tidak lagi

memikirkan hal ini, tidak ada masalah! Tetapi pesan di dalam kitab Injil

tidak akan memiliki arti sama sekali bagi Anda. Tetapi pesan Alkitab

adalah bagi mereka yang bersungguh-sungguh memikirkan arti

kehidupan yang bukan hanya terdiri dari makanan dan pakaian, Alkitab

memiliki jawaban atas pertanyaan hidup Anda.

Di China, mereka memiliki makanan dan pakaian juga. Mereka tidak

sampai mati kelaparan. Kalau Anda ke China, Anda melihat orang-

orang di sana memiliki makanan dan pakaian yang cukup. Tetapi

bayangkan betapa banyaknya orang-orang yang berani berenang

menyeberangi laut yang yang dipenuhi dengan ikan hiu untuk

mencapai Hong Kong. Banyak yang tidak berhasil mencapainya karena

mati tenggelam atau diserang oleh ikan hiu yang ganas. Mereka tidak

pernah berhasil. Jadi, pilihan bagi mereka adalah bebas atau mati!

Apakah Anda masih ingin mendengar pesan ini?

Page 35: Bmf 22 cahaya injil

27 | C A H A Y A I N J I L

Mengapa saya menjadi orang Kristen? Mengapa saudara kita tadi

menceritakan kepada kita bahwa dia meninggalkan segala masa depan

yang menjanjikan kemakmuran untuk melayani Tuhan? Mengapa? Ada

apa dengan orang-orang ini? Mereka melakukan semuanya ini karena

ada sesuatu yang lebih penting dari sekadar kemakmuran! Ada sesuatu

yang lebih bernilai dari pakaian dan makanan. Apa yang dapat Anda

perolehi dari kemakmuran? Berapa banyak pakaian yang dapat Anda

beli? Berapa banyak makanan yang dapat Anda makan? Sebagian

besar orang memakai waktunya untuk menikmati makanan dan

sebagian lagi berupaya memakai waktunya untuk mengurangi berat

badannya. Ini kenyataan yang sangat menarik di dalam masyarakat

masa kini! Kebebasan adalah jawaban bagi semuanya!

Kebebasan ini Berarti "Bebas" untuk Menikmati Hidup dengan

Arti dan Tujuan

1 Korintus 10:1-2 menuliskan "Saudara-sauara! Saudara hendaknya

mengingat apa yang terjadi kepada nenek moyang kita ketika mereka

mengikuti Musa. Mereka semua dilindungi oleh awan, dan dengan

selamat menyeberangi Laut Merah. 2 Untuk menjadi pengikut-pengikut

Musa, mereka semuanya dibaptis di dalam awan dan di dalam laut itu."

Jika Anda tidak mengerti Alkitab, perkataan ini akan sangat sulit

dimengerti. Tetapi arti sesungguhnya sangatlah sederhana. Hal ini

menceritakan tentang kisah Keluaran (Eksodus). Di Keluaran, umat

Israel mencari kebebasan. "Biarkan umatKu pergi", kata Musa kepada

Firaun, raja Mesir. Dan ketika bangsa Israel mau taat, sesuatu yang

luar biasa terjadi. Ketika mereka keluar dari kota perbudakan tersebut

dan mengikuti Musa, mereka melihat ke depan dan terlihat tiang awan.

Sebuah pemandangan yang sangat luar biasa! Bukan awan yang di

atas langit tetapi di depan mereka! Tiang awan yang siap memimpin

perjalanan mereka ke depan. Dan pada waktu malam hari, tiang awan

itu berubah menjadi tiang api. Pagi dan siang mereka mengikuti awan

tersebut sampai mereka tiba di laut. Dan ketika mereka tiba di laut

tersebut, Anda yang telah menyaksikan filem "The Ten

Commandments' akan tahu apa yang terjadi - Allah membebaskan

umatnya! Allah kita adalah Allah yang berminat dengan kebebasan.

Kebebasan untuk Anda dan saya! Kebebasan untuk menikmati hidup

yang berarti dan memiliki tujuan. Apakah hidup Anda memiliki tujuan?

Jika Anda bukan seorang Kristen, apakah Anda merasa puas dengan

Page 36: Bmf 22 cahaya injil

28 | C A H A Y A I N J I L

hidup yang Anda miliki di dunia pada masa ini? Jika Anda merasa puas,

kami tidak ada pesan buat Anda. Tetapi benarkah Anda puas?

Pada masa saya belum menjadi seorang Kristen, saya sering

memikirkan apa arti hidup ini. Saya adalah seorang yang ambisius.

Sangat berambisi. Saya selalu ingin mencapai yang terbaik. Tetapi

pertanyaan saya adalah: Untuk apa? Kemanakah semuanya ini akan

membawa saya? Apakah gunanya ini bagi saya? Saya harus mengakui

bahwa semuanya ini membawa saya pada akhir yang tidak bertujuan.

Harapan yang kosong! Saya menyadari bahwa semuanya sia-sia belaka

karena kita tidak bebas, di atas segala-galanya, kita tidak bebas dari

kesia-siaan. Hidup tanpa Tuhan selamanya akan menjadi sia-sia, dan

satu-satunya cara untuk merasa puas dalam hidup tanpa Tuhan adalah

dengan tidak memikirkan hal ini. Jangan pernah memikirkan kematian

yang akan terjadi! Orang Kristen selalu menakut-nakuti Anda dengan

kematian! Sayang sekali, kita semua akan mati pada suatu hari, cepat

atau lambat, walaupun kita tidak mau memikirkan hal ini. Apakah yang

sedang menanti kita di depan? Tetapi kita tidak pernah mau

memikirkan hal ini.

Baptisan Membebaskan Kita dari Hidup yang Sia-sia

Itulah sebabnya saya katakan bahwa Injil hanyalah bagi mereka yang

mau dengan serius berpikir dan memiliki keberanian untuk berkata,

"Saya akan berhenti sejenak dan mempertimbangkan situasi saya".

Adakah orang yang bebas dari rasa takut? Yang memiliki keberanian

untuk menghadapi realitas? Saya dapat berbicara panjang lebar dalam

membahas topik ini. Kebebasan adalah topik yang sangat yang besar,

tetapi saya mengharapkan ketika Anda melihat saudara-saudara kita

yang dibaptis, Anda akan mengerti mengapa mereka dibaptis.

Tujuannya adalah untuk dibebaskan dari dosa! Bebas dari kekuatan

dan ketakutan akan kematian! Bebas dari hidup yang penuh kesia-

siaan! Marilah kita jujur! Marilah kita dengan jujur berkata bahwa tanpa

Tuhan, hidup ini hanyalah akan berakhir di kuburan dan itu saja. Sama

sekali tidak akan membawa kita ke mana-mana!

Namun jika Anda cukup puas dengan kenyataan tersebut, bahwa hidup

ini hanya akan membawa Anda ke kuburan dan itu saja, maka Injil

tidak ada pesan bagi Anda. Tetapi jika Anda tidak mau hidup Anda

hanya sekadar berakhir di lubang kuburan, jika Anda tidak puas

dengan kenyataan ini, dan Anda mau dibebaskan dari kematian, maka

Page 37: Bmf 22 cahaya injil

29 | C A H A Y A I N J I L

Injil dapat menawarkan sesuatu bagi Anda. Seperti yang telah saya

katakan, kebebasan dari kepalsuan berarti komitmen yang sungguh-

sungguh kepada kebenaran, Jika yang tersedia bagi kita hanya

kematian, Anda harus menerimanya dengan lapang dada. Tetapi kita

tahu ini bukan kenyataannya. Saudara kita yang dibaptis, mereka tidak

hanya tetap di dalam air sebagimana Yesus juga tidak tetap di

kuburan-Nya. Dia bangkit dari kematian, sama seperti mereka yang

dibaptis juga akan bangkit dari air untuk menerima hidup yang telah

diperbaharui, menuju kebebasan menjadi anak-anak Allah.

Kristus Telah Melepaskan Kita!

Saya sudah mengalami kebebasan tersebut dan itulah sebabnya saya

menyatakan hal ini dengan keyakinan! Jika saya tidak mengalami

kebebasan itu, jika Yesus berkata, "Karena itulah, kalau Anak

membebaskan kamu, kamu sungguh-sungguh bebas." (Yohanes 8:36)

dan saya merasa diri saya masih di bawah belenggu, maka saya akan

berkata, "Yesus, engkau ngomong kosong karena aku tidak bebas."

Tetapi saya mengalami kebebasan tersebut, dan saya memberitahu

semuanya ini kepada Anda dengan penuh keyakinan dan kepastian.

Saya mungkin dapat mengejar karir hidup yang lain. Saya tidak merasa

bahwa saya akan gagal dengan karir lain selain karir saya sekarang ini.

Prestasi saya tidak jelek di dunia ini. Tetapi mengapa saya, seperti

teman-teman pelayanan yang lainnya, berpaling dari mengejar dunia?

Karena saya tahu bahwa tidak ada kebebasan di dalam semua itu!

Semuanya akan berakhir di liang kuburan. Tidak ada prospek cerah

yang lain. Saya menemukan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan

membawa kita kepada suatu era kebebasan yang baru, yang disebut

sebagai 'kebangkitan' dan saya mengalami kekuatan yang

membebaskan, kekuatan dari kebangkitan itu. Kebebasan itu terjadi

sekarang bukan di waktu yang akan datang. Tanpa mengalami

kekuatan-Nya sekarang, bagaimana kita dapat mengetahui kekuatan-

Nya akan bekerja di masa akan datang? Tentu saja hal ini hanya satu

impian kosong belaka. Saya berani bersaksi tentang hal ini dengan

keyakinan karena saya tahu ini adalah benar. Saya telah mengalami

kebenaran itu.

Saudara-saudara kita yang sudah dibaptis ini telah mengalami

kebebasan dalam kehidupan mereka. Kebebasan membutuhkan kuasa

tanpa kuasa, tidak ada kebebasan. Kemiskinan adalah perbudakan.

Page 38: Bmf 22 cahaya injil

30 | C A H A Y A I N J I L

Kurangnya kuasalah yang membawa kita kepada kemiskinan.

Kurangnya kekuatan dalam menangani situasi dan masalah membawa

diri kita ke dalam belenggu. Tanpa kekuatan, tidak ada kebebasan. Jadi

setiap kali Anda memikirkan kebebasan, Anda harus tahu tidak ada

kebebasan tanpa kekuatan. Kita sedang berbicara tentang satu-satunya

kekuatan yang penting, yaitu kekuatan rohani! Kekuatan dunia akan

berlalu, kekuasaan di dunia akan lewat. Bangsa-bangsa akan berlalu

dan Anda sendiri juga akan sirna karena kekuatan Anda tidak akan

bertahan. Tetapi kekuatan Allah tidak hilang begitu saja. Kekuatan

Allah adalah satu-satunya yang kita katakan di sini karena hanya itu

yang kekal selamanya. Ingatlah akan hal itu!

Setiap kali Anda melihat saudara kita masuk ke dalam air untuk

dibaptis, ingatlah: " "Kristus telah memerdekakan kita" (Galatia 5:1),

seperti yang dikatakan Rasul Paulus. Ingatlah bagian ini dengan baik.

Dan di lain kesempatan jika Anda menyaksikan suatu baptisan,

pikirkanlah, "Kristus telah memerdekakan kita, maka kita sungguh-

sungguh merdeka". Kristus telah memerdekakan kita! Sebelum Anda

tidur malam ini, tanyalah pada diri, "Sudah merdekakah saya?"

Ikrar dari Hati Nurani yang Baik kepada Allah

1 Petrus 3:21 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang.

Ada satu permasalahan besar sekarang ini karena banyak orang Kristen

yang sudah dibaptis sering kali menjalani hal itu tanpa pengetahuan

yang memadai tentang hal yang sedang mereka jalani itu. Dan saya

mendapati bahwa kita juga sering menerima limpahan persoalan ini di

dalam gereja kita, orang-orang yang dibaptis di tempat lain tanpa

memahami arti baptisan itu. Mungkin mereka mengira bahwa ini adalah

semacam cara untuk masuk ke dalam suatu klub, untuk bergabung

dengan satu kelompok masyarakat tertentu dan bahwa baptisan ini

adalah semacam upacara pelantikan anggota baru. Akibatnya, mereka

mengalami persoalan kerohanian sampai bertahun-tahun kemudian.

Sering kali saya harus mengadakan konseling bagi orang-orang ini

yang mengangkut permasalahan rohani mereka dan masuk ke dalam

'kehidupan Kristen' yang menyedihkan. Gereja dipenuhi oleh orang-

Page 39: Bmf 22 cahaya injil

31 | C A H A Y A I N J I L

orang Kristen nominal, orang Kristen KTP, setengah Kristen,

seperempat Kristen, atau apapun itu. Kehidupan mereka diisi dengan

kekalahan, ketidakbahagiaan. Jelas ini bukanlah kehidupan Kristen

yang dimaksudkan.

Jadi hari ini saya ingin menguraikan kepada Anda, berdasarkan Alkitab,

agar setiap orang dapat memahami dengan jelas arti baptisan, makna

rohani dari baptisan. Uraian ini akan saya bagi ke dalam empat sub-

judul, empat poin. Yang pertama, sebenarnya, adalah bagian ayat yang

baru saja diacu oleh saudari Mae di 1 Petrus 3:21, yang nanti akan

saya bacakan untuk Anda. Saya juga berharap bahwa makna dari ayat

ini akan menjadi jelas nantinya bagi Anda. Uraian yang akan saya

sampaikan nanti tentang baptisan sama sekali bukanlah pendapat

pribadi saya. Sangatlah perlu bagi Anda untuk memahami apa yang

dikatakan oleh Firman Allah, dan saya harap Anda teliti baik-baik

Firman Allah mengenai baptisan.

Kata yang Tertulis di dalam Naskah Asli Yunaninya adalah

"Ikrar (=pledge)", Bukan "Memohon (=appeal)"

1 Petrus 3:21 berbunyi seperti ini, diambil dari Revised Standard

Version, yang penerjemahannya untuk bagian ini masih kurang baik

(dan versi LAI juga memakai makna yang sama di ayat ini, pent.), saya

akan bacakan untuk Anda, "Juga kamu sekarang diselamatkan oleh

kiasannya (mengacu kepada air bah di dalam kitab Kejadian; air bah

dikiaskan dengan baptisan), yaitu baptisan maksudnya bukan untuk

membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati

nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus". Dan

ayat 22: "yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke surga

sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-

Nya." Jadi kata 'kiasannya' berkaitan dengan peristiwa air bah dengan

acuan khusus, tentu saja, kepada bahtera yang menampung delapan

orang yang diselamatkan. Hanya delapan orang yang diselamatkan dari

air bah. Dari seluruh umat manusia di zaman itu, hanya delapan orang

yang diselamatkan dengan bahtera, melalui iman.

Disebutkan di sini bahwa baptisan itu untuk memohonkan hati nurani

yang baik kepada Allah. Terjemahan ini, tentu saja, menimbulkan

masalah. Jika Anda mempunyai Alkitab versi NIV (New International

Version), Anda akan mendapatkan terjemahan yang benar. NIV

menerjemahkan ayat ini dengan sangat baik. Di dalam versi tersebut

Page 40: Bmf 22 cahaya injil

32 | C A H A Y A I N J I L

dikatakan bahwa baptisan adalah, "ikrar dari hati nurani yang baik

kepada Allah (the pledge of a good conscience towards God)". Inilah

terjemahan yang tepat dan saya akan menjelaskan alasannya secara

singkat. Kata yang diterjemahkan dengan 'memohonkan' adalah kata

Yunani 'eperōthma' [evperw,qma]. Saya akan mengutipkan arti kata

tersebut dari Liddell dan Scott, dari kamus lengkap karangan mereka

[Liddell, H.G. dan R. Scott, A Greek - English Lexicon], yang

memberikan tiga arti untuk kata ini.

Arti yang pertama adalah pertanyaan. Yang kedua, jawaban atas

pertanyaan, dan secara khusus merupakan jawaban yang bersifat

menyetujui, atau memiliki makna persetujuan. Dan ketiga, kata ini

memiliki makna yang sejajar dengan kata dalam bahasa

Latin stipulatio, yang berarti kewajiban, kontrak, atau komitmen, atau

ikrar. Makna yang ini juga didukung oleh Moulton dan Milligan

[Moulton, James H. dan G. Milligan, The Vocabulary of Greek

Testament]. Saya kutipkan referensi tersebut bagi Anda yang sudah

terbiasa berurusan dengan masalah teknis dari hal ini dan ingin

mempelajarinya lebih jauh.

Anda tentu melihat bahwa dari kamus bahasa Yunani ini tidak

disebutkan sama sekali tentang arti 'memohon' dari kata tersebut.

Pertanyaan (question) dan permohonan(appeal) bukanlah dua hal yang

sama. Sebenarnya kedua hal itu berbeda. Permohonan (appeal)

bersifat sangat khusus. Sedangkan pertanyaan (question) maknanya

agak berbeda. Akan tetapi kata Yunani di dalam ayat ini sangat jarang

diartikan sebagai 'pertanyaan'. Biasanya kata ini diartikan sebagai

tanggapan atas pertanyaan; semacam tanggapan yang bersifat sangat

khusus. Dan dari situ, makna kata ini lalu berkembang menjadi

'persetujuan'. Dari sana, maknanya kemudian berkembang lagi

menjadi 'kontrak', 'komitmen', 'ikrar'.

Bagi Anda yang berminat untuk meneliti masalah ini secara teknis, dan

tentunya memang ada di antara Anda yang gemar melakukan ini,

terutama mereka yang ikut di dalam pelatihan, Anda bisa merujuk ke

E.G. Selwyn, salah satu penafsir terbaik untuk naskah Yunani dari 1

Petrus yang membahas secara terperinci perkara ini, sebab saya sendiri

tidak bermaksud untuk masuk ke dalam pembahasan detail tentang

masalah linguistik. Pada pokoknya, saya hanya ingin menyatakan

bahwa tidak ada bukti yang memadai untuk mengartikan kata tersebut

Page 41: Bmf 22 cahaya injil

33 | C A H A Y A I N J I L

sebagai 'memohon'. Arndt & Gingrich [Arndt, W.F. dan F.W. Gingrich,

yang menerjemahkan karya Walter Bauer (yang berbahasa Jerman), A

Greek-English Lexicon of The New Testament and Other Early Christian

Literature], memang memberikan definisi 'memohon', namun mereka

gagal menyajikan bukti pemakaian kata tersebut dalam makna

'memohon' ini. Biasanya mereka menyajikan bukti pendukung untuk

definisi yang mereka ajukan. Dalam kasus ini mereka gagal menyajikan

bukti pendukung karena, seperti yang sudah saya sampaikan, memang

tidak ada bukti linguistik bagi definisi tersebut untuk

kata evperw,thma'eperōthma'.

1. Baptisan adalah Ikrar - Suatu Tanggapan Persetujuan kepada

Allah dari Hati Nurani yang Baik

Jadi makna kata tersebut diterjemahkan dengan baik di dalam Alkitab

versi NIV, sebagai ikrar. Baptisan adalah ikrar. Baptisan adalah suatu

komitmen kepada Allah. Hal ini sangat penting untuk dipahami.

Terlebih lagi, bentuk genetif dari teks Yunani diterjemahkan dengan

benar yaitu "the pledge of a good conscience (=ikrar dari hati nurani

yang baik)" - bukannya "untuk memohonkan hati nurani yang baik",

melainkan "dari hati nurani yang baik" - yaitu suatu ikrar yang dibuat

dari hati nurani yang baik. Baptisan adalah suatu ikrar kepada Allah

yang dibuat dari hati nurani yang baik. Bagaimana kita bisa memiliki

hati nurani yang baik? Kita mendapatkan hati nurani yang baik ketika

kita bertobat dari dosa-dosa kita, saat kita dengan setulus hati dan

penuh kejujuran, membuat ikrar tanpa kepalsuan, tanpa tipu daya.

Mengerjakan sesuatu dengan hati nurani yang baik. Tidak ada

kecurangan! Tidak ada kebohongan! Tak boleh ada ketidaktulusan!

Itulah hati nurani yang baik. Anda tidak akan memiliki hati nurani yang

baik jika Anda tidak tulus atau tidak jujur sepenuh hati. Baptisan

adalah ikrar kepada Allah yang dibuat dari hati nurani yang baik. Jika

saya membuat ikrar kepada Allah dengan setulus hati, dengan sikap

hati yang benar, maka itulah baptisan.

Kata yang diterjemahkan dengan 'memohon' -

yaitu evperw,thma 'eperōthma' - adalah kata yang sangat menarik

karena kata tersebut memuat makna pertanyaan dan juga tanggapan.

Suatu pertanyaan dan juga suatu tanggapan. Anda membuat ikrar,

sama seperti yang akan dilakukan oleh mereka yang akan dibaptis,

untuk menjawab suatu pertanyaan. Tanggapan tersebut menjadi suatu

komitmen, suatu ikrar. Ketika orang berkata, "Aku bersedia," maka

Page 42: Bmf 22 cahaya injil

34 | C A H A Y A I N J I L

jadilah suatu ikrar, suatu komitmen, saat mereka menjawab

pertanyaan yang diajukan kepada mereka di dalam baptisan. Hal ini

cocok karena di zaman awal gereja, sudah merupakan praktek yang

lazim di zaman itu, sebelum acara baptisan, untuk menanyai orang

yang akan dibaptis beberapa pertanyaan khusus yang harus dijawab

dengan persetujuan. Dan seperti yang sudah kita lihat bahwa

kata evperw,thma 'eperōthma' tidak sekedar bermakna jawaban

melainkan jawaban yang berupa persetujuan. Ini adalah hal yang

sangat penting. Dengan demikian, pilihan terjemahan bagi kata ini

menjadi sangat jelas, bahwa ini adalah jawaban yang merupakan ikrar.

Baptisan adalah Sebuah Sakramen - Sebuah Kata yang Berarti

Sumpah Setia Prajurit

Penjelasan di atas juga merupakan alasan mengapa baptisan disebut

sakramen, dan sampai sekarang masih disebut sakramen. Saya ingin

tahu apakah ada di antara Anda yang mengerti apa arti 'sakramen' itu.

Pada dasarnya kita memiliki dua sakramen di gereja - sakramen

baptisan dan sakramen perjamuan, juga disebut ekaristi, atau juga

Perjamuan Tuhan. Apa arti 'sakramen' itu? Ini adalah kata yang sangat

menarik. Kata ini berasal dari bahasa Latin sacramentum. Dalam

bahasa Inggris, kata ini diambil begitu saja tanpa banyak perubahan.

Untuk melihat artinya Anda hanya perlu melihat ke dalam kamus

bahasa Latin, makna dasar dari kata ini adalah sumpah. Itulah makna

dasar dari sakramen. Suatu sumpah. Kata ini berarti suatu kewajiban,

janji. Dalam terminologi hukum, kata ini berarti jaminan. Sebagai

contoh, kata ini memiliki makna uang yang dititipkan ke pengadilan

oleh pihak-pihak yang berperkara di pengadilan. Yaitu, Anda membayar

jaminan untuk sebuah kasus hukum.

Namun makna khusus dari kata ini ada di dalam sumpah prajurit.

Sumpah setia yang diucapkan oleh seorang prajurit

disebut sacramentum, misalnya saat seorang prajurit Roma

mengucapkan sumpah setia kepada negara dan kaisar. Mereka

mengucapkan sumpah ini sambil mengangkat sebelah tangannya, sama

seperti yang Anda lihat jika presiden mengucapkan sumpah jabatan,

atau ketika seseorang mengucapkan sumpah di pengadilan, suatu

tindakan yang melambangkan bahwa, "Aku melakukan semua ini

dengan segala kejujuran, kebenaran dan hati nurani yang baik. Aku

akan mengatakan hal yang benar, kebenaran sepenuhnya dan tidak

ada yang lain selain kebenaran." Kadang kala hal ini dikerjakan sambil

Page 43: Bmf 22 cahaya injil

35 | C A H A Y A I N J I L

mengepalkan tangan di depan dada, yang juga merupakan lambang

dari hati nurani yang baik, hati yang murni. Kadang kala, seorang

prajurit mengucapkan sumpah itu sambil menghunus pedangnya,

lambang penyerahan jiwa dan pedang kepada negara dan kaisar. Anda

tentunya tahu bahwa Jerman sangat memanfaatkan sumpah semacam

ini. Banyak dari Anda yang tentu tahu bahwa Partai Nazi menuntut

setiap tentara Jerman mengucapkan sumpah prajurit, sacramentum.

Tentunya ada banyak dari antara Anda yang pernah menonton film

dokumentasi tentang Nazi yang menggambarkan tentang tentara

Jerman yang berdiri tegak, mengangkat tangannya, dan berseru, "Ich

schwören" dan selanjutnya. "Aku bersumpah demi negara dan

pemimpin bangsa" dan selanjutnya. Pada masa itu sebutannya adalah

kepada Führer, bahasa Jerman untuk pemimpin. Jadi, di sini kita

mendapati bahwa kata sacramentum ini memiliki makna khusus yang

penting yaitu sumpah prajurit. Sangat menarik!

Mengapa baptisan disebut sakramen? Tepatnya karena ada ikrar yang

dinyatakan di sana. Kita mengangkat sumpah setia kepada Yesus

sebagai Raja kita. Kita menjadikan Dia sebagai Raja atas kehidupan

kita. Kita terikat kewajiban untuk setia kepada-Nya seumur hidup sejak

saat dibaptis. Itulah yang disebut sebagai ikrar kepada Allah dari hati

nurani yang baik. Sangat penting untuk diperhatikan bahwa ikrar

tersebut harus dibuat dari hati nurani yang baik, seperti yang dibagikan

saudara Mae tadi. Ia telah membuat komitmen, namun bukan dari hati

nurani yang baik. Ia tidak melepaskan kesetiaannya kepada hidup

lamanya. Bagaimana mungkin Anda bisa melayani Allah dan dunia

dalam waktu yang bersamaan? Bagaimana mungkin Anda bisa

melayani Allah dan mamon? Hati Anda terbagi dua. Dan jika dalam

keadaan demikian Anda membuat sumpah setia, jika Anda dibaptis,

maka Anda melakukannya tidak dari hati yang tulus, tidak dari hati

nurani yang baik.

Sekilas saya tadi menyebutkan juga tentang Perjamuan Tuhan yang

juga merupakan suatu sakramen. Yang satu ini juga sangat menarik

karena dari sebuah laporan yang dibuat oleh seorang Gubernur Militer

kepada Kaisar Roma tentang beberapa orang Kristen yang telah

ditangkapnya, ia berkata bahwa di dalam interogasinya terhadap

orang-orang Kristen tersebut, mungkin dengan siksaan, ia mendapat

informasi bahwa pada saat melakukan Perjamuan Kudus, orang-orang

itu memperbaharui ikrar mereka kepada Tuhan. Mereka memperbarui

Page 44: Bmf 22 cahaya injil

36 | C A H A Y A I N J I L

ikrar mereka kepada Allah untuk menjalani hidup yang kudus. Mereka

memperbarui ikrar mereka satu dengan yang lain, untuk saling

mengasihi, dan untuk mengasihi Allah. Sungguh menarik: Ekaristi atau

Perjamuan Kudus pada intinya juga mengandung unsur komitmen

kepada Allah, pembaruan komitmen kita, setiap kali kita mengikuti

Perjamuan Kudus. Aspek yang satu ini tampaknya sekarang sudah kita

lupakan. Itu sebabnya mengapa sekarang ini jarang dari antara kita

yang mengerti mengapa Perjamuan Kudus disebut sakramen.

Pada Saat Baptisan dibuat Pengakuan bahwa Yesus adalah

Tuhan

Sekarang kita memahami hal yang sangat penting ini dan juga arti

penting yang dilekatkan oleh gereja di zaman awal pada baptisan.

Baptisan bukanlah sesuatu hal yang bisa Anda pilih untuk diambil atau

diabaikan. Sekarang ini banyak orang yang berpikir seperti itu karena

mereka tidak tahu pengajaran yang alkitabiah tentang baptisan,

mereka juga tidak tahu bagaimana gereja di zaman awal dahulu

memahami arti baptisan. Sedemikian pentingnya arti baptisan sehingga

Anda bisa lihat bagaimana Petrus menjelaskan kata ini. Perhatikan lagi

baik-baik. Sekarang Anda diselamatkan oleh baptisan. Kata-kata yang

sangat penting. Sangat tegas! Dan memang begitu! Dari situlah asal

mula doktrin baptismal regeneration. Seperti yang kita baca dari

Yohanes pasal 3, kita dilahirkan dari air dan Roh. Air dan Roh! Bukan

hanya air, tetapi juga Roh; Bukan hanya Roh, tetapi juga air - karena

di sanalah ikrar atau komitmen dinyatakan.

Para teolog modern juga sudah mulai melihat arti penting dari baptisan

yang sesuai dengan ajaran alkitabiah, dan makna kata itu di dalam

sejarah gereja mula-mula. Baru-baru ini seorang teman saya yang

bernama Robert Banks, sekarang mengajar di University of Sydney,

Australia, menulis sebuah buku berjudul The Idea of Community in

Paul (Ide Tentang Masyarakat dalam Tulisan-tulisan Paulus). Dan di

halaman 82 dalam bukunya itu, ia berkata, "Hubungan antara baptisan

dengan iman yang dibuat oleh Paulus menunjukkan bahwa dengan

baptisan seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah." Melalui

baptisan, seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah. Ini merupakan

pemahaman yang mendekati dan cukup akurat dengan pengajaran

yang alkitabiah. Tentu saja, saya tidak bermaksud, dengan

mengajukan kutipan tersebut, untuk mengatakan bahwa saya setuju

pada semua yang ia tuliskan dalam bukunya. Namun pada poin yang

Page 45: Bmf 22 cahaya injil

37 | C A H A Y A I N J I L

satu ini, pemahamannya sangat dekat dengan pengajaran yang

alkitabiah.

Inilah yang dikatakan oleh Paulus di Roma 10:10. Paulus menyebutkan

dua hal yang penting bagi keselamatan di Roma 10:10. Dua hal, bukan

hanya satu! Dan kedua hal itu adalah, "Karena dengan hati orang

percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan

diselamatkan." Nah kedua hal ini sangatlah penting. Dua hal: "dengan

hati orang percaya dan dibenarkan," "dengan mulut orang mengaku

dan diselamatkan." Kapankah ia membuat pengakuan itu?

Pada zaman awal gereja, tentu saja, pengakuan itu dibuat pada saat

baptisan sewaktu menanggapi pertanyaan yang diajukan kepadanya,

saat ia berkata, "Aku bersedia. Aku mengakui Yesus sebagai Tuhan dan

Rajaku." Jadi, dengan mulutnya ia membuat pengakuan, dan melalui

pengakuan itu, Paulus berkata, ia diselamatkan. Harus ada iman di

dalam hati, akan tetapi harus ada pengakuan juga. Dan pengakuan ini

tentu saja bukanlah pengakuan biasa. Tepatnya, pengakuan ini adalah

ikrar pada saat dibaptis: sumpah prajurit yang menyatakan kesetiaan

kepada Yesus sebagai Raja. Ini adalah hal yang sangat penting untuk

dipahami.

Pada Baptisan Terbentuklah Aspek Legal dari Ikrar itu

Peristiwa baptisan itu sendiri tidaklah menyelamatkan. Kita harus jelas

tentang hal ini. Harus ada iman dan pengakuan yang muncul dari hati

nurani yang baik. Hati nurani berarti berbicara mengenai isi hati. Anda

tidak bisa sekedar membuat suatu pengakuan. Setiap orang bisa saja

membuat pengakuan di mulutnya, akan tetapi di dalam baptisan ini

harus terdapat hati nurani yang baik yang dilandasi oleh iman. Lalu

mungkin Anda akan berkata, "Bukankah saya sudah mengakui Yesus

sebelum baptisan itu?" Memang, namun hal itu tidak sama dengan

sumpah setia. Ada satu hal yang sangat perlu untuk dipahami. Seorang

prajurit yang mengucapkan sumpah setia kepada negara dan rajanya,

seorang prajurit Roma yang bersumpah setia kepada negara dan

Kaisar, tidakkah ia sebelumnya sudah mencintai negara dan kaisarnya?

Memang begitu. Akan tetapi aspek legal dari komitmen tersebut baru

muncul setelah ia mengucapkan sumpah prajuritnya. Sumpah itu

menjadi ikrar yang mengikat. Ia menempatkan dirinya di bawah

sumpah; yaitu sacramentum. Sebelum saat itu, ia bisa saja berkata

bahwa ia mencintai negaranya, namun ia masih belum membuat ikrar

Page 46: Bmf 22 cahaya injil

38 | C A H A Y A I N J I L

apapun. Tidak ada komitmen yang ia buat. Juga tidak ada ikrar. Di

dalam baptisan, seorang Kristen mengucapkan sumpah setianya

kepada Raja dan Allahnya. Saya harap Anda memahami hal ini dengan

jelas.

Sama seperti dua orang yang telah saling mencintai sejak belum

menikah, mereka belum membuat komitmen apapun dalam pengertian

yang resmi sampai saat mereka mengucapkan janji perkawinannya,

ikrar perkawinannya. Tentu saja mereka sudah saling mengasihi

sebelum menikah. Mereka mungkin sudah membuat semacam

komitmen, akan tetapi komitmen tersebut baru resmi jika sudah

melaksanakan pernikahan. Sama halnya dengan itu, di dalam baptisan,

komitmen Anda menjadi legal di mata Allah, berlaku selamanya di

surga. Nah, ini adalah poin pertama yang ingin saya jelaskan kepada

Anda agar Anda mengerti apa yang sedang Anda lakukan ketika Anda

dibaptis. Setiap orang yang masih belum jelas tentang hal ini sebaiknya

menarik diri dari rencana mengikuti baptisan. Saat dibaptis Anda sudah

mengangkat sumpah setia tersebut. Anda telah menyerahkan hidup

Anda sepenuhnya kepada Allah sebagai Raja Anda. Inilah poin yang

pertama.

2. Pada Baptisan, Kita Disatukan dengan Kristus

Saya akan masuk ke poin yang kedua mengenai baptisan ini. Poin

kedua yang berkaitan dengan penyatuan dengan Kristus. Disatukan

dengan Kristus! Jadi, poin pertama adalah bahwa baptisan merupakan

suatu ikrar, dan Anda bisa katakan itu sebagai - sesungguhnya - suatu

ikrar yang mengikat secara legal; sama seperti janji perkawinan, atau

sumpah prajurit. Setiap prajurit yang melanggar sumpah setianya siap

untuk menerima hukuman dari sang kaisar atau bangsanya dan siap

untuk dianggap sebagai orang sesat atau penghianat negara dan

bangsa. Jadi si prajurit masuk ke dalam ikatan sumpah itu dengan suka

rela. Begitu dia mengangkat sumpah, ia akan bertahan dalam sumpah

itu sampai mati. Seperti yang dinyatakan dalam janji pernikahan,

"Sampai maut memisahkan kami."

Dengan demikian poin yang kedua ini adalah, singkat saja, kita

disatukan dengan Kristus. Melalui baptisan kita disatukan dengan

Kristus. Mari kita balik lagi secara sekilas ke Roma pasal 6, pasal yang

juga dirujuk oleh saudari Mae. Roma 6:4 berbunyi, "Dengan demikian

kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia" - dengan Kristus -

Page 47: Bmf 22 cahaya injil

39 | C A H A Y A I N J I L

"oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah

dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian

juga kita akan hidup dalam hidup yang baru."

Kita ini Tidak Sekedar 'bagi Dia' Melainkan Juga di Sisi-Nya di

Medan Peperangan

Pertama-tama kita lihat dulu pernyataan ini: kita dikuburkan bersama-

sama dengan Kristus. Bersama dengan Kristus! Nah untuk pertama

kalinya Anda melihat ungkapan ini: "bersama-sama dengan Kristus".

Bukan sekedar 'bagi Kristus', tetapi 'bersama dengan Dia'! Di dalam

khotbah beberapa waktu yang lalu, saya sudah membahas tentang

ucapan Yesus, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku" (Mat

12:30). Saya sudah membahas tentang perbedaan yang menyolok

antara 'bagi Kristus' dan 'bersama Kristus'. Ada perbedaan seperti bumi

dengan langit antara kedua posisi tersebut. Banyak orang yang

mengambil posisi 'bagi Kristus'; tidak banyak orang yang mengambil

posisi 'bersama Kristus'. Posisi yang pertama - bagi Kristus - berarti

Anda menjadi penyorak. Anda menonton tim kesayangan Anda

bertanding di lapangan dan Anda bersorak untuk mereka, "Hore! Ayo!

Ayo! Kalian menang." Itulah yang disebut dengan 'bagi mereka'. Anda

bersorak-sorak 'untuk mereka'. Atau Anda sedang menonton dua orang

yang sedang bertarung di arena, dan Anda mendukung salah satu dari

mereka. "Ayo! Hajar dia! Jatuhkan dia! Itu baru pukulan! Tunjukkan

kemampuanmu!" Itulah yang disebut dengan 'bagi dia'. Anda tidak

'bersama dengan dia'. Jika Anda 'bersama dengan dia', maka Anda juga

akan berada di tengah arena, Anda mungkin tidak pernah punya waktu

untuk membuka mulut. Anda mungkin harus merunduk dan berlari

demi keselamatan diri Anda. Itu terjadi karena Anda 'bersama dengan

dia', Anda harus berada di tengah arena bersamanya. Anda harus

berada di arena. Gambarannya seperti dua kelompok yang sedang

bertarung di arena. Para penonton hanya berperan sebagai

penggembira bagi kelompok yang satu atau lawannya. Mereka

bersorak-sorak bagi kelompok yang didukungnya. Akan tetapi, tentu

saja, mereka aman di luar arena. Tak satupun kelompok yang sedang

bertarung itu bisa menyentuh mereka. Para penonton aman di luar

medan laga. Dan mereka menjadi penyorak bagi kelompok yang

didukungnya.

Oh ya! Ada banyak orang yang mengambil posisi 'bagi Kristus'

sekarang ini:

Page 48: Bmf 22 cahaya injil

40 | C A H A Y A I N J I L

"Bagaimana pendapat Anda tentang Kristus?"

"Oh, Kristus itu baik! Sungguh baik! Ya, kita butuh sedikit kekristenan.

Kita butuh sedikit keagamaan. Dunia sekarang ini sudah semakin jahat,

bertambah rusak. Jadi kita perlu sedikit moralitas. Memang bagus

kalau ada agama. Ini sangat baik."

"Bagaimana dengan Anda?"

"Oh tidak! Jangan saya! Lebih baik Anda saja yang pergi mencari

agama. Itu hal yang sangat baik buat Anda. Sangat baik! Tapi bukan

saya. Jangan seret saya ke dalam urusan ini!"

Mereka tidak keberatan mengirim anak-anaknya ke sekolah minggu.

Mereka mendukung agama. Anak-anak mereka pergi ke sana. Hal itu

dipandang sangat baik buat anak-anak: "Raihlah beberapa pikiran yang

bersih untuk otak mungilmu."

"Bagaimana jika Anda yang pergi ke gereja?"

"Oh tidak! Anak saya saja!"

Sungguh menarik! Itu sebabnya mengapa gereja kami di Liverpool

memiliki sebuah bus. Kami berkeliling menjemput anak-anak. Orang

tuanya tidak ikut ke gereja, akan tetapi mereka dengan senang hati

mengirimkan anak-anak mereka ke gereja. Bagus! Mungkin orang tua

Anda termasuk yang jenis ini. Mereka mendukung gereja: "Kekristenan

itu baik! Dan saya? Oh tidak! Tidak untuk saya. Kekristenan baik untuk

orang lain. Tidak untuk saya!"

Akan tetapi 'bersama dengan Kristus' berarti berdampingan dengan-

Nya di medan perang. Bukan sekedar bersorak bagi Kristus, melainkan

berdiri berdampingan dengan-Nya, berperang menuju kemenangan

bersama-Nya, dan juga mengalami cedera. Ya, Anda mengalami cedera

juga. Penonton bukanlah pihak yang akan mengalami cedera, kecuali

terjadi kecelakaan. Kadang kala memang terjadi, misalnya bola bisbol

yang melayang sampai ke bangku penonton dan menghantam kepala

salah seorang penonton yang sedang lengah, mungkin sedang asyik

mengunyah rotinya. Namun itu hanya merupakan suatu kecelakaan.

Karena ia tidak termasuk orang yang sedang bertanding di lapangan.

Page 49: Bmf 22 cahaya injil

41 | C A H A Y A I N J I L

Saat Baptisan, Kita Mengambil Langkah Pertama untuk Jadi

Bersama dengan Kristus!

Untuk pertama kalinya, di Roma pasal 6, kita mendapati bahwa kita

telah melakukan satu hal 'bersama dengan Kristus', bahwa melalui

komitmen dan ikrar kita kepada-Nya, maka kita dikuburkan 'bersama

dengan Dia'. Pada saat baptisan, kita berhenti menjadi penonton atau

penyorak bagi Yesus. Kita telah ikut ke dalam barisan-Nya pada saat

dibaptis. Secara terbuka kita telah menyatukan diri dengan Dia. Teman

Anda akan menyindir, "Hah? Alim sekali! Ada apa denganmu? Apa ada

masalah dengan hati nurani? Apa kamu mulai dikuasai oleh kebutuhan

psikologis? Kenapa tidak pergi ke psikolog saja? Mungkin mereka bisa

menyembuhkanmu. Tapi bukannya pergi ke psikolog, kamu malah jadi

alim ulama begini." Demikianlah, kawan Anda mulai sinis terhadap

Anda, dan Anda lalu mulai merasa tidak enak. Anda sudah mulai

mengalami cedera! Jika Anda memuji-muji kekristenan, tidak akan ada

orang yang menghiraukan Anda. Bersorak-sorak bagi orang lain

memang menyenangkan. Namun sekarang Anda mengambil posisi

untuk bersama-sama dengan Kristus, Anda dikuburkan bersama-Nya,

mati bersama-Nya, situasinya sekarang jauh berbeda. Anda akan

menjadi sasaran cemoohan. Mungkin mereka tidak mencemooh Anda,

namun mereka tetap saja tidak mengerti.

Dulu saya adalah orang yang sangat duniawi. Jadi ketika saya menjadi

Kristen, teman-teman saya sangat heran, "Orang seperti ini bisa

menjadi Kristen?" Sekarang ini yang Anda saksikan adalah diri saya

yang sudah tampak religius, sekalipun saya tidak memakai jubah

hitam. Saya tidak suka memakai jubah hitam dan saya juga tidak

memakai kerah yang berbentuk khusus, saya tidak suka pada hal-hal

seperti itu. Anda lihat, bahkan sampai sekarang ini saya tidak bisa

dijadikan orang yang menggemari hal-hal seremonial seperti itu.

Sampai sekarang ini saya masih tidak suka akan hal-hal seperti itu.

Saat ini mungkin Anda akan berpikir, "Ah, orang ini kan seorang

pendeta. Kelihatannya dia sudah menjadi religius. Ia sudah terkena flu

agama." Teman-teman saya pada masa itu sangat sulit untuk

membayangkan bahwa orang seperti saya dapat ditemukan di dalam

gereja. Sulit bagi mereka untuk mau percaya bahwa saya, Eric Chang,

bisa menjadi seorang Kristen. Bagi Anda sekarang, mungkin justru sulit

untuk membayangkan seperti apa kehidupan duniawi saya dahulu.

Page 50: Bmf 22 cahaya injil

42 | C A H A Y A I N J I L

Jadi ketika saya menjadi Kristen, semua teman saya, orang-orang yang

sangat duniawi, menggaruk-garuk kepala, "Hei! Ada apa dengannya?

Bagaimana mungkin dia menjadi seorang Kristen?" Banyak dari antara

teman saya, yang menghabiskan hidupnya di lantai dansa bersama

gadis-gadis cantik dan orang-orang kaya, berkata, "Apa yang terjadi

dengannya? Bagaimana bisa ia meninggalkan kita? Bagaimana

mungkin ia menjadi Kristen?" Tak seorangpun dari antara mereka yang

mentertawai saya. Saya pikir rasa terkejut mereka lebih besar

ketimbang rasa lucu melihat saya menjadi seorang Kristen. Sangat

membingungkan! Mereka akan menatap Anda dengan kebingungan dan

berusaha untuk bisa memahami, "Apa yang terjadi denganmu?"

Saya teringat dengan sebuah percakapan panjang antara saya dengan

seorang sahabat saya. Orang ini adalah pemuda yang tampan, yang

sangat terkenal di antara para gadis, dan ia bertanya, "Apa yang sudah

terjadi kepada Anda? Apa yang terjadi? Mengapa Anda menjadi

Kristen?" Ia adalah seorang sahabat dekat saya. Saya ingat bagaimana

ia duduk tenggelam dalam sofa dengan kakinya di atas dan kepalanya

tunduk ke bawah, berusaha untuk memahami, "Mengapa orang ini, Eric

Chang, menjadi orang Kristen?" Ia tenggelam dalam pikirannya sendiri

selama sekitar dua jam. Mencoba untuk memahami. Saat itu, ia terus

saja memberondong saya dengan pertanyaan yang sebenarnya enggan

untuk saya jawab, dan saya memang tidak bisa menjawabnya karena

saat itu saya masih baru menjadi Kristen. Ia terus saja berkata,

"Katakan padaku, mengapa kamu menjadi Kristen? Sulit untuk saya

mengerti."

Nah, sekitar dua atau tiga bulan kemudian, ia sendiri menjadi seorang

Kristen. Saya pikir, akhirnya ia dapat memahami perkara itu. Kali ini

gilirannya untuk menjawab pertanyaan dari teman-teman yang lain,

"Ada apa denganmu?" Pada saat ia menetapkan posisinya, ketika ia

tidak lagi sekedar 'bagi Kristus', itu menjadi saat yang sangat

membahagiakan bagi sahabat yang saya kasihi ini - pada mulanya ia

sama sekali tidak mengakui Kristus, kemudian secara berhati-hati ia

mengambil posisi 'bagi Kristus', dan secara perlahan-lahan, pada suatu

hari ia mengambil langkah besar, yaitu mengambil posisi 'bersama

dengan Kristus'. Ia mulai menetapkan posisinya 'bersama dengan

Kristus'.

Page 51: Bmf 22 cahaya injil

43 | C A H A Y A I N J I L

Dengan demikian, menjadi 'bersama dengan Kristus' adalah langkah

pertama yang kita ambil. Perhatikan ayat yang berikutnya, yang

menjelaskan poin ini lebih jauh lagi, bahwa pada saat dibaptis kita

disatukan dengan Kristus. Ayat 5 berkata, "Sebab jika kita telah

menjadi" - perhatikan kata-kata tersebut - "satu dengan apa yang

sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa

yang sama dengan kebangkitan-Nya." Jika Anda ingin masuk ke dalam

kebangkitan, disatukan dengan-Nya dalam kebangkitan, maka satu-

satunya jalan bagi Anda untuk masuk ke dalam kebangkitan adalah

dengan disatukan dengan Dia, dan untuk itu Anda harus memulai

dengan disatukan dengan Dia di dalam kematian-Nya. Jadi poin ini

diuraikan dengan sangat jelas. Di dalam kedua ayat itu, tiga kali kita

berhadapan dengan ungkapan 'menjadi satu dengan Dia". 'Bersama

dengan Dia'! Bukan sekedar 'bagi Dia'! Jadi bagian yang menjadi

tanggung jawab kita adalah untuk mati bersama dengan Dia atas

kehendak kita sendiri. Tidak seorangpun yang memaksa kita untuk

berbuat demikian.

Saya menjadi Kristen bukan karena takut mati. Saya tidak pernah

takut akan kematian. Takut mati tidak pernah menjadi bahan

pertimbangan bagi saya. Saya tidak tahu mengapa, akan tetapi ada

cukup banyak orang yang sangat takut mati. Tak seorang pun yang

dapat membawa saya masuk ke dalam kerajaan Allah dengan cara

menceritakan hal-hal yang seram tentang kematian atau pun hantu-

hantu. Saya tidak pernah takut pada kematian. Saya menyadari bahwa

inilah kebenaran. Itu saja! Bahwa inilah kebenaran, dan saya harus

membuat komitmen atas dasar kehendak saya sendiri untuk masuk ke

dalam kebenaran, untuk dibebaskan dari perbudakan dosa. Selanjutnya

Dia, dalam menjalankan bagian-Nya, membangkitkan kita dengan

kuasa-Nya, dengan kasih karunia-Nya, dan membawa kita ke dalam

hidup yang baru.

Ketika Kita Disatukan dengan Kristus, Hidup-Nya Mengalir

melalui Kita

Saya ingin menekankan satu hal lagi mengenai arti dijadikan satu

dengan Kristus. Saat Anda dijadikan satu dengan Kristus, maka hidup-

Nya akan mengalir ke dalam diri Anda. Pernahkah Anda mengalami

seperti apa rasanya jika hidup Kristus mengalir ke dalam diri Anda?

Tahukah Anda apa artinya hal itu? Jika demikian, berarti Anda tahu apa

arti Yohanes 15. Anda tahu bahwa Alkitab, sebagaimana yang

Page 52: Bmf 22 cahaya injil

44 | C A H A Y A I N J I L

disampaikan oleh Mae, mengungkapkan kebenaran. Anda dapat

membaca bagian tersebut dan memahaminya: "Tinggallah di dalam

Aku dan Aku di dalam kamu dan hidup-Ku akan mengalir ke dalam

kamu. Hidup-Ku akan mengalir melalui kamu, dan kamu akan

menghasilkan banyak buah." Tahukah Anda apa arti pernyataan itu?

Pernahkah Anda mengalami bagaimana hidup Kristus mengalir ke hidup

Anda? Mungkin sangat lembut rasanya, dan juga secara diam-diam,

akan tetapi secara pasti dan penuh kuasa mengubah diri Anda dan

bekerja melalui diri Anda untuk mengubah orang lain.

Ada sesuatu yang bekerja bahkan di dalam kata-kata saya yang tidak

lancar saat bercakap-cakap dengan sahabat saya, sahabat yang sangat

mencintai keduniawian dalam bentuk lantai dansa, gadis-gadis cantik

itu. Saya tidak paham teologi; saya bahkan tidak tahu isi Alkitab. Akan

tetapi, sesuatu yang berasal dari hidup yang baru ini mengalir melalui

saya dan menjangkau dia, menjamahnya. Dan orang yang sangat cinta

pada keduniawian ini, yang menghabiskan sebagian besar waktunya

untuk berdansa dan berkencan, orang dunia ini mengalami perubahan,

karena hidup Kristus yang mengalir dari diri saya menjamahnya. Saya

tidak tahu jawaban apa dari saya yang menyentuh hatinya, karena

sebenarnya saya bahkan tidak tahu bagaimana harus menjawab

pertanyaannya. Saya bahkan belum cukup mengerti tentang kehidupan

Kristen, akan tetapi hidup itu ternyata sudah mengalir melalui saya.

Dan bukan hanya dia saja, beberapa sahabat saya yang lainnya, satu

demi satu, mengalami perubahan.

Seorang sahabat saya malahan rela melepaskan karirnya di universitas

di bawah pemerintahan Komunis. Karena menjadi seorang Kristen

berarti tidak bisa memasuki universitas di sana. Ia ditolak oleh

universitas tersebut. Ia bersedia membayar harganya, karena ia

sekarang telah mengalami sesuatu yang jauh lebih berharga; kuasa

hidup baru di dalam dirinya. Anda harus mengenali hidup itu sebelum

Anda bersedia untuk masuk ke dalam komitmen.

Allah Mengikatkan Diri-Nya kepada Kita dengan Memberi Roh

Kudus kepada Kita

Roh Allah sekarang tinggal di dalam kita - Roh Kudus Allah. Ini adalah

hal yang sangat indah. Alkitab berkata bahwa Allah memberi Roh

Kudus-Nya kepada kita sebagai tanda ikatan, sebagai uang muka. Saat

kita menyatakan ikrar kita kepada Allah dalam baptisan, Allah juga

Page 53: Bmf 22 cahaya injil

45 | C A H A Y A I N J I L

menyatakan ikrar-Nya kepada kita. Ia memberi kita hidup-Nya. Ia

memberi kita Roh Kudus-Nya. Dan hal ini bukanlah sesuatu yang bisa

kita jadikan bahan filsafat. Ini adalah sesuatu hal yang harus kita alami

atau tidak sama sekali. Ini bukanlah persoalan filosofi. Ini merupakan

kenyataan hidup. Jika saya tidak mengalami hidup yang baru ini, maka

itu berarti bahwa saya hanya membahas masalah filosofi saat ini. Saya

tidak ingin berbicara tentang masalah filsafat. Saya bahkan tidak

tertarik dengan filsafat. Bagi saya, hal ini harus merupakan

pengalaman dalam hidup, atau tidak akan menjadi hal yang layak

untuk dibicarakan.

Itu sebabnya mengapa ada orang-orang Kristen yang bersedia

mengorbankan nyawanya. Apakah Anda pernah merasa heran -

mengapa ada banyak orang yang dengan suka cita mengorbankan

nyawanya demi Kristus? Karena mereka sama seperti salah seorang

martir generasi pertama, Polikarpus, yang mampu berkata, "Aku tidak

bisa menyangkal Dia. Aku mengenal-Nya di sepanjang hidup ini.

Selama 80 tahun lebih aku mengenal-Nya (saat itu ia berusia sekitar

90 tahun). Aku tidak bisa menyangkal Dia." Ketika gubernur Roma

mencoba merayu dia untuk menyangkal Kristus agar sang gubernur

bisa menyelamatkan 'Pak tua' ini, Polikarpus berkata, "Jalankan saja

eksekusinya. Tidak mungkin saya mau menyangkal Kristus." Anda tidak

akan mampu bertahan sampai mati demi suatu filsafat. Sangat tidak

mudah untuk bertahan sampai mati demi sebuah filsafat. Memang ada

beberapa orang yang sanggup melakukan hal itu. Akan tetapi hidup

baru ini adalah suatu kenyataan di dalam hidup Anda. Anda

menyatakan ikrar Anda kepada Allah di dalam baptisan dan Allah

menyatakan ikrar-Nya kepada Anda dengan memberikan Roh Kudus-

Nya kepada Anda. Terselip suatu keindahan di dalam cara kerja Allah.

3. Melalui Baptisan Kita Dimasukkan ke dalam Tubuh Kristus

Mari kita masuk ke poin yang ketiga. Kita telah melihat bahwa baptisan

adalah suatu ikrar, penyerahan diri kita kepada Allah. Kita telah melihat

bahwa di dalam baptisan kita dijadikan satu dengan Kristus. Kita

sampai pada poin yang ketiga sekarang bahwa melalui baptisan, kita

dimasukkan ke dalam tubuh Kristus. Ini adalah hal penting yang harus

dipegang.

Seperti yang sudah saya sampaikan pada bagian awal, gereja bukanlah

suatu perkumpulan yang dapat Anda masuki cukup dengan menjalani

Page 54: Bmf 22 cahaya injil

46 | C A H A Y A I N J I L

ritual baptisan, dan sesudahnya Anda berhak menyandang status

sebagai anggota suatu perkumpulan keagamaan. Anda bisa menjadi

anggota sebuah gereja. Namun hal itu tidak membuat Anda menjadi

anggota tubuh Kristus. Tidak! Ada banyak anggota gereja sekarang ini

yang tidak merupakan anggota tubuh Kristus. Mereka bukanlah orang

Kristen yang sejati, dalam pengertian yang alkitabiah. Mereka memang

anggota suatu gereja, betul. Tetapi bukanlah anggota tubuh Kristus.

Anda tahu, tubuh Kristus adalah suatu kenyataan rohani! Tubuh Kristus

bukanlah semacam organisasi. Bukan suatu masyarakat buatan

manusia. Ini adalah suatu kenyataan rohani. Dan satu-satunya jalan

bagi Anda untuk menjadi anggota tubuh Kristus adalah melalui karya

Roh Kudus di dalam hidup Anda. Inilah hal yang kita baca di 1 Kor

12:13. Saya akan bacakan ayat ini bagi Anda, "Sebab dalam satu Roh

kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak,

maupun orang merdeka, telah dibaptis" - kita semua orang Kristen

menjalani baptisan - "menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum

dari satu Roh."

Perhatikan baik-baik, kita semua dibaptis ke dalam satu tubuh.

Perhatikan dengan cermat di sini bahwa ini bukanlah baptisan kita ke

dalam Roh Kudus; ayat ini tidak berbicara tentang baptisan Roh di

mana Roh itu dilambangkan dengan air dan kita dibaptis ke dalam Roh

Kudus, ke dalam air yang melambangkan Roh Kudus. Di sini Roh tidak

berperan pasif. Ia berperan aktif. Roh Kudus adalah Dia yang

membaptiskan kita ke dalam tubuh Kristus. Ini adalah hal penting yang

harus dipahami.

Sedikit Penyelidikan tentang Kata 'Baptizein' yang Digunakan

oleh Paulus

Di sini saya tidak bisa terlalu banyak membuang waktu untuk

menguraikan hal-hal teknis dalam eksegesis kali ini. Memang kata

'baptis' yang dipakai oleh Paulus di sini terlihat agak janggal, jika yang

ia maksudkan hanya sekedar berkata bahwa kita telah ditempatkan di

dalam tubuh Kristus. Kata 'baptis' tidak memiliki arti 'menempatkan'.

Kata ini berarti 'membenamkan' - mencelupkan atau membenamkan -

kalau diartikan secara harafiah. Secara umum, jika Paulus bermaksud

untuk mengatakan bahwa Roh Kudus menempatkan kita ke dalam

tubuh Kristus, tentunya ia bisa memakai kata 'menempatkan'. Ada kata

Yunani yang bisa dipakai untuk maksud itu. 'Menempatkan' atau

'menaruh', atau ia bahkan bisa memakai kata 'mencangkokkan' ke

Page 55: Bmf 22 cahaya injil

47 | C A H A Y A I N J I L

dalam tubuh Kristus, jika Anda suka. Akan tetapi ia memakai kata

'baptis' dan hal ini agak menarik karena kata 'baptis' ini bermakna

menaruh ke dalam sesuatu yang bersifat cair. Untuk pendalaman lebih

lanjut akan hal ini, Anda bisa merujuk kepada tulisan-tulisan seperti

buku karangan Conant yang berjudul The Meaning and Use

of Baptizein (Makna dan Pemakaian kata Baptizein). Baptizein adalah

kata Yunani yang menjadi asal dari kata Inggris 'baptize'. Jadi secara

umum baptizein berarti menaruh sesuatu ke dalam benda cair, bukan

benda padat; dengan demikian, pemakaian kata ini untuk maksud

penempatan ke dalam tubuh agak mengherankan

Kadang kala, kata ini dipakai secara kiasan untuk menggambarkan

pedang yang ditancapkan ke dalam tubuh. Tentunya ide ini sangat

tidak menarik. Makna yang satu ini tentunya bukan makna yang

dimaksudkan oleh Paulus. Sudah pasti ia tidak sedang berbicara

tentang pedang yang dibenamkan ke dalam gereja atau tubuh, ke

dalam semacam benda cair, karena jelas tidak akan cocok dengan

konteks di sini. Hal yang jelas bersifat merusak ketimbang membangun

bagi tubuh tersebut, jika menerima pembenaman sebagaimana

gambaran pedang yang ditancapkan itu. Kadang-kadang kata 'baptizō'

berarti tenggelam, yaitu tenggelam oleh masalah seperti banjir dan

sebagainya, akan tetapi tidak satupun dari arti tersebut di atas yang

bisa diterapkan di sini.

Jadi satu-satunya alasan yang dapat kita pahami mengapa Paulus

memakai kata 'baptizō' - 'baptis' - di dalam ayat ini, adalah karena ia

sedang merujuk kepada baptisan air, bahwa ketika kita dibenamkan ke

dalam air baptisan, Roh Allah juga sedang menempatkan kita ke dalam

tubuh Kristus. Ini menjelaskan mengapa kita tidak sekedar dibaptis

dengan air, tetapi kita dibaptis oleh Roh ke dalam tubuh-Nya. Jadi,

pada titik mana kita menjadi anggota tubuh Kristus? Pada titik mana

Roh Kudus membawa dan menempatkan kita sehingga kita menjadi

anggota tubuh Kristus? Paulus memberitahu kita, sebagaimana

Dijelaskan juga di dalam seluruh Perjanjian Baru, bahwa hal itu terjadi

ketika kita menyatakan ikrar kita yang keluar dari hati nurani yang baik

kepada Allah.

4. Kematian sangat Ditekankan pada saat Baptisan, karena yang

Lama harus Mati supaya yang Baru bisa Datang

Kita akan masuk ke poin kita yang terakhir pada hari ini. Poin terakhir

Page 56: Bmf 22 cahaya injil

48 | C A H A Y A I N J I L

yang ingin saya sampaikan adalah bahwa Alkitab memakai baptisan

untuk melambangkan kematian. Malahan baptisan juga mewakili

kemartiran. Hal ini dapat kita temukan di dalam pengajaran Yesus.

Sebagai contoh, di Markus 10:38-39 dan Lukas 12:50. Yesus berkata,

"Aku harus menerima baptisan." Setiap orang tahu bahwa yang sedang

dikatakan oleh Yesus saat itu adalah, "Ada kematian yang harus

Kujalani." Jadi sudah sejak awal di sini Yesus memakai kata 'baptisan'

sebagai rujukan bagi kematian. Ketika Ia berbicara tentang baptisan

yang harus Dia jalani, Ia sedang berbicara tentang kematian yang

harus Dia jalani.

Hal ini segera membawa kita pada pertanyaan berikut: Mengapa

baptisan memberi penekanan pada kematian? Mengapa kematian itu

sangat penting? Kematian bukanlah bahan pembicaraan yang

menyenangkan. Mengapa kita harus terus membicarakannya?

Alasannya sangat sederhana. Kita dapat melihatnya di 2 Kor. 5:17,

sebuah ayat yang sangat terkenal, yang akan saya bacakan untuk Anda

sekarang, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan

baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah

datang." Mengapa menekankan hal kematian? Jawabnya sederhana:

jika yang lama tidak berlalu, maka yang baru tidak bisa datang.

Nah, inilah persoalan yang menjerat begitu banyak orang Kristen, dan

juga merupakan persoalan yang menjadi kesaksian saudari Mae kepada

Anda. Yang lama belum berlalu; akibatnya, yang baru tidak bisa

datang. Oleh karena itu, ia tidak dapat mengalami apa yang

dibicarakan di Roma pasal 6 karena yang lama itu masih ada di dalam

dirinya. Ia berhasil sampai pada baptisan, akan tetapi tidak dengan hati

nurani yang baik, mungkin karena ia tidak mendapatkan pemahaman

yang utuh tentang hal apa saja yang berkaitan dengan baptisan. Saya

harap poin ini dapat masuk dengan jelas ke dalam benak Anda semua.

Saya mohon agar Anda mau memahami poin yang ini, khususnya jika

Anda adalah seorang Kristen, bahwa jika yang lama belum berlalu dari

hidup Anda, jika Anda masih bergantung pada dosa-dosa, mentalitas

dan cara berpikir yang lama, maka yang baru tidak bisa datang.

Jika pada waktu saya menjadi Kristen, saya masih berpegang pada

mentalitas yang lama, maka saya tidak akan pernah mengalami

kepenuhan kehidupan Kristen. Jika saya masih berpegang pada ambisi

militer saya dulu, hasrat untuk membangun diri ini menjadi orang

Page 57: Bmf 22 cahaya injil

49 | C A H A Y A I N J I L

hebat, memiliki tentara sendiri, meninggikan diri di dalam dunia ini,

mengejar hasrat menjadi nomor satu, maka saya tidak akan dapat

menjadi seorang Kristen sejati, bahkan mungkin sampai hari ini. Saya

harus menyangkal semua cara hidup yang lama, semua ambisi egois

saya. Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan memiliki ambisi,

akan tetapi ambisi egois adalah sesuatu hal yang harus Anda buang.

Ada ambisi yang bersifat rohani. Dan ada pula ambisi yang egois. Dan

ambisi-ambisi saya di masa lalu mungkin termasuk yang paling egois.

Jika saya berpegang pada cara hidup saya yang lama, maka saya tidak

akan pernah menjadi orang Kristen sejati. Jika yang lama belum

berlalu; maka saya tidak akan pernah mengalami yang baru. Saya

bergumul dengan pikiran-pikiran ini sampai selama dua bulan. Suatu

pergumulan yang sangat pahit. Saya masih mencoba untuk memelihara

ambisi lama saya. Saya masih coba mempertahankannya karena

ambisi-ambisi tersebut terasa sangat berarti bagi saya.

Saya hidup di dalam ambisi-ambisi tersebut selama bertahun-tahun.

Saya mendisiplin diri saya demi ambisi-ambisi tersebut. Saya biasa

bangun lebih pagi untuk mulai melatih tubuh saya. Tubuh saya sangat

kuat, sangat berotot kala itu. Lihatlah tubuh saya yang kurus kering

sekarang ini. Sekarang ini saya hanya bisa memamerkan tulang-tulang

rusuk saya. Akan tetapi di kala itu, di mana-mana yang terlihat adalah

jalinan otot. Ya, saya dulu selalu melatih tubuh ini dengan berbagai

macam alat-alat pembangun otot. Salah satu kegemaran saya adalah

berjabat tangan dengan remasan yang kuat, dan melihat roman muka

orang tersebut. Sungguh sombong! Saya meremas tangan orang

tersebut dengan sangat kuat. Tentu saja saya tidak melakukan hal ini

terhadap para gadis! Anda tentu juga tidak ingin menyakiti tangan para

gadis. Saya sangat senang jika berhadapan dengan orang yang

bertubuh tinggi besar, menarik dan meremas tangannya kuat-kuat, dan

menyaksikan roman mukanya. Tentu saja, keangkuhan di dalam diri

orang tersebut tidak akan mengijinkannya menjerit kesakitan, akan

tetapi Anda tetap akan dapat melihat perubahan roman mukanya. Anda

lihat, betapa kuatnya kedagingan menguasai saya dulu. Kesombongan!

Keangkuhan! Oh Yeah!

Juga dalam hal seni bela diri! Saya juga melatih hal ini - setiap hari.

Pelatih saya yang orang Jepang itu, adalah pribadi yang serupa dengan

saya. Pada masa itu, saya berlatih seni bela diri dengan disiplin setiap

pagi dan juga belajar keras, melatih daya pikir - dengan memanfaatkan

Page 58: Bmf 22 cahaya injil

50 | C A H A Y A I N J I L

matematika, pelajaran yang paling saya kuasai. Satu-satunya mata

pelajaran yang bisa saya kuasai dengan baik: Matematika. Saya

menyukai pelajaran ini karena saya memakainya sebagai bahan latihan

disiplin mental. Jadi segenap hidup saya digerakkan oleh ambisi ini.

Saya tidak sekedar bermimpi-mimpi tentang suatu ambisi; saya

memperjuangkannya. Saya memperjuangkannya. Saya adalah orang

yang sangat sistematis, orang yang sangat disiplin. Selama bertahun-

tahun saya hidup di dalam mimpi ini - yaitu ambisi militer saya. Saya

membangun pola pikir saya. Dengan sengaja saya menyingkirkan

segenap rasa takut pada kematian dari dalam benak saya.

Namun ketika saya datang kepada Tuhan, segala ambisi yang egois itu

harus menyingkir. Dan itu adalah suatu pertarungan yang sangat besar

bagi saya! Di zaman sekarang ini, saya masih saja terkagum-kagum

jika melihat ada orang yang bisa datang kepada Tuhan dengan sangat

mudahnya. Saya sangat heran. Bagaimana bisa secepat itu?

Sedangkan saya harus berjuang, bergumul, sampai pada akhirnya

Tuhan yang menang. Begitulah jalan yang saya lalui. Saya tahu bahwa

saya tidak bisa bermain-main dengan dua macam kehidupan. Saya

tahu bahwa saya tidak boleh plin-plan. Saya tahu bahwa saya tidak

akan bisa menjadi seorang Kristen yang sejati jika saya tetap

membawa mentalitas lama saya ke dalam kehidupan Kristen, kecuali -

saya mohon Anda bisa memahami hal ini - kecuali yang lama berlalu.

Apa yang menjadi persoalan Anda sekarang mungkin berbeda dengan

masalah saya dahulu. Anda mungkin tidak terlalu mementingkan

kemegahan duniawi seperti yang saya angankan dahulu. Mungkin

masalah Anda adalah kecintaan terhadap uang. Perlu saya katakan

bahwa cinta akan uang tidak memikat hati saya pada masa itu. Saya

pikir seorang prajurit sejati tidak akan tertarik pada uang. Setidaknya,

dia tidak akan mampu menjadi seorang prajurit sejati jika sampai

terjerat oleh hal ini. Ia pasti berkomitmen pada cita-citanya, yaitu

ambisi kemiliterannya. Uang tidak memikat hatinya. Akan tetapi

banyak sekali orang Kristen yang terjerat oleh uang. Nah, jika

mentalitas semacam ini tidak disingkirkan dari diri Anda, maka Anda

tidak akan pernah menjadi seorang Kristen sejati. Sebagaimana yang

dijelaskan secara tegas oleh Yesus, "Kamu tidak bisa melayani Allah

dan Mamon sekaligus." Ada banyak orang Kristen sekarang ini yang

mencoba melakukan hal ini dan berusaha mencari alasan yang

Page 59: Bmf 22 cahaya injil

51 | C A H A Y A I N J I L

terdengar rohani untuk membela diri. Ini hanya akan membuat Anda

menipu diri sendiri.

Jika Kita Benar-benar Mati, maka Kita akan Mengalami

Kebangkitan ke dalam Hidup

Lantas, mengapa harus menekankan pada kematian? Mengapa

baptisan berarti kematian? Mengapa kematian menjadi penting?

Ingatlah baik-baik, karena jika yang lama itu belum berlalu maka Anda

tidak akan pernah mengalami sepenuhnya seperti apa kebangkitan ke

dalam hidup itu. Itulah akar persoalannya. Di Roma 6:7, dalam pasal

yang sama, Paulus berkata bahwa lewat kematian kita "bebas dari

dosa". Pahamilah hal ini sebaik mungkin. Mungkin bahkan pada saat

baptisan pun Anda masih takut pada kematian. Perlu saya sampaikan

bahwa kematian tidak pernah menjadi hal yang menakutkan bagi saya.

Dulu saya berpandangan bahwa kalau saya harus mati, maka saya

akan mati. Jika hanya itu caranya untuk mematikan cara hidup yang

lama, maka saya akan menjalaninya. Takut mati adalah salah satu

alasan mengapa banyak orang Kristen tidak berserah - berkomitmen -

sepenuhnya, karena mereka sebenarnya masih tidak ingin berpisah

dari cara hidup lamanya. Ini sebabnya mengapa Alkitab berbicara

tentang komitmen total: karena di dalam kematian, Anda membuat

komitmen yang total. Jika kita mengucapkan sumpah prajurit, kita

tidak sekedar menyatakan kesetiaan kepada kaisar, akan tetapi

kesetiaan yang dipertahankan sampai mati - hal yang sangat dipahami

oleh setiap prajurit Roma.

Di China, kebanyakan dari antara kami ketika menjadi orang Kristen

memegang semboyan ini, "Setia sampai mati", "Setia kepada Kristus

sampai mati". Itulah komitmen total. Mati selalu berarti total. Anda

tidak bisa sekedar setengah mati, karena itu berarti bahwa Anda belum

mati. Mungkin sekarang ini banyak orang Kristen yang hanya setengah

mati, dan akibatnya mereka juga hanya setengah hidup.

Saya seringkali menyampaikan kepada orang-orang, sebagaimana

yang sudah saya sampaikan di Camp Magog saat acara baptisan,

bahwa menjalani kehidupan setengah-setengah begitu sangatlah sia-

sia. Apakah Anda menikmati kondisi setengah mati itu? Pernahkah

Anda melihat orang yang setengah mati? Orang itu berputar-putar

tanpa tujuan. Ia juga tidak tahu sedang berada di mana. Setengah

hidup! Setengah mati! Berusaha untuk berdiri, tetapi jatuh lagi.

Page 60: Bmf 22 cahaya injil

52 | C A H A Y A I N J I L

Kehidupan Kristen macam apa ini? Saya katakan kepada Anda bahwa

mereka yang menjalani kehidupan semacam itu berada dalam keadaan

yang paling parah dari semua manusia. Paling parah!

Saya ingin katakan kepada Anda bahwa jika Anda hanya ingin setengah

mati saja, lebih baik Anda sekalian menjadi orang non-Kristen. Lebih

baik menjadi orang non-Kristen dan segera mengejar dunia.

Berkubanglah dalam segala hal yang ditawarkan oleh dunia kepada

Anda. Saya pikir memilih salah satu secara total jauh lebih baik. Tidak

ada gunanya menjadi orang Kristen yang setengah mati. Bodoh sekali!

Ini adalah cara hidup yang paling menyedihkan. Lebih baik Anda

mengejar dunia dan memuaskan hasrat dosa sampai ke puncaknya,

lalu mati di dalam dosa. Selesai! Kemudian terimalah neraka dalam

kekekalan. Dari pada bermain-main dengan keadaan yang setengah-

setengah. Lebih baik jangan menyeret kaki Anda memasuki gereja!

Kami tidak butuh hal seperti itu di gereja, dan Anda tidak

membutuhkannya juga. Berkali-kali saya menyatakan bahwa satu-

satunya cara hidup yang masuk akal adalah dengan tidak menjadi

orang Kristen yang tak tentu pendiriannya - bergumul untuk menjalani

kehidupan Kristen namun jatuh terus, seperti yang pernah dicoba oleh

Mae - dan kemudian tenggelam dalam pertanyaan: Di mana

kemenangannya? Mengapa hidup yang lama ini masih ada di dalam diri

saya? Saya kira saya sudah mendapatkan sedikit kebebasan, namun

apa yang saya dapatkan? Yang saya dapatkan hanya kekalahan terus

menerus. Apa gunanya meneruskan kehidupan Kristen ini? Lebih baik

keluar! Keluarlah dan cari bioskop dan nonton sampai puas. Pergilah ke

lantai dansa dan menarilah sampai puas! Nikmati saja! Jika Anda

senang mabuk, minumlah sampai jatuh pingsan. Setidaknya Anda bisa

menikmati hidup Anda sepuas hati. "...marilah kita makan dan minum,

sebab besok kita mati" (1 Kor 15:32). Pergilah makan dan minum,

karena Anda akan mati besok. Nikmati semua itu!

Seperti kata serdadu Israel, "Bagaimanapun juga aku akan mati esok

hari. Jadi mari kita nikmati saat-saat ini. Perbanyak dosa sesuka hati

kita. Lagi pula, siapa yang peduli? Nikmati saja!" Namun akan menjadi

orang Kristen macam apa Anda nanti? Tidak di sini tetapi juga tidak di

sana. Kehidupan Kristen macam apa ini? Anda sudah melihat ada

orang-orang Kristen dengan wajah cemberut, menyeret dirinya kesana

kemari, dan berkata, "kehidupan Kristen ternyata sangat berat.

Mengapa aku masuk ke dalam hidup semacam ini?" Orang-orang

Page 61: Bmf 22 cahaya injil

53 | C A H A Y A I N J I L

Kristen yang menggerutu! Lebih baik mereka lupakan saja kehidupan

Kristen! Kejar saja dunia ini! Nikmati segalanya, selagi Anda masih

punya waktu untuk menikmati semua itu. Lalu terimalah

konsekuensinya dalam kekekalan.

Pilihan yang lain adalah mati! Mati sekali dan selamanya! Akhiri semua

keduniawian itu, dan nikmati kehidupan Kristen! Ada berapa banyak

orang Kristen yang menikmati kehidupan Kristennya? Saya ingin tahu.

Kadang kala, saya menatap sekeliling dan berkata, "Ada apa dengan

orang-orang Kristen itu? Ah, kehidupan Kristen benar-benar layak

untuk dinikmati!" Memang benar, kehidupan Kristen itu keras - seperti

kehidupan seorang prajurit. Kehidupan seorang prajurit memang berat.

Ia berangkat ke medan perang; mengalami cedera dan lecet-lecet;

akan tetapi ada kemenangan yang menunggu di depan sana. Mengapa

seseorang mendaftar masuk angkatan perang? Mengapa mereka

dengan sukarela masuk ke dalam urusan ini? Untuk menjadi santapan

peluru? Benar, demi bangsa dan Raja yang mereka cintai.

Pernahkah Anda mendengarkan kisah-kisah tentang pasukan Romawi

yang kalah jumlah, terkepung, terluka, berdarah, namun tidak pernah

menyerah? Mereka telah mengikrarkan sumpah. Mereka akan bertahan

sampai prajurit yang terakhir. Tidak ada kata menyerah! Terus berjaya

-bahkan di saat-saat menghadapi ajal! Tetap bersukacita! Sungguh

indah! Dapatkah mereka memahami arti sukacita dalam kehidupan

Kristen? Padahal mereka tidak memiliki Allah. Mereka berjuang demi

satu ideal. Saya pernah melihat dan mendengar tentang pasukan

Komunis yang menerjang ke arah penembak bersenjata mesin.

Senapan mesin itu memuntahkan pelurunya, dan para pasukan

komunis itu menerjang langsung ke arah kubu senapan mesin itu. Anda

mungkin berkata, "Apa-apaan ini? Sakit jiwa? Sudah gilakah?" Mereka

itu, atas kehendak sendiri, menghadap komandannya, dan berkata,

"Izinkanlah saya maju. Berilah saya kehormatan untuk maju!" Anda

mungkin akan berkata, "Apa-apaan ini? Apakah kalian sudah gila?"

Tidak, mereka sudah sampai pada satu keyakinan - melihat suatu visi!

Mereka menjalani hidup demi visi tersebut. Yang kita miliki sebenarnya

jauh melebihi suatu visi. Mereka bersedia mati demi sebuah visi. Dan

saya juga dulu bersedia mati demi sebuah visi; sekarang saya sudah

menyadari kebodohan saya. Sekarang yang saya miliki adalah sebuah

realitas! Saya memiliki Kristus! Saya memiliki realitas kehidupan yang

Page 62: Bmf 22 cahaya injil

54 | C A H A Y A I N J I L

baru untuk dijalani dan, jika Tuhan mengizinkan, untuk mati demi

hidup itu.

Baptisan adalah Komitmen untuk Mati, agar Kita Dapat Hidup!

Lantas, apa arti baptisan itu? Baptisan adalah komitmen untuk mati -

mati bagi hidup lama - supaya kita bisa menikmati hidup yang bebas

dari dosa. Nikmatilah kehidupan Kristen! Jika Anda tidak bisa

menikmati kehidupan Kristen, apa gunanya menjadi orang Kristen? Apa

perlunya? Apa kita senang menyiksa diri sendiri? Ada beberapa orang

yang memang gemar tidur di atas ranjang paku, tetapi saya bukan

jenis yang seperti itu! Saya bukan penggemar ranjang paku. Saya

datang untuk bisa melihat satu hal. Jika ini kenyataan, jika ini

kebenaran, maka saya akan masuk sepenuhnya! Jika ini bukan

kebenaran, lupakan saja! Saya akan memilih lantai dansa. Saya akan

mengalahkan semua orang. Apa salahnya? Saya juga bisa berdansa!

Kita akan memilih dunia ini atau, sekali untuk selamanya, berkata,

"Semua sudah berakhir, yang lama sudah berakhir. Tuhan, biarlah

hidup yang baru itu masuk ke dalam diri saya."

Mari kita rangkum pembahasan ini. Hanya orang yang telah mati

sepenuhnya yang bisa dibangkitkan sepenuhnya. Anda tidak akan bisa

dibangkitkan kalau Anda tidak mati. Anda tidak akan bisa dibangkitkan

kalau Anda masih setengah mati. Hanya jika Anda sudah mati baru

Anda bisa dibangkitkan. Hanya jika Anda telah menanggalkan tubuh

daging ini pada saat dibaptis, seperti yang dikatakan oleh Paulus di Kol

2:11-12, saat cara berpikir kita tidak lagi didominasi oleh daging,

demikianlah maksudnya, melainkan didominasi oleh Allah, hidup

sepenuhnya demi Allah. Hanya jika kita sudah bertekad untuk

menanggalkan tubuh daging baru kita bisa dilahirkan dari Roh. Hanya

jika kita sudah setia sampai mati baru kita bisa memperoleh mahkota

kehidupan, seperti yang kita baca di Wahyu 2:10.

Jadi sekarang kita sampai pada kesimpulannya. Apa itu baptisan?

Baptisan adalah sumpah setia kepada Allah sebagai Raja kita, sebagai

Tuhan kita, yang dibuat dari hati nurani yang baik. Kedua, kita

dijadikan satu dengan Kristus lewat baptisan. Ketiga, kita dimasukkan

ke dalam tubuh Kristus lewat baptisan. Dan keempat, kita masuk ke

dalam hidup baru, ke dalam kebangkitan hidup Kristus lewat baptisan.

Page 63: Bmf 22 cahaya injil

55 | C A H A Y A I N J I L

Karunia Roh Kudus melalui Baptisan

Kisah Para Rasul 2:38 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Mari kita teruskan penyembahan kita dengan mempelajari firman

Tuhan. Hari ini kita perlu mempelajari sesuatu yang sangat penting.

Judul yang akan saya pakai untuk khotbah saya pada hari ini adalah:

Roh Kudus dan Baptisan. Apakah hubungan antara Roh Kudus dengan

baptisan? Saudara kita, Swee Chuan, yang akan dibaptiskan pada hari

ini, suatu hari bertanya kepada saya, "Kapan kita menerima Roh

Kudus? Sebelum, sesudah, ataukah pada waktu baptisan? Saya berpikir

bahwa ini adalah sebuah pertanyaan penting dimana semua orang

patut untuk mengetahuinya." Dan, saya sangat bersyukur Swee Chuan

menanyakan hal ini. Sebenarnya, saya mau memberikan dia penjelasan

lebih dalam namun karena pada hari itu, saya kekurangan waktu untuk

menjelaskan kepadanya secara keseluruhan.

Orang Kristen adalah Seseorang yang Memiliki Roh Kudus.

Pertanyaan ini sangat penting sekali berdasarkan alasan yang

dikemukakan sebagai berikut, "Siapakah seorang Kristen itu? Apakah

artinya menjadi seorang Kristen? Dapatkah seseorang dikatakan

sebagai orang Kristen jika ia percaya akan seluruh doktrin gereja? Dan

karena ia benar-benar mempercayai semua doktrin tersebut, itu

membuatnya menjadi orang Kristen? Siapakah seorang Kristen itu?

Apakah ia seorang yang datang ke gereja setiap minggunya? Itukah

yang menjadikan Anda seorang Kristen? Apakah seorang Kristen itu

seseorang yang memiliki senyuman ala Colgate, Pepsodent, atau apa

saja dan ia selalu tersenyum?" Itukah yang menjadi seseorang itu

Kristen? Apakah yang menjadikan seseorang itu seorang Kristen?

Ataukah itu merupakan kombinasi dari segalanya?

Rasul Paulus menjawabnya di Roma 8:9. Inilah yang menjadikan

seseorang itu Kristen: Dia yang memiliki Roh Kudus yang disebut

sebagai orang Kristen. Itulah sebabnya Paulus berkata di Roma 8:9,

"Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus."

Jika Anda tidak memiliki Roh Kristus, Anda bukan seorang Kristen.

Inilah jawaban Paulus. Kita boleh percaya akan seluruh pengakuan

iman rasuli. Kita boleh menerima Alkitab sebagai Firman Allah, yang

merupakan bagian dari penyataan iman kita, setidak-tidaknya bagian

pernyataan injili. Kita boleh pergi ke gereja secara rutin atau bahkan

Page 64: Bmf 22 cahaya injil

56 | C A H A Y A I N J I L

turut aktif dalam kegiatan gereja. Namun, semuanya itu tidak

menjadikan Anda seorang Kristen. Tiada satu halpun di sini yang dapat

membuat kita menjadi seorang Kristen. Alkitab memberikan

jawabannya untuk hal ini: kita adalah orang Kristen, hanya dan satu-

satunya, jika kita memiliki Roh Kudus di dalam kita. Jika kita telah

menerima Roh Kudus, maka kita adalah orang Kristen yang

sesungguhnya. Tanpa Roh Kudus, sekalipun kita memiliki semua yang

disebut di atas, kita tidak akan diakui oleh Kristus. Kita bukan milik-

Nya. Ini menunjukkan betapa pentingnya pokok pembahasan ini. Lalu

pertanyaannya ialah: kapankah kita menerima Roh Kudus, karena

segala sesuatunya bergantung kepada apakah jika kita telah menjadi

milik Kristus? Apakah kita sungguh adalah seorang Kristen sejati

menurut pengertian Alkitab? Apakah kita telah menerima janji Roh

Kudus itu?

Tanpa Roh, Kita Tidak Memiliki Kekuatan untuk Hidup sebagai

Orang Kristen

Mengapa penting untuk menerima Roh Kudus? Siapapun yang telah

mengenal Alkitab seharusnya mengerti bahwa kita hanya memiliki

hidup apabila kita memiliki Roh karena Roh Kudus adalah Roh

kehidupan. Kita hanya memiliki kekuatan Roh, kekuatan untuk

menjalankan hidup kekristenan kita, pada waktu Roh Kudus diam di

dalam kita. Jika kita gagal dalam hidup kekristenan kita, itu justru

karena kita tidak memiliki kekuatan Roh. Kita tidak dipanggil untuk

hidup di dalam kekristenan yang ideal seperti yang ditulis dalam

Khotbah di atas Bukit dengan kekuatan diri kita sendiri. Tidak

mengherankan bahwa semua sarjana yang menuliskan tentang

Khotbah di Bukit berkata, "Mustahil sekali kita melakukan hal ini. Tidak

mungkin kita menjalankan hidup kekristenan yang seperti ini." Tentu

saja tidak dapat. Itulah sebabnya Tuhan mengutus Roh Kudus - untuk

membuat kita mampu menjalankan panggilan hidup yang mulia ini! Dia

tidak pernah bermaksud menjerat diri kita untuk hidup sebagai seorang

Kristen dengan kekuatan kita sendiri.

Seorang Kristen adalah seorang yang supra-natural. Rasul Paulus

berkata kepada jemaat di Korintus, "Karena perbuatanmu seperti ini,

bukankah kamu manusia natural?" Nah, siapa di antara kita yang tidak

natural? Tentu saja kita tidak natural. Kita adalah manusia supranatural

jika kita adalah orang Kristen menurut pengertian Alkitab. Itulah

sebabnya Paulus menantang jemaat di Korintus dengan berkata,

Page 65: Bmf 22 cahaya injil

57 | C A H A Y A I N J I L

"Bukankah engkau hanya manusia biasa? Bukankah engkau hanya

natural?" Apakah yang ditantang dalam hal ini? Artinya, "Engkau masih

tidak hidup menurut sebagaimana orang Kristen seharusnya hidup -

yaitu di dalam kekuatan Roh Kudus!" Itulah sebabnya surat Korintus

semuanya berkenaan dengan Roh Kudus. Jemaat Korintus sebetulnya

juga menitikberatkan masalah Roh Kudus tetapi mereka lebih gairah

tentang karunia-karunia Roh, daripada kekuatan Roh yang tinggal di

dalam. Mereka menaruh perhatian pada manifestasi eksternal dari Roh

daripada kekuatan batin dari Roh Kudus. Inilah kesalahan lainnya yang

banyak diperbuat oleh orang Kristen. Mereka mencari hal-hal yang

dapat terlihat. Inilah tandanya manusia yang natural. Manusia rohani

tidaklah tertarik akan penampilan luar, atau pertunjukan eksternal.

Berbahasa lidah atau tidak, adalah hal yang eksternal. Apakah Anda

berbuah Roh dan memiliki kekuatan Roh dalam batin, inilah yang

bersifat internal. Hal-hal ini yang lebih berarti!

Pertanyaan Utama: Kapan Anda Menerima Roh Kudus?

Sekarang kita akan membahas suatu pertanyaan penting. Sudahkah

Anda memiliki Roh Kudus? Pertanyaan ini lebih penting daripada

bertanya, "Sudahkah Anda menjadi seorang Kristen?" yang

pengertiannya mengambang karena Anda mungkin tidak mengerti

maksud pertanyaan ini sehingga Anda kembali bertanya, "Apakah

maksudmu saya sudah menjadi seorang Kristen bahwa saya sudah

pergi ke gereja? Apakah saya percaya akan doktrin gereja? Atau,

apakah saya harus berlaku sedemikian rupa sehingga terlihat rohani?

Itukah yang dimaksud?" Sekali lagi, pertanyaannya adalah: "Apakah

engkau memiliki Roh Kudus?" Jika Anda tidak pasti dengan maksud

pertanyaan ini, tentu saja, Anda tidak begitu yakin akan artinya

menjadi seorang Kristen dalam pengertian Alkitab yang sesungguhnya.

Begitu juga Anda tidak mengerti akan arti menjadi seorang murid

Kristus. Tahukah Anda jawaban kepada pertanyaan ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui: Bagaimana

kita menerima Roh Kudus dan pada waktu kapan kita menerima Roh

Kudus tersebut? Di sini jelas kedua pertanyaan ini saling berkaitan.

Jangan memberi jawaban yang mengatakan bahwa Anda telah menjadi

Kristen selama 10 hingga 15 tahun. Hal itu tidak penting karena

persoalannya ialah 10 tahun, 15 tahun dari kapan? Bagaimana Anda

menghitung 10 tahun atau 15 tahun itu? Apakah itu terjadi pada saat

Anda berlutut dan menerima Yesus sebagai Juruselamat? Atau dari saat

Page 66: Bmf 22 cahaya injil

58 | C A H A Y A I N J I L

Anda menerima baptisan? Kapankah saat itu dan bagaimana caranya

kita dapat mengukurnya? Banyak orang dibaptis beberapa tahun

sesudah mereka melakukan semacam pengakuan iman. Dan mereka

seringkali mengambil tolok ukurnya dari waktu mereka melakukan

pengakuan iman. Menurut Anda kapan waktu yang tepat Anda

dikatakan sebagai seorang Kristen? Jawabannya menurut Alkitab

adalah pada saat Anda menerima Roh Kudus. Inilah satu-satunya

pertanyaan yang perlu Anda jawab.

Saya tidak begitu memperdulikan kapan Anda mengangkat tangan

pada waktu kesempatan panggilan dalam sebuah KKR atau pertemuan

ibadah. Mungkin Anda telah mengangkat tangan Anda dengan hati

yang tulus. Tapi apakah itu berarti Anda secara otomatis telah

menerima Roh Kudus? Inilah pertanyaan yang harus kita pelajari

secara mendalam. Apakah itu berarti dengan mengangkat tangan pada

waktu panggilan dalam sebuah ibadah, kita telah menerima Roh

Kudus? Sesuaikah hal ini dengan ajaran Alkitab? Barangkali itulah

anggapan Anda, dan karena itu Anda menghitung pertobatan Anda dari

tanggal Anda mengangkat tangan. Mari kita menyelidiki pertanyaan ini

secara lebih mendalam lagi - bukan untuk mengetahui apa jawaban

saya. Jawaban saya tidak berarti sama sekali. Jawaban Kitab Sucilah

yang penting dan kita akan melihat jawabannya sekarang. Kapan kita

menerima Roh Kudus? Apa jawaban Alkitab?

Menerima Roh Kudus seperti yang Disebut di Kisah Para Rasul

2:38

Kita akan menggunakan ayat ini sebagai pedoman untuk mempelajari

jawaban yang diberikan firman Tuhan. Di Kisah Para Rasul 2:38, Rasul

Petrus sedang berbicara kepada orang banyak di Yerusalem setelah

Roh Kudus turun pada hari Pentakosta. Masih ingatkah pada waktu Roh

Kudus turun, banyak orang menjadi kebingungan. Karena inilah, orang

banyak berkumpul, dan Rasul Petrus berbicara kepada orang banyak

itu. Apa yang dikatakannya? Ayat 37 mengatakan ini: "Ketika mereka

mendengar hal itu (pengajaran Petrus tentang Yesus), hati mereka

sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul

yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Perhatikan bahwa khotbah Petrus dimulai dengan ketuhanan Kristus.

Petrus tidak menyampaikan berita Injil yang kosong belaka. Perhatikan

kata-kata kesimpulannya di ayat ke 34, "Sebab bukan Daud yang naik

ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada

Page 67: Bmf 22 cahaya injil

59 | C A H A Y A I N J I L

Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-

Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu

dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan

itu, menjadi Tuhan dan Kristus" - Kristus adalah kata yang berarti Yang

Diurapi, yaitu Raja Israel yang dijanjikan itu.

Menarik sekali di sini bahwa ia berbicara tentang Yesus sebagai Tuhan.

Tema inilah yang menusuk hati para pendengarnya. Mereka berkata,

"...apakah yang harus kami lakukan?" Betul, apakah yang harus kita

lakukan sekarang? Perhatikan ayat ke 38, Petrus menjawab: "Lalu

Petrus menjawab, "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing

memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk

pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh

Kudus." Ayat 39: Sebab bagi kamulah janji itu - Janji apa? Janji

tentang Roh Kudus! "Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-

anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan

dipanggil oleh Tuhan Allah kita."

Janji ini adalah merupakan janji Tuhan. Janji apakah itu? Seluruh janji

Tuhan semuanya terbungkus dalam bentuk karunia Roh Kudus. Jika

Anda tidak memiliki Roh Kudus, Anda belum mendapatkan janji-janji-

Nya. Janji ini datang kepada kita melalui iman. Karunia Roh diberikan

kepada kita melalui iman. Dengan kata lain, jika Anda memiliki iman,

Tuhan akan memberikan kepadamu Roh Kudus dan seluruh janji-Nya

akan dinyatakan. Tidak ada janji lain diluar dari Roh Kudus itu sendiri.

Tanpa menerima kuasa Roh Kudus tidak mungkin ada janji.

Pertobatan adalah Perubahan Total

Perhatikan di sini apa yang dikatakan oleh Rasul Petrus. Apakah yang

harus kami perbuat? Jawabannya jelas sekali. Bertobat! Bertobat

berarti perubahan yang menyeluruh dalam kehidupan Anda. Ini

menyangkut perubahan pola berpikir yang menyeluruh. Saya telah

menjelaskan hal ini sebelumnya, dalam bahasa Yunaninya adalah

"metanoia" - perubahan berpikir. Seluruh sikap yang mengalami

perubahan. Perubahan ini juga terjadi dalam arah langkah hidup Anda.

Inilah yang disebut pertobatan. Pertobatan bukan hanya berarti, "Baik,

saya menyesali dosa saya dan meminta maaf." Kesal saja disini

belumlah cukup. Pertobatan berarti saya telah berhenti berbuat dosa.

Bukan hanya penyesalan tapi hidup saya yang lama telah berhenti

sampai di sini. Saya begitu menyesal sehingga saya mengakhiri

Page 68: Bmf 22 cahaya injil

60 | C A H A Y A I N J I L

hidupku yang lama. Inilah pertobatan. Pertobatan bukan hanya sekedar

penyesalan, tapi penyesalan yang mendorong saya berbuat sesuatu.

Saya akan mengubah seluruh arah hidup saya. Baik, sekarang Anda

telah bertobat, lalu apakah langkah berikutnya? "Bertobatlah dan

berikan dirimu dibaptis" Petrus tidak mengatakan bahwa pertobatan itu

sendiri cukup. Ia berkata: bertobatlah dan berikan dirimu dibaptis.

Gereja pada masa kini telah memperlakukan baptisan dengan sesuka

hati. Mereka berbuat sesuka hati mereka. Mereka memperlakukan

baptisan sebagaimana mereka memperlakukan segala sesuatu yang

berasal dari Allah, sama seperti cara mereka memperlakukan Yohanes

Pembaptis. Yesus berkata, "Elia sudah datang, tetapi orang tidak

mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka"

(Matius 17:12). Hari ini kita memperlakukan Firman Allah, kita

memperlakukan baptisan, kita memperlakukan segalanya menurut

kehendak kita. Kita berkata, "Oh, baptisan itu tidak terlalu penting. Itu

adalah hal yang eksternal. Maksud saya, dibaptis atau tidak itu tidak

menjadi soal." Siapa yang mengatakan hal itu tidak penting?

"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis." Ini firman Tuhan, bukan

saya. Jika firman Tuhan berkata hal ini tidak penting, maka saya

berhak mengatakan bahwa baptisan itu tidak penting pula. Tapi firman

Tuhan tidak mengatakan itu.

Bertobat, Dibaptis dan Menerima Roh Kudus

Mengapa baptisan itu penting? Mengapa bertobat dan dibaptis

merupakan hal yang penting? "...Dibaptis" itu sendiri tidaklah cukup.

"Bertobat" itu sendiripun tidak juga cukup. Anda perlu, "Bertobat, dan

dibaptis". Anda memerlukan pertobatan internal dan pengakuan

eksternal akan pertobatan tersebut di hadapan umum pada baptisan.

Anda memerlukan apa yang dari dalam untuk dikeluarkan dalam

bentuk ekspresi - mengakui - apa yang ada di dalam hati Anda. Itulah

sebabnya Yesus berkata, "Jika seseorang mengakui Aku di depan

manusia maka Aku akan mengakuinya di depan Bapa-Ku." Ia tidak

hanya berkata, "Cukuplah percaya pada Aku." Ia berkata, "Percaya

pada-Ku dan mengakui Aku di depan manusia. Jika engkau mengakui

Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakui engkau di depan

Bapa-Ku yang di surga." (Mat 10:32). Tetapi gereja berkata,

"Percayalah itu sudah cukup. Pengakuan itu tidak penting." Anda cukup

menjadi seorang pengikut Tuhan secara diam-diam. Tidaklah demikian!

Page 69: Bmf 22 cahaya injil

61 | C A H A Y A I N J I L

Anda mengakui Dia jika Anda ingin diakui di depan Bapa. Inilah yang

penting.

Oleh sebab itu kita perlu bertobat dan dibaptis. Kenapa kedua hal ini

dianggap begitu penting? Apakah karena hal ini merupakan bagaian

dari peraturan gereja? Ataukah karena hal ini merupakan hal yang

dilakukan pada umumnya oleh orang-orang beragama? Sekali-kali

tidak. Perhatikan sekali lagi, Alkitab berkata, "maka engkau akan

memperoleh karunia Roh Kudus." Inilah jawaban sebenarnya tentang

bagaimana menerima karunia Roh Kudus tersebut. Alkitab tidak

memberikan kita jawaban yang kurang jelas yang dapat membuat kita

menjadi kebingungan. Semua jawabannya terpampang jelas. Bertobat,

dibaptis, yaitu dengan mengakui pertobatanmu, maka engkau akan

menerima karunia Roh Kudus. Bertobatlah, biarkan hidupmu diubah

secara menyeluruh. Cuci bersih dosamu melalui baptisan. Anda

berkata, "Wah! Mengapa bunyinya seakan-akan seperti pengakuan

seorang Katolik?" Tentu saja karena Alkitablah yang mengatakan

demikian.

Mari kita kembali ke pertanyaan semula. Kapankah kita menerima

karunia Roh Kudus? Apakah gereja memberitahu Anda bahwa Anda

telah menerima Roh Kudus pada saat Anda mengangkat tanganmu?

Apakah Alkitab berkata demikian? Kapan Anda menerima Roh Kudus?

Pada waktu Anda percaya? Apakah pada waktu Anda berlutut dan

membuat pengakuan? Apakah itu saatnya Anda menerima Roh Kudus?

Jawaban Alkitab begitu sederhana. "Bertobatlah... dan berilah dirimu

dibaptis... maka engkau akan menerima karunia Roh Kudus itu." Lalu

berapa lamakah? Apakah Roh Kudus akan berada di dalammu sesaat

setelah engkau dibaptis? Atau berapa lamakah setelah dibaptis?

Apakah tiga hari sesudah baptisan? Apakah lima hari? Seminggu?

Tidak! Pada baptisanlah Anda menerima Roh Kudus. Ini merupakan hal

yang luarbiasa. Itulah yang dikatakan Firman Allah. Itulah sebabnya

baptisan dianggap begitu penting di Gereja Awal.

Tetapi, apakah yang telah kita lakukan hari ini? Kita memutuskan

bahwa kita lebih tahu daripada Alkitab, dan kita memperlakukan

Alkitab sesuka hati kita. Tidak menjadi persoalan apakah seseorang

telah dibaptis atau tidak. Saya harus berkata bahwa keberanian gereja

selalu mengherankan saya. Keberanian beberapa pendeta dan penginjil

kadang-kadang juga mengherankan saya. Betapa beraninya kita

Page 70: Bmf 22 cahaya injil

62 | C A H A Y A I N J I L

berbicara seperti ini ketika Firman Allah mengatakan yang sebaliknya!

Tentu saja bukan ini saja bukti-bukti yang ada. Kita perlu menelaah

Alkitab secara lebih mendalam lagi.

Roh Kudus sebagai Meterai, Pengurapan dan Janji

Roh Kudus digambarkan sebagai tiga hal, atau dengan tiga cara.

Pertama, Ia diberikan kepada kita sebagai meterai, yaitu meterai Roh

Kudus. Pada waktu kapankah kita menerima meterai tersebut?

Sudahkah kita dimeteraikan oleh Roh Kudus? Karena pengajaran yang

tidak jelas pada masa sekarang ini, banyak orang Kristen tidak tahu

apakah dirinya telah dimeteraikan oleh Roh Kudus atau kapankah

mereka menerima meterai Roh Kudus tersebut. Pada masa kini

terdapat suatu kesamaran atas pertanyaan-pertanyaan seperti ini.

Kapankah kita dimeteraikan jika kita dimeteraikan oleh Roh Kudus?

Hal yang kedua adalah Roh Kudus disebutkan sebagai suatu

pengurapan. Sekarang pertanyaannya adalah: Kapankah kita

menerima pengurapan dari Roh Kudus? Di sini penting sekali buat kita

untuk mempelajari hal ini sebab bila kita tidak mengerti akan hal in

bagaimana mungkin kita bisa mengetahui bahwa kita telah diurapi atau

belum.

Ketiga, Roh Kudus disebutkan sebagai penjamin, sebagai panjar,

sebagai semacam uang muka. Topik ini pernah saya bicarakan

sebelumnya maka saya tidak akan membahasnya secara lebih

mendalam. Kapankah kita menerima jaminan dari Roh Kudus?

Kapankah Roh Kudus diberikan kepada Anda sebagai uang muka? Kita

juga akan menyelidiki apakah yang dimaksud dengan "dimeteraikan"

oleh Roh Kudus. Bukan hanya penting mempelajari kapankah kita

dimeteraikan, tapi arti dari meterai itu sendiri.

Di 2 Korintus 1:21-22 kita baca, "Sebab Dia yang telah meneguhkan

kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang

telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang

memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua

yang telah disediakan untuk kita." Jadi Dia telah meletakkan meterai-

Nya atas kita dan meterai ini adalah Roh Kudus, yang telah diberikan-

Nya kepada kita sebagai "jaminan". Jadi, ketiga kata ini dipakai dalam

dua ayat ini. Kata "mengurapi" dipakai di ayat 21. Di ayat 22, kita lihat

Page 71: Bmf 22 cahaya injil

63 | C A H A Y A I N J I L

kata "meterai" dan kemudiannya kata "jaminan". Ketiga hal inilah yang

dibicarakan sebagai Roh Kudus yang sedang kita bahas ini.

Allah telah melakukan tiga hal kepada kita pada saat Roh Kudus

diberikan kepada kita. Dia memeteraikan kita. Dia mengurapi kita. Dan

Dia memberikan kita 'jaminan', atau lebih baik 'uang muka', atau

'angsuran pertama'. Ibaratnya kita membeli rumah, kita tidak

membayar keseluruhannya terlebih dahulu. Anda memberikan uang

muka. Dalam bahasa Yunani aslinyapun berarti "uang muka". Uang

muka adalah suatu jaminan bahwa engkau akan membayar sisa uang

yang belum dibayar. Jadi uang muka berarti uang jaminan. Ia adalah

suatu jaminan bahwa engkau akan membayar seluruhnya. Inilah

intinya. Roh Kudus diberikan kepada kita sebagai karunia hidup,

sebagai jaminan bahwa Allah akan memberikan kepenuhan akan hidup

yang kekal pada Hari dimana kita akan bertemu dengan-Nya muka

dengan muka. Kita belum memiliki kepenuhan hidup yang kekal, tapi

kita telah memiliki jaminan tersebut. Kita memiliki hidup sekarang,

hidup yang memiliki janji kekekalan yang akan datang. Jika Anda

diberikan sebuah benih, benih itu sendiri merupakan suatu jaminan,

bahwa jika ia dipelihara ia akan bertumbuh dan berkembang sampai

menjadi pohon. Inilah yang disebut sebagai dimeteraikan.

Budak Allah yang Dimeteraikan

Meterai Roh Kudus ini juga disebutkan di Efesus 1:13, 4:30 dan Wahyu

7:3 dimana dituliskan "hamba Allah..." atau, lebih tepatnya, "budak

Allah" (kata 'hamba' dalam bahasa Yunani artinya "budak") - "hamba

Allah dimeterai oleh Allah" Siapakah hamba itu? Seorang hamba adalah

seseorang yang dibeli dengan sebuah harga. Bagaimanakah engkau

dapat memiliki seorang hamba? Anda pergi ke sebuah pasar dan

melihat seorang budak dan Anda membelinya. Orang ini menjadi

hartamu, budakmu, dan milikmu. Pada waktu Anda membeli budak

tersebut, apakah yang engkau harus lakukan? Pada jaman dahulu,

mereka akan menorehkan tanda di badan budak tersebut. Mereka

memberi tanda seperti mereka menorehkan tanda di badan sapi seperti

yang kita lihat pada jaman ini. Meterai artinya Anda telah menjadi milik

Allah. Anda telah dibeli dengan sebuah harga. Anda telah menjadi

milik-Nya. Anda dikenal sebagai bagian dari milik-Nya. Seperti Paulus

berkata kepada jemaat di Korintus, "Sebab kamu telah dibeli dan

harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan

tubuhmu." (1 Kor 6:19-20)

Page 72: Bmf 22 cahaya injil

64 | C A H A Y A I N J I L

Maka ini berarti jika Anda memiliki Roh Kudus, apakah yang akan

terjadi? Ini berarti Anda telah menjadi milik Allah. Anda memiliki tanda

meterai milik-Nya. Terlebih penting lagi, mengapa tanda diberikan pada

seorang hamba? Tanda tersebut bukan saja sekedar sebagai tanda

kepemilikan tapi tanda yang berarti jika seseorang berupaya sesuatu

terhadap budak tersebut berarti orang tersebut juga harus

bertanggungjawab kepada tuan pemilik hamba tersebut. Apa saja yang

Anda lakukan pada budak itu, Anda telah lakukan pada tuanya. Dengan

kata lain, jika Anda menyakiti hamba tersebut, Anda akan bermasalah

bukan dengan budak tersebut namun dengan tuannya. Meterai

sebenarnya di sini menjadi suatu perlindungan. Itulah intinya di Wahyu

7:3. Para hamba Allah memiliki meterai yang melindunginya dari

kekuasaan si jahat. Kita akan membacanya lebih lanjut dalam kitab

Wahyu di mana penghakiman Tuhan tidak akan mempengaruhi mereka

yang telah dimeteraikan. Barangsiapa yang membawa meterai Allah

tidak akan celaka oleh Penghakiman Tuhan. Inilah penting untuk kita

ketahui.

Kesimpulannya, meterai secara sederhana adalah: tanda perlindungan

Allah bagi mereka yang menjadi milik-Nya. Jika engkau tidak memiliki

meterai tersebut berarti engkau belum menjadi milik Kristus. Engkau

akan menjadi korban Penghakiman Allah atau engkau akan di bawah

penguasaan si Musuh. Engkau belum memiliki hubungan dengan

Tuhan. Anda bukan milik-Nya. Jika Iblis hendak menguasai, memiliki,

menjatuhkan engkau dengan cara apapun dia bebas melakukannya.

Dengan kata lain, Iblis sanggup melakukan apa saja yang

dikehendakinya karena engkau belum memiliki perlindungan dari Allah.

Engkau belum menjadi kepunyaan-Nya.

Yesus sendiri juga Dimeteraikan Allah

Sekali kita mengerti akan arti meterai ini, kita akan menyadari betapa

pentingnya untuk mengetahui apakah kita telah dimeteraikan atau

tidak. Hal ini sangat penting sekali karena Yesuspun juga dimeteraikan

oleh Allah. Luar biasa bukan? Anak Allah datang ke dunia ini bukan

hanya sebagai seorang anak; Dia datang untuk menjadi seorang

hamba. Seperti yang dikatakan di surat Filipi pasal 2: "...Kristus Yesus

telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang

hamba, dan menjadi sama dengan manusia." Dan di Yohanes 6:27,

Yesus berkata bahwa diri-Nya telah dimeteraikan oleh Allah. Mari kita

kembali ke pertanyaan: Kapankah kita dimeteraikan? Kita akan kembali

Page 73: Bmf 22 cahaya injil

65 | C A H A Y A I N J I L

bertanya: Kapankah Yesus dimeteraikan? Pada titik apa Ia memperoleh

meterai tersebut? Apakah Yesus telah dimeteraikan pada waktu Ia

dilahirkan? Apakah Ia dimeteraikan pada waktu permulaan pelayanan-

Nya? Kapan Ia dimeteraikan?

Kita dapat menjawab pertanyaan ini dengan beberapa cara. Pertama-

tama, kita melihat bahwa kata "dimeteraikan" selalu berkaitan

langsung dengan "diurapi" dan lalu berkaitan pula dengan "janji".

Sebentar lagi kita akan memperoleh jawabannya dimanakah Ia

memperoleh urapan tersebut. Tetapi jelas sekali kata "meterai" selalu

berkaitan dengan Roh Kudus. Kapankah Yesus menerima Roh Kudus?

Mari kita lihat kembali pada waktu baptisan-Nya. Apakah yang terjadi

pada waktu Ia dibaptis? Roh Kudus turun ke atas tubuh Yesus berupa

seekor merpati. Lalu kita membaca pada pasal berikutnya di mana

dikatakan Yesus dibawa pergi dengan dipenuhi oleh Roh Kudus (Lukas

4:1). Jangan kita bingung dengan hal ini. Kita mungkin berkata, "Tetapi

Yesus adalah Tuhan." Benar, tapi Ia datang bukan sebagai Tuhan.

Ingat akan hal ini! Ia datang sebagai manusia, untuk menjadi

Penyelamat kita. Oleh sebab itu, Ia datang sebagai pelopor, pemimpin

dan sebagai penyempurna iman. Sebagai Tuhan, tentunya, Ia tidak

perlu menerima Roh Kudus. Tapi Ia datang bukan sebagai Tuhan. Jika

Ia adalah Tuhan, maka Ia tidak akan kelaparan di padang gurun ketika

Ia dicobai oleh Iblis. Karena Ia adalah seorang manusia dan bukan

Tuhan, Ia dapat merasakan kelaparan. Dia datang ke dunia sebagai

Anak Manusia untuk menebus manusia. Ini tertulis di Ibrani 5:8 yang

berkata, "Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat

dari apa yang diderita-Nya". Apakah Allah perlu belajar sesuatu? Tidak!

Tetapi Yesus tidak datang sebagai Allah; Ia datang sebagai manusia.

Oleh sebab itu, Ia belajar untuk taat melalui penderitaan-Nya.

Meterai Penyunatan: Hati Kita telah Disunat!

Roh Kudus adalah meterai Roh. Dimanakah kita menerima meterai

tersebut? Mari kita melihat cara lain untuk mengupas hal ini. Di Roma

4:11, kita membaca kata "meterai" dipakai dalam proses penyunatan.

Dengan cara apakah Abraham dimeterai? Dia menerima meterai yang

berbeda. Dia menerima meterai penyunatan. Roma 4:11 berkata, "Dan

tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan

iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat." Jadi, sunat adalah

sebuah meterai.

Page 74: Bmf 22 cahaya injil

66 | C A H A Y A I N J I L

Ini sangat menarik karena kitapun juga telah disunat. Kita juga

memiliki meterai, tapi kita tidak disunat di dalam daging. Kita disunat

di dalam hati kita. Di Kolose 2 ayat yang ke 11 kita diberitahukan

bahwa "Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang

dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus yang terdiri dari

penanggalan akan tubuh yang berdosa." Lalu kita bertanya: Dengan

apakah Yesus disunat? Jawabannya terdapat di ayat ke 12: "karena

dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu

turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah,

yang telah membangkitkan Dia dari orang mati"

Perhatikan bahwa Rasul Paulus menghubungkan penyunatan dengan

pembaptisan. Kita tidak menerima sunat daging seperti Abraham,

tetapi sunat hati. Bagaimanakah bukti sunat hati itu dapat terlihat?

Pada waktu kita menerima baptisan! Bukankah ini hubungan antara

ayat ke 11 dan ke 12? Oleh sebab itu, kapankah kita menerima meterai

lewat penyunatan ini? Paulus mengatakannya di ayat ke 12, yaitu,

melalui baptisan! Lalu apakah artinya sunat dalam hati? Bagaimana

sunat hati itu datang kepada kita? Kita telah mengetahuinya bahwa

meterai itu sendiri adalah Roh Kudus. Jadi kita lihat ada semacam

persamaan: Roh adalah meterai, yang menyunat hati kita melalui

baptisan.

Lalu apakah ini berarti kita diselamatkan oleh baptisan? Sama sekali

tidak! Kita telah melihat bahwa harus ada pertobatan dan baptisan.

Bukan baptisan yang menyelamatkan, tetapi apa yang diungkapkan

oleh baptisan itu, yaitu sunat di dalam hati, yang menyelamatkan. Ini

penting sekali. Hanya mencelupkan diri dalam air itu sendiri tidak akan

menyelamatkan siapapun. Transformasi yang terungkap melalui

baptisanlah yang berarti. Itulah sebabnya setiap orang yang hendak

dibaptis pada hari ini secara berhati-hati diberikan pertanyaan tentang

komitmen mereka terhadap Tuhan, pertobatan, perubahan secara total

dari hidup yang lama ke yang baru. Pertobatan bukan hanya sekedar

penyesalan, tetapi perubahan yang sungguh secara total dari

kehidupan yang lama. Menanggalkan segala hawa nafsu kedagingan,

seperti yang Paulus katakan, agar mereka dapat mengenakan Kristus.

Baptisan dan Kelahiran Kembali dan Pembaruan Roh Kudus

Mari kita sekarang melihat hubungan antara baptisan dengan Roh

Kudus. Di 1 Korintus 6:11 kita membaca sbb: "Tetapi kamu telah

Page 75: Bmf 22 cahaya injil

67 | C A H A Y A I N J I L

memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah

dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan Roh Allah kita." Dan

di Titus 3:5 tertulis, "pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita,

bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena

rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaruan

yang dikerjakan oleh Roh Kudus."

Sekali lagi kita melihat hubungan antara permandian dan kelahiran

kembali, permandian dan Roh Kudus. Baptisan dan Roh selalu dikaitkan

bersama-sama! Permandian ini bukan sembarang permandian. Tetapi

sesungguhnya adalah baptisan yang, sebagaimana kita lihat,

berkenaan dengan penyunatan di dalam hati. Siapapun yang tidak

berubah dalam hatinya, yaitu belum sungguh-sungguh bertobat,

seharusnya tidak boleh menerima baptisan. Tetapi bagi seseorang yang

telah meninggalkan kehidupannya yang lama dan dibaptis, dia akan

menerima penyunatan hati. Ia akan menerima permandian kelahiran

kembali (dalam bahasa Yunani berbentuk deskriptif genetif, yaitu

permandian yang mengakibatkan kelahiran kembali). Ini adalah

permandian yang memberikan hidup baru. Tetapi bagaimana kita

menerima hidup baru itu? Hidup baru ini datang dari Roh

Kudus: pembaruan oleh Roh Kudus.

Itulah sebabnya kita membaca di 1 Petrus 3:21 kata-kata berikut. Saya

memberikan semua referensi ini sekalipun sedikit merepotkan Anda

supaya Anda tahu saya bukan memberitahu Anda apa pandangan saya.

Adalah penting Anda tahu apa yang dikatakan Alkitab. Apa yang saya

katakan tidaklah penting. Mari kita kembali ke 1 Petrus 3:21 yang

tertulis demikian, "Juga kamu sekarang telah diselamatkan oleh

kiasannya, yaitu baptisan - maksudnya bukan untuk membersihkan

kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang

baik kepada Allah - oleh kebangkitan Yesus Kristus." Apakah yang

menyelamatkan kita? Baptisan menyelamatkan kita. "Wah!" Engkau

berkata, "itu pernyataan yang luar biasa. Baptisan menyelamatkan?"

Ya! "...bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani" - bukan dengan

mencelupkan diri ke dalam air untuk membersihkan kotoran dari Anda

-"melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah..."

Bagaimana caranya memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah?

Melalui pertobatan tentunya! Melalui pertobatan yang sungguh-

sungguh di dalam hatimu!

Page 76: Bmf 22 cahaya injil

68 | C A H A Y A I N J I L

Dalam pasal ini kita mengetahui bahwa Petrus berbicara tentang nabi

Nuh dengan kapalnya sebagai kiasan. Bagaimanakah mereka dapat

selamat? Banjir besar yang diakibatkan oleh hujan yang besar selama

empat puluh hari empat puluh malam sehingga air di bumi naik

menutupi segalanya. Inilah gambaran begitu indah untuk menerangkan

mengenai baptisan. Bagaimanakah nabi Nuh beserta dengan ke 8

orang di dalam bahtera dapat diselamatkan? Mereka selamat karena

berada di dalam bahtera pada waktu baptisan air yang luar biasa

banyaknya datang dari atas dan bawah. Mereka diselamatkan melalui

baptisan ini. Dan Petrus berkata bahwa hari ini kita juga diselamatkan

lewat baptisan, bukan karena sekedar tubuh kita dicuci. Nabi Nuh

diselamatkan karena berada di dalam bahtera dan dia telah dibaptis -

mengapa? Karena tidak seperti orang-orang lainnya, Nabi Nuh bertobat

dari dosa-dosanya. Dia telah berpaling dari kehidupan dosa -

perhatikan kata ini - dan mentaati Tuhan! Ini penting sekali. Dia

mentaati Tuhan. Pada waktu Tuhan Allah berkata, "Nuh, buatlah

sebuah bahtera", dia membuatnya. Pada waktu Tuhan berkata, "Nuh,

masuklah ke dalam bahtera", diapun masuk ke dalam bahtera. Nabi

Nuh menyatakan pertobatannya dengan ketaatannya kepada Tuhan.

Dengan cara inilah dia menerima baptisan. Air datang turun. Seluruh

keluarganya selamat dari banjir besar. Dan Petrus berkata di ayat ke

21, "Dengan cara yang sama, kamu telah diselamatkan." Bagaimana?

Melalui pertobatan yang berarti pemutusan dengan hidup yang

berdosa, seperti Nuh memutuskan hubungan dengan dunia dosa. Dia

bertobat. Dia berpaling dari dosa dan mentaati Allah. Dia masuk ke

dalam bahtera. Dengan cara seperti inilah, baptisan akan dapat

memberikan keselamatan.

Baptisan dan Roh Kudus saling berkaitan karena Roh Kudus seringkali

disebutkan sebagai suatu pencurahan, hujan yang membawa berkat,

dan air yang membasahi kita. Menarik sekali di dalam kitab Yoel 2,

yang dikutip pula dalam Kisah Para Rasul 2, Petrus menjelaskan

kepada orang banyak tentang apakah yang telah terjadi kepada

mereka, yaitu tepat seperti yang telah dinubuatkan oleh Yoel: bahwa

Roh Kudus akan dicurahkan atas mereka. Baptisan Roh Kudus! Inilah

yang terjadi. Baptisan dan Roh selalu dikaitkan bersama-sama di dalam

Alkitab. Baik pada saat Yesus dibaptis maupun pada pernyataan umum

seperti 1 Korintus 12:13 dimana Paulus berkata, "Engkau dibaptis

dalam satu Roh ke dalam tubuh Kristus." Kita lihat di sini kata "baptis"

Page 77: Bmf 22 cahaya injil

69 | C A H A Y A I N J I L

dan "Roh" setiap kali muncul bersama-sama di dalam Kitab Suci. Juga

kita melihat Yohanes Pembaptis berkata dengan kata-katanya sendiri,

"Aku membaptis kamu dengan air. Dia akan membaptis kamu dengan

Roh." Sangat menarik! Sekali lagi, baptisan dan Roh - kedua kata ini

dikaitkan bersama. Anda menemukan karakteristik ini di dalam

Perjanjian Baru.

Perbandingan antara Baptisan Yohanes dengan Baptisan Yesus

Mari kita melihat apakah yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis.

Yohanes membandingkan baptisannya dengan baptisan yang akan

dilakukan oleh Yesus. Dia berkata, "Baptisan aku adalah baptisan

pertobatan, suatu baptisan dengan air untuk pertobatan." Dengan kata

lain, apabila engkau bertobat, engkau menunjukkan pertobatanmu di

muka umum melalui baptisan. Tetapi pada waktu Dia datang, Yesus

akan membaptiskanmu dengan Roh Kudus.

Ini tidak berarti baptisan air menjadi tidak penting. Sebaliknya, di

Yohanes 4:1-2 contohnya, kita melihat Yesus dan murid-murid-Nya

membaptiskan lebih banyak orang dari Yohanes Pembaptis. Mereka

menjalankan baptisan dengan air. Tetapi Yohanes Pembaptis berkata,

"Aku membaptis engkau hanya dengan air, yaitu sesuatu yang terlihat.

Aku tidak dapat memberikanmu hidup baru. Hanya Dia dapat memberi

engkau hidup baru. Yang dapat kuberikan hanyalah sebuah upacara

penyucian apabila kamu bertobat. Tetapi pada waktu Yesus datang, Dia

akan memberikanmu pencucian di batin, pencucian kelahiran kembali!"

Hal ini penting untuk diamati.

Kita Diurapi Roh Kudus pada waktu Pembaptisan, Sama Seperti

Tuhan Yesus!

Sekarang kita beralih dengan cepat ke dalam penggunaan kata

"urapan". Banyak di antara kita telah mengetahui bahwa nama

"Kristus" berarti "Yang Diurapi" Dalam bahasa Mandarin dikatakan

(受膏者) shou gao zhe. Nama "Kristus" adalah berasal dari bahasa

Yunani yang sama artinya dengan nama "Messiah" dalam bahasa

Ibrani, yang keduanya berarti "Yang Diurapi". Dalam Perjanjian Baru

sering disebutkan bahwa Dia adalah Yang Diurapi. Yesus diurapi oleh

Roh Kudus. Di Kisah Para Rasul 10:38, kita membaca "Yesus, diurapi

dengan Roh Kudus." Dia juga telah dimeteraikan oleh Allah seperti

yang tertulis di injil Yohanes 6:27. Sekarang pertanyaannya adalah

Page 78: Bmf 22 cahaya injil

70 | C A H A Y A I N J I L

kapankah Yesus diurapi dengan Roh Kudus? Sebelum menjawab

pertanyaan ini, jangan lupa kita pun telah diurapi oleh Roh Kudus

seperti yang kita bahas sebelumnya di 2 Korintus 1:21. Selain itu 1

Yohanes 2:20 juga menyebutkan, "kamu telah beroleh pengurapan dari

Yang Kudus." Rasul Yohanes berkata kepada orang-orang percaya

bahwa mereka telah diurapi. Dan sekali lagi, dia mengulanginya di 1

Yohanes 2:27, dimana kita menemukan bahwa urapan yang kita

peroleh ini adalah Roh Kudus. Kita diurapi dengan Roh Kudus yang

berasal dari Allah. Dan Roh Kudus inilah yang mengajarkan kita, dan

membimbing kita ke semua jalan kebenaran (Yohanes 16:13).

Sekali lagi, kapan kita menerima pengurapan tersebut adalah sebuah

pertanyaan yang penting. Apakah engkau sudah diurapi dengan Roh

Kudus sebelum menerima baptisan? Apakah Anda diurapi Roh Kudus

pada suatu waktu yang tak ditentukan setelah baptisan? Jika demikian

tentu saja Anda tidak tahu kapan Anda diurapi. Ataukah engkau diurapi

pada waktu dibaptis? Sekali lagi, baptisan Yesus menjawab semua

pertanyaan kita. Kapankah Roh Kudus datang ke atas diri Yesus?

Kapan Roh Kudus secara kasat mata terlihat turun ke atas Yesus?

Jawabannya sangat sederhana, yaitu pada saat Ia menerima baptisan.

Pekerjaan Roh Kudus sebelum dan sesudah Baptisan

Jika demikian apakah itu berarti Yesus tidak memiliki Roh Kudus

sebelum Ia dibaptis? Tentu saja tidak. Roh Kudus telah ada di dalam

Yesus sebelum Ia dibaptis. Apakah kita tidak memiliki Roh Kudus dalam

pengertian apapun sebelum dibaptis? Tidak, karena jika kita tidak

memiliki Roh Kudus dalam pengertian tertentu sebelum dibaptis,

bagaimana mungkin kita dapat bertobat? Tentu saja Roh Kudus telah

bekerja di dalam hati dan hidup kita untuk membimbing kita menuju

pertobatan. Kalau begitu, jika benar kita telah memiliki Roh Kudus

sebelum dibaptis, maka apa yang kita bahaskan? Yang kita tekankan di

sini adalah Urapan-Nya, bukan tentang memiliki Roh Kudus dalam

pengertian lain. Kita berbicara tentang Roh Kudus dalam pengertian

yang spesifik. Kita harus membedakannya dengan jelas di sini. Kecuali

Roh Kudus bekerja dalam kehidupan Anda sebelum Anda menjadi

Kristen, bagaimana mungkin Anda dapat menjadi Kristen? Tentu saja

Roh Kudus telah bekerja di dalam hidup Anda, barangkali sejak masa

kanak-kanak Anda. Bahkan Ia telah bekerja pada hari engkau

dilahirkan. Roh Kudus terus menerus bekerja di dalam hidup kita pada

Page 79: Bmf 22 cahaya injil

71 | C A H A Y A I N J I L

waktu kita belum menjadi seorang Kristen, dan masih menjadi musuh

Allah.

Jika saya melihat ke belakang, saya dapat melihat betapa Tuhan telah

bekerja di dalam hidup saya jauh sebelum saya percaya. Pada

kenyataannya jika Tuhan tidak bekerja di dalam hidup kita, tidak

mungkin kita dapat percaya kepada-Nya. Kita bukan berbicara tentang

kehadiran Roh Kudus dalam setiap hidup kita dalam satu cara atau

yang lain. Penekanannya di sini adalah apakah engkau telah menerima

Roh Kudus sebagai karunia, sebagai hak milik, sebagai tanda dan

sebagai meterai, dan bukan arti secara umumnya. Dengan kata lain,

kita dapat berkata bahwa Roh Kudus bekerja di dalam hidup orang-

orang yang tidak percaya. Jika ayah atau ibumu bukanlah seorang

Kristen pada hari ini, doa semacam apakah yang akan engkau

panjatkan? Engkau akan berdoa bahwa semoga Allah, dengan kuasa

Roh Kudus-Nya akan bekerja di dalam hidup mereka. Bukankah itu

yang Anda doakan? Dengan demikian engkau yakin bahwa Roh Kudus

akan hadir di tengah-tengah hidup mereka meskipun mereka belum

menjadi Kristen. Jelaslah sudah apabila engkau mengakui Yesus, Roh

Kuduslah bekerja di dalam hidupmu. Tanpa Roh Kudus, mustahil kita

dapat datang kepada Kristus sama sekali.

Sekarang kita tidak bicara mengenai hal ini, tapi kita bicara mengenai

meterai. Kapankah kita dimeteraikan oleh Roh Kudus? Maksud saya

bukan kapan Roh Kudus menarik Anda? Bukan kapan Roh Kudus

menginsafkan Anda akan dosa? Bukan kapan Roh Kudus bekerja dalam

kehidupan Anda? Tapi kapankah kita menerima Roh Kudus sebagai hak

milik dan karunia dari Allah? Kapankah kita dimeteraikan oleh Roh

Kudus? Menurut Kisah Para Rasul 5:32, bagaimana kita menerima Roh

Kudus? Kepada siapakah Allah memberikan kuasa Roh Kudus-Nya? Di

ayat ini tertulis bahwa Roh Kudus hanya diberikan kepada mereka yang

taat kepada Dia. Lalu Anda akan bertanya, "Jika Roh Kudus diberikan

hanya kepada orang yang taat kepada-Nya, lalu bagaimana mungkin

seseorang dapat menjadi Kristen? Karena mereka yang tidak menaati

Dia tidak memiliki Roh Kudus, mereka tidak dapat berubah kecuali

mereka dapat menyelamatkan diri mereka tanpa kuasa Roh Kudus."

Janganlah kita membingungkan diri kita sendiri. Kita sudah katakan

bahwa Roh Kudus bekerja di dalam diri orang-orang yang tidak percaya

tanpa pengecualian, tetapi Ia tidak diberikan kepada mereka. Roh

Kudus diberikan kepada mereka yang menaati Dia sebagai karunia,

Page 80: Bmf 22 cahaya injil

72 | C A H A Y A I N J I L

sebagai jaminan, sebagai meterai atau sebagai suatu pengurapan

dalam cara yang khusus.

Tidak ada seorangpun di sini yang akan dibaptis pada hari ini kecuali

Roh Kudus bekerja sebelumnya di dalam hidup mereka, bukan? Kecuali

kita ingin mengajarkan doktrin keselamatan berdasarkan perbuatan di

mana mereka yang bekerja keras untuk mencapai posisi ini, dan

sekarang mereka akan menyelamatkan diri mereka sendiri. Dan

sekarang, setelah mereka dibaptis, mereka akan menerima Roh Kudus.

Sebelumnya, semuanya terserah mereka sendiri. Betulkah demikian?

Tentu saja tidak. Sampai saat ini juga, Roh Kudus yang bekerja di

dalam diri mereka. Jadi mereka mengalami Roh Kudus bekerja dalam

kehidupan mereka, benar!Lalu apa gunanya mengatakan bahwa Allah

memberikan Roh Kudus hanya kepada mereka yang taat kepada-Nya,

karena mereka memiliki Roh Kudus bahkan sebelum mereka mentaati

Dia? Saya ulangi kembali pertanyaan ini untuk memperjelas pikiranmu

sehingga engkau dapat mengerti. Ketika dikatakan bahwa, "Roh Kudus,

dikaruniakan kepada semua orang yang mentaati Dia", itu berarti Ia

memberikan Roh itu sebagai suatu karunia, sebagai kegenapan janji-

Nya. Engkau tidak akan menerima janji Allah sampai engkau taat

kepada-Nya. Inilah sesuatu hal yang penting yang perlu kita pahami.

Diurapi Berarti Diberikan Otoritas oleh Allah

Kita akhirnya sampai pada pertanyaan terakhir. Kita tahu apa artinya

meterai itu; yaitu engkau dinyatakan sebagai milik Allah. Kapankah kita

menjadi milik Allah? Pada waktu kita menerima Roh Kudus! Apakah itu

berarti karena Anda telah memiliki Roh Kudus sebelum engkau percaya

engkau telah menjadi bagian dari milik Allah? Tidak! Karena Roh Kudus

hanya bekerja di dalam dirimu, namun engkau belum dimeteraikan

oleh Roh Kudus. Lalu apakah yang dimaksud dengan pengurapan? Apa

artinya pengurapan itu? Nah, ini maknanya: di Israel raja-raja dan para

imam yang diurapi. Mengapa? Apakah itu hanya sekedar upacara

keagamaan saja? Tidak sama sekali. Pengurapan mewakili pemberian

otoritas dari Allah kepada orang-orang tersebut. Seorang Raja tidak

akan memiliki kekuasaan kalau belum diberikan oleh Allah sendiri.

Ingatkah apakah yang pernah disampaikan Yesus kepada Pilatus?

"Engkau tidak akan memiliki kuasa jika tidak datang dari atas." Raja-

raja Israel bukan seperti raja-raja dunia lainnya; mereka adalah wakil

dari Allah di Israel. Itulah sebabnya mereka harus diurapi langsung

oleh Allah, yang berarti diberikan mandat. Mereka tidak berhak

Page 81: Bmf 22 cahaya injil

73 | C A H A Y A I N J I L

mengurapi dirinya sendiri. Melalui pengurapan tersebut mereka

diberitahu bahwa mandat ini diberikan sendiri oleh Tuhan. Sama halnya

dengan para imam, terlebih lagi imam besar. Dia diurapi untuk

menyatakan bahwa dirinya adalah imam besar, bukan karena dia

adalah orang yang hebat, atau memenangkan pilihan suara terbanyak-

barangkali tidak ada yang memilih dia; itu tidak menjadi persoalan. Dia

ditunjuk sebagai imam besar karena Allah telah mengangkat dia.

Pengurapan ini menunjukkan bahwa dia telah menerima panggilan ini,

mandat dari Allah ini. Ingat bahwa panggilan itu juga disebut di Kisah

Para Rasul 2:38.

Para nabi juga menerima Roh Kudus. Mengapa demikian? Karena tanpa

kuasa Roh Kudus mereka tidak akan mempunyai mandat untuk

bernubuat. Engkau tidak dapat bernubuat tanpa Roh Allah. Roh

Allahlah, seperti yang tertulis di dalam Alkitab, yang membuat para

nabi mampu bernubuat, menyatakan kehendak Allah, atau

memberitahukan hal yang akan terjadi, jika Allah mengizinkan mereka

untuk berbicara. Itulah sebabnya di Yesaya 61:1-2, terutama ayat 1,

nabi ini berkata, "Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN

telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan

kabar baik kepada orang-orang sengsara." Lalu apakah pengurapan

itu? Roh Kudus adalah pengurapannya, pengurapan nabi itu, yang

membuat dia dapat menyampaikan Injil tersebut. Yesus mengutip

kata-kata ini di Lukas 4:18 dari Yesaya ini di mana Ia berkata, "Roh

Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk

menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah

mengutus Aku."

Lalu kapankah Yesus mengutip kata-kata ini seperti yang tertulis di injil

Lukas? Pada waktu Ia berada di Bait Allahkah pada waktu berumur 12

tahun? Tidak. Ia mengutip kata-kata tersebut sesaat setelah Ia selesai

dibaptiskan. Kapan Yesus diurapi? Pada baptisan-Nya! Di saat itulah Ia

diurapi - pada waktu Roh Kudus turun ke atas-Nya. Itulah sebabnya

segera sesudah baptisan-Nya, Yesus mengucapkan kata-kata tersebut.

Atau lebih tepat, segera sesudah baptisan dan pencobaan - baptisan

dulu dan kemudian pencobaan. Tetapi hal pertama yang Ia lakukan,

setelah dibaptis dan kembali dari pencobaan adalah mengumumkan

bahwa: "Aku telah diurapi untuk menyampaikan Kabar Baik." Lalu Ia

segera memulai pelayanan-Nya karena Ia telah memperoleh

pengurapan tersebut.

Page 82: Bmf 22 cahaya injil

74 | C A H A Y A I N J I L

Sekarang kita melihat gambaran ini semakin jelas. Kapan kita

menerima urapan Roh Kudus? Pada baptisan - sama seperti Yesus.

Sebelumnya Ia telah memiliki Roh Kudus, namun sekarang Ia telah

diurapi untuk menyampaikan Injil. Dari situlah Ia memulai pelayanan-

Nya. Dia tidak menyampaikan Kabar Baik sebelum diurapi. Dia tidak

menyampaikan Kabar Baik sebelum dibaptis. Tetapi setelah itu dia

diurapi untuk menerima tugas-Nya, disitulah pelayanan-Nya dimulai.

Hal-hal ini amat menakjubkan. Saya harap Anda dapat melihat

hubungan yang terus menerus antara perkataan "baptisan" dan "Roh."

Karena hubungan inilah, kita lalu melihat hubungan antara

pemeteraian, Roh dan baptisan. Demikian pula antara pengurapan

dengan Roh dan baptisan; dan antara jaminan dengan Roh dan

baptisan. Saya harap Anda sudah dapat mengerti betapa pentingnya

baptisan itu. Seperti Rasul Petrus katakan, bukan untuk membersihkan

kenajisan jasmani, tetapi sebagai ungkapan pertobatan dari batin

untuk memohon hati nurani yang bersih di hadapan Allah melalui

kebangkitan Yesus Kristus, yang menjadikan pertobatan berarti. Jika

Yesus tidak pernah bangkit dari kematian-Nya, maka tidak ada

gunanya bertobat. Kita bisa bertobat, tapi dari manakah pengampunan

dosa itu? Dimanakah kita dapat menemukan kekuatan untuk hidup

baru? Melalui kebangkitan-Nya kita diberikan kuasa untuk menjalani

hidup baru itu.

Dua Pengecualian pada Prinsip Umum bahwa Roh Kudus

Diberikan pada Baptisan

Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa Kisah Para Rasul 2:38,

adalah suatu prinsip umum. Perhatikan bahwa ini adalah prinsip umum,

karena Allah dapat memberikan Roh Kudus sebelum baptisan jika Ia

berkehendak, ataupun sebaliknya, Ia dapat memilih untuk memberikan

Roh Kudus setelah baptisan. Namun sebagai suatu peraturan umum,

Dia memberikan Roh Kudus pada waktu baptisan. Saya ingin

menyinggung butir terakhir ini karena ini hal yang penting. Allah

sepenuhnya berdaulat dan bebas. Dia bisa memberikan Roh Kudus

kapan saja. Tetapi sebagai suatu peraturan umum, Ia memberikan Roh

Kudus pada baptisan.

Sebagai contoh, ada satu peristiwa di dalam Kitab Suci, di dalam

keadaan yang sangat khusus, di mana Ia memberikan Roh Kudus

sebelum baptisan di Kisah Para Rasul 10:47. Dan ada satu peristiwa

Page 83: Bmf 22 cahaya injil

75 | C A H A Y A I N J I L

lain di mana Ia memberikan Roh Kudus setelah baptisan di Kisah Para

Rasul 8:12-17. Untuk menyempurnakan pembahasan kita, maka saya

menyinggung dua perikop ini. Dua kejadian ini merupakan dua

peristiwa yang khusus dalam sejarah gereja. Namun jangan

menggunakan dua pengecualian ini untuk menyatakan bahwa

pengecualian tersebut membuktikan bahwa peraturan itu tidak ada.

Sebagaimana kita tahu, kedua pengecualian tersebut, pada

kenyataannya, membuktikan peraturan itu.

Pertama, Roh Kudus diberikan sebelum baptisan. Mengapa? Karena

Kornelius bukan orang Yahudi dan orang-orang Yahudi enggan

menerima orang bukan Yahudi untuk masuk ke dalam gereja. Begitu

beratnya sampai Petrus harus memberikan penjelasan yang panjang

kepada jemaat di Yerusalem mengapa ia membaptiskan orang-orang

tersebut. Dan dia berkata, "Seperti engkau tahu, ketika aku masih

berkhotbah, Allah mencurahkan Roh Kudus kepada mereka. Oleh sebab

itu, aku tidak mempunyai pilihan lain selain dari membaptis mereka."

Seolah-olah dia ingin berkata, "Aku sesungguhnya tidak mau

membaptiskan mereka, sungguh, namun aku tidak mempunyai pilihan

lain." Inilah situasi yang terjadi pada Gereja Awal di mana terdapat

penolakan untuk menerima orang-orang bukan Yahudi untuk masuk ke

dalam gereja.

Dalam kasus yang lain, justru terjadi hal yang sebaliknya. Pada waktu

orang Kristen Samaria dibaptis terlebih dahulu, namun mereka tidak

menerima Roh Kudus. Mengapa demikian? Sekali lagi, hal ini

bersangkutan dengan situasi yang terjadi antara orang Samaria dengan

orang Yahudi. Dan Allah, dalam hal ini, memaksa gereja di Yerusalem

untuk pergi dan menerima kaum Samaria yang mereka benci sekali.

Mereka sendiri menerima orang-orang Samaria tersebut ke dalam

persekutuan. Oleh sebab itu, walaupun mereka telah bertobat dan

dibaptis, gereja di Yerusalem diperintahkan untuk pergi dan

memastikan bahwa mereka menerima kaum Samaria ke dalam

persekutuan melalui karunia Roh.

Jadi kedua pengecualian ini menjelaskan pertama, bahwa Allah

memiliki kebebasan untuk memberikan Roh sebelum atau setelah

baptisan. Dan kedua, untuk menunjukkan bahwa sebagai prinsip dasar,

Roh diberikan pada waktu baptisan seperti yang kita telah lihat dari

ayat-ayat lain. Sekali lagi saya ulangi, bukan karena air atau baptisan

Page 84: Bmf 22 cahaya injil

76 | C A H A Y A I N J I L

itu sendiri yang memiliki kekuatan untuk membersihkan dosa, tetapi

karena ketaatan yang diungkapkan oleh baptisan, baik pertobatan di

dalam maupun ketaatan di luar terhadap perintah Yesus. Dia

memerintahkan kita untuk dibaptis: "Karena itu pergilah, jadikanlah

semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan

Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:19). Yesus memerintahkan baptisan.

Apabila Anda melakukannya, Anda mentaati Dia.

Penyatuan dengan Kristus

I Korintus 6:17 - Renungan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita akan mempelajari bersama-sama sedikit mengenai arti

baptisan karena beberapa orang segera akan dibaptis. Kita memikirkan

perkara ini dan merasa bahwa ada banyak orang Kristen yang sudah

dibaptis tetapi sama sekali tidak mengerti arti baptisan. Selain itu ada

beberapa orang bukan Kristen yang bertanya-tanya apa sesungguhnya

arti baptisan itu. Beberapa dari Anda sudah mengalami pembaptisan

beberapa bulan yang lalu. Saya merasa bahwa kali ini Anda akan dapat

menyegarkan pikiran Anda dan merenungkan kembali-maksud saya

Anda yang sudah dibaptis-apa yang sudah Anda lakukan sehubungan

dengan Tuhan. Setiap orang Kristen harus memikirkan kembali apa

yang terjadi padanya, yaitu apa yang dilakukannya pada hari ia

dibaptis. Dan apa arti baptisan itu bagi kita pada saat ini, yaitu bagi

kita yang sudah dibaptis? Apakah baptisan itu sesuatu yang terjadi di

masa lalu ataukah masih ada artinya bagi kita sekarang?

Berbicara mengenai baptisan, saya akan berusaha menghindari istilah-

istilah yang sulit atau istilah teknis. Jika saya menggunakan istilah-

istilah tersebut, saya akan berusaha untuk menjelaskannya. Saya ingin

membahas hal ini secara sangat sederhana; dengan cara yang bisa

dimengerti dengan mudah oleh setiap orang. Alasan lainnya kita perlu

memikirkan hal ini secara bersama-sama adalah karena banyak orang

Kristen dibaptis tanpa diberi penjelasan apa yang terjadi padanya. Ada

orang-orang yang mencoba membaca buku-buku mengenai baptisan

dan merasa sangat sulit memahaminya sehingga akhirnya mereka

menyerah. Saya teringat ketika saya masih kuliah di Sekolah Tinggi

Page 85: Bmf 22 cahaya injil

77 | C A H A Y A I N J I L

Alkitab, seorang teman kuliah bertanya kepada saya, "Apa arti

baptisan? Saya belum pernah dibaptis, tetapi apa artinya? Mengapa

saya harus dibaptis?" Jadi orang ini telah menyerahkan dirinya pada

pekerjaan Allah tetapi belum mengetahui arti baptisan, dan belum

dibaptiskan. Tetapi setelah kami berdiskusi, ia akhirnya dibaptis,

padahal ia telah menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun. Selain

itu timbul pertanyaan: Jika Anda tidak dibaptis, apakah Anda

sesungguhnya orang Kristen atau bukan? Pertanyaan-pertanyaan

semacam inilah yang akan kita lihat pada saat kita membahas arti

baptisan.

Baptisan Adalah Sakramen Persatuan

Saya akan memberikan definisi ini kepada Anda dalam satu kalimat,

yang kemudian akan saya uraikan secara panjang lebar. Baptisan

adalah sakramen persatuan. Anda berkata, "Tampaknya definisi itu

tidak banyak menolong saya untuk mengerti." Jika demikian

pikirkanlah kata 'persatuan'. Sakramen pada dasarnya adalah ekspresi

lahiriah dari sesuatu yang sudah terjadi di dalam diri Anda. Dengan

cara lain, kita dapat mengatakan bahwa baptisan adalah sebuah janji

untuk bersatu atau mengikatkan diri.

Jadi sekarang kita bertanya lagi: persatuan dengan siapa? Persatuan

dengan Kristus. Bagaimana cara terbaik untuk mencoba memahami hal

ini? Anda yang telah dibaptis pasti ingat bahwa saya menggunakan

contoh pernikahan karena pernikahan juga adalah akad untuk bersatu.

Jadi dalam gereja kita memiliki dua sakramen. Kita memiliki sakramen

persatuan dan sakramen komuni. Jadi kalau begitu yang terjadi pada

Anda dalam baptisan adalah: Ketika Anda dibaptis, Anda masuk dalam

perjanjian persatuan dengan Kristus-seperti ketika dua orang menikah,

mereka masuk dalam ikatan perjanjian satu dengan yang lainnya.

Baptisan dalam Kitab Suci Dibandingkan dengan Pernikahan

Lalu apa landasan Kitab Suci dalam membandingkan antara baptisan

dengan pernikahan? Jika saya memberikan semua bukti-bukti dari

Kitab Suci sekarang, maka kita akan menghabiskan waktu satu jam ke

depan hanya untuk membicarakan bukti-bukti dari Kitab Suci itu.

Karena itu saya akan membatasinya hanya pada satu atau dua pokok.

Di I Korintus 6:17 kita membaca, "Tetapi siapa yang mengikatkan

dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia." "Siapa yang

mengikatkan dirinya pada Tuhan"-renungkanlah kata-kata ini dengan

Page 86: Bmf 22 cahaya injil

78 | C A H A Y A I N J I L

teliti-menjadi satu-"satu roh dengan Dia." Kapankah Anda bersatu

dengan Tuhan jika Anda memang pernah bersatu dengan Tuhan? Anda

bersatu dengan Tuhan dalam baptisan. Kata "mengikatkan diri" yang

digunakan dalam ayat itu sama dengan yang digunakan di Matius 19:5

berdasarkan teks aslinya. Dalam pasal tersebut Anda akan membaca

tentang suami istri yang dipersatukan dalam pernikahan. Kita yang

sama itu digunakan di sini dalam I Korintus pasal 6 untuk

membicarakan tentang persatuan antara murid-murid, yaitu orang

Kristen, dengan Kristus.

Kita dapat melanjutkan dengan banyak bacaan semacam itu. Ada

Efesus pasal 5 dan selanjutnya dan bacaan mengenai pernikahan di

sana. Bacaan ini-yaitu Efesus 5:21 dan selanjutnya-biasanya dibacakan

pada upacara pernikahan seseorang. Sekali lagi di tengah-tengah

bacaan mengenai pernikahan ini kita membaca referensi terhadap

baptisan. Di ayat 26 kita membaca "...untuk menguduskannya,"-yaitu

gereja-"sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air

dan firman." Jadi tepat di tengah-tengah ayat itu, kita membaca

referensi terhadap baptisan. Dan pada ayat 31, kita membaca ayat

yang tepat sama dengan ayat yang terdapat dalam Matius 19:5.

"Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu

dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging." Sekali

lagi di Roma 6:5 kita dikatakan "telah menjadi satu dengan apa yang

sama dengan kematian-Nya". Ada sangat banyak lagi bacaan-bacaan

dalam Alkitab yang menyatakan Yesus sebagai Mempelai gereja. Dalam

kitab II Korintus ada bacaan lainnya (yang tidak perlu kita lihat

sekarang, seperti telah saya katakan ada banyak bacaan mengenai hal

ini) di mana Paulus ketika berbicara dengan jemaat di Korintus

mengatakan, "Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu

laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus."

(II Korintus 11:2). Jadi kita dapat melihat bahwa gambaran mengenai

pernikahan ini, mengenai orang Kristen yang dipersatukan dengan

Kristus, digunakan berulang kali.

Apa Arti Pernikahan?

Lalu apa arti pernikahan? Apakah upacara pernikahan itu sangat

penting? Dapatkah dua orang menjadi suami istri tanpa menikah?

Jawaban yang universal terhadap pertanyaan ini adalah: tidak, Anda

tidak dapat menjadi suami istri tanpa menikah. Baik dalam masyarakat

yang paling primitif maupun di negara-negara yang paling maju,

Page 87: Bmf 22 cahaya injil

79 | C A H A Y A I N J I L

keadaannya selalu sama. Orang harus menikah sebelum mereka

menjadi suami istri. Tidak di manapun di dunia dua orang akan

dianggap sebagai suami istri apabila mereka belum menikah. Tetapi

mengapa tidak? Mengapa kita tidak mengabaikan saja masalah

pernikahan ini? Karena pernikahan bukan hanya sebuah upacara;

pernikahan adalah sebuah perjanjian. Perjanjian itu barangkali dapat

Anda katakan adalah seperti mengadakan persetujuan antara satu

orang dengan orang lain; sebuah komitmen antara satu orang dengan

orang lain. Jika tidak ada perjanjian semacam ini, tidak ada

persetujuan antara kedua orang tersebut, maka cinta mereka belum

konkrit, atau terwujud dalam sebuah transaksi yang jelas antara

mereka. Jadi betapa pun besarnya cinta mereka satu terhadap yang

lain, mereka bukanlah suami istri.

Apabila kita berbicara tentang perjanjian dan persetujuan, yang kita

maksudkan bukanlah dua orang yang terlibat di dalamnya harus pergi

ke gereja. Karena bahkan orang tak percaya tahu bahwa kecuali ia

memiliki kontrak dengan istrinya-sebuah perjanjian-mereka bukanlah

suami dan istri. Jadi sekalipun mereka tidak pergi ke gereja, mereka

pergi ke Kantor Catatan Sipil, atau tempat semacam itu, untuk

menandatangani sebuah sertifikat yang menyatakan "Hari ini kita telah

menjadi suami istri." Dan yang menarik adalah sekalipun Anda pergi ke

Kantor Catatan Sipil, Anda tetap diminta untuk menghadirkan dua atau

tiga orang saksi. Dua atau tiga orang ini juga diminta untuk

menandatangani akte pernikahan. Mengapa harus ada saksi? Karena

mereka itu dimaksudkan untuk menyaksikan bahwa persetujuan

tersebut telah dilakukan di hadapan mereka. Anda lihat bahwa dalam

hubungan antar pribadi, hubungan tersebut belum menjadi konkrit atau

terbentuk secara tetap sebelum ada perjanjian. Jadi seseorang bisa

saja mengatakan bahwa ia percaya kepada Kristus, ia mengasihi Yesus,

ia ingin mengikut Yesus, tetapi selama ia belum memiliki perjanjian

dengan Kristus, ia bukanlah orang Kristen. Hal ini disebabkan dalam

sebuah perjanjian, Anda menyerahkan diri satu kepada yang lain.

Sebelum itu tidak ada komitmen yang nyata. Atau ada komitmen

dalam hati, tetapi komitmen itu tidak dinyatakan di hadapan saksi-

saksi sehingga menjadi konkrit dan nyata.

Jadi sekarang kita lihat bahwa baptisan bukan hanya semacam

upacara, melainkan sebuah perjanjian. Dan kata 'perjanjian' ini

digunakan berulang kali dalam Alkitab. Itulah sebabnya kita memiliki

Page 88: Bmf 22 cahaya injil

80 | C A H A Y A I N J I L

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dan saya akan ulangi sekali lagi

pengertian ini sehingga tidak seorang pun merasa tidak yakin akan hal

ini, apa yang terjadi dalam baptisan? Kita mengalami persatuan

dengan-Nya, tetapi persatuan ini bukan hanya sebuah perasaan,

melainkan sebuah komitmen yang pasti, sebuah persetujuan, sebuah

perjanjian dengan Kristus.

Bagaimana Perbandingan Antara Persatuan dalam Pernikahan

dengan Persatuan dalam Baptisan?

Sekarang mari kita lihat hal ini sedikit lebih mendalam dan

membandingkan persatuan dalam pernikahan dengan persatuan

dengan Kristus dalam baptisan. Pertama, sama seperti dalam

pernikahan, kedua orang tersebut menyerahkan diri satu kepada yang

lain karena kasih mereka satu sama lain. Jadi dalam baptisan kita

menyerahkan diri kita kepada Kristus karena kasih-Nya kepada kita

dan karena kita ingin menyatakan kasih kita kepada-Nya. Kemudian,

sama seperti dalam pernikahan, Anda tidak menikah dengan seseorang

yang Anda secara kebetulan menyukainya. Anda harus benar-benar

mengasihi orang tersebut dan siap untuk menjalani kehidupan Anda

bersama orang itu. Demikian pula sebagai orang Kristen, kita tidak

menikah dengan siapa saja yang secara kebetulan kita sukai. Paling

tidak, pernikahan semacam itu sungguh tidak menguntungkan. Dan

demikian pula orang Kristen, kita tidak begitu saja menyerahkan diri

kepada Yesus karena kita secara kebetulan menyukai-Nya, tetapi

karena kita ingin menyerahkan diri kepada-Nya sepenuhnya tanpa

syarat dan menjalani kehidupan bersama-Nya.

Kedua, seperti pernikahan, baptisan adalah sebuah pernyataan, sebuah

deklarasi. Dengan kata lain, saya menunjukkan kepada setiap orang

melalui tindakan saya bahwa saya mencintai orang ini. Demikian pula

dalam baptisan saya menyatakan hal tersebut di hadapan semua

orang, dan di hadapan langit dan bumi, yang juga merupakan saksi.

Ingat bahwa langit dan bumi bukan semata-mata benda mati, langit

dan bumi memiliki kekuatan spiritual. Di hadapan semua ini, saya

menyatakan hari ini bahwa saya mengasihi Yesus dan sudah

menyerahkan diri saya kepada-Nya.

Tetapi yang ketiga, hal ini juga berarti bahwa karena saya telah

menyatakan komitmen saya kepada-Nya, maka saya siap untuk

mematahkan ikatan cara hidup saya yang lama. Bahkan hal ini juga

Page 89: Bmf 22 cahaya injil

81 | C A H A Y A I N J I L

terjadi dalam pernikahan dengan seseorang. Ketika Anda menikah,

hidup Anda tidak lagi sama seperti dulu. Sekarang Anda memasuki

sebuah kehidupan yang baru, yaitu hidup berpasangan dengan

seseorang lain. Kehidupan Anda bukan lagi kehidupan yang berpusat

pada diri sendiri di mana Anda dapat melakukan apa saja yang Anda

inginkan. Sekarang ada orang lain yang Anda pedulikan. Kehidupan

Anda sekarang juga berubah total karena hal ini. Jadi ketika Anda

dibaptiskan, Anda sebenarnya juga mengatakan, "Cara hidup lama

yang penuh dosa telah saya tinggalkan sepenuhnya. Sekarang saya

memasuki kehidupan baru yang bersatu dengan Kristus."

Dan juga seperti dalam pernikahan, jika ada cinta yang sejati antara

dua orang, maka ketika Anda telah menikah Anda menempatkan

kepentingan pasangan Anda di depan kepentingan Anda sendiri. Anda

akan memikirkan tentang pasangan Anda, bukan diri Anda sendiri, jika

ada cinta sejati. Itulah sebabnya ada istri-istri penuh pengabdian yang

melepaskan karier mereka sendiri, mereka melepaskan kepentingan

mereka sendiri untuk mengikuti tujuan suami mereka, untuk berada di

tempat di mana suami mereka berada. Mereka berkata, demikian pula

kita sebagai orang Kristen berkata ketika dibaptiskan, "Mulai saat ini

kepentingan-Nya-yaitu kepentingan Yesus-lebih utama dari

kepentingan saya, keinginan saya dalam masalah profesional dan

sosial. Dialah yang kepentingan-Nya paling utama dalam diri saya."

Sementara saya mengatakan hal ini, saya berharap orang-orang

Kristen akan menyelidiki hati mereka dan bertanya, "Apakah saya telah

bersikap setia pada komitmen baptisan saya?"

Juga, seperti dalam pernikahan, karena kedua orang itu sekarang telah

bersatu, maka suami tidak pergi ke satu tempat dan istri ke tempat

lain. Tidak! Di mana yang satu berada, di sana juga yang lain berada.

Mereka akan pergi bersama-sama. Di mana pun mereka berada

mereka akan menjalaninya bersama-sama. Demikian pula orang

Kristen yang bersama dengan Yesus. Orang Kristen yang sejati adalah

orang Kristen yang selalu hidup dalam persekutuan dengan Yesus.

Pernikahan macam apa yang terjadi jika sang suami tinggal di satu

tempat dan istrinya di tempat lain? Mereka seharusnya ingin bersama-

sama. Mereka ingin bersekutu satu dengan yang lainnya. Hal ini juga

menunjukkan bahwa orang Kristen yang tidak berdoa, yang tidak

merasa senang bersekutu dengan Yesus, belum mengetahui apa

artinya menjadi orang Kristen. Hal ini berarti bahwa kita juga

Page 90: Bmf 22 cahaya injil

82 | C A H A Y A I N J I L

mengatakan, "Pada saat-saat yang sulit sekalipun, dalam keadaan kaya

atau pun miskin, Tuhan, aku akan bersama-Mu."

Dalam baptisan, ketika kita menerima baptisan dalam hati kita, kita

juga mengatakan melalui tindakan itu bahwa Yesus menjadi Tuhan dari

hidup kita. Sama seperti istri yang setia yang berkata kepada

suaminya, "Saya ingin kau menjadi kepala rumah tangga ini." Dalam

setiap penatalaksanaan harus ada seorang kepala. Keluarga adalah

sebuah kesatuan dan penatalaksanaan yang bersifat sosial, dan harus

ada seseorang yang menjalankan keluarga itu. Harus ada seseorang

yang mengambil tanggung jawab untuk menandatangani pernyataan

dan dokumen. Tentu saja hal ini tidak berarti terjadi

ketidakseimbangan antara suami dan istri; melainkan karena kasih

mereka menghormati satu terhadap yang lain, mereka saling

menghargai dan ingin memberikan tempat yang terhormat kepada

pasangannya. Demikian pula orang Kristen ingin memberi Yesus

tempat yang terhormat dalam hidupnya. Ia ingin memuliakan Yesus. Ia

merasa gembira dan mengatakan, "Ya, Yesus adalah Tuhan dalam

kehidupan saya, dan ini sungguh sebuah sukacita!"

Selanjutnya, dalam sebuah pernikahan ada hadiah pernikahan kepada

pasangan, atau di negara Barat biasanya adalah cincin kawin. Apa arti

hal ini? Ini adalah sebuah janji. Demikian pula Yesus, ketika kita

dibaptiskan Dia memberi kita sebuah hadiah. Dia memberikan Roh

Kudus kepada kita. Roh Kudus adalah janji Tuhan kepada kita. Roh

Kudus yang diberikan Tuhan kepada kita itu pertama-tama dan

terutama berarti, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan

Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Demikian pula

lambang yang berbentuk cincin itu. Lambang itu adalah sebuah janji,

"Aku tidak akan meninggalkanmu. Kamu dapat menunjukkan cincin ini

sebagai buktinya." Kedua, hal ini juga berarti bahwa apa yang telah

kujanjikan kepadamu akan kupenuhi. Jadi apa yang dijanjikan Yesus

kepada kita adalah bahwa Dia akan menggenapi semua yang telah

diberikan-Nya kepada kita. Dia akan memelihara kita. Dia akan

melindungi kita. Dia akan membimbing kita dan Dia telah memberikan

kehidupan kekal kepada kita. Hal inilah juga yang diharapkan seorang

istri dari suaminya, yaitu agar suaminya melindunginya pada saat

bahaya dan pada saat ia membutuhkan. Agar suaminya memenuhi

kebutuhan hidupnya. Agar suaminya mengarahkan dia atau

memberinya nasihat dan hikmat jika diperlukan. Dan semua ini Yesus

Page 91: Bmf 22 cahaya injil

83 | C A H A Y A I N J I L

juga berjanji untuk menggenapinya pada kita. Tentu saja Dia berbuat

jauh lebih banyak dari itu. Dia memberikan kehidupan kekal kepada

kita.

Perbedaan Antara Pernikahan dan Baptisan

Saya telah menggunakan perbandingan-perbandingan di atas dan

menjelaskannya secara sangat singkat karena terbatasnya waktu. Kita

telah membuat perbandingan antara baptisan dengan pernikahan,

tetapi tentu saja kita tidak menyamakan baptisan dengan pernikahan,

karena persamaannya hanya terletak dalam hal berikut: yaitu bahwa

keduanya adalah janji untuk bersatu. Meskipun demikian, ada satu

atau dua perbedaan yang secara singkat akan saya sebutkan.

Ketika Anda menyaksikan suatu baptisan Anda akan perhatikan bahwa

tandanya berbeda. Anda melihat seseorang dicelupkan dalam air dan

kemudian diangkat lagi dari air. Lalu Anda bertanya pada diri Anda

sendiri, "Apa yang terjadi? Apa artinya semua ini?" Anda lihat,

persatuan antara Kristus dengan kita ini-dan inilah bedanya, meskipun

keduanya adalah sakramen persatuan-jauh lebih rumit daripada

persatuan antara dua orang. Hal ini lebih sulit karena adanya dosa.

Dosa itu menjadi penghalang antara Allah dengan kita dan membuat

persatuan ini menjadi sangat sulit. Bukan hanya sulit, melainkan tidak

mungkin. Kesulitan semacam ini tidak ada di antara dua orang. Jika

Anda dan pasangan Anda saling mencintai, kalian menikah. Itu saja.

Yah, barangkali tidak sesederhana kedengarannya.

Gambaran mengenai kesulitan ini dapat dilihat secara lebih jelas

apabila dua orang yang akan menikah berasal dari keluarga yang saling

bermusuhan. Anda dapat melihat masalah yang besar dalam persatuan

ini. Dan dalam hal ini, dosa itu harus disingkirkan lebih dulu.

Penghalang atau kesulitan yang ada di antara mereka harus

disingkirkan lebih dulu. Inilah yang harus dilakukan Yesus di atas kayu

salib. Karena Dia mengasihi kita, maka Dia ingin menyatukan kita

dengan diri-Nya. Untuk dapat melakukan hal ini, Dia harus lebih dulu

menyingkirkan penghalang yang ada. Dan penghalang itu harus

disingkirkan-Nya melalui kematian-Nya.

Dalam Baptisan, Kita Mati terhadap Dosa dan Bangkit Menuju

Kehidupan Baru-Kehidupan Bersama Kristus!

Inti dari baptisan adalah: Ketika Anda dicelupkan ke dalam air,

Page 92: Bmf 22 cahaya injil

84 | C A H A Y A I N J I L

peristiwa itu adalah lambang bahwa Anda sudah siap untuk mati

terhadap dosa, yaitu berpaling dari dosa, dan bahwa seluruh cara hidup

Anda yang lama sudah berakhir; dan sekarang Anda keluar dari dalam

air sebagai simbol dari kehidupan baru yang penuh dengan kebenaran.

Jadi baptisan tidak berarti bahwa sekarang kita telah mengikuti agama

tertentu. Bukan, bukan! Kita tidak mengikuti agama apa pun. Kita

menyatakan bahwa kita telah berpaling dari dosa kepada kebenaran,

dari kegelapan kepada terang.

Jadi sekarang kita telah membicarakan arti baptisan secara sangat

sederhana, tetapi saya harap artinya cukup jelas untuk dimengerti oleh

setiap orang. Karena itu bagi orang-orang yang segera akan menjalani

upacara pembaptisan pikirkanlah dengan teliti apa yang telah kita

bicarakan siang ini. Ini adalah sebuah langkah yang besar, sama

seperti persatuan dalam pernikahan adalah sebuah langkah yang

besar. Tetapi bagi kita yang sekarang telah menjadi milik Kristus, yang

telah dipersatukan dengan-Nya, marilah kita selalu mengingat apa arti

hal ini, apa hak-hak dan tanggung jawab kita. Ketika Anda berada

dalam kesulitan dan masalah, ingatlah selalu hal ini: Yesus mengasihi

Anda dan Anda telah dipersatukan dengan-Nya. Dan Dia akan

memelihara Anda. Anda dapat mempercayai hal ini. Jangan pernah

merasa ragu-ragu akan hal ini. Dia melihat air mata Anda, Dia

mengetahui beban hati Anda, penderitaan Anda, dan Dia sangat

mempedulikan Anda. Karena itu bawalah persoalan Anda kepada-Nya.

Anda akan mengetahui betapa dalam kasih-Nya kepada Anda. Juga,

belajarlah untuk hidup dengan memuliakan Dia, supaya Dia sungguh-

sungguh memiliki sukacita di dalam kita dan kita memiliki sukacita di

dalam Dia.

Pencobaan sesudah Baptisan 1

Lukas 4:1-4 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Minggu yang lalu, kita membahas tentang Roh dan baptisan. Hari ini,

sudah selayaknya, setelah pembaptisan, jika kita membahas tentang

pencobaan, karena sesudah Yesus dibaptis, Ia lalu dicobai. Jadi,

sesudah pembaptisan Yesus, hal apa yang terjadi selanjutnya? Hal

Page 93: Bmf 22 cahaya injil

85 | C A H A Y A I N J I L

berikutnya yang terjadi adalah pencobaan. Dengan demikian, hari ini

saya ingin menguraikan kepada Anda (dan khususnya kepada Anda

yang baru saja dibaptis) bahan dari Lukas pasal 4 dalam keempat

ayatnya yang pertama.

Lukas 4:1-4 berbunyi sebagai berikut, "Yesus, yang penuh dengan Roh

Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke

padang gurun. Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai

Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia

lapar. Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,

suruhlah batu ini menjadi roti." Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis:

Manusia hidup bukan dari roti saja." Ayat 5, "Kemudian ia membawa

Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia

memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia." Kita bisa

menemukan ayat-ayat yang paralel dengan ini di Matius, di mana

kutipan tersebut ditulis lebih lengkap. Di Matius 4:4 kita baca, "Ada

tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman

yang keluar dari mulut Allah".

Pertama-tama, saya ingin menegaskan dari awal bahwa saya tidak

akan membahas tentang Pencobaan Kristus secara Kristologis. Artinya,

saya tidak akan membahasnya dari sudut pandang segi-segi

kepribadian Kristus, baik dari sisi kemanusiaan ataupun keilahian-Nya.

Hal-hal itulah yang tercakup dalam Kristologi - studi tentang pribadi

Kristus. Sebaliknya, saya akan membahas ayat-ayat ini dari sudut

pandang pemahaman tentang penderitaan Yesus sendiri - seperti yang

tertulis di 1 Petrus 2:21 - Kristuspun telah menderita untuk kamu dan

telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

Yaitu, kita ingin melihat hal-hal apa saja yang dapat kita pelajari,

khususnya bagi mereka yang sudah dibaptis, pelajaran rohani apa yang

dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Apa saja yang

dapat kita pelajari? Ada beberapa pelajaran yang sangat penting di sini!

Kita Menerima Roh Kudus saat Dibaptis

Pertama, saya ingin melanjutkan pembahasan tentang hubungan

antara Roh dan baptisan. Baptisan dan Roh Kudus! Minggu yang lalu

kita membahas pertanyaan ini, "Kapan seseorang menjadi Kristen?"

Dari Roma 8:9 kita melihat jawabannya. Anda menjadi seorang Kristen

pada saat Anda menerima Roh Kudus dari Allah. Karena di ayat itu

Paulus berkata bahwa jika Roh Kristus tidak ada di dalam diri Anda,

Page 94: Bmf 22 cahaya injil

86 | C A H A Y A I N J I L

maka Anda bukan milik Kristus: "Orang tidak memiliki Roh Kristus, ia

bukan milik Kristus."Jadi kita dapat melihat dari sini bahwa pilihan

agama tidak membuat seseorang menjadi Kristen. Pergi ke gereja tidak

lantas membuat Anda menjadi seorang Kristen. Melakukan hal-hal

yang lazimnya dilakukan oleh orang-orang Kristen tidak lantas

membuat Anda menjadi seorang Kristen. Giat terlibat dalam

persekutuan doa juga tidak membuat Anda menjadi Kristen. Walaupun

semua hal itu memang baik dan sangat berguna. Bahkan mempercayai

doktrin yang benar juga tidak lantas membuat Anda menjadi seorang

Kristen, walaupun hal itu juga baik. Memiliki Roh Kudus, itulah hal yang

menjadikan Anda seorang Kristen.

Kemudian kita sampai pada pertanyaan ini: Kapan seseorang

menerima Roh Kudus? Apa jawaban yang alkitabiah untuk pertanyaan

ini? Kapankah Anda menerima Roh Kudus? Kita sudah melihat bahwa

kita semua menerima Roh Kudus dalam cara yang khusus. Dan kita

juga sudah melihat bahwa Roh Kudus bekerja di dalam hati setiap

orang, termasuk mereka yang bukan orang Kristen. Dalam pengertian

itu, Roh Kudus hadir di dalam diri setiap orang, bahkan dalam diri

orang non-Kristen. Karena jika Roh Kudus tidak bekerja di dalam hati

orang non-Kristen, bagaimana mungkin orang itu menjadi Kristen?

Bagaimana mungkin orang itu bisa menerima keselamatan? Atau

apakah ia akan menyelamatkan dirinya sendiri? Apakah sesudah ia

menyelamatkan dirinya sendiri, baru dia menerima Roh Kudus? Ini

jelas bukanlah pengajaran yang alkitabiah. Pertanyaan yang tepat

bukanlah, "Kapan Roh Kudus bekerja di dalam hati dan hidup Anda?"

karena jawabannya barangkali ialah, "Sejak Anda dilahirkan!"

Pertanyaan yang kita diajukan adalah, "Kapan Anda menerima Roh

Kudus sebagai jaminan, sebagai meterai dan sebagai pengurapan?"

Kapan Anda menerima Roh Kudus di dalam pengertian yang spesifik

ini?

Kita juga sudah melihat bahwa Yesus telah memiliki Roh Kudus

sebelum Ia dibaptiskan, sebelum Roh Kudus turun ke atas-Nya secara

kasat mata dengan rupa seekor merpati, yang menandakan tanda

pengurapan-Nya, penegasan bagi pengurapan-Nya oleh Roh. Jelas Ia

sudah memiliki Roh Kudus sebelum saat itu. Ini sudah pasti. Akan

tetapi kita juga melihat bahwa, sebelum dibaptis, Ia tidak menerima

pengurapan Roh untuk memberitakan Injil, atau untuk tugas yang

khusus itu. Ia belum diurapi oleh Roh untuk menjadi pembawa Kabar

Page 95: Bmf 22 cahaya injil

87 | C A H A Y A I N J I L

Baik dan menjadi Penyelamat dunia. Jadi, sampai dengan saat dibaptis,

apa yang Ia kerjakan? Ia hidup di kampung-Nya. Bekerja sebagai

seorang tukang kayu, sebuah profesi yang terhormat, dan Ia menjalani

kehidupan pribadi-Nya sehari-hari sampai pada saat Ia diurapi untuk

tugas yang menjadi panggilan-Nya.

"Kapan seseorang menerima Roh Kudus sebagai urapan, sebagai

meterai, sebagai jaminan?" Jawaban alkitabiah untuk pertanyaan ini

cukup mengejutkan, namun memang alkitabiah - yaitu bahwa kita

menerima Roh Kudus pada saat dibaptis, jika baptisan itu dilandasi

oleh iman tentunya. Tidak ada satu hal pun yang berharga tanpa iman.

Baptisan semata-mata sebagai suatu upacara, tidak lebih baik dari

kegiatan mandi! Imanlah yang membuat sesuatu menjadi berbeda. Jika

iman ada maka baptisan itu menjadi bermakna; dan bukan sekedar

bermakna, tetapi sangatlah vital. Namun masih ada beberapa bukti

yang perlu kita amati sebelum kita melanjutkan pembahasan tentang

pencobaan nanti.

Seseorang Harus Dilahirkan dari Air dan Roh

Poin yang pertama. Mari kita lihat, sebagai contoh, di Yoh. 3:5, sebuah

ayat yang cukup terkenal. Apa yang dikatakan Yesus di sini? Yesus

berkata kepada Nikodemus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya

jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke

dalam Kerajaan Allah." "Dilahirkan dari air dan Roh" - perhatikan

pentingnya air di sini. Saya menekankan hal in secara khusus karena

banyak gereja yang menjadikan baptisan sebagai hal yang remeh.

Saya kenal seorang siswa di sekolah Alkitab, Bible Institute di

Skotlandia, yang telah mengorbankan karirnya yang bagus di bidang

perbankan untuk melayani Tuhan. Ia telah menjadi orang Kristen

selama bertahun-tahun, akan tetapi ia belum pernah dibaptis. Pada

suatu hari, saudara ini (seorang Jerman) mendatangi saya dan berkata,

"Tahukah kamu, Eric, sekarang ini saya sedang mempersiapkan diri

untuk melayani Tuhan sepenuh waktu, tetapi saya masih belum

dibaptis." Dan saya berkata, "Mengapa belum?" Jawabnya, "Karena

saya tidak tahu apa gunanya, apa arti penting dari baptisan. Saya pikir

baptisan itu tidak seberapa penting." Anda lihat, seperti inilah keadaan

yang menghinggapi banyak gereja sekarang ini. Ada orang yang

sedang mempersiapkan diri untuk melayani Tuhan tetapi belum

dibaptis, yang secara alkitabiah berarti bahwa orang ini masih belum

Page 96: Bmf 22 cahaya injil

88 | C A H A Y A I N J I L

menerima urapan untuk memberitakan Injil; ia belum dimeteraikan

oleh Roh Allah; dan ia masih belum menerima jaminan dari Roh.

Ia adalah seorang yang sangat baik, sangat mengasihi, dan kami masih

berhubungan dekat sampai sekarang. Sekarang ini, ia menjadi pendeta

di Gereja Pemerintah Jerman, dan ia masih penuh dengan pengabdian

kepada Tuhan, penuh kasih dan sangat murah hati. Akan tetapi,

sampai dengan saat terjadinya perbincangan itu, ia masih belum

dibaptis. Ia sangat akrab dengan saya. Mungkin ia merupakan sahabat

terdekat saya selama di sekolah Alkitab. Dan saya dapat melihat

kurangnya kuasa di dalam kehidupannya. Memang terlihat bahwa

hidupnya kurang memiliki kuasa. Akan tetapi ia selalu berkeras untuk

ikut kemana pun saya pergi. Kemana pun saya memberitakan Injil, ia

selalu ingin ikut, karena ia sendiri kurang mendapat undangan untuk

berkhotbah, tidak jelas karena hal apa. Setiap kali ia berkhotbah, akan

terlihat betapa ia sangat kekurangan kuasa untuk itu. Mengapa?

Kemudian saya mulai menyadari. Ia berkata bahwa ia belum dibaptis!

Saat itu saya sendiri masih kurang mengetahui pengajaran yang

alkitabiah. Saya berkata kepadanya, "Saya tidak tahu bagaimana harus

menjelaskan perkara ini. Akan tetapi yang saya tahu adalah bahwa

Yesus menyuruh kita melakukannya dan itu cukup baik bagi saya. Jika

Ia berkata demikian, maka saya akan mengerjakannya, sekalipun saya

belum memahami dengan jelas." Lalu ia merenungkan perkataan saya

dan berkata, "Oh, yah! Alasan ini kelihatannya cukup baik bagi aku

juga!" Lalu ia dibaptiskan. Namun sejak itu, saya melihat, sejalan

dengan pendalaman saya terhadap Firman Allah, bahwa baptisan

adalah hal yang sangat penting.

"Jika seorang tidak dilahirkan dari air..." - apa yang dikatakan di situ?

- "air dan Roh." Bukan sekedar air! Air saja tidak cukup; peristiwa

baptisan itu sendiri masih tidak cukup; harus air dan Roh. "...ia tidak

dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Itu adalah kata-kata dari

Yesus, bukan dari saya. Anda bisa saja berusaha menghilangkan

makna air itu, dan memang ada banyak cara yang dipakai untuk

menghilangkan makna air itu. Sebagai contoh, air itu diartikan sebagai

Roh Kudus. Jika Anda memahami makna air dalam ayat ini seperti ini,

maka artinya Anda dilahirkan dari Roh Kudus dan Roh Kudus lagi - dua

kali! Jadi mungkin Anda menganggap bahwa dilahirkan dua kali masih

belum cukup; perlu dilahirkan sampai tiga kali - secara rohani! Apa lagi

Page 97: Bmf 22 cahaya injil

89 | C A H A Y A I N J I L

yang diwakili air? Nah, Anda bisa terus memeras akal dan mencari

jalan untuk meniadakan kata 'air'. Akan tetapi buat apa menyibukkan

diri seperti itu? Jawabannya sangatlah sederhana.

Kita telah melihat apa yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis: "Aku

membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan

Roh Kudus" (Mar.1:8). Dan Yesus berkata bahwa Anda membutuhkan

keduanya; Anda harus dibaptis dengan air dan Anda perlu dibaptis oleh

Roh. Tidak perlu menjadi terlalu rumit untuk bisa memahami Firman

Allah. Pada kenyataannya, Yesus sendiri di Kis.1:5 mengungkapkan hal

itu: "Yohanes membaptis dengan air - Anda sudah menjalani baptisan

air bukan? - "Tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh

Kudus." Anda membutuhkan kedua baptisan itu. Kecuali Anda dibaptis

dengan kedua baptisan tersebut, maka Anda tidak akan dapat masuk

ke dalam kerajaan Allah. Sekali lagi, ini adalah poin lain yang dapat

kita lihat dengan sangat jelas di dalam Firman Allah.

Saya juga perlu menyatakan kepada Anda bahwa dari segala yang

sudah saya sampaikan tentang baptisan dan Roh Kudus, tidak ada

satupun hal yang baru. Para cendekiawan Perjanjian Baru mengakui

pentingnya kaitan antara baptisan dan Roh. Dan, cendekiawan

Perjanjian Baru dari generasi masa kini bahkan lebih menyadari lagi

akan hal ini. Umpamanya, The Dictionary of New Testament Theology,

jilid yang terakhir yang baru diterbitkan, Anda hanya perlu lihat di

bawah 'meterai' dan 'pengurapan', Anda akan melihat semuanya di

situ. Setiap cendekiawan Perjanjian Baru sepenuhnya menyadari bahwa

baptisan dan Roh Kudus selalu dikaitkan. Sebenarnya jika Anda tidak

mendengar khotbah saya minggu lalu, Anda mungkin mengalami

kesulitan memahami buku tersebut karena mereka mengasumsikan

hubungan tersebut tanpa menjelaskannya. Sebagai contoh, dalam

artikel tentang "Dimeteraikan oleh Roh", kamus ini hanya berbicara

tentang baptisan, dan Anda mungkin bertanya-tanya di mana letak

hubungan keduanya. Nah, setelah mendengarkan khotbah saya minggu

yang lalu, Anda seharusnya sudah bisa memahami hubungan itu

dengan baik. Ini merupakan petunjuk bahwa para cendekiawan zaman

sekarang telah sangat menyadari akan hubungan tersebut. Meluasnya

pemahaman ini berkaitan dengan buku yang ditulis oleh Profesor

Lampe dari Cambridge beberapa tahun yang lalu, yang berjudul The

Seal of the Spirit (Meterai Roh) yang menguraikan tentang hubungan

antara baptisan dengan Roh. Saya sama sekali tidak mengklaim

Page 98: Bmf 22 cahaya injil

90 | C A H A Y A I N J I L

keaslian. Yang menjadi keinginan saya hanyalah menyampaikan

kepada Anda apa yang dikatakan oleh Firman Allah.

Namun sekarang ini, sayangnya, terlalu banyak pimpinan gereja yang

tidak menyadari perkembangan pengajaran Kitab Suci dan kesarjanaan

Perjanjian Baru. Jadi mereka mengira bahwa saya sedang

menyampaikan hal yang luar biasa. Tidak ada yang luar biasa! Juga

tidak ada satu hal pun yang baru. Jadi, adalah sangat penting untuk

diketahui bahwa jika Anda tidak dilahirkan dari Roh, dan juga dari air,

maka Anda tidak akan masuk ke dalam kerajaan Allah.

Kita Dibersihkan dengan Air Firman di dalam Baptisan

Kita akan melihat contoh lain di Efesus 5:26 di mana baptisan, sekali

lagi, disebutkan secara khusus. Jika pengajaran ini dipahami dengan

baik di dalam gereja, maka saya tidak perlu sampai meluangkan

banyak waktu untuk membahasnya. Akan tetapi hal ini ternyata kurang

dipahami, jadi kita perlu menyediakan waktu untuk membahasnya. Di

Efesus 5:25-26 kita baca, "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana

Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya

baginya," - untuk apa? Mengapa Yesus menyerahkan diri-Nya bagi

jemaat? - "Untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan

memandikannya dengan air dan firman." Apakah Anda memperhatikan

kata 'air' yang disebutkan di sini? "...dengan air dan firman" - dengan

Firman Allah dan iman kepada Firman Allah itu. Sebagaimana yang

sudah saya tekankan kepada Anda, bukan hanya airnya saja yang

penting, akan tetapi air dengan Firman Allah, dan iman kepada Firman

itu. Paulus menjelaskan tentang hal ini dengan baik sekali. Yesus telah

mati dengan tujuan utama untuk menguduskan kita. Bagaimana kita

akan disucikan? Kita disucikan dengan air pertobatan bersama dengan

Firman Allah. Nah, ungkapan ini sudah sangat gamblang, sangat jelas

untuk dipahami.

Selanjutnya, bagaimana cara Ia menyucikan kita dengan air?

Bagaimana air akan menyucikan kita dengan Firman? Tentu saja di

dalam baptisan! Hal ini sudah sangat sering dinyatakan oleh Paulus

sendiri di dalam berbagai kesempatan. Sebagai contoh, di Kis. 22:16.

Di ayat itu, rasul Paulus menjelaskan secara langsung akan hal ini

karena hal ini juga diajarkan kepadanya ketika ia datang kepada Yesus.

Apa yang ia sampaikan? Di dalam pasal ini ia menyampaikan

kesaksiannya. Di dalam kitab Kisah Para Rasul, Paulus menyampaikan

Page 99: Bmf 22 cahaya injil

91 | C A H A Y A I N J I L

kesaksian sebanyak tiga kali. Di dalam pasal 22 ini, Paulus sedang

menyampaikan kesaksiannya dan ia menyampaikan tentang perintah

yang diterimanya ketika pertama kali datang kepada Tuhan. Inilah hal

yang dikatakan oleh Ananias kepadanya di Kis. 22:16, "Dan sekarang,

mengapa engkau masih ragu-ragu? - jangan ditunda! - Bangunlah,

berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru

kepada nama Tuhan!"

Bagaimana Anda disucikan dari dosa-dosa? Dengan dibaptis dan

berseru kepada nama Yesus! Ingatkah Anda pada Efesus 5:26 yang

baru saja kita baca? Yesus telah mati untuk menyucikan kita dengan

air, "disucikan dengan air dan Firman." Air apa? Di sini kita

membacanya. Dengan cara apa kita disucikan? "Bangunlah, berilah

dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada

nama Tuhan!" Di titik itulah iman berperan penting. Saya rasa hal ini

sudah menjadi sangat jelas bagi Anda untuk memahaminya sekarang.

Inilah ajaran yang alkitabiah. Dengan cara itulah kita disucikan. Kita

disucikan dari dosa-dosa kita ketika kita berseru kepada nama Tuhan,

dan pada saat itu jugalah kita menerima Roh Kudus, seperti yang kita

lihat di Kis. 2:38 pada minggu yang lalu.

Paulus sendiri mengalami hal ini di Kis. 9:17-18 ketika ia dibaptis. Apa

yang kita baca di ayat ini? "Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke

rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus,

katanya: "Saulus, saudaraku - saat itu Paulus masih bernama Saulus -

, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang

engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat

melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus." Jadi untuk apa Yesus

mengutus Ananias? Untuk dua tujuan: (1) supaya Paulus dapat melihat

lagi karena ia telah dibutakan dalam peristiwa pertemuannya dengan

Yesus di dalam perjalanan menuju Damsyik, dan (2) supaya ia dipenuhi

oleh Roh Kudus. Nah bagaimana cara Ananias menolong Paulus agar

bisa dipenuhi oleh Roh Kudus? Bagaimana cara ia melakukannya? Baca

saja ayat berikutnya, ay.18, "Dan seketika itu juga seolah-olah selaput

gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu

dibaptis." Itulah cara ia dipenuhi oleh Roh Kudus, ketika Ananias

menumpangkan tangan ke atasnya saat baptisan. Dengan cara itulah

semuanya dijalankan.

Page 100: Bmf 22 cahaya injil

92 | C A H A Y A I N J I L

Jadi, segalanya sudah menjadi jelas sejalan dengan pembahasan kita

akan isi Alkitab - yaitu pentingnya hubungan antara baptisan dan Roh

Kudus. Demikian pula halnya dengan Yesus sendiri, kapan Ia menerima

urapan itu? Ingatlah kembali, Ia menerima urapan itu di sungai Yordan

ketika dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Dan Roh Kudus turun secara

kasat mata ke atas-Nya. Kemudian apa yang terjadi? Yesus kemudian

mulai memberitakan Injil. Di beberapa ayat berikutnya, di Lukas 4:18

yang merupakan kutipan dari Yes. 61:1-2, Ia berkata, "Roh Tuhan ada

pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan

kabar baik..." Sekarang Ia memberitakan Injil. Mengapa? Karena

sekarang Ia sudah mendapat pengurapan untuk memberitakan Injil.

Sebelum itu, Ia tidak memberitakan Injil. Mengapa? Karena Ia belum

menerima pengurapan untuk itu. Sesudah Ia mendapat pengurapan

itu, Ia segera memberitakan Injil (Luk.4:18). Saya percaya bahwa poin

ini sekarang dapat Anda pahami dengan jelas. Dengan demikian, kita

bisa segera masuk ke poin berikutnya yang akan kita pelajari dari

Lukas pasal 4.

Pencobaan akan datang sesudah Baptisan

Sekarang Anda sudah dibaptiskan, sekarang dosa-dosa Anda sudah

dihapuskan, seperti kata Paulus di Kisah 22:16, ketika Anda berseru

kepada nama Tuhan, ketika Anda secara total berkomitmen untuk

menerima-Nya sebagai Tuhan dan Penguasa atas hidup Anda.

Selanjutnya apa? Apa yang akan terjadi? Sesudah baptisan, datanglah

pencobaan. Perhatikan hal itu baik-baik. Pencobaan tidak datang

sebelum baptisan, bukankah begitu? Pencobaan datang sesudah

baptisan.

Tidak adil bagi Anda jika saya tidak memperingatkan Anda akan

persoalan-persoalan yang akan timbul sesudah baptisan. Kebanyakan

dari Anda, dari pengalaman saya berdoa bersama dan berbincang-

bincang dengan Anda menjelang saat baptisan Anda, sangat menyadari

bahwa kehidupan Kristen itu bukanlah hal yang mudah. Anda akan

mendapati (dan saya harus mengingatkan Anda akan hal ini) bahwa

segera sesudah Anda dibaptis, musuh akan segera mengarahkan

tekanannya kepada Anda. Inilah alasan mengapa banyak orang Kristen

yang sudah dibaptis tetapi tidak mendapat pengajaran yang baik

seringkali segera murtad dalam waktu singkat. Ini adalah hal yang

sangat memprihatinkan, bagi saya dan banyak pendeta, dan mungkin

ini satu alasan mengapa banyak pendeta yang meremehkan

Page 101: Bmf 22 cahaya injil

93 | C A H A Y A I N J I L

kepentingan baptisan. Akan tetapi Anda tidak boleh bermain-main

dengan Firman Allah seperti ini. Yang terjadi setelah baptisan adalah

bahwa Roh 'membawa' Yesus ke padang gurun untuk dicobai oleh

Satan. Tuhan tidak melindungi Anda dengan cara menyingkirkan

masalah dari Anda.

Allah Mengijinkan Kita Dicobai supaya Kita Belajar Menjadi Taat

lewat Penderitaan

Mengapa Allah membiarkan semua itu terjadi? Mengapa Allah

membiarkan Anda dicobai sesudah dibaptis? Ada cukup banyak

jawaban untuk pertanyaan ini. Akan tetapi, di atas semua itu, supaya

Anda bisa bertumbuh semakin kuat, supaya Anda bisa belajar tentang

ketaatan melalui penderitaan. Anda harus belajar melalui penderitaan.

Pengakuan Anda tentang komitmen Anda akan diuji. Seperti yang

sudah saya sampaikan sebelum Anda dibaptis, jika Anda tidak

berkeinginan untuk berkomitmen total, jika Anda tidak ingin bergabung

dalam peperangan rohani, jika Anda tidak memiliki keberanian iman,

maka jangan minta dibaptis karena baptisan bukan untuk para

pengecut. Ingatkah Anda akan kata-kata saya itu? Sekarang Anda

sudah dibaptiskan, dan sudah masuk dalam peperangan rohani; arena

ini bukanlah tempat untuk para pengecut. Tetapi Anda juga tidak perlu

sampai ketakutan. Saya mengatakan hal ini bukan untuk menakuti

Anda. Bukan sama sekali. Di dalam pertempuran itulah Anda akan

mengetahui seberapa kuat Anda di dalam Kristus. Hanya jika kekuatan

Anda diuji baru Anda bisa mengetahui seberapa besar kekuatan yang

ada pada diri Anda. Melalui kemenangan-kemenangan dalam

peperangan rohanilah Anda akan mengalami pertumbuhan rohani.

Yesus tidak menghendaki gereja yang dipenuhi oleh para bayi, yaitu

bayi-bayi rohani. Dengan cara apa Anda akan bertumbuh dalam

kehidupan rohani? Lewat peperangan rohani! Dengan cara itulah Anda

bertumbuh. Yesus segera dibawa ke padang gurun untuk menghadapi

pencobaan. Jadi, itulah saatnya untuk menghadapi kenyataan rohani -

kenyataan dari peperangan rohani. Jangan takut! Jangan gemetar,

karena Anda akan menemukan - dan inilah sukacita dari pengenalan

akan Allah - Anda akan menemukan bahwa bala tentara yang

berperang di pihak Anda jauh lebih kuat dari pada bala tentara musuh.

Saya selalu membahas tentang Elisa kepada mereka yang mengikuti

program pelatihan. Tentang Elisa yang sedang menghadapi kepungan

bala tentara Asyur. Ingatkah Anda akan muridnya, yaitu bujangnya?

Page 102: Bmf 22 cahaya injil

94 | C A H A Y A I N J I L

Sebenarnya si bujang itu adalah muridnya. Murid kala itu berperan

ganda sebagai hamba juga. Murid Elisa menatap ke arah pasukan

Asyur, dengan segala panji-panji mereka yang mengelilingi seluruh

tempat, dan berkata, "Tuanku, tamat sudah riwayat kita. Pasukan

Asyur sudah mengepung kita!" Ia tidak dapat memahami mengapa

Elisa bisa terlihat begitu tenang. Elisa bersikap seolah-olah tidak ada

masalah apa-apa, sementara muridnya sudah mulai menggerutu,

ketakutan dan mungkin banjir oleh keringat, menyeka dahinya dengan

sapu tangan dan berpikir, "Mungkin sekarang saatnya untuk berlutut

dan mengucapkan doa yang terakhir karena pasukan Asyur sudah

mengepung rapat desa ini." Akhirnya, Elisa berkata, "Ya Tuhan,

bukalah matanya sehingga ia bisa melihat bahwa bala tentara yang ada

di pihak kami lebih banyak daripada yang ada pada musuh." Murid

yang malang. Lebih banyak? Tidak ada satu pun tentara Israel yang

ada di desa itu. Jika ada dua atau tiga orang prajurit Israel, di sana

kala itu, mungkin hamba ini dapat merasa lebih tenteram. Akan tetapi

tidak ada satu pun tentara Israel di sana - apanya yang lebih banyak?

Kemudian Tuhan membuka mata orang ini, dan apa yang ia lihat? Ia

melihat satu pasukan surgawi yang jumlahnya jauh lebih banyak

ketimbang pasukan Asyur yang sedang mengepung mereka. Elisa

berkata kepadanya, "Sekarang kamu mengerti apa maksudku?"

Bagaimana Elisa bisa tahu semua itu? Apakah karena ia mempelajari

Alkitab lebih lama dibandingkan muridnya? Atau apakah karena ia

memiliki kacamata khusus untuk melihat hal-hal rohani? Tidak. Elisa

adalah seorang manusia Allah. Ia telah melewati banyak pertempuran

rohani. Ia sudah melalui berbagai macam pencobaan. Ia sudah melalui

padang gurun. Berdasarkan pengalaman kerohaniannya, ia sadar

bahwa Allah tidak pernah mengecewakan umat-Nya. Bergantunglah

kepada-Nya dan Anda akan memenangkan semua pertempuran. Ini

tidak berarti bahwa Anda tidak akan terluka sedikitpun, melainkan

bahwa akan tetap menang - dengan atau pun tanpa luka.

Seperti Pencobaan sesudah Baptisan, Sebuah Serangan akan

datang setelah Datangnya Berkat

Inilah poin kedua yang ingin saya sampaikan agar Anda camkan.

Sesudah baptisan datanglah pencobaan. Bersiaplah secara mental dan

rohani ketika pencobaan itu datang. Sesudah datangnya berkat rohani,

maka pihak musuh akan melancarkan serangan. Setiap orang yang

terlibat dalam peperangan rohani sangat menyadari akan hal ini. Bagi

Page 103: Bmf 22 cahaya injil

95 | C A H A Y A I N J I L

saya, hal ini sudah mendarah daging. Setiap kali datang berkat rohani,

saya akan berkata, "Selanjutnya pasti akan datang serangan. Mari

bersiap-siap menghadapinya."

Saya pernah memberi kesaksian ini kepada beberapa dari antara Anda

tentang peristiwa yang berlangsung di Chislehurst, Kent - Inggris,

sekitar tahun 1960, ketika kami sedang mengadakan perkemahan

menjelang Paskah. Di dalam perkemahan menjelang Paskah itu, Roh

Allah turun menaungi kami semua dengan kuasa yang begitu luar

biasa, kuasa yang mengubah hidup kami semua. Kami mengalami

'Pentakosta'! Ada sekitar 50 orang yang hadir di sana pada saat itu;

kami sedang berkumpul di sebuah ruangan. Pada saat kami sedang

berkumpul di ruangan itu, di hari terakhir perkemahan kami, Roh Allah

turun ke atas kami dan kami semua dikuasai dan dipenuhi oleh Roh

Allah. Suatu kebangkitan rohani! Seketika jemaat kami mengalami

kebangkitan rohani; dan gereja kecil kami di London segera meledak

dalam suasana kebangkitan itu. Dalam waktu beberapa minggu saja,

ruangan ibadah di gereja segera penuh sesak, tidak ada lagi tempat

untuk menampung jemaat yang datang. Tiba-tiba saja semua orang

mendengar bahwa telah terjadi sesuatu di gereja kami: Roh Allah

turun!

Segera sesudah pengalaman yang luar biasa itu (dari pengalaman itu

saya tahu persis apa yang dicari kaum Pentakosta, walaupun banyak

dari mereka belum mengalami apa yang kami alami di Chislehurst,

suatu pengalaman yang tak terlupakan), saya segera berkata kepada

saudara-saudara di gereja saat itu, "Kita sudah menerima berkat

rohani, dan sekarang Satan akan segera melancarkan serangannya.

Waspadalah!" Kami tidak perlu menunggu lama. Dalam waktu sekitar

dua minggu, serangan itu segera muncul. Saya tidak akan

menguraikan bagaimana bentuk serangan itu dalam kesempatan ini.

Setiap orang yang melayani Tuhan, seperti Elisa, memahami dengan

baik seluk beluk peperangan rohani.

Saya teringat pada waktu saya masih di sekolah Alkitab dulu, di hari

doa, saya mendapat pengalaman yang luar biasa. Hari doa berarti kami

semua mengkhususkan acara hari itu untuk berdoa saja. Dan di hari

doa itu, kehadiran pihak musuh sangat terasa sehingga mereka yang

sedang berdoa di gedung itu merasa pernafasannya seperti terhambat.

Itu adalah suatu pengalaman yang sangat luar biasa. Saya sudah

Page 104: Bmf 22 cahaya injil

96 | C A H A Y A I N J I L

mengalami pengalaman pencurahan Roh; dan saya juga sudah pernah

mengalami kehadiran pihak musuh, yang mampu menekan bahkan

secara jasmani. Dan saya juga pernah mengenal orang-orang yang

pernah mengalami serangan fisik dari Si Jahat.

Akan tetapi ingatlah hal ini, kata-kata yang disampaikan oleh rasul

Yakobus: "Lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yak.4:7).

Jangan beri dia tempat berpijak satu milimeter pun. Anda adalah

seorang anak Allah. Jika Anda berdiri teguh maka tidak ada satu pun

hal yang dapat ia lakukan terhadap Anda. Ia akan mencoba untuk

menakuti Anda. Mencoba mengintimidasi Anda. Akan tetapi tidak ada

satu pun hal yang dapat ia lakukan untuk menjatuhkan Anda, atau

mengalahkan Anda. Mungkin dalam beberapa kesempatan ia bisa

menjatuhkan Anda, akan tetapi ia tidak akan bisa mengalahkan Anda.

Ia tidak memiliki kuasa untuk melakukan itu karena Allah tidak akan

membiarkannya untuk melakukan hal itu. Seperti yang dikatakan oleh

Paulus di 1 Korintus, "Allah setia dan karena itu Ia tidak akan

membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu" (1 Korintus 10:13).

Ia sangat menyayangi Anda. Ia akan membawa Anda berlatih, mungkin

leher Anda akan sedikit terkilir, jika hal itu memang dibutuhkan, dalam

rangka mempelajari medan perang. Akan tetapi Ia tidak akan

membiarkan Anda dibinasakan. Tidak. Ia tidak menyerahkan nyawa-

Nya untuk melihat kebinasaan Anda. Ia akan mengawasi Anda seperti

biji mata-Nya. Pahamilah hal ini dengan baik - kita berada dalam

peperangan rohani yang nyata. Hal ini membawa kita kepada poin

berikut yang ingin saya bagikan kepada Anda.

Pahamilah Hakekat Serangan Iblis supaya Kita dapat

Mengantisipasinya

Mari kita perhatikan hakekat dari serangan setan. Bagaimana cara

setan menyerang kita? Maksud saya, kita bisa saja berbicara tentang

pencobaan, akan tetapi tetap saja kita tidak tahu apa arti dari

pencobaan itu. Kita bisa saja berbicara tentang serangan Iblis, akan

tetapi bagaimana persisnya? Jadi sangat penting bagi kita untuk

mengetahui bagaimana cara dia menyerang, supaya Anda bisa tahu

bagaimana menangkal serangannya.

Mengapa orang berlatih bertinju? Apa beda antara orang berlatih tinju

dengan yang tidak? Anda belajar bagaimana menggerakkan tangan

Anda menghadapi serangan lawan. Anda belajar cara untuk menyerang

Page 105: Bmf 22 cahaya injil

97 | C A H A Y A I N J I L

balik. Tentunya Anda tidak perlu masuk ke sasana tinju jika Anda

hanya ingin memukul seseorang. Jadi apa yang Anda pelajari di sasana

tinju? Atau mungkin di perguruan karate? Atau pun di perguruan judo?

Semua orang tahu bagaimana cara mencengkeram orang lain. Anda

tidak usah belajar judo jika hanya ingin mencengkeram orang lain.

Sebenarnya, hal yang Anda pelajari adalah bagaimana mengantisipasi

hal-hal yang akan dilakukan oleh pihak lawan. Itulah tujuan dari

pelajaran bela diri. Latihan untuk mengantisipasi lawan. Jika Anda tahu

apa yang akan dilakukan oleh lawan saat ia mengambil posisi tubuh

tertentu, maka Anda akan tahu bahwa gerakan selanjutnya pasti begini

atau begitu, dan Anda sudah siap untuk menghadapinya. Tetapi jika

Anda belum terlatih, maka Anda tidak akan tahu gerakan macam apa

yang akan dilakukan lawan. Dengan demikian lawan Anda akan

mendapat keuntungan; apalagi jika ia cukup terampil. Ia tahu apa yang

akan ia lakukan, sementara Anda tidak tahu apa-apa. Ia akan

menjatuhkan Anda.

Jadi sangatlah penting untuk mengetahui bukan saja fakta bahwa Anda

akan dicobai. Tidak ada gunanya sekedar berkata, "Kita akan

diserang". Apa gunanya sekedar mengetahui bahwa serangan akan

datang? Akan tetapi jika saya tahu dengan cara apa serangan itu akan

datang, maka saya akan tahu bagaimana cara menghadapinya. Mari

kita pelajari prinsip-prinsip serangan Iblis.

Iblis Ingin Anda Menyalahgunakan Hak Anda sebagai anak Allah

Pertama-tama, apa yang dikatakan oleh Iblis di Lukas pasal 4? Ia

mengatakan hal ini, "Jika Engkau Anak Allah..." Nah, kalimat pembuka

ini tidak disampaikan dengan maksud meragukan Yesus sebagai Anak

Allah. Maksud saya, Iblis bukan pribadi yang bodoh. Ia tahu persis

bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kalimat itu dapat lebih baik

diterjemahkan seperti ini, "Karena Engkau adalah Anak Allah..." sebab

ia ingin menarik sebuah kesimpulan dari situ. Jika ia tidak yakin apakah

Yesus memang Anak Allah, maka ia tidak akan mencoba menarik

kesimpulan dari situ. Anda bisa saja menutup perkara dengan

meletakkan tanda tanya di situ. Jika Engkau adalah Anak Allah, maka

saya dapat mengharapkan bahwa Engkau pasti bisa melakukan

beberapa hal yang khusus. Atau, lebih tepatnya, karena Engkau adalah

Anak Allah, maka Engkau pasti bisa melakukan hal-hal tertentu. Lalu

bagaimana penerapannya bagi kita? Kita juga adalah anak-anak Allah.

Anda lihat, Yesus tidak menjalani semua pencobaan ini untuk

Page 106: Bmf 22 cahaya injil

98 | C A H A Y A I N J I L

kepentingan diri-Nya sendiri. Ia menjalani semua ini, sebagaimana

yang telah kita lihat, untuk memberi kita contoh supaya kita bisa

mengikuti jejak-Nya. Contoh-contoh ini berlaku bagi kita karena kita

juga adalah anak-anak Allah.

Ingat apa yang kita bicarakan tentang pengurapan minggu lalu? Salah

satu dari makna pengurapan adalah bahwa Allah memberi kita otoritas

tertentu. Seorang raja diurapi dan dengan demikian ia telah menerima

mandat dari Allah untuk menjadi raja. Seorang imam diurapi dan

dengan demikian ia telah menerima kuasa untuk melayani di bait Allah

dan di mezbah persembahan. Seorang nabi diurapi dan demikian ia

menerima pengurapan untuk memberitakan Firman Allah dengan kuasa

yang berasal dari Allah. Jadi ketika Anda diurapi, apa yang Anda

terima? Di antara semua hal yang Anda terima itu, Anda menerima hak

untuk menjadi anak Allah, kuasa untuk menjadi anak Allah. Itulah yang

dikatakan Yohanes di Yoh. 1:12, "Semua orang yang menerima-Nya

diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah." Anda menerima

kuasa. Anda diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah. Dan Anda boleh

memakai hak itu. Dan justru Iblis ingin Anda memakai hak itu, dengan

cara yang salah tentunya. Ada cara yang benar dan yang salah di

dalam menjalankan hak sebagai anak Allah. Maksud pencobaan Iblis

adalah supaya Anda memakai hak Anda dengan cara yang salah.

Pahamilah hal ini dengan sangat seksama.

Lalu apa itu cara yang salah? Nah, Iblis melanjutkan kata-katanya

kepada Yesus, "...suruhlah batu ini..." Perhatikan kata 'batu ini'. Anda

dapat membayangkan Iblis sedang menunjuk ke arah sebuah batu dan

berkata, "...suruhlah batu ini menjadi roti." Iblis sangat teliti. Ia

menarik perhatian pada keinginan mata. Di sana ada sebuah batu; dan

Anda sedang kelaparan; "Suruhlah batu ini." Ia tidak berbicara dengan

cara yang samar-samar dan ia tahu semua cara untuk mendekati Anda.

Ia menggoda mata Anda, ia juga menggoda perut Anda. Itulah maksud

utama dari pencobaan. Apa itu pencobaannya? Pencobaannya adalah

mendorong Anda untuk memanfaatkan kedudukan rohani Anda yang

baru demi keuntungan jasmani Anda. Perhatikan: demi keuntungan

jasmani! Memanfaatkan kuasa rohani yang Anda peroleh dari

pengurapan itu demi keuntungan material. Dapatkan keuntungan

material darinya.

Page 107: Bmf 22 cahaya injil

99 | C A H A Y A I N J I L

Nah, ini adalah suatu pencobaan yang sangat berbahaya. Ia ingin

mendorong agar daging kembali mendominasi roh, menjadikan daging

sebagai dasar segala motivasi Anda. Dan jika Anda jatuh di dalam

pencobaan yang ini, maka Anda akan jatuh kembali pada keadaan

Anda yang semula. Anda kembali ke dunia. Masuk ke dalam

perbudakan dosa lagi. Anda jatuh kembali ke dalam kendali daging. Ini

adalah sebuah pencobaan yang sangat rapi dan halus dari Iblis;

menjadikan daging sebagai penentu tindakan Anda!

Ia Mencobai Kita dengan Memanfaatkan Kebutuhan Jasmani

Kita yang Normal

Bukan itu saja; pencobaan yang dilancarkan oleh Iblis bahkan lebih

halus lagi! Ini adalah pencobaan untuk memanfaatkan kebutuhan

jasmani yang normal sebagai dasarnya. Perhatikanlah baik-baik akan

hal ini. Jika Anda merasa lapar, Anda tidak berdosa karena merasa

lapar. Dan jika rasa lapar itu bukan dosa, maka kebutuhan untuk

memuaskan rasa lapar itu juga tidak salah. Jadi, godaan untuk makan

jelas bukanlah dosa. Lalu, logika yang disusunnya itu kemudian

dilanjutkan seperti ini, "Nah, kita sekarang sedang di padang gurun,

dan di sekitar sini tentunya tidak ada toko roti, bukan? Juga tidak akan

ada orang lain yang datang menggendong dagangan serta menawarkan

makanan. Jadi, jika engkau merasa lapar, dan kebutuhan untuk makan

adalah hal yang wajar, dengan cara apa engkau akan mendapatkan

roti? Nah, karena engkau adalah anak Allah, suruhlah batu ini menjadi

roti." Perhatikan betapa Iblis menyusun godaannya dengan landasan

yang sangat masuk akal. Pencobaan untuk berbuat dosa itu tidak jelas

sama sekali dan kita akan melihat bahwa inilah pencobaan yang paling

berbahaya. Pencobaan yang berbahaya bukanlah pencobaan yang

jelas-jelas mendorong kita untuk berbuat sesuatu yang jahat. Yang

berbahaya itu adalah yang memakai hal-hal yang pada hakekatnya

tidak berdosa untuk menarik, secara perlahan, kehidupan rohani Anda

di bawah kendali hasrat dan kebutuhan jasmani. Sekali lagi, saya

peringatkan Anda akan hal ini.

Sebagai contoh, mengambil dari cara hidup di abad sekarang ini,

bagaimana jika kita menempatkan karir di atas pelayanan kepada

Allah? Lagi pula, semua orang membutuhkan karir. Kita semua harus

mencari nafkah. Jadi, tempatkanlah karir sebagai prioritas yang nomor

satu. Jadikan pertimbangan akan kesejahteraan materiil sebagai

penentu atas perjuangan rohani Anda. Saya tidak tahu sudah berapa

Page 108: Bmf 22 cahaya injil

100 | C A H A Y A I N J I L

banyak orang Kristen yang jatuh dalam pencobaan macam ini dan telah

diperbudak kembali oleh daging.

Saya sendiri telah banyak mengalami pencobaan seperti ini. Saya

dapat mengatakan hal ini kepada Anda sejujurnya. Saya pernah

berpikir, "Saya bisa melayani Allah sambil mengejar karir yang bagus."

Jika Anda bisa melakukannya, mengapa saya tidak bisa? Apa bedanya

antara Anda dengan saya? Apakah saya sudah diseret keluar dan

dicap: "Pemberita Injil, dan tidak diperkenankan untuk mengerjakan

hal yang lain"? Apakah saya dibatasi dan tidak boleh mengejar

pekerjaan lain? Jika Anda bisa melakukannya, mengapa saya tidak?

Saya mengamati kehidupan teman-teman saya, dan saya melihat

orang yang satu memperoleh gaji sekian setiap bulannya, sedangkan

yang lain memperoleh gaji dua kali lipat penghasilan saya. Yang lain

lagi memperoleh tiga kali lebih besar. Saya berkata, "Apa yang saya

kerjakan di sini? Saya pasti satu-satunya orang yang tidak waras di

sini." Mereka berkata, "Oh, kalau Anda lain. Anda sudah ditetapkan

untuk mengerjakan hal ini." Lalu, mengapa mereka tidak ditetapkan

untuk pekerjaan yang sama dengan saya? Mengapa saya yang

ditetapkan untuk itu? Adakah ayat di dalam Alkitab yang berkata, "Eric

Chang hanya boleh memberitakan Injil"? Adakah tertulis ayat seperti

itu? Saya tidak pernah menjumpai ayat seperti itu. Dan saya sendiri

sebenarnya juga cukup mahir bekerja di bidang lain. Justru di sinilah

Iblis mulai mendapatkan Anda.

Saya teringat ketika masih berada di Inggris, saya menghadapi

pencobaan seperti ini: tawaran pekerjaan - menjadi dosen - di sebuah

universitas jelas sangat cocok dengan latar belakang pendidikan saya.

Saya berpikir, "Nah, mengapa tidak dirangkap saja, menjadi dosen

sambil melayani Tuhan? Mengapa tidak? Adakah alasan untuk menolak

secara manusiawi? Tidak ada. Ini adalah hal yang paling masuk akal

yang bisa dikerjakan. Dan lagi, saya tidak akan membebani lagi

keuangan gereja. Saya akan berada pada kedudukan yang lebih baik

dari sekedar pengkhotbah. Seorang pengkhotbah menjadi beban bagi

keuangan gereja, sedangkan saya - jika menerima pekerjaan itu -

tentu tidak akan membebani keuangan gereja." Anda - para jemaat -

tidak membebani gereja secara finansial. Hanya saya di sini yang

menjadi beban gereja. Jadi, Anda dapat melihat bahwa dilihat dari segi

ini, kedudukan Anda masih lebih baik dari pada saya. Jadi, mengapa

Page 109: Bmf 22 cahaya injil

101 | C A H A Y A I N J I L

saya tidak mencari pekerjaan rangkap? Saya bisa mengajar di

universitas sambil melayani serta berkhotbah di gereja.

Saya ingat ketika saya membicarakan iklan pekerjaan tersebut dengan

Helen (istri saya), saya berkata kepadanya, "bagaimana kalau saya

mengambil pekerjaan sebagai dosen di Edinburgh ini? Mereka sedang

membuka jurusan baru di sana. Setahu saya, di Inggris tidak banyak

orang yang menguasai bidang ini. Peluang saya untuk bisa bekerja di

sana sangat besar." Lalu saya berpikir, "Ya! Saya akan menulis surat

lamaran ke University of Edinburgh dan melamar lowongan itu." Anda

tahu, sebelum saya sempat mengambil pena untuk menulis surat

lamaran itu, datang teguran dari Roh Kudus, "Eric, apa yang kau

lakukan?" Dan saya berkata, "Ah, Engkau lihat Tuhan, seperti ini..."

"Seperti apa?" "Ya, aku pikir seperti... daging yang mendominasi roh."

Saya tidak pernah menyelesaikan surat lamaran itu.

Seorang teman baik saya dari Hong Kong mengirim satu daftar panjang

formulir lamaran di University of Hong Kong. Ia berkata, "Hei, ada

lowongan untukmu di Hong Kong." Lalu saya mengamati tumpukan

formulir pendaftaran itu. Anda tahu hal apa yang selanjutnya saya

lakukan? Saya membuang semua formulir itu ke tong sampah. Saya

tidak dapat melanjutkan. Saya tahu bahwa Iblis sedang mencobai saya

untuk menempatkan kebutuhan normal sebagai prioritas utama - ingat,

kebutuhan normal! Saya tidak berbuat dosa dengan berusaha

memenuhi kebutuhan jasmani atau materiil saya, namun dengan

menjadikannya sebagai prioritas utama di atas pelayanan kepada Allah.

Jangan salah sangka. Saya tidak menyuruh Anda untuk menuduh

setiap orang yang tidak menjadi pemberita Injil sebagai orang yang

materialistis. Bukan itu maksudnya. Dalam kesempatan yang lain, saya

sudah pernah menjelaskan bahwa melayani Tuhan berkaitan dengan

karunia. Anda mungkin sangat ingin melayani Tuhan dengan cara

seperti saya, akan tetapi mungkin itu bukan karunia Anda. Atau bisa

saja karena waktunya belum tiba bagi Anda. Bagi saya, karunia dan

waktunya sudah sampai kepada saya. Jadi bagi saya memang tidak ada

jalan keluar tanpa berbuat dosa, yaitu membiarkan daging

mendominasi roh. Bisa saja waktu dan karunia bagi Anda bukan dalam

pelayanan seperti saya. Suatu hari nanti, mungkin waktunya akan tiba

bagi Anda, atau mungkin juga tidak akan pernah tiba. Tuhan bisa saja

berkeinginan agar Anda tetap pada kedudukan Anda yang sekarang ini.

Page 110: Bmf 22 cahaya injil

102 | C A H A Y A I N J I L

Sekalipun Anda berkata kepada-Nya, "Tuhan, aku bersedia untuk

mengikuti-Mu setiap saat." Tuhan mungkin akan menjawab, "Baiklah,

Aku tahu bahwa engkau bersedia untuk mengikut Aku. Tapi sekarang

ini tetaplah berada di sana." Jadi saya tidak bermaksud untuk

mengkritik siapapun. Saya berada di sini bukan untuk menghakimi

orang lain. Tugas saya adalah untuk menjabarkan suatu prinsip rohani.

Prinsip Lain dari Pencobaan - Memanfaatkan Kedudukan Rohani

Kita untuk Memperoleh Keuntungan Materi

Prinsip dari pencobaan, perhatikan, adalah godaan untuk menempatkan

hal-hal duniawi di atas yang rohani dan memanfaatkan kedudukan

rohani Anda untuk mencapainya. Contohnya, jika saya memberitakan

Injil untuk mendapatkan penghasilan yang lumayan untuk diri sendiri.

Saya biasanya menerima kiriman majalah-majalah dan jurnal-jurnal

Kristen. Beberapa waktu yang lalu say menerima sebuah jurnal yang

berisi iklan: "Pendeta Dibutuhkan". Saya mengamati iklan itu, dan di

sana tertulis, "Gaji..." Wow! Saya perhatikan lagi angka gaji yang

tertera di sana, dan saya berkata, "Hei, saya bisa mengisi lowongan ini.

Lagi pula, saya masih tetap melayani Tuhan. Buat apa saya bertahan di

Montreal sedangkan di gereja sana mereka memerlukan seorang

pendeta dan mereka akan membayar saya dua kali lipat lebih dari gaji

di sini?" Apakah Anda akan keberatan jika saya melamar untuk menjadi

pendeta di sana? Apakah saya berdosa dengan melamar ke sana?

Mengapa saya tidak boleh ke sana? Jadi mengapa saya tidak mengirim

lamaran ke sana? Lagi pula, mereka membutuhkan pendeta dengan

syarat pengalaman yang cukup. Saya pikir, saya akan memenuhi

persyaratan untuk semua kategori pengalaman yang mereka inginkan.

Peluang saya untuk diterima di sana sangat besar. Akan tetapi saya

tidak menulis lamaran ke sana. Mengapa? Karena saya tahu bahwa

tugas dari Allah kepada saya sekarang ini adalah di sini, bukan karena

menerima gaji dua kali lipat itu salah, atau karena tinggal di tempat

yang lebih cocok iklimnya itu salah. Tahukah Anda seperti apa keadaan

musim dingin di Montreal? Kalian yang akan kembali ke Hong Kong

mungkin lebih beruntung. Kami yang masih tinggal di Montreal ini

harus menghadapi cuaca bersalju selama enam bulan setiap musim

dingin. Enam bulan dengan salju? Mari kita pergi ke wilayah Florida,

atau setidaknya ke Hong Kong saja!

Page 111: Bmf 22 cahaya injil

103 | C A H A Y A I N J I L

Tapi Anda bisa lihat, saya selalu menegaskan hal ini: jangan biarkan

keinginan jasmani dan materiil kita untuk mengendalikan kehidupan

rohani kita, atau bahkan memanfaatkan kedudukan rohani kita untuk

memperoleh keuntungan materiil. Kita semua bisa melakukan hal itu.

Dan itulah yang disebut pencobaan. Saya harap Anda bisa memahami

hal ini dengan baik, karena Iblis akan terus mencobai Anda di

sepanjang jalur ini setiap saat. Dan Anda akan terus berada dalam

pergumulan sampai nanti, suatu saat, Anda bisa berkata, "Tuhan, saya

akan mengerjakan segala yang Kau kehendaki."

Sebagai contoh, bagi Anda yang akan lulus sarjana pada tahun ini.

Perlukah Anda melanjutkan ke jenjang Master atau bahkan ke Doktor?

Apakah salah melanjutkan ke jenjang Master? Tidak. Apakah

melanjutkan ke jenjang Master itu berdosa? Tidak. Apakah melanjutkan

sampai ke jenjang Doktor itu berdosa? Tentu tidak. Jadi, saya boleh

melanjutkan sampai ke tingkat Doktor, benar? Bisa 'ya' bisa 'tidak'; itu

semua tergantung pada hubungan Anda dengan Tuhan. Nah, saya ingin

mengajukan satu pertanyaan, "Ketika Anda dibaptis, ingatkah Anda

akan janji Anda kepada Tuhan untuk berkomitmen total?" Apa artinya

pernyataan itu? Itu berarti bahwa Anda berkata kepada Tuhan, "Saya

akan mengerjakan apa yang Kau kehendaki saja, jika Engkau

menghendaki saya untuk melanjutkan ke tingkat Master, saya akan

melanjutkan ke tingkat itu. Jika Engkau menghendaki saya untuk

melanjutkan ke tingkat Doktor, saya akan mengerjakannya. Jika

Engkau tidak menghendaki saya untuk melanjutkan ke tingkat Master

dan Doktor, kuatkanlah saya untuk tidak membiarkan ambisi

keduniawian saya mendominasi kehidupan rohani saya. Keputusan

hanya di tangan-Mu saja, ya Tuhan." Dapatkah Anda melihat apa

maksud saya? Mungkin Tuhan akan membawa Anda untuk melanjutkan

ke jenjang Master, atau mungkin Doktor. Jangan pernah beranggapan

bahwa karena menempuh pendidikan ke jenjang Doktor itu kurang

rohani dibandingkan dengan memberitakan Injil, maka Allah tidak akan

membawa Anda melanjutkan pendidikan Anda. Memberitakan Injil

mungkin tidak atau belum menjadi panggilan Anda, jadi Ia mungkin

saja menyuruh Anda melanjutkan pendidikan Anda. Allah punya alasan

sendiri untuk menyuruh Anda menempuh jalur pendidikan tertentu.

Sementara bagi beberapa orang di antara kita, jalur tersebut mungkin

justru salah.

Page 112: Bmf 22 cahaya injil

104 | C A H A Y A I N J I L

Anda lihat, yang saya inginkan hanyalah melakukan apa yang Tuhan

kehendaki atas diri saya. Melanjutkan atau tidak melanjutkan

pendidikan sama saja bagi saya. Tidak ada pengaruhnya sedikitpun.

Apakah gelar kesarjanaan itu hal yang duniawi atau tidak? Bisa ya dan

bisa tidak. Bergantung pada apa yang menjadi kehendak Allah.

Sebagaimana yang terjadi di dalam hidup saya, Allah menghendaki

saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas, walaupun

saya tidak mengejarnya (Allah menjadi saksi akan hal ini, saya tidak

pernah mengejarnya sama sekali). Kehendak Allah-lah yang membawa

saya masuk ke universitas. Saat itu saya berkata, "Ya Tuhan, jika

Engkau tidak menghendaki saya untuk melanjutkan ke universitas,

saya akan sangat senang untuk tidak melanjutkan pendidikan ini."

Tuhan berkata, "Lanjutkan!" Jadi saya segera melanjutkan pendidikan

saya.

Ketika saya masih di bangku kuliah sebenarnya saya cukup senang jika

tidak tamat dengan gelar sarjana. Tidak ada artinya bagi saya. Bahkan

dua bulan menjelang ujian kesarjanaan, saya masih sibuk

memberitakan Injil di sebuah konferensi. Seharusnya saya saat itu

sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian dan mengejar nilai

kelulusan tertinggi (first class honors), hal yang sangat diharapkan oleh

profesor yang membimbing saya. Namun apa yang saya kerjakan?

Saya malah berkhotbah memenuhi undangan untuk berkhotbah. Saya

harus memilih: apakah akan memenuhi undangan berkhotbah, atau

mengutamakan persiapan ujian kesarjanaan untuk mengejar first class

honors? Nah, jika saya membiarkan pilihan pribadi mendominasi, tentu

saja saya akan memilih mengejar penghargaan akademik, dan berkata,

"Tahun depan saja saya berkhotbah di konferensi Anda. Sekarang ini

saya sedang bersiap-siap untuk ujian kesarjanaan." Saya terjepit di

antara kedua pilihan itu, apa yang harus saya lakukan? Kebutuhan

rohani orang banyak atau sukses akademik? Saya memilih untuk

memberitakan Injil. Akhirnya yang saya dapatkan adalah medali

penghargaan kelas dua, bukan yang kelas satu. Ya sudah. Bagi saya

tidak ada bedanya, bahkan sekali pun saya tidak mendapat medali

penghargaan apa pun. Tidak ada bedanya bagi saya. Yang saya

inginkan hanyalah melakukan kehendak Allah - kehendak-Nya atas diri

saya.

Setelah saya lulus, saya berpikir, "Sekarang ini saya tidak tahu apa

yang Tuhan kehendaki untuk dikerjakan. Mungkin saya harus

Page 113: Bmf 22 cahaya injil

105 | C A H A Y A I N J I L

melanjutkan ke tingkat Doktor." Lalu saya melamar ke Swiss untuk

melanjutkan ke tingkat Doktor dan diterima di sana. Pada saat itu,

Tuhan berkata, "Jangan." Dan saya berkata, "Tapi ini bagus, Tuhan.

Pikirkan saja, saya akan menjadi Doktor Chang. Wow, Doktor Chang!

Jika saya berkhotbah, mereka akan memanggil saya, 'Doktor Chang.'

Sekarang ini, mereka hanya memanggil saya, 'Bapak Chang.'" Jadi

saya berpikir, "Saya harus belajar ke sana." Saya sangat berambisi

saat itu, sampai-sampai saya sudah menulis tesis saya sebelum

berangkat ke sana. Bayangkan! Seperti itu ambisi saya saat itu. Sekitar

330 atau 340 halaman tesis yang saya tulis, saya lupa persisnya. Akan

tetapi tesis itu saya tulis bahkan sebelum saya memulai pendidikan

tingkat Doktor itu. Seperti itulah hasrat saya saat itu. Saya menyusun

tulisan untuk tingkat Doktor di sela-sela waktu belajar saya sebagai

seorang mahasiswa tingkat sarjana! Segala pemikiran saya, saya

tuangkan di sana. Beberapa tahun kemudian, ada orang lain yang

menempuh jenjang Doktor dengan bidang bahasan yang persis seperti

isi tulisan saya. Saya berkata kepadanya, "Saya bisa saja memberikan

Anda materi tulisan saya, dan Anda dapat menghemat waktu untuk

menyusun tesis Anda di sana." Namun ketika saya diterima di Zurich,

Tuhan menutup semua pintu. Ia berkata, "Tidak. Sampai di sini saja."

Saya beritahukan kepada Anda, hal ini menjadi beban pergumulan

yang cukup berat bagi saya. Kedagingan dan ambisi pribadi saya

menyuruh untuk pergi, tetapi Tuhan berkata, "Tidak." Dan saya tunduk

kepada Tuhan, "Baiklah, memang harus begini jalannya."

Ini saya sampaikan sejujurnya kepada Anda, Anda sekalian yang sudah

dibaptis. Allah mungkin akan membawa Anda ke jenjang pendidikan

yang tinggi; atau mungkin juga tidak. Ia mungkin akan membawa

Anda ke jenjang Master atau Doktor, atau apa pun, atau mungkin juga

tidak. Bersediakah Anda membiarkan Dia yang memutuskan? Jika Anda

berkomitmen total, tentu saja jika hal itu memang merupakan

kehendak-Nya, maka Anda akan mengerjakannya. Jika suatu hari

nanti, tiba-tiba Tuhan berkata, "Sekarang saatnya bagimu untuk

menempuh jenjang Doktor", maka saya akan segera menurut. Anda

tidak akan melihat saya di sini lagi. Saya akan berangkat. Saya akan

mengeluarkan tesis saya dari tumpukan di gudang - membersihkan

debu-debu yang mengotorinya - karena tertimbun selama bertahun-

tahun, berangkat ke sebuah kampus dan berkata, "Ini tesis saya.

Serahkan Doktorat itu. Gantungkan gelar itu di leher saya."

Page 114: Bmf 22 cahaya injil

106 | C A H A Y A I N J I L

Tapi Anda dapat melihat, Allah mengenali setiap orang dari kita dengan

baik dan Ia tahu bagaimana mengurusi kita. Dan Anda akan jatuh ke

dalam pencobaan Iblis jika Anda tidak teguh mengikuti jalan-Nya dan

membiarkan hasrat duniawi menguasai diri Anda. Ingatlah, inilah

caranya Iblis akan menyerang Anda. Inilah pesan dari ayat-ayat ini.

Bagaimana Menghadapi Pencobaan itu? Tuhan, Jadilah

Kehendak-Mu

Bagaimana cara kita untuk menghadapi hal ini? Nah, saya sudah

memberikan sebagian dari jawaban itu kepada Anda. "Tuhan jadilah

kehendak-Mu. Tiada yang kuinginkan kecuali kehendak-Mu." Saya

beritahukan, jika Anda melangkah ke arah yang bertentangan dengan

kehendak Allah, jika saya melawan kehendak Allah dan terus saja

melanjutkan pendidikan sampai menjadi Doktor, tahukah Anda apa

yang akan terjadi pada saya? Riwayat saya tamat sudah. Allah tidak

akan pernah melirik saya lagi. Dan jika Allah sudah menyingkirkan

Anda, tamatlah riwayat Anda. Anda bisa saja memiliki lima gelar

Doktor, tetapi Anda tidak akan dipakai oleh Allah. Saya mengenal

banyak orang yang memiliki gelar Doktor dan Allah bahkan tidak

melirik mereka. Mereka tidak berguna bagi Allah sama sekali, dan saya

tidak sedang membesar-besarkan masalah. Saya mengenal beberapa

orang yang bergelar Doktor, yang mengajar di beberapa gereja tanpa

ada jemaat yang beribadah ke sana. Saya pernah datang ke sebuah

gereja dengan pendeta yang bergelar Doktor, yang jumlah jemaatnya

hanya tiga orang, karena tidak ada kuasa di sana. Anda lihat, ketika

kuasa Anda dicabut, semuanya berakhir bagi Anda - tidak peduli

seberapa banyak gelar Doktor yang telah Anda kumpulkan.

Anda mungkin bukan seorang Doktor, bahkan bukan sarjana, bahkan

tingkat pendidikan Anda mungkin sangat rendah, tetapi jika Anda

memiliki Roh Allah, dunia akan berguncang. Itulah D.L. Moody. Ia

bahkan tidak tamat SD, tetapi apa yang terjadi? Jika ia

mengkhotbahkan Firman Allah, orang-orang akan bertobat. Roh Allah

bekerja di dalam hati pendengarnya. Orang-orang diinsyafkan akan

dosa-dosa mereka. Mereka jatuh berlutut di hadapan Allah. Anda tidak

butuh gelar Doktor untuk memberitakan Injil, percayalah. Yesus

memilih sekumpulan nelayan sebagai murid-Nya, dan Ia

mengguncangkan dunia dengan para nelayan ini. Tak seorang pun dari

para nelayan ini yang memiliki gelar sarjana. Mungkin tidak seorang

pun dari mereka yang pernah melihat sekolah. Jika Anda ingin

Page 115: Bmf 22 cahaya injil

107 | C A H A Y A I N J I L

melayani Allah, satu-satunya hal yang penting pada diri seorang murid

adalah keberadaan Allah di dalam hidupnya. Jangan iri jika ada orang

lain yang dipanggil dengan sebutan, "Pendeta Anu, PhD, Master ini dan

itu." Tidak ada artinya! Anda bahkan tidak usah membaca gelar-gelar

yang tertulis di sana! Perhatikanlah keberadaan Roh. Perhatikanlah

kuasa Roh di dalam orang tersebut. Hal itulah yang saya kejar. Ituah

yang saya inginkan.

Saya tahu, jika saya tidak mentaati Allah dan berkeras untuk pergi,

maka saya akan mendapat gelar D. Theo. di belakang nama saya, dan

Allah akan menempatkan saya di dalam tong sampah di sepanjang sisa

hidup saya. Riwayat saya akan tamat. Apa yang akan saya perbuat

dengan gelar D.Theo. ini jika Allah sudah tidak punya waktu untuk saya

lagi? Saya akan hanyut di saluran pembuangan. Lenyap! Pahamilah hal

ini dengan baik. Harga dari ketidaktaatan sangat berat, tak terukur!

Jangan pernah melanggar kehendak Allah. Anda tidak akan sanggup

menanggungnya.

Puasa sebagai Alat untuk Mengendalikan Kedagingan Anda

Hal selanjutnya yang perlu kita pelajari dari peperangan rohani

melawan pencobaan ini adalah kata "berpuasa". Berpuasa! Di dalam

gaya hidup kekristenan kita sekarang ini yang sangat manja,

kebanyakan orang tidak mau berpuasa. Kehidupan rohani orang Kristen

mayoritas sangat tidak disiplin. Jemaat dipenuhi oleh orang-orang

manja yang hanya tahu masalah datang untuk mendapat sesuatu saja.

Orang Inggris punya istilah khusus untuk ini, mereka biasa berkata,

"Kami datang untuk minum bir. Saya datang ke sini hanya untuk

minum bir." Mereka datang hanya untuk mengejar apa yang bisa

mereka peroleh. Tidak ada disiplin pribadi. Tidak ada tekad rohani.

Tidak ada pendorong rohani! Apa yang dilakukan oleh Yesus dalam

menghadapi pencobaan? Pelajari contoh yang diberikan-Nya. Ia dicobai

selama empat puluh hari dan Ia berpuasa selama empat puluh hari.

Jika Anda masih belum mengerti makna puasa, Anda mungkin akan

mengira bahwa puasa akan membuat pencobaan menjadi semakin

berat dihadapi. Barangkali tujuannya untuk mempermudahkan tugas

Iblis mencobai Dia. Sebenarnya, ketika masih baru menjadi Kristen,

seperti itulah jalan pikiran saya. Saya berkata, "Lucu sekali, Yesus

berpuasa dan memperlemah diri-Nya sehingga memberi kesempatan

bagi Iblis untuk mencobai-Nya karena Iblis dapat menggoda rasa lapar-

Page 116: Bmf 22 cahaya injil

108 | C A H A Y A I N J I L

Nya dengan lebih efektif. Dengan perut yang terasa sangat lapar,

bagaimana Engkau akan bertahan menghadapi godaan?" Jika seperti

itu cara berpikir Anda, maka Anda sudah keliru. Yesus berpuasa bukan

untuk memberi Iblis kesempatan untuk mencobai-Nya. Itu konyol.

Kehidupan Kristen sudah cukup berat tanpa ditambah dengan kegiatan

yang tidak perlu. Tujuan utama dari berpuasa adalah untuk

melemahkan efektifitas pencobaan Iblis terhadap-Nya.

Nah, jika Anda sudah memahami poin yang sebelum ini, Anda akan

dapat memahami hal yang sedang saya bicarakan ini. Iblis menyerang

melalui daging Anda; apakah Anda sudah mulai mengerti? Lalu

bagaimana Anda akan menghadapi serangan ini? Dengan melatih

kendali atas daging. Itulah tujuan dari berpuasa. Secara sederhananya,

puasa menempatkan daging di bawah kendali Anda. Dengan berpuasa

Anda belajar untuk mengendalikan daging, maka sarana yang bisa

dipakai Iblis untuk menyerang Anda akan sangat jauh berkurang

karena Anda sudah mengendalikan daging Anda. Daging yang tidak

disiplin adalah senjata yang mematikan di tangan Iblis. Itu sebabnya ia

dapat dengan mudah menjatuhkan banyak orang Kristen karena

mereka tidak mendisiplin dagingnya. Iblis dapat memanfaatkan

kedagingan Anda. Dan ia memang selalu memanfaatkan itu untuk

menyerang Anda.

Manusia rohani mendisiplin dagingnya! Paulus berkata di 1 Kor. 9:27

bahwa ia sendiri selalu melatih dirinya. Ia menempatkan dagingnya di

bawah kendali yang mantap. Saya katakan kepada Anda, belajarlah

untuk berpuasa! Anda tidak akan mati karenanya. Jangan kuatir, Anda

tidak akan mati. Sebaliknya, Anda akan hidup, dan hidup lebih baik

daripada keadaan Anda yang sekarang. Sangat tragis melihat betapa

kurangnya disiplin diri di zaman sekarang ini. Saya tidak tahu berapa

banyak orang yang menjalankan puasa. Dan saya seringkali membahas

akan hal ini di dalam beberapa KKR atau ibadah mingguan. Belajarlah

untuk menempatkan daging Anda di bawah kendali. Hal itulah yang

dicontohkan oleh Yesus.

Beberapa Tips tentang Puasa

Akan tetapi saya juga perlu memperingatkan beberapa hal. Saya tidak

menyarankan Anda untuk langsung berpuasa selama empat puluh hari.

Mungkin kita tidak akan bertemu lagi jika Anda langsung berpuasa

selama itu, dan saya tidak mau kehilangan Anda! Jangan terburu-buru!

Page 117: Bmf 22 cahaya injil

109 | C A H A Y A I N J I L

Perhatikan bahwa Yesus disebutkan tidak makan selama empat puluh

hari. Penjelasan ini sangat penting. Tidak disebutkan bahwa Yesus tidak

minum selama empat puluh hari itu. Itu artinya bahwa pada saat

berpuasa, Anda masih minum air sebagaimana biasanya. Dan saya

sarankan untuk tidak langsung mencoba yang empat puluh hari -

jangan terburu nafsu. Mulailah dengan satu hari saja. Atau, jika yang

satu hari itu masih terlalu berat, cobalah melewati setengah hari dulu.

Saya yakin, ketika tiba waktu untuk makan malam, Anda mungkin

merasa bahwa Anda sedang mati kelaparan. Tetapi Anda tidak akan

mati. Jangan kuatir, Anda pasti selamat. Sesudah itu, cobalah, untuk

waktu satu hari. Anda pasti akan merasa tidak sanggup bertahan lagi

pada malam harinya, akibat tekanan rasa lapar itu. Anda akan

merasakan lutut Anda gemetar dan lengan Anda terkulai lemas. Tenang

saja, Anda pasti bisa bertahan sampai keesokan harinya. Akan tetapi

saya tidak menganjurkan Anda untuk langsung berpuasa dalam waktu

yang lama sebagai permulaan!

Yesus berpuasa sampai empat puluh hari karena Ia sudah terlatih

untuk berpuasa dalam waktu yang lama. Anak Allah tahu apa artinya

mendisiplin daging. Itu sebabnya Ia dapat menghadapi peperangan

rohani melawan Iblis dengan sangat berhasil. Ia dicobai selama empat

puluh hari itu - bacalah ayat-ayatnya dengan teliti. Dan di sepanjang

saat pencobaan itu, Ia berpuasa, menutup pintu serangan yang

diarahkan ke daging-Nya: dengan demikian melunturkan efektifitas

serangan Iblis terhadap-Nya. Manusia Allah sangat sulit diserang

karena ia menempatkan dagingnya di bawah kendali dan disiplin yang

baik.

Mereka yang sudah mengikuti pelatihan tentunya sudah belajar sesuatu

tentang arti berpuasa. Mereka sudah belajar untuk berpuasa untuk

beberapa hari dan di dalam beberapa kesempatan belajar untuk

mengendalikan kedagingannya. Secara bertahap, Anda akan mendapati

bahwa Anda bisa memperpanjang masa puasa Anda. Bersikaplah

realistik. Jangan menetapkan target yang terlalu jauh, hal yang

akhirnya tidak dapat Anda penuhi. Mungkin Anda berkata, "Saya akan

berpuasa selama seminggu." Dua hari kemudian, Anda sudah merasa

akan mati kelaparan. Anda berkata, "Masih ada lima hari yang harus

dilewati," dan Anda sudah berkeringat dingin; Anda lalu gagal

menuntaskannya. Bersikaplah realistik. Jangan memulai dengan target

Page 118: Bmf 22 cahaya injil

110 | C A H A Y A I N J I L

yang mustahil. Jangan berlari sebelum bisa berjalan. Memulai dengan

satu hari mungkin cukup baik.

Dan tentu saja, jangan melakukannya jika kesehatan Anda buruk. Saya

tidak ingin bertengkar dengan para dokter. Jangan melakukannya jika

kesehatan Anda sedang buruk. Kesehatan saya sendiri tidak begitu

baik, akan tetapi puasa ternyata tidak membahayakan kesehatan saya.

Malahan, saya mengalami dampak yang baik.

Puasa, sebagaimana yang sudah saya sampaikan, adalah pokok yang

sulit dipahami di masa yang bercirikan sikap manja ini. Kita belum

memiliki bala tentara Kristen. Yang kita miliki sekarang ini adalah

kerumunan turis di dalam gereja. Mereka berdatangan untuk melihat-

lihat keadaan. Mereka datang bukan untuk terlibat di dalam

peperangan rohani. Kita butuh orang-orang dengan rohani yang

disiplin.

Ada beberapa buku yang membahas tentang puasa. Sebuah di

antaranya ditulis oleh Arthur Wallis, dengan judul God's Chosen

Fast (Puasa Pilihan Allah) yang dapat Anda temukan di toko-toko buku.

Saya tidak tahu apakah ada lagi buku lain yang membahas tentang

puasa. Hanya ada sedikit buku yang membahas tentang hal ini di

tengah jemaat yang manja dan ceroboh seperti sekarang ini. Jika Anda

tinggal di negara-negara barat, Anda tidak akan tahu apa-apa tentang

disiplin rohani.

Jika Anda menduga bahwa berpuasa itu berbahaya, jangan berpikir

seperti itu. Berpuasa tidak akan membahayakan diri Anda sama sekali.

Sebenarnya, hal ini malah akan memberi beberapa manfaat bagi diri

Anda. Ada seorang dokter yang menulis sebuah buku tentang manfaat

dari puasa dengan judul The Best Diet is No Diet (Diet yang Terbaik

Adalah Tiada Diet). Berpuasa memang ada gunanya bagi kesehatan.

Ada lagi ahli gizi yang menulis sebuah buku yang bagus - saya katakan

bagus karena saya sudah mempelajari isinya - berjudul The Miracle of

Fasting (Mukjizat dari Puasa). Orang ini sama sekali bukan Kristen. Ia

tidak berkata bahwa berpuasa akan sangat baik bagi kerohanian Anda.

Yang ia sampaikan justru bahwa berpuasa itu bermanfaat baik bagi

kesehatan tubuh Anda. Ia membersihkan tubuh Anda. Anda akan

merasa lebih sehat dan kuat.

Page 119: Bmf 22 cahaya injil

111 | C A H A Y A I N J I L

Kenyataannya, saya mendapati bahwa setelah beberapa hari berpuasa,

pikiran saya menjadi lebih jernih. Sungguh pengalaman yang sangat

luar biasa! Otak Anda sepertinya bekerja dengan lebih cepat dari

biasanya, dan Anda seperti bisa melihat atau memahami sesuatu

dengan lebih cepat. Saya kira, di dunia yang sudah dipenuhi dengan

gula dan kolesterol ini, otak kita mengalami kemacetan dan susah

bekerja. Sulit untuk berpikir dengan jernih. Sungguh luar biasa hasil

yang didapat dari berpuasa, bahkan menjangkau ke daya pikir Anda,

tentunya jika Anda dapat melewati puasa beberapa hari. Tidak akan

membahayakan kesehatan Anda, minum saja air yang banyak.

Akan tetapi saya tidak tertarik pada manfaat jasmaninya. Yang saya

pentingkan adalah perkara menempatkan tubuh ini di bawah kendali

yang kuat - seperti yang dibicarakan oleh Paulus. Jika Anda ingin

berlomba seperti seorang atlet, apa yang harus Anda tiru dari atlet itu?

Cara ia mendisiplin tubuhnya. Itulah hal yang dibicarakannya di 1

Korintus 9. Saya sudah pernah membahas hal ini dalam beberapa

kesempatan. Hari ini, saya menyebutkannya lagi untuk kepentingan

mereka yang baru saja dibaptis.

'Manusia Hidup Bukan dari Roti saja, tetapi dari Setiap Firman

yang Keluar dari Mulut Allah'

Sekarang kita sampai pada poin yang terakhir. Apakah poin yang

terakhir dari Lukas 4:1-4 ini? Inilah dia: Yesus menjawab Iblis dengan

menggunakan Firman Allah, yaitu dari Ulangan 8:3, dan ia menjawab

dengan kata-kata berikut, "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi

dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat.4:4). Ini adalah

ayat yang sangat penting, dan saya tidak punya banyak waktu untuk

menguraikannya sekarang ini, jadi saya akan menyinggung beberapa

butir saja.

1. Kehidupan Rohani Anda bergantung pada Firman Allah

"Manusia hidup bukan dari roti saja..." Butir yang pertama adalah ini:

Sama halnya dengan tubuh jasmani Anda yang bergantung pada

makanan untuk bisa hidup, kehidupan rohani Anda bergantung pada

Firman Allah untuk bisa bertahan hidup. Anda bukan sekedar sebuah

tubuh, tetapi Anda juga adalah roh. Jika lebih suka menyebutnya

dengan istilah 'jiwa', tidak apa-apa, Anda boleh memakai istilah itu.

Kata 'roh' lebih alkitabiah di sini dan saya sudah pernah membahas

makna kata 'roh' di dalam Perjamuan Kudus. Nah, di sini kita

Page 120: Bmf 22 cahaya injil

112 | C A H A Y A I N J I L

mendapati bahwa sama halnya dengan tubuh jasmani Anda

membutuhkan makanan untuk bisa hidup, maka roh Anda

membutuhkan makanan juga, dan makanan itu adalah Firman Allah.

Ini adalah hal yang penting untuk dipahami.

2. Anda Harus Makan untuk Bisa Tetap Hidup

Kedua, perhatikanlah. Tidak cukup sekedar dilahirkan untuk bisa hidup.

Jika Anda ingin tetap hidup dan bertumbuh, maka Anda harus makan.

Ini adalah perkara yang sangat penting untuk dipahami. Di dalam

kehidupan rohani, Anda tidak cukup dengan sekedar dilahirkan

kembali. Kadang kala ada pengkhotbah yang berbicara seolah-olah

dilahirkan kembali adalah kesimpulan dari segalanya; jika Anda sudah

dilahirkan kembali maka ceritanya sudah selesai! Maksud saya, Anda

akan baik-baik saja sampai selamanya. Bukan begitu! Seperti yang

Anda ketahui, seorang bayi butuh makanan untuk bisa bertumbuh. Jika

Anda tidak makan, apa yang akan terjadi pada diri Anda? Anda akan

mati. Maksudnya, Anda mungkin sudah dilahirkan, akan tetapi Anda

akan mati jika tidak makan. Dan hal yang sama berlaku di sini. Anda

sudah dilahirkan kembali, itu sangat baik. tetapi jika Anda ingin

bertahan hidup, Anda harus makan. Anda harus makan dari Firman

Allah. Ini tentunya sangat jelas. Apa yang akan terjadi pada diri Anda

jika Anda tidak makan dari Firman Allah? Anda akan mati! Itulah hal

yang akan terjadi. Rasul Petrus berkata, "Bayi memerlukan susu" (1

Pet.2:2). Apa itu susu? Firman Allah! Begitulah cara Anda bertumbuh

dan hidup. Jika Anda tidak makan, maka Anda akan mati. Ingatlah

akan hal ini dengan baik.

3. Makan dari Firman Allah Berarti Menjalani Hidup Sesuai

dengan Firman Allah

Lalu apa arti dari makan Firman Allah? Kebanyakan dari kita cenderung

untuk memahami segala sesuatu secara intelektual, dan saya perlu

memperingatkan Anda akan hal ini. Jangan berpikir bahwa makan dari

Firman Allah berarti sekedar membaca dan memahaminya. Terlalu

sering dikatakan bahwa makan dari Firman Allah berarti bahwa Anda

hanya perlu membaca dan memahami apa yang tertulis di sana. Itu

hanya sebagian dari proses makan dari Firman Allah. Makan dari

Firman Allah berarti menjalankannya, bukan sekedar membacanya.

Anda masih belum makan dari Firman Allah jika belum

menjalankannya. Ini sangat penting. Anda mungkin sudah membaca

Firman Allah; Iblis juga melakukan hal yang sama. Ia juga hapal isi

Page 121: Bmf 22 cahaya injil

113 | C A H A Y A I N J I L

Alkitab, lalu mengapa Iblis tidak bertumbuh? Mengapa ia tidak hidup

secara rohani? Karena ia tidak melakukannya. Makan dari Firman Allah

tidak sekedar membaca dan memahaminya. Hiduplah sesuai dengan

apa yang sudah Anda pahami!

Jadi, saya tegaskan bagi Anda semua yang baru saja dibaptis:

sesuaikan hidup Anda dengan Firman Allah. Ini lebih penting ketimbang

mempelajari buku-buku tafsiran. Apa yang harus Anda lakukan? Ketika

Anda membaca sebuah ayat, tanyakanlah, "Apakah kehidupan saya

serupa dengan ayat ini? Bagaimana menerapkan ayat ini ke dalam

hidup saya?" Jika Anda melakukan hal itu, maka Anda sudah benar-

benar hidup dari Firman Allah. Anda sudah makan Firman Allah. Jadi

bacalah Firman Allah. Seberapa banyak pasal yang Anda baca dari

Alkitab bukanlah pokok permasalahannya. Banyak orang yang terpusat

perhatiannya pada perkara jumlah pasal yang telah dibaca. Saya lebih

suka jika Anda hanya membaca tiga kalimat dan menjalankannya. Apa

gunanya membaca tiga pasal tetapi Anda tidak tahu bagaimana

mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari Anda? Lebih baik hanya

membaca tiga kalimat saja tetapi langsung menjalankannya seketika

itu juga. Dengan demikian Anda sudah makan dari Firman itu.

Sekarang kita sampai kepada kesimpulannya.

Rangkuman

Lalu bagaimana cara kita menghadapi pencobaan? Pertama, dengan

dipenuhi oleh Roh Kudus. Ingatlah kalimat pertama di Lukas 4:1,

"Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan,

lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun." Kita menghadapi

peperangan rohani ini tidak dengan kekuatan kita sendiri. Kita

menerima Roh Kudus untuk mengalahkan pencobaan. Lalu, apa poin

yang selanjutnya? Kedua adalah: Tempatkan tubuh jasmani Anda di

bawah kendali yang kokoh. Berpuasa adalah sarana yang ampuh untuk

maksud itu. Bukan satu-satunya sarana, melainkan sarana yang

ampuh. Anda bisa tambahkan latihan disiplin ini dengan kegiatan olah

raga. Erobik, bersepeda, atau bina raga adalah beberapa contoh yang

baik. Berolah raga membantu Anda mendisiplin tubuh. Apakah Anda

terbiasa membiarkan tubuh Anda menjadi manja? Berolah-ragalah! Apa

pun olah raga itu, yang penting latihlah diri Anda untuk berdisiplin.

Seorang atlet melatih dan mengendalikan tubuhnya dengan baik. Akan

tetapi, di dalam menjalankan puasa, Anda perlu melatihnya dengan

hati-hati dan berangsur-angsur. Tempatkanlah diri Anda di bawah

Page 122: Bmf 22 cahaya injil

114 | C A H A Y A I N J I L

kendali yang baik. Dan yang terakhir adalah, secara teratur makanlah

selalu dari Firman Allah. Terapkan Firman Allah di dalam hidup Anda.

Maka Anda akan tahu seperti apa kuasa Allah di dalam kehidupan

sehari-hari Anda.

Pencobaan sesudah Baptisan 2

Lukas 4:5-13 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan kita tentang Firman Allah

mengenai pencobaan, memasuki lebih dalam lagi tentang makna dari

pencobaan. Minggu yang lalu saya menyampaikan bahwa pencobaan

terhadap Yesus datang segera sesudah baptisan-Nya, datang segera

setelah Ia diurapi oleh Roh Allah. Sekarang kita bisa mulai memahami

rencana serangan Iblis. Pada minggu lalu kita sudah melihat bahwa

jalur pendekatan yang digunakan oleh Iblis untuk menjangkau kita,

menjangkau hati kita, adalah dengan melalui daging. Ia merayu kita

untuk mengutamakan kebutuhan dan keinginan kita. Beberapa rayuan

yang dipakai memanfaatkan dasar-dasar yang sangat masuk akal dan

terlihat wajar, yang kemudian ia belokkan menjadi jerat yang

membinasakan kita.

Hari ini kita akan mempelajari dua prinsip lainnya yang ia pakai untuk

menyerang kita. Perlu saya sampaikan kepada Anda sekalian, dengan

sejujurnya, bahwa peristiwa pencobaan ini - secara keseluruhan -

adalah sangat dalam. Yang kita lakukan sekarang ini adalah sekedar

mengungkapkan ketiga prinsip dasar pencobaan itu untuk bisa

dipahami. Ada tingkat kedalaman makna di dalam pencobaan itu yang

tidak dapat kita jangkau sekarang ini. Jadi, saya tidak ingin ada orang

yang mengira bahwa setelah kita selesai membahas hal pencobaan

pada hari ini, maka segala sesuatu yang perlu dipahami tentang

pencobaan telah diperoleh semuanya. Tidak! Yang kita lakukan

sekarang ini hanya sekedar mengungkapkan tiga prinsip dasarnya,

sedangkan tingkat kedalaman dari pencobaan itu, seiring dengan

berlanjutnya kehidupan Kristen Anda dan dengan semakin

bertambahnya kemampuan Anda untuk memakan makanan keras,

akan dapat Anda pahami dengan semakin baik lagi.

Page 123: Bmf 22 cahaya injil

115 | C A H A Y A I N J I L

Hari ini kita akan mempelajari Lukas 4:5-13.

Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam

sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia.

Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan

kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku

dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi

jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-

Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus

menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau

berbakti!" Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan

menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya:

"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab

ada tertulis: (Nah, Yesus sudah dua kali berkata, "Ada tertulis," jadi

kali ini Iblis memakai teknik yang sama, yaitu memakai kutipan, "Ada

tertulis.") Mengenai Engkau, Ia (yaitu Allah) akan memerintahkan

malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan

menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk

kepada batu (di sini Iblis mengutip dari Mazmur 91:11-12, dan ia

mengutip dengan sangat tepat)." Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada

firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (Kali ini Yesus

mengutip dari Ulangan 6:16). Sesudah Iblis mengakhiri semua

pencobaan itu, ia mundur daripada-Nya dan menunggu waktu yang

baik.

Ada prinsip-prinsip penting yang harus kita pahami di sini, terutama

bagi Anda yang baru saja dibaptis. Sekarang ini Anda masuk ke dalam

peperangan rohani. Jadi Anda harus memahami taktik yang dipakai

oleh pihak musuh. Taktik-taktik tersebut sangatlah rapi dan cerdik.

Sangat cerdik!

Dusta Iblis: Perhatikanlah Dirimu Sendiri, Maka Allah akan

Perhatikan Kamu

Prinsip yang kita pelajari pada minggu lalu memang terlihat agak

kasar. Ia memanfaatkan kebutuhan dan hasrat-hasrat jasmani kita,

bahkan kebutuhan yang terlihat wajar. Namun pada langkah

selanjutnya, ia memperhaluskan pendekatannya. Jika serangan yang

pertama tidak berhasil, ia akan mencari jalan yang lain dan sarana

yang berbeda. Ia memiliki banyak sarana untuk dipakai. Lalu apa dua

prinsip lain yang dapat kita lihat di sini? Dasar pendekatan, ide dasar,

Page 124: Bmf 22 cahaya injil

116 | C A H A Y A I N J I L

yang dipakai oleh Iblis sebenarnya sederhana. Rayuan dasarnya,

walaupun tidak ia ucapkan secara terbuka, adalah, "Jangan pedulikan

apa yang dikatakan atau yang tidak dikatakan oleh Allah. Lakukan saja

apa yang engkau mau! Lakukan apa yang engkau kehendaki. Siapa

yang peduli pada apa yang dikatakan oleh Allah? Apakah Allah

berbicara tentang hal itu? Atau mungkin Ia tidak pernah berkata-kata

tentang hal itu? Tidak usah dipersoalkan. Yang perlu kau perhatikan

adalah si nomor satu - dan si nomor satu itu adalah dirimu sendiri!

Pikirkanlah tentang dirimu sendiri. 'Diri sendiri', itulah yang terpenting.

Sang Ego - itulah yang utama. Pikirkan saja dirimu sendiri. Karena

Allah mungkin tidak selalu memperhatikan dirimu."

Nah, ada pepatah yang mengatakan, "Allah memperhatikan orang-

orang yang memperhatikan dirinya sendiri." Tidak ada pernyataan

setanik yang lebih berbahaya ketimbang yang satu ini. Terdengar

sangat masuk akal, bukankah begitu? Anda tidak bisa berharap bahwa

Allah akan mengurusi keperluan Anda jika Anda sendiri tidak

mengurusnya! Bagaimana Anda dapat mematahkan logika pernyataan

ini? Karena kita semua sudah dicuci otaknya. Kita semua sudah

diindoktrinasi dengan pepatah ini. Kita selalu menerima dan mengakui

pepatah ini, "Allah memperhatikan orang-orang yang memperhatikan

dirinya sendiri." Ya, ya! Sangat masuk akal. Tentu! Penalaran seperti

itulah yang menurut Iblis sangat masuk akal.

Sekarang lihatlah pada mereka yang melayani Tuhan. Mereka tidak

memperhatikan dirinya sendiri. Mereka melepaskan pekerjaannya. Lalu

mereka mengikut Tuhan. Anda lalu berkata, "Engkau tidak

memperhatikan kebutuhan hidupmu. Engkau tidak mengindahkan

kepentinganmu. Anda lihat, tindakanmu jelas-jelas bertentangan

dengan pepatah tersebut. Padahal, Allah perhatikan orang yang

perhatikan dirinya sendiri. Jika Anda tidak perhatikan diri Anda,

bagaimana Anda bisa berharap bahwa Allah akan perhatikan Anda?"

Dan tahukah Anda, hal yang paling aneh adalah bahwa sering saya

mendengar orang-orang Kristen mengutip pepatah ini seolah-olah ini

adalah suatu kebenaran Alkitab, seolah-olah ini merupakan hal yang

wajar dan pasti dipahami oleh setiap orang Kristen.

Oh, kalimat itu sangat masuk akal. Sangat masuk akal menurut

penalaran manusia normal. Manusia menaruh perhatian pada dirinya

sendiri dan Allah juga memperhatikan dia, jadi sungguh sangat indah.

Page 125: Bmf 22 cahaya injil

117 | C A H A Y A I N J I L

Apa lagi yang Anda perlukan? Tujuan utama menjadi orang Kristen

bukan saja bahwa Anda harus memperjuangkan nasib Anda, yang

segera akan Anda lakukan, tetapi Anda juga memiliki Allah yang

mengurusi nasib Anda. Beginilah pola pikir yang berpusat pada

manusia, yang menganggap keberadaan Allah hanya untuk mendukung

kepentingan manusia. Allah ada untuk melayani Anda, bukannya Anda

melayani Allah. Siapa yang akan percaya kepada Allah jika keberadaan

Allah tidak untuk memenuhi kepentingannya, tidak membasuh kakinya.

Sungguh indah memiliki Yesus! Ia membasuh kaki kita; kita sendiri

juga membasuh kaki kita ini; nah, kaki kita dibersihkan dua kali! Siapa

yang peduli apakah kaki Yesus sudah dibasuh atau tidak? Yang penting,

saya mau membasuh kaki saya, dan Yesus ikut membasuh kaki saya

juga. Hal yang lebih bagus dari itu tidak akan Anda dapatkan di tempat

lain. Suatu jaminan berganda. Seperti yang biasa dikatakan oleh Tozer,

"Jaminan ganda." Menjadi orang Kristen berarti memperoleh jaminan

ganda. Anda menyelamatkan diri Anda sendiri, dan Allah juga ikut

menyelamatkan diri Anda. Ini adalah logika yang sempurna bagi

manusia duniawi.

Lagi pula, untuk apa Anda beragama? Mengapa Anda mau menjadi

orang Kristen? Supaya Allah melakukan sesuatu bagi Anda! Apakah

Anda akan berbuat sesuatu bagi Allah atau pun tidak, tidak ada relevan

sama sekali. Buat apa memikirkan hal itu? Mungkin di waktu senggang

Anda, Anda bisa berbuat sesuatu bagi Allah. Sementara ini, Allah hadir

untuk mengerjakan segala sesuatu bagi Anda. Inilah yang saya sebut

sebagai, "Agama Iblis yang berpusat pada manusia." Jadi, jika suatu

saat nanti Anda mendengar ada orang yang mengutip pepatah, "Allah

memperhatikan orang-orang yang perhatikan dirinya sendiri" - maka

sebaiknya Anda segera katakan kepadanya bahwa itu adalah kalimat

yang keluar dari mulut Iblis. Hal itulah yang Iblis ajukan kepada Anda.

Buat apa Anda memikirkan apa yang Allah katakan? Kerjakan saja apa

yang ingin Anda kerjakan, maka Allah akan bertindak buat Anda. Pada

saat Anda memperjuangkan kepentingan Anda, maka ia akan ikut

memperhatikan kepentingan Anda. Sangat sempurna! Sungguh

mengena! Saya sering melihat orang Kristen yang, tanpa bekal

kemampuan untuk membedakan apa-apa, menelan pepatah ini

mentah-mentah, karena mereka tidak memiliki pemahaman rohani

untuk dapat melihat logika Iblis di balik semua ini.

Page 126: Bmf 22 cahaya injil

118 | C A H A Y A I N J I L

Nasehat Iblis: Jika Terjadi Konflik, Pilihlah Jalan Keluar yang

Paling Mudah!

Mari kita amati pencobaan yang pertama jika kita sudah memahami

prinsip umum ini. Nah, jika Anda sedang mengejar kepentingan pribadi

Anda, apa yang akan Anda lakukan pada saat Anda menghadapi

persoalan atau pertentangan? Jawabannya sangat sederhana. Pilih

jalan keluar yang paling mudah - yaitu jalan yang paling sedikit

perlawanannya! Maksudnya, jika Anda memperhatikan kepentingan

pribadi Anda, Anda tentunya tidak ingin mempersulit keadaan buat diri

Anda sendiri bukan? Anda pasti akan memilih jalan yang paling sedikit

perlawanannya. Ambil jalan yang mudah. Jangan masuk ke jalan yang

sempit. Jalan yang sempit itu sangat susah. Ambillah jalan yang lebar.

Tidak ada perlawanan di sana. Ikutilah arus! Siapa yang mau melawan

arus? Itu pilihan yang sangat berat.

Jadi di sini kita dapat melihat prinsip pertama dari pencobaan, dimulai

dari ayat ke-5, yaitu usaha Iblis untuk menggoda Yesus untuk

mengambil jalan yang lebih mudah. Tetapi saya perlu mengulas latar

belakang prinsip ini terlebih dahulu, supaya Anda dapat melihat

gambarannya dengan lebih jelas. Di ayat 5 dikatakan, "ia membawa

Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia

memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia." Kerajaan-

kerajaan di sini bukan sekedar bangsa-bangsa yang berkuasa; tetapi

para penguasa, pemegang wewenang di dunia ini. Iblis tidak sedang

membawa Yesus dalam sebuah perjalanan wisata. Ini bukan perjalanan

wisata, seperti yang biasa dilakukan oleh para turis di zaman ini.

Sekarang ini ada paket wisata 12 hari untuk mengunjungi Eropa.

Biasanya, orang yang mengikuti wisata ini, pada saat kembali, akan

berkata, "Saya sudah mengunjungi seluruh Eropa dalam 12 hari itu."

Mereka sudah melihat-lihat semua negeri di sana. Mereka mengunjungi

8 negara dalam 12 hari. Ada juga yang mengunjungi 12 negara dalam

12 hari. Bayangkanlah jika Anda harus melihat-lihat negeri Jerman

dalam sehari. Tentu saja Anda pasti bisa melakukan hal itu. Saya

sendiri pernah berkendara melintasi Jerman dalam sehari. Berangkat di

pagi hari, dan pada malam harinya Anda sudah sampai di ujung yang

lain. Sangat melelahkan, tetapi bisa dilakukan. Jadi Anda bisa berkata,

"Aku sudah pernah melintasi negeri Jerman, dari utara ke selatan

dalam 12 jam." Tentu saja, hal-hal apa yang sudah Anda lihat tidak

dapat dipastikan. Tidak banyak hal yang dapat Anda lihat, tapi

Page 127: Bmf 22 cahaya injil

119 | C A H A Y A I N J I L

setidaknya Anda bisa bercerita bahwa Anda pernah mengunjungi Eropa

dan tentang berapa banyak negeri yang Anda kunjungi dalam kurun

waktu tersebut. Namun bukan perjalanan seperti ini yang sedang Iblis

lakukan terhadap Yesus. Ia tidak sedang mengajak Yesus bertamasya

melihat-lihat seluruh negeri yang ada di dunia ini. Yang sedang ia

lakukan, perhatikan, adalah hal yang terjadi 'dalam sekejap mata".

Disebutkan di dalam ayat ke-5 itu, "dalam sekejap mata ia

memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia." Artinya semua itu

terjadi dalam sekejap mata. Itulah poinnya. Yang sedang terjadi di sini

adalah suatu penglihatan. Yang sedang kita bicarakan adalah perkara

penglihatan, bukannya darmawisata.

Berhati-hatilah terhadap Pengalaman Kerohanian yang Berasal

dari Iblis!

Perhatikan: Iblis dapat saja memberi Anda suatu pengalaman rohani

yang mantap juga. Ia dapat membawa Anda ke suatu tempat yang

tinggi dan memberi Anda beberapa pengalaman rohani - seperti

penglihatan! Dan penglihatan tentang segala kemegahan penguasa-

penguasa dunia tentunya sangat luar biasa! Waspadalah terhadap

penglihatan rohani yang datang dari Iblis! Saya ingin mengingatkan

Anda yang baru saja dibaptis. Anda mungkin masih belum

berpengalaman di dalam peperangan rohani, jadi jangan mengira

bahwa setiap pengalaman kerohanian itu berasal dari Allah (Matius, di

dalam ayat-ayat yang menceritakan tentang peristiwa ini menyebutnya

sebagai 'gunung'; Matius menyebutkan bahwa Iblis membawa Yesus ke

atas gunung yang sangat tinggi, yaitu pengalaman kerohanian yang

sangat tinggi). Pengalaman itu tidak selalu berasal dari Allah. Saya

tidak selalu yakin bahwa pengalaman kerohanian yang didapat

seseorang dari sebuah KKR itu berasal dari Allah. Alasan mengapa saya

meragukan hal itu adalah karena hanya di dalam waktu satu minggu

saja, orang itu sudah menunjukkan tanda-tanda keruntuhan. Ia masuk

ke dalam keadaan depresi. Nah, jika sebuah pengalaman kerohanian

memberikan tekanan batin bagi jiwa Anda setelah beberapa waktu, hal

inilah yang menimbulkan kecemasan saya. Pengalaman seperti itu lebih

besar kemungkinannya tidak berasal dari Allah. Iblis mengangkat Anda

hanya untuk membanting diri Anda. Itulah satu-satunya alasan

mengapa ia mengangkat Anda - yaitu untuk membanting diri Anda.

Saya prihatin terhadap beberapa pengalaman kerohanian yang sangat

tinggi ini. Sikapilah setiap pengalaman kerohanian Anda dengan sangat

Page 128: Bmf 22 cahaya injil

120 | C A H A Y A I N J I L

hati-hati, terlebih lagi terhadap mereka yang menawarkan janji untuk

memberi pengalaman kerohanian yang instan.

Saya prihatin terhadap mereka yang sangat menekankan hal

pengalaman berbahasa lidah. Hal ini sangat mencemaskan saya. Saya

sendiri tidak menolak adanya bahasa lidah. Hal ini sudah sering kali

saya sampaikan. Namun keprihatinan itu selalu menghantui saya ketika

saya melihat orang-orang yang mengejar pengalaman berbahasa lidah

bukan untuk tujuan melayani Allah dengan lebih baik, melainkan untuk

mendapatkan rasa terjamin keselamatannya, mengejar sensasi

pengalaman rohani. Nah, orang-orang yang sekedar mengejar rasa

terangkat ini akan segera mendapatkannya dari Iblis - "Iblis

membawanya ke atas." Anda ingin merasakan pengalaman terangkat?

Iblis dengan senang hati akan memberi Anda pengalaman itu. Tetapi

berhati-hatilah! Waspadalah terhadap pengalaman-pengalaman

semacam itu. Juga terhadap kemeriahan KKR kesembuhan! Saya tidak

menentang penyembuhan, hal ini sudah pernah saya sampaikan

kepada Anda. Dan Allah juga, dalam sejumlah kesempatan,

menyembuhkan orang melalui saya. Namun berhati-hatilah jika

kecenderungan Anda hanya ingin mengejar sensasi pengalaman rohani.

Ini sangat berbahaya! Iblis sangat bersedia untuk memberi Anda

pengalaman-pengalaman semacam itu. Dan Anda akan mengalami

kesulitan dalam membedakan mana yang asli dan yang palsu. Tidak

semua bahasa lidah berasal dari Allah! Demikian pula halnya dengan

penyembuhan. Berhati-hatilah akan hal-hal seperti ini.

Demikianlah, Iblis memberi Yesus sebuah penglihatan, penglihatan

tentang kerajaan-kerajaan di dunia ini. Anda perlu waspada terhadap

penglihatan. Ada penglihatan yang berasal dari Allah; dan ada pula

yang bukan. Penglihatan yang berasal dari Allah sangatlah luar biasa.

saat Anda menerima penglihatan dari Allah, penglihatan yang datang

adalah penglihatan tentang kemuliaan Allah, bukannya kemuliaan

dunia. Jadi, amatilah isi dari penglihatan itu. Apakah penglihatan itu

menyuburkan kedagingan Anda, atau memperkuat persekutuan Anda

dengan Allah? Ada perbedaan yang sangat menyolok di antara

keduanya. Dapatkah Anda melihat perbedaannya? Jika Anda merasa

semangat atau emosi Anda jadi meledak-ledak, pengalaman ini tidak

berasal dari Allah. Tetapi jika Anda sedang dibawa masuk ke dalam

satu pengalaman rohani yang sejati, Anda tidak akan mengalami

dorongan semangat yang meledak-ledak. Ada damai dan keteduhan

Page 129: Bmf 22 cahaya injil

121 | C A H A Y A I N J I L

yang luar biasa di dalam pengalaman itu. Itulah tanda dari pengalaman

rohani yang berasal dari Allah. Ia tidak akan mendorong Anda untuk

masuk dalam suasana yang menggebu-gebu.

Iblis, Ahli dalam Memainkan Perasaan Anda

Waspadalah terhadap acara-acara kebaktian yang memanfaatkan lagu

dan musik yang dipakai untuk mengendalikan emosi Anda. Musik dan

lagu bisa dipakai untuk mengendalikan emosi orang, dan kami tidak

mau menggunakan cara-cara seperti itu karena hasil yang

ditimbulkannya tidak rohani, malahan setanik. Seseorang akan mudah

hanyut di tengah kebaktian yang melibatkan orang dalam jumlah

besar. Semua psikolog memahami persis akan hal ini - yaitu 'efek

massa'. Dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, Anda akan masuk dalam

tekanan efek massa! Sangat mudah merekayasa efek massa, akan

tetapi setiap penginjil yang bijak tidak akan memakai cara-cara ini

karena ia tahu bahwa jika seseorang terjerat dalam sensasi efek massa

- yang menyuburkan kedagingannya, maka orang itu akan mengalami

kejatuhan dalam kehidupan rohaninya. Pengalaman rohani yang sejati

tidak membutuhkan permainan emosi semacam ini. Ketika Roh Allah

mengangkat Anda, yang terasa adalah suatu kedamaian batin,

bukannya gairah semangat, bukan tangis yang meledak-ledak atau pun

tubuh yang gemetaran. Saya sudah pernah melihat orang-orang yang

menunjukkan reaksi tangisan serta tubuh yang gemetaran seperti itu,

dan orang itu tenggelam dalam kondisi emosi yang parah. Itu adalah

rekayasa emosi! Pengalaman seperti itu belum tentu berasal dari Allah.

Jika Roh Allah menginsyafkan Anda akan dosa-dosa Anda -

penyingkapan itu terjadi secara rohani - berlangsung secara tenang.

Hati terasa hancur. Orang yang sedang diinsyafkan akan menangis

diam-diam, namun tidak dalam suasana menggigil dan hal-hal

semacam itu. Bedakanlah hal-hal yang bersifat kedagingan dan yang

dari Roh, yang berasal dari dunia dan dari Allah, secara hati-hati. Jika

Allah yang sedang berkarya, kejadiannya sangat jauh berbeda.

Penglihatan dari Allah yang diterima oleh Yesaya adalah penglihatan

tentang Allah, bukannya tentang kemuliaan dunia yang mendorong hati

Anda untuk mencintai dunia.

Jadi pahamilah prinsip-prinsip itu supaya Anda tahu bagaimana

membedakan antara satu dengan yang lainnya. Jika Anda datang ke

sebuah acara kebaktian yang melibatkan banyak orang (ini tidak

berarti bahwa setiap kebaktian besar itu salah), waspadalah dan jangan

Page 130: Bmf 22 cahaya injil

122 | C A H A Y A I N J I L

biarkan diri Anda hanyut dalam rekayasa emosi yang dijalankan lewat

musik dan lagu, waspadalah terhadap segala tindakan yang akan

memainkan emosi Anda. Berusahalah untuk tetap dekat dengan Allah.

Tenangkan roh Anda di hadapan Tuhan supaya Anda tidak terbawa

masuk ke dalam hal-hal yang sesat.

Anda tahu, selama tujuh tahun saya hidup di bawah pemerintahan

komunis. Dan strategi seperti itu mereka jalankan dengan sangat

efektif. Jika Anda ingin tahu siapa yang ahli dalam hal memanipulasi

massa lewat cara-cara seperti ini, maka orang-orang komunis itulah

pakar yang paling mahir. Mereka tidak butuh belajar dari orang lain

lagi. Saya pernah bercerita kepada Anda tentang band, di mana saya

biasanya ikut dalam kerumunan orang yang membawa bendera atau

panji-panji lainnya. Pernahkah Anda melihat jutaan orang bergerak

mengikuti komando? Sangat mengesankan, membakar semangat!

Orang-orang komunis tahu persis bagaimana memakai cara-cara itu -

mengarahkan massa. Efek massa dipakai untuk mengendalikan orang-

orang! Satu orang meneriakkan slogan ( kou hao) dan massa

menanggapi teriakan itu dengan gemuruh. Tidak lama kemudian

mereka akan menjadi liar. Sesudah acaranya selesai, saat mereka

pulang ke rumah, mereka bertanya-tanya, "Kenapa saya melakukan

hal itu tadi?" Jawabannya sederhana: karena semua orang

melakukannya. Cukup satu orang yang memulai, dan teriakan itu akan

menjalar ke semua peserta. Iblis adalah ahli dalam hal memainkan

perasaan Anda. Berhati-hatilah.

Saya sungguh sedih melihat orang-orang Kristen memakai teknik yang

sama, mengira bahwa mereka bisa melayani Allah dengan cara ini.

Anda tidak akan bisa melayani Allah dengan memakai teknik-teknik

setanik atau duniawi. Anda akan mendapat hasil yang berlawanan.

Hasil dari penggunaan cara kebaktian massal seperti itu adalah

tingginya jumlah mereka yang mundur dari kehidupan rohani. Jumlah

orang-orang yang mengingkari keputusan yang sudah mereka buat

untuk Tuhan sangat tinggi. Para ahli statistik mengetahui hal ini:

sekitar 80% mengundurkan diri di dalam tahun yang pertama. Hasil

seperti inikah yang Anda harapkan? Memang sangat mengesankan

melihat betapa banyaknya orang yang masuk dalam daftar orang

bertobat. Namun pertanyaannya adalah: Berapa banyak yang akan

bertahan sesudah tahun pertama? Berapa banyak yang bertahan

setelah lima tahun? Jadi pahamilah peperangan rohani ini. Pahamilah

Page 131: Bmf 22 cahaya injil

123 | C A H A Y A I N J I L

teknik yang dipakai oleh pihak musuh. Pahami bahwa ia tahu persis

bagaimana cara untuk memainkan kedagingan Anda. Jangan mengejar

pengalaman rohani murahan seperti ini.

Apa Maksud Iblis Ketika Ia Berkata, "Jikalau Engkau

Menyembah Aku"?

Selanjutnya kita melihat hal ini: yaitu di ayat yang berikutnya, Iblis

mengatakan hal ini kepada Yesus: "Segala kuasa dan kemuliaan itu

akan kuserahkan kepada-Mu. Aku akan menyerahkan semuanya

kepada-Mu. Apa syaratnya? Mari kita sederhanakan saja. Mari kita

tawar menawar, OK? Yang kuinginkan dari-Mu cukup penghormatan

saja." Nah, mari kita pikirkan lebih teliti lagi. Iblis tentunya bukan

mahluk yang bodoh. Ia tahu untuk apa Yesus datang ke dunia,

bukankah begitu? Ia tahu untuk apa Yesus datang ke dunia. Di 1

Yoh.3:8b, Alkitab memberitahu kita dengan sangat jelas, "Untuk inilah

Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan

perbuatan-perbuatan Iblis itu." Iblis tahu persis bahwa Yesus datang ke

dunia bukan untuk bertamasya, lantaran Ia kelelahan bekerja, jadwal

kerja di surga mungkin terlalu padat, jadi Ia memutuskan untuk datang

ke dunia ini bertamasya. Ia datang untuk - dan Iblis tahu persis akan

hal ini - membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis. Jadi penalaran Iblis

adalah seperti berikut: Iblis berkata, "Oh, aku tahu tujuan kedatangan-

Mu ke sini. Engkau datang untuk memerangi aku. Engkau datang untuk

menghancurkan kekuasaanku atas dunia ini. Dan Engkau juga tahu

bahwa aku tidak akan tinggal diam saja. Aku akan bergerak melawan.

Dan kita berdua akan sama-sama kesakitan dalam proses ini."

Kita dapat membayangkan diskusi yang terjadi di antara mereka.

Semua ini disajikan kepada kita dalam bentuk yang sudah diringkas,

dan seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kita tidak akan

bisa menjangkau semua kedalaman pencobaan itu. Namun jika Anda

ingin tahu apa dasar dari pernyataan-pernyataan ini, inilah

penjelasannya. Iblis tahu untuk apa Yesus datang ke dunia. Yesus juga

tahu tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini. "...untuk itulah", kata Yesus,

"Aku datang ke dalam saat ini" (Yoh.12:27b). Untuk apa? Untuk

membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis dengan cara mengorbankan

nyawa-Nya! Jadi, Iblis menawarkan kepada Yesus, "Nah, kita berdua

sudah sama-sama tahu akan apa yang nanti terjadi. Dan kita berdua

akan sama-sama kesakitan di dalam proses itu. Engkau akan

mengalami kesakitan karena aku mengadakan perlawanan. Dan aku

Page 132: Bmf 22 cahaya injil

124 | C A H A Y A I N J I L

akan mengalami kesakitan karena Engkau memiliki kuasa. Jadi,

mengapa kita tidak membuat sebuah kesepakatan saja? Mari kita atur

supaya sama-sama puas. Aku akan menyerahkan semua itu tanpa

harus ada peperangan, cukup dengan satu syarat kecil saja. Satu

syarat kecil saja. Yaitu bahwa Engkau mengakui bahwa semua itu

adalah pemberian dariku, itu saja, jadi semua kekuasaanku akan

kuserahkan kepada-Mu dan itu semua tanpa harus ada peperangan.

Dan cara yang kuminta untuk menghargai penyerahan itu, karena jika

sudah kuserahkan berarti aku tidak akan dapat memilikinya lagi,

adalah mengakui kekuasaan yang pernah kumiliki: Cukup dengan

menghormatiku sekali saja!"

Perhatikan kata-kata yang sangat penting ini, "jikalau Engkau

menyembah aku" di ayat 7. Banyak orang yang gagal memahami ayat

ini dengan tepat. Sangatlah berlebihan jika kita membayangkan Yesus

disuruh untuk menyembah Iblis. Bahkan sebagai orang Kristen yang

masih baru, Anda akan tahu bahwa usulan untuk menyembah Iblis

seolah-olah dia adalah Allah adalah ide yang berlebihan. Maksud saya,

hal ini tidak akan terlintas dalam benak siapapun. Setiap orang yang

masih waras, akan tahu persis bahwa Yesus tidak akan bisa diminta

untuk menyembah Iblis. Seorang penganut agama Yahudi sekalipun

tidak akan melakukan hal itu. Hanya akan menjadi usulan yang

ditertawai. Dan Iblis bukanlah mahluk yang bodoh. Bukan ide yang

bagus untuk mencobai Yesus agar menyembah dia. Hanya akan

memacetkan pembicaraan. Tidak akan ada kesepakatan yang bisa

dihasilkan dengan usulan seperti itu. Dan tidak ada hal yang layak

dipelajari dari pencobaan seceroboh itu. Perkara yang perlu kita pahami

di sini - dan jika Anda ingin mempelajari isi Alkitab, Anda harus

mengetahui bagaimana suatu kata itu dimaksudkan - adalah kata yang

diterjemahkan dengan kata 'menyembah'. Kata ini tidak dimaksudkan

sebagai penyembahan kepada Iblis seperti kepada Allah - hal yang

tidak akan pernah dilakukan oleh Yesus. Jangankan Anak Allah, orang

Kristen yang kehidupan rohaninya kembang-kempis saja tidak akan

sudi menerima usulan seperti itu. Jadi penghormatan yang diminta oleh

Iblis hanya sekedar menghormati dia sebagai raja, raja atas kekuasaan

yang memang dimilikinya. Hanya itu yang ia minta, bukannya,

"Perlakukan aku seperti Allah" - hal yang tidak akan sudi dilakukan oleh

Yesus - melainkan, "Hargailah aku sebagai raja atas dunia ini,

berikanlah padaku kehormatan sebagai raja dunia ini."

Page 133: Bmf 22 cahaya injil

125 | C A H A Y A I N J I L

Anda lihat, di Matius 2:2 sebagai contoh, kata yang sama ini dipakai

juga. Ketika orang-orang majus bersujud dan memberikan

persembahan kepada bayi yang ada di palungan, kata yang dipakai

adalah kata Yunani yang sama dengan yang diterjemahkan sebagai

'menyembah' dalam Lukas 4 ini. Orang-orang majus yang disebutkan di

Matius 2:2 ini menyembah kepada sang bayi. Nah, yang mereka

kerjakan itu bukan dalam arti menyembah sang bayi seperti

menyembah Allah. Orang-orang majus itu tidak tahu siapakah Dia,

para malaikat juga tidak mengungkapkan siapakah Dia. Mereka

menyembah-Nya sebagai raja, Raja orang Yahudi. Mereka memberikan

upeti untuk menghormati-Nya sebagai raja. Inilah maksud dari kata

menyembah di Lukas pasal 4 ini. Sangatlah penting bagi kita untuk

memahaminya. Jadi, ingatlah baik-baik: Iblis tidak akan meminta Anda

untuk melakukan hal-hal yang bahkan di dalam mimpi pun tidak

terbayangkan oleh Anda. Orang Kristen yang paling lemah sekali pun

tidak pernah bermimpi untuk menyembah Iblis seperti menyembah

Allah. Apakah Anda pernah membayangkan hal seperti itu? Sudah

jelas, Anda pasti akan menanggapi usulan semacam itu dengan

berkata, "Jangan harap saya mau melakukannya. Pembicaraannya

cukup sampai di sini saja!" Jadi, Iblis hanya sekedar meminta Yesus

untuk menghormatinya sebagai raja atas dunia ini.

Dan Iblis berkata seperti ini - perhatikan penalaran Iblis selanjutnya

yang cukup beralasan - karena ia memang adalah raja atau penguasa.

Yesus tahu persis bahwa Iblis adalah raja, akan tetapi Yesus juga tidak

akan mau menyembahnya sebagai raja. Yesus tahu bahwa Iblis

memiliki wewenang sebagai penguasa. Hal ini dapat kita lihat, sebagai

contoh, di Matius 12:26 di mana Yesus berbicara tentang kerajaan

Iblis, di mana Iblis memang merupakan penguasanya. Yesus

mengetahui bahwa Iblis memiliki kewenangan sebagai penguasa di

dalam Matius 12:26. Dan bahwa penguasa kerajaan ini berdiri pada

posisi berlawanan dengan kuasa Allah, tercatat di Matius 12:28 - dua

ayat sesudahnya: "Kerajaan Allah sudah datang kepadamu." Jadi, Iblis

memang seorang raja, dalam pengertian tertentu. Dan kenyataannya,

Yesus sendiri juga mengaku bahwa Iblis adalah penguasa dunia ini.

Sebagai contoh, Ia menyebutkan tentang Iblis sebagai penguasa dunia

ini di Yoh. 12:31 atau Yoh. 14:30 atau di Yoh. 16:11. Di dalam semua

ayat itu, Ia berbicara tentang Iblis sebagai penguasa dunia ini. Ia

Page 134: Bmf 22 cahaya injil

126 | C A H A Y A I N J I L

menyadari bahwa Iblis memang memiliki kuasa, dan Iblis adalah

penguasa dunia ini.

Jadi, kita bisa melihat bahwa Iblis adalah penguasa dunia ini, dan hal

yang diinginkan oleh Iblis di Lukas pasal 4 itu adalah, "Engkau tahu

bahwa aku adalah penguasa dunia ini. Itu adalah kenyataan yang

sama-sama kita ketahui. Jadi apa yang kuinginkan sekarang ini cukup

sekedar berlutut, berlutut di hadapanku, akui aku sebagai raja atas

dunia ini. Hanya itu yang kuminta dari-Mu, dan aku akan menyerahkan

segalanya bagi-Mu. Cukup mudah bukan? Engkau tidak usah sampai ke

kayu salib. Engkau dan aku tidak usah sampai berperang. Engkau ingin

mengambil alih kuasa atas dunia ini? Akan kuberikan. Pilihlah jalan

yang mudah. Yang kuminta tidak banyak, hanya sekedar pengakuan,

atas hal yang Engkau sendiri sudah mengetahuinya, yaitu bahwa aku

adalah penguasa dunia ini. Berilah sedikit penghormatan bagiku

sebagai raja." Anda bisa saja mengakui seseorang sebagai raja di

sebuah wilayah sambil menolak untuk menghormatinya. Jadi hal yang

diinginkan oleh Iblis adalah, "Cukup dengan menghormatiku sesuai

dengan kedudukanku saat ini, maka aku akan menyerahkan

kerajaanku kepada-Mu. Dan selanjutnya, riwayatku akan berakhir,

bukankah begitu? Aku akan turun dari panggung. Karena seketika

kerajaan ini diserahkan kepada-Mu, maka aku tidak memiliki kuasa apa

pun lagi atas kerajaan itu. Aku akan puas jika Engkau mengakui bahwa

akulah yang telah menyerahkan kerajaan itu kepada-Mu, dan bahwa

aku memiliki hak untuk memberinya kepada-Mu."

Pihak Musuh Menggunakan Tipuan yang Halus

Ini satu manover yang berbahaya. Tanpa masuk ke pembahasan yang

lebih rumit dan mendalam tentang peperangan rohani, kita perlu

menyadari prinsip dasar yang dipakai Iblis: yaitu dorongan untuk

memilih jalan yang lebih mudah. Kita cuma perlu berkompromi sedikit

saja. Nah, serangan semacam ini sangatlah rapi dan tersamar, dan

saya sering melihat taktik ini diterapkan terhadap orang-orang Kristen

berulang kali. Ada banyak cara Anda bisa menerapkan prinsip ini.

Sebagai contoh, saya pernah bertemu dengan orang-orang yang ingin

melayani Tuhan. Mereka memutuskan untuk menjadi orang Kristen.

Mereka ingin menyerahkan hidupnya kepada Tuhan atau ada juga yang

ingin masuk ke dalam pelayanan full-time. Tantangan yang muncul dari

keluarga bisa hadir dalam dua cara. Pihak keluarga bisa saja

Page 135: Bmf 22 cahaya injil

127 | C A H A Y A I N J I L

menentang rencana Anda secara terang-terangan atau dengan

memakai jalan lain, yaitu cara halus, yang biasanya jauh lebih efektif.

"Baiklah, kami tidak keberatan." Begitu kata mereka, walaupun

sebenarnya mereka sangat keberatan. Akan tetapi mereka berkata,

"Kami tidak keberatan. Tapi, mari kita buat satu kesepakatan. Kamu

bantu kami melakukan sesuatu, dan kami akan membiayai pendidikan

Alkitabmu. Kami akan membiayai studimu di Sekolah Alkitab,

bagaimana? Kita tidak usah bertengkar untuk hal ini. Kamu ingin

belajar di Sekolah Alkitab, bukan? Kami akan membiayai sekolahmu!"

Tahukah Anda? Saya sudah sering melihat orang-orang Kristen yang

melangkah dengan yakin memasuki jebakan ini. Mereka berkata, "Hey,

keluargaku tidak keberatan dengan rencanaku. Mereka bahkan mau

membiayai sekolahku. Haleluya!" Jangan buru-buru menyerukan

haleluya. Anda sedang melangkah masuk ke dalam perangkap. Jika

Anda berhikmat, Anda tidak akan mau menerima satu sen pun dari

mereka. Tetapi jika Anda menerimanya, maka Anda akan masuk ke

dalam cengkeraman mereka. Anda akan masuk ke dalam jerat hutang

kepada orang-orang non-Kristen. Sekalipun orang yang non-Kristen itu

adalah keluarga Anda sendiri.

Saya sudah sering melihat orang-orang Kristen yang tanpa

kemampuan untuk membedakan jebakan, tidak mampu melihat

muslihat Iblis, melangkah masuk ke dalam perangkap dan hilang

lenyap. Karena Anda tidak akan pernah mengambil sesuatu dari pihak

musuh, tanpa perlu membayar dengan bunga yang mengerikan. Jadi,

berhati-hatilah! Dengan kata lain, perhatikanlah, jika Iblis datang

kepada Anda dengan cara yang simpatik. Itulah yang paling

mengerikan. Hal ini sangat memprihatinkan saya. Saya tidak pernah

takut terhadap serangan yang bersifat langsung. Yang menguatirkan

justru adalah manipulasi yang lembut ( shou duan). Sangat

mengerikan, jika Anda gagal melihat apa yang ada di balik semua itu.

Pihak musuh memakai cara yang halus seperti ini terhadap saya dalam

beberapa kesempatan. Saat saya masih di Liverpool, seperti yang

sudah pernah saya sampaikan kepada sebagian dari Anda, ada seorang

wanita yang menentang saya dengan kekerasan. Ketika serangan

terbuka itu gagal, ia lalu mencoba membeli saya dengan uang:

"Bukankah kita bisa menjadi sahabat? Kita tidak perlu bertengkar lagi,

ok?" Begitulah cara yang dia terapkan terhadap saya. Awalnya ia

mencoba menantang saya secara langsung, dan hal ini justru

Page 136: Bmf 22 cahaya injil

128 | C A H A Y A I N J I L

membahayakan dirinya sendiri. Jika Anda mengganggu seorang

manusia Allah secara terbuka, Anda akan mendapati kenyataan bahwa

kuasa Allah begitu kuat menentang Anda. Tadinya ia mengira bahwa ia

cukup kuat untuk bisa menjatuhkan saya secara terbuka, dan ia harus

menghadapi kenyataan yang sangat pahit. Orang ini lalu berganti

taktik: "Mari kita berteman saja. Kita tidak usah bermusuhan lagi. Saya

akan membeli sebuah gedung gereja buatmu, ok? Ada satu gedung

milik saya, dan kamu boleh mengambilnya, gratis. Tidak ada syarat

tambahan! Tinggal ambil saja." Hal ini justru membuat saya kuatir, ini

adalah pendekatan secara halus. Saya bertanya, "Ada maksud apa di

balik ini?" "Tidak, sama sekali tidak ada maksud apa-apa." Saya

bertanya, "Benar, tidak ada maksud apa-apa?" "Tidak, gedung ini

buatmu. Lakukan apa pun yang kau mau dengan gedung itu."

Nah, apakah Anda tidak senang jika ada gedung gereja yang diberikan

begitu saja kepada Anda? Gedung itu hampir sebesar gedung yang

sekarang ini. Sedikit lebih kecil, tetapi tidak berselisih terlalu jauh.

Lihat, segala yang kita inginkan sudah tersedia di atas piring. Serangan

semacam ini yang membuat saya lebih kuatir. Saya berdoa memohon

petunjuk, dan kemudian berkata, "Tidak, terima kasih. Saya tidak

menginginkan gedung itu." "Gedung ini diberikan secara gratis! Tidak

ada syaratnya. Kita hanya perlu memanggil notaris dan

menandatangani perjanjian serah-terimanya." Saya menjawab, "Tidak,

terima kasih." "Baiklah, mungkin kamu tidak suka dengan gedung yang

ini. Bagaimana dengan gedung yang lainnya? Kami masih punya satu

gedung lagi di tempat lain." Saya berkata, "Tidak, terima kasih. Saya

tidak memerlukannya." "Tidak? Mungkin kamu tidak suka dengan

bentuknya? Baiklah, kita bisa robohkan yang ini dan membangun yang

baru. Kamu boleh menentukan siapa arsiteknya; silahkan menetapkan

desainnya; kami yang akan membangun gedung itu buatmu." Iblis

punya sumber daya yang melimpah. Wanita ini banyak sumbernya,

banyak uang, banyak rumah. Apakah satu bangunan dari 12-13

bangunan? Membeli seorang hamba Allah dengan harga sebuah gedung

sangatlah murah baginya. Ditambah dengan 2 atau 3 bangunan bonus

pun masih murah buatnya. Tidak masalah! Anda bisa lihat sekarang,

berhati-hatilah terhadap pendekatan yang halus. Hal inilah yang

sedang ditawarkan oleh Iblis kepada Yesus: "Tidak usah berperang.

Aku akan menyerahkannya kepada-Mu."

Page 137: Bmf 22 cahaya injil

129 | C A H A Y A I N J I L

Cukup aneh, satu setengah tahun yang lalu ketika saya pergi ke

Inggris, saya bertemu lagi dengan wanita ini. Saya ingat betapa

terkejutnya dia ketika berpapasan dengan saya di jalan. Tahukah Anda

apa yang kemudian ia lakukan? Ia orang yang cepat tanggap. Sangat

cerdik! Ia bercerita bahwa ia sudah membangun gereja tandingan,

kebaktian tandingan, yang tidak diikuti oleh anaknya, karena anaknya

itu bersahabat karib dengan saya. Si anak tidak mau terlibat dengan

urusannya. Hari itu, ketika ia bertemu dengan saya di jalan, pertama-

tama terlihat bahwa ia sangat terkejut. Kemudian, saya menjadi takjub

melihat perubahan roman mukanya. Sungguh hebat, bahkan para aktor

di Hollywood pun akan sulit bersaing dengannya. Dengan cepat ia bisa

memunculkan satu senyum, dan kemudian ia berkata, "Wah, kamu

kembali ke sini lagi. Saya ingin mengundang kamu untuk berkhotbah di

kebaktian saya." Dan saya menjawab, "Terima kasih, saya tidak bisa."

"Apa?! Saya mengundangmu untuk berkhotbah di kebaktian saya.

Bukankah kamu ingin memberitakan Firman Allah? Berkhotbahlah di

kebaktian saya." Saya menjawab, "Tidak, terima kasih." Alasan saya

sederhana: jika saya datang dan berkhotbah di acara kebaktiannya, ia

akan mendapatkan legitimasi atas keberadaan saya di sana. Ia akan

bisa berkata, "Lihat, bahkan orang ini pun datang dan berkhotbah di

tempat saya."

Jadi, dengan usulan yang diajukannya, Iblis bermaksud untuk

selanjutnya bisa berkata, "Lihat, bahkan Yesus pun menerima kerajaan

itu dari tanganku. Sekarang ini aku memang bukan tokoh penting lagi.

Tetapi semua yang dimiliki oleh Yesus sekarang ini adalah pemberian

dariku. Aku yang memberikan itu semua kepada-Nya." Dapatkah Anda

menyingkap maksud dari tipuannya? Begitulah kerumitan dan

kehalusan tipuan Iblis! Jika Iblis bersikap simpatik, sebaiknya Anda

harus mulai kuatir. "Apakah Engkau lapar, teman? Wah, kelihatannya

Allah sudah mengabaikan-Mu. Tidak apa-apa. Bukankah Engkau ini

Anak Allah? Ubah saja batu ini menjadi roti. Lihat, Allah ternyata tidak

begitu peduli dengan-Mu. Maksudku, Engkau di sini sendirian dengan

perut lapar, dan di mana Allah sekarang? Nah, aku bersimpati kepada-

Mu. Aku bersimpati dengan keadaanmu sekarang yang sedang lapar

ini. Ayuh, ubah saja batu ini menjadi roti." Lihat, Iblis masuk dengan

cara yang sangat simpatik. "Nah, kita tidak perlu berperang. Kita akan

menjadi sahabat saja, ok? Aku akan memberikan kerajaan ini kepada-

Mu. Gratis. Tapi aku ada sedikit permintaan untuk itu, bagaimana?

Page 138: Bmf 22 cahaya injil

130 | C A H A Y A I N J I L

Satu permintaan kecil saja. Hanya perlu waktu sesaat saja. Engkau

akan memiliki kerajaan-kerajaan itu selamanya. Dan aku hanya

meminta satu saat. Engkau hanya perlu berlutut sebentar di

hadapanku." Ah, Iblis begitu bersimpatik. Dia begitu penuh pengertian.

Dan ia juga sangat tahu bagaimana menjalankan tekniknya.

Perhatikan bagaimana cara Yesus menjawabnya. Jawaban Yesus ada di

ayat 8, "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan

hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" "Nah, Iblis, engkau telah

salah dalam memahami prinsip ini. Kata 'berbakti' dan menyembah

memiliki makna yang sama: menyembah - artinya berbakti kepada-

Nya. Engkau tidak boleh berbakti kepada siapa pun selain Allah saja."

Di sini Yesus menjawab dengan suatu pernyataan komitmen yang total.

Ingatlah selalu akan hal ini. Itu sebabnya saya selalu menekankan hal

ini kepada Anda: komitmen total. Yesus telah membuktikan komitmen-

Nya yang total kepada Allah dalam kesempatan yang pertama ini,

menolak untuk mengubah batu menjadi roti. Dan sekarang ia

membuktikannya sekali lagi, "Hanya kepada Dia sajalah engkau

berbakti!" Tidak ada yang lain! Tidak akan ada kompromi. Perhatikan

bahwa Yesus tidak menyangkal bahwa Iblis memang seorang

penguasa. Akan tetapi Yesus berkata, "Aku hanya berbakti kepada

Allah, tidak kepada yang lain." Dengan demikian, kita akan masuk

kepada prinsip yang berikutnya.

Pencobaan yang Ketiga: Melayani Allah - Dengan Caramu

Sendiri!

[Kemudian Iblis melanjutkan dengan pencobaan yang ketiga:] "Engkau

ingin melayani Allah? Baik, layanilah Dia dengan segenap kemampuan-

Mu. Bagaimana caranya? Mari kita ke Yerusalem, dan Engkau akan

berdiri di atap Bait Allah, tempat yang paling tinggi dari bangunan itu,

dan Engkau akan melompat dari atap itu, terjun ke lantai. Engkau akan

tampil seperti sedang turun dari surga. Engkau akan turun di tengah-

tengah banyak orang yang sedang bersembahyang. Bukankah ini

rencana yang hebat? Aku sedang memikirkan satu cara yang hebat

bagi-Mu. Bukankah Engkau datang sebagai Juruselamat dunia?

Tampillah dengan cara seperti itu." Kedatangan yang kedua kali

langsung digenapi dalam kedatangan yang pertama! Ia akan turun dari

langit tepat di tengah-tengah orang banyak yang sedang beribadah.

Nah, bukankah ini rencana yang hebat?

Page 139: Bmf 22 cahaya injil

131 | C A H A Y A I N J I L

Jika Iblis mulai bersikap simpatik dan menawarkan rencana

pelaksanaan tugas Anda, lebih baik Anda mempertimbangkan usulan

tersebut dengan sangat cermat. Terlebih lagi, Iblis tahu isi Alkitab. Ia

bisa mengutip dan memanfaatkan ayat-ayat Alkitab! Dan ia mengutip

bagian yang sangat indah dari kitab Mazmur - yaitu Mazmur 91 - suatu

mazmur yang luar biasa indahnya. Di dalam kitab Mazmur, dua kali

Allah disebut sebagai Yang Mahatinggi. Lihat, Iblis meniru cara Yesus

menjawab dan menyerang balik dengan cara itu, layaknya seorang ahli

pedang yang mahir, seorang petinju atau pejudo yang terampil yang

tahu bagaimana memanfaatkan kekuatan Anda untuk menghadapi

Anda. "Hanya kepada Allah saja, bukan? Dialah yang Mahatinggi,

bukan? Baik, mari kita lihat di Mazmur 91. Mazmur yang dimulai

dengan pernyataan: 'Orang yang duduk dalam lindungan Yang

Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa.' Nah, di

situ termuat kata-kata Ibrani yang berarti yang mahatinggi, yang

tertinggi. Engkau baru saja berkata, 'Hanya kepada-Nya saja Engkau

akan berbakti. Dialah Yang Mahatinggi. Kita semua adalah raja, akan

tetapi Dialah Raja di atas segala raja. Baiklah kalau begitu, aku mau

menawarkan satu rencana buat-Mu. Rencana tentang cara

melaksanakan tujuan kedatangan-Mu. Tidakkah Allah berkata bahwa

jika Engkau terjun dari atas sini, maka Ia akan mengirim para

malaikat-Nya untuk menatang Engkau? Engkau pasti tidak akan

terluka." Perhatikan bahwa kutipan yang dibuat oleh Iblis sangat

akurat. Suatu kutipan yang sangat mantap! Tidak ada kekeliruan dalam

kutipan tersebut! Jadi, apa yang membuat Anda akan keberatan?

Di dalam melayani Allah, prinsip [dari pencobaan] yang dipakai adalah

ini: Anda bisa melayani Allah dan melayani Dia dengan cara yang Anda

tentukan sendiri. Persisnya, pencobaan semacam itulah yang sedang

dilancarkan terhadap Yesus. Waspadailah semangat yang menggebu-

gebu dalam melayani Allah, namun yang tidak sejalan dengan

kehendak Allah. Mungkin Anda akan berpikir bahwa orang tidak akan

melakukan kesesatan yang sangat mendasar seperti itu. Saya beritahu

Anda, sebagian besar orang Kristen melakukan kesesatan yang seperti

ini. Ini adalah kesalahan yang melanda sebagian besar orang Kristen.

Melayani Allah dengan cara yang mereka tentukan sendiri. Saya sendiri

pernah mendengar pernyataan-pernyataan seperti, "Tidak bisakah saya

mengerjakannya dengan cara yang lain?" Ucapan-ucapan seperti itu

sungguh menimbulkan rasa kuatir. Apa yang Anda maksudkan ketika

Page 140: Bmf 22 cahaya injil

132 | C A H A Y A I N J I L

berkata, "Tidak bisakah hal itu dilakukan dengan cara lain?" atau,

"Saya bisa menyembah Allah dari rumah saya. Mengapa saya harus

pergi ke gereja? Bukankah Allah ada di mana-mana? Jadi, saya bisa

menyembah-Nya di rumah saya saja." Tampaknya masuk akal. Allah

ada di mana-mana, jadi Dia juga pasti ada di rumah Anda, dan dengan

demikian Anda dapat menyembah-Nya dari rumah Anda saja. Siapa

yang butuh gereja? Itulah dia jebakannya. Melayani Allah dengan cara

yang Anda putuskan sendiri. Sembahlah Allah, tetapi sembahlah Dia

dengan caramu sendiri. Bukankah Anda sendiri sering mendengar

ucapan-ucapan seperti: "Saya bisa melakukannya dengan cara ini juga.

Saya bisa melayani Allah, tapi dengan cara seperti yang ini"?

Pertanyaannya bukan pada masalah apakah Anda bisa melakukannya

dengan cara ini atau yang itu. Yang terpenting adalah: Apakah ini cara

yang dikehendaki oleh Allah? Bukan pada persoalan cara apa yang bisa

Anda lakukan. Tentu saja Anda mampu melakukannya dengan cara

Anda. Dapatkah Yesus terjun dari atap Bait Allah itu? Mengapa tidak?

Tentu saja Ia bisa melompat dari atap Bait Allah. Siapa yang bisa

menghalangi-Nya dalam hal ini? Namun pertanyaannya adalah: Apakah

ini cara yang dikehendaki oleh Allah?

Prinsip ini sangatlah penting. Iblis mengutip dari ayat Alkitab dan apa

yang ia kutip memang benar-benar dari Alkitab. Memang tertulis

seperti itu. Alkitab memang memuat pernyataan seperti itu. Dan

kutipan tersebut diambil dari salah satu bagian yang paling berharga di

dalam Alkitab. Namun pertanyaan yang perlu diajukan dalam hal ini

adalah: Bagaimana Anda akan memaknai kutipan itu? Itulah

pertanyaannya. Bagi orang Kristen yang masih baru, memang tidak

selalu mudah untuk membedakan apakah Anda sedang bermain api

atau tidak. Anda lihat, pertanyaannya menyangkut apakah Anda

melakukan dengan cara Anda sendiri. Layanilah Allah, tetapi dengan

caramu sendiri! Alasan mengapa orang-orang dengan mudah bisa

terperangkap dalam jebakan ini dijelaskan dengan tepat oleh Yesus di

Matius 22:29. Ketika Ia berkata kepada orang-orang Farisi, "Kamu

sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!"

Mengapa Anda bisa masuk dalam kesesatan? Karena Anda tidak

mengerti Kitab Suci!

Untuk Menghindari Kesesatan, Pahami Seluruh Kitab Suci

dengan Baik

Izinkan saya untuk memberitahu Anda bagaimana cara menghadapi

Page 141: Bmf 22 cahaya injil

133 | C A H A Y A I N J I L

serangan semacam ini dari pihak Iblis. Setiap kali Iblis mengutip

sebuah ayat kepada Anda... dan pernahkah Anda perhatikan bahwa

semua sekte yang sesat - Saksi Yehuwa, Mormon, Christian Science,

dan yang lain-lainnya, apa yang mereka lakukan? Mereka semua

mengutipkan ayat-ayat Alkitab kepada Anda. Mungkin Alkitab mereka

lebih indah dari yang Anda punya. Yang jelas jauh lebih indah

ketimbang yang saya miliki sekarang ini. Punya saya di bagian tepinya

tidak diberi warna apa-apa, hanya putih saja. Mereka datang ke saya

dengan membawa Alkitab yang bagian tepinya berwarna keemasan,

yang harganya mungkin lima kali lebih mahal dari milik saya. Mereka

datang dan mereka benar-benar mengutip isi Alkitab itu. Jadi sangatlah

penting untuk memahami isi Alkitab. Itu sebabnya mengapa di dalam

gereja ini, kami sangat memperhatikan hal pelatihan Alkitab bagi setiap

orang. "Kamu sesat," demikian kata Yesus, "sebab kamu tidak

mengerti Kitab Suci." Karena kamu belum memahami makna isi Kitab

Suci. Dan saya sangat menguatirkan mereka yang tidak serius dalam

hal pendalaman Alkitab, bahkan ada yang tidak peduli dengan

pendalaman Alkitab, karena Anda akan terbuka terhadap serangan jika

Anda tidak makan dari Firman Allah. Kita hidup dari setiap firman -

setiap firman, bukan beberapa, tetapi setiap firman - yang keluar dari

mulut Allah [Mat. 4:4]. Jika Anda tidak hidup dengan cara itu, maka

Anda tidak akan bertahan lama menjadi orang Kristen. Anda tidak akan

dapat bertahan. Sangatlah penting untuk memahami seluruh Kitab

Suci. Nah, satu cara untuk menghadapi orang-orang yang memakai

ayat Alkitab untuk menyerang Anda adalah dengan selalu mencari

apakah ada ayat lain di dalam Alkitab yang menjadi pelengkap bagi

ayat-ayat tersebut. Dengan kata lain, apa yang mereka kutip memang

merupakan pernyataan dari Alkitab, namun apakah itu merupakan

kebenaran yang sudah utuh atas suatu pokok persoalan? Atau hanya

sekedar sebagian dari kebenaran yang ada?

Sebagai contoh, jika Anda masih mengira bahwa kesesatan semacam

ini sangat jarang, saya beritahu Anda bahwa kesesatan semacam inilah

justru yang paling banyak terjadi. Iblis telah menyelewengkan gereja

sampai ke titik yang sangat jauh dengan cara ini. Anda dapat pergi ke

berbagai gereja dan akan mendengarkan hal yang sama, kutipan yang

sama, pokok yang sama. Sebagai contoh, gereja yang hanya berbicara

tentang bagaimana Anda bisa diselamatkan, telah memberitahu Anda

hanya sebagian saja dari seluruh kebenaran yang ada. Ini ajaran yang

Page 142: Bmf 22 cahaya injil

134 | C A H A Y A I N J I L

sangat berbahaya. Di Skotlandia, tempat saya belajar, kami

mengadakan kebaktian umum, dan para pembicara selalu berkhotbah

tentang keselamatan. Bagaimana caranya diselamatkan? Bagaimana

supaya bisa diselamatkan? Minggu demi Minggu, yang dikhotbahkan

adalah, "Bagaimana supaya bisa diselamatkan?" Saya mengamati para

jemaat dan 98% dari mereka sudah diselamatkan, dalam arti bahwa

mereka sudah menjadi Kristen. Saya biasanya bertanya dalam hati,

"Kepada siapa sebenarnya mereka berkhotbah?" karena saya tidak

melihat adanya orang yang non-Kristen di tempat itu. Tetapi, mungkin

karena sang juru khotbah tidak tahu hal apa lagi yang bisa dia

khotbahkan, maka ia terus saja berbicara tentang hal ini sepanjang

waktu. Nah, membahas tentang darah Yesus jelas sangat luar biasa,

berbicara tentang salib juga hal yang sangat indah, namun itu tidak

mencakup seluruh Kitab Suci. Anda harus memahami seluruh Alkitab.

Semua Membahas Pengajaran Paulus dan Tidak Ada yang

Membahas Pengajaran Yesus - Mengakibatkan

Ketidakseimbangan

Sebagai contoh, saya perhatikan, bahkan di sejak saat saya masih baru

menjadi Kristen, bahwa ke gereja Protestan mana pun saya masuk,

yang saya dengar hanya khotbah tentang Paulus. Selalu berbicara

tentang Paulus yang begini atau yang begitu. Hari ini kita akan

membahas Efesus dan besok kita akan membahas Kolose. Dan saya

bertanya-tanya, "Kapan orang-orang ini akan memberitahu saya

tentang apa yang dikatakan oleh Yesus?" Namun tampaknya tak

seorang pun yang tahu atau peduli pada apa yang dikatakan oleh

Yesus. Saya mulai curiga. Bagaimana pun juga, Paulus hanya menulis

sekitar sepertiga dari isi Perjanjian Baru. Lalu ke mana yang dua-per-

tiganya? Bagaimana dengan sisa isi Perjanjian Barunya? Tampaknya

tak ada yang peduli. Apa yang disampaikan oleh Yakobus? Siapa yang

peduli? Apa yang disampaikan oleh Rasul Petrus? Tidak ada yang

penting. Setiap Minggu yang saya dengar adalah bahwa Paulus begini

dan Paulus begitu.

Jika Anda pergi ke toko buku, cobalah Anda amati sejenak rak buku di

sana, dan Anda akan mendapatkan hal yang sangat menarik: begitu

banyaknya buku yang membahas tentang Paulus. Mana buku yang

membahas tentang Surat Yudas? Anda akan kesulitan jika ingin

mencari buku tafsiran tentang surat Yudas. Bagaimana dengan surat-

surat Petrus? Sangat sedikit buku tafsirannya! Dan bagaimana dengan

Page 143: Bmf 22 cahaya injil

135 | C A H A Y A I N J I L

ajaran Yesus sendiri? Nyaris tidak ada! Jika Anda ingin mencari buku

yang membahas tentang kerajaan Allah, mungkin Anda tidak akan

dapat menemukannya. Tidak ada! Sama sekali tidak ada! Saya sudah

mencobanya karena saya sekarang sedang melakukan pendalaman

tentang pokok kerajaan Allah, dan saya tidak mendapatkan bahan

tulisan apa pun. Di dalam lingkungan penulis Injili, satu-satunya orang

yang pernah menulis tentang hal kerajaan Allah adalah G.E. Ladd,

bekas profesor di Fuller Theological Seminary. Selain dia, tidak ada

penulis Kristen yang menulis tentang arti penting kerajaan Allah secara

eksegetis. Ungkapan 'kerajaan' kadang kala dipakai orang tanpa

memahami apa makna dari sebutan itu. Hanya buku itulah yang

membahas hal tentang kerajaan Allah secara mendalam. Dan buku itu

diterbitkan di era 1950-an. Memang ada beberapa buku yang berbicara

tentang hal kerajaan Allah, tetapi semua itu, anehnya, disusun oleh

para cendekiawan liberal. Apa arti semua ini? Dan dari semua itu,

sangat sedikit yang merupakan terbitan baru. Ada satu buku yang baru

saja diterbitkan tentang pokok ini - dan buku terakhir sebelum yang

baru ini terbitnya di era tahun 70-an. Saya sudah mencari-cari,

berusaha mengumpulkan semua bahan tentang pokok ini, baik yang

bersumber dari kaum liberal atau pun dari sumber Kristen, dan sangat

sedikit sekali bahan yang terkumpul. Akan tetapi jika Anda ingin

mencari buku yang membahas tentang Paulus, maka jumlah buku yang

akan Anda temui sangatlah banyak, sampai-sampai Anda mungkin

tidak bisa menghitungnya. Jumlah judulnya bisa mencapai ribuan.

Namun perkara yang Yesus ajarkan, khususnya tentang hal kerajaan,

yang merupakan inti ajaran-Nya, tidak akan Anda dapatkan di toko

buku mana pun, karena buku karangan Ladd juga sudah tidak dicetak

lagi.

Hal ini mulai mendorong saya untuk berpikir bahwa ada satu hal yang

tidak benar sedang terjadi. Jika tema inti dari ajaran Yesus tidak

pernah dibahas sama sekali, Anda bahkan tidak bisa menemukan buku

yang membahas tentang hal itu, sementara ada penekanan yang terus

menerus pada satu sisi dari Kitab Suci, maka kita layak kuatir akan hal

itu. Saya beritahukan, pengajaran yang diberikan oleh Yesus adalah

satu-satunya pengajaran yang utuh. Itu sebabnya mengapa saya selalu

menekankan pengajaran yang disampaikan-Nya. Di dalam pengajaran

Yesus, segala hal yang berkaitan dengan Allah ada di sana. Tidak ada

yang ketinggalan. Tidak ada yang kurang. Semuanya dinyatakan dalam

Page 144: Bmf 22 cahaya injil

136 | C A H A Y A I N J I L

penekanan dan proporsi yang berimbang. Tahukah Anda akan hal itu?

Saya sudah mempelajari ajaran Yesus selama bertahun-tahun dan saya

menemukan bahwa di dalam pengajaran-Nya ada kelengkapan yang

sempurna. Tidak ada yang tertinggal.

Rasul Paulus, seperti yang sudah pernah saya sampaikan pada Anda,

sebenarnya bertindak sebagai penafsir bagi ajaran Yesus. Semua yang

ia tuliskan adalah tafsiran dari ajaran Yesus. Paulus beranggapan

bahwa pembacanya sudah tahu apa yang diajarkan oleh Yesus. Jika

Anda tidak tahu rujukan sumbernya, bagaimana Anda bisa memahami

tafsirannya? Dengan kata lain, jika kita memusatkan perhatian hanya

pada Paulus, maka yang sedang kita pelajari sebenarnya hanya bagian

tafsirannya saja, bukan sumber rujukannya. Dan akibatnya, kita

menjadi berat sebelah. Akibatnya adalah ketidakseimbangan.

Akibatnya adalah timbulnya kesalahan tafsir, karena jika Anda tidak

tahu sumber rujukannya, bagaimana Anda bisa mengartikan apa yang

tertuang di dalam tafsiran? Tidak ada hal baru yang ditulis oleh Paulus.

Tidak ada yang baru sama sekali. Semakin saya pelajari tulisan Paulus

dalam kaitannya dengan pengajaran Yesus, semakin saya menyadari

bahwa segala yang Paulus tuliskan dapat saya temukan di dalam

pengajaran Yesus. Akan tetapi ada hal-hal dalam pengajaran Yesus

yang tidak Anda temukan dalam tulisan-tulisan Paulus. Ini adalah hal

yang sangat penting untuk dipahami.

Saya mengasihi Paulus. Jangan salah sangka! Saya mencintai tulisan

yang disusun oleh Paulus. Ia memiliki pandangan rohani yang sangat

dalam yang tidak ada tandingannya. Namun saya menduga bahwa

alasan sebagian besar mempelajari Paulus adalah karena mereka ingin

berpegang hanya pada satu subyek - hanya satu aspek dari kebenaran

alkitabiah, walau memang ini adalah aspek yang sangat penting dan

berharga, tetapi tetap saja hanya merupakan satu aspek - yaitu,

pembenaran oleh iman. Sekali lagi, jangan salah sangka. Bagi saya,

pembenaran oleh iman jelas sangat berharga bagi setiap orang. Sangat

berharga bagi saya dan juga bagi orang lain. Namun perlu diingat

bahwa kita harus memberitakan seluruh maksud Allah, di mana

pembenaran oleh iman hanya merupakan salah satu aspek saja, dan

bahkan tidak menjadi bagian yang sangat besar. Jadi, tidak heran jika

seluruh gereja Kristen sekarang memiliki pandangan yang berat

sebelah. Itulah tepatnya strategi yang dilancarkan oleh Iblis terhadap

Page 145: Bmf 22 cahaya injil

137 | C A H A Y A I N J I L

gereja dewasa ini. Strateginya memang gagal terhadap Yesus, tetapi

berhasil terhadap gereja.

Waspadalah terhadap Orang yang Tersinggung ketika Bagian

Alkitab yang Menentang Pendapat Mereka Diajukan

Berwaspadalah terhadap orang yang tersinggung ketika Anda

mengajukan ayat yang bertentangan dengan ayat yang sedang ia

bicarakan. Saya akan memberikan satu ilustrasi kepada Anda. Hal ini

terjadi pada sebuah kebaktian di London, di masa saya sedang

menempuh pendidikan di sana. Ada seorang saudara yang menekankan

pokok pembenaran hanya karena iman. Pertama-tama, perhatikanlah

bahwa kata 'hanya' tidak terdapat di dalam Alkitab. Berhati-hatilah,

jangan sampai Anda memasukkan satu kata yang tidak terdapat di

dalam Alkitab. 'Pembenaran hanya karena iman' tidak akan Anda

temukan di dalam Alkitab. Tidak ada sama sekali! Namun kata 'hanya'

ini telah disisipkan di dalam pembahasan. Dan hal ini menganggu saya.

Saya segera saja menyampaikan kepadanya kutipan dari Yakobus pasal

2, kata-kata yang disampaikan oleh Rasul Yakobus adalah: "Jadi kamu

lihat, bahwa manusia dibenarkan bukan hanya karena iman" (Yak.

2:24). Tahukah Anda apa yang terjadi? Saudara ini menjadi sangat

tersinggung. Sangat, sangat tersinggung. Saya harap Anda mengasihi

seluruh Firman Allah dan jangan pernah memilih-milih ayat mengikuti

selera Anda. Saya mohon agar Anda menerima seluruh Firman Allah

dengan seutuhnya. Dan jangan pernah mencoba, demi keselamatan

Anda sendiri, memilih ayat-ayat mengikuti selera sendiri, hal yang

banyak dilakukan oleh sebagian besar orang Kristen! Paulus tidak

pernah berbicara tentang 'pembenaran hanya oleh iman'. Ia tidak

pernah menyampaikan hal seperti itu. Tidak ada ayat Alkitab yang

mendukung pernyataan seperti itu - bahkan di dalam tulisan-tulisan

Paulus sekalipun!

Tapi apa yang dilakukan oleh Profesor Jeremias? Profesor dari Jerman

ini menyusun sebuah buku beberapa tahun yang lalu, dan saya

mengadakan kontak komunikasi yang cukup lama dengannya karena

ada beberapa bagian tulisannya yang saya pertanyakan. Ia menulis

sebuah buku berjudul The Central Message of The New

Testament (Pesan Sentral dari Perjanjian Baru), yang sekarang ini

sudah tidak diterbitkan lagi, di mana di dalam buku itu ia berpendapat

bahwa sekalipun Paulus tidak memasukkan kata 'hanya', namun

penyisipan kata itu adalah benar. Nah, jika Anda memakai cara pikir

Page 146: Bmf 22 cahaya injil

138 | C A H A Y A I N J I L

seperti ini, maka Anda sedang berada dalam masalah. Jangan pernah

bermain-main dengan Firman Allah secara begini. Kita dibenarkan oleh

iman, betul. Tetapi tidak 'hanya'. Tidak hanya karena iman! Iman yang

sejati tidak pernah berdiri sendiri. Setiap orang yang mengerti Firman

Allah memahami hal itu. Dan apa yang disampaikan oleh Yakobus pasti

akan disetujui 100% oleh Paulus: "Orang tidak dibenarkan hanya oleh

iman saja, tetapi oleh perbuatan-perbuatan yang lahir dari iman."

Saya menyampaikan kisah ini karena: jika ada orang yang mengutip

Firman Allah kepada Anda, yang mana ayat itu bersifat melengkapi

Firman yang sedang Anda bicarakan, dan kemudian Anda menjadi

tersinggung karenanya, maka Anda perlu untuk kuatir. Jika saya

mengutip sebuah ayat dan kemudian orang lain mengutip sebuah ayat

yang bersifat melengkapi ayat yang saya kutip, membuat pengertian

dari pokok yang dibahas menjadi seimbang, maka seharusnya saya

bersyukur karena ia telah menyatakan kepada saya hal-hal yang

mungkin saja terlewatkan oleh saya. Akan tetapi jika reaksinya adalah

rasa tersinggung, maka sebaiknya Anda perlu kuatir akan kerohanian

Anda. Di titik itulah masalah yang menimpa Luther berawal, yaitu

ketika ia mulai mengkritik surat Yakobus. Ia telah memicu kemunculan

seluruh tradisi liberal di Jerman. Jika ada satu orang yang mulai

melancarkan kritik terhadap Kitab Suci, maka orang-orang lain akan

ikut melakukan hal yang sama. Hal itulah yang dikerjakan oleh orang-

orang Jerman sejak zaman Luther sampai sekarang. Nah, saya sama

sekali tidak berniat untuk melecehkan Luther karena saya sendiri

sangat mengasihi dia. Tidak seorang pun yang setelah mempelajari

kehidupan Luther, sedalam yang pernah saya pelajari, yang tidak

tergugah untuk mengasihinya. Akan tetapi Luther juga bukan manusia

yang sempurna. Tidak ada seorang pun dari kita yang sempurna.

Luther telah membuat satu kesalahan yang serius, dan kesalahan itu

berupa tindakan yang memicu lahirnya tradisi liberal di Jerman. Sampai

sekarang ini, Jerman adalah salah satu sarang Liberalisme, dengan

tingkat yang melebihi negara-negara lain.

Kebenaran Allah yang Utuh itu Memberi Kemerdekaan;

Penekanan Hanya pada Satu Pokok Menyempitkan Pandangan!

Poin ini merupakan peringatan bagi Anda. Pastikanlah bahwa Anda

mempelajari seluruh isi Alkitab, seluruh Firman Allah. Jangan ada orang

yang hanya memusatkan perhatiannya pada satu pokok saja, karena

jika Anda melakukan hal ini, maka Anda akan masuk ke dalam

Page 147: Bmf 22 cahaya injil

139 | C A H A Y A I N J I L

masalah. Dan saya sendiri telah berusaha, oleh anugerah Allah, di

dalam pelayanan ini untuk mengajarkan semua yang Yesus ajarkan

dalam setiap aspeknya, apakah itu mengenai pembenaran, pengudusan

atau pun pemuliaan, semua hal itu. Ada banyak kekayaan di dalam

Firman Allah dan janganlah kita mempersempitnya ke dalam satu

pokok bahasan saja seolah-olah hanya perkara itu saja yang penting.

Begitu besar kekayaan yang terdapat di dalam Firman Allah! Kebenaran

Firman Allah itu memerdekakan.

Setelah menjadi orang Kristen selama beberapa tahun, saya mulai

bertanya-tanya apakah Alkitab berbicara mengenai hal-hal lainnya

selain masalah pembenaran, karena selama itu yang saya dengar

hanya khotbah mengenai perkara pembenaran. Saya mulai bertanya-

tanya, "Apakah Alkitab juga berbicara mengenai hal yang lain? Apakah

hanya perkara ini saja yang dibahas oleh Alkitab?" Ketika saya mulai

mendalami kekayaan dari Firman Allah, saya segera melihat betapa

luasnya kekayaan tersebut. Sungguh suatu pandangan yang sangat

luas! Dan saya bertanya-tanya, "Mengapa para pengkhotbah itu

membiarkan kita semua tenggelam dalam kemiskinan yang sangat

parah ini? Mengapa mereka hanya menekankan satu pokok masalah

saja?" Jadi, berhati-hatilah terhadap pandangan yang hanya

mementingkan satu pokok bahasan saja karena Anda akan terbawa

masuk ke dalam kesesatan, menjadi orang yang keras kepala, menjadi

berat sebelah, menjadi orang yang berpikiran sempit. Dan suatu hari

nanti, Anda akan menjadi salah satu dari orang-orang yang dibicarakan

oleh Yesus di Yoh. 16:2. Di ayat ini Ia berkata, "Akan datang saatnya

bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia

berbuat bakti bagi Allah."

Bagaimana mungkin seseorang menjadi begitu tersesat seperti orang-

orang yang dibicarakan oleh Yesus di Yoh. 16:2? Mereka mengira

bahwa mereka boleh membunuh orang lain dan tetap berpikir bahwa

mereka sedang melayani Allah dengan cara membunuhi orang lain.

Apakah mereka tidak pernah membaca Alkitab? Itulah persoalannya.

Anda lihat, orang-orang yang hanya mementingkan satu pokok doktrin

saja, dalam waktu singkat akan menjadi orang yang tidak sabaran,

sangat tidak bertoleransi, sangat sempit pandangannya. Orang-orang

yang memusatkan perhatiannya pada 'pembenaran hanya karena iman'

akan segera tersinggung ketika Anda menyampaikan kepadanya

kekayaan yang terkandung di dalam surat Yakobus, dan mereka akan

Page 148: Bmf 22 cahaya injil

140 | C A H A Y A I N J I L

segera menuduh Anda dengan berbagai macam tuduhan. Malahan,

semakin mereka merongrong Anda, semakin mereka merasa telah

melayani Allah dengan benar. Saya telah melihat dan mengalami

langsung perilaku tanpa kasih dari orang-orang Kristen semacam ini.

Mereka menolak untuk melihat hal-hal lain yang disampaikan oleh

Alkitab. Mereka hanya mau berpaut pada doktrin yang mereka pegang.

Siapa saja yang pandangannya berbeda sedikit dari pandangan mereka

akan segera dituduh sebagai aliran sesat dan sebagainya.

Hal seperti ini telah melanda, sebagai contoh, jemaat Brethren; maaf

jika saya terpaksa mengatakan hal ini. Mereka sangat sibuk saling

menuduh bahwa yang satu benar sedangkan yang lainnya sesat. Tidak

henti-hentinya keributan saling tuduh itu terjadi di antara mereka.

Mengapa? Karena kalangan Brethren memiliki satu kelemahan yang

sangat besar, yaitu tidak adanya orang yang terlatih untuk memberi

pengajaran kepada mereka. Sebagai akibat dari kurangnya pengajaran

di kalangan mereka, maka pemikiran mereka makin lama menjadi

makin sempit. Saya sangat mengasihi kalangan Brethren. Saya

menyampaikan hal ini bukan karena kepahitan atau permusuhan. Akan

tetapi karena kurangnya pengajaran di kalangan mereka, mereka mulai

terpaku pada satu pokok bahasan yang kecil. Dan mereka akhirnya

hanya bisa mewariskan sedikit ajaran saja, sebatas yang telah mereka

dapatkan. Apa yang belum pernah mereka pelajari, tidak dapat mereka

berikan kepada yang lain. Akibatnya: karena kekurangan pengajaran,

pandangan yang sudah salah itu menjadi semakin sempit dan terus

menyempit. Dan akhirnya mereka menjadi sibuk bertengkar tentang

hal-hal remeh - yang mungkin akan membuat Anda heran untuk apa

masalah itu dipertengkarkan. Mereka sibuk bertengkar dan saling

menuduh bahwa yang lain itu sesat. Nah, jangan biarkan hal semacam

ini terjadi pada diri Anda.

Inilah Teknik yang Dipakai oleh Iblis - Membawa Anda pada

Kebenaran yang Tidak Utuh

Sekarang Anda dapat melihat betapa suksesnya teknik yang dipakai

oleh Iblis di dalam membawa Anda masuk ke dalam kebenaran yang

tidak utuh. Ia memang mengajak Anda melayani Allah, tetapi -

walaupun mungkin sebenarnya Anda tidak bermaksud demikian -

melayani dengan cara yang mengikuti selera Anda sendiri! Karena Anda

belum mendapatkan seluruh kebenaran yang utuh - atau kebenaran

yang Anda miliki baru sebagian saja - maka Anda akan terdorong untuk

Page 149: Bmf 22 cahaya injil

141 | C A H A Y A I N J I L

hanya berpaut pada penggalan kebenaran yang tidak utuh itu. Tragedi

ini saya alami di Banff. Saat itu mereka berkata kepada saya, "Anda

tidak mengajarkan hal yang sama dengan doktrin kami." Saya tidak

meminta maaf karena telah mengajarkan hal yang tidak sejalan

dengan doktrin mereka. Apakah mengajarkan hal yang tidak sejalan

dengan doktrin mereka itu suatu kejahatan? Yang saya khotbahkan

adalah Firman Allah, bukan doktrin mereka. Saya hadir di sini bukan

untuk memberitakan Kalvinisme. Saya hadir di sini bukan untuk

mengkhotbahkan doktrin Reformed, nama lain dari Kalvinisme. Saya

hadir di sini hanya untuk mengkhotbahkan Firman Allah di dalam

keutuhan kekayaan maknanya.

Jadi, saudara-saudara, ingatlah selalu, jika Anda mempelajari Firman

Allah, jangan cukup sekedar berkata, "Ah, inilah kebenarannya. Aku

telah menemukannya!" Selidiki apakah ada sisi lain yang belum

terungkap. Dan terutama, pelajarilah ayat-ayat Kitab Suci yang

membuat Anda merasa terganggu. Dan itulah prinsip yang saya

pegang. Saya ingin mempelajari bukan saja ayat-ayat yang sudah saya

kenal baik, yang membuat saya merasa senang. Akan tetapi yang saya

selidiki adalah ayat-ayat yang membuat saya merasa tidak nyaman,

yang mengganggu keyakinan saya, yang tampaknya tidak bisa saya

pahami dengan mudah. Saya menyelidiki ayat-ayat tersebut karena

saya tidak mau ada kebenaran yang terlewatkan. Dan saya ingin

memastikan bahwa tidak ada hal yang terlewatkan dari Firman Allah

karena kita tidak akan bisa hidup dari setiap firman yang keluar dari

mulut Allah jika ada firman yang terlewatkan. Peganglah prinsip ini dan

jangan pernah memanfaatkan Alkitab hanya untuk menyenangkan hati

Anda saja. Biarlah Alkitab membuat Anda merasa terganggu.

Bersedialah untuk tidak memilih jalan yang gampang dan Anda tidak

akan tersesat.

Perhatikanlah, begitu banyak orang Kristen yang jatuh ke dalam

kesalahan semacam ini. Masuklah ke dalam gereja Pentakosta, apa

yang Anda dengar? Bahasa lidah! Bahasa lidah! Bahasa lidah! Anda

akan mulai bertanya-tanya apakah ada hal lain yang dibicarakan oleh

Alkitab selain bahasa lidah? Mereka sepertinya selalu menemukan ayat

yang membahas bahasa lidah di seluruh bagian Alkitab. Di mana-mana

bahasa lidah. Nah, tentu saja memang ada bagian yang membahas

tentang bahasa lidah. Dan ini memang merupakan suatu kebenaran

yang indah, akan tetapi bahasa lidah hanya sebagian kecil saja dari isi

Page 150: Bmf 22 cahaya injil

142 | C A H A Y A I N J I L

Alkitab. Akan tetapi Anda tidak akan bisa mendapatkan pemahaman

seperti ini jika Anda masuk ke gereja Pentakosta. Anda akan bertanya-

tanya apakah ada hal lain yang dibicarakan oleh Alkitab selain bahasa

lidah. Kemudian Anda pergi ke berbagai gereja, hanya untuk

mendapatkan bahwa mereka juga sangat menekankan satu pokok

bahasan saja dan meremehkan yang lain. Akan tetapi Yesus hanya

berpaut pada satu hal - kerajaan Allah dan pemerintahan-Nya. Saya

hanya ingin menekankan hal yang memang Dia tekankan. Saya tidak

mau menekankan hal yang tidak ia tekankan. Yesus tidak menekankan

hal bahasa lidah; saya pun tidak akan menekankan hal bahasa lidah.

Saya mengakui bahasa lidah; tetapi saya tidak memandangnya sebagai

hal yang utama. Yesus juga berbicara tentang pembenaran. Namun itu

bukanlah tema sentral ajaran-Nya, walaupun pokok ini merupakan hal

yang penting di dalam pengajaran-Nya. Pembenaran di dalam

pengajaran Yesus adalah jalan menuju kerajaan Allah. Bagi Yesus,

kerajaan itulah yang merupakan tema sentralnya.

Namun di zaman sekarang ini, seperti yang sudah saya sampaikan

kepada Anda, Anda tidak akan bisa menemukan buku yang membahas

tentang kerajaan Allah. Aneh sekali! Begitu jauhnya penyusupan yang

sudah dilakukan oleh Iblis! Saya bercita-cita untuk meluruskan

keadaan. Saya berniat untuk meluruskan kembali hal itu jika Allah

memang memampukan saya untuk melakukannya. Karena alasan

inilah maka saya terus saja berbicara tentang hal ini - tentang kerajaan

Allah, tentang ketuanan Allah di atas segalanya. Jika Anda berkhotbah

tentang pembenaran, manusia akan menjadi titik sentral dari

pembicaraan Anda. Ingatlah akan hal ini. Dan memang hal inilah yang

dikehendaki oleh Iblis. Allah hadir untuk menyelamatkan Anda. Allah

hadir untuk melakukan ini dan itu buat Anda. Allah hadir untuk

membersihkan Anda. Allah hadir untuk menguduskan Anda. Allah hadir

untuk memuliakan Anda. Ia akan melakukan segalanya bagi Anda.

Manusia akan menjadi titik pusat pembahasan jika hal pembenaran

dijadikan doktrin sentral. Tetapi jika Anda memberikan penekanan

pada Kerajaan Allah, maka Allahlah yang menjadi titik pusatnya, bukan

manusia. Kita sudah bergeser terlalu jauh dari titik pusat yang

seharusnya. Sangatlah penting untuk dapat melihat kenyataan ini. Jika

Anda melakukan hal ini, maka Anda telah menjungkir-balikkan seluruh

Injil dan melangkah menuju kebinasaan. Kita harus kembali kepada hal

Page 151: Bmf 22 cahaya injil

143 | C A H A Y A I N J I L

yang diutamakan oleh Allah, hal yang ditekankan oleh Yesus - yaitu

kerajaan Allah.

Semua Jawaban Yesus Diambil dari Kitab Ulangan

Akhirnya, menjelang bagian penutupan bahasan hari ini, perhatikanlah

hal yang sangat spesial ini. Semua kutipan Yesus, semua jawaban

Yesus terhadap Iblis diambil dari satu kitab. Pernahkah Anda

memperhatikan hal ini? Setiap jawaban terhadap serangan Iblis diambil

dari kitab Ulangan. Hal ini memancing rasa ingin tahu saya. Saat Iblis

mengutip dari kitab Mazmur, Yesus tetap menjawab dari kitab Ulangan.

Itu sangat membangkitkan minat saya. Saya bertanya-tanya,

mengapa? Mengapa Ia terus saja menjawab berdasarkan kitab

Ulangan? Lalu saya menyelidiki kitab Ulangan. Dan saya mulai melihat

alasan mengapa hal itu dilakukan-Nya.

Apa karakteristik kitab Ulangan? Tahukah Anda? Karakteristik dari kitab

Ulangan adalah kedaulatan Allah. Anda lihat, penekanan dalam kitab ini

sama persis dengan penekanan dari seluruh ajaran Yesus - tentang

kerajaan Allah, tentang Allah sebagai Raja. Kitab Ulangan adalah

sebuah buku dalam Perjanjian Lama yang secara khusus menekankan

tentang kedaulatan Allah. Anda lihat, Iblis mencoba untuk menggoda

Yesus agar melakukan hal yang mengikuti selera sendiri, bertindak

menuruti kemauan sendiri dan tanggapan dari Yesus tetap sama,

"Hanya Allah adalah Raja." Itulah jawaban Yesus.

Mari saya beri sedikit gambaran statistiknya bagi Anda. Kata Ibrani hw"c.mi

'mits-vah', yang berarti perintah, muncul sebanyak 43 kali di kitab

Ulangan. Di sepanjang kitab Ulangan Anda akan bertemu dengan kata

ini sebanyak 43 kali. Sebagai perbandingan, di dalam kitab-kitab lain

dari Pentateukh (lima kitab pertama Perjanjian Lama), Anda akan

mendapati bahwa kata hw"c.mi 'mits-vah' ini muncul sekali di kitab

Kejadian, 4 kali di Keluaran, 10 kali di Imamat, 5 kali di Bilangan dan

43 kali di Ulangan. Jika Anda teliti kata-kata yang berkaitan dengan hw"c.mi

'mits-vah', yaitu kata-kata yang dipakai dalam kaitannya dengan hal-

hal seperti perintah, hukum/undang-undang dan yang berhubungan

dengan itu, Anda akan menemukan hal yang sama. Anda akan

menemukan bahwa kata-kata tersebut sangat mendominasi kitab

Ulangan. Lebih dari itu, tidak ada kitab lain di dalam Perjanjian Lama

yang memiliki tingkat pemakaian kata 'perintah' sesering kitab

Ulangan. Kitab Ulangan menekankan pada hukum Allah. Dari sinilah

Page 152: Bmf 22 cahaya injil

144 | C A H A Y A I N J I L

muncul kata 'nomos' - deutero nomos - judul 'Deuteronomy' itu sendiri

berarti salinan dari hukum Allah. Suatu pengulangan di bumi dari

hukum Allah di surga! Itulah kitab hukum yang par excellence (yang

tertinggi). Dan persisnya, kitab inilah yang menekankan Allah sebagai

Raja karena Ia memberikan undang-undang-Nya kepada umat-Nya.

Umat-Nya harus tunduk kepada hukum-Nya. Sangat luar biasa! Anda

lihat, bahkan dalam hal mengutip ayat pun, Yesus punya alasan dari

kitab mana ia mengutip ayat. Tidak ada hal yang kebetulan di sini.

Dalam keadaan seperti itu, Ia tahu bagian yang mana yang harus

dipakai untuk menghadapi lawan.

Yesus bersukacita di dalam Taurat Allah, seperti yang dinyatakan oleh

sang pemazmur. Si pemazmur berkata, "Aku hendak bergemar dalam

perintah-perintah-Mu" (Maz. 119:47). Setiap orang yang mengasihi

Allah pasti mengasihi perintah-Nya. Berhati-hatilah terhadap orang

Kristen yang tidak mengasihi perintah-perintah Allah. Orang itu hanya

mengejar keselamatan. Ia hanya ingin agar Allah berbuat sesuatu

baginya; ia sama sekali tidak mau melakukan apa-apa buat Allah. Ia

tidak mau tunduk terhadap perintah-perintah Allah. Nah, jika itu adalah

perasaan yang Anda miliki, berhati-hatilah. Anda sedang berada di jalur

yang salah. Seorang Kristen sejati akan bergemar - atau mengasihi

perintah Allah. Ia mengasihinya! Anda akan menjumpai pernyataan ini

di banyak bagian dari Perjanjian Lama. Di Mazmur 119:47, si

pemazmur menyatakan hal itu. Dengan segenap hatinya ia bergemar di

dalam perintah-perintah Allah. Di Mazmur 119:127, ia berkata, "Itulah

sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas,

bahkan dari pada emas tua." Ia mencintai perintah-perintah Allah.

Dapatkah Anda berkata seperti itu? Jika Anda benar-benar dapat

mengasihi Firman Allah, mencintai perintah-perintah-Nya, hidup dari

semua firman yang keluar dari mulut-Nya, maka Iblis tidak akan

pernah bisa menjatuhkan Anda. Anda tidak akan bisa dikalahkan.

Rangkuman dan Kesimpulan

Mari kita rangkum seluruh pembahasan ini. Prinsip pertama yang kita

lihat hari ini adalah bahwa Iblis menggoda Anda untuk memilih jalan

yang mudah, dan ia akan mencobai Anda dengan berbagai macam cara

lewat prinsip ini: "Pilihlah cara yang paling gampang, buatlah hidupmu

menjadi mudah." Dan poin utama yang kedua dari pencobaan Iblis

adalah: "Abdikan dirimu pada Allah dalam sebagian kebenaran saja.

Layanilah Dia dengan penuh semangat, tetapi semangat yang partisan,

Page 153: Bmf 22 cahaya injil

145 | C A H A Y A I N J I L

di atas kebenaran yang terpenggal." Semangat yang partisan ini adalah

hal yang sangat mengerikan. Melayani Allah dengan sepenuh hati

berdasarkan satu bagian saja dari kebenaran-Nya. Perkara inilah yang

telah menimbulkan berbagai macam kejadian yang mengerikan di

dalam sejarah gereja. Perkara inilah yang telah menimbulkan

gelombang Inkuisisi. Tahukah Anda apa Inkuisisi itu? Bacalah tentang

hal itu jika ada waktu; bagian sejarah itu akan membuat Anda

menangis. Periode ketika orang Kristen menyiksa sesama Kristen

sampai mati demi nama Allah. Demi nama Allah! Mereka membunuh

Anda dan mengira bahwa mereka sedang melayani Allah dengan

perbuatan itu. Inilah yang disebut semangat partisan - semangat demi

pemahaman yang keliru, dengan cara yang keliru pula: "Dengan segala

cara, layanilah Allah, tetapi lakukanlah hal itu dengan caramu sendiri -

dengan pandangan sempitmu. Layanilah Allah" Jika Anda melangkah di

jalur itu, maka pada suatu hari nanti Anda akan membunuhi orang lain

demi nama Allah. Dan, tentu saja, memang hal itulah yang dikehendaki

oleh Iblis.

Saya ngeri membayangkan masa depan gereja, jika melihat

keadaannya seperti sekarang ini. Beberapa orang dari antara kita

mungkin tidak akan dibunuh oleh orang non-Kristen, melainkan oleh

orang Kristen. Ingatlah akan sejarah Inkuisisi. Orang Kristen

membunuhi sesama Kristen demi nama Allah. Bahkan para pendukung

Kalvin juga, mereka membakar orang demi keyakinan mereka. Mereka

membakar sesamanya sampai mati! Orang-orang Protestan sekali pun

melakukan hal yang sama! Bagian sejarah ini membuat saya sangat

sedih. Begitu sesatnya sehingga mereka membunuhi manusia dan

merasa sedang melayani Allah. Para tentara perang salib berangkat

dari Eropa dan membunuhi orang muslim demi nama Allah juga! Oh,

Tuhan tolonglah kami! Betapa Iblis telah menyelewengkan gereja

separah ini. Jadi saya memohon dengan sangat kepada Anda, pelajari

dan pahamilah Firman Allah dengan utuh, terutama bagian-bagian

yang terasa mengganggu keyakinan Anda, yang terasa berbeda dengan

doktrin Anda. Jangan bersembunyi di balik doktrin Anda. Saya, seperti

yang sudah saya sampaikan, suka menyelidiki bagian-bagian yang

terlihat tidak cocok dengan keyakinan saya. Berkali-kali saya harus

mengubah pandangan saya ketika saya mendalami isi Firman Allah.

Dulu saya sering menjagokan salah satu doktrin, dan Firman Allah

kemudian menghancurkan doktrin yang saya pegang itu sampai

Page 154: Bmf 22 cahaya injil

146 | C A H A Y A I N J I L

berkeping-keping. Kemudian saya berkata, "Baiklah, Tuhan. Jika

memang harus begitu pemahamannya, maka saya tidak akan

mempertahankan doktrin ini. Beritahukanlah saya apa yang harus saya

pahami." Hanya Firman Allah saja yang akan saya percayai, yang lain

tidak. Dan saya ingin mempelajari serta memahami semuanya, bukan

sekedar sebagian saja. Jadikanlah hal ini sebagai tujuan Anda, maka

Anda tidak akan tersesat. Maka Anda akan mendapati bahwa Allah itu

setia.

Satu poin penutup: perhatikanlah ayat yang dikutip oleh Iblis.

Pernahkah Anda perhatikan kata-kata yang dikutip oleh Iblis? "Ia akan

memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan

mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu

jangan terantuk kepada batu" (Luk.4:10-11). Sungguh kata-kata yang

membuai! Waspadalah terhadap khotbah-khotbah yang membuai

perasaan. Jika sebuah khotbah membuat perasaan Anda menjadi

gerah, jika sebuah khotbah menginsyafkan Anda akan dosa-dosa, jika

sebuah khotbah mengganggu Anda, berterima-kasihlah kepada Allah

karena adanya khotbah seperti itu. Celakalah mereka yang datang ke

gereja untuk mencari kenyamanan hati! Mereka menjadikan agama

sebagai candu, dan kita tidak butuh candu. Kita sudah muak akan hal-

hal seperti itu. Kita tidak butuh tambahan obat bius. Kita tidak butuh

obat bius dan juga Alkitab yang diperlakukan sebagai candu. Orang-

orang yang datang ke gereja hanya untuk menyenangkan hatinya

sendiri akan menjadi sangat terbuka terhadap serangan Iblis.

Syukurlah ada orang-orang yang datang ke gereja dengan kesediaan

untuk terluka, untuk terbangun dan melihat bahwa Firman Allah telah

menghunjam jauh ke dalam hati serta menginsyafkan dirinya akan

dosa-dosa serta penghakiman. Saya tidak biasa menyenangkan hati

orang, bukankah begitu? Catatan rekor saya dalam hal menyenangkan

hati orang lain cukup buruk, setidaknya pada saat saya berkhotbah;

dalam hubungan pribadi mungkin biasa-biasa saja. Saya tidak

menjadikan kegiatan menyenangkan hati orang lain sebagai urusan

utama saya karena yang dibutuhkan oleh gereja sekarang bukanlah

kenyamanan hati; tetapi keinsyafan atas dosa-dosa.

Waspadalah karena Iblis selalu siap untuk memanfaatkan rasa tidak

nyaman itu. "Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk

melindungi Engkau." Saat Iblis datang dengan sikap simpatik, mulailah

untuk kuatir. Namun perhatikanlah poin yang ingin saya sampaikan,

Page 155: Bmf 22 cahaya injil

147 | C A H A Y A I N J I L

yaitu: Apakah Anda menyimak kutipan yang diajukan Iblis? Dari

kutipan itu, Iblis sedang mengajukan satu pemikiran, "Sekali selamat,

tetap selamat," yang disimpulkannya dari bagian Perjanjian Lama,

apakah Anda memperhatikannya? Apakah Anda melihat logika di balik

penyampaian kutipan ini? Tidak peduli apa pun yang akan Anda

lakukan, orang Kristen macam apa pun Anda, yang jelas Anda tetap

akan selamat. Engkau tidak akan terluka, sekali pun melompat dari

puncak atap Bait Allah ini; bahkan sekali pun Engkau sudah melanggar

kehendak-Nya. Sekali pun Allah tidak menyuruh untuk melompat dari

atap Bait Allah, dan Engkau tetap melompat juga, ia akan tetap

berpegang pada komitmen-Nya untuk memastikan bahwa Engkau tidak

akan terluka. Dapatkah Anda melihat logika di balik usulan terjun

bebas itu? Pernahkah Anda meneliti, dari mana asalnya doktrin 'sekali

selamat, tetap selamat' ini? Sumbernya bukan dari Alkitab. Seberapa

besar bahaya dari ajaran ini? Dapatkah Anda melihat seberapa besar

bahayanya? Saya harap Anda mau mengamati dan memikirkan hal itu.

Doktrin ini berkata bahwa apa pun yang Anda lakukan, Allah tetap akan

berpegang pada komitmen untuk memastikan keselamatan Anda. Apa

pun yang Anda lakukan, Ia akan terus menjaga Anda dengan tangan-

Nya dan menyuruh para malaikat-Nya untuk merawat Anda. Sungguh

mengherankan jika dilihat betapa orang-orang sekarang ini sangat

tidak mampu membedakan, tidak mampu melihat jerat di balik tawaran

Iblis. Doktrin semacam ini tidak datang dari Allah.

Janji-janji Allah Tersedia bagi Mereka yang Menjadikan Dia

sebagai yang Terutama di dalam Hidup Mereka

Bertentangan dengan yang diartikan oleh Iblis, kata-kata yang tertulis

di Mazmur 91 itu hanya ditujukan kepada mereka yang berdiam di

dalam perlindungan Yang Mahatinggi. Hanya bagi orang-orang seperti

itu saja - yaitu yang hidup di dalam ketaatan, ketaatan setulus hati

kepada Allah, yang mengakui-Nya sebagai Yang Mahatinggi. Hanya

kepada merekalah Allah menjanjikan pemeliharaan itu. Namun jika Ia

tidak menjadi Yang Mahatinggi di dalam hidup Anda, saat Yesus tidak

menjadi Tuan dan Majikan di dalam hidup Anda, saat Anda tidak

berdiam di dalam perlindungan Yang Mahatinggi, saat Anda

memutuskan untuk terjun bebas dari puncak Bait Allah untuk

mengerjakan keyakinan Anda sendiri, tidak akan ada malaikat yang

muncul menatang kaki Anda. Anda akan terhempas di tanah! Jangan

membuat kesalahan seperti itu. Akan tetapi jika Anda berjalan di

Page 156: Bmf 22 cahaya injil

148 | C A H A Y A I N J I L

bawah lindungan yang Mahatinggi, bersekutu dengan-Nya, saat Dia

selalu menjadi Yang Mahatinggi di dalam hidup Anda, Anda boleh yakin

bahwa sekalipun kaki Anda tersandung batu, Anda terjatuh ke jurang,

Ia akan mengangkat Anda. Karena Anda berjalan di jalur-Nya, bukan di

jalur Anda sendiri. Karena Anda hidup di dalam pengabdian yang utuh

kepada-Nya dan tidak mengerjakan hal-hal menurut kemauan Anda

sendiri. Ia akan mengangkat Anda; Anda boleh yakin akan hal itu.

Dengan kata lain, Anda boleh yakin akan keselamatan Anda. Saya

hidup tanpa rasa takut dan khawatir. Mengapa? Karena, oleh anugerah

Allah, saya selalu memastikan bahwa Allah saja yang menjadi Yang

Mahatinggi di dalam hidup saya. Saya diam di dalam lindungan-Nya.

Akan tetapi jaminan itu tidak diberikan kepada mereka yang tidak mau

mengakui-Nya sebagai Raja.

Berbahagialah Orang Yang Miskin Di Hadapan Allah

Khotbah pertama dari 10 tentang 'Ucapan Bahagia' oleh Pendeta Eric

Chang

Mari kita mulai dengan Matius 5:3 ketika Yesus memulai Khotbah di

Bukit yang diucapkanNya kepada para muridNya di hadapan orang

banyak. Ia mengawali pesanNya dengan kata-kata berikut:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah

yang empunya Kerajaan Surga."

Orang Miskin Bersukacita pada Tahun Yobel

Beberapa waktu sebelum itu, Ia telah berkhotbah di sinagoge di

Nazaret (seperti dikisahkan dalam Lukas 4:18) mengutip kata-kata

Yesaya 61:1 dan mengatakan hal yang kurang lebih sama: "Roh Tuhan

ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan

kabar baik kepada orang-orang miskin." Kabar Baik, atau Injil (injil itu

artinya kabar baik), harus diberitakan kepada orang miskin. "Ia telah

mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang

tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan

orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan

telah datang". Memberitakan tahun rahmat Tuhan artinya

memberitakan Tahun Yobel, yaitu memberitakan pembebasan dari

Page 157: Bmf 22 cahaya injil

149 | C A H A Y A I N J I L

semua hutang. Itulah yang terjadi pada Tahun Yobel: semua budak

mendapatkan kembali kebebasan mereka. Di Israel hal ini terjadi setiap

50 tahun sekali. Tahun "rahmat" - tahun yang indah - suatu tahun

ketika sekali dalam kehidupan manusia, tahun itu tiba: Tahun Yobel.

Tahun ini adalah tahun penuh sukacita ketika jika seseorang

mempunyai hutang apapun terhadap orang lain, maka semua hutang

itu dihapuskan. Anda bebas dari semua hutang dengan sendirinya.

Orang miskin yang dibebani dengan hutang-hutang itu segera

dibebaskan. Mereka yang tidak mampu membayar hutangnya dan

terpaksa menjual dirinya menjadi budak, dibebaskan pada tahun itu.

Tahun Yobel ini adalah lambang kedatangan kerajaan Allah ketika

orang miskin dibebaskan; tahanan dan budak dibebaskan. Tahun ini

merupakan masa pemulihan, penyembuhan luka-luka, pengembalian

penglihatan kepada orang buta dan kemerdekaan kepada mereka yang

tertindas.

Jadi Tahun Yobel berharga terutamanya bagi siapa? Tentu saja, bagi

orang miskin! Orang kaya tidak mempunyai hutang dan mereka tidak

terancam bahaya menjadi budak. Jadi orang kaya tidak terlalu suka

dengan Tahun Yobel karena mereka harus membebaskan budak-budak

mereka dan mereka harus melepaskan orang-orang yang berhutang

uang kepadanya menurut Hukum Israel. Jadi ini bukan merupakan

tahun untuk bersukacita bagi orang kaya, akan tetapi merupakan tahun

untuk bersukacita bagi orang miskin. Tahun Yobel merupakan kabar

baik bagi orang miskin. Itulah intinya Kerajaan Allah.

Dilihat dari sudut ini maka kita mulai mengerti untuk apa Tuhan Yesus

datang. Ia berkata, "Roh Tuhan ada pada-Ku untuk menyampaikan

kabar baik kepada orang-orang miskin." Kita perlu mempelajari apa

artinya kata-kata ini. Setelah Yesus membacakan ini di Nazaret, kota

kelahiranNya, Ia menutup kitab itu (dalam Lukas 4: 20) dan

memberikannya kembali kepada pejabat. Ia membaca nas itu di

sinagoge, menurut kebiasaan pada zaman itu, lalu Ia berkata, " Pada

hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Kamu telah

mendengar nas ini -- Yes. 61:1 dan seterusnya -- digenapkan sewaktu

kamu mendengarnya. Kamu merupakan saksi-saksi kegenapan wacana

Mesias ini, yang berkaitan dengan janji mengenai Raja Yang akan

datang, Yang akan memberitakan Tahun Yobel. Sesungguhnya, Tahun

Yobel yang telah lama sekali tidak dirayakan lagi di Israel, sekarang

Page 158: Bmf 22 cahaya injil

150 | C A H A Y A I N J I L

digenapkan dalam Mesias. Akan tetapi, kaumnya sendiri, penduduk

Nazaret, tidak menerima Dia.

"Seorang Nabi Tidak Dihormati Oleh Generasinya Sendiri"

Ada sebagian ajaran Tuhan Yesus yang berbunyi, "Seorang nabi

dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di

rumahnya. " [Mat. 13:57 dst.] Makna ucapan ini telah dibahas

sepenuhnya dalam pesan Natal saya tentang "Berwawasan Rohani'.

Mereka yang berwawasan lahiriah, memandang Yesus - atau

memandang manusia lain - semata-mata dari sudut pandang

kemanusiaan: "Bagaimana mungkin tukang kayu ini adalah Mesias?

Kami kenal Dia sejak Dia masih kanak-kanak!" Mereka tidak dapat

bebas dari pemikiran manusia. Mereka tidak mampu berpikir bahwa

Allah dapat datang ke dunia sebagai seorang manusia, seorang tukang

kayu. Sepertinya halangan mental dalam pikiran kemanusiaan tidak

mungkin diatasi. Manusia jasmaniah menurunkan segala sesuatu ke

tingkat dia sendiri. Ia tidak mampu berpikir secara rohani. Ia berkata,

"Itu orang yang saya kenal, bagaimana mungkin Dia adalah Anak

Allah?" Bagaimana jika orang yang anda kenal itu adalah Anak Allah?

Bagaimana anda tahu bahwa Dia bukan Anak Allah? Sulit sekali untuk

menilai ukuran rohani seorang nabi selama kehidupannya.

Hal ini begitu sering terjadi. Seorang seniman besar tidak pernah

dihargai selama ia hidup. Lukisan-lukisan para pelukis akbar, seperti

Van Gogh, seringkali tidak pernah dihargai ketika pelukis itu masih

hidup. Bahkan Beethoven, Liszt serta semua musisi akbar itu tidak

begitu dihargai ketika mereka masih hidup. Akan tetapi sekarang,

generasi lain yang dapat lepas dari asosiasi-asosiasi manusia tersebut,

mampu menilai mutu-mutu murni dari manusia-manusia ini.

Nabi-nabi besar bangsa Israel tidak dihormati oleh generasi mereka

sendiri. Sekarang kita mengakui bahwa mereka itu adalah nabi-nabi

Allah, akan tetapi mereka tidak dihormati oleh generasi mereka sendiri.

Yeremia lebih dari satu kali dituduh sebagai pengkhianat, dibuang ke

dalam perigi di mana ia nyaris mati jika tidak diselamatkan pada saat

terakhir [Yer 38:6-13]. Ia diseret oleh segerombolan manusia ke tanah

Mesir [Yer. 43:6 dst]. Ia diperlakukan kejam dan dianiaya. Para nabi

bangsa Israel, satu demi satu, dianiaya pada zaman mereka. Ketika

Mikha bernubuat kepada Ahab bahwa ia akan mati, ia ditampar oleh

orang lain yang menyebut dirinya nabi. Ia dibantah -- seorang diri

Page 159: Bmf 22 cahaya injil

151 | C A H A Y A I N J I L

melawan seluruh kelompok nabi [1 Raja-Raja 22:24dst]. Dia adalah

satu-satunya yang menubuatkan kebenaran; semua nabi lainnya

menubuatkan suatu kebohongan. Namun mereka semua mengaku

sebagai nabi. Jadi, satu orang melawan demikian banyak orang lain,

siapa yang benar? Pasti mayoritas itu yang benar? Mayoritas itu pasti

salah! Itulah masalahnya di dunia rohani. Selamanya minoritas yang

ternyata benar ketika waktu bergulir. Akan tetapi pada zaman

generasinya sendiri mereka tidak dihargai. Seorang nabi, begitu kata

Tuhan Yesus, dihormati di mata Tuhan Allah; akan tetapi pada

zamannya sendiri, di negerinya sendiri, ia tidak dihormati.

Hal itu terjadi satu demi satu terhadap semua nabi dari Perjanjian

Lama. Kita tahu bahwa hal itu terjadi terhadap Amos; hal itu terjadi

terhadap Hosea; hal itu terjadi terhadap semuanya, satu demi satu.

Mereka tidak dimuliakan oleh generasinya sendiri. Mereka diperolok-

olok; mereka dikucilkan; mereka dibenci oleh masyarakat. Begitu parah

sehingga Yeremia nyaris putus asa bahwa ia tidak dapat melanjutkan

jabatannya. Berkali-kali Yeremia berkata, "Aku tidak mau berkhotbah

lagi. Aku telah muak dengan orang-orang ini. Jika mereka ingin binasa,

biarkan mereka binasa. Aku telah cukup berbicara." Namun begitu, ia

tetap kembali berkata, "Api menyala-nyala dalam tulang-tulangku."

[Yer 20:7-9 dll.] Kasihnya bagi Allah, kasihnya bagi bangsanya, tidak

dapat ditekan. Ia tetap harus berkhotbah dan menanggung akibat-

akibatnya, betapa pun ia dibenci oleh bangsa Israel. Siapa pula mau

diberitahukan, "Jikalau engkau tidak bertobat engkau akan binasa."?

Siapa suka dikatakan, "Kamu adalah orang-orang berdosa yang akan

dihapus oleh Allah melalui api pembinasaan. "? Begitulah halnya semua

nabi.

Ketika Tuhan Yesus berkhotbah, Ia tidak merupakan pengecualian.

Mereka membenciNya, terutama para pemimpin agama Israel. Dan

akhirnya mereka memakuNya pada kayu salib. Mereka tidak mau

dengar. Satu-satunya manusia yang mau bersukacita pada tahun

Yobel, pada saat kerajaan datang adalah orang miskin. Ini adalah satu-

satunya kaum manusia yang terbuka secara rohani, yang mau dan

dapat berwawasan rohani. Orang kaya -- mereka itulah yang

mempertaruhkan segala-galanya. Jadi, mereka tidak menyambut Injil

kecuali anda telah memangkas Injil dan memoles Injil sedemikian rupa

sehingga dapat diterima oleh orang kaya. Akan tetapi Tuhan Yesus

tidak melakukan hal seperti itu sama sekali.

Page 160: Bmf 22 cahaya injil

152 | C A H A Y A I N J I L

Kata-kata Tuhan Yesus juga berlaku bagi Elia, yang tidak pergi kepada

orang Israel tetapi kepada orang-orang asing, ke Sidon dan kepada

seorang perempuan yang bukan orang Yahudi, karena orang-orang

Israel tidak menerima nabi sebesar Elia. Mereka juga tidak menerima

Elisa. Elia adalah nabi Perjanjian Lama yang paling besar kalau dihitung

kekuasaan rohaninya, tetapi ia ditolak oleh generasinya. Tidak ada

kemuliaan dalam melayani Tuhan pada zaman generasi sendiri. Anda

akan diburu dan dituntut karena anda berusaha mengkhotbahkan

kebenaran.

Perbandingan Antara "Berbahagialah Orang Yang Miskin" Dalam Injil

Matius dan Injil Lukas

Mari kita baca Matius 5:3. Kutipan sejajar dengan ini terdapat dalam

Lukas 6:20 yang berbunyi "Berbahagialah, hai kamu yang miskin,

karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah." Jadi ada perbedaan

antara Lukas dan Matius karena Lukas mengatakan 'Berbahagialah hai

kamu yang miskin' dan Matius mengatakan 'Berbahagialah orang yang

miskin di hadapan Allah', dan kita akan membahas hal itu sebentar

lagi.

Ada juga perbedaan yang lain, yaitu, dalam Matius, tercantum

'kerajaan sorga' dan Lukas mencantumkan 'kerajaan Allah'. Tentu saja

kedua hal ini merupakan hal yang sama seperti ditunjukkan oleh

persamaan ini. Antara 'Kerajaan Allah' dan 'kerajaan sorga' tidak ada

perbedaan apapun. Ini hanya merupakan perbedaan terminologi saja.

Orang-orang Yahudi, yang enggan menggunakan kata 'Allah', selalu

menggunakan uraian [atau istilah tidak langsung] untuk Allah. Mereka

suka menyebut Allah 'Yang Mulia', atau jikalau mereka berbicara

tentang Allah, mereka menyebut 'sorga'. Oleh karena itu, sama sekali

tidak ada perbedaan dalam arti istilah 'kerajaan Allah' dan 'kerajaan

sorga'.

Ada tiga bagian dalam ayat ini yang perlu kita perhatikan. Pertama-

tama, 'berbahagialah'; kedua, 'orang miskin'; dan ketiga, 'kerajaan

Allah'. Apakah artinya? Apakah artinya 'berbahagia'? Apakah artinya

orang miskin, atau miskin di hadapan Allah? Apakah itu kerajaan Allah?

"Berbahagialah ..."

Pertama-tama 'bahagia'. Bahagia itu mudah; kita semua tahu apa

artinya bahagia. Kata 'berbahagia' artinya 'bahagia'. "'Bahagialah'

Page 161: Bmf 22 cahaya injil

153 | C A H A Y A I N J I L

orang yang.....". Sebenarnya ini merupakan awal Mazmur-Mazmur.

Mzm. 1:1 mulai dengan kata itu: "Berbahagialah orang...". Orang

seperti apa? Perlu kita perhatikan bahwa sepanjang Kitab Suci,

kebahagiaan itu dijanjikan kepada orang tertentu. [Mzm. 1:1

berbunyi:] "Berbahagailah orang yang tidak berjalan menurut nasihat

orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak

duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah

Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."

Orang seperti apa yang bahagia? Orang yang bahagia adalah orang

yang tidak berjalan menurut kefasikan, tetapi yang berjalan menurut

kebenaran. Orang yang bahagia adalah orang yang kesukaannya ialah

Allah dan TauratNya dan yang merenungkan Firman Allah siang dan

malam. Kebahagiaan rohani dalam Alkitab ditujukan kepada orang

tertentu. Sebenarnya, ucapan bahagia ini muncul di dalam Mazmur-

Mazmur berkali-kali. Seluruhnya kata ini ditemukan 19x. Ada 19

ucapan bahagia di dalam Mazmur-Mazmur, yang bentuknya serupa

dengan ucapan-ucapan bahagia Tuhan Yesus sendiri. "Berbahagialah

orang yang...". Dengan kata lain, orang seperti ini bahagia karena Allah

melimpahkan kebahagiaan kepadanya. Ia bahagia karena ia berbahagia

di dalam Allah. Allah Yang akan membuatnya berbahagia. Allah

membawa keceriaan kepada orang tertentu. Jika anda adalah orang

seperti itu, maka anda akan berbahagia. Anda akan mendapat berkat

Tuhan yang membuat anda bahagia dan ceria. Tetapi pertama-tama

anda harus menjadi orang seperti itu. Jikalau anda ingin melihat orang

seperti apa yang diberkati oleh Allah di dalam Perjanjian Lama, cukup

ambil Alkitab dan cari kata 'diberkati' (atau berbahagia) di dalam

Mazmur-Mazmur. Anda akan temukan 19 jenis pemberkatan (atau

kebahagiaan). Jika anda menghapus bagian-bagian yang merupakan

pengulangan, maka anda tetap masih mempunyai 15 atau 16

kebahagiaan dari berbagai jenis, atau lebih tepat, berkat dari ucapan

bahagia yang berbeda, namun semuanya merujuk pada jenis manusia

yang sama, yaitu yang benar dan yang tidak duduk dalam kumpulan

pencemooh.

... Orang Miskin

Ini mengantar kita kepada butir kedua. Siapakah orang-orang itu yang

diberkati oleh Allah dengan kebahagiaan? Nah, kata-katanya berbunyi

'Berbahagialah orang-orang miskin.' Hal ini sama sekali bertentangan

dengan anggapan dunia. Semboyan dunia ialah: 'Berbahagialah orang

Page 162: Bmf 22 cahaya injil

154 | C A H A Y A I N J I L

kaya.' Di Hong Kong, ucapan berkat utama pada waktu Tahun Baru

Cina (Imlek) ialah 'berbahagialah orang kaya' -- gong xi fa cai1 [atau

dalam bahasa Kanton 'kung hei fat choy']. Mereka mengingat kepada

berkat, atau 'fook' dalam bahasa Kanton. Akan tetapi 'fook' hanya

untuk orang kaya! Mengapa? Apa itu 'fook'? 'Fook' itu ialah kekayaan;

harta; kemakmuran. Dan Tuhan Yesus menjungkirbalikkan segalanya

dengan berkata, "Berbahagialah ... orang miskin."

1 Ini merupakan salaman tradisional pada Tahun Baru Cina, "semoga anda makmur", yaitu menjadi kaya..

Ini merupakan azas fundamental kerajaan Allah: semua nilai dunia ini

dijungkirbalikkan. Inilah azas pertama yang anda perlu mengerti.

Terjadi perubahan fundamental dalam tatanan, atau penentuan nilai.

Nah, di dalam 'berbahagialah orang miskin,' pertama-tama anda harus

mengetahui, apakah anda miskin atau tidak? Karena jikalau anda tidak

miskin, anda tidak perlu mendengar ajaran Tuhan ini karena tidak ada

sangkut pautnya dengan anda. Karena ajaran ini mengatakan,

"Berbahagialah orang miskin." Dan anda berkata, "Aku tidak miskin."

Sayang sekali bagi anda! Tidak ada gunanya melanjutkan pembahasan

ayat ini karena anda tidak termasuk. Ini hanya untuk orang miskin.

Jikalau anda tidak miskin, lupakan saja. Semudah itu. Namun siapakah

orang miskin itu?

Anda Harus Mengetahui Apakah Anda Miskin

Sebelum kita membahas siapa itu 'orang miskin', kita harus tahu

apakah kita miskin atau kaya. Adalah tragedi besar bahwa beberapa

orang yang miskin, namun berpikir bahwa mereka kaya. Hal ini sering

terjadi di antara orang Kristen, terutama generasi sekarang.

Izinkan saya membacakan kepada anda dari Wahyu 3:17. Ini

berkenaan dengan jemaat di Laodikia. Betul-betul orang Kristen!

Betapa banyak orang Kristen yang miskin namun berpikir mereka itu

kaya. Akan tetapi karena mereka berpikir bahwa mereka itu kaya,

mereka telah kehilangan berkat Tuhan. Karena anda tidak saja harus

miskin, tetapi anda juga harus tahu bahwa anda miskin. Ini penting

sekali. Kalau tidak, maka anda berpikir bahwa anda kaya dan anda

tidak menggolongkan diri anda di antara orang miskin. Wahyu 3:17:

"Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan

diriku (itulah hal yang kita ingin terjadi terhadap diri kita) dan aku tidak

kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau

Page 163: Bmf 22 cahaya injil

155 | C A H A Y A I N J I L

melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang." "Tidak tahu" artinya

mereka berpikir bahwa mereka kaya dan tidak kekurangan apa-apa;

tetapi mereka tidak tahu kemalangan dan kemelaratan mereka.

Tidak ada hal yang lebih malang daripada menjadi miskin dan tidak

mengetahui bahwa anda miskin, seperti menjadi sakit dan tidak

mengetahui bahwa anda sakit. Seperti dalam Yoh. 9:40,41 orang-orang

Farisi berkata, "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta? Kami tidak

buta." Yesus berkata kepada mereka, "Karena kamu berkata bahwa

kamu tidak buta sedangkan sebenarnya kamu buta, maka tetaplah

dosamu." Menjadi buta dan tidak mengetahui bahwa anda buta;

menjadi miskin dan tidak mengetahui bahwa anda miskin, ini

merupakan pembohongan diri sendiri. Hal ini sangat menyedihkan.

Ada orang yang berpikir bahwa mereka sehat sedangkan sebenarnya

mereka sakit. Mungkin mereka merasa sehat, akan tetapi saat ini, di

dalam diri beberapa orang, mungkin sudah ada benih kanker

mematikan di dalam tubuh mereka, tetapi mereka merasa sehat. Itulah

yang terjadi terhadap ayah saya. Ia ke rumah sakit untuk pengecekan

kesehatan rutin. Dia merasa sehat; tidak ada masalah apa-apa. Kata

dokter, "Benjolan apa itu di leher anda?" "Oh, benjolan itu? Tidak sakit.

Tidak apa-apa. Saya merasa sehat." Tetapi kata dokter, "Ya, anda

merasa sehat tetapi saya tidak suka adanya benjolan ini." Dua bulan

kemudian ayah saya meninggal. Jadi, mungkin saja anda sedang sakit

namun tidak tahu bahwa anda sedang membawa benih-benih kematian

di dalam tubuh anda.

Kadang-kadang orang yang sakit hidup lebih lama dari orang yang

sehat. Ibu saya selalu sakit, selalu lemah. Beliau mempunyai masalah

ini dan itu. Ayah saya selalu sehat dan kuat. Beliau melakukan latihan;

beliau bertinju; beliau jalan kaki; beliau minum vitamin. Beliau

memelihara kesehatannya. Ayah saya selalu sehat; ibu saya selalu

sakit - minum obat sepanjang waktu. Tahukah anda siapa yang berusia

lebih panjang? Ibu saya. Orang sakit yang tahu bahwa dirinya sakit

hidup lebih lama. Aneh!

Sering kali saya memikirkannya di dalam Kitab Suci, "Kemenangan

perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan

bukan untuk yang kuat." [Pkh. 9:11] Tidak ada hal yang begitu

menyedihkan. Tentu saja, dalam hal ayah saya, tidak mungkin ia

Page 164: Bmf 22 cahaya injil

156 | C A H A Y A I N J I L

mengetahui bahwa ia sekarat, bahwa penyakit kanker itu sudah ada di

dalam tubuhnya. Tidak mungkin anda dan saya mengetahuinya. Tetapi

secara rohani kita bisa mengetahuinya, karena Roh Allah ada di sini

untuk menunjukkan kepada kita penyakit pembawa maut yang ada di

dalam jiwa kita.

Jadi, tahukah anda apakah anda miskin atau tidak? Mungkin anda

merasa bahwa anda tidak miskin, dan karena anda tidak merasa diri

anda miskin, maka anda rasa bahwa kata-kata Yesus itu tidak

berkenaan dengan anda. "Berbahagialah orang miskin" dan anda

berkata, "Aku tidak miskin." Jadi anda bisa saja berpaling. Siapa perlu

mendengar itu? Siapa perlu mendengar Khotbah di Bukit? Ini adalah

pesan untuk orang miskin. Mengingat bahwa anda kaya, atau anda

merasa anda cukup berada, anda tidak memerlukannya. Kalau begitu

mari kita bahas apakah itu kemiskinan. Apakah artinya miskin itu?

Miskin Di Hadapan Allah -- Kemiskinan Yang Mengakibatkan

Kerendahan Rohani

Mari kita bahas dulu hubungan antara Matius dan Lukas. Kita telah

melihat bahwa Matius mengatakan 'miskin di hadapan Allah' dan Lukas

hanya mengatakan 'miskin' tanpa istilah kualifikasi sama sekali. Hanya

miskin saja. Kita juga melihat ketika Tuhan Yesus mengutip kata-kata

dari Yes. 61:1 dalam Luk. 4:18, Ia mengutip kata-kata ini: "Roh Tuhan

ada pada-Ku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang

miskin ". Tidak ada kualifikasi 'di hadapan Allah'.

Tentu saja kedua-duanya benar. Matius benar karena miskin secara

finansial tidak merupakan kualifikasi untuk kebahagiaan rohani.

Kemiskinan finansial semata-mata bukanlah karcis masuk sorga. Harus

ada lebih daripada kemiskinan material saja. Harus ada kemiskinan,

yang mengantar kita juga kepada kemiskinan di bidang rohani. Dengan

kata lain, anda berbahagia sebagai orang miskin apabila kemiskinan itu

juga mengantar anda kepada kerendahan rohani. Hal ini penting sekali.

Jikalau anda miskin akan tetapi anda berpura-pura kaya, yaitu anda

mencoba mengesankan orang dengan membual, maka anda hanya

menjadikan diri anda bahan tertawaan saja.

Kita yang mengenal keadaan di Hong Kong tahu bahwa hal ini

seringkali terjadi. Banyak orang yang hidup melebihi kemampuan

keuangannya. Misalnya, seseorang tidak mampu membeli mobil, akan

Page 165: Bmf 22 cahaya injil

157 | C A H A Y A I N J I L

tetapi ia tetap membeli mobil hanya demi 'gengsi', sekalipun harus

meminjam uang, . Maka ia hidup melebihi kemampuan keuangannya.

Sebagai akibatnya, ia semakin miskin karena hutangnya semakin

menumpuk.

Hal ini sering terjadi apabila ada orang kawin di Hong Kong. Tentu saja

untuk menjemput mempelai perempuan, mempelai laki-laki harus

membawa mobil yang layak. Jadi ia mencari kawan yang kaya yang

barangkali dapat meminjamkan mobil kepadanya, hal yang sangat kecil

kemungkinannya karena kawan yang kaya adalah pihak yang paling

kecil kemungkinannya akan meminjamkan mobil mengingat mereka

biasanya adalah orang yang paling pelit di dunia. Lalu ia menyewa

mobil -- mudah-mudahan bukan mobil kecil - tetapi demi 'gengsi'

menyewa mobil besar untuk satu hari, seperti Rolls Royce, meskipun

hal itu mencekik lehernya. Jika ia tidak mampu menyewa Rolls Royce,

mungkin Mercedes Benz. Untuk satu hari dia mengeluarkan ratusan

dolar untuk menyewa mobil brengsek itu sehingga ia bisa mengantar

pengantinnya ke gereja atau ke tempat di mana mereka akan menikah

dengan menggunakan kendaraan itu.

Semua itu demi 'gengsi'. Anda tidak ingin siapapun melihat bahwa anda

miskin jadi anda berpura-pura kaya. Oleh karena itu, menjadi miskin

bukan karcis masuk surga. Orang yang berbahagia ialah orang miskin

yang mengakui kemiskinannya sehingga menimbulkan sikap

kerendahan terhadap Allah.

Harta Merupakan Halangan Untuk Menjadi Murid

Di lihat dari sudut kebalikannya, maka harta material merupakan

halangan terhadap kehidupan rohani anda. Tidak ada kompromi

apapun dalam hal ini. Menjadi miskin dapat menjadi berkat rohani

jikalau ia mewujudkan sikap rohani yang tepat. Akan tetapi menjadi

kaya tidak saja dapat menjadi, tetapi memang merupakan halangan

positif terhadap kehidupan rohani anda, kecuali jika anda

memperlakukan harta itu dengan cara rohani yang tepat. Tuhan Yesus

menyatakan hal ini dengan sangat jelas tanpa keraguan apapun. Harta

merupakan halangan.

Kita melihat pokok yang sama, misalnya, di dalam kata-kataNya

kepada orang muda yang kaya. Ia tidak mengizinkan orang muda yang

kaya itu menjadi muridNya kecuali ia menjual segala miliknya,

Page 166: Bmf 22 cahaya injil

158 | C A H A Y A I N J I L

memberikannya kepada orang miskin, kemudian mengikutiNya. Ia

tidak mengizinkan orang muda yang kaya itu mengikutiNya

sebagaimana adanya. Kebanyakan orang di zaman sekarang akan

bersedia mengizinkannya. Enak juga untuk dapat mengatakan, "Saya

mempunyai murid yang seorang jutawan. Dia memiliki 5 mobil

Mercedes Benz; dia memiliki pabrik. Itulah murid saya." Tuhan Yesus

mengatakan, "Tidak. Hanya ada satu syarat bagi anda untuk menjadi

murid saya." Orang muda yang kaya itu dengan semangat berkata,

"Ya, ya, apakah syarat itu? Bolehkah saya membayar seratus ribu

dolar?" Tuhan berkata, "Tidak. Jauh lebih banyak dari itu. Engkau harus

menjual segala milikmu, memberikannya kepada orang-orang miskin,

kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku." Sekiranya Tuhan Yesus

dapat membuat keadaan lebih mudah bagi orang muda yang kaya itu,

pasti Ia akan melakukannya. Bukankah begitu? Ia akan melakukannya

karena Kitab Injil menceritakan kepada kita bahwa Yesus mengasihi

orang itu. Dia tidak memberikan persyaratan itu karena Dia membenci

orang itu; Dia mengatakan demikian justru karena Ia mengasihinya.

Tuhan memberikan persyaratan itu karena kekayaan material

merupakan halangan kepada kehidupan rohani kita.

Saat ini gereja Barat berada di dalam genggam masalah rohani karena

kami ingin berkompromi dalam sikap terhadap harta. Anda tidak dapat

melakukan hal itu. Khotbah saya kepada anda hari ini tidaklah jujur

apabila saya coba menutupinya. Harta merupakan halangan. Itulah

sebabnya mengapa Yakobus berkata dalam Yakobus 5:1: "Hai kamu

orang kaya, menangislah dan merataplah!" Tidak ada kualifikasi

apapun. Menangislah kamu orang kaya! Berbahagialah orang miskin!

Dan merataplah orang kaya! Injil tidak pernah merupakan kabar baik

untuk kapitalis. Sayang sekali bagi kapitalis, ia tidak pernah mampu

menurunkan ajaran Yesus supaya cocok dengan kapitalisme. Di mana-

mana jika anda mempelajari ajaran Tuhan mengenai harta benda,

kembali lagi pada hal yang sama. Dia tidak mau berkompromi dengan

orang kaya. Dia tidak membenarkan orang yang mengandalkan harta.

Karena itu dalam Khotbah di Bukit dikatakan, "Kamu tidak dapat

mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." [Mat. 6:24] Anda tidak

dapat melakukan hal itu. Akan tetapi gereja ingin mengatakan, "Ya,

kamu bisa. Aku mengabdi kepada Mamon, yaitu mengabdi kepada

uang, dan aku juga mengabdi kepada Allah." Tuhan Yesus berkata

bahwa anda tidak dapat melakukan hal itu. Anda hidup untuk Allah dan

Page 167: Bmf 22 cahaya injil

159 | C A H A Y A I N J I L

karena itu Mamon menjadi budak; uang menjadi budak. Itu berarti

uang hanya merupakan sarana untuk mencapai suatu tujuan. Anda

menggunakannya, tetapi anda tidak bisa mengabdi kepadanya. Itulah

yang membuat Injil begitu sulit bagi suatu masyarakat seperti yang

kami miliki di Kanada; suatu masyarakat di mana kebanyakan orang

mempunyai rekening bank yang cukup besar.

Anda berkata, "Nah, apa kualifikasi anda untuk bisa berkhotbah seperti

itu? Anda memakai dasi yang bagus, kemeja putih. Jas anda tidak

terlalu jelek. Di sini anda berkhotbah menentang orang kaya,

sedangkan anda mempunyai mobil di tempat parkir sini. Di sini anda

berbicara mengenai 'orang kaya'."

Kesaksian: Miskin, Namun Tidak Kekurangan Apapun

Dengan Allah sebagai saksi saya, saya ingin mengatakan sesuatu

kepada anda: saya tidak kekurangan apapun. Allah menjadi saksi

bahwa selama bertahun-tahun memberitakan Injil, saya tidak

menabung satu sen pun. Tidak satu sen pun! Selama bertahun-tahun

memberitakan Injil dalam jabatan ini, saya tidak pernah menabung

satu sen pun. Saya tidak menyimpan satu sen dari penghasilan

berkhotbah saya. Dan Allah adalah saksi saya untuk itu. Saya tidak

mempunyai surplus. Saya tidak mempunyai apapun yang telah saya

simpan atau cadangkan untuk tahun yang akan datang. Saya tidak

pernah mencetak kekayaan karena khotbah saya. Akan tetapi saya

tidak mengatakan hal ini supaya anda kasihan terhadap saya.

Mengapa? Karena saya tidak kekurangan apapun! Saya menghargai

kasih dan kepedulian anda.

Anda lihat, jas saya begitu bagus; jadi jangan belikan saya jas baru;

saya tidak mempunyai tempat untuk menyimpan jas lain. Dasi ini

bagus; akan saya pakai selama bertahun-tahun. Jadi saya dalam

keadaan baik. Akan tetapi saya mau mengatakan ini sebagai sesuatu

yang benar. Walaupun saya telah memberitakan Injil bertahun-tahun

lamanya dan telah berbicara di berbagai konperensi (dan imbalan

konperensi tinggi), kendati demikian saya tidak menyimpan satu sen

pun dari penghasilan saya melalui pemberitaan Injil. "Janganlah kamu

mengumpulkan harta di bumi." Saya tidak menjadi kaya karena

memberitakan Injil.

Page 168: Bmf 22 cahaya injil

160 | C A H A Y A I N J I L

Saya mengatakan hal ini karena adalah penting bagi seorang

pengkhotbah, untuk tidak saja berucap tetapi melalui kehidupannya ia

menjadi saksi dari apa yang di-khotbahkannya. Jadi, sekiranya ada

yang berpikir bahwa saya berkhotbah di sini hanya menggunakan otak

saya, dan berdasarkan pelajaran teologi, saya ingin mengatakan

kepada anda, bahwa jika saya tidak bisa mewujudkan kehidupan ini,

maka saya tidak mau berkhotbah tentang itu. Tuhan berkata,

"Janganlah mengumpulkan bagimu...". Saya katakan sekali lagi,

dengan Allah sebagai saksi saya, bahwa saya tidak mengumpulkan

apapun.

Murid-muridNya Dipanggil Untuk Percaya KepadaNya Untuk

Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan Mereka

Tuhan memanggil kita untuk menjadi miskin di hadapan Allah.

Kemiskinan tidak berarti anda tidak mempunyai makanan; kemiskinan

hanya berarti bahwa anda tidak mempunyai surplus, atau anda tidak

mengumpul atau menyimpan surplus. Kita harus memahami hubungan

ini, karena seperti kita lihat dalam Khotbah di Bukit, kita dipanggil

untuk percaya kepadaNya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

Bertahun-tahun lamanya saya telah mempraktekkan hal itu, tanpa gaji

dan sumber penghasilan. Ketika saya masih menjadi mahasiswa, saya

cukup memandang Allah; tidak ada yang dapat saya harapkan kecuali

Allah. Dan Dia tidak pernah mengecewakan saya. "Berbahagialah orang

miskin karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."

Saya akrab dengan kemiskinan. Selama tiga tahun di Cina, saya tahu

apa artinya merasa lapar di perut. Tetapi Dia tidak pernah

mengecewakan saya. Dia berkata,'Carilah dulu Kerajaan-Nya maka

semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Aku berjanji jikalau

engkau mengikuti Aku tanpa syarat -- engkau mencari kerajaan-Ku

terlebih dahulu - maka Aku jamin bahwa engkau tidak akan

kekurangan apapun." Saya tidak pernah kekurangan apapun. Allah

begitu baik. Walaupun saya tidak menyimpan apa-apa yang bisa

digunakan bila perlu, saya tidak kekurangan apapun.

Jadi ada hubungan erat antara kemiskinan material dan kemiskinan

rohani. Butir ini hendaknya kita perhatikan baik-baik. Sehubungan

dengan orang muda yang kaya, Tuhan Yesus dalam keadaan apapun

Page 169: Bmf 22 cahaya injil

161 | C A H A Y A I N J I L

juga, tidak mengizinkannya untuk menjadi murid kecuali bila ia pergi

dan menjual segalanya. Akan tetapi dewasa ini gereja melunakkan

pesan itu; bagaimanapun juga kebanyakan gereja terdiri dari kalangan

menengah ke atas. Karena itu kita memperlunak pesan itu. "Oh, tidak

apa-apa. Jangan dipikirkan." Benar, jangan dipikirkan, tetapi akibatnya

ialah: anda tidak miskin, dan karena itu anda tidak miskin di hadapan

Allah. Jika demikian halnya, apakah kerajaan surga menjadi milikmu?

Jangan dulu mengucapkan selamat pada diri sendiri dengan

mengatakan, "Oh, ya, kalau anda miskin, saya juga miskin.

Kebanyakan di antara kami adalah mahasiswa; kami tidak punya uang.

Haleluya! Jadi kerajaan Allah adalah milik kami." Pertama-tama,

mungkin anda menjadi kaya pada suatu hari, bila anda lulus dari sini

dan menyandang gelar anda. Anda pergi ke mana-mana menyandang

gelar Bachelor, Master atau Ph.D., kemudian anda akan menghasilkan

banyak uang. Ya, anda akan menjadi kaya pada suatu hari. Lalu anda

akan berkata, "'Berbahagialah orang miskin'? Semoga pendeta tidak

berkhotbah mengenai hal ini lagi. Aku berharap aku tidak perlu

mendengar khotbah ini sekali lagi." Injil membuat anda sangat tidak

nyaman. Mengapa? Karena Injil memaksa anda untuk percaya kepada

Allah, bukan pada rekening bank anda. Kita ingin memiliki Allah dan

kita ingin memiliki Mamon. Kita ingin kedua-duanya, dan sayang sekali,

Tuhan tidak mengizinkannya.

Jadi pada suatu hari, apakah secara eksplisit atau implisit, anda akan

membuat pilihan. Oleh karena itu, jika saat ini anda miskin, jangan

dulu mengucapkan selamat pada dirimu sendiri. Jangan begitu cepat.

Seperti kami katakan, menjadi miskin bukan karcis masuk sorga. Anda

harus menjadi miskin di hadapan Allah. "Oh," kata anda, "memasuki

kerajaan benar-benar sulit. Aku pikir karena aku miskin maka aku telah

memenuhi syarat. Namun aku masih perlu menjadi miskin di hadapan

Allah."

Artinya Miskin Di Hadapan Allah

Apakah artinya miskin di hadapan Allah? Bila kita pelajari kata ini, kita

mendapatkan bahwa sebenarnya kata 'miskin' itu sendiri dalam bahasa

Ibrani berarti 'kerendahan hati'. Artinya itu sendiri adalah 'kelembutan

hati'. Anda bisa melihatnya misalnya di dalam Ams. 16:19 di mana kata

Ibrani untuk 'miskin' dalam konteks itu, sangat jelas adalah

'kelembutan hati', atau 'kerendahan hati'. Di dalam Yes. 11:4,

Page 170: Bmf 22 cahaya injil

162 | C A H A Y A I N J I L

dikatakan bahwa Mesias, bila Dia datang, akan menghakimi orang-

orang 'miskin' dengan keadilan. Di sini sekali lagi orang miskin artinya

'orang lembut hati', orang rendah hati'.

Jika anda mengambil kata 'miskin' yang dalam bahasa Ibrani

ialah anav dan mencarinya di kamus Ibrani, anda akan melihat bahwa

kata itu berarti 'miskin', 'rendah', 'lembut hati', 'sederhana'. Kita tidak

dapat memisahkan artinya bila kata ini digunakan. Saya baru saja

membaca Yes. 61:1. Kata 'miskin' sekali lagi adalah kata yang sama

yang sesungguhnya kembali berarti 'lembut hati' or 'rendah hati'

maupun 'miskin'. Hal ini tampak paling menonjol dalam Bil. 12:3.

Musa Ialah Seorang Yang Sangat Lembut Hatinya, Yaitu, Dia

Sangat Miskin

Mari saya bacakan kepada anda dari Bil. 12:3 tentang Musa, hamba

Allah itu, yang menunjukkan kepada anda manusia seperti apa yang

sedang dipikirkan oleh Tuhan Yesus ketika Ia berkata, "Berbahagialah

orang miskin." Di dalam Bil. 12:3, ini adalah kejadian di mana Miryam

and Harun (Miryam adalah kakak perempuan Musa dan Harun adalah

kakak laki-laki Musa) berbicara menentang Musa. "Nah," Harun

berpikir, "Aku adalah kakak laki-laki kamu, jadi saya berhak...." Anda

lihat, sikap lahiriah kembali ketimbang sikap rohani. Berpikir dengan

cara sama seperti orang-orang Yahudi itu berpikir ketika mereka

memandang Yesus: "Kamu dari Nazaret, kamu adalah kerabat kami di

sini, dan kamu berkata kamu adalah manusia istimewa, Mesias, Anak

Allah?"

Musa diangkat oleh Allah sebagai pemimpin, nabi di Israel, dan Miryam

dan Harun seringkali mempunyai alasan untuk merasa iri. Mereka

berpikir bahwa berdasarkan hubungan pribadi mereka dengan dia

sebagai kakak laki-laki dan kakak perempuan, mereka juga mempunyai

hak untuk berbicara. Hal ini sangat keliru. Hati-hatilah berbicara

menentang hamba Allah. Jadi, mereka berbicara menentang Musa

karena perempuan Kusy yang dinikahinya. Musa telah menikah dengan

seseorang yang bukan berasal dari bangsa Israel, tetapi dari bangsa

Kusy. Dan mereka berkata, "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan

perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia

berfirman?" Dengan kata lain, "Apakah kamu satu-satunya nabi di

sini?"

Page 171: Bmf 22 cahaya injil

163 | C A H A Y A I N J I L

Dan Tuhan mendengar hal itu. Hati-hati dengan perkataan anda karena

Tuhan mendengar apa yang anda katakan. Dan sekarang ayat 3. Musa

tidak berkata, "Hai, hati-hati kamu. Akulah nabi Allah di sini." Musa

tidak menjawab mereka dengan sepatah kata pun. Ia tidak berdebat

dengan mereka; ia tidak membantah. Sebaliknya ia bersujud di

hadapan Tuhan. Begitulah orangnya.

Maka demikianlah ayat 3, "Adapun Musa ialah seorang yang sangat

lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang ada di atas muka

bumi." Sebagai akibatnya dia datang saja ke hadapan Allah. Dan Allah

menghakimi dengan tiba-tiba.... "Lalu berfirmanlah Tuhan dengan tiba-

tiba kepada Musa, Harun dan Miryam, 'Keluarlah kamu bertiga.'"

Waduh! Pasti mereka sangat kaget. "Mari bertemu dengan-Ku." Dan

akibatnya, tentu saja, adalah penghakiman bagi Harun dan Miryam.

Namun yang ingin saya jelaskan di sini ialah ayat 3: "Adapun Musa

ialah seorang yang sangat 'miskin'." 'Sangat miskin' - itulah kata Ibrani

yang diterjemahkan di sini sebagai 'lembut hati'. Ini adalah kata Ibrani

yang sama seperti di dalam Yes. 61:1, "Kabar baik diberitakan kepada

orang-orang miskin." Ini adalah kata Ibrani yang sama yang di sini

diterjemahkan dengan 'lembut hati'. Ini sangat menarik, bukan?

"Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari

setiap manusia yang ada di atas muka bumi." Tentu saja, di sini artinya

ialah 'miskin di hadapan Allah'. 'Miskin di hadapan Allah' dengan

demikian berarti 'lembut hati', 'rendah hati'. Itulah sebabnya saya

mengatakan bahwa, jika anda miskin secara finansial, biarkanlah

kemiskinan itu merembes ke dalam jiwa anda. Janganlah biarkan dunia

mengelabui anda dan berpikir bahwa anda perlu membual untuk

mengesankan orang lain. Biarkan Allah Yang Maha Pengasih melihat

anda dan Dia akan memperhatikan kemiskinan anda. Dia akan

meninggikan anda. Anda tidak perlu menyombongkan diri atau

membual dalam hidup anda. Biarkan Allah menjadi kekuatan anda.

Biarkan Dia meninggikan anda dan meletakkan kakimu di atas gunung

batu.

Itulah artinya kata 'miskin'. Perhatikan bahwa kata Ibrani 'miskin' bisa

berarti secara harfiah miskin atau miskin di hadapan Allah. Di sini,

seperti kita lihat di dalam Bil. 12:3 artinya miskin di hadapan Allah,

tidak saja miskin secara material.

Page 172: Bmf 22 cahaya injil

164 | C A H A Y A I N J I L

Musa dibesarkan di istana pangeran. Ia dibesarkan di dalam rumah

tangga Firaun. Ia mampu mewarisi kedudukan seorang pangeran

kerajaan. Tetapi apa yang ia lakukan? Berbeda dengan orang muda

yang kaya, ia memalingkan wajahnya dari dunia. Ia memalingkan

wajahnya dari kedudukan seorang pangeran di Mesir berikut semua

kemuliaannya. Seperti kita baca dalam Ibr. 11, Musa lebih suka

menderita sengsara, kemiskinan dengan umat Allah daripada

menikmati kekayaan di Mesir. Ia miskin secara harfiah - karena ia

memilihnya - dan ia juga miskin di hadapan Allah; itu bahkan lebih

penting.

Dalam Yes. 29:18&19 kembali kita temukan kata Ibrani yang sama

'miskin'. Dalam ayat 18, dikatakan, "Pada waktu itu....... orang-orang

yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam Tuhan, dan orang-

orang yang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam

Yang Mahakudus, Allah Israel." Sekali lagi kata Ibrani 'miskin' yang

sama digunakan. Kembali kita melihat bahwa Injil akan diberitakan

kepada orang miskin.

Sekarang, bagaimana dengan orang miskin? Di dalam Amos 2:6&7,

anda melihat bahwa 'orang miskin' merupakan sinonim untuk 'orang

yang benar'. Orang yang benar dan orang miskin disebut bersama-

sama sebagai sinonim. Miskin di hadapan Allah adalah inti kebenaran.

Orang miskin tidak berdaya, merekalah orang yang ditindas oleh orang

kaya dan orang kuat sehingga mereka harus memandang kepada Allah

sebagai tameng dan pembela mereka. Jika anda kaya anda mampu

membela diri sendiri; anda tidak perlu Allah untuk membela anda. Akan

tetapi orang miskin tidak mempunyai siapa-siapa untuk membela

mereka; mereka harus membawa perkaranya ke hadapan Allah. Orang

miskin tidak mempunyai harapan apa-apa di dunia ini. Mereka tidak

bisa mengharapkan pensiun yang besar. Mereka tidak bisa berharap

untuk memiliki speedboat di Sungai St. Lawrence atau rumah istirahat

di tepi danau. Mereka tidak mempunyai sarana seperti itu. Mereka

tidak mempunyai harapan apa-apa sepanjang berkaitan dengan dunia

ini. Hanya Allah yang menjadi harapan mereka. Mereka tidak bisa

memenuhi kebutuhan mereka. Allah yang memenuhi kebutuhan

mereka. Mereka harus memandang kepada Allah hari demi hari.

Kesaksian Tentang Percaya Kepada Allah Sebagai Pemelihara

Saya mengenal kehidupan seperti itu. Saya telah mengalaminya

Page 173: Bmf 22 cahaya injil

165 | C A H A Y A I N J I L

berkali-kali. Tiga tahun di Cina, saya mengalaminya setiap hari,

"Tuhan, aku tidak ada makanan. Tolong berikan kepadaku makanan

hari ini. Berikanlah hari ini roti untuk hari ini." Oh ya, saya harus

berdoa seperti itu setiap hari. Saya bangun pagi-pagi dan perut saya

keroncongan. Saya memasukkan tangan saya ke dalam kantong dan

tidak ada satu sen pun di dalamnya. Saya akan berkata, "Bapa, Engkau

adalah Bapa saya. Anak-Mu tidak mempunyai makanan. Tolong berikan

makanan untuk hari ini." Dan Dia melakukannya! Dia melakukannya

hari demi hari selama tiga tahun.

Hal yang sama terjadi ketika saya pergi ke Inggris. Saya belajar di

sana. Seringkali saya tidak mempunyai apa-apa. Saya tidak tahu

bagaimana harus membayar uang kuliah saya. Saya tidak punya uang.

Tetapi saya berkata, "Bapa, jika Bapa ingin aku belajar, Bapa sediakan

sarananya." Seringkali saya mendaftarkan untuk semester berikut dan

saya tidak mempunyai uang 50 pound yang diperlukan untuk

membayar uang semester. Saya hanya datang dan berkata, "Bapa, jika

Bapa ingin aku belajar, Bapa sediakan sarananya. Jika Bapa tidak mau

aku belajar, aku akan melupakan gelar ini dengan senang hati. Tidak

ada artinya bagiku." Apalah artinya suatu gelar? Tuhan Allah yang

penting. Akan tetapi Tuhan telah memenuhi kebutuhan saya,

sedemikian rupa sehingga ketika saya tamat, ibu saya berkata, "Aku

tidak mengerti. Allah kamu itu benar-benar Allah Yang hidup. Aku tidak

tahu bagaimana caranya tetapi benar-benar Allah kamu telah

memenuhi semua kebutuhan kamu."

Saya mempraktekkan hal-hal ini; saya tahu bahwa hal-hal itu benar.

Tuhan tidak mempermalukan mereka yang percaya kepada-Nya. Itulah

sebabnya jika anda berkata, "Apakah orang ini bodoh karena dia tidak

menyimpan uang; ia tidak memikirkan masa pensiunnya; atau

bagaimana sekolah anaknya nanti, bagaimana anaknya bisa

melanjutkan studi bila sudah dewasa nanti?" Allah saya akan

mencukupi kebutuhan-kebutuhan saya! Jika anda menganggap hal itu

suatu kebodohan, maka itu merupakan kebodohan yang berbahagia!

Karena Allah tidak pernah gagal. Dia tidak pernah gagal.

Betapa berbahagianya menjadi miskin dan di dalam kemiskinan itu

mengenal Allah sebagai Allah yang tidak pernah gagal. Orang kaya

tidak tahu apa kehilangan mereka. Sesungguhnya mereka-lah yang

miskin. Mereka tidak pernah mengalami apa yang Allah dapat lakukan

Page 174: Bmf 22 cahaya injil

166 | C A H A Y A I N J I L

bagi mereka. Apakah anda telah mengalami pemeliharaan Allah?

Bagaimana anda bisa bersyukur di dalam Allah bila anda tidak tahu

seperti apa rasanya mempunyai Allah sebagai Pembela anda? sebagai

Penopang anda? Pemelihara anda? Kekuatan anda?

Percaya Kepada Allah Sebagai Penopang

Pada waktu ini saya harus percaya kepada Allah dari segi lain - dari

segi kekuatan fisik saya. Allah membawa kita melalui berbagai tahap

latihan. Sekarang telah tiba pada tingkat di mana saya harus

bergantung kepadaNya untuk kekuatan fisik, hari demi hari. Sekarang

secara fisik saya begitu lemah sehingga seringkali saya katakan kepada

Helen [isteri saya], "Aku tidak tahu bagaimana aku bisa bertahan

menyelesaikan program pelatihan ini." Seringkali saya pulang dan

kepala saya berdenyut-denyut dan saya sama sekali kehabisan tenaga.

Dan saya berpikir, "Dua hari lagi, akan diadakan program pelatihan

yang berikut. Aku tidak tahu bagaimana aku dapat bertahan. Aku tidak

tahu bagaimana aku akan menyelesaikan program ini." Kadang-

kadang, pada pagi hari, saya merasa begitu letih. Saya tidak

mempunyai kekuatan untuk bangun. Akan tetapi Tuhan adalah

kekuatanku. Sekarang saya harus bergantung kepada-Nya untuk

kekuatan fisik.

Saya berpegang teguh kepada janji ini: "Selama umurmu kiranya

kekuatanmu." [Ul.33:25] Dengan kata lain, Allah tidak pernah akan

memberi tugas kepada anda tanpa memberi kekuatan untuk

menyelesaikannya. Kadang-kadang karena lelah seluruh dada saya

terasa sesak, saya hanya perlu berkata, "Tuhan, aku percaya bahwa

Engkau dapat menolongku menyelesaikan program pelatihan ini. Aku

tidak tahu bagaimana aku bisa bertahan, tetapi jika aku harus mati

pada akhirnya, paling tidak tolong aku menyelesaikannya sampai hari

terakhir. Itulah yang akan menjadi pujian bagi-Mu dan kemuliaan-Mu."

Betapa indahnya bahwa Dia menolong kita sampai selesai.

Bagi saya yang dulu secara fisik sangat kuat dan sangat sehat, sulit

sekali untuk mengakui bahwa saya telah tiba pada tahap di mana

secara fisik, kekuatan saya sudah tidak ada sehingga saya harus

bergantung kepada Dia. Jadi, saya ini miskin, dalam semua artinya;

bahkan secara fisik. Dari segi kesehatan, terpujilah Allah. Saya begitu

miskin - miskin secara fisik -- sehingga setiap hari saya harus

bergantung kepada kekuatanNya untuk memberitakan firman-Nya,

Page 175: Bmf 22 cahaya injil

167 | C A H A Y A I N J I L

melanjutkan tim pelatihan dan seribu seratus hal lainnya yang masih

harus dilakukan: seperti memeriksa manuskrip, menulis surat dan

melakukan kunjungan dan seterusnya.

Percaya Kepada Allah Sebagai Pembela

"Berbahagialah orang miskin." Kita menemukan kemiskinan ini di

sepanjang Khotbah di Bukit. Dalam Mat. 5:38 dan selanjutnya, kita

temukan kemiskinan orang yang tidak membalas kekerasan, yang bila

ia ditampar -- dalam kelembutan hatinya - dengan kerendahan hati

hanya memberi pipinya yang lain. Oh, itulah kemiskinan. "Aku tidak

membalas berkelahi. Aku tidak menggunakan kemahiranku di bidang

kung fu, yudo, tinju. Ya, aku menguasai yudo, aku menguasai tinju."

Namun Tuhan berkata, "Tidak, Aku Yang menjadi pembelamu. Bila

mereka menampar kamu, Aku, Tuhan, akan membalas." Saya menjadi

miskin sampai Dia menjadi Pembela saya; saya bahkan tidak lagi

membela diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi menteri pertahanan

untuk diri saya sendiri. Menteri pertahanan saya telah dipecat dari

kabinet saya. Menteri keuangan saya juga dibatalkan. Semuanya sudah

tidak ada lagi. Sekarang saya hanya mempunyai satu raja. Dia adalah

raja. Dia adalah menteri luar negeri. Dia menteri kehakiman. Dia

menteri pengadaan, menteri keuangan, segala sesuatunya. Saya

sekarang harus bergantung kepada-Nya untuk segala sesuatu.

Kecuali anda bisa menerima pernyataan kunci yang memulai Khotbah

di Bukit, anda tidak bisa menerima apapun dari Khotbah di Bukit. Tidak

ada sesuatu pun dalam Khotbah di Bukit yang bisa anda terima,

bukankah begitu? Jujurlah terhadap dirimu sendiri. Anda merasa jijik

dengan itu. "Berilah juga pipi kirimu." ? "Jangan begitu! Tahukah kamu

ban yudo yang aku miliki? Orang brengsek yang berani memukul aku,

akan ku bikin dia merasakan apa artinya menggangu orang seperti aku.

Tahukah kamu tentang tinju? Tahukah kamu upper cut yang bisa aku

hujamkan? Coba saja hantam aku di sini dan akan aku tunjukkan

seperti apa upper cut itu, kekuatan apa yang tersimpan di dalam

kepalanku ini." Tuhan berkata, "Tidak. Aku akan membalas. Percayalah

kepada-Ku." Bagi manusia yang alamiah hal itu menjijikkan; ia akan

berkata: "Saya tidak tahan hal ini!" Apakah anda bisa?

Mempunyai 'Iman' Dan Tidak Mengumpulkan Harta Di Bumi

Kemudian, di dalam Mat. 6:19 kita lihat hal yang sama lagi. Katanya,

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi." Anda berkata, "Jika

Page 176: Bmf 22 cahaya injil

168 | C A H A Y A I N J I L

aku tidak mengumpulkan harta, bagaimana aku hidup kalau aku tidak

mempunyai pekerjaan, kalau aku pensiun, kalau aku sakit? Bagaimana

aku akan hidup?" Tuhan berkata, "Pandanglah Aku. Aku akan

memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu. Apakah kamu percaya kepada-Ku

atau kamu tidak percaya kepada-Ku? Apakah kamu melihat burung di

udara? Aku yang memberi mereka makan. Apakah kamu melihat bunga

di ladang? Aku yang mendandaninya. Aku akan memberi terlebih

daripada itu untuk kamu. Percayakah kamu kepada-Ku?"

Ketahuilah, semuanya berkaitan dengan iman -- iman untuk percaya

kepada Allah untuk membela anda, iman untuk percaya kepada Allah

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anda. Bagaimana bila anda

diperlakukan tidak baik oleh orang lain? "Janganlah menghakimi."

Biarkan Allah untuk menghakimi. Anda difitnah, anda diumpat, anda

diperlakukan tidak benar. Tidak apa. "Janganlah menghakimi". Biarkan

Dia Yang menghakimi. Oh, panggilan menjadi murid -- betapa agung

panggilan itu!

Apakah Yang Merupakan Keselamatan Dan Apa Yang Bukan

Merupakan Keselamatan

Mari kita perhatikan satu hal dengan sangat jelas di sini: orang seperti

apa yang bahagia? "Berbahagialah orang yang percaya bahwa....."?

Tidak, bukan seperti itu. "Berbahagialah orang yang melakukan banyak

amal untuk menyelamatkan dirinya?" Tidak, bukan begitu juga

bunyinya. "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah.." Di

sinilah terletak jantung ajaran Tuhan mengenai kehidupan Kristen, dan

mengenai seluruh doktrin keselamatan. Anda diselamatkan bukan

karena anda percaya doktrin-doktrin yang tepat, bukan karena anda

melakukan banyak pekerjaan yang terpuji sehingga anda bisa

memperoleh keselamatan anda sendiri, tetapi karena anda adalah

orang yang tertentu, yaitu, miskin di hadapan Allah. Lihatkah anda

betapa sempurna ajaran Tuhan? Bukan apa yang anda percaya, bukan

apa yang anda perbuat; namun siapa anda itu yang penting. Di situ

letaknya kekuatan dan keindahan ajaran Tuhan.

Janganlah membuat kesalahan seperti sebagian besar kaum injili di

masa ini yang berpikir mereka akan diselamatkan karena mereka

percaya doktrin-doktrin yang tepat walaupun mereka adalah orang-

orang yang menjijikkan yang berperilaku memalukan, yang kasar dan

sombong, yang percaya akan kekayaan, yang membual karena

Page 177: Bmf 22 cahaya injil

169 | C A H A Y A I N J I L

kekayaan, yang tidak simpatik, yang suka mencela dan tanpa belas

kasihan. Mereka pikir karena mereka percaya akan semua doktrin yang

tepat, maka mereka akan diselamatkan. Ini merupakan kebodohan.

Atau ada pun orang-orang brengsek lain yang berpikir, "Aku melakukan

banyak amal; aku memberi uang kepada orang miskin; aku membantu

orang lain kalau aku ada waktu, walaupun tidak sering, tetapi bila aku

ada waktu aku membantu mereka; dan aku lakukan ini dan aku

lakukan itu. Dan karena itu aku adalah orang baik dan patut untuk

diselamatkan. Aku layak memperoleh keselamatan aku sendiri." Mereka

pikir bahwa mereka dapat menyelamatkan diri sendiri melalui amal.

Mereka juga orang bodoh.

Bukan apa yang anda percaya saja maupun apa yang anda lakukan.

Siapa diri anda itulah yang penting di dalam ajaran Kristus. Jangan

lakukan kekeliruan satu atau lainnya. Begitu banyak penginjil keliru

bahwa cukup dengan percaya akan menyelamatkan; dan juga

kesalahan begitu banyak orang lain, begitu banyak agama lain yang

berpikir bahwa dengan amal mereka akan diselamatkan. Ini juga salah.

Ajaran Tuhan menekankan bahwa siapa anda itu yang penting. Jadi

persoalannya ialah: anda harus menjadi miskin di hadapan Allah. Nah,

orang seperti apa yang miskin di hadapan Allah? Bagaimana kita

menjadi miskin di hadapan Allah?

Bagaimana Menjadi Miskin Di Hadapan Allah

Satu-satunya cara agar manusia dapat menjadi miskin di hadapan Allah

adalah melalui pertobatan dan menjadi ciptaan baru. Pemazmur telah

melukiskannya dengan sempurna dalam Mzm. 51. Keselamatan telah

diajarkan dengan jelas di dalam Perjanjian Lama. Jika anda bertanya

bagaimana anda bisa menjadi miskin di hadapan Allah, anda harus

mulai dengan Mzm. 51:1: "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih

setia-Mu; hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku

dari dosaku."

Itulah pertobatan. Anda menjadi miskin di hadapan Allah dan mengakui

kemiskinanmu di hadapan Allah bila anda mengakui bahwa anda adalah

orang yang berdosa, dan anda berkata, "Kasihanilah aku, ya Allah....

menurut rahmat-Mu yang besar, hapuskanlah dosaku." Itulah

pertobatan. Pertobatan dikenal baik di dalam Perjanjian Lama dan

Page 178: Bmf 22 cahaya injil

170 | C A H A Y A I N J I L

bukan merupakan penemuan baru di dalam Perjanjian Baru. Orang-

orang saleh dari Perjanjian Lama juga diselamatkan dengan kemuliaan.

Mereka bisa mengajar banyak hal kepada kita mengenai keselamatan.

Bagian berikut adalah menjadi manusia baru. "Jadikanlah hatiku tahir,

ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" [Ps.

51:12] Suatu ciptaan baru! Ya, Pemazmur telah memahaminya dengan

sempurna. Anda perlu bertobat; dan anda perlu membiarkan Allah

menjadikan anda kembali - membuat manusia baru daripada dirimu.

Saya ulangi sekali lagi: orang-orang saleh dari Perjanjian Lama, telah

diselamatkan dengan kemuliaan. Mereka mengetahui apa artinya

menjadi miskin di hadapan Allah. Itulah sebabnya bila anda dijadikan

baru, anda menjadi manusia baru. Jadi bukan apa yang anda percaya,

bukan apa yang anda lakukan; tetapi siapa anda oleh kuasa Allah yang

membuat anda menjadi manusia baru. Kita tidak mungkin dapat

mewarisi kerajaan Allah kecuali dengan menjadi manusia baru.

Inilah yang dimaksudkan oleh Yoh. 3:5, ayat yang terkenal itu: "Jika

seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke

dalam Kerajaan Allah." Ini merupakan ajaran yang sama hanya

dikatakan dengan kata-kata yang berbeda supaya kita mengerti apa

artinya iman. Iman artinya 'percaya kepada-Nya' sedemikian rupa

sehingga Allah dapat menciptakan anda kembali, supaya anda lahir

kembali dari air dan Roh. Bukan iman anda yang menyelamatkan anda;

Allah yang menyelamatkan anda dengan menjadikan anda miskin di

hadapan-Nya. Tidak ada apa-apa yang ajaib tentang iman. Allahlah

Pelaku mujizat, Yang menciptakan manusia baru.

Mewarisi Kerajaan, Menyambut Yesus Sebagai Raja!

Jadi kita mulai melihat dari Yohanes 3 bahwa 'mewarisi kerajaan'

berarti mewarisi hidup yang kekal. "Merekalah yang empunya kerajaan

sorga", yaitu, Allah akan memberikan kerajaan kepada mereka; Allah

akan memberikan hidup yang kekal kepada mereka. Anda tidak

memperoleh hidup yang kekal itu tanpa menerima sang raja. Kerajaan

tidak ada artinya tanpa raja. Sewaktu anda menerima kerajaan, anda

tidak akan menerima paket yang disebut 'KERAJAAN'. Anda menerima

Sang Raja. Hidup yang kekal itu adalah Kristus. Di luar Kristus, anda

tidak akan memperolehnya. Satu-satunya jalan untuk memperoleh

hidup yang kekal ialah dengan menyambut Sang Raja. Dengan

menerima Sang Raja anda menerima hidup. Hidup yang kekal

Page 179: Bmf 22 cahaya injil

171 | C A H A Y A I N J I L

merupakan konsekuensi (akibat) dari kedaulatan Yesus sebagai Raja di

dalam hidup anda.

Orang kaya tidak suka mempunyai Yesus sebagai Raja. Mungkin Dia

akan mengatakan kepada anda, seperti yang Ia katakan kepada orang

muda yang kaya: "Juallah semua milikmu." "Ah, aku tidak mau dengar

ini! Aku tidak mau dengar! Aku suka apa yang dikatakan pendeta

tempo hari, 'Percaya saja kepada Yesus, dan kamu akan mempunyai

hidup yang kekal. Tidak ada syarat-syarat.' Tetapi 'Jual semua

milikmu'? Tidak, tidak, tidak. Itu hanya berlaku untuk orang muda yang

kaya itu. Itu tidak berlaku untuk aku. Satu hukum untuk orang muda

yang kaya dan hukum yang lain untukku. Haleluya! Haleluya! Betapa

baiknya Allah." Jangan menipu diri sendiri. Prinsip yang sama yang

berlaku terhadap orang muda yang kaya itu juga berlaku bagi kita

semua. Dia tidak termasuk kategori khusus tertentu. Apakah anda

berpikir bahwa dia lebih mencintai uang daripada anda dan daripada

saya? Janganlah kita menipu diri sendiri! Sama sekali tidak. Hanya ada

satu hukum untuk semua orang. Tidak ada dua hukum untuk orang

yang berbeda: satu hukum untuk orang muda yang kaya dan satu

hukum untuk saya. Tidak begitu halnya.

Orang miskinlah yang menerima Yesus sebagai raja. Dan dengan

menerima Yesus sebagai Raja, anda telah menerima kerajaanNya.

Kerajaan itu berarti kekuasaanNya. Bagaimana anda bisa menerima

kekuasaanNya tanpa menerima Dia? Namun dengan menerima Yesus

sebagai Raja, anda juga telah menerima kehidupan karena Dia adalah

Raja Yang membawa hidup. "Kekuasaannya tidak akan berkesudahan."

[Yes. 9:6] Dia membawa hidup yang kekal ke dalam jiwa anda.

Jadi marilah kita renungkan pertanyaan ini sekali lagi: Apakah anda

miskin? Apakah anda miskin di hadapan Allah? Tahukah anda bahwa

anda miskin? Apakah anda terbuka dan siap menerima? Apakah anda

mempunyai iman untuk percaya kepada Allah untuk memenuhi

kebutuhan rohani dan material anda? Apakah anda mempunyai iman

untuk percaya kepada Allah sebagai Pembela anda bila anda ditindas?

Apakah anda mempunyai iman untuk percaya bahwa Allah akan selalu

menolong anda? Apakah anda menerima Yesus sebagai Raja?

Page 180: Bmf 22 cahaya injil

172 | C A H A Y A I N J I L

Berbahagialah Orang Yang Lemah Lembut

Matius 5:5 - Khotbah Ketiga Dari 10 Khotbah Tentang 'Ucapan Bahagia'

Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Sekarang kita sampai pada bagian ketiga dari Ucapan Bahagia,

sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 5:5, "Berbahagialah orang yang

lemah lembut (atau, rendah hati), kerena mereka akan memiliki bumi."

Berbahagialah! Sebagaimana telah kita baca, berarti suatu suasana

senang, gembira, diberkati. Berbahagia karena Allah telah memberkati

orang ini. "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka

akan memiliki bumi." Ketika kita mempelajari Ucapan Bahagia yang

pertama "orang yang miskin dihadapan Allah", kita telah memahami

bahwa ungkapan ini pada dasarnya berarti lemah lembut. Tetapi pada

saat ini kita perlu bertanya lebih jauh: apa yang dimaksudkan dengan

"lemah lembut"? Untuk itu kita perlu mempelajari pokok ini lebih

mendalam.

Saya mau mengatakan sekali lagi bahwa, sangat penting bagi kita

untuk mengerti akan pengajaran Tuhan tentang keselamatan. Dan saya

mengatakan sekali lagi, bahwa pengajaran Tuhan tentang keselamatan

bukanlah suatu keselamatan melalui suatu syahadat pengakuan iman,

maksudnya kita tidak diselamatkan hanya dengan memiliki pengakuan

iman semata. Kita juga tidak diselamatkan melalui perbuatan-

perbuatan baik, meskipun perbuatan baik itu penting (sebagaimana

dikatakan oleh Rasul Paulus, "Kita telah diciptakan dalam Kristus Yesus

untuk melakukan pekerjaan baik"). Sekarang timbul pertanyaan, jika

kita diselamatkan bukan melalui pengakuan iman atau perbuatan-

perbuatan baik, lalu bagaimana kita diselamatkan?

Jawabannya: Dengan jalan menjadi manusia baru melalui anugerah

dan kuasa Allah! Allah menjadikan kita manusia yang baru. Kita hanya

diselamatkan oleh kuasa Allah yang diberikan kepada kita di dalam

anugerah-Nya, untuk mengubah kita menjadi manusia-manusia baru.

Manusia-manusia baru itu seperti apa? Gambaran manusia baru itu

secara tepat disampaikan kepada kita dalam Ucapan Bahagia. Inilah

gambaran dari pada manusia baru: manusia baru itu adalah orang

yang diberkati Allah karena ia miskin dihadapan Allah; ia lemah lembut.

Allah memberkati dia karena ia berdukacita atas dosa dan karena ia

mencintai kebenaran; ia membenci ketidakadilan. Allah memberkati dia

Page 181: Bmf 22 cahaya injil

173 | C A H A Y A I N J I L

karena ia rendah hati. Ia rendah hati bukan karena ia berusaha

memperlihatkan diri kepada orang lain bahwa ia seorang yang rendah

hati, misalnya berusaha menundukkan kepala, berusaha berperilaku

seperti orang yang berdukacita atau berkabung. O, tidak! Ia rendah

hati karena Allah telah merubah kehidupannya menjadi manusia baru

seperti ini.

Injil: Solusi Terhadap Persoalan Umat Manusia

Saya menemukan bahwa Injil itu sangat ajaib, karena hanya Injil yang

sesungguhnya dapat menyelesaikan persoalan-persoalan umat

manusia, karena hanya Injil saja yang dapat menemukan akar

persoalan. Apa akar persoalan itu? Hati manusia! Tepat di sana

terdapat akar persoalan untuk merubah manusia dari dalam. Tidak ada

cara lain dimana persoalan-persoalan manusia dapat diselesaikan. Anda

dapat memperbaiki kondisi ekonomi; anda dapat memperbaiki kondisi

kesehatan; anda dapat memperbaiki harapan hidup melalui obat-obat

antibiotika dan hal-hal seperti itu; tetapi kegiatan-kegiatan seperti ini

tidak dapat merubah manusia dari dalam. Ia tetap sama sebagai orang

yang egois, orang yang mengutamakan diri sendiri. Melalui pendidikan

ia belajar menjadi sedikit lebih halus dalam cara mengekspresikan

egoismenya. Ia belajar menjadi lebih cerdik dan ini membuatnya lebih

berbahaya. Sebelum ia mengekspresikan egoismenya begitu jelas, ia

datang dari A ke B secara langsung; namun, kini karena ia sudah

terdidik, ia lebih pandai dalam menyembunyikan niatnya yang hanya

menguntungkan kepentingan pribadinya. Tetapi ia tetap saja egois. Ia

pada dasarnya orang yang sama seperti sebelumnya, kecuali kini lebih

cerdik dalam mengekspresikan dirinya. Ia mau memperoleh suatu

dunia yang lebih baik. Ia ingin memiliki suatu dunia dimana ada

kelimpahan, ada kedamaian dan ada kemakmuran. Tidak ada jalan!

Lihatlah kepada dunia saat ini. Jari setiap orang terletak pada pelatuk.

Persoalannya ialah persoalan keseimbangan kekuasaan. Apakah kita

dapat menjaga keseimbangan kekuasaan? Apa yang terjadi kalau

keseimbangan ini terganggu? Kita hidup dalam suatu situasi yang

sangat bahaya, suatu situasi yang sangat rawan. Bagaimana kita dapat

menjaga segala sesuatu agar tetap berada dalam keseimbangan?

Sangat sulit! Bila keadaan tidak mudah diatur agar tetap seimbang,

maka suatu peristiwa kecil saja sudah cukup untuk mengganggu

keseimbangan itu. Apa yang terjadi bila keseimbangan itu sementara

waktu terganggu? Maka salah satu pihak akan mengambil kesempatan

Page 182: Bmf 22 cahaya injil

174 | C A H A Y A I N J I L

untuk menyerang lebih dahulu. Kita sama sekali tidak hidup dalam

situasi yang menjamin rasa aman kita.

Hanya ada satu jalan dimana hal ini dapat dicapai, yakni jalan yang

dikerjakan Allah dalam hikmat-Nya. Manusia harus diubah dari dalam

dirinya. Bila ada orang yang mengatakan, "Apakah yang orang-orang

Kristen lakukan mengenai persoalan-persoalan sosial?" Nah, kita

melakukan banyak hal. Kita melakukan hal-hal yang paling berarti. Kita

mendekati hati manusia dan mengubahnya. Ketika kita memiliki

manusia-manusia baru, kita memiliki awal dari pada suatu masyarakat

baru. Ketika kita memiliki suatu masyarakat baru, kita memiliki suatu

bumi yang baru.

"Mereka akan memiliki bumi". Allah masih belum selesai dengan bumi

ini. Harap perhatikan ini. Pada saat ini ada suatu jenis ajaran yang

melupakan dunia ini. Kita semua akan ke surga, seolah-olah kita

mengatakan, "Selamat tinggal, bumi" dan "Saya tidak peduli dengan

apa yang terjadi padamu. Saya sudah selesai dengan bumi ini". Allah

belum selesai dengan bumi ini. Allah akan mendirikan kerajaan-Nya di

atas bumi ini. Ingatlah baik-baik kesaksian Alkitab ini. Ajaran kita

bukanlah suatu jenis ajaran pelarian. Kekristenan bukanlah suatu

penolakan untuk menghadapi persoalan-persoalan dunia. "Saya tidak

peduli apa yang terjadi dengan dunia ini. Saya akan ke surga, ah, saya

tidak peduli". Nah, Allah peduli! "Orang yang lemah lembut akan

memiliki bumi". Bumi sekarang ini! Aneh bukan? Allah tetap prihatin

dengan bumi ini. Mungkin hal ini aneh bagi pikiran kita, tetapi tidak

aneh untuk Allah. Allah menciptakan bumi ini dan Ia akan mengadakan

kebenaran-Nya disini, di atas bumi ini. Bagaimana cara Ia akan

melakukannya? Yang akan dilakukanNya adalah: pertama, dengan

jalan mengubah kita. Apa anda sudah mendapatkan solusi yang lebih

baik untuk dunia ini? Jika anda sudah mendapatkannya, beritahukan

kepada saya, karena saya belum pernah mendengarnya. Lihatlah dunia

ini dan kerusakan yang ada di dalamnya. Tidak ada cara anda dapat

menghasilkan suatu masyarakat yang lebih baik, atau menegakkan

keadilan dan kebenaran di atas bumi, sampai anda mengubah manusia

dari dalam.

Oleh sebab itu, saya telah memahami bahwa pada dasarnya Injil

merupakan satu-satunya solusi, satu-satunya solusi yang fundamental

terhadap persoalan-persoalan di atas bumi ini. Saya menantang setiap

Page 183: Bmf 22 cahaya injil

175 | C A H A Y A I N J I L

orang untuk menemukan satu solusi yang lebih baik. Tidak ada sama

sekali. Itulah kenyataannya. Anda tidak dapat menciptakan suatu

masyarakat yang baik, suatu masyarakat baru, tanpa manusia yang

baru didalamnya. Anda tidak dapat menghasilkan manusia baru melalui

pendidikan, bukan? Dapatkah anda menghasilkan manusia yang baik

dengan memberikan kepada setiap orang satu kolam renang dan dua

buah mobil? Ada begitu banyak bandit yang memiliki kolam renang dan

dua mobil. Bahkan mungkin memiliki lima mobil pribadi! Jika status

ekonomi yang baik dapat mengubah manusia, maka saya mau setiap

orang memiliki dua buah mobil dan tiga buah rumah atau apa saja

yang diperlukan untuk membuat manusia baru. Tetapi ini tidak akan

berhasil. Status ekonomi tidak dapat mengubah manusia dari dalam.

Allah harus masuk ke dalam hidup manusia dan merubahnya dari

dalam. Lalu bagaimana anda tahu bahwa anda telah diubah?

Seorang guru sekolah minggu bertanya kepada gadis cilik yang baru

saja membuat pengakuan iman. "Menurut kamu", tanya si guru kepada

si gadis cilik itu "karena sekarang kamu sudah menyerahkan dirimu

kepada Tuhan Yesus, apakah kamu memiliki satu hati yang baru dalam

dirimu?" Gadis cilik itu menjawab, "O, ya, saya pikir demikian, Guru".

Guru itu bertanya lagi, "Bagaimana engkau tahu?" Ia menjawab, "Nah,

begini. Hal-hal yang aku suka sebelumnya, aku biasa cintai

sebelumnya, aku benci sekarang. Dan hal-hal yang biasanya aku benci

sebelumnya, sekarang aku sukai".

Saudara-saudara sekalian, gadis cilik itu mengungkapkan apa yang

baru saja dikatakan disini. Ketika saya masih remaja, jika ada orang

yang berkata kepada saya, "Berbahagialah orang yang lemah lembut",

saya tentu akan mengejek. Lemah lembut? Itulah hal terakhir yang

saya inginkan. Saya mau mengejar seperti seekor singa, berjalan

seperti seekor harimau. Lemah-lembut itu untuk ayam! Oh, tidak. Itu

untuk orang-orang yang tak berarti. Bagi orang-orang seperti kita ini -

orang-orang atasan, orang-orang elit - siapa yang mau jadi lemah-

lembut? Anda tahu pepatah orang Cina: "Ia berjalan seperti harimau"

mengandung makna bahwa ia seorang yang penting, sangat berkuasa.

Bagaimana kalau belajar menjadi seperti seekor domba? Oh, lemah

dan tidak berdaya. "Tidak, kita tidak mau seperti ini." Jadi hal yang

saya benci sebelumnya adalah lemah-lembut.

Page 184: Bmf 22 cahaya injil

176 | C A H A Y A I N J I L

Namun Allah telah mengubah hidup saya sehingga sekarang saya

mencintai kelemah-lembutan. Dan seraya saya belajar kembali bagian

Alkitab ini, saya berkata sendiri, "Betapa ajaibnya!" Betapa ajaibnya

perbuatan Allah sehingga saya dapat berdiri di sini dan berbicara

tentang "Berbahagialah orang yang lemah-lembut"! Jika anda

mengenal saya semasa saya masih non-Kristen, maka anda akan tahu

bahwa kelemah-lembutan bukanlah satu sifat yang saya pikirkan. Saya

menganggapnya sebagai sampah. Mungkin jika anda bukan orang

Kristen sekarang dan anda mendengar kata-kata, "Berbahagialah

orang yang lemah-lembut", anda akan berkata, "O, berkat macam apa

ini? Kualitas macam apa ini?" Namun setelah Allah mengubah anda,

maka pemikiran anda akan samasekali berubah. Lalu anda mulai

mengerti bahwa sesuatu telah terjadi dalam hidup anda.

Perubahan Merupakan Solusi Bagi Akar Persoalan

Pernah saya berpikir bahwa uang begitu penting. Saya mendengar

percakapan-percakapan dan setiap orang berbicara tentang uang;

bagaimana mereka memperoleh keuntungan besar dalam bisnis

mereka; alangkah berhasilnya mereka; bagaimana mereka muncul di

pertunjukan TV dan hal-hal lain seperti itu. Lucu! Bagaimana jadinya?

Ketika saya duduk di sana mendengar hal-hal seperti ini, saya

sedikitpun tidak tertarik dengan percakapan demikian. Hal-hal yang

pernah mempersonakan saya sebelumnya, kini tidak lagi memikat hati

saya. Allah telah mengubah pengertian saya akan nilai. Jadi sama

seperti anak sekolah minggu tersebut, hal-hal yang saya benci

sebelumnya, yang saya anggap hina sebelumnya - dan ini termasuk

orang-orang Kristen yang saya remehkan - sekarang saya cintai. Hal-

hal yang sebelumnya saya cintai, kini saya tolak, saya benci, yaitu hal-

hal seperti keangkuhan dan kesombongan. Allah telah mengubah saya!

Anda tahu pada saat ini, terjadi juga satu hal yang aneh, yaitu, banyak

kali saya merasa saya dipersalahkan, namun heran benar, saya tidak

merasakan dendam dan pahit. Kenyataan ini berbeda dengan keadaan

saya pada masa lampau karena, terkutuklah setiap orang yang berani

mengganggu saya. Tetapi sekarang saya tidak merasa ada dendam.

Aneh! Seringkali ketika orang-orang menceritakan hal-hal yang buruk

tentang saya, saya tidak merasa tersinggung. Bahkan saya tidak

membela diri. Saya tidak mau berkata, "Tidak, tidak. Anda salah, saya

sama sekali tidak seperti itu." Jika anda mau percaya bahwa Eric Chang

itu jahat, "Haleluya!" Saya baik-baik saja. Itu sama sekali tidak

Page 185: Bmf 22 cahaya injil

177 | C A H A Y A I N J I L

mengganggu saya. Aneh, bukan? Itu tidak mengganggu perasaan saya.

Dan ketika orang lain memuji saya, cukup aneh bahwa hal itu juga

tidak mempengaruhi saya sama sekali. Saya tidak merasa bangga.

Saya tidak merasakan sesuatu yang khusus karena pujian itu.

Mengapa? Karena saya tahu bukan saya, tetapi Ia yang telah

melakukannya. Kristus yang berarti; sedang saya tidak berarti apa-

apa.

Salah satu pengarang musik terbesar, pengarang Italia yang bernama

Toscanini, disebut sebagai orang sangat rendah hati. Pernah suatu

ketika ia sedang mengadakan latihan dengan kelompok orkesnya, dan

ia mengilhami kelompok orkesnya ketingkat penampilan yang begitu

tinggi, sehingga kelompok orkesnya sendiri menyadari bagaimana

mereka sendiri telah diangkat. Pada saat penutupan latihan mereka

meletakkan instrumen mereka dan memberikan aplus kepada

Toscanini. Ini baru pada tahap latihan! Dan Toscanini, dalam linangan

air mata mengatakan, "bukan aku; tapi Beethoven" Ia telah melakukan

sesuatu yang bermutu tetapi ia rasa bahwa ia cuma menampilkan apa

yang ada di Beethoven. Ia tidak melakukan apa-apa. Betapa rendahnya

hati orang ini. Saat saya merenungkan kata-kata Toscanini ini, "Ini

bukan karena saya; melainkan Beethoven," kata-kata ini mengingatkan

saya akan kata-kata Yohanes Pembaptis, "Bukan aku tetapi Kristus".

Jadi ketika orang memuji anda, sebenarnya apa yang dipuji mereka?

Anda tidak menjadikan dirimu manusia baru. Hanya Kristus yang dapat

mengubah anda dari dalam. Inilah yang saya maksudkan dengan

kerendahan hati; kelemahlembutan. Kita tidak kesana kemari sambil

membuat diri kita kelihatan lemah-lembut dengan membungkukkan

badan - seolah-olah kerendahan hati ditentukan dari sudut

belakangmu! Barangkali semakin anda membungkuk, semakin anda

menjadi rendah hati. Jika anda memiliki perawakan yang bagus sekali,

anda sangat congkak, sombong. Saya berperawakan jelek, yang harus

saya akui. Tetapi keadaan tubuh saya yang demikian tidak membuat

saya rendah hati. Kerendahan berasal dari hati, karena Kristus telah

mengubah kita dari dalam. Saat Kristus telah mengubah kita dari

dalam, saat itulah kita mulai memahami pengajaran ini. Ketika Tuhan

mengatakan, "berbahagialah orang yang lemah-lembut", Ia tidak

bermaksud bahwa anda harus berjalan kesana kemari sambil

membungkukkan badan ketika memberi salam kepada orang. Maksud

Tuhan adalah, "Lemah-lembutlah dalam hatimu". "Belajarlah padaku" ,

Page 186: Bmf 22 cahaya injil

178 | C A H A Y A I N J I L

Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 11:29, "karena Aku lemah-

lembut dan rendah hati". Orang yang rendah hati tidak selamanya

kelihatan dari luar bahwa ia lemah-lembut. Lemah-lembut itu berada

dalam hati. Janganlah menilai seseorang hanya melalui penampilan

luar.

Seorang pendeta pernah bercerita kepada saya bagaimana ia pada satu

ketika pergi ke suatu pertemuan dan menyaksikan paduan suara berdiri

di depan dan sedang menyanyi. Ia melihat seorang laki-laki yang

berdiri tegak dan menyanyi dengan kepalanya yang menghadap ke

atas, dalam suasana kebanggaan, dengan hidungnya yang terangkat.

Pendeta ini mengatakan kepada saya bahwa ia begitu marah dan muak

dengan penampilan orang ini dan seluruh tingkah-lakunya, cara dia

tampil dan menyanyi seperti ini. Ia begitu terganggu, sampai setelah

pertemuan usai ia bertemu dengan orang yang menyanyi dengan

penampilan tersebut, dan pendeta itu menemukan bahwa orang itu

buta. Kemudian ia sadar bahwa orang ini menyanyi dengan kepala

yang terangkat ke atas karena ia buta, karena ia tidak dapat melihat

sama sekali. Banyak orang buta mempunyai sikap tubuh seperti ini

bukan karena mereka angkuh, tetapi karena inilah cara mereka berada.

Janganlah menilai orang lain dari penampilan luar. Kerendahan hati

adalah sesuatu yang berasal dari hati.

Hati Membutuhkan Perubahan

Kita memiliki pepatah Cina yang bagus sekali yang menggambarkan

apa yang sedang dikerjakan Tuhan, bahwa bila anda merubah manusia

dari dalam hatinya, maka suatu saat nanti akan wujud satu bumi di

mana keadilan dan kebenaran ditegakkan; suatu masyarakat di mana

warganya benar-benar lemah-lembut dan tidak berusaha meninggikan

diri dengan menekan orang lain ke bawah, atau mempergunakan orang

lain sebagai tangga untuk naik ke atas; suatu masyarakat di mana

tidak ada lagi kompetisi (persaingan) yang mematikan, yakni

memperoleh keuntungan dengan mengorbankan orang lain; suatu

masyarakat dimana setiap orang benar-benar saling memperhatikan

yang lain dan menilai orang lain lebih baik dari pada dirinya sendiri.

Pepatah Cina ini, telah saya lihat di banyak tempat ketika saya

bepergian kemana-mana. Saya melihat banyak di toko-toko, kartu-

kartu kecil dengan kata-kata yang menarik untuk digantung di tembok

rumah untuk mengingatkan anda akan kata-kata bijak itu. Beberapa

diantaranya baik sekali, tentu saja beberapa diantaranya juga

Page 187: Bmf 22 cahaya injil

179 | C A H A Y A I N J I L

merupakan omong-kosong belaka. Ada satu kartu yang saya lihat,

mengutip pepatah Cina seperti ini :

"Jika ada kebenaran dalam hati,

maka ada keindahan dalam karakter.

Jika ada keindahan dalam karakter,

maka ada kerukunan di rumah.

Jika ada kerukunan di rumah,

maka ada ketentraman dalam negeri.

Jika ada ketentraman dalam negeri,

maka ada damai di atas bumi".

Damai di atas bumi! Pepatah Cina ini melihat bahwa, anda harus

memulai dari hati manusia, "Jika ada kebenaran dalam hati". Kita akan

melihat sebentar lagi, bahwa kelemah-lembutan sangat berhubungan

dengan kebenaran. Begitu mengherankan! Begitu dalamnya

pengajaran Tuhan Yesus! Ia benar-benar menangani pokok persoalan.

Ia langsung menangani inti persoalan.

Suatu Studi Dari Kutipan Asli di Mazmur 37

Sekarang, bagaimana untuk memahami ucapan, "Berbahagialah

mereka yang lemah-lembut, karena mereka akan memiliki bumi" ini?

Baiklah, banyak dari antara kita tahu bahwa ayat ini, yakni Matius 5:5,

sebenarnya dikutip langsung oleh Yesus dari Mazmur 3:11 yang

berbunyi :"Tetapi orang-orang yang rendah hati (atau, lemah

lembut) akan mewarisi negeri (atau, bumi) dan bergembira karena

kesejahteraan yang berlimpah-limpah". Kata Ibrani dan Yunani adalah

'damai sejahtera' yang diterjemahkan oleh LAI sebagai 'kesejahteraan'.

Orang yang lemah-lembut akan memiliki 'bumi' atau 'negeri'. Itu

adalah kata yang sama baik dalam bahasa Ibrani maupun bahasa

Yunani, yang memang dapat diterjemahkan sebagai 'bumi' atau

'negeri'.

Bagaimana kita dapat menjelaskan bagian dari pengajaran Tuhan

Yesus ini? Caranya ialah dengan melihat dari mana Tuhan mengambil

kata-kata ini dan mempelajarinya dalam konteksnya. Kenyataannya,

Mazmur 37 adalah unik. Mazmur 37 unik karena ia menggunakan kata

'mewarisi'. Sebenarnya PL dalam bahasa Yunani (atau, Septuaginta)

mempergunakan kata yang sama dan tense yang sama seperti dalam

PB bahasa Yunani: "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena

Page 188: Bmf 22 cahaya injil

180 | C A H A Y A I N J I L

mereka akan mewarisi bumi". [Diterjemahkan LAI dengan 'memiliki']

Kata 'mewarisi' dipakai lima kali dalam Mazmur 37 ini. Dan ketika kita

membandingkan apa yang disebutkan dalam bahasa Ibrani sebagai

'pernyataan paralel' (parallel statement), kita dapat menarik makna

dengan mengamati paralel-paralel itu.

1) Orang yang Lemah Lembut Menantikan Tuhan

Pertama-tama, ketika kita memperhatikan Mazmur 37 ini, kita

mencatat ada dua jenis orang yang berbeda dalam Mazmur ini,

yakni: orang benar dan orang fasik. Orang benar yang disebut

dalam ayat 11 digambarkan sebagai yang memiliki sifat yang

lemah-lembut atau rendah hati. Anda tidak dapat menjadi orang

benar tanpa menjadi orang yang lemah lembut. Orang yang lemah

lembut adalah orang benar, dan orang benar adalah orang yang

lemah lembut. Jadi kita belajar dari Mazmur ini tiga hal mengenai

orang yang lemah lembut. Pertama, kita belajar bahwa orang-orang

yang lemah lembut adalah mereka yang menanti-nantikan Tuhan.

Perhatikanlah ayat 9 dan anda akan melihat ungkapan yang sama.

Mazmur 37:9 "Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan

dilenyapkan; tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan akan

mewarisi negeri". Bila anda membandingkan bagian kedua, kedua

ayat ini berkaitan dengan orang yang akan 'mewarisi negeri'; dan

pada bagian pertama, tentu saja, 'rendah hati' dan 'menanti-nanti'

berada dalam paralel. Jadi mereka yang rendah hati atau lemah

lembut adalah mereka yang menanti-nantikan Tuhan.

Pertanyaan yang harus diajukan adalah: apa maksudnya menanti-

nantikan Tuhan? O ya, dalam ayat 34 anda menemukan paralel

yang sama kembali: "Nantikanlah Tuhan dan tetap ikutilah

jalannya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi

negeri". Jadi dua kali dalam Mazmur ini, orang-orang yang akan

mewarisi bumi mengacu kepada mereka yang menantikan Tuhan

yang akan diangkat oleh-Nya. "Rendahkan dirimu di hadapan Allah

dan Tuhan akan mengangkat kamu". Ia akan mengangkat anda.

Orang-orang yang rendah hati adalah mereka yang merendahkan

diri mereka karena mereka percaya kepada Allah. Mereka adalah

orang-orang yang akan diangkat dan ditinggikan oleh Allah dengan

kuasaNya.

Page 189: Bmf 22 cahaya injil

181 | C A H A Y A I N J I L

Ini membawa kita kepada satu pokok lain, yang sangat penting. Di

sini, kita sedang membahas tentang prinsip-prinsip kuasa rohani.

Ada banyak orang Kristen yang sangat kekurangan dalam

dinamisme rohani dan kuasa rohani, karena mereka tidak

mengizinkan Allah melaksanakan pekerjaan transformasi dalam

kehidupan mereka. Jika anda membiarkan Allah melakukan

pekerjaan transformasi itu - membuat anda menjadi rendah hati

(bukan rendah hati dari luar, tetapi mengizinkan Dia mengubah

anda menjadi sungguh-sungguh rendah di dalam) - maka anda akan

mengalami kuasa rohani, kuasa manusia baru, dan karya Roh dalam

hidupmu. Jadi ini merupakan prinsip kuasa, dan orang yang rendah

hati adalah orang yang menantikan Tuhan.

Lalu, apa artinya 'menantikan Tuhan'? Baiklah, ayat 7 dalam

Mazmur ini menjelaskan kepada kita, "Berdiam dirilah", tenanglah,

"nantikanlah Dia dengan sabar". Apa maksudnya? Menantikan

Tuhan artinya memperbolehkan Allah bertindak bagi pihakmu,

karena anda percaya kepadaNya. Artinya, "Jangan marah.....". Kata

dalam bahasa Ibrani berarti membakar, membakar karena

kemarahan. Jangan marah dan panas hati. Biarlah saya

menyebutkan pokok yang lain di sini: bagaimana tabiat marahmu?

Bagaimana kemarahanmu pada akhir-akhir ini? Jika anda orang

yang cepat marah, maka lebih baik anda memohon kepada Tuhan

agar Ia membarui hidupmu. Kemarahan semacam ini berlawanan

dengan kerendahan hati. Orang yang cepat marah adalah bukti

bahwa ia belum pernah dibarui atau tidak sepenuhnya dibarui. Ia

masih jauh dari apa yang seharusnya. "Jangan marah karena orang

yang berhasil dalam hidupnya". Di sini kemarahan itu dikarenakan

orang-orang yang jahat, yang berhasil dalam hidupnya. Orang benar

diinjak-injak kebawah, sedangkan orang curang, orang yang jahat

hidup makmur, berhasil hidupnya.

Diantara kita yang mengenal masyarakat Hong Kong sering kali

merasa jengkel atas karakter-karakter buruk ini, terutama para

pejabat kepolisian yang korup, para pejabat pemerintah yang

menjadi kaya karena korupsi, yang memiliki mobil-mobil mewah

seperti Cadillac, atau Mercedes Benz, atau apa saja, dan yang hidup

dalam pola hidup mewah. Mereka adalah bajingan-bajingan dan

perampok-perampok. Anda rasa jengkel, marah dan panas hati.

Seperti yang telah dikatakan, bahwa orang-orang fasik hidup

Page 190: Bmf 22 cahaya injil

182 | C A H A Y A I N J I L

makmur, sementara orang-orang benar terinjak kebawah. Namun

dikatakan disini, "Janganlah marah". Kemudian ayat 8 mengatakan,

"Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu" dan sekali lagi

"jangan marah". Jangan engkau marah. Kemarahan hanya akan

membawa kepada kejahatan. Tidak ada gunanya menjadi marah.

Anda berkata, "Mengapa kami tidak boleh marah? Kami harus

melakukan sesuatu mengenai hal ini!" Jangan kuatir! Allah akan

berbuat banyak. Ayat 9: "Sebab orang-orang yang berbuat jahat

akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan

akan mewarisi negeri". Allah adalah Allah yang adil. Dunia ini di

mana kita hidup, Ia akan melaksanakan keadilan di atasnya.

Janganlah anda berpikir bahwa orang jahat akan lolos! Allah akan

menghabisi mereka. Dan kemudian di ayat 10 dikatakan: "Karena

sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik". Walaupun anda

mencari di tempatnya, ia tidak ada di sana. Anda akan mencari-cari

di tempatnya dan berkata, "Dimana dia? Saya pikir ia ada di sekitar

sini sebelumnya." Semua monumen-monumen yang dibangun untuk

dirinya sendiri, semua tropi-tropi kemuliaannya, Allah akan

melenyapkan semuanya. Anda akan mencari dia dan tidak akan

menemukan satu bayanganpun. Nah, itulah konteksnya. Kemudian

kita membaca dalam ayat 11, "Orang-orang yang rendah hati akan

mewarisi negeri, dan bergembira karena kesejahteraan yang

berlimpah-limpah".

Dunia ini memiliki satu pribahasa, yang didukung oleh prinsip-

prinsip evolusi, yakni "kelangsungan hidup adalah untuk yang paling

kuat" (survival of the fittest). Alam dikatakan berkembang dalam

lingkungan dimana terjadinya saling menelan dan saling mencakar.

Banyak dari kita dibesarkan dalam lingkungan seperti ini (dan

karena itu saya tidak suka ajaran tentang kelemahlembutan dan

kerendahan hati yang saya anggap semuanya sebagai omong

kosong belaka) karena kita dibesarkan untuk "Berjuang untuk

dirimu sendiri!" Jika anda tidak berjuang untuk dirimu sendiri, siapa

yang berjuang untuk anda? Tetapi Alkitab menjawab, Allah akan

berjuang untuk anda. Jika anda tidak beriman, anda tidak akan

mempercayainya. Jadi anda akan berjuang untuk diri anda sendiri.

Tapi masalahnya ialah, bila anda bertemu dengan orang yang lebih

kuat dari anda, maka anda akan ditelan hidup-hidup. Itulah akhir

daripada perjuanganmu. Atau sebaliknya, anda harus mengakui dia

Page 191: Bmf 22 cahaya injil

183 | C A H A Y A I N J I L

sebagai guru atau boss, sebagai orang yang superior, "OK, kamulah

boss besar." "OK, boss. Kamu lebih kuat dari saya, bagaimana kalau

kamu tinggalkan sedikit remah-remah untukku setelah kamu selesai

makan." Karena tidak semua orang dapat menjadi kuat - dan demi

kelangsungan hidup - akhirnya anda akan tunduk kepada

seseorang. Jadi inilah peraturannya Law of the survival of the

fittest - apakah benar demikian?

Ada diantara kita pernah mendengar tentang Richard Wurmbrand,

pendeta dari Rumania, yang dalam salah satu bukunya

menyinggung tentang hal ini. Beliau menanyakan, "Dalam kasus

"survival of the fittest", jika benar apa yang terkuatlah yang dapat

berlangsung hidup, mengapa pada akhir seluruh proses evolusi ini,

masih tetap ada binatang-binatang yang tidak berdaya seperti

domba-domba? Bagaimana anda dapat menjelaskan hal ini?" Beliau

mengatakan bahwa domba-domba itu tidak dapat berlari dengan

sangat cepat. Mereka tidak bertanduk. Mereka tidak dapat

berkelahi. Bagaimana mungkin masih ada makhluk yang disebut

domba pada akhir proses ini? Sebetulnya, hanya singa-singa yang

bisa hidup pada saat ini. Karena menurut teori evolusi, hanya

makhluk-makhluk yang terkuat sajalah yang dapat bertahan hidup,

maka dibandingkan dengan singa-singa, binatang-binatang apalagi

yang dapat bertahan hidup di sekitar kita? Baiklah, mungkin

terdapat beberapa poin yang benar di sini. Saya tidak tahu

bagaimana domba dapat bertahan hidup. Saat ini saya tidak tahu

apakah sudah ada tantangan terhadap doktrin "survival of the

fittest" ini. Namun apa yang saya tahu adalah: Tuhan Yesus

mengatakan, "Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah

serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus

seperti merpati" (Matius 10:16). Anak-anak domba tidak berdaya.

Siapa yang akan menjadi pembela kita? "Kamu akan disembelih"

sebagaimana dikatakan oleh rasul Paulus "sepanjang hari, kami

telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan" (Roma 8:36).

Namun pembela kita adalah Allah! Pokoknya di sini ialah: apakah

anda mempercayai kekuatan diri sendiri atau anda mempercayai

kekuatan Allah? Saya mendengar bahwa beberapa hari yang lalu,

ada di antara kita yang belajar tentang "berikan juga pipi kirimu"

dalam kelompok PA. Saya berharap anda juga sudah memahami

pokok bahasan ini. Orang yang memberikan lagi pipi kirinya setelah

Page 192: Bmf 22 cahaya injil

184 | C A H A Y A I N J I L

pipi kanannya ditampar adalah orang yang percaya kepada Allah

sebagai pembelanya. Orang yang membalas kejahatan orang lain,

mempercayai dirinya sendiri sebagai pembela. Anda mungkin

seorang ahli Kung-fu. Itu baik. Namun itu tidak berarti apa-apa

dibandingkan dengan kekuatan Allah. Bila kekuatan Allah bekerja,

bila kekuatan-Nya mulai nyata, tidak ada ahli Kung-fu yang terlalu

kuat untuk diperhitungkan.

Saya masih ingat di gereja kami di Liverpool, Inggris, pernah ada

seseorang yang hendak dibaptis, dan saudaranya marah.

Saudaranya adalah seorang guru Kung-fu. Ia menelepon saya,

tetapi saya tidak berada di rumah. Biasanya kami mengadakan

pelayanan baptisan di suatu gereja Inggris, jadi ketika orang ini

tahu bahwa pelayanan baptisan itu akan dilangsungkan di gereja

itu, ia menelepon pendeta gereja Inggris itu dan mencaci-maki dia,

dan berkata, "Jika engkau berani untuk tetap mengadakan baptisan

itu, saya akan ada disana untuk mengadakan perhitungan dengan

engkau. Engkau lebih baik mempersiapkan tempat tidurmu di rumah

sakit karena saya akan memukulmu jika engkau berani membaptis

saudaraku". Ia begitu geram. Saya diberitahukan, seketika saya

kembali, "Engkau tahu, hal-hal mengerikan sedang terjadi. Saudara

kita ini mau dibaptis tetapi saudara kandungnya seorang guru Kung-

fu; ia berkata bahwa ia akan datang ke gereja dan mengganggu

pelayanan itu dan memukul pendeta. Apa yang harus kita lakukan?

Apakah kita pergi memanggil polisi?" Saya berkata, "Nah, saya tidak

akan memanggil polisi karena baptisan itu bukan dilangsungkan di

gereja kita. Baptisan itu dilaksanakan di gerejanya. Terserah

kepadanya untuk memanggil polisi, kalau ia mau memanggil polisi."

Jadi saya menelepon pendeta itu dan berkata kepadanya, "Apakah

kamu mau memanggil polisi"? Ia mengatakan, "Tidak" Ah, orang ini

mengetahui prinsip ini! Ia berkata, "Saya akan mempercayakan hal

ini kepada Tuhan agar Ia menjadi pembelaku. Semuanya beres".

Saya mengatakan, "Puji Tuhan"! Masih ada orang yang percaya

kepada Allah. Ia mengatakan, "Saya tidak mau memanggil polisi

dan menjaga gedung gereja. Masyarakat akan bingung nanti, jenis

pelayanan apa ini?" Jadi saya berdoa mengenai hal ini, dan

memang, guru Kung-fu tersebut menelepon saya saat ia mendengar

bahwa saya sudah pulang. Ia berkata, "Saya datang sekarang dan

bertemu dengan engkau". Nah, ia akan memukul saya bahkan

Page 193: Bmf 22 cahaya injil

185 | C A H A Y A I N J I L

sebelum kebaktian berlangsung! Ia bahkan tidak mau menunggu

kebaktian dimulai! Karena itu saya menyerahkan masalah ini kepada

Tuhan. "Tuhan yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu

pertahananku" (Mazmur 144:2).

Ketika saya menanyakan kepada saudara yang akan dibaptis, saya

berkata kepadanya, "Apakah ia berpura-pura, atau ia sungguh-

sungguh memaksudkannya?" Ia menjawab, "Saya tahu saudaraku,

ia sungguh-sungguh memaksudkannya. Kalau ia berkata akan

melakukan sesuatu, maka ia akan mewujudkannya". Dan ia telah

mengatakan, bahwa bukan saja ia akan memukul pendeta, ia juga

akan membunuh saudaranya. Dan ia sedang dalam perjalanan,

maka saya menyerahkan masalah itu kepada Tuhan dalam doa.

Ketika ia membunyikan bel di pintu, saya membuka pintu dan ia

berdiri di sana sambil berkata, "Saya minta maaf, beribu maaf

sudah mengganggumu. Saya minta maaf, karena telah menyita

waktumu, mengambil waktumu seperti ini". Saya berkata (kepada

diriku sendiri), "Hai! Inikah orang yang datang memukulku?" Jadi

saya berkata kepadanya, "Silahkan masuk, masuklah ke dalam".

Dan ia begitu ramah, begitu baik. Saya pikir, "Apa yang sudah

terjadi kepadanya?" Kami mengadakan percakapan bersama yang

sangat baik sehingga kami menjadi sahabat dalam satu percakapan.

Kemudian ia mengatakan kepada saya, "Saya tidak berkeberatan

bila engkau membaptiskan saudaraku dengan satu syarat. Yang

saya minta adalah agar ia tidak menceritakan hal ini kepada orang

tua kami. Itu saja. Karena jantung ibu kami lemah". Saya berkata,

"Nah, itu adalah keputusannya".

Kita percaya kepada Allah untuk membela kita. Maksud saya, jika ia

mewujudkan Kung-funya, ia mungkin sudah menghantar saya ke

rumah sakit dalam dua detik. Tetapi Allah-ku adalah pembelaku.

Apa yang terjadi dengan Kung-funya? Ia menjadi sahabat saya.

Anda lihat, memberikan pipi lain untuk ditampar lagi berarti ini:

anda dapat membalas, tentu anda dapat; anda dapat membela

dirimu sendiri. Hal ini lebih sulit jika anda sendiri adalah seorang

ahli Kung-fu. Jika seorang menampar mukamu dan anda berpikir ,

"Hei, saya dapat merobohkan dia dengan satu pukulan!" Tetapi

sebaliknya anda percaya kepada Allah untuk membelamu. Inilah

pokok persoalannya di sini. Nantikanlah Tuhan. Itulah yang

Page 194: Bmf 22 cahaya injil

186 | C A H A Y A I N J I L

dimaksudkan di sini. Maksudnya jangan menjadi tidak sabar, jangan

panas hati dan langsung membalas. Sabar! Sabarlah! Berikanlah

hak tersebut kepada Allah - adalah hak-Nya untuk menjadi hakim.

Biarlah Dia menjadi pembela. Jika anda tidak mempercayai Allah,

anda tidak akan melakukan hal ini. Ini membawa kita kepada pokok

yang kedua.

2) Orang yang Lemah Lembut Percaya kepada Allah

Pokok kedua tentang menjadi lemah lembut berkaitan dengan iman.

Tanpa iman, anda tidak akan pernah memiliki kesabaran; anda tidak

akan pernah memiliki kemauan untuk membiarkan Allah untuk

bertindak bagi pihakmu. Jadi pokok yang kedua adalah percaya

kepada Allah. Bacalah ayat 3: "Percayalah kepada Allah dan

lakukanlah yang baik". Perhatikan bahwa, orang yang menantikan

Tuhan adalah orang yang percaya kepadaNya. Saya tidak membalas

karena saya percaya kepada Tuhan. Tidak menjadi masalah apakah

saya dapat mengalahkan dia atau tidak. Jika anda tidak membalas

karena anda takut tidak dapat mengalahkan dia, itu berarti anda

seorang penakut. Jika anda membalas karena anda tahu anda dapat

mengalahkan dia, maka anda seorang penggertak (orang yang suka

mengganggu orang lemah), karena anda tahu anda dapat

mengalahkan dia. Dan jika anda membalas ketika anda tidak tahu

apakah anda dapat mengalahkan dia atau tidak, apa akibatnya

nanti? Anda mungkin dipukul sehingga cedera parah atau dia pula

yang akan dipukul sehingga cedera parah, jadi pada akhirnya tidak

ada yang menang. Anda belum membereskan masalah sama sekali.

Tetapi ia yang percaya kepada Allah mempercayai Allah untuk

membelanya: ialah orang yang lemah lembut. "Percayalah kepada

Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri, berlakulah

setia", di Tanah Perjanjian,"dan anda akan menikmati rasa aman",

rasa aman yang berasal dari Tuhan. Kemudian ayat 5, "Serahkanlah

hidupmu kepada Tuhan; percayalah kepada-Nya, dan Ia akan

bertindak." Itulah tujuannya memberikan pipi kirimu: Ia akan

bertindak. Dan kemudian ayat 6: "Ia akan memunculkan

kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang". Ia akan

menegakkan kebenaranmu, dan Ia akan menegakkan hakmu.

Ada satu hal yang sangat menarik yang saya perhatikan tentang

orang fasik: meskipun mereka memiliki pendapatan yang jauh lebih

Page 195: Bmf 22 cahaya injil

187 | C A H A Y A I N J I L

besar dari saya, mereka kelihatannya selalu dililit hutang. Mereka

memperoleh dua atau tiga kali dari apa yang saya miliki, tetapi

mereka selamanya hidup dalam hutang. Saya tidak dapat

memahami hal ini. Mengapa mereka yang memiliki pendapatan

yang sedemikian besar hidup dari kartu-kartu kredit? Akhir-akhir ini,

Presiden Carter telah berusaha untuk membatasi penggunaan kartu-

kartu kredit karena negara-negara Barat adalah negara-negara yang

hidup dengan hutang. Mereka semua tidak punya uang. Mereka

semua hidup dengan utang dan seterusnya menghabiskan sisa

hidup mereka untuk membayar kembali utang-utang mereka

kepada bank. Sangat aneh! Saya tidak mau berhutang, karena saya

tidak yakin saya dapat melunasinya. Karena itu, saya tidak mau

memiliki hutang. Saya takut kepada kartu-kartu kredit. Namun

kebanyakan orang pada saat ini, hidup dengan beban utang yang

berat. Karena anda dapat meminjam tidak sesuai dengan

pendapatanmu - anda dapat pinjam $2000 dan membayar kembali

$25 setiap bulan. Berapa lama anda harus membayarnya kembali

dengan tingkat bunga 21% per tahun untuk hutang sebesar $2000?

Jadi selamanya anda dikejar dengan hutang yang tak kunjung habis.

Anda selalu hidup dalam hutang. Orang fasik meminjam tetapi tidak

dapat melunasinya. Kenapa? Karena ia tak pernah puas dengan apa

yang dimilikinya. Ia menginginkan lebih banyak. Ia ingin mobil yang

lebih baik, yang lebih bagus. Tetangga baru saja membeli mobil

model 1979. Saya harus beli model tahun 1980. Saya harus menjadi

satu tahap lebih baik dari dia. Jika ia telah membeli mobil keluaran

1980, maka saya harus mendapatkan mobil model 1981. Jadi anda

hidup berlomba dengan orang lain terus. Ia memiliki jaket kulit,

maka saya juga harus memilikinya. Tidak baik bila milikku itu jaket

plastik. Atau jika ia punya jaket kulit maka saya harus punya jaket

bulu cerpelai. Saya yakin anda sangat mengenal keadaan di Hong

Kong. Saya selalu berusaha memahami hal ini. Saya tidak dapat

memahami mentalitas seperti ini di Hong Kong. Saya masih tidak

dapat memahaminya tetapi saya berusaha untuk memahaminya.

Orang fasik meminjam dan tidak dapat mengembalikannya.

Tetapi orang benar ia mungkin miskin tetapi ia terus memberi.

Itulah yang begitu indah. "Adalah lebih baik memiliki sedikit",

sebagaimana dikatakan dalam ayat 16: "Lebih baik sedikit pada

orang benar daripada berlimpah-limpah pada orang fasik". Anda

Page 196: Bmf 22 cahaya injil

188 | C A H A Y A I N J I L

boleh memiliki sangat sedikit, tetapi sepanjang anda orang benar,

itulah yang berarti. Orang fasik hidup dalam kelimpahan, tetapi itu

tidak menguntungkannya sama sekali. "Sebab lengan orang-orang

fasik akan dipatahkan". Ah, ini betul-betul mengherankan!

Jalankanlah kehidupan kekristenan dan saksikanlah apakah dapat

dikerjakan. Saya percaya akan Injil karena saya tahu ia benar.

Sungguh benar. Orang lain mungkin memfitnah dan menyerang

saya. Tidak apa-apa. Allahku adalah pembelaku. Jika saya bersalah,

maka saya memang seharusnya dihakimi. Dan jika ia bersalah,

semoga Tuhan mengasihani dia karena Allah akan menghakiminya.

Begitu mengagumkan! Praktekkan prinsip ini dan anda akan melihat

bagaimana Allah membela anda. Sebagaimana saya ceritakan tadi,

jika seorang ahli Kung-fu datang menyerang anda, Tuhan yang akan

berurusan dengan dia. Tuhan akan mengubah dia sehingga ia

menjadi sahabat anda. Lain kali bila ada seseorang datang

menyerang anda, barangkali ia harus berhadapan dengan

sahabatmu yang ahli Kung-fu itu.

3) Orang yang Lemah Lembut adalah Orang Benar

Hal ketiga yang hendak kita perhatikan mengenai orang yang lemah

lembut, adalah bahwa ia seorang yang benar. Jika anda

memperhatikan ayat 29 dari Mazmur 37 ini, maka anda dapat

melihat adanya satu paralel disini: "Orang-orang benar akan

mewarisi negeri". Perhatikan bahwa orang-orang yang lemah lembut

adalah orang-orang benar - mereka akan mewarisi negeri; mereka

akan memiliki bumi; "dan tinggal di sana senantiasa". Itu

mengagumkan sekali! Allah telah menjanjikan bumi ini kepada

orang-orang benar, kepada orang-orang yang lemah-lembut, kepada

mereka yang menanti-nantikan Dia, kepada mereka yang percaya

kepadaNya. Mereka inilah yang akan mewarisi bumi.

Sekarang marilah kita memahami satu hal. Dalam 1Yoh. 3:7

dikatakan: "Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar". Ini

sangat penting. Janganlah membiarkan seorangpun memperdaya

anda. "Ia yang melakukan kebenaran adalah benar, sebagaimana

Kristus adalah benar". Ini merupakan satu pokok yang dasar: yakni

orang benar adalah orang yang bukan saja berbicara tentang

kebenaran tetapi juga mempraktekkannya. Sebelumnya dalam

pasal yang ke-2, rasul Yohanes menyatakan: "Setiap orang yang

Page 197: Bmf 22 cahaya injil

189 | C A H A Y A I N J I L

berbuat kebenaran lahir dari Allah" [1Yoh. 2:29] - dan itulah yang

kita temukan di sini. Ketika kita kembali ke kitab Mazmur, kita

melihat bahwa itulah sebabnya orang-orang benar ini disebut

"orang-orang kudus" (saints) di Mazmur 37:28. (Terjemahan LAI

menyebut "orang-orang yang dikasihiNya".) Orang-orang benar

kepunyaan Allah adalah orang-orang kudus. Dan ingat ketika saya

menjelaskan tentang Pemuridan, saya mengatakan bahwa rasul

Paulus lebih suka menggunakan kata "orang-orang kudus".

Kemudian pemazmur menjelaskan selanjutnya bahwa mereka

adalah orang-orang kudus karena Taurat Allah ada di dalam hati

mereka, (Maz. 37:31) dan karena itu mereka tidak bercacat dan

benar.

Saya percaya anda sudah melihat bagaimana Tuhan Yesus mengutip

ayat ini dari Mazmur 37 supaya kita dapat memahami maksudNya.

Dari Mazmur ini kita dapat melihat, pertama, bahwa orang yang

lemah lembut adalah orang yang percaya kepada Allah. Ia

menantikan Tuhan. Kedua, orang yang lemah lembut adalah orang

yang murah hati dan suka memberi karena ia percaya kepada

Allah. Ketiga, ia adalah orang yang melakukan apa yang benar. Ayat

27 dari Mazmur 37 mengatakan : "Lakukanlah yang baik dan

jauhilah yang jahat". Selanjutnya ayat 29 mengatakan : "Orang-

orang benar akan mewarisi negeri".

Akibat dari Kelemahlembutan Ini

Sesudah kita mengerti apa yang dimaksudkan dengan orang benar,

apa artinya menjadi orang yang lemah lembut, kita akhirnya tiba pada

pertanyaan terakhir, yakni apa akibat daripada kebenaran ini? Apa

akibat daripada kelemahlembutan ini? Apa yang dibawa? Pertama-

tama, kelemahlembutan membawa keselamatan. Kalau anda

perhatikan bagian terakhir dari Mazmur 37 tepatnya ayat 39 dan 40,

anda dapat melihat bahwa semuanya berkaitan dengan keselamatan.

"Orang-orang benar diselamatkan oleh Tuhan; Ia adalah tempat

perlindungan mereka pada waktu kesesakan, Tuhan menolong mereka

dan meluputkan mereka, sebab mereka berlindung padaNya". Orang-

orang yang lemah lembut adalah mereka yang akan diselamatkan.

Sebagaimana telah dikatakan pada awal pembahasan ini, keselamatan

tidak hanya berkaitan dengan apa yang anda percayai, tidak hanya

berkaitan dengan apa yang anda lakukan diluar, tetapi berkaitan

Page 198: Bmf 22 cahaya injil

190 | C A H A Y A I N J I L

dengan orang macam apa anda itu. Dan anda hanya dapat menjadi

orang semacam itu melalui kuasa pembaharuan Allah.

Kedua, orang yang lemah lembut adalah orang yang memiliki damai.

Apakah anda mengalami damai di hatimu? Apakah anda menikmati

ketenangan? Matius 11:28 dan Mazmur 37:11 berbicara tentang hal ini.

Sebagaimana telah kita lihat, Mazmur 37:11 mengatakan ini: "mereka

akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang

berlimpah-limpah". Di Matius 11:28,29 Tuhan Yesus mengatakan hal

yang sama: "Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban

berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang

Kupasang dan belajarlah pada Ku, karena Aku lemah lembut dan

jiwamu akan mendapat ketenangan.". Ada begitu banyak orang Kristen

pada masa kini yang resah. Mereka terganggu, cemas dan tertekan.

Kita hidup dalam suatu masyarakat yang memberikan banyak tekanan

kepada kita. Anda harus mengikuti ujian yang tak ada habis-habisnya;

anda tertekan karena beban kerja yang melampaui batas kemampuan.

Kehidupan ini penuh dengan tantangan-tekanan yang harus kita

hadapi, tetapi orang yang lemah lembut menemukan ketenangan batin.

Tidak menjadi masalah apakah ada tekanan-tekanan luar, orang yang

lemah lembut mengalami ketenangan di dalam.

Jadi, pertama ada keselamatan. Kedua ada ketenangan. Dan ketiga

ada kemenangan. Orang-orang yang lemah lembut mendapatkan

kemenangan. Ini adalah sesuatu yang sangat indah. Mari kita

perhatikan Mazmur 149:4 "Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya,

Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan

(atau,kemenangan)". Bukankah itu indah? Orang-orang yang rendah

hati adalah mereka yang menang. Bukankah itu luarbiasa? Kita sering

berpikir bahwa orang-orang yang keras, yang kuat, yang kasarlah yang

menang. Tidak sama sekali! Hanya orang-orang yang lemah lembutlah

yang Allah mahkotai dengan kemenangan. Matius 21:5 menceritakan

kepada kita tentang Yesus dieluk-elukkan di Yerusalem. Dikatakan

bahwa "Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai". Keledai

adalah alat atau binatang yang melambangkan damai. Sebaliknya,

kuda adalah alat peperangan. Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem

dalam kemenangan, namun menunggang seekor keledai. Orang-orang

yang lemah lembut dan rendah hati adalah mereka yang dimahkotai

Page 199: Bmf 22 cahaya injil

191 | C A H A Y A I N J I L

dengan kemenangan. Merekalah orang-orang yang akan Tuhan berikan

pembenaran; sebagaimana dikatakan dalam Mazmur 37:6.

Saya memakai lebih banyak waktu untuk membahas tentang

kemenangan karena banyak orang Kristen yang hidup dalam suasana

kekalahan. Apakah anda mendapati diri dalam keadaan dikalahkan?

Maka disinilah jawabanmu: berilah kesempatan kepada Allah

mengubahmu! Pada saat ini, kita hidup dalam suatu masyarakat yang

mempelajari teknik-teknik. Bagaimana menjadi sukses? Langkah-

langkah dan teknik-teknik apa yang dapat kita pakai agar menjadi

sukses? Jawaban Alkitab tidak ada hubungan dengan teknik-teknik.

Jawaban Alkitab tentang kemenangan dan keberhasilan rohani

berhubungan dengan perubahan karakter. Jika anda terus-menerus

kalah dalam kehidupan kekristenan, maka anda perlu memohon

kepada Allah agar Ia membarui anda, agar Ia mengubah anda dan

membuat anda menjadi manusia baru.

Keempat, kita perhatikan bahwa orang-orang yang lemah lembut dan

rendah hati adalah mereka yang menemukan pedoman hidup. Begitu

banyak orang Kristen yang mencari pedoman hidup. Apa yang patut

saya buat dalam situasi yang seperti ini? Apa yang harus saya lakukan

dalam kondisi seperti itu? Dan sering pendeta harus menggunakan

banyak waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan pedoman hidup. Jika anda pergi ke toko buku

untuk mencari sebuah buku yang dapat memberikan kepadamu teknik-

teknik untuk mendapatkan pedoman dari Allah, maka anda berada di

jalan yang keliru. Apa yang kita butuhkan bukanlah sebuah teknik atau

cara. Apa yang kita perlukan ialah karya Allah dalam kehidupan kita

sehingga kita diubahkan. Anda akan mendapati bahwa, tanpa mencari

teknik-teknik, Allah selalu menuntun anda langkah demi langkah.

Sebagaimana kita telah lihat dalam Mazmur 37:23, "Tuhan menetapkan

langkah orang-orang yang hidupnya berkenan kepadaNya". Tuhan

menetapkan langkah-langkah orang yang rendah hati, orang yang

lemah lembut di dalam hatinya. Orang-orang seperti ini tidak

mengalami kesulitan dengan pedoman hidup. Mereka tidak selamanya

bingung mengenai apa yang harus mereka lakukan di waktu yang akan

datang. Apa langkah berikutnya? Bagaimana saya tahu kehendak

Allah? Banyak orang mengajukan pertanyaan seperti ini, masalah

mereka bukanlah untuk mengetahui teknik-teknik mengenal kehendak

Page 200: Bmf 22 cahaya injil

192 | C A H A Y A I N J I L

Allah; masalahnya ialah; "Apa yang Allah buat dalam kehidupan anda?"

Mulailah dengan berkata, "Tuhan, ubahlah hati saya, sehingga saya

dapat mengenal kehendak-Mu karena saya mau menjadi orang yang

dapat mengerti, yang dapat mendengar suaraMu, dan mengerti

kehendakMu".

Pokok yang ke-lima dan terakhir adalah bahwa orang yang lemah

lembut dan rendah hati akan mewarisi bumi. Itulah yang paling

menakjubkan! Kita kembali kepada pokok ini lagi. Apa artinya

"mewarisi bumi"? Apa yang akan kita peroleh? Baik, kita harus

mengingat kembali apa yang dikatakan di Matius 5:3 dalam Ucapan

Bahagia: "orang yang miskin di hadapan Allah akan mempunyai

kerajaan Allah". Apakah ini merupakan dua hal yang berbeda? Bahwa

anda akan mewarisi kerajaan Allah dan kemudian mewarisi bumi?

Tidak samasekali, tidak, ini adalah satu hal yang sama, karena

kerajaan Allah akan didirikan di atas bumi ini. Allah belum selesai

dengan bumi ini. Allah akan mendirikan kerajaanNya di atas bumi ini.

Oleh karena itu dalam Doa Bapa Kami, Yesus berkata, "Datanglah

kerajaanMu". Datang di mana? Datanglah kepada kita! Datanglah ke

bumi ini! "Jadilah kehendakMu, di bumi" di sini, di mana kehendakNya

akan jadi - "seperti di surga". Jadi bila kerajaanNya datang di bumi,

maka kehendak-Nya akan jadi di bumi, seperti terjadi di surga.

Ingatlah dengan baik hal ini. Allah belum selesai dengan bumi ini.

Kerajaan Allah akan didirikan disini dan sekarang di atas bumi ini.

Kerajaan-Nya sudah ada di sini, tetapi akan dibangunkan dengan

sepenuhnya bila Yesus datang kembali. Subyek tentang kerajaan Allah

adalah satu subyek yang sangat besar. Perlu waktu yang cukup banyak

untuk menguraikannya. Pada dasarnya, Kerajaan Allah datang secara

bertahap. Pada tahap yang terakhir bila Yesus datang yang kedua kali,

kerajaanNya akan dibangun dengan sepenuhnya di atas bumi. Allah

akan mendirikan pemerintahanNya di dunia dan semua orang kudus

akan memerintah bersama-sama dengan Dia. Mewarisi kerajaan tidak

hanya berarti anda akan berada di sana. Kita tidak hanya tinggal

bersenang-senang di sana. Kita akan diberi tugas untuk memerintah

bersama dengan Dia.

Dan mereka yang dipilih Allah adalah orang-orang yang rendah hati

dan lemah lembut di hati. Akan ada langit yang baru dan bumi yang

baru dan orang-orang kudus akan memerintah bersama dengan Dia.

Page 201: Bmf 22 cahaya injil

193 | C A H A Y A I N J I L

Kita membaca tentang pemerintahan orang-orang kudus dalam kitab

Wahyu 5:10 dan Wahyu 22:5. Setelah kita memahami hal-hal ini, kita

memahami maksud Allah yang mulia.

Allah Sedang Mencari Orang Yang Berkenan Di HatiNya

Sebagai ringkasan, apa yang dikatakan Ucapan Bahagia ini kepada

kita? Apa yang Tuhan mau katakan kepada kita disini? Tahukah anda

apa yang saya lihat? Saya melihat bahwa Allah sedang melihat ke

dunia dalam generasi ini dan mencari-cari orang yang berkenan di

hatiNya, dan saya merasa sangat gairah mengenai hal ini. Mata Allah

sedang berlari kesana-kemari atas bumi ini pada saat ini karena Ia

sedang memilih umat yang akan memerintah bersama-sama dengan

Dia, yang akan membangun bumiNya yang baru, yaitu kerajaan Allah.

Ia akan mendirikan kerajaan-Nya. Ia akan menciptakan suatu

masyarakat baru yang disebut kerajaan Allah di mana ada kebenaran,

di atas bumi ini. Ia akan membangun suatu masyarakat baru dengan

membangun suatu umat baru, yang terdiri dari manusia-manusia baru.

Itulah kebijaksanaan-Nya - hikmat Ilahi-Nya yang agung - suatu

masyarakat yang baru karena manusia-manusia baru ada di

dalamnya. Mata Tuhan melintasi bumi untuk mencari orang-orang

yang menyenangkanNya.

Anda tahu, setiap hari kita hidup seolah-olah di bawah pemeriksaan.

Allah mengawasi kita bagaimana kita menangani setiap situasi, dan

setiap krisis. Ia sedang menguji kita. Sebagaimana dikatakan dalam

1Petrus 1:7, "Untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh

lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji

kemurniannya dengan api". Allah menghendaki umat yang suci seperti

emas murni. Ia mau mengamati bagaimana anda menangani setiap

krisis karena itulah api yang menguji iman. Jika anda dihina apakah

anda membalas? Allah sedang mengawasi. Allah sedang bertanya,

"Apakah ia mempercayai Ku atau ia mempercayai tangan kanannya

sendiri, yang sebenarnya tidak seberapa kuat". Allah sedang

memeriksa dunia ini. Ia mengamati bagaimana anda bergaul dengan

orang-orang lain, bagaimana anda menangani ujian sekolah,

bagaimana anda berperilaku di tempat kerja, bagaimana anda

mengambil keputusan-keputusan. Ia sedang mencari orang-orang yang

menyenangkan hati-Nya. Ia sedang mencari suatu umat yang berkenan

di hati-Nya. Di I Samuel 13:14, nabi Samuel berkata kepada Saul:

Page 202: Bmf 22 cahaya injil

194 | C A H A Y A I N J I L

"Tuhan telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya menjadi raja

atas umat-Nya Israel", yaitu Daud. Kembali lagi dalam Kisah Para Rasul

13:22, Daud disebut sebagai "seorang yang berkenan di hati Allah dan

yang melakukan segala kehendak Allah". Allah sedang membentuk

suatu generasi umat yang baru yang terdiri dari orang-orang yang

telah dibarui, dan Ia membentuk mereka ke dalam gambar Kristus. Ia

akan membangun masyarakat yang baru ini. Itulah sebabnya ketika

Yesus datang Ia memberitakan kerajaan Allah. "Bertobatlah, sebab

kerajaan Allah sudah dekat!" Pemerintahan Allah sedang datang.

Pemerintahan Allah akan didirikan di bumi. Akan ada suatu generasi

umat yang baru. Akan ada damai sejahtera karena ada umat yang baru

disana. Sekarang ini Ia sedang mencari orang-orang tersebut.

Saya mendapati hal ini sangat membangkitkan gairah. Seperti apa

umat baru itu? Nah, Ia telah memberitahu kita, Ia menyatakan di sini

dalam Khotbah di Bukit, bahwa orang-orang seperti inilah yang akan

berada dalam kerajaan Allah: orang yang miskin di hadapan Allah,

orang yang berdukacita karena dosa, orang yang lemah lembut. Kita

tahu bahwa kita tidak dapat menjadi seperti itu, kecuali Roh Allah

datang ke dalam hidup kita, dan mengubah kita. Anda tahu,

kelemahlembutan yang disebut di sini merupakan salah satu dari buah

Roh yang disebut di Galatia 5:23. Kelemahlembutan adalah buah Roh.

Kelemahlembutan itu bukanlah sesuatu yang dapat kita capai dengan

kekuatan kita sendiri; kita tidak dapat membuat diri kita menjadi

manusia baru semacam ini. Itu merupakan sesuatu yang dilakukan

Allah. Saya berdoa supaya saat kita mendengar Khotbah di Bukit, kita

memahami rencana Allah bagi kerajaanNya, kita memahami maksud

Allah yang menyelamatkan; kita memahami maksud Allah bagi dunia

ini. Allah tidak menyembunyikan hal-hal ini dari kita. Alkitab begitu

menakjubkan karena ia menceritakan kepada kita, "Inilah rencanaKu

bagi dunia ini. Kejahatan akan disapu bersih. Orang-orang jahat akan

dibinasakan, tetapi Aku sedang membangunkan suatu umat yang

digambarkan oleh kesembilan Ucapan Bahagia ini. Inilah jenis orang

yang akan Kubentuk dalam kerajaan-Ku, manusia-manusia baru,".

Semoga Allah berkenan agar setiap dari kita akan menemukan suatu

tempat di dalam kerajaan itu. Semoga Roh Kudus masuk ke dalam

hidup anda dan mengubah anda. Anda akan mengalami anugerah dan

kuasa-Nya!

Page 203: Bmf 22 cahaya injil

195 | C A H A Y A I N J I L

Berbahagialah Orang Yang Murah Hatinya

Matius 5:7 - Pesan yang kelima dari 10 tentang 'Ucapan Bahagia'

Disampaikan oleh Pdt. Eric Chang

Kita melanjutkan pelajaran Firman Allah pada kata-kata Tuhan Yesus

dalam Injil Matius 5:7. Di sini kita membaca: "Berbahagialah orang

yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh

kemurahan." Sebagaimana kita telah lihat dari minggu ke minggu, ada

begitu banyak kekayaan yang Tuhan Yesus padatkan ke dalam

ungkapan yang singkat ini. Dan karena mengandung begitu banyak

kekayaan, saya benar-benar bingung ketika saya melihat beberapa

buku tafsiran yang hanya memberikan sedikit ulasan atas setiap

Ucapan Bahagia tersebut. Beberapa dari penafsiran tersebut

membutuhkan lebih banyak penafsiran dari ayat itu sendiri. Sejujurnya

saya kadang merasa cukup kecewa dan itulah sebabnya saya sangat

jarang membaca buku-buku tafsiran. Saya harus mengakui bahwa saya

tidak memiliki kecenderungan besar untuk membaca buku-buku

tafsiran, tetapi kapanpun ketika saya membacanya, seringkali saya

menemui lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, karena

ungkapan-ungkapan Tuhan Yesustersebut begitu dalam, begitu

berharga.

Orang Yang Murah Hati Beroleh Keselamatan

Apa artinya ungkapan tersebut? Sebelumnya marilah kita perhatikan

hal berikut ini. Marilah kita mulai dari bagian akhir kalimat yang

berbunyi: "karena mereka akan beroleh kemurahan." Apa artinya

beroleh kemurahan? Dari beberapa khotbah yang lalu, dapat kita

simpulkan bahwa beroleh kemurahan pada dasarnya adalah beroleh

keselamatan. Dengan kata lain, Tuhan Yesus sedang berbicara

mengenai keselamatan. Mereka akan beroleh kemurahan, berarti

mereka akan diselamatkan. Jadi pertanyaannya sekali lagi adalah:

siapa yang akan diselamatkan? Jawaban Tuhan adalah: orang yang

murah hati! Merekalah yang akan diselamatkan.

Izinkan saya menekankan kembali, sebab saya tidak akan bosan

menekankan hal ini, bahwa ajaran Tuhan tentang keselamatan

Page 204: Bmf 22 cahaya injil

196 | C A H A Y A I N J I L

bukanlah suatu keselamatan berdasarkan pengakuan iman, juga bukan

berdasarkan perbuatan. Tetapi merupakan keselamatan yang dijanjikan

pada orang tipe tertentu, dalam hal ini digambarkan sebagai orang

yang murah hatinya. Tipe orang tertentu! Jika Anda ingin diselamatkan,

Anda harus menjadi orang tipe tersebut. Dan jika kita melihat tipe

orang yang dimaksudkan Tuhan Yesus, kita menyadari bahwa pada

dasarnya kita tidak mampu menjadi tipe tersebut kecuali oleh kasih

karunia Allah. Justru hanya oleh kasih karunia Allah, atau lebih spesifik

lagi oleh kasih karunia Allah yang mengubah kita, maka kita dapat

menjadi orang tipe tersebut. Kita diselamatkan bukan hanya oleh

iman saja, begitu juga bukan oleh perbuatan, melainkan oleh kasih

karunia Allah yang mengtransformasi hidup kita. Kasih karunia yang

mengtransformasi inilah yang mengubah kita menjadi tipe orang yang

kita tidak mampu capai dengan kemampuan kita sendiri.

Secara Manusia Kita Tidak Murah Hati

Secara manusia kita tidak murah hati. Kita bukanlah orang yang murah

hati. Tidak ada orang yang mendahulukan dirinya dan

kepentingannya akan menjadi murah hati saat kepentingannya

diganggu. Itu merupakan kejadian sehari-hari. Kita bisa melihat

misalnya dari cara Anda berebut masuk ke dalam bus. Anda mau

masuk ke dalam bis itu sebelum orang lain masuk, maka terjadi suatu

persaingan tak terkendali. Itu menjadi masalah 'free-for-all' (tak

terkendali). Orang-orang dari Hong Kong sangat mengenal masalah

'free-for-all' tersebut. Sebagaimana telah sering saya ceritakan, waktu

saya tinggal bersama Betty dan Shirley di Shatin dan menikmati

keramahan sambutan mereka, saya selalu keheranan saat saya

berbaris menanti giliran masuk ke dalam bus dan saya berpikir, "Wow!

Sejak kedatangan terakhir saya, orang-orang Hong Kong begitu

berubah. Mereka begitu tertib. Mereka berbaris." Namun saat bus tiba,

barisan antrian itu langsung berantakan. Apa yang terjadi dengan

antrian? Semula saya mengira semua akan masuk sesuai urutan baris

antrian tetapi tiba-tiba orang-orang yang di belakang bergegas menuju

ke depan dan orang-orang yang di depan, termasuk beberapa orang

yang agak tua, berusaha mempertahankan posisi masing-masing

dengan siku mereka dan barisan pun menjadi kacau. Murah hati?

Tidak, tidak. Itulah "survival of the fittest"- kelangsungan hidup bagi

yang terkuat. Kemurahan hati tidak lagi dibahas. Tentu saja jangan kita

meremehkan para orang tua, di Hong Kong mereka memiliki banyak

Page 205: Bmf 22 cahaya injil

197 | C A H A Y A I N J I L

pengalaman bagaimana menggunakan siku mereka. Jadi ketika kita

berbicara tentang kelangsungan hidup, saya kira mereka tidak akan

sampai menjadi tua jika mereka tidak mempelajari seni kelangsungan

hidup. Kemurahan hati bukanlah hal yang dibahas di saat-saat seperti

itu. Pada dasarnya kita tidak murah hati. Tetapi inti jalan keselamatan

adalah Allah mengubah kita. Kita akan menjadi orang-orang yang

bermurah hati. Dan melalui imanlah kita menjadi orang yang murah

hati.

Melalui Iman Yang Benar Kita Menjadi Murah Hati

Saya takut menyampaikan kata "iman" sebab kata ini seringkali

disalahgunakan. Pada dasarnya, iman berarti komitmen. Berkomitmen

berarti memiliki iman percaya seperti seorang pasien yang

mempercayakan dirinya kepada tangan seorang dokter. Itulah iman.

Apa yang seorang dokter akan lakukan terhadap diri seorang

pasien, hanya dokter itu yang tahu. Tetapi itulah iman karena Anda

perlu mempunyai komitmen semacam itu. Beriman bukan hanya

berarti percaya bahwa dokter tersebut bagus dan bahwa ia dapat

melakukan sesuatu. Beriman berarti Anda menyerahkan diri Anda

sendiri sepenuhnya ke dalam tangan sang dokter dan membiarkan

dokter itu melakukan apapun yang ia pandang baik untuk Anda. Itulah

iman. Jadi iman berarti mempercayakan diri sepenuhnya ke dalam

tangan Allah, menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya, mengijinkan

Dia mengubah diri Anda, memulihkan Anda secara rohani. Apa saja

yang kurang dari itu hanyalah pengakuan iman belaka. Pengakuan

iman tidak dapat menyelamatkan Anda sama seperti suatu pengakuan

bahwa dokter itu dapat menyembuhkan Anda. Kepercayaan itu tidak

akan menyembuhkan Anda hingga Anda menyerahkan diri ke dalam

tangan dokter tersebut dengan sepenuhnya dan tanpa ada yang

dipertahankan. Bahkan hari ini rumah sakit membuat peraturan lebih

ketat lagi. Sebelum melakukan suatu operasi, mereka meminta Anda

menandatangani pernyataan yang menyatakan bahwa Anda tidak akan

menuntut mereka meskipun operasi ternyata gagal. Mereka bebas dari

semua tanggung jawab. Mereka akan mencoba mengusahakan yang

terbaik (semoga mereka memang mengupayakan yang terbaik),

namun jika mereka tidak berhasil, jangan menyeret mereka ke

pengadilan hukum. Jadi iman berarti komitmen untuk menyerahkan diri

ke dalam tangan Allah tanpa ada hal yang dipertahankan.

Page 206: Bmf 22 cahaya injil

198 | C A H A Y A I N J I L

Saya mau mengatakan sekali lagi agar kita memahami dengan jelas

sekali akan hal ini. Ajaran Alkitabiah tentang keselamatan bukanlah

keselamatan berdasarkan pengakuan iman maupun perbuatan baik.

Keselamatan adalah karena perubahan melalui iman yang merupakan

penyerahan total, yakni menyerahkan diri sepenuhnya ke dalam tangan

Allah sehingga Ia dapat melakukan apapun yang perlu atas diri Anda.

Saya bukanlah orang yang murah hati, tetapi Allah dapat mengubah

saya menjadi bermurah hati. Ini sangat penting untuk dipahami. Saya

sangat menghormati Martin Lloyd Jones yang menjadi

gembala di tempat saya beribadah selama bertahun-tahun. Tetapi terus

terang saja saya sama sekali tidak memahaminya ketika ia berkata,

"Jika benar demikian, maka tak seorangpun dapat diselamatkan",

maksudnya jika untuk dapat diselamatkan seseorang harus

mengampuni dan bermurah hati, maka tak seorang pun dapat

diselamatkan. Saya sama sekali tidak mengerti apa yang ia maksudkan

dengan pernyataan itu. Tentu saja tak seorang pun dapat

menyelamatkan dirinya dengan kekuatannya sendiri. Lantas apakah

kasih karunia itu? Kasih karunia itu tidak lain adalah kasih

karunia Allah. Apakah artinya kasih karunia itu jika kuasa Allah tidak

mampu melakukan apa yang saya tidak sanggup perbuat dengan

kekuatan saya sendiri?

Oleh Kasih Karunia, Kita Dapat Diubah Menjadi Murah Hati

Jadi waktu Martin Lloyd Jones berkata bahwa jika keselamatan

bergantung pada kemurahan hati saya, maka tak seorang pun dapat

diselamatkan, pernyataan itu benar dan juga salah pada waktu yang

sama, tergantung apa yang dimaksudkan. Sekiranya saya tidak dapat

diselamatkan kecuali dengan kekuatan dan perjuangan pribadi untuk

menjadi murah hati, maka tentu saja akan sia-sia karena kita telah

tahu bahwa sebagai manusia kita tidak mampu melakukannya. Tetapi

Martin Lloyd Jones ingin mengatakan lebih dari itu. Ia ingin berkata

bahwa dalam kondisi apapun keselamatan tak bergantung pada hal itu.

Dengan penuh hormat dan rasa duka cita, saya menganggapnya

sebagai penyangkalan kasih karunia. Ia menyangkal bahwa kasih

karunia Allah dapat bekerja secara begitu efektif hingga membuat

seseorang yang tidak murah hati menjadi orang yang murah hati, dan;

seorang yang tidak dapat mengampuni menjadi orang yang

mengampuni; orang yang tidak ramah menjadi orang yang ramah.

Melainkan kasih karunia Allah dapat melakukan ini, lalu apa artinya

Page 207: Bmf 22 cahaya injil

199 | C A H A Y A I N J I L

kasih karunia? Apakah kasih karunia itu? Apa artinya menjadi manusia

baru? Apakah masih ada arti yang sisa? Saya harus mengatakan bahwa

menurut definisi Martin Lloyd Jones, kasih karunia tidak mempunyai

arti lebih dalam, karena kasih karunia sama sekali tidak mengubah

siapa pun. Jika demikian, saya tidak punya Injil untuk diberitakan.

Saya tidak tahu apakah masih ada yang bisa dikhotbahkan.

Mengajarkan pengampunan tanpa mengubah siapa pun (dan itu saja

yang Martin Lloyd Jones ingin katakan: bahwa kasih karunia adalah

sekadar pengampunan), saya harus katakan bahwa saya tidak dapat

menganggapnya sebagai pengajaran Alkitabiah. Saya tidak dapat

menemukannya dalam firman Tuhan. Tidak, tidak! Saya yakin kasih

karunia Allah secara efektif, dan saya tegaskan sekali lagi secara

efektif, dapat mengubah Anda dan saya. Saya bersukacita dan kagum

terhadap Injil karena Allah sanggupmengubah seseorang; Ia bahkan

mampu merubah orang berdosa yang benar-benar rusak. Saya sudah

melihat dan mendengar para gangster dan penjahat yang secara total

telah diubahkan oleh kasih karunia tersebut. Saya bermegah

dalam kasih karunia yang dapat mengubah seseorang. Bukan sekadar

mengampuninya lalu meninggalkannya begitu saja, sehingga ia tetap

berbuat dosa setiap hari tanpa ada pengharapan akan perubahan. Itu

bukan kasih karunia. Kasih karunia dapat mengubah seseorang;

bukankah itu Kabar Baik Injil? Dan karena itu, saya harus mengatakan

bahwa saya kecewa terhadap Martin Lloyd Jones dalam hal ini

(meskipun saya sangat menghormatinya), karena konsepnya tentang

kasih karunia tidak lebih dari sekadar pengampunan. Sedang konsep

saya tentang kasih karunia, semoga berdasarkan firman

Tuhan, melampaui pengampunan hingga transformasi. Kasih karunia

mengampuni sekaligus mengubah sehingga Anda tidak perlu

melakukan dosa yang sama berulang kali. Barangsiapa yang sudah

berusaha untuk menjalankan kehidupan Kekristenan akan tahu bahwa

jika hanya pengampunan yang ditawarkan Injil, Anda hanya akan

mengalami rasa frustrasi yang abadi. Karena Anda akan terus menerus

melakukan dosa yang sama dan selalu berkata, "Maaf, saya berharap

tidak melakukannya tetapi saya telah jatuh ke dalam dosa yang sama

lagi." Injil macam apa ini? Lalu mengapa kita membutuhkan Roh

Kudus? Apa yang Roh Kudus lakukan untuk saya? Apakah Ia tidak

berbuat apapun? Jikalau Roh Kudus tinggal di dalam saya, apakah Roh

Kudus melakukan apa-apa sama sekali? Roh Kudus tidak usah tinggal

Page 208: Bmf 22 cahaya injil

200 | C A H A Y A I N J I L

di dalam saya jika yang saya perlukan ialah diberi pengampunan terus

menerus. Saya tidak membutuhkan Roh Kudus. Saya hanya perlu

setiap hari datang kembali kepada Tuhan dan berkata, "Tuhan,

saya mintapengampunan sebab saya melakukannya lagi" dan besoknya

saya kembali berkata, "Saya minta pengampunan lagi" lalu "Saya

minta pengampunan lagi" dan "Saya minta pengampunan lagi". Lalu

apa yang Roh Kudus perbuat? Apakah Ia berbuat sesuatu? Saya

berminat untuk mengetahui apa yang Roh Kudus lakukan menurut

Martin Lloyd Jones

Roh Kudus Mengakibatkan Perubahan di dalam Diri Kita

Apabila Roh Kudus melakukan sesuatu, maka Ia harus membuat buah-

Nya berkembang di dalam diri saya. Buah Roh menurut Galatia 5:22

adalah kasih, sukacita, damai sejahtera dan lain-lain. Ia dapat

mengubah orang yang tidak mengasihi menjadi orang yang mengasihi,

itulah transformasi. Juga bila Ia dapat mengubah orang yang tidak

murah hati menjadi orang yang murah hati, maka itulah juga

transformasi. Lantas bagaimana mungkin kita berkata bahwa kita tidak

dapat diselamatkan bila syaratnya adalah menjadi murah hati?

Kita dapat diselamatkan. Saya sudah melihat karya perubahan itu.

Pasti! Kemudian dengan gaya aneh dan tidak seperti biasanya (dan

saya sedang berbicara tentang ulasannya mengenai Khotbah di atas

Bukit), Martin Lloyd Jones mengontradiksi dirinya dalam dua paragraf

selanjutnya. Saya berkata tidak seperti biasanya sebab Martin Lloyd

Jones biasanya sangat-sangat tajam dalam pembahasannya dan tidak

pernah mengontradiksi dirinya seperti itu, jika memang itu merupakan

suatu kontradiksi. Dalam dua paragraf selanjutnya itu, ia mengatakan

bahwa "apabila kita sudah diampuni Tuhan maka kita harus dari

kewajiban mengampuni orang lain yang bersalah pada kita". Kita harus

"dari kewajiban" - itulah perkataannya sendiri - mengampuni orang lain

[yang bersalah pada kita]. Jikalau kita harus "dari kewajiban"

mengampuni orang lain, lantas apa artinya kewajiban? Apa artinya

"dari kewajiban"? Lalu bisakah kita mengampuni atau tidak

mengampuni? Bila kita dapat mengampuni, berarti kita sekadar

melakukan apa yang firman Tuhan ajarkan. Kita harus sampai pada

suatu titik saat dimana kita mengerti dengan jelas, saya tekankan

sekali lagi dan saya ulang beberapa kali, kita harus mengerti dengan

jelas bahwa keselamatan dalam firman Tuhan adalah kasih karunia

Allah yang mampu mengubah orang berdosa menjadi orang kudus.

Page 209: Bmf 22 cahaya injil

201 | C A H A Y A I N J I L

Saya tegaskan kasih karunia mampu secara efektif mengubah orang

berdosa menjadi orang kudus. Itulah sebabnya ajaran-Nya dapat

digenapi karena kuasa-Nya tersedia. Tanpa kuasa tersebut, ajaran itu

hanya akan menjadi impian kosong. "Berbahagialah orang yang murah

hatinya", tetapi kita tidak bisa menjadi murah hati, maka tidak ada lagi

yang perlu dibahas. Lalu siapa yang akan berbahagia? Karena menurut

Martin Lloyd Jones tak seorang pun dapat menjadi murah hati, maka

tidak seorang pun yang akan berbahagia. Jadi pernyataan tersebut

tidak relevan. Saya pikir entah bagaimana saudara kita Martin Lloyd

Jones telah kehilangan penjelasan di bagian tersebut. Hal itu mungkin

terjadi karena kuasa Allah mampu melakukannya. Kasih karunia Allah

adalah cukup bagi kita. Itulah yang dikatakan Paulus di 2 Korintus

12:9. Kasih karunia-Nya cukup bagi kita dan kuasa-Nya menjadi

sempurna dalam kelemahan kita. Itulah kebesaran Kabar Injil. Saya

menyebutkan ini tentang Martin Lloyd Jones karena ia mengajarkan

secara khusus tentang Khotbah di atas Bukit dengan pembahasan

secara khusus tentang ayat tersebut. Karena mungkin Anda telah

membacanya (saya berharap beberapa dari Anda mungkin telah

membacanya, atau mungkin akan membacanya di masa mendatang),

maka saya membuat ulasan tentang pembahasan Martin Lloyd Jones

mengenai bagian tersebut.

Watchman Nee juga memberikan beberapa ulasan. Tetapi dalam kasus

Watchman Nee, saya khawatir ulasannya membutuhkan lebih banyak

penjelasan dibanding yang lain, sebab terus terang saya tidak tahu apa

yang ia sedang bicarakan, sehingga saya sangat kecewa. Saya

mengatakan ini tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Watchman

Nee Ia berkata: "Kemurahan hati adalah sesuatu yang Anda berikan

pada seseorang yang sebenarnya tidak berhak menerimanya." Berarti,

untuk menunjukkan kemurahan hati adalah memberikan sesuatu yang

tidak berhak diterima seseorang. Apa yang dimaksudkan dengan

"sesuatu", terus terang saya tidak tahu. Sejujurnya

beberapa tafsiran memerlukan lebih banyak lagi penafsiran. Pernyataan

seperti ini... apakah yang dimaksud "sesuatu"? Apa artinya

"sesuatu" yang kita berikan pada seseorang yang tidak berhak

menerimanya? Apakah artinya itu? Apakah maksudnya adalah

kebaikan? Ataukah cinta kasih? Itu sepertinya cocok untuk banyak hal,

bukan hanya kemurahan hati. Apakah sesuatu itu yang seseorang tidak

berhak menerimanya tetapi saya harus berikan padanya? Apakah itu?

Page 210: Bmf 22 cahaya injil

202 | C A H A Y A I N J I L

Saya berharap kepada Tuhan agar saat seseorang membuat suatu

uraian, ia menuliskan sesuatu yang jelas dan mudah dipahami. Dalam

kalimat selanjutnya ia mengatakan bahwa "Orang Kristen seharusnya

tidak mencari keuntungan dari orang lain di dunia ini." Apa

hubungannya kalimat itu dengan kemurahan hati, saya kurang

mengerti. Apa maksudnya mengambil untung dari orang lain? Itu

memerlukan lebih banyak penjelasan definisi daripada sekadar

ungkapan singkat yang membingungkan.

Sayangnya melihat-lihat buku-buku tafsiran memang merupakan

kegiatan yang mengakibatkan frustrasi seperti yang banyak dari Anda

pernah alami. Anda akan menjadi lebih bingung sesudah membacanya.

Saya kenal seorang teman baik di Inggris yang spesialis dalam

membaca buku tafsiran dan ia sering memprotes karena setelah

membacakan banyak buku tafsiran, ia tampak jadi bingung. Saya ingin

mengatakan ini karena begitu banyak kelemahan di gereja-gereja

sekarang terletak pada kenyataan bahwa kita tidak sungguh-sungguh

mengerti makna firman Tuhan. Para pengajar kita pula tidak banyak

membantu dan bahkan meninggalkan kita dalam kebingungan yang

lebih besar setelah mereka menguraikannya.

Di Lukas 6:36 Tuhan Yesus berkata bahwa Anda harus murah hati

seperti Bapa adalah murah hati. Anda harus "murah hati, sama seperti

Bapamu adalah murah hati." Untuk mematuhi perintah itu, saya harus

memahami apa artinya bermurah hati. Bukankah demikian? Bagaimana

saya harus mematuhi suatu perintah sekiranya saya tidak mengerti

maknanya? Saya tidak mengerti apa artinya bermurah hati. Saya juga

tidak merasa tertolong ketika saya diberitahu untuk menunjukkan

kemurahan pada seseorang yang tidak berhak menerimanya. Saya

tidak tahu apa maksudnya. Sebab dalam situasi apa saya harus

memberi seseorang sesuatu yang saya pikir ia tidak berhak

menerimanya? Sesuatu apa yang ia tidak pantas menerimanya dan apa

yang seharusnya saya berikan pada orang semacam itu? Saya berdoa

kepada Tuhan agarsewaktu Anda menyampaikan firman Tuhan, Anda

akan mengajarkannya dengan uraian yang lebih jelas. Ketika para

pemimpin gereja membahas seperti itu, Anda menjadi curiga bahwa

mereka sendiri tidak betul-betul mengerti apa yang Tuhan Yesus

sedang katakan. Itu benar-benar merupakan akar

permasalahannya. Apabila para pemimpin gereja sendiri tidak tahu apa

yang mereka ucapkan, sekiranya para pendeta sendiri mengucapkan

Page 211: Bmf 22 cahaya injil

203 | C A H A Y A I N J I L

ungkapan-ungkapan yang maknanya sekabur itu, lalu bagaimana kita

sebagai jemaat akan dapat menaati Firman Allah? Jadi marilah kita

membuka firman Tuhan. Marilah kita mencoba untuk memahami

dengan jelas apa yang Tuhan Yesus sedang katakan pada kita.

Makna kata "Murah Hati" dalam firman Tuhan

Tanpa bertele-tele, tanpa mengaburkan arti, apakah maknanya

bermurah hati dalam terang firman Tuhan? Nah, cara mempelajari

bagian firman Tuhan mana pun tidak cukup hanya dengan membuka

kamus dan mencari arti kata "murah hati" sebab kamus tidak akan

membahas dengan mendalam. Cara mempelajari makna dari setiap

kata-kata tertentu dalam ayat firman Tuhan adalah dengan melihat

bagaimana kata tersebut dipakai dalam firman Tuhan itu sendiri.

Bagaimana kata tersebut dipergunakan dalam Perjanjian Baru? [Untuk

melakukan pencarian itu, Anda akan menyadari betapa pentingnya

sebuah konkordansi]. Sebuah konkordansi bukan hanya berguna untuk

mencari penempatan bagian referensi ayat yang terlupakan. Anda tidak

bisa mengingat di mana bagian tersebut berada maka Anda mencarinya

melalui konkordansi. Itu memang salah satu manfaat konkordansi.

Namun konkordansi memiliki lebih banyak manfaat yang lebih penting.

Saya menjelaskan hal ini karena saya tidak ingin sekadar

menguraikannya pada Anda tetapi saya ingin Anda tahu bagaimana

cara memahaminya. Saya tidak ingin sekadar memberi Anda ikan

tetapi saya ingin juga mengajar Anda bagaimana cara memancing ikan,

agar Anda tahu bagaimana cara mencari makanan rohani sendiri di

masa depan. Sebuah konkordansi berharga karena Anda bisa

memeriksa setiap referensi dari suatu kata tertentu dan bagaimana

kata itu dipergunakan. Mempelajari penggunaan kata tersebut akan

memberikan Anda makna yang lebih dalam daripada kamus manapun.

Jika Anda membeli sebuah kamus teologia, semua penjelasan kamus

teologia adalah berdasarkan metode ini. Apa yang penulis kamus

teologia lakukan hanyalah memeriksa setiap referensi kata tertentu di

dalam suatu konkordansi dan meringkasnya untuk Anda. Itulah yang ia

lakukan bagi Anda, padahalAnda sendiri bisa melakukannya. Tetapi

kalau Anda tidak mau melakukannya, atau Anda terlalu malas

melakukannya, atau Anda merasa tidak punya waktu, maka Anda

dapat meluangkan waktu setengah jam atau satu jam untuk membaca

kamus teologia. Bila akhirnya Anda mendapat penjelasan lebih baik,

maka itu tidak bermasalah. Jika tidak, Anda telah membuang waktu.

Page 212: Bmf 22 cahaya injil

204 | C A H A Y A I N J I L

Sebuah kamus teologia memberikan makna berdasarkan metode ini.

Itu saja yang dilakukannya.

Jika kita melihat kata "murah hati" serta bagaimana kata itu

dipergunakan dalam Perjanjian Baru, kita mulai mengamati satu faktor

yang amat penting. Kita mendapati bahwa kata "murah hati" selalu

dipakai dalam konteks firman Tuhan yang berhubungan dengan akibat

dosa. Berarti penawar yang dipakai Allah untuk mengatasi racun dosa

ialah kemurahan hati. Cara Allah menangani dosa dalam Perjanjian

Baru adalah dengan kemurahan hati-Nya. Misalnya kata 'kemurahan

hati' dipakai dalam peristiwa orang buta yang berseru-seru pada Tuhan

Yesus dan berkata, "Anak Daud, kasihanilah aku!" Apa yang

dimintanya? Dalam pikirannya, ia meminta kesembuhan. Tetapi Tuhan

Yesus menunjukkan kemurahan dalam pengertian bahwa setiap

penyakit jasmani timbul akibat dosa. Seandainya tidak ada dosa di

dunia, maka tidak akan ada penyakit dan semua dokter akan

kehilangan pekerjaan. Karena jika tidak ada dosa, maka tidak ada

penyakit; tetapi karena ada dosa, maka ada penyakit. Namun jangan

mengira ada kaitan langsung antara dosa dengan penyakit sehingga

jika seseorang sedang menderita sakit berarti ia telah berbuat

dosa. Kaitan langsung seperti itu adalah keliru! Anda jangan pernah

berkata, "Kamu sakit karena kamu telah berbuat dosa." Tidak ada

hubungan seperti itu sama sekali. Kesimpulan semacam itu adalah

salah.

Itulah sebabnya waktu para murid mengajukan pertanyaan mengenai

orang buta itu seperti tertulis di Injil Yohanes 9:2, "Siapakah yang

berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya?" Jawab Tuhan

Yesus, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya." Pertanyaannya

bukanlah: "Apakah ia buta karena ia telah berbuat dosa, ataukah ia

buta karena orang tuanya berbuat dosa?" Ia buta karena ada dosa di

dalam dunia; yaitu dosa-dosa di dunia secara umum. Ada penyakit di

dunia, dan kita sebagai bagian dari umat manusia harus menderita

penyakit-penyakit umum seperti itu. Misalnya, ketika terjadi wabah flu.

Apabila saat Anda terserang flu, pertanyaannya bukanlah: "Dosa apa

yang telah kuperbuat sehingga aku terserang flu?" Jika demikian, cara

tercepat untuk sembuh dari penyakit flu adalah cukup dengan segera

berlutut dan bertobat - dan waktu Anda bangkit berdiri, penyakit flu

itupun lenyap. Tidak semudah itu. Tidak, tidak! Penyakit flu memang

ada di dunia. Anda menderita flu belum tentu karena Anda berdosa

Page 213: Bmf 22 cahaya injil

205 | C A H A Y A I N J I L

tetapi sebab penyakit flu itu memang ada di dunia. Karena seseorang

bersin disamping Anda dan menebarkan virus di udara lalu Anda

menghirupnya sehingga Anda terserang flu. Itulah cara cepat untuk

diserang flu dan itu tidak ada kaitannya apakah Anda telah berbuat

dosa atau tidak.

Seandainya ada kaitan langsung antara dosa dan penyakit, maka kita

akan sangat bahagia sebab semua mafia seharusnya sudah mati

sekarang akibat serangan penyakit-penyakit yang paling mengerikan.

Sebaliknya kita yang berbuat dosa lebih sedikit akan terserang

penyakit-penyakit lebih ringan, seperti pilek. Sementara semua

anggota mafia akan merangkak akibat serangan penyakit-penyakit

yang menakutkan. Sayangnya, para mafia justru berkeliling

mengendarai mobil mewah dengan kondisi kesehatan yang sangat

prima sedangkan orang-orang yang baik menjadi lemas karena sakit-

penyakit. Jadi sama sekali tidak seperti itu! Tidak ada hubungan

langsung antara penyakit dan dosa. Tetapi ada hubungan tidak

langsung yakni segala penyakit yang ada di dunia timbul akibat dosa.

Bila tidak ada dosa, maka tidak akan ada sakit-penyakit. Saya harus

meluangkan sedikit waktu menjelaskan hal ini sebab masih ada konsep

yang amat bodoh bahkan di kalangan orang-orang Kristen, yaitu saat

seseorang sedang sakit, Anda bertanya, "Dosa apa yang ia perbuat?"

Itu pertanyaan konyol! Itu jelas suatu kebodohan! Kesalahan itu masih

dilakukan di beberapa kalangan orang Kristen, khususnya saudara-

saudara seiman yang banyak menekankan kesembuhan. Anda jangan

ikut dalam kesalahan tersebut.

Kemurahan Menghapuskan Akibat Dosa

Anda harus mengerti bahwa kemurahan merupakan penawar racun

yang disediakan Allah untuk melawan dosa. Jadi waktu Tuhan Yesus

menunjukkan kemurahan pada orang buta itu, Ia sedang

membuang akibat dosa dari orang tersebut, bukan karena ia berbuat

dosa tetapi ada akibat dosa seperti kebutaan, sakit-penyakit dan lain-

lain. Itulah sebabnya Anda dapat melihat bahwa ketika Tuhan Yesus

memulai pelayanan-Nya dan saat Ia menjelaskan pelayanan-Nya pada

Yohanes Pembaptis, Ia berkata, "Saksikanlah! Orang buta melihat,

orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan karena Kabar Baik

sedang diberitakan." Kaitannya adalah efek dosa sedang dibatalkan

oleh kehadiran Kristus dan kuasa-Nya yang menyelamatkan.

Page 214: Bmf 22 cahaya injil

206 | C A H A Y A I N J I L

Agar lebih spesifik, kita menemukan bahwa kemurahan hati di dalam

Perjanjian Baru pada umumnya menunjuk pada pengampunan

dosa. Sekali lagi saya katakan, itu pada umumnya. Dan contoh-

contohnya terlalu banyak untuk dikutip secara detil. Misalnya di 1

Timotius 1:13 dan 16, Paulus mengatakan ia menerima kemurahan dari

Allah saat ia menganiaya orang-orang Kristen serta membunuh

beberapa di antara mereka. Ia menerima kemurahan karena ia

melakukan perbuatan-perbuatan aniaya terhadap gereja itu karena

ketidaktahuannya. Di sini kemurahan secara jelas bermakna

pengampunan. Ia menerima kemurahan dalam arti ia menerima

pengampunan karena ia menganiaya orang-orang Kristen dalam

ketidaktahuan. Ia telah bertindak karena ketidaktahuan. Ia tidak

menyadari bahwa Yesus adalah Kristus. Segera setelah menyadarinya,

ia bertobat.

Di dalam Injil Lukas 1:77-78 Anda akan menemukan bahwa

pengampunan dosa yang disebutkan pada ayat 77 memiliki kesamaan

arti dengan kemurahan pada ayat 78. Hal itu menjadikan arti kata

tersebut sangat spesifik dan sangat jelas. Juga di Surat Roma 11:31 -

32, ketika Paulus berkata bahwa orang-orang bukan Yahudi menerima

kemurahan, yang dimaksudkan adalah mereka telah diselamatkan, dan

mereka telah diampuni. Kemudian di Surat Efesus 2:4 Paulus berbicara

mengenai kemurahan pengampunan Allah yang olehnya kita

diselamatkan. Atau di Titus 3:5 ia berkata, "Pada waktu itu Dia telah

menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita

lakukan, tetapi karena kemurahan-Nya oleh permandian kelahiran

kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus." Ia

bermurah hati untuk mengampuni kita dari dosa-dosa kita dan

menyelamatkan kita. Jadi waktu kita mempelajarinya, tidak ada yang

terlalu sukar maupun membingungkan untuk diperhatikan. Kata

"kemurahan hati" tidak perlu dijelaskan dalam ungkapan-ungkapan

yang maknanya kabur dan tidak dapat dipahami. Ungkapan seperti

"memberikan pada seseorang sesuatu yang ia tidak berhak

menerimanya"; itu tidak dapat dipahami. Kita bisa secara sederhana

dan spesifik menjabarkannya. Syukur kepada Allah atas Firman-Nya

yang begitu spesifik maknanya. Kemurahan hati secara sederhana

berarti pengampunan! Bermurah hati berarti mengampuni. Apa yang

begitu sulit untuk dimengerti tentang hal itu waktu kita mempelajarinya

dalam firman Tuhan? "Berbahagialah orang yang murah hatinya, yakni

Page 215: Bmf 22 cahaya injil

207 | C A H A Y A I N J I L

orang yang mengampuni, karena mereka akan beroleh kemurahan,

artinya karena mereka akan diampuni." Artinya begitu lugas, begitu

jelas. Mengapa kita perlu mempergunakan ungkapan-ungkapan yang

maknanya kabur dan tidak dapat dipahami, kecuali kita

sendiri memang tidak memahaminya?

Itu merupakan pengajaran mendasar dari Tuhan Yesus, yakni kita

diampuni ketika dan jika kita mengampuni. Namun jika kita tidak

mengampuni, kita juga tidak akan diampuni. Tuhan Yesus

mengatakannya secara jelas di Matius 6:12: "dan ampunilah kami akan

kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah

kepada kami." Kemudian di ayat 14-15, Ia berkata, "Karena jikalau

kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan

mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang,

Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Kalimat ini

sangat jelas maknanya, bagaikan perbedaan yang sejelas hitam dan

putih. Tidak ada yang membingungkan seperti para pemimpin gereja

kita yang menjabarkan dalam istilah-istilah yang kita tidak bisa

mengerti. Semoga mereka sendiri memahami apa yang mereka

sampaikan. Sebaliknya Tuhan Yesus sangat spesifik. Jika Anda tidak

mengampuni, Anda tidak akan diampuni. Ini justru bertentangan

dengan pernyataan dari sahabat kita Martin Lloyd Jones

Secara jelas Tuhan Yesus mengungkapkan apakah Anda akan diampuni

atau tidak, tergantung apakah Anda akan mengampuni orang lain atau

tidak. Apakah saya mengampuni atau tidak, tergantung pada apakah

saya telah diubahkan atau belum. Sebab jikalau saya belum diubahkan,

Anda tidak akan menerima pengampunan apapun dari saya. Itu sudah

pasti akan terjadi karena sifat dasar manusiawi saya, yang

mengutamakan diri saya sendiri. Saya tidak akan memberi Anda

kesempatan selama Anda berhutang sesuatu pada saya. Saya akan

memastikan Anda membayar hutang sampai rupiah terakhir. Tetapi

oleh karena Allah sudah mengubahkan hidup saya, maka saya tidak

memaksa Anda untuk membayar hingga rupiah terakhir atau mungkin

Anda tidak perlu membayar satu rupiah pun. Sebagaimana Allah telah

mengampuni saya dengan cuma-cuma, jadi saya juga mengampuni

Anda dengan cuma-cuma. Kasih karunia Allahlah yang membuat

seluruh pengajaran ini dapat diterapkan. Tetapi kita tidak boleh

mengurangi ajaran tersebut. Kita tidak punya hak menguranginya,

karena Allah mampu mengubahkan kita.

Page 216: Bmf 22 cahaya injil

208 | C A H A Y A I N J I L

Kemurahan Hati Berarti Mengampuni Musuh

Saya sangat tersentuh tentang kisah Dennis Yeo dan saya akan

ceritakan tentang dia. Oleh karena ia akan menjadi pembicara kita

dalam retret musim panas nanti, Anda perlu mengetahui sesuatu

tentang dia. Seperti yang banyak dari Anda sudah tahu bahwa Dennis

merupakan seorang insinyur yang bekerja di tempat berbahan bakar

nuklir di Westinghouse, Amerika Serikat. Dennis menjadi pria dewasa

tanpa pernah mengenal siapa ayahnya. Mengapa? Karena ayahnya

dibunuh oleh tentara Jepang di Singapura pada masa Perang Dunia II.

Ia memang berasal dari Singapura. Saat itu ayahnya sedang bertugas

untuk misi kemurahan hati (dan kita juga sedang berbicara tentang

"kemurahan hati") sebab ayahnya adalah anggota tim Palang Merah. Ia

bertugas dalam misi dengan mengemudikan sebuah ambulan yang

secara jelas bertanda Palang Merah. Ketika tentara Jepang

sedang membombardir Singapura, ada banyak jatuh korban cedera

berat di mana-mana. Sebagaimana banyak dari Anda ketahui mereka

mempergunakan artileri-artileri dan senapan-senapan jarak jauh dan

menyerang dari arah Malaysia ke Singapura. Ayah Dennis berkeliling

menolong yang terluka, melarikan mereka ke rumah sakit dan

berusaha menyelamatkan nyawa mereka. Anda tentu tahu bahwa

tentara Jepang tidak mematuhi hukum internasional apapun, mereka

tidak menghormati Palang Merah atau bentuk salib (palang) apapun,

maka waktu tentara Jepang menyeberangi selat antara Malaysia dan

Singapura, mereka pergi berkeliling dan menembak dan membunuh

siapapun yang dilihatnya. Ayah Dennis yang sedang keluar dalam tugas

misi, terakhir terlihat dibawa pergi oleh tentara Jepang. Setelah itu ia

tidak pernah nampak lagi. Jadi Dennis bertumbuh tanpa pernah

berkesempatan melihat ayahnya lagi sebab saat itu ia masih bayi. Saya

benar-benar merasa amat tersentuh. Apa perasaan Anda terhadap

orang Jepang jika mereka pernah secara brutal membunuh Ayah Anda?

Suatu hari ia datang ke apartemen kami di London, Inggris, dan

kebetulan ada seorang teman Jepang di dalam apartemen kami itu.

Orang Jepang itu adalah orang Kristen. Dennis datang ke tempat saya

dan saya berpikir, "Oh tidak, saya tidak tahu ia akan datang

mengunjungi saya saat teman dari Jepang ini sedang ada di apartemen

saya." Saya berpikir, "Apa reaksinya nanti waktu saya beritahukan ada

orang Jepang di apartemen saya?" Jadi saat ia sedang naik tangga,

saya katakan padanya, "Dennis, saya tahu orang Jepang telah

Page 217: Bmf 22 cahaya injil

209 | C A H A Y A I N J I L

melakukan banyak hal buruk terhadapmu dan keluargamu (pamannya

ditangkap dan yang lain mengalami hal-hal lainnya). Saat ini ada orang

Jepang di apartemen saya, tetapi ia adalah orang Kristen." Dennis

menoleh pada saya. Ia berhenti sejenak sambil berpikir. Ia berkata,

"Tidak apa-apa. Tidak apa-apa." Jadi ketika kami masuk, Dennis

bersalaman dengannya dan menyapanya. Sejenak kemudian Dennis

berkata, "Tahukah Anda, saya ingin terus terang bicara, ayah saya

dibunuh oleh tentara Jepang." Saya pikir, "Oh, tidak! Apa yang akan

terjadi bila hal itu dibahas terus?" Teman dari Jepang itu terlihat sangat

sedih mendengarnya. Lalu Dennis melanjutkan, "Tetapi jangan kuatir.

Kasih Kristus sudah mengubah hati saya. Saya mengasihimu sama

seperti yang lain." Itulah kasih karunia Allah!

Wajar saja jika Dennis memandang orang itu dengan penuh kebencian,

namun ia berkata, "Saya mengasihimu dalam nama Kristus. Segalanya

sudah diampuni." Nah, inilah kasih karunia Allah! Ia bermurah hati

terhadap seseorang yang sebenarnya secara manusia ia harus benci.

Melainkan Anda mengampuni, Anda tidak akan diampuni. Mengapa

Martin Lloyd Jones berkata bahwa jika tergantung pada sikap

mengampuni kita maka kita tidak dapat diselamatkan? Alangkah

sayangnya ia telah meremehkan kasih karunia Allah. Apakah ia

sungguh-sungguh bermaksud mengatakan demikian? Tentu itu bukan

hal yang mustahil sebab bersama Allah segalanya menjadi

mungkin. Ia dapat memampukan kita untuk mengampuni. Terus terang

saya sendiri juga tidak tahan dengan orang Jepang. Berapa banyak

orang Cina yang bisa bersabar terhadap orang Jepang setelah

mengalami apa yang kami deritai dalam Perang Dunia II? Kita

menderita banyak hal. Rumah tangga saya berantakan. Saya bahkan

hampir tidak mengenali ayah saya lagi. Ayah saya masuk ke kawasan

pendalaman, memutuskan untuk melawan sampai tentara Jepang

terakhir bila memang perlu; memutuskan sekiranya kami tidak meraih

kemenangan, ia tidak akan melihat wajah-wajah kami lagi. Kami

ditinggalkan di belakang barisan tentara Jepang. Saya sudah

mengalami kehilangan banyak hal. Tetapi saya dapat belajar

mengampuni sebab Allah telah mengubah saya. Hari ini saya mengasihi

orang-orang Jepang. Saya dapat secara tulus mengatakan bahwa saya

sungguh-sungguh mengasihi mereka. Bukan sekadar mengampuni

mereka dan berkata, "Baiklah, lupakan saja!" tetapi saya sungguh

mengasihi mereka. Dengan kasih Kristus yang begitu sulit untuk saya

Page 218: Bmf 22 cahaya injil

210 | C A H A Y A I N J I L

pahami, saya tidak tahu mengapa saya mengasihi mereka tetapi saya

memang mengasihi mereka.

Kemurahan Hati Berarti Mengasihi Musuh

Mengasihi musuh - itulah inti kemurahan hati! Siapapun yang berbuat

salah terhadap Anda, yang menyakiti Anda, pada kenyataannya ialah

musuh Anda, tidak peduli berapa singkat waktunya permusuhan itu.

Jadi apabila istri Anda menyakiti Anda, atau suami Anda menyakiti

Anda, maka saat itu suami atau istri Anda menjadi musuh Anda.

Tidakkah demikian? Jadi Anda perlu mengampuni istri atau suami atau

teman Anda yang telah menyakiti Anda, karena selama masa mereka

telah menyakiti Anda, mereka telah menjadi musuh Anda.

Bahkan seorang murid dapat menjadi musuh gurunya. Ingat apa yang

Petrus lakukan? Waktu Tuhan Yesus berkata Ia akan disalibkan, Petrus

berkata, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali

takkan menimpa Engkau." Itu tidak perlu terjadi pada-Mu, Tuhan. Dia

berusaha menghalangi perjalanan Tuhan Yesus menuju salib. Dan

Tuhan Yesus menjawab, "Enyahlah Iblis." Kata "Iblis" berarti musuh.

Kata "Iblis" berarti lawan. Ia berkata [pada Petrus]: "Enyahlah Iblis"

karena pada saat itu Petrus sudah menjadi Iblis, sudah menjadi musuh,

sudah menjadi musuh Yesus. Oleh karena itu, kemurahan hati

mengandung arti mengasihi musuh Anda. Itulah artinya, sebab untuk

mengampuni seseorang, yang jika saat itu tidak menyakiti Anda,

sehingga ia tidak menjadi musuh Anda, Anda tidak perlu

mengampuninya. Tetapi jika ia telah menyakiti Anda, maka Anda perlu

mengampuninya. Dan Allah memberikan kita kasih karunia untuk

mengampuni semua kerusakan yang orang lain sudah timbulkan pada

kita. Orang-orang yang telah memfitnah Anda, bisakah Anda

mengampuni? Kita harus mengampuni! Kita harus mengampuni, kalau

kita ingin menerima kemurahan hati Allah - karena Ia sudah

mengampuni secara menyeluruh. Pada kenyataannya, hal itu begitu

penting sehingga Tuhan Yesus menggunakan satu perumpamaan untuk

mengajarkan hal yang penting itu.

Kemurahan Hati dalam Perumpamaan Hamba yang Tidak

Mengampuni

Perumpamaan ini dikenal sebagai Perumpamaan tentang Hamba yang

Tidak Mau Mengampuni (Matius 18:23). Dan di ayat 33 dalam

perumpamaan penting itu, Anda akan menemukan kata "mengasihani"

Page 219: Bmf 22 cahaya injil

211 | C A H A Y A I N J I L

(atau, bermurah hati). Maksud perumpamaan tersebut adalah untuk

memberikan suatu ilustrasi akan pengajaran Tuhan Yesus di Matius 6,

yaitu apabila Anda tidak mengampuni, maka Anda tidak akan

diampuni. Saya telah berkhotbah tentang perumpamaan ini dan saya

tidak akan membahas lebih dalam lagi. Tetapi pesan pengajaran

perumpamaan tersebut adalah terlalu sangat jelas dan jauh dari segala

bayangan yang meragukan. Ijinkan saya meringkaskannya untuk Anda.

Anda mungkin ingat ada pejabat pemerintahan yang berhutang jutaan

dolar kepada tuan dan rajanya. Dan ia tidak mampu membayar hutang

jutaan dolar itu. Jadi ia harus dijual dalam perbudakan bersama semua

anggota keluarganya, yang menurut kebiasaan zaman itu berlaku bagi

para pejabat tinggi pemerintah yang gagal melakukan tugasnya.

(Mungkin mereka seharusnya melakukan yang sama pada para pejabat

pemerintah masa kini juga, yang mengacau-balaukan kerja mereka.)

Tetapi orang itu datang ke hadapan raja dan memohon pengampunan.

Katanya, "Aku tidak mampu membayarnya. Kasihanilah aku!

Kasihanilah keluargaku! Kasihanilah!" Jawab raja, "Baik, aku

mengampunimu. Karena kamu sudah bertobat, aku bebaskan kamu."

Saya yakin Anda tahu kelanjutan kisah perumpamaan tersebut. Orang

itu pergi keluar dan bertemu seorang rekan pejabat yang berhutang

beberapa dolar padanya dan ia menarik temannya itu

dengan memegang di leher temannya itu sambil berkata, "Mana uang

dolar yang kau hutang padaku? Kamu berhutang 20 dolar padaku.

Serahkan 20 dolar itu." Temannya tidak punya 20 dolar untuk

diserahkan, maka ia dimasukkan ke penjara. Kemudian ketika kabar itu

sampai pada raja, ia memanggil pejabat itu dan berkata, "Aku

mengampuni kamu. Aku sudah bermurah hati terhadap kamu.

Bukankah seharusnya kamu juga bermurah hati pada orang lain?

Karena kamu tidak bermurah hati pada orang itu, maka pengampunan

yang sudah kamu terima itu dibatalkan. Karena kamu tidak

mengampuni, maka kamu juga tidak akan diampuni" - meskipun

sebelumnya ia telah diampuni.

Perhatikan ini betul-betul: ajaran Tuhan ini bertentangan dengan

doktrin "sekali selamat, tetap selamat". Walaupun ia telah diampuni,

namun pengampunan itu dicabut dan selanjutnya ia dimasukkan ke

dalam penjara. Di sana dikatakan bahwa ia diserahkan kepada para

algojo sampai ia membayar seluruh sisa hutangnya, yang tentunya

berarti ia tidak akan pernah dapat melunasinya sebab di dalam

Page 220: Bmf 22 cahaya injil

212 | C A H A Y A I N J I L

penjara, Anda tidak mendapat upah satu sen pun. Tidak ada cara

baginya untuk melunasi hutangnya. Ia sudah berakhir. Itu adalah cara

lain untuk mengatakan bahwa ia sudah kehilangan segalanya. Karena

ia tidak mengampuni, maka ia juga tidak diampuni! Meskipun ia telah

menerima pengampunan sebelumnya, namun pengampunannya

dicabut karena ia terbukti tidak layak untuk menerima pengampunan

itu. Ajaran Tuhan amatlah jelas. Tidak ada makna yang kabur di sini.

Tidak ada cara bagi Anda untuk memutarbalikkan kalimat ini atau

berkelit-kelit tentang ungkapan tersebut. Mereka sangatlah jelas!

Kebutuhan Kita Saat ini akan Kemurahan Hati

Marilah kita simpulkan pokok yang pertama ini. Menjadi murah hati

memiliki arti yang cukup sederhana, yaitu

mengampuni. Sekiranya apabila Anda tidak mengampuni, Anda juga

tidak akan diampuni. Tetapi jikalau Anda bermurah hati atau berbelas

kasihan kepada orang lain, Anda akan menerima kemurahan atau belas

kasihan. Bagaimana kita dapat menjadi bermurah hati? Semoga Allah

mengubah kita! Semoga Ia mengubahkan kita sehingga kita menjadi

orang-orang yang murah hati oleh karena kasih karunia-Nya!

Pokok yang kedua adalah bagian lain dari kemurahan hati. Bilamana

kita mempelajari penggunaan kata kemurahan hati dalam firman

Tuhan, kita menemukan dua cara kata kemurahan hati itu

dipergunakan. Jikalau kita berhenti pada makna pertama saja, kita

akan kehilangan kekayaan makna yang terkandung di dalamnya. Hal

pertama berbicara mengenai pengampunan Allah atas dosa-dosa kita,

tetapi itu bukan berarti kita memerlukan kemurahan hati hanya ketika

pertama kali kita menjadi orang-orang Kristen. Apakah kita

memerlukan kemurahan Allah hanya saat kita bertobat atas dosa-dosa

kita, kita dibaptis, kita datang pada Kristus, dan selanjutnya kita tidak

lagi memerlukan kemurahan, apakah demikian? Bila kita berpikir

seperti itu, kita benar-benar salah. Dan kita kehilangan bagian lain dari

makna kemurahan hati, yang amat berharga.

Anda akan menemukan banyak kali penggunaan kata "kemurahan"

dengan makna yang satu lagi di Perjanjian Baru seperti ketika Paulus

berkata "kasih karunia, kemurahan dan damai sejahtera dari Allah

Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. " "Kasih

karunia, kemurahan dan damai sejahtera dari Allah Bapa."

[diterjemahkan oleh LAI sebagai "rahmat" - pent.] Kita masih

Page 221: Bmf 22 cahaya injil

213 | C A H A Y A I N J I L

membutuhkan kemurahan-Nya yang tak berkesudahan. Hal ini dapat

kita temukan pada 1 Timotius 1:2, misalnya saat Paulus berbicara pada

Timotius, "kasih karunia, kemurahan dan damai sejahtera dari Allah

Bapa..." Kita masih memerlukan kasih karunia.

Kita masih membutuhkan kemurahan. Kitamasih membutuhkan damai

sejahtera. Begitu pula di surat 2 Yohanes 1:3 misalnya, kita

menemukan kata-kata yang persis sama: "kasih karunia, kemurahan

dan damai sejahtera." Juga di Galatia 6:16, Paulus berkata "damai

sejahtera dan kemurahan... atas Israel milik Allah." Saya mengutip

contoh-contoh tersebut untuk menunjukkan bahwa kemurahan atau

belas kasihan bukan hanya sesuatu yang Anda perlukan di masa lalu

ketika Anda diampuni dari dosa-dosa, tetapi kemurahan adalah sesuatu

yang kita terus perlukan di masa sekarang.

Mengapa? Mengapa kita masih memerlukan kemurahan? Karena kita

masih bergumul melawan dosa. Saya baru mengatakan bahwa

kemurahan hati adalah penawar yang dipakai Allah terhadap dosa. Kita

masih bertempur melawan dosa. Dan karena kita terus bertempur

melawan dosa, kita memerlukan dukungan kemurahan Allah dalam

perjuangan melawan dosa. Kita melihat kata 'kemurahan' dipakai lagi

misalnya di Ibrani 4:16, "Sebab itu marilah kita dengan penuh

keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima

kemurahan dan menemukan kasih karunia untuk mendapat

pertolongan kita pada waktunya." Artinya kita terus menerima

kemurahansekarang, bukan hanya di masa lampau. Mengapa kita

menghampiri takhta kasih karunia? Mengapa kita datang kepada Allah

di dalam doa? Supaya kita menerima kemurahan! Lalu apa artinya di

dalam konteks? Konteks di ayat 15 misalnya memberitahukan pada

kita, bahwa karena kita dicobai oleh dosa dan kita amat lemah. Kita

lemah. Karena kita lemah dan dicobai oleh dosa, kita membutuhkan

dukungan kemurahan Allah untuk menopang kita hari demi hari.

Kemurahan Allah merupakan jawaban luar biasa dari Allah atas dosa,

atas kelemahan rohani kita. Kemurahan-Nya menopang dan

mendukung kita. Jadi kemurahan adalah kasih karunia Allah, suatu

kasih karunia yang khusus dari Allah (karena kasih karunia adalah satu

kata yang sangat luas artinya, tetapi dalam kemurahan kita

mempersempit makna kasih karunia kepada pengertian yang khusus,

yaitu pertolongan untuk menang atas dosa). Pokok ini sangat jelas

dalam firman Tuhan, tidak ada yang kabur atau membingungkan.

Page 222: Bmf 22 cahaya injil

214 | C A H A Y A I N J I L

Kalau kita perhatikan, kemurahan dan penghakiman merupakan kata-

kata yang berlawanan. Sebagai contoh, di Yakobus 2:13 kita melihat

penjelasan dari Yakobus sendiri atas firman Tuhan. Yakobus 2:13

menuliskan demikian: "Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan

akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan." [Kata

"kemurahan" dan "belas kasihan" diterjemahkan dari kata Yunani yang

sama - pent.] Ingat ayat ini baik-baik. Penghakiman yang tak berbelas

kasihan berlaku atas orang yang tidak menunjukkan belas kasihan. Ini

adalah sisi negatif dari ajaran Tuhan. Ini merupakan ajaran yang sama

tetapi disampaikan dalam bentuk negatif. Namun ada yang bernada

positif: "Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman." Itu

menunjukkan kemenangan kemurahan Allah atas penghakiman. Belas

kasihan Allah, yang merupakan kasih karunia-Nya yang

menyelamatkan kita, membebaskan kita dari penghakiman. Itulah

sebabnya belas kasihan menang atas penghakiman. Bukankah itu hal

yang indah? Tetapi jikalau Anda tidak menunjukkan belas kasihan pada

orang lain, maka penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku

atas diri Anda. Anda harus menjadi tipe orang tertentu untuk

diselamatkan; yakni, seorang yang murah hatinya. Ah, alangkah

indahnya! Kita dipanggil untuk bermurah hati. Kita diwajibkan untuk

bermurah hati. Itu bukan pilihan. Keselamatan kita bergantung

padanya! Biarlah kasih karunia Allah berkarya dalam hidup kita!

Tuhan Menghendaki Belas Kasihan dan Bukan Persembahan

Satu pokok terakhir dan kita harus tutup karena saya ingin

menunjukkan pada Anda indahnya kemurahan Allah yang menopang

kita. Tuhan Yesus dua kali mengutip ungkapan indah yang ada di Hosea

6:6. Pertama Ia mengutip di Matius 9:13 dan kemudian di Matius 12:7.

Hal itu menunjukkan betapa pentingnya inti ajaran dari ayat yang

dikutip dua kali itu. "Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan

persembahan" Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan

persembahan. Apa artinya? Persembahan adalah tindakan agamawi

yang tampak dari luar. Anda menyembelih seekor domba atau lembu,

atau apapun itu untuk dipersembahkan. Itu adalah tindakan agamawi

yang di luar. Tuhan Yesus mengatakan, "Yang Kukehendaki bukan

ketaatan agamawi yang di luar dan disebut persembahan, tetapi Aku

menginginkan belas kasihan dari dalam hati. Aku ingin engkau menjadi

orang yang berbeda dari yang sebelumnya."

Page 223: Bmf 22 cahaya injil

215 | C A H A Y A I N J I L

Ada banyak sekali orang-orang berdosa dan orang-orang munafik serta

orang-orang yang jahat yang sangat beragama. Hal ini sangat

memuakkan. Mereka berkeliling melakukan kegiatan-kegiatan agamawi

mereka. Mereka berpikir bahwa dengan sejumlah kegiatan-kegiatan

agamawi itu - dengan mempersembahkan kurban di meja

persembahan, melambai-lambaikan kemenyan, dan menyerukan

ungkapan-ungkapan yang tidak jelas namun agar tampak agamawi dan

berhenti di beberapa bagian untuk dapat menyerukan beberapa

"Haleluya" dan "Puji Tuhan"... dan semua hal semacam itu disebut

agama! Tetapi Tuhan Yesus berkata, "Aku tidak peduli tentang

kegiatan-kegiatan agamawimu dan kurban-kurban persembahanmu,

tetapi yang ingin Aku lihat adalah belas kasihan di dalam hati. Itulah

yang Kucari." Jadi apa yang Ia sedang cari? Kita telah melihat pertama

itu berarti jika saya bermurah hati atau berbelas kasihan, maka saya

harus mengampuni. Oleh anugerah Allah saya mengampuni. Saya tidak

mampu melakukannya dengan kekuatan saya sendiri. Tetapi apa

artinya yang kedua? Kasih karunia Allah yang menopang bekerja di

dalam diri saya. Apa artinya kasih karunia Allah yang menopang

bekerja di dalam saya? Saya akan beritahukan.

Membangun Suatu Tim dengan Atmosfir Belas Kasihan

Saya bertanya-tanya apakah ada dari antara Saudara yang pernah

menjadi seorang pelatih? Suatu hari saya sedang berbagi cerita dengan

Saudari kita, Margaret, tentang bagaimana hari-hari muda saya saat

saya memimpin sebuah tim pemain bola. Saya telah memutuskan

untuk membentuk sebuah tim besbol. Jadi saya mengajak sejumlah

teman dari jalanan dan banyak dari mereka yang belum pernah melihat

permainan besbol selama hidup mereka. Saya mengajak para anak

jalanan itu dan berkata pada mereka: "Bagaimana kalau kita belajar

bermain besbol?" Kata mereka, "Kami akan mencobanya kalau kami

tahu permainan macam apa itu." Jadi saya mengumpulkan para

pemain yang tak berpengalaman itu dari jalanan dan saya melatih

mereka bersama. Sesudah dua bulan berlatih, saya berkata pada diri

sendiri, "Sekarang waktunya menguji mereka." Saya punya seorang

kawan yang bermain dalam suatu tim besbol yang sangat bagus di

sekolah Santo Fransiskus Xaverius di kota Shanghai. Mereka

mempunyai tim besbol yang amat tangguh: permainannya sangat

efisien, sangat terencana, dan sangat terlatih. Sementara saya memiliki

sejumlah pemain yang masih mentah datang dan bermain melawan

Page 224: Bmf 22 cahaya injil

216 | C A H A Y A I N J I L

sekolah Santo Fransiskus Xaverius. Jadi kami pergi ke sana dan

mendapatkan pengalaman yang memalukan dalam hidup kami. Mereka

benar-benar memukul kami sampai pingsang. Perbandingan skor

sangat memalukan; sepertinya tidak perlu lagi dituliskan tambahan

skor yang didapat mereka. Ketika perolehan skornya mencapai 36

lawan skor 2 atau 3 saja, kami hampir tidak mampu membahasnya.

Kami melihat perbedaan perolehan nilainya bagaikan bumi dan langit.

Seusai pertandingan kami melihat sebagian kawan yang merasa sangat

sedih dan patah hati membuang tongkat besbol dan sarung tangan

mereka. Maka saya bisa saja berkata kepada orang-orang itu, "Kalian

benar-benar tak berguna! Kalian layak dilempar ke tong sampah!

Menyingkirlah dari sini! Saya tidak mau melihat wajah-wajah seperti

kalian lagi. Kalian betul-betul mengecewakan! Kalian menyia-nyiakan

waktu saya! Dasar sampah!" Nah, jika begitu cara Anda melatih sebuah

tim, apa gunanya melatih suatu tim sebab tidak akan banyak anggota

yang tersisa setelah perkataan seperti itu?

Apakah artinya belas kasihan atau kemurahan hati? Maknanya adalah:

sesudah orang-orang berbuat salah dalam melaksanakan suatu tugas -

sesudah mereka berbuat kesalahan dalam tugasnya dan telah

mengacaubalaukan semuanya - maka Anda datang pada mereka dan

berkata, "Lihat! Kita sudah melakukan kesalahan. Kita telah berbuat

salah dan kita memang patut kalah. Tetapi jangan berkecil hati! Mari

kita perbaiki bersama. Mari kita pelajari kesalahan kita; mari kita lihat

apa yang telah salah. Janganlah kita menangisi nasi yang telah menjadi

bubur. Kita sudah dipermalukan hari ini. Mereka memperlakukan kita

seperti sebuah karpet; mereka berjalan menginjak-injak kita. Tetapi itu

semua belum berakhir. Mari melapangkan dada; mempelajari

kesalahan kita, kegagalan kita dan kelemahan kita; dan berusaha

mencari cara untuk memperbaikinya. Kita akan melawan mereka sekali

lagi. Mari kita sama-sama berusaha mempelajari dan memperbaiki

segala kesalahan kita." Tentu saja itu membutuhkan waktu yang

panjang, karena kami berbuat salah dalam segala hal. Maka kami

mempelajari semua kesalahan dan kegagalan itu lalu menjabarkannya

satu persatu dan barulah kemudian kami menyusun jadwal untuk

merencanakan perbaikan atas setiap hal.

Di tahun berikutnya, kami berkata pada tim dari sekolah Santo

Fransiskus Xaverius: "Bagaimana kalau kita bertanding lagi?" Jawab

mereka, "Oh, tidak! Kelompok anak ingusan itu lagi! Mereka terlalu

Page 225: Bmf 22 cahaya injil

217 | C A H A Y A I N J I L

konyol! Mereka membuang waktu kami." Jadi kami berkata, "Baik!

Baik! Berikan kami kesempatan sekali lagi bermain dengan tim kalian."

Dan mereka setuju, karena kami bersahabat dengan mereka dan demi

persahabatan, mereka rela membuang beberapa jam lagi. Maka kami

memasuki lapangan dan bermain melawan mereka. Kata mereka, "Hei!

Tim ini berbeda!" Hasilnya, mereka mengalami kekalahan! Mereka

kalah 12 lawan 8. Mereka amat terkejut karena dalam 12 bulan kami

mampu kembali bertanding dan mengalahkan mereka. Pada tahun

berikutnya kami bermain di divisi teratas yaitu Divisi A dalam

pertandingan antar klub di Shanghai, sementara mereka (tim dari

sekolah Santo Fransiskus itu) sedang berjuang untuk mendapatkan

satu tempat di Divisi 2. Kami bermain dengan tim-tim yang terbaik!

Keindahan Kemurahan dalam Kehidupan Rohani

Itulah yang saya maksudkan tentang kemurahan hati atau belas

kasihan. Kemurahan! Itu adalah hasil perbuatan kemurahan hati. Kita

bisa saja mencoret nama para pemain itu dan berkata, "Kalian tidak

berguna! Tinggalkan tempat ini!" Tetapi dengan adanya suasana belas

kasihan, kita bisa berkata, "Tidak apa-apa. Kita sudah mengacaukan

semuanya tetapi kita akan belajar dari kesalahan kita dan kita akan

menjadi lebih baik." Kalau diterapkan ke dalam kehidupan rohani, hal

ini merupakan sesuatu yang sangat indah. Sesudah seorang saudara

berbuat dosa lalu Anda berkata, "Kamu orang Kristen dan kamu

melakukan hal seperti ini!" Anda menyudutkan dia dan berkata, "Orang

Kristen tidak berbuat seperti ini. Kamu ini menjijikkan!" Maka saudara

Anda akan berkata pada dirinya sendiri, "Mungkin aku harus berhenti

menyebut diriku Kristen. Mungkin aku tidak perlu lagi ke gereja. Aku

telah mempermalukan Allah; aku menjadi suatu keaiban bagi gereja

dan semua orang. Selamat tinggal. Aku pergi sekarang."

Bagaimana Anda akan menolong orang seperti ini? Melalui

penghakiman, Anda telah menghancurkan orang itu karena dia telah

gagal. Tetapi sebenarnya Anda bisa mengambil sikap bermurah hati

dan berkata, "Anda telah gagal. Anda sudah mengacaukan semuanya.

Anda benar-benar sudah mengacaukan semuanya." Anda harus

berbicara dengan terus terang, kekacauan adalah kekacauan. "Tetapi

kasih karunia Allah itu cukup. Jangan menyerah! Marilah maju

bersama-sama. Mari mencoba lagi. Mungkin Anda akan gagal lagi,

tetapi tidak akan seburuk kali ini. Dan selanjutnya Anda mungkin masih

gagal lagi tetapi... kemudian Anda berhasil oleh karena kasih karunia

Page 226: Bmf 22 cahaya injil

218 | C A H A Y A I N J I L

Allah. Anda akan meraih kemenangan pada akhirnya. Anda akan

mencapai kemenangan. Anda pasti berhasil mencapainya. Pasti!" Anda

memberikan orang itu harapan melalui kemurahan hati. Tetapi bila

Anda memaki orang itu Anda telah mengusir semua harapan dari orang

itu. Semuanya akan berakhir di situ!

Saya bertanya-tanya berapa banyak orang yang melakukan bunuh diri

karena sesudah seseorang menghakimi mereka dan memaki mereka

dengan berkata, "Kamu ini tidak ada harapan, kamu tidak

menghasilkan apa-apa, kamu tidak berguna"? Karena tidak ada lagi

pengharapan, mereka melakukan tindakan bunuh diri. Hidup tidak lagi

berarti. Tetapi kemurahan belas kasihan Allah, yakni kasih sayang

Allah, merupakan anugerah yang Ia sediakan. Daud berdosa dan Allah

bisa saja berkata, "Kamu ini sampah. Jadi Aku akan membuangmu."

Namun Allah berbelas kasihan atas dia. Daud bertobat dan berkata,

"Tuhan, aku sudah berdosa. Aku telah berbuat salah besar! Sekarang,

perlakukanlah aku menurut keadilan-Mu." Dan Allah mengadilinya

tetapi Allah menaruh belas kasihan. Allah tidak membuangnya.

Selanjutnya Daud berdosa lagi tetapi Allah kembali menaruh belas

kasihan atasnya, waktu ia bertobat. Itulah sikap yang benar.

Sikap bermurah hati berlawanan dengan sikap menghakimi. Di Matius

7:1-2, Tuhan Yesus berkata (dan ini merupakan makna lain dari

bermurah hati): "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak

dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk

menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk

mengukur, akan diukurkan kepadamu." Kadang kala kita bersikap

sangat keras terhadap saudara-saudara seiman karena kita

mengharapkan standar yang tinggi dari mereka. Dan saya juga

mengakui kadang saya bersikap amat keras terhadap sesama Kristen;

karena saya mengharapkan suatu standar yang tinggi. Tetapi saya

menjadi amat kecewa dan kadang kala frustrasi, lalu menjadi emosi

dan marah, sewaktu melihat orang-orang Kristen gagal. Tetapi

bilamana saja ada pertobatan dan sikap menyesal, dan mereka

bertobat dengan sungguh-sungguh di hadapan Allah, kita harus

bermurah hati. "Anda telah membuat kekacauan. Anda harus memulai

dari awal dan mencoba lagi." Jika semua anggota tim berfungsi seperti

itu, jika setiap anggota gereja berfungsi dengan cara ini, saya percaya

kita dapat membentuk sebuah tim kerohanian yang berkemenangan.

Saya menjadi heran dengan apa yang dapat dihasilkan oleh

Page 227: Bmf 22 cahaya injil

219 | C A H A Y A I N J I L

sekelompok anak-anak jalanan yang belum pernah melihat permainan

bola dalam hidup mereka, lalu melatih mereka selama 12 bulan dan

mereka bisa bermain dengan standar yang mengejutkan. Lalu melatih

mereka lagi dalam 12 bulan berikutnya dan mereka bisa bermain

dengan yang terbaik. Itu sangat menakjubkan, tetapi itu bisa terjadi

karena kita secara terus menerus memberikan dorongan kepada

mereka. Di Shanghai, banyak tim mengalami kehancuran akibat

perselisihan antar pemain sendiri, perkelahian, saling menuduh, saling

menjatuhkan secara diam-diam, dan sebagainya. Tetapi tim kami

bersatu dalam semangat kemurahan terhadap satu dengan yang lain

karena kami telah memulai segalanya dari awal dengan membuat

sejumlah besar kesalahan dan akhirnya kami belajar untuk saling

mengampuni. Dan bersama kami bertumbuh dan meningkat hingga

kami menjadi bagian dari yang terbaik.

Saya menemukan hal itu merupakan pelajaran rohani yang amat

berharga, yaitu belajar bermurah hati terhadap mereka yang lemah.

Jadi firman Tuhan mengajar kita untuk bermurah hati kepada mereka

yang gagal. Tolonglah mereka! Tolonglah mereka bangkit kembali!

Berbicaralah kepada mereka! Jangan menjatuhkan mereka. Berteriak

pada mereka atau memaki mereka tidak akan menolong mereka sama

sekali. Sekarang ijinkan saya mengatakan hal berikut ini. Kadang kala

saya temukan banyak hubungan suami-istri gagal karena sang suami

atau istri bersikap tidak mau mengampuni pasangannya. Akhirnya

Anda berkata "Aku sudah muak dengan kamu. Kamu sudah melakukan

kesalahan ini 50 kali dan aku sudah jenuh karenanya. Sekarang

hentikan semua ini. Aku sangat marah!" Kita bisa terus berhubungan

seperti ini, tetapi saya tidak yakin akan bisa bertahan. Hubungan kasih

mula-mula mulai memudar menjadi sikap mudah menghakimi, dan

saat itu terjadi pernikahan mulai mengarah pada kehancuran.

Pernikahan hanya dapat bertahan jika Anda berperan bagaikan seorang

anggota tim, dengan mengatakan, "Nah! Itu memang kesalahan yang

buruk. Kamu sudah menimbulkan banyak kekacauan. Tapi kita akan

mencoba lagi. Kita akan berusaha melakukan yang lebih baik lain kali.

Jangan patah semangat. Kita akan maju bersama-sama.

Bagaimanapun kita akan memenangkan peperangan ini." Begitulah

indahnya kehidupan Kekristenan.

Jadi marilah kita mengakhiri dan menyimpulkan pelajaran ini. Kini kita

memahami makna kemurahan hati. Pertama-tama, kemurahan hati

Page 228: Bmf 22 cahaya injil

220 | C A H A Y A I N J I L

artinya mengampuni, tetapi itu juga berarti secara terus-menerus

memberi dorongan semangat kepada mereka yang lemah. Menolong

mereka berjalan menuju kemenangan hingga akhirnya mereka mampu

berkemenangan atas dosa. Itulah ajaran Tuhan yang begitu indah. Jika

kita hidup dengan cara ini: mengampuni musuh-musuh kita,

mengampuni mereka yang telah menyakiti kita, dan menolong mereka

untuk mengalami kemenangan rohani, maka kita ada keyakinan bahwa

kita pasti menerima kemurahan Allah pada hari itu.

Berbahagialah Orang Yang Berdukacita

Khotbah Kedua Dari 10 Khotbah Tentang 'Ucapan bahagia'

Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Mari kita lanjutkan penjelasan pengajaran Tuhan Yesus yang sangat

hebat itu secara sistematis. Hari ini kita akan melihat secara terperinci

Matius 5:4, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka

akan dihibur." Bagian firman Tuhan yang sejajar dengan ayat ini

terdapat di dalam Lukas 6:21, yaitu bagian yang kedua dari ayat

tersebut, "Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis,

karena kamu akan tertawa." Bagi orang-orang yang menangis

sekarang, Allah akan memenuhi bibir mereka dengan gelak-tawa pada

hari itu. "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan

dihibur." Sekali lagi, ini sebenarnya bertolak belakang dari cara dunia

berpikir. Dunia tidak menganggap dukacita sebagai satu kebahagiaan.

Tuhan Yesus datang untuk membawa penghiburan bagi orang-orang

yang berdukacita, dan kita mau menyelidiki pernyataan ini: apa artinya

ini?

Dalam khotbah ekspositori, tujuannya ialah menjelaskan dengan

terperinci arti firman Tuhan. Itulah tugas kita. Khotbah ekspositori

menjawab hanya satu pertanyaan, yaitu, apa artinya Firman ini? Kita

harus menjauhi cara berkhotbah yang membacakan satu teks Alkitab

dan kemudian berkhotbah di seputar teks itu, atau menggunakan teks

itu semata-mata sebagai satu alasan untuk mengatakan apa saja yang

ingin dikatakan oleh pengkhotbah. Kita harus berpegang pada

Page 229: Bmf 22 cahaya injil

221 | C A H A Y A I N J I L

eksposisi, yakni, mengatakan, memahami dan menjelaskan apa yang

ingin disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada kita.

Penghiburan Keselamatan

Inilah pertanyaannya: pertama, kita harus bertanya: apakah yang

dimaksud dengan dukacita yang disebutkan di sini? Apakah Tuhan

Yesus bermaksud siapa saja yang berdukacita akan dihiburkan tanpa

memperhatikan dukacita jenis apa, dan berdukacita karena apa?

Apakah arti penghiburan yang sedang dibicarakan di sini? Apakah

artinya bahwa 'mereka akan dihibur'? Apakah itu bermaksud, bahwa

anda akan merasa senang, bahwa Tuhan Yesus akan membuat anda

merasa senang kembali karena anda telah mengalami waktu yang

menyedihkan? Nah, kita harus memahami kedalaman rohani dari

ajaran Yesus ini.

Secara ringkas, penghiburan di dalam firman Tuhan, pada

dasarnya berhubungan dengan keselamatan. Dihiburkan di dalam

firman Tuhan, tidak semata-mata berarti diberikan satu perasaan yang

senang, atau ditepuk-tepuk di punggung. Penghiburan berhubungan

dengan penghiburan keselamatan. Sebagaimana semua ajaran Tuhan

Yesus yang lain, ajaran-Nya ini berasal dari Perjanjian Lama (PL). Inilah

yang dikatakan Yeremia 31:13, pada bagian kedua dari ayat tersebut,

"Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan

menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan

mereka." Bila anda melihat konteks kepada ayat ini, anda akan

perhatikan bahwa ia berhubungan dengan keselamatan bangsa Yahudi,

keselamatan bangsa Israel. "Aku akan mengubah perkabungan mereka

menjadi kegirangan, kedukaan mereka menjadi kesukaan." Mazmur

30:12-13 mengatakan sesuatu yang hampir serupa, "Aku yang

meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain

kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kau ikat dengan sukacita, supaya

jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN,

Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-

Mu." Di sini pemazmur menyaksikan bahwa Allah telah mengubah

ratapannya menjadi tarian, menjadi kegembiraan karena sukacita.

Bila kita memperhatikan semua ini, maka kita dapat melihat bahwa

penghiburan ini berhubungan dengan keselamatan. Yes. 40:1 bermula

dengan kata-kata ini, "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian

firman Allahmu." Dan penghiburan ini sebagaimana kita lihat dari

Page 230: Bmf 22 cahaya injil

222 | C A H A Y A I N J I L

Yesaya 40:1 dan seterusnya, berhubungan dengan kedatangan Tuhan

untuk menyelamatkan umatNya. Dalam Lukas 2:25, penghiburan bagi

bangsa Israel pada kenyataannya berarti keselamatan bagi bangsa

Israel. Atau, jika anda melihat di 2 Korintus 1:6, penghiburan dan

keselamatan disebutkan bersama-sama. Dan juga di 2 Tesalonika 2:16,

keselamatan digambarkan sebagai penghiburan abadi. Oleh karena itu

apabila anda membaca firman Tuhan, janganlah membacakan arti kita

sendiri ke dalamnya bahwa penghiburan berarti Allah membuat anda

merasa senang. Tentu saja penghiburan termasuk rasa senang, tetapi

maknanya jauh lebih dalam daripada itu. Penghiburan di dalam firman

Tuhan adalah penghiburan akan keselamatan kekal yang diberikan oleh

Allah. Orang-orang yang berdukacita adalah orang-orang yang akan

diselamatkan. Allah akan menghibur mereka dengan penghiburan yang

kekal. Allah akan menghibur mereka dengan keselamatan. Karena itu,

sangat penting bagi kita untuk memahami apa artinya penghiburan ini.

Bagaimana Kita Memperoleh Keselamatan?

Kita telah melihat apa artinya penghiburan, sekarang apa artinya

dukacita? Apa yang harus anda perhatikan di sini adalah, pertama-

tamanya, bahwa keselamatan tidak berdasarkan satu kredo atau

pengakuan iman. Kita tidak diselamatkan berdasarkan satu pengakuan

iman atau kredo, bahkan kredo yang benar sekalipun. Memang penting

untuk memiliki pengakuan iman yang benar. Itu memang baik. Tetapi

keselamatan menurut ajaran Yesus dan menurut seluruh Perjanjian

Baru, bukanlah satu keselamatan berdasarkan pengakuan iman.

Hari ini kita memberitakan keselamatan berdasarkan pengakuan iman.

Selama anda mempercayai pengakuan iman yang benar dan menjadi

anggota gereja yang benar, anda akan diselamatkan. Ajaran Tuhan

Yesus tidak sedangkal itu. Marilah kita memahami hal ini dengan

mendalam. Sekarang gereja cenderung memberitakan keselamatan

berlandaskan kredo atau pengakuan iman. Tentu saja pengakuan iman

penting, tetapi pengakuan iman semata-mata tidak akan

menyelamatkan anda sekalipun anda mempercayainya dengan sepenuh

hati.

Kita juga tidak diselamatkan karena perbuatan. Kita diselamatkan

bukanlah karena perbuatan baik. Perbuatan baik sangat penting

menurut PB, tetapi kita tidak diselamatkan karena perbuatan baik

walaupun melakukan perbuatan baik sangat penting. Jadi, jika kita

Page 231: Bmf 22 cahaya injil

223 | C A H A Y A I N J I L

tidak diselamatkan karena pekerjaan maupun perbuatan baik, lalu kita

diselamatkan karena apa?

Kita diselamatkan oleh kuasa Allah yang mengubah kita dan membuat

kita menjadi manusia-manusia baru. Saya berharap pokok yang satu

ini dipahami dengan sangat jelas, setidak-tidaknya di gereja ini dan

oleh anda semua. Anugerah Allah diwujudkan di dalam kuasa-Nya yang

mengubah kita. Kita diselamatkan bukan hanya oleh kematianNya

melainkan juga oleh hidup-Nya. Kematian-Nya menjamin

pengampunan dosa-dosa kita di masa lalu. Sedangkan hidupNya-lah

yang mengubah kita, menurut Paulus di surat Roma. Kita

diperdamaikan oleh hidup-Nya karena kita dibuat menjadi manusia-

manusia baru atau orang-orang baru. Hidup kita sekarang, "namun aku

hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup," menurut Paulus di

Galatia 2:20, "melainkan Kristus yang hidup di dalam aku,". Iman

adalah jalan yang membuat hidup kebangkitan Kristus datang ke dalam

kita dan menjadikan kita manusia-manusia baru. Karena itu, kita

harus menekankan bukan saja kematian Kristus tetapi juga kehidupan

Kristus; bukan saja dosa-dosa kita di masa lalu sudah diampuni tetapi

kita, sekarang, dibuat menjadi manusia-manusia baru oleh kuasa

kebangkitan Yesus. Itulah keselamatan penuh.

Di seluruh gereja-gereja, kita menekankan hanya kematian Yesus dan

seolah-olah hidup Kristus tidak berarti bagi kita. Namun Paulus berkata

di Roma 5:10, "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan

dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang

telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!" Itulah

ajaran firman Tuhan. Paulus memahami ajaran Yesus dengan

sempurna. Saya sering berkata bahwa semua yang diajarkan oleh

Paulus adalah tafsiran ajaran Tuhan Yesus. Paulus hanya menafsirkan

ajaran Tuhan. Saya tidak bermaksud bahwa tafsiran tidak penting.

Tafsiran sangat penting untuk menolong kita memahami ajaran Tuhan

dengan betul. Dengan kata lain, jika kita sampai pada satu pengertian

atas ajaran Yesus yang berbeda dari eksposisi Paulus, maka kita tahu

kita telah salah. Paulus ialah orang yang akan menuntun kita ke dalam

pengertian yang benar akan ajaran Yesus. Paulus tentu saja

mengatakan hal yang sama. Kita tidak diselamatkan karena pengakuan

iman; kita tidak diselamatkan karena perbuatan; tetapi kita

diselamatkan karena menjadi ciptaan baru. Hal ini sudah saya

terangkan secara terperinci baru-baru ini.

Page 232: Bmf 22 cahaya injil

224 | C A H A Y A I N J I L

Keselamatan Datang Kepada 'Manusia Baru' Yang Berdukacita

Jadi, apakah yang dimaksud dengan manusia baru ini? Manusia baru

adalah orang yang berdukacita. Jadi, apa maknanya ini? Di sini kita

harus melihat dengan lebih mendalam karena terdapat sesuatu yang

sangat penting untuk kita pelajari. Kata 'berdukacita' disini, tentu saja,

menunjukkan kesedihan. Dukacita diungkapkan melalui tangisan air

mata. Dukacita mengekspresikan emosi dan perasaan hati manusia

yang paling dalam. Kekristenan kita sekarang terlalu dangkal. Tuhan

Yesus melalui kata-kata ini menjangkau bagian kemanusiaan kita yang

paling dalam. Apakah kehidupan Kekristenan kita dangkal atau tidak,

itu tergantung kepada apakah kita memahami apa-apa tentang

dukacita, dan saya menduga kita tidak mengerti apa maksudnya

berdukacita.

Saya merasa sangat sedih ketika membaca penelitian terakhir yang

dilakukan oleh Professor E., seorang sarjana Perjanjian Baru yang

ternama. Di dalam karyanya yang terakhir atas injil Matius, tulisannya

menjadi lambang kepada kegagalan untuk memahami arti berdukacita.

Apa yang dikatakannya? Beliau berkata, "Kita tidak berdukacita tentang

dosa; kita hanya membencinya." Dari sini beliau menyimpulkan bahwa:

"Karena kita tidak berdukacita tentang dosa, lalu kita berdukacita

karena apa? Kita berdukacita karena kita tertindas; kita teraniaya."

Nah, apa yang beliau katakan ada benarnya, akan tetapi jauh

menyimpang dari maksud ayat ini yang sebenarnya. Pernyataan itu

tidak relevan dan bahkan tidak masuk akal, dan saya mengharapkan

hal-hal yang lebih baik dari kesarjanaan Perjanjian Baru daripada hal-

hal yang dangkal seperti ini. Saya mengatakan ini bukan karena saya

ingin memukul atau menunjuk-nunjuk seseorang, tetapi karena

pandangan tersebut menggambarkan dengan jelas pemikiran zaman

ini, yaitu, kurangnya pengertian akan dukacita.

Mengapa saya mengatakan pernyataan itu tidak relevan? Pernyataan

itu tidak relevan karena pokok persoalannya bukan apakah kita

berdukacita karena dosa atau tidak. Pokok persoalannya ialah: kita

berdukacita karena kita telah berdosa. Saya tidak berdukacita karena

sesuatu yang disebut dosa. Saya berdukacita karena saya sendiri

terlibat dalam perbuatan dosa. Itulah sebabnya kita berdukacita.

Persoalannya bukan apakah kita berdukacita karena sesuatu yang

abstrak dan kongkrit yang disebut dosa. Kita mungkin membenci dosa

Page 233: Bmf 22 cahaya injil

225 | C A H A Y A I N J I L

tetapi itu tidak menahan kita daripada berdukacita atas dosa yang

melibatkan saya.

Contoh Dosa Yang Harus Kita Benci Dan Yang Membuat Kita

Berdukacita

Izinkan saya memberi satu contoh mengenai hal ini. Saudara yang

mengikuti berita akhir-akhir ini pasti telah mendengar akan tindakan

yang keji dan penuh kebencian itu, di mana seorang buruh, berumur

22 tahun, menjatuhkan dua anak kecil dari Jembatan Jacques Cartier

ke dalam air dingin di Sungai St. Lawrence. Korbannya, seorang anak

laki-laki berumur 6 tahun dan seorang lagi, anak perempuan berumur 5

tahun. Tindakan ini sangat penuh kebencian. Sungguh menjijikkan

bahwa orang ini, entah apa motifnya (dan tidak ada orang yang tahu

apa motifnya karena ketika polisi menginterogasinya, ia menyatakan

bahwa ia tidak mempunyai motif tertentu), mengambil anak-anak

orang lain dan menjatuhkan mereka dari atas jembatan ke dalam air

dingin dibawah. Kedua anak itu, tentu saja, mati membeku.

Tindakan ini penuh dengan kebencian. Sangat menyedihkan bahwa

dosa seperti ini harus terjadi di dunia ini. Tentu saja kita membenci

dosa, tetapi itu tidak menahan saya dari bersedih dan berdukacita.

Berdukacita karena dua anak-anak yang tidak bersalah harus binasa

karena tindakan yang penuh kebencian ini. Saya tidak dapat menahan

dukacita saya apabila saya memikirkan penderitaan yang ditimpakan

ke atas orangtua anak-anak yang mati itu. Mereka mati dalam keadaan

yang begitu mengerikan. Sebagaimana yang anda tahu, seorang ibu

menunggu berhari-hari dalam keadaan stres dan gelisah untuk

mendengarkan kabar tentang anak perempuannya, dengan harapan

bahwa mungkin anak perempuan satu-satunya akan kembali, tetapi

(setelah sekian banyak hari menunggu dalam kegelisahan) hanya

mendengar bahwa anak perempuan yang dikasihinya telah dijatuhkan

ke dalam air dingin di Sungai St. Lawrence. Tidakkah kita sedih?

Tidakkah kita menangis bersama mereka yang menangis? Mengatakan

bahwa dosa harus dibenci tetapi kita tidak perlu berdukacita karena

dosa, adalah tidak relevan. Pernyataan itu tidak masuk akal.

Saya tidak bersedih karena dosa tersendiri. Saya bersedih karena

akibat/konsekwen dari dosa. Saya berdukacita karena saya sendiri

terlibat dalam berbuat dosa. Saya merasa sangat sedih mendapati

seorang sarjana PB membuat pernyataan yang tidak relevan dan tidak

Page 234: Bmf 22 cahaya injil

226 | C A H A Y A I N J I L

masuk akal seperti ini. Saya mengatakan ini bukan dengan maksud

untuk menyerang sarjana ini, melainkan untuk menunjukkan bahwa

pandangan seperti ini mencerminkan roh jaman ini yang tidak mengerti

apa artinya berdukacita dan menolaknya dengan pernyataan, "Kita

tidak perlu berdukacita karena dosa, kita hanya perlu membenci dosa."

Saya masih dapat berdukacita atas apa yang saya benci. Saya tidak

perlu memilih di antara dukacita atau benci. Menurut saya seseorang

seperti beliau setidak-tidaknya harus mengetahui cukup banyak

tentang kehidupan dan logika untuk tidak melakukan kekeliruan seperti

ini.

Dukacita Yang Sungguh-Sungguh Dan Berkelanjutan

Lebih dari itu, pernyataan itu bahkan tidak benar menurut firman

Tuhan, dan saya akan menunjukkan mengapa. Dan ini merupakan

kekeliruan yang paling serius. Saya harap anda tidak akan melakukan

kekeliruan seperti ini. Di sini kita berbicara tentang suatu dukacita yang

tidak bersifat sentimental. Dukacita ini adalah suatu dukacita yang

mengungkapkan perasaan jiwa yang paling dalam. Saya merasa curiga

bahwa, sama seperti sarjana tersebut dan begitu banyak orang Kristen

di zaman ini, kita tidak mengerti apa artinya berdukacita. Kita

menolaknya dan berkata bahwa berdukacita hanya untuk orang-orang

yang tertindas dan orang-orang yang teraniaya. Dan karena kita tidak

tertindas dan teraniaya, kita tidak ada alasan untuk berdukacita. Itu

adalah satu kekeliruan.

Di dalam bahasa Yunani, Tuhan Yesus menggunakan bentuk 'partisip

present' yang berarti, "....mereka yang sentiasa berdukacita...." atau

"....mereka yang secara terus menerus berdukacita...." Tuhan Yesus

sedang menjelaskan satu sikap hati yang terus menerus. Dan hal ini

dipahami oleh Lukas dengan baik sekali: bahwa orang yang

menangis sekarang akan tertawa di masa depan. Kata 'sekarang'

merujuk kepada 'zaman ini' atau 'di zaman yang gelap dan berdosa ini'.

Nah, apa artinya dukacita yang disebutkan disini? Kata 'dukacita' dalam

bahasa Yunani dijelaskan oleh Uskup Besar Trench, seorang professor

di King's College, London di mana saya pernah belajar. Profesor

Trench, di dalam bukunya yang berjudul Sinonim Perjanjian Baru,

mengatakan bahwa kata 'dukacita' ini adalah suatu kesedihan yang

menguasai seseorang sehingga tidak dapat disembunyikan. Oleh

karena itu, menurut beliau, di dalam firman Tuhan kata 'dukacita'

Page 235: Bmf 22 cahaya injil

227 | C A H A Y A I N J I L

sering dihubungkan dengan kata 'menangis'. Itulah alasannya mengapa

dalam Lukas kata 'menangis' dipakai dan dalam Matius 'berdukacita'.

'Menangis' adalah ekspresi lahiriah dari kesedihan batiniah yang dalam.

Sekali lagi saya mengingatkan bahwa Tuhan Yesus tidak berkata orang

yang pernah berdukacita di waktu lampau akan dihiburkan, tetapi

orang yang secara terus menerus berdukacita, atau menurut Lukas,

"orang yang menangis sekarang" atau "orang-orang yang berdukacita

sekarang". Ini merupakan satu sikap hati yang terus menerus. Kita

tidak boleh mengizinkan penafsiran yang dangkal atas teks ini. Anda

harus memahami semangat dari ajaran PB.

Lima Tahap Dukacita Di Dalam Kehidupan Kekristenan

Apabila saya menyelidiki Alkitab mengenai pokok ini, saya menjadi

kagum akan betapa dalam dan kayanya ajaran yang disimpulkan Tuhan

Yesus di dalam satu kalimat ini, "Berbahagialah orang yang

berdukacita." Mengapa berbahagia? Mengapa berbahagialah orang

yang berdukacita? Bila saya menyelidiki ajaran PB, saya menemukan

bahwa terdapat lima tahap dan setiap tahap membawa kita lebih dalam

ke dalam inti dari dukacita rohani. Setiap tahap membawa kita lebih

dalam, sehingga ke tahap terakhir di mana kita menjadi makin serupa

dengan Penyelamat kita yang digambarkan dalam Yesaya 53:3,

"seorang yang penuh kesedihan dan yang biasa menderita kedukaan."

Itulah sebabnya Yesus Kristus dapat menjadi Penyelamat kita.

Pada masa kini, kita memiliki suatu kekristenan yang dangkal, yang

tidak mengerti apa-apa tentang berdukacita, yang tidak mengerti apa-

apa tentang penderitaan. Alangkah baiknya jika Allah mengajar kita

untuk menangis! Jadi, apakah kelima langkah itu?

1. Dukacita Karena Pertobatan

Yang pertama adalah dukacita karena pertobatan. Kita menemukan

dukacita jenis ini dimana-mana di seluruh Perjanjian Baru, maupun

Perjanjian Lama. Itulah sebabnya saya tidak dapat mengerti sama

sekali apa yang dikatakan oleh profesor tersebut. Apakah beliau tidak

tahu apa artinya pertobatan? Saya pernah melihat seorang pria

menangis selama satu setengah jam karena dosa-dosanya. Ia bertelut

di hadapan Tuhan dan menangis. Ia menangis karena dosa-dosanya.

Untuk mengatakan bahwa kita tidak menangis karena dosa-dosa kita -

kita hanya membencinya - adalah satu kedangkalan yang tidak masuk

akal! Menyedihkan! Jelas, profesor itu belum pernah menangis karena

Page 236: Bmf 22 cahaya injil

228 | C A H A Y A I N J I L

dosa-dosanya! Bagaimana mungkin seseorang dapat mengatakan hal

seperti ini? Apakah anda pernah menangis karena dosa-dosa anda,

dosa-dosa yang telah anda lakukan atau bagaimana anda telah

menyakiti seorang yang lain? Tidak pernahkah anda menangis karena

dosa-dosa anda? Kekristenan seperti apa ini? Betapa dangkalnya

Kekristenan seperti ini! Izinkan saya membuktikan kepada anda, bahwa

dukacita karena dosa ini terdapat dimana-mana di dalam firman Tuhan.

Jika anda melihat dalam Perjanjian Lama, anda dapat menemukannya

dimana-mana. Mazmur 39:13 (dan pemazmur mengenal dukacita

seperti ini dengan baik) berbunyi, "Dengarlah doaku, ya TUHAN, dan

berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri

melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang

seperti semua nenek moyangku." Orang ini mengerti apa itu

pertobatan. Mengapa saya berkata pertobatan? Karena di ayat 9 ia

berkata, "Lepaskanlah aku dari segala pelanggaranku..... janganlah

berdiam diri melihat air mataku." Tidak heran mengapa pemazmur

adalah seorang manusia Allah. Ia mengerti apa artinya menangis

karena dosa, dan tidak menolak dengan pernyataan teologis bahwa

dosa harus semata-mata dibenci. Tentu saja kita membenci dosa;

tetapi kita harus juga berdukacita karenanya. Kita dapat menemukan

hal ini di seluruh Perjanjian Lama.

Izinkan saya membacakan kepada anda satu bagian firman Tuhan lagi

dari Yesaya 22 yang menyatakan bahwa panggilan kita adalah

panggilan untuk bertobat, panggilan untuk menangis. Mari kita melihat

Yesaya 22:12. Apa yang dikatakan oleh nabi besar Yesaya di sini?

"Pada waktu itu Tuhan, TUHAN semesta alam menyuruh orang

menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan melilitkan kain

kabung;" Menggundul kepala; pada zaman itu apabila orang

berdukacita, mereka seringkali mencukur kepala mereka. Atau lebih

dahsyat lagi, ada orang yang langsung mencabut rambut dari kepala

mereka. "Menggundul kepala dan melilitkan kain kabung"; mereka

melilitkan kain kabung ketika mereka berdukacita. Orang Cina

mengenakan pakaian putih apabila mereka berdukacita; atau, orang

Barat mengenakan ban lengan berwarna hitam. Akan tetapi, apa yang

dikatakan di ayat selanjutnya? Sama seperti manusia zaman ini yang

tidak mengerti apa-apa tentang dukacita, Allah memanggil mereka

supaya menangis dan berdukacita, "tetapi lihat, di tengah-tengah

mereka ada kegirangan dan sukacita, membantai lembu dan

Page 237: Bmf 22 cahaya injil

229 | C A H A Y A I N J I L

menyembelih domba, makan daging dan minum anggur, sambil

berseru: "Marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati!"

Allah memanggil kita untuk berdukacita, tetapi kita berkata, "Kami

tidak mau berdukacita karena dosa. Oh tidak! Kami ingin bersukacita

dan bersenang-senang. Kami akan membantai lembu dan menyembelih

domba dan makan daging dan minum anggur. Kami akan makan dan

minum, sebab besok kami mati! Jadi, lebih baik kami menikmati

selama masih ada sekarang." Perhatikan ayat 14: Tetapi TUHAN

semesta alam menyatakan diri dan berfirman kepadaku: "sungguh,

kesalahanmu ini tidak akan diampuni, sampai kamu mati," firman

Tuhan, TUHAN semesta alam. Suatu umat yang tidak tahu apa artinya

berdukacita dan menangis, tetapi berkata, "Kami akan menikmati hidup

kami selama masih ada hari ini." Allah berkata, "Dosa ini -

ketidaksanggupan untuk menangis dan berdukacita karena dosa itu -

tidak akan diampuni sampai kamu mati." Perhatikan bahwa firman

Tuhan tidak ada kaitannya dengan kedangkalan yang digambarkan di

atas. Panggilan kita adalah panggilan untuk bertobat, panggilan untuk

menangis.

Kita menemukan hal yang sama di tempat lain seperti Yoel 2:12 di

mana dukacita dikaitkan dengan berpuasa dalam ayat 15. Kita

menemukan hal ini di begitu banyak tempat dalam firman Tuhan. Kita

melihat satu bagian firman Tuhan lagi di Pengkhotbah 7:3-4, dan inilah

yang dikatakan oleh pengkhotbah yang arif itu, "Bersedih lebih baik

dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega. Orang

berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang

berada di rumah tempat bersukaria." Saya kuatir sekarang ini kita lebih

condong berada di rumah orang bodoh, rumah tempat bersukaria. Kita

masih belum mengerti apa artinya berdukacita, dan oleh karena itu kita

tidak mengerti apa artinya sukacita yang sejati. Orang yang tidak tahu

apa artinya menangis tidak tahu apa artinya kelegaan. Inilah yang

dikatakan oleh pengkhotbah di sini, "Bersedih lebih baik dari pada

tertawa, karena muka muram membuat hati lega." Tidak ada hal yang

lebih menyegarkan dibandingkan dengan air mata pertobatan:

seumpama kedatangan sinar matahari yang menggembirakan setelah

hujan turun; setelah hujan turun, muncul kehangatan sukacita Allah di

dalam sinar matahari. Orang yang tidak tahu bagaimana untuk

menangis tidak tahu apa artinya bersukacita. Mereka pikir bahwa

sukacita terdapat di rumah tempat bersukacita, di mana mereka

Page 238: Bmf 22 cahaya injil

230 | C A H A Y A I N J I L

bermain-main di dalam keriangan yang dangkal. Saya rasa inilah yang

begitu menjadi ciri roh zaman ini.

Itulah alasannya mengapa di Yakobus 4:9, Yakobus berkata,

"Berdukacitalah! Merataplah!" Panggilan Yakobus, sama seperti

panggilan Yesaya, adalah panggilan untuk meratap dan berdukacita

dalam pertobatan. Yakobus 4:9, "Sadarilah kemalanganmu,

berdukacita dan rataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan

ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di

hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu." Itu adalah panggilan

untuk berdukacita, untuk menangis karena itu adalah panggilan supaya

bertobat, seperti yang kita lihat dari ayat 8: "Mendekatlah kepada

Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai

kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang

mendua hati!" Berdukacitalah, kamu yang mendua hati, kamu orang-

orang berdosa. Kita melihat bahwa berdukacita di sini tidak ada

hubungannya semata-mata dengan penindasan atau penganiayaan.

Dukacita tersebut berhubungan dengan pertobatan, pertobatan yang

bersungguh-sungguh dari dosa.

Kita menemukan hal yang sama dalam 2 Korintus 7:10, dan ayat ini

merupakan satu ayat yang sangat penting. Di sini rasul Paulus berkata,

"Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan

yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi

dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian." "Dukacita

menurut kehendak Allah", menurut Paulus, menghasilkan pertobatan

yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan; tetapi

"dukacita yang dari dunia" -- perhatikan bahwa terdapat dua macam

dukacita - tidak semua dukacita, tidak semua tangisan dapat

menyelamatkan. Terdapat satu dukacita menurut kehendak Allah, dan

satu lagi dukacita yang dari dunia. Dukacita yang dari dunia tidak

menghasilkan apa-apa melainkan kematian, karena ia tidak

berdasarkan iman tetapi ketidakpercayaan. Di 1 Tesalonika 4:13 Paulus

berkata kepada jemaat Tesalonika, "kamu jangan berdukacita seperti

orang-orang lain yang tidak ada pengharapan." Kita mungkin saja

menangis, tetapi kita tidak harus menangis seperti orang-orang lain

yang tidak ada pengharapan, yaitu orang-orang yang tidak percaya

kepada Allah. Kita menangis karena pertobatan dari dosa.

Page 239: Bmf 22 cahaya injil

231 | C A H A Y A I N J I L

Itulah tahap pertama di dalam kehidupan kekristenan. Kita mengawali

kehidupan kekristenan dalam tangisan dan kita tidak akan berhenti

menangis di sepanjang kehidupan ini. Di dalam dunia di mana kita

tinggal sekarang - dunia yang penuh dengan dosa - bagaimana

mungkin kita dapat berhenti menangis sehingga zaman baru itu

datang, sehingga kerajaan Allah terbentuk, sehingga kehendak Allah

terjadi di dunia seperti di surga? Kita semua seperti Lot, yang

disebutkan dalam 2 Petrus 2:7-8 bahwa Lot berdukacita karena dosa-

dosa generasinya. Lot, sebagai seorang yang benar, terus menerus

menderita dan tersiksa oleh cara hidup orang yang tidak mengenal

hukum. Begitu pula nasibnya dengan orang-orang Kristen di zaman ini:

terus menerus menderita dan berdukacita di dalam hati. Semoga Allah

menyelamatkan kita dari kedangkalan rohani! Menangis akan menjadi

nasib kita di sepanjang kehidupan ini sehingga kerajaan Allah datang

ke dunia ini dan didirikan dengan sepenuhnya di atas bumi ini di dalam

kuasa-Nya.

Sekarang kita masuk ke tahap yang kedua dan dukacita di tahap ini

berhubungan erat dengan yang pertama. Kita tidak perlu sentiasa

menangis karena dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu

dalam pertobatan. Memang itu adalah langkah yang pertama. Setelah

Allah mengampuni dosa-dosa kita, kita tidak terus menerus menangis

karena dosa-dosa itu lagi. Sekalipun kita masih dapat mengingat dosa-

dosa itu dengan rasa sedih, kita tidak perlu terus menerus meminta

pengampunan. Allah telah mengampuni dosa-dosa kita dan dukacita

kita berubah menjadi sukacita karena pengampunan itu. Tetapi

sekarang kita tiba di tahap kedua.

2. Berdukacita Karena Konsekwensi/Akibat Dosa

Yang berhubungan erat dengan dosa adalah konsekwensi atau akibat

dosa. Apakah akibat dosa? Akibat dari dosa adalah penderitaan dan

kematian. Dan akibat-akibat dosa ini terdapat di mana-mana di

sekeliling kita. Salah satu contoh dari akibat dosa di dunia adalah

seperti pria yang saya sebutkan tadi yang menjatuhkan anak-anak

kecil ke dalam Sungai St. Lawrence. Kejam! Brutal! Dosa

mengakibatkan penderitaan dan kematian kepada orang lain. Suatu

hari kelak, kita mungkin menjadi korban karena dosa yang terdapat di

sekeliling kita. Oleh karena itu kita berdukacita. Kita menangis karena

hal-hal seperti ini.

Page 240: Bmf 22 cahaya injil

232 | C A H A Y A I N J I L

Dalam Wahyu 21:4 - saya memberikan kepada anda ayat-ayat

referansi ini supaya anda dapat melihat bahwa saya bukan

menyampaikan pendapat saya. Saya menasihati anda supaya

memeriksa setiap khotbah yang anda dengar apakah alkitabiah atau

tidak. Janganlah anda menerima kata-kata saya begitu saja. Firman

Allahlah yang harus anda terima. Jika anda menemukan sesuatu yang

saya beritakan ini tidak alkitabiah, anda harus menolaknya. Dalam

Wahyu 21:4 kita mendapati bahwa "Allah akan menghapus segala air

mata dari mata mereka....." Bukan sekarang. Pada hari itu, pada hari

Tuhan, Ia akan menghapuskan segala air mata. Sehingga hari itu, kita

masih akan mencucurkan air mata. Tetapi pada hari itu, pada hari

turunnya Yerusalem yang baru, langit yang baru dan bumi yang baru,

"Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak

akan ada lagi.....". Tetapi sampai hari itu datang, masih ada maut.

Apabila orang-orang yang kita cintai meninggalkan kita, atau kita

meninggalkan orang-orang yang kita cintai, akan terjadi kesedihan dan

kedukaan, karena siapa yang mau mengucapkan selamat tinggal

kepada orang-orang yang dicintai? Pada hari itu, maut tidak ada lagi.

Tetapi sampai hari itu datang, maut tetap akan bersama-sama dengan

kita. "...tidak akan lagi ada perkabungan, atau ratap tangis, atau

dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." Melihat

orang lain menderita turut mendukakan kita. Kalau kita sendiri yang

menderita, dukacitanya tidak seberapa. Tetapi melihat orang yang kita

cintai menderita, adalah jauh lebih menyakitkan. Seringkali kita lebih

rela menderita sendiri daripada melihat orang yang kita cintai

menderita.

Kita berdukacita karena akibat dosa. Kita bersedih karena masih ada

begitu banyak penderitaan. Dari Yohanes 11:35 kita mendapati Tuhan

Yesus menangis karena keadaan Lazarus dan keluarganya. Yohanes

11:35 berbunyi seperti ini, "Lalu menangislah Yesus." Salah satu ayat

yang paling singkat di dalam Alkitab adalah Yohanes 11:35 yang terdiri

hanya dari tiga kata. Mengapa Yesus menangis? Karena Ia melihat

keadaan manusia yang begitu menyedihkan. Tidakkah keadaan

manusia yang melarat menyentuh hati anda? Apakah keadaan manusia

yang diperhambakan oleh dosa tidak menyebabkan anda berdukacita?

Saya melihat begitu banyak orang Kristen yang tidak peduli. Mereka

terlalu sibuk menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka tidak peduli

tentang orang lain yang sedang tenggelam dalam rawa dosa. Orang-

Page 241: Bmf 22 cahaya injil

233 | C A H A Y A I N J I L

orang lain sedang binasa tidak terlalu menganggu mereka. Pada

akhirnya, mereka hanya menginginkan keselamatan diri mereka

sendiri. Kekristenan seperti ini, yang begitu dangkal, apakah kita tidak

berdukacita? Tuhan Yesus melihat orang-orang yang berdukacita dan

menangis atas kematian Lazarus, dan Ia turut menangis. Betapa

menyedihkan!

Inilah tahap yang kedua, di mana kita tidak lagi semata-mata

menangisi dosa kita sendiri tetapi kita belajar untuk menangis karena

dosa dunia ini. Kita belajar untuk berbelas kasihan atas orang-orang

tidak percaya, yaitu mereka yang seperti domba-domba tanpa

gembala, dicabik-cabik oleh serigala. Mereka tidak tahu siapa yang

memberitakan kebenaran dan siapa yang memberitakan dusta. Mereka

bingung, sesat dan tidak tahu harus berpaling ke arah mana. Ada yang

terperangkap di antara semak duri, ada yang terjatuh ke dalam parit

dan tidak bisa keluar, mengembik meminta pertolongan tetapi tidak

ada yang datang menolong. Terdapat terlalu banyak orang Kristen,

sama seperti orang Lewi itu, hanya berjalan melewati orang yang

setengah mati itu dari seberang jalan, seolah-olah berkata, "Bukan

masalah aku." Mereka tidak mengasihani orang yang mengalami luka-

luka itu sama sekali. Mereka tidak terganggu sama sekali. Mereka tidak

tergerak oleh belas kasihan. Tetapi Tuhan Yesus tidak seperti itu - Ia

penuh dengan belas kasihan.

3. Berdukacita Karena Penganiayaan

Ini membawa kita ke tahap yang ketiga. Di sini kita sampai kepada

pokok yang dibicarakan oleh professor E. itu tadi. Kita juga berdukacita

karena penganiayaan, atau penindasan: yaitu, apabila orang benar

ditindas oleh orang tidak benar. Sekarang kita berdukacita bukan

hanya karena berbelas kasihan atas orang-orang berdosa, tetapi juga

atas orang-orang benar, atas orang-orang yang dianiaya karena

kebenaran. Kita juga menemukan pokok ini di Khotbah Atas

Bukit, "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab

kebenaran." Saya menangis karena saudara-saudara kita di Negeri

Cina yang dianiaya dan menderita. Seperti kata firman Tuhan,

"Menangislah dengan orang yang menangis!" Paulus menasihati orang-

orang Kristen di Roma 12:15 agar, "Bersukacitalah dengan orang yang

bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!" Dengan

kata lain, kita belajar untuk tidak menutup diri, tetapi kita belajar

untuk bersimpati dengan orang lain di dalam suka dan duka mereka.

Page 242: Bmf 22 cahaya injil

234 | C A H A Y A I N J I L

Jadi kita harus bertumbuh sampai ke tahap ketiga ini di mana kita

berbelas kasihan atas orang-orang benar dan mempedulikan mereka

yang dianiaya. Tentu saja, kadang-kadang kita menangis karena kita

sendiri juga dianiaya. Kita tidak perlu merasa malu karena itu, karena

ini hanya menunjukkan bahwa terdapat sesuatu yang tidak beres

dengan orang yang menganiaya kita.

Perhatikan bahwa pengajaran firman Tuhan mengenai hal ini sangat

jelas sekali. Di Mazmur 6:6 kita mendapati bahwa pemazmur banyak

mengenal penderitaan yang disebabkan oleh penganiayaan. Kita

menderita demi kemuliaan nama-Nya. Sekalipun kita menganggap

penderitaan demi nama-Nya sebagai satu penghargaan, kita tetap

merasa sedih mengingat terdapatnya orang-orang yang begitu kejam,

dan tidak peka terhadap kebenaran. Pemazmur berkata dalam Mazmur

6:7-8, "Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi

tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku. Mataku

mengidap karena sakit hati, rabun karena semua lawanku." - semua

lawanku. Siapa yang suka ditindas? Siapa yang menikmati penindasan,

kecuali kita mempunyai mentalitas yang aneh, semacam mentalitas

yang suka dianiaya, yang bermegah karena dianiaya. Kita menangis

tetapi orang lain tidak mengerti. Kita menangis bukan semata-mata

karena orang lain tidak memahami kita tetapi karena mereka pergi

sejauh memfitnah kita, menindas kita karena kita berpegang kepada

kebenaran. Pemazmur memahami hal ini dengan begitu baik dan ia

berdukacita karenanya. Pemazmur berkata di ayat 9, "Menjauhlah

dari padaku, kamu sekalian yang melakukan kejahatan, sebab TUHAN

telah mendengar tangisku;" Tinggalkan aku seorang diri, kamu

pembuat kejahatan. Ayat 10-11, "TUHAN telah mendengar

permohonanku, TUHAN menerima doaku. Semua musuhku mendapat

malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan mendapat malu dalam

sekejap mata."

Kita tidak dapat memahami sentimen pemazmur yang mendalam ini

jika kita tidak pernah membela kebenaran. Jika anda tidak pernah

membuat pendirian yang tegas untuk membela kebenaran, tentu saja,

tidak ada orang yang akan menentang anda. Apabila anda ditentang,

apabila orangtua anda berpaling dari anda, apabila orang yang anda

cintai menolak anda, tentu saja anda bersedih dan berdukacita.

Page 243: Bmf 22 cahaya injil

235 | C A H A Y A I N J I L

Saya tahu apa rasanya ditolak. Saya tahu apa rasanya karena ketika

saya memutuskan untuk melayani Tuhan, orangtua saya tidak mau

melihat saya lagi. Saya adalah anak tunggal dan saya ditolak orangtua!

Setiap kali saya pulang ke rumah, orangtua saya akan memberitahu

saya dengan jelas bahwa saya tidak diterima dengan pertanyaan-

pertanyaan seperti ini, "Kapan kamu akan pergi? Berapa lama kamu

akan tinggal? Apakah kamu segera akan berangkat?" Hati saya hancur.

Bahkan orangtua saya tidak menerima saya lagi. Pemazmur juga

pernah berkata, "Sekalipun seorang ayah meninggalkan anaknya, dan

seorang ibu melupakan anaknya, tetapi Allah tidak akan meninggalkan

aku." Apakah anda tahu apa artinya membuat pendirian untuk

membela kebenaran? Sebelum anda mencapai titik itu, tidak ada orang

yang akan menganiaya anda. Maksud saya, jika anda tidak pernah

berbuat apa-apa, anda tidak pernah membela apa-apa, siapa yang

akan menindas anda? Anda tidak mengibarkan bendera, anda tidak

mempunyai pendirian; siapa yang akan menentang anda?

Kita melihat hal yang sama dalam Mazmur 42. Saya akan membacakan

Mazmur ini kepada anda juga supaya anda dapat mengerti bagaimana

Tuhan Yesus menyimpulkan seluruh pengajaran Kitab Suci di dalam

ajaran-Nya yang menakjubkan itu. Hanya Tuhan Yesus yang dapat

melakukan hal seperti ini, karena tak seorangpun yang dapat

mengajar seperti Dia. Tidak heran mengapa banyak orang menjadi

takjub mendengar pengajaran-Nya. Tak seorangpun yang mengajar

seperti Yesus. Dan Yesus dapat memadatkan begitu banyak kebenaran

ke dalam beberapa patah kata, sehingga untuk menerangkannya saja,

kita harus menganalisanya poin demi poin, langkah demi langkah,

untuk mengeluarkan kekayaan yang terkandung di dalamnya.

Mazmur 42:4 berbunyi, "Air mataku menjadi makananku siang dan

malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana

Allahmu?" "Kamu sekarang berada dalam kesulitan. Kamu sekarang

menderita. Di mana Allahmu? Allahmu telah melupakan kamu!!"

Mereka mengolok-olok aku; mereka mentertawakan aku. Saudara-

saudara kita di Cina banyak mengalami penderitaan seperti ini, "Di

mana Allahmu, hah? Kamu sekarang dihukum kerja berat. Kamu

sekarang berada di dalam penjara. Apakah Allahmu tidak akan

menolong kamu? Tidak dapatkah Ia mengutus malaikat untuk

membebaskan kamu dari penjara? Di manakah Allahmu?"

Page 244: Bmf 22 cahaya injil

236 | C A H A Y A I N J I L

"Air mataku menjadi makananku siang dan malam." Apakah anda

mengenal penderitaan seperti ini? Selanjutnya di ayat 10-11, "Aku

berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan

aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"

Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil

berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?"" Apakah

Allahmu sudah tertidur? Lihat, anda berada dalam kesulitan sekarang.

Allahmu tidak melakukan apa-apa. Ketika Tuhan Yesus tergantung di

atas kayu salib mereka berkata, "Di mana AllahMu? Mungkin Allah-Mu

akan menurunkan Engkau dari atas salib."

"Bukankah kekristenan kamu tipe kekristenan yang mengatakan bahwa

Allah akan menaruh gula-gula ke dalam mulutmu? Dan setiap kali

kamu mengalami kesulitan, Allah akan mengeluarkan uang jaminan?

Dan setiap kali kamu menghadapi jalan buntu, Ia akan membuka

jalan? Bukankah begitu? Nah, sekarang kamu berada di dalam

kesusahan dan kamilah yang menjadi penyebab kesusahanmu - jadi

apakah yang akan dilakukan oleh Allahmu?"

"Air mataku menjadi makananku siang dan malam." Allah tidak pernah

menjanjikan sinar matahari tanpa hujan. Ia tidak menjanjikan bunga-

bunga di sepanjang perjalanan kehidupan kita ini. Yesus memanggil

kita supaya memikul salib dan mengikut Dia. Dan memikul salib berarti

kita akan mati. Ketika kita sedang disalibkan, musuh kita akan

mengolok kita dan berkata, "Jika Allahmu benar, turunlah dari salib."

Apa yang tertutup kepada mereka adalah kebangkitan di waktu akan

datang. Allah akan berbuat sesuatu yang jauh lebih besar daripada

menurunkan Dia dari atas salib. Allah akan membangkitkan Yesus dari

kematian. Allah tidak mau semata-mata melepaskan Yesus dari

kematian, tetapi Allah menunggu sehingga Yesus mati dulu dan

kemudian membangkitkan Dia. Dan Allah akan melakukan hal yang

sama untuk kita juga.

Inilah pokok yang ketiga: menangis karena penindasan dari musuh.

Kita dapat melanjutkan dengan Mazmur 56:9 dan seterusnya di

sepanjang mazmur-mazmur - menangis karena penindasan.

4. Menangis Karena Dosa-Dosa Umat Allah

Kita melanjutkan ke tahap keempat. Perhatikanlah kekayaan yang

terdapat di dalam ajaran Yesus. Apakah tahap yang keempat? Di tahap

Page 245: Bmf 22 cahaya injil

237 | C A H A Y A I N J I L

ini, kita menangis karena dosa-dosa umat Allah. Apakah anda peduli

akan apa yang sedang terjadi di dalam gereja Tuhan? Di tahap ini, kita

sampai ke suatu titik di mana kita dapat melihat umat Allah dengan

mata Allah sendiri. Saat kita melihat dosa-dosa umat-Nya, kita

berdukacita dan menangis. Kita bersyukur kepada Allah untuk nabi-

nabi-Nya di Perjanjian Lama yang menangisi dosa-dosa umat Allah:

Ezra, Nehemia, Yeremia dan Yesaya.

Lihatlah Ezra, abdi Allah yang besar, yang memulihkan bangsa Israel

itu. Ezra berkata di kitab Ezra 10:6, "Sesudah itu Ezra pergi dari depan

rumah Allah menuju bilik Yohanan bin Elyasib, dan di sana ia bermalam

dengan tidak makan roti dan minum air, sebab ia berkabung karena

orang-orang buangan itu telah melakukan perbuatan tidak setia."

Di manakah umat Allah pada zaman ini yang menangis karena

ketidaksetiaan orang-orang buangan di dunia ini? Orang-orang

buangan, tentu saja, adalah sisa bangsa Israel yang telah dibuang ke

dalam perbudakan setelah Yerusalem dihancurkan. Akan tetapi,

sekalipun penghakiman dijatuhkan ke atas mereka, mereka masih

belum mempelajari apa-apa. Mereka masih hidup dalam dosa. Mereka

masih lagi tidak setia. Betapa kerasnya hati umat pilihan Allah! Mereka

tidak peka terhadap dosa sama sekali! Mereka tidak menangis karena

dosa. Mereka mengatakan bahwa kita hanya perlu membenci dosa. Apa

yang dimaksud dengan 'membenci dosa'? Jikalau anda tidak

menangisinya, mengapa anda harus membencinya? Saya memang

senang melihat kebencian terhadap dosa. Akan tetapi saya tidak

menemukan sikap itu di mana-mana karena orang-orang yang tidak

menangis karena dosa, juga tidak akan membenci dosa. Itulah

kenyataannya. Hanya setelah kita melihat kerusakan yang diakibatkan

dosa, dan dukacita yang disebabkan dosa, kita mulai membencinya.

Jika dosa tidak merugikan kita, mengapa kita harus membencinya?

Ezra menangis karena ketidaksetiaan orang-orang buangan. Ia

berpuasa: tidak makan roti dan minum air. Dan ia berkabung. Sebagai

akibatnya, Allah membawa pemulihan kepada Israel. Allah tidak akan

membawa pemulihan kepada gereja kecuali kita belajar untuk

menangisi dosa gereja. Kita menemukan hal ini di mana-mana saja

dalam Perjanjian Lama. Satu contoh yang lain adalah Yeremia. Saya

akan membacakan kepada anda Yeremia 9:1. Seperti yang telah saya

sebutkan tadi, saya memberikan ayat-ayat ini karena saya ingin anda

Page 246: Bmf 22 cahaya injil

238 | C A H A Y A I N J I L

mengerti bahwa apa yang saya bicarakan adalah Firman Allah. Saya

tidak mengatakan apa-apa dari diri saya sendiri. Yeremia 9:1 adalah

salah satu ayat yang paling dalam di dalam firman Tuhan dan ia benar-

benar berbicara kepada saya. Di mana dapat kita menemukan manusia

Allah seperti Yeremia di zaman ini? Apa yang dikatakan oleh Yeremia?

"Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata,

maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku

yang terbunuh!" Mengapa? Karena Yeremia dapat meramalkan bahwa

Israel akan dibinasakan. Ia sudah melihat hal itu di dalam

penglihatannya. Ia sudah melihat bahwa Israel tidak akan bertobat.

Maka ia berkata, "Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi

pancuran air mata supaya aku dapat menangis. Aku tidak punya cukup

air mata untuk menangisi umat ini. Aku tidak cukup air mata!"

Ayat 2 mengatakan, "Sekiranya di padang gurun aku mempunyai

tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan,

maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada

mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu

kumpulan orang-orang tidak setia." Bangsa Israel adalah 'orang-orang

berzinah' dan 'orang-orang tidak setia'. Selanjutnya ayat 3

mengatakan, "Mereka melenturkan lidahnya seperti busur; dusta dan

bukan kebenaran merajalela dalam negeri; sungguh, mereka

melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi TUHAN tidaklah

mereka kenal." Umat Allah, Israel, umat pilihan Allah, melangkah ke

mana? Yeremia berkata, "Dari kejahatan kepada kejahatan." Oleh

karena itu mereka akan dibunuh, mereka akan dibinasakan. "Oh,

sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata

supaya aku dapat menangis."

Seluruh kitab Ratapan adalah ratapan. Ratapan - sebuah kitab di dalam

Alkitab dikhususkan untuk berdukacita. Meratap artinya berdukacita,

menangis - pertama menangis karena dosa, dan akhirnya, menangis

karena pembinasaan Israel. Apakah kita peduli? Di dalam Perjanjian

Baru, Tuhan Yesus melakukan hal yang sama. Dalam Lukas 19:41 kita

mendapati Yesus menangisi kota Yerusalam, dan di sini Ia berkata "O

Yerusalem, Yerusalem, karena engkau tidak mengerjakan apa yang

perlu untuk damai sejahtera, engkau akan dibinasakan." Kemudian di

Lukas 13:34 Yesus berkata, "Yerusalem, Yerusalem, berkali-kali Aku

rindu mengumpulkan anak-anakmu...... tetapi kamu tidak mau!"

Malapetaka menunggu mereka.

Page 247: Bmf 22 cahaya injil

239 | C A H A Y A I N J I L

Ketika Tuhan Yesus disalibkan, terdapat beberapa orang perempuan

yang menangisi-Nya. Akan tetapi Yesus berkata kepada perempuan-

perempuan itu di Lukas 23:28, "Janganlah kamu menangisi Aku,

melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!" Tangisilah

dirimu sendiri dan anak-anakmu karena malapetaka akan menimpa

bangsa Israel. Yesus menunjukkan belas kasihan-Nya kepada umat

Allah.

Kita mendapati Paulus juga tahu apa artinya menangisi dosa gereja

Tuhan. Ia menasihati jemaat Korintus agar menangis karena dosa yang

dilakukan di dalam jemaat. Di 1 Korintus 5, Paulus berkata kepada

jemaat Korintus, "Kamu tidak patut bergembira dan bersukaria. Kamu

seharusnya belajar untuk menangis karena dosa yang telah dilakukan

di tengah-tengah kamu." Beginilah yang dikatakan Paulus di dalam

1Korintus 5:2, "Sekalipun demikian kamu sombong! Dan kamu

menganggap diri kamu begitu rohani? Hai orang Korintus, karena kamu

dapat berbahasa lidah dan memiliki beberapa karunia roh di dalam

gereja, kamu pikir kamu benar-benar sesuatu? "Tidakkah lebih patut

kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari

tengah-tengah kamu?" Orang yang melakukan dosa seperti ini harus

diusir dari jemaat. Menangislah karena dosa yang dilakukan di tengah-

tengah jemaat! Dosa bukanlah sesuatu untuk dimegahkan. Marilah kita

belajar untuk menangis.

Dalam 2 Korintus 12:21 kita menemukan hal yang sama sekali lagi:

"Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan

aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak

orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat

dari kecemaran, percabulan dan ketidaksopanan yang mereka

lakukan." Mereka masih belum bertobat dari dosa-dosa tersebut.

"Orang-orang Kristen ini masih belum bertobat dan karena itu aku akan

berdukacita. Aku kuatir aku harus berdukacita ketika aku mendapati

bahwa mereka belum bertobat." Tetapi gereja masa kini berkata, "Ah,

itu tidak apa-apa. Kekudusan tidak penting." Kiranya Allah menjauhkan

hal ini! Kita tidak berdukacita karena dosa. Kita pikir kekudusan tidak

terlalu penting. Alangkah baiknya jika kita belajar untuk berdukacita!

Paulus menyatakan di Filipi 3:18, "Karena, seperti yang kerap kali

kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil

menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus."

Page 248: Bmf 22 cahaya injil

240 | C A H A Y A I N J I L

Paulus tidak hanya menyatakan kepada mereka, tetapi ia

menyatakannya sambil menangis. Paulus memperingatkan mereka

akan bahayanya dosa di dalam jemaat. Mereka hidup sebagai seteru

salib Kristus karena "Tuhan mereka ialah perut mereka". "Kesudahan

mereka ialah kebinasaan..... kemuliaan mereka ialah aib mereka,

pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi." Oh

kiranya kita belajar untuk menangis untuk jemaat Tuhan!

Nabi Yehezkial berkata kepada bangsa Israel, "Karena kamu tidak mau

meratap dan menangis, maka "kamu tidak akan meratap dan

menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur karena hukumanmu......"

(Yehezkial 24:23) Jika anda tidak berdukacita menurut kehendak Allah

(yang disebut Paulus dalam 2 Korintus 7:10, dukacita menurut

kehendak Allah lwn. dukacita yang dari dunia), maka anda akan

berdukacita dengan dukacita yang dari dunia. Jangan pikir anda dapat

melepaskan diri dari berdukacita. Waktunya akan tiba di mana anda

akan meratap dan menggertak gigi, dan pada waktu itu, sudah

terlambat untuk meratap dan menggertak gigi. Kita harus memilih

antara dukacita menurut kehendak Allah, atau dukacita dari dunia.

Anda harus membuat satu pilihan tetapi jangan pikir bahwa jika anda

tidak ingin menangis sekarang, anda tidak akan menangis.

Sebagaimana telah kita baca dalam Lukas 6, mereka yang menangis

sekarang akan tertawa kemudian; dan mereka yang tertawa sekarang

akan menangis kemudian. Semua orang akan berdukacita, semua

orang akan menangis. Persoalannya ialah: apakah sekarang atau

kemudian; apakah kita menangis menurut kehendak Allah sekarang

atau menangis dan menggertak gigi di neraka kemudian? Itulah

pilihannya. Dosa akan membawa dukacita kepada semua orang,

persoalannya ialah cepat atau lambat.

5. Menangis Karena Cinta Pada Yesus Dan Jemaat-Nya

Mari kita melihat pokok yang terakhir. Dari sini kita bergerak dari

menangis karena dosa jemaat ke tahap yang berikutnya, di mana kita

menangis karena kepedulian terhadap jemaat, tidak semestinya karena

jemaat atau saudara-saudara kita telah berbuat dosa tetapi karena

kerinduan untuk melihat mereka bertumbuh secara rohani. Perhatikan

bahwa di setiap tahap di dalam kehidupan kekristenan kita

mencucurkan air mata. Ada di antara kita yang menangis dalam

keprihatinan, dalam kekuatiran untuk melihat saudara-saudara yang

Page 249: Bmf 22 cahaya injil

241 | C A H A Y A I N J I L

berdiri teguh dalam Kristus: agar mereka tetap berdiri teguh dan terus

bertumbuh. Kita menyirami benih-benih itu dengan air mata. Benih-

benih itu sedang bertumbuh.

Paulus memahami hal ini dengan baik sekali. Kita menangis karena

cinta pada Kristus dan pada tubuh-Nya. Tuhan Yesus menyatakan di

Matius 9:15 bahwa selama mempelai laki-laki masih ada bersama

sahabat-sahabatnya, tak seorangpun yang akan berdukacita. Tetapi

waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada

waktu itulah mereka akan menangis. Di dalam Markus 16:10, kita

melihat bagaimana murid-murid-Nya menangisi Yesus, mempelai laki-

laki itu, ketika Ia diambil dari mereka. Mengapa mereka menangis?

Sekarang mereka menangis bukan karena dosa. Mereka menangis

karena cinta mereka pada Yesus. Mereka menangis karena Yesus

diambil dari mereka. Tetapi dukacita mereka berubah menjadi sukacita

ketika Ia dibangkitkan dari kematian. Demikian pula, kita menangis

sekarang bukan saja karena dosa-dosa gereja. Di tahap ini, tahap yang

kelima ini, kita menangis karena cinta kita pada gereja sebagai tubuh

Kristus, karena kita mencintai Yesus. Kita mengasihi Tuhan kita, Yesus.

Kita menangis karena kepedulian terhadap tubuhNya, yaitu jemaatNya.

Paulus memahami pokok ini dengan begitu dalam sekali. Kita melihat

mutu rasul ini dari Kisah Rasul 20:19. Berdoalah agar Allah memberi

kepada kita beberapa orang seperti Paulus di generasi ini! Kisah 20:19

merupakan kata-kata perpisahan Paulus kepada jemaat di Efesus,

kepada para penatua jemaat yang diajarinya selama tiga tahun.

Perpisahan ini sangat menyedihkan karena Paulus amat mengasihi

mereka. Mereka juga sangat mengasihi Paulus. Namun waktunya telah

tiba untuk berpisah. Waktunya akan tiba di mana kita semua akan

mengucapkan selamat tinggal, sekalipun kita telah berjuang bersama-

sama di dalam peperangan yang sama; kita mungkin pernah menarik

pedang bersama-sama di dalam peperangan rohani ini; kita pernah

maju bersama-sama. Tetapi di dalam kehidupan ini, akan tiba suatu

waktu di mana kita harus mengucapkan selamat tinggal. Di sini sudah

tiba waktunya untuk Paulus mengucapkan selamat tinggal kepada

jemaat di Efesus yang dikasihinya. Paulus melayani gereja Efesus

selama tiga tahun, membangunkan mereka dan inilah yang dikatakan

Paulus di ayat 19, "dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.

Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak

mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh

Page 250: Bmf 22 cahaya injil

242 | C A H A Y A I N J I L

aku." "Aku banyak mencucurkan air mata!" Oh, betapa dalamnya orang

ini! Betapa dalamnya dan besarnya orang ini! Begitu besar kasihnya

akan gereja. Ia melayani Tuhan dengan air mata. Ia menyirami benih-

benih dengan air matanya sendiri.

Sekali lagi di fasal yang sama di ayat 31, di dalam kata-katanya yang

terakhir kepada para penatua jemaat, ia mengatakan, "Sebab itu

berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang

malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-

masing dengan mencucurkan air mata." - air mata kasih dan peduli

akan gereja. Di mana kita dapat menemukan orang-orang seperti ini

pada generasi ini? Saya tidak tahu anda berada di tahap yang mana

sekarang ini, apakah di tahap satu, jika anda masih belum percaya;

tahap dua; tahap tiga; tahap empat atau tahap lima? Saya berdoa agar

anda bertumbuh melewati semua tahap ini dan menjadi seorang

manusia seperti Paulus, yang menangis bukan hanya karena dosa-dosa

gereja tetapi menangis juga demi pertumbuhan jemaat Tuhan!

Di Yehezkiel 22:30, Allah berfirman melalui Yehezkiel, "Aku mencari di

tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau

yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan

Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya." Aku mencari seorang,

Aku mencari di tengah-tengah mereka (yakni, di tengah-tengah

Israel), seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang

mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan

Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. Allah sedang mencari,

tetapi tidak menemukan seorangpun.

Mari kita baca ayat 29 di mana dikatakan, "Penduduk negeri," umat

Allah, bangsa Israel, "melakukan pemerasan (pemerasan, tentu saja,

dalam pengertian ini berarti mencari keuntungan dari orang-orang

miskin) dan perampasan, menindas orang sengsara dan miskin dan

mereka melakukan pemerasan terhadap orang asing bertentangan

dengan hukum." Dan Aku mencari seorang tetapi Aku tidak dapat

menemukan seorangpun. Lalu ayat 31 menyatakan, "Maka Aku

mencurahkan geram-Ku atas mereka dan membinasakan mereka

dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala

mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Apa artinya ini? Allah

sedang mencari seorang yang hendak mendirikan tembok dan

mempertahankan negeri itu. Mempertahankan dari apa? Penghakiman

Page 251: Bmf 22 cahaya injil

243 | C A H A Y A I N J I L

Allah. Satu pelanggaran telah terjadi di antara umat Allah dan Allah

sendiri. Demikian pula, satu pelanggaran sudah terjadi di antara gereja

dan Allah sekarang ini. Allah sedang mencari seorang untuk mendirikan

tembok untuk memperdamaikan kedua pihak. Apakah Ia dapat

menemukan orang itu?

Nah, di gereja purba, Ia menemukan Paulus. Siapa yang akan ditemui-

Nya sekarang ini? Orang yang bagaimana yang akan ditemui-Nya pada

zaman ini? Mari kita tutup sekarang dengan membacakan satu

mazmur. Mazmur 126:5-6, "Orang-orang yang menabur dengan

mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang

yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti

pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya." Indah

sekali ayat ini! Allah sedang mencari orang-orang yang rela menabur

sambil mencucurkan air mata dan mereka akan pulang dengan sorak-

sorai. Begitu indahnya ajaran Tuhan Yesus. Kita dapat melihat begitu

banyak kekayaan dipadatkan hanya ke dalam beberapa patah kata,

"Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur."

Menakjubkan sekali!

Berbahagialah Orang yang Lapar dan Haus Akan

Kebenaran

Matius 5:6 - Pesan yang keempat dari 10 Pesan tentang 'Ucapan

Bahagia'

Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan pembahasan kita mengenai Khotbah di Bukit

pada ayat berikutnya dalam Matius 5:6. Kita sampai pada kalimat yang

keempat dari Khotbah di Bukit:"Berbahagialah orang yang lapar dan

haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." Apa artinya hal

ini? Semakin saya mendalami pengajaran Tuhan serta

merenungkannya, saya tidak pernah berhenti merasa takjub akan

kedalaman dan kekayaan dari kata-kata Tuhan itu, bagaimana Ia

mampu memberikan arti yang sangat dalam pada begitu sedikit kata.

Saya yakin saya telah menjelaskan secara rinci banyak bagian dari

Page 252: Bmf 22 cahaya injil

244 | C A H A Y A I N J I L

Kitab Suci, tetapi tidak ada seorang pun yang berbicara seperti Tuhan

Yesus. Tidak ada seorang pun yang mampu memberi arti yang sangat

dalam pada kata-kata yang begitu sedikit. Tidak ada seorang pun yang

seperti Dia. Ia sungguh luar biasa. Masalah yang dihadapi oleh orang

yang menguraikan adalah bagaimana cara menjabarkan kekayaan dari

pengajaran Tuhan itu secara sederhana dan jelas.

Kebenaran Dibandingkan dengan Makanan dan Minuman

Apa artinya ucapan ini? Sekali lagi, pada umumnya kita menganggap

seseorang yang lapar dan haus sebagai orang yang kurang beruntung,

tetapi Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus

akan kebenaran." Mari kita lihat beberapa pengertian yang terdapat

dalam kata-kata ini. Tuhan Yesus membandingkan kebenaran dengan

makanan. Bagaimana pun, kita lapar dan haus akan makanan, dan

makanan tentu saja sangat penting bagi kehidupan. Kita lapar dan

haus akan sesuatu yang kita rasakan penting bagi hidup kita. Bukan

hanya kita inginkan; melainkan sangat penting. Kita tidak merasa lapar

dan haus sebesar itu akan sesuatu yang tidak benar-benar kita

inginkan. Dan salah satu hal yang sangat kita inginkan adalah hidup.

Bagaimana pun, tanpa kehidupan kita tidak mungkin menginginkan

hal-hal lain. Jika kita mati, maka semuanya akan lenyap, tidak ada lagi

yang kita inginkan. Jadi kehidupan adalah hal paling mendasar yang

bisa kita inginkan. Kita lapar dan haus akan makanan dan minuman

karena tanpa makanan dan minuman kita akan mati. Tubuh kita

merasa lapar dan haus karena tubuh menyatakan kebutuhannya yang

sangat dalam akan makanan dan minuman. Semakin lama kita

menunggu, semakin lama kita tidak memakan sesuatu, perut kita

terasa semakin lapar. Semakin kita merasa haus, tubuh kita semakin

menginginkan apa yang disebut sebagai rasa haus akan minuman

karena kelangsungan hidup tubuh kita tergantung pada hal itu.

Sekarang pikirkan baik-baik, Tuhan Yesus mengatakan

bahwa kebenaran itu sama pentingnya bagi kehidupan rohani seperti

makanan dan minuman bagi kehidupan jasmani. Ini merupakan pokok

pertama yang sangat jelas bagi kita, bukan? Sekarang pikirkan hal ini

dengan baik. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kebenaran merupakan

hal yang sangat penting bagi kehidupan rohani anda sehingga roh

anda, apabila roh itu mengetahui apa yang dibutuhkannya, akan

menjerit—roh anda akan merasa lapar dan haus akan kebenaran—

karena tanpa kebenaran itu ia tidak dapat hidup. Tanpa kebenaran, kita

Page 253: Bmf 22 cahaya injil

245 | C A H A Y A I N J I L

tidak dapat hidup. Jadi perbandingan yang ditunjukkan adalah antara

makanan dan minuman yang bersifat jasmani dengan kebenaran, yaitu

makanan dan minuman yang bersifat rohani. Hal ini mudah untuk

dimengerti. Kita tidak memerlukan pemikiran yang dalam untuk

mengerti hal ini. Tetapi mari kita lanjutkan lagi.

Apa yang terjadi ketika anda makan? Apa yang terjadi ketika anda

minum? Ketika anda makan, apa yang anda lakukan? Untuk

mengenyangkan perut anda, anda menjejalkan makanan ke dalam

saku anda, bukan? Anda berkata, "Tidak mungkin! Saya memasukkan

makanan ke dalam mulut, bukan ke dalam saku." Dan begitu pula

ketika anda haus, apa yang anda lakukan? Anda menuangkan minuman

ke atas rambut anda. Anda berkata, "Itu sungguh menggelikan. Ketika

saya haus, saya memasukkan minuman ke dalam mulut saya."

Mengapa saya mengatakan hal ini? Karena telah terjadi kurang

pengertian yang sangat besar mengenai betapa pentingnya kebenaran

itu bagi kehidupan yang kekal dalam pengertian bahwa kebenaran itu

mesti, perhatikan dengan baik, dihayati (internalized). Saya

menggunakan kata ini, 'dihayati' (internalized, atau, diserap ke dalam

diri anda). Makanan tidak akan berfungsi jika anda memasukkannya ke

dalam saku anda, karena makanan itu masih berada di luar. Tetapi jika

anda ingin makanan itu berfungsi, anda harus memasukkannya ke

dalam tubuh anda. Anda harus memakannya. Jika anda haus, anda

tidak menuangkan air pada rambut anda. Air yang dituangkan ke

kepala bagus untuk mencuci rambut, tetapi air itu tidak akan

menghilangkan rasa haus anda. Anda harus meminum air itu. Anda

harus memasukkannya ke dalam tubuh anda agar makanan itu

berfungsi. Sekali lagi hal ini sangat sederhana untuk dimengerti,

meskipun demikian sungguh mengherankan bahwa sedikit sekali orang

yang mengerti hal-hal sederhana jika berkaitan dengan masalah

rohani. Mereka sangat pandai dalam hal yang menyangkut materi.

Mereka mengetahui banyak hal mengenai materi. Tetapi jika

menyangkut kehidupan rohani, mereka tidak mengerti apa-apa. Yang

dikatakan oleh Tuhan Yesus adalah: anda bukan saja perlu

menginginkan kebenaran ini, anda juga perlu menerima kebenaran ini

serta menghayatinya. 'Menghayati' berarti anda bukan hanya perlu

menerimanya. Karena jika saya memberi anda sepotong roti ketika

anda lapar, lalu anda memasukkannya ke dalam saku anda, apakah

anda sudah menerima roti itu? Tentu saja anda sudah menerimanya,

Page 254: Bmf 22 cahaya injil

246 | C A H A Y A I N J I L

tetapi apakah roti itu sudah menghilangkan rasa lapar anda? Tentu saja

roti itu belum menghilangkan rasa lapar anda, karena anda belum

memakan roti itu. Pada masa kini kita seringkali mendengar tentang

menerima Kristus, tetapi apa gunanya menerima Kristus, jika anda

tidak menghayati-Nya? Itulah isi seluruh kitab Yohanes pasal 6,

"Barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku." Tuhan Yesus

mengatakan hal yang tepat sama. Tidak ada gunanya menerima

Kristus, apa pun artinya, kecuali anda menerima-Nya ke dalam

keberadaan anda yang paling mendalam, kecuali anda menghayati-

Nya.

Sekarang pikirkan tentang kebenaran. Apa yang terjadi dengan

makanan ketika anda memakannya? Bagaimana makanan itu

memuaskan rasa lapar anda? Karena sebagai contohnya, jika anda

merasa lapar dan anda memutuskan untuk memakan kertas sampai

mulut anda penuh. Lalu anda mengunyah kertas itu dan menelannya

(anda memiliki gigi-gigi yang kuat dan bagus), maka perut anda akan

terasa kenyang, benarkah? Rasa lapar anda sudah hilang karena

sekarang perut anda penuh dengan kertas. Tetapi apa yang terjadi?

Ternyata anda akan tetap mati kelaparan. Bagaimana mungkin? Karena

dalam kenyataannya kertas tidak dapat mengenyangkan tubuh anda.

Kertas dapat mengisi perut anda tetapi tidak dapat mengenyangkan

tubuh anda. Kertas harus diserap agar dapat mengenyangkan tubuh

anda. Mengisi perut saja tidak akan memenuhi kebutuhan anda. Saya

pernah mendengar tentang manusia aneh yang suka makan apa saja,

termasuk mobil, sepeda, dan kaca. Ia bisa makan mobil sampai habis,

termasuk kaca-kacanya, ban karetnya, semuanya. Bagaimana orang

tersebut tidak mati karena keracunan timah atau zat-zat lainnya saya

tidak mengerti. Tetapi setiap hari ia makan beberapa baut dan

beberapa mur untuk membuktikan satu hal—bahwa ia bisa makan satu

mobil sampai habis. Saya lebih suka mengemudikan mobil daripada

memakannya, karena saya tidak tahu apa gunanya kita memakan

mobil, karena mobil tidak menyehatkan tubuh saya, tetapi lebih besar

kemungkinannya akan meracuni tubuh saya. Apa yang akan terjadi

pada orang yang aneh itu beberapa tahun lagi, saya tidak berani

membayangkannya. Jadi tubuh harus dapat menyerap kebenaran.

Menghayati Kebenaran Menyelamatkan Kita

Secara rohani, apabila anda 'memakan' kebenaran, anda tidak

menjejalkannya begitu saja ke dalam tenggorokan anda. Kebenaran itu

Page 255: Bmf 22 cahaya injil

247 | C A H A Y A I N J I L

harus diserap ke dalam tubuh. Apa yang terjadi apabila makanan yang

anda makan diserap ke dalam tubuh? Makanan itu menjadi bagian dari

diri anda. Zat-zat makanan itu masuk ke dalam darah, dan melalui

darah zat-zat makanan itu masuk ke dalam otot-otot anda, ke dalam

jaringan tubuh anda, sel-sel anda, dan memberi makan setiap bagian.

Dengan kata lain, makanan yang anda makan tidak lagi berupa

makanan, tetapi dipecah-pecah menjadi komponen dari protein,

komponen dari karbohidrat, unsur-pokok dari lemak, kemudian

semuanya diserap ke seluruh bagian (dari tubuh anda). Dengan kata

lain semua itu menjadi bagian dari diri anda. Sekali lagi hal ini sangat

mudah untuk dimengerti. Sekarang mengenai kebenaran. Yang

dikatakan oleh Tuhan Yesus adalah sebagai berikut: Jika anda ingin

diselamatkan, jangan 'menelan' kebenaran begitu saja lalu

menempelkannya pada perut anda, karena hal itu tidak akan

menghasilkan apa-apa bagi anda. Tetapi yang harus terjadi adalah

kebenaran itu harus dihayati sehingga kebenaran itu meresap ke

dalamsetiap bagian dari keberadaan anda. Kebenaran itu

meresapi setiap bagian dari kehidupan anda: ujung-ujung jari anda,

mata anda dan sebagainya. Makanan yang anda makan selama makan

siang akan segera diserap oleh rambut anda sehingga rambut anda

bisa tumbuh. Makanan itu akan diserap oleh sel-sel di mata anda. Sel-

sel di setiap bagian tubuh anda bergerak lebih cepat dan kuat.

Jadi kebenaran itu sekarang akan menjadi sangat penting bagi setiap

bagian tubuh anda, setiap bagian hidup anda.

Saya menekankan hal ini karena inilah pengajaran Tuhan. Tetapi

sayangnya bukan pengajaran semacam ini yang sering kita dapatkan di

gereja pada masa kini. Sekarang ini kita mendengar keselamatan yang

terjadi melalui 'ajaran kepercayaan' yang mudah yaitu bahwa yang

perlu anda lakukan hanyalah "Percayalah dan kamu akan

diselamatkan." Kepercayaan semacam ini tampaknya kurang lebih

bersifat intelektual: anda percaya telah terjadi sesuatu pada waktu

tertentu di masa lalu, dan hal-hal tersebut secara historis memang

benar dan anda mempercayainya dengan sepenuh hati. Lalu apa yang

telah anda hayati? Sesungguhnya apa yang telah anda hayati?

Bagaimana hal itu dapat memberi makan jiwa yang lapar? Bagaimana

hal itu dapat membawa kehidupan bagi orang-orang yang akan binasa?

Apakah fakta-fakta sejarah dapat menyelamatkan kita? Yesus berkata

bahwa kita harus memakan kebenaran. Kita

Page 256: Bmf 22 cahaya injil

248 | C A H A Y A I N J I L

harus memasukkan kebenaran itu ke dalam diri kita. Apakah fakta-

fakta sejarah menyelamatkan kita? Ini hampir sama artinya dengan

jika saya mengambil Ensiklopedia Britannica dan mengunyah halaman-

halamannya. Ini tidak akan mengisi otak saya. Hal ini tidak akan

menghasilkan apa pun untuk saya. Fakta-fakta sejarah tidak dapat

menyelamatkan kita. Kebenaran Allah di dalam Kristuslah yang akan

menyelamatkan kita. Pada masa kini kita mendengar pengajaran yang

mengatakan bahwa Allah menyelubungi kita dengan kebenaran-Nya,

apa pun artinya itu. Ia menyelubungi kita dengan kebenaran-Nya. Ia

melingkupi kita dengan kebenaran itu. Di sini Tuhan Yesus berbicara

tentang makanan dan minuman, yaitu bahwa kita akan hidup oleh

makanan dan minuman. Saya tidak akan hidup semata-mata dengan

memakai pakaian untuk menutupi tubuh saya. Jadi kita berbicara

mengenai mengenakan kebenaran-Nya diluar. Sungguh aneh!

Tentu saja harus ada kebenaran yang kita hayati dalam diri kita dan

kebenaran yang dipancarkan ke luar. Harus ada kebenaran yang

pertama-tama berasal dari dalam batin, kemudian mewujudkan diri ke

luar sehingga setiap orang bisa melihatnya, di mana dengan cara itu

kehidupan menjadi terang. Harus ada terang yang dipancarkan ke

luar."Kamu adalah terang dunia"—orang dapat melihat terang itu!

Tetapi kita tidak mengenakan terang itu dari luar begitu saja. Terang

dari Kristus itu harus berasal dari dalam dan dipancarkan ke luar —

terang yang terus-menerus terpancar dari dalam diri kita, bukan hanya

terpancar dari kulit kita. Masalah yang terdapat dalam Perjanjian Lama

adalah bahwa cahaya (terang) yang bersinar pada wajah dan kulit

Musa bersifat sementara. Cahaya yang hanya sedalam kulit ini tidak

banyak gunanya. Terang harus berasal dari dalam hati, dari

keberadaan kita yang paling dalam. Seperti dikatakan Tuhan Yesus

dalam Yohanes 7:38, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang

dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-

aliran air hidup." Air ini mengalir ke luar, tetapi berasal dari dalam.

Pada masa kini kita mendengar pengajaran tentang kebenaran yang

bersifat eksternal; tidak ada yang berubah dalam diri kita. Dengan kata

lain, anda 'diselubungi' oleh kebenaran itu. Dan pengajaran semacam

ini mengatakan bahwa pada saat Allah memandang anda, Ia tidak

dapat melihat bagaimana sesungguhnya diri anda. Yang dilihat-Nya

hanyalah pakaian kebenaran yang di luar diri anda. Allah macam

apakah ini? Pandangan-Nya tidak dapat menembus selubung

Page 257: Bmf 22 cahaya injil

249 | C A H A Y A I N J I L

kebenaran yang tampak dari luar? Bahkan seandainya kebenaran itu

adalah kebenaran Kristus dan hanya membentuk selubung di sekeliling

kita, apakah hal itu dapat disebut sebagai keselamatan? Sekarang anda

dapat melihat betapa berbedanya pengajaran Tuhan dengan

pengajaran semacam ini, yaitu pengajaran yang dangkal.

Saat ini seluruh kekristenan bersifat dangkal. Pengajarannya dangkal,

keyakinannya dangkal, dan seluruh kehidupan kekristenan juga

dangkal. Bagaimanapun, kekristenan itu hanya di luarnya saja;

semuanya diperhitungkan kepada kita di luar. Dan pada saat Allah

memandang diri anda, Ia tidak dapat melihat anda. Ia melihat Kristus

karena anda bersembunyi di belakang Kristus. Jadi anda adalah orang

berdosa yang sama dengan sebelumnya tanpa perubahan apa pun.

Anda masih penuh dengan dosa tetapi yang terjadi adalah Kristus

menyelubungi diri anda seperti kepompong. Jadi pandangan Allah tidak

dapat menembus kepompong yang menakjubkan ini, Ia tidak dapat

melihat semua dosa yang ada di baliknya. Pengajaran macam apakah

ini? Di manakah dalam Alkitab anda mendapatkan pengajaran

semacam ini? Saya tidak tahu. Tetapi saya yakin bahwa anda sangat

mengenal pengajaran semacam ini jika anda telah menjadi orang

Kristen selama beberapa tahun. Anda benar-benar mengerti apa yang

sedang saya katakan. Ini sama sekali bukanlah kebenaran yang

disampaikan kepada kita dalam pengertian yang Alkitabiah. Kebenaran

Allah disampaikan kepada kita bukan hanya untuk kita lihat, juga

bukan agar kita dapat memoleskannya pada wajah kita sehingga kita

kelihatan lebih bersih daripada sebelumnya; bukan supaya kita dapat

menggunakannya sebagai selubung agar kita kelihatan sedikit lebih

bersih, padahal dalam kenyataannya di bawah selubung itu kita

kelihatan sangat kotor. Allah macam apakah yang dikhotbahkan ini?

Allah semacam ini akan lebih baik menjadi juri peragaan busana saja.

Maksud saya anda tidak perlu mandi, hanya perlu berganti pakaian.

Pastikan agar pakaian luar anda bersih, tidak masalah betapa pun

kotornya anda itu. Tidak, tidak demikian. Ini bukanlah pengajaran

Tuhan Yesus sama sekali. Pikirkan sekali lagi.

Seperti seseorang yang lapar akan makanan, demikian pula

berbahagialah orang yang lapar akan kebenaran; seperti seseorang

yang haus akan minuman, demikian pula berbahagialah orang yang

haus akan kebenaran, karena ia ingin memasukkan kebenaran itu ke

dalam dirinya. Ia ingin menjadi segar dan sehat karenanya. Ia makan

Page 258: Bmf 22 cahaya injil

250 | C A H A Y A I N J I L

dan minum sampai jiwa dan rohnya yang letih disegarkan dan hidup

kembali. Karena itu Yesus berkata, "'Barangsiapa yang memakan

aku...' Jangan hanya menggunakan Aku sebagai selubung! Tentu saja

kamu juga bisa menggunakan Aku sebagai selubung, tetapi kamu

harus memakan Aku terlebih dulu. 'Barangsiapa yang memakan Aku,

akan hidup oleh Aku.'"

Nafsu Makan

Ini sangat penting. Perhatikan lebih jauh pengajaran Tuhan: masalah

yang terjadi pada banyak orang hari ini adalah masalah nafsu makan.

Jadi kebenaran itu ada, tetapi apakah anda memiliki nafsu makan

(artinya kerinduan) terhadap kebenaran itu? Sekarang kita mengetahui

bahwa kebenaran itu sama pentingnya bagi jiwa kita seperti makanan

bagi tubuh kita. Saya harap anda memahami hal ini dengan baik.

Bukan semata "mempercayai pengakuan iman" yang benar, meskipun

mempercayai hal yang benar itu penting. Tidak seorang pun akan

menyangkal bahwa mempercayai hal yang benar itu penting, sama

pentingnya dengan makan makanan yang benar. Kita telah melihat

bahwa memakan kertas tidak akan mengenyangkan anda, makan

kertas tidak akan memenuhi kebutuhan jasmani anda. Meskipun

demikian kita juga perlu mengetahui bahwa makanan yang benar itu

adalah kebenaran, dan makanan ini harus kita masukkan ke dalam diri

kita.

Tentu saja anda berada dalam kesulitan apabila anda kelaparan tetapi

anda tidak menyadarinya. Anda tidak merasa lapar. Orang yang sakit

tidak mempunyai nafsu makan. Banyak orang sakit secara rohani, jadi

mereka tidak memiliki kerinduan terhadap kebenaran. Sama seperti

orang yang sakit sangat membutuhkan makanan, tetapi karena sakit ia

tidak mempunyai nafsu makan; ia tidak bisa makan. Saya tahu

bagaimana rasanya hal ini. Ketika saya sakit, saya sama sekali tidak

mempunyai nafsu makan. Anda bisa saja meletakkan steak yang cantik

dan menarik di hadapan saya tetapi itu tidak akan membuat saya

mengeluarkan air liur sama sekali. Itu sama sekali tidak ada artinya

bagi saya sebagai orang yang sakit.

Sehubungan dengan ini, ada semacam penyakit yang membuat anda

tidak dapat makan karena mental anda juga sakit. Ada sejenis penyakit

yang disebut sebagai anorexia, yang menurut kata orang sering

diderita oleh gadis-gadis remaja dan muda yang ingin tubuhnya

Page 259: Bmf 22 cahaya injil

251 | C A H A Y A I N J I L

langsing. Setelah beberapa saat mereka mendapati bahwa mereka

sama sekali telah kehilangan nafsu makan mereka. Mereka tidak dapat

makan sama sekali. Dalam kenyataannya mereka mengalami semacam

kondisi khusus yaitu setiap kali melihat makanan, mereka merasa ingin

muntah. Mereka merasa mual. Beberapa waktu yang lalu saya

membaca tentang seorang gadis yang menulis surat kepada kolumnis

suratkabar untuk minta tolong karena ia sama sekali tidak dapat

makan. Ia menjadi merana karena menurutnya ia tidak tahu

bagaimana cara mengatasi reaksi refleks yaitu merasa mual setiap kali

melihat makanan. Hal ini bisa mengakibatkan keadaan yang serius di

mana seseorang bisa kelaparan sampai mati.

Ada kasus mengenai seseorang yang secara mental menjadi sakit

karena secara jasmani ia sakit. Belum lama ini saya membaca kasus

mengenai seorang istri dokter yang setiap kali melihat makanan selalu

melihat serangga-serangga kecil merayap di atas makanan itu. Setiap

kali melihat makanan, betapa pun enaknya makanan itu, ia hanya

dapat melihat (ia membayangkan dalam pikirannya) segala macam

serangga kecil yang merayap di atas makanan itu, sehingga ia tidak

dapat memakannya. Istri dokter itu merasa sangat merana, dan

suaminya yang adalah seorang dokter tidak tahu bagaimana

menghadapi hal tersebut, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya

terhadap istrinya. Karena itu akhirnya ia berkonsultasi dengan dokter

lain yang secara kebetulan berspesialisasi dalam pengobatan secara

psikis. Dokter tersebut memberi resep niasin dosis tinggi. Niacin adalah

vitamin B, yang disebut dengan vitamin B3. Ia memberi resep vitamin

B yang berdosis sangat tinggi untuk istri dokter tersebut, bahkan

sampai 30.000 miligram setiap hari. Jadi istri dokter itu menghabiskan

waktunya untuk menelan tablet-tablet vitamin B—60 tablet masing-

masing 500mg—memasukkan pil-pil ke dalam mulutnya untuk

mendapatkan 30.000 mg. Dan apabila ia makan 30.000 mg vitamin B3,

ia dapat melihat makanan secara normal dan tidak membayangkan ada

serangga-serangga kecil lagi. Ia dapat makan secara normal. Tetapi

anehnya apabila dosis vitamin B itu diturunkan menjadi 26.000 mg, ia

kembali melihat serangga-serangga kecil itu. Tetapi setiap kali dosis

vitamin B itu dinaikkan ke atas 26.000 mg, serangga-serangga kecil itu

lenyap dari pandangannya.

Jadi penyakit semacam ini ada, dan saya mempunyai dugaan bahwa

ada banyak orang Kristen yang membutuhkan vitamin B rohani dalam

Page 260: Bmf 22 cahaya injil

252 | C A H A Y A I N J I L

jumlah besar. Setiap kali mereka melihat makanan rohani, mereka

membayangkan serangga-serangga kecil merayap di atas makanan itu;

atau mereka memiliki reaksi refleks yang membuat mereka merasa

mual. Tidakkah mengherankan bahwa beberapa orang Kristen, begitu

mereka membuka Alkitab untuk mempelajarinya, tiba-tiba merasa

sangat lelah? Tiba-tiba mereka merasa sangat kepayahan. Tiba-tiba

rasa letih itu menyelimuti diri mereka pada saat mereka membuka

Alkitab. Tetapi anehnya, ketika Alkitab sudah tertutup mereka kembali

merasa segar. Sangat membingungkan! Jadi mereka melihat bayangan

dari serangga-serangga kecil yang merayap di atas Kitab Suci, atau

mereka menderita semacam anorexia rohani, yaitu kurangnya nafsu

makan secara rohani. Ada yang tidak beres dan kita membutuhkan

kesembuhan dari Tuhan. Jadi jelas bahwa seseorang yang memiliki

nafsu makan yang bagus, yang merasa lapar dan haus akan

kebenaran, merasa bahagia karena ia adalah orang yang sangat sehat.

Setidaknya ia tidak menderita kekurangan vitamin B dan halusinasi

mental serta masalah lain yang berkaitan dengan kurangnya nafsu

makan. Ia memiliki nafsu makan yang bagus. Ini sangat penting.

Meningkatkan Nafsu Makan Melalui Puasa

Jadi hal ketiga yang perlu kita tanyakan adalah: bagaimana kita bisa

memiliki nafsu makan yang baik? Kita lihat ada tiga cara. Pertama-

tama, tentu saja, kita harus disembuhkan. Hal ini sangat jelas bagi

kita. Jika anda tidak mempunyai nafsu makan (kerinduan) terhadap

kebenaran, maka ada sesuatu yang tidak beres dengan diri anda.

Sudah waktunya untuk bertanya, "Tuhan, apa yang tidak beres dengan

diri saya sehingga saya tidak mencintai kebenaran? Saya mengalami

segala macam masalah mental apabila saya melihat kebenaran."

Barangkali seperti istri dokter di atas, setiap kali memikirkan

kebenaran, anda melihat ada serangga-serangga kecil yang merayap di

atasnya, dan karena itu anda tiba-tiba kehilangan kerinduan akan

kebenaran. Anda memiliki reaksi refleks seperti begitu banyak orang

non-Kristen yang takut akan kebenaran. Kebenaran membuat mereka

menjauh. Dosa memiliki daya tarik yang luar biasa, tetapi kebenaran

tidak menarik bagi mereka. Karena itu anda perlu disembuhkan.

Kehidupan anda perlu dipulihkan sehingga anda menjadi sehat.

Cara berikutnya untuk memulihkan nafsu makan dan dengan demikian

kesehatan anda adalah apa yang dalam Kitab Suci disebut sebagai

puasa. Puasa sangat baik untuk membangkitkan nafsu makan. Anda

Page 261: Bmf 22 cahaya injil

253 | C A H A Y A I N J I L

tidak percaya? Cobalah sekali waktu. Sungguh mengherankan apa yang

dapat dilakukan puasa terhadap nafsu makan anda. Meskipun saya

biasanya memiliki nafsu makan yang tidak begitu bagus, jika saya

berpuasa maka saya menjadi sangat ingin makan. Hari pertama atau

kedua anda tidak dapat memikirkan apa-apa kecuali makanan.

Makanan, bahkan dalam tidur pun anda bermimpi bahwa anda sedang

makan. Dan ketika bangun, anda mendapati bahwa anda tidak makan

apa-apa. Semua itu hanya mimpi. Puasa akan menghasilkan sesuatu.

Kita diberitahu dalam Matius 4:2 bahwa Tuhan Yesus berpuasa selama

empat puluh hari dan Ia merasa sangat lapar. Lalu bagaimana anda

berpuasa secara rohani? Tentu saja anda juga dapat berpuasa secara

literal—hal ini baik bagi jiwa anda—tetapi bagaimana anda berpuasa

secara rohani?

Berpuasa Secara Rohani: Yesaya 58:6-7

Mari kita lihat Yesaya 58:6-7. Pada bagian depan dari bab ini, Yesaya

membandingkan-bandingkan kebiasaan berpuasa orang Yahudi

(Perhatikan puasa yang hanya di luarnya saja dan kita membicarakan

cara menghayati puasa itu), dan di sini ia membahas kontras antara

puasa yang hanya di luarnya saja dan puasa yang sungguh-sungguh.

Bangsa Yahudi memang telah berpuasa. Pertama-tama mari kita lihat

Yesaya 58:3, "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak

memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau

tidak mengindahkannya juga?" Tentu saja bangsa Yahudi sedang

mengeluh kepada Allah; bangsa Yahudi sangat pandai mengeluh

kepada Allah. Seperti kebanyakan orang Kristen, mereka sangat pandai

mengeluh. "Kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya. Ke

arah mana Engkau melihat? Engkau telah melihat ke arah yang salah.

Apakah Engkau tidak melihat kami berdiri di sini dan berpuasa?

Mengapa kami "merendahkan diri, dan Engkau tidak mengindahkannya

juga?" Dan inilah jawaban Allah, "Sesungguhnya, pada hari puasamu

engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak

semua buruhmu." Lihat, kamu berpuasa tetapi kamu berbantah dan

berkelahi. Mereka menjadi pemarah karena gula darah mereka menjadi

rendah. Jika gula darah anda menjadi rendah karena anda tidak

memakan cukup makanan, anda menjadi mudah marah. Dan dengan

demikian puasa mereka menjadi tidak sungguh-sungguh. Karena

berpuasa, mereka menjadi mudah marah, jengkel, dan memiliki gula

darah yang rendah. "Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah

Page 262: Bmf 22 cahaya injil

254 | C A H A Y A I N J I L

dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-

mena. Mereka saling memukul. Puasa macam apakah ini? "Dengan

caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di

tempat tinggi". Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki,

dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan

kepala seperti gelagah ...?" Gelagah tentu saja adalah semacam

tanaman, yaitu sejenis tanaman yang merunduk. ... "dan

membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? "Sungguh-

sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang

berkenan pada TUHAN?"

Bangsa Yahudi telah membuat seluruh agama mereka menjadi dangkal.

Adalah normal jika sifat manusia itu selalu melihat segala sesuatu dari

luarnya saja, seperti orang Farisi. Dan pada masa kini kita mengalami

kekristenan yang bersifat eksternal, bahkan dalam masalah kasih

karunia. Sungguh mengherankan! Manusia begitu dangkal sehingga

kebenaran yang indah dari Allah ini disampaikan kepada kita sebagai

kasih karunia yang semata-mata bersifat eksternal, yang

diperhitungkan kepada kita. Ini merupakan penghinaan terhadap kasih

karunia Allah. Dan ini mereka sebut sebagai doktrin keselamatan

berdasarkan kasih karunia. Sebenarnya ini bukanlah doktrin

keselamatan yang Alkitabiah mengenai kasih karunia; karena kasih

karunia itu seolah-olah ditempelkan pada anda dari luar, di mana

semuanya bersifat sangat dangkal dan hanya sedikit sekali atau tidak

ada yang berasal dari dalam batin, karena tidak peduli apakah berasal

dari dalam batin atau tidak, anda diselamatkan oleh kasih karunia yang

bersifat eksternal. Sulit dipercaya! Perhatikan hal ini: Agama yang

bersifat eksternal tidak dapat melakukan apa pun bagi diri anda,

meskipun hal itu adalah pernyataan kasih karunia.

Yesaya 58:6 mengatakan, "Berpuasa yang Kuhendaki, ialah..." Puasa

macam apa yang dikehendaki oleh Allah? "Membuka belenggu-

belenggu kelaliman", yaitu menyingkirkan kelaliman yang telah

mengikat anda dan orang lain. "Melepaskan tali-tali kuk", yaitu kuk

penindasan (Kuk penindasan ini kita dapati sekali lagi pada ayat

9). "membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali

kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan

mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi

orang yang lapar." Nah, ini adalah 'puasa', karena apabila anda

memecah-mecah roti anda, maka makanan anda akan menjadi lebih

Page 263: Bmf 22 cahaya injil

255 | C A H A Y A I N J I L

sedikit. "...dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya

rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau

memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap

saudaramu sendiri!?" Yaitu, ketika ia membutuhkannya. "Pada waktu

itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih

dengan segera." Kita berbicara mengenai penyembuhan. Penyembuhan

itu dimulai dengan puasa, yang merupakan cara yang sangat baik

untuk disembuhkan. Sesungguhnya banyak ahli memberitahu kita

bahwa jika anda merasa kurang enak badan, jika anda merasa sakit,

jika anda mempunyai masalah dengan organ tubuh anda, maka salah

satu cara yang terbaik untuk memulai proses penyembuhan adalah

dengan berpuasa. Ini merupakan cara yang sangat baik untuk

memulai. Saya membaca sebuah buku yang berjudul The Miracle of

Fasting (Mujizat dari Berpuasa). Ini adalah sebuah buku yang sangat

menarik untuk dibaca. Penulis menceritakan bahwa ia sakit parah dan

melalui proses berpuasa ia disembuhkan. "Pada waktu itulah terangmu

akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera;

kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan

belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN

akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan

berkata: Ini Aku!" Kata-kata yang sangat indah! Pada saat kebenaran

itu anda hayati, maka ketika anda memanggil, Allah akan menjawab.

Kebenaran anda akan muncul. Kebenaran akan menjadi barisan depan

anda. Terang anda akan bersinar. Bacaan ini sangat penting karena

sangat mirip dengan pengajaran Tuhan dalam Khotbah di Bukit,

"Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang." Dalam bacaan

tersebut Ia memberitahu kita bagaimana terang itu akan bercahaya.

Terang itu akan bercahaya melalui lapar dan haus akan kebenaran.

Bagaimana anda lapar dan haus akan kebenaran? Mulailah dengan

berpuasa.

Apakah berpuasa itu? Berpuasa dalam hal ini adalah pertobatan dari

dosa. Berpuasa itu adalah berbalik arah, mematahkan belenggu

kelaliman, dan kejahatan. Apabila anda sudah mulai melakukan hal itu,

maka anda akan mulai mempunyai selera yang bagus dalam masalah

rohani. Tetapi selama anda masih menyimpan dosa dan ketidakbenaran

dalam hati anda, anda tidak akan mempunyai semangat untuk

mempelajari kebenaran. Hal yang kedua adalah, apabila melalui puasa

itu anda mulai memperoleh kebenaran—anda dapat mematahkan

Page 264: Bmf 22 cahaya injil

256 | C A H A Y A I N J I L

kuasa dosa dan mulai merasa lapar dan haus akan kebenaran—maka

anda akan mulai mengisi diri anda dengan kebenaran. Setelah anda

menghayati kebenaran, kebenaran itu akan meresapi setiap bagian dari

keberadaan anda dan anda akan dipuaskan olehnya. Lalu apakah anda

harus duduk diam dan merasa puas? Tidak! Anda sekarang telah

dipenuhi dengan kebenaran, untuk apa? Agar anda dapat memamerkan

kebenaran itu di hadapan manusia? Tentu saja tidak! Anda dipenuhi

dengan kebenaran agar anda dapat melayani-Nya dan hidup bagi-Nya.

Dan selanjutnya ada satu hal yang sangat menarik: Bagaimana anda

membangkitkan hasrat akan kebenaran? Dengan bekerja, melakukan

aktivitas, melalui latihan. Jadi setelah berpuasa, setelah berpaling dari

dosa, setelah mematahkan belenggu dosa, jangan berhenti sampai di

situ.

Makanan Kebenaran yang Memberikan Kekuatan

Kini setelah anda dipenuhi dengan kebenaran, anda pergi untuk

melayani Tuhan. Karena sekarang makanan ini telah memberikan anda

tenaga, maka anda merasa lebih bersemangat. Kini anda siap untuk

melakukan sesuatu. Luar biasa! Anda terus maju dan melakukan

sesuatu untuk Tuhan. Lalu yang akan terjadi adalah: Semakin banyak

yang anda lakukan untuk Tuhan, anda akan mulai merasa lapar lagi.

Misalkan: anda baru saja makan siang yang enak, lalu anda pergi

keluar dan melakukan gerak badan, apa yang terjadi? Anda akan

merasa lapar lagi kan? Nah, ini adalah lapar yang sehat! Berarti anda

memiliki nafsu makan yang bagus. Kemudian anda mengisi diri anda

dengan kebenaran lagi dan lebih banyak pekerjaan akan anda lakukan.

Anda akan merasa lebih bersemangat lagi. Kebenaran, saat anda

mengisi diri anda dengan kebenaran, maka seperti makanan,

kebenaran itu akan memberi anda tenaga, dorongan dan kemampuan

spiritual yang besar.

Lihatlah orang-orang Kristen yang lemah di zaman sekarang ini. Gereja

penuh dengan orang-orang yang lemah, lesu dan tidak dapat berbuat

apa-apa. Mereka tidak punya tenaga. Mereka selalu lelah secara rohani.

Mereka tidak memiliki vitamin B rohani. Sungguh kasihan. Mengapa?

Semua ini ibarat lingkaran setan. Bila tidak ada rasa lapar, tidak ada

tenaga dan bila tidak ada tenaga berarti tidak ada gerakan. Bila tidak

ada gerakan maka tidak ada rasa lapar. Jadi semuanya itu berlangsung

terus-menerus dan anda terperangkap di dalam lingkaran setan itu.

Yang kita butuhkan saat ini adalah orang-orang yang memiliki

Page 265: Bmf 22 cahaya injil

257 | C A H A Y A I N J I L

kekuatan yang dinamis karena diilhami oleh kebenaran. Apakah anda

melihat keindahan dari ajaran Tuhan? Kebenaranlah yang memberi

anda tenaga, kebenaran yang berasal dari Tuhan, yang Dia berikan

kepada kita semua. Perhatikanlah bahwa ini bukanlah kebenaran yang

bisa anda hasilkan, melainkan kebenaran yang diberikan pada anda.

Anda menerimanya dan Anda menghayatinya dan kebenaran itu

kemudian mengilhami anda. Kini anda mengerti Filipi 2:12 dengan

baik. Tuhanlah yang mengilhami anda, dan bekerja dalam diri anda

sehingga anda menginginkan dan melakukan kebenaran Allah itu yang

sepenuhnya memberi semangat pada diri anda. Ah, inilah kekristenan!

Sungguh-sungguh kekristenan Perjanjian Baru. Bukan satu pun dari

hal-hal buruk yang sering terjadi pada gereja saat ini. Ini sungguh

indah! Bukankah telah saya katakan bahwa Tuhan itu demikian

mendalam? Tidakkah demikian? Luar biasa! Ia hanya mengucapkan

satu kalimat dan lihatlah kekayaan yang timbul dari padanya.

Sekarang perhatikan prosesnya. Rasa lapar ini adalah hasil dari sebuah

penyembuhan, penyembuhan yang diakibatkan oleh pertobatan dan

mengarahkan kita pada pertobatan berikutnya. Dan kemudian, sebagai

hasilnya, akan terjadi pertumbuhan dan pertumbuhan itu membawa

kita pada kedewasaan. "Berbahagialah orang yang lapar dan haus

karena mereka akan dipuaskan." Benar-benar dipuaskan! Luar biasa!

Sekarang mari kita lanjutkan.

Rasa Lapar dan Haus Menyatakan Intensitas

Perhatikanlah sekarang, apa yang telah terjadi adalah seperti ini; rasa

lapar dan haus menyatakan apa? Intensitas! Ada sebuah masalah yang

besar pada umat Kristiani pada masa kini, seperti yang telah saya

katakan. Umat Kristiani sedang kelelahan, tidak ada gairah, tidak ada

semangat, tidak ada api dan tidak ada kekuatan. Mereka tak mengerti

apa yang Paulus katakan dalam Roma 12:11 "Janganlah hendaknya

kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah

Tuhan." Kerajinanmu tidak boleh kendor. Kerajinan itu adalah

semangat dalam diri yang tak pernah suram, melainkan menyala-

nyala. Anda tidak bisa menyala-nyala kalau tidak ada api. Roh itu ada

di dalam diri anda, dan menyebabkan anda menyala-nyala. Inilah

kekristenan yang sesungguhnya! Anda tidak dapat menyala-nyala

tanpa adanya gairah, atau semangat rohani yang mendalam—bukan

aktivitas yang hanya di luarnya saja. (Sekali lagi, semangat yang

hanya di luarnya saja, kita pandai memandang segala sesuatu dari

Page 266: Bmf 22 cahaya injil

258 | C A H A Y A I N J I L

luarnya saja) —melainkan semangat dari dalam hati, api dari Allah

yang menyala-nyala dalam diri kita yang dinyatakan dalam rasa lapar

dan haus. Orang semacam ini selalu penuh semangat. Ketika

seseorang lapar dan haus, ia akan berbuat apa saja untuk

mendapatkan apa yang ia butuhkan. Ia akan menempuh padang

gurun. Ia akan berjalan ke mana saja, untuk mencari makanan dan

minuman. Ia harus mendapatkannya! Sekali ia sudah

mendapatkannya, ia akan mempunyai kekuatan lagi. Ia akan

mempunyai tenaga. Nah, orang Kristen macam apakah anda? Camkan

baik-baik! Apakah anda merasakan api yang menyala-nyala di dalam

diri anda? Juga kerajinan, semangat? Kekristenan semacam itukah

yang anda kenal?

Rasa Lapar dan Haus yang Terus-Menerus

Sekarang perhatikan hal yang keempat: Terus-menerus. Terus-

menerus makan. Perhatikan kata-kata ini, "Berbahagialah mereka yang

lapar dan haus." Sayangnya, terjemahan bahasa Inggrisnya sama

sekali tidak dapat menggambarkan perubahan waktu dalam kalimat ini.

Perubahan waktu di sini tidak jelas. Dalam bahasa Inggris, benar

bahwa lapar dan haus dapat terjadi dalam present tense, tapi dalam

bahasa Yunani sangat khusus yaitu present continuous tense, "rasa

lapar dan haus yang terus-menerus.' Rasa lapar dan haus ini bukan

terjadi sekali saja melainkan terus-menerus dan berlangsung terus.

Apakah lapar dan haus itu pernah terpuaskan? Ya, bisa terpuaskan tapi

akan kembali lagi dengan lapar dan haus yang baru. Wow! Anda

merasakannya dan menyadari bahwa Tuhan itu baik. Dan karena anda

sudah merasakannya dan melihat bahwa Tuhan itu baik, nafsu makan

anda muncul kembali. Nafsu makan itu sudah dipuaskan tetapi anda

ingin lagi. Orang yang sehat, nafsu makannya pun baik. Tapi ketika

kesehatan anda menurun, nafsu makan anda menjadi berkurang. Rasa

lapar dan haus ini menjadi ciri yang tetap pada umat Kristen, karena

dalam pengertian tertentu ia merasa puas, karena ia telah merasakan

dan melihat bahwa Tuhan itu begitu baik, sehingga ia ingin lagi. Ia

ingin lagi. Jadi ia terus merasa lapar dan haus.

Seperti Paulus yang tidak pernah merasa puas. "Aku melupakan apa

yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di

hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah

..." Aku melupakan semua hal yang di belakangku: hasil pencapaianku

dan prestasi rohaniku yang lalu. Kulupakan semuanya. "Maju! Terus

Page 267: Bmf 22 cahaya injil

259 | C A H A Y A I N J I L

maju!" (Ia tidak pernah merasa puas) agar ia mendapatkan Yesus.

Rasa lapar yang terus-menerus! Sekali lagi perubahan waktu yang

digunakan Yesus sangat luar biasa. "Berbahagialah orang yang terus-

menerus lapar dan haus akan kebenaran". Seorang yang puas menjadi

puas dengan dirinya sendiri. Di zaman ini, di generasi sekarang, jangan

pernah merasa puas! Kita tidak seharusnya merasa puas sampai pada

hari di mana kita mendapatkan Kristus seutuhnya.

Mari kita teliti apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Yohanes 6:56 dan

58. Ia berkata, "Barangsiapa yang memakan Aku (yaitu ia yang terus-

menerus memakan Aku, di sini kembali digunakan perubahan waktu

yang sama, present continuous tense) akan hidup oleh Aku."

Barangsiapa yang (terus-menerus) memakan Aku, akan hidup oleh

Aku. Sekali lagi, kekristenan kita saat ini memberi ajaran 'sekali untuk

selamanya'. Sekali anda memiliki Kristus, anda akan selalu memiliki

Dia. Sekali anda diselamatkan, anda akan terus diselamatkan. Sekali

anda makan, anda akan selalu kenyang. Sebenarnya tidak ada ajaran

Tuhan yang seperti itu, yang ada adalah proses yang

berkesinambungan. Anda bukan hanya makan Yesus sekali saja, lalu

semuanya selesai. "Saya makan Yesus pada tahun 1953 dan saya

merasa kenyang sejak itu" Inilah kekristenan yang kita miliki saat ini.

Tuhan Yesus berkata, "Jika kamu makan Aku, kamu harus terus makan

Aku. Bukan hanya di tahun 1953 atau 1973 saja—melainkan kamu

terus makan dan makan lagi. Dan barangsiapa yang terus makan Aku

akan hidup oleh Aku." — Itulah ajaran yang Alkitabiah. Anda terus

menghayati Kristus, sebuah proses yang berkesinambungan karena

nafsu makan yang berkesinambungan pula.

Di mana Kita Menemukan Kebenaran?

Mari kita lanjutkan ke pokok yang kelima dan sekaligus terakhir. Di

mana kita harus menemukan kebenaran Allah? Di mana lagi kita akan

menemukannya, kecuali dalam Allah sendiri? Kebenaran ini tidak dapat

diperoleh di tempat lain. Dapatkah anda memberitahu saya di mana

anda bisa peroleh kebenaran ini jika bukan di dalam Allah? Hanya

Tuhanlah kebenaran kita—Hal ini terdapat pada Perjanjian Lama,

antara lain Yeremia 23:6 dan Yeremia 33:16. Dalam Yeremia 33:16

tertulis, "TUHAN KEBENARAN KITA!" Ini bukanlah ajaran baru dalam

Perjanjian Baru. Bukan Perjanjian Baru yang menemukan bahwa kita

tidak memperoleh kebenaran melalui usaha kita sendiri, bahwa

kebenaran berasal dari Allah, melainkan Perjanjian Lama: "Tuhan

Page 268: Bmf 22 cahaya injil

260 | C A H A Y A I N J I L

adalah kebenaran kita". Ini terdapat di seluruh Kitab Suci. Perjanjian

Lama juga menulis hal ini—Kebenaran berasal dari Tuhan! Barangsiapa

merasa lapar dan haus akan menemukan kebenaran hanya dalam

Tuhan. Tidak ada tempat lain anda dapat menemukannya.

Ketika saya membaca Perjanjian Baru, ada sesuatu yang sangat

menarik. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Allah juga adalah kebenaran.

Contohnya, dalam Yohanes 17:25 Tuhan Yesus berkata bahwa Allah itu

benar ketika Ia berdoa kepada Bapa, "Ya Bapa yang benar.". Di

manakah kebenaran? Jawabannya adalah pada Bapa yang benar. Ialah

kebenaran kita. Itulah sebabnya, kita temukan bahwa orang yang lapar

dan haus akan kebenaran adalah orang yang lapar dan haus akan Allah

karena ia tahu bahwa kebenaran hanya dapat ditemukan dalam Allah.

Jadi ia lapar dan haus akan Allah. Dalam Mazmur 42:2 dan 3, salah

satu bagian yang sangat indah dalam Kitab Suci, kita temukan hal yang

sama. "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah

jiwaku merindukan engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada

Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" Jadi orang

yang lapar dan haus akan kebenaran adalah orang yang lapar dan haus

akan Allah.

Yang kedua, kita temukan bahwa dalam Perjanjian Baru bahwa Yesus

adalah Orang Benar atau Yang Benar (Kisah Para Rasul 7:52, 22:14).

Jika kita sedang lapar akan Allah, bagaimana kita akan menemukan

Allah? Tuhan Yesus memberitahu kita, "Tidak ada seorang pun yang

datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).

Pemazmur merasa lapar dan haus akan Allah, "Bilakah aku akan

melihat wajah-Mu, ya Allah? Jiwaku lapar dan haus akan Allah. Tetapi

bagaimana anda akan menemukan Allah? Melalui Kristus! "Tidak ada

seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" Yesus

adalah Kebenaran. Jadi demikian: Orang yang lapar dan haus akan

kebenaran adalah mereka yang lapar dan haus akan Kristus. 1 Yohanes

2:1 dan 29 memberitahu kita bahwa Yesus Kristus adalah Kebenaran.

Namun masih ada lagi.

Dalam Perjanjian Baru, kita juga melihat bahwa orang-orang yang

lapar dan haus akan Allah, mereka juga akan lapar dan haus

akan kerajaan-Nya. Inilah hal ketiga yang dapat kita lihat dalam

Perjanjian Baru. Pertama ia lapar akan Allah, kemudian ia

mendapatkan bahwa ia lapar akan Kristus karena Allah ada di dalam

Page 269: Bmf 22 cahaya injil

261 | C A H A Y A I N J I L

Kristus untuk mendamaikan dunia dengan diri-Nya, seperti dikatakan

Paulus. Jadi ia mendapatkan bahwa ia lapar dan haus akan Kerajaan

Allah karena Kerajaan Kristus ada di dalam hidupnya. Begitulah cara

Kristus dihayati, melalui kerajaan-Nya, yaitu pemerintahan-Nya,

melalui pemerintahan-Nya di dalam hidup kita. Kata 'Kerajaan Allah'

dapat diterjemahkan sebagai pemerintahan Allah. "Sebab Kerajaan

Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran,

damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus," kata Paulus dalam

Roma 14:17. Jadi orang yang lapar dan haus akan kebenaran, ia akan

lapar dan haus akan kerajaan Allah. "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah

kehendak-Mu, di bumi seperti di surga" (Matius 6:10) . Tak seorang

pun akan berdoa seperti itu kalau ia tidak lapar dan haus akan

Kerajaan Allah. Anda tidak akan lapar dan haus akan Kerajaan Allah

kalau anda tidak lapar dan haus akan kebenaran, karena kerajaan-

Nya adalah kebenaran, seperti kita lihat dalam surat Roma.

Hal keempat yang kita lihat adalah barangsiapa lapar dan haus akan

kebenaran juga akan lapar dan haus akan orang-orang benar. Orang

benar dalam Perjanjian Baru, seperti juga Perjanjian Lama, mengacu

pada orang-orang kudus milik Allah. Ketika seseorang berkata pada

saya, "Saya percaya Kristus, mengapa saya harus ke gereja?" saya

tahu bahwa orang tersebut berada dalam masalah. Orang tersebut

berada dalam masalah yang sangat besar. Mengapa anda harus pergi

ke gereja? Karena anda lapar dan haus akan umat Tuhan! Perjanjian

Lama sudah mengetahui hal ini, dan Pemazmur berkata bahwa ia

bersuka cita atas orang-orang kudus Allah. Ia bersuka cita atas

Yerusalem, atas Sion. "Sion adalah kemenanganku dan sukacitaku."

Mengapa? Jika anda lapar dan haus akan kebenaran, anda akan

mendapatkan bahwa anda juga lapar dan haus untuk bersekutu dengan

umat Allah. Anda mencintai umat-Nya. Dengan segala kesalahan

mereka, anda tetap mencintai mereka. Mengapa? Karena Kristus ada di

dalam mereka dan mereka ada di dalam Kristus. Bagaimana anda

dapat mencintai Kristus tanpa mencintai umat-Nya? Tidak mungkin

bisa!

Itulah yang dikatakan Yohanes dalam suratnya yang pertama. Ia

berkata, "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah', dan ia

membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta (I Yohanes 4:20).

Tidak ada kebenaran dalam diri anda sama sekali. Orang yang berkata

bahwa ia mencintai Yesus akan mencintai orang-orang yang mencintai

Page 270: Bmf 22 cahaya injil

262 | C A H A Y A I N J I L

Yesus. Itu pasti. Barangsiapa yang mencintai Bapa juga akan mencintai

Anak-Nya, menurut ajaran Kitab Suci, karena Anak sama seperti Bapa

dan Ia adalah milik Bapa. Bahwa murid-murid Tuhan disebut sebagai

orang benar kita dapatkan di mana-mana dalam Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Baru kita dapatkan pada pengajaran

Tuhan di Matius 25:46, sebagai salah satu contoh. Atau I Petrus 3:12.

Di situ orang-orang kudus atau orang Kristen disebut sebagai orang

benar.

Tapi pokok yang kelima dalam hal ini adalah barangsiapa lapar dan

haus akan kebenaran, lapar dan haus juga akan firman Tuhan karena

firman Tuhan disebut 'firman kebenaran'. Ketika anda lapar dan haus

akan kebenaran, sebenarnya anda lapar dan haus akan apa? Sesuatu

yang tidak nyata? Di mana kebenaran yang anda rindukan itu?

Bagaimana anda memakannya kalau anda bahkan tidak tahu apa

kebenaran itu? Sekarang kita sudah temukan bahwa kebenaran dalam

Alkitab secara nyata adalah:

A) Allah sendiri

B) Tuhan Yesus

C) Kerajaan Allah

D) Murid-murid Kristus dan

E) Firman-Nya, firman Tuhan, firman kebenaran.

Ibrani 5:13 mengatakan bahwa Alkitab, firman Tuhan, adalah firman

kebenaran. Jika anda ingin mengisi diri anda dengan kebenaran, di

mana anda menemukannya? Di dalam Firman-Nya. Pernahkah anda

perhatikan bagaimana orang Kristen yang sehat mempunyai kerinduan

yang besar pada firman Tuhan? Mereka tak pernah puas. Belajar dan

terus belajar. Saya adalah salah satunya. Saya mempunyai kerinduan

yang besar untuk itu. Saya tidak pernah puas mempelajari firman

Tuhan. Saya belajar dan belajar dan saya puas, namun saya selalu

lapar. Saya terus belajar dan saya tetap mempunyai kerinduan yang

besar. Saya terus belajar dan semuanya berlangsung terus seperti ini.

Menakjubkan!

Masalah yang menyangkut hal-hal rohani tentunya berbeda dengan

masalah jasmani. Ketika anda makan steak yang lezat atau makan

malam di Chinatown, anda akan puas selama beberapa jam berikutnya.

Nafsu makan anda dibatasi oleh ukuran perut anda. Perut anda terus

Page 271: Bmf 22 cahaya injil

263 | C A H A Y A I N J I L

mengembang dan anda akan berhenti makan ayam terakhir yang enak

ketika anda tak bisa mengisi perut anda lagi. Selera anda masih tetap

ada dan terkadang kita berkata, seperti dalam peribahasa Cina: "Mata

anda lebih besar dari perut anda." Mata lebih besar dari perut.

Mengapa? Karena mata anda masih melihat pada makanan itu tapi

perut anda sudah tidak sanggup lagi. Perut anda sudah terlalu penuh.

Perut anda ada batasnya. Hal yang indah tentang selera rohani adalah

tidak adanya perut untuk membatasi jumlah makanan yang anda

masukkan. Anda terus makan namun tak ada dinding perut untuk

membatasi selera makan anda. Sungguh menakjubkan!

Dulu saya biasa bangun pagi sekali dan mempelajari firman Tuhan.

Saya terus belajar hingga larut malam, merasa enggan untuk tidur.

Saya merasa, "Alangkah buang-buang waktu saja kalau harus tidur

selama 6, 7 atau 8 jam! Semestinya saya bisa belajar sepanjang

malam! Dan kalau sudah larut, dengan enggan saya harus menutup

Alkitab atau membiarkannya terbuka. Saya biasanya membiarkan

Alkitab saya terbuka sepanjang hari, sehingga saya tidak perlu mencari

halaman itu lagi pada hari berikutnya. Lalu saya tidur, dan esok

paginya saya tidak sabar untuk segera bangun dan belajar lagi. Helen,

istri saya, tahu betapa pada masa-masa itu sepanjang hari, dari pagi

sampai malam, saya tak pernah berhenti mempelajari firman Tuhan

karena saya selalu memiliki kerinduan yang besar hari demi hari,

minggu demi minggu, bahkan bulan demi bulan untuk mempelajari

firman Tuhan. Ah, indah dan nikmatnya! Kadang-kadang saya sangat

bersuka cita hingga saya segera bergegas untuk memberitahu Helen

dan berkata, "Oh --- Ini luar biasa!" Ia akan berkata, "Apa? Apa?" Apa

yang luar biasa?" Sungguh indah firman Tuhan! Lapar dan haus akan

firman kebenaran!

Lapar akan Kebenaran Berarti Mencintai Kebenaran

Hasil dari lapar dan haus akan firman kebenaran adalah anda mencintai

kebenaran-- orang yang lapar dan haus akan kebenaran pasti

mencintai kebenaran. Saya bersedih hati akan satu hal pada masa kini,

di antara gereja-gereja khususnya. Saya berdoa pada Tuhan agar tidak

satu pun dari anda, khususnya mereka yang dalam pelatihan, tidak

seorang pun dari anda yang akan menjadi seperti ini. Yang saya

sedihkan adalah mereka mulai mencintai doktrin-doktrin tertentu,

bentuk teologia tertentu, ajaran denominasi tertentu, melebihi firman

Tuhan itu sendiri. Seharusnya hal-hal semacam itu jangan menjadi

Page 272: Bmf 22 cahaya injil

264 | C A H A Y A I N J I L

penyakit kita. Tahukah anda bahwa anda dapat menjadi begitu kaku

dan terpaku pada pendapat dogma tertentu hingga tidak ada lagi

firman Tuhan yang akan mengubah pandangan anda karena anda telah

berhenti mencintai kebenaran? Anda telah mulai mencintai golongan

anda dan juga dogma anda, dan ini sungguh memuakkan! Saya ingin

memberitahu anda bahwa sebenarnya sebagai gereja, kami secara

resmi tergabung dalam Gereja Baptis. Kami terdaftar sebagai anggota

Gereja Baptis. Kami tergabung dalam "Persekutuan Gereja-gereja

Baptis Injili, Kanada", gereja kami pun demikian. Tapi ada banyak hal

yang menjengkelkan saya mengenai Gereja Baptis dan saya jujur

dalam hal ini. Sebagai seorang pendeta, saya mendapatkan sangat

banyak selebaran dari berbagai seminari, universitas Baptis, organisasi-

organisasi Baptis dan juga organisasi lain. Beberapa hari yang lalu saya

membalik-balik halaman salah satu majalah itu dan isinya

menyesakkan dada saya—isinya melulu tentang Baptis ini dan Baptis

itu dan kehebatan doktrin Baptis dan bahkan lebih dari itu. Baptis

sudah ada pada zaman Perjanjian Lama, bahkan Yohanes Pembaptis

adalah seorang anggota Gereja Baptis juga. Menggelikan! Hal itu

sungguh membuat saya mual!

Kita telah menjadi orang yang lebih setia pada golongan tertentu

dibanding firman Tuhan sendiri, sehingga firman Tuhan berfungsi untuk

membuktikan bahwa "kami adalah yang terbaik." Sedangkan Katolik

Roma, Presbyterians termasuk golongan-golongan yang lebih rendah,

kecuali Baptis, dan dikatakan dalam majalah itu," Gereja manakah

yang dapat menelusuri asal-usulnya hingga Perjanjian Baru? Hanya

gereja Baptis!" Saya begitu malu dan merasa ingin menulis surat yang

mengatakan, "Saya mengundurkan diri dari seluruh Gereja Baptis."

Lupakan saja semua itu! Hal ini sungguh memualkan!

Kita tidak seharusnya mempunyai kesetiaan pada suatu golongan atau

gereja tertentu, melainkan pada Kristus dan Firman-Nya. Tapi pikiran

kita telah menjadi sempit. Tidak ada lagi cinta terhadap kebenaran dan

orang Kristen bisa berkelakuan lebih buruk daripada non-Kristen, saling

menghina, saling menfitnah dan sebagainya. Sungguh menjengkelkan!

Mengapa? Karena tidak ada cinta akan kebenaran. Kita harus menjadi

orang yang rela pergi ke mana saja kebenaran membawa kita,

menghadapi akibat apa saja yang terjadi karena mentaati

kebenaran. Jika ada sesuatu dalam firman Tuhan yang menunjukkan

kepada saya bahwa saya salah, atau golongan saya salah, atau gereja

Page 273: Bmf 22 cahaya injil

265 | C A H A Y A I N J I L

saya salah, maka saya akan tunduk padanya tanpa ragu-ragu. Jika ada

seseorang di mana saja, dari golongan apa saja, dapat membuktikan

kepada saya bahwa apa yang saya katakan tidak benar berdasarkan

firman Tuhan, maka saya akan menarik kembali perkataan saya secara

terang-terangan. Saya akan mengakuinya secara terang-terangan di

mana saja, karena saya mencintai kebenaran, bukan reputasi saya.

Reputasi saya tidak ada artinya, nama saya pun demikian. Tetapi

kebenaran berarti segalanya.. Tidak ada orang yang dapat menjadi

orang yang lapar dan haus akan kebenaran, tetapi tidak mengejar

kebenaran. Apakah kebenaran itu jika tidak benar? Bisakah kebenaran

itu berarti kebohongan? Berdasarkan definisinya, kebenaran adalah

kebenaran. Saya lapar dan haus akan kebenaran, tak peduli dari mana

datangnya kebenaran itu. Jika seseorang yang beragama Katolik Roma

mengatakan sesuatu yang lebih benar dari apa yang saya katakan,

saya akan mengakui bahwa orang yang beragama Katolik Roma itu

benar. Ia benar. Saya tidak boleh mengatakan bahwa saya orang

Protestan, sedangkan ia orang Katolik Roma, dan segala sesuatu yang

dikatakan orang Katolik Roma itu salah. Itu omong kosong! Ada orang

Katolik Roma yang mengatakan lebih banyak kebenaran daripada saya.

Jika ia dapat menunjukkan sesuatu lebih dari yang saya mengerti

tentang kebenaran, maka saya akan belajar dari padanya. Biarlah ia

menunjukkan sesuatu dari firman Tuhan dan saya akan menerimanya

kapan saja. Kita tidak boleh bersikap dogmatis dan sempit. "Saya

percaya hal ini dan saya tidak peduli apa yang kamu katakan". Ini

sungguh menjengkelkan! Sangat menjengkelkan! Kita tidak boleh

mempunyai perilaku seperti ini. Kita harus menjadi orang yang

mencintai kebenaran tanpa syarat.

Dan saya kecewa pada Martin Luther, meskipun ia seorang Reformer

yang hebat. Saya kecewa kepadanya karena ia gagal dalam satu hal

penting yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dan akan saya

sebutkan lagi. Saya tidak setia pada doktrin Reformasi. Saya setia pada

firman Tuhan, dan jika Reformer itu salah, saya akan katakan bahwa ia

salah, tidak peduli apakah ia adalah Calvin atau Luther atau siapa saja.

Karena jika saya bisa menunjukkan berdasarkan firman Tuhan bahwa

ia salah, berarti ia salah. Saya tidak peduli apakah ia adalah Calvin

atau Luther atau siapa saja. Luther telah membuat kesalahan yang

sangat serius ketika ia bersikeras dengan doktrin

'pembenaran hanyaoleh iman' tanpa mempedulikan hal lain. Saya telah

Page 274: Bmf 22 cahaya injil

266 | C A H A Y A I N J I L

mengatakan sebelumnya dan saya akan mengatakan sekali lagi, kita

memang dibenarkan oleh iman, tapi bukan hanya oleh iman saja.

Seharusnya iman, dan kemudian diikuti perbuatan - iman yang

menghasilkan perbuatan. Jadi bukan 'perbuatan' yang menyelamatkan

kita, bukan iman yang menyelamatkan kita; melainkan Tuhanlah yang

menyelamatkan kita, melalui iman, tapi bukan tanpa perbuatan. Itulah

yang paling penting untuk dimengerti. Dan ketika Luther membaca

kitab Yakobus, ia mendapatkan bahwa Yakobus berlawanan dengannya

secara mutlak, karena Yakobus 2 mengatakan dengan jelas, "Jadi kamu

lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya

dan bukan hanya karena iman." Luther begitu tersinggung sehingga ia

ingin mengambil Alkitabnya dan merobek surat Yakobus dari Alkitab itu

karena isinya secara mutlak berlawanan dengan Luther.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, Luther memulai di Jerman

sebuah tren yang kemudian menjadi Liberalisme Zaman Modern. Ia

memulai dengan apa yang disebut sebagai "Kritik Sastra." Sekali anda

mulai mengkritik firman Tuhan, seperti yang dilakukan Luther dengan

berkata, "Kitab Yakobus hanyalah bagaikan jerami tak berguna yang

cocok untuk dibakar atau diberikan pada babi." (Apa lagi yang bisa

anda lakukan dengan jerami?") maka anda telah melakukan sesuatu

yang benar-benar salah. Astaga, Luther! Kita harus mencintai

kebenaran melebihi doktrin yang paling kita junjung. Dan jika apa yang

saya katakan berlawanan dengan firman Tuhan, maka enyahlah doktrin

saya. Kita tidak bisa berkata, saya tidak suka kitab Yakobus atau saya

tidak suka kitab lain dalam Alkitab. Yakobus berkata sejujurnya, dan

semua orang yang berpikiran luas mengerti bahwa ia memang

demikian. Jadi saya mohon pada anda agar kita memiliki sikap berikut

ini, yaitu menjadi pencinta kebenaran, menerima kebenaran tanpa

mempedulikan apakah kebenaran itu berasal dari agama Katolik,

Presbyterians atau dari siapa saja. Saya tidak peduli apa golongan

mereka sepanjang mereka mengatakan kebenaran dari firman Tuhan.

Saya tak peduli siapa mereka. Itu sangat penting!

Hal yang lain adalah: Seseorang yang mencintai kebenaran akan

meneliti doktrinnya berulang kali dalam terang firman Tuhan. Ia tidak

beranggapan bahwa doktrin-doktrin itu tidak mungkin salah. Baru-baru

ini saya membaca sebuah buku tentang pemuridan yang ditulis oleh

pemimpin gereja yang sangat terkenal di Amerika Utara yang namanya

tidak akan saya sebutkan, karena saya tidak menyerang orangnya,

Page 275: Bmf 22 cahaya injil

267 | C A H A Y A I N J I L

tetapi pengajarannya tentang pemuridan sepenuhnya salah. Mengapa?

Karena ia memulainya dari segala macam gagasan yang sudah ada

sebelumnya dalam pikirannya. Kapan saja kita mengajarkan sebuah

doktrin, kapan saja kita menegaskan sebuah pernyataan, mari kita

membiasakan diri untuk meneliti pernyataan itu dalam terang firman

Tuhan. Apa kesalahan dari saudara kita ini? Ia mengajarkan hal

berikut: Ia berkata, yang pertama-tama, ketika anda menjadi seorang

Kristen, anda menjadi seorang convert (orang yang berpindah agama).

Setelah itu, anda lulus atau dilatih menjadi seorang murid. Kemudian

setelah menjadi murid anda akan dilatih menjadi seorang pekerja, yang

merupakan tahapan berikutnya. Jadi anda mulai dari seorang convert,

anda lulus lalu menjadi seorang murid dan kemudian anda lulus

menjadi apa yang disebut sebagai pekerja. Ini benar-benar sebuah

omong kosong kalau kita mengacu pada firman Tuhan. Maksud saya,

jika ia mempunyai pengetahuan dasar untuk membuka konkordansi

dan melihat di bawah kata "convert" (orang yang baru bertobat), ia

tidak akan menemukannya. Tidak ada pembagian semacam itu, yaitu,

pertama, sesuatu yang disebut convert, lalu di kelompok tengah ada

yang disebut 'murid', kemudian anda lulus dengan sebutan 'pekerja'.

Ini sama sekali tidak benar. Walaupun demikian, keseluruhan bukunya

didasarkan pada pembagian semacam ini (bahkan digambarkan dengan

diagram) sehingga melalui penginjilan anda akan mendapatkan orang

yang baru bertobat, dan kemudian melalui pengajaran anda akan

mendapatkan murid. Tetapi ia tidak memberitahu langkah selanjutnya

yang menjadikan pekerja, setidaknya hal ini tidak terdapat dalam

diagram tersebut. Sekarang anda tahu, inilah kesalahan yang

menyebabkan orang berkata, "Baiklah, jika demikian, bukankah

menjadi murid adalah semacam tingkatan kedua dalam kehidupan

kekristenan? Kesalahan ini sangat umum terjadi di gereja-gereja Cina.

Benar-benar tidak didasarkan pada Kitab Suci. Di sini anda melihat

seorang pemimpin gereja yang terkemuka membuat kesalahan yang

mendasar karena ia tidak memeriksa ajarannya berdasarkan terang

firman Tuhan, lalu menyesatkan orang-orang yang membaca buku

semacam ini dan mengikuti ajarannya. Hal ini terjadi berulang kali—

sekalipun dengan niat yang sangat baik—karena terjadi kegagalan

untuk memeriksa pernyataannya dalam terang firman Tuhan.

Sekarang mari kita simpulkan dengan mengamati beberapa hal berikut

ini: Orang yang lapar dan haus akan kebenaran harus lapar dan haus

Page 276: Bmf 22 cahaya injil

268 | C A H A Y A I N J I L

akan kebenaran di atas segalanya, bukan akan golongannya, organisasi

gerejanya, juga bukan akan gereja ini atau itu, melainkan hanya akan

kebenaran, akan Kristus. Hanya dengan cara ini, seperti Paulus, kita

akan menganggap semua hal lain sia-sia dibanding pencarian akan

kebenaran. Anda akan tahu tidak ada jalan lain untuk menemukan

kebenaran selain di dalam Kristus. Jika anda bisa menemukan

kebenaran selain di dalam Kristus, beritahu saya. Saya akan pergi ke

mana saja di mana ada kebenaran, karena saya yakin tidak ada cara

lain untuk menemukan kebenaran di tempat lain. "Akulah Jalan,

Kebenaran, dan Hidup." Buktikan dan anda akan tahu bahwa hal ini

benar. Anda tak dapat menemukan kebenaran rohani di mana pun juga

di dunia ini di luar Kristus. Jadi hasil akhir dari semuanya adalah:

Entahlah anda mempelajari firman Tuhan; atau anda lapar dan haus

akan Kerajaan Allah; apakah anda mencintai gereja, bukan gereja ini

atau itu melainkan siapa saja yang mencintai Tuhan Yesus; entah ia

seorang Katolik, seorang murid berkebangsaan Yahudi, Presbyterian,

atau seorang anggota gereja Baptis, siapa pun dia, yang penting dia

mencintai Kristus, maka dialah saudara/saudariku apa pun

golongannya. Namun tak peduli apakah anda mencintai ini semua,

anda akan mendapatkan bahwa semuanya tercakup dalam diri Kristus,

yang adalah kebenaran, yang merupakan inti dari semua kebenaran.

Akhirnya, mari kita simpulkan dan ingat hal ini, "Berbahagialah orang

yang lapar dan haus (yang terus-menerus merasa lapar dan haus) akan

kebenaran, karena ia akan dipuaskan." Ini adalah sebuah janji. Saya

merasa benar-benar dipuaskan dalam Kristus. Namun saya tetap

merasa lapar dan haus sampai pada hari saya memperoleh Kristus;

saya tidak memiliki kebenaran saya sendiri melainkan kebenaran di

dalam Dia. Inilah yang mengisi jiwa saya saat ini; yaitu kebenaran-

Nya. Dengan cara memakan kebenaran ini, saya bertumbuh sehingga

benar-benar menjadi seperti Dia, saya bertumbuh kepada kedewasaan

penuh sesuai dengan kepenuhan Kristus, di mana kebenaran

menguasai setiap keberadaan saya. Saya masih bertumbuh ke arah itu.

"Aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya," kata

Rasul Paulus, "tetapi aku mengarahkan diri ke depan." Jadi anda lihat,

sementara kita merenungkan kata-kata Tuhan Yesus yang luar biasa

ini, bahwa kata-kata tersebut mencakup segala sesuatu. Seluruh

kehidupan rohani ada di dalamnya, mulai dari pertobatan sampai pada

kedewasaan rohani. Semua ini berkaitan dengan bertumbuh dalam

Page 277: Bmf 22 cahaya injil

269 | C A H A Y A I N J I L

kebenaran hingga kebenaran itu sungguh-sungguh kita hayati dan

memberi kekuatan pada seluruh keberadaan kita.

Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya

Matius 5:8 - Pesan yang keenam dari 10 tentang 'Ucapan bahagia'

Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran kita dari Khotbah atas Bukit

dan kita akan mempelajari Matius 5:8, "Berbahagialah orang yang suci

hatinya, karena mereka akan melihat Allah." Mereka akan melihat

Allah! Satu prospek yang luarbiasa! Satu janji yang menakjubkan! Dan

siapa yang dapat membuat janji seperti ini melainkan Allah sendiri?

Pertama-tama, saya ingin anda memperhatikan bentuk kata kerja yang

menunjukkan waktu akan datang: mereka akan melihat Allah. Ini

merupakan satu bentuk kalimat yang menunjukkan sesuatu yang akan

terjadi di masa depan. Sekarang kita masih belum dapat melihat Allah

di dalam kemuliaan dan kebesaran-Nya. "Kita melihat dalam cermin

suatu gambaran yang samar-samar", Paulus mengatakan di 1 Korintus

13:12. Kita melihat tetapi melihat dalam cermin suatu gambaran yang

samar-samar. Akan tetapi Paulus selanjutnya mengatakan bahwa

nanti kita akan melihat muka dengan muka.

Apa gol kehidupan ini?

Apakah tujuan/gol kehidupan manusia? Saya bertanya-tanya apakah

gol kehidupan anda? Kehidupan ini mengarahkan kita ke mana? Di

mana jalan kehidupan ini berakhir? Seringkali saya mendapati jalan

kehidupan ini tidak membawa kita ke mana-mana kecuali ke dalam

satu lubang beberapa kaki di bawah tanah. Dan semua pencapaian dan

semua hasil usaha kita berakhir, ketika kita masuk ke dalam lobang itu,

yang terletak beberapa kaki di bawah tanah. Anda tidak mungkin dapat

menjadi pelayan Tuhan tanpa sekali-sekali harus memimpin upacara

pemakaman dan menyadari bahwa itulah nasibnya bagi semua yang

hidup. Ketika kita masih muda, sangat sulit untuk kita memikirkan

kenyataan ini, bahwa apakah kita suka atau tidak, nasib bagi semua

yang hidup berakhir di dalam debu. Akan tetapi jika kita berhenti di

sini, kita semua akan menjadi orang-orang yang pesimis. Kita mungkin

Page 278: Bmf 22 cahaya injil

270 | C A H A Y A I N J I L

saja berusaha melakukan yang terbaik di dalam kehidupan ini, akan

tetapi pada akhirnya kita tetap berakhir menjadi debu. Kalau inilah

yang menjadi prospek bagi kehidupan manusia, maka ini

sesungguhnya adalah satu prospek yang sungguh suram sekali. Bahkan

di antara kami yang harus sekali-sekali memimpin upacara pemakaman

seringkali pulang dengan banyak pikiran yang sungguh serius: pada

akhirnya, apakah tujuan/gol kehidupan ini? Nampaknya tidak berarti

bagi sanak saudara menceritakan pencapaian-pencapaian yang telah

dicapai oleh orang yang telah meninggal itu - bahwa beliau pernah

melakukan ini dan melakukan itu, dan bahwa beliau memiliki sarjana

ini dan sarjana itu, dan bahwa beliau memiliki penghormatan dalam

bidang ini dan bidang itu. Nampaknya tidak relevan untuk melakukan

semua itu. Semuanya sudah berakhir. Semuanya sudah berlalu.

Menceritakan semua pencapaian almarhum adalah seperti membuka

album foto dan memandang hari-hari silam yang tidak ada lagi. Akan

tetapi, ke mana lagi dapat anda pergi, jika anda tidak mengenal Allah,

karena memang kehidupan ini tidak akan membawa kita ke mana-

mana. Kehidupan ini adalah satu jalan buntu. Tragedi bagi orang-orang

yang tidak mengenal Tuhan memang sangat menyedihkan. Mereka

melakukan yang terbaik untuk tidak memikirkan persoalan ini tetapi

mereka mendapati persoalan ini sering menghantui mereka, mungkin

ketika saat-saat sepi di tengah malam setelah pulang kerja, atau ketika

seorang saudara yang dikasihi meninggal dunia dan mereka sekali lagi

berhadapan dengan persoalan yang tidak ingin mereka hadapi itu.

Ketika saya berada di Hong Kong beberapa bulan yang lalu, saya

bertemu dengan seorang teman lama. Kami dibesarkan bersama-sama

di kota Shanghai. Ia adalah seorang wanita yang sangat pintar dan

apa saja yang ia kerjakan ia kerjakan dengan baik - apakah bermain

piano atau studi. Kemudian ia pergi ke Amerika dan berhasil

mendapatkan satu karir yang sangat baik dalam bidang sains dan

berhasil mencapai puncak dunia akademik. Ia telah memperoleh gelar

Master jauh sebelum saya mendapat gelar Sarjana Muda. Dalam bidang

akademik, ia berada jauh di hadapan saya. Ia memulai dari awal dan

selesai awal. Pada usia yang sangat muda ia bukan saja telah

mendapatkan gelar Ph.Dnya, tetapi juga telah memegang jabatan

'Associate Professor', di Universitas negeri Michigan. Maka, pada usia

yang sangat muda ia telah berada di puncak dunia sains di dalam

bidang yang khusus yang disebut kristalogi, terutamanya mineralogi.

Page 279: Bmf 22 cahaya injil

271 | C A H A Y A I N J I L

Tetapi ketika saya bertemu dengan dia di Hong Kong, ia tidak lagi

berada di dalam bidang sains tetapi dalam bidang bisnis. Ia sekarang

menjalankan bisnis ayahnya. Ayahnya adalah seorang yang sangat

kaya, seorang jutawan di Hong Kong, atau lebih tepat lagi, seorang

jutawan besar. Belakangan ini, terdapat banyak sekali jutawan di Hong

Kong.

Saya mengalami satu percakapan yang menarik bersama dia dan saya

bertanya kepada dia mengapa dia rela melepaskan karirnya yang

begitu berhasil di dalam bidang sains untuk menjalankan bisnis

ayahnya, yang kelihatannya tidak ada hubungan dengan sains sama

sekali. Ia mengatakan bahwa itulah alasannya mengapa ia

meninggalkannya, karena mereka tidak ada hubungan sama sekali.

Saya bertanya, "Apa maksud kamu?" Ia menjawab, "Saya sudah

mencapai puncak di bidang sains dan karena itu saya tidak dapat pergi

ke mana-mana lagi. Saya sudah sampai di jalan buntu. Saya tidak

dapat melihat prospek lagi." Menurutnya, seseorang masih dapat

melanjutkan untuk melakukan sedikit riset lagi, tetapi ia tidak tertarik.

Ia telah mencapai puncak. Ia sudah menyandang gelar professor. Jadi

ada apa lagi yang dapat dikejar? Makanya, ketika bapanya mengajak

dia untuk mengurus bisnisnya di Hong Kong, ia mengatakan bahwa ia

tidak tahu apa-apa tentang bisnes, tetapi ia siap untuk menerima

tantangan baru. Maka ia memasuki bidang bisnis dan menjadi

pengurus bisnis ayahnya dan kelihatannya ia juga sangat berhasil di

dalam bidang bisnis, dengan cepat ia menguasai setiap departemen,

setiap aspek dari dunia bisnis dari saham, ke bagian-bagian lain dari

dunia bisnis. Dan kemudian saya bertanya kepada dia, "Apakah anda

mendapati dunia bisnis itu menarik?" Ia menjawab, "Ya, sangat

menarik - untuk tahun pertama! Tetapi sekarang saya mendapati tidak

sisa banyak untuk dipelajari dan dunia bisnis ini semakin lama semakin

membosankan. Semuanya rutin sekarang, dan tidak ada tantangan

lagi." Saya berkata, "Jadi, apa artinya?" Ia berkata, "Itu berarti saya

harus mencari tantangan yang baru karena rutinitas ini sangat

membosankan saya." Ia telah mencapai puncak dunia bisnis dan sekali

lagi ia tidak tahu harus ke mana lagi. Apa lagi yang dapat dikerjakan?

Tidak ada puncak baru untuk didaki, tidak ada tantangan baru; setidak-

tidaknya tidak ada yang menarik perhatiannya. Maka saya bertanya

lagi, "Bidang apa lagi yang ingin kamu coba? Setelah mencoba bidang

sains dan bisnes, nampaknya tidak banyak pilihan yang lain." Maka

Page 280: Bmf 22 cahaya injil

272 | C A H A Y A I N J I L

pada akhirnya kami sampai ke pokok pembicaraan bahwa kehidupan ini

kelihatannya adalah satu jalan buntu.

Kelihatannya begitu sedikit yang dapat dilakukan oleh seseorang

setelah ia mencapai puncak. Ketika anda berada di kaki gunung, anda

memandang ke atas dan puncak bersalju itu tampak begitu mulia! Ah,

tantangan besar! Betapa tingginya! Tetapi ketika anda berdiri di atas

puncak gunung, anda tidak dapat pergi ke mana-mana lagi melainkan

anda memiliki helikopter untuk mengangkat anda ke atas. Akan tetapi,

helikopter juga tidak dapat terbang terlalu tinggi. Jadi kita mendapati

bahwa pada umumnya inilah keadaan umat manusia. Ketika saya

mempertimbangkan keadaan teman saya ini, saya melihat bahwa

secara umum itulah keadaannya dengan umat manusia. Saya melihat

bahwa begitu banyak orang berjuang keras untuk gelar Sarjana, untuk

gelar Master, untuk gelar Ph.D dan sebagainya. Dan setelah itu,

mereka tidak tahu harus ke mana lagi, tidak tahu apa lagi yang harus

dikerjakan, dan tidak tahu apa lagi yang harus dikejar. Tampaknya

mereka sudah tiba di jalan buntu. Nah, anda dapat melakukan sedikit

riset di sana sini, tetapi apakah anda akan menghabiskan seluruh hidup

anda untuk hal seperti ini? Apakah itu artinya kehidupan ini? Apakah itu

tujuan/gol kehidupan anda? Kalau berbicara tentang uang, uang tidak

menjadi masalah kepada teman saya ini karena ayahnya adalah

seorang jutawan besar dan ia sendiri adalah pengusaha yang besar.

Siapa perlu bicara tentang uang? Apa yang dapat anda lakukan dengan

uang? Teman saya bisa menempel dinding dengan uang; dan setelah

beberapa waktu, bahkan itu juga tidak kelihatan bagus. Jadi, setelah

memiliki uang, beberapa gelar, status, ke mana lagi anda akan pergi

dari situ? Kelihatannya anda sudah sampai di jalan buntu.

Prospek yang mulia - melihat Allah

Tapi alangkah mulianya prospek bila kita dapat melihat di balik semua

ini, dan berkata, "Kita akan melihat Allah - muka dengan muka."

Kepada saya ini mengubah segalanya. Sewaktu saya masih belum

percaya, itulah perasaan saya. Saya mempelajari kehidupan manusia

dan saya tidak dapat melihat jalan keluar. Karena, tentu saja terdapat

satu jalan, akan tetapi apa gunanya mengadakan perjalanan di jalan itu

kalau pada akhirnya didapati jalan itu adalah jalan buntu? Nasib seperti

ini tidak terlalu menarik. Banyak kali saya dikuasai perasaan kecewa,

bertanya-tanya apa gunanya manusia membanting tulang di dunia ini.

Saya tidak menjadi seorang Kristen untuk mendapatkan prospek yang

Page 281: Bmf 22 cahaya injil

273 | C A H A Y A I N J I L

mulia. Itu bukan alasannya. Saya tidak menjadi seorang Kristen karena

saya berharap untuk menemukan suatu jalan keluar dari jalan mati itu.

Jika memang benar dan merupakan kenyataan bahwa kehidupan ini

tidak lebih dari satu jalan buntu, maka kita harus menerimanya,

sebagaimana yang dinyatakan oleh Bertrand Russell, "Sekalipun

kehidupan manusia berakhir di jalan buntu, kita masih perlu melakukan

yang terbaik." Tetapi pertanyaannya ialah: apakah terdapat sesuatu di

balik? Dan Tuhan Yesus memberitahu kita, bahwa bagi orang-orang

yang suci hatinya, terdapat banyak yang menunggu di balik kematian.

Dan Yesus memberitahu kita supaya kita dapat mengalaminya. Kita

dapat menikmatinya, tetapi Tuhan Yesus tidak menawarkannya dengan

harga yang murah. Anda harus menjadi - dan ini adalah syaratnya -

anda harus menjadi orang yang suci di hati! Dan itulah yang menjadi

kesulitan, bukan? Tuhan Yesus tidak menawarkan keselamatan dengan

harga yang murah dan mudah, seperti banyak penginjil-penginjil

modern yang sentiasa ingin melariskan jualan dengan menjual dengan

harga yang murah.

Tuhan Yesus memberitahu kita dengan terus terang bahwa, "Anda

dapat melihat Allah! Allah dapat dilihat oleh anda, tetapi dengan syarat

anda siap untuk menjadi suci di dalam hati." Makanya sangat penting

untuk kita menyelidiki apa artinya menjadi suci di dalam hati, dan

apakah impian ini dapat menjadi satu kenyataan. Persoalan ini juga

tergantung kepada hal ini: melainkan Allah menjadi nyata kepada kita

di dalam hidup ini, kita mungkin saja berbicara tentang sesuatu yang

tidak realistik. Kita mungkin saja sekadar menghibur diri kita sendiri

dan enggan menerima kenyataan bahwa jalan buntu adalah jalan

buntu. Kita ingin menciptakan suatu masa depan untuk diri kita

sendiri, yang kita sebut sebagai 'melihat Allah'. Sebagaimana yang

telah saya nyatakan tadi bahwa saya tidak menjadi seorang Kristen

karena saya ingin melihat sesuatu di balik jalan buntu itu. Saya siap

untuk menerima jalan buntu itu jika itulah kenyataannya, sehingga

saya bertemu dengan Allah dan menyadari bahwa Allah ada.

Pengalaman itu secara menyeluruh mengubah kehidupan saya. Saya

menyadari bahwa Allah nyata, dan bahwa Allah ada. Itu menjadi titik

permulaan kehidupan Kristen saya. Oleh karena itu, melainkan anda

pernah bertemu dengan Allah dalam cara tertentu di dalam hidup ini,

maka impian untuk melihat Allah ini tentu saja merupakan satu

khayalan yang tidak realistik.

Page 282: Bmf 22 cahaya injil

274 | C A H A Y A I N J I L

Karena itu saya telah berulang kali menekankan betapa pentingnya

satu hubungan yang hidup dengan Allah, di dalam hidup ini. Kalau

tidak, iman anda mungkin lebih didasari oleh khayalan dan bukan

kenyataan. Kita tidak dapat - melainkan kita hidup di dalam kesucian

hati di dalam hidup ini - kita tidak akan dapat berkata seperti

Paulus, "Aku kenal Dia, yang aku percaya." Apakah anda dapat

mengatakan bahwa anda kenal Dia, yang anda percaya? Atau apakah

anda hanya dapat semata-mata mengucapkan satu ungkapan

tautologi, "aku percaya Dia, yang aku percaya." Itu tidak akan

membawa anda ke mana-mana, karena kita semua dapat mempercayai

apa saja yang kita memilih untuk percaya. Kita harus bergerak dari

hanya mempercayai apa yang kita percaya, kepada satu pengenalan

akan Siapa yang kita percaya itu. Dan cara untuk mengenal Dia adalah

melalui satu langkah komitmen, satu komitmen yang total. Tidak ada

cara lain anda dapat mengenal Allah melainkan melalui satu komitmen

yang total di dalam hidup ini. Itulah alasannya mengapa saya

menekankan hal ini berulang kali, karena tanpa menyerahkan diri anda

secara total kepada Allah, iman anda merupakan satu iman yang

bersifat intelektual semata-mata. Anda hanya dapat pergi sejauh itu.

Iman yang bersifat intelektual mungkin menarik untuk ahli filsafat,

tetapi tidak berguna untuk membangunkan satu kehidupan yang

kokoh. Apakah iman anda bersifat intelektual? Atau apakah ia

berdasarkan suatu kenyataan di mana anda dapat berkata bersama

rasul Paulus, "Aku kenal Dia, yang aku percaya", karena anda telah

mengalami kuasa-Nya di dalam kehidupan anda, karena anda telah

bertemu dengan Dia di dalam satu hubungan yang hidup, di mana Ia

telah membuat anda menjadi seseorang yang dapat disebut dengan

pantas sebagai satu ciptaan baru di dalam Kristus?

Dapatkah anda mengatakan semua ini untuk diri anda? Jika tidak, iman

apa saja yang anda miliki itu, terus terang saja saya katakan, adalah

'iman yang bersifat intelektual'. Iman seperti ini mungkin bermanfaat

untuk tujuan psikologi, sangat cocok untuk diskusi intelektual, dan

sangat menarik perhatian ahli-ahli filsafat, tetapi sangat sedikit

manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari - karena kepercayaan kita

akan Allah harus berakar dalam hidup, dan kesucian hati adalah satu

kualitas hidup. Ia bukan merupakan satu kepercayaan intelektual, satu

keyakinan intelektual. Ia berakar dalam kehidupan, yakni di dalam

kualitas kehidupan anda. Jadi, sekali lagi saya katakan, bahwa

Page 283: Bmf 22 cahaya injil

275 | C A H A Y A I N J I L

keselamatan di dalam ajaran Yesus tidak berdasarkan iman yang

mempercayai hal-hal tertentu sebagai kebenaran - bahwa Allah ada,

bahwa Yesus mati dan sebagainya. Keselamatan juga tidak melalui

berbuat ini dan itu - melakukan pekerjaan yang baik - membakar lilin

di gereja, memberikan uang persembahan, melakukan semacam

perbuatan baik di sana sini. Ia bukan satu keselamatan oleh perbuatan;

ia juga bukan satu keselamatan oleh iman intelektual; tetapi satu

keselamatan oleh transformasi, satu keselamatan oleh kasih karunia

Allah yang datang ke dalam hidup anda dan mengubah anda menjadi

manusia yang baru. Ini baru kenyataan! Kita sedang berbicara tentang

sesuatu yang anda tahu telah terjadi pada diri anda; sesuatu yang

dapat anda katakan sebagai satu pengalaman yang telah anda alami di

dalam kehidupan anda; dan bukan sesuatu yang telah anda percaya di

dalam pikiran sebagai suatu keyakinan intelektual. Saya tidak

bermaksud bahwa keyakinan intelektual itu tidak baik. Ia sangat baik.

Tentu saja, pelajarilah ilmu apologetik dan pelajarilah ilmu filsafat,

filsafat Kristen jika anda suka. Tentu saja, pelajarilah semua ini. Akan

tetapi jika anda berhenti di situ, maka keselamatan anda juga berhenti

di situ. Keselamatan berhubungan dengan kesucian hati.

Untuk melihat Allah, anda harus suci di hati

Jadi catatkanlah aspek bersyarat di dalam pernyataan ini. Anda dapat

melihat Allah tetapi dengan syarat anda suci di dalam

hati. "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka - bukan

orang lain - mereka akan melihat Allah." Ini berarti bentuk negatif dari

pernyataan ini juga benar, yakni, jika anda tidak suci di dalam hati,

anda tidak perlu kuatir tentang melihat Allah, karena itu bukan bagian

anda. Hanya mereka - mereka yang suci di hati, yang akan melihat

Allah; mereka yang lain tidak menerima janji keselamatan dalam

bentuk apa pun. Sekarang perhatikan dengan seksama aspek bersyarat

dari pernyataan ini. Saya harus menekankan hal ini, karena

keselamatan ada syaratnya. Tidak ada keselamatan yang tidak

bersyarat di dalam firman Tuhan. Saya harus menekankan hal ini

karena saudara kita Martyn Lloyd-Jones yang saya sebutkan di khotbah

yang lalu, berusaha untuk menghilangkan aspek bersyarat ini.

Kelihatannya beliau, karena alasan-alasan dogmatis, merasa terganggu

oleh perkataan-perkataan Tuhan Yesus yang berbunyi, "Berbahagialah

orang yang murah hatinya, karena mereka akan menerima

kemurahan." Dengan kata lain, jika anda ingin menerima kemurahan,

Page 284: Bmf 22 cahaya injil

276 | C A H A Y A I N J I L

anda wajib menjadi orang yang murah hati. Pernyataan ini menganggu

beliau, karena menurut pandangan dogma beliau, keselamatan

bergantung hanya pada satu hal, dan sebagaimana menurut beliau,

bahwa pengampunan adalah berdasarkan pertobatan semata-mata.

Tetapi sekarang menurut Tuhan Yesus, pertobatan plus menjadi murah

hati. Dan ini menganggu keseimbangan teologis dan dogmatis beliau.

Hal ini tidak sesuai dengan pandangannya. Maka, apa yang dilakukan

beliau? Dr. Lloyd-Jones memutuskan untuk menyusun kembali

perkataan-perkataan Tuhan Yesus, dan saya mendapati tindakan ini tak

dapat diampuni. Ini tidak boleh diizinkan. Untuk menghilangkan syarat

itu, beliau justru menjungkir-balikkan pernyataan Tuhan. Ketika anda

mempelajari cara beliau menjelaskan ayat itu, secara efektif

kesimpulan beliau adalah, "Berbahagialah orang yang telah beroleh

kemurahan, karena mereka akan menjadi murah hati." Kita tidak

mempunyai hak untuk menjungkir-balikkan firman Tuhan. Pertama-

tama, untuk melakukan ini, yakni mengubah satu pernyataan bersyarat

menjadi satu pernyataan tidak bersyarat, beliau harus membalikkan

seluruh kalimat, tetapi lebih dari itu, beliau juga telah mengubah

bentuk kata-kerjanya. Catatkan bahwa apa yang dikatakan oleh Tuhan

Yesus ialah, "mereka akan beroleh kemurahan. - merekaakan" Dalam

istilah teologi, ini adalah satu pernyataan eskatologi, berarti, ia adalah

satu pernyataan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang

akan terjadi di masa depan. Mereka akan, di masa akan datang,

apabila keselamatan Allah datang, menerima kemurahan pada hari itu.

Tetapi Lloyd-Jones telah mengubah pernyataan itu menjadi: mereka

telah beroleh kemurahan, dan karena itu mereka harus bermurah hati.

Dan ini memang benar. Tentu saja apa yang dikatakan oleh Lloyd-

Jones ini juga benar: "Berbahagialah orang-orang yang telah beroleh

kemurahan, karena itu mereka harus bermurah hati." Akan tetapi,

meskipun pernyataan itu benar, (karena Tuhan Yesus menyatakan hal

itu di Matius 18:33), itu bukan arti yang dimaksudkan oleh Tuhan

Yesus di dalam ucapan bahagia ini. Di dalam Matius 18:33 Tuhan Yesus

ada menyatakan hal itu. Jadi pernyataan itu tersendiri memang benar,

tetapi tidak relevan dengan apa yang dikatakan Tuhan di sini. Dan di

dalam Matius 18:35 Tuhan Yesus menyatakan bahwa jika anda tidak

mengampuni orang lain, anda juga tidak akan diampuni. Ajaran ini

begitu jelas dan tidak bergantung kepada penafsiran. Malah ia tidak

membutuhkan penafsiran sama sekali. Kita hanya perlu mengizinkan

Page 285: Bmf 22 cahaya injil

277 | C A H A Y A I N J I L

firman Tuhan yang berbicara. Ajaran firman Tuhan sangat jelas. Kita

tidak boleh dan tidak berani mengubah aspek bersyarat dari ayat ini.

Kita tidak boleh meniadakan persyaratan yang telah ditetapkan oleh

Tuhan Yesus seenak hati kita. Amat penting untuk kita memperhatikan

hal ini. Anda tidak boleh bermain-main dengan firman Tuhan. Ketika

Lloyd-Jones akhirnya sampai pada pengakhiran khotbah, beliau

menyadari bahwa beliau tidak memberitakan dengan tepat apa yang

ingin disampaikan oleh Tuhan Yesus. Pada akhirnya beliau sadar dan

kemudian beliau menambah beberapa kalimat yang kira-kira berarti

orang-orang yang murah-hatinyalah yang akan menerima kemurahan.

Akan tetapi dalam pada itu, beliau sudah terlebih dulu meniadakan

aspek bersyarat itu. Ini tidak boleh diizinkan. Maka di sini kita harus

menyadari bahwa terdapat satu syarat di dalam janji ini: anda akan

melihat Allah hanya jika anda suci di dalam hati. Cukup mengherankan

ketika Dr. Lloyd-Jones berkhotbah dari Matius 5:8, beliau tampaknya

tidak lagi ingin mempersoalkan aspek bersyarat itu. Tampaknya beliau

sudah meninggalkan subyek itu. Hal ini sangat mengherankan.

Kita harus mengingat fakta ini dengan baik, sebagaimana yang

diperhatikan oleh Profesor Eduard Schweizer dengan tepat, dan beliau

mengatakan ini: "Tidak ada orang yang dapat mengandalkan

kemurahan Allah jika dia sendiri tidak menunjukkan kemurahan."

Pernyataan ini tepat dan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan

Yesus, karena justru itulah yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus. Tidak

ada orang yang dapat mengandalkan belas kasihan Allah jika dia

sendiri tidak berbelas kasihan. Ini adalah satu butir yang sangat

penting untuk dicatat. Dan saya mengabungkan kedua ayat ini karena

terdapat hubungan yang dekat antara "Berbahagialah orang yang

murah hatinya" dan"Berbahagialah orang yang suci hatinya". Hubungan

ini muncul dengan jelas di dalam Mazmur 24:3-4. Izinkan saya untuk

membacakan kepada anda karena ayat-ayat ini menjadi dasar PL bagi

perkataan-perkataan Tuhan Yesus ini. Mazmur 24:3-4 berbunyi begini:

"Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang

boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya

dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan,

dan yang tidak bersumpah palsu." Dan seterusnya di ayat 5, "Dialah

yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang

menyelamatkan dia." Kata 'kemurahan' di sini diterjemahkan sebagai

'keadilan' di dalam Alkitab Terjemahan Baru Indonesia dan 'belas

Page 286: Bmf 22 cahaya injil

278 | C A H A Y A I N J I L

kasihan' di dalam PL dalam bahasa Yunani, atau Septuaginta. Dia akan

menerima 'kemurahan', dan karena itu ayat ini dapat dikaitkan dengan

ucapan bahagia yang sebelumnya dalam ajaran Tuhan.

Akan tetapi terdapat satu hal lagi sebelum kita meneruskan untuk

menyelidiki apa artinya suci di dalam hati. Hal ini juga ditimbulkan oleh

Dr. Lloyd-Jones, dan beliau menimbulkan pertanyaan tentang

penglihatan akan Allah itu. Apakah kita melihat Allah - pada Hari itu -

apakah kita melihat Dia dengan mata telanjang, atau kita melihat Dia

dalam pengertian rohani? Bagaimana kita akan melihat Allah?

Dalam pengertian apa kita melihat Allah?

Saya tidak akan menimbulkan pertanyaan ini jika beliau tidak

menimbulkannya. Dan karena beliau menimbulkan persoalan ini dan

karena buku tafsiran beliau tentang Khotbah atas Bukit merupakan

salah sebuah buku tafsiran yang paling banyak diandalkan, saya

diharuskan memberi sedikit komentar. Nah, setelah beliau

mempertimbangkan pertanyaan ini, Lloyd-Jones membuat kesimpulan

bahwa kita tidak tahu jawaban kepada pertanyaan ini. Ini sangat

mengherankan! Tapi bagi saya, saya tidak puas dengan jawaban

seperti ini karena pertanyaan itu terlalu penting untuk ditinggalkan

begitu saja. Apakah kita akan melihat Allah pada hari itu dengan mata

jasmani kita ini? Apakah kita akan melihat Allah, seperti yang

dikatakan Ayub, "di dalam dagingku aku akan melihat Allah"? (Ayub

19:26)

Atau apakah kita akan melihat Allah dalam pengertian yang rohani?

Dengan kata lain, penglihatan rohani akan Allah ini tidak berbeda dari

segi kualitas, tidak berbeda dari segi macam, dari cara kita melihat

Allah sekarang, tapi hanya kita akan melihat Dia dengan lebih jelas.

Kita melihat Dia sekarang, tetapi samar-samar, tidak jelas. Kita melihat

Dia dengan mata iman - secara rohani - tetapi kita tidak melihat

dengan jelas. "Kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-

samar". Akan tetapi pada hari itu, penglihatan akan Allah akan

menjadi semakin jelas, menjadi semakin jernih karena kehidupan

rohani kita akan menjadi sempurna. Dan sebagai jawaban kepada

pertanyaan ini, Lloyd-Jones menyampaikan beberapa bukti dari firman

Tuhan dan berdasarkan bukti-bukti itu beliau mengatakan bahwa kita

tidak tahu. Pertama-tama, saya harus mengatakan bahwa bukti-bukti

yang beliau sampaikan juga tidak lengkap. Beliau melangkahi banyak

Page 287: Bmf 22 cahaya injil

279 | C A H A Y A I N J I L

bukti-bukti penting yang lain. Sebagai contoh, Lloyd-Jones mengutip

kasus Musa. Beliau mengatakan bahwa Musa tidak diizinkan untuk

melihat Allah muka dengan muka; Musa hanya melihat bagian

belakang kemuliaan Allah. Karena itu beliau menyimpulkan bahwa

manusia tidak dapat melihat kemuliaan Allah dengan mata jasmani.

Tetapi pernyataan beliau tentang Musa ini, terus terang saja, tidak

relevan. Pernyataan itu tidak relevan karena sekali lagi Lloyd-Jones

lupa bahwa kita sedang berbicara tentang eskatologi, bahwa kita akan

melihat Allah di suatu waktu di masa depan. Janji melihat Allah itu

bersifat eskatologi, yaitu, bukan sesuatu yang akan terjadi di zaman ini

tetapi di zaman akan datang. Makanya, mengutip Musa tidak relevan.

Di zaman ini, di masa sekarang, tidak seorangpun yang dapat melihat

Allah dan hidup karena dosa. Musa, sebagai seorang yang berdosa

seperti kita semua, tentu saja tidak dapat melihat Allah dan hidup.

Musa hanya diizinkan untuk melihat bagian belakang Allah. Musa tidak

dapat melihat Allah muka dengan muka. Akan tetapi itu tidak ada

kaitannya dengan firman Yesus di sini, karena kita tidak berbicara

tentang apakah atau tidak kita dapat melihat Allah sekarang dengan

mata ini, tetapi apakah kita akan melihat Allah pada hari itu, apabila

tubuh ini diubahkan; apabila tubuh yang dapat binasa mengenakan

yang tak dapat binasa, yang takluk maut mengenakan yang tak takluk

maut, apabila tubuh dosa ini tidak ada lagi dan diganti oleh tubuh yang

baru - penuh kemuliaan dan serupa seperti Kristus. Kita sedang

berbicara tentang eskatologi. Mengutip Musa sama sekali tidak relevan.

Musa tidak ada kaitannya dengan persoalan ini sama sekali karena kita

sedang berbicara mengenai eskatologi, di mana mereka akan melihat

Allah pada hari itu, pada hari di mana mereka akan mengenakan tubuh

yang kekal, apabila tubuh yang hina ini diubah menjadi serupa dengan

tubuh Kristus yang mulia, sebagaimana diberitahukan kepada kita oleh

Paulus di Filipi 3:21. Karena itu jawaban kepada pertanyaan ini

sebetulnya tidak samar-samar.

Perhatikan bahwa saya sudah mengutip 1 Korintus 13:12 dua kali.

Patut dicatat bahwa menurut Paulus, penglihatan kita akan Allah pada

hari itu nanti - berbeda dengan penglihatan Musa - akan bersifat muka

dengan muka. Musa tidak dapat melihat Allah muka dengan muka,

tetapi sebaliknya itulah yang akan kita lakukan oleh anugerah Allah:

melihat Allah muka dengan muka. Dan lebih dari itu, penglihatan ini

adalah satu penglihatan yang berbeda dari segi kualitas, bukan saja

Page 288: Bmf 22 cahaya injil

280 | C A H A Y A I N J I L

dari segi tingkat. Paulus menyatakan hal ini dengan jelas sekali.

Sekarang kita melihat dalam cermin secara samar-samar, tetapi nanti

kita akan melihat dengan cara yang berbeda - nanti kita akan melihat

muka dengan muka. Apa artinya "melihat dalam cermin suatu

gambaran yang samar-samar"? Itu berarti bahwa penglihatan kita akan

Allah sekarang tidak dengan langsung. Sekarang kita melihat dalam

cermin suatu pantulan kemuliaan Allah yang samar-samar. Pada zaman

itu, sebagaimana yang anda tahu, cermin dibuat dari kuningan atau

logam yang dipoles. Logam itu dipoles begitu bersih sehingga anda

dapat melihat ke dalam dan melihat satu pantulan. Mereka tidak

memiliki cermin seperti yang kita miliki hari ini. Makanya Paulus

berkata kita melihat kemuliaan-Nya yang dipantulkan. Kita melihat

suatu gambaran yang samar-samar. Tetapi nanti penglihatan kita

adalah suatu penglihatan yang sama sekali berbeda. Ia bukan lagi

suatu penglihatan yang tidak langsung melalui pantulan. Tetapi nanti

kita akan melihat secara langsung; seperti yang dinyatakan oleh

Paulus, 'muka dengan muka'. Jadi firman Tuhan menerangkan dengan

jelas kepada kita bagaimana kita akan melihat Allah. Kita akan melihat

Dia! Dan ini merupakan satu prospek yang sangat menarik! Kita akan

melihat Dia. Jika hal ini tidak membangkitkan gairah anda, tidak

banyak hal lain di dunia ini yang dapat menggairahkan anda. Apa yang

menggairahkan anda? Memiliki mobil balap? Apa yang membangkitkan

gairah anda? Atau memiliki helikopter? Bagi saya tidak ada hal yang

lebih membangkitkan gairah daripada prospek ini: kita akan melihat

Allah, dalam keadaan-Nya yang sebenarnya, dan kita akan menjadi

sama seperti Dia! Kita akan menjadi sama seperti Dia karena Ia akan

mengubah kita dengan sepenuhnya. Di dalam daging yang dapat fana

ini, dengan segala dosa-dosanya, saya tidak dapat melihat Allah, dan

hidup; akan tetapi pada Hari itu, kita akan melihat Allah, dan hidup.

Cara untuk mencapai impian melihat Allah: Memiliki hati yang

baru!

Mari kita segera mempertimbangkan pertanyaan ini: bagaimana kita

dapat memperoleh penglihatan yang mulia ini? Bagaimana mungkin

anda dan saya mendapat bagian dalam penglihatan yang mulia itu? Ah,

betapa mulianya masa depan kita! Apa artinya 'suci di dalam hati'? Apa

sebenarnya sih yang harus terjadi kepada saya? Nah, kita melihat dari

firman Tuhan bahwa sifat dasar hati manusia adalah sangat jauh dari

suci. Hati manusia sangat licik, lebih licik dari segala sesuatu, menurut

Page 289: Bmf 22 cahaya injil

281 | C A H A Y A I N J I L

Jeremiah 17:9 dan seterusnya. Manusia sangat licik. Ia malah pandai

menipu dirinya sendiri, jangankan orang lain. Kita pandai

mempermainkan diri kita; kita pandai memperbodohi diri kita; kita

pandai menyakinkan diri kita untuk melakukan hal-hal yang bukan-

bukan. Hati kita sangat licik. Kita harus sentiasa berjaga-jaga terhadap

kelicikan hati kita. Lantas, bagaimana caranya kita dapat mengubah

hati yang licik ini menjadi hati yang suci? Tuhan Yesus memberitahu

kita hal yang sama di Markus 7:21-22. Yesus memberitahu kita bahwa

dari dalam, dari hati orang, timbul segala macam dosa dan kejahatan:

pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan,

keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, irihati, hujat,

kesombongan, kebebalan. Ini adalah satu daftar kejahatan yang

panjang dan yang menjijikkan yang timbul dari dalam hati. Jika

begitulah keadaan hati saya, apakah saya mempunyai harapan untuk

melihat Allah? Jawabnya, "tidak sama sekali". Dengan kekuatan sendiri,

tidak sama sekali. Apa yang harus terjadi? Apa yang harus terjadi ialah

Allah melakukan sesuatu kepada hati saya. Allah harus melakukan satu

operasi hati untuk saya. Ia harus mengeluarkan hati saya yang lama

yang sudah mati itu dan menanamkan satu hati yang baru yang hidup.

Allah harus melakukan satu transplantasi hati. Dan syukur kepada Allah

karena kalau Allah yang melakukan transplantasi hati, peluang saya

untuk terus hidup sangat tinggi, kalau dibandingkan dengan begitu

banyak orang yang mengalami transplantasi tetapi tidak hidup lama.

Kalau salah satu dari orang-orang ini hidup lebih dari enam bulan,

operasi itu dianggap satu sukses yang luar biasa. Barangkali jika ia

tidak dioperasi ia mungkin dapat hidup setidak-tidaknya dua tahun,

tetapi setelah mengalami transplantasi ia hidup selama enam bulan. Ini

mungkin merupakan satu eksperimen ilmiah yang menarik, tetapi

sebagai satu seni untuk memperpanjang nyawa manusia, saya tidak

akan menganggapnya sebagai satu sukses. Walau bagaimanapun, saya

tidak mau terlibat dalam perdebatan medis. Saya berbicara tentang

transplantasi hati secara rohani, dan prospek yang baik daripadanya.

Jadi, bagaimana hati saya dapat disucikan? Bagaimana Allah mengubah

hati saya? Bagaimana Allah memberikan saya satu hati yang baru?

Di dalam PL kita telah diberitahu bahwa Allah akan memberikan kita

satu hati yang baru. Secara khusus Yehezkiel adalah nabi untuk hati

yang baru itu. Ia menyatakan hal itu beberapa kali. Sebagai contoh di

Yehezkiel 11:19, ia berbicara mengenai 'hati yang baru dan roh yang

Page 290: Bmf 22 cahaya injil

282 | C A H A Y A I N J I L

baru'. Ia mengatakan hal yang sama di Yehezkiel 18:31 dan saya akan

membacakan ayat ini kepada anda karena ia penting untuk tujuan

kita: "Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat

terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapa kamu

akan mati, hai kaum Israel?" Saya ingin supaya anda mencatatkan

sesuatu yang sangat menarik di sini yang berkaitan dengan bagaimana

caranya kita memperoleh hati yang baru ini. Yehezkiel mengatakan,

"Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap

Aku dan dapatkan untuk dirimu hati yang baru." (Terjemahan dari

bahasa Inggeris) Allah dapat memberi kepada kita hati yang baru,

tetapi kita harus mencarinya. Aspek ini - anugerah Allah dan kerinduan

kita, kelaparan dan kehausan kita untuk mendapatkannya - adalah

paling penting. Kita akan kembali kepada butir ini sebentar lagi. Tetapi

marilah kita perhatikan apa yang harus kita lakukan. Bagaimana Allah

dapat mengubah hati kita atau menyucikan hati kita? Nah, terdapat

tiga hal di dalam PB yang berhubungan dengan pembersihan hati.

Yang pertama, di dalam Ibrani 9:14 kita membaca bahwa darah Kristus

menyucikan hati atau nurani kita dari dosa. Hanya darah Kristus yang

dapat menyucikan hati kita. Kristuslah yang menjadikan kita suci dan

begitu memberikan kita satu hati yang baru. Hal yang sama dinyatakan

di 1 Yohanes 1:7, "jika kita hidup dalam terang....darah Yesus,

Anaknya itu, menyucikan kita dari segala dosa." Kedua, kita membaca

di dalam Efesus 5:26 bahwa Ia menyucikan kita juga dengan air

firman-Nya. firman Tuhan menyucikan hati kita. Yohanes 15:3

menyatakan hal yang sama di mana Tuhan Yesus berkata kepada

murid-muridNya, "Kamu memang sudah bersih karena firman yang

telah Kukatakan kepadamu." Yang ketiga, kita diberitahu bahwa di

pihak kita, hati kita disucikan oleh iman (Kisah Rasul 15:9). Oleh iman

Allah menyucikan hati kita. Tetapi kita, di pihak kita, harus mempunyai

iman. Jadi anda dapat mengubah tamsilnya tetapi gagasannya tetap

sama, apakah tamsil itu berbicara tentang membersihkan hati yang

kotor atau mengantikan hati yang telah menjadi keras. firman Tuhan

menggunakan gambaran yang berbeda untuk mengatakan hal yang

sama. Gambaran yang dipakai mungkin berbeda; tetapi pesannya

adalah sama. Satu hati yang telah disucikan adalah sama baiknya

dengan satu hati yang baru, atau satu hati yang telah diubah adalah

satu hati yang baru. Kedua-dua gambaran menyampaikan hal yang

sama.

Page 291: Bmf 22 cahaya injil

283 | C A H A Y A I N J I L

Hati adalah manusia batiniah

Apakah sebenarnya sih hati manusia? Apa sebenarnya yang diubah?

Apa sebenarnya yang disucikan atau dibersihkan? Tentu saja, kita

harus menyadari bahwa hati di dalam firman Tuhan ialah apa yang

disebut Paulus sebagai manusia batiniah - manusia batiniah bersama

semua emosinya, bersama kemampuannya untuk mengambil

keputusan dan bersama kemampuannya untuk berpikir. Hati di dalam

firman Tuhan adalah kata lain untuk menggambarkan manusia yang

paling dalam; manusia yang sebenarnya, dan bukan hanya apa yang

tampak di luar. Hati adalah diri anda yang sebenarnya di dalam, dan

bukan apa yang anda tunjukkan kepada orang lain di luar. Mungkin

anda adalah seorang yang sangat menarik dari tingkah laku di luar,

tetapi seorang pemarah di dalam. Banyak orang yang menjalankan

kehidupan mereka seperti itu. Mereka hidup dalam satu eksistensi

semacam Dr. Jekyll-and-Mr. Hyde, semacam suatu skizofenia rohani.

Mereka adalah satu pribadi di dalam dan satu pribadi yang lain di luar.

Tetapi hati adalah siapa diri kita sesungguhnya di dalam, yakni,

manusia batiniah itu. Hal ini sangat penting untuk dimengerti. Hati kita

menunjukkan kepada kita apa yang ada di dalam pikiran kita, bukan

apa yang kita beritahu orang lain. Apabila anda ditanya apakah yang

akan anda pilih di jajak pendapat mendatang - ya atau tidak? Anda

mungkin berkata, 'Ya', tetapi pada hari pemilihan anda memilih 'Tidak'.

Satu untuk konsumsi umum, satu lagi untuk apa sebenarnya yang akan

dilakukan pada hari itu. Apa yang dipikirkan tidak semestinya sesuai

dengan apa yang diucapkan; dan apa yang diucapkan tidak semestinya

sesuai dengan apa yang dipikirkan. Jadi, bila firman Tuhan berbicara

tentang hati, ia berbicara tentang diri anda yang sebenarnya di dalam.

Diri anda yang sebenarnya, itulah yang harus diubah.

firman Tuhan ingin menjangkau kita di tahap yang paling dalam dari

permasalahan kita, dan bukan semata-mata ingin merawat gejala-

gejalanya. Tidak seperti, "Nah, kamu sakit di sini, aku akan memberi

kamu beberapa pil aspirin untuk mengurangi rasa sakit." Itu baik dan

rasa sakit itu hilang dari situ, tetapi kemudian ia muncul di tempat lain.

Sama seperti banyak operasi hari ini, anda mengeluarkan kanker dari

tempat ini dan ia muncul dengan lebih parah di tempat lain. Anda

membedah di sini, dan ia muncul di sana. Sama seperti ketika anda

mencabut semalu. Anda mencabut satu semalu, kemudian tumbuh dua

lagi. Anda berkata, "Apa yang sudah terjadi? Aku baru mencabutnya

Page 292: Bmf 22 cahaya injil

284 | C A H A Y A I N J I L

beberapa hari yang lalu." Maka anda mencabut lagi dan memotong

lebih ke dalam kali ini, dan kemudian anda menemukan tiga semalu.

Jadi anda berkata, "Ini mustahil!" Tetapi begitulah dengan pengobatan

gejala; anda hanya menangani gejala-gejalanya. Tetapi firman Tuhan

langsung menangani akar permasalahan! Allah ingin menangani anda

pada pribadi yang sesungguhnya di dalam. Dari luar ketika anda

datang ke gereja, anda mempamerkan senyuman yang indah dan anda

kelihatan cakap dalam jas yang elok itu. Anda datang ke gereja dengan

Alkitab yang bagus yang diperbuat dari kulit kambing yang halus. Anda

kelihatan begitu indah di luar. Tetapi apa yang ada di dalam? Bila anda

pulang ke rumah, anda menengking istri anda, anda mencekik leher

saudara anda, anda membuat teman sekamar hidup sengsara, dan di

sinilah 'si aku' yang sebenarnya muncul. Itulah pribadi yang

sebenarnya. Allah ingin menangani hati kita, dan 'hati' di sini berarti

manusia yang sebenarnya, manusia batiniah itu.

Kita melihat hal ini umpamanya di Efesus 3:16. Di sini Paulus berbicara

tentang batin dan di ayat 17 ia berbicara tentang hati, dan tentu saja,

kedua-duanya adalah hal yang sama. Hati adalah manusia batiniah;

manusia yang sebenarnya itu. Itulah tujuan kedatangan Yesus: Ia

harus menyucikan manusia batiniah itu dengan darah-Nya; bukan

supaya kita mengenakan jubah agama di luar yang menyebabkan kita

kelihatan lebih beragama dari sebelumnya; bukan supaya kita

menggantungkan kayu salib di kalung leher yang menyebabkan kita

kelihatan lebih beragama lagi. Jika dasi saya tidak mengesankan anda,

lain kali saya akan mengenakan kerah pendeta supaya anda

menghormati saya sebagai seorang pendeta. Dan jika kerah pendeta

masih tidak mengesankan anda akan kesalehan saya, lain kali saya

akan mengenakan pakaian pendeta - yang berwarna hitam. Jika

pakaian pendeta masih belum dapat mengesankan anda, dan kerah

saya masih tidak dapat menyakinkan anda bahwa saya adalah seorang

pendeta, lain kali saya akan datang mengenakan kerah pendeta,

pakaian pendeta dan gown akademik sekaligus. Pada waktu itu saya

berharap anda terkesan dengan sepenuhnya bahwa saya adalah hamba

Tuhan. Jika saya harus mengesankan orang lain bahwa saya adalah

seorang Kristen dengan cara-cara eksternal seperti ini, saya sudah

keliru. Jika kesalehan saya bergantung pada jubah pendeta yang saya

pakai untuk berkhotbah, ini sangat memalukan! Memalukan sekali!

Page 293: Bmf 22 cahaya injil

285 | C A H A Y A I N J I L

Kesucian hati dalam praktek

Hari ini kita berkhotbah dan berusaha membangunkan agama kita

dengan jubah-jubah eksternal, sedangkan Allah ingin melihat ke dalam

batin. Allah melihat ke dalam hati. Allah ingin mengubah manusia dari

dalam dirinya. Apa yang benar untuk pendeta juga berlaku untuk orang

Kristen. Dan saya menekankan hal ini karena kesucian hati adalah

sesuatu yang sangat, sangat praktis. Ia sangat praktis. Karena bukan

saja ini satu kesucian di dalam hati, tetapi satu kesucian yang dapat

dilihat di dalam terang. Bukan dilihat hanya dari cara kita berpakaian

atau menggantungkan lambang salib di leher. Saya tidak mempunyai

masalah jika anda suka menggantungkan lambang salib di leher, tetapi

menggantungkan salib di leher tidak menjadikan anda lebih saleh dari

siapapun. Karena Alkitab anda diperbuat dari kulit kambing yang halus

dan Alkitab saya diperbuat dari plastik, itu tidak berarti karena itu anda

adalah orang Kristen yang lebih baik.

Jadi, apa artinya suci di dalam hati? Sekarang kita sudah tahu apa itu

hati dan kita tahu bagaimana hati menjadi suci, kita masih harus

bertanya persis apa artinya 'suci di dalam hati'. Nah, bila kita

mempelajari firman Tuhan, kita mendapati sekali lagi bahwa ajaran ini

berakar di dalam PL. Seperti yang telah kita lihat di Mazmur 24

kesucian hati adalah sesuatu yang sangat praktis. Saya berharap anda

membacanya dengan teliti. Andaikata anda masih belum, saya

berharap anda membaca sekali lagi karena dinyatakan di sini

kemurnian hati, tangan yang bersih, dan kebenaran dalam tutur kata;

mereka semua berada di dalam paket yang sama. Kesucian hati pasti

akan dinyatakan oleh tangan yang bersih, yakni, anda tidak melakukan

perbuatan-perbuatan yang berdosa, melakukan hal-hal yang berdosa.

Kesucian di hati juga akan diungkapkan di dalam kejujuran dalam

tutur kata, bahwa apa saja yang kita ucapkan adalah benar. Dengan

orang ini kita tidak perlu ragu-ragu, "Berapa banyak dari pernyataan

itu yang benar? Berapa banyak yang dilebih-lebihkan? Berapa banyak

yang ikhlas?"

Tentu saja hal ini menjadi satu masalah yang besar karena anda harus

mempercayai sebagian saja dari setiap kalimat. Pada akhirnya,

mungkin hanya 20% yang benar. Ini mencerminkan ketidaksucian di

dalam hati. Di mana terdapat kesucian di dalam hati, terdapat juga

kejujuran di dalam tutur kata. Setiap kata yang diucapkan oleh orang

ini, dapat dipercayai. Ia tidak bermain-main dengan kata-katanya, dan

Page 294: Bmf 22 cahaya injil

286 | C A H A Y A I N J I L

tangannya juga bersih. Dengan kata lain, apabila Tuhan Yesus

berbicara tentang suci di dalam hati, janganlah kita membuatnya

kedengaran begitu rohani sehingga ia menjadi sama sekali tidak

berarti. Banyak kali orang berkata, "Oh, itu sangat rohani sekali tetapi

tidak praktis" seolah-olah apa yang rohani selalunya tidak praktis.

Sangat mengherankan! Karena di dalam firman Tuhan, yang sebaliknya

yang benar. Segala-sesuatu yang rohani sangat praktis! Hal-hal yang

tidak rohanilah yang sesungguhnya tak nyata, dan karena itu tidak

praktis. Kita harus belajar untuk mengubah pemikiran kita. Bila firman

Tuhan membicarakan sesuatu yang rohani, bila firman Tuhan

membicarakan kesucian di dalam hati, itu berarti bahwa perubahan

yang terjadi pada diri anda itu sangat nyata. Berarti apa yang suci

adalah nyata. Ia nyata karena ia bersih, dan kebersihan harus

diungkapkan dalam setiap aspek kehidupan seseorang, bahkan dalam

cara dia berpakaian. Ada orang yang berpikir bahwa berpakaian kotor

itu rohani karena itu membuktikan bahwa mereka tidak terlalu peduli

akan hal-hal eksternal, atau hal-hal di luar. Mereka mengatakan,

"Kamu baru saja berkata, kamu baru saja mengatakan bahwa apa yang

ada di dalam manusia itu yang diperhitungkan, dan manusia di luar itu

tidak penting. Karena itu jika aku tidak sisir rambut, apa salahnya? Jika

aku tidak mencuci rambut dan rambut saya berantakan, maka aku

sangat rohani. Apa yang penting adalah kesucian di dalam. Jika aku

berkelakuan kasar, itu tidak apa-apa; kekasaran itu hanya di luar.

Sebenarnya saya sangat ramah di dalam." Janganlah kita

memperbodohi diri kita ketika menafsirkan firman Tuhan. Suci di dalam

hati tidak berarti apa yang di luar tidak penting atau kelakuan tidak

penting. Tidak! Sama sekali tidak! Suci di dalam hati dalam firman

Tuhan mempunyai penerapan yang nyata dan praktis. Berarti kita

masih mencuci muka sekalipun kita suci di dalam hati. Karena itu

bukan saja hati kita bersih, tetapi muka kita juga bersih. Itulah yang

dimaksudkan oleh firman Tuhan. Ia begitu praktis. Karena itu tangan

anda bersih juga. Kita membaca mengenai itu Mazmur 24 tadi: tangan

yang bersih! Oke. Saya tahu bahwa tangan yang bersih berarti tidak

berbuat dosa, tetapi ia juga berarti anda mencuci tangan anda secara

harfiah.

Orang-orang Kristen harus memperhatikan cara mereka berpakaian

sebagai satu kesaksian bagi Kristus. Begitulah praktisnya kehidupan

Kristen. Saya memperhatikan penampilan setiap pekerja Kristen. Ada

Page 295: Bmf 22 cahaya injil

287 | C A H A Y A I N J I L

beberapa pekerja Kristen yang harus memperbaiki penampilan mereka.

Apakah anda sikat sepatu atau tidak, juga penting. Biarlah sepatu anda

juga bersih, sebagaimana hati anda bersih. Seperti yang telah saya

katakan, kesucian di dalam hati mempengaruhi setiap aspek kehidupan

seharian kita. Ketika kita pergi ke rumah orang Kristen, kita berharap

rumahnya bersih. Janganlah kita berkata, "Nah, kesucian ialah di dalam

hati, makanya jika rumah aku kelihatan seperti bak-sampah yang

jungkir-balik, itu tidak apa-apa. Yang penting kita suci di dalam hati."

Saya menekankan hal ini karena banyak orang menganggap bahwa

kerohanian adalah di dalam, maka apa yang diluar tidak penting. Dan

dari situ kita menarik kesimpulan bahwa kelakuan kita juga tidak

penting. Tidak heran mengapa terdapat begitu banyak orang Kristen

dan pendeta yang tidak sopan. Dan kalau anda menegur mereka

karena kelakuan mereka yang tidak sopan itu, mereka berkata

kesucian di dalam hatilah yang diperhitungkan. Nah, saya ingin melihat

kesucian hati diperlihatkan di dalam tingkah laku anda, di dalam

penampilan anda, di dalam kelakuan anda, di dalam tutur kata anda.

Tuhan Yesus seterusnya mengatakan di khotbah atas bukit, kalau 'ya'

katakan 'ya'! Kebenaran yang mutlak! Oh, ya, firman Tuhan begitu

praktis. Dan bukan saja di bagian Firman ini. firman Tuhan menyatakan

hal ini dengan banyak cara. Berulang kali kita menemukan bahwa

kesucian hati diungkapkan di dalam ketaatan kepada Allah. Ia

diungkapkan dalam ketaatan yang praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Ia begitu kongkrit dan nyata.

Hati yang suci adalah hati yang sempurna

Kalimat 'hati yang sempurna' digunakan berulang kali di dalam PL. Ia

digunakan umpamanya di 1 Raja-raja 8:61, 2 Raja-raja 20:3 dan

banyak ayat lagi di dalam firman Tuhan. Ia merujuk kepada satu hati

yang dikuduskan dan secara total berkomitmen kepada Allah, dan

karena ia secara total berkomitmen kepada Allah, ia mengungkapkan

dirinya melalui ketaatan yang praktis terhadap Allah. Umpamanya di 1

Raja-raja 8:61 anda membaca di situ mengenai 'sepenuh hati' -

ketaatan yang sepenuh hati. Kata 'sepenuh' berarti sempurna dan

tidak terbagi-bagi. Suci di dalam hati berarti anda mengasihi Allah

dengan sepenuh hati, bukan dengan sebagian-bagian. Ini sangat

penting untuk dicatatkan, sangat penting. Di 2 Tawarikh 25:2, Raja

Amazia "melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya tidak

dengan segenap hati." Sangat menarik! Anda dapat melakukan apa

Page 296: Bmf 22 cahaya injil

288 | C A H A Y A I N J I L

yang benar di mata Tuhan, sekalipun hati anda tidak sempurna.

Apakah orang seperti ini akan melihat Allah? Tidak, jika kita mengikuti

ajaran Yesus dengan berhati-hati. Yesus berkata orang yang suci

hatinya, merekalah yang akan melihat Allah, mereka yang hatinya

sempurna. Suci berarti sempurna; tidak bercela, tidak berbintik. Ia

bersih secara sempurna; Tidak kotor, tidak najis. Oleh karena itu,

hanya orang yang hatinya sempurna - secara total berkomitmen

kepada Allah - akan melihat Allah. Tetap Amazia disebut telah

melakukan apa yang benar. Aneh! Ia melakukan apa yang benar. Dari

luar, ia melakukan segala-sesuatu dengan baik, tetapi di dalam dia

tidak sempurna terhadap Allah. Tidak sempurna. Hal ini sangat penting.

Karena itu kita mesti mempertahankan keseimbangan. Kita harus

sempurna di dalam dan kesempurnaan itu harus juga menemukan

expresinya di luar. Akan tetapi tidak boleh hanya di luar; ia mesti juga

sempurna di dalam - secara total berkomitmen kepada Allah di dalam.

Sempurna, sepenuh hati berarti 'total'. Hati yang total terhadap Allah.

Itulah caranya bagaimana mata anda menjadi sehat, dalam

penglihatan akan Allah.

Akhirnya sekali, suci di dalam hati juga berarti sunat di dalam hati.

Roma 2:29 berbicara juga mengenai sunat di dalam hati. Begitu juga

dengan Kolose 2:11, bersunat di dalam hati. Apa artinya sunat di

dalam hati? Sunat di dalam hati berarti penanggalan akan daging dari

dalam hati. Apa artinya menanggalkan daging dari dalam hati? Ia

berarti murni dalam motif rohani. Apa artinya motif yang murni? Secara

sederhana ia berarti ketaatan yang total kepada Allah - ketaatan yang

tidak mempertahankan apa-apa, ketaatan yang digerakkan oleh kasih

Allah. Dengan ini kita harus tutup. Saya percaya sekarang kita sudah

mengerti bagaimana kita menjadi suci di dalam hati. Kita mengerti apa

itu hati. Kita mengerti apa artinya suci di dalam hati. Kesucian di dalam

hati adalah melakukan kehendak Allah, dan melakukan kehendak Allah

dengan sepenuhnya dan bersungguh-sungguh, tanpa mempertahankan

apa-apa. Harapan saya kepada Allah, anda dan saya akan melihat

Allah, pada Hari itu, muka dengan muka.

Page 297: Bmf 22 cahaya injil

289 | C A H A Y A I N J I L

Berbahagialah Orang Yang Membawa Damai

Matius 5:9 - Pesan yang ketujuh dari 10 tentang 'Ucapan bahagia'

Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan penelitian akan Firman Allah dari bagian

ajaran Tuhan yang disebut Ucapan Bahagia. Ucapan bahagia adalah

ucapan-ucapan berkat, khususnya bagian yang berbunyi:

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah", "Berbahagialah

orang yang berdukacita", "Berbahagialah orang yang lemah lembut",

"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran",

"Berbahagialah orang yang murah hatinya", "Berbahagialah orang yang

suci hatinya" (yang telah kita pelajari di siaran yang lalu) dan hari ini

kita akan melihat Matius 5:9, "Berbahagialah orang yang membawa

damai."

Sebelum itu, marilah kita menyimpulkan apa yang telah kita pelajari

dari siaran yang lalu. Tuhan Yesus mengatakan, "Berbahagialah orang

yang suci hatinya, karena mereka" - bukan orang yang lain - "akan

melihat Allah". Hanya mereka yang suci hatinya diberi janji penglihatan

akan Allah, atau janji hidup yang kekal. Ini menuntun kita kepada satu

pertanyaan: apa artinya suci di dalam hati? Untuk menyimpulkan apa

yang telah kita pelajari dari siaran yang lalu, hati yang suci adalah hati

yang telah dibersihkan dari daging, dari sifat keakuan. Kata tersebut

dalam bahasa Yunani secara harfiah berarti 'bersih di dalam hati',

bersih dari dosa dan sifat mementingkan diri, dan kita telah dibersihkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat memusatkan seluruh keberadaan

kita untuk mengasihi Allah. Mengasihi Allah! Jadi orang-orang yang

telah disunat di hati - orang-orang yang telah dibersihkan dari dosa

dan dari daging - ialah mereka yang mengasihi Allah dengan seluruh

keberadaan mereka. Dan karena pengabdian dan dedikasi yang tidak

terbagi-bagi ini, mereka melakukan perintah-Nya, dan mereka

melakukan kehendak-Nya. Hati yang suci adalah hati yang tidak

terbagi-bagi melakukan kehendak-Nya. Karena itu, orang yang suci

hatinya adalah orang yang mengasihi Allah dengan segenap hatinya

dan melakukan kehendak-Nya. Namun apakah kehendak-Nya supaya

dapat kita lakukan? Jawabannya terdapat di sini. Kehendak-Nya ialah

supaya kita menjadi orang yang membawa damai. "Berbahagialah

orang yang membawa damai."

Page 298: Bmf 22 cahaya injil

290 | C A H A Y A I N J I L

Kita dapat melihat satu perkembangan dalam pemikiran, satu

perkembangan secara bertahap-tahap dari satu ucapan ke satu ucapan

yang lain. Terdapat sesuatu yang sangat indah tentang urutan ucapan-

ucapan bahagia tersebut. Kelihatannya terdapat sembilan ucapan

bahagia yang berbeda, namun terdapat dupliksi-dupliksi yang

menguranginya menjadi tujuh. Tetapi, dalam bentuk, terdapat

sembilan ucapan. Jika kita menganggap dua ucapan yang terakhir

(yang berhubungan dengan penganiayaan) sebagai dua ucapan yang

sama, kita tinggal delapan ucapan yang seterusnya dapat dikurangi lagi

menjadi tujuh. Sampai di sini, anda mungkin sedikit bingung dan

bertanya, "Apa maksud anda?" Maksud saya adalah: di dalam

manuskrip-manuskrip tertentu, kalimat "berbahagialah orang yang

lemah lembut" mengikuti "berbahagialah orang yang miskin" karena,

tentu saja, orang yang lemah-lembut dan yang miskin merupakan

orang yang sama. Sebenarnya, kita sudah melihat bahwa dalam

bahasa Ibrani [sebagaimana telah dijelaskan di dalam khotbah yang

pertama dari seri ini], kedua kata tersebut adalah dua bentuk dari kata

yang sama: miskin dan lemah-lembut. Kata Ibrani tersebut dapat

diterjemahkan sebagai "miskin" atau sebagai "lemah-lembut"; kedua-

duanya mempunyai arti yang sama. Itulah sebabnya mengapa di dalam

banyak manuskrip yang penting, kita mendapati "berbahagialah orang

yang miskin" diikuti langsung oleh "berbahagialah orang yang lemah

lembut". Mereka saling menerangkan yang lain. Dua ucapan bahagia

yang terakhir juga merupakan satu duplikat: "berbahagialah orang

yang dianiaya" dan "berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela

dan dianiaya", kedua-duanya menyatakan hal yang sama. Jadi, dua

ucapan yang pertama adalah satu duplikat dan dua yang terakhir juga

adalah satu duplikat. Ini berarti, meskipun terdapat sembilan ucapan

bahagia, pada intinya hanya terdapat tujuh.

Kemudian anda juga mendapati bahwa terdapat satu perkembangan,

atau satu gerakan yang tertentu - satu gerakan dari apa yang di dalam

menuju ke luar. Ia dimulai dengan "berbahagialah orang yang miskin di

hadapan Allah" - ini menggambarkan sesuatu di dalam; di dalam roh

anda miskin. Dan sementara kita mendekati bagian terakhir dari seri

khotbah ini, anda akan perhatikan bahwa ia berangsur-angsur bergerak

keluar. Seseorang yang giat membawa damai kepada orang lain akan

juga selalu dianiaya orang lain. Kita sedang bergerak dari yang di

dalam menuju ke luar. Terdapat satu hubungan yang menarik di antara

Page 299: Bmf 22 cahaya injil

291 | C A H A Y A I N J I L

yang di dalam, yakni hubungan kita dengan Allah, dan yang di luar,

hubungan kita dengan sesama manusia. "Berbahagialah orang yang

miskin di hadapan Allah", ketika kita berdiri di hadapan Allah — sesuatu

yang di dalam. Tetapi kita juga berdukacita karena dosa yang terdapat

di dunia dan dalam hubungan antara sesama manusia. Terdapat satu

hubungan vertikal dan satu hubungan horizontal. Hubungan vertikal

dan horizontal tersebut bersilih-ganti dan kita dapat melihat pola

tersebut. Dan marilah kita melihat yang berikutnya, "Berbahagialah

orang yang lemah lembut" dalam hubungan dengan Allah, dan

kemudian satu kehausan dan kelaparan untuk melihat kebenaran

dinyatakan di dalam kehidupan kita dan di dalam dunia. Dan kemudian

"Berbahagialah orang yang suci hatinya", sekali lagi suci di dalam hati

dalam hubungan dengan Allah, dan setelah itu membawa damai dalam

hubungan dengan manusia.

Kita akan melihat semua ini dengan lebih mendalam, dan

bagaimanapun kita dapat melihat satu corak yang tertentu sementara

kita melanjutkan. Yang paling penting, kita dapat melihat gerakan dari

dalam menuju ke luar ini. Dengan kata lain, seorang Kristen, atau

seorang murid, bukanlah seorang yang terfokus pada dirinya sendiri -

terlalu memperhatikan kekudusan dan kebenaran dirinya sendiri -

sehingga dia melupakan dunia di sekelilingnya. Kekudusan bukanlah

semata-mata sesuatu yang di dalam seolah-olah kita dapat hidup

terpisah dari orang lain, dan mengunci diri dan menjadi kudus dalam

diri kita sendiri. Tuhan Yesus memberitahu kita bahwa kekudusan dan

kebenaran yang dimaksudkan-Nya bukanlah kekudusan yang dicapai

dengan cara memisahkan diri kita dari orang lain dan tidak bergaul

dengan mereka. Ia bukan suatu kekudusan yang dapat dicapai di

dalam biara. Ia adalah suatu kekudusan yang bergerak ke luar sama

seperti terang menembus ke dalam kegelapan. Ia bergerak keluar

seperti garam dan menguasai kerusakan di sekelilingnya. Tuhan Yesus

tidak pernah berbicara mengenai semacam kekudusan yang enggan

bergaul dengan sesama manusia dalam bentuk apapun, semacam

kekudusan yang hanya dapat dipertahankan dengan mengurung diri

dan memisahkan diri dari orang lain. Jadi kita melihat perkembangan

tersebut, yang bergerak dari dalam - kemiskinan dalam roh - dan

bergerak ke luar, menjadikan orang lain kudus. Kita dapat melihat

corak ini dengan jelas.

Page 300: Bmf 22 cahaya injil

292 | C A H A Y A I N J I L

Bukan damai secara politik atau sosial

Marilah kita melanjutkan untuk melihat apa artinya membawa damai.

Damai yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus di sini?

Nah, kita harus terlebih dulu mengerti apa yang tidak dimaksudkan,

agar kita tidak menjadi keliru. Ketika Tuhan Yesus berbicara tentang

membawa damai, Ia tidak bermaksud membawa damai dalam

pengertian politik atau sosial. Hal ini sangat penting untuk diketahui.

Apa maksud saya? Andaikata terdapat dua pihak yang sedang

berperang, atau dua angkatan tentara sedang berhadapan muka, apa

yang dilakukan oleh pembawa damai? Ia serbu ke depan di tengah-

tengah mereka dan berteriak, "Damai! Damai! Janganlah kita saling

menembak. Janganlah kita saling melawan." Nah, anda mungkin

berkata, "Itulah artinya membawa damai." Benar? Jika begitu, apa

yang harus kita lakukan sekarang? Kapan-kapan akan terjadinya

perkelahian dan peperangan, apakah kita tergesa-gesa pergi ke situ

dan membawa damai? Menurut kita, inilah artinya membawa damai.

Namun, ini bukanlah membawa damai yang dimaksudkan oleh Tuhan

Yesus karena ini bukan caranya Tuhan Yesus ingin kita membawa

damai. Membawa damai kelihatannya sangat sederhana, akan tetapi

kita harus melihat dengan lebih mendalam. Bagaimana kalau

karyawan-karyawan perusahaan di mana anda bekerja mulai mogok

menentang pimpinan? Pemogokan mungkin melibatkan tindakan

kekerasan, seperti memecahkan jendela dan hal-hal seperti itu.

Belakangan ini terjadi pemogokan di sini dan mereka mengacaukan

lalu-lintas dan hal-hal seperti itu, yang sebenarnya agak merbahaya.

Jadi, apa yang akan anda lakukan jika perusahaan tersebut kebetulan

adalah perusahaan tempat anda bekerja? Jadi anda pergi kepada

mereka dan berkata, "Tidak, tidak. Kita harus berdamai. Janganlah

mogok. Kita harus lebih ramah terhadap sesama. Kita harus

memberikan senyuman kepada sesama. Kita semua harus berjabat

tangan dan menjadi sahabat." Dan anda berkata, "Lihatlah, aku adalah

seorang pembawa damai. Aku tidak setuju dengan kekerasan,

kekacauan, pemogokan dan hal-hal seperti ini."

Nah, ketika Tuhan Yesus berbicara tentang membawa damai, Tuhan

tidak membayangkan gereja yang keluar dan menghadapi para

demonstran dan semua menjadi penganut pasifisme. Pernyataan Yesus

tidak berarti anda tidak boleh menjadi anggota tentara, anda tidak

boleh menembak orang dengan senapan dan sebagainya; singkatnya,

Page 301: Bmf 22 cahaya injil

293 | C A H A Y A I N J I L

dalam kasus ini, anda semata-mata terlibat dalam kegiatan politik dan

sosial. Jadi anda mungkin berpikir, "Berbahagialah orang yang

membawa damai" merujuk kepada orang-orang yang berada di situ

ketika angkatan tentara maju ke medan perang, orang-orang yang

berbaring di tengah jalan sambil berteriak, "Kamu harus melangkahi

mayatku dulu karena aku adalah pembawa damai. Kamu tidak harus

pergi berperang karena aku adalah seorang pencinta damai." Itukah

yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus?

Nah, anda dapat melihat sendiri bahwa, firman Tuhan seringkali

ditafsirkan dengan cara ini oleh orang-orang yang ingin menggunakan

Alkitab untuk kepentingan politik dan sosial. Apakah Tuhan Yesus

menghendaki murid-murid-Nya melakukan hal-hal seperti ini? Apakah

murid-murid Tuhan berbaring di hadapan tentara Romawi yang sedang

bergerak menuju Yerusalem, sambil berseru, "Damai! Damai! Jangan

lakukan ini! Janganlah menyerang Yerusalem; kita harus berdamai." Oh

tidak! Siapa saja yang berpikir dan berbicara tentang membawa damai

di dunia ini di tingkat politik masih belum mengerti apakah amanat kita

di generasi ini. Damai tidak dapat dicapai dengan sarana seperti ini.

Jika anda membaca Perjanjian Baru, anda akan menyadari bahwa

gereja tidak pernah terlibat dalam persoalan-persoalan politik atau

masalah-masalah sosial dan hal-hal seperti itu. Namun jika tidak

demikian, bagaimana caranya kita membawa damai? Damai yang

bagaimana yang sedang kita bicarakan ini? Jika anda mempelajari

ajaran Tuhan Yesus, anda akan segera mengerti bahwa Ia sedang

berbicara tentang damai, terutamanya di tingkat apa? Tentu saja, di

tingkat rohani! Mungkin anda akan bertanya, "Nah, apakah orang

Kristen tidak peduli akan persoalan-persoalan politik? Tidak pedulikah

orang Kristen akan persoalan-persoalan sosial?"

Sekarang ini sedang berlangsung perdebatan yang tidak kunjung-usai

tentang Quebec, apakah 'Ya' atau 'Tidak' - apakah Quebec harus

merdeka atau tidak. Bagaimana kita membawa damai dalam situasi

begini? Apakah seorang Kristen menarik diri dan berkata, "Tidak. Kita

hanya membicarakan damai di tingkat rohani"? Bagaimana kita

menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan persoalan-persoalan seperti

ini? Beberapa hari yang lalu saya bercakap-cakap dengan seorang

saudara perempuan dan dia bertanya kepada saya, "Sebagai orang

Kristen, tidak haruskah kita melibatkan diri dalam persoalan sosial dan

politik, mengingat bahwa terdapat begitu banyak orang Kristen di dunia

Page 302: Bmf 22 cahaya injil

294 | C A H A Y A I N J I L

ini? Jika semua orang Kristen sepakat untuk membawa damai dan

menangani masalah sosial dan politik, kita mempunyai suara yang

besar di dunia ini." Memang benar, akan tetapi bukan itu yang

dimaksudkan oleh Tuhan Yesus. Saya menjelaskan kepadanya dengan

cara ini: anda bisa menangani masalah di tingkat politik dan sosial,

akan tetapi anda hanya menangani gejala-gejalanya. Hari ini, terdapat

begitu banyak obat yang hanya mengobati gejala. Jika anda merasa

sakit di sini, anda mengobati gejala tersebut; anda tidak mengobati

penyebab kepada rasa sakit tersebut, tetapi hanya mengobati

gejalanya. Jika anda mengalami sakit kepala, anda minum obat aspirin.

Ini merupakan pengobatan gejala. Anda tidak bertanya, atau, anda

tidak tahu mengapa anda mengalami sakit kepala dari semula. Jadi

daripada mengobati penyakit tersebut pada akarnya, anda hanya

mengobati gejala kepada penyakit tersebut. Anda semata-mata

merawat gelajanya, dan bukan penyakit yang menyebabkan rasa sakit

itu.

Membawa damai yang benar menangani akar permasalahan

Kekacauan politik dan sosial, masalah-masalah politik dan sosial,

adalah gejala dari sesuatu yang jauh lebih mendalam. Oleh karena itu

berbaring di tengah jalan untuk menghalang kemajuan pasukan tentara

tidak akan memecahkan masalah apapun karena pokok

permasalahannya tidak terletak pada kemajuan pasukan tentara ini

atau itu, tetapi pada penyebab kepada peperangan tersebut. Di sini kita

harus melihat ke dalam hati manusia untuk mencari penyebabnya.

Karena itu, seorang Kristen yang mempunyai pengertian akan

menangani masalah tersebut di tingkat hati. "Berbahagialah orang

yang suci hatinya." Hanya Tuhan Yesus yang menangani masalah pada

akarnya. Tidak ada gunanya kita berusaha untuk mendamaikan

pemogokan, dan sementara anda sedang mendamaikan yang ini, tiba-

tiba muncul satu lagi di sana, dan kemudian satu lagi di situ — tidak

ada kesudahannya. Anda tidak dapat menyelesaikan masalah dengan

mengobati gelaja-gejala tersebut. Jika kita ingin menangani masalah,

kita harus langsung menangani akar permasalahan, yaitu hati manusia

yang telah rusak. Jika hati manusia telah disembuhkan dari

penyakitnya, maka tentu saja, semua gejala akan hilang. Ini jelas.

firman Tuhan bermaksud untuk memecahkan masalah-masalah sosial,

namun bukan di tingkat sosial, tetapi di tingkat rohani dari mana

munculnya semua masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu memang

Page 303: Bmf 22 cahaya injil

295 | C A H A Y A I N J I L

patut dipuji jika kita mempunyai kesadaran sosial dan kesadaran

politik, namun untuk menangani masalah di tingkat ini berarti kita telah

gagal untuk memahami bahwa semua permasalahan manusia berasal

dari tingkat rohani. Anda sesungguhnya menangani masalah-masalah

tersebut dengan benar hanya apabila anda menanganinya di tingkat

rohani.

Umpamanya, di zaman Paulus, anda akan perhatikan bahwa terdapat

masalah perbudakan. Apakah yang dikatakan oleh Paulus? Apakah

Paulus pergi dan mengatakan kepada semua, "Kita harus berdamai.

Kita tidak boleh menindas. Kita harus mengubah keadaan sosial kita.

Kita jangan membiarkan manusia menindas manusia yang lain. Kita

harus menghapuskan perbudakan."? Kita tidak mendengar Paulus

mengatakan hal tersebut. Dan kita menjadi heran! Nah, jika anda

memahami strategi rohani, anda akan menyadari bahwa Paulus akan

menghapuskan perbudakan bukan dengan jalan mengibarkan sepanduk

tentang menghapuskan perbudakan, tetapi dengan jalan memberitakan

injil sehingga hati manusia diubahkan. Dan karena hati anda telah

diubahkan, anda akan segera menyadari bahwa anda tidak boleh

memperlakukan seorang manusia yang lain seperti harta-milik. Anda

tidak dapat melakukannya! Anda tidak dapat melakukannya karena hati

anda telah diubahkan. Tidak heran mengapa sementara Injil

berkembang, perbudakan juga berangsur-angsur dihapuskan. Injil

tidak perlu menentang perbudakan. Injil hanya perlu mengubah hati

manusia dan perbudakan lenyap begitu saja. Perbudakan tidak dapat

dipraktekkan lagi setelah Injil diberitakan karena manusia tidak bisa

lagi menindas seorang manusia yang lain. Jika anda mengobati akar

penyebab, gejalanya juga hilang. Perbudakan adalah gejala dari sifat

berdosa manusia, yaitu keinginan manusia untuk memiliki dan

menguasai seorang yang lain. Tetapi saat hatinya diubahkan, keinginan

tersebut juga hilang. Jika anda mengubah apa yang di luar tanpa

mengubah apa yang di dalam, perbudakan akan mengambil bentuk

yang lain. Anda dapat menghapuskan perbudakan dalam bentuknya, di

mana orang menjual dan membeli sesama manusia, tetapi perbudakan

akan muncul dalam bentuk penindasan yang lain, seperti penindasan

karyawan, penindasan orang-orang miskin. Anda tidak lagi memiliki

orang tersebut sebagai hamba, tetapi anda masih dapat menindasnya

secara ekonomi. Anda masih dapat mengeksploitasi/ memanfaatkan

dia. Anda masih dapat menginjak-injak yang miskin seperti yang

Page 304: Bmf 22 cahaya injil

296 | C A H A Y A I N J I L

mereka lakukan di Israel. Lihatlah, bilamana saja Israel mundur secara

rohani, itulah yang akan terjadi. Ketidakadilan sosial akan muncul. Apa

yang harus dilakukan? Melawan setiap ketidakadilan sosial setiap kali ia

muncul? Jika anda melakukan hal tersebut, anda hanya melawan

menentang gejala-gejalanya. Nabi-nabi tidak hanya melawan

gejalanya. Mereka mencela gejala-gejala tersebut tetapi mereka

mengatakan bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh penyakit

rohani, penyakit rohani yang sangat mendalam di dalam orang itu.

Kita harus memahami pokok persoalan ini dengan jelas. Alasan

mengapa saya tidak terlibat dalam perdebatan politik atau kekacauan

sosial adalah karena saya berusaha untuk menangani masalah tersebut

di tingkat rohani. Hanya setelah manusia diubahkan di tingkat rohani,

baru akan terjadinya perubahan di tingkat sosial dan politik. Sekarang

anda mengerti strategi dari Injil. Banyak orang Kristen, yang gagal

untuk memahami hal ini, lalu berpikir bahwa orang-orang Kristen

adalah pasif dan tidak mau terlibat. Itu adalah satu kekeliruan. Karena

saat manusia diubahkan, maka semua persoalan lain akan dipengaruhi

juga. Marilah kita mengerti bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku

kita. Membawa damai tidak berarti kita pergi dan membawa sepanduk

di luar sana, dan berjalan ke sana sini di sepanjang jalan sambil

berkata, "Damai." Itu tidak akan mengubah manusia dari dalam. Itu

hanya membuat anda tampak lucu tanpa mencapai apa-apa. Saya rela

tampak lucu jika tampak lucu menyebabkan orang diubahkan dari

dalam hati. Kalau tidak, tidak ada masalah yang akan dipecahkan,

tidak ada masalah yang akan diselesaikan.

Damai dan kebenaran tidak dapat dipisahkan

Hal yang selanjutnya yang harus dimengerti adalah bahwa membawa

damai tidak berarti berkompromi. Membawa damai tidak berarti kita

berkompromi atas persoalan-persoalan moral dan rohani. Anda

berkata, "Oke, marilah kita berdamai. Dan karena kamu tidak bersetuju

dengan aku, oke, kita lupakan saja persoalan itu." Ini berarti

kebenaran tidak terlalu penting; damailah yang paling penting; dan kita

akan berdamai apapun yang harus dikorbankan. Nah, ini bukan ajaran

Tuhan Yesus sama sekali. Ini sama sekali tidak betul. Untuk berbicara

seperti ini menunjukkan bahwa kita telah gagal untuk memahami

hubungan antara damai dan kebenaran di dalam firman Tuhan. Damai

dan kebenaran tidak dapat dipisahkan di dalam firman Tuhan. Bilamana

saja anda melihat damai, anda akan melihat kebenaran. Ini adalah satu

Page 305: Bmf 22 cahaya injil

297 | C A H A Y A I N J I L

prinsip di dalam Alkitab yang tidak akan dan tidak dapat berubah.

Marilah kita melihat satu contoh di dalam Amsal 10:10 di mana kata

"membawa damai" muncul. Ayat tersebut berbunyi seperti ini, "Siapa

mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan, tetapi siapa yang berani

menegur membawa damai." Nah, ini sangat mengherankan. Orang

yang membawa damai ialah orang yang berani menegur kepalsuan.

Aneh, bukan? Kita tidak menyangkakan hal ini. Di ayat 11 kita baca,

"Mulut orang benar adalah sumber kehidupan". Bagaimana mulut orang

benar menjadi sumber kehidupan? Karena ia menegur kepalsuan

seperti yang telah kita bacakan tadi. ".....tetapi mulut orang fasik

menyembunyikan kelaliman." Perhatikan bahwa mulut orang fasik

'menyembunyikan' kelaliman. Orang ini mengatakan damai tetapi

sesungguhnya dia bermaksud kelaliman. Dengan kata lain, kelaliman

tersembunyi di balik kata-kata indah yang diucapkan. Ayat 12

berbunyi, "Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih

menutupi segala pelanggaran."

Perhatikan sekali lagi ayat 10. Siapa mengedipkan mata (mengedip

mata adalah satu gerak-isyarat yang ramah di Barat), tetapi orang ini

menyebabkan kesusahan. "....tetapi ia yang berani menegur", orang

yang berani angkat bicara menentang kejahatan dan dosa, ialah orang

yang membawa damai. Catatkan bahwa, tanpa kebenaran, kita tidak

punya dasar untuk perdamaian. Bagaimana mungkin kita mempunyai

damai - damai yang abadi - yang berdasarkan kepalsuan? Tidak

mungkin sama sekali! Hal ini sangat mudah untuk dimengerti. Satu-

satunya dasar yang pasti bagi damai yang abadi ialah keadilan dan

kebenaran. Bagaimana mungkin anda mempunyai keadilan dan

kebenaran melalui kepalsuan dan dengan berkompromi dengan

kepalsuan? Tidak mungkin sama sekali.

Itulah sebabnya mengapa Amsal 10:10 mengatakan, "siapa yang

berani menegur membawa damai". Ini berkontras (bertolak belakang)

dengan nabi-nabi palsu yang sentiasa dicela oleh Yeremia, umpamanya

di Yer. 6:14 dan Yer. 8:11, di mana nabi-nabi tersebut sentiasa

mengatakan, "Damai sejahtera! Damai sejahtera!" Tetapi tidak ada

damai sejahtera." Ini adalah kepalsuan. Mereka bukan orang yang

membawa damai sama sekali. Anda tidak membawa damai hanya

dengan berkata, "Damai sejahtera! Damai sejahtera!" Anda harus

menyatakan kebenaran. Bilamana tidak ada damai sejahtera anda tidak

harus berkata, "Damai sejahtera! Damai sejahtera!" Anda harus

Page 306: Bmf 22 cahaya injil

298 | C A H A Y A I N J I L

berkata, "Tidak ada damai sejahtera....." . Di Yes. 48:22, Yesaya

mengatakan, "Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang fasik!"

firman Tuhan. Anda tidak mungkin memperoleh damai sejahtera

dengan mengorbankan kebenaran. Itulah sebabnya mengapa Tuhan

Yesus sendiri, yang disebut Raja Damai di dalam Yes. 9:6, adalah juga

Orang yang sentiasa mencela dosa, khususnya dosa orang-orang yang

beragama pada zaman itu. Orang-orang paling beragama di zaman

Tuhan Yesus ialah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Tuhan Yesus

mencela kelompok ini dengan suatu kekerasan yang tidak ditemukan di

lain tempat. Ia menelanjangkan dosa dan kepalsuan orang-orang yang

beragama ini. Perhatikan bahwa seluruh fasal Matius 23 dipenuhi

dengan kutukan. Ingatlah apa yang tidak diartikan oleh membawa

damai. Membawa damai tidak berarti berkompromi dengan kepalsuan,

bahwa kita berkata, "Oke, oke, demi damai, meskipun apa yang dia

katakan adalah palsu, aku tidak akan berkata apa-apa. Kita hanya

perlu saling mengasihi. Kita akan saling berdamai." Tidak seperti ini

sama sekali. Jadi ketika Petrus, umpamanya di Galatia 2 - seperti yang

dikisahkan oleh Paulus - ketika tingkah laku Petrus ternyata tidak benar

dan tidak konsisten, kita mendapati Paulus dengan segera angkat

bicara dan menantang dia dan menegurnya di depan umum. Nah, anda

mungkin berkata tindakan Paulus tersebut tidak menunjukkan kasih

atau terlalu keras, khususnya terhadap Petrus yang bagaimanapun

merupakan seorang rasul yang senior. Bagi Paulus itu tidak berarti,

karena di mana terdapat kepalsuan, akan terjadi perselisihan; akan

terjadi pertikaian. Anda tidak mungkin hidup dalam damai sejahtera

dimana terdapat dosa. Anda harus mengerti poin ini dengan jelas.

Dosa - penyebab ketidakharmonisan, dan kebenaran -

penawarnya

Kita melangkah ke poin yang berikutnya. Anda harus mengerti bahwa

dosa adalah penyebab kepada segala ketidakharmonisan dan semua

pertengkaran. Ketidakbenaran, kepalsuan apakah dalam tutur-kata

atau tingkah-laku adalah dasar bagi segala bentuk ketidakharmonisan.

Dosa adalah penyebab segala konflik yang ada, apakah di dalam diri

anda atau di luar diri anda. Ini adalah satu kepastian. Jika anda hidup

dalam dosa, anda dapat memastikan satu hal: lama-kelamaan hati

anda menjadi tidak tenang, tidak nyaman, tegang dan gelisah.

Masyarakat barat adalah satu masyarakat yang hidup bergantung

kepada valium, bergantung kepada obat penenang, bergantung

Page 307: Bmf 22 cahaya injil

299 | C A H A Y A I N J I L

kepada obat tidur. Ini menjadi masalah kita karena kita hidup di

bawah tekanan dari luar dan dari dalam. Mengapa terdapat begitu

banyak tekanan? Mengapa begitu tegang? Jika kita tertekan hanya

karena terdapat pekerjaan yang terlalu banyak, ini hal yang wajar.

Seringkali kita tidak mampu bertahan menghadapi tekanan pekerjaan

yang begitu berat, sehingga Paulus sendiri mengatakan bahwa ia

menderita kekurangan tidur apabila ia memikirkan pekerjaan-pekerjaan

yang harus dikerjakannya. Itu hal yang lain dan wajar. Tetapi jika

ketegangan dan kegelisahan anda disebabkan oleh hal lain seperti

konflik dengan seorang saudara, konflik dengan istri anda atau suami

anda, konflik dengan sahabat, konflik dengan bos - konflik di sini,

konflik di sana, ketegangan di mana-mana, ini hal yang sangat

berbeda. Kalau begitu anda kekurangan tidur karena dosa. Dosa adalah

dasar bagi semua konflik. Bagaimana dengan hubungan pribadi anda

dengan sesama? Umpamanya dengan istri anda. Ah, keluarga adalah

sumber kepada begitu banyak konflik karena di sini dosa timbul ke

permukaan dengan cepat sekali. Sifat mementingkan diri (egois)

menyebabkan begitu banyak masalah, begitu banyak ketegangan,

begitu banyak ketidakbahagiaan di dalam rumahtangga atau di antara

sahabat, atau di antara ayah dan ibu, dan anak-anak dan sebagainya.

Ah, konflik - sangat tidak menyenangkan!

Anda mengalaminya apabila anda membesarkan seorang anak.

Seorang anak selalu memaksakan kehendaknya. Anda berusaha untuk

memberitahu dia apa yang baik bagi dia, tetapi dia berpikir itu tidak

baik. Dia tidak menyukai pendapat anda. Konflik lagi! Makanya, dosa

menimbulkan penderitaan batin, penderitaan mental dan tekanan. Oleh

karena itu seorang pendamai tidak dapat membawa damai dengan

menutupi persoalan dosa. Dia harus sadar bahwa dosa adalah

penyebab kepada semua konflik dan karena itu dia harus menangani

dosa. Oleh karena itu seorang pendamai haruslah pertama-tamanya

mengutamakan penawar bagi dosa, yaitu kebenaran. Dia harus

mengikat perhatiannya kepada kebenaran. Poin ini sangat penting

untuk diperhatikan. Nah, bagaimana kita menangani dosa dengan

kebenaran? Seorang pendamai haruslah pertama-tamanya

memperhatikan bagaimana dia menanggapi ketidakbenaran. Nah, dia

bisa memarahinya. Dia harus berbicara keras melawan dosa dan hal ini

tidak akan menjadikan dirinya populer. Hal ini tidak akan menyebabkan

dirinya disukai orang. Anda bisa melihat bahwa ucapan bahagia yang

Page 308: Bmf 22 cahaya injil

300 | C A H A Y A I N J I L

berikutnya berkaitan dengan orang yang dianiaya karena kebenaran.

"Berbahagialah orang yang dianiaya karena kebenaran". Anda bisa

melihat hubungannya. Dengan segera ucapan bahagia yang berikutnya

berbicara mengenai penganiayaan karena kebenaran. Hubungannya

begitu jelas; urutannya mengikuti dengan segera. Jadi, kita ingin

mendirikan damai yang sejati di dalam kehidupan kita. Namun,

bagaimana caranya kita mendirikan damai sejahtera dalam kehidupan

kita? Dengan meminum obat-obat penenang? Nah, tentu saja obat

penenang dapat mengurangi gejala untuk sementara waktu tetapi ia

tidak dapat mengobati masalah di dalam diri anda. Bagaimana kita

menyelesaikan masalah tersebut? Anda harus memulai dengan

mendirikan kebenaran di dalam kehidupan anda. Namun bagaimana?

Damai sejahtera dari satu hati yang baru, satu dasar yang baru

Terdapat beberapa tempat di dunia ini, terutamanya di Afrika dan

beberapa tempat di Asia Tenggara, di mana lantai rumah dibuat dari

lumpur. Bagaimana anda membersihkan lantai lumpur? Bagaimana

anda membersihkan lantai yang dibuat dari lumpur supaya benar-benar

bersih? Tentu saja, anda mengambil air sabun dan menuangkan ke

atas lantai. Kemudian anda mengambil sikat dan menyikatnya dengan

keras, benar? Apa yang terjadi ketika anda menyikat lantai lumpur?

Nah, setelah anda selesai, yang tinggal hanyalah satu kolam lumpur.

Jadi daripada menjadi lebih bersih dengan menuangkan air sabun, apa

yang terjadi? Ia menjadi jauh lebih berlumpur. Anda berkata, "Oke, aku

pikir metode air sabun dan sikat tidak cocok untuk lantai yang dibuat

dari lumpur." Jadi apa yang anda lakukan? Anda menyapunya dan debu

memenuhi seisi rumah. Bagaimana anda membersihkan lantai lumpur?

Cara yang terbaik adalah menyapu dan berharap sedikit banyak ia

dapat menyelesaikan masalah. Sebenarnya, lantai lumpur tidak dapat

dibersihkan sama sekali dengan cara ini. Anda harus meletakkan

sesuatu yang lain di atas lantai tersebut. Anda harus mempunyai lantai

yang sama sekali baru. Itulah sebabnya mengapa lantai rumah masa

kini diperbuat dari kayu dan ditinggikan di atas lantai lumpur. Kalau

tidak, anda harus meletakkan satu dasar semen supaya dasar rumah

adalah semen dan bukan lumpur. Rumah anda dibangunkan di atas

dasar yang teguh. Jika anda pergi ke ruang bawah tanah di rumah

anda, anda tidak akan melihat lumpur di situ. Rumah anda

dibangunkan di atas satu blok semen yang kukuh. Dengan cara yang

sama, supaya rumah menjadi stabil dan mudah dibersihkan, anda

Page 309: Bmf 22 cahaya injil

301 | C A H A Y A I N J I L

harus mempunyai dasar yang baru. Anda tidak bisa terus menyikat

lantai lumpur tersebut.

Apakah pesannya? Pesan dari ilustrasi di atas sebenarnya agak

sederhana: Jika anda berkata, "Oke, aku sadar bahwa aku tidak ada

damai sejahtera karena hidup aku tidak suci, tidak bersih - dan aku

tidak benar. Apa yang akan kulakukan? Aku akan mengambil sabun

dan sikat dan aku akan mencuci semua lumpur tersebut." Nah, di

bawah lumpur tersebut, terdapat lebih banyak lumpur. Jadi anda tidak

bisa menyelesaikan masalah dengan cara ini. Satu-satunya cara adalah

dengan mengubah seluruh dasar kepada rumah anda, atau mengubah

seluruh dasar kepada kehidupan anda. Inilah satu-satunya cara untuk

memperoleh damai sejahtera dalam kehidupan kita. Hal inilah yang

dimengerti oleh seorang pembawa damai: untuk memiliki satu dasar

yang baru. Inilah yang disebutkan di dalam Alkitab sebagai regenerasi

(kelahiran kembali). Singkat kata, anda tidak dapat memiliki damai

sejahtera (dan kalau anda tidak memiliki damai sejahtera, anda tidak

dapat menjadi seorang pembawa damai), tanpa terlebih dulu

diubahkan, tanpa terlebih dulu memiliki satu hati yang sama sekali

baru di dalam diri anda. Anda harus diubahkan. Jadi saat Tuhan Yesus

membicarakan tentang damai Ia tidak bermaksud satu damai yang

dangkal di mana setiap orang menutup mulut mereka terhadap

kebenaran.

Ini sama seperti kasus yang pernah saya ceritakan kepada anda di satu

perkawinan. Ada seseorang bertanya kepada sepasangan suami istri

yang sudah tua, "Bagaimana perkawinan anda dapat bertahan begitu

lama?" Si suami menjawab, "Nah, sebenarnya begini: kami membuat

satu perjanjian antara kami di awal perkawinan." Orang tersebut

bertanya lagi, "Perjanjian apa yang telah anda buat?" Jawab si suami,

"Perjanjiannya seperti ini: kapan-kapan kami bertengkar atau

berselisih, aku harus keluar berjalan-jalan. Dengan cara ini, kami

menenangkan situasi. Karena itu perkawinan kami dapat bertahan

begitu lama." Dia melanjutkan, "Sejak perjanjian tersebut dibuat, aku

hidup di luar rumah kebanyakan waktu. Itulah sebabnya mengapa kami

dapat bertahan." Suami ini menghabiskan kebanyakan waktunya

berjalan-jalan di luar rumah. Ia berhasil memelihara kesehatannya

sementara dia berada di luar rumah. Ia mengatakan, "Sejak hari itu,

aku melibatkan diriku dalam kegiatan-kegiatan luar rumah." Satu-

satunya cara untuk berdamai adalah saling menjauhi dan setiap kali

Page 310: Bmf 22 cahaya injil

302 | C A H A Y A I N J I L

mereka bertengkar, dia akan keluar berjalan-jalan. Tentu saja dia

berjalan-jalan di luar rumah beberapa kali dalam satu hari. Sayang

sekali, kebanyakan dari apa yang disebut damai di dunia ini adalah

damai seperti ini, apa yang disebut 'standoff' - semacam gencatan

senjata di mana setiap orang berhenti menembak untuk sementara

waktu. "Kamu jangan menembak dan aku juga tidak akan menembak,

oke? Kalau tidak kita berdua akan saling melukai." Nah, damai seperti

ini adalah damai lantai lumpur. Tidak ada gunanya. Bagaimana

mungkin kita memperolehi damai yang abadi dengan cara ini? Kesan

dari perkawinan seperti ini adalah seperti tidak berkawin sama sekali.

Anda memiliki sebuah rumah di mana anda menghabiskan kebanyakan

waktu di luar rumah. Atau sebaliknya, anda memiliki sebuah rumah

yang disekati menjadi dua oleh satu tembok seperti tembok Berlin,

yang hanya dapat dilewati dengan menggunakan paspor. "Kamu

tinggal di sebelah sini, dan saya tinggal di sebelah sana, dan kita akan

berdamai dengan cara ini." Saya pernah melihat pasangan suami-istri

yang berfungsi seperti ini. Ini adalah satu keadaan 'standoff' di mana

suami dan istri berusaha untuk sejauh mungkin menjauhi sesama,

karena setiap kali terjadinya percakapan, akan terjadi pertengkaran

dan perkelahian. Makanya jalan keluar yang paling baik, menurut

mereka, adalah, "Kamu tutup mulutmu dan aku tutup mulutku, dan

inilah jalannya supaya kita berdamai. Jika jalan ini tidak berhasil,

langkah yang berikutnya adalah bercerai." Jalan keluarnya (solusinya)

bukan standoff atau penceraian. Tidak! Tidak! Kita harus diubahkan di

dalam untuk memperoleh damai yang abadi, satu damai yang sejati.

Inilah satu-satunya cara.

Perhatikan bahwa hanya setelah Allah mengubah hati kita, kita dapat

memperoleh damai di dalam diri kita. "Damai sejahtera-Ku," Tuhan

Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya di Yohanes 14:27, "Ku

berikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang

diberikan oleh dunia kepadamu." Damai sejahtera yang dimaksudkan

oleh Tuhan datang melalui perdamaian. Seorang pembawa damai

adalah orang yang mendamaikan dua pihak, bukan? Dia berkata

kepada satu pihak dan kemudian kepada pihak yang lain, "Aku akan

berdiri di tengah-tengah kalian berdua untuk memperdamaikan kalian."

Inilah artinya membawa damai. Bagaimana kita dapat menjadi seorang

yang membawa damai? Pertama-tama dan terutamanya, kita harus

terlebih dulu berdamai dengan Allah dan berdamai dengan manusia.

Page 311: Bmf 22 cahaya injil

303 | C A H A Y A I N J I L

Kemudian baru kita dapat memperdamaikan Allah dan manusia.

Dengan jalan ini kita dapat membawa damai kepada kedua pihak

tersebut karena kita sendiri telah diperdamaikan.

Kita tidak dapat membawa damai tanpa kasih terhadap Allah

dan manusia

Seorang pembawa damai harus memiliki hubungan yang baik dengan

kedua pihak. Tidak ada orang yang akan menerima anda sebagai

mediator (perantara) jika anda tidak memiliki hubungan yang baik

dengan kedua pihak. Ini merupakan syarat yang paling penting:

seorang mediator, atau pembawa damai memiliki hubungan yang baik

dengan kedua pihak. Tetapi lebih dari itu, dia bukan saja harus

memiliki hubungan yang baik, dia juga harus mengasihi kedua pihak.

Mengapa anda ingin membawa damai di antara dua orang? Mengapa

mengambil risiko melakukannya? Membawa damai adalah pekerjaan

yang paling merbahaya. Mungkin sekali anda dikritik oleh kedua pihak.

Anda mungkin saja ditembak oleh kedua pihak. Hal tersebut sering

terjadi kepada para mediator - merekalah orang-orang yang sering

ditengking oleh kedua pihak dalam usaha mereka untuk membawa

damai kepada kedua pihak. Lihatlah apa yang terjadi kepada Carter.

Dia berusaha untuk memperdamaikan orang Arab dan orang Yahudi

dan akhirnya dia dimarahi oleh kedua pihak. Dia masih berharap

usahanya akan membuahkan hasil. Sebenarnya sangat sulit karena

sementara anda membawa damai, satu pihak akan berkata, "Kamu

berpihak kepada mereka." Jika anda berunding dengan pihak Arab,

pihak Yahudi akan menuduh anda berpihak kepada Arab. Jika anda

berunding dengan pihak Yahudi, pihak Arab akan menuduh anda

berpihak kepada Yahudi. Jadi di mana dia? Terperangkap di tengah-

tengah. Hanya kasih yang sejati dapat menjadikan kita pembawa

damai yang ikhlas.

Catatkan prinsip rohani yang timbul dari sini. Anda tidak dapat menjadi

seorang pembawa damai menurut pengertian Tuhan kecuali anda

benar-benar mengasihi Allah dan benar-benar mengasihi manusia, dan

karena itu anda berhasrat untuk mendamaikan keduanya. Ini

merupakan sesuatu yang sangat sulit. Ini menunjukkan betapa

tingginya panggilan kita sebagai pembawa damai. Membawa damai

tidak segampang mengibarkan sepanduk dan berarak di jalan. Kita

dapat melakukan semua itu demi kepentingan politik. Tidak segampang

berdiri di situ dan membuat pidato politik. Ia harus lahir dari kasih yang

Page 312: Bmf 22 cahaya injil

304 | C A H A Y A I N J I L

sejati terhadap Allah dan terhadap manusia. Mengasihi Allah - dapatkah

kita mengatakan bahwa kita benar-benar mengasihi Allah sehingga kita

rindu untuk menjadi seorang pembawa damai, untuk memperdamaikan

Allah dan manusia? Dapatkah kita mengatakan bahwa kita sungguh-

sungguh mengasihi manusia sehingga kita ingin menjadi seorang yang

membawa damai? Pikirkan saja konflik pribadi anda sejenak, andaikata

anda menganggap hal tersebut mudah. Pikirkan saja hubungan anda

dengan kawan sekamar, hubungan anda dengan orangtua, sahabat-

sahabat; atau kita kembali kepada hubungan antara suami dan istri,

atau dengan anak-anak. Membawa damai - ah, betapa sulitnya. Kita

bisa melihat bahwa kasih terhadap Allah dan terhadap manusia seperti

itu harus datang dari regenerasi (kelahiran kembali). Roma 5:5

mengatakan, "......kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita." Tanpa

kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita terlebih dulu, semua yang

telah kita bahaskan tadi tentang membawa damai adalah mustahil. Ia

tidak dapat dilakukan. Ia adalah satu mimpi kosong - kecuali jika kita

diubahkan. Saya telah menekankan hal ini berulang-ulang kali, bahwa

keselamatan bergantung kepada suatu transformasi yang terjadi

kepada diri kita. Dapatkah anda mengatakan bahwa anda telah

diubahkan sedemikian rupa sehingga anda mengasihi Allah dengan

segenap hati dan mengasihi manusia, meskipun dia adalah musuh

anda?

Membawa damai melibatkan kasih untuk musuh

Perhatikan bahwa ajaran Yesus di sini melibatkan kasih terhadap

musuh. Matius 5 menyatakan hal tersebut kepada kita, karena di ayat

44-45, kita menemukan ayat-ayat yang sejajar kepada ucapan bahagia

ini. Tuhan Yesus berkata, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah

musuh-mu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena

dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga."

Perhatikan dengan teliti kata-kata ini: kasihilah musuh-mu dan

berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan

demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga.

Perhatikan bahwa ayat ini mempunyai janji yang sama dengan,

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan

disebut anak-anak Allah." Hal ini sangat penting untuk dicatatkan.

Orang yang membawa damai adalah mereka yang mengasihi

musuhnya, karena kalau tidak, bagaimana anda dapat membawa

damai? Namun, kita tidak dapat melakukannya. Dengan mengandalkan

Page 313: Bmf 22 cahaya injil

305 | C A H A Y A I N J I L

kekuatan kita sendiri, kita tidak dapat melakukannya karena secara

alamiah, manusia bersifat agresif. Kita selalu mengalami konflik karena

secara alamiah kita sentiasa mencari kepentingan diri sendiri. Secara

alamiah, manusia dalam daging memang seperti itu. Ia mungkin

merupakan seorang yang ramah tetapi kepentingan dirinyalah yang

paling diutamakan. Anda segera memperhatikan hal ini ketika anda

berurusan dengan anak-anak kecil. Dalam pikiran anak-anak kecil,

kepentingan diri merekalah yang paling utama. Anak-anak kecil

memang cantik. Anak-anak kecil memang lucu, namun bukan main

egois. Mereka sangat menyenangkan. Saya menyukai anak-anak kecil.

Saya mengasihi mereka meskipun mereka bukan main egois. Luar

biasa! Sikap mementingkan dirilah yang menjadi penyebab kepada

segala konflik yang ada. Kita mengalami konflik karena kita

memaksakan jalan kita sendiri. Kita tidak mengutamakan kepentingan

Allah dan kepentingan orang lain. Kita tidak mau melakukan hal ini.

Tetapi kita tidak akan memperoleh damai sejahtera sehingga kita

memiliki kasih yang rela mengasihi manusia sehingga Allah

mengubahnya secara total. Inilah yang harus dilakukan oleh seorang

yang membawa damai. Saat anda pergi dan mengasihi manusia

sehingga mereka diubahkan dari sifat egois mereka, anda akan

mengerti apa artinya pikiran Kristus. Tuhan Yesus sendiri membawa

damai dengan darah-Nya yang tercurah dari atas kayu salib.

Harga menjadi seorang pembawa damai: Mengalahkan dosa

oleh kasih

Kita melangkah ke poin yang berikutnya: yaitu, harga menjadi seorang

pembawa damai. Harga untuk menjadi seorang pembawa damai justru

adalah anda mengalahkan dosa (yang menjadi penyebab kepada segala

kekacauan dan keributan) oleh kasih. Itulah yang harus dilakukan oleh

seorang pembawa damai. Seorang pendamai mengakui bahwa dosa

adalah penyebab mengapa tidak adanya damai. Jadi bagaimana untuk

mengatasi situasi yang tidak ada damai tersebut? Nah, anda harus

menarik orang untuk menjauhinya. Anda harus memberitahu mereka

bahwa dosa adalah penyebab kepada ketidakbenaran. Anda tidak

hanya mengatakan kepada mereka dengan kata-kata, seperti yang

telah kita lihat, atau menegur dengan kata-kata, tetapi anda juga harus

mengasihi orang-orang berdosa tersebut. Anda harus melakukan dua

hal. Anda harus menegur orang berdosa, sebagaimana yang dilakukan

oleh Tuhan Yesus, dan masih mengasihi dia. Oh, itu sulit sekali. Inilah

Page 314: Bmf 22 cahaya injil

306 | C A H A Y A I N J I L

yang menjadikan tugas sebagai seorang pendamai begitu sulit. Ini

merupakan satu tugas yang bukan main sulitnya, namun sangat

berfaedah. Sangat menyenangkan saat kita menyaksikan seseorang

diubahkan - ketika dia berpaling dari kejahatan - karena dia sekarang

mengerti bahwa dosa adalah sesuatu yang buruk.

Pernahkah anda membesarkan seorang anak? Jika pernah, anda akan

mengerti dengan tepat apa maksud saya. Menjadi seorang pendamai

adalah seperti membesarkan anak. Ketika anak perempuan saya

melakukan kesalahan, saya memarahi dia. Jika dibutuhkan, saya akan

memukulnya dan menjatuhkan disiplin. Namun saya tidak hanya

memarahinya, saya juga harus mengasihinya sedemikian rupa

sehingga dia menyadari bahwa dosa adalah sesuatu yang buruk. Tugas

sebagai orangtua memang amat sulit. Sangat sulit untuk meyakinkan

seorang anak bahwa sesuatu itu buruk selama anak tersebut berpikir

yang sebaliknya. Pernahkah anda mencoba untuk meyakinkan seorang

anak bahwa permen tidak baik untuk dia? Saya sudah hampir

menyerah melakukan hal yang mustahil ini. Saya tidak tahu apa lagi

yang harus dilakukan untuk membuktikan kepada anak saya bahwa

permen bukan saja tidak baik untuk gigi, tetapi juga untuk kesehatan -

ia merusakkan selera. Saya percaya di antara kita yang mempunyai

anak tahu betapa mustahilnya tugas tersebut. Anak anda yakin bahwa

permen baik dan anda harus memberitahunya sesuatu yang

bertentangan dengan pengalamannya. Ia menjilatnya dan berkata,

"Hmmm..... enak! Dan papa bilang tidak baik!" Coba meyakinkan

seorang anak lain kali dan anda akan mengerti dengan jelas apakah

tugas seorang pembawa damai: yaitu meyakinkan seorang berdosa

bahwa dosa tidak baik. Orang berdosa berkata, "Tapi dosa rasanya

enak! Aku menipu ketika membayar pajak. Rasanya begitu enak

karena aku mendapat $50 lebih banyak. Jika aku tidak menipu, aku

kehilangan $50. Apakah kamu ingin memberitahu aku bahwa

membayar $50 lebih kepada pemerintah sesuatu yang baik? Omong

kosong! Membayar lebih $50 tidak baik karena aku tahu apa yang

dapat kuperbuat dengan $50. Aku bisa makan yang enak di restoran,

aku bisa membeli begitu banyak barang dengan $50. Dan kamu

berkata kepadaku, 'Tidak, tidak. Itu tidak baik. Bayar $50 pajak

tersebut!' Omong kosong!"

Inilah tugas seorang pembawa damai - ia berusaha untuk mendirikan

kebenaran, damai sejahtera di atas dasar kebenaran. Sekarang anda

Page 315: Bmf 22 cahaya injil

307 | C A H A Y A I N J I L

memahami tugas seorang pendamai. Bagaimana anda meyakinkan

seorang berdosa bahwa dosa tidak baik? Saya tidak tahu. Bagaimana

tugas tersebut dapat dilakukan? Saya masih memikirkan bagaimana

caranya untuk membuktikan kepada anak perempuan saya bahwa

permen tidak baik, dan dia masih belum yakin karena giginya tidak

rusak; giginya masih baik. Kali terakhir dia pergi ke dokter gigi dan

giginya masih baik. Anak saya berkata, "Lihat?" Dan saya harus

berkata, "Karena papa melarang kamu makan permen!" Namun dia

masih belum yakin. Tugas yang berat! Untuk menyuruh seorang

berdosa untuk tidak menyukai dosa, karena seumur hidupnya dia

menyukai dosa - ah, sesungguhnya satu tugas yang amat berat.

Mustahil! Umpamanya, seseorang melihat gambar-gambar perempuan

yang setengah telanjang, dan dia berkata, "Oh, begitu mengairahkan!"

Dan anda berkata, "Tidak. Tidak. Ini menarik kedagingan." Tapi dia

berkata, "Kelihatan begitu menarik! Begitu cantik." Anda menjawab,

"Tidak. Tidak. Ini tidak baik." Ini tugas yang sangat berat! Seorang

Kristen yang berusaha untuk mendirikan kebenaran sebagai seorang

pembawa damai akan menemukan dirinya berhadapan dengan kuasa

kegelapan yang tidak sebanding. Coba meyakinkan orang yang berkata

kepada anda, "Aku tidak lebih buruk dari orang itu. Aku hanya menipu

pajak sebanyak $50; orang itu menipu $500. Aku seorang yang cukup

baik dibandingkan dengan dia." Kemudian anda berusaha untuk

menjelaskan kepadanya bahwa tidak ada bedanya apakah $50 atau

$500; mencuri adalah mencuri. Namun dia tidak dapat diyakinkan.

Bagaimanapun, terdapat perbedaan antara $50 dan $500, bukan?

Tugas yang berat! Seorang pendamai mempunyai tugas yang tak

menimbulkan iri hati. Lebih dari itu, dengan bergulirnya waktu, anda

akan mendapati bahwa banyak orang yang akan memusuhi anda.

Mereka akan berkata kepada anda, "Pergi dari sini, orang kudus! Kami

sudah cukup mendengar omong kosong kamu. Maksudku kami hidup di

dalam dunia yang nyata, tahu? Kamu bawa kekudusan kamu ke tempat

lain dan beritakan kepada biarawan-biarawan di biara saja. Kami harus

berjuang untuk hidup karena kami hidup di dunia yang nyata." Kita

semua mengenal apa rasanya diperlakukan seperti itu. Anda pergi

dengan kecewa; "aku berusaha untuk membawa damai, untuk

memperdamaikan manusia dengan Allah, dan aku hanya mensia-siakan

waktu." Tugas yang amat berat. Dan jika anda menyinggung dosa

mereka, anda akan mengalami masalah besar karena mereka akan

melawan anda seperti mereka melawan Tuhan Yesus dan menyalibkan

Page 316: Bmf 22 cahaya injil

308 | C A H A Y A I N J I L

Dia. Jika anda semata-mata menyinggung hal-hal yang kecil, mereka

masih bisa tersenyum. Akan tetapi, saat anda menyinggung dosa

mereka yang lebih besar, mereka tidak akan tersenyum lagi.

Ketika Yohanes Pembaptis berkata kepada Raja Herodes, "Kamu tidak

boleh mengambil istri saudaramu", sebagai upah, Yohanes

dipenjarakan dan dia mati di sana. Jika Yohanes hanya menyinggung

tentang $50 pajak, Herodes mungkin masih dapat tersenyum sambil

berkata, "Nah, itulah kenyataan hidup." Tetapi apabila Yohanes mulai

menyinggung tentang hubungan sulit Herodes dengan istri saudaranya,

Herodes mengatakan, "Yang ini saya tidak tahan. Cukup. Ini urusan

pribadi. Jangan mencampuri urusan pribadiku. Saat kamu berbicara

tentang dosa, kamu berbicara tentang dosaku dan urusan pribadiku,

sekarang lebih baik kamu mengambil langkah seribu, kalau tidak...... "

Ah, inilah tugas seorang pendamai! Namun, catatkan bahwa, untuk

tujuan inilah kita dipanggil. Karena saat anda memanggil orang ke

dalam damai, anda memanggil mereka untuk mengubah kehidupan

mereka secara menyeluruh - satu kehidupan di mana Yesus

memerintah sebagai Raja di dalam kehidupan mereka, di mana mereka

berhenti mementingkan diri mereka dan mengizinkan Yesus mendirikan

kebenaran di dalam kehidupan mereka. Oh, tugas yang berat! Baru

sebentar tadi saya bercakap-cakap dengan seorang saudara di dalam

mobil. Ia akan kembali ke Singapura bersama saudara-saudara yang

lain. Kami berbicara tentang masalah-masalah yang mungkin akan

dihadapinya ketika dia mencoba untuk menyatakan kebenaran kepada

keluarga dan teman-temannya. Nah, inilah masalahnya. Seorang

pembawa damai adalah orang yang menyatakan kebenaran untuk

mendirikan damai di atas dasar yang teguh.

Orang yang membawa damai akan disebut anak Allah

Sebelum kita tutup, marilah kita perhatikan kata-kata ini,

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan

disebut anak-anak Allah." Anda harus mencatatkan kata-kata ini:

"mereka akan disebut anak-anak Allah". Apa artinya mereka akan

disebut anak-anak Allah? Dalam tatabahasa Yunani, kalimat pasif ini

seringkali disebut 'kepasifan ilahi' (divine passive) yang berarti Allah

akan memanggil mereka sebagai anak-anak-Nya. Allah akan mengakui

mereka sebagai anak-anak-Nya. Mereka akan disebut Allah sebagai

anak-anakNya. Perhatikan juga bentuk kata kerja masa depan:

mereka akan disebut anak-anak Allah, dan bukan sekarang disebut

Page 317: Bmf 22 cahaya injil

309 | C A H A Y A I N J I L

anak-anak Allah. Hal ini sangat menarik karena di beberapa ayat yang

berikutnya, kita mendapati Tuhan Yesus merujuk kepada murid-

muridNya sebagai anak-anak Allah. Umpamanya di ayat 16,

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya

mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang

di sorga." Jika Allah sudah menjadi Bapamu, berarti anda adalah anak-

Nya di masa sekarang. Namun Tuhan Yesus tidak membicarakan suatu

kedudukan sebagai anak sekarang, tetapi di masa akan datang. Hal ini

harus dipahami dengan tepat berdasarkan eksegese. Kita tidak harus

melakukan kekeliruan di sini dan berpikir bahwa Tuhan Yesus sedang

membicarakan suatu kedudukan sebagai anak sekarang. Sangat

penting untuk memperhatikan hal ini. Yesus sedang membicarakan

tentang kedudukan sebagai anak di masa depan.

Terdapat dua hal tentang kedudukan sebagai anak yang harus anda

perhatikan. Terdapat satu kedudukan sebagai anak di masa sekarang,

dan satu lagi di masa depan. Tahukah anda bahwa Alkitab

mengajarkan kedua macam kedudukan sebagai anak tersebut? Anda

adalah anak sekarang tetapi dalam bentuk persiapan. Makanya

janganlah kita mengusulkan bahwa sekali menjadi anak, selama-

lamanya tetap sebagai anak. Janganlah melakukan kesalahan seperti

ini. Anda adalah anak sekarang, tetapi di tingkat percobaan. Maksud

saya, anda belum diangkat sepenuhnya menjadi anak. Apakah saya

yang mengatakan hal ini? Tidak. firman Tuhan yang mengatakan hal

ini, bukan saya. Izinkan saya untuk membacakan kepada anda Roma 8

dan anda akan melihat bahwa Paulus yang mengatakan hal ini. Paulus

banyak kali membicarakan kedudukan kita sebagai anak, namun di

Roma 8:23, dia membicarakan suatu kedudukan sebagai anak di masa

akan datang. Tetapi perhatikan bahwa sebelum itu, di permulaan fasal,

Paulus telah terlebih dulu menyebut kita sebagai anak-anak Allah.

Marilah kita baca Roma 8:15 terlebih dulu supaya anda dapat melihat

gambaran yang lebih penuh: "Sebab kamu tidak menerima roh

perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu

telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu

kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Dan ayat 16, "Roh itu bersaksi

bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."

Sekarang mari kita baca ayat 22-23, "Sebab kita tahu, bahwa sampai

sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama

merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang

Page 318: Bmf 22 cahaya injil

310 | C A H A Y A I N J I L

telah menerima karunia sulung Roh,....." Apakah karunia sulung Roh?

Karunia sulung adalah Roh yang telah dikaruniakan kepada kita dan

oleh-Nya kita berseru, "ya Abba, ya Bapa!" Jadi, "kita juga mengeluh

dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu

pembebasan tubuh kita." Anda mungkin berkata, "Dia baru saja

mengatakan di ayat 15 bahwa kita telah menerima Roh yang

menjadikan kita anak-anak Allah, namun di ayat 23, ia berkata, kita

masih menantikan pengangkatan sebagai anak?" Tidak, tidak! Kita

masih belum diangkat sepenuhnya sebagai anak. Kita masih

menantikan pengangkatan sebagai anak. Kita telah menerima Roh

sebagai karunia sulung dan oleh Roh itu kita dapat berseru, "Bapa!"

Bagaimana kita memahami hal ini - kita sebagai anak, namun belum

sepenuhnya diangkat sebagai anak? Satu-satunya cara untuk

memahami hal ini adalah bahwa kita memang adalah anak tetapi

berdasarkan percobaan. Kalau tidak bagaimana lagi kita dapat

memahami hal ini, bahwa kita adalah anak namun belum sepenuhnya

diangkat sebagai anak. Apakah kita masih belum dipastikan sebagai

anak? Sehingga Hari Itu, seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di

Matius 5, kita akan disebut anak-anak Allah. Pada Hari Itu, Allah akan

memandang anda dan berkata, "Kamu adalah anak-Ku laki-laki; kamu

adalah anak-Ku perempuan." Pada hari tersebut, Allah pada akhirnya

dan dengan sepenuhnya akan mengakui anda sebagai seorang anak.

Sehingga hari tersebut, anda adalah anak, namun belum diakui secara

resmi.

Hal ini membuat saya berpikir tentang duta-duta besar. Mereka tiba di

sebuah negara dan mereka harus diakui secara resmi sebagai duta-

duta besar. Mereka harus menyampaikan surat mandat mereka kepada

Presiden untuk diakui secara resmi sebagai duta-duta besar. Andaikata

Presiden tersebut tidak menerimanya, dia harus dipulangkan;

kedudukannya sebagai duta besar tidak diterima, tidak diakui. Nah,

dalam pengertian tertentu, kita semua adalah anak: ya, kita menerima

karunia sulung Roh yang menjadikan kita anak, namun kita masih

belum dengan sepenuhnya diangkat sebagai anak, menurut Paulus di

sini. Keselamatan kita masih belum lengkap. Kita masih menantikan

pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Tubuh kita

masih belum dibebaskan. Keselamatan kita, dalam pengertian ini,

masih belum sempurna. Kita masih belum dengan sepenuhnya diakui

sebagai anak. Poin ini mungkin sedikit membingungkan, tetapi jika ada

Page 319: Bmf 22 cahaya injil

311 | C A H A Y A I N J I L

seseorang yang mempunyai penjelasan yang lebih baik, saya ingin

mendengarnya.

Mari kita melihat poin yang terakhir. Orang yang bagaimana yang akan

disebut dan diakui Allah sebagai anak-anak-Nya? Orang yang

bagaimana? Terdapat hanya satu macam orang yang saya baca di sini,

yaitu, orang yang membawa damai. Hanya orang yang membawa

damai yang akan diakui Allah sebagai anak-anak-Nya. Saya tidak tahu

berapa banyak dari kita yang akan layak nanti. Berulang-ulang kali

saya bertanya kepada orang-orang Kristen: apa yang dimaksudkan

Paulus di Filipi 2:12, "kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan

gentar". Apa yang dimaksudkan oleh Paulus dengan kata-kata ini -

takut dan gentar? Pada masa kini kita hidup di dalam satu generasi di

mana kita menekankan kebutuhan akan jaminan, kebutuhan untuk

merasa aman karena kita mengatakan bahwa jika kita tidak merasa

aman kehidupan rohani kita akan terjejas. Tetapi menurut firman

Tuhan, yang sebaliknya yang benar. Jika anda merasa aman, anda

akan mengalami bencana rohani. Jika anda tidak merasa begitu aman,

anda mungkin akan mengerjakan keselamatan anda dengan takut dan

gentar. Heran! Kita telah memutarbalikkan firman Tuhan sehingga ia

diberi arti yang persis bertentangan dengan arti yang sebenarnya. Saya

sudah banyak kali bertanya kepada orang-orang Kristen, jelaskan

kepada saya apa artinya kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan

gentar. Berdasarkan kekristenan masa kini, tidak seorangpun dapat

memberikan suatu jawaban kepada saya. Tidak seorangpun dapat

menjawab. Tidak ada pendeta, tidak ada orang Kristen yang dapat

memberikan saya satu jawaban yang memuaskan. Jika anda bertemu

dengan seorang pendeta lain kali, cobalah bertanya kepadanya apa

artinya Filipi 2:12. Dan saya dapat menjamin bahwa dia tidak dapat

menjawab karena berdasarkan pengajaran masa kini, tidak ada jalan

yang memungkinkan dia memberikan satu jawaban. Kalau kita sudah

mengerti apa yang diajarkan oleh Yesus, Yesus sebenarnya sedang

berkata, "Jangan merasa begitu aman." Saya akan mengakui bahwa

Allah ialah Bapa surgawi anda, itu memang benar. Tetapi jangan lupa

bahwa di Roma 9, orang Yahudi juga disebut sebagai anak. Terdapat

beberapa jenis kedudukan sebagai anak di dalam Perjanjian Baru.

Orang Yahudi juga disebut sebagai anak-anak Allah. Kita membaca hal

tersebut di Roma 9:4 - "mereka telah diangkat menjadi anak, mereka

telah menerima kemuliaan, perjanjian-perjanjian, dan Hukum

Page 320: Bmf 22 cahaya injil

312 | C A H A Y A I N J I L

Taurat" dan sebagainya. Anda berkata, "Jadi mereka diangkat menjadi

anak juga?" Oh ya! Mereka adalah anak. Para malaikat juga disebut

anak Allah. Malaikat juga adalah anak. Tetapi kedudukan sebagai anak

yang dibicarakan oleh Paulus adalah sesuatu yang sangat berbeda.

Kedudukan sebagai anak yang bagaimana yang dimaksudkan oleh

Paulus? Ia merupakan suatu kedudukan sebagai anak di mana Allah

akan mengakui anda sebagai anak secara langsung dan secara pribadi.

Inilah artinya keselamatan menurut Perjanjian Baru. Para malaikat

tidak akan diberikan keselamatan seperti ini. Orang Yahudi yang tidak

percaya dan tidak taat tidak akan diberikan keselamatan semacam ini.

Mereka memiliki kedudukan sebagai anak, tetapi bukan yang semacam

ini. Jadi ingatlah, pengangkatan sebagai anak yang dibicarakan oleh

Tuhan Yesus, pengangkatan yang terakhir ini, adalah pengangkatan

yang akan terjadi di masa akan datang.

Butir tentang keselamatan yang akan terjadi di masa depan ini adalah

butir yang sangat penting dalam ucapan bahagia ini. Prof. S.

memperhatikan hal ini dengan baik dan begitu juga dengan saudara M.

Mereka semua mengakui bahwa pengangkatan sebagai anak tersebut

bukanlah sesuatu yang terjadi di masa sekarang; tetapi di masa akan

datang. Apakah anda akan diakui sebagai anak pada hari tersebut?

Siapa yang akan disebut sebagai anak-anak Allah? Anak-anak Allah

adalah orang-orang yang membawa damai di masa sekarang.

Apakah anda seorang yang membawa damai? Jika tidak, anda lebih

baik memulai mengerjakan keselamatan anda dengan takut dan

gentar. Saya mengatakan ini kepada anda berdasarkan wewenang dari

firman Tuhan. Anda harus memahami hal ini dengan jelas. Anda

mungkin bertanya: "Apa yang harus kulakukan?" Nah, jadilah orang

yang membawa damai. Apa yang dilakukan oleh seorang pembawa

damai? Sebagaimana yang telah kita lihat, ia memperdamaikan Allah

dan manusia. Untuk melakukan hal tersebut dia harus mengasihi Allah

dan dia juga harus mengasihi manusia. Dan dia hanya dapat

melakukan hal ini oleh Roh Kudus yang mencurahkan kasih tersebut ke

dalam hatinya. Jadi dia bergantung sepenuhnya kepada anugerah Allah

untuk menjadi seorang pembawa damai. Sekarang catatkan hal ini

dengan teliti: anda dipanggil untuk membawa damai. Setiap murid

yang sejati harus menjadi pembawa damai, bukan hanya pendeta.

Seorang pembawa damai harus mengabarkan berita damai. Apakah

berita damai tersebut? Berita damai adalah berita keselamatan.

Page 321: Bmf 22 cahaya injil

313 | C A H A Y A I N J I L

Pengabaran berita damai adalah pengabaran berita keselamatan.

Yesaya 52:7 mengatakan, "Betapa indahnya kelihatan kedatangan

(kaki) pembawa berita yang mengabarkan berita damai" - perhatikan,

pembawa berita yang mengabarkan berita damai. Paulus di dalam

Efesus 6:15 menasehati orang-orang Kristen supaya mengenakan

seluruh perlengkapan senjata Allah. Dan di kaki, apa yang harus

dikenakan? "Kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera". Apa

artinya? Ini berarti seluruh kehidupan anda diarahkan untuk

mengembangkan, atau memajukan Injil damai sejahtera tersebut.

Seluruh kehidupan anda diarahkan untuk mengembangkan damai Allah

ke seluruh dunia. Nah, kecuali anda melakukan hal ini - saudara-

saudaraku, ingatlah ini dengan baik - kecuali anda melakukan hal ini,

kecuali anda menjadi pembawa berita damai, kecuali kaki anda

berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera, anda

tidak ada bagian dalam keselamatan. Anda tidak akan disebut sebagai

anak-anak Allah. Karena di sini mengatakan, hanya orang yang

membawa damai yang akan disebut anak-anak Allah. Ini merupakan

satu panggilan yang tinggi. Tidak heran mengapa Paulus mengatakan

bahwa panggilan kita adalah satu panggilan yang sangat tinggi.

Janganlah berkata sendiri bahwa anda adalah anak Allah, dan anda

adalah anak Allah karena anda percaya kepada Tuhan Yesus, bahwa

anda telah dibenarkan di waktu lalu. Benar, di satu sisi anda memang

adalah anak Allah, sama seperti orang Yahudi juga adalah anak Allah.

Tetapi jika anda ingin diangkat menjadi anak Allah dengan sepenuhnya

pada Hari tersebut, maka anda harus mulai dari sini dan mulai dari

sekarang keluar dan memperdamaikan Allah dengan manusia,

memperdamaikan manusia dengan manusia dan menjadi pembawa

damai di generasi ini di atas dasar kebenaran. Saya berharap anda

mengerti dengan jelas apa yang dikatakan Tuhan Yesus.

Berbahagialah Orang Yang Dianiaya Oleh Sebab

Kebenaran

Matius 5:10 - Pesan ke-delapan dari 10 tentang 'Ucapan Bahagia'

Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Page 322: Bmf 22 cahaya injil

314 | C A H A Y A I N J I L

Hari ini kita akan membahas dari Matius 5:10-12 yang berbunyi,

"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena

merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika

karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala

yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di

surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum

kamu."

Berhubungan dengan ini, saya ingin juga membacakan perikop yang

sejajar di Lukas 6 yang menyampaikan kebenaran yang sama namun

dengan kata-kata yang sedikit berbeda. Lukas 6:22-23 berbunyi:

"Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci

kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta

menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada

waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di

surga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah

memperlakukan para nabi." Dan ayat 26, "Celakalah kamu, jika semua

orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang

mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu." Di perikop yang paralel

ini, kita melihat bahwa nabi-nabi palsu dipuji semua orang; namun

nabi-nabi yang benar difitnah dan dianggap jahat. Ini memang

merupakan satu situasi yang mengherankan yang menunjukkan bahwa

manusia zaman ini tidak tahu bagaimana membedakan seorang nabi

benar dari seorang nabi palsu. Nabi-nabi yang benar difitnah, dicela,

dicaci-maki dan ditolak namun nabi-nabi palsu diterima dengan baik

dan dipuji oleh semua orang. Yesus memperingatkan murid-murid-Nya,

"Berjaga-jagalah jika kamu dipuji semua orang" karena itulah yang

terjadi kepada nabi-nabi palsu. Nabi-nabi palsu diberikan

penghormatan yang tinggi oleh umat Allah di zaman mereka,

sedangkan nabi-nabi benar seperti Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel

ditolak dan dianggap jahat.

Apakah yang ingin diajarkan oleh Yesus kepada kita? Masih ingatkah

Anda ucapan bahagia yang pertama di ayat 3 yang mengatakan,

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah

yang empunya Kerajaan Surga"? Saya ingin Anda memperhatikan

paralelnya dengan "kerajaan Allah" di ayat 10. Di situ dikatakan,

"karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga" dan kali ini ia

menunjuk kepada orang-orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran.

Ini menunjukkan bahwa kita telah berputar kembali kepada mereka

Page 323: Bmf 22 cahaya injil

315 | C A H A Y A I N J I L

yang disebut akan menjadi empunya Kerajaan Surga. Lain kali kita

akan mempelajari sesuatu tentang susunan dan urutan kepada Ucapan

Bahagia, dan apakah arti rohani yang terkandung dalam susunan

tersebut.

Berbahagialah Orang-orang Yang Menderita

Hari ini kita mempelajari arti kata-kata berikut , "Berbahagialah orang

yang dianiaya." Di sini ucapan berkat ditujukan kepada orang yang

menderita. Dengan kata lain, "Berbahagialah orang yang menderita

oleh sebab kebenaran." Nah, di dunia ini orang yang menderita sama

sekali tidak akan dianggap bahagia! Kita menganggap orang yang

menderita itu harus dikasihani. Setelah saya keluar dari Negeri Cina

(dimana saya pernah menghabiskan tujuh tahun di bawah

pemerintahan Komunis), saya seringkali mendengar orang berkata,

"Betapa kasihannya orang-orang yang berada di Negeri Cina! Betapa

besarnya penderitaan mereka! Betapa menyedihkan bahwa mereka

harus melewati semua penderitaan itu." Saya memandang mereka dan

saya berkata, "Merekalah yang bahagia. Kamulah yang harus

dikasihani." Ketika saya mengatakan itu, di benak saya adalah

perkataan-perkataan Yesus ini, "Berbahagialah - diberkatilah - orang

yang menderita oleh sebab kebenaran." Merekalah yang beruntung.

Merekalah yang diberkati. "Kamu orang-orang Kristen Barat," saya

mengatakan kepada mereka, "kamulah yang harus dikasihani. Kamulah

yang benar-benar harus dikasihani." Apakah berbahagia atau

menyedihkan, tergantung dari sisi apa Anda memandang. Jika Anda

memandang dari sudut rohani, orang Kristen di Negeri Cina harus

dicemburui karena berkat rohani yang dilimpahkan ke atas mereka.

Namun tentu saja gereja masa kini sudah terbiasa memandang seperti

dunia memandang.

Apa lagi yang dapat dilakukan oleh sebuah gereja duniawi kecuali

menilai segala sesuatu dari sudut pandang dunia? Dan memandang

dari sudut pandangan dunia, tentu saja, kita akan merasa, "Betapa

menyedihkan keadaan mereka! Lihat betapa besarnya penderitaan

mereka! Malang sekali! Betapa buruknya nasib mereka!" Namun Yesus

sedang mengajar kita untuk berpikir secara rohani. Jika Anda

memandang dari sudut pandang rohani, Anda akan merasa, "Betapa

bahagianya untuk menderita!" Sebentar lagi kita akan melihat

mengapa penderitaan adalah suatu berkat dan merupakan suatu

penghargaan yang besar! Betapa bahagianya saya ketika pada tahun

Page 324: Bmf 22 cahaya injil

316 | C A H A Y A I N J I L

1955 saya berada di Peking dan saya menghadiri gerejanya Wang Ming

Tao. Saya masih mengingat dengan jelas dia mengatakan, "Aku tidak

layak untuk menderita demi nama Yesus. Namun jika Allah

memberikan hak istimewa itu padaku, aku akan menganggapnya

sebagai suatu berkat yang besar." "Berbahagialah orang yang

menderita" - Wang Ming Tao memahami pelajaran ini dengan baik.

Penderitaan merupakan suatu hak istimewa dan Wang Ming Tau tidak

menganggap dirinya layak untuk menerima penghargaan yang begitu

besar. Di sinilah letaknya perbedaan antara orang yang berpikir secara

rohani dan orang yang berpikir menurut daging. Jika Anda berpikir

menurut daging, Anda mengasihani orang yang menderita. Tetapi jika

Anda berpikir secara rohani, seperti halnya dengan Wang Ming Tao,

Anda akan menganggapnya sebagai suatu hak istimewa - suatu hak

istimewa yang tinggi - untuk menderita demi nama Yesus, menderita

oleh sebab kebenaran.

Nilai Penderitaan dalam Ajaran Para Rabi

Mari sekarang kita melihat beberapa alasan mengapa penderitaan itu

begitu bernilai. Bahkan kitab orang Yahudi yang disebut Talmud

(Talmud berarti pelajaran), yaitu buku pelajaran orang Yahudi,

memperhatikan dengan jelas bahwa di dalam Perjanjian Lama, orang

yang diberkati adalah yang menderita, atau orang yang menderita

adalah yang diberkati - yang mana saja karena keduanya tak dapat

dipisahkan. Talmud itu ditulis oleh para rabi Yahudi, dan bukan orang

Kristen. Kadang-kadang saya merasa malu karena orang-orang Kristen

tidak mempunyai wawasan dan kedalaman yang sebanding dengan

beberapa rabi Yahudi. Rabi-rabi Yahudi ini, ketika mempelajari Firman

Allah, mencatatkan dengan baik pengamatan ini: Allah memilih Nuh

karena Nuh dianiaya, dan ditolak pada zamannya. Ia dikucilkan. Ia

menonjol sebagai orang benar di tengah-tengah satu angkatan yang

jahat.

Atau pikirkan Habel. Habel dianiaya oleh saudaranya sendiri; bahkan

dibunuh oleh saudaranya. Namun Allah memilih Habel dan bukan Kain.

Atau ambil Isyak, kata rabi-rabi Yahudi ini. Isyak dianiaya oleh orang

Filistin (Kejadian 26:27). Dan Allah memilih Isyak, yang dianiaya.

Lihatlah Yakub. Yakob sentiasa dianiaya oleh Esau. Dan Allah memilih

Yakub dan bukan Esau. "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci

Esau" - penganiaya itu - Aku benci (Roma 9:13). Kemudian lihat siapa

lagi yang dipilih Allah. Allah pilih Yusuf - Yusuf yang dianiaya oleh

Page 325: Bmf 22 cahaya injil

317 | C A H A Y A I N J I L

saudara-saudaranya. Allah memilih Daud, dan Daud dianiaya oleh Saul.

Begitulah ceritanya di PL. Jadi para rabi telah memperhatikan bahwa

Allah memilih orang-orang yang dianiaya. Dengan kata lain, orang-

orang yang dianiayalah yang akan dipilih oleh Allah. Atau, mereka yang

dipilih Allah dianiaya. Keduanya bersangkut paut.

Para rabi juga memperhatikan bahwa semua hewan persembahan

dalam PL adalah hewan yang bersifat damai. Apakah mereka? Mereka

terdiri dari domba, anak lembu, sapi jantan - semua ini adalah hewan

yang damai. Mereka tidak agresif dan jinak. Merekalah hewan yang

sentiasa diserang oleh hewan lain seperti singa, macan tutul dan

serigala. Pernahkah Anda melihat seekor singa dipersembahkan di bait

Allah? Atau serigala? Atau macan tutul? Tentu tidak. Binatang-binatang

ini tidak dapat diterima sebagai persembahan. Mengapa? Karena

mereka adalah hewan yang membawa maut; mereka bukan binatang

yang damai. Dan hewan yang membawa damai adalah hewan kurban

persembahan. Jadi Anda melihat hubungannya dengan ayat yang

sebelumnya, "Berbahagialah orang yang membawa damai, mereka

akan disebut anak Allah." Ini menyambung dengan "Berbahagialah

orang yang dianiaya" karena orang yang membawa damailah yang

akan dianiaya. Orang yang membawa damailah yang paling serupa

dengan Kristus. Mengapa Yesus memikul salib-Nya dan menderita?

Kolose 1:20 memberitahu kita: untuk 'mengadakan pendamaian' bagi

kita 'oleh darah salib-Nya'. Mengapa kita dipanggil untuk memikul salib

dan mengikut Dia? Untuk membawa damai seperti Dia. Membawa

damai dengan cara memikul salib kita, bukan karena salib kita dapat

membawa damai atau menebus dosa dengan cara yang sama seperti

salib Kristus, namun kita dipanggil untuk mengikut jejak langkah-Nya.

Kita juga telah dipercayakan dengan satu pelayanan, yang disebut

Paulus sebagai pelayanan pendamaian. Kita telah dipercayakan dengan

pelayanan pendamaian, yaitu menjadi orang-orang yang membawa

damai, sebagaimana kita baca di 2 Korintus 5:18-19 [dan pelayanan ini

membawakan penderitaan].

Orang yang Saleh akan Dianiaya

Kerajaan Allah adalah satu tempat yang nyaman, satu tempat di mana

Allah memerintah dalam kebenaran. Kerajaan Allah adalah tempat di

mana Anda beroleh belas kasihan dan keselamatan. Ia adalah tempat

di mana Anda dapat melihat Allah. Satu tempat yang indah, satu

tempat yang spiritual - satu tempat di mana kemuliaan Allah

Page 326: Bmf 22 cahaya injil

318 | C A H A Y A I N J I L

dinyatakan dalam keselamatan. Setiap manusia akan menyaksikannya

bersama. Pertanyaannya ialah: bagaimana kita dapat masuk ke dalam

kerajaan Allah? Bagaimana kita dapat mewarisi kerajaan ini? Di sini

kita mendapatkan jawabannya, tetapi mungkin bukan jawaban yang

kita sukai, melainkan jawaban yang diberikan oleh Yesus,

"Berbahagialah mereka yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena

merekalah yang empunya Kerajaan Surga." Bagaimana kita dapat

mewarisi kerajaan Allah? Siapakah yang akan mewarisi kerajaan

Surga? Mereka yang dianiaya oleh sebab kebenaran! Siapakah orang

yang akan dianiaya oleh sebab kebenaran? Orang yang miskin di

hadapan Allah, (yaitu orang yang bergantung sepenuhnya pada

anugerah Allah karena mereka miskin, mereka tidak memiliki apa-apa),

orang yang lapar dan haus akan kebenaran, orang yang murah hati

terhadap orang lain, orang yang membawa damai. Mereka semua

adalah orang yang sama. Ucapan-ucapan ini bukan menggambarkan

orang yang berbeda-beda. Mereka adalah orang yang sama dengan

aspek-aspek yang berbeda. Ini berarti jika Anda memulai dari

permulaan, jika Anda rela menjadi miskin di hadapan Allah, jika Anda

lapar dan haus akan kebenaran, jika Anda siap untuk membawa damai,

jika Anda murah hati - Anda akan dianiaya. Jangan Anda keliru dalam

hal ini. Anda pasti akan dianiaya.

Rasul Paulus mengatakan di 2 Timotius 3:12 kata-kata yang amat

penting ini, "setiap orang yang mau hidup beribadah akan menderita

aniaya." Anda tidak perlu pergi mencarinya. Penganiayaan akan datang

kepada Anda cepat atau lambat. Ini sangat penting karena jika Anda

tidak pernah menderita penganiayaan, Anda dapat memastikan satu

hal: terdapat sesuatu yang salah dengan kekristenan Anda! Kita

diberkati jika kita dianiaya. Kita berbahagia jika kita menderita.

Mengapa? Izinkan saya memberitahukan satu rahasia. Iblis tidak akan

menyia-nyiakan waktunya atas Anda jika Anda tidak menyusahkannya.

Ia tidak akan bersusah-susah menganiaya Anda karena Anda tidak

menyusahkan dia sama sekali. Anda tidak membuat dia pusing,

mengapa dia perlu menganiaya Anda? Anda bukan satu persoalan bagi

Iblis. Iblis hanya akan menganiaya mereka yang menyusahkannya atau

siapa saja yang dia tahu akan menyusahkan dia. Untuk apa ia

menganiaya orang yang tidak menyusahkannya sama sekali? Kita

dapat melihat bahwa salah satu sebab mengapa penganiayaan adalah

suatu berkat adalah karena ia menjadi bukti bahwa kehidupan Anda

Page 327: Bmf 22 cahaya injil

319 | C A H A Y A I N J I L

yang saleh menyusahkan Iblis. Bukan karena Anda kebetulan

mempunyai suara yang lebih keras dari yang lain, atau bukan karena

kamu dapat berbicara lebih baik dari yang lain. Iblis tidak kuatir

dengan orang yang berbicara banyak - yang banyak omong kosong.

Yang menganggu dia adalah orang yang kehidupannya memancarkan

kemuliaan Allah, orang yang kehidupannya menunjukkan keindahan

Kristus. Orang-orang seperti ini, Paulus memberitahu kita di 2 Timotius

3:12, yang menjalankan kehidupan yang saleh, kehidupan yang

serupa seperti Kristus, pasti akan menderita penganiayaan. Anda tidak

mungkin luput dari penganiayaan. Jika kita tidak rela menderita

menganiayaan, Yesus memberitahu kita dengan terus-terang,

"Janganlah menjadi orang Kristen. Janganlah menjadi seorang Kristen

yang disebut dalam Alkitab. Janganlah menjadi seorang murid yang

sejati karena Anda akan menderita penganiayaan. Ini adalah satu

jaminan." Karena itu Yesus mengatakan bahwa jika Anda tidak rela

memikul salib dan mengikut Dia, jika Anda tidak rela menderita, Anda

tidak dapat menjadi murid-Nya. Anda tidak dapat bertahan sebagai

murid-Nya.

Penderitaan adalah Pintu Gerbang Masuk Kerajaan Surga

Semua ini berarti bahwa penderitaan adalah pintu gerbang dan jalan

menuju Kerajaan Surga. Tidak ada jalan lain untuk masuk ke dalam

Kerajaan Surga melainkan melalui pintu gerbang penderitaan. Marilah

kita membaca Kisah 14:22 di mana kita melihat bahwa itulah yang

diajarkan oleh para rasul pada murid-murid pada zaman itu. Di sini

Paulus baru saja diperlakukan dengan buruk, dilempari batu sehingga

disangka sudah mati di kota Ikonium. Kita membaca di ayat 19, "Tetapi

datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka

membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari

Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka

menyangka, bahwa ia telah mati." Nah, Paulus banyak menderita

terutamanya di tangan orang-orang Yahudi. "Akan tetapi ketika murid-

murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam

kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan

Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu

dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra", -

tempat di mana ia dilempari batu - "Ikonium dan Antiokhia. Di tempat

itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka

supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa

Page 328: Bmf 22 cahaya injil

320 | C A H A Y A I N J I L

untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak

sengsara." Bagaimana Anda dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah?

Kita harus mengalami banyak sengsara! Nah, itu satu uraian yang jelas

sekali. Kesengsaraan digambarkan seperti satu pintu yang melaluinya

kita masuk ke dalam Kerajaan Surga. Untuk masuk ke dalam Kerajaan

Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Kesengsaraan,

penganiayaan, penderitaan adalah pintu gerbang dan jalan ke dalam

Kerajaan Surga. Itu hampir sama seperti yang dikatakan oleh Yesus

sendiri di Lukas 13:24, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang

sesak itu." Berjuanglah untuk masuk! Bagaimana? Di mana? Melalui

pintu yang sesak itu! Masuk ke dalam mana? Ke dalam Kerajaan Allah!

Bagaimana? Melalui pintu yang sesak itu! Apakah pintu yang sesak itu?

Pintu yang sesak itu adalah penganiayaan, kesengsaraan dan

penderitaan.

Yesus tidak memperdayakan siapapun. Yesus tak serupa dengan begitu

banyak penginjil yang melapisi obat dengan gula dan menyembunyikan

fakta yang sebenarnya, dan berkata, "Jadilah seorang Kristen dan

segala sesuatu akan menjadi menyenangkan. Semuanya akan baik-

baik saja! Kamu hanya perlu menjadi orang Kristen!" Yesus berkata,

"Tidak. Tidak. Aku akan berterus-terang dengan kamu. Kamu ingin

masuk ke dalam Kerajaan Allah? Kamu mau memperoleh hidup kekal?

Pintu gerbangnya adalah penderitaan. Di dalamnya memang indah,

tetapi untuk masuk ke dalam bukanlah hal yang mudah. Jalan itu

adalah jalan yang sesak dan Anda harus berjuang untuk masuk" - kata

Yunani bagi 'berjuang' mempunyai arti 'menyiksa'. Panggilan kita

adalah panggilan untuk menderita. Inilah pintu masuk menuju kerajaan

Allah. Tidak seorangpun harus disesatkan dalam hal ini. Memang, di

dalam Kerajaan Allah ada hidup, namun jalan menuju ke dalamnya

adalah melalui kematian. Bagaimana lagi dapat kita memberitakan

kebenaran selain dari cara yang disampaikan oleh Yesus,

"Berbahagialah orang yang dianiaya (atau yang menderita) oleh sebab

kebenaran, karena merekalah empunya Kerajaan Surga." Orang

macam inilah yang akan menjadi empunya Kerajaan Allah.

Tujuh Alasan Mengapa Penderitaan itu Bernilai

Saya akan menunjukkan kepada Anda dari firman Tuhan mengapa

penderitaan itu begitu besar nilainya supaya pada waktu kita

mengalami penderitaan, kita boleh bersukacita di dalamnya dan tidak

menganggap bahwa sesuatu yang buruk telah menimpa diri kita. Hanya

Page 329: Bmf 22 cahaya injil

321 | C A H A Y A I N J I L

setelah kita memahami dari firman Tuhan bahwa penderitaan adalah

suatu berkat yang luar biasa, kita dapat menyambutnya sebagai suatu

berkat dan melihat penderitaan dari segi nilai rohaninya.

Di sini kita tidak akan berbicara tentang penderitaan secara umum.

Saya bukan berbicara tentang penderitaan yang datang pada kita

karena sakit penyakit karena, bagaimanapun, bukan saja orang Kristen

yang sakit, tetapi orang tak-percaya juga. Saya tidak berbicara tentang

penderitaan seperti ini. Maksud saya, bukan saja saya yang kurang

sehat; orang tak-percaya juga banyak yang kurang sehat. Sakit-

penyakit itu tidak secara khusus untuk orang Kristen. Tidak ada apa-

apa yang spesial tentang itu. Sekalipun sakit-penyakit bukanlah

penderitaan oleh sebab kebenaran, namun saya masih dapat

menanggungnya dengan cara yang rohani dan memuliakan Allah.

Bagaimana Anda memikul penderitaan itulah yang menentukan

perbedaan di antara seorang Kristen dan seorang non-Kristen. Seorang

Kristen yang merintih dan mengerang bilamana saja dia mengalami

penderitaan sebetulnya tidak layak untuk disebut orang Kristen. Orang

seperti ini tidak mengerti nilai rohani dari penderitaan. Di sini, kita

berbicara tentang penderitaan demi kebenaran. Penderitaan itu datang

karena kehidupan kita yang saleh, yang benar.

Saya ingin membagikan tujuh poin dari Alkitab tentang nilai rohani dari

penderitaan supaya kita akan menyambutnya dengan sukacita apabila

ia datang, mengingat bahwa ia adalah pintu masuk ke dalam Kerajaan

Allah.

1. Kita Menderita karena Kita Bukan dari Dunia ini

Pertama-tama, kita bersukacita dalam penderitaan dan dalam

penganiayaan karena ini menunjukkan bahwa kita bukan dari dunia ini.

Itulah tanda seorang Kristen, bukan tanda dunia ini. Inilah yang

dikatakan oleh Yesus di Yohanes 15:19. Biarlah saya membacakan

kepada Anda ayat ini yang menunjukkan nilai dan arti rohani

penderitaan sebagai tanda seorang Kristen. Yesus mengatakan kepada

murid-murid-Nya di Yohanes 15:19, "Sekiranya kamu dari dunia,

tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya"Mereka tidak akan

menganiaya Anda karena Anda milik mereka. Mereka tidak akan

menganiaya Anda. "...tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan

Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci

kamu." Dunia membenci Anda karena Anda bukan dari dunia.

Page 330: Bmf 22 cahaya injil

322 | C A H A Y A I N J I L

Sekiranya Anda dari dunia, dunia tidak akan menganiaya Anda. Dunia

akan mengasihi Anda sebagai miliknya. Tetapi karena Anda bukan dari

dunia, itulah sebabnya dunia membenci Anda, itulah sebabnya mereka

menganiaya Anda. Dengan kata lain, Anda dianiaya sebagai seorang

Kristen karena Anda memiliki satu tanda bahwa Anda bukan dari dunia.

Bagaimana Anda memiliki tanda itu? Tentu saja, melalui kehidupan

Anda yang benar! Dunia membenci kebenaran karena kebenaran

menyebabkan ketidakbenaran menjadi menyolok. Kebenaran

menelanjangkan dosa dunia. Pernahkan Anda memperhatikan bahwa

seorang yang berdosa merasa tidak nyaman di hadapan seorang yang

benar? Mengapa? Karena hidupnya yang benar secara tidak langsung

telah mengutuknya. Orang dunia merasa tidak nyaman di hadirat Yesus

karena kehidupan-Nya mengutuk mereka. Orang yang benar tidak

perlu mengucap sepatah katapun, namun kehidupan mereka yang

benar membuat orang tidak benar merasa kurang nyaman. Apakah

Anda perhatikan bahwa jika Anda berpakaian kotor di tengah-tengah

orang-orang yang berpakaian bersih, rapi dan cantik, Anda akan

merasa tidak nyaman; Anda merasa tidak pada tempatnya. Atau

sebaliknya, jika ada sekelompok orang yang berpakaian sangat kotor

dan muncul seseorang yang memakai jubah putih tak bernoda, itu akan

membuat orang-orang berpakaian kotor dengan segera menyadari,

"Hey, betapa kotornya aku ini!" Mengapa? "Karena aku melihat betapa

putihnya pakaian orang itu." Jika Anda merupakan salah seorang dari

mereka, mereka tidak akan memperhatikan perbedaannya. Tetapi

sekarang Anda bukan salah seorang dari mereka, karena itu mereka

membenci Anda. Makanya mereka menganiaya Anda.

Dunia suka memaksa orang menjadi serupa dengannya, supaya

melakukan segala sesuatu menurut jalannya. Apakah Anda perhatikan

bahwa seluruh hidup Anda, seluruh hidup saya, kita berada di bawah

pengaruh tekanan dari dunia? Mereka mau Anda berpikir seperti

mereka. Mereka tidak mengerti mengapa Anda tidak berpikir seperti

mereka. Bagi mereka, uang adalah seluruh nilai kehidupan. Uang, uang

- semuanya karena uang. Mereka tidak dapat memahami seseorang

yang tidak menganggap uang begitu bernilai. Mereka tidak dapat

memahami Anda.

Ayah kepada salah seorang rekan sekerja kami terus-terang

mengatakan, "Terdapat jurang komunikasi antara kami karena

penentuan nilai kami tidak sama." Ia tidak mengerti mengapa

Page 331: Bmf 22 cahaya injil

323 | C A H A Y A I N J I L

sekelompok orang yang berkelayakan profesional dan mampu

menghasilkan banyak uang, benar-benar enggan mengejar uang!

Malah, apa yang dilakukan mereka? Mereka mempelajari Alkitab! Bagi

seseorang dari dunia, ini tidak masuk akal. Ini tidak masuk akal karena

setiap orang menginginkan uang. Uang membawa kekuasaan. Uang

membawa status. Uang memberi kepuasan materi: Anda bisa

menonton TV warna yang bagus, Anda bisa menyetir mobil yang bagus.

Dan di sini ada sekelompok orang yang memiliki kelayakan untuk

mendapatkan semua itu, namun mereka tidak melakukannya. Jadi

dunia tidak dapat memahaminya. Dan lebih dari itu, hal ini menganggu

mereka karena entah bagaimana ia mengutuk penentuan nilai (sense

of value) mereka. Ia menjadikan penentuan nilai mereka tidak berarti.

Ia mengatakan kepada dunia, "Apa yang kamu anggap bernilai tidak

berarti bagiku. Cinta kamu akan dunia tidak berarti buat aku, dan

segala sesuatu yang begitu kamu hargai, yang menjadi tujuan

hidupmu, tidak berarti bagiku." Mereka merasa tertuduh. Mereka

merasa terkutuk. "Apa salahnya dengan penentuan nilaiku?" Mereka

merasa tidak nyaman. Mereka merasakan bahwa seluruh tujuan hidup

mereka tidak berarti di mata Anda. Tentu saja memang benar tidak

berarti, namun mereka tidak suka mendengarnya. Ia menganggu

mereka. Ia membuat mereka marah.

Tanda orang Kristen adalah mereka tidak hidup untuk dunia ini,

melainkan untuk dunia akan datang. Mereka tidak hidup untuk mamon

yang tidak jujur, mamon yang kotor, namun untuk kebenaran. Dunia

tidak dapat mengerti ini. Dunia merasa terkutuk! Cepat atau lambat,

jika Anda terus hidup seperti ini, Anda akan dianiaya. Pertama, mereka

akan mengatakan hal-hal yang buruk tentang Anda. Bagaimanapun,

mereka mengatakan semua itu tentang Yesus. Nama-nama yang

mereka pakai untuk memanggil Yesus sangatlah tidak masuk akal: "Ia

gila. Ia dirasuk setan. Ia tidak waras" dan sebagainya. Jika mereka

mengatai Tuhan kita seperti itu, apakah kita berharap untuk

diperlakukan dengan berbeda?

Jadi, hal yang pertama adalah bahwa penderitaan menunjukkan bahwa

kita memiliki tanda sebagai orang Kristen. Hanya karena demikian,

dunia akan menganiaya kita. Jika Anda berpikir seperti dunia, jika Anda

berkelakuan seperti dunia, jika Anda berbicara seperti dunia, dunia

tidak akan menganiaya Anda. Untuk apa? Anda hanyalah salah seorang

dari mereka. Tetapi bilamana Anda menjadi berbeda, mereka akan

Page 332: Bmf 22 cahaya injil

324 | C A H A Y A I N J I L

mulai membenci Anda karena perbedaan tersebut menonjolkan dosa

mereka; dan Anda akan dianiaya.

2. Penderitaan Memurnikan Iman Kita

Kedua, penderitaan merupakan suatu berkat karena ia memurnikan

iman kita. Ia menguji kesejatian iman kita. Di 1 Petrus 1:6-7, persis

itulah yang dikatakan oleh rasul Petrus kepada kita. Ia berkata,

"Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika

harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya

itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih

tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya

dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan

dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."

Kemurniaan iman kita diuji oleh penderitaan. Ah, kita semua akan

menjadi orang Kristen jika menjadi orang Kristen berarti sesuatu yang

menyenangkan, misalnya, menjadi orang Kristen berarti pergi bersama

gereja ke suatu tempat untuk BBQ. Jika begitu, siapa yang tidak mau

menjadi orang Kristen? Kita semua suka daging panggang. Jika

menjadi orang Kristen berarti kita semua bisa pergi tur di Tanah Suci,

seperti yang saya baca di majalah-majalah Kristen, ah, kita semua

akan menjadi orang Kristen. Siapa tidak suka pergi tur di Tanah Suci

atau Negeri Yunani atau ke Turki, di mana Paulus pernah

memberitakan Injil? Sangat menyenangkan menjadi orang Kristen.

Sangat menyenangkan menjadi orang Kristen karena semua orang di

gereja yang ramah sentiasa menghibur, tersenyum dan menepuk-

nepuk di punggung. O, menyenangkan menjadi orang Kristen jika

setelah kebaktian kita semua bisa pergi minum teh bersama-sama. Dan

orang-orang Kristen yang lain begitu menyenangkan, seperti saudara-

saudara perempuan di gereja, mereka membuat kue yang enak untuk

kita. Begitu menyenangkan menjadi orang Kristen. Siapa yang akan

menolak menjadi orang Kristen? Dalam kondisi seperti ini kita semua

akan menjadi orang Kristen. Begitu menyenangkan menjadi orang

Kristen karena pada hari minggu kita bisa mengenakan pakaian kita

yang cantik. Kita bisa mengenakan dasi kita yang indah apabila datang

ke gereja. Hari minggu menjadi hari yang istimewa sehingga Anda

merasa begitu senang berada di gereja. Jika Anda tidak pergi ke

gereja, Anda merasa ada sesuatu yang kurang. Dan memang benar,

menjadi orang Kristen itu sangat menyenangkan. Tapi tunggu! Tunggu

Page 333: Bmf 22 cahaya injil

325 | C A H A Y A I N J I L

sehingga Anda dianiaya karena menjadi orang Kristen. Saya bertanya-

tanya berapa banyak yang akan tinggal sebagai orang Kristen.

Itulah bentuk kekristenan yang pernah ada di Negeri Cina - kekristenan

yang menyenangkan, gedung gereja yang indah, alat-alat musik

elektronik yang bagus. Gedung gereja yang luar biasa indahnya! Di

mana kita berada sekarang, plafonnya sudah hampir jatuh. Tidak dapat

dibandingkan sama sekali dengan gedung-gedung gereja di Shanghai.

Gereja-gereja kami di Shanghai sungguh indah sekali. Bahkan ada

yang dikarpet! Anda dapat menemukan gereja-gereja yang diberi

karpet, bangku gereja yang nyaman, dan suasana yang

menyenangkan. Dan kemudian datanglah orang-orang Komunis ke

Shanghai. Oh ya, saya pernah pergi ke gereja sekali atau dua kali

bersama dengan orangtua saya. Gereja tersebut terletak di suatu

tempat yang sangat indah. Taman diluar begitu indah dengan rumpun

pohon bunga mawar dan bunga-bunga. Jendela-jendela dihiasi dengan

kaca-kaca yang cantik. Terdapat sebuah organ yang bagus, dan

pemain organ juga tahu bagaimana untuk memainkan organ itu

dengan begitu baik. Semua orang yang datang ke gereja juga

mengenakan pakaian yang cantik dan mereka begitu sopan, begitu

ramah. Kemudian datang Komunis.

Orang Komunis tidak berpakaian rapi. Mereka memakai seragam hijau

dengan lengan baju yang tergulung keatas, dan satu topi lusuh yang

mempunyai satu tanda bintang merah. Saya biasa mengamati mereka

berbaris ke dalam kota Shanghai. Mereka adalah orang-orang yang

kotor dengan ikat pinggan senapan, peluru dan granat tergantung di

mana-mana. Mereka bahkan tidak tampak seperti tentara-tentara yang

elok dan rapi yang Anda lihat di TV. Mereka berbaris ke dalam kota

dengan membawa bermacam jenis senapan. Ada yang membawa

senapan Jepang yang sudah ketinggalan zaman. Ada yang memakai

helm Jepang; ada yang memakai helm Amerika; dan ada yang

memakai helm entah dari mana. Dan Anda berkata, "Tentara macam

apa ini?" Satu-satunya hal yang mereka ketahui ialah bagaimana untuk

berperang. Mereka masuk ke dalam gereja dan semua orang yang

berpakaian rapi itu menghilang. Ketika orang Komunis datang,

dimanakah orang-orang Kristen? Oh, saat itu mereka tidak mau dilihat

berada di dalam gereja karena itu sangat memalukan. Semua orang

Kristen hari minggu itu menghilang! Hanya sekelompok kecil yang

tinggal. Mereka tidak mengenakan pakaian yang bagus karena mereka

Page 334: Bmf 22 cahaya injil

326 | C A H A Y A I N J I L

tidak mampu membeli pakaian yang mahal. Kelompok yang kecil inilah

orang-orang Kristen yang sejati.

Penderitaan memurnikan gereja karena ia memurnikan iman. Ia

menyingkirkan yang palsu! Sejak itu, saya mulai melihat orang Kristen

yang sejati. Sebelum itu, saya tidak pernah ingin menjadi orang

Kristen, bukan karena saya tidak menyukai pakaian mereka yang elok,

tetapi karena jika itulah segala yang ada dalam kekristenan, maka saya

tidak berminat. Namun saat saya melihat apa yang ditinggalkan setelah

api komunisme membakar gereja, tiba-tiba mata saya mulai terbuka.

Lalu saya berkata, "Inilah orang-orang Kristen yang sejati. Sekarang

saya dapat membedakan yang benar dari yang palsu." Sebelum itu

saya tidak tahu yang mana domba, yang mana kambing. Saya tidak

dapat membedakan yang mana emas yang murni dan yang mana

semata logam kuning yang palsu. Sekarang saya dapat melihat

perbedaannya. Nilainya api penderitaan adalah ia memurnikan iman

kita. Tidak haruskah kita menyambutnya? Bukankah ini sesuatu yang

indah? Orang-orang yang tinggal adalah mereka yang telah

menghitung harganya dan memutuskan untuk tetap setia. Mereka

adalah orang-orang seperti Henry Choi, yang sudah banyak kali saya

sebutkan, yang punya kesempatan untuk pergi ke Barat, dan sebagai

seorang ahli riset kimia, dia bisa memperoleh penghidupan yang lebih

baik. Bapa saya berusaha membujuknya untuk pergi karena bapa saya

sangat menghormati orang ini. Bapa saya berkata, "Pergi! Pergi!

Pergilah ke Barat! Pergilah mencari nafkah di situ!" Henry berkata,

"Tidak. Di sinilah letaknya gereja, maka di sinilah tempat tinggalku."

Saya tidak akan melupakan betapa banyak saya berhutang padanya

karena, andainya dia meninggalkan Negeri Cina, saya besar

kemungkinan tidak akan berdiri di sini dan memberitakan firman Tuhan

hari ini. Saya berhutang begitu banyak padanya karena dia enggan

melarikan diri. Ia lebih rela menanggung api penderitaan, meskipun dia

mengetahui bahwa api itu akan segera membakarnya juga. Dan dia

tidak perlu menunggu lama. Jadi inilah api yang memurnikan iman.

3. Barangsiapa yang Menderita telah Berhenti Berbuat Dosa

Hal ketiga yang kita perhatikan tentang nilai penderitaan dan terdapat

di 1 Petrus 4:1 adalah bahwa kita berhenti berbuat dosa. Tidakkah kita

rindu untuk berhenti berbuat dosa? Nah, mengapa tidak mengizinkan

api penderitaan melakukan itu untuk kita? 1 Petrus 4:1 berbunyi

seperti ini, "Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani,

Page 335: Bmf 22 cahaya injil

327 | C A H A Y A I N J I L

kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang

demikian, - karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia

telah berhenti berbuat dosa - supaya waktu yang sisa jangan kamu

pergunakan menurut keinginan manusia..." Apa artinya ini? Orang

seperti Henry Choi mengerti. Mereka yang rela menanggung

penderitaan adalah mereka yang telah menolak keinginan daging.

Keinginan daging adalah untuk pergi ke Barat - memperoleh

penghidupan yang lebih baik, suatu kehidupan yang lebih aman dan

luput dari penganiayaan yang pasti akan menimpa dirinya. Henry

dengan sepenuhnya dan dengan sadar menyangkal keinginan daging,

hal-hal yang begitu diingini oleh daging - keamanan, kekayaan,

penghargaan - yang datang kepada orang seperti dia. Orang-orang ini

memiliki kemampuan yang besar, kecerdasan yang besar, kemampuan

inovatif yang besar, seperti Henry yang dapat menciptakan banyak

barang. Dan meskipun dia tidak pernah meninggalkan Negeri Cina, dia

dapat berbicara bahasa Inggeris tanpa aksen (logat). Sangat

menakjubkan! Saya tidak tahu bagaimana dia melakukannya. Banyak

orang yang tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun dan belajar di

luar negeri tidak dapat berbahasa Inggeris tanpa aksen; namun dia

yang tidak pernah keluar dari Negeri Cina dapat berbahasa Inggeris

dengan sempurna. Jika Anda tidak melihat mukanya, Anda mungkin

berpikir Anda sedang mendengarkan seorang Amerika yang berbicara.

Namun, dia tidak pernah meninggalkan Cina. Ia adalah salah seorang

dari mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang

luarbiasa. Namun begitu, dunia tidak menarik baginya sama sekali. Dan

bahkan perkawinan juga! Sebagaimana saya pernah menceritakan

kepada Anda, ia enggan berkawin supaya ia dapat melayani Tuhan

dengan perhatian yang tidak terbagi-bagi karena ia tahu ia akan

menderita. Ia pernah mengatakan pada saya, "Jika aku menderita, aku

lebih rela menderita seorang diri, tanpa perlu memikirkan penderitaan

yang akan menimpa anak-istri karena penderitaanku." Ia begitu

menyiapkan hatinya untuk dikorbankan sehingga ia menolak untuk

berkawin, meskipun ia seorang yang sangat tampan.

Jadi kita melihat dari semua ini bahwa barangsiapa telah menderita

telah berhenti berbuat dosa, dalam pengertian bahwa dia telah

berpaling dari dosa, dari dunia, dan dari daging. Seseorang yang

dengan sengaja telah memilih untuk menerima penderitaan dengan

senang hati demi Kristus sesungguhnya telah selesai dengan dosa. Ini

Page 336: Bmf 22 cahaya injil

328 | C A H A Y A I N J I L

tidak berarti bahwa ia tidak pernah berbuat dosa, tetapi ia telah

memutuskan hubungannya dengan dosa. Terdapat satu perbedaan

yang besar di sini. Jadi kita mendapati orang semacam inilah yang

memahami nilai penderitaan karena mereka melihat bahwa ia tidak

hanya menguji keaslian komitmen mereka, tetapi juga memungkinkan

mereka oleh anugerah Allah memecahkan kuasa dosa dalam kehidupan

mereka. Mereka mengizinkan penderitaan untuk memecahkan dosa

dalam kehidupan mereka. Penderitaan menjadi satu alat yang

menyebabkan pertumbuhan rohani.

4. Penderitaan Menyebabkan Kita Tunduk kepada Allah

Keempat, yang berhubungrapat dengan ini, terdapat di bagian kedua

ayat tadi (1 Petrus 4:2) yang tidak sempat kita baca: "supaya waktu

yang sisa jangan kamu pergunakan menurut kehendak manusia, tetapi

menurut kehendak Allah." Menurut kehendak Allah! Penderitaan tidak

hanya menyebabkan kita berhenti berbuat dosa, tetapi juga untuk

hidup menurut kehendak Allah. Karena tidak ada orang yang rela

menerima penderitaan jika dia tidak siap untuk meletakkan seluruh

kehidupannya untuk tunduk di bawah kehendak Allah. Tentu saja tidak!

Kecuali Anda siap untuk hidup secara total di bawah kehendak Allah -

bukan kehendakmu tetapi kehendak Allah - Anda pasti tidak akan

menerima penderitaan. Anda tidak akan menerimanya. Anda akan

melawan balik. Anda akan menolak. Anda akan mengeluh dan

bersungut-sungut. Namun lihatlah apa yang dilakukan Yesus. Ia

menyerahkan hidup-Nya secara total di bawah kehendak Allah,

menerima penderitaan dengan sukacita, bukan saja dengan pasrah

namun dengan sukacita. Penderitaan memberikan kesempatan kepada

kita untuk tunduk dengan rela hati kepada kehendak Allah.

Penderitaan mempunyai nilai rohani yang besar karena persis melalui

penderitaan semacam inilah yang kita baca di Ibrani 5:8 bahwa Anak

sendiri belajar menjadi taat, belajar menjadi tunduk kepada kehendak

Allah. Ayat ini tidak pernah berhenti menyentuh hati saya: "sekalipun

Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah

diderita-Nya", - bahwa Yesus sebagai Anak Allah - sekalipun Ia adalah

Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.

Jika Anak Allah harus belajar taat dari apa yang diderita-Nya, lebih-

lebih lagi kita harus belajar taat dari apa yang kita deritai. Bagaimana

Anda belajar menjadi taat? Melalui penderitaan. Penderitaan adalah

sekolah di mana kita belajar menjadi taat. Di mana lagi kita harus

Page 337: Bmf 22 cahaya injil

329 | C A H A Y A I N J I L

belajar menjadi taat jika kita tidak perlu menderita? Penderitaanlah

yang mengajar kita betapa pentingnya untuk taat. Di tengah-tengah

penderitaanlah kita belajar menjadi taat.

5. Kedewasaan Rohani Datang Melalui Penderitaan

Ini membawa kita ke poin yang kelima dan itu terdapat di ayat yang

berikutnya di Ibrani 5:9, "dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-

Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang

taat kepada-Nya". Ia mencapai kesempurnaan-Nya. Bagaimana?

Melalui penderitaan. Seperti dikatakan di tempat lain dan juga di Ibrani

2:10, tentang Anak, pemimpin keselamatan kita: "Allah yang

membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan

Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan

penderitaan." Penderitaanlah yang menjadikan kita dewasa.

Kedewasaan rohani datang hanya dengan penderitaan. Saya berharap

Anda mencatatkan poin ini dengan jelas. Penderitaan adalah satu

satunya sarana yang mendewasakan kita secara rohani.

Yesus mengungkapkan hal ini dengan cara yang lain di Matius 13, di

Perumpamaan Seorang Penabur. Di Matius 13:5-6, Yesus menjelaskan

bahwa benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu menjadi layu

ketika matahari terbit, karena ia tidak berakar. Ia tidak berhasil masuk

ke dalam Kerajaan Allah. Terdapat banyak yang sudah menerima benih

namun tidak mencapai hidup yang kekal, karena mereka menjadi layu

sebelum penuaian. Mereka gagal memperoleh hidup kekal meskipun

telah menerima benih. Apakah yang dilambangkan oleh matahari yang

menyebabkan mereka menjadi layu? Di ayat 20-21, Yesus menjelaskan

bahwa matahari adalah penindasan dan penganiayaan yang menimpa

orang yang menerima firman Allah. Jadi, perhatikan ini: matahari yang

membolehkan gandum untuk bertumbuh - gandum yang sehat dan

berakar untuk bertumbuh, jugalah yang membinasakan yang tidak

berakar. Matahari, yaitu penganiayaan, adalah hidup bagi satu, dan

maut bagi yang lain. Mataharilah yang membawa kematangan dalam

tumbuhan. Tiap petani tahu bahwa, tanpa matahari, tidak ada tanaman

yang dapat mencapai kematangan. Namun matahari yang sama, yang

membawa kematangan dan pertumbuhan kepada benih-benih yang

berakar, membawa maut dan kebinasaan kepada yang tidak

berakarkan kebenaran. Di sini kita menemukan bahwa penganiayaan,

seperti matahari, yang membawa pertumbuhan; yakni kematangan

untuk penuaian. Demikian pula kita harus mencapai kedewasaan

Page 338: Bmf 22 cahaya injil

330 | C A H A Y A I N J I L

melalui keterikan matahari. Jika kita berakar, bukan saja kita tidak

dirusakkan, tetapi kita akan mencapai kedewasaan penuh.

Saya tidak tahu apakah Anda pernah bersekutu dengan hamba-hamba

Tuhan yang telah menderita. Pernahkah Anda berbicara dengan hamba

Tuhan yang sudah menderita? Anda akan memperhatikan suatu

kematangan dan kedalaman yang tidak dapat ditemukan dalam

hamba-hamba Tuhan yang keluar dari seminaris, yang tidak pernah

menderita apa-apa demi Kristus. Terdapat suatu kualitas yang sangat

berbeda. Ketika saya bercakap-cakap dengan Wang Ming Tao di Peking,

saya dapat merasakan kedalaman dan kekuatan orang ini karena dia

sangat banyak menderita demi Kristus. Dia telah menderita sejak

pendudukan Jepang di Negeri Cina. Ia menderita lagi di bawah

pendudukan Komunis. Ia menderita di tangan setiap orang. Namun

ketika Anda berbicara dengan orang ini - ketika Anda berbicara dengan

Wang Ming Tao - Anda merasakan bahwa terdapat suatu kedalaman,

suatu kematangan yang tidak dapat ditemukan dalam orang lain.

Bagaimanapun, saya telah banyak berbicara dengan profesor-profesor

teologia. Saya telah berbicara dengan banyak ahli-ahli teologia di

sepanjang hidup saya. Terdapat suatu perbedaan dalam kualitas yang

tidak dapat dibandingkan. Sama seperti berbicara dengan dua orang

yang berasal dari dunia yang berbeda. Seorang memiliki pengetahuan

yang bertumpuk di kepala; seorang lagi memiliki kekayaan rohani,

kedalaman dan kematangan. Adalah suatu hak istimewa untuk

mendapat kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang seperti ini

- Wang Ming Tao, Yang Zi Jie, Li Han Wen. Merekalah hamba-hamba

Allah. Merekalah orang-orang yang telah didewasakan oleh

penderitaan. Terdapat suatu perbedaan di dalam kualitas orang-orang

ini. Ketika mereka berkhotbah, terdapat suatu perbedaan di dalam

khotbah mereka juga. Terdapat suatu perbedaan di dalam kedewasaan,

di dalam kuasa dari khotbah mereka. Seperti itulah nilai penderitaan,

nilai rohani penderitaan. Jadi, poin kelima yang ingin saya bagikan

dengan Anda adalah efek mendewasakan dari penderitaan, yang begitu

penting.

6. Kita Menggenapkan apa yang Kurang pada Penderitaan

Kristus

Mari kita melanjutkan ke poin yang keenam tentang nilai penderitaan.

Ini bersangkutan dengan apa yang dikatakan oleh Paulus di Kolose

1:24. Pokok ini sangat penting, namun banyak orang Kristen,

Page 339: Bmf 22 cahaya injil

331 | C A H A Y A I N J I L

khususnya orang-orang Kristen yang tidak pernah menderita, tidak

mungkin dapat mengerti ayat ini. Paulus sebagai seorang yang banyak

menderita demi Injil memahami hal ini dengan baik. Kolose 1:24

adalah satu batu sandungan yang besar bagi penafsir-penafsir

akademis. Saya bacakan, "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh

menderita karena kamu......". Perhatikan bahwa Paulus bersukacita. Ia

sangat bergembira di dalam penderitaan; ia sama sekali tidak

mengerang dan mengeluh tentang menjadi martir, dan berkata, "Lihat

di sini, lihat apa yang harus aku deritai!" Ia berkata, "Sekarang aku

bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan

menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan

Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat". Paulus mengatakan, "aku

menggenapkan melalui penderitaanku..." Jadi, mengapa dia begitu

bersukacita? Mengapa penderitaan merupakan suatu berkat? Itu

karena melalui penderitaan dia sedang menggenapkan apa yang

kurang pada penderitaan Kristus. Apakah mungkin terdapat

kekurangan pada penderitaan Kristus? Oh ya, memang ya! Memang

itulah yang dikatakan oleh Paulus.

Penderitaan Kristus adalah guna menebus dosa kita, namun terdapat

satu aspek penderitaan yang juga penting bagi keselamatan gereja

yang tidak sepenuhnya ditanggung oleh Kristus. Saya mengatakan ini

dengan penuh hormat karena ini adalah firman Tuhan. Ini bukanlah

sesuatu yang dikatakan oleh saya. Ini bukanlah sesuatu yang

diciptakan oleh Paulus pula. Ini adalah suatu hal yang penting bagi

keselamatan gereja, yaitu sesuatu yang harus ditanggung kita, yang

harus dipikul kita, yang dipikul Anda dan saya. Jika Paulus tidak

menderita, bagaimana mungkin Injil dapat sampai ke tempat-tempat

yang baru kita baca, misalnya di Kisah Para Rasul 14? Ke Derbe, Listra,

Ikonium dan di seluruh Makedonia dan di seluruh Yunani dan di seluruh

Asia dan di seluruh tempat-tempat di mana Paulus memberitakan Injil

seperti Siprus dan Kreta dan mungkin juga di Spanyol, atau di mana

saja Injil belum pernah diberitakan? Siapa yang akan membawa Injil

kepada mereka? Siapa? Siapa yang akan membawa Injil kepada

mereka melainkan orang-orang yang mau menderita seperti Paulus.

"Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu."

Untuk memberitakan Injil dimanapun harga yang harus dibayar

sangatlah tinggi. Siapa yang menderita untuk membawa Injil ke

tempat-tempat itu? Siapa lagi kalau bukan hamba-hamba Tuhan yang

Page 340: Bmf 22 cahaya injil

332 | C A H A Y A I N J I L

setia. Tanpa penderitaan mereka, apakah tempat-tempat tersebut akan

menerima Injil? Tentu saja tidak. Kalau begitu, bukankah penderitaan

mereka amat dibutuhkan guna pemberitaan Injil? Tentu saja!

Bukankah penderitaan mereka amat penting demi keselamatan orang-

orang ini, dalam pengertian bahwa, tanpa penderitaan mereka, Injil

tidak akan pernah sampai pada orang-orang ini? Tentu saja. Nah, kalau

begitu, bukankah bagian penderitaan ini penting bagi keselamatan

gereja juga? Tentu saja, karena tanpa penderitaan itu, orang lain tidak

dapat menerima Injil.

Sekarang dapatkah Anda melihat bahwa terdapat bagian penderitaan

ini yang amat penting bagi keselamatan gereja? Bagian ini adalah

bagian yang harus ditanggung kita. Bagian ini adalah bagian yang

ditinggalkan oleh Kristus bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya.

"Pikullah salibmu dan ikutlah Aku." Nah, jika tidak penting bagi kita

memikul salib kita, hanya penting bagi Dia memikul salib-Nya, maka

untuk apa Dia menyuruh kita memikul salib kita? Yesus memanggil kita

untuk memikul salib karena Ia memanggil kita untuk mengambil bagian

dalam penderitaan-Nya. Singkatnya, kita dipanggil untuk bersekutu

dalam penderitaan-Nya. Nah, tidak ada apa-apa yang sulit untuk

dimengerti, bukan?

Namun pada masa kini, kita ingin memiliki suatu kekristenan di mana

Kristus yang menanggung segalanya dan kita tidak perlu berbuat apa-

apa. Kristuslah yang menanggung semua penderitaan itu: Dialah yang

mati, Dialah yang menderita dan kita tinggal duduk santai-santai dan

menikmatinya. Kekristenan macam apa ini? Ini bukan kekristenan yang

diajarkan oleh Yesus. Kekristenan yang diajarkan oleh Yesus adalah

bahwa pintu masuk Kerajaan adalah penderitaan. Bahwa melalui

penderitaan kita, orang lain menerima Injil. Orang lain melihat

kesaksian hidup Anda. Kehidupan Anda bersinar sebagai terang kepada

dunia. Apakah terang itu penting? Tentu saja penting karena tanpa

terang, Anda akan tersandung ke dalam lobang. Leher Anda patah.

Anda mati di situ. Kitalah terang dunia yang membawa keselamatan

Allah kepada dunia yang sedang binasa. Namun untuk menjadi terang

kita harus dibakar hangus.

Beberapa hari yang lalu kami mengalami putus listrik. Selama lima jam

kami berada di dalam kegelapan pada waktu malam. Jadi kami

terpaksa menyalakan lilin dan lilin itu memberikan cahaya yang begitu

Page 341: Bmf 22 cahaya injil

333 | C A H A Y A I N J I L

indah! Saya berkata kepada Helen, "Lilin-lilin ini begitu bagus! Lidah

apinya begitu panjang, begitu mantap. Cahayanya bagus sekali." Lidah

apinya sepanjang satu setengah inci, memancarkan terang yang indah.

Namun lilin itu membayar harga yang mahal, karena untuk

memberikan terang, lilin itu dengan mantap dibakar sedikit demi

sedikit sehingga habis. Ia dibakar sampai hangus. Ia binasa. Lilin itu

memberikan dirinya dibakar sampai hangus supaya kita dapat

menikmati terang, supaya kita tidak jatuh dari tangga dan patah leher,

supaya kita dapat melihat ke mana kita pergi dan apa yang kita

lakukan. Kita sudah menerima terang itu. Kita harus menjadi terang.

Yesus berkata, "Kamu adalah terang dunia. Maka bercahayalah!"

Namun bercahaya itu mahal harganya; Anda akan dibakar sampai

hangus. Anda dibakar hangus, namun orang lain menerima

keselamatan. Terdapat suatu penderitaan yang harus dipikul oleh kita.

Terdapat suatu pengorbanan, suatu pembakaran yang harus kita alami

supaya orang lain dapat menerima hidup Kristus. Kita menjadi salur

bagi hidup Kristus, melalui kematian kita, melalui penderitaan kita.

Saya harap Anda memahami Kolose 1:24 dengan baik mulai sekarang.

"Aku bersukacita dalam penderitaanku," kata Paulus. Aku sangat

bahagia. Mengapa? "Kerana melalui penderitaanku aku menggenapkan

apa yang kurang pada penderitaan Kristus." Yesus mati untuk

membawa keselamatan - namun keselamatan itu akan berhenti di

Kalvari jika murid-murid-Nya tidak keluar dan membawa keselamatan

tersebut ke seluruh dunia. Yesus telah mati dan tidak ada orang yang

mengetahuinya. Semuanya berakhir di situ saja. Adalah menjadi

tanggung jawab murid-murid-Nya untuk pergi dan memberitakan kabar

baik itu ke seluruh dunia. Yesus memberi perintah kepada murid-

murid-Nya, "Pergi dan jadikan semua bangsa murid-Ku." Namun untuk

melakukan itu harganya sangat mahal. Mereka harus mengalami

penderitaan di sepanjang jalan. Bagian penderitaan ini, penderitaan

demi keselamatan dunia ditinggalkan oleh Yesus untuk dipikul oleh

murid-murid-Nya, untuk dipikul oleh gereja, untuk dipikul oleh Anda

dan oleh saya.

Ingat bahwa hal ini bukan saja berlaku untuk Paulus. Janganlah

berkata, "Nah, hanya Paulus yang menderita di sini." Apa yang ingin

ditekankan oleh Paulus adalah bahwa kita harus mengikut teladannya,

bahwa kita harus mempunyai pikiran yang sama dengan dia. Di Filipi

1:29-30, persis itulah yang dikatakan oleh Paulus, "Sebab kepada

Page 342: Bmf 22 cahaya injil

334 | C A H A Y A I N J I L

kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus", -

sayangnya, inilah yang ingin dilakukan oleh gereja masa kini, yaitu,

"hanya percaya" - melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam

pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan

yang sekarang kamu dengar tentang aku." "Kamu dan aku," Paulus

mengatakan, "kita terlibat dalam pergumulan yang sama, karena kamu

dan aku dipanggil bukan saja untuk percaya melainkan untuk

menderita. Kita terlibat dalam peperangan yang sama. Dan di dalam

peperangan untuk keselamatan jiwa-jiwa ini, sama seperti peperangan

yang lain, akan terdapat korban. Ada yang akan dilukai. Ada yang akan

terbunuh. Tidak ada peperangan di mana setiap orang keluar tanpa

segorespun. Setiap orang akan dilukai.

Mari kita mengamati nilai penderitaan ini. Penderitaan mempunyai nilai

keselamatan. Kebahagiaan penderitaan berpangkal dari hal ini: bahwa

kita telah dipanggil untuk membawa hidup Kristus dan keselamatan

Kristus kepada orang lain. Dalam proses melaksanakan itu, kita akan

menderita sambil menggenapkan apa yang kurang pada penderitaan

Kristus. Kita tidak dapat mati untuk menebus dosa orang lain. Hanya

darah Kristus yang dapat menghapus dosa dunia. Namun tidak

siapapun yang akan menerima berkat dari darah Kristus dan

keselamatan besar itu selama kita tidak membawanya kepada dunia.

Dalam melakukan itu, kita memikul salib kita, yaitu penderitaan kita.

Tentang hal penderitaan ini, terdapat begitu banyak bagian yang lain

dari ajaran Yesus dalam Alkitab yang mengatakan hal yang sama. 1

Petrus 3:14-15 mengatakan hal yang sama, "Tetapi sekalipun kamu

harus menderita juga karena kebenaran..." - catatkan bahwa ini sama

persis dengan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus dalam ucapan

bahagia, "oleh sebab kebenaran" - "kamu akan berbahagia." Di sini

Petrus menggemakan kata-kata Yesus. Kemudian ia melanjutkan,

"sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan

janganlah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai

Tuhan." Di sini sekali lagi kita harus mempunyai kesiapan untuk

bersukacita di dalam penderitaan oleh sebab kebenaran karena dengan

cara ini kita membawa Injil kepada orang lain.

7. Upahmu Besar

Marilah kita melihat poin yang terakhir, poin yang ketujuh. Mengapa

kita harus bersukacita di dalam penderitaan oleh sebab kebenaran?

Karena alasan-alasan yang telah dijelaskan di atas, dan lebih dari itu,

Page 343: Bmf 22 cahaya injil

335 | C A H A Y A I N J I L

Yesus berkata di Matius 5:12: "karena upahmu besar di surga".

Upahmu besar. Mengapa upahmu besar? Karena dalam penderitaan,

Anda menjadi berkenan kepada Allah. Dan apa lagi? Karena Anda akan

ditemukan di antara nabi-nabi, "sebab demikian juga telah dianiaya

nabi-nabi yang sebelum kamu."Ah, begitu indahnya! Dengan demikian

Anda mendapati diri Anda tergolong di antara nabi-nabi. Anda

membuktikan diri Anda sebagai nabi Allah yang sejati. Anda tahu

bahwa setiap murid dipanggil untuk menjadi nabi, untuk membawa

firman Allah kepada orang lain, untuk membawa keselamatan kepada

yang lain. Itulah pekerjaan seorang nabi. Dan apabila Anda

menanggung penderitaan karena membawa keselamatan kepada orang

lain, Anda membuktikan diri bukan saja sebagai seorang murid, tetapi

juga sebagai seorang nabi Allah, seorang nabi Allah yang setia, yang

membawa Firman Allah, Firman kehidupan itu, kepada orang lain,

bukan saja melalui kata-kata namun melalui kehidupan Anda. Anda

ditemukan di tengah-tengah kelompok yang paling bagus. Anda

berkenan kepada Allah. Anda membuktikan diri sebagai seorang murid

yang sejati dan seorang hamba Tuhan yang setia. Bukankah ini alasan

untuk bersukacita? Anda bersukacita karena orang-orang seperti inilah

yang akan menjadi empunya Kerajaan Surga.

Di sini kita telah melihat alasan-alasan mengapa terdapat nilai yang

begitu besar dalam penderitaan. Dengan cara yang sama kita harus

juga, sebagai kesimpulan, mengingat hal ini. Kita harus menderita, jika

kita harus menderita sama sekali, oleh sebab kebenaran. Jangan ada

orang Kristen yang menderita karena berbuat salah! Jangan ada orang

Kristen yang menderita karena melakukan hal yang memalukan,

karena menjelekkan nama orang lain, karena memfitnah, karena

mengatakan apa yang tidak benar, karena berbuat salah. Kalimat

(klausul) yang terdapat di sini adalah, "oleh karena kebenaran", dan

bukan karena alasan yang lain. Dan jika Anda menderita oleh karena

kebenaran, bersukacitalah karena Anda tergolong di antara para nabi.

Namun itu bukan semuanya. Saya telah mendapati, dan saya berpikir

bahwa semua yang telah menderita oleh karena kebenaran dalam

ukuran apapun, apakah kecil atau besar, akan juga mendapati bahwa

tidak pernah hadirat Allah lebih dekat kepada Anda dibandingkan

dengan saat Anda menderita. Indah sekali! Saat Anda menderita oleh

sebab kebenaran - dan ini merupakan satu lagi alasan untuk

berbahagia - Anda akan menemukan bahwa hadirat Allah begitu dekat

Page 344: Bmf 22 cahaya injil

336 | C A H A Y A I N J I L

kepada Anda, seperti sesuatu yang tidak pernah Anda alami

sebelumnya.

Kita menemukan hal yang sama di dalam firman Tuhan. Ketika Paulus

dan Silas dilempar ke dalam penjara, mereka bersukacita karena

dipenjarakan demi nama Yesus. Mereka menyanyikan puji-pujian

kepada Tuhan dan sebagai akibatnya, Tuhan menyatakan hadirat-Nya

dengan satu gempa bumi. Begitu besarnya gempa bumi itu sehingga

penjara itu hancur. Hadirat Tuhan dalam penderitaan! Di 2 Timotius

4:17, Paulus sedang diadili dan ia mengatakan ini: "semuanya

meninggalkan aku, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan

menguatkan aku." Hadirat Allah begitu dekat kepadanya di dalam

penjara dan ketika dia diadili. Saya berdoa agar semua yang

mendengarkan khotbah ini mengerti dengan sepenuhnya nilai rohani

dari penderitaan. Semoga kita tidak lagi kedapatan mengerang dan

mengeluh. Ketahuilah bahwa penderitaan adalah berkat rohani yang

paling tinggi nilainya dan harus disambut dengan sukacita sebagai satu

penghargaan.

Gereja Barat, Gereja yang Tidak Menderita

Ketika saya berbicara tentang penderitaan di sini di Barat, saya

kadang-kadang bertanya apakah saya hanya menyia-nyiakan waktu

karena saya tidak mengenal banyak orang Kristen di sini yang tahu

apa-apa tentang penderitaan. Bagaimanapun, kesempatan apa yang

ada untuk Anda menderita? Jika saya mengkhotbahkan pesan ini di

Negeri Cina, saya akan merasakan bahwa setiap orang yang

mendengar dapat mengerti dengan jelas apa yang saya maksudkan.

Mereka akan dihiburkan dan dikuatkan. Namun ketika saya

memberitakan pesan yang sama di Barat, saya merasa seolah-oleh

sedang memukul-mukul udara dan omong kosong, karena tidak ada

orang yang mengerti apa itu penganiayaan. Mungkin kelak hari itu

akan tiba. Jalankanlah kehidupan yang saleh dalam Kristus Yesus.

Jangan pergi mencari masalah, tetapi jalankanlah kehidupan yang

saleh dalam Kristus Yesus dan penganiayaan akan segera datang.

Satu hal sangat menganggu saya tentang gereja Barat. Gereja di Barat

di antara tak diindahkan atau sangat dihormati. Kedua hal ini sangat

menganggu saya. Mengapa? Karena Alkitab mengatakan bahwa,

"setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan

menderita aniaya". Lalu mengapa gereja tidak dianiaya di Barat? Hal ini

Page 345: Bmf 22 cahaya injil

337 | C A H A Y A I N J I L

menganggu saya. Terdapat sesuatu yang tidak betul dengan gereja,

karena dunia tidak mau menganiaya gereja. Ternyata dunia tidak

terkesan dengan gereja karena gereja tidak memberitakan apa-apa

yang berarti kepada dunia. Ia tidak melakukan apa-apa. Tidak ada

terang yang bercahaya. Kalau tidak, percayalah, dunia ini akan segera

menganiaya kita. Namun gereja masa kini terutamanya di Barat

ternyata tidak mengesankan dunia.

Saya juga terganggu karena gereja bukan saja tidak dianiaya, malah

diberi pelbagai macam hak istimewa dan penghormatan. Di Barat,

jabatan pendeta adalah jabatan yang sangat tinggi di dunia. Kami

diberi hak untuk ikut menandatangani formulir. Jika ada yang ingin

menjadi warganegara, kami bisa menandatangani. Kami diberi hak

untuk menandatangani banyak formulir. Kami tergolong sebagai orang-

orang kepercayaan pemerintah, seperti pengacara dan dokter dan

orang-orang semacam itu. Hanya orang-orang tertentu yang diberi

wewenang untuk menandatangani formulir-formulir khusus ini dan

kami adalah salah satunya. Hal ini menganggu saya. Saya tidak

menyukai perlakuan yang istimewa ini. Saya tidak merasa begitu

canggung di Timur di mana kami dihina dan ditolak. Di bagian Timur,

mereka berpikir, "Ah, pendeta! Mereka hanya satu kelas diatas

pengemis! Mereka ialah sampah masyarakat! Mereka ialah orang-orang

yang putus sekolah dan karena mereka tidak bisa mendapat pekerjaan

di tempat lain, jadi sekarang mereka menjadi pendeta." Bagus! Bagus

sekali! Sekarang kita mulai berbicara. Kami dihina dan ditolak, namun

kami bersukacita. Tetapi gereja hari ini, betapa jauhnya kita sudah

menyimpang. Saya berdoa pada Tuhan agar gereja akan bersinar

kembali sebagai terang dunia, agar gereja akan menjalankan

kehidupan yang begitu saleh, sehingga dunia merasa tidak nyaman

kembali. Sehingga dunia berkata, "Hei! Lebih baik kita mencabut hak

istimewa dari orang-orang ini. Mereka memberikan kami terlalu banyak

masalah."

Gereja masa kini tidak prihatin memberitakan kebenaran. Gereja tidak

prihatin memberitakan kekudusan. Ia hanya ingin memberitakan

dogma. Dan dunia tidak peduli dengan dogma. Mereka akan berkata,

"Kamu ingin percaya dogma kamu, silakan saja! Kamu mau percaya

Yesus melakukan ini dan melakukan itu, silakan saja! Selama kamu

tidak menganggu kehidupan kami, kamu bisa percaya apa saja yang

kamu suka. Kami tidak peduli apa yang kamu percayai, selama kamu

Page 346: Bmf 22 cahaya injil

338 | C A H A Y A I N J I L

jangan menganggu kami." Selama Yohanes Pembaptis mengatakan apa

saja yang dia suka, mereka tidak kuatir. Namun saat Yohanes

Pembaptis berkata, "Kamu orang-orang berdosa!!" mereka menjawab,

"Apa? Apa yang kamu katakan tadi? Coba katakan sekali lagi!"

Sekarang dia mengalami masalah. Saya berharap agar Allah

membaharui gereja-Nya di hari-hari terakhir ini. Dan sementara itu,

marilah kita memikul salib kita dan mengikut-Nya.

Ucapan Bahagia Dan Buah Roh

Matius 5:3-12 - Pesan yang kesembilan dari 10 tentang 'Ucapan

Bahagia'

Disampaikan oleh Pastor Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan pelajaran kita dalam Firman Allah seraya kita

mempelajari Ucapan Bahagia, yaitu, ucapan-ucapan berkat yang kita

baca dari permulaan Khotbah di Bukit. Kalimat-kalimat yang diawali

oleh kata-kata "Berbahagialah orang yang..." - semua ucapan-ucapan

berkat itu disebut Ucapan Bahagia.

Kita telah mempelajari ke-9 Ucapan Bahagia itu, namun hari ini kita

harus menanyakan apakah terdapat semacam susunan, apakah

terdapat semacam urutan, atau apakah terdapat suatu arah tertentu

dalam ucapan-ucapan tersebut. Tujuan kita tidak semata mempelajari

ucapan-ucapan tersebut secara individu dan satu demi satu, namun

supaya kita juga memahami apakah terdapat semacam hubungan di

antara ucapan-ucapan tersebut, apakah mereka membentuk semacam

kesatuan; suatu kesatuan yang menyeluruh. Beberapa saran telah

diusulkan tentang bagaimana setiap ucapan itu berkaitan dengan yang

lain. Setelah meneliti semua saran itu, saya harus mengaku bahwa

mereka tidak memuaskan saya. Mereka tidak menjawab pertanyaan-

pertanyaan saya dan saya mendapati bahwa secara eksegese mereka

tidak cukup mantap. Lalu, apakah unsur yang menyatukan ucapan-

ucapan tersebut?

Jadi saya terus mengamati ucapan-ucapan bahagia ini, untuk melihat

apakah terdapat semacam penghubung tertentu yang tidak dangkal

Page 347: Bmf 22 cahaya injil

339 | C A H A Y A I N J I L

dan mantap secara eksegese. Itu berarti ia harus berdasarkan eksposisi

yang tepat akan ajaran Tuhan dan tidak melangkahi bagian manapun.

Dengan kata lain, ia merupakan satu penjelasan yang tidak hanya

mempertimbangkan bagaimana 2 atau 3 ucapan bahagia berhubungan

dengan 2 atau 3 yang lain, tetapi satu yang menyatukan

keseluruhannya. Bagaimana kita dapat menemukan, bagaimana kita

dapat memahami ke-9 ucapan bahagia ini? Saya harus mengatakan

bahwa, makin saya merenungkan firman Tuhan, makin saya takjub

akan keindahan yang terkandung di dalamnya.

Tugas yang Berat: Menyampaikan Apa yang Dilihat

Namun saya merasa menyesal karena seringkali saya merasa tidak

mampu menyampaikan atau menjelaskan dengan baik apa yang saya

lihat. Dengan kata lain, melihat sesuatu tidak berarti Anda mampu

menjelaskan dengan kata-kata apa yang Anda lihat. Itulah sebabnya

mengapa saat kita datang pada, misalnya, kitab Wahyu, kita lihat

bahwa Yohanes berusaha untuk menjelaskan penglihatan surgawinya,

dan kita juga merasakan bahwa Yohanes benar-benar mengalami

kesukaran. Ia mengalami kesulitan menggambarkan apa yang dia lihat.

Jadi saat seorang pembaca membacanya, semua yang dia lihat adalah

binatang-binatang aneh yang keluar dari laut, atau masuk ke dalam

laut dan melakukan hal-hal yang aneh. Makin Anda membaca, makin

Anda bertanya-tanya apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh

Yohanes. Kelihatannya hampir seperti sebuah zoo gaib yang

mengandungi pelbagai macam binatang yang aneh merangkak keluar

masuk dari laut dan atas darat, dan hal-hal seperti itu. Tetapi, jika

Anda merenungkan lebih dalam, Anda menyadari bahwa Yohanes

sedang berusaha untuk menggambarkan sesuatu yang paling sulit

untuk dijelaskan dengan bahasa manusia, atau untuk menyampaikan

penglihatan rohani yang telah dilihatnya.

Saya tidak berniat untuk menyatakan bahwa saya telah mencapai

kebesaran rohani Yohanes. Dia berada jauh di atas sana, sedangkan

saya masih melayang-layang di suatu tempat yang jauh lebih dekat

dengan tanah (dan saya berdoa agar oleh anugerah Allah saya akan

semakin maju dengan bergulirnya waktu). Namun saya masih juga

merasakan masalah yang sama, bahwa, meskipun saya melihat

sesuatu - saya melihatnya - namun saya merasa sangat sulit untuk

menyampaikannya dengan jelas dan sederhana, dalam bentuk yang

mudah dimengerti. Jadi oleh pertolongan Allah, saya akan berusaha

Page 348: Bmf 22 cahaya injil

340 | C A H A Y A I N J I L

untuk melukiskan satu pandangan panorama, semacam visi spiritual

bagi ucapan-ucapan bahagia ini. Saya mengaku banyak kali saat saya,

bahkan dalam beberapa minggu yang terakhir selama saya berkhotbah

tentang Ucapan Bahagia, saya merasa sangat kecil hati karena saya

merasa saya tidak benar-benar berhasil dalam menyampaikan apa

yang saya lihat. Tapi saya berdoa agar Anda tidak bergantung

sepenuhnya pada kata-kata saya untuk mendapatkan visi itu, tapi Roh

Allah akan menolong Anda seraya Anda mendengarkan eksposisi firman

Allah untuk mengetahui apa yang ingin Tuhan katakan secara langsung

kepada Anda. Dengan demikian, mungkin Roh akan melengkapkan,

sebenarnya lebih dari melengkapkan, apa saja kekurangan atau

keterbatasan dalam ekspresi pada pihak saya.

9 Ucapan Bahagia dan 9 Buah Roh

Di sini ada 9 ucapan bahagia. Apakah yang menyatukan ke-9 ucapan

tersebut? Saya sudah banyak kali mengatakan bahwa Paulus adalah

penafsir ajaran Yesus yang tiada tandingannya, seorang penafsir ajaran

Yesus yang luar biasa. Dengan kata lain, apa yang kita miliki dalam

Perjanjian Baru adalah teks yang terdiri dari ajaran Yesus, dan tafsiran

yang merupakan eksposisi dan aplikasi Paulus akan ajaran Yesus. Saya

telah mendapati berulang kali ketika saya mengalami kesulitan untuk

memahami ajaran Yesus dengan tepat, saya akan menemukan pada

suatu tempat di dalam pengajaran Paulus hal tersebut dijelaskan

dengan baik, jauh lebih jelas daripada yang dapat kita lakukan sendiri.

Jadi, terdapat 9 ucapan bahagia, dan saya mencari-cari apakah Paulus

mengatakan sesuatu di tempat lain yang mempunyai aplikasi rangkap-

9. Saya pasti saat saya menyebut rangkap-9, sesuatu timbul di pikiran

Anda dengan segera. Dengan segera banyak di antara saudara akan

mengingat bahwa buah Roh pada Galatia 5:22-23 terdiri dari rangkap-

9. Apakah satu kebetulan terdapat 9 ucapan bahagia? Tidak di

manapun juga yang saya tahu dalam tulisan Paulus terdapat urutan

rangkap-9 seperti yang terdapat pada buah Roh dalam Galatia 5.

Apabila Anda menempatkan Ucapan Bahagia, ke-9 ucapan itu di satu

sisi, dan buah Roh, semuanya di sisi yang lain, Anda mungkin berkata,

"Tidak, aku tidak melihat adanya persesuaian. Satu dimulai dengan

'Berbahagialah orang yang miskin' dan yang satu lagi, 'Buah Roh

adalah kasih'." Nah, jangan begitu cepat, jangan begitu cepat, karena

Paulus, tentu saja, adalah seorang penafsir. Ingat bahwa sebagai

seorang penafsir, dia tidak akan semata-mata mengulangi Ucapan

Page 349: Bmf 22 cahaya injil

341 | C A H A Y A I N J I L

Bahagia begitu saja. Dia akan menjelaskan artinya. Ini adalah satu hal

yang sama sekali berbeda.

Apakah Persesuaian itu Satu Kebetulan?

Pertama, mari kita mempertimbangkan apakah terdapatnya 9 butir

dalam setiap daftar merupakan satu kebetulan. Kita tidak perlu pergi

terlalu jauh untuk menemukan suatu jawaban karena di Galatia 5, di

fasal yang sama, beberapa ayat sebelumnya, rasul Paulus berbicara

tentang perbuatan-perbuatan daging. Mungkin kita membaca bersama

ayat tersebut, Galatia 5:19 berbunyi demikian: "Perbuatan daging

telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan

berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan

diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta

pora dan sebagainya." Paulus melanjutkan untuk berkata,"Terhadap

semuanya itu kuperingatkan kamu - seperti yang telah kubuat dahulu -

bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan

mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." Tidak kira kekristenan model

apa yang dianuti Anda, tidak kira berapa kerap Anda pergi ke gereja,

tidak kira Alkitab sebesar apa yang Anda bawa, orang-orang seperti ini,

rasul Paulus mengatakan, tidak akan mendapat bagian di dalam

kerajaan Allah; artinya, mereka tidak akan mewarisi hidup yang kekal.

Sekarang saya mau Anda mencatatkan bahwa pokok di sini adalah

tentang kerajaan Allah, sama persis seperti di dalam Ucapan Bahagia.

Ucapan bahagia yang pertama mengatakan, "Berbahagialah orang yang

miskin di hadapan Allah, karena merekalah empunya kerajaan Allah"

dan ucapan bahagia yang kedelapan juga mengatakan, "Berbahagialah

orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah

empunya kerajaan Allah."

Ketika saya membacakan daftar perbuatan-perbuatan daging sebentar

tadi, saya bertanya-tanya apakah Anda menghitungnya. Berapa banyak

yang disebutkan Paulus? Ia menyebutkan 15 kategori perbuatan

daging. 15 kategori! Nah, sekali lagi saya berminat untuk mengetahui

apakah Paulus membuat-buat 15 kategori itu sendiri, hanya dari

pikirannya sendiri atau apakah 15 kategori itu juga didasarkan pada

suatu tempat dalam pengajaran Yesus. Tentu saja, dengan segera

firman Tuhan di Matius dan Markus muncul di pikiran saya dan saya

melihat ke dalam ajaran Yesus di Markus 7:21-22 di mana Anda akan

menemukan satu daftar yang mengatakan, "sebab dari dalam, dari hati

orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian,

Page 350: Bmf 22 cahaya injil

342 | C A H A Y A I N J I L

pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa

nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." Berapa banyak

menurut perhitungan Anda? 13. "Aha!" Anda berkata, "13! Paulus ada

15. Kurang 2!"

Jangan begitu cepat karena, tentu saja, kita memiliki apa yang disebut

'kesejajaran sinoptis'. Pesan yang sama ini juga tercatat dalam Injil

Matius dan cukup menarik, dengan 2 perbedaan, dan jika Anda

menambahkan kedua perbedaan dari perikop sejajar dari Matius ini,

berapa yang Anda dapat? 15. Ah! Saya begitu kaget setelah

membandingkan kedua daftar itu dan menghitung mereka! Paulus

adalah seorang yang sangat teliti. Dia tak akan melalaikan apa-apa.

Apakah 2 hal tersebut dalam Matius yang tidak disebut dalam Markus?

Nah, dari daftar yang terdapat di Matius (Matius 15:18-19) yang lebih

singkat dari Markus, Anda akan menemukan dua butir yang tidak

disebut oleh Markus. Salah satunya ada di ayat 19 yaitu 'sumpah

palsu'. Istilah 'sumpah palsu' tidak muncul di daftar Markus.

Untuk perbedaan yang kedua, jika Anda mengandalkan terjemahan

bahasa Inggeris, Anda tidak akan menemukannya. Itulah sebabnya

saya berulang kali mengatakan kepada tim pelatihan, "kamu harus

belajar untuk berfungsi dalam bahasa Yunani" dan saat ini mereka

sangat tekun mempelajari bahasa Yunani. Jika Anda hanya bergantung

kepada terjemahan bahasa Inggeris, Anda tidak dapat melihat

perbedaannya. Terjemahan Inggeris telah melenyapkan satu

perbedaan yang penting melalui terjemahannya. Perhatikan bahwa di

Matius 15:18 kata untuk 'pikiran jahat' adalah 'dialogismoi poneroi',

yang berarti, pikiran mereka jahat, tapi di Markus kata yang dipakai

adalah kata yang berbeda dalam bahasa Yunani. Kata itu bukan

'poneros' tapi 'kakos', satu kata yang berbeda. Namun begitu, jika

Anda menyemak Alkitab terjemahan RSV, Anda akan mendapati

keduanya diterjemahkan sebagai 'pikiran jahat' seolah-olah teks yang

asli mempunyai kata yang sama. Itulah sebabnya mengapa tidak ada

penafsir Alkitab, tidak ada ekspositor Alkitab, bisa bergantung pada

bahasa Inggeris untuk menjelaskan Alkitab karena perbedaan-

perbedaan yang penting telah dihapuskan, tanpa mempertimbangkan

perbedaan kata-kata itu.

Perbedaannya tidak hanya pada perbedaan kata; tapi juga pada

kenyataan bahwa satu mempunyai kata sandang dan yang satu lagi

Page 351: Bmf 22 cahaya injil

343 | C A H A Y A I N J I L

tidak mempunyai kata sandang. Di Matius, kata tersebut muncul tanpa

kata sandang, dan sebaliknya di Markus, kata sandang dipakai di

bagian ini. Jadi terdapat dua perbedaan yang penting, namun begitu

Anda tidak dapat memperhatikan perbedaan tersebut dari Alkitab

bahasa Inggeris sama sekali. Siapa saja yang mempunyai sedikit

pengetahuan akan bahasa Yunani tahu bahwa terdapat perbedaan

antara 'poneros' dan 'kakos', yakni, kedua kata tersebut tidak

mempunyai arti yang sama. Kata-kata tersebut digunakan dengan

berbeda.

Saya ingin membagikan dengan Anda apa yang disimpulkan oleh Uskup

Besar Trent dalam penelitiannya akan sinonim-sinonim dalam PB. Ia

menyatakan bahwa perbedaan antara kata 'kakos' dalam Markus dan

kata 'poneros' dalam Matius dapat disimpulkan dengan demikian: kata

'kakos' bermakna 'buruk' [tapi kata 'poneros' berarti 'jahat']. Seorang

yang 'buruk' atau 'tidak baik' mungkin merasa puas jika dia binasa

sendiri karena kejahatannya sendiri, tapi seorang yang 'jahat' tidak

puas melainkan dia juga merusakkan orang lain dan menarik mereka

ke dalam kebinasaan yang sama seperti dia. Jadi kata 'kakos' dalam

Markus menggambarkan seorang yang 'buruk/tidak baik'. Ia puas

merusakkan dirinya sendiri atau mengizinkan dirinya dirusakkan. Tapi

dalam Matius, yang dipakai adalah kata 'jahat', yaitu, berbeda dengan

orang yang buruk, dia tidak hanya merusakkan dirinya sendiri tapi dia

ingin juga merusakkan orang lain. Ia ingin menarik orang lain untuk

berbuat berdosa. Itu satu perbedaan yang besar. Anda tidak bisa,

seperti terjemahan Inggeris, menterjemahkan dua kata yang berbeda

dengan kata yang sama - "pikiran jahat". Itu tidak bisa diizinkan.

Dari sini kita melihat bahwa kedua daftar itu mempunyai jumlah butir

yang sama. Daftar Paulus mempunyai 15 butir. Daftar Matius dan

Markus tergabung (karena mereka sejajar) pada kenyataannya juga

mengandungi jumlah-bersih 15 butir. Apakah mungkin itu satu

kebetulan? Jadi buah Roh dan Ucapan Bahagia masing-masing

mengandungi 9 butir, dan perbuatan-perbuatan daging masing-masing

mempunyai 15 butir dalam kedua daftar. Saya percaya Anda mulai

menyadari bahwa ini tidak mungkin satu kebetulan semata-mata.

Tentu saja sebagaimana telah kita perhatikan, buah Roh dan Ucapan

Bahagia keduanya merujuk kepada Kerajaan Allah. Hal ini menjadi

lebih signifikan mengingat kata "Kerajaan Allah" jarang dipakai oleh

Paulus, hanya sebanyak 14 kali dalam tulisan Paulus. Setelah

Page 352: Bmf 22 cahaya injil

344 | C A H A Y A I N J I L

menegakkan poin ini, mari kita kembali ke Ucapan Bahagia untuk

mencari suatu unsur yang mempersatukan, suatu unsur spiritual yang

mengaitkan ke-9 ucapan bahagia itu. Apakah unsur itu?

Perbuatan-perbuatan Daging adalah Akibat dari Pikiran-pikiran

dalam Hati

Baik, kita sudah perhatikan tadi bahwa ketika kita meletakkan kedua

daftar itu bersebelahan, kita tidak melihat adanya persesuaian antara

mereka. Mengapa? Ini sangat penting. Bila Anda mempelajari Alkitab,

perhatikan dengan teliti kata-katanya. Kedua daftar itu berbeda dari

satu sama lain. Maksud saya, ajaran Yesus dan Paulus mempunyai satu

hubungan internal, namun berbeda dari satu sama lain dalam satu cara

yang sangat penting. Apakah cara itu? Nah, kalau Anda melihat daftar

kejahatan itu, apakah yang Anda perhatikan? Yesus berkata, "sebab

dari dalam, dari hati orang" - dari hati Anda sebagai manusia duniawi

keluar 15 jenis kejahatan itu. Semua ini tidak semata 15 jenis

kejahatan; mereka adalah kategori. Terdapat 15 kategori yang

termasuk semua jenis kejahatan yang berbeda di bawah nama yang

sama. Sebab dari dalam, dari hati orang - Yesus sedang berbicara

tentang sikap hati - namun itu bukan yang dibicarakan oleh Paulus.

Paulus berkata, "Perbuatan daging adalah...", dan diikuti oleh 15

kategori kejahatan. Apakah Anda mengikut apa yang terjadi?

Perhatikan bahwa yang dibicarakan oleh Yesus adalah pikiran-pikiran di

dalam, namun Paulus sebagai seorang penafsir sedang menjelaskan

apakah akibat/konsekwensi dari pikiran-pikiran jahat itu. Oleh karena

itu, tentu saja, Anda tidak mengharapkan kedua daftar itu persis

bersesuaian karena satu berbicara tentang pikiran Anda, yaitu, sikap

hati Anda sebelum lahir baru, ketika Allah belum masuk ke dalam

kehidupan Anda dan mengubah Anda; sedangkan Paulus berbicara

tentang apa yang terjadi saat pikiran-pikiran itu menghasilkan buah

dalam tindakan, ketika pikiran menjadi perbuatan daging. Ingatlah

perbedaan yang penting ini dengan baik.

Yesus berbicara tentang sikap dalam hati. Paulus berbicara tentang

akibat dari sikap tersebut. Saat kita kembali ke Ucapan Bahagia, kita

melihat hal yang persis sama, ucapan-ucapan bahagia berbicara

tentang sikap hati. Berbahagialah orang yang miskin di mana? Dalam

roh. Berbahagialah orang yang suci hatinya... sekali lagi Yesus

berbicara tentang sikap hati; Ia berbicara tentang sikap batiniah

seseorang secara rohani. Namun Paulus bukan berbicara tentang itu. Ia

Page 353: Bmf 22 cahaya injil

345 | C A H A Y A I N J I L

berbicara tentang buah Roh, sebagai imbangan kepada perbuatan

daging. Di sini, Anda akan mendapati bahwa buah adalah sesuatu yang

dihasilkan dari sebatang pohon. Buah tidak berada di dalam pohon itu;

ia dihasilkan diluar. Buah adalah manifestasi dari kehidupan dalam

pohon itu. Ia adalah sesuatu yang dapat diambil dari pohon tanpa

mempengaruhi pohon itu sama sekali. Anda tidak dapat mengambil

sikap hati dari seseorang - pikirannya, perasaannya, sikapnya - namun

Anda bisa menikmati perbuatannya, yakni buahnya. Kedua hal ini

amatlah penting. Dalam setiap kasus, Yesus berbicara tentang sikap

hati, dan saya menekankan hal ini sekali lagi, dan dalam kasus Paulus

dia sedang menjelaskan apa yang akan terjadi jika Anda mempunyai

sikap hati itu. Jika Anda mempunyai sikap hati yang berdosa, maka

Anda akan menghasilkan perbuatan-perbuatan daging yang

digambarkan oleh 15 butir itu.

Jadi, seorang penafsir tidak hanya mengulangi apa yang dikatakan oleh

Yesus. Saya tidak menjelaskan Alkitab kepada Anda jika saya hanya

membacakan ucapan-ucapan bahagia itu kepada Anda, karena Anda

bisa membacanya sendiri. Paulus tidak mengulangi Ucapan Bahagia

begitu saja. Ia mengira para pendengarnya, yang terdiri dari orang-

orang Kristen, telah diajarkan ajaran Tuhan sebelumnya. Ia sedang

menjelaskan kepada mereka apa yang akan terjadi - apakah perbuatan

yang muncul dari pikiran jahat seperti itu dan apakah buah yang

dihasilkan dari pikiran-pikiran yang suci. Ini sangat penting untuk

dimengerti.

Sekarang kita sadar bahwa Paulus sedang menerapkan dan

menjelaskan apa yang dikatakan oleh Yesus. Yesus tidak menekankan

aspek perbuatan daging atau buah Roh karena satu sebab yang sangat

sederhana: karena Ia tahu jika Anda memiliki pikiran-pikiran ini,

pikiran-pikiran yang suci ini (pikiran-pikiran yang membawa

kebahagiaan ini), maka Anda akan menghasilkan buah Roh. Bagian ini

adalah pekerjaan Roh. Anda tidak dapat melakukan hal-hal itu. Anda

tidak dapat menghasilkan buah itu. Menurut definisi mereka adalah

buah dari Roh. Tidak ada apa-apa yang dapat Anda lakukan. Yesus

memberitahu kita apa yang harus kita lakukan supaya Allah dapat

melakukan sesuatu di dalam diri kita. Jadi Ia meninggalkan bagian itu

kepada pekerjaan Roh. Ataupun perbuatan daging, Ia tahu bahwa jika

Anda mempunyai pikiran-pikiran jahat itu, apa yang akan terjadi pada

waktunya adalah pikiran-pikiran jahat itu akan mengungkapkan dirinya

Page 354: Bmf 22 cahaya injil

346 | C A H A Y A I N J I L

dalam perbuatan-perbuatan daging tersebut. Jadi setelah mengatakan

bagian yang pertama, bagian yang kedua akan mengikuti, tapi Paulus

sebagai seorang penafsir mempunyai tugas untuk menjelaskan dengan

eksplisit apakah hal-hal yang akan mengikuti apakah dalam kasus

pikiran suci atau pikiran jahat. Saat Anda memahami semua ini, saya

pikir Anda akan mulai melihat bahwa dari semua ini sesuatu yang

sangat menakjubkan terjadi.

Miskin di Hadapan Allah dan Kasih adalah Fondasi

Mari kita menelusuri pemerhatian kita dan menguji apakah

pemerhatian kita benar. Ucapan bahagia yang pertama

mengatakan, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,

karena mereka adalah empunya Kerajaan Sorga" dan buah Roh yang

pertama adalah kasih. Pertama-tama, saya ingin Anda perhatikan

bahwa ucapan bahagia yang pertama adalah pernyataan fondasi, yang

terkandung dalamnya delapan ucapan bahagia yang berikut. Hal yang

sama berlaku juga untuk buah Roh. Buah Roh yang pertama 'kasih'

adalah buah yang mengandungi kedelapan buah yang lain dalam

dirinya. Itulah sebabnya Paulus tidak berkata, "buah-buah Roh"

(dalam bentuk jamak). Ia berkata, "buah Roh", (bentuk tunggal), satu

buah yang mempunyai manifestasi rangkap-9, seperti setandan buah

anggur. Hanya setandan, tapi mengandungi 9 buah anggur padanya.

Mereka semua adalah bagian dari satu hal yang sama. Terdapat satu

penyatuan yang internal. Jadi miskin di hadapan Allah adalah

pernyataan fondasi dari mana semua ucapan bahagia yang lain berasal,

dan kasih adalah buah fondasi dari mana delapan yang lain mengikut.

Jika Anda tidak ada kasih, Anda juga tidak ada sukacita, tidak ada

damai sejahtera. Tak satupun yang akan mengikut. Jika Anda tidak

miskin di hadapan Allah, Anda juga tidak berdukacita karena dosa,

Anda juga tidak haus dan lapar akan kebenaran, Anda juga tidak

murah hati - semua ini berasal dari unsur fondasi itu.

Pandanglah hal ini seperti ini: apabila Anda mempelajari ajaran Yesus,

janganlah terburu-buru mengeluarkan buku tafsiran dan mempelajari

buku tafsiran. Cara yang tepat untuk mempelajari Alkitab adalah

menanyakan diri Anda satu pertanyaan. Dan alasan mengapa Paulus

dapat menjadi penafsir yang begitu baik, begitu dalam pengertiannya

akan firman Allah adalah karena ketika dia mempelajari Alkitab, dia

tidak berkata, "Apa yang dikatakan oleh Profesor ini dan Profesor itu?"

Atau "Apa yang dikatakan oleh pendeta ini dan pendeta itu?" Apa yang

Page 355: Bmf 22 cahaya injil

347 | C A H A Y A I N J I L

dia lakukan adalah dia melihat firman itu, dan menerapkan firman itu

pada dirinya dan lihat apa terjadi. Saat Anda mempelajari Alkitab,

belajarlah dengan cara ini: Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang

miskin di hadapan Allah, karena merekalah empunya kerajaan Surga",

dan saya berkata pada diri saya, "Tuhan, tolonglah aku supaya menjadi

miskin di hadapan Allah. Tuhan, oleh anugerah-Mu, aku akan menjadi

miskin di hadapan Engkau. Aku akan berusaha menjadi miskin." Apa

yang akan terjadi pada saya saat saya menjadi miskin dalam roh?

Jawabnya akan datang. Jika Anda datang pada Dia dan datang dalam

kemiskinan, Anda akan tahu dari pengalaman apa yang akan dilakukan

Allah pada Anda. Anda tahu apa yang akan dilakukan Allah pada Anda

saat Anda datang pada-Nya dengan penuh ketergantungan: "Aku

datang pada Engkau dalam kemiskinan", berarti, "aku datang pada-Mu,

Tuhan, seperti pengemis rohani. Aku tidak memiliki apa-apa dalam

diriku. Kasihanilah aku seperti Engkau mengasihi seorang pengemis,

karena seperti itulah aku dalam roh, aku hanya seorang pengemis."

Tahukah Anda apa yang akan dilakukan Allah? Ia akan mencurahkan

kebaikan-Nya dan kasih-Nya ke atas diri Anda. Itulah yang akan Dia

lakukan. Dan Anda akan mengalami-Nya! Anda tidak perlu buku

tafsiran untuk memahami arti ayat itu. Anda akan mengalami curahan

kasih-Nya dalam kehidupan Anda. Kemudian Anda mengerti, "Ah,

menjadi miskin di hadapan Allah berarti kasih Allah akan dicurahkan ke

dalam hati-ku!" Itulah sebabnya Paulus mengatakan itu, persis kata-

kata itu di Roma 5:5 bahwa, "kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati

kita oleh Roh Kudus." Paulus berbicara tentang pengalaman. Ia

berkata, "Aku mengetahuinya karena Ia telah mencurahkan kasih-Nya

ke dalam hatiku oleh Roh Kudus." Jika Anda datang pada-Nya sebagai

seorang pengemis rohani, Anda akan mengalami kemurahan-Nya,

kasih-setia-Nya dan rahmat rohani yang dicurahkan-Nya ke atas diri

Anda.

Berdukacita dan Bersukacita

Jika Anda mempelajari firman Tuhan dengan cara ini, bukan secara

akademik namun secara rohani, kita akan melihat bahwa kesimpulan

yang dibuat Paulus lahir dari pengalaman. Hal yang sama berlaku

untuk seluruh ucapan bahagia. Apa terjadi kepada mereka yang

berdukacita, yang berdukacita karena dosa mereka, yang berdukacita

karena dosa orang lain, yang berdukacita karena dosa gereja seperti

Ezra dan Nehemia berdukacita karena dosa Israel? Apabila Ezra

Page 356: Bmf 22 cahaya injil

348 | C A H A Y A I N J I L

berkata, "Tuhan, kami telah berdosa. Kami, umat-Mu telah berdosa.

Kasihanilah kami." Apa yang terjadi? Apa akan terjadi saat Anda

berdukacita karena dosa? Nah, Tuhan akan mencurahkan

pengampunan-Nya ke atas diri Anda. Dan apa terjadi saat Anda

diampuni? Anda akan dipenuhi dengan sukacita. Justru itulah yang

dikatakan di ayat yang sejajar dalam Injil Lukas. Di Lukas 6:21 (ayat

yang sejajar kepada ayat di Matius), ucapan bahagia yang kedua

mengatakan ini, "Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis,

karena kamu akan tertawa." Anda akan tertawa. Anda akan dipenuhi

dengan sukacita.

Dapatkah Anda melihat apa yang sedang dilakukan Paulus? Ia sedang

menjelaskan akibat dari menerapkan ucapan-ucapan bahagia ke dalam

kehidupan Anda. Jika Anda berdukacita karena dosa, karena dosa

orang lain, dan karena dosa gereja - maka seperti yang dikatakan juga

oleh Yesus di Lukas 6:21, "Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini

menangis, karena kamu akan tertawa", yang berarti, Anda akan

dipenuhi dengan sukacita. Di sini kita mendapati buah Roh yang kedua

bersesuaian dengan sikap hati seorang murid yang bersukacita. Anda

berdukacita karena dosa - itu bagian yang perlu Anda lakukan - dan

Allah akan, di pihak-Nya oleh Roh, memenuhi Anda dengan sukacita.

Dapatkah Anda melihat betapa mudahnya untuk dimengerti? Sangat

mudah untuk dimengerti.

Lemah Lembut dan Damai Sejahtera

Kita melanjutkan ke ucapan bahagia ketiga. "Berbahagialah orang yang

lemah lembut..." Daripada mempelajari ayat ini secara akademis,

bertanyalah kepada diri Anda, "Apa akan terjadi padaku jika aku

menjadi lembah lembut, jika sikapku yang sombong ditiadakan dari

diriku?" Jika Anda menjadi lemah lembut, menjadi rendah hati, Anda

akan mengalami damai Allah dicurahkan ke dalam hati Anda. Anda

akan mengalami suatu damai sejahtera yang tidak pernah Anda alami

selama ini. Tentu saja, itulah yang dikatakan oleh Yesus di Matius

11:28-29: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban

berat...belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati

dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Inilah akibat dari

kelemahlembutan: ketenangan dalam jiwa. Paulus tidak lalai untuk

memperhatikan hubungan antara kelemahlembutan dan damai

sejahtera dalam ajaran Yesus sendiri. Lagi pula, pengalamannya sendiri

memperkuat hubungan ini.

Page 357: Bmf 22 cahaya injil

349 | C A H A Y A I N J I L

Haus dan Lapar akan Kebenaran dan Kesabaran

Dan selanjutnya, apa terjadi jika Anda haus dan lapar akan kebenaran?

Apa terjadi jika Anda lapar dan haus akan Allah ? Perhatikan bentuk

kata kerja yang berterusan - "terus menerus lapar dan haus". Anda

terus menerus haus dan lapar akan kebenaran - apa yang akan terjadi

pada Anda? Itu akan membangunkan di dalam diri Anda kesabaran

rohani, yang terkadang diterjemahkan sebagai ketabahan, terkadang

ketahanan, dan terkadang saya lebih senang menerjemahkan sebagai

'pantang mundur' - orang yang pantang mundur. Pantang mundur -

inilah yang diperlukan oleh setiap orang Kristen.

Saya mendapati begitu banyak orang Kristen yang mudah mundur.

Mereka mengalami sedikit kesulitan dan dengan segera bendera putih

dikibarkan. Mereka berkata kepada Iblis, "Okay, okay, aku menyerah.

Jangan bunuh aku. Aku menyerah." Ada begitu banyak orang Kristen

yang menyerah. Mereka belum pernah mengalami apa yang dikatakan

Paulus mengenai kehidupan dalam Kristus bahwa, "Kristus, yang selalu

membawa kami di jalan kemenangan-Nya." Paulus adalah orang yang

tak mengenal apa itu kekalahan rohani karena ia menerapkan prinsip-

prinsip rohani itu ke dalam hidupnya dan karena itu sentiasa

memperoleh kemenangan. Okay, terkadang kita dirobohkan namun itu

bukan berarti kekalahan. Dalam gelanggang tinju, Anda tidak menang

hanya dengan menjatuhkan orang itu; Anda harus meng-'KO'-kan

orang itu. Paulus berkata, "aku dihempaskan, namun tidak binasa." Dia

dirobohkan, namun dia bangun kembali dan mengalahkan lawannya.

Itulah caranya. Kita sering dirobohkan, namun tidak dikalahkan! Tidak,

tidak, karena Kristus sentiasa memberikan kemenangan kepada kita.

Ditinggalkan seorang diri, Iblis dengan mudah dapat menghapuskan

kita. Kita menjadi kosek kakinya, diinjak-injak olehnya. Tapi melalui

Kristus, kita sentiasa memperoleh kemenangan.

Jadi, apa terjadi kepada mereka yang lapar dan haus akan kebenaran?

Mereka belajar ketabahan. Apa lagi yang melatih kita dalam hal

ketabahan rohani selain dari belajar untuk mempertahankan sikap haus

dan lapar akan kebenaran di sepanjang kehidupan rohani kita? Kita

tidak harus merasa puas, atau merasa cukup, dan jangan sekali-kali

berkata, "Aku sudah mengetahui segala yang perlu diketahui. Aku

sudah mempelajari Alkitab selama 20 tahun. Sudah cukup untuk

sekarang. Aku tahu segalanya. Aku mengetahui lebih banyak dari

kebanyakan orang." Jangan sekali-kali merasa puas sehingga kita

Page 358: Bmf 22 cahaya injil

350 | C A H A Y A I N J I L

berpikir, "Nah, aku sudah mencapai kedewasaan rohani. Aku tidak

perlu mengejar lagi." Tidak, tidak. Anda harus terus mengejar karena

melaluinya Anda memperoleh ketabahan rohani. Mereka yang tidak

terus mengejar adalah mereka yang telah menyerah.

Murah hati dan Kemurahan

Mari kita lihat poin selanjutnya - murah hati. Ucapan bahagia

mengatakan, "Berbahagialah orang yang murah hatinya" dan buah Roh

yang sepadan dengan murah hati adalah kemurahan. Kedua kata ini

mempunyai arti yang begitu dekat sehingga hampir tidak perlu kita

menarik suatu hubungan. Sebenarnya kata 'murah hati' dan

'kemurahan' sentiasa dihubungkan dalam Perjanjian Baru. Sebagai

contoh Titus 3:4 di mana terdapat kata 'kemurahan' seperti yang

ditemukan dalam buah Roh, dan di ayat 5 terdapat kata 'murah hati'

(yang diterjemahkan sebagai 'rahmat'). Murah hati dan kemurahan -

yang satu adalah akibat dari yang lain. Yang satu begitu berhubungan

dengan yang lain sehingga tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Murah hati dan kemurahan sentiasa dihubungkan. Di 1 Petrus 2:3 Anda

melihat kata 'kemurahan' ('kebaikan' menurut terjemahan Indonesia)

dan di ayat 10 Anda menemukan kata 'murah hati' (belas kasihan

menurut terjemahan Indonesia).

Hati yang Suci dan Kebaikan

Dalam ucapan bahagia yang keenam, "Berbahagialah orang yang suci

hatinya", kita melihat kata yang sepadan dengan buah Roh adalah

kebaikan. Hubungannya begitu jelas hampir tidak ada apa-apa yang

perlu dikatakan. Hubungan ini bahkan dinyatakan juga secara eksplisit,

misalnya, di 1 Timotius 1:5 di mana Anda menemukan kata 'suci'

seperti yang terdapat dalam Khotbah di Bukit, dihubungkan secara

langsung dengan kata 'baik' seperti yang terdapat dalam buah Roh -

hati yang suci, hati nurani yang baik (murni menurut terjemahan

Indonesia). Suci dan baik, keduanya adalah istilah yang sinonim.

Membawa Damai dan Kesetiaan

Kita datang ke butir yang ketujuh, "Berbahagialah orang yang

membawa damai", buah Roh yang bersesuaian adalah kesetiaan. Orang

yang membawa damai dapat dikatakan sebagai orang yang setia

karena ia berjalan dengan setia mengikut jejak Tuannya. Mengapa

Yesus memikul salib-Nya? Untuk membawa damai - untuk

memperdamaikan kita dengan-Nya. Mengapa kita memikul salib kita?

Page 359: Bmf 22 cahaya injil

351 | C A H A Y A I N J I L

Mengapa Yesus memanggil kita untuk memikul salib? Nah, kita sudah

melihatnya ketika kita mempelajari ucapan bahagia tersebut! Kerana

kita juga telah dipercayakan "pelayanan pendamaian". Jadi jika kita

mengikut jejak-Nya, melakukan apa yang Ia lakukan, menjadi

pembawa damai, semua itu menjadi ujian kesetiaan. Dan sebenarnya,

kata 'kesetiaan', 'iman' dan 'damai' dihubungkan bersama-sama di

2Timotius 2:22. Kata-kata tersebut sekali lagi dikaitkan di situ.

Penganiayaan dan Kelemahlembutan

Kita melanjutkan ke ucapan bahagia ke delapan, "dianiaya oleh sebab

kebenaran." Apakah buah Roh yang bersesuaian? Buah yang

bersesuaian adalah kelemahlembutan. Dianiaya oleh sebab kebenaran -

kelemahlembutan. Hubungannya sangat jelas. Mengapa?

Bagaimanakah reaksi seorang Kristen ketika dia dianiaya? Apakah dia

berteriak kembali? Apakah dia mencaci maki kembali? Apakah dia

membalas dengan kelakuan yang agresif? Tidak. Sikapnya adalah sikap

yang lemah lembut. Seperti kata Petrus di 1Petrus 2:23, ketika Yesus

dicaci maki Ia tidak membalas dengan mencaci maki. Ketika Ia dipukul,

ditertawakan dan dihina, Ia tidak membalas dalam bentuk apapun. Ia

lemah lembut. Ia tidak melawan. Itulah artinya lemah lembut - Anda

tidak melawan. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci

maki. Petrus menasihati orang-orang Kristen supaya meneladani

Kristus. Saat Anda ditertawakan, saat Anda dihina, saat Anda diinjak-

injak, Anda tidak membalas dengan caci maki. Anda tidak berteriak

kembali; Anda tidak menjawab dengan kasar. Anda menjadi seperti

Dia: lemah lembut dan tidak melawan. Itulah sebabnya Paulus

berbicara tentang Kristus yang lemah lembut dan ramah di 2 Korintus

10:1. Inilah pola kehidupan Paulus di bawah penganiayaan. Kita dapat

melihat reaksi Paulus terhadap penganiayaan di 1 Korintus 4:12. Dari

ayat ini, saya mendapati Paulus begitu serupa dengan Kristus. Saya

ingin membacakan perikop ini kepada Anda mulai dari ayat

11, "Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan

hidup mengembara, (seperti Kristus yang tidak mempunyai tempat

untuk meletakkan kepala-Nya) kami melakukan pekerjaan tangan yang

berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami

sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan

ramah; (yaitu, membawa damai) kami telah menjadi sama dengan

sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada

saat ini." Kami diperlakukan seperti sampah dan kami menerimanya

Page 360: Bmf 22 cahaya injil

352 | C A H A Y A I N J I L

dengan lemah lembut, dengan ramah. Saya mendapati hal ini sangat

indah.

Di sini kita melihat sekali lagi kesejajaran antara Ucapan Bahagia dan

buah Roh. "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran"

dan kemudian buah Roh yang dihasilkan. Apakah berkat yang

dihasilkan? Berkat rohani itu wujud dalam kualitas kelemah-lembutan,

dan kemudian dalam bentuk mewarisi kerajaan Allah. Buah yang

muncul adalah kelemahlembutan. Buah Roh adalah kelemahlembutan

dalam penganiayaan. Di mana dapat kita melihat kelemahlembutan

yang sejati dari seseorang? Hanya di saat penganiayaan. Kita semua

bisa tersenyum ramah pada waktu-waktu yang menyenangkan. Siapa

diri kita yang sesungguhnya akan tampak ketika kita menghadapi

waktu-waktu yang sulit.

Penganiayaan dan Penguasaan Diri

Apakah ucapan bahagia yang terakhir? "Berbahagialah kamu, jika

karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala

yang jahat." Anda difitnah; cerita-cerita yang palsu disebarkan tentang

Anda; segala macam dusta dikatakan tentang Anda. Tidak ada

sedikitpun kebenaran yang dikatakan dan reputasi Anda dihancurkan

begitu saja. Nama Anda dinodai; dan Anda diperlakukan dengan tidak

benar seperti itu, bagaimana harus Anda menunjukkan reaksi? Anda

lihat apa buah Roh yang sepadan? Kapan lagi kita lebih membutuhkan

buah Roh penguasaan diri selain dari saat-saat seperti itu? Betapa

mudahnya kita melawan kembali pada saat dituduh dengan palsu. Kita

siap menerima penderitaan jika kita menderita karena kebenaran. Kita

masih dapat berlemah lembut karena kita merasa bahwa kita

menderita demi kebenaran. Kita ingin menderita seperti ini - agak

menyenangkan mempunyai perasaan seperti seorang martir. Saat kita

menderita demi Kristus, kita masih dapat menerimanya dengan ramah.

Namun satu-satunya saat kita tidak dapat menerima adalah saat orang

memfitnah kita dan mengatakan hal-hal yang palsu tentang kita.

Kemudian kemarahan kita pun bangkitlah; dan kita siap untuk

melawan kembali, karena kita merasa, "Ini tidak benar! Ini tidak betul!

Aku tidak melakukannya dan kamu tidak berhak berbicara seperti itu

tentang aku." Namun Paulus berkata, "Tidak, tidak. Jangan bimbang.

Buah Roh ketika Anda difitnah adalah penguasaan diri." Dalam keadaan

seperti inilah Anda paling membutuhkan buah Roh penguasaan diri itu

supaya Anda tidak mengizinkan diri Anda menjadi marah, atau meledak

Page 361: Bmf 22 cahaya injil

353 | C A H A Y A I N J I L

dalam kemarahan. Semua ini tidak akan memuliakan Allah. Sebaliknya,

kuasailah dirimu. Izinkanlah Roh Allah menolong Anda untuk

memperlihatkan keindahan Kristus dalam kehidupan Anda.

Yang Mana Datang Dulu - Ucapan Bahagia atau Buah Roh?

Saya percaya Anda dapat melihat dengan jelas sekarang hubungan

antara buah Roh, di satu sisi, dan Ucapan Bahagia. Kita telah melihat

hubungan internal yang menyatukan setiap ucapan, namun kita tidak

bisa berhenti di sini jika kita ingin memahami hal ini dengan tepat. Kita

sudah perhatikan sejauh ini bahwa Ucapan Bahagia bersangkutan

dengan sikap hati kita sedangkan buah Roh adalah sesuatu yang

dilakukan Allah di dalam diri kita. Di sini terdapat satu kesalahan rohani

yang serius yang dilakukan oleh banyak orang Kristen. Kesalahan

rohani tersebut adalah seperti ini: kita berkata kepada diri kita, "Baik,

satu hari nanti setelah Allah melakukan pekerjaan-Nya yang ajaib di

dalam diri kita, kita akan menjadi orang ideal yang digambarkan oleh

Paulus. Aku harus menanti dengan sabar sehingga Roh Kudus

mengubah kehidupanku supaya aku bisa memperoleh semua buah Roh

itu. Kemudian aku bisa menjadi miskin di hadapan Allah, aku bisa

lemah lembut, aku bisa berdukacita karena dosa, dan aku bisa

melakukan semua itu. Namun karena Roh Kudus masih belum

mengubah aku, maka aku berkata, 'Maaf, Yesus, aku tidak miskin di

hadapan Allah, karena lihat, persoalan yang sebenarnya, jika Kau tidak

keberatan aku berterus terang, adalah karena Engkau masih belum

mengubah aku. Jadi sebenarnya kesalahan itu terletak, jika Kau tidak

keberatan aku mengatakannya, pada Kau. Aku mengatakan ini dengan

penuh rasa hormat dan respek.'"

Dengan kata lain, kita melemparkan kesalahan kembali kepada Allah

atas kegagalan rohani kita. Anda berkata, "Aku bukan seorang Paulus

karena Engkau tidak menjadikan aku seorang Paulus. Ingat? Paulus

adalah Paulus, aku adalah aku. Dan aku sangat orisinal. Aku tidak

seperti Paulus. Jadi, jika Engkau ingin aku menjadi manusia rohani,

Engkau harus melakukannya. Buat sementara waktu aku akan

melanjutkan urusanku sehingga Engkau mengubah aku. Kemudian aku

akan menjadi manusia rohani. Namun pada hari itu ketika aku berdiri di

hadapan takhta penghakiman, jangan Engkau berkata, 'Mengapa kamu

tidak setaraf dengan Paulus?' Nah, kerana Engkau tidak menjadikan

aku seorang Paulus. Aku tidak ditentukan untuk menjadi seorang

Paulus. Aku hanyalah 'aku' yang rendah ini." Izinkan saya untuk

Page 362: Bmf 22 cahaya injil

354 | C A H A Y A I N J I L

mengatakan, bahwa Yesus tidak akan menerima percakapan semacam

ini. Tidak, tidak, Ia tidak akan mengizinkan ini. Kita tidak dapat

melemparkan kesalahan kembali kepada-Nya dan berkata, "Nah,

semuanya salah Kau bahwa aku dalam keadaan begini." Mari kita

catatkan perbedaan ini. Khotbah di Bukit berbicara tentang sikap di

dalam hati kita dan buah Roh adalah apa yang dihasilkan oleh Roh

Allah di dalam diri kita, tapi yang mana datang dulu? Kita ingin

berkata, "Buah Roh datang dulu dan kemudian kita akan menjadi

miskin di hadapan Allah, kita akan melakukan ini dan melakukan itu,

setelah Allah melakukan semua itu di dalam diri kita. Namun karena Ia

belum melakukan semua itu di dalam diri kita, maka lihatlah kami

sebagai sebuah gereja - kami semua adalah pengemis-pengemis rohani

yang menyedihkan. Apa yang dapat kami lakukan karena Allah sendiri

belum melakukan apa-apa?" Sampai di sini kedengaran masuk akal.

Biarkan saya katakan kepada Anda: jika Anda tidak memahami

teksnya, bacalah tafsirannya, yaitu, bacalah apa yang dikatakan

Paulus.

Kita akan Menuai Apa yang Kita Tabur!

Mari kita lihat apa yang dikatakan Paulus tentang hal ini, sambil kita

kembali ke surat Galatia sekali lagi. Dalam suratnya kepada Jemaat di

Galatia Paulus meneruskan penjelasannya akan buah Roh dan

perbuatan daging. Inilah yang dikatakannya di Gal.6:7. "Jangan sesat!

Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang

ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." Apa yang akan dituai

Anda? Tergantung pada apa yang ditabur Anda! Ini sangat jelas. Anda

tidak perlu memiliki kepandaian luar biasa untuk memahami ini. Anda

ingin menuai buah Roh? Maka Anda harus menabur dalam Roh.

Inginkah Anda menjadi seorang yang dipakai Tuhan? Itu bergantung

kepada apa yang Anda tabur dalam Roh. Itulah yang dikatakan Paulus

di ayat yang berikut, ayat 8, "sebab barangsiapa menabur dalam

dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi

barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari

Roh itu." Hidup yang kekal adalah sesuatu untuk dituai. Tapi untuk

menuai, Anda harus menaburkan sesuatu, karena Anda tidak akan

menuai apa-apa jika Anda tidak menaburkan apa-apa. Jika Anda

menabur hal yang salah, Anda akan menuai hal yang salah. Jika Anda

menabur dalam daging, Anda akan menuai kebinasaan dan maut. Jika

Anda menabur dalam Roh, Anda akan menuai hidup yang kekal.

Page 363: Bmf 22 cahaya injil

355 | C A H A Y A I N J I L

Semuanya bergantung pada apa yang ditabur Anda. Jangan

melemparkan kesalahan kembali kepada Allah.

Anda tidak dapat maju menjadi seorang yang rohani jika Anda terus

menabur dalam daging. Semua yang akan Anda tuai dari menabur

dalam daging adalah kebinasaan dan maut. Makanya di ayat 9 Paulus

melanjutkan untuk berkata, "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik,

karena apabila datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak

menjadi lemah." Jadi di sini kita melihat unsur kesabaran. Anda terus

menerus lapar dan haus akan kebenaran, Anda akan memperoleh

kesabaran. Anda tidak menjadi jemu. "Karena itu, selama masih ada

kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang,

tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."

Sekarang saya berharap Anda dapat melihat yang mana datang dulu.

Hasil tuaian atau penaburan? Buah Roh adalah manifestasi lahiriah dari

apa yang dilakukan oleh Allah di dalam diri kita, namun untuk

mendapatkan buah itu, Anda harus menaburkan sesuatu; buah adalah

tuaian itu. Anda tidak akan mendapat tuaian apapun jika Anda tidak

menabur. Jadi Paulus melanjutkan untuk berkata, "jika Anda menabur

dalam Roh, Anda akan menuai buahnya. Jika Anda tidak menaburkan

apa-apa, Anda tidak mendapat apa-apa. Jika Anda menabur dalam

daging, Anda akan menuai kebinasaan." "Orang yang menabur

sedikit," dia mengatakan di tempat lain, "akan menuai sedikit juga,

dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga." Apakah

Anda mendapat tuaian yang besar atau kecil bergantung juga pada apa

yang ditabur dan berapa banyak yang ditabur. Dengan kata lain, kita

melihat bahwa Paulus melemparkan tanggung jawab itu kembali

kepada Anda, kembali kepada saya. Ia tidak mengizinkan kita untuk

berkata, "Tuhan, aku tidak mendapat hasil tuaian yang besar karena

Engkau tidak melakukan banyak pekerjaan dalam diriku." Ini

merupakan satu penghinaan terhadap Allah. Kuasa Allah cukup besar

untuk menghasilkan tuaian yang besar dan tersedia dengan

sepenuhnya untuk semua orang. Semuanya bergantung pada apa yang

ditaburkan Anda.

Belajarlah dari Paulus - Kejarlah Hal-hal yang Rohani!

Apa artinya menabur? Apa artinya menabur dalam Roh? Dengan kata

lain, apakah input rohani Anda? Tuaian adalah output. Apa yang dituai

adalah output. Apakah input Anda dan di mana Anda menaburkan input

Page 364: Bmf 22 cahaya injil

356 | C A H A Y A I N J I L

tersebut? Menabur adalah sesuatu yang kita lakukan. Ini sangat jelas

jika kita ingin menuai apa-apa. Ini adalah sesuatu yang harus kita

kerjakan. Terdapat satu kata yang digunakan Paulus berulang kali -

yaitu kata 'kejar'. Kebesaran Paulus bukanlah suatu kebetulan, dan

juga bukan karena sesuatu yang disebut predestinasi. Kata Yunani,

'dioko' berarti mengejar. Kata ini mengungkapkan suatu intensitas,

misalnya, ketika Anda mengejar seseorang, umpamanya, dalam

peperangan. Anda sedang mengejar, atau memburu musuh. Misalnya

lagi, ketika Anda memburu seekor binatang. Anda mengejar, berlari

begitu kencang supaya Anda tidak kehilangan binatang itu - kalau

tidak, Anda tidak makan malam, dan karena itu Anda mengejar. Ia

mengungkapkan suatu ketegangan pada setiap urat syaraf untuk

mendapatkan hadiah itu. Kata ini digunakan banyak kali, setidak-

tidaknya 8 kali di dalam surat-surat Paulus, misalnya, Roma 12:13;

atau Roma 14:19; atau 1 Korintus 14:1 untuk mengejar kasih,

menjadikan kasih sasaran hidup Anda; atau Filipi 3:12 yang

menunjukkan sifat khas Paulus. "Aku mengejarnya...aku mengejar

menuju garis akhir." Terdapat satu intensitas! Itulah inputnya. Alasan

mengapa kita memiliki satu angkatan umat Kristen yang lemah karena

tidak adanya input. Saya melihat orang-orang Kristen yang tidak

memiliki motivasi, yang tidak terarah, yang tidak mengejar apa-apa,

yang tidak berusaha. Tidak berbuat apa-apa! Mereka duduk dan

menunggu tuaian sedangkan mereka tidak menaburkan suatu apapun.

Tidak heran mereka menjalankan kehidupan tanpa mencapai apa-apa.

Bagaimana mungkin saya berharap pada Allah untuk memberikan

tuaian sedangkan saya tidak menaburkan apa-apa? Saya merayu

kepada Anda supaya memikirkan hal ini dengan mendalam.

Oleh karena itu, Ucapan Bahagia harus datang dulu! Itulah inputnya.

Itulah yang kita tabur. Jika Anda berkata, seperti Paulus, "Aku akan

menjadikan tujuan hidupku, gol rohani aku; untuk mengejar dengan

kebulatan tekad yang tak terbagi-bagi supaya menjadi miskin di

hadapan Allah. Yaitu, aku datang padanya sebagai seorang yang

bergantung sepenuhnya pada Dia. Aku akan datang pada Tuhan

sebagai seorang yang berkomitmen total pada-Nya, sebagai seorang

yang menyerah sepenuhnya, yang sama sekali terbuka pada-Nya

seperti seorang pengemis rohani, agar Dia memenuhi aku dengan

kepenuhan-Nya." Jika Anda datang dengan sikap seperti itu, Anda akan

dipenuhi dengan kepenuhan Allah. "Ia akan mencurahkan kasih-Nya ke

Page 365: Bmf 22 cahaya injil

357 | C A H A Y A I N J I L

dalam hati saya dalam ukuran yang berkelimpahan oleh Roh Kudus-

Nya karena sekarang hati saya terbuka luas kepada-Nya. Saya telah

menaburkan satu sikap rohani yang memungkinkan Dia memberi satu

tuaian rohani kepada saya. Jika aku belajar untuk berdukacita atas

dosa, atas dosa saya sendiri dan juga dosa orang lain, maka Allah akan

memenuhi saya dengan sukacita. Jika aku berusaha untuk menjadi

lemah lembut oleh anugerah Allah, maka jalannya terbuka untuk Allah

memenuhi saya dengan damai sejahtera. Dan sekalipun saya belum

begitu mencintai kebenaran, namun saya menjadikan sasaran saya

untuk haus dan lapar akan kebenaran, maka Dia akan menghasilkan

buah Roh di dalam diri saya."

Bagian Allah dan Bagian kita

Inilah yang diajarkan Yesus kepada kita di Khotbah di Bukit: apa yang

harus kita tabur, apa tujuan rohani kita, apa yang harus kita kejar, apa

arah panggilan kita yang harus kita kejar. Paulus tidak berkata,

"Panggilan kita adalah satu panggilan yang surgawi yang tinggi, dan

aku menanti untuk di angkat ke atas. Aku sedang menanti Allah untuk

mengikatkan jet pengerak di belakangku supaya aku bisa ditembak ke

atas untuk mencapai panggilan yang tinggi itu." Tidak, dia berkata,

"Aku mengejarnya, aku berlari-lari ke depan." Inilah yang saya lakukan

juga. Saya sedang berlari-lari ke depan supaya Allah, oleh anugerah-

Nya, memberi kuasa supaya saya bergerak ke depan. Allah tidak dapat

melakukan apa-apa untuk Anda kecuali Anda mempunyai sikap yang

benar. Saya percaya sebagai seorang Kristen, Anda sudah mengetahui

hal ini. Anda harus mempunyai sikap yang benar. Sebagai contoh, jika

Anda tidak bertobat, Ia tidak dapat mengampuni Anda. Pengampunan-

Nya ada di situ ibarat lautan yang luas siap untuk mengampuni dosa-

dosa Anda. Namun begitu, jika Anda tidak bertobat, sikap tak menyesal

itu ibarat satu pematang yang menahan lautan pengampunan-Nya.

Lautan pengampunan itu tidak dapat memasuki kehidupan Anda. Air itu

tidak dapat menyuburkan ladang-ladang kehidupan Anda karena

kurangnya sikap menyesal di pihak Anda menahan keseluruhan

anugerah Allah daripada memasuki hidup Anda. Jika Anda dapat

memahami prinsip ini dalam hal pertobatan, betapa mudahnya untuk

memahami hal ini di tingkat apapun.

Berusahalah Menjadi Orang yang Dapat Diberkati Allah!

Prinsip yang sama berlaku. Allah tidak dapat melakukan apa-apa untuk

Anda sehingga Anda membuka hati Anda kepada-Nya. Sebagai contoh,

Page 366: Bmf 22 cahaya injil

358 | C A H A Y A I N J I L

dikatakan bahwa tepat pada awal pelayanan Yesus, Yesus tidak dapat

melakukan banyak mujizat di Nazaret karena ketidakpercayaan

mereka. Ketidakpercayaan mereka menahan anugerah Allah. Hal yang

sama berlaku di sepanjang kehidupan rohani kita. Ucapan-ucapan

bahagia ini, saudara-saudara, Anda harus mengerti, adalah apa yang

dikatakan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya, "Berbahagialah orang

yang seperti ini". Sekarang Anda berusahalah untuk menjadi orang

seperti ini yang diberkati Allah. Ia berkata kepada murid-murid-Nya,

"Kamu jadikan orang seperti ini sasaran/tujuan kehidupan kamu.

Jadilah orang semacam ini, karena orang macam ini diberkati oleh

Allah." Itu seharusnya menjadi gol setiap murid. Saya harap sampai di

sini seluruh ajaran Tuhan tentang Ucapan Bahagia menjadi jelas

kepada Anda. Ucapan-ucapan ini tidak bisa dianalisa secara

intelektual. Ucapan-ucapan itu harus diterapkan dalam kehidupan kita

sebagai satu gol dan arah yang harus dikejar. Kemudian kita akan

mengalami kuasa Allah dalam kehidupan kita dengan cara yang tidak

pernah kita alami sebelumnya, dengan cara yang tidak pernah kita

mimpikan. Datanglah kepada Allah dalam segala keterbukaan dan

segala kemiskinan, agar Ia memenuhi kita dengan segala kepenuhan-

Nya. Saya berdoa agar Allah menolong Anda untuk memahami firman

Tuhan yang memberi hidup ini.

Ucapan Bahagia Dan Doa Bapa Kami

Matius 5:3-12 - Pesan Yang Terakhir Dari 10 Tentang 'Ucapan Bahagia'

Disampaikan oleh Pastor Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan pelajaran kita akan Firman Allah dalam

Khotbah di Bukit. Kita akan terus meneliti Ucapan Bahagia dalam

Matius 5 karena terdapat banyak kekayaan disini yang belum kita

pertimbangkan. Minggu lalu kita telah melihat hubungan antara buah

Roh and Ucapan Bahagia. Kita sudah melihat, seperti dikatakan oleh

Paulus di Galatia 6:8, jika kita menabur di dalam Roh, dari Roh itu kita

akan menuai hidup yang kekal. Apa artinya menabur di dalam Roh?

Nah, kita telah melihat jawabannya di Khotbah di Bukit dan khususnya

Page 367: Bmf 22 cahaya injil

359 | C A H A Y A I N J I L

di Ucapan Bahagia. Banyak kali sebagai seorang Kristen yang baru

bertobat, saya bertanya-tanya pada diri saya: ketika Tuhan Yesus

berkata, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!" [Luk.

13:24] , apa artinya 'berjuanglah'? Apa sebenarnya sih yang harus

saya lakukan? Nah, andainya saya melihat satu pintu dan saya

diberitahu untuk berjuang untuk masuk melalui pintu itu, saya tahu

apa yang harus dilakukan. Saya mengeluarkan sedikit upaya untuk

melalui pintu itu. Tapi secara rohani saya tidak tahu apa artinya. Saya

tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk "berjuang untuk masuk

melalui pintu yang sesak itu". Namun sekarang kita menemukan

jawabannya tepat di sini dalam Ucapan Bahagia: yaitu kita harus

berusaha untuk menjadi miskin di hadapan Allah. Kita harus berusaha

untuk berdukacita atas dosa, berusaha menjadi lemah lembut, menjadi

haus dan lapar akan kebenaran dan sebagainya. Kita menjadikan

semua hal ini menjadi gol [atau, tujuan] yang harus dicapai di dalam

kehidupan kita.

Kita berusaha mencapai hal-hal rohani melalui anugerah Allah

Namun ini menimbulkan satu pertanyaan. Jika selama ini anda telah

mendengarkan khotbah-khotbah tentang Ucapan Bahagia, anda

mungkin segera bertanya: "Tidakkah anda mengatakan bahwa semua

ini adalah pekerjaan Allah di dalam diri kita? Bahwa Allah yang

menjadikan kita miskin? Dia yang menjadikan kita lemah lembut? Dia

yang memungkinkan kita untuk berdukacita karena dosa. Dia yang

menolong kita melihat dosa apa adanya. Dialah yang membangkitkan

kelaparan dan kehausan akan kebenaran. Kalau begitu, apakah ini

sesuatu yang membutuhkan usaha kita? Apakah ini sesuatu yang harus

diperjuangkan? Atau, apakah ini sesuatu yang dilakukan oleh Allah di

dalam diri kita? Bagaimana anda bisa berkata di satu pihak bahwa ini

adalah sesuatu yang dilakukan Allah di dalam diri kita, dan di lain

pihak, ini adalah sesuatu yang harus diperjuangkan?" Nah, jika anda

berpikir bahwa terdapat kontradiksi (pertentangan) di sini, itu berarti

anda masih belum memahami satu prinsip yang sangat penting dalam

firman Tuhan.

Sebagai misal, buah Roh. Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai

sejahtera dan hal-hal indah seperti itu. Buah yang pertama dan yang

terutama adalah kasih. Tapi sekalipun kasih merupakan buah Roh,

kasih juga adalah satu perintah bagi kita. "Kasihilah Tuhan

Allahmu." [Mat. 22:37] "Kasihilah sesama manusia seperti dirimu

Page 368: Bmf 22 cahaya injil

360 | C A H A Y A I N J I L

sendiri." [Mat. 22:39] Anda harus saling mengasihi. Tuhan Yesus

mengatakan di Yohanes 15:12, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu

saling mengasihi." Jadi, di satu pihak, ia merupakan satu perintah

untuk ditaati; dan kita harus berusaha untuk taat (berarti, kita harus

berusaha untuk mencapainya), dan di lain pihak, ia adalah sesuatu

yang dilakukan Allah dalam diri kita. Tidak ada pertentangan di dalam

Alkitab sama sekali: karena Allah yang memungkinkan kita untuk

melakukannya. Kita mendapati hal yang sama, berulang-ulang kali,

dalam ajaran Paulus. Di satu pihak Paulus memberitahu kita bahwa

kasih adalah buah Roh, dan di lain pihak ia juga memberitahu kita

bahwa kasih adalah sesuatu yang kita kejar, sesuatu yang harus

diperjuangkan, sesuatu yang harus dicapai lewat usaha. Di 1 Korintus

14:1 Paulus mengatakan, "Kejarlah kasih." Jadikan kasih sasaranmu!

Kata Yunani itu berarti "mengejar", "berlari-lari mengejar" kasih supaya

mencapainya. Jadi di satu pihak ia adalah satu perintah, namun di lain

pihak ia adalah sesuatu yang harus dicapai - dicapai oleh anugerah

Allah. Jadi terdapat pekerjaan Allah dan kerinduan kita akan pekerjaan

Allah di dalam diri kita. Keduanya saling mengimbangi. Ini bukanlah

suatu pertentangan di dalam firman Tuhan. Kedua pernyataan itu harus

dipandang sebagai dua pernyataan yang sejajar dan bukan dua isu

yang bertentangan. Dengan cara yang sama, sebagai misal, buah Roh

di Gal. 5:22-23 adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesetiaan,

kelemahlembutan dan hal-hal seperti itu. Di 2Tim. 2:22 Paulus

menasihati Timotius untuk menjadikan hal-hal ini sebagai gol. Timotius

harus mengejar kasih dan damai dan kesetiaan dan kekudusan. Hal-hal

seperti ini harus dia kejar. Dengan kata lain, kita harus 'berjuang'

untuk mendapatkan buah Roh. Kita harus berusaha untuk mencapai

buah Roh. Ia harus menjadi gol kita, arah kita.

Kita mendapati hal yang sama di seluruh Firman Allah. Firman Allah

memberitahu kita bahwa Allah yang menyelamatkan kita. Namun

begitu, kita juga diperintahkan untuk menyelamatkan diri kita. Rasul

Petrus di Kisah 2:40 dalam khotbahnya kepada penduduk Yerusalem

mengatakan, "Selamatkanlah dirimu dari angkatan yang jahat ini."

Jadi, siapa yang menyelamatkan? Apakah Allah yang menyelamatkan

atau kita yang menyelamatkan diri kita? Apakah Allah yang

menyelamatkan kita? Atau, apakah kita menyelamatkan diri kita? Nah,

sekali lagi kita melihat bahwa Firman Allah tidak melihat kontradiksi

dalam hal ini. Allah yang menyelamatkan kita. Tapi Ia tidak

Page 369: Bmf 22 cahaya injil

361 | C A H A Y A I N J I L

menyelamatkan kita tanpa mempertimbangkan kehendak kita. Berarti,

jika kita menolak keselamatan, Allah tidak akan memaksakan

keselamatan kepada kita. Ia menyelamatkan kita bukan tanpa

kerjasama kita. Lalu bagaimana kita menyelamatkan diri kita? Nah,

dalam perikop yang sama, Petrus memberitahu mereka bahwa

pertama-tama, kita harus bertobat. Jadi Kisah 2:38 menyatakan,

"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu

dibaptis." Bahkan sebelum ini, di ayat 21, kita diberi tahu satu hal lagi

yang harus dilakukan, kita harus berseru kepada nama Tuhan. Jadi kita

menyelamatkan diri kita dengan menyediakan diri kita untuk

diselamatkan melalui pertobatan dan berseru kepada nama Tuhan. Hal-

hal ini harus kita lakukan supaya Allah menyelamatkan kita.

Jadi gambarannya sedikit seperti ini: Allah mengulurkan tangan-Nya

untuk menyelamatkan kita, tapi kita harus juga mengulurkan tangan

kita untuk memegang tangan-Nya. Itulah tindakan iman. Jika Ia tidak

ada disitu untuk menyelamatkan kita, kita tidak ada harapan sama

sekali. Percuma kita mengulurkan tangan kita. Jika anda sedang

tenggelam di tengah laut dan tidak ada orang disitu untuk

menyelamatkan anda, anda bisa terus mengulurkan tangan anda dan

berteriak sekuat hati, itu tidak akan menolong anda sama sekali. Tapi

jika terulur suatu tangan yang siap untuk menyelamatkan anda, anda

bisa mengulurkan tangan anda dan memegang tangan tersebut. Itu

adalah bagian yang harus kita lakukan. Sebagai contoh lagi, Yesus

mengatakan, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu,

karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kehidupan."

Kehidupan adalah suatu anugerah, tapi kita harus berjuang untuk

mencapainya. Dengan kata lain, pintu itu terbuka bagi kita, namun

Allah tidak memaksa kita masuk ke dalam pintu itu. Kita harus

berjuang untuk masuk ke dalam melalui pintu itu. Jika Allah tidak

membuka pintu itu, anda bisa berjuang sekuat hati anda, tapi anda

tidak mungkin dapat masuk. Jika Ia tidak membuka pintu itu dalam

kemurahan-Nya, anda tidak mungkin bisa masuk, tidak kira berapa

banyak anda berjuang. Tapi dalam kemurahan-Nya Ia telah membuka

pintu itu untuk kita. Ia telah membuka pintu itu. Ia telah menyediakan

kehidupan bagi kita. Ia memberikan kehidupan ini dalam Kristus Yesus.

Namun begitu kita harus berjuang untuk masuk melalui pintu itu. Jadi

saya mau anda memperhatikan dua faktor ini dengan jelas: bahwa

tidak terdapat semacam kontradiksi di dalam firman Tuhan diantara

Page 370: Bmf 22 cahaya injil

362 | C A H A Y A I N J I L

anugerah Allah di satu pihak, dan usaha kita di lain pihak. Kedua-

duanya dibutuhkan.

Allah memberikan anugerah dan kita berpegang padanya

Terdapat begitu banyak kekeliruan dalam hal ini: kita menekankan

anugerah sehingga manusia tidak ada tanggung jawab sama sekali,

atau sebaliknya kita menekankan usaha manusia sedemikian rupa

anugerah menjadi tidak berarti. Kita harus menghindari kedua jenis

kekeliruan ini. Adalah keliru untuk menekankan anugerah sehingga

manusia menjadi sama sekali pasif, yaitu, manusia tidak melakukan

apa-apa sama sekali. Yang ini sangat dekat dengan ajaran predestinasi

yang mengajarkan bahwa jika Allah ingin menyelamatkan anda, Ia

akan menyelamatkan anda, apakah anda suka atau tidak. Tidak ada

ajaran seperti itu dapat ditemukan dalam Alkitab. Di lain pihak, kita

harus menghindari kesalahan yang satu lagi yang menyatakan bahwa

melalui usaha kitalah kita menyelamatkan diri kita. Yang ini sama

palsunya, sama saja tidak masuk akal. Dalam firman Tuhan, kedua-

duanya benar. Di satu pihak, Allahlah yang mengambil inisiatif

(prakarsa). Allahlah yang mengulurkan tangan untuk menyelamatkan

kita. Allahlah yang menjadikan anugerah-Nya tersedia bagi kita dalam

keselamatan. Allahlah yang memberikan kita hidup yang kekal dalam

Kristus Yesus. Tapi di lain pihak, adalah tanggungjawab kita untuk

menerima anugerah itu, untuk berpegang padanya, untuk menjadikan

anugerah itu milik kita. Seperti kata Paulus, "Kristus telah menjadikan

aku milik-Nya, dan aku akan menjadikan Kristus milik-ku." [Fil. 3:12]

Aku menjadikan hidup kekal milik-ku. Itulah sebabnya Paulus berkata,

"Aku berlari-lari ke depan. Aku menegangkan setiap urat untuk

mencapai garis akhir. Tapi jika bukan karena anugerah Allah, aku tidak

mempunyai kekuatan untuk berlari. Jika bukan karena kasih karunia

Allah, bahkan panggilan sorgawi itu juga tidak ada. Sekarang Allah

telah memberikan satu tujuan hidup dan Ia juga memberikan

kekuatan padaku untuk mencapai tujuan itu." Paulus berkata di Filipi

4:13, "Aku dapat melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang

memberi kekuatan kepadaku." Tapi masih saya yang harus

melakukannya, meskipun anugerah-Nyalah yang memungkinkan saya

melakukannya. Saudara-saudara sekalian, kita harus memelihara

keseimbangan dalam pengertian kita. Kita jangan jatuh kedalam satu

kesalahan atau kesalahan yang lain. Satu kesalahan mengatakan

bahwa Allahlah yang melakukan segala sesuatu dan kita hanya sekedar

Page 371: Bmf 22 cahaya injil

363 | C A H A Y A I N J I L

pasif; kita tidak berbuat apa-apa sama sekali. Di lain pihak, kita

melakukan segala-sesuatu dan Allah tidak melakukan apa-apa. Kedua-

duanya keliru. Izinkan saya katakan sekali lagi: Allah yang memegang

inisiatif. Dialah yang, pertama-tama dan terutama, membuat anugerah

kekal-Nya tersedia bagi kita dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Tetapi Ia

tidak memaksakan anugerah itu kepada kita. Kita harus berjuang untuk

mendapatkannya. Kita harus berusaha untuk menjadikannya milik kita.

Kita dapat melihat sekarang bahwa itulah sebabnya mengapa kedua

aspek itu sentiasa ditempatkan berdampingan di dalam Firman Allah.

Karena itu Paulus bisa berkata, di satu pihak, bahwa kasih adalah buah

Roh, dan di lain pihak, memberitahu kita bahwa kita harus mengejar

kasih, harus menegangkan setiap saraf untuk menangkap kasih, untuk

menjadikan kasih milik kita. Paulus tidak melihat pertentangan dalam

hal ini sama sekali.

Itulah sebabnya sewaktu saya membahaskan Ucapan Bahagia, saya

sentiasa menekankan bahwa hanya Allah yang dapat memungkinkan

kita menjadi semua itu, yaitu, menjadi miskin di hadapan Allah,

menjadi lemah lembut, untuk menjadi, singkatnya, seorang manusia

baru. Tapi kitalah yang harus menghendaki hal-hal itu, dan tidak hanya

menghendaki dengan cara yang samar-samar, tapi amat

menghendakinya, hingga "berlari-lari mengejarnya", mengutip kata-

kata Paulus di Filipi 3:12 . Jadi kita harus memperhatikan kedua aspek

ini dengan seksama. Hanya setelah kita memahami kedua aspek ini

dengan sepenuhnya dan dengan jernih, kita dapat menghindari

bermacam-macam kekeliruan rohani. Saat kita memahami hal ini, kita

berada di dalam posisi yang lebih baik untuk memahami Ucapan

Bahagia karena, pertama-tama, kita harus menghendakinya, kita harus

hendak menjadi miskin di hadapan Allah. Jika kita bahkan tidak mau

menjadi miskin di hadapan Allah, bagaimana Allah dapat menjadikan

kita miskin di hadapan-Nya? Apakah Ia entah bagaimana memaksa

anda menjadi miskin di hadapan-Nya? Jika Ia melakukan itu, kita

semua secara otomatis akan diselamatkan. Kita semua secara otomatis

akan menjadi miskin di hadapan Allah. Kita semua akan menjadi lemah

lembut. Semuanya akan baik-baik saja di dalam gereja.

Tapi apakah kita melihat orang-orang di gereja miskin di hadapan

Allah? Apakah kita melihat orang-orang di gereja lemah lembut?

Apakah kita melihat orang-orang sangat lapar dan haus akan

kebenaran? Apakah setiap orang di dalam gereja lapar dengan cara ini?

Page 372: Bmf 22 cahaya injil

364 | C A H A Y A I N J I L

Tentu saja tidak! Apakah anugerah-Nya tidak cukup bagi kita? Atau

apakah Allah tidak berbuat apa-apa sama sekali? Apakah anugerah-Nya

tidak berkesan? Tentu saja tidak! Lalu mengapa kita tidak semua

miskin di hadapan Allah? Mengapa kita bukan manusia-manusia Allah

yang besar sebagaimana seharusnya?

Tentu saja tanggung jawab itu, saat anda memahami apa yang telah

saya katakan sejauh ini, menjadi sangat jelas. Tanggung jawab itu

terletak pada kita. Karena kita tidak menghendaki kemiskinan di

hadapan Allah ini, kita masih hidup dalam kesombongan kita. Kita tidak

mau menjadi miskin. Kita ingin menjadi kaya dalam roh. Kita ingin

merasa cukup, bergantung pada diri sendiri. Kita tidak mau bergantung

pada Tuhan. Dan saat kita tidak menghendaki hal-hal tersebut, maka

tentu saja, kita tidak akan menjadi miskin di hadapan Allah, meskipun

Allah, oleh kuasa-Nya, dapat menjadikan kita miskin. Namun kita tidak

menghendakinya.

Bagaimana memahami perhambaan kehendak

Oleh karena itu sangat penting untuk kita memahami bahwa dalam hal

keselamatan, Firman Allah sentiasa meletakkan tanggung jawab itu

kembali bahkan pada orang yang belum diselamatkan, jangankan

orang Kristen yang mempunyai lebih banyak tanggung jawab. Terdapat

satu ayat yang ditulis Paulus di Roma 7:18 yang seringkali kurang

dimengerti di mana Paulus mengatakan, "Sebab kehendak memang

ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik." Ayat ini

menyimpulkan dengan singkat semua yang ingin disampaikan Paulus di

Roma 7 dan merupakan gagasan kunci kepada seluruh Roma 7. Anda

lihat, kehendak memang ada di dalam aku, tetapi aku tidak dapat

melakukannya. Itulah inti kepada seluruh persoalan manusia.

Kehendak manusia tidak terikat sehingga ia tidak dapat menghendaki

apa yang baik.

Untuk mengatakan bahwa kehendak manusia diperhambakan sehingga

ia tidak dapat menghendaki apa yang baik adalah palsu. Itu

bertentangan dengan firman Tuhan. Pernyataan ini menyesatkan - dan

saya berkata ini menyesatkan karena Paulus tidak pernah

mengatakan bahwa kehendak manusia telah diperhambakan.

"Aku dapat menghendaki apa yang baik......" Masalah saya bukan

karena saya tidak dapat menghendaki, tetapi saya tidak dapat

melakukannya. Kita semua tahu tentang azam (resolusi) Tahun Baru.

Page 373: Bmf 22 cahaya injil

365 | C A H A Y A I N J I L

"Pada tahun akan datang, aku akan berbuat ini dan berbuat itu. Aku

akan bangun jam 7.00 pagi dari pada jam 8.00 pagi supaya aku dapat

membaca Alkitab satu jam lebih dan berdoa lebih lama. Aku akan

melakukan sedikit jogging dan sebagainya." Tidak lama kemudian,

semuanya menjadi kabur. Saya dapat menghendaki tapi melakukan

saya tidak tahu bagaimana. Saya entah mengapa tidak dapat

melakukannya. Tidak ada perhambaan kehendak dalam pengertian kita

tidak dapat menghendaki apa yang baik. Bahkan orang yang belum

lahir kembali juga dapat membuat azam-azam yang baik. Ia dapat

menghendaki apa yang baik. Ia dapat menilai apa yang baik.

Masalahnya tidak terletak pada ketidakmampuan untuk menghendaki.

Masalahnya, ia tidak dapat melakukan apa yang dihendaki.

Hal ini benar bukan saja untuk orang yang belum lahir kembali. Saya

pasti anda telah mendapati bahwa hal ini berlaku juga untuk orang

yang telah lahir kembali. Sebenarnya saat kita datang pada hal-hal

rohani, kita dapat sentiasa menghendaki hal-hal yang indah. Tapi kita

tidak dapat melakukannya. Itulah masalahnya. Persoalannya ialah kita

mungkin bahkan tidak menghendakinya. Saya bahkan tidak hendak

menjadi miskin dihadapan Allah. Tapi jika saya mau, saya dapat

menghendaki kemiskinan dihadapan Allah itu. Tidak ada perhambaan

kehendak dalam hal ini. Kehendak manusia hanya diperhambakan

dalam pengertian bahwa, meskipun ia dapat menghendaki, ia tidak

dapat melakukannya. Hanya dalam pengertian ini kehendak itu

diperhambakan. Dengan kata lain, kehendak itu tidak efektif. Anda

tidak dapat melaksanakannya.

Di sini sangat penting untuk kita membedakan diantara dua arti

perhambaan kehendak ini. Kalau tidak, kita akan jatuh kedalam

kesalahan yang serius. Karena jika kita berkata perhambaan kehendak

berarti manusia tidak dapat menghendaki apa yang baik - dia bahkan

tidak dapat menginginkan keselamatan - maka tentu saja ia tidak

mungkin akan dapat berseru kepada nama Tuhan untuk diselamatkan.

Jika begitu, tentu saja, kita kembali kepada satu posisi predestinasi:

manusia itu sepenuhnya pasif dan apakah dia diselamatkan atau tidak

bergantung sepenuhnya kepada apakah Allah telah memilihnya atau

tidak. Jika Ia mau anda ke neraka, anda ke neraka. Anda tidak dapat

berbuat apa-apa tentang hal itu. Anda tidak mungkin mempunyai

keinginan untuk diselamatkan. Nah, ajaran ini tidak Alkitabiah. Paulus

dengan jelas mengatakan di Roma 7, "kehendak memang ada di dalam

Page 374: Bmf 22 cahaya injil

366 | C A H A Y A I N J I L

aku" - apakah sudah lahir kembali atau belum. Aku dapat menghendaki

apa yang baik. Aku tidak dapat melakukannya.

Jika kita telah memahami hal ini, kita akan memahami seluruh ajaran

tentang anugerah. Untuk dapat melakukanlah dimana kita

membutuhkan anugerah. Saya bisa mempunyai keinginan untuk

diselamatkan tetapi saya tidak dapat menyelamatkan diri saya. Namun

begitu saya masih harus menginginkannya. Saya harus mempunyai

keinginan untuk menyelamatkan diri saya. Saya harus ingin

diselamatkan. Dan kemudian anugerah Allah datang dan secara efektif

melakukannya.

Jadi terdapat dua tahap. Pertama, anda paling tidak harus mempunyai

keinginan untuk diselamatkan. Jika anda tidak ingin diselamatkan, apa

yang dapat kami lakukan? Saat anda mempunyai keinginan untuk

diselamatkan, anda kemudiannya harus bersungguh-sungguh berseru

kepada nama Tuhan. Ini sangat penting.

Jadi sekarang kita kembali ke Ucapan Bahagia, dan disini prinsip ini

berlaku lagi. Pertanyaan pertama adalah: apakah kita ingin menjadi

orang yang diberkati yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus ini? Jika anda

bahkan tidak ingin menjadi orang yang miskin di hadapan Allah, maka

anda juga tidak lapar dan haus akan kebenaran; anda begitu mencintai

dosa. Jika dosa begitu menyenangkan dan manis, tentu saja anda tidak

mau haus dan lapar akan kebenaran. Itu jelas.

Ucapan Bahagia harus dijadikan sebagai pokok doa

Tapi melalui firman Tuhan dan melalui pemberitaan firman Tuhan atau

melalui pengalaman-pengalaman pahit, anda menyadari betapa

buruknya dosa, dan anda mulai menginginkan kebenaran, anda

menginginkan kerendahan hati, anda menginginkan kualitas-kualitas

itu. Tapi meskipun anda menghendakinya, anda tidak dapat

mencapainya. Disinilah dimana kita membutuhkan anugerah dan kuasa

Allah. Meskipun demikian hal yang harus anda catatkan tentang

Ucapan Bahagia adalah bahwa kita harus merindukan, kita harus punya

keinginan untuk menjadi seperti orang yang dilukiskan oleh Tuhan

Yesus itu. Jika anda masih tidak punya keinginan, maka berdoalah agar

Tuhan membuka mata anda untuk melihat betapa berbahagianya

menjadi orang seperti ini, yang diberkati Allah, yang berkenan di mata

Allah. Oleh karena itu, disini ialah satu poin penting yang harus kita

Page 375: Bmf 22 cahaya injil

367 | C A H A Y A I N J I L

pelajari tentang Ucapan Bahagia: kita harus menjadikan Ucapan

Bahagia sebagai pokok doa. Saya tidak tahu apa yang anda doakan

sewaktu saat teduh. Kadang-kadang kita kehabisan pokok doa untuk

didoakan. Nah, Ucapan Bahagia adalah sesuatu untuk didoakan. Sangat

penting untuk mendoakan hal-hal itu. Berdoalah agar Tuhan

menjadikan kita miskin di hadapan-Nya. Berdoalah agar Tuhan

membolehkan kita berdukacita atas dosa, untuk melihat dosa apa

adanya dan menangis karenanya. Berdoalah agar Tuhan menjadikan

kita lemah lembut. Berdoalah agar Tuhan menjadikan kita haus dan

lapar akan kebenaran. Semua ini harus dijadikan pokok doa. Setiap

hari anda bisa mendoakan ini: agar Tuhan akan membolehkan kita

menjadi semua itu. Atau anda bisa mendoakan satu butir satu hari dan

hari yang berikut, butir yang lain. Jadi anda punya sembilan butir

untuk didoakan dalam urutan yang bergilir. Disini saya mendapati

sesuatu muncul. Ucapan Bahagia harus dijadikan pokok doa bagi kita.

Kita tidak harus semata berkata, "Nah, aku tidak miskin di hadapan

Allah, jadi apa yang dapat aku lakukan karena Allah tidak berkenan

menjadikan aku miskin di hadapan-Nya?" Itu sikap yang sangat salah.

Kita harus berdoa agar Allah berkenan memberikan anugerah-Nya

untuk menjadikan kita orang yang berbahagia, berbahagia di hadapan

Allah.

Menyelidiki Kemungkinan Adanya Hubungan Antara Ucapan

Bahagia dan Doa Bapa Kami

Tapi mengapa kita tidak mendapati Ucapan Bahagia disebutkan sebagai

suatu pokok doa? Atau apakah ia disebutkan sebagai suatu pokok doa?

Nah, menurut pikiran dan pengetahuan saya, belum ada orang yang

pernah menghubungkan Doa Bapa Kami dengan Ucapan Bahagia.

Pernahkah anda perhatikan berapa butir yang terkandung di dalam Doa

Bapa Kami? Sembilan butir. Satu kebetulan? Tidak. Nah, anda lihat

sejauh pengetahuan saya, tidak ada orang yang pernah

menghubungkan Ucapan Bahagia dan buah Roh. Dan kita telah melihat

bahwa terdapat satu hubungan yang intim dan mendalam diantara

keduanya. Dan ketika saya merenungkan dan mendoakan tentang hal

ini, saya tiba-tiba menyadari bahwa terdapat juga satu hubungan

internal diantara Doa Bapa Kami dan Ucapan Bahagia.

Mari kita melihat hubungan itu. Dalam beberapa butir, hubungannya

begitu jelas sehingga mengherankan mengapa tidak seorangpun,

menurut pengetahuan saya, yang pernah memperhatikannya. Sebagai

Page 376: Bmf 22 cahaya injil

368 | C A H A Y A I N J I L

contoh, pas di tengah-tengah Doa Bapa Kami dikatakan, "Berikanlah

kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya". Kalau kita

memahami artinya, kita akan segera melihat hubungannya dengan

haus dan lapar akan kebenaran. Namun kebanyakan orang yang

berpikir "makanan yang secukupnya" ini merujuk kepada makanan

jasmani! Tentu saja ini merupakan satu kekeliruan! Makanan yang

dimaksudkan oleh Tuhan Yesus bukanlah makanan jasmani tapi

makanan surgawi. Tuhan Yesus berkata, "Aku adalah roti hidup,

bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa melainkan untuk

makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal." (Yoh.

6:27, 35, 41, 48) Andai saja kita memahami poin ini, kita pasti dapat

melihat hubungan internal diantara Ucapan Bahagia dan Doa Bapa

Kami. Tapi kita tidak.

Ambil dua yang terakhir yang begitu jelas. "Dan janganlah membawa

kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang

jahat." Apakah dua ucapan bahagia yang terakhir? Dua ucapan yang

terakhir justru berhubungan dengan penganiayaan oleh sebab

kebenaran (dari mana datangnya pencobaan) dan ucapan yang terakhir

berbunyi, "kepadamu difitnahkan segala yang jahat...... Lepaskanlah

kami dari pada yang jahat...." Disini kita seharusnya melihat hubungan

itu dengan segera. Tapi herannya sejauh yang saya tahu tidak

seorangpun yang pernah saya dengarkan yang melihat hubungan itu,

meskipun hubungan itu tampaknya sedang terbelalak menatap kita.

Jadi, Tuhan Yesus menjadikan Ucapan Bahagia itu sebagai pokok doa di

bagian yang disebut Doa Bapa Kami itu.

1. "Bapa kami yang di surga" dan "miskin di hadapan Allah"

Mari kita menelusuri hubungan itu dari butir-butir yang tampaknya

kurang begitu jelas. Butir yang pertama menyatakan, "Bapa kami yang

di sorga". Bapa kami yang di surga - apakah anda melihat

hubungannya dengan miskin di hadapan Allah? Jika anda agak lebih

akrab dengan ajaran Tuhan, anda akan melihat hubungannya dengan

segera. Bagaimana? Misalnya Matius 18:3. Apa yang dikatakan di

Matius 18:3? Tuhan Yesus berkata di sini, "Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi......" Seperti apa?

".......seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan

Sorga." Apakah ucapan bahagia yang pertama? "Berbahagialah orang

yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah empunya Kerajaan

Sorga." Siapakah empunya Kerajaan Sorga? Tuhan Yesus mengatakan

Page 377: Bmf 22 cahaya injil

369 | C A H A Y A I N J I L

bahwa kecuali anda menjadi seperti anak kecil, anda tidak akan masuk

ke dalam Kerajaan Surga, karena merekalah empunya Kerajaan Surga.

Anak-anak kecil! Merekalah empunya Kerajaan Surga. Jadi, mereka

yang miskin di hadapan Allah adalah anak-anak kecil - anak-anak kecil

rohani! Apa artinya menjadi anak kecil rohani? Kecuali anda menjadi

anak kecil, orang yang tak berarti di dunia ini, samasekali bergantung

kepada Allah sebagaimana seorang anak kecil bergantung kepada

bapanya, anda tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Hubungannya sangat jelas. "Bapa kami....." - hanya mereka yang

miskin di hadapan Allah, mereka yang telah menjadi seperti anak kecil

memanggil-Nya 'Bapa'. Anak-anak kecil ialah orang-orang yang tak

berarti di dunia ini. Mereka tidak memiliki apa-apa; mereka tak berarti.

Mereka miskin dalam pengertian bahwa, meskipun mereka adalah ahli

waris, sebagaimana kata Paulus di Galatia, mereka tidak lebih baik dari

hamba, selama mereka masih anak-anak kecil.

Anak-anak kecil adalah mereka yang tidak punya kedudukan di dunia

ini. Mereka tidak berarti. Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-

Nya, "Sesungguhnya jika kamu tidak merendahkan dirimu dan menjadi

orang tak berarti di dunia ini" (seperti anak-anak kecil ini yang berlari

keliling tanpa dipandang siapapun, tidak dihiraukan oleh siapapun

karena mereka tak berarti. Mereka belum mencapai apa-apa; mereka

belum menghasilkan apa-apa), "kecuali kamu menjadi seperti mereka,

kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga" - kecuali anda

menjadi anak kecil, kecuali anda bisa berkata dalam kemiskinan roh,

"Bapaku, aku bergantung sepenuhnya kepada Engkau. Aku tak berarti.

Aku tak memiliki apa-apa. Aku hanyalah anak-Mu. Perhatikanlah aku."

Hubungannya begitu jelas.

Bagaimana mungkin kita melalaikan hubungan diantara Ucapan

Bahagia dan Doa Bapa Kami ini? "Bapa kami"! Saya pikir tidak ada

yang dapat dengan sungguh-sungguh memanggil Allah "Bapa" kecuali

orang yang benar-benar miskin dihadapan Allah, orang yang telah

menjadi anak kecil secara rohani. Dalam hubungannya dengan Allah, ia

semata seorang anak yang bergantung sepenuhnya pada Dia. Apa yang

dapat dilakukan oleh seorang anak kecil? Jika anda tidak keluar

bekerja, anak anda akan mati kelaparan karena dia tidak bisa keluar

cari makan. Anak anda itu tidak punya kekuatan atau pengetahuan

maupun pengertian untuk melakukan apa-apa. Ia tidak dapat

berlangsung hidup di dunia ini. Seorang anak kecil bergantung kepada

Page 378: Bmf 22 cahaya injil

370 | C A H A Y A I N J I L

bapanya selama dia masih seorang anak kecil. Itulah rupa hubungan

kita dengan Allah. Kita menjadi anak-Nya. Kita tidak menaruh

keyakinan pada diri sendiri. Kita tidak berusaha untuk memperoleh

keselamatan kita lebih dari seorang anak kecil dapat memperoleh

pendapatannya. Ia akan mati kelaparan.

Anak perempuan saya sering bercakap-cakap dengan saya dan saya

akan bertanya kepadanya, "Kamu ingin jadi apa setelah kamu besar

nanti?" Nah, di tahap ini cukup sulit untuk memikirkan suatu pekerjaan

yang dapat dilakukannya. Ia bahkan tidak dapat menyapu dengan

betul. Apa yang dapat kamu lakukan? Apa yang dapat kamu lakukan

untuk mendapat penghasilan? Seorang anak kecil tidak mempunyai

sarana guna berlangsung hidup di dunia ini selain daripada belas

kasihan orang-orang dewasa, terutama orangtuanya. Mereka tidak

dapat bertahan. Dengan cara yang sama kita tidak dapat berlangsung

hidup secara rohani. Kita bergantung secara total kepada Allah demi

kelangsungan hidup kita. Bergantung secara total! Kita tidak ada

pilihan lain. Jadi hanya setelah kita mengakui ketergantungan kita, kita

dapat memanggil-Nya Bapa. Terkadang seorang anak kecil tidak

menyadari ketergantungannya. Ia berpikir, "Aku dapat melakukannya!"

Biarkanlah dia pergi dan lihat apa yang terjadi. Ia tidak bisa

melakukannya, tapi terkadang ia pikir ia bisa. Jadi saat kita menyadari

keadaan kita yang sebenarnya, dan kita menjadi miskin dihadapan

Allah, hanya di saat itu kita dapat berseru, "Bapa kami yang ada di

sorga....." Hubungannya begitu jelas, bukan? Tapi jelas hanya setelah

dijelaskan. Jadi sekarang bagaimana dengan butir-butir yang lain?

Semua butir yang lain mengikut dengan cara yang sama. Sebenarnya

saya dapat menjejaki hubungan tersebut di begitu banyak tempat tapi

waktu kita tidak cukup untuk ini.

Saya dapat menunjukkan kepada anda, misalnya, bahwa Ucapan

Bahagia itu dapat ditemukan dimana-mana dalam ajaran Paulus.

Ajaran Paulus dipenuhi dengan setiap butir dari Ucapan Bahagia, dan

ini menunjukkan betapa pentingnya Ucapan Bahagia itu dalam

pemikiran Paulus. Sebenarnya seluruh doktrin keselamatan Paulus

didasarkan pada kemiskinan dihadapan Allah ini - bahwa kita tidak

dapat menyelamatkan diri kita dengan melakukan Hukum Taurat dan

dengan usaha kita sendiri, tapi kita, seperti anak kecil, bergantung

sepenuhnya kepada Allah. Roh Allah yang telah disuruh kedalam hati

kita itu, yang memungkinkan kita untuk berseru di dalam kemiskinan

Page 379: Bmf 22 cahaya injil

371 | C A H A Y A I N J I L

roh, "ya Abba, ya Bapa." Disinilah letaknya seluruh dasar bagi teologia

Paulus. Paulus memahami ajaran Tuhan Yesus dengan begitu baik dan

sempurna. Dimana-mana, butir demi butir dari Ucapan Bahagia, dapat

ditemukan diseluruh ajaran Paulus. Sebenarnya anda dapat

menemukan semuanya bahkan hanya dalam satu surat - dalam surat

biografinya, surat Filipi, surat yang saya sebutkan sebagai surat

biografi Paulus. Anda dapat menemukan setiap butir dari Ucapan

Bahagia di dalam surat ini. Misalnya dia berbicara tentang kehilangan

segala sesuatu. Saat anda kehilangan segala sesuatu, anda menjadi

miskin. Paulus menganggap semuanya sebagai sampah. Itu adalah

kemiskinan di hadapan Allah! Ia menganggap semua itu tidak berharga

supaya dia dapat memperoleh Kristus.

2. "Dikuduskanlah Nama-Nya" dan "Suci Hatinya"

Mari kita lihat hubungan yang kedua. Disini saya memperhatikan satu

perubahan, satu perubahan dalam susunan, dan ini agak penting. Butir

yang kedua ini adalah kekudusan, "Dikuduskanlah Nama-Mu". Ketika

saya membandingkan ini dengan Ucapan Bahagia, saya mendapati

satu-satunya butir yang sepadan dengan yang ini adalah "suci hatinya".

Siapa yang suci hatinya kecuali dia yang berusaha menguduskan nama

Allah, menjadikan nama Allah kudus di dalam kehidupannya dan juga

di dalam kehidupan orang lain, supaya nama Allah ditinggikan dan

dimuliakan. Suci di dalam hati! Sebentar lagi kita akan melihat

mengapa terjadinya perubahan dalam sususan. Ini merupakan satu-

satunya butir di dalam Doa Bapa Kami yang mengalami perpindahan:

butir yang keenam dari Ucapan Bahagia dipindahkan menjadi doa

permohonan yang pertama. Ini sangat menarik. Tapi anda bisa melihat

dengan segera bagaimana "Berbahagialah orang yang suci hatinya" dan

"Dikuduskanlah nama-Mu" itu berhubungan. Hal ini sangat mudah

dilihat dan tidak membutuhkan banyak penjelasan.

3. "Datanglah Kerajaan-Mu" dan "Berdukacita"

Mari kita lihat butir yang berikut, "Datanglah Kerajaan-Mu". Sekali lagi

jika anda akrab dengan ajaran firman Tuhan khususnya dari Perjanjian

Lama, anda akan melihat dengan segera bagaimana ini bertepatan

dengan orang yang berdukacita. Siapa yang merindukan kedatangan

Kerajaan Allah melainkan mereka yang berdukacita karena keadaan

dunia yang dipenuhi dosa, yang berdukacita karena dosa didalam

dirinya sendiri, yang berdukacita karena dosa didalam gereja? Mereka

rindu supaya, "Datanglah Kerajaan-Mu." Jika anda tidak berdukacita

Page 380: Bmf 22 cahaya injil

372 | C A H A Y A I N J I L

karena dosa, anda tidak dapat mengatakan dari hati anda, "Datanglah

Kerajaan-Mu" karena anda puas dengan apa adanya. Dosa tidak

menganggu anda; ia tidak menyusahkan anda. Saya tidak melihat

banyak orang Kristen yang menginginkan kedatangan Kerajaan Allah,

bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali, karena saya tidak melihat

banyak keprihatinan akan kebenaran, akan kekudusan. Saya tidak

melihat banyak yang berdukacita atas dosa. Saya tidak melihatnya.

Jika kita amat menderita karena dosa, kita akan selalu merindukan

kedatangan Kerajaan-Nya, Kerajaan-Nya yang akan melepaskan kita

dari dosa. Sebagaimana kata Paulus, "Aku, manusia celaka! Siapakah

yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" [Roma 7:24]

Siapakah yang akan melepaskan aku? Ia tahu akan dosa-dosanya.

"Aku, manusia celaka!" kata Paulus di Roma 7. Dan karena itu Paulus

merindukan keselamatan Allah, dan kedatangan Kerajaan Allah:

"Syukur kepada Allah!" Kristus memberi kita kemenangan. Ia

merindukan dengan pengharapan yang bersungguh-sungguh, dengan

leher yang terulur akan kedatangan Kerajaan Allah. "Leher yang

terulur" - itulah artinya dalam bahasa Yunani. "Datanglah Kerajaan-

Mu". Paulus merindukan Kerajaan Allah karena dia berdukacita atas

dosa. Ia membicarakan dirinya sebagai manusia celaka - dia di dalam

tubuh yang masih diperhambakan kepada dosa.

Jadi, hubungannya agak jelas. Jika anda melihat dalam Perjanjian

Lama, hubungannya juga sama jelas. Di Mazmur 80:6 pemazmur

berbicara tentang air mata, tentang dukacita karena dosa. Di ayat 3 ia

berkata, "Bangkitlah, datanglah untuk menyelamatkan kami!

Pulihkanlah kami!" Atau di Mazmur 6:7-8 kita melihat hal yang sama.

Kita membaca tentang tangisan dan dukacita atas dosa. Di ayat 5 kita

baca disitu, "Kembalilah, TUHAN, selamatkanlah aku." Kembalilah dan

selamatkan kami. Kembalilah. Datanglah padaku. Selamatkanlah aku.

Kerinduan akan kedatangan Allah, karena kedatangan Kerajaan Allah

adalah kedatangan Allah sendiri, yaitu, kedatangan Yesus. Jadi anda

melihat hubungan yang terus menerus ini diantara dukacita atas dosa

dan kerinduan akan kedatangan Allah untuk menyelamatkan.

4. "Jadilah kehendak-Mu" dan "lemah lembut"

Kita melanjutkan ke butir yang berikut, "Jadilah kehendak-Mu di bumi

seperti di surga." Jadilah kehendak-Mu di bumi - siapa lagi yang akan

mendoakan hal semacam ini selain dari yang lemah lembut? Yang

lemah lembut akan memiliki apa? Bumi. Kehendak-Mu jadi di bumi

Page 381: Bmf 22 cahaya injil

373 | C A H A Y A I N J I L

seperti di surga. Kata 'bumi' muncul di kedua ayat ini. Sangat menarik!

Siapa yang merindukan agar kehendak Tuhan terjadi? Siapa yang

berkata "Jadilah kehendak-Mu" selain dari yang lemah lembut? Orang

yang lemah lembutlah yang menginginkan agar kehendak Tuhan terjadi

di bumi ini. "Bukan kehendak-ku, Tuhan, jadilah kehendak-Mu." Itulah

bahasa orang yang lemah lembut. Yang sombong berkata, "Jadilah

kehendak-ku. Aku maunya seperti ini." Yang lemah lembut berkata,

"Jadilah kehendak-Mu! Sebagaimana kehendak-Mu jadi dengan

sempurna di surga, jadilah kehendak-Mu dengan sempurna di bumi

ini."

5. "Berikanlah kami pada hari ini makanan yang secukupnya"

dan "lapar dan haus akan kebenaran"

Paralel yang berikutnya sudah begitu jelas. "Berikanlah kami pada hari

ini makanan yang secukupnya." Siapa lagi yang akan mendoakan doa

seperti ini selain dari mereka yang lapar dan haus akan kebenaran?

Merekalah orang yang lapar dan haus akan roti yang hidup. Karena

dimana lagi terdapat kebenaran selain dari roti yang hidup itu?

Dimana-mana hubungannya begitu jelas.

6. "Ampunilah kami akan kesalahan kami" dan "murah hati"

Perhatikan hubungan itu di butir yang berikut: "Ampunilah kami akan

kesalahan kami." Siapakah orang yang merindukan pengampunan?

Mereka yang telah diampuni dosa-dosanya! Merekalah orang yang

murah hatinya. Sebenarnya, di dalam ajaran Tuhan Yesus, kemurahan

hati dan pengampunan dosa mempunyai arti yang sejajar. Apakah

artinya bermurah hati? Artinya mengampuni dosa. Mengapa kita

mengampuni dosa? Karena kita sendiri telah diampuni. Hubungan

diantara kemurahan hati dan pengampunan ini, Tuhan Yesus

mengajarkan dengan eksplisit di Matius 18:32-33. Ayat 33 berbicara

tentang kemurahan hati dan ayat 32 tentang pengampunan.

Kemurahan hati dan pengampunan mempunyai arti yang sama di

dalam ajaran Tuhan Yesus.

7. "Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada

kami" dan "membawa damai"

Dengan cara yang sama mari kita lihat hubungan yang selanjutnya.

"Seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami."

Siapa yang berbicara seperti ini melainkan orang yang membawa

damai? Hanya mereka yang menginginkan damai, yang membawa

Page 382: Bmf 22 cahaya injil

374 | C A H A Y A I N J I L

damai, siap mengampuni kesalahan orang lain. Adalah sikap seorang

pendamai untuk tidak menyimpan dendam di dalam hatinya. Jika anda

menyimpan dendam, jika anda enggan mengampuni, bagaimana anda

dapat membawa damai? Seorang pembawa damai tidak akan

mengingati dosa orang lain. Seorang pembawa damai akan secepat

mungkin mencari perdamaian. Ia tidak akan berkata, "Sudah, kita tidak

berbicara lagi. Lupakan saja! Jika kamu orang Kristen, lupakan saja.

Aku tidak akan berbicara dengan orang seperti kamu lagi." Seorang

pembawa damai adalah orang yang berkata, "Oke. Kamu telah

menyalahi aku, tapi sudahlah, aku tidak akan simpan dalam hati."

Ampunilah dengan cuma-cuma! Di Efesus 4:32 Paulus berkata, "kamu

saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah

mengampuni kamu." Saling mengampuni! Seorang yang membawa

damai adalah orang yang mengampuni dengan cuma-cuma karena dia

sendiri telah diampuni. Jadi anda mendapati bahwa disini terdapat satu

hubungan yang tak dapat dipisahkan diantara pengampunan dan

menjadi orang yang membawa damai.

8. "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan" dan

"penganiayaan"

Mari kita datang ke butir yang kedelapan: "Janganlah membawa kami

ke dalam pencobaan". Sebagaimana yang telah kita lihat, disini

hubungannya begitu jelas sehingga hampir tidak membutuhkan

penjelasan apapun. "Janganlah membawa kami......" Kapan kita

menghadapi pencobaan yang paling berat? Tentu saja dibawah

penganiayaan bagi mereka yang telah berpaling dari dosa. Tidak

pernahkah anda berpikir sendiri, "Dapatkah aku bertahan dibawah

penganiayaan?" Bahkan mereka yang dilatih untuk pekerjaan Tuhan,

berapa banyak kali anda berpikir sendiri, "apa akan terjadi jika aku

dianiaya dengan berat karena iman? Dapatkah aku bertahan dalam

ujian ini, pencobaan ini? "Janganlah membawa kami ke dalam

pencobaan". Dapatkah saya bertahan? Oleh anugerah Allah, ya!

Namun begitu, kita jangan meletakkan diri kita di posisi pencobaan.

Kita tidak mencari pencobaan. Sekalipun kita mengasihi Allah, kita

tidak pergi mencari pencobaan. Doa ini menjadi satu peringatan supaya

kita tidak mencari kesusahan. Terdapat cukup banyak kesusahan yang

akan datang pada anda tanpa perlu anda mencarinya. Hal ini

mengingatkan kita akan gereja awal. Ada diantara mereka, karena

semangat yang tak terdidik, pergi mencobai si pencoba. Mereka

Page 383: Bmf 22 cahaya injil

375 | C A H A Y A I N J I L

mencari masalah. Ketika Kaisar Roma mengeluarkan satu dekrit yang

memerintahkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen, gubernur

kota itu mendapati kantornya dikerumuni sekelompok orang Kristen

yang berkata, "Kami disini. Kaisar telah memerintahkan supaya orang-

orang Kristen dianiaya. Kami orang Kristen. Silakan saja." Janganlah

mencari masalah! "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." Ia

tidak akan membawa kita dan janganlah anda pergi mencarinya. Tapi

pencobaan dan penganiayaan akan datang. Tapi yang terutama, yang

paling dikuatirkan adalah pencobaan itu, yaitu, pencobaan untuk

murtad ketika kita menghadapi tekanan. Dari pencobaan seperti inilah

kita berdoa untuk dilepaskan.

9. "Lepaskanlah kami dari pada yang jahat" dan "difitnahkan

segala yang jahat'

Kemudian perhatikan butir yang terakhir dalam Doa Bapa Kami yang

begitu jelas, begitu terang. Apakah yang disebutkan di Ucapan Bahagia

yang terakhir? Bacalah perkataan-perkataan itu dengan teliti.

"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan

kepadamu difitnahkan segala yang jahat."(perhatikan kata "difitnahkan

segala yang jahat") dan "Lepaskanlah kami dari pada yang jahat."

Justru itulah yang kita doakan - "lepaskanlah kami dari pada yang

jahat". Disini hubungan internalnya begitu jelas dan hampir tidak

membutuhkan penjelasan.

Doa Bapa Kami mewujudkan intisari dari Ucapan Bahagia

Saya mau anda catatkan bahwa Tuhan Yesus dalam hikmat-Nya yang

tertinggi telah menunjukkan kepada kita apa yang telah Ia lakukan. Ia

telah mengambil Ucapan Bahagia, yang diucapkan-Nya di permulaan

Khotbah di Bukit, dan mengubahnya menjadi suatu pokok doa dan

mengubahnya sedemikian sehingga mewujudkan intisarinya. Ah, ajaran

Tuhan begitu ajaib, begitu indah. Dapatkah anda melihat hubungannya

sekarang? Tahukah anda apa yang anda lakukan ketika anda

mendoakan Doa Bapa Kami itu? Anda sebenarnya sedang mendoakan

isi kepada Ucapan Bahagia itu. Saya percaya anda tidak akan

mendoakan Doa Bapa Kami tanpa memahami apa yang anda ucapkan

lagi. Ketika anda berkata, "Bapa kami," anda sebetulnya sedang

berdoa, "Tuhan, jadikan aku miskin di hadapan-Mu." Di lain pihak, jika

anda tidak miskin di hadapan Allah, anda tidak dapat mengatakan

dengan berarti, "Bapa kami." Anda tidak mempergunakan kata-kata itu

pada tempatnya. Anda mempergunakan kata-kata tersebut tanpa

Page 384: Bmf 22 cahaya injil

376 | C A H A Y A I N J I L

pengertian dan anda semata mempergunakannya dengan

sembarangan. Anda sadar sekarang bagaimana anda harus mendoakan

Doa Bapa Kami. Anda mendoakan Doa Bapa Kami dengan sikap yang

miskin di hadapan Allah. Anda menyadari orang yang bagaimana yang

dapat berkata, "Bapa kami". Hanya mereka yang miskin di hadapan

Allah yang berhak berkata, "Bapa kami yang ada di sorga." Kemudian

anda menyadari anda harus menjadi suci di dalam hati supaya dapat

mengatakan dengan sungguh-sungguh, "dikuduskanlah nama-Mu",

karena jika anda tidak suci di dalam hati dan anda berkata,

"dikuduskanlah nama-Mu", anda benar-benar berlaku munafik.

Bagaimana anda bisa berkata, "dikuduskanlah nama-Mu" jika anda

tidak suci di dalam hati? Saya merasa ngeri memikirkan orang-orang

yang berkomat-kamit mengucapkan Doa Bapa Kami setiap hari, dan di

banyak kebaktian gereja mereka mengakhiri kebaktian dengan

mengucapkan, "Bapa kami yang ada di sorga." Mereka bahkan tidak

tahu apa yang mereka ucapkan. Tahukah kita apa yang kita ucapkan?

Saya dibesarkan di sebuah sekolah Katolik Roma. Salah satu dari doa-

doa pertama yang pernah saya pelajari adalah, "Bapa kami yang ada di

sorga" dan saya bahkan tidak tahu apa yang saya ucapkan. Setiap hari

saya bertelut ditempat tidur dan mendoakan ini sehingga pada

akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi berurusan dengan agama

Kristen dan tidak lagi berdoa dan tidak lagi berpikir tentang gereja dan

orang Kristen. Banyak tahun kemudian Tuhan membawa saya kembali

dan membawa saya ke dalam Kerajaan-Nya. Tapi di sekolah Katolik

tersebut, seperti semua anak-anak yang lain, anda hanya mengulangi

apa saja yang diajarkan. Saya hanya bertelut ditempat tidur dan

berkata, "Bapa kami yang ada di sorga....." dan seterusnya. Terkadang

saya berpikir, "Ini sedikit terlalu cepat." Jadi saya berkomat-kamit

mengucapkan sekali lagi, "Bapa kami yang ada di sorga....." Saya pikir

sangat menyedihkan karena terdapat banyak orang di gereja hari ini

yang menggunakan rosario untuk menghitung berapa banyak kali

mereka berkata, "Bapa kami.....". Dan kadang-kala jika anda pergi

kepada seorang pastor untuk pengakuan dosa, pastor itu akan berkata

kepada anda, "Oke, memandangkan kamu telah mengaku dosa-

dosamu, aku memberikan pengampunan dosa, tapi kamu harus

mengucapkan Doa Bapa Kami 20 kali." Jadi orang itu pergi dan bertelut

dan mengucapkan doa itu, "Bapa kami di sorga....", lebih cepat

diucapkan, lebih cepat selesai. (Anda menekan satu manik di rosario

Page 385: Bmf 22 cahaya injil

377 | C A H A Y A I N J I L

and kemudian satu lagi untuk menghitung berapa banyak kali anda

telah mengucapkan doa itu.) Sangat memualkan! Adalah benar-benar

menyedihkan jika orang harus disuruh melakukan hal-hal yang mereka

sendiri tidak memahaminya. Kita harus mendoakan hal-hal ini jika kita

ingin berdoa dengan betul, hanya dengan memahami Ucapan Bahagia

di dalam hati kita, yaitu, hanya jika memahami dengan benar apa yang

sedang kita lakukan.

Suci di dalam hati - Menghendaki satu hal

Yang terakhir, tadi saya menyebutkan bahwa terdapat satu perubahan

yang signifikan pada urutan Ucapan Bahagia. Sejauh ini hanya terdapat

satu perubahan dalam susunan, yaitu, "Berbahagialah orang yang suci

hatinya". Ucapan Bahagia yang keenam ini dinaikkan ke atas untuk

menjadi pokok doa yang pertama setelah, "Bapa kami." Hal ini sangat

penting. Seorang ahli teologia dan ahli filsafat Denmark, Sǿren

Kirkegaard, menulis sebuah buku yang berjudul, "Kesucian Hati Ialah

Menghendaki Satu Hal." Ia sungguh benar! Ia benar-benar memahami

ajaran Tuhan atas hal ini. Kesucian hati berarti anda tidak mengabdi

kepada dua tuan. Anda tidak mengabdi kepada Allah dan Mamon.

Kesucian hati berarti anda menghendaki hanya satu hal, yaitu, anda

melayani hanya Allah dengan segenap hati anda, dengan segenap

keberadaan anda. Kesucian hati berarti hati yang tidak terbagi-bagi.

Tidak ada kepentingan yang lain, tidak ada tuan yang lain untuk

dilayani. Anda melayani Allah dan hanya Allah. Sungguh luar biasa

bahwa ucapan yang khusus ini dimajukan ke depan. Tentu saja bukan

suatu kebetulan ia dimajukan ke depan. Kesucian dalam hati ini adalah

hal yang paling penting yang harus kita doakan untuk tetap setia

kepada Allah. Di butir yang berikutnya dalam ajaran Tuhan, anda akan

melihat bahwa ia menjadi hal yang menentukan kelangsungan hidup.

Jadi mulai sekarang saya percaya anda dapat mendoakan Doa Bapa

Kami dengan berarti, dan tidak hanya mengulangi doa tersebut.

Doa Bapa Kami, sebagaimana telah kita sebutkan tadi, adalah satu

model doa. Itu berarti Tuhan tidak semata berkata, "Hanya ulangi

perkataan-perkataan ini", tapi sebaliknya, "Jadikannya sebagai suatu

pokok doa, jadikannya sebagai pola bagi doa anda. Teladanilah doa

anda atas doa model ini" Dan setiap kali anda mengucapkan Doa Bapa

Kami ini, anda telah meliputi setiap butir dalam Ucapan Bahagia itu. Hal

ini benar-benar indah. Semoga Allah membolehkan kita untuk benar-

benar masuk ke dalam semangat Doa Bapa Kami dengan memahami

Page 386: Bmf 22 cahaya injil

378 | C A H A Y A I N J I L

dengan lebih mendalam dan dengan lebih jelas Ucapan Bahagia itu.

Renungkanlah hal ini. Dan seperti yang saya katakan dari permulaan,

jadikanlah Ucapan Bahagia suatu pokok doa seperti yang diajarkan oleh

Tuhan dalam apa yang disebut Doa Bapa Kami ini.

Mintalah, Maka Akan Diberikan Kepadamu

Matius 7:7 - Khotbah oleh Pastor Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan studi sistematis ajaran Tuhan di Matius 7:7.

Ayat ini berbunyi seperti berikut: "Berilah, maka akan diberikan

kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu

akan dibukakan bagimu." Agar kita memperoleh seluruh konteksnya

kita harus membaca hingga ke ayat 12. "Karena setiap orang yang

meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan

setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang

dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,

atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat

tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi

Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka

yang meminta kepada-Nya." "Segala sesuatu yang kamu kehendaki

supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada

mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi".

Dari pengupasan firman Matius 7:6 di Khotbah yang lalu, kita melihat

bahwa Tuhan Yesus sedang mengajarkan kepada kita tentang jangan

memberikan kepada anjing apa yang kudus atau melemparkan mutiara

kepada babi. Kita melihat bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita

bahwa sifat lama manusia yang dalam keberdosaannya, dalam

kejijikannya adalah seperti sifat anjing dan babi. Kita melihat bahwa

manusia duniawi tidak menerima hal-hal dari Allah. Dari Khotbah

tersebut kita juga melihat bahwa Allah tidak pernah memaksa ke atas

kita InjilNya, kebenaranNya yang luar biasa dan ajaib itu. Dalam

hubungan dengan hal ini, saya ingin mengatakan satu hal yang lain.

Gereja mula-mula, yaitu bapa-bapa Rasuli di abad pertama,

menggunakan ayat ini untuk menunjukkan bahwa barangsiapa yang

belum dibaptis, tidak diizinkan untuk mengambil bagian dalam

Page 387: Bmf 22 cahaya injil

379 | C A H A Y A I N J I L

Perjamuan Kudus. Dalam karya yang sangat penting yang disebut "The

Didache", yaitu ajaran-ajaran bapa-bapa Rasuli, dikatakan bahwa tidak

seorangpun yang belum dibaptis diizinkan untuk mengambil bagian

dalam Perjamuan Kudus atas alasan bahwa benda-benda kudus tidak

diberikan kepada anjing. Yakni, barangsiapa yang belum, melalui

proses iman dan baptisan, menjadi manusia baru. Ini menunjukkan

bahwa bapa-bapa Rasuli juga melihat bahwa anjing mewakili manusia

lama dalam sifat lamanya.

Hari ini, bukan saja dalam pokok ini tetapi dalam begitu banyak pokok

yang lain, gereja tidak tahu tentang ajaran Firman Allah. Orang

diizinkan untuk mengambil bagian dalam Perjamuan padahal belum

pernah dibaptis, karena adalah jelas bahwa para pengajar di gereja

hari ini sepertinya tidak memahami arti Perjamuan Kudus. Dan apabila

orang datang kepada saya, yang belum dibaptis dan bertanya apakah

mereka boleh mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan saya

berkata, "Tidak". Mereka kaget. Mereka pikir, "Semua pendeta di

gereja lain mengizinkannya. Mengapa anda tidak mengijinkannya?"

Sepertinya saya menonjol di angkatan ini sebagai seorang yang aneh,

bukan karena saya menghendakinya, bukan karena saya mau berbeda,

tapi karena Firman Allah mengajarkan dengan cara ini. Mengapa orang

tidak melihatnya?" Apakah saya kehilangan sesuatu jika saya

mengizinkan orang yang belum dibaptis untuk mengambil bagian

dalam Perjamuan Kudus. Saya bisa saja berkata, "Ya, silahkan." Saya

berkata "tidak" demi orang tersebut, bukan demi diri saya karena

seperti nats yang dibacakan setiap kali Perjamuan Kudus

diadakan,"barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau

minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah

Tuhan". Orang itulah yang bermasalah nanti, bukan saya. Ada kalanya

apabila saya memikirkan kata-kata Paulus, "Jika aku sangat mengasihi

kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?" Hal ini saya katakan

demi kebaikan anda, bukan demi kebaikan saya sendiri. Mengapa anda

harus kurang mengasihi saya karena saya menyatakan sesuatu yang

baik untuk diri anda? Tapi sebagaimana yang telah kita lihat di Khotbah

yang lalu, terdapat orang yang tidak terlalu mempedulikan kebenaran.

Mereka tidak mau mendengarkan kebenaran. Mereka tidak mau

bersusah payah menyelidiki kebenaran, jadi mereka tidak senang

mendengar hal ini. Tapi ada kalanya, saya juga tidak dapat

menyalahkan orang-orang ini karena pendeta-pendeta lain menyatakan

Page 388: Bmf 22 cahaya injil

380 | C A H A Y A I N J I L

ini dan saya menyatakan sesuatu yang berbeda, jadi sepertinya saya

seorang melawan mayoritas. Adalah sesuatu yang sangat menyedihkan

bahwa di angkatan ini, di hari dan jaman ini, terdapat begitu banyak

ketidak-tahuan akan Firman Allah. Saya tidak ingin menyerang

pendeta-pendeta yang lain, tapi pergilah dan tanyalah pendeta yang

kalian kenal. Mintalah mereka untuk menguraikan kepada anda arti

Perjamuan Kudus. Tanyalah mereka apa arti Perjamuan Kudus. Saya

mau meminta kalian untuk mencari tahu berapa dari mereka yang

dapat menguraikan kepada anda apa sesungguhnya arti Perjamuan

Kudus. Dan bukan hanya memberitahu anda bahwa ia adalah semacam

peringatan. Yang sering kita dengarkan sekarang adalah bahwa

Perjamuan Kudus adalah semacam peringatan. Jika ia hanya semacam

peringatan, bagaimana anda dapat berdosa terhadap tubuh dan darah

Kristus? Kemukakan pertanyaan ini dan apabila anda sudah menyelidiki

sampai ke akar persoalan, putuskanlah siapa yang menyatakan

kebenaran.

Harinya akan tiba di mana anda harus mencari kebenaran sekalipun

kebenaran itu akan membuat orang lain tersinggung. Seperti yang saya

katakan tadi, ajaran tentang Perjamuan Kudus adalah satu prinsip yang

diajarkan oleh para bapa Rasuli di gereja mula-mula. Hal ini bukan

sesuatu yang saya ciptakan di abad ke-20. Saya dapat memberitahu

anda bahwa segala sesuatu yang saya ajarkan dapat dibuktikan bukan

hanya dari Firman Allah tapi juga dari ajaran gereja mula-mula dan

para bapa Rasuli. Sayangnya, hari ini banyak orang yang tidak familiar

dengan ajaran para bapa Rasuli, apa tah lagi ajaran Kitab Suci. Kita

harus kembali ke Firman Allah. Persoalan apakah kita populer atau

tidak, tidaklah penting. Tuhan Yesus berkata bahwa apa yang

dibutuhkan dari seorang hamba adalah bahwa ia setia. Hal inilah yang

paling penting.

Sekarang marilah kita buka ke Matius 7:7. Terkandung begitu banyak

kekayaan di perikop ini dan saya kira kita tidak dapat meliputi lebih

dari satu ayat hari ini. Apa kaitan ayat ini dengan ayat-ayat yang

sebelumnya? Dua hal: Pertama, bila anda melihat ke dalam ajaran

Tuhan di Kotbah di Bukit sejauh ini, anda akan melihat bahwa standar

yang ditetapkan sangatlah tinggi, lalu pertanyaannya adalah: dapatkah

anda mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yesus? Di

gereja masa kini, satu lagi hal yang tidak diajarkan adalah

tanggungjawab kita. Kita secara terus menerus diberitahu tentang apa

Page 389: Bmf 22 cahaya injil

381 | C A H A Y A I N J I L

yang Allah kerjakan dan Allah mengerjakan segala sesuatu dan

dianggapkan bahwa kita tidak perlu melakukan apa-apa pun. Allah

mengerjakan segala sesuatu dan kita tidak mengerjakan apa-apapun.

Itulah alasan mengapa adalah sangat penting untuk mempelajari

Khotbah di Bukit. Firman-firman ini ditujukan kepada kita. Ia

memberitahu kita apa yang harus kita lakukan, apa tanggungjawab

kita di hadapan Allah. Tapi bila kita melihat tanggungjawab tersebut,

kita hanya dapat menyerah dan berkata, "Tuhan, bagaimana saya

dapat mencapai standar tersebut? Dengan kekuatan saya sendiri,

dengan hikmat saya, saya tidak dapat menjalani kehidupan yang

sebegini." Apabila anda mulai melihat itu, anda sudah dalam perjalanan

menjadi seorang Kristen yang sejati.

Hari ini gereja begitu penuh dengan orang Kristen yang berpikir bahwa

mereka dapat menjalani kehidupan mereka sebagaimana mereka mau

dan mereka masih tetap akan diselamatkan. Tuhan Yesus berkata,

"Kamu harus mengasihi Tuhan AllahMu dengan segenap hatimu dan

mengasihi sesama seperti dirimu sendiri", dan mereka hanya mengasihi

diri mereka sendiri dan mereka masih berpikir, "Saya percaya pada

Yesus, saya akan diselamatkan tidak kira apa yang diajarkan oleh

Tuhan Yesus, saya masih tetap akan diselamatkan." Apa yang Yesus

ajarkan tidak penting, apa yang penting adalah apa yang dikatakan

oleh penginjil dan apa yang dikatakan oleh pendeta tapi apa yang

dikatakan oleh Yesus tidak sesungguhnya penting. Pendeta itu berkata

bahwa selama saya percaya pada Yesus, tidak kira bagaimana

kehidupan saya, saya tetap akan diselamatkan sekalipun Yesus berkata

yang lain.

Biarlah saya bertanya saudara-saudara, bandingkan apa yang

dikatakan oleh para pendeta dan penginjil dengan apa yang dikatakan

oleh Tuhan Yesus. Bandingkan apa yang saya katakan dalam terang

apa yang Tuhan Yesus katakan. Lihatlah apakah kami menyatakan hal

yang sama, apakah pendeta-pendeta menyatakan hal yang sama

dengan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Jika apa yang saya

katakan tidak sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Firman Allah,

maka saya seorang pendusta dan setiap orang mempunyai hak untuk

mengumumkan bahwa saya seorang pendusta. Tuhan Yesus berkata,

"kasihilah musuhmu, bukan hanya sesama." Berapa banyak orang

Kristen yang dapat mengasihi saudara-saudara dalam gereja, belum

lagi musuh mereka? Tuhan Yesus berkata, "carilah dulu kerajaan Allah

Page 390: Bmf 22 cahaya injil

382 | C A H A Y A I N J I L

dan segala sesuatu", hal-hal materil "akan ditambahkan kepadamu."

Berapa banyak orang Kristen yang dapat dengan jujur dan dengan hati

nurani yang murni berkata bahwa hal pertama yang mereka cari di

dunia ini dan di hidup ini adalah kerajaan Allah dan kebenaranNya?

Namun orang-orang yang sama, yang tidak mencari dulu Kerajaan

Allah, diberikan jaminan oleh banyak pendeta bahwa selama mereka

percaya pada Yesus, mereka akan diselamatkan. Jadi kita harus terus

menerus membandingkan pemikiran kita dan apa yang dikatakan oleh

orang dengan apa yang diajarkan oleh Yesus.

Di akhir Khotbah di Bukit, Tuhan Yesus berkata, "Pada hari terakhir",

yaitu pada hari Penghakiman, "banyak yang akan berkata kepada Aku,

'Tuhan, Tuhan, tidakkah kami melakukan ini dan itu dalam namamu?"

Dalam namaNya? Tapi Tuhan berkata, "Aku tidak mengenal kamu.

Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan." Kira-

kiranya berapa banyak orang yang akan berkata kepada Tuhan,

"Tuhan, Tuhan, itulah apa yang diajarkan pendeta kepada saya, itulah

yang diajarkan oleh penginjil itu kepada saya. Ia berkata bahwa yang

perlu dilakukan hanyalah percaya dalam nama Yesus. Saya percaya

dalam nama Engkau. Apakah salahku?" Tuhan Yesus berkata, "Hanya

dia yang melakukan kehendak BapaKu di surga, hanya orang yang

sedemikian yang masuk ke dalam kerajaan." Melainkan iman sejati itu

diungkapkan dalam tindakan, dalam melakukan kehendak Bapa, jika

tidak iman itu tidak akan menyelamatkan sesiapapun.

Dan juga karena alasan bahwa orang tidak pernah diberitahu tentang

tanggungjawab mereka maka tidak ada ketergantungan pada Allah

yang seharusnya dimiliki setiap orang Kristen. Apakah setiap hari anda

hidup bergantung pada Allah, berkata kepadaNya, "Tuhan, saya lemah.

Saya tidak mempunyai kekuatan. Berikan kekuatan yang saya

butuhkan, saya memohon pada Engkau." Itulah alasan mengapa saya

berkata tadi bahwa jika anda merasa lemah dan kekurangan dan

karena itu anda secara terus menerus bergantung pada Allah, maka

anda sudah dalam proses menjadi seorang Kristen yang sejati. Inilah

alasan mengapa di akhir Khotbah di Bukit, Tuhan Yesus berkata,

"Mintalah, maka kamu akan menerima." Aku tahu bahwa anda tidak

memiliki kekuatan. Aku tahu bahwa anda tidak punya kuasa, tapi

mintalah dan anda akan memilikinya". Jika kata-kata itu tidak Tuhan

Yesus katakan di akhir Khotbah di Bukit, saya kira kita semua dalam

keadaan tanpa harapan. Karena bila kita memandang pada standar

Page 391: Bmf 22 cahaya injil

383 | C A H A Y A I N J I L

yang telah ditetapkan oleh Tuhan Yesus, tidak ada perasaan lain

melainkan perasaan keputus-asaan. "Aku begitu egois, aku begitu

lemah. Bagaimana aku dapat mengasihi, mengasihi dengan cara

Engkau? Aku begitu lemah bila aku melihat hal-hal menarik di dunia ini.

Ah! Dunia melambai-lambai kepadaku. Dunia menarik aku. Tuhan,

bagaimana aku dapat menjalani kehidupan mencari dahulu

KerajaanMu, melainkan Engkau memberikan aku kekuatan." Tapi di

sini, di akhir Khotbah di Bukit, Tuhan memberikan kita pengharapan

dan kekuatan yang kita butuhkan. Ia menjanjikan kepada kita segala

sesuatu yang kita perlukan dalam mengikuti jalan melakukan kehendak

Bapa. Ia berkata, "segala sesuatu yang baik akan diberikan

kepadamu." Segala sesuatu yang anda perlukan akan diberikan

kepadamu. Dan apakah hal-hal yang baik itu? Bila anda bandingkan

dengan Injil Lukas, anda akan menemukan bahwa Ia secara khusus

menunjuk kepada Roh Kudus. Roh Kudus adalah Allah Sendiri. Dan

apabila anda mempunyai Allah, anda mempunyai segala sesuatu.

Justru inilah pokoknya menjadi Kristen, yaitu memiliki Allah. Apabila

anda memiliki Allah, anda memiliki hidup kekal. Anda tidak akan

pernah memiliki hidup kekal di luar Allah. Anda tidak dapat memiliki

hidup kekal sebagai sesuatu yang terpisah dari Allah. Ini hidup kekal

dan Allah di sebelah sana. Hidup kekal adalah kehidupan Allah Sendiri.

Oleh karena itu, apabila anda punya Allah, barulah anda memiliki hidup

kekal. Apabila anda mempunyai Yesus, anda mempunyai hidup kekal.

Jika anda tidak mempunyai Tuhan Yesus dalam hidup anda, anda tidak

mempunyai hidup kekal. Jadi kita melihat bahwa alasan pertama Tuhan

Yesus mengajarkan kepada kita tentang meminta disini adalah justru

karena, di akhir Khotbah di Bukit, kita membutuhkan kekuatan untuk

menjalani kehidupan yang merupakan panggilan surgawiNya bagi kita.

Alasan kedua adalah prinsip hubungan Allah dengan kita, yaitu prinsip

dalam doa. Anda telah perhatikan, sebagai contoh, di Khotbah yang

lalu tentang ajaran Tuhan di ayat 6, bahwa Allah tidak pernah

memaksakan anugerahNya ke atas kita. Itu berarti, jika anda tidak

memintanya, anda tidak memperoleh. Itu berarti, jika anda bukan

seorang Kristen, dan jika anda tidak meminta keselamatan yang dari

Allah, Allah tidak akan mengambil keselamatanNya dan melemparkan

kepada anda. Tidak, anda tidak akan pernah memperolehnya. Prinsip

yang sama ini berlaku bagi orang Kristen juga. Rasul Yakobus berkata

di Yakobus 4:2-3 dan ia sedang berbicara kepada orang Kristen, "Kamu

Page 392: Bmf 22 cahaya injil

384 | C A H A Y A I N J I L

tidak menerima karena kamu tidak meminta", dan di ayat 3 ia berkata,

"Kamu meminta dan kamu tidak memperoleh karena kamu meminta

hal yang salah, karena anda meminta untuk memuaskan hawa

nafsumu." Sekarang pertimbangkan ini, banyak orang Kristen tidak

mempunyai karunia-karunia rohani yang tertentu. Pernahkah terlintas

di pikiran anda bahwa anda tidak memperoleh karena anda tidak

meminta? Mungkin anda melihat seorang saudara lain di gereja dan

anda berkata, "Mengapa ia mempunyai begitu banyak karunia yang

dapat dipakai Allah?" Pernahkah terlintas di benak anda untuk meminta

hal-hal tersebut? Apa saja yang anda inginkan atau butuhkan dalam

pekerjaan Allah, yang akan dipakai untuk kemuliaan Allah dan bagi

pembangunan Gereja, anda boleh meminta dengan keyakinan bahwa

anda akan menerima, selama anda meminta bukan untuk memuaskan

hawa nafsumu. Bila Tuhan Yesus berkata, "Mintalah dan kamu akan

menerima", dalam konteks ini, ia tidak berkata bahwa anda meminta

mobil, dan anda akan menerima mobil. Minta mobil BMW, dan anda

akan memperoleh mobil BMW. Jadi jika anda hanya meminta mobil

kecil, maka anda rugi, mengapa tidak minta mobil besar!?

Jadi kita dapat melihat bahwa apabila Tuhan berbicara mengenai

meminta, Ia berkata anda mungkin akan meminta benda-benda untuk

memuaskan hawa nafsu dan ketamakan anda. Prinsip yang penting

adalah ini: Jika anda meminta sesuatu yang bersifat rohani, dan Allah

dimuliakan dan membawa manfaat bagi gereja, maka anda dapat

meminta dengan keyakinan bahwa anda akan memperolehnya. Di sini

kita juga melihat begitu banyak kekayaan yang terkandung di dalam

satu kalimat ajaran Tuhan. Dalam satu ayat ini, seluruh prinsip

hubungan Tuhan dengan kita didefinisikan dengan jelas. Allah berkata,

"mintalah, anda akan menerima", fakta bahwa anda akan menerima,

bahwa Ia memberikan kepada anda, itu adalah kasih anugerahNya

Sendiri. Ia memberikan kepada anda dengan cuma-cuma saat anda

memintanya. Disini kita melihat, di satu sisi anugerah Allah bahwa Ia

memberikan cuma-cuma kepada mereka yang dalam kebutuhan. Tapi

perhatikan juga tanggungjawab kita. Ia tidak berkata, "Aku akan

memberikan kepada kamu apakah anda memintanya atau tidak."

Tanggungjawab kita adalah meminta, mencari, mengetuk. Jadi kita

melihat hubungan di antara kasih karunia Allah dan tanggungjawab

manusia. Anugerah Allah tersedia secara cuma-cuma tapi kita harus

memintanya. Meminta itu tidak selalunya begitu mudah.

Page 393: Bmf 22 cahaya injil

385 | C A H A Y A I N J I L

Disini, dalam bahasa aslinya, tensanya adalah apa yang dipanggil

present continuous tense, yang bermakna bahwa tindakan meminta itu

bukan berlangsung hanya satu kali. Present continuous tense bermakna

terus menerus meminta dan anda akan menerimanya. Ini berarti terus

mencari, mencari sehingga ketemu. Ia juga bermakna terus mengetuk.

Ketuk, ketuk, ketuk, sehingga pintu terbuka.

Begitu banyak orang Kristen saat mereka berdoa mereka mengetuk

satu atau dua kali. Ketuk, ketuk. Tidak ada bunyi. "Baiklah, Ia tidak

mau membuka pintu." Jadi kita pergi. Seluruh pokok ajaran Tuhan

adalah ini: Terus mengetuk sehingga anda menerima. Apakah anda

berpikir Allah tidak ada di rumah? Tentu saja, jika anda berpikir bahwa

Ia tidak di rumah, anda akan pergi. "Saya sudah mengetuk beberapa

kali dan pintu tidak dibuka, jadi pasti Ia tidak di rumah, lalu saya

pergi". Tapi Allah selalu di rumah. Ia selalu ada disitu. Jadi jika anda

tahu bahwa apa yang anda minta itu adalah sesuatu yang

memuliakanNya dan memberkati gereja, teruslah ketuk sehingga anda

menerimanya. Prinsip ini begitu penting dan Tuhan Yesus memberikan

beberapa perumpamaan justru untuk mengilustrasikan pokok ini. Kita

akan kembali ke perumpamaan ini di waktu yang akan datang. Anda

mungkin berkata, "Mengapa Allah membutuhkan kita untuk terus

meminta, meminta sehingga Ia memberikannya?" Bila seorang anak

kecil terus meminta sesuatu, anda akan merasa agak jengkel. "Jangan

terus meminta. Kamu telah memintanya tadi. Mengapa terus meminta?

Saya tidak tuli, saya sudah mendengarnya." Kita merasa agak jengkel

karena ia meminta terus menerus. Tapi apabila kita melihat ke dalam

Alkitab, sangatlah luar biasa. Caranya Allah bukan cara kita. Justru

cara Allah berlawanan dengan cara kita. Ia begitu mengasihi orang

yang tidak pernah menyerah, yang gigih - orang-orang yang bagi kita

menjengkelkan inilah yang dikasihi Allah. Mereka menerima kasih

karuniaNya. Bila anda mempelajari perumpamaan Tuhan, anda akan

melihat hal ini.

Saya baru saja memberitahu salah seorang saudara bahwa studi akan

perumpamaan merupakan satu proses reformasi pikiran karena anda

akan belajar untuk memikirkan pikiran Allah, dan pikirannya sangat

berbeda dari pikiran kita. Itulah alasan mengapa ada orang yang

menemukan ajaran Tuhan Yesus begitu sulit untuk dipahami,

terutamanya perumpamaan. Cara Allah berpikir begitu berbeda dari

cara kita berpikir. Jika anda mau menerima dari Allah, anda harus terus

Page 394: Bmf 22 cahaya injil

386 | C A H A Y A I N J I L

meminta, meminta sehingga anda menerimanya. Jangan menyerah

sebelum anda menerima. Bagaimana Yakub menjadi Israel? Yakub

bergulat dengan malaikat Tuhan sepanjang malam. Sepanjang malam

ia berkata kepada Tuhan, "Berkatilah aku, berkatilah aku. Aku tidak

akan melepaskan kamu sebelum kamu memberkati aku." Anda

mungkin berkata, 'Betapa beraninya Yakub menangani malaikat Tuhan

dalam cara ini. Ia tidak menjawab, dan anda terus berpegang

kepadanya dan berkata, "Aku tidak akan melepaskan kamu sebelum

kamu memberkati aku."' Wah, sangat tidak tahu malu orang ini! Orang

ini bahkan tidak punya sedikit kesopanan. Dengan manusia anda tidak

akan berbuat ini, lalu bagaimana anda bisa menangani seorang

malaikat Allah dalam cara ini? Mengapa Allah tidak langsung

memberkati dia dan berkata, "Okelah, Aku berkatilah kamu. Pergilah.

Aku sudah memberkati kamu" Seperti seorang anak kecil yang terus

menerus menganggu anda setiap waktu, mengapa tidak berikan

kepadanya apa yang ia minta agar ia pergi? Namun, Allah tidak berpikir

dengan cara ini. Ia mengasihi orang yang tidak menyerah, yang terus

menerus meminta. Dan pada akhirnya, malaikat Tuhan berkata, "Kamu

sudah menang di atas Allah, dan dari sekarang, namamu adalah

Israel." Saya begitu berharap orang Kristen akan belajar prinsip ini.

Anda bertekun sehingga anda menerimanya. Ingatkah anda tentang

perempuan Sirofenesia yang terus berkata, "Sembuhkan anakku.

Sembuhkan anakku," sehingga para murid berkata, "Mengapa Engkau

tidak menyuruh dia pergi? Ia mengganggu dan menjengkelkan kita."

Apakah perempuan ini menjengkelkan Tuhan Yesus? Tidak. Ia

menjengkelkan murid-muridNya, tapi Tuhan Yesus tidak terganggu.

Tuhan mengasihi dia. Tuhan berkata, "O perempuan, besar imanmu,

Jadilah seperti yang telah kamu minta."

Ada kalanya, kita merupakan orang yang maukan segala sesuatu

secara instan. Tuhan, berikan kepada saya di waktu ini juga. Di waktu

ini juga. Tapi Tuhan mau melihat sejauh mana kita sesungguhnya

menghendakinya. Harga yang setinggi mana yang sanggup kita bayar

untuk memperolehnya? Ia sedang melatih kita lewat permintaan kita,

dengan gigih secara terus menerus meminta. Bukan dengan cara yang

mudah, hanya dengan sekali meminta dan anda mendapatkannya. Ia

menghendaki orang yang bertahan hingga ke akhirnya, orang yang

dapat bertahan sampai ke akhirnya.

Page 395: Bmf 22 cahaya injil

387 | C A H A Y A I N J I L

Perhatikan keindahan ayat 7 di fasal 7 buku Matius. Kita sudah melihat

begitu banyak kekayaan di dalam ayat yang indah ini. Dalam nas

aslinya, ayat ini mengandungi sebelas perkataan. Tapi seperti permata

indah mengungkapkan kebenaran, seperti intan yang dipotong dari

pelbagai sudut yang berbeda dalam memancarkan terangnya,

kekayaan maknanya dapat dilihat dari pelbagai sudut.

Pertimbangkanlah ini, apakah yang terjadi apabila anda mencari jalan

menuju ke tempat tertentu. Pertama, anda akan menanyakan jalannya.

Dan setelah menerima informasi tentang arahnya, anda akan

mencarinya. Dan setelah tempat itu ditemukan, apa yang anda

lakukan? Anda mengetuk pintunya agar dapat masuk. Bukankah sangat

indah gambaran ini? Inilah persis urutan kata-kata Tuhan Yesus di ayat

ini. Minta, cari dan ketuk. Di Matius 2, ketika orang-orang magus

mencari Yesus, anda akan menemukan urutan yang sama disitu. Di

ayat 2, dikatakan mereka bertanya dimanakah raja orang Yahudi yang

baru dilahirkan itu? Di ayat 8, setelah bertanya, mereka pergi dan

mencari. Di ayat 11, mereka menemukan dan setelah mereka

menemukan, mereka mengetuk dan masuk. Itulah hukum orang

Yahudi, anda tidak masuk pintu tanpa terlebih dahulu mengetuk. Jadi

Tuhan Yesus sedang berkata bahwa sama seperti orang-orang majus

mencari Tuhan Yesus dan Raja Kerajaan, jadi kita juga mencari. Kita

meminta, mencari dan mengetuk agar kita dapat masuk.

Tentu saja, motif kita meminta, mencari dan mengetuk itu sangatlah

penting. Kita menemukan di Matius 2 bahwa Herod juga bertanya di

manakah Mesias akan dilahirkan. Ia juga mencari. Ia juga sedang

mencari, tapi motifnya salah. Oleh karena itu, ia tidak menemukannya.

Jadi kita melihat bahwa motif, alasan mengapa kita meminta sesuatu

dari Tuhan itu sangatlah penting. Allah melihat hati kita. Jadi, sekali

lagi inilah tanggungjawab kita dalam kasih karunia Allah. Kita mau

mencari Tuhan Yesus, mencari Kerajaan Allah. Namun terdapat tiga hal

yang harus kita lakukan di pihak kita. Ada tanggungjawab di pihak kita.

Apabila anda meminta, anda menggunakan mulut. Apabila anda

mencari, anda menggunakan mata. Apabila anda mengetuk, anda

menggunakan tangan. Ini mewakili seluruh pribadi, maka seluruh

keberadaan terlibat dalam mencari Kerajaan Allah. Jadi mencari Tuhan

dengan segenap jiwa, akal budi dan kekuatan.

Tentu saja, sebagaimana yang telah kita lihat, hal mencari

berhubungan dengan ayat-ayat yang sebelumnya dan juga ayat-ayat

Page 396: Bmf 22 cahaya injil

388 | C A H A Y A I N J I L

yang sesudahnya. Ia berhubungan dengan hal tentang mencari

kerajaan Allah. Carilah KerajaanNya dan kebenaranNya dan dalam

melakukan itu, tentu saja kita sedang mencari hidup kekal dalam Allah.

Dan setelah kita tiba, apakah yang kita lakukan? Kita mengetuk di

pintu gerbang hidup kekal. Disini anda melihat hubungan yang

menakjubkan langsung setelah perikop ini di ayat 14. Karena sempitlah

pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan bagi mereka

yang menemukannya. Jadi kita melihat bahwa dalam meminta,

mencari dan mengetuk, semua bentuk dasar kegiatan manusia terlibat.

Seluruh keberadaan kita terlibat. Apabila anda mau mencari hidup,

anda tidak hanya mencari dengan sebagian dari keberadaan anda.

Pencarian akan Tuhan dapat diwakili dengan kata-kata, "dengan

segenap jiwa, akal budi, kekuatan".

Marilah kita pertimbangkan tentang hal mengetuk. Kita sudah panjang

lebar berbicara mengenai meminta dan kita juga sudah sedikit

menyentuh tentang mencari. Dalam berbicara mengenai pengalaman

rohani. Nat ini dalam bahasa aslinya, terdapat bentuk tatabahasa yang

disebut "divine passive", yaitu kalimat, "mintalah maka akan

diberikan". "Akan diberikan" adalah bentuk pasif. Dalam Alkitab, bentuk

kalimat yang bersifat pasif ini yaitu "akan diberikan", selalu bermakna

bahwa Allah akan memberi. Bentuk kalimat yang disebut "divine

passive" ini bermakna Allahlah yang akan melakukannya. Jadi

dikatakan, "ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu", ini

bermakna Allah akan membukanya. Allah akan membuka pintu itu. Ini

tentu saja bermakna apabila anda meminta dan Allah menjawab, anda

mengalami satu pengalaman rohani, anda mengalami sesuatu yang

dilakukan Allah.

Banyak orang berkata kepada saya, "Saya akan menjadi orang Kristen

yang jauh lebih kuat jika saya mengalami pengalaman rohani yang

anda miliki. Anda selalu membagikan pengalaman rohani, jika saya

memiliki pengalaman rohani yang anda miliki, saya juga akan

mempunyai kekuatan dan iman rohani yang sama dengan anda." Tapi,

saudara yang terkasih, tidak ada orang yang langsung begitu saja

mengalami pengalaman rohani yang sedemikian. Bagaimana anda

mendapatkan pengalaman rohani yang sedemikian? Tuhan Yesus

sedang memberitahu kita di sini. Tidak ada misteri. Sangat sederhana.

Bagaimana saya mengalami hal-hal indah yang Allah berikan kepada

saya? Karena saya memintanya. Bagaimana saya menemukan

Page 397: Bmf 22 cahaya injil

389 | C A H A Y A I N J I L

kekayaan rohani dalam Allah? Karena saya mencari. Bagaimana saya

masuk ke dalam pengalaman hidup yang baru? Dengan mengetuk pada

pintu itu. Anda tidak mempunyai karena anda tidak meminta. Anda

tidak menemukan karena anda tidak mencari. Anda tidak masuk

karena anda tidak mengetuk dan oleh karena itu pintu tidak dibuka

bagimu.

Ingatlah selalu bahwa kasih karunia Allah tersedia untuk diberikan

kepada anda, mengapa anda tidak meminta? Itulah sebabnya mengapa

begitu banyak orang Kristen hidup dalam kemiskinan rohani karena

mereka tidak masuk dengan iman, melangkah masuk untuk meminta,

seperti Yakub, "Tuhan, berkatilah saya O Tuhan dengan berkat rohani.

Saya tidak mempunyai kekuatan. Saya lemah." Mintalah dari Allah.

Kuasa Allah tersedia bagi anda. Jangan membuang waktu, apa lagi

yang ditunggu anda? Jika anda belum selamat, apa lagi yang anda

tunggu? Allah bersedia untuk menyelamatkan anda, anda hanya perlu

meminta. Tapi Allah tidak akan memaksa anda. "Mintalah dan ia akan

diberikan kepada anda." Apakah ini tidak cukup untuk menyakinkan

anda? Apakah anda berpikir bahwa Tuhan sedang berdusta? Baiklah,

anda boleh mengujinya untuk melihat apakah Ia berdusta. Banyak

orang Kristen berkata, "Allah tidak nyata bagi saya." Nah, bagaimana

Ia akan menjadi nyata kepada anda melainkan anda meminta, anda

mencari dan anda mengetuk. Bagaimana Ia menjadi nyata bagi anda?

Ia tidak akan menjadi nyata bagi anda melainkan anda bertemu

dengan Dia. Dan bagaimana anda akan bertemu dengan seseorang

melainkan anda pergi, anda mencari tempatnya, anda mencari

alamatnya dan anda mengetuk di pintunya. Dan apabila ia membuka

pintu, anda berkata, "Ah, sekarang saya sudah bertemu dengan anda."

Jika tidak, bagaimana anda akan bertemu dengannya? Jadi, mengapa

orang berkata kepada saya, "Mengapa Allah begitu nyata bagi anda dan

Ia tidak nyata bagi saya?" Tuhan tidak memberikan kepada saya suatu

rahasia yang tidak Ia berikan kepada anda. Semuanya sudah tercatat

di sini. Satu ayat yang begitu bernilai di ayat 11 dalam bahasa Yunani.

Perhatikan bahwa Ia mempertaruhkan seluruh reputasi pada ayat

tersebut. Ia menantang anda. "Aku akan memberikan kepada kamu."

Mintalah. Ujilah Aku dan lihatlah. Saya sering berkata, bahwa bukan

Allah yang takut dengan tantangan. Kitalah yang takut untuk menerima

tantanganNya. Jadi, Ia mengundang kita untuk datang kepadaNya.

Datanglah kepada Aku, tanyalah jalanNya. Carilah jalannya, ketuklah

Page 398: Bmf 22 cahaya injil

390 | C A H A Y A I N J I L

pada pintunya dan anda akan bertemu dengan Aku. Tapi Ia tidak

pernah berkata ini hal yang mudah, memang terdapat tiga hal yang

perlu dilakukan. Tapi jika anda siap untuk bertekun, jika anda siap

untuk membayar harga yang tidak seberapa itu, tidak kira apa

harganya, maka kita akan bertemu dengan Dia, mengalami satu

pengalaman yang hidup dengan Allah.

Dan akhirnya, dikatakan di sini, "Ketuklah pada pintu." Dan tentu saja

Gereja Allah digambarkan sebagai satu bangunan. Jadi di akhir jalan

tersebut, di akhir permintaan, pencarian, kita pada akhirnya tiba ke

kediaman Allah, di GerejaNya. Itulah alasan mengapa Tuhan Yesus

berkata, "Aku akan membangunkan gerejaKu dan kuncinya Aku

berikan kepada hamba-hambaKu." Anda melihat seluruh hal ini

dilukiskan sebagai bangunan, di mana anda tiba ke pintu gerbang,

kepada pintu, dan anda mengetuk pada pintu itu. Setelah anda masuk,

terdapat kamar-kamar yang berbeda-beda. Di rumah BapaKu, terdapat

banyak kamar. Anda harus mengetuk pada pintu yang tepat. Jadi

sekarang, kita melihat seluruh nilai ajaran Tuhan Yesus. Ia telah

mengundang kita untuk datang dan bertemu dengan Dia, asalkan kita

siap untuk melakukan tiga hal ini, dan melakukan dengan penuh

ketekunan. Saya telah menguji Firman ini, dan telah membuktikan

bahwa ia benar. Ujilah untuk mengetahui kebenaran Firman ini. Saya

tidak akan dapat memberitakan Firman Allah dengan penuh keyakinan

melainkan saya telah membuktikan dalam pengalaman saya sendiri

dan menemukan bahwa ia benar. Dalam memberitakan Firman Allah,

saya tidak memberitakannya dari pengetahuan theologia. Saya tidak

berkotbah semata-mata dari pengetahuan Alkitab. Saya

memberitakannya dari satu keyakinan yang berapi-api dari hati saya

bahwa setiap kata yang diucapkan oleh Tuhan Yesus adalah benar.

Mintalah, dan ia akan diberikan kepadamu. Anda tidak perlu keluar dari

pertemuan hari ini dan berkata, "Baiklah, saya tidak tahu bagaimana

harus bertemu dengan Allah. Saya tidak tahu bagaimana untuk

mempunyai pengalaman rohani." Firman dari ayat ini akan memberikan

kita jawabannya.

Sebagai kesimpulan, saya mau membagikan tentang kunjungan saya

ke Trent satu setengah tahun yang lalu. Beberapa di antara kalian tahu

bahwa saya berhadapan dengan suatu masalah, dan terdapat saat-saat

kritis di mana saya nyaris tidak dapat ke konferensi di Trent tersebut.

Beberapa di antara kalian juga tahu bahwa Allah membuka jalan untuk

Page 399: Bmf 22 cahaya injil

391 | C A H A Y A I N J I L

saya pergi tapi kebanyakan dari kalian tidak tahu bagaimana Allah

melakukannya. Apa yang terjadi adalah, sekitar setahun yang lalu,

Komite Kamp Trent mengundang saya untuk berbicara di konferensi

tersebut. Di Konsular Kanada, Wakil Konsulnya memberi jaminan

kepada saya bahwa tidak akan ada masalah visa dengan perjalanan

saya ke Kanada untuk berbicara di Kamp Trent, jadi saya tidak perlu

jauh, jauh hari memasukkan permohonan untuk visa. Jadi seminggu

sebelum Konferensi itu saya ke Konsular Kanada untuk mengambil visa

saya dan kali ini saya menghadap pegawai yang lain. Dan ia

memberitahu saya bahwa ia tidak dapat langsung memberikan visa

kepada saya. Saya memberitahunya bahwa Wakil Konsul sudah

memberitahu saya bahwa visa dapat langsung diberikan kepada saya.

Tapi menurut pegawai tersebut, itu satu kekeliruan dan saya harus

terlebih dahulu membuat permohonan ke Ottawa. Itu sudah hari

Jumat, satu minggu sebelum Kamp Trent, sekitar 6 hari sebelum

konferensi itu. Dan saya perlu tiba ke Trent pada malam Kamis. Dan

tentu saja, pada hari Jumat, kantor pemerintah akan tutup. Lalu saya

berkata, "Terdapat satu konferensi di Trent, di mana beberapa ratus

orang menunggu untuk mendengarkan Firman Allah. Apakah anda

memberitahu saya bahwa saya tidak akan diberikan visa untuk pergi ke

sana?" Saya melanjutkan, "Kira-kiranya apa yang akan dikatakan oleh

panitia kamp? Dari mana mereka akan mencari pembicara lain? Apakah

6 hari waktu yang cukup untuk mencari pembicara yang baru?"

Pegawai itu berkata, "Ini di luar kekuasaan saya. Wakil Konsul sudah

membuat kekeliruan. Saya minta maaf atas kekeliruannya tapi saya

tidak mempunyai otoritas untuk memberikan kepada anda visa

tersebut." Saya bertanya, "Apa yang dapat anda lakukan?" Ia

menjawab, "Saya dapat mengirim surat kawat langsung ke Ottawa,

tapi dalam pengalaman saya bekerja di konsular, hal itu membutuhkan

beberapa hari dan jawabannya tidak akan tiba tepat waktu." Jadi ia

bertanya, "Apakah anda mau saya mengirimkan surat kawat tersebut,

walaupun saya dapat memberitahu anda bahwa jawabannya tidak akan

tiba sebelum anda dijadwalkan berangkat? "

Walaupun waktu itu sudah akhir pekan dan tidak ada orang di kantor,

saya berkata kepadanya, "Kirimlah surat kawat tersebut." Bayangkan

perasaan saya sewaktu saya meninggalkan kantor consular itu.

Sekalipun ini bukan kekeliruan saya, tapi seluruh rencana untuk kamp

macet. Saya berpikir, "Apa yang akan dilakukan oleh panitia kamp?"

Page 400: Bmf 22 cahaya injil

392 | C A H A Y A I N J I L

Jika saya tidak pergi, saya tidak rugi apa-apa. Tapi bagaimana dengan

orang-orang di sana?" Saya pulang dan mengajak istri saya sama-sama

berlutut berdoa kepada Tuhan. Apa yang sedang terjadi? Saya harus

berangkat pada hari Rabu agar dapat tiba pada hari Kamis di Trent.

Bagaimana mungkin untuk menerima visa pada hari Rabu agar tidak

terlambat? Apa yang saya lakukan? Saya pergi kepada Tuhan dan

berkata, "Tuhan, Engkaulah Allah. Di ayat ini, dikatakan, 'Mintalah, dan

kamu akan menerima'. Apa yang saya minta murni untuk kemuliaan

Allah, murni untuk GerejaNya. Saya sama sekali tidak mempunyai

kepentingan pribadi dalam hal ini. Saya datang di hadapan Tuhan dan

berkata, "Saya akan meminta sesuatu yang sangat, sangat khusus dan

saya tahu Engkau akan dan Engkau dapat melakukannya." Jadi saya

menuliskan satu program kerja yang sangat sederhana. Agar dapat

berangkat pada hari Rabu, saya harus mendapatkan visa pada hari

Selasa. Agar visa itu dapat tiba ke Inggris pada hari Selasa, maka ia

harus diproses di Ottawa pada hari Senin langsung setelah ia tiba dari

Inggris. Kalian yang mengenal cara kerja kantor pemerintah akan tahu

bahwa hal-hal ini sama sekali tidak mungkin! Bagaimanapun saya

bertekad untuk meminta sesuatu yang tidak mungkin. Kantor di Ottawa

itu harus menangani surat kawat yang dikirim dari kantor konsular di

seluruh dunia, bukan hanya dari kantor konsular di Inggris. Bagaimana

mungkin saya mengharapkan visa saya diproses langsung setelah

diterima dan dikirim kembali ke Inggris pada hari yang sama? Saya

meminta pada Tuhan dengan berkata, "Tuhan, surat kawat dari Ottawa

tiba ke Manchester pada hari Selasa dan saya mendapatnya pada hari

Selasa juga. Pada hari Rabu, saya sudah di pesawat. Tuhan, tolonglah."

Memandang kembali, sepertinya sangat sederhana.

Pada hari Sabtu, saya berjalan-jalan di taman bersama Helen dan saya

berkata kepadanya, "Anda akan menjadi saksi saya tentang apa yang

akan dikerjakan oleh Allah. Jika saya memberitahu anda setelah

peristiwa ini terjadi, bahwa saya mendoakan hal ini, maka anda tidak

akan mempunyai bukti selain dari kata-kata saya. Jadi saya mau

memberitahu anda sebelum jawaban doa itu terkabul, apa yang telah

saya doakan. Saya bukan sekedar mendoakan hal ini tapi saya

sepenuhnya yakin bahwa doa ini akan terjawab dan andalah yang

menjadi saksi saya bahwa saya memberitahu anda hal ini beberapa hal

sebelum ia terkabul." Segala sesuatu terjadi persis seperti yang saya

minta dari Tuhan dan Ia mengabulkannya persis dalam cara yang saya

Page 401: Bmf 22 cahaya injil

393 | C A H A Y A I N J I L

minta. Pada hari Selasa, saya mendapatkan visa dan membeli tiket

pesawat. Pada hari Rabu, saya sudah di atas pesawat dalam perjalanan

ke Kanada. Anda harus melihat wajah-wajah terkejut pegawai-pegawai

di kantor konsular. Tidak terlintas di pikiran mereka bahwa keputusan

dari kantor Ottawa tiba dengan begitu cepat.

Saya dapat membagikan begitu banyak pengalaman tentang jawaban

doa dari Allah tapi semuanya itu bermula dengan meminta, mencari

dan mengetuk. Saya menjadi seorang Kristen ketika saya duduk di

halaman penjara Komunis dan meminta bantuan Tuhan dan Ia

melakukannya. Saya meminta dan Ia menjawab, dan Ia menjawab

dengan begitu cepat! Suatu pengalaman yang sangat menakjubkan. Itu

berarti bahwa Allah selalu rindu untuk menjawab asalkan anda sudi

meminta dan Ia tahu bahwa anda meminta dengan tekun dan tekad.

Saudara yang terkasih, saya memohon pada kalian agar kalian

mengambil kata-kata Tuhan Yesus dan buktikanlah keabsahannya

dalam hidup anda sendiri. Cara untuk mempelajari Alkitab, cara untuk

memahami ajaran Tuhan Yesus bukanlah hanya membaca dan

mendengar khotbah. Tapi, keluar dan membuktikannya, dan anda akan

menemukan, "Ah, Tuhan, sesungguhnya benar. Sangat indah." Dengan

cara ini, anda akan tahu bahwa anda sedang berurusan, sedang

berbicara dengan Allah yang hidup. Bahwa Bapamu, Ia adalah Allah

Surga dan Bumi. Maka hati anda akan dipenuhi oleh sukacita yang

berkelimpahan. Persis seperti apa yang Tuhan Yesus katakan kepada

para muridNya di Injil Yohanes, "Mintalah, dan anda akan

menerimanya agar sukacitamu menjadi penuh."

Kamu Adalah Garam Dunia

Matius 5:13 - Disampaikan oleh Pastor Eric Chang

Hari ini kita akan melanjutkan untuk mempelajari firman Tuhan dalam

Injil Matius 5. Kita telah menyelesaikan pelajaran dasar tentang Ucapan

Bahagia dan sekarang kita akan mempelajari Matius 5:13. Kita akan

melihat bahwa pasal ini masih berkaitan dengan Ucapan Bahagia.

Karena, di dalam Ucapan Bahagia Tuhan Yesus berkata orang-orang ini

berbahagia karena mereka miskin dihadapan Allah, mereka

Page 402: Bmf 22 cahaya injil

394 | C A H A Y A I N J I L

berbahagia karena mereka berdukacita, mereka berbahagia karena

mereka lemah lembut. Orang-orang seperti inilah yang disebut sebagai

"garam dunia".

Peringatan: murid tidak boleh menjadi tawar

Perhatikan bahwa dalam Ucapan Bahagia, ada perubahan kata pada

ucapan yang terakhir dari "Berbahagialah orang yang..." menjadi

"Berbahagialah kamu...". Delapan ayat pertama tidak ditujukan pada

pribadi tertentu, dan ini berarti bahwa siapapun yang seperti ini akan

berbahagia. Sedangkan ayat 11 lebih spesifik, ditujukan pada murid-

murid Yesus: "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan

dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat." Dan kata

"kamu" dalam ayat inilah yang disebut dalam ayat 13 : "Kamu adalah

garam dunia". Karena itulah ayat 13 berkaitan langsung dengan ayat -

ayat sebelumnya dalam ucapan bahagia.

Mari kita membaca Matius 5:13

"Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar,

dengan apakah ia asinkan? Tidak ada gunanya selain dibuang

dan diinjak orang"

Kalimat awal menunjukkan bahwa kita - KAMU - adalah garam dunia.

Dan kalimat selanjutnya merupakan satu peringatan - satu peringatan

yang serius - bahwa jika garam menjadi tawar, menjadi tidak berasa,

tidak ada gunanya lagi kecuali dibuang!

Kita tidak perlu membahas apakah garam benar-benar bisa menjadi

tawar atau tidak. Diskusi seperti itu adalah sia-sia dan hanya akan

menghilangkan arti rohaninya. Para ilmuwan mengatakan bahwa garam

yang berasal dari jurang-jurang garam yang berdekatan dengan Laut

Mati sangat tidak murni. Ketika berada didalam keadaan-keadaan

tertentu seperti embunan, sehingga garam itu dilumerkan dari

senyawa, maka apa yang tersisa sebenarnya adalah campuran kapur

dan elemen lain yang sesungguhnya bukan garam itu sendiri.

Tampaknya seperti garam, tetapi sudah kehilangan rasa asinnya.

Semuanya itu mungkin saja benar tetapi tidak terlalu penting karena

itu bukan apa yang dimaksudkan. Poinnya sederhana, bukan apakah

garam itu bisa menjadi tawar atau tidak, tetapi orang Kristen dapat

kehilangan kualitas-kualitas yang esensial sebagai orang Kristen. Ini

Page 403: Bmf 22 cahaya injil

395 | C A H A Y A I N J I L

jelas apa yang Tuhan maksudkan, dan tidak ada yang dapat

menyangkal hal ini. Saya tahu tidak seorang penafsir pun yang ingin

menyangkal maksud yang Tuhan Yesus katakan di sini, bahwa garam

bukanlah selalu garam; garam dapat kehilangan rasanya dan menjadi

tawar.

Allah memberikan kualitas-kualitas rohani, tetapi kita dapat

kehilangan kualitas- kualitas itu

Kita telah melihat ketika kita mempelajari Ucapan Bahagia bahwa

kualitas-kualitas yang disebut disitu, yaitu: miskin dihadapan Allah,

berdukacita atas dosa, lemah lembut dalam hubungan dengan Allah

dan manusia, haus dan lapar akan kebenaran bukanlah sifat asli

manusia. Mungkin kita menginginkan kualitas-kualitas tersebut namun

mereka bukan sifat dasar manusia. Kualitas-kualitas tersebut harus

diberikan pada kita oleh Allah. Dengan kuasa-Nya, Allah mengubah dan

membentuk kita menjadi seperti itu. Kita pula harus rela diubahkan.

Kita harus berdoa agar Allah membentuk kita dan mewujudkan

kualitas-kualitas itu dalam kehidupan kita. Tapi melainkan kita

bertekun sampai kesudahan, melainkan kita terus-menerus

mengarahkan pandangan kita, kualitas-kualitas ini akan mudah hilang

dari dalam diri kita.

Kita semua tahu, sangat mudah bagi kita untuk menjadi sombong,

berbangga diri, percaya terhadap kemampuan diri kita sendiri,

mencukupkan diri sendiri daripada menjadi miskin dihadapan Allah.

Inilah sifat alami manusia, percaya dan bangga terhadap diri sendiri.

Bagaimanapun juga banyak orang pergi ke psikolog untuk mengatasi

perasaan rendah diri dan memperoleh kepercayaan serta kebanggaan

terhadap diri sendiri. Sulit bagi manusia untuk tetap miskin dihadapan

Allah, manusia mudah menjadi sombong, bangga terhadap dirinya

sendiri. Sulit bagi manusia berdukacita atas dosa, mereka lebih mudah

jatuh dalam dosa, bahkan mereka suka berbuat dosa dan menikmati

dosa. Karena itu sangat mudah bagi seorang murid untuk kehilangan

kualitas-kualitas itu jika ia tidak berjaga-berjaga. Kita bisa berdoa,

"Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah

kami dari pada yang jahat", namun itu tidak meletakkan tanggung-

jawab sepenuhnya pada Allah. Kita harus berdoa dan berjaga-jaga,

seperti yang Yesus ajarkan, agar kita tidak jatuh dalam pencobaan.

Karena itu kita mendapati kualitas-kualitas rohani yang digambarkan

disini dengan garam bisa hilang. Jika garam tidak dapat menjadi tawar,

Page 404: Bmf 22 cahaya injil

396 | C A H A Y A I N J I L

tidak ada gunanya Tuhan memperingatkan kita supaya jangan kita

kehilangan kualitas sebagai seorang murid. Kita akan sangat menyesal

jika kita menolak peringatan ini.

Garam yang tawar - secara lahiriah menjalankan ibadah tapi

telah memungkiri kekuatannya!

Mari kita lihat ayat paralel dalam Lukas 14, dimana perkataan Tuhan

disampaikan hampir sama dengan perkataan Tuhan dalam Injil Matius,

tetapi penting bagi kita untuk membandingkan ayat paralelnya. Lukas

ingin menyatakan betapa pentingnya perkataan Tuhan Yesus ini. Lukas

14:34-35 berbunyi seperti ini, "Garam memang baik, tetapi jika garam

juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi

gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang

membuangnya saja."Kemudian ia menyimpulkan dengan perkataan

yang penting ini, yang sering mengikuti suatu ucapan yang penting:

"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia

mendengar." "Perhatikanlah," Tuhan Yesus berkata, "apa yang

Kukatakan padamu; janganlah kamu kehilangan rasa asin itu, karena

garam yang menjadi tawar tidak dapat diasinkan kembali. Dengan

apakah ia diasinkan? Sekali tawar tetap tawar, tidak dapat diasinkan

lagi".

Ini mengingatkan kita akan Ibrani 6:4 yang menyatakan bahwa mereka

yang pernah mengecap karunia surgawi dan kemudiannya murtad,

mereka tidak mungkin dibaharui sekali lagi. Mereka tidak dapat

dikembalikan. Bagaimana anda dapat mengasinkan garam yang sudah

tawar? Tidak ada lagi yang dapat dilakukan dengan garam yang

ditawar. Apa yang dapat anda lakukan? Tidak ada sama sekali! Tidak

ada gunanya lagi, tidak berguna untuk tanah, dan tidak dapat

dipergunakan sebagai pupuk. Tidak ada artinya jika ditimbun atas

kotoran. Anda tidak dapat melakukan apapun. Apa yang dapat anda

lakukan? Anda akan membuangnya ke jalan dan orang akan

menginjaknya, mungkin hanya dapat mencegah agar anda tidak

tergelincir di jalan. Tidak ada hal lain yang dapat dilakukan selain

dibuang dan diinjak orang.

Peringatan ini sangat penting dan kita harus memahami beberapa hal

yang berkaitan dengan ayat ini. Yang paling penting, kita harus

menanyakan pertanyaan ini: di tingkat rohani bagaimana garam itu

menjadi tawar? Bagaimana orang Kristen tidak berfungsi lagi sebagai

Page 405: Bmf 22 cahaya injil

397 | C A H A Y A I N J I L

orang Kristen? Paulus memahami ajaran Tuhan Yesus ini dengan jelas

dan dia menjelaskannya. Paulus memperingatkan kita dalam 2 Timotius

3:5 bahwa diakhir zaman akan ada orang yang "secara lahiriah

menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka

memungkiri kekuatannya." Ini adalah gambaran bagi garam. Meskipun

garam sudah kehilangan rasa asinnya, ia masih tampak seperti garam,

warnanya tetap putih, masih berbentuk butiran dan bubuk. Masih

berbentuk seperti garam, tetapi saat anda merasakannya, tidak ada

rasanya lagi garam. Garam itu sudah menjadi tawar, tidak asin lagi.

Bentuknya memang seperti garam, tetapi sudah memungkiri

kekuatannya, berarti, tidak efektif lagi. Bentuknya tetap seperti garam

tetapi sudah kehilangan kualitas dari garam itu sendiri.

Itulah peringatan Paulus tentang apa yang akan terjadi diakhir jaman,

Paulus menyatakan, akan muncul suatu tipe kekristenan yang tampak

diluar saja. Dari luar ia tampak seperti kekristenan. Ia menjalankan

kegiatan-kegiatan kekristenan. Ia menggunakan bahasa-bahasa

kekristenan. Ia juga berbicara tentang liturgi kekristenan. Tetapi

semuanya itu tidak berpengaruh dalam dirinya. Kekristenan seperti ini

tidak ada kuasanya. Semuanya hanya diluar saja. Tidak ada yang

tersisa. Garam itu telah merosot hingga tidak ada yang tersisa kecuali

namanya, tetapi substansinya sudah hilang. Terdapat satu ungkapan

Cina yang mengatakan seperti ini: masih mempunyai nama garam,

namun tidak ada substansi garam, yaitu, tidak ada lagi rasa garamnya.

Garam sebagai simbol kuasa Allah untuk memurnikan

Bagaimana kita dapat memahami tentang garam? Apa itu garam? Saya

pikir kita semua tahu bahwa garam adalah untuk memurnikan. Ia

digunakan untuk mengawetkan. Ia digunakan untuk memberi rasa

pada sesuatu yang tawar. Semua arti-arti ini terdapat dalam Perjanjian

Lama. Mari kita melihat satu contoh dimana garam digunakan untuk

memurnikan, yang merupakan fungsi dari orang Kristen didalam dunia

ini. II Raja-raja 2:19-22 memberitahu kita tentang fungsi garam. Pasal

tersebut menceritakan tentang apa yang dilakukan seorang nabi besar

yaitu Elisa. Saya akan membacakan bagian ini kepada anda:

"Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya

kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri

ini sering ada keguguran bayi." Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan

baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka

membawa pinggan itu kepadanya. Kemudian pergilah ia ke mata air

Page 406: Bmf 22 cahaya injil

398 | C A H A Y A I N J I L

mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata:

"Beginilah firman Tuhan: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan

terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." Demikianlah air itu

menjadi sehat sampai hari ini sesuai dengan firman yang telah

disampaikan Elisa."

Dalam pasal ini garam berfungsi untuk memurnikan. Ia memurnikan air

yang tidak baik itu. Tentu saja, dalam kasus ini janganlah kita

beranggapan bahwa garam yang melakukan pemurnian itu. Tidak! Kita

kehilangan maksud yang sebenarnya jika kita berpikir bahwa Elisa

melakukan hal itu karena ia tahu banyak tentang kimia, lebih banyak

dari orang disekitarnya. Jadi mereka hanya perlu menuangkan garam

kedalam sumur. Jika anda mencobanya, anda akan mendapati garam

yang anda tuangkan tidak akan memurnikan air dalam sumur. Kita

akan kehilangan maksud rohaninya. Maksud dari tindakan ini terletak

pada simbolisme garam. Bukan garam itu yang memurnikan, tetapi

kuasa Allah. Perhatikan bahwa garam itu berfungsi hanya karena

perkataan Elisa: "Beginilah firman Tuhan" dan air itu menjadi sehat

"sesuai dengan Firman yang disampaikan Elisa!" Otoritas kuasa Allah

bekerja melalui Elisa. Garam disini melambangkan kemurnian atau

kekudusan dan kuasa kekudusan yang memurnikan.

Simbolisme rohani seperti ini sering digunakan, misalnya di Yakobus

5:14. Yakobus 5:14 mengatakan bahwa: "Anda mendoakan orang yang

sakit serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan." Nah,

untuk apa mengoleskan minyak atas orang sakit? Minyak tidak dapat

menyembuhkan kalau dioleskan diluar saja, diatas dahi orang yang

sakit. Maksud saya minyak tidak mengandungi khasiat gaib yang dapat

menyembuhkan. Kesembuhan bukan didasarkan pada tindakan

mengoleskan minyak. Minyak disini hanya melambangkan kuasa Roh

Kudus. Bukan berarti ada khasiat tertentu, tidak ada seorangpun yang

dapat disembuhkan hanya dengan diolesi minyak pada dahinya.

Sebagai contoh, jika anda sakit, tentu anda tidak akan membeli minyak

dan mengoleskan minyak itu didahi serta berkata "Lihat, aku telah

menerapkan firman Tuhan dalam Yakobus 5, mengoleskan minyak

didahi dan aku akan baik-baik saja". Jika dengan mengoleskan sedikit

minyak tidak berhasil menyembuhkan, anda mungkin berpikir dengan

menuangkan seluruh botol minyak keatas kepala, anda akan sembuh.

Tentu saja jika itu yang anda lakukan, anda salah besar karena anda

telah kehilangan makna rohaninya.

Page 407: Bmf 22 cahaya injil

399 | C A H A Y A I N J I L

Minyak hanyalah simbol yang mengingatkan orang yang sakit, saat

minyak itu dioleskan, bahwa Allahlah yang sanggup menyembuhkan.

Sebagai contoh dari waktu ke waktu, ketika berada di Liverpool, rekan

sekerja saya dan saya akan mendoakan seseorang yang sakit. Saat

mengoleskan minyak, saya akan menjelaskan pada orang tersebut apa

maknanya. Saya akan mengatakan padanya "Minyak ini tidak

berkhasiat untuk menyembuhkan. Jangan bayangkan ini adalah minyak

ajaib yang dapat anda beli. Itu tidak akan memanfaatkan anda

samasekali. Minyak ini untuk mengingatkan anda bahwa bukan saya

yang menyembuhkan. Bukan pula minyak ini yang menyembuhkan,

tetapi Allah yang menyembuhkan" Tanamkan ini dalam pikiran anda,

bahwa minyak hanyalah simbol bagi Roh Kudus. Demikian pula minyak

zaitun dalam Perjanjian Lama selalu menjadi simbol bagi pribadi dan

kuasa Roh Kudus.

Jadi sama halnya dengan kisah Elisa dalam II Raja-raja tersebut,

garam tidak mempunyai khasiat ajaib. Kita tidak tahu pasti seberapa

banyak garam yang dituangkan ke sumur. Pada kenyataannya hanya

semangkuk kecil, hanya sedikit garam yang dituang ke dalam sumur.

Namun ia melambangkan kuasa Allah yang memurnikan. Itu hanya

berarti jika kita mengerti makna rohani yang terkandung didalamnya.

Dengan cara yang sama, untuk memahami Matius 5:13, kita harus

menyadari bahwa orang Kristen adalah garam dunia, bukan karena

sesuatu dalam diri kita, bukan karena karisma khusus atau daya tarik

yang kita miliki, tetapi karena kuasa Allah yang bekerja dalam kita.

Allah bekerja melalui orang-orang Kristen dan membuat mereka

menjadi garam. Bukan kita sendiri adalah garam, tetapi Allah, kuasa-

Nya, kualitas Allah yang terdapat didalam kita yang menjadikan kita

sebagai garam. Tanpa Allah didalam kita, kita tidak berarti apa-apa,

kita sama sekali tidak berarti. Itulah kenyataannya. Kita jangan

membayangkan bahwa ada hal yang istimewa dalam diri orang Kristen.

Kristus yang ada dalam diri kita yang membuat kita menjadi siapa kita

sesungguhnya. Dalam hal ini, anda bisa melihat bahwa kita bergantung

sepenuhnya pada kuasa Allah. Semuanya adalah karena anugerah-Nya.

Garam menyucikan dari kecemaran dan kejahatan

Garam berkuasa menyucikan dari kecemaran dan kejahatan. Terdapat

satu lagi contoh di Hakim-hakim 9:45, kisah tentang perjuangan

Abimelekh merebut Sikhem. Setelah merebut kota tersebut, ia

menaburi kota itu dengan garam. Saya banyak mendengar penafsiran

Page 408: Bmf 22 cahaya injil

400 | C A H A Y A I N J I L

yang salah tentang pasal ini karena mereka tidak membaca dengan

berhati-hati. Mari kita lihat Hakim-hakim 9:45 "Sehari-harian

Abimelekh berperang melawan kota itu - melawan kota Sikhem yang

termasyur -, ia merebut kota itu dan membunuh orang-orang yang

didalamnya; kemudian dirobohkannya kota itu dan ditaburinya dengan

garam". Abimelekh menaburkan garam. Saya pernah mendengar orang

berkata "Jika anda menaburi ladang dengan garam, tanahnya menjadi

tandus " dan hal-hal seperti ini. Pernyataan seperti ini tidak berarti

samasekali. Tidak dikatakan bahwa Abimelekh menaburkan garam ke

'ladang'; tetapi keatas kota Sikhem. Kota itu ditaburi garam. Kita tidak

menanam sesuatu dikota. Menaburkan garam tidak akan membuat

kota menjadi tandus. Maksud saya, seseorang bisa saja

membangunkan sebuah rumah diatas tanah yang telah ditaburi garam

itu. Ini sama sekali tidak ada berhubungannya dengan pertanian. Apa

yang dilambangkan oleh Abimelekh adalah bahwa kota itu harus

dimurnikan dari segala kejahatan. Cara hidup yang lama harus

ditinggalkan, sehingga menjadi kota Sikhem yang baru.

Pada kenyataannya, kita tahu dari sejarah bahwa kota Sikhem, tidak

dihancurkan sehingga kota itu tidak dapat dibangun kembali. Menurut

sejarah kota Sikhem bahkan tetap berdiri sampai abad pertama,

sampai pada akhirnya dihancurkan oleh tentara Romawi. Kota Sikhem

tetap menjadi kota penting sepanjang masa. Sikhem mengalami

sejarah yang panjang. Seringkali kota ini dikepung dan diserang.

Serangan Abimelekh untuk menghancurkan kota Sikhem hanyalah

salah satu diantaranya. Dan tentu saja menaburkan garam keatasnya

bukan berarti penghancuran kota tersebut untuk selamanya. Sama

sekali tidak! Sikhem segera dibangun dan diduduki kembali. Jadi

jelaslah bahwa tujuan garam itu ditaburkan hanyalah sebagai simbol.

Tentu dibutuhkan biaya yang sangat besar jika garam harus ditaburkan

keseluruh kota. Menaburkan garam ke kota Sikhem hanyalah suatu

simbol tindakan rohani, sebagai tanda bahwa kota Sikhem harus

dimurnikan, dan kota itu harus meninggalkan cara hidupnya yang

lama. Itulah yang seharusnya terjadi pada kita sebagai orang Kristen.

Kita dimurnikan dengan meninggalkan cara hidup yang lama, yaitu saat

garam itu masuk dalam hidup kita dan sampai pada akhirnya kita pun

menjadi garam. Ini mengingatkan kita akan adanya tahap dimana kita

menerima terang dan kemudian menjadi terang. Seperti Paulus

katakan pada jemaat di Efesus 5:14, "Itulah sebabnya dikatakan:

Page 409: Bmf 22 cahaya injil

401 | C A H A Y A I N J I L

Bangunlah hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati

dan Kristus akan bercahaya atas kamu!" Setelah kita menerima terang

Kristus, kita menjadi terang. Demikian pula saat kita menerima kuasa

Allah yang memurnikan kita, yang digambarkan dengan garam,

sebagai simbol dari kuasa Allah dalam Roh Kudus, kita diubahkan dan

kita juga menjadi garam.

Garam melambangkan apa?

Untuk memahami hal ini, kita harus bertanya: garam menunjukkan

apa? "Kamu adalah garam". Adakah sesuatu yang lebih khusus? Mari

kita membuka Kolose 4:5-6 dimana Paulus menggunakan gambaran

garam: "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,

pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa

penuh kasih, jangan hambar sehingga kamu tahu bagaimana kamu

harus memberi jawab kepada setiap orang." Paulus mengatakan

"Sebagai orang Kristen hendaklah kata-katamu jangan hambar". Dalam

bahasa asli, "hendaklah kata-katamu dibumbui garam." Apa artinya?

Apakah ini berarti setiap saat kita harus menuangkan garam kedalam

mulut sehingga perkataan kita dibumbui garam? Dari sini kita dapat

melihat makna rohani dari garam, seperti yang saya katakan

sebelumnya bahwa tidak ada hubungannya dengan garam secara

harfiah. Jadi garam menandakan apa? Ketika saya membumbui kata-

kata saya dengan garam, dengan apa sebenarnya saya membumbui

jika yang dimaksudkan bukanlah garam yang sesungguhnya? Disini kita

harus berusaha untuk memahami apa yang diwakili oleh garam, karena

kecuali saya memahaminya, saya tidak tahu bagaimana menggenapi

ajaran Alkitab, agar perkataan kita tidak hambar.

Ada sebuah petunjuk, tapi jika anda membacanya dalam Alkitab

bahasa Indonesia maka anda tidak akan menemukannya karena

petunjuknya tidak tampak samasekali. Dalam bahasa Indonesia,

petunjuknya tidak tampak samasekali. Karena itu seringkali saya

menekankan, khususnya bagi yang mengikuti trening, betapa

pentingnya untuk memahami bahasa asli karena sebagai seorang

ekspositor, anda tidak bisa hanya bergantung pada makna kata dalam

bahasa Indonesia. Petunjuknya terdapat dalam Mat 5:13. Apa yang

anda baca disitu? Dikatakan bahwa "Kamu adalah garam dunia, jika

garam itu menjadi tawar.......?" Nah, terjemahan ini sebenarnya

kurang tepat. "Garam itu menjadi tawar", dalam bahasa Yunani, makna

sebenarnya ialah "Garam itu menjadi bodoh". Nah, jelaslah

Page 410: Bmf 22 cahaya injil

402 | C A H A Y A I N J I L

penterjemah tidak dapat menerjemahkan sebagai "jika garam itu

menjadi bodoh" karena, bagaimana mungkin garam menjadi bodoh?

Karena itu, ia menganggap bahwa "menjadi bodoh" berarti "menjadi

tawar". Dengan cara demikian, kita kehilangan satu petunjuk yang

penting untuk arti garam. Jika garam menjadi bodoh, itu memberi kita

satu petunjuk untuk arti garam. Para ilmuwan tahu bahwa kata

"bodoh" disini dalam bahasa Yunani bukan berarti "tawar", atau

"kurang asin". Artinya adalah "benar-benar bodoh", tidak ada makna

lain yang dapat menggantikannya. Ia tidak mempunyai arti yang lain.

Para penterjemah Alkitab telah melakukan satu tafsiran. Setidak-

tidaknya mereka harus memberitahu kita apa kata yang sebenarnya

dalam bahasa asli, khususnya bagi mereka yang tidak tahu bahasa

Yunani.

Ini merupakan satu petunjuk bagi kita. Apakah petunjuk itu? Sangatlah

jelas. Jelaslah bahwa garam menunjukkan 'spiritual wisdom'/hikmat

rohani. Tentu saja jika kita kehilangan hikmat rohani, kita menjadi

bodoh. Disini maknanya sangat jelas. Lawan dari kebodohan adalah

hikmat. Jika diterjemahkan dengan "tawar" tentu itu akan

menghilangkan petunjuk itu. Ini sangat penting bagi kita untuk

mengerti.

Petunjuk ini muncul dalam beberapa cara. Misalnya, ada satu kata

Ibrani yang mempunyai makna ganda yaitu "kurang rasa" dan juga

"bodoh" pada waktu yang sama. Kata ini digunakan dalam Ayub 6:6

"Dapatkah makanan tawar dimakan tanpa garam atau apakah putih

telur ada rasanya?" Kecuali dibubuhi garam, kalau tidak, ia rasa tawar.

Kata bahasa Ibrani itu juga bermakna "bodoh", "tidak berasa", "tidak

bermoral". Sangat penting bagi kita untuk memahami hal ini, karena

hikmat dalam arti rohani bukan bermakna pandai samasekali. Itu

bukan maknanya. Hikmat secara rohani mempunyai makna yang

berbeda dari kepandaian.

Apa artinya hikmat rohani?

Saya akan menjelaskan pada anda apa makna dari hikmat. Kita dapat

membaca dalam Yakobus 3, yang memberitahu kita seperti apa hikmat

itu dan itu sama sekali tidak ada hubungan dengan kepandaian, tidak

ada hubungan dengan kecerdasan, tidak ada hubungan dengan

pengetahuan. Yakobus 3:17, "Tetapi hikmat yang dari atas adalah

pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, penurut, penuh belas

Page 411: Bmf 22 cahaya injil

403 | C A H A Y A I N J I L

kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik".

Ini menunjukkan pada kita kualitas hikmat yang dari atas - hikmat

rohani - bukan hikmat yang berasal dari dunia, yang ditolak oleh Paulus

pada ayat 15. Hikmat dari dunia yang bukan berasal dari atas, yaitu

hawa nafsu, bersifat jasmani, bersifat duniawi. Hikmat yang dari atas

mengandungi semua kualitas-kualitas hidup seperti Kristus itu.

Apa hubungannya hikmat yang dari atas dengan pasal yang kita bahas

hari ini? Ah, hubungannya sangat erat. Tahukah anda berapa banyak

kualitas yang disebut dalam ayat 17?: "Pertama-tama murni,

selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan, buah-

buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik". Ada berapa

kualitas? Semuanya ada delapan! Selain itu ada satu kualitas lagi

seperti yang terdapat pada ayat 13: "Siapakah diantara kamu yang

bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan

perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan." Jadi

terdapat satu lagi kualitas yang disebut, yaitu, kelemahlembutan.

Apakah kelemahlembutan mengingatkan anda akan sesuatu? Ucapan

Bahagia yaitu "Berbahagialah orang yang lemah lembut". Delapan

tambah satu menjadi sembilan. Sembilan! Ada berapa Ucapan Bahagia?

Ada sembilan Ucapan Bahagia! Apakah jumlah yang sama ini hanya

suatu kebetulan? Sangat menarik! Kita telah melihat bahwa ada

rangkap-sembilan Buah Roh - rangkap-sembilan Buah Roh seperti yang

ditulis Paulus dalam Galatia 5:22-23, dan sekarang kita mendapati itu

juga terdapat dalam Yakobus. Demikian pula dalam Doa Bapa Kami,

ada sembilan aspek. Sungguh luar biasa bukan!

Sebagaimana telah saya sebutkan, Ucapan Bahagia itu muncul dimana-

mana, baik dalam surat Yakobus maupun dalam surat Paulus. Kita

menemukannya berulangkali kesembilan Buah Roh itu. Dan disini,

Yakobus menggambarkan hikmat dengan sembilan ciri, yang pada

kenyataannya, sangat mirip dengan Ucapan Bahagia. Dan juga kita

menemukan hubungannya dengan garam, yang mewakili hikmat

rohani. Ini sangat menakjubkan - sungguh menakjubkan - firman

Tuhan mempunyai struktur dan kekayaan bagi siapa yang mempunyai

pengertian dan memperhatikannya. Setiap bagian firman Tuhan

memperjelas yang lain dan memberikan wawasan yang baru tentang

kualitas seorang murid. Kita dapat menjadikan semua ini pokok-pokok

doa. Ini sungguh menakjubkan.

Page 412: Bmf 22 cahaya injil

404 | C A H A Y A I N J I L

Garam melarutkan - binasa/mati untuk memenuhi fungsinya

Masih ada satu hal yang berkaitan dengan hikmat rohani. Bagaimana

garam itu bekerja? Bagaimana garam berfungsi? Bagaimana garam

melakukan pekerjaannya? Bagaimana garam dapat mencegah

kejahatan, kerusakan moral, dan kemerosotan rohani? Bagaimana

garam dapat melakukan semuanya ini? Nah, yang harus anda lakukan

adalah mengambil garam dan melihat bagaimana garam itu bekerja.

Saya tidak bicara tentang penelitian di laboratorium. Anda hanya perlu

mengambil garam dan masukkanlah kedalam semangkuk sup, dan

perhatikan. Apa yang terjadi? Garam itu akan hilang. Garam itu larut

didalamnya. Ini merupakan satu petunjuk bagi kita untuk memahami

satu aspek penting dari sifat dasar garam, yaitu sifat dasar seorang

murid dan apakah panggilan kita di dunia ini, yaitu menjadi garam

dunia. Garam berfungsi hanya dengan satu cara: melarutkan diri,

menghilangkan diri dan mati, dan sama seperti benih yang disebut

dalam Yohannes 12:25, yang jatuh kedalam tanah dan mati agar

menghasilkan banyak buah. Bagaimana dengan garam? Garam jatuh

kedalam makanan, kedalam apa saja dan garam itu mati - larut -

dengan demikian garam itu berguna.

Bayangkan jika anda membubuhkan garam kedalam makanan dan

garam itu memutuskan bahwa ia tidak akan larut. "Tidak, kita akan

tetap bersatu dan tidak akan larut" karena garam tersebut tidak mau

kehilangan dirinya - tidak mau larut dan hilang dalam makanan - maka

garam itu tidak dapat berfungsi. Satu-satunya cara ialah, garam harus

larut dan kehilangan dirinya. Bagaimana dengan terang? Bagaimana

terang berfungsi? Yang pasti terang berfungsi dengan memberi dirinya,

dengan memancarkan sinarnya. Seperti yang telah saya sampaikan

saat pertama kali, saat kita belajar tentang Khotbah Diatas Bukit, saya

telah menjelaskan bahwa pada dasarnya terang dan garam berfungsi

dengan cara yang sama. Anda tahu lilin, lilin harus merelakan dirinya

hangus terbakar untuk memberikan terang bagi seluruh ruangan. Lilin

tidak selalu sama panjangnya. Untuk menerangi sekitarnya lilin harus

merelakan diri untuk dibakar. Benar-benar terbakar sampai mati dan

hilang semuanya.

Perhatikan bahwa itulah gambaran yang dipilih oleh Tuhan untuk

melukiskan kehidupan seorang murid. Ia berkata kamu adalah terang

dan Tuhan juga mengatakan bahwa lampu tidak diletakkan dibawah

gantang. Minyak dibakar untuk menerangi sekitarnya. Garam larut dan

Page 413: Bmf 22 cahaya injil

405 | C A H A Y A I N J I L

binasa untuk menggenapi fungsinya. Benih jatuh kedalam tanah dan

mati, hanya dengan cara ini benih itu dapat berbuah. Jika tidak, seperti

yang Tuhan Yesus katakan, ia akan tetap satu biji saja. Garam akan

tetap dalam bentuk gumpalan garam. Garam itu tidak berguna. Tetapi

jika garam itu ditaburkan, melarut dan memberikan dirinya, garam itu

memenuhi fungsinya. Penting bagi kita untuk memahami hal ini.

Hikmat Rohani adalah memberi diri sendiri seperti Tuhan Yesus

Bagaimana hikmat dari Allah berfungsi? Siapapun yang mengenal cara

Allah bekerja akan mengetahui hal ini dengan cepat. Paulus

mengatakan kepada kita tentang sifat dari hikmat Allah, dalam I

Korintus 1:23-24: "Tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan

untuk orang-orang Yahudi suatu baru sandungan dan untuk orang-

orang yang bukan Yahudi suatu kebodohan, tetapi untuk mereka yang

dipanggil, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, Kristus

adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah".

"Kami memberitakan" apa? "Kami memberitakan Kristus yang

disalibkan" - Kristus yang mati diatas kayu salib, Anak Allah yang

memberikan dirinya bagi kita. Anak Allah yang binasa, mati, memberi

diri-Nya disalib, "untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan"

dan, "untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan". Sepertinya

memang kabar tentang suatu kebodohan: tentang seseorang yang mati

diatas kayu salib untuk menyelamatkan dunia. Kenyataannya, orang

Yunani begitu terganggu dengan hal ini sehingga mereka menyerang

orang Kristen dengan melukiskan karikatur keledai yang disalibkan,

yaitu seseorang berkepala keledai disalibkan diatas kayu salib sebagai

gambaran Kristus yang disalibkan. Injil merupakan suatu kebodohan

bagi orang Yunani. Jelas, ini sebuah kebodohan! Pada ayat 24

dikatakan "Untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun

orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah".

Itu adalah hikmat Allah. Apakah menurut anda itu suatu kebodohan,

sehingga anda melukiskannya sama seperti orang bodoh, atau keledai?

Sesungguhnya, itulah hikmat Allah yang memberikan diri-Nya sendiri,

mati diatas salib ketika kita masih "mati oleh pelanggaran" (Kol 2:13)

dan dosa, "ketika kita masih seteru," Paulus katakan di Roma 5:10,

"Kristus telah mati bagi kita". Itulah hikmat dari Allah. Kristus adalah

hikmat Allah. Tapi seperti apa Kristus itu? Ia memberikan diri-Nya

sendiri untuk disalibkan. "Kristus disalibkan" - itulah pesan kita. Itulah

hikmat Allah.

Page 414: Bmf 22 cahaya injil

406 | C A H A Y A I N J I L

Kita telah membaca dalam Kolose 4:5-6 dimana dikatakan bahwa,

"Hiduplah dengan penuh hikmat ...... Hendaklah kata-katamu dibumbui

dengan garam ....." Kita tahu apa artinya sekarang - perkataan kita

harus dibumbui hikmat rohani! Biarlah seluruh perkataan anda

dibumbui dengan hikmat rohani! Kita telah memahami lebih jauh. Yang

dimaksud hikmat rohani adalah sikap rela memberi diri. Dalam setiap

percakapan kita yang terpenting bukan apa yang saya dapatkan, tetapi

apa yang saya berikan. Sebagai orang Kristen yang terpenting

bukanlah apa yang kita dapatkan dari gereja, tetapi apa yang dapat

kita berikan pada gereja. Pertanyaannya bukanlah "Apa gunanya aku

bersekutu dengan orang-orang ini?" Bahkan saya sendiri, tidak

mendapat apapun secara rohani didalam persekutuan. Apa yang saya

dapatkan? Jika saya tetap berpegang pada pemikiran ini, saya tidak

akan bersekutu dengan siapapun, karena saya tidak mendapat apa-

apa. Kebanyakan orang datang untuk bertanya dan minta nasihat

kepada saya, jadi saya harus 'memberi' sepanjang waktu persekutuan

itu. Pertanyaannya bukan apa yang saya dapatkan, tetapi apa yang

dapat saya berikan. Karena jika kita hanya memikirkan apa yang kita

dapatkan, kita tidak akan pergi kemanapun. Poinnya sangat

sederhana: hikmat rohani adalah memberi diri, memberi dengan

sukacita! Inilah hikmat Allah. Inilah kualitas dari hikmat Allah! Kita tahu

sekarang kekayaan dari firman Tuhan. Apakah anda memahami firman

Tuhan? firman Tuhan sangat sederhana! "Kamu adalah garam dunia",

dan anda mungkin bertanya "Apa lagi yang dapat dibicarakan?" firman

Tuhan mempunyai makna yang sangat dalam bagi mereka yang

mempunyai mata untuk melihat. Karena itu Tuhan Yesus berkata

"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar

dengan teliti agar ia mengerti!"

Kita berhenti menjadi garam ketika kita bosan/lelah untuk

memberi diri

Sekarang kita mulai memahami mengapa garam dapat menjadi tawar.

Apakah anda dapat memahaminya sekarang? Anda tahu, memberikan

seluruh diri setiap saat ini sangat bertentangan dengan sifat dasar

manusia. Mengapa saya harus selalu memberi, memberi dan memberi?

Saya lelah untuk memberi dan saya berkata, "Ini sudah cukup!" Saya

akui dihadapan anda lebih dari sekali, juga dari waktu ke waktu pada

tim pelatihan, bahwa saya berkata pada diri saya sendiri "Sepertinya

aku telah cukup memberi. Aku telah cukup memberikan diriku; aku

Page 415: Bmf 22 cahaya injil

407 | C A H A Y A I N J I L

telah cukup memberikan waktuku; aku telah cukup memberikan

uangku. Cukup. Sekali lagi cukup. Aku telah melakukan bagianku. Aku

telah memberikan yang terbaik, aku telah memberikan seluruh hidupku

yang terbaik untuk melayani Tuhan!" Saat saya mengizinkan sikap itu

menguasai diri saya, saat itulah garam berhenti menjadi garam, karena

saya tidak rela lagi untuk melarutkan diri. Saya merasa, saya sudah

cukup melarutkan diri. Sekarang saya akan hidup sesuai dengan

keinginan saya, dan mengucapkan selamat tinggal pada semua orang.

Saya akan melakukan apa yang saya suka. Seluruh waktu adalah milik

saya. Sudah cukup bagi saya untuk melakukan semuanya ini. Saya

dapat melakukan hal yang lebih baik dengan uang yang saya miliki

daripada hanya memberi pada gereja setiap saat. Saya yakin banyak

diantara saudara yang berpikir demikian, karena saya tahu banyak

diantara saudara yang telah banyak memberi untuk pekerjaan Allah

setiap tahun. Mungkin ada diantara anda yang merasakan apa yang

saya rasakan sekali-sekali, "Rasanya cukup apa yang telah aku

lakukan, sudah cukup apa yang telah aku berikan".

Ketika kita mulai berpikir dengan cara yang demikian, kita akan

menjadi tawar. Kita tidak berfungsi lagi sebagai garam. Kita tidak lagi

mau larut. Karena itu Tuhan Yesus berkata pada murid-muridNya:

"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal diriNya,

memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku." (Lukas 9:23). Jika

kamu tidak terus-menerus memikul salibmu setiap hari dan mengikut

Aku, kamu tidak dapat menjadi muridKu". Karena kamu akan berhenti

memberi diri dan kemudian menjadi tawar. Garam itu menjadi tawar.

Karena itu Tuhan Yesus berkata : "Jika kamu ingin menjadi murid-Ku,

kamu memperhitungkan dengan teliti dulu harga yang harus dibayar."

Ia berkata, "Untuk menjadi Kristen, harga yang harus dibayar

sangatlah tinggi. Sangat mahal untuk menjadi seorang murid. Lebih

baik kamu menghitung dulu harganya." Lebih baik kamu menghitung

dulu harganya, dan memutuskan untuk tidak menjadi murid

samasekali, daripada memutuskan menjadi murid dan akhirnya

berhenti di tengah jalan dan berkata "Sudah cukup, aku tidak dapat

melanjutkan". Itu adalah satu tragedi, suatu penghinaan terbesar yang

dapat anda lakukan terhadap nama Tuhan - bahwa kita memulai

namun tidak dapat menyelesaikannya. Garam itu menjadi tawar. Itulah

salah satu tragedi terbesar yang seringkali terjadi akhir-akhir ini.

Page 416: Bmf 22 cahaya injil

408 | C A H A Y A I N J I L

Arti garam dalam korban Perjanjian Lama - persembahan dari

hati yang murni

Dapatkah anda memahami garam melambangkan hikmat Allah yang

mempunyai sifat memberi diri. Karena itu bukan hal yang

mengherankan jika garam dipersembahkan bersama semua kurban

persembahan. Kenyataannya, pada masa Perjanjian Lama tidak ada

kurban yang bisa dipersembahkan kepada Allah tanpa diberi garam.

Apa anda mengerti hal tersebut? Tanpa garam, kurban tersebut tidak

akan diterima. Anda dapat membacanya dalam Imamat 2:13, dan juga

pada banyak bagian lain dalam Perjanjian Lama. Setiap kurban harus

disertai garam. Dengan kata lain anda tentu dapat memahami

maknanya. Kurban harus disertai kekudusan. Tidak ada gunanya

mempersembahkan satu persembahan secara eksternal kepada Allah

yang tidak disertai makna rohani dari garam, yaitu anda memberi

dirimu sementara anda mempersembahkan persembahan. Kalau tidak,

seorang kaya dapat memberikan persembahan yang tidak berarti apa-

apa baginya. Ia bisa mempersembahkan 100 ekor domba tanpa

merasa apa-apa. Sedangkan bagi orang miskin, ia hampir tidak dapat

mempersembahkan seekor burung dara atau merpatipun, karena

harganya terlalu mahal bagi mereka. Jadi sesungguhnya bukan

masalah jumlah yang diberikan. Jika jumlah yang lebih utama, akan

lebih menguntungkan bagi orang kaya dibanding orang miskin yang

tidak punya apa-apa. Bukan jumlah yang terpenting! Bukan apa yang

kamu berikan, tetapi bagaimana anda dapat memberikan diri anda

sendiri melalui persembahan itu. Kalau tidak, anda belum memberikan

apapun. Segala sesuatu yang dipersembahkan harus kudus, demikian

pula jika kita mau mempersembahkan diri kita, kita harus kudus, suatu

pemberian yang murni, suatu pemberian seperti yang dikatakan

Yakobus (Yak 3:17) "Hikmat dari atas pertama-tama adalah murni".

Jika kita bicara tentang kemurnian, tentu anda ingat apa yang telah

saya katakan sebelumnya tentang hubungan antara Ucapan Bahagia

dan Doa Bapa Kami. Saya telah mengatakan pada anda bahwa ada

satu butir dalam Doa Bapa Kami yang mempunyai posisi yang berbeda.

Ia meletakkan hati yang suci di tempat yang pertama. Apakah anda

memperhatikan hal pertama yang Yakobus katakan tentang hikmat?

"Hikmat dari atas pertama-tama adalah murni ....." Kemurnian di hati!

Kesetiaan dan ketetapan hati! Sebagai hamba Allah, Yakobus sangat

memahami pesan Tuhan. Hamba-hamba Allah, dan para rasul sangat

Page 417: Bmf 22 cahaya injil

409 | C A H A Y A I N J I L

memahami ajaran Tuhan. Dan Yakobus, saudara Tuhan, juga tidak

melewatkan poin tersebut. Yang paling penting adalah kemurnian. Jika

kita kehilangan kemurnian hati, saat kita mulai berkompromi dengan

daging, dengan kepentingan kita sendiri, dengan dunia, kita mulai

menjadi tawar. Semuanya hilang. Karena itu diperlukan perhatian yang

tidak terbagi-bagi. Komitmen yang murni ini tidak bisa berubah. Saat

itu berubah, anda akan kehilangan segalanya dan tidak berguna lagi.

Anda akan dibuang dan diinjak orang.

Kita menjadi tawar, kita mau larut

Kita telah sampai pada poin terakhir, dan kita perlu memahami hal ini

dengan sebuah pertanyaan yang sangat penting : "Bagaimana garam

menjadi tawar? Apa yang menyebabkan ini terjadi? Maksud saya hanya

mengetahui bahwa garam dapat menjadi tawar sudah cukup penting,

namun akan lebih membantu lagi jika kita tahu apa hal-hal yang harus

kita waspadai agar kita tidak menjadi tawar. Apa yang menyebabkan

kita berhenti menjadi murid-murid-Nya? Menurut saya ada satu poin

yang telah kita ketahui: garam yang tidak lagi rela melarutkan diri.

Tetapi banyak orang Kristen, ketika mereka menjadi Kristen tidak

pernah diberitahu terlebih dulu bahwa kehidupan Kristen adalah seperti

itu. Berbeda dengan ajaran Tuhan Yesus, saat ini banyak pendeta dan

penginjil yang mempunyai kepentingan pribadi dalam menyembunyikan

fakta ini dari anda. Seringkali saya katakan, seorang penginjil dengan

mudah berkata: "Datanglah pada Yesus dan kamu akan memperoleh

damai, sukacita dan semuanya ini." Tuhan Yesus tidak berkhotbah

seperti itu. Saya bersyukur karena Tuhan Yesus tidak berkhotbah

seperti itu. Tuhan Yesus tidak memperdaya kita untuk menjadi murid-

Nya dan kemudian saat kita termakan umpan untuk menjadi murid-

Nya, setelah kita menanda tangan, setelah kita mengangkat tangan,

setelah kita terperangkap, setelah ditangkap disitu, lalu Ia berkata,

"Sekarang kamu tidak dapat melepaskan diri" Yesus sama sekali tidak

melakukan hal seperti itu. Tidak seperti itu! Yesus berkata, "Aku

berkata kepadamu dengan jujur, jika kamu tidak memikul salibmu, siap

mati terhadap diri sendiri dan mau melarutkan diri, kamu tidak dapat

menjadi murid-Ku".

Saya akan tetap berusaha untuk berkhotbah seperti itu. Mungkin itu

tidak menarik banyak orang. Orang banyak tidak suka mendengar

tentang memberi-diri dan kematian dan hal-hal seperti itu, tetapi

Tuhan Yesus tidak berusaha untuk menarik orang banyak. Ia tidak

Page 418: Bmf 22 cahaya injil

410 | C A H A Y A I N J I L

pernah berusaha menarik banyak orang. Justru karena banyak orang

berduyun-duyun mengikut Dia, Ia berpaling dan berkata kepada

mereka "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal

dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Aku mengatakan ini

langsung dari awal." (Mat 16:24; Mark 8:34: Luk 9:23; 14:27) Banyak

penginjil yang tidak jujur dengan berkata "datanglah dan kamu akan

memperoleh damai dan sukacita." Mereka tidak mengatakan kail yang

tersembunyi. Kita menelan umpan itu tanpa menyadari ada kail

didalamnya. Kita menelannya dan kita tertangkap. Tetapi sayangnya

kita bukan ikan. Kita dapat melepaskan diri dari kail itu. Dan kemudian

kita mendapati, sebagaimana lazimnya, mayoritas dari orang-orang

yang telah meresponi 'altar-call' berpaling dari Tuhan begitu saja.

Inilah mayoritas yang telah hilang. Mengerikan! Merekalah orang-orang

yang meresponi saat mengikuti camp dan kebaktian kebangkitan

rohani. Ini merupakan sesuatu yang mengerikan: kegagalan untuk

memberitakan kebenaran. Tidak! Tidak! Tuhan Yesus tidak

menyembunyikan apa-apa. Kita telah melihat mengapa Dia berbuat

demikian. Karena Ia tahu kalau kita tidak memahami hal ini dengan

benar dan menghitung harganya terlebih dahulu sebelum kita

memutuskan untuk mengikut Dia, kita akan tersesat.

Penyebab-penyebab kita menjadi tawar

1) Gagal menghitung harga sehingga kita berbalik dari

komitmen kita

Poin ini dapat kita temukan dalam Injil Lukas pasal 14. Mari kita buka

kembali, pasal yang telah kita baca sebelumnya, Lukas 14:34-35, dan

dalam pasal tersebut kita dapat melihat mengapa garam menjadi

tawar. Di bagian terakhir dikatakan, "garam memang baik." Ini berarti

garam itu berguna, bernilai, dan berharga. Selain itu dalam Apokrip

juga terdapat pernyataan yang mengatakan bahwa garam memang

baik. Mengapa dikatakan demikian? Apa artinya? Itu berarti garam

penting bagi kehidupan manusia.

Dalam Apokrip, yang ditulis kira-kira 200 tahun sebelum kedatangan

Tuhan Yesus, dalam kitab Yesus bin Sirakh, tertulis: "Kebutuhan pokok

untuk hidup manusia ialah: air, api, besi dan garam, terigu dan susu

serta madu, air anggur, minyak dan pakaian. Semuanya itu

teruntukkan bagi orang takwa sebagai barang yang baik, tepat

sebagaimana menjadi buruk bagi orang berdosa." (Sir 39 : 26)

Page 419: Bmf 22 cahaya injil

411 | C A H A Y A I N J I L

Butir ini sangat menarik. Apa yang baik bagi orang benar menjadi

buruk bagi orang yang berdosa. Sebagai contoh, air sangat berguna

bagi orang benar tetapi menjadi banjir bagi orang berdosa. Api berguna

untuk memasak tetapi api yang sama dapat menghanguskan rumah

orang berdosa bahkan memakar orang-orang jahat dalam peperangan.

Besi tentu bermanfaat bagi kita karena tanpa besi kita tidak dapat

memasak, tetapi selain itu besi juga dapat digunakan sebagai pedang

untuk memotong orang jahat, maupun sebagai alat bagi orang jahat

untuk saling membunuh, dan seterusnya. Demikianlah jadinya jika

barang yang baik dari Allah disalahgunakan.

Jadi apa yang dikatakan dalam Lukas 14:34 "garam memang baik"

berarti bahwa garam berguna dan penting bagi kehidupan manusia.

Seperti yang dikatakan dalam Sirakh 39:26 "garam adalah kebutuhan

pokok untuk hidup manusia". Diantara orang Cina, kita juga berbicara

tentang kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia, yaitu bahan

bakar, beras, minyak dan garam. Ada empat hal yang terpenting dalam

kehidupan orang Cina dan salah satunya adalah garam seperti yang

tertulis dalam Apokrip. Mari kita melihat konteks Lukas 14 apa yang

menyebabkan garam menjadi tawar.

Apa yang dikatakan oleh Lukas 14:25-27? "Pada suatu kali banyak

orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil

berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepada-

Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya,

saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya

sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul

salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." Seperti

yang telah saya katakan sebelumnya, semua ini berhubungan dengan

garam. Dalam ayat 28-30: "sebab siapakah diantara kamu yang kalau

mau mendirikan rumah tidak duduk dahulu membuat anggaran

biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan

itu? Supaya kalau ia sudah meletakkan dasarnya, dan tidak dapat

menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang melihatnya, mengejek

sambil berkata : orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup

menyelesaikannya." Dengan kata lain: ia adalah orang bodoh. Mereka

mengejeknya. Dia bodoh. Ia membangun tetapi tidak dapat

menyelesaikannya. Garam telah menjadi bodoh. Pada mulanya ia

adalah garam, tapi pada akhirnya ia bukanlah garam. Ia pernah

menjadi garam, tetapi sekarang ia bukan lagi garam. Bukan berarti

Page 420: Bmf 22 cahaya injil

412 | C A H A Y A I N J I L

sekali garam akan tetap menjadi garam. Garam itu telah menjadi tawar

dan tidak dapat diasinkan lagi. Garam itu telah menjadi bodoh dan

semua orang mengejeknya dan berkata, "Orang ini mulai tetapi tidak

dapat mengakhiri."

Selain digambarkan seperti orang yang membangun rumah, kehidupan

rohani juga dapat digambarkan seperti orang yang sedang berperang.

Kita dapat membacanya dalam ayat 31-33 "atau raja manakah yang

kalau mau pergi berperang tidak duduk dahulu dan mempertimbangkan

apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang

mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan

mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan

syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tipe-tipe orang diantara

kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya" -cara hidup

yang lamanya- "tidak dapat menjadi murid-Ku." Nah, itulah yang Yesus

ajarkan kepada kita, tidak seperti penginjil-penginjil zaman ini.

Karena itu garam memang baik. Perhatikan ayat 34. Ada hal yang

menarik dalam ayat ini. Sekali lagi ada terjemahan yang kurang tepat

disini, seharusnya ayat ini diawali dengan "karena itu". Ayat 34

seharusnya berbunyi "karena itu garam memang baik." Penterjemah

telah meniadakan kata "karena itu" yang ada dalam naskah asli, dan ini

tidak dapat dibenarkan. "Karena itu garam memang baik....." Dengan

meniadakan kata "karena itu", kita kehilangan hubungannya. Jika anda

hanya membaca dalam bahasa Indonesia, anda tidak tahu bahwa ayat

34 berhubungan langsung dengan ayat sebelumnya. Mereka bukan

ucapan yang terpisah. Ia dihubungkan secara langsung dengan semua

ayat-ayat yang telah kita baca tadi oleh kata "karena itu". "Karena itu

garam memang baik." Sangat baik menjadi garam. Sangat baik jika

mempunyai garam. Tetapi jika garam itu menjadi tawar, ini sama

dengan orang yang memulai sesuatu yang baik tetapi mengakhirinya

dengan hal yang buruk. Ia mulai membangun, dan itu baik! Namun dia

tidak dapat menyelesaikannya, karena itu, ia bodoh. Ia memulai suatu

perjuangan demi kebenaran. Ia pergi berperang tapi kemudian ia

berpikir bahwa ia tidak mungkin menang. Karena itu ia memutuskan

untuk menyerah. Ia bodoh karena menyerah berarti sekarang anda

menjadi tawanan. Anda menjadi hamba kepada tuan yang baru. Anda

telah kehilangan kemerdekaan anda - kemerdekaan untuk berjuang

demi kebenaran.

Page 421: Bmf 22 cahaya injil

413 | C A H A Y A I N J I L

Jadi kita dapat melihat hubungannya dengan segera dan memahami

poin yang pertama. Garam itu menjadi tawar justru karena garam itu

telah berpaling dari komitmennya yang semula. Ia mulai membangun

dan kemudian memutuskan untuk berhenti dan tidak

menyelesaikannya karena biaya yang terlalu tinggi, dan berkata, "Aku

akan berhenti disini." Ia berpaling dari komitmennya yang semula.

Sebagaimana Petrus mengingatkan kita dalam 2Petrus 2:22, orang ini

seperti anjing yang kembali lagi ke muntahnya dan babi yang mandi

kembali lagi ke kubangannya. Petrus mengingatkan kita jika kita

mengawali sesuatu dengan baik dan mengakhirinya dengan buruk,

maka akhirnya keadaan kita lebih buruk dari pada yang semula [ayat

20]. Ini berarti lebih baik jika anda tidak memulai samasekali dari pada

memulai dan berakhir dengan buruk. Anda memulai dan menyelesaikan

sampai akhir atau jangan anda memulai sama sekali. Karena itu anda

harus menghitung harganya terlebih dahulu. Itulah yang seringkali

saya katakan pada orang yang ingin menerima baptisan, "Janganlah

anda dibaptis sampai anda tahu dan benar-benar memahami apa yang

anda lakukan. Jika tidak, saya tidak akan mengijinkan anda untuk

dibaptis, demi kebaikan anda. Bukan demi kebaikan saya; demi

kebaikan anda lebih baik jangan memberikan diri dibaptis sehingga

anda benar-benar memahami makna komitmen dan anda rela bertahan

sampai pada kesudahannya."

Jadi, pertama kita melihat bahwa kita harus bertahan sampai pada

kesudahannya, satu komitmen yang total tanpa mempertahankan apa-

apa. "Total" berarti seluruh hidup kita, tidak hanya 2 tahun yang

berikut atau 2 bulan yang berikut. Jika anda hanya berniat untuk

menyerahkan hidup anda untuk menjadi Kristen untuk dua bulan yang

berikutnya, lupakan saja! Jika untuk dua tahun berikutnya, lupakan

saja juga! Serahkan seluruh hidup atau tidak sama sekali. Jangan

menoleh kebelakang! "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi

menoleh kebelakang, tidak layak untuk kerajaan Allah." (Lukas 9:62).

Seperti pepatah Cina yang mengatakan, kita harus memecahkan pot

itu; kita harus menenggelamkan perahu kita. Dan dalam bahasa

Inggris juga ada pepatah yang mengatakan, "bakarlah jembatan

dibelakangmu."

2) Jatuh dalam dosa

Apa lagi? Apa lagi yang menyebabkan garam menjadi tawar? Poin yang

kedua terdapat dalam Markus 9. Dalam Markus 9, kita dapat melihat

Page 422: Bmf 22 cahaya injil

414 | C A H A Y A I N J I L

dari konteksnya apa yang menyebabkan garam menjadi tawar. Tuhan

tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Bagian terakhir dari Markus

9 berkaitan dengan poin ini. Perhatikan Markus 9:50 "Garam memang

baik tetapi jika garam menjadi hambar dengan apakah kamu

mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam didalam

dirimu, dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Nah, jika Tuhan Yesus seringkali mengulangi suatu pengajaran yang

tertentu, itu berarti pengajaran itu sangat-sangat penting. Disini kita

tahu bahwa peringatan-Nya tentang garam menjadi tawar itu sangat

penting karena itu ditekankan berulang kali. Bagaimana kita dapat

memahami hal ini? Apa konteksnya?

Mari kita membaca Markus 9:42 untuk mendapatkan seluruh

konteksnya. "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil

yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan

pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu

menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke

dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua

tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak

terpadamkan; Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah,

karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari

pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; Dan

jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik

engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada

dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat

bangkai tidak mati dan api tidak padam." Kemudian Yesus langsung

berbicara tentang garam: "Karena setiap orang" - perhatikan kata

penghubung "karena" yang menghubungkan ayat tentang garam

dengan ayat-ayat sebelumnya, - "akan digarami dengan api, garam

memang baik tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu

mengasinkannya?" Bagaimana anda akan memulihkan garam itu?

Apa yang menyebabkan garam itu menjadi hambar? Alasan yang kedua

sangat jelas bagi kita. Yaitu jatuh dalam dosa, mengizinkan diri sendiri

untuk jatuh dalam pencobaan. Karena itulah Yesus mengajar kita

berdoa: "Janganlah membawa kami kedalam pencobaan tetapi

jauhkanlah kami dari pada yang jahat." [Mat 6:13] Janganlah

membawa kami kedalam pencobaan --- pencobaan untuk berdosa!

Karena jika pencobaan membuat anda lemah dan jatuh dalam dosa,

anda akan menjadi hambar. Saya ingatkan lagi, garam yang menjadi

Page 423: Bmf 22 cahaya injil

415 | C A H A Y A I N J I L

hambar akan dibuang dan diinjak orang seperti yang dikatakan oleh

Tuhan Yesus. Tiga kali Tuhan Yesus mengingatkan pada kita tentang

api neraka. Jika tanganmu menyesatkan, penggallah tangan itu. Lebih

baik masuk surga dengan satu tangan, daripada masuk ke dalam

neraka dengan dua tangan.

Saya pernah mengkhotbahkan pasal ini dan telah menunjukkan pada

anda, tentu saja masalah dosa tidak dapat dituntaskan hanya dengan

memotong tangan. Dosa timbul dari dalam hati. Tapi disini adalah

gambaran yang dramatis untuk menunjukkan betapa pentingnya

mengambil tindakan drastis, jika diperlukan, untuk memotong segala

sesuatu yang memungkinkan kita jatuh kedalam dosa. Potonglah dan

buanglah apapun itu. Jika persahabatan anda dengan seseorang

membuat anda jatuh dalam dosa, putuskan saja! Jika keinginan dan

ketamakan akan kekayaan materi memimpin anda kedalam dosa,

buanglah kebiasaan itu. Jika untuk mendapatkan uang, anda selalu

berjudi, atau apapun itu, jika hal itu membuat anda berdosa,

tinggalkan kebiasaan itu. Dan katakan "aku tidak akan memandang hal

itu lagi." Jika anggur memimpin anda untuk berbuat dosa, membuat

anda mabuk dan terhina karena dosa, buanglah kebiasaan itu.

Buanglah! Lebih baik membuang kebiasaan itu dari pada anda masuk

neraka.

Persoalan ini berkaitan dengan kelangsungan hidup. Itulah sebabnya

kita tidak boleh bermain-main. Sebagai contoh, jika anda mempunyai

seorang sahabat, baik laki-laki atau perempuan, jika persahabatan itu

membuat kehidupan rohani anda semakin merosot, putuskan saja!

Anda tidak boleh kehilangan hidup kekal. Anda boleh kehilangan

seorang sahabat; anda tidak boleh kehilangan hidup kekal. Harganya

terlalu mahal. Jadi disini, dari konteks kita diberitahu dengan jelas apa

artinya garam menjadi tawar. Kita tidak berani jatuh dalam dosa. Kita

tidak mampu menikmati kemewahan itu. Karena jika kita membiarkan

diri jatuh dalam dosa, kita harus membayar dengan harga yang mahal.

3) Gagal bertahan sampai kesudahan, lalu roboh dalam

penganiayaan

Kita sampai pada pertanyaan terakhir. Apakah penyebab ketiga yang

harus kita waspadai? Apakah bahaya yang ketiga? Mari kita kembali ke

Matius 5 dan melihat konteksnya. Apa konteks yang terdapat dalam

Matius 5? Konteksnya dapat ditemukan dari ayat 11. Dalam ayat

Page 424: Bmf 22 cahaya injil

416 | C A H A Y A I N J I L

tersebut kata "kamu" menjadi petunjuk bagi kita. "Berbahagialah

kamu, jika karena Aku kamu dicela....... Kamu adalah garam dunia."

Kata 'kamu' yang muncul dua kali memberikan satu petunjuk. Apakah

itu? Dalam kasus ini, kita tidak jatuh dalam dosa tetapi kita ditekan

dengan adanya berbagai macam bentuk penganiayaan. Itu bukanlah

sesuatu yang kita cari, tetapi sesuatu yang datang kepada kita. Jadi

disini kita mendapati perlunya untuk kita bertekun dalam tekanan,

bertekun dalam penganiayaan. "Hanya orang yang bertahan sampai

pada kesudahannya" - perhatikan ungkapan ini yang muncul dua kali -

"akan diselamatkan". Ini ungkapan yang sangat istimewa, yang muncul

dua kali, pertama di Matius 24:13 dan sebelumnya di Matius 10:22,

yang menekankan perlunya untuk bertahan sampai pada

kesudahannya, khususnya karena tekanan yang dikenakan keatas kita

sebagai orang Kristen. Sangat penting bagi kita berpaut pada Tuhan

dalam kesulitan apapun. Kita dipersatukan dengan Tuhan melalui

sebuah perjanjian, bukan hanya dalam keadaan baik, tetapi juga saat

kita dalam keadaan buruk, seperti penganiayaan, saat kita dimuliakan

maupun saat kita direndahkan, saat berada dalam kelimpahan maupun

dalam kekurangan, dalam kemiskinan. Apapun yang kita hadapi, kita

tetap berpaut pada Yesus.

Seharusnya itulah sikap kita! Namun ada banyak orang Kristen yang

bersedia menjadi orang Kristen saat semuanya menyenangkan, cuaca

cerah dan baik, seperti halnya dengan Kanada. Dan saat mereka

kembali ke Hongkong, mereka mengalami banyak tekanan. Mereka

tidak dapat memperoleh pekerjaan. Anggota keluarga berbalik

melawan mereka. Kesehatan mereka turun. Dibawah tekanan seperti

ini, pencobaan seperti ini, dan penganiayaan seperti ini, mereka jatuh.

Seperti benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, dalam

Perumpamaan Seorang Penabur, saat matahari terbit diatasnya, apa

yang terjadi? Ia layu. Benih itu layu. Benih itu tidak dapat bertahan. Ia

tidak dapat bertumbuh. Benih itu mati. Garam menjadi tawar.

Ringkasan dan kesimpulan

Jadi sekarang, marilah kita meringkaskan tiga hal penting yang telah

kita bahaskan.

Pertama, kita telah melihat bahwa kita bisa menjadi tawar karena

komitmen yang tidak total. Berarti, ketika anda melakukan komitmen

anda, anda tidak melakukannya secara total. Anda tidak menyerahkan

Page 425: Bmf 22 cahaya injil

417 | C A H A Y A I N J I L

diri dengan sepenuh hati dan tidak menyerahkan seluruh hidup anda,

dalam suatu komitmen tanpa syarat kepada Allah. Karena itu fondasi

kehidupan Kristen kita sangat lemah dari semula.

Hal yang kedua adalah mengizinkan dosa untuk mencobai kita. Orang

Kristen akan sentiasa dicobai untuk berbuat dosa. Siapa diantara kita

yang tidak pernah dicobai? Saat saya pertamakali menjadi orang

Kristen, saya dicobai dengan berat dengan pelbagai cara - baik dalam

hubungan persahabatan dengan teman wanita atau dalam keadaan

yang lain. Saya dicobai dengan berat, dan mudah jatuh dalam

pencobaan. Kesempatan untuk jatuh kedalam dosa muda-mudi

sangatlah besar pada masa kini. Sangat berbahaya! Seringkali kita

mempunyai kamar sendiri, bahkan ketika kita masih belajar, dan setiap

kesempatan diberikan untuk jatuh kedalam dosa. Disinilah ketahanan

rohani kita dipertaruhkan. Jika kita memahami poin kedua ini, kita akan

meninggalkan segala hal yang menyebabkan kita berdosa.

Saya pernah memutuskan hubungan dengan seorang pacar, karena

hubungan itu mengancam kesejahteraan kekal saya dan juga dia.

Tindakan tersebut memang menyakitkan, karena saya harus

mengatakan padanya, "Semua hubungan diantara kita telah selesai."

Itu membuat saya patah hati, itu juga membuat dia patah hati.

Pengalaman yang benar-benar menyakitkan bagi saya, menyebabkan

saya tidak mau berhubungan dengan gadis yang lain untuk selama

beberapa tahun. Saya tidak mau berbicara dengan seorang gadis pun.

Saya melarikan diri setiap kali saya melihat seorang wanita. Saya

menjaga jarak terhadap mereka sehingga sangat menggelikan. Saya

tidak akan mendekati mereka sama sekali. Semua orang di sekolah

Alkitab mengenal saya dan menganggap saya gila karena saya tidak

mau berbicara dengan gadis manapun. Di dalam kelas kami duduk di

satu meja yang sama, setiap meja ada 6 orang laki-laki dan

perempuan, dan saya tidak pernah berbicara dengan perempuan. Saya

tidak pernah memulai percakapan. Jika mereka mengatakan sesuatu

pada saya, saya akan memberi jawaban sesingkat mungkin dan segera

mengakhiri percakapan. Pengalaman pahit yang saya alami membuat

rasa takut itu terus berkembang dalam diri saya. Namun hal itu harus

dilakukan, meskipun rasa sakit itu sama seperti jika saya memotong

tangan kanan saya, kaki atau mencungkil mata saya. Tapi itulah yang

harus dilakukan karena hubungan itu mengancam kehidupan rohani

saya. Jika saya tidak meninggalkan semua itu, saya tidak akan berada

Page 426: Bmf 22 cahaya injil

418 | C A H A Y A I N J I L

disini saat ini. Karena garam itu akan menjadi tawar. Saya tidak

menyalahkan pacar saya. Saya hanya berdoa agar dia tetap bertumbuh

dalam imannya dan saya mendengar bahwa dia masih tetap setia

kepada Tuhan. Dan saya bersyukur kami memutuskan hubungan itu,

karena jika tidak, tentu kami berdua mungkin akan undur dari hadapan

Allah.

Yang ketiga adalah tetap bertekun dalam kesulitan, bertekun dalam

tekanan, setia sampai pada kesudahannya didalam segala keadaan,

baik maupun buruk. Terkadang keadaan yang baik sama bahayanya

dengan keadaan yang buruk. Untuk beberapa orang, mereka tetap

setia di saat-saat yang sulit; mereka sangat setia dalam kesusahan.

Tetapi saat mereka mengalami saat-saat yang menyenangkan, mereka

berubah dan menjadi sesat. Garam itu telah berubah. Tapi ada orang

yang setia disaat yang menyenangkan, tetapi ketika mereka

mengalami masa sulit, mereka murtad dibawah tekanan. Sangat aneh!

Apapun kelemahan anda, anda harus mengetahuinya dan berusaha

untuk tetap setia sampai pada kesudahannya.

Terang Dunia (I)

Matius 5:14 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Kita baca bersama dari Injil Matius 5:14-16 sebagai lanjutan renungan

kita akan firman Tuhan.

"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak

mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak akan menyalakan pelita

lalu meletakannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian

sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah

hendaknya terangmu bercahaya di depan semua orang, supaya mereka

melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di

Surga".

Fungsi Gereja Adalah Menjadi Terang Bagi Dunia

Apa pesan firman Tuhan yang disampaikan kepada kita? Apa yang ingin

dikatakan Tuhan Yesus kepada kita? Ketika anda mendengarkan sabda

Tuhan, dapatkah anda melihat kekayaan rohani yang ada di dalamnya?

Page 427: Bmf 22 cahaya injil

419 | C A H A Y A I N J I L

Betapa dalam dan banyaknya kekayaan yang terkandung di dalam

firman Tuhan, sehingga dengan kasat mata kita tidak akan pernah

melihatnya. Dan kepada mereka yang buta secara rohani, mereka tidak

pernah melihatnya, bahkan secercah pun tidak. Dan hari ini kita

berbicara tentang menjadi terang dunia. Tuhan Yesus berkata bahwa

kita sebagai orang Kristen mempunyai fungsi yang sangat luar biasa,

yaitu menjadi terang kepada dunia ini. Saya bertanya-tanya, apa

artinya kalimat ini bagi anda? Pandanglah gereja saat ini dan tanyalah

pada diri anda sendiri, "Apakah gereja menyerupai terang dunia?" Apa

telah terjadi dengan gereja? Salah apakah dengan gereja, bukan hanya

di Montreal, tetapi juga di banyak tempat yang lain.

Tuhan Yesus berkata, "Kamu! Kamu! Yakni, kamu semua yang disebut

murid-murid Kristus, kamu semua yang disebut orang-orang Kristen,

kamulah terang! Dan bukan hanya bagi gereja, tetapi terang bagi

dunia! Aku telah memberikan kamu sebuah tugas untuk dikerjakan.

Aku sudah memberikan anda sebuah misi yang hebat untuk

diselesaikan. Biarlah terang Allah bersinar ke dalam dunia!" Betapa

luhurnya misi ini! Betapa besarnya tanggung jawab yang telah

dipercayakan kepada kita! Tuhan Yesus tidak pernah berkata bahwa

ada banyak terang di dunia ini. Dia berkata, "Kamulah terang". Bentuk

tunggal - satu-satunya terang. Jika satu-satunya terang yang ada tidak

bersinar, dari manakah dunia memperoleh terangnya? Jika terang itu

tidak datang dari padamu, atau dari kita sebagai sebuah gereja, maka

dari manakah terang itu berasal ? Bagaimanakah orang lain dapat

mengenal Tuhan?

Menghadapi Hukuman Tuhan Atau Mencolok Sebagai Terang

Dalam Kegelapan?

Dulu di Inggris kami banyak mengalami putus listrik. Hal ini sudah

menjadi satu reputasi di daerah kami ini. Bayangkan, anda asyik

melakukan kegiatan seharian dan tiba-tiba semua lampu padam! Anda

berada dalam kegelapan sambil meraba-raba mencari lilin. Di sekitar

Montreal, nampaknya sewaktu-waktu juga terjadi putus listrik, jadi

tidak hanya terbatas pada Inggeris. Pikirkan sejenak: Bagaimana anda

mendapat terang? Kita mendapat terang bila ada kuasa - tenaga listrik

adalah kuasa. Menurut saya, secara rohani gereja telah mengalami

putus listrik yang luar biasa. Terang gereja tidak bersinar dan dunia

berada dalam kegelapan. Saudara-saudara sekalian, saya berkata

kepadamu bahwa Allah akan menuntut pertanggungan-jawab dari

Page 428: Bmf 22 cahaya injil

420 | C A H A Y A I N J I L

gereja. Pada Hari itu Dia akan berkata, "Aku mengutus kamu

sebagai terang kepada dunia, namun dunia berada dalam kegelapan."

Saya berpikir bahwa penghakiman akan lebih mengerikan bagi gereja

daripada bagi orang yang tidak percaya karena sebelumnya mereka

belum pernah melihat terang. Mereka masih ada alasan. Alasan apakah

yang dapat ditawarkan oleh gereja? Jika anda berada dalam gereja

Tuhan dan anda tidak memancarkan terang, maka lebih baik anda

jangan muncul di hari penghakiman. Namun saya tidak tahu

bagaimana caranya anda dapat menghindar dari penghakiman itu.

Karena Allah akan menuntut pertanggungan-jawab daripada anda! Dan

Allah berkata kepada Yehezkiel, "Jika kamu tidak mengingatkan umat

ini dan jika mereka binasa, maka Aku akan menuntut pertanggungan-

jawab daripada kamu. Jika kamu mengingatkan mereka dan mereka

binasa, maka tanggung jawab kamu sudah selesai." Namun gereja

selama ini berada dalam kegelapan daripada dalam terang. Dan telah

tibalah saatnya untuk kita menangis supaya Tuhan menjadikan kita

terang. "Kepada siapa yang banyak diberikan, banyak yang akan

dituntut." Dan banyak telah diberikan kepada gereja.

Terang Menerangi Kegelapan

Yang diperlukan gereja saat ini bukanlah kata-kata yang

menghiburkan. Yang diperlukan adalah sabda mengenai penghakiman.

Gereja menjadi lemah, korup, penuh dosa dan buruk di berbagai

tempat. Dan orang-orang yang berada di dalam gereja berkata,

"Berikanlah kami sabda yang menyejukkan!" Saya bukanlah nabi yang

membawa berita damai. Sebagaimana dalam Perjanjian Lama,

dikatakan bahwa para nabi palsu datang dan berkata, " 'Damai

sejahtera, damai sejahtera!', tetapi tidak ada damai sejahtera."

(Yeremia 6:14 & 8:11). Namun para nabi yang benar dalam Perjanjian

Lama memarahi Israel siang dan malam, hingga orang-orang

membenci mereka. Umat Israel berkata kepada para nabi yang benar,

"Mengapa pesan kamu begitu keras?" Mereka menyeret Yeremia dan

melemparkannya ke dalam sebuah perigi dan berharap agar ia mati di

sana karena mereka tidak menyukai pesannya; dimana dia memarahi

mereka siang dan malam. Akan tetapi sabdanya itu adalah kebenaran.

Mereka bertanya kepadanya, "Mengapa kau tidak mewartakan kepada

kami sabda yang menghiburkan?" Bereskanlah dulu hubungan dengan

Allah dan penghiburan akan menjadi milik anda!

Page 429: Bmf 22 cahaya injil

421 | C A H A Y A I N J I L

Dan jika saya tidak mengingatkan anda, apabila anda berdiri dihadapan

Allah pada Hari Penghakiman nanti, saya tidak mau muncul di situ,

ketika kemarahan Allah akan ditujukan kepada orang-orang yang

menamakan dirinya sebagai orang Kristen. Ia akan berkata, "Kamu

berani memakai nama Aku? Kamu berani menyebut dirimu orang

Kristen? Dengan sembarangan kamu memakai nama Aku?" Oh,

saudara-saudaraku, hal ini menakutkan sekali.

Terang Adalah Mutlak/Total

Ketika Kitab Wahyu menyatakan bahwa orang-orang akan memanggil

gunung-gunung dan batu-batu karang untuk runtuh dan

menyembunyikan mereka, kebanyakan penafsir Alkitab mengatakan

bahwa orang-orang tersebut merujuk kepada orang-orang tak percaya.

Oh, ya? Tentu saja mungkin terdapat orang-orang tak percaya. Namun

aku berkata kepadamu, mereka yang memanggil gunung-gunung

untuk menyembunyikan mereka pada hari itu, sebagian besar terdiri

dari orang-orang Kristen - mereka yang disebut orang-orang Kristen.

Itulah sebabnya mengapa dari hari ke hari, dari minggu ke minggu,

saya berkhotbah tentang bagaimana menjadi seorang Kristen yang

total. Tahukah anda bahwa mereka belum pernah mendengarkan

ajaran seperti ini? Saya mengajarkan di satu konferensi apa artinya

menjadi seorang Kristen yang total. Dan mereka sangat heran. Mereka

menjadi takjub. Dan mereka bertanya, "Apa yang dimaksudkan dengan

orang Kristen yang total?" seolah-olah mereka belum pernah

mendengarkannya. Dan saya memberitahu mereka bahwa hanya ada

satu jenis orang Kristen, yakni orang Kristen yang total. Alkitab tidak

mengenal adanya jenis atau tipe orang Kristen yang lain.

Catatkan bahwa, terang adalah sesuatu yang total/sempurna!

Pandanglah terang itu. Apakah ada secercah kegelapan yang ada di

sana? Terang itu adalah benar-benar terang, atau tidak ada terang

sama sekali, yaitu kegelapan! Tidak ada yang setengah terang. Dan

apakah anda dapat memotong cahaya lilin menjadi separuh-separuh,

atau seperempat saja dari cahaya lilin itu? Atau sebuah bola lampu

yang sedang menyala, dapatkah anda memotong sebagian dari cahaya

bola lampu itu? Potonglah bola lampu itu menjadi dua bagian dan

perhatikan apakah berhasil atau tidak. Terang bercahaya atau tidak

bercahaya; tidak ada yang bercahaya di sini sedikit, di sana sedikit.

Kita harus mengerti hal ini dengan jelas. Jika Allah bukan Tuhan dari

segala sesuatu, maka Dia bukanlah Tuhan sama sekali. Tuhan tidak

Page 430: Bmf 22 cahaya injil

422 | C A H A Y A I N J I L

mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah. Segala sesuatu atau

tidak sama sekali. Itulah jalannya. Bukalah dan bacalah Alkitab anda,

dan coba tunjukkan pada saya, apakah ada sesuatu yang saya

bicarakan yang tidak benar.

Terang Itu Harus Dinyatakan Dalam Hidup Kita

Marilah kita baca Efesus pasal 5. Apa yang kita baca di sana? Paulus

berkata kepada jemaat di Efesus dalam suratnya di pasal 5 ayat 8 yang

berbunyi: "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang

kamu adalah terang di dalam Tuhan." "Dahulu kamu adalah

kegelapan", katanya kepada orang-orang Kristen di Efesus, "tetapi

sekarang kamu adalah terang." Paulus tidak berkata, "Kamu sekarang

telah menjadi lebih terang daripada sebelumnya. Kamu sudah agak

lebih etis, lebih bermoral; dan lebih menyenangkan; dan kamu sudah

menjadi semakin sopan." Paulus tidak menyinggung tentang aspek luar

(lahiriah) dari tingkah laku mereka; tetapi ia berbicara mengenai aspek

dalam (batiniah) dari seseorang. Secara batiniah, dahulu kamu adalah

kegelapan! Seluruh karakter kamu adalah kegelapan, "namun sekarang

kamu adalah terang di dalam Tuhan"

Baiklah, mari kita membaca seluruh isi teks tersebut untuk menemukan

hubungannya. Efesus 5:1 berbunyi: "Sebab itu jadilah penurut-

penurut Allah." Ayat ini sangat relevan dengan ayat yang telah kita

dengar tadi, karena Allah adalah terang, dan kita dipanggil untuk

menjadi terang. Dan I Yohanes 1:5 mengatakan: "Allah adalah terang

dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan." Dan Yesus juga

berkata: "....kamu adalah terang" Ketika kita menjadi ciptaan baru,

yakni ketika kita dilahirkan kembali, kita menjadi serupa dengan Dia.

Dengan demikian, kita menjadi penurut-penurut Allah. "Sebab itu

jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan

hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah

mengasihi kamu dan telah menyerahkan DiriNya untuk kita sebagai

persembahan dan korban yang harum bagi Allah." (Efesus 5 : 1 - 2).

Namun ingat bahwa: "percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau

keserakahan - cinta akan uang - disebut saja pun jangan di antara

kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang kudus." (ayat 3). Namun,

saya mendengar bahwa semua hal itu disebut dan terjadi di antara

orang Kristen. Paulus mengatakan bahwa hal-hal tersebut disebut saja

pun jangan di antara kamu. Dan dalam ayat yang ke-4 dikatakan:

Page 431: Bmf 22 cahaya injil

423 | C A H A Y A I N J I L

"Demikian pula perkataan yang kotor, yang kosong atau yang

sembrono, karena hal-hal ini tidak pantas, tetapi sebaliknya ucapkanlah

syukur." Dan pada ayat yang ke-5 pun dimulai dengan perkataan:

"Karena itu, ingatlah ini baik-baik."

Saya ingin menekankan perkataan-perkataan Paulus ini. Jika anda

mengatakan bahwa keselamatan itu bukanlah berlandaskan perbuatan,

baiklah, namun pastikanlah bahwa perbuatan-perbuatanmu adalah

perbuatan terang, karena perbuatan-perbuatan itu akan menentukan

siapa anda sebenarnya. Janganlah beranggapan bahwa karena

keselamatan itu bukan berdasarkan perbuatan, maka bukanlah suatu

masalah jika anda berdosa. Jika anda berbuat cabul atau berzinah, jika

anda mencuri atau merampok, jika anda menipu atau bersaksi dusta,

janganlah beranggapan bahwa anda tetap akan diselamatkan karena

anda percaya kepada Yesus. Sekali-kali jangan anda beranggapan

demikian! Anda berbuat dosa dan anda sudah selesai, kecuali anda

segera bertobat atas perbuatan anda itu dan berjanji bahwa hal

tersebut tidak akan terulang lagi. Dan juga bersiap-siaplah untuk

menghadapi hukuman dan penghajaran dari Tuhan atas diri anda.

Percayalah, bahwa Allah akan mengampuni, namun Dia juga akan

menghajar anda. Janganlah berani berbuat dosa, meskipun dosa yang

ringan di dalam gereja! Gereja seharusnya menjadi terang di dalam

dunia.

Jadi kita membaca hal ini dalam Efesius 5:5: "Karena ingatlah ini baik-

baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya

penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam kerajaan Kristus

dan Allah." Dan ayat ke-6 berbunyi: "Janganlah kamu disesatkan

orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian

mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka." Jangan

biarkan seorangpun menyesatkan anda dengan berkata, "Sebagai

orang Kristen, tidak apa-apa jika anda berdosa, karena keselamatan

bukanlah suatu usaha. Kita diselamatkan karena kasih karunia oleh

iman. Jadi bukanlah persoalan jika kita berzinah atau berbuat cabul,

atau mencuri atau merampok atau apa saja. Tidak apa-apa karena kita

diselamatkan karena kasih karunia." Paulus berkata, "Jangan biarkan

seorangpun menipu dan mengatakan kata-kata hampa dan palsu

kepadamu." Kita berurusan dengan Allah yang hidup dan Dialah api

yang menghanguskan. Penulis surat kepada umat Ibrani mengingatkan

kita supaya tidak bersenda-gurau dengan Allah yang hidup. Jika kita

Page 432: Bmf 22 cahaya injil

424 | C A H A Y A I N J I L

ingin bersenda-gurau, maka sebaiknya bersenda-guraulah di tempat

yang lain, dan bukan dengan Allah, karena Dia adalah api yang

menghanguskan (Ibrani 12 : 29). Anda tidak akan diselamatkan oleh

iman karena kasih karunia, jika anda ingin menjadi orang yang tak

bermoral. Paulus menyatakan bahwa orang-orang seperti ini tidak ada

tempat dalam kerajaan Allah.

Efesus 5:7 mengatakan, "Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan

mereka." Orang-orang yang demikan adalah orang-orang yang tak

bermoral dan tidak murni - dan jika mereka menyebut diri mereka

sebagai orang Kristen - janganlah bergaul dengan mereka. Kita sedang

berjuang untuk menyatakan terang di tengah-tengah dunia,

memasyhurkan nama baik Kristus, dan memelihara nama baik Injil.

Jadi janganlah bergaul dengan orang-orang demikian.

Sekarang , marilah kita menikmati kekayaan yang ada dalam firman

Tuhan. Di sini saya mempunyai begitu banyak halaman catatan, dan

menjadi suatu masalah untuk mengetahui bagaimana menyampaikan

semua ini, tetapi saya hanya mau menyeringkan beberapa poin utama.

Kita sudah melihat bahwa terang itu mencolok dari kegelapan. Kita

ketahui juga bahwa terang itu menelanjangi kegelapan, sebagaimana

para nabi menelanjangkan dosa umat Israel, sehingga para nabi

tersebut sangat dibenci. Orang Kristen sejati adalah orang-orang yang

tidak terlalu disukai oleh orang-orang yang dosanya ditelanjangkan.

Dulu saya telah mengatakan kepada anda bahwa di dunia ini ada

beberapa orang yang dengan senang hati akan meracuni saya,

menembak saya, bahkan membunuh saya dengan cara apapun, karena

dosa mereka saya ungkapkan. Namun selama ini, oleh anugerah Allah,

saya tidak pernah berusaha untuk menyenangkan manusia. Dan saya

tidak pernah berusaha untuk memikat hati orang. Saya berada di sini

bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi menyenangkan Tuhan.

Akibatnya, orang-orang yang lebih mencintai dosa mereka daripada

mencintai Allah seringkali amat membenci saya. Saya juga tidak

mendambakan persahabatan dan juga kasih sayang dari mereka. Saya

cuma mendambakan keselamatan mereka.

Terang Mengatasi Kegelapan

Yang ketiga, ada suatu hal lain yang perlu kita ketahui. Yaitu: terang

mengatasi kegelapan. Kegelapan tidak dapat menang! Anda

menyalakan lampu dan kegelapan akan hilang begitu saja. Kegelapan

Page 433: Bmf 22 cahaya injil

425 | C A H A Y A I N J I L

tidak dapat menahan dan mengalahkan terang. Entah kegelapan

menyukai terang atau tidak, terang tetap menembusi kegelapan.

Dengan demikian, terang dan kesaksian orang Kristen harus mampu

menembusi dan mengatasi kegelapan.

Orang Kristen harus mencolok seperti terang, sehingga kegelapan

benar-benar mengambil perhatian. Hari ini saya ulangi lagi apa yang

sudah saya katakan minggu yang lalu, bahwa dunia tidak perlu

memperhatikan gereja. Tidak ada suatupun untuk diperhatikan.

Terang gereja begitu lemah. Gereja memiliki begitu sedikit terang -

jika ada sama sekali - sehingga dunia tidak perlu mempedulikan

gereja...., apalagi mengatasi dunia. Kita harus menonjol di dalam

generasi ini sebagai suatu umat yang berbeda. Orang-orang yang

tinggal bersama anda, apakah mereka memperhatikan sesuatu yang

berbeda dengan kehidupan anda? Jika tidak, maka ada sesuatu yang

tidak beres mengenai kehidupan anda. Mereka seharusnya

memperhatikan bahwa anda menonjol berbeda dari orang yang lain.

Anda tidak perlu menonjol hanya karena anda mengatakan kepada

seseorang, "Dengarlah, apakah anda percaya kepada Yesus?" dan

berkhotbah kepadanya. Setiap orang dapat berbicara. Apabila

dikatakan bahwa, "Kamu adalah terang dunia", Yesus tidak berbicara

tentang bicara. Setiap orang tahu bagaimana untuk berbicara,

termasuk gembala palsu, nabi palsu, guru palsu dan pekerja Kristen

palsu. Mereka semua tahu bagaimana untuk berbicara. Itulah caranya

mereka mendapatkan posisi mereka, yakni dengan berbicara.

Kehidupanlah yang berarti. Kita adalah terang! Tuhan Yesus seterusnya

berkata, "supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik", yakni mutu

kehidupan anda. Paulus berulang kali menunjuk kepada kualitas

hidupnya sebagai bukti bahwa dia seorang rasul yang tulen. Dia

berkata, "Kamu tahu bagaimana aku hidup di antara kamu. Apakah aku

menipu uang kamu? Apakah aku mengambil sesuatu darimu? Berdirilah

dan katakan di depan orang."

Ketika Samuel menantang orang Israel menjelang akhir tugas

pelayanannya, dia berkata, "Jika aku berbuat salah kepada seseorang,

biarlah ia berdiri dan katakan sekarang di depan semua jemaat Israel."

Apa yang dikatakan umat Israel? Mereka berkata, "Tidak, engkau

terbukti berbuat benar dan engkau adalah hamba Tuhan." Kehidupan

kita harus menonjol sebagai terang, bukan kata-kata kita. Banyak

Page 434: Bmf 22 cahaya injil

426 | C A H A Y A I N J I L

orang berpikir bahwa mereka telah membuktikan diri sebagai orang

Kristen yang sejati hanya karena mereka telah berbicara. Mereka telah

pergi ke suatu tempat, membawa Alkitab dan berkata, "Apakah kamu

percaya kepada Yesus Kristus ?" Hal itu merupakan sesuatu yang

sangat bagus, namun janganlah bersaksi sehingga kehidupan anda

sepadan dengan kata-kata anda. Kalau tidak, lain kali mereka melihat

anda berbuat sesuatu, mereka akan berkata, "Orang itulah yang

membuka Alkitab dan berkata-kata. Mulutnya besar, namun saya tidak

tahu ukuran hatinya." Kita harus menonjol! Dan apabila kita

mengatakan bahwa hidup kita tahan menghadapi pemeriksaan, kita

tidak menyombongkan diri karena kita tahu kita tidak dapat hidup

seperti itu selain daripada kuasa yang baru saja kita bicarakan tadi.

Terang tidak dapat bercahaya dari kuasanya sendiri. Ia tidak dapat

menyombongkan diri, "Lihat, betapa baiknya aku. Akulah terang!" Kita

hanya perlu memutuskan kuasa dan hilanglah terang itu. Kita memiliki

terang ini karena kuasa Allah bekerja di dalam diri kita. Itulah

sebabnya mengapa kita harus menonjol dari yang lain. Apabila kuasa

Allah ada padamu, dan entah anda menyukainya atau tidak, anda akan

tampak berbeda.

Kesaksian Akan Terang Yang Menembusi Kegelapan

Banyak tahun yang lalu, saya berada di atas sebuah kapal, ketika saya

pergi ke Eropa dari Hong Kong. Kapal yang saya tumpangi itu adalah

kapal barang, sehingga penumpangnya cuma sedikit saja. Salah satu

dari penumpang tersebut adalah salah seorang yang paling jahat yang

pernah saya kenal dalam hidup saya. Dialah perwujudan dari semua

yang telah kita bicarakan tadi, seorang pencabul, pezinah, penipu dan

suka bersumpah serapah. Ia tidak dapat mengucapkan satu kalimat

tanpa mengutuk dan bersumpah serapah. Dia adalah seorang yang

jahat, ganas dan bangga atas perbuatan-perbuatan jahatnya. Dia

sering membangga-banggakan dosa-dosanya pada saya. Saya hanya

menatapnya matanya. Saya tidak berkhotbah kepadanya; tidak juga

menasehatinya; bahkan sama sekali saya tidak mengatakan sesuatu

kepadanya kecuali ketika ia menyebut nama Yesus dan bersumpah atas

nama Tuhan. Saya berkata kepadanya, "Teman, minta maaf. Cara

kamu berbicara menyinggung perasaanku." Biasanya kami duduk di

satu meja ketika makan.

Teman yang saya bicarakan ini adalah seorang dokter, seorang yang

sangat besar ukurannya, seorang pelahap dan ketagihan minum

Page 435: Bmf 22 cahaya injil

427 | C A H A Y A I N J I L

anggur. Maksud saya, garis tengah perutnya bisa menampung enam

orang. Panjang kelilingnya besar sekali. Bahasa yang dipakai antara dia

dan istrinya cukup kasar untuk bisa memecahkan gendang telinga anda

di situ juga. Saat itu istrinya berkata kepadanya, "Apabila kita tiba di

Vienna nanti, kamu akan belikan aku sebuah mobil balap, bukan?"

Istrinya cukup umur untuk menjadi cucunya. Istrinya berusia kira-kira

19-20 tahun. Sedangkan lelaki ini usianya kira-kira sudah 60-an

tahun. (Yang ini istrinya yang terakhir; dan entahlah ini istri yang ke

berapa). Tentu saja wanita itu kawin dengannya karena laki-laki itu

banyak uang. Dia memang mempunyai banyak uang; itulah sebabnya

istrinya berbicara seperti itu.

Sewaktu duduk bersama di meja, istrinya sering berkata kepadanya,

"Lihatlah wajahmu yang jelek itu." Saya tidak dapat mengatakan

bahwa gambaran wajahnya gagah, namun yang saya maksudkan

adalah tidak pantas bagi seorang istri untuk mengatai suaminya

demikian, apalagi disaksikan oleh orang lain. Dengan begitu saja

suaminya itu menoleh dan berkata kepadanya dengan kata-kata

kutukan di antaranya, "Nah, dulukan kamu kawin denganku bukan

karena wajahku. Kamu kawin dengan aku karena uangku, bukan?"

Percakapan seperti ini berlangsung selama jam makan. Apa yang

dibicarakan selama itu benar-benar menjijikkan.

Namun ada sesuatu yang terjadi. Sebagaimana sudah saya katakan

tadi bahwa terang itu mengalahkan kegelapan dan entah bagaimana

saya membuat dia merasa kurang enak, hanya karena saya berada di

meja yang sama. Saya tidak bisa menahan siapa diri saya, karena oleh

anugerah Allah, saya telah dinyalakan. Roh Kudus telah datang ke

dalam hidupku membuat saya bersinar. Saya tidak dapat menahannya!

Hal ini bukan merupakan suatu kemuliaan bagi saya; namun terjadi

karena kuasaNya. Jadi orang ini adalah kegelapan; dan dia tidak suka

terang. Terang melukainya; namun begitu, ia tetap mengagumi terang

itu. Sampai pada taraf tertentu, ia sangat mengagumi terang.

Saya masih ingat, suatu hari saya berdiri di dek (geladak) kapal sambil

mengamati kapal menempuh lautan. Dek di mana saya berdiri itu

adalah dek yang paling tinggi. Teman saya tadi mendekati saya dan

berbicara dengan saya. Dia mengajukan banyak pertanyaan mengenai

Allah. Dan kemudian setelah itu, dia berkata padaku, "Eric, aku tidak

Page 436: Bmf 22 cahaya injil

428 | C A H A Y A I N J I L

tahu ada apa denganmu, namun ada sesuatu tentang kamu yang

kukagumi."

Saya berkata, " Sungguh?"

Dia berkata, "Yah! Benar-benar saya kagum."

Saya berkata, "Nah, sebenarnya bukan aku; tetapi Allah yang bekerja

dalam diriku. Jika kamu mau menemukan jawabannya, kamu lebih baik

pergi kepada Allah." Saat itu dia mulai tertarik pada terang. Terang itu

mulai mengatasi kegelapan. Suatu ketika ia datang ke dalam kamar

saya di kapal dan mengatakan bahwa ia ingin berbicara dengan saya

lagi. Saya memberikan kepadanya senaskah Injil Yohanes. Dengan

gembira ia menerima Injil itu dan berkata, "Saya pasti akan

membacanya. Pasti! Pasti, saya tentu akan membacanya."

Mengikuti Allah Sebagai Terang

Inilah caranya bagaimana kita harus menonjol di dunia ini, bukan

karena kita baik, melainkan karena kuasa Allah yang bekerja bilamana

kita menjadi orang Kristen yang sejati. Janganlah ada kerendahan hati

yang palsu! Hentikan kerendahan hati yang palsu itu! Paulus menunjuk

kepada kehidupannya dan berkata, "Pandanglah aku. Turutilah aku

karena aku menuruti Kristus." Di zaman ini, di manakah orang Kristen

yang berani berbicara seperti itu? "Pandang siapa?" Menurut anda,

mengapa Paulus berani berbicara demikian? "Karena kuasa tersebut",

menurut Paulus, "bukan karena aku, melainkan karena Dia! Jika kamu

melihat terang padaku, kamu ikutlah aku, sebagaimana aku mengikuti

Kristus." Kita tidak membutuhkan kerendahan hati yang palsu di zaman

ini. Apa yang kita inginkan adalah membiarkan terang itu bercahaya,

[seolah-olah kita berkata], "Ada terang! Lihatlah terang itu! Lihatlah

padaku! Inilah pekerjaan Allah di dalam hidupku. Inilah juga yang akan

Allah kerjakan dalam hidupmu." Kitalah terang di dunia yang

menantang dan mengatasi kegelapan. Itulah caranya bagaimana orang

lain bisa datang kepada Kristus.

Izinkan saya mengatakan sesuatu kepada anda. Jika anda adalah tipe

orang Kristen yang plin-plan, maka apa saja yang anda hasilkan adalah

sama seperti dirimu sendiri. Orang Kristen yang total akan

menghasilkan orang Kristen yang total juga. Itulah yang kita perlukan

hari ini. Mengapa gereja penuh dengan orang Kristen yang plin-plan?

Page 437: Bmf 22 cahaya injil

429 | C A H A Y A I N J I L

Karena mereka dibawa masuk oleh orang Kristen plin-plan yang lain!

Mereka semua sama. Jika gereja penuh dengan orang-orang Kristen

yang total, maka orang lain yang datang bergabung juga akan menjadi

orang Kristen yang total. Api menyalakan api. Inilah yang kita

perlukan di zaman ini: api menyalakan api.

Terang - Menyerahkan DiriNya Melalui Pengorbanan

[Marilah kita menanyakan satu pertanyaan yang lain. Bagaimana

terang berfungsi? Sebelum kita menjawabnya, masih ingatkah anda

apa yang saya khotbahkan minggu yang lalu?] Mengenai garam.

Pertanyaannya bukan: Apa yang dilakukan oleh garam? Memang itu

merupakan sebagian dari pertanyaan itu, namun itu bukan bagian yang

paling penting. Bagaimana garam berfungsi? Itulah pertanyaan yang

tidak pernah dipikirkan oleh seorangpun, dan ini sangat

mengherankan. Kita sudah melihat bahwa garam berfungsi melalui

pengorbanannya, dengan melarutkan diri dan menyerahkan dirinya

secara total. Kita sudah melihat juga bahwa garam tidak dapat

melakukan apa-apa tanpa memberikan dirinya secara total dan tanpa

mengorbankan dirinya. Dan sekarang, bagaimana terang berfungsi?

Coba pikirkan. Bagaimana terang berfungsi? Persis dengan cara yang

sama! Inilah prinsip pemberian-diri dalam firman Tuhan. Jadi terang

berfungsi persis dengan cara yang sama dengan garam.

Pikirkan tentang terang. Pada zaman itu, mereka menggunakan pelita

untuk mendapatkan terang. Ada sumbu di situ. Minyak yang dipakai

biasanya minyak zaitun. Dalam Alkitab, minyak zaitun melambangkan

Roh Kudus. Sumbu itu direndam di dalam minyak zaitun. Apabila

terang itu menyala, apakah yang terbakar? Api itu membakar sumbu,

dan ia membakar minyak. Tuhan Yesus tidak berkata, "Kamu adalah

pelita dunia," bukan? Sebuah pelita mungkin tidak memberikan terang

karena belum dinyalakan. Anda memiliki sebuah pelita, dan pelita itu

tidak berbuat apa-apa - sehingga dinyalakan. Yesus berkata, "Kamu

adalah terang dunia." Terang berarti api - api yang membakar sumbu

dan menghabiskan minyak. Perhatikanlah pelajaran rohani di sini.

Yesus mengutus kita untuk menjadi terang dunia. Kuasa itu berasal

dari Dia. Minyak itu berasal dari Dia. Roh Kudus itu datang dari Dia.

Namun ada satu elemen yang rendah yang diperlukan dalam terang.

Elemen yang rendah itu adalah sumbu. Sumbu! Apakah yang terjadi

dengan sumbu agar pelita dapat memancarkan terang? Tahukah anda

apa yang terjadi padanya? Sumbu itu hangus dibakar, dan dibakar

Page 438: Bmf 22 cahaya injil

430 | C A H A Y A I N J I L

sampai habis. Perlahan-lahan sumbu itu dibakar sampai habis. Sumbu

itu bisa dikatakan mati untuk memancarkan terang. Tahukah anda,

mengapa pada saat ini terdapat begitu sedikit terang di dalam gereja?

Karena terdapat begitu sedikit penyerahan diri dan pengorbanan diri di

antara orang Kristen! Jika sumbu itu tidak mati, maka di sana tidak ada

terang.

Lihatlah bola lampu. Bola lampu pun sama. Bola lampu itu tidak akan

menyala bila tidak ada tenaga. Jadi, gantikanlah minyak lampu pelita

dengan tenaga listrik. Gantikanlah sumbu dengan elemen di dalam bola

lampu. Tahukah anda bahwa elemen yang ada dalam bola lampu itu

sedang terbakar? Elemen tersebut sedang mati sementara ia

memancarkan cahaya. Elemen itu sedang mati. Satu hari akan tiba di

mana ia habis terbakar. Satu hari anda memandang elemen itu telah

menjadi hitam; telah habis terbakar; telah putus. Semua bola lampu ini

dirancang untuk menyala kira-kira selama 500 jam, atau bisa juga

selama 1000 jam. Ada juga beberapa bola lampu yang dapat anda beli

saat ini yang dapat bertahan jauh lebih lama. Walau bagaimanapun,

pada akhirnya mereka juga akan padam. Elemen-elemen yang ada di

dalamnya itu habis terbakar, baik itu elemen maupun apa saja yang

ada di dalamnya.

Kehidupan Orang Kristen Yang Terbakar Habis Demi Allah

Jadi dengan cara yang sama bagi orang Kristen, melainkan dia siap

untuk mengorbankan hidupnya untuk dibakar hangus demi Kristus,

maka ia tidak akan menjadi terang. Tidak, ia tidak dapat menjadi

terang. Ini merupakan satu pokok yang penting. Mengapa hidup anda

tidak memancarkan terang? Karena anda tidak bersedia untuk

berkorban dan hangus terbakar untuk Tuhan. Anda tidak ingin

terbakar. Anda menolak pola kehidupan seperti itu. Dan jika anda tidak

siap untuk dibakar sampai hangus, berarti anda tidak siap untuk mati,

makanya tidak ada terang yang terpancar dari hidupmu.

Apakah anda sudah mengerti prinsip ini, saudara-saudara sekalian? Ini

adalah prinsip yang amat penting. Betapa tak ternilainya ajaran Yesus.

Kita hanya bisa hidup melalui kematian. Sebagaimana benih yang mati,

ia akan mendatangkan kehidupan. Begitu juga sebagaimana kita

kehilangan nyawa, kita akan memancarkan terang. Itulah artinya

'menjadi terang'. Seseorang menyebut John Sung sebagai "obor

Allah". Benar sekali! Dikatakan dengan baik! Dia terbakar sampai

Page 439: Bmf 22 cahaya injil

431 | C A H A Y A I N J I L

habis! Kita semua tahu bahwa dia terbakar sampai hangus demi

Kristus. Sumbu ini, tubuh ini, sedang terbakar dari hari ke hari. Saya

berpikir bahwa saya juga sedang hangus dibakar menilai dari kondisi

saya sekarang ini. Jika anda pernah melayani Tuhan dari hari ke hari

selama beberapa hari, lelahnya bukan main luarbiasa. Anda tahu

bahwa saya pernah mengajar di sekolah. Saya sudah pernah menjadi

guru dan saya dapat mengajar beberapa jam sehari dan itu tidak

mempengaruhi saya. Namun memberitakan Injil tidak seperti

mengajar. Ketika anda mengajar, anda tidak terbakar. Namun ketika

anda memberitakan Injil, anda hangus terbakar. Tenaga yang terkuras

dari saya sangatlah menakjubkan. Anda merasa dirimu terbakar,

secara fisik anda merasa lelah, letih dan akhirnya kehabisan tenaga .

Apakah anda sudi membayar harga menjadi terang? Habis terbakar

dalam soal keuangan? Habis terbakar dalam soal waktu? Habis

terbakar dari segi kesehatan? Habis terbakar dalam hal apa saja yang

ada padamu? Jika 'ya' anda akan menjadi terang! Tuhan Yesus

mengutus kita ke dalam dunia untuk dibakar oleh api, untuk menjadi

terang dunia. Tanpa api, maka tidak ada terang!

Terang Tidak Dinyalakan Untuk Ditutupi

Pada ayat berikut, yakni ayat 15, Tuhan Yesus berkata bahwa tak

seorangpun yang menyalakan pelita dan meletakkannya di bawah

gantang, melainkan meletakannya di atas meja atau di atas kaki dian

agar menerangi semua orang. Jika Allah yang anda percayai itu adalah

seperti seorang kakek surgawi - kakek surgawi yang ada di surga -

yang memberikan kepadamu berkat-berkat material, maka model Allah

seperti itu tidak saya temukan dalam Alkitab. Allah memberkati kita

dengan segala berkat rohani, ya dan memang benar, namun berkat itu

bukan untuk anda nikmati sendiri, bukan untuk kepentingan anda

sendiri, tetapi untuk mengutus anda menjadi terang dunia. Itulah tugas

kita. Pergilah dan bersinarlah!

Satu hal lagi dan kita akan tutup. Tuhan Yesus berkata bahwa tak

seorang pun menyalakan pelita lalu menutupinya. Siapa yang pernah

mendengar seseorang menyalakan lampu lalu menutupinya? Jika

terang itu ditutup, apakah Tuhan yang menutupi terang itu? Tuhan

tidak akan menutup terang apapun. Kitalah yang menutup terang itu.

Mengapa anda menutup terang? Kapan anda pernah menutup terang?

Apa yang akan terjadi jika anda menutup terang? Tahukah anda, apa

yang terjadi padanya? Anda menyalakan sebuah pelita, namun

Page 440: Bmf 22 cahaya injil

432 | C A H A Y A I N J I L

kemudian anda menutupnya dengan mangkuk. Apa yang terjadi

dengan lampu minyak itu? Nah, anda tidak perlu menjadi seorang

jenius untuk mengetahuinya. Anda tidak perlu belajar Ilmu Fisika

lanjutan untuk mengetahuinya. Apabila oksigen habis terbakar di

bawah mangkuk, apa yang terjadi dengan lampu itu? Api itu mati.

Terang itu akan dipadamkan. Itulah sebabnya mengapa Paulus

mengingatkan orang Kristen, "Janganlah padamkan Roh" (I Tesalonika

5:9). Dan janganlah mengucapkan selamat pada dirimu, bahwa untuk

sementara ini hidup anda bercahaya, sehingga anda berseru,

"Hureee....! Aku baik! Terangku bercahaya!" Ya, namun tetaplah

bercahaya. Jangan biarkan dosa, atau ketidaktaatan, atau kejahatan,

atau pencobaan, atau apapun, yang menutupi terang itu. Anda

menutupi terang itu, dan pada waktunya, terang itu akan mati, dan

anda akan berada dalam kegelapan. Hati-hatilah saudara-saudara!

Amatilah Hati Kita, Apakah Kita Berfungsi Sebagai Terang

Namun waktu kita sudah berlalu. Saya berdoa semoga Allah

membolehkan anda untuk memahami kekayaan Firman-Nya dan

pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Izinkanlah Firman-Nya

menantang hati anda, sehingga anda menanyakan diri anda sendiri,

"Apakah saya ini seorang Kristen?" Anda katakan, "Kamu selalu

membuat kami merasa tidak enak. Aku tidak tahu kenapa aku kembali.

Setiap kali aku mendengar kamu berkhotbah, aku menjadi ragu apakah

aku ini seorang Kristen atau tidak." Saya tidak berniat untuk

mempersulitkan hidup anda. Tugas saya semata-mata memberitakan

apa yang dikatakan oleh firman Tuhan, apa yang diajarkan oleh Tuhan

Yesus. Pertama-tama anda harus memutuskan berdasarkan ajaranNya,

apakah segala yang telah saya beritakan ini, adalah Firman Allah. Anda

harus menilainya sendiri. Anda tidak perlu mempercayai perkataan-

perkataan saya begitu saja. Anda harus membandingkan dengan

firman Tuhan. Selidikilah firman Tuhan. Kemudian putuskan, "Apa yang

ia katakan itu, apakah firman Tuhan atau tidak?" Itulah langkah

pertama. Langkah yang kedua, setelah anda memutuskan bahwa apa

yang dikabarkan adalah firman Tuhan, haruslah anda katakan, "Apa

yang harus kulakukan? Apakah kehidupanku sesuai dengan ajaran ini?

Apakah aku benar-benar orang Kristen?"

Bukan apa yang anda lakukan; tetapi siapa diri anda yang sedang kami

bicarakan. Jadi jangan coba melarikan diri dari persoalan itu dengan

mengatakan, "Baiklah, sekarang aku mau pergi mewartakan Injil." Itu

Page 441: Bmf 22 cahaya injil

433 | C A H A Y A I N J I L

bukan apa yang kita maksudkan. Ada banyak orang yang

memberitakan Injil dengan motif-motif yang salah. Mereka bukan

orang Kristen yang total. Bukan apa yang anda lakukan yang berarti,

tetapi siapa diri anda yang sedang kita bicarakan. Pertama-tama anda

harus menjadi orang Kristen yang total, kemudian Tuhan akan

menunjukkan kepada anda apa yang Ia ingin anda lakukan. Itulah hal

yang kita bicarakan. Semoga firman Tuhan menyentuh hati anda!

Terang Dunia (II)

Matius 5:14-16 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan melihat ajaran Tuhan dalam ucapannya dalam

Matius Pasal 5. Minggu lalu kita melihat pada Mt. 5:14, ketika kita

mempelajari apa yang diucapkan Tuhan Yesus kepada kita dengan

kata-kata, "Kamu adalah terang dunia." Hari ini kita akan mempelajari

bersama-sama Mt. 5:14b-16,

Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di

bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi

semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya

terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat

perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di

surga."

Banyak sekali kekayaan disini. Saya ingin tahu apakah ketika anda

melihat ke dalam firman Tuhan anda bisa melihat kekayaan itu. Jika

tidak, maka ketika anda mempelajari Alkitab, berdoalah, agar Tuhan

akan memberikan kemampuan untuk melihatnya. "Kota yang terletak

di atas gunung tidak mungkin tersembunyi." Kalimat itu tampaknya

cukup jelas. "Sebuah kota .....di atas gunung tidak mungkin

tersembunyi." Apa lagi yang bisa dikatakan tentang hal itu?

Kenyataannya, amat sangat banyak yang bisa dikatakan tentang itu.

Apakah Kota di atas gunung itu?

Yang pertama, Tuhan Yesus sedang membandingkan gereja. Ia sedang

berbicara kepada murid-murid-Nya - gereja-Nya - dan Ia berkata

Page 442: Bmf 22 cahaya injil

434 | C A H A Y A I N J I L

kepada mereka, "Kamu seperti sebuah kota yang terletak di atas

sebuah gunung" - atau kamu harus menjadi seperti itu - "dan kota

semacam itu tidak bisa disembunyikan". Untuk mengerti kata-kata

indah ini, ajaran yang indah dari Tuhan Yesus ini, anda harus

memahami apa yang ada dibalik itu semua. Anda harus mengingat

bahwa Tuhan Yesus sedang berbicara dengan orang-orang yang sejak

mereka masih kecil sudah dididik dalam PL. Mereka sangat mengenal

ayat-ayat Firman Allah. Dan kita melihat kata-kata ini: "Kamu seperti

kota yang terletak di atas gunung." Apa artinya itu?

Pertama, kita sudah melihat dengan sangat jelas, bahwa gereja

dibandingkan dengan sebuah kota. Namun, apakah yang lebih penting

dikatakan kepada kita daripada hal itu? Tahukah anda kota yang mana

terletak di atas gunung? Kota macam apa yang terletak di atas

gunung? Apa yang akan segera diingati oleh para pendengar-Nya? Aku

mendengar salah satu dari anda berkata, "Yerusalem". Tepat sekali!

Yerusalem adalah sebuah kota yang terletak di atas gunung. Dari sini

kita mulai melacak tebakan itu. Anda harus mengandaikan diri anda

sendiri dalam posisi para pendengar yang dididik dalam PL. Ketika

mereka masih setinggi lutut belalang, yakni ketika mereka masih

sangat kecil, mereka sudah diajari PL. Mereka pergi ke sinagog (rumah

ibadat). Mereka mendengarkan Alkitab diajarkan kepada mereka dan

ibu-ibu mereka yang akan mengajari mereka. Bahkan Timotius

disebutkan sudah diajari Alkitab ketika masih dipangku ibunya. Mereka

sangat mengenal ayat-ayat Firman Allah. "Kota yang terletak di atas

gunung" - bagi pikiran orang Yahudi berarti: "Tentu saja, hanya ada

satu kota yang terletak di atas gunung yang pantas diperbincangkan,

dan kota tersebut adalah Yerusalem."

Terdapat banyak butir yang penting dalam hal ini. Jika kita melihat Yes

2:2-3, kita akan melihat tentang kota yang terletak di atas gunung ini.

Disini kita melihat Yerusalem menjadi kota yang lebih tinggi

dibandingkan semua kota yang lain. Yes 2:2-3 berbunyi:

Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah

TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan

menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan

berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi

serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah

Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan

Page 443: Bmf 22 cahaya injil

435 | C A H A Y A I N J I L

supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar

pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem."

Pastilah gunung ini yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus. Gunung yang

dinubuatkan dalam Yes 2:2-3: "Kelak, gunung Tuhan akan lebih tinggi

dari semua gunung, dan banyak orang akan datang ke gunung ini.

Disitu firman Allah akan datang untuk mereka." Jadi disini kita melihat

kekayaan yang luar biasa. Anda juga mengetahui Maz 121:1, yang

mengatakan: "Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari

manakah akan datang pertolonganku?" Gunung-gunung yang mana?

Sekali lagi, tentu saja, Yerusalem. Aku akan menengadahkan

pandangan ke Yerusalem. Pemazmur tidak sembarang memandang ke

semua gunung. Ia hanya melihat ke satu gunung khusus diantara

gunung-gunung. Disitulah tempat Bait Allah. Sekarang kita tahu bahwa

kita sedang membicarakan sebuah kota khusus, kota Allah. Barangkali

sekarang, anda akan mengerti betapa dalamnya pemahaman Santo

Agustinus ketika ia menulis karya besar yang berjudul Kota Allah (The

City of God). Kota Allah adalah gereja. Keseluruhan buku itu tentu saja

adalah mengenai gereja.

Kota Allah Adalah Gereja

Sekarang kita mulai mengerti bahwa Tuhan Yesus sedang berkata,

"Kamu adalah kota yang terletak di atas gunung itu, yang disebut oleh

Yesaya di bawah pimpinan Roh Allah, bahwa gunung itu akan lebih

tinggi dari semua gunung, suatu tempat di mana semua bangsa akan

datang untuk keselamatan mereka. Mereka akan tahu bahwa Allah ada

diatas gunung di kota itu, kota Allah." Sekarang kita mulai memahami

mengapa di dalam Alkitab berulang-ulang dibicarakan tentang sebuah

gunung dan sebuah kota. Kota itu adalah Yerusalem. Lebih khusus lagi,

ia disebut Sion. Itulah mengapa di dalam PB gereja juga disebut Sion.

Misalnya, Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata ini: "....diatas batu

karang ini Aku akan membangun gerejaku". (Mt. 16:18). Hal itu

terdengar tidak begitu signifikan sehingga anda membandingkannya

dengan PL dalam Ps. 102:16. Disitu dikatakan, "Bila Tuhan sudah

membangun Sion....", artinya, gerejaNya adalah Sion, kota Allah.

Jadi kita mendapati bahwa, ketika kita melihat ke dalam PL, kita

melihat banyak hal. Sebagai misal, dalam Ibrani Pasal 12 penulis

berujar, "Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion" (v22), berarti, ke

gereja. Lalu kemudian, misalnya lagi, dalam Gal 6:16 Paulus berkata

Page 444: Bmf 22 cahaya injil

436 | C A H A Y A I N J I L

bahwa kita adalah Israelnya Allah, umat Allah yang sejati. Dan

seterusnya. Banyak sekali referensi untuk itu, tetapi kita tidak punya

waktu. Kita harus berhenti. Tetapi sudah cukup bagi kita sekarang

untuk memperhatikan bahwa kota diatas gunung ini adalah kota yang

dijanjikan, dan kitalah yang dijanjikan Allah akan melaksanakan fungsi

kota ini.

Apa artinya semua ini? Sekali lagi Yes 60:1 menyebutkan, "Bangkitlah,

menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN

terbit atasmu." Kita harus bangkit dan bersinar karena terang kita

sudah datang. Dan tahukan anda kepada siapa kata-kata itu ditujukan?

Benar! Kepada Sion! Kepada Yerusalem! Yerusalem akan bangkit dan

bersinar sebab terangnya telah tiba. Bisakah anda melihat sekarang

hubungannya? Itulah mengapa Yesus berfirman, "Kamu adalah terang

dunia" dan dalam kalimat berikutnya, "Kota yang terletak diatas

gunung". Anda bertanya, "Apa hubungannya? Suatu saat anda bicara

tentang terang, saat berikutnya anda membahas tentang sebuah kota."

Disinilah tepatnya letak hubungan itu. Sion akan bangkit dan bersinar

karena, seperti disebutkan dalam Yes 42:6, "Aku telah membentuk

engkau dan memberi engkau menjadi terang untuk bangsa-bangsa",

yaitu dunia. Bangsa-bangsa adalah orang-orang bukan Yahudi - yakni,

seluruh dunia. "Aku memberikan engkau untuk menjadi terang bagi

dunia." Sekarang anda melihat semua hubungan itu. Apa artinya ini

semua bagi kita? Artinya bagi kita adalah: Israel mendapat panggilan

mulia untuk menjadi umat Allah supaya bersinar sebagai terang dunia.

Israel tidak dipilih demi kepentingannya sendiri. Israel dipilih untuk

melayani. Melayani dengan cara bagaimana? Melayani sebagai terang

Allah kepada bangsa-bangsa sehingga seluruh dunia bisa mengetahui

kebenaran Allah. Namun apakah Israel berhasil melaksanakan fungsi

tersebut? Tidak! Mereka gagal! Mereka sangat tidak berhasil sehingga,

seperti dikatakan Paul dalam Roma fasal 11, Tuhan memutuskan

untuk, "mematahkan mereka dan kita dicangkokkan kedalam pohon

zaitun." (v17) Itu berarti kita telah mengambil alih tugas Israel di dunia

saat ini.

Israel Gagal Menjadi Terang - Orang-orang Kristen

Dipercayakan Misi itu!

Kita harus bertanya kepada diri kita sendiri apakah kita memahami misi

besar yang telah dipercayakan kepada kita: bahwa anda dan saya

sebagai sebuah gereja tidak dipanggil untuk menyelamatkan diri kita

Page 445: Bmf 22 cahaya injil

437 | C A H A Y A I N J I L

sendiri, melainkan untuk berfungsi sebagai terang Allah di dunia. Saya

heran mengapa begitu sedikit kaum Kristen yang memahami hal ini.

Mereka beranggapan, "Allah menyelamatkan saya demi kepentingan

diri saya sendiri. Apa yang terjadi pada dunia bukan masalah saya."

Dan apabila anda berpikiran seperti itu, anda telah melakukan

kesalahan yang sama seperti yang dilakukan orang-orang Israel, yang

merasa, "Kami adalah umat Allah; kami tidak peduli dengan orang-

orang lain. Seandainya mereka binasa, itu bukan urusan saya." Jika

anda berpikiran seperti ini, pikirkanlah kembali. Mengapa Israel

dipatahkan? Karena mereka gagal mematuhi Tuhan dan berfungsi

sebagai terang Allah di dunia! Perhatikan peringatan Paul dalam Roma

fasal 9-11 ketika ia berkata "Janganlah kamu bermegah, sebab jika

engkau gagal, Allah tidak akan ragu untuk mematahkan kamu juga,

apabila kamu tidak memenuhi fungsimu". [Rom. 11:18-20]. Itu adalah

pesan yang sangat serius. Pertama, ada panggilan besar bahwa kita

sudah ditunjuk untuk menjadi terang bagi dunia, dan seandainya kita

gagal, konsekuensinya sangatlah berat.

Jadi kita sudah dipanggil dalam fungsi ini untuk menjadi umat Allah.

Saya ingin anda memahami hal tersebut dengan sangat jelas.

Kekristenan, atau menjadi seorang kristen, bukanlah semata untuk

membentuk suatu kelompok orang-orang religius, namun untuk

menjadi terang Allah di dunia, untuk terus bersinar bagi-Nya. Jadi

bertanyalah pada diri sendiri, apakah anda bersinar bagi-Nya?

Gereja Bersinar Hanya Ketika Anggotanya Bersinar

Ini membawa kita ke poin yang kedua. Gereja tidak dapat bercahaya

kecuali anggota-anggotanya bercahaya. Gereja bukanlah sebuah

entitas yang terpisah dari anggota-anggotanya. Dengan kata lain,

seandainya anda dan saya tidak bersinar, maka bagaimana gereja akan

bersinar, kecuali kita semuanya bersinar? Karena anda dan sayalah

yang membentuk gereja.

Gereja bukan hanya seorang pendeta; tak ada gunanya memiliki hanya

seorang pendeta yang bersinar di gereja. Bukan berarti tidak ada

gunanya sama sekali, namun itu jauh dari cukup. Jika sebuah gereja

sama dengan seorang pendeta, maka itu tidak menjadi masalah,

biarkan pendeta itu yang bersinar. Anggota lain tidak perlu khawatir.

Namun sebuah gereja bukanlah sekedar seorang pendeta. Seorang

pendeta hanyalah sebagian kecil dari gereja. Andalah yang membentuk

Page 446: Bmf 22 cahaya injil

438 | C A H A Y A I N J I L

gereja Kristus. Kalau anda tidak bersinar, gereja pun tidak bersinar.

Jadi jangan mencoba mengelakkan tanggung jawab ke orang lain

dengan berkata, "Dialah gereja. Biarkan ia yang bersinar. Saatku

belum lagi tiba. Suatu hari nanti saya akan bersinar, tapi tidak

sekarang." Tidak seperti itu! Kita adalah terang sejak saat kita

mengenal Tuhan. Kita telah dinyalakan oleh api ilahi-Nya. Kita adalah

cahaya sejak saat itu. Kita mau tidak mau akan bersinar. Fungsi kitalah

untuk bersinar, kecuali tentu saja, jika terang Allah tidak ada di dalam

diri kita.

Alasan (mengapa tugas untuk menjadi terang diserahkan kepada kita)

adalah karena Israel (dan kita harus sangat hati-hati dalam hal ini),

seperti disebutkan para nabi PL, "Sebab oleh karena kamulah nama

Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain." Orang-orang Yahudi,

sayangnya memiliki reputasi yang sangat buruk. Jika anda mengaku

bahwa anda 'Yahudi', maka di banyak belahan bumi, pada umumnya

anda akan dianggap kikir, pelit dan banyak hal semacamnya, seperti

curang, licik dan yang serupa. Bagaimana kata "Yahudi" bisa sama

dengan segala macam hal tersebut?

Saya bertanya-tanya apa arti "Kristen" di benak banyak orang. Saya

tahu apa artinya itu di kepala banyak orang di Negeri Cina. Kristen

berarti imperialistis. Kristen berarti orang Cina yang tidak ingin menjadi

orang Cina lagi melainkan ingin menjadi orang asing. Pokoknya kata

"kristen" berarti hal-hal yang buruk dalam pikiran mereka. Bahkan

nyaris berarti sama dengan pengkhianat. Apa yang telah dilakukan

orang-orang Kristen sehingga reputasi mereka menjadi begitu buruk?

Berapa kali anda bertemu orang non-kristen dan ketika anda berkata,

"Apakah anda mau pergi ke gereja?" maka pada saat anda

menyebutkan kata 'gereja', orang itu merasa tidak senang. Anda harus

menemukan kata lain seperti pergi ke bioskop atau menonton film.

Anda berkata, "Film kristen", dan membuat kata 'kristen' terasa begitu

kecil. Penekanannya pada kata 'film' sambil membuat kata 'Kristen'

tidak berarti. "Film yang bagus", ujar anda keras. "Itu film Kristen,

tetapi sebuah film yang bagus." Apa yang sudah terjadi pada gereja

saat ini?

Tahukah anda bahwa dulu tidak begitu? Ketika anda melihat sejarah

awal Gereja, sebutan 'Kristen' bahkan menyebabkan seorang kaisar

yang ingkar agama, Yulius, seorang yang amat sangat aneh, pun

Page 447: Bmf 22 cahaya injil

439 | C A H A Y A I N J I L

mengagumi orang-orang Kristen. Meskipun ia membencinya, namun

dia mau tidak mau mengagumi mereka. Orang-orang Kristen dikenal

baik di semua komunitas sesuai dengan cara hidup mereka. Anda tahu

ketika orang-orang Kristen sekarat karena wabah penyakit, orang-

orang Kristen yang lain tidak akan meninggalkan mereka dan tetap

tinggal bersama orang tersebut, hingga mereka sendiri tertular wabah

dan meninggal. Bukan saja mereka mengunjungi sesama umat yang

sakit, mereka juga mengunjungi orang-orang kafir yang sakit. Saat tak

seorang pun menginginkan orang-orang sakit itu - bahkan keluarga

mereka sendiri membuang mereka ke jalan-jalan supaya mereka mati

di jalanan - orang-orang Kristen pergi mengunjungi mereka, sampai

mereka sendiri menjadi sakit dan mati. Orang-orang non-kristen

berkata, "Kasih sayang seperti itu tak pernah kami lihat! Kita tidak

mengerti. Setiap orang ingin menyelamatkan dirinya sendiri, namun

orang-orang ini menyerahkan hidup mereka untuk orang lain. Kita tidak

memahami itu."

Tahun-tahun berlalu, gereja menjadi makin kuat dan kaya serta lebih

berkuasa, dan kian korup. Saat ini, kita tahu bahwa bahkan sampai dua

abad yang lalu, para pemimpin gereja disebut 'pangeran

gereja' (princess of the church). Bahkan sekarang pun, para kardinal

Katolik berpakaian pangeran. Itulah mengapa mereka mengenakan

pakaian semacam itu. Itu adalah model pakaian yang dulu biasa

dipakai para pangeran. Mereka sudah lama melupakan ajaran Yesus.

Mereka sudah benar-benar menyimpang dari jalur kebenaran! Orang-

orang Protestan pun tidak selalu lebih baik, sebelum mereka

menganggap diri mereka yang paling benar. Jadi kita harus

memperhatikan kesaksian gereja. Dan kita harus ingat: gereja hanya

bersinar apabila setiap anggotanya bersinar.

Terang Yang Tersembunyi Harus Dinyatakan

Marilah kita menengok satu pertanyaan lain. Disini kita akan melihat

bagian kedua [dari perikop yang sedang kita pelajari], yang

mengatakan, "Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu

meletakkannya di bawah gantang." Apa artinya itu? Anda berkata,

"Nah, jelas tidak ada orang yang menyalakan lampu dan

meletakkannya dibawah gantang." Jika Tuhan Yesus membicarakan

sesuatu yang jelas, maka itu hampir tidak perlu disebutkan. Tentu saja,

orang bisa mengatakan, "Saya tidak pernah menyalakan lampu dan

menaruhnya dibawah gantang!" Jadi, pernyataan semacam ini tidak

Page 448: Bmf 22 cahaya injil

440 | C A H A Y A I N J I L

perlu! Nah, sebenarnya pernyataan itu sangat berarti, terutama jika

anda seorang Yahudi dan memiliki sedikit pemahaman akan firman

Tuhan.

Tetapi sebelum kita melihatnya, saya menginginkan anda untuk

melihat Mk. 4:22 karena ada sesuatu yang sangat menarik disitu. Mk.

4:22 berbunyi: "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak

akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan

tersingkap." Sayang sekali di dalam Alkitab terjemahan Indonesia, saya

menyesal harus mengatakan ini sekali-sekali, tetapi di dalam Alkitab

Indonesia, artinya telah dihilangkan oleh terjemahan yang kurang

tepat. Terjemahan yang lebih baik adalah, "Sebab tidak ada sesuatu

yang tersembunyi, melainkan untuk dinyatakan, dan tidak ada sesuatu

yang rahasia, melainkan untuk disingkapkan."

"Tak seorang pun", Tuhan Yesus mengatakan kepada orang banyak,

"yang akan menyalakan pelita untuk meletakkannya dibawah gantang,

atau dibawah tempayan, atau dibawah tempat tidur, namun akan

meletakkannya diatas kaki dian." Perhatikan pernyataan yang

menunjukkan niat, pernyataan yang menunjukkan maksud: "Sebab

tidak ada sesuatu yang tersembunyi - melainkan untuk - dinyatakan".

Suatu pernyataan yang membingungkan, bukan? Kalimat itu

mengatakan bahwa sesuatu itu tersembunyi agar supaya bisa

dinyatakan. Mengerti? Namun Alkitab terjemahan Indonesian telah

meniadakan poin ini. Ia hanya berkata, "Sebab tidak ada sesuatu yang

tersembunyi yang tidak akan dinyatakan". Itu sekedar suatu

pernyataan yang akan terjadi di masa depan. Ia telah kehilangan

elemen "niat/maksud" didalamnya, maksud yang diungkapkan disini.

Alkitab Bahasa Inggris, tentu saja, akurat dalam hal ini: "Tidak ada

yang tersembunyi kecuali - agar supaya - dinyatakan." Niat/Maksudnya

terungkap. Namun apa artinya pernyataan yang menunjukkan

niat/maksud ini? Bahwa sesuatu tersembunyi agar supaya dinyatakan?

Apakah artinya itu? Baiklah, kita berkata ada maksud untuk

menyatakan sesuatu yang tersembunyi. Benda yang tersembunyi itu

tentu saja adalah cahaya, karena dikatakan bahwa cahaya dinyalakan

untuk memberikan terang. Anda tidak meletakkannya dibawah sebuah

gantang; anda tidak menaruhnya di bawah tempat tidur, namun ia

tersembunyi agar dinyatakan! Darimana datangnya bagian

'tersembunyi' itu?

Page 449: Bmf 22 cahaya injil

441 | C A H A Y A I N J I L

firman Tuhan adalah sesuatu yang sangat indah. Anda harus

merenungkannya, mengunyahnya, memikirkannya. Apa yang dikatakan

di sini? Apa yang ingin disampaikan oleh Tuhan Yesus? Pernyataan ini

adalah satu pernyataan yang sangat penting. Sangat penting karena

disebutkan beberapa kali dalam pengajaran Yesus. Sebagai contoh,

terpisah dari Mt. 5:15 (yang sedang kita pelajari) dan Mk 4:21 & 22

(yang baru kita lihat), ada juga Lk. 8:16 dan Lk. 11:33. Berulangkali

Tuhan Yesus mengatakan bahwa apa yang tersembunyi akan

dinyatakan. Dan Dia berbicara tentang terang! Apa petunjuknya?

Bagaimana kita bisa memahaminya? Baik, pikirkanlah. Kembalilah ke

PL! Jika anda ingin memahami Yang Baru, anda harus kembali kepada

Yang Lama. Anda tahu bahwa PL adalah milik kita sebagaimana Hukum

Taurat adalah milik umat Israel karena kitalah Israel yang baru. Israel

yang lama telah melewati masanya. Kita sekarang adalah Israel yang

baru, dan Firman Allah yang menakjubkan dan hidup telah berbicara

kepada kita. Terdapat banyak sekali kekayaan di dalam PL.

Pikirkan tentang cahaya yang disembunyikan untuk dinyatakan.

Apakah anda sudah mengerti? Bagaimana kalau kuis Alkitab? Saya

berharap ada yang memperoleh sesuatu disini. Terang yang

tersembunyi untuk dinyatakan - apakah anda sudah mengerti? Pikirkan

terang Gideon. Ingat Gideon tidak sendirian; ada tiga ratus orang lain

yang menjadi tentara Allah untuk menjalankan tugas Allah di dunia,

untuk menyelamatkan manusia. Apa yang dilakukan Allah? Ia

menggunakan cahaya untuk melaksanakan pembebasan. Sekarang

perhatikan, di sini kita melihat cahaya yang disembunyikan dengan

maksud khusus untuk dinyatakan. Bukankah itu luar biasa? Dan Yesus

berkata, "Demikian pula, "Kamu adalah terang" dan Tuhan tidak

menyalakan pelita untuk disembunyikan namun agar supaya

dinyatakan.

Diri Yang Lama Harus Dihancurkan Untuk Memancarkan Cahaya

Banyak kekayaan disini namun waktu kita pendek, dan saya akan

memberikan benih pemikiran untuk anda renungkan. Adalah Allah yang

menyalakan cahaya itu. Kita melihat itu misalnya dalam Ps. 18:28 -

Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya; TUHAN, Allahku,

menyinari kegelapanku. Allah yang menyalakan pelita! Ia

menyembunyikannya untuk menyatakannya. Alkitab mengatakan

kepada kita dalam Amsal 20:27 bahwa "Roh manusia adalah pelita

TUHAN." Ia menyalakan kita! Namun bagaimana terang akan keluar

Page 450: Bmf 22 cahaya injil

442 | C A H A Y A I N J I L

dari diri kita? Pikirkanlah. Kita adalah obor; cahaya dinyalakan di dalam

diri kita - di dalam hati saya, di dalam seluruh diri saya. Tetapi

bagaimana terang tersebut akan keluar dari diri saya? Nah, sama

dengan suluh Gideon - buyung itu harus dipecahkan! Dan terang akan

memancar keluar.

Tersembunyi agar supaya dinyatakan. Buyung tanah di luar itu, diri

yang lama itu, sifat kita yang egoistis harus dihancurkan sebelum

terang itu dapat memancar keluar. Sekarang anda bisa melihat

hubungan yang kita temukan dalam dua khotbah yang terakhir. Kita

tahu bahwa garam, supaya bisa menjalankan fungsinya, harus melarut,

harus musnah supaya bisa menghasilkan rasa asin. Minggu yang lalu

kita tahu bahwa cahaya pun, dengan cara yang sama, membakar

hangus untuk bisa menghasilkan terang. Kita tahu bagaimana sumbu

lilin terbakar habis, saat menyinarkan terang. Kita telah melihat bahwa

seorang Kristen hanya bisa bersinar dengan sepantasnya, ketika ia

mati. Makin anda mati, makin terang cahaya anda. Yakni diri yang

lama itu mati, cara hidup yang lama, sifat yang lama, cara pikir yang

usang, diri yang egois, diri yang penuh dosa - itu semua harus mati

jika cahaya ingin memancar keluar. Mengapa gereja tidak bersinar

sekarang? Karena gereja penuh dengan orang-orang Kristen yang tidak

mati! Mereka tidak mematikan pembawaan lama mereka.

Kita Hancur Dengan Disalibkan Bersama Kristus

Ada sesuatu yang sangat mengesankan mengenai aksi memecahkan

buyung ini. Anda ingat mereka menaruh suluh di dalam buyung yang

dibuat dari tanah liat. Saat mereka mendatangi musuh, mereka

menghancurkan buyung-buyung lempung itu dan cahaya berpendar

keluar. Mereka berseru, "pedang demi Tuhan dan pedang demi Gideon"

dan mereka menang. Mungkin dalam sejarah itulah satu-satunya

pertempuran yang dimenangkan dengan terang. Tak sebilah pedang

pun dicabut! Tidak seorangpun bertempur! Terang bercahaya dan

mereka memperoleh kejayaan begitu saja. Itulah mengapa hubungan

peristiwa tersebut dengan bagian ajaran Yesus ini begitu dekat, karena,

seperti saya katakan, keunikan dari kejadian itu di mana hanya

seberkas cahaya menghasilkan kemenangan.

Keindahan ajaran Tuhan juga ada pada kata 'pecah'. Anda harus

memecahkan buyung supaya terang dapat memancar keluar, seperti

dalam kasus Gideon. Ingatkah anda apa yang dikatakan Tuhan Yesus?

Page 451: Bmf 22 cahaya injil

443 | C A H A Y A I N J I L

"Inilah tubuhku," apa? 'yang dipecah-pecahkan'. Dipecah-pecahkan,

bagaimana? Disalibkan, tentu saja. Bagaimana tubuh-Nya dipecah-

pecahkan? Disalibkan. Sekarang anda mulai melihat kekayaan ajaran

Tuhan. Kita dipecah-pecahkan bukan karena kita ambil palu lalu

menghantam kepala kita sendiri. Saya bisa memecahkan kepala saya

sendiri - secara fisik - namun saya tidak bisa memecahkan 'si aku' itu.

Manusia yang lama itu tidak akan ikut hancur. Bagaimana kita menjadi

hancur? Dengan disalibkan bersama Kristus! Sekarang anda lihat.

Seperti kata Paulus, "Aku telah disalibkan bersama Kristus." Melalui

salib, dengan memikul salib - itulah caranya kita menghancurkan

manusia lama kita. O, alangkah luasnya kekayaan ajaran Tuhan

seandainya anda terus mengikutinya! Sekarang anda lihat mengapa

salib begitu penting dalam kehidupan setiap orang Kristen. Salib bukan

hanya untuk diyakini; tapi untuk diterapkan, diaplikasikan. Anda tidak

akan diselamatkan hanya dengan mempercayai salib. Anda hanya akan

diselamatkan ketika salib itu diaplikasikan kepada anda.

Bukti Iman - Menerapkan Salib kedalam Hidup Kita

Begitu banyak umat Kristen yang juga tidak memahami hal ini. Saya

meminta anda untuk memahaminya. Misalnya, seandainya saya

memiliki obat yang paling manjur di dunia, yang bisa menyembuhkan

semua penyakitmu - obat mujarab bagi segala penyakit - dan saya

berkata, "Percayakah kamu? Inilah obat paling mujarab di dunia."

Sesudah berpikir dan menganalisanya, menganalisa isinya, menelitinya

di laboratorium, anda berkata, "Ini dia! Tampak sangat hebat dan saya

kira ini benar. Inilah obat yang menyembuhkan segala penyakit. Jadi,

setelah menganalisanya, anda menyimpannya di dalam sebuah kotak

emas di kamar anda dan memberinya tanda: 'Obat Mujarab untuk

Segala Penyakit'. Saya meyakininya sepenuh hati." Lalu? Lalu anda

akan tetap mati juga! Mengapa? Karena obat itu tak akan membantu

anda hingga anda menggunakannya! Meyakini obat itu dengan sepenuh

hati tidak akan menyembuhkan anda. Itu tak akan menyelamatkan

anda sedikit pun sampai anda menggunakannya dalam hidup anda,

sampai anda meminum atau memakannya atau apapun yang anda

harus lakukan dengan obat itu. Begitu gamblang bila dikatakan.

Tetap saja banyak orang Kristen yang bahkan tidak memahami hal-hal

yang dasar: bahwa anda tidak akan diselamatkan hanya dengan

mempercayai salib. Iblis pun percaya pada salib. James berusaha

memberitahu manusia setiap waktu dalam suratnya, "Anda percaya

Page 452: Bmf 22 cahaya injil

444 | C A H A Y A I N J I L

kepada Tuhan, itu bagus sekali. Tetapi biar kuberitahu: Iblis pun

percaya. Ia bahkan mempercayainya lebih dari anda; ia bahkan

gemetar saat mempercayai." Anda bahkan tidak seperti itu. Dan anda

kira anda akan diselamatkan? Jika Iblis yang sama percayanya dengan

anda, gemetar, kelihatannya iblis punya kesempatan yang lebih baik

dibanding anda.

Apa bedanya iblis dengan anda? Bahwa ia tahu inilah keselamatan

dunia - inilah yang akan menyembuhkan segala penyakit - namun ia

tak meminumnya! Apabila anda ingin diselamatkan, anda tidak akan

mengatakan, "Saya percaya pada obat ini." Anda akan meminumnya -

itulah bukti bahwa anda "percaya". Dan obat itu akan melakukan

tugasnya. Jadi ingatlah: salib tidak akan menyelamatkan kecuali

diterapkan. Sama saja, salib harus diterapkan kedalam kehidupan kita.

Maka ia akan menghancurkan - menghancurkan si aku yang lama

sehingga cahaya pun akan keluar. "Aku telah disalibkan bersama

Kristus" - itulah yang diucapkan Paul. [Gal. 2:20]. Saya bertanya

berapa banyak orang Kristen yang berani berkata seperti itu! Beranikah

anda berkata bahwa anda benar-benar telah disalibkan bersama

Kristus? Bahwa itu bukan karangan melainkan kenyataan yang

sesungguhnya?

Penutup Yang Akan Diangkat

Hubungan ajaran Tuhan yang indah ini dengan PL begitu menakjubkan

dan luar biasa, sehingga terkadang saya tidak tahu bagaimana harus

melanjutkan dari sini. Anda berkata, "Nah, apa hubungannya dengan

kota itu?" Saya berniat untuk mendalami hal ini, namun waktu tidak

banyak. Ada suatu ucapan dalam Yesaya 25:6-8 tentang sebuah kota,

yang merupakan terang bagi dunia.

TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi

segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang

bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar,

masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang

disaring endapannya. Dan di atas gunung ini TUHAN akan

mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada

segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala

bangsa-bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya;

dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala

Page 453: Bmf 22 cahaya injil

445 | C A H A Y A I N J I L

muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi,

sebab TUHAN telah mengatakannya.

Disitu dibicarakan tentang kain perkabungan yang diselubungkan yang

akan diangkat. Sangat mengagumkan! Selubung akan dibuang dan

maut akan ditiadakan. Kehidupan kekal akan datang, tentu saja, itulah

artinya. Sangatlah luar biasa merenungkan hal ini, menghilangkan

selubung, bahkan dalam hubungannya dengan kota. Sekarang anda

melihat semua hubungan ini.

Namun kita harus terus melanjutkan ke dalam kekayaan yang berikut.

Dan itu adalah: apabila anda melihat ke dalam ajaran Tuhan Yesus,

anda akan mendapati, bahwa jika anda membandingkan ayat demi

ayat, [anda akan memperhatikan sesuatu]. Itulah mengapa sangat baik

untuk memiliki satu Alkitab di mana anda bisa membandingkan

ucapan-ucapan paralel Tuhan Yesus yang beragam dalam Injil. Banyak

orang menanyakan kepada saya, "Mengapa kita memiliki empat Injil?"

O, saya bersyukur kepada Allah kita memiliki empat Injil. Dengan

melihat sesuatu yang sama dari empat sudut berbeda, mereka

memberikan kita pandangan empat dimensional. Itu sangat luar biasa.

Sekarang kita memiliki 3-D, yakni pandangan tiga dimensional; Di

dalam Alkitab kita memiliki pandangan empat dimensional. Ada

tambahan satu dimensi spiritual. Tiga yang pertama adalah dimensi

fisik; yang keempat adalah dimensi spiritual. Sekarang kita memiliki

pandangan yang sempurna.

Empat Hal yang Tidak Boleh Menutupi Cahaya

Mari kita bandingkan semua ucapan Tuhan Yesus mengenai penutup.

Apa yang dikatakan Markus? Dalam Mk. 4:21 & 22, Yesus berkata,

"Orang menyalakan pelita bukan....." Anda perhatikan kata-kata

tersebut? Pikirkan! Tak ada kata-kata Tuhan Yesus yang tidak

bermakna dan tidak perlu. Semua yang dikatakan Yesus penuh makna

dan kaya. Perhatikan apa yang dikatakan-Nya. Anda tidak menyalakan

pelita dan meletakkannya dimana? "...... dibawah gantang, atau

dibawah tempat tidur"!Ketika anda membandingkan ucapan Tuhan

anda akan mendapati bahwa Ia menyebutkan empat hal dimana pelita

itu bisa diletakkan. Keempatnya adalah:

anda tidak meletakkannya dibawah gantang [Mt. 5:15; Mk. 4:21 & Lk.

11:33];

Page 454: Bmf 22 cahaya injil

446 | C A H A Y A I N J I L

anda tidak meletakkannya dibawah tempayan [Lk 8:16];

anda tidak meletakkannya dibawah tempat tidur [Mk. 21 & Lk. 8:16];

dan

anda tidak meletakkannya di kolong rumah [Lk. 11:33]

Mengapa Ia menyebutkan empat hal tersebut? Apakah dengan

sembrono? Apakah Ia menyebutkan empat hal tersebut tanpa

dipikirkan dahulu? Tidak! Tak ada yang diucapkan Tuhan Yesus dengan

sembrono atau tanpa dipikirkan lebih dulu. Saat kita mulai

memikirkannya, kita bisa melihat sesuatu yang sangat luar biasa. Mari

kita memperjelasnya. Ketika buyung tanah pecah, cahaya menyinar

keluar, seperti yang terjadi pada masa Gideon. Cahaya bersinar, dan

Israel diselamatkan - diselamatkan dari tangan musuh. Apakah itu

pengakhiran atau permulaan? Itu barulah permulaan

Keselamatan semata-mata satu permulaan. Banyak orang berpikir

ketika mereka diselamatkan, itulah semua yang ada dalam kehidupan

Kristen. Namun jalan masih sangat panjang. Terdapat banyak hal lain

dalam kehidupan Kristen daripada hanya sekedar diselamatkan.

Bahaya besar adalah ketika anda berpikir bahwa anda sudah

diselamatkan, dan anda merasa itu sudah cukup, sehingga anda lupa

untuk melaksanakan fungsi anda. Yang akan terjadi adalah: Meskipun

terang anda telah bersinar, ada kemungkinan anda akan menutupinya

lagi. Anda akan menutupinya lagi.

Ada empat hal yang bisa menutupinya. Apa artinya? Saya telah melihat

banyak orang yang menutupi cahayanya, yang telah kehilangan terang

mereka, yang telah memadamkan Roh dengan banyak cara. Semua itu

akan termasuk salah satu dari empat hal tersebut. Saya misalnya telah

bertemu dengan banyak orang yang ingin melayani Tuhan, cahaya

mereka benar-benar memancar, mereka orang-orang Kristen yang baik

namun cahaya mereka makin lama makin pudar sampai kemudian

mati. Ingatlah, bahwa jika anda seorang Kristen dan sedang bercahaya

bagi Tuhan saat ini, berhentilah membanggakan diri anda sendiri! Anda

hanya telah melaksanakan apa yang seharusnya anda lakukan. Tetapi

hati-hatilah dengan hal-hal yang akan menutupi cahaya itu. Yesus

berkata Aku tidak menyalakan pelita itu untuk menaruhnya di bawah

tempat tidur, di dalam kolong rumah, dibawah gantang, atau dibawah

Page 455: Bmf 22 cahaya injil

447 | C A H A Y A I N J I L

tempayan - empat hal. Sebagai kesimpulan, marilah kita melihat empat

hal itu.

Legalisme Tidak Boleh Dipakai Untuk Menutup Cahaya

Anda tidak menyalakan cahaya untuk meletakkannya di bawah

gantang. Apakah gantang itu? Gantang adalah keranjang - keranjang

tempat anda menaruh biji-bijian. Dan Tuhan Yesus berkata bahwa anda

tidak menyalakan pelita supaya ditaruh dibawah keranjang. Namun

itulah yang dilakukan pada masa itu. Mungkin anda tidak

mengetahuinya, namun itulah yang dilakukan. Menurut hukum Yahudi,

ada waktu-waktu tertentu cahaya perlu ditutupi. Misalnya ketika ada

yang meninggal di sebuah rumah tangga. Karena kematian membawa

kenajisan, maka menurut hukum Yahudi segala sesuatu yang mudah

dinajiskan harus ditutupi. Cahaya termasuk salah satunya. Jadi ketika

seseorang meninggal di rumah, mereka akan menutupi cahaya. Cahaya

yang tertutup melambangkan kematian.

Pada kesempatan lain pun cahaya akan ditutupi, misalnya lampu

Hanukah pada hari Hanukah. Ini adalah pestanya kaum Yahudi yang

diadakan kira-kira pada waktu yang sama dengan kita di Barat

merayakan 'Natal'. Orang-orang Yahudi memiliki perayaan Hanukah -

Pesta Cahaya. Lampu Hanukah akan menyala di rumah anda selama

delapan hari. Ia harus menyala penuh selama delapan hari tanpa

dimatikan. Namun hukum mengatur bahwa tidak boleh ada pekerjaan

yang boleh dilakukan di dalam terang lampu itu. Hal itu menimbulkan

masalah. Lampu Hanukah dinyalakan, namun tidak boleh ada yang

bekerja. Misalnya, bagaimana anda akan memasak? Jika anda

memasak, anda tidak boleh memasak dalam terang lampu itu. Jadi,

dimana anda harus meletakkan lampu itu? Jadi jika anda ingin

memasak sementara lampu itu menyala, apa yang akan anda lakukan?

Menurut hukum Yahudi, anda harus meletakkan sekat antara lampu

dengan anda.

Anda lihat betapa rumitnya hukum Yahudi. Ketika kita melanjutkan

melihat ajaran Tuhan Yesus, anda berangsur-angsur akan menyadari

betapa rumitnya hukum orang Yahudi. Jika anda ingin mengetahui lebih

mendalam, anda bisa membaca buku berjudul Mishna. Sebuah buku

tebal dan besar yang berisi detail hukum Yahudi. Menurut mereka, ahli-

ahli Taurat adalah para ahli hukum Yahudi. Bukan ahli hukum menurut

pengertian modern, tetapi ahli hukum PL. Mereka juga harus

Page 456: Bmf 22 cahaya injil

448 | C A H A Y A I N J I L

mengetahui Hukum orang Farisi yang amat sangat rumit. Salah satu

hukum itu mengatur bahwa pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam

jangkauan cahaya dari lampu Hanukah. Jadi anda boleh menutup

cahaya itu - dan berharap lampu tak mati - atau anda bisa meletakkan

sekat antara lampu dengan anda. Dengan cara demikian, anda bisa

bekerja. Jadi anda lihat, menutupi lampu adalah sesuatu yang sangat

dikenal oleh orang-orang Yahudi yang mendengarkan Yesus.

Namun Tuhan Yesus menolak semua itu. Bagaimana cahaya bisa

menjadi najis? Kata-Nya, "Ajaran Farisimu tidak mengerti pokok

permasalahannya! Terang mengalahkan kegelapan dan kenajisan.

Kamu tidak bisa membuat cahaya menjadi najis, meskipun anda

menemukan seseorang meninggal di ruangan." Tuhan Yesus menolak

banyak ajaran kaum Farisi. Dan hal ini pun juga ditolaknya. Hal yang

harus anda pahami adalah: bahwa cahaya itu ditutupi, oleh orang

Farisi, berdasarkan alasan keagamaan. Tahukah anda apa artinya?

Sulitkah untuk diikuti? Dengan kata lain, peringatan itu adalah: begitu

cahaya anda dinyalakan, berhati-hatilah dengan pemikiran-pemikiran

religius, karena pemikiran-pemikiran sederhana mungkin tidak lagi

menarik bagi seorang Kristen, namun pemikiran religius akan menarik

anda, sehingga anda boleh mematikan cahaya dengan kemunafikan

(hipokrisi) religius dan kesalahan religius.

Menomorsatukan Nafkah Penghidupan Akan Mematikan Cahaya

Perhatikan empat hal ini: gantang - gantang adalah untuk biji-bijian.

Biji-bijian mewakili apa? Makanan! Nafkah penghidupan, tentu! Kedua,

dikatakan bahwa anda tidak boleh menutupinya dengan 'tempayan'.

Apakah tempayan itu? Tempayan dibuat dari tanah liat untuk

menyimpan cairan. Gantang untuk bijian kering; tempayan untuk

cairan. Tempayan itu mewakili apa? Sekali lagi, makanan dan

minuman! Namun tempayan khusus dipergunakan untuk bisnis. Itulah

barang yang paling pokok. Jadi makanan dan minuman berlaku untuk

nafkah kehidupan kita sehari-hari, dan khususnya bisnis. Bisnis yang

kita lihat dan kita lakukan.

Yang ketiga, tempat tidur, apa artinya? Kalau kita mencari makna

tempat tidur dalam PL, di masa Alkitab, kita melihat bahwa itu

menunjuk kepada pernikahan -"janganlah kamu mencemarkan tempat

tidur". [Ibrani 13:4]. Tidak boleh ada dosa dalam pernikahan. Berarti,

Page 457: Bmf 22 cahaya injil

449 | C A H A Y A I N J I L

jangan biarkan orang yang telah menikah terus berbuat dosa -

berzinah atau berbuat cabul. Hidup seorang Kristen harus suci.

Dan keempat, adalah kolong rumah. Apa yang dilakukan orang

terhadap kolong rumah? Nah, anda menyimpan barang-barang, atau

barang berharga disitu. Sama dengan rekening bank kita pada masa

kini. Jadi perhatikan dengan cermat, disini ada empat hal yang bisa

menutupi cahaya dan memadamkannya. Kita melihat bahwa Tuhan

Yesus meliputi setiap aspek kehidupan manusia; tak ada yang

tertinggal. Perhatikan itu!

Saya telah melihat betapa banyak orang yang ingin melayani Tuhan.

Mereka berniat baik, namun kekuatiran mereka akan makanan dan

minuman, kekuatiran tentang memajukan bisnis, menghasilkan uang -

telah memadamkan mereka. Membuat mereka tidak berguna. Begitu

banyak orang Kristen saat ini tidak bercahaya karena mereka

berkonsentrasi untuk memajukan profesi mereka. Profesi menjadi

nafsu yang menghabiskan segalanya, atau menghabiskan delapan

puluh persen dari nafsu mereka, sehingga mereka hanya punya sisa

untuk Allah. Mereka memusatkan perhatian pada semua itu karena

mereka lebih mementingkan gantang, tempayan - makanan, pakaian,

standar hidup yang mereka ingin pertahankan. Berapa banyak orang

berkata bahwa mereka tidak ingin sepenuhnya melayani Tuhan, bukan

karena mereka tidak terpanggil, tetapi karena mereka tidak ingin

mempersembahkan diri mereka sendiri. Mereka kuatir tentang standar

hidup yang jauh lebih rendah daripada yang mereka nikmati saat ini.

Marilah kita jujur : apakah itu tidak benar? Berapa banyak yang ingin

memotong standar hidup mereka? Berapa banyak diantara anda yang

ingin gajinya dikurangi sampai seperempat untuk melayani Tuhan? Itu

tidak menarik. Jadi saya bisa melayani Tuhan sementara saya

melakukan urusan saya dan menyerahkan sisa waktu saya kepada

Tuhan. Sebenarnya itu tidak menjadi masalah, tak ada yang salah

dalam hal itu, asal saja anda tidak memakainya sebagai alasan untuk

tidak melayani Tuhan secara penuh dan total, ketika anda tahu bahwa

Dia sedang mendorong anda untuk melayani-Nya dengan cara

demikian.

Di poin ketiga kita melihat tempat tidur/ranjang [yang menutupi

cahaya] - perkawinan, keluarga, anak-anak. Berapa banyak orang

berhenti melayani Tuhan atau menolak untuk melayani Tuhan karena

Page 458: Bmf 22 cahaya injil

450 | C A H A Y A I N J I L

mereka telah menikah, punya anak-anak, dan mereka berpikir

tanggung jawab mereka tidak lagi kepada dunia, tidak kepada Tuhan,

tetapi yang paling utama kepada keluarga. Berapa banyak yang dibuat

berhenti karenanya? Menurut pengalaman saya sendiri, saya melihat

banyak orang yang ingin melayani Tuhan, namun setelah mereka

menikah mereka langsung entah pergi ke mana. Pergi selamanya dari

pengabdian kepada Tuhan! Mereka tidak berhenti sebagai orang Kristen

- mereka tidak berhenti pergi ke gereja - tetapi cahaya mereka telah

ditutup.

Terakhir, perhatikan yang keempat: kolong rumah - harta milik.

Mereka tidak ingin memisahkan diri dengan harta milik mereka. Harta

menjadi rintangan besar bagi banyak orang. Ingat pada orang muda

yang kaya? Ketika Tuhan Yesus berkata, "Juallah semua milikmu dan

ikutlah Aku", kolong rumahnya penuh. "O, tidak, tidak," jawabnya,

"Aku tak bisa melakukannya. Bayangkan apa yang kumiliki di dalam

gudangku." Dan Tuhan Yesus berkata, "Baik, berikan kepada orang-

orang miskin." "Apa?! Memberikan semua barang yang kusimpan di

gudang kepada orang miskin?! Menyia-nyiakan pekerjaanku bertahun-

tahun?! Tidak, jangan aku!"

Inilah empat hal yang memadamkan cahaya. Jadi, ketika cahaya

tertutup, secara efektif ia tidak lagi berfungsi sebagai cahaya. Sama

saja seperti tidak ada cahaya. Ingatlah, apabila anda menutupi pelita

dengan sebuah gantang, besar kemungkinan pelita itu akan padam.

Jika anda menutupinya dengan meletakkannya dibawah ranjang, saya

tidak tahu apa yang akan terjadi dengan ranjang itu. Sekarang kita

tahu bahwa kita harus menyelidiki hati kita untuk mengetahui apa yang

menghalang cahaya kita dari memancar keluar. Suatu saat sesuatu dari

keempat hal itu mungkin akan menimpa anda. Dan anda tergolong

dalam salah satu kategori itu jika cahaya anda saat ini tertutup.

Waktu kita sudah habis dan masih banyak sekali kekayaan yang belum

sempat disampaikan. Tetapi biarkan firman Tuhan menyelidiki hati kita

untuk mengetahui apakah cahaya kita bersinar. Ringkasnya, kita sudah

diberi satu misi yang mulia - misi untuk menjadi terang dunia,

mengambil alih tempat yang pernah dimiliki Israel. Dan Israel gagal!

Sekarang kita melihat peringatan Tuhan. Mengapa Israel gagal? Karena

alasan yang sudah kita ketahui! Yang kedua, setelah kita diselamatkan,

kita perhatikan bahwa manusia lama itu harus dihancurkan! Apakah

Page 459: Bmf 22 cahaya injil

451 | C A H A Y A I N J I L

manusia lama itu sudah dihancurkan di dalam diri anda? Apakah salib

sudah diterapkan ke dalam hidup anda? Jika demikian, akan tampak

dalam tingkah laku anda. Ketiga, seperti kita lihat, meski mungkin

sudah bersinar saat ini, ada bahaya, dengan berlalunya waktu, karena

hati anda masih bersama dunia, maka cahaya yang seharusnya makin

terang menjadi tertutup, seperti yang dialami banyak orang Kristen.

Perbuatan Yang Baik - Dilakukan Dalam Waktu Tuhan Dan Di

JalanNya

Sebagai kesimpulan, poin terakhir yang tidak akan saya kembangkan

adalah: seperti yang diucapkan Tuhan Yesus dalam Mt. 5:16: "Biarkan

terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat

perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di

surga". Apakah perbuatan yang baik? Perbuatan yang baik adalah

perbuatan yang baik di mata Tuhan. Tidak hanya memberikan

beberapa keping uang untuk kaum miskin, mengirim sedikit uang

untuk membantu pekerjaan amal; melainkan sejenis perbuatan yang

diinginkan Tuhan untuk anda kerjakan. Perbuatan yang baik adalah

perbuatan yang dilakukan dalam ketaatan terhadap Allah yang hidup.

Itulah yang harus dilakukan dan tidak hanya perbuatan

yang kita anggap baik - itu tidak akan menguntungkan kita.

Menyembuhkan orang, apakah itu baik? Ya! Mendoakan yang sakit,

apakah itu baik? Ya! Namun semua itu belumlah mencukupi. Kita selalu

mengingat kata-kata dalam Mt. 7:22 -23, di akhir Khotbah Atas Bukit,

"Pada hari itu, banyak orang akan berseru kepada Tuhan, 'Apakah kami

tidak melakukan ini dan itu dalam nama-Mu?' Tuhan menjawab, 'Aku

tidak pernah mengenalmu. Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian

pembuat kejahatan.'" Pembuat kejahatan - berarti, mereka tidak

berbuat apa-apa yang baik! Tetapi anda berkata, "Menyembuhkan

orang adalah baik, bukan?" Tentu, itu baik. "Melakukan mujizat besar

dalam nama Tuhan, apakah itu baik?" Tentu saja. "Lalu mengapa saya

seorang pembuat kejahatan?"

Anda lihat, kita harus melakukan segala sesuatu menurut jalan Tuhan,

menurut waktu Tuhan, dan melakukan hal-hal yang Dia ingin anda

lakukan. Tidaklah mencukupi hanya melakukan beberapa mujizat

besar; karena yang lebih penting hidup kita bercahaya untuk Dia; dan

seluruh tindakan kita selaras dengan-Nya. Orang-orang yang disebut di

Matius 7, adalah orang-orang yang tidak menerapkan salib dalam

Page 460: Bmf 22 cahaya injil

452 | C A H A Y A I N J I L

kehidupan mereka. Hidup mereka masih egois dan penuh dengan

materialisme. Catatlah tantangan luar biasa yang diberikan Tuhan

kepada kita, agar kita melangkah maju dan bersinar sebagai terang

dunia.

Melebihi Kebenaran Orang-Orang Farisi

Matius 5:17-20 -Dikhotbahkan oleh Pendeta Eric Chang

Kita sekarang membaca Matius 5:17-20:

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk

meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang

bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum

lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan

ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum

Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya

demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang

paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang

melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum

Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan

Surga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu

tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat

dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk

ke dalam Kerajaan Surga."

Dalam ayat 20, bahasa Yunani memiliki maksud negatif ganda - "Kamu

tidak akan pernah, tidak akan pernah dapat masuk ke dalam Kerajaan

Surga." Memasuki Kerajaan Surga berarti, dalam Alkitab, memiliki

kehidupan yang kekal. Jadi, jangan katakan dalam hatimu, "Untuk

melebihi kebenaran orang-orang Farisi, itu mudah. Mereka hanyalah

sekelompok orang-orang munafik. Aku tidak munafik, oleh karena itu

kebenaranku sudah melebihi kebenaran orang-orang Farisi."

Ketidaktahuan yang ada diantara orang-orang Kristen masa kini

mengenai orang-orang Farisi sungguh sangat menakjubkan. Saya akan

Page 461: Bmf 22 cahaya injil

453 | C A H A Y A I N J I L

menunjukkan kepada anda sebentar lagi, pendapat bahwa masuk

Kerajaan Surga itu mudah, tidak dapat ditemukan dalam Alkitab.

Yesus Tidak Datang Untuk Meniadakan Hukum

Kalau kita memperhatikan kata-kata Yesus, kita menemukan pesan

yang sangat penting. Tuhan Yesus berkata, "Janganlah kamu

menyangka bahwa Aku datang untuk menghapus hukum Taurat."

Pernyataan ini sangat penting untuk masa kini karena seringkali Injil

yang diberitakan masa kini, ada yang berpikir bahwa tidak ada lagi

gunanya hukum Taurat. Kalau tidak ada gunanya lagi hukum Taurat,

saya tidak dapat mengerti mengapa kita masih membaca Perjanjian

Lama. Seharusnya kita buang saja seluruh Perjanjian Lama, karena ada

hubungannya dengan hukum Taurat dan kitab para nabi. Tuhan Yesus

berkata, "Tidak, Aku bagaimanapun juga tidak datang untuk

menghapus hukum Taurat." Semuanya itu berhubungan dengan hukum

Taurat dan nabi-nabi. Sangatlah penting untuk mengerti hal ini, jadi

saya ingin menekankan hal ini pada hari ini. Dan juga saya akan

berkhotbah seperti Tuhan Yesus berkhotbah. Saya tidak bebas berkata-

kata seperti yang saya suka. Kata-kata Tuhan Yesus adalah sangat

tegas: "Aku tidak datang untuk menghapus hukum Taurat."

Anda tidak perlu menjadi ahli dalam penafsiran untuk mengerti kata-

kata yang sederhana dan berterus-terang seperti demikian.

Antinomisme Menyebabkan Kemunduran yang Tajam dalam

Kebenaran

Gagasan tentang penghapusan hukum Taurat selalu muncul dan

muncul lagi didalam sejarah gereja yang didalam Teologia disebut

Antinomisme. Penganut Antinomisme adalah orang yang anti-hukum,

menunjuk kepada orang yang ingin membuang hukum Taurat itu. Telah

terjadi pada abad kedua dalam sejarah gereja, ada yang berkata,

"Kami tidak membutuhkan Perjanjian Lama. Kami adalah orang-orang

Kristen! Kami hanya perlu Perjanjian Baru. PL sudah tidak berlaku;

kami tidak membutuhkan hukum Taurat dan kitab para nabi." Tahukah

anda apa hasilnya dari pengajaran yang seperti ini? Hal itu

menyebabkan kemunduran tajam dalam standar kebenaran. Apa yang

terjadi kemudian adalah bahwa setiap jenis dosa masuk didalam gereja

dan ditoleransikan karena tidak ada hukum yang menentang dosa-dosa

itu.

Page 462: Bmf 22 cahaya injil

454 | C A H A Y A I N J I L

Saya ingin anda mengerti tentang apa yang Tuhan Yesus katakan.

Tuhan Yesus berkata, "Jangan pernah menyangka bahwa Aku datang

untuk mengurangi, untuk merendahkan standar kebenaran - standar

kebenaran yang dikehendaki dari seorang Kristen. Jangan

membayangkan sedikitpun bahwa Aku datang dan berkata, "Baiklah,

sekarang kita akan mempunyai waktu untuk bersenang-senang. Kita

tidak butuh hukum Taurat. Kita semua dapat pergi melakukan dosa dan

pada akhirnya, kita semua tetap akan masuk dalam Kerajaan Allah."

Tuhan Yesus adalah sahabat dari pemungut-pemungut cukai dan

orang-orang berdosa, tetapi Dia tidak merendahkan standar

kebenaran-Nya kepada standar mereka. Dia datang untuk

menyelamatkan mereka; Dia datang untuk mengangkat mereka

kepada suatu standar kebenaran yang jauh lebih tinggi daripada

standar orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.

Kesalahan dari ajaran Antinomisme seperti ini seringkali sangat nyata

didalam gereja-gereja Cina. Standar kebenaran dalam gereja-gereja

Cina adalah sangat rendah. Sudah waktunya untuk memberhentikan

hal ini. Standar perilaku dalam gereja-gereja Cina seringkali

memalukan. Tahukah anda bahwa orang-orang Cina memiliki standar

kebenaran yang sangat tinggi yang diajarkan oleh Kong Hu Chu?

Orang-orang Cina telah terbiasa untuk mengharapkan standar

kebenaran yang tinggi - dan apakah mereka dapat menemukannya

dalam orang-orang Kristen? Bukan saja mereka merasa kecewa tetapi

sebaliknya seringkali merasa jijik karena orang-orang Kristen Cina

seringkali tidak dapat mencapai standar kebenaran bahkan sederajat

dengan orang-orang Kong Hu Cu. Saya dapat melihat apa yang ingin

dikatakan oleh Tuhan Yesus. Dia berkata: "Jangan mengira Aku datang

untuk merendahkan standar kebenaran. Aku datang untuk

menggenapkan semuanya." Izinkan saya mengatakan kepada anda hal

ini: apabila anda tidak menggenapkannya, anda tidak akan dapat,

meskipun hanya melihat ke dalam Kerajaan Surga."

Apakah ini menyangkut suatu keselamatan oleh perbuatan? Baiklah,

kita akan mempertimbangkannya dalam sekejap lagi, karena itu

tergantung pada apa artinya "perbuatan". Tetapi kita harus mengerti

bahwa Tuhan Yesus telah datang untuk menyelamatkan kita dari dosa

dan tidak meninggalkan kita dalam dosa. Apakah Tuhan Yesus mati

diatas kayu salib untuk menebus kita dari dosa hanya untuk

membiarkan kita terus hidup dalam dosa? Ingatkah anda apa yang

Page 463: Bmf 22 cahaya injil

455 | C A H A Y A I N J I L

menjadi reaksi Paulus tentang hal ini? "Haruskah kita terus hidup

dalam dosa...? Sekali-kali tidak!" (Roma 6:1-2). Tidak seorangpun

yang pernah menganjurkan seperti itu. Tuhan melarang kalau kita

menganjurkan seorang Kristen yang telah ditebus oleh darah Yesus

boleh terus hidup dalam dosa. Akan tetapi, lihatlah apa yang dilakukan

orang-orang Kristen!

Ada banyak hal yang terjadi dalam gereja, seperti yang Paulus

katakan, yang sangat memalukan bahkan untuk disebutkan diantara

orang-orang bukan Kristen. Paulus melaksanakan disiplin yang sangat

keras terhadap orang-orang yang melakukan dosa didalam gereja,

seperti yang dapat anda ketahui dari 1 Korintus fasal 5. Terhadap

orang yang bersalah itu karena melakukan perzinahan dengan istri

ayahnya, dia menyerahkan kepada Iblis untuk dibinasakan tubuhnya.

Dia memutuskan untuk mempertahankan standar kebenaran didalam

gereja. Ia benar-benar menjadi satu dengan Tuhan Yesus dalam

pengajarannya.

Hukum Taurat' Berarti Mengasihi Tuhan Dengan Segala

Keberadaan Kita

Kita ingin melihat hal ini: bahwa Tuhan Yesus berkata, "Aku tidak

datang untuk menghapuskan hukum Taurat." Untuk menerangkan hal

ini, kita harus lebih dahulu mengerti : Apa yang dimaksudkan oleh

Tuhan Yesus tentang 'Hukum Taurat'? Apa yang sebenarnya Dia

maksudkan dengan hal ini? Pertama, mari kita melihat dalam Markus

12:29 dan kita dapat melihat disini tentang apa yang dimaksudkan oleh

Tuhan Yesus dengan 'Hukum Taurat'. Pada waktu saya menyelidiki

Kitab Suci, saya selalu menemukan bahwa Tuhan Yesus selalu

mengertikan 'Hukum Taurat' dengan hal ini. Kita akan membaca dalam

Markus 12:28-31. Dalam ayat 28 salah satu dari ahli Taurat, yaitu,

salah satu dari pengajar-pengajar hukum Taurat, datang dan

mendengar mereka berdebat, dan dia bertanya pertanyaan ini. Tuhan,

ketika Dia ditanya hukum mana yang terutama, melanjutkan dengan

berkata ini: "Hukum yang terutama ialah ini: "Dengarlah, hai orang

Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa; dan kasihilah Tuhan Allahmu

dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan

segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu." Dan yang

kedua juga seperti itu.

Page 464: Bmf 22 cahaya injil

456 | C A H A Y A I N J I L

Kemudian Dia melanjutkan dengan berkata bahwa seluruh perintah

Allah tercakup dalam kata-kata ini. Dimanapun saya melihat

pengajaran Tuhan tentang hukum Taurat, saya menemukan Dia selalu

menegaskan bahwa hukum Taurat adalah ini (yaitu, hukum Taurat

dirangkum dalam kata-kata ini): kasihilah Tuhan Allahmu dengan

segenap hatimu dan akal budimu dan jiwamu dan kekuatanmu dan

sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Anda dapat melihatnya lagi

dalam Matius 19:18-19, Matius 22:37-40 dan lagi dalam Lukas 10:27.

Tuhan Yesus berkata bahwa hukum Taurat dirangkum dalam dua

perintah ini - bahwa seluruh hukum Taurat harus dimengerti dari segi

intinya. Itu berarti, harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap

hatimu, jiwamu dan kekuatanmu dan sesamamu manusia seperti

dirimu sendiri. Anda lihat, apabila anda mengerti hukum Taurat sama

seperti yang Tuhan Yesus mengerti, anda akan berkata, "Benar, hukum

ini tidak dapat dihapuskan! Jauh dari ditiadakan, itu sebenarnya inti

terpenting untuk menjadi orang Kristen."

Justru itulah yang coba dilakukan orang-orang Farisi. Perhatikan kata-

kata ini: justru itulah yang coba dilaksanakan oleh orang-orang Farisi!

Apakah anda berpikir bahwa kebenaranmu dapat menandingi standar

tersebut? Izinkan saya bertanya kepada anda sebuah pertanyaan:

siapa diantara anda disini yang berani berkata bahwa anda mengasihi

Tuhan dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, akal budimu dan

kekuatanmu? Dan inilah yang dituntut dari hukum Taurat. Inilah yang

dituntut. Tuhan Yesus berkata bahwa hal itu tidak pernah dihapuskan.

Tuhan Yesus, pada kenyataannya, membuat hal itu menjadi yang

paling sentral dalam pengajaran-Nya. Itu sebabnya Dia berkata, "Aku

tidak pernah datang untuk menghapuskan hukum Taurat." Hukum

Taurat adalah apa? Hukum Taurat berarti bahwa anda harus mengasihi

Tuhan Allah dengan segenap hatimu, jiwamu, akal budimu,

kekuatanmu, dengan seluruhnya yang anda miliki.

Saya sudah mengatakan berulang-ulang bahwa untuk menjadi orang

Kristen harus Kristen yang sungguh-sungguh atau tidak sama sekali.

Tidak ada pengajaran dalam Alkitab yang saya tahu dimana anda dapat

menjadi orang Kristen yang hanya sebagian, bahwa anda dapat

menjadi orang Kristen 20%, atau 50%, atau 80% atau 90%, atau

bahkan 98% Kristen. Tuhan menuntut semuanya atau tidak sama

sekali. Kelihatannya pengajaran yang sangat radikal tetapi itulah yang

diajarkan Alkitab.

Page 465: Bmf 22 cahaya injil

457 | C A H A Y A I N J I L

Ingatkah anda, Pendeta Fred Zhang pada hari Jumat yang lalu

menerangkan kepada kita sebagian dari Kitab Samuel dimana dia

menjelaskan bahwa masalah dengan orang-orang Kristen sekarang ini

adalah mereka orang-orang Kristen yang hanya setengah-setengah.

Gereja penuh dengan orang-orang Kristen setengah-setengah, dan

pernyataan itu sangatlah benar. Hal ini tepat seperti pernyataan yang

telah lama saya buat. Anda tidak dapat menjadi orang Kristen yang

setengah-setengah. Lebih baik anda memilih sungguh-sungguh atau

tidak sama sekali. Saul taat sebagian saja dari perintah Tuhan, seperti

yang kita lihat pada hari itu. Dan apa yang terjadi dengannya? Apakah

Tuhan memuji dia, "Baiklah, kamu sudah taat 80%, 90% dari apa yang

Aku perintahkan. Kita akan membiarkan yang 10% berlalu"? Sama

sekali tidak! Oleh karena dia tidak melakukan yang 10% itu, Tuhan

Allah mencopoti haknya sebagai raja, menyingkirkan dia dari keluarga

kerajaan dan membuangkannya keluar. Saul dibinasakan untuk

selama-lamanya. Mengapa hukuman ini sangat keras sekali? Oleh

karena menjadi seorang Kristen haruslah seluruhnya; tuntutan ini

mutlak. Alasan dari masalah-masalah dalam gereja sekarang ini adalah

justru karena hal ini: bahwa gereja penuh dengan orang-orang Kristen

yang hanya 80%, 90% komitmen. Saya tidak tahu bagaimana

mengukur mereka. Tuhanpun tidak mau mengukur mereka. Dia hanya

akan berkata, "Seluruhnya atau tidak sama sekali!" Itulah caranya

dengan Tuhan.

Anda dapat melihat betapa pentingnya hal ini. Standar kebenaran yang

seperti inilah yang ditegaskan berulang-ulang kali oleh Tuhan Yesus,

"Aku katakan kepadamu hal ini, Aku menuntut dari kamu paling sedikit

apa yang dituntut hukum Taurat." Dan hukum Taurat sudah menuntut

segalanya. Tuhan Yesus selalu menjawab pertanyaan seperti ini dengan

cara yang sama. Ketika seseorang bertanya kepadaNya - ingatkah anda

apakah yang diperintahkan kepada pemuda yang kaya dalam Matius

pasal 19 ketika dia bertanya kepada Yesus? Pernahkah anda

memperhatikan jawaban-Nya? Pemuda yang kaya itu bertanya kepada

Yesus, "Bagaimana aku dapat memperoleh kehidupan yang kekal?"

Tahukah anda apa yang Yesus katakan kepadanya? Bacalah itu kalau

ada waktu. Dia berkata, "Kamu mengetahui seluruh perintah Allah,

kamu tahu hukum Taurat. Lakukanlah hal itu dan kamu akan hidup."

Tahukah anda, hal yang menyedihkan ialah, pemuda yang kaya itu

berpikir bahwa dia telah melakukannya. Dia berkata, "Semuanya itu

Page 466: Bmf 22 cahaya injil

458 | C A H A Y A I N J I L

sudah kuturuti sejak kecil." "Kamu telah turutinya?" Yesus berkata,

"Izinkan saya mengatakan kepada kamu apa yang dimaksudkan.

Artinya, "Ikutlah Aku! Tinggalkanlah semuanya dan ikutlah Aku." Kamu

harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan jiwamu

dan akal budimu dan kekuatanmu - semuanya!"

Bagaimana anda dapat menghapuskan hukum Taurat? Itulah yang

hukum Taurat ajarkan, Yesus berkata, "Tidak tahukah kamu apa yang

hukum Taurat katakan? Aku tidak datang untuk menghapuskannya;

Aku datang untuk menggenapkannya!" Saya tidak ingin seorangpun

dalam gereja kehilangan pelajaran ini. Kita akan berulang-ulang

kembali pada pelajaran ini karena ia diajarkan berulang-ulang kali oleh

Tuhan. Saya ingin anda, bagaimanapun juga (seperti dalam lagu yang

baru saja kita nyanyikan, "Ujilah aku Tuhan, dan Cobalah Hatiku"),

tanyakan pada diri anda secara pribadi kalau anda sedang duduk

dengan perasaan puas dan nyaman sambil berpikir, "Saya adalah orang

Kristen Injili yang baik." Lupakan saja bagian tentang Injili dan

tanyakan diri anda dahulu, "Apakah saya mengasihi Tuhan Allah

dengan segenap hati saya, akal budi, jiwa dan kekuatan saya?"

Paulus tidak mengajarkan sesuatu yang berbeda. Dia tidak mengatakan

yang berbeda dari apa yang Tuhan Yesus katakan. Dia mengatakan

dalam 2 Korintus 5:15, "Izinkah saya katakan kepada anda, Yesus

telah mati untuk semua orang." Tahukah anda mengapa? Supaya

mereka dapat mengucapkan selamat kepada diri mereka sendiri karena

telah menjadi orang-orang Kristen Injili yang baik yang telah percaya

kepada salib Yesus dan darah Yesus?! Sama sekali tidak! "Dia telah

mati untuk semua orang supaya kita yang hidup, mulai saat ini tidak

lagi hidup untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati untuk

kita. Itulah sebabnya Yesus mati," dikatakannya. Tidakkah anda

mengerti hal ini? Dia berkata kepada jemaat di Korintus - orang-orang

Korintus yang rohani, sombong - yang berpikir bahwa mereka penuh

dengan karunia-karunia roh, memegahkan diri mereka sendiri dalam

karunia-karunia bahasa roh dan karunia-karunia lain yang mereka

miliki. Dia berkata, "Tahukah anda, Dia tidak datang hanya untuk

memberi kamu karunia-karunia untuk membuat kamu merasa enak.

Dia mati untuk tujuan yang khusus - supaya mereka yang hidup oleh

karena kematianNya harus hidup untuk Dia."

Page 467: Bmf 22 cahaya injil

459 | C A H A Y A I N J I L

Menjadi Orang Kristen Berarti Merubah Hidup Kita Supaya

Berpusat Pada Tuhan

Ada dua pandangan tentang dunia ini dan kehidupan kekristenan

secara ringkas dapat disamakan dengan ini: menjadi seorang Kristen

berarti mengalami perubahan total dari dalam pusat kehidupan

seseorang yaitu, kita berubah dari apa yang disebut pandangan

Ptolemaic kepada pandangan Copernican. Anda tahu bahwa Pandangan

dunia yang lama - pandangan Ptolemaic - menyatakan bahwa segala

sesuatu bergerak mengelilingi dunia ini. Bintang-bintang, matahari,

segala sesuatu bergerak mengelilingi bumi. Ingatkah anda bahwa

pengertian yang lama tentang dunia ialah, dunia adalah pusatnya,

bumi adalah pusat dari alam semesta, dan segala sesuatu berputar

mengelilingi dunia ini, berputar mengelilingi manusia. Pikiran orang

Yunani adalah manusia merupakan ukuran segala sesuatu. Manusia

adalah pusat. Betapa manusia direndahkan apabila ditemukan bahwa

dunia ini bukan pusat dari alam semesta, tetapi segala sesuatu

berputar mengelilingi matahari dalam sistem perbintangan, bukan

mengelilingi dunia ini! Tiba-tiba manusia menjadi sadar tempat yang

sebenarnya dalam alam semesta ini - bahwa dia bukanlah pusat dari

segala sesuatu.

Tetapi tahukah anda, manusia yang belum lahir baru berpikir

sehubungan dengan pandangan Ptolemaic, yaitu, dia berpikir bahwa

segala sesuatu berputar mengelilingi dirinya sendiri; bahkan Tuhan

juga berputar mengelilinginya. Ada banyak orang Kristen yang berpikir

bahwa Tuhan berputar mengelilingi dirinya sendiri. Tuhan ada untuk

memberkati saya dan melakukan banyak hal untuk saya, menolong

saya melewati ujian-ujian saya. Tuhan ada untuk melihat bahwa saya

pergi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan selamat. Ketika

saya duduk dalam pesawat terbang, pesawat itu tidak seharusnya

bertabrakan. Ketika saya duduk dalam kereta api, tidak akan terjadi

kecelakaan. Ketika saya duduk dalam mobil, saya seharusnya sampai

pada tujuan saya dengan selamat. Tuhan ada untuk melakukan banyak

hal untuk saya setiap waktu. Seluruh hidup saya, Tuhan adalah

pembantu saya, 'si aku' yang mulia ini. Baiklah, dikatakan secara

kasar, itulah caranya pemikiran banyak orang Kristen. Dan kalau anda

bertanya kepada mereka, "Apa yang pernah anda persembahkan

kepada Tuhan?" "Ya, saya mempersembahkan persembahan saya.

Saya membayar upah untuk-Nya. Dia melakukan tugas-Nya - saya

Page 468: Bmf 22 cahaya injil

460 | C A H A Y A I N J I L

memberi-Nya persembahan saya. Demikianlah situasinya! Maksud

saya, apabila Dia tidak melakukan dengan baik, saya mungkin akan

mengurangi persembahan saya minggu depan." Inilah cara banyak

orang Kristen memandang Tuhan. Mereka memiliki pemikiran bahwa

segala sesuatu - seluruh surga - berputar mengelilingi mereka. Tetapi

kalau anda menjadi orang Kristen yang benar, terjadi suatu perubahan

atau revolusi yang sangat mendasar.

Pengajaran yang paling menantang dan membawa perubahan dalam

dunia ini adalah pengajaran Kristen, dibandingkan dengan ajaran

Komunis yang agak ringan, oleh karena kekristenan mencakup suatu

perubahan yang total dan transformasi seutuhnya dalam seseorang

sehingga cara pandangan dan cara berpikirnya berubah total. Dia tidak

lagi melihat dirinya sebagai pusat dari segalanya, tetapi Tuhanlah yang

menjadi pusat dari segala sesuatu. Tuhan menjadi seperti matahari,

yang dikelilingi alam semesta, dikelilingi semua sistem. Apa yang

terdapat dalam pikiran anda saat ini? Apakah pikiran anda agak mirip

seperti itu? Atau masih mempunyai pikiran bahwa segala sesuatu

berputar mengelilingi anda? Baiklah, kalau anda berpikir seperti ini,

anda belum menjadi orang Kristen menurut pengertian Alkitab. Jika

anda menjadi seorang Kristen, anda akan mulai menyadari bahwa

Tuhanlah yang menjadi pusat dan kita yang berputar mengelilingi Dia -

hidup saya seluruhnya berputar mengelilingi Dia.

Ini bukanlah suatu persoalan tentang kalau saya ingin pergi berlibur, ia

tidak boleh hujan. Seperti anak perempuan saya yang berdoa pada

suatu hari, "Tuhan, jaminlah bahwa tidak akan hujan, karena saya

ingin keluar bermain." Tetapi begitu banyak orang Kristen yang berpikir

bahwa Tuhan ada disana untuk melihat bahwa semuanya baik-baik

bagi 'saya'. Mungkin petani menginginkan hujan. "Itu tidak

mengkuatirkan saya - saya ingin bermain." Tetapi anda lihat, kita

semua bertumbuh dengan mental yang seperti ini - bahwa

bagaimanapun Tuhan ada untuk melakukan yang baik untuk saya.

Tidak pernah menempelak kita bahwa kita yang harus melakukan

sesuatu untuk Dia. Perubahan kita harus begitu sempurna sehingga

saatnya datang untuk kita berhenti berpikir tentang diri kita sendiri,

dan seluruh hidup kita berputar pada diri-Nya. Apakah yang menjadi

tujuan-Nya? Apakah kehendak-Nya? Apa yang baik untuk-Nya? Rasul

Paulus mencapai hal itu sebagai tingkat yang paling tinggi. Seluruh

hidupnya secara total dipusatkan pada Kristus, sehingga dia ingin

Page 469: Bmf 22 cahaya injil

461 | C A H A Y A I N J I L

mengikuti jejak kaki Yesus sampai pada langkah yang terakhir, menuju

ke Yerusalem, sampai sanggup menyerahkan nyawanya seperti yang

Yesus lakukan.

Apakah hidup kita berkisar pada Tuhan? Sudahkah kita mulai bertanya,

"Apa yang dapat saya lakukan untuk Tuhan?" Sangatlah menakjubkan

bagaimana sedikit sekali orang Kristen pernah berpikir seperti ini, "Apa

yang dapat saya lakukan untuk Tuhan?" Apakah anda bangun pagi dan

berkata, "Tuhan, apakah yang dapat saya lakukan untuk-Mu pada hari

ini? Apa yang Engkau inginkan saya lakukan untuk-Mu?" Atau anda

bangun dan pikiran yang pertama adalah, "Tuhan, inilah saya, apa

yang akan Engkau lakukan untuk saya? Saya harus menemui

seseorang ini, saya harus menghadapi masalah itu - cuma tolonglah

saya yang ini dan tolonglah saya yang itu." Kristen macam apakah

anda? Lihatlah firman Tuhan dan ukurlah diri anda sendiri: "Selidikilah

saya, O Tuhan. Orang macam apakah saya ini?" Kalau anda masih

seorang Kristen yang seperti ini (yang menjadikan diri anda sendiri

sebagai pusat), baiklah, anda masih seorang "Kristen" - seorang

Kristen dalam tanda kutip. Anda masih seorang Kristen yang Ptolemaic;

anda belum mencapai tingkat Copernican, dimana kita mulai menyadari

bahwa Tuhanlah yang menjadi pusat. Apabila anda bangun dan

berkata, "Tuhan, Engkaulah pusat itu. Apakah yang Engkau ingin saya

lakukan?" Inilah yang perlu anda lakukan.

Tidak Satu 'Yod'pun Dari Hukum Taurat Akan Berlalu

Sekarang kita sampai pada apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus

dalam ayat 18, "Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi

ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum

Taurat." 'Iota' tentu saja dari bahasa Yunani dan bukan terjemahan

yang baik dari bahasa Ibrani. Dalam bahasa Ibrani, kata 'yod' itu

menunjuk pada satu titik. Yaitu, sesuatu yang sangat kecil itu yang

mewakili atau yang sering diterjemahkan sebagai satu 'y' atau 'i' dalam

bahasa Inggris. Itu suatu huruf yang terkecil dalam huruf-huruf Ibrani

dan ia hanyalah suatu sudut kecil. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan

dengan kata satu titik. Dalam bahasa Ibrani, anda tahu, apabila anda

pernah melihat sebuah sinagog atau rumah ibadat orang Yahudi, anda

akan dapat melihat bahwa kata-kata itu sangat artistik atau berseni.

Tanduk kecil diatasnya seringkali digunakan sebagai hiasan. Jadi Tuhan

Yesus sedang mengatakan, "Bukan sebuah tanduk yang kecil..."

membawa arti bahwa: "Tidak ada satu unsur yang sekecil apapun

Page 470: Bmf 22 cahaya injil

462 | C A H A Y A I N J I L

dalam hukum Taurat akan ditiadakan sebelum langit dan bumi berlalu."

Demikianlah bagaimana Dia menekankan pentingnya hukum Taurat.

Dan Dia mengatakan hal yang sama lagi dalam Lukas (Lukas 16:17).

Jadi kita harus mengerti bahwa Tuhan Yesus tidak mengatakan secara

kiasan atau simbolis. Dia bermaksud tepat seperti yang Dia katakan,

bahwa hukum Taurat tetap tinggal. Luar biasa sekali, Paulus

mengatakan hal yang sama juga.

Apa yang Paulus katakan tentang hukum Taurat? Paulus mengatakan 3

hal tentang hukum Taurat. Dia mengatakan bahwa: Hukum Taurat itu

suci (Rom 7:12), hukum Taurat itu rohani (Rom 7:14), dan hukum

Taurat itu baik (Rom 7:16). Jadi, hukum Taurat itu suci; ia rohani dan

ia baik. Apakah anda akan menghapuskan apa yang suci dan rohani

dan baik? Paulus tidak akan pernah berpikir seperti itu. Apabila Paulus

mengatakan bahwa kita tidak lagi berada dibawah hukum Taurat, yang

dia maksudkan adalah dispensasi (pengaturan) hukum Taurat. Kita

tidak lagi berada dibawah Perjanjian Lama. Itulah yang disebut hukum

Taurat, atau dispensasi (pengaturan) hukum Taurat. Kita berada

dibawah kasih karunia; kita berada dibawah dispensasi (pengaturan)

kasih karunia, yaitu, Perjanjian Baru. Tetapi itu tidak berarti kita tidak

membutuhkan hukum Taurat; tidak berarti kita dapat

membuangkannya keluar jendela. Dan adalah mengherankan bahwa

lebih dari satu kali, Paulus berbicara tentang penggenapan hukum

Taurat. Anda akan melihat hal itu di Roma, bahwa berulang-ulang, dia

mengatakan bahwa kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Jadi mengapa dia harus berbicara tentang penggenapan hukum Taurat

kalau hukum Taurat itu sudah tidak berlaku? Anda tidak perlu cemas

dengan kegenapan hukum Taurat. Paulus berbicara tentang kasih

sebagai penggenapannya. Dia berkata, "Kamu harus mengasihi, karena

kasih itu adalah kegenapan dari hukum Taurat." Saya berpikir anda

akan berkata, "Tidak ada lagi hukum Taurat." Paulus tidak pernah

mengatakan demikian. Yang Paulus katakan adalah kita tidak

dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat. Dan hal ini

merupakan hal yang berbeda. Meskipun kita tidak dibenarkan dengan

melakukan hukum Taurat, bukan berarti kita tidak membutuhkan

hukum Taurat. Dan sebentar lagi kita ingin melihat apakah yang

dimaksud dengan hal ini. Tetapi saya ingin secara cepat sampai pada

topik utama dari pembicaraan kita pada hari ini.

Page 471: Bmf 22 cahaya injil

463 | C A H A Y A I N J I L

Dimotivasi Oleh Kasih Allah, Tekun Menuju Kebesaran

Sebelum kita sampai disana, kita melihat ayat 19, yang berkata,

"Barangsiapa meniadakan hukum Taurat," yaitu, barangsiapa

melakukan hukum Taurat dengan tidak sungguh-sungguh, yang

berkata, "Saya mengasihi Tuhan dengan segenap hati saya dan sesama

saya seperti diri saya sendiri, tetapi saya akan kerjakan dengan cara

yang agak bermalas-malasan." Ya, anda mungkin mengasihi Tuhan

dengan murni dan dengan segenap hati anda, tetapi harus ada unsur

kerajinan didalamnya, unsur kesungguhan. Ayat 19 berkata, "Kamu

akan menduduki tempat yang paling rendah didalam Kerajaan Surga

jika kamu melakukan itu." Berarti ada tingkatan yang berbeda-beda di

dalam kerajaan Allah. Hal ini sangat penting untuk kita mengerti. Juga

sangat sedikit orang Kristen yang mengerti hal ini, dan kita akan

sampai pada hal ini sebentar nanti dengan lebih mendetil.

Jangan berpikir bahwa setiap orang dalam Kerajaan Allah akan sama

semua, bahwa setiap orang yang sudah diselamatkan adalah sama.

Dalam Kerajaan Allah, ada perbedaan pangkat yang sangat besar,

perbedaan dalam kebesaran dan kekecilan. Dan Paulus mengarahkan

tujuannya pada kebesaran, bukan yang kecil. Tahukah anda hal itu?

Sangat mengherankan betapa banyak orang Kristen hanya puas jika

diselamatkan, dengan perkiraan bahwa mereka akan menerima

keselamatan. Tahukah anda, jikalau anda bertujuan hanya untuk

melewati nilai lulusnya saja, mungkin anda tidak akan mencapai nilai

lulus itupun. Apabila anda bertujuan untuk mencapai 90%, anda

mungkin pas dapat mencapai nilai lulusnya. Tetapi banyak sekali orang

Kristen yang coba mencapai tingkat yang paling rendah. Mereka

berkata, "Saya akan diselamatkan, itu sudah cukup!" Pikirkan hal ini.

Didalam Kerajaan Allah ada perbedaan pangkat yang sangat besar,

dalam hal kebesaran. Dalam kerajaan Allah ada beberapa yang

besarnya melampaui; mereka akan bercahaya seperti bintang-bintang

untuk selama-lamanya, seperti Daniel katakan. Ada yang lain yang

akan menjadi sangat, sangat kecil. Mereka berkata, "Siapa peduli besar

atau kecil? Asal saya bisa berada disana."

Tahukah anda apa yang memotivasi orang-orang mencapai kebesaran

atau kekecilan dalam kerajaan Allah? Kasih mereka kepada Tuhanlah

yang membuat perbedaan. Anda pikir hal itu tidak membuat

perbedaan? Hal itu membuat perbedaan yang dahsyat. "Saya bertujuan

untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati saya. Saya bertujuan

Page 472: Bmf 22 cahaya injil

464 | C A H A Y A I N J I L

untuk menjadi persis seperti yang Dia inginkan untuk menyenangkan

hati-Nya." Dengan kata lain, faktor motivasi itu sangat penting. Saya

bertanya-tanya apakah anda seorang Kristen yang memiliki motivasi.

Gereja hari ini tidak punya motivasi. Hal ini sangat mengherankan.

Anda tertarik dengan promosi dari perusahaan anda, bukan? Anda

tertarik dengan memperoleh hasil nilai yang bagus. Apakah anda akan

malu mengatakan, "Baiklah, saya cukup berbahagia hanya dapat lulus.

Saya sangat sederhana, anda tahu. Saya tidak mencari kehormatan

yang tertinggi. Saya puas mendapatkan hanya nilai lulus saja." Anda

berharap orang akan berkata, "Oh, orang ini sangat rendah hati."

Apakah anda berpikir demikian? Anda akan mendapat reaksi, "Orang

macam apakah orang ini?" Tentu saja, kalau anda mengikuti suatu

ujian, anda memilih untuk mendapatkan ranking yang pertama.

Baiklah, anda mungkin mengakhiri dengan mendapatkan ranking yang

kedua, tetapi tidak apa-apa, anda tetap mempunyai tujuan

menginginkan yang pertama. Tetapi apakah anda akan berkata bahwa

seseorang adalah sangat rendah hati kalau dia sudah puas dengan

dirinya sendiri dengan hanya memperoleh nilai lulus saja? Tidakkah

akan lebih rendah hati dengan mengatakan, "Baiklah, saya bahkan

tidak peduli saya lulus atau tidak!"? Sebenarnya, berbicara secara

logika, anda harus melanjutkan sampai akhir dan berkata, "Saya tidak

peduli apa saya lulus atau tidak. Saya siap untuk gagal! Saya seorang

yang sangat sederhana. Saya sedang mencari kegagalan kali ini,

karena kalau saya berkata saya sedang mencari ranking yang pertama,

saya terlalu sombong." Tetapi pikiran macam apakah ini? Kalau

penalaran seperti ini adalah benar, apa yang membuat anda berpikir itu

adalah suatu kesombongan kalau anda mempunyai tujuan untuk

memperoleh pangkat kehormatan didalam kerajaan Allah? Tentang hal

ini, apakah itu suatu kesombongan?

Paulus berkata dalam 1 Kor 9:24-27 (Pernahkah anda membaca kata-

kata itu?), "Banyak orang yang turut berlari dalam satu pertandingan" -

sangat cocok dengan pertandingan Olympiade yang sedang diadakan

sekarang - "tetapi hanya satu saja yang mendapatkan mahkota."

Kemudian ia melanjutkan, "Jadi berlarilah sehingga kamu dapat

memperolehnya." Seperti semua atlit ini, apakah rendah hati kalau

mengatakan, "Baiklah, saya puas menjadi yang terakhir." Biarkan

orang lain yang mendapatkan mahkota. Saya ini sangat rendah hati."?

Kerendahan hati macam apakah ini? Anda berlari sehingga anda

Page 473: Bmf 22 cahaya injil

465 | C A H A Y A I N J I L

memperolehnya! Kita berlari untuk menyenangkan Yesus. Apabila

kebesaran datang bersamanya, itu baik. Kita akan terus berlari untuk

mencapai standar yang terbesar dan tertinggi mungkin. Saya berdoa

supaya Tuhan akan bekerja dalam gereja-gereja masa kini sehingga

kita akan memiliki orang-orang yang berkata, "Saya akan bertekun

untuk mencapai yang tertinggi." Kita berterima kasih kepada Tuhan

untuk orang-orang seperti Oswald Chambers yang menulis My Utmost

For His Highest (Pengabdianku Untuk Kemuliaan-Nya). Dia berlari

dengan tujuan untuk mencapai kemuliaan yang tertinggi, tidak mau

yang kurang daripada yang terbesar, yang terbaik.

John Sung - KebesaranNya Berdasarkan Tujuannya Mencapai

Yang Tertinggi

Pada suatu kali ada seseorang bertanya kepada John Sung, "Kamu

adalah seorang Ph.D (Profesor) dalam bidang kimia. Mengapa kamu

memberitakan Injil?"

Dia menjawab, "Izinkan saya menanyakan satu pertanyaan. Apa yang

kamu sedang kerjakan di universitas ini?" Dia sedang berkhotbah di

dalam sebuah universitas.

Yang satu ini menjawab, "Saya sedang mengerjakan sarjana saya

dalam bidang kimia."

John Sung bertanya, "Untuk apa kamu belajar kimia?"

"Nah," dia berkata, "Saya ingin mencari nafkah hidup, kamu tahulah."

"Apa yang akan kamu kerjakan setelah kamu lulus ujian, setelah kamu

mencapai gelarmu?"

"Baik, saya akan mencari suatu pekerjaan."

"Apa yang kamu lakukan setelah mendapatkan pekerjaan?"

"Baik, saya mengira saya akan menikah."

"Apa yang terjadi setelah kamu menikah?"

"Nah, mungkin saya akan mempunyai anak-anak."

"Apa yang terjadi setelah itu?"

Page 474: Bmf 22 cahaya injil

466 | C A H A Y A I N J I L

"Setelah itu, saya mungkin pada suatu hari akan meninggal."

"Apa yang terjadi setelah itu?"

"Setelah itu, tidak ada apa-apa! Saya tidak tahu apa yang akan

terjadi."

John Sung berkata, "Sahabatku, kamu bertanya kepada saya mengapa

saya menyerahkan gelar kimia saya untuk memberitakan Injil. Ketika

saya melihat kamu, saya berpikir bahwa kamu itu adalah seorang yang

cukup pandai. Kamu belajar karena kamu memikirkan masa depan -

bagaimana mendapatkan gelar yang baik, pekerjaan yang baik,

keluarga yang baik, kehidupan yang baik - sampai semuanya itu

berakhir dikuburan. Dan setelah itu, kamu tidak pernah

memikirkannya? Jadi saya katakan kepadamu mengapa. Saya sedang

mengejar yang tertinggi. Saya memberitakan Injil karena saya sedang

membuat persiapan dimana kamu telah berhenti berpikir. Apabila

hidupmu sudah berakhir dikuburan, rencanamu selesai. Rencana saya

akan berlanjutan sampai masuk kekekalan. Saya tahu bagi diri saya,

saya tidak akan berakhir dengan cara yang sama seperti kamu."

"Saya juga belajar kimia," lanjut John Sung. "Saya juga memiliki

pemikiran-pemikiran yang besar ini, yaitu memperoleh beberapa

tempat yang bagus dalam dunia ini, sampai ketika saya berpikir

semuanya itu berakhir dalam lubang 6 kaki dibawah tanah. Saya

berpikir, "Bagaimana saya akan merencanakan sedikit lebih kedepan?"

Dan oleh karena itu, saya berkata pada diri saya sendiri, "Tidak! Saya

akan mengejar kehormatan, sejenis kehormatan yang tidak akan

berakhir dalam kuburan, yang berlangsung sampai selama-lamanya."

Jadi, seperti yang kamu lihat, perbedaan antara kamu dan saya adalah

kejauhan pandangan kita - seberapa jauh kita memandang."

Apakah Kita Mempunyai Tujuan Mencapai Kebesaran Itu?

Sangat mengherankan, bahwa sekarang ini dalam gereja, kita

menemukan orang-orang yang hanya mempunyai tujuan hidup sampai

di kuburan, yang tidak berpikir tentang kebesaran yang berlangsung

sampai ke hidup yang kekal? Anda hanya tertarik untuk memperoleh

sarjana kelas yang pertama. Baiklah, dalam gelar anda, bahkan

mungkin anda tidak mempunyai ambisi itu. Anda berkata,

"Bagaimanapun juga saya tidak akan pernah memperoleh kelas yang

Page 475: Bmf 22 cahaya injil

467 | C A H A Y A I N J I L

pertama. Saya akan memuaskan diri saya dengan yang kedua." Dan

kemudian anda akan mencarikan pekerjaan untuk diri sendiri. Saya

melihat semua orang Cina sangat pandai dalam berpikir seperti ini:

"Saya mendapatkan pekerjaan yang baik, kemudian saya akan

mendapatkan masa depan yang baik. Saya mendapatkan masa depan

yang baik, kemudian saya mendapatkan satu keluarga yang baik. Saya

mendapatkan satu keluarga yang baik, kemudian ..." Dan kemudian?

Tepat sekali! Dan kemudian apa? Dalam kerajaan Allah, ada banyak

perbedaan besar dalam ranking - suatu perbedaan dalam kebesaran.

Pandangan anda sangat pendek - anda tidak dapat melihat jauh ke

depan - jikalau anda tidak dapat melihat jauh melebihi itu.

Saya ingin, oleh anugerah Allah, bertujuan mencapai yang terbesar.

Saya tidak berpikir kalau ada kesombongan didalamnya. Saya memiliki

ketetapan hati untuk itu. Saya berdoa, oleh anugerah Allah, bahwa

saya dapat memperoleh mahkota itu - seperti yang dikatakan Paulus -

mahkota yang tidak akan binasa. Dia berkata, "Kamu semua berlari-lari

untuk memperoleh mahkota yang akan binasa." Gelar anda, apabila

anda memakainya pada hari itu, bagaimana perasaan anda? Ketika

anda masuk kedalam ruang utama dengan gelar itu dan dengan

memakai topi dan jubah akademi, wah! Anda merasa besar! Anda tahu,

ketika saya masuk kedalam, saya menyewa satu. Saya tidak

memilikinya sendiri. Saya tidak tahu berapa banyak orang sebelumnya

telah pernah memakai topi dan jubah itu dan saya tidak tahu berapa

banyak orang setelah itu yang akan memakai topi dan jubah yang

sama lagi. Tetapi, anda tahu, saya dapat melihatnya sekarang. Apabila

saya kembali dan pergi ke toko itu lagi dan berkata kepada mereka,

"Topi dan jubah yang mana yang telah saya sewa beberapa tahun yang

lalu?" ia mungkin sekarang sudah ada didalam tong sampah. Lenyap

dan hilang! "Anda mengejar mahkota yang dapat lenyap itu dan yang

akan binasa." Tetapi Paulus berkata, "Aku lari untuk memperoleh

mahkota yang tidak dapat lenyap dan binasa."

Jadi kebesaran didalam kerajaan Allah seluruhnya bergantung pada

apakah kita sudah atau belum menyenangkan hati Allah. Itu bukanlah

sesuatu yang diusahakan; itu adalah sesuatu yang diberikan kepada

kita, apakah kita telah menyenangkan hati Allah atau belum.

Standar Dari Orang-orang Farisi - Kebaktian Yang Total Pada

Hukum Allah

Page 476: Bmf 22 cahaya injil

468 | C A H A Y A I N J I L

Tetapi kita harus mengejar ke poin kita yang terakhir, dimana Tuhan

Yesus berkata, "Aku katakan kepadamu, jikalau kebenaranmu tidak

melampaui orang-orang Farisi, kamu tidak akan pernah, tidak pernah

masuk kerajaan Allah." Standarnya disini adalah orang-orang Farisi.

Seperti loncatan tinggi, kalau anda tidak dapat melampauinya, anda

tidak akan dapat mencapai kemenangan. Anda tidak akan

mencapainya. Saya katakan kepada anda beberapa waktu lalu bahwa

banyak orang berpikir, "Oh, itu mudah. Orang-orang Farisi - mereka

adalah munafik. Saya tidak munafik." Tunggu dulu! Yakinkah bahwa

anda bukan orang munafik? Tahukah anda, orang-orang Farisi tidak

berpikir bahwa mereka munafik juga. Jangan berpikir bahwa orang-

orang Farisi adalah orang-orang yang dengan sengaja pergi berkeliling

sebagai orang munafik. Tragedi yang terbesar dalam kehidupan rohani

adalah menjadi seorang munafik tanpa menyadarinya. Jangan berpikir

bahwa orang-orang Farisi secara sadar mengetahui bahwa mereka

adalah orang-orang munafik. Tidak sama sekali! Hal itu akan menjadi

kesalahfahaman yang besar tentang orang-orang Farisi. Anda harus

mengetahui sesuatu tentang orang-orang Farisi.

Orang-orang Farisi adalah sekelompok orang - anda dapat

menyebutnya sebuah sekte, sebuah organisasi. Kata 'Farisi' itu berarti

orang yang dipisahkan - dipisahkan dari orang ramai. Dipisahkan

dengan cara bagaimana? Mereka dipisahkan oleh karena kebaktian

mereka yang utuh terhadap hukum Allah. Tujuan utama satu-satunya

dari orang Farisi, adalah melakukan hukum Allah sampai hal-hal yang

paling kecil. Mereka menyerahkan seluruh hidup mereka untuk

mentaati hukum Allah. Orang-orang Farisi bangkit ketika hukum Taurat

ditentang, ketika orang-orang mau membuang hukum Taurat, ketika

kebudayaan orang-orang Yunani sedang menyerbu Palestina,

menyerbu Israel. Orang-orang Farisi bangkit untuk mempertahankan

hukum itu, seperti orang-orang Maccabees pernah melakukannya

sebelumnya. Orang-orang Farisi adalah orang-orang yang memiliki

kesalehan dan penyerahan yang sangat besar. Kita harus sekali dan

selamanya menghapuskan pengertian bahwa orang-orang Farisi adalah

sekelompok orang-orang munafik yang bodoh, yang tidak layak untuk

disebutpun. Orang-orang Farisi sangat dihormati, mereka sekelompok

orang yang dihormati setinggi-tingginya, yaitu dihormati oleh semua

orang Israel karena standar kebenaran mereka yang sangat tinggi.

Page 477: Bmf 22 cahaya injil

469 | C A H A Y A I N J I L

Izinkan saya mengatakan kepada anda, orang-orang Farisi seringkali

mempertaruhkan hidup mereka untuk mempertahankan hukum Taurat.

Mereka sama sekali tidak takut dalam mempertahankan hukum Taurat.

Mereka melakukan hukum dari dasar sampai ke yang terkecil. Mereka

berpuasa, walaupun tidak dituntut oleh hukum Taurat, tetapi mereka

melampauinya. Dalam penyerahan mereka kepada Tuhan, mereka

berpuasa dua kali seminggu. Siapa diantara anda yang berpuasa sekali

seminggu? Sekali dalam sebulan? Sekali dalam setahun? Adakah

diantara anda yang berani mengangkat tangan dan berkata bahwa

anda berpuasa sekali dalam sebulan? Orang-orang Farisi berpuasa dua

kali seminggu. Anda berkata, "Ya, itu hanyalah perbuatannya!" Tunggu

dulu! Apa salahnya dengan perbuatan - perbuatan hasil dari

penyerahan? Paulus berkata, "Kamu telah diciptakan untuk pekerjaan

baik" (Efesus 2:10). Tuhan telah menyelamatkan kita dan

mentahbiskan kita untuk pekerjaan baik. Apa yang begitu memalukan

tentang pekerjaan baik? Orang-orang Farisi berpuasa dua kali

seminggu, pada setiap Senin dan setiap Kamis. Mereka berpuasa sehari

penuh.

Mereka memberikan persepuluhan dari segala sesuatu, yaitu,

sepersepuluh dari segala sesuatu yang mereka miliki. Apakah anda

memberi sepersepuluh dari segala sesuatu yang anda punyai? Apakah

anda sungguh-sungguh? Apakah anda menahan tabungan anda untuk

diperiksa? Apakah anda mau menunjukkan tabungan anda untuk

pemeriksaan? Sepersepuluh dari segala sesuatu, sungguh-sungguh

mereka berikan, dan seringkali mereka memberi lebih. Dan hal itu

belum berlalu, bukan? Jumlah minimum bagi orang Kristen adalah

benar-benar sepersepuluh. Kalau kita memberikan sepersepuluh, kita

mengembalikan apa yang menjadi milikNya. Itu yang dituntut oleh

hukum Taurat. Orang-orang Farisi memberi sepersepuluh dan sekali

lagi mereka melampaui hukum Taurat. Mereka bahkan memberikan

sepersepuluh dari apa yang tidak dituntut oleh hukum Taurat. Saya

katakan bahwa berpuasa tidak dituntut oleh hukum Taurat, kecuali

pada satu hari dalam setahun - Hari Raya Pendamaian. Tetapi orang

Farisi berpuasa dua kali seminggu, dengan sukarela. Orang-orang Farisi

memberikan sepersepuluh dari segala sesuatu yang mereka miliki dan

bahkan dari apa yang tidak dituntut oleh hukum Taurat. Kita akan

melihat bahwa dalam kata-kata Yesus di Matius 23:23, pasal yang

sangat penting dimana Dia mempersalahkan mereka karena

Page 478: Bmf 22 cahaya injil

470 | C A H A Y A I N J I L

kemunafikan mereka, tetapi sebentar lagi kita akan melihat apa yang

dimaksudkan.

Dalam Matius 23:23 Tuhan Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-

ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,

sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar,

tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:

keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan." - Lihatlah - "inilah yang

harus kamu lakukan, tanpa mengabaikan yang lain." "... harus kamu"

berarti, "Ya, kamu benar dalam memberikan persepuluhan. Kamu

benar dalam berpuasa. Kamu sepatutnya melakukan hal ini. Tetapi

tidak seharusnya kamu mengabaikan yang lain." Perhatikan bahwa

Tuhan Yesus tidak berkata bahwa tidak perlu melakukan semua itu,

tidak berkata bahwa mereka seharusnya hanya memperhatikan

keadilan dan belas kasihan dan kasih kepada Tuhan. Tidak demikian!

Dia berkata, "Kamu sudah benar dalam melakukan hal-hal ini", tetapi

itu tidak cukup.

Pemikiran Orang Kristen Tentang Orang Farisi Benar-benar

Suatu Karikatur (Gambar yang lucu)

Sekarang saya ingin anda mengerti, supaya pemikiran anda

dibersihkan dari konsep yang lama tentang orang-orang Farisi sebagai

sekelompok orang-orang munafik yang dangkal. Mereka sama sekali

bukan seperti itu. Kenyataannya, banyak sarjana yang telah

memprotes dengan tepat bahwa pemikiran orang Kristen tentang

orang-orang Farisi ini adalah benar-benar suatu karikatur. Apabila saya

menceritakan kepada anda beberapa orang yang adalah orang Farisi,

anda akan heran.

Apakah anda mengetahui siapa adalah orang Farisi? Paulus sendiri

adalah orang Farisi. Apakah anda akan menuduh dia sebagai orang

yang munafik? Paulus tiga kali mengatakan tentang dirinya sendiri

sebagai orang Farisi, dan dia menyatakannya dengan penuh

kebanggaan. Pada kenyataannya, dalam Kisah Para Rasul 23, dia tidak

berkata, "Aku dulu seorang Farisi", tetapi ketika dia mempertahankan

dirinya didepan dewan dia berkata, "Aku seorang Farisi". Setelah

menyelidiki katakerjanya dalam kata asli, saya yakin bahwa pernyataan

itu benar-benar dari katakerja masa kini. Jadi Paulus berkata, sebagai

contoh, dalam Kisah 23:6, "Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang

Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini,

Page 479: Bmf 22 cahaya injil

471 | C A H A Y A I N J I L

karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati." Dia berkata,

"Aku seorang Farisi." Jadi sebelum anda mulai mudah menuduh dan

berkata, "Oh! Kebenaran orang Farisi itu mudah dicapai", saya

menantang anda untuk mencapai kebenaran Paulus bahkan

kebenarannya sebelum dia bertobat. Dalam Filipi 3:5, dia

mengatakannya lagi, "Aku orang Farisi." Kemudian dia mengatakan

dalam ayat 6, "tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat, aku

tidak bercacat."

Tahukah anda siapa lagi adalah orang Farisi? Dia adalah Nikodemus.

Nikodemus adalah orang Farisi. Dan dia adalah seorang yang

membawa ratusan pon mur dan gaharu ke kuburan. Dia tidak takut

berdiri dan dihitung bersama-sama murid-murid didepan Pilatus. Anda

berkata bahwa orang-orang seperti ini adalah semuanya munafik?

Tahukah anda siapa lagi yang lain yang adalah seorang Farisi? Dia

adalah seorang Farisi yang bernama Gamaliel dalam Kisah 5 yang

membela rasul-rasul ketika mereka disidang di depan Sanhedrin. Mari

kita buang pikiran yang keliru seperti itu yang mengatakan bahwa

semua orang Farisi adalah sekelompok orang munafik yang bebal.

Mereka adalah orang-orang yang sangat dihormati diantara orang

Israel karena standar kesalehan mereka kepada Tuhan yang sangat

tinggi. Mereka membayar harga yang tinggi untuk menjalani kehidupan

yang benar. Dan mereka tidak takut untuk mati bagi hukum Taurat,

meskipun itu kadang-kadang tidak dituntun dengan cara yang benar.

Sebagai contoh, dibawah pemerintahan Romawi, jumlah orang-orang

Farisi yang mati oleh pedang orang Romawi karena membela hukum

Israel, sangat mengesankan. Jadi, sebelum anda mulai berkata, "Oh,

orang Farisi - mudah sekali memenuhi standarnya!" Tidak demikian

sama sekali! Kemudian anda berkata, jika standar itu begitu tinggi

untuk dicapai, mengapa Tuhan Yesus menyebut mereka orang-orang

munafik?" Tepat sekali! Mengapa Dia menyebut mereka munafik?

Karena sama seperti kebanyakan orang-orang beragama, mereka

mengutamakan perbuatan-perbuatan yang kelihatan dari luar.

Apa Yang Yesus Maksudkan Dengan Munafik

Apakah artinya kemunafikan? Kalau anda mengerti apa yang Yesus

maksudkan dengan kemunafikan, anda tidak akan begitu cepat

menganggap bahwa anda bebas dari kemunafikan. Yesus tidak berkata

bahwa mereka tidak saleh. Yesus tidak berkata bahwa mereka tidak

sungguh-sungguh. Yesus tidak berkata bahwa mereka tidak benar. Apa

Page 480: Bmf 22 cahaya injil

472 | C A H A Y A I N J I L

yang Dia katakan? Dia berkata bahwa mereka itu bermuka dua. Apa

artinya bermuka dua? Artinya mengutamakan penampilan luar dan

mengabaikan bagian dalamnya, melalaikan apa yang berhubungan

dengan hati. Dengan kata lain, kita dapat terlalu disibukkan dengan

melakukan banyak hal sehingga kita melupakan apa yang kita

seharusnya menjadi. Sekarang anda tahu, hal ini sangat berlaku juga

untuk orang-orang Kristen.

Ada banyak kemunafikan didalam gereja - munafik dalam segala

aspek. Anda berkata bahwa anda mengasihi Tuhan - saya akan

menantang anda dalam semua aspek. Anda berkata anda mengasihi

Tuhan, bahwa Yesus telah mati bagi anda dan anda mengasihiNya?

Munafik! Mari kita melihat bukti dari kasih anda kepadaNya.

"Tunjukkan kepada saya bukti dari kasih anda. Tunjukkanlah dan

biarkan kita melihatnya." Itulah yang dikatakan Yakobus. "Kamu

berkata kamu punya iman? Tunjukkanlah dan biarkan aku melihatnya.

Dimanakah imanmu?" Gereja penuh dengan orang-orang munafik.

Orang-orang munafik! Anda mengasihi Tuhan dengan segenap hati

anda dan jiwa dan kekuatan, tetapi masalah kecil datang pada anda

dan anda menyalahkan Tuhan karena masalah itu. Anda mengasihi

Tuhan, benarkah? "Yesus mati bagi kita supaya kita harus hidup

bagiNya." [2 Korintus 5:15]. Kapan anda sudah hidup bagi Dia,

saudara-saudara? Kapan anda sudah hidup untuk Dia sepanjang

minggu ini? Jangan hanya bicara tentang teori! Sepanjang minggu ini -

Senin, apa yang sudah anda lakukan untukNya? Selasa? Rabu? Kamis?

Jumat? Sabtu? Sebutkan. Tunjukkanlah dengan fakta-fakta yang nyata

dan berhenti menipu diri anda sendiri.

Sekiranya Yesus ada disini, saya menantang anda untuk memandang

wajahNya. Jika Dia bertanya, "Apakah kamu mengasihi Aku?" Manakah

bukti dari kasih itu? Apakah anda akan berkata anda bukan orang

munafik? Kamu mengasihi Aku? Berapa jumlah yang sudah anda

persembahkan kepada Tuhan?" Dan anda berkata, "Tetapi saya punya

banyak pengeluaran!" Benarkah? Kita semua punya pengeluaran. Dan

karena itu kita tidak perlu berikan apa-apa, karena kita semua punya

pengeluaran. Siapa diantara kita yang kaya? Kita memberi karena

kasih kita kepada Tuhan, bukan karena kita memiliki uang. Dan anda

berkata anda mengasihi Tuhan? Kapan terakhir anda berpuasa pada

waktu anda berdoa - kapan anda berdoa untuk Cina, atau berdoa untuk

Kanada, atau berdoa untuk gereja atau berdoa untuk hamba-hamba

Page 481: Bmf 22 cahaya injil

473 | C A H A Y A I N J I L

Tuhan? Ketika anda dalam kesungguhan anda, apakah anda berdoa

sehingga membuat anda ingin berpuasa? Oh tidak, ketika anda

ditengah-tengah berdoa, tiba-tiba anda berkata, "Perut saya sedang

bersungut-sungut. Maafkan saya, Tuhan, tunggu ya sampai saya

selesai makan siang dan saya akan menemuiMu lagi setelah itu."

Kemudian, tentu saja, anda menjadi sangat sibuk - teman anda datang

mengunjungi, anda harus melakukan ini dan itu, dan setelah malam,

anda berkata, "Maaf, Tuhan, saya sedikit sibuk hari ini!" Munafik! Dan

anda berkata bahwa kebenaran anda melampaui kebenaran orang-

orang Farisi?

Izinkan saya mengatakan kepada anda sesuatu yang lebih lagi: orang-

orang Farisi berdoa tiga kali dalam sehari. Berapa kali anda berdoa

setiap hari? Atau, anda tidak peduli apakah anda tidak berdoa sama

sekali, karena anda telah diselamatkan oleh anugerah? Orang-orang

Farisi berdoa pada pukul 9:00 pagi; mereka berdoa pukul 12:00 siang;

dan kemudian mereka berdoa pukul 3:00 sore. Seperti apakah

kehidupan doa anda? Lebih baikkah daripada orang-orang Farisi? 5

menit di pagi hari? 2 menit? 2 menit dimalam hari? Munafik! Dan anda

berkata anda mengasihi Tuhan didalam hati anda? Anda berkata,

"Orang-orang Farisi hanya melakukannya sebagai penampilan luar,

kamu tahu. Saya mengasihi Tuhan dalam hati saya, jadi saya tidak

perlu berdoa sama sekali karena penampilan luar itu tidak penting."

Logika yang sempurna yang cocok dengan seorang munafik! Dan anda

berkata, "Saya begitu mengasihi Tuhan, dan kamu tahu, persepuluhan

dan persembahan-persembahan, semuanya ini adalah hukum Taurat.

Saya sangat mengasihi Tuhan sehingga saya tidak perlu memberi-Nya

satu senpun." Alasan yang sempurna bagi seorang munafik! Dan kita

berkata, "Kita bukan orang-orang munafik. Kita adalah orang-orang

benar! Kebenaran kita telah melampaui kebenaran orang-orang Farisi.

Kita bukan orang munafik." Gereja penuh dengan orang-orang

munafik. Itu sudah cukup untuk membuat anda menangis melihat

kemunafikan yang berlangsung terus.

Anda berkata anda mengasihi Tuhan dan anda ingin melayani Dia.

Tetapi semua yang anda pikirkan adalah ujian anda, masa depan anda

- bagaimana anda dapat lulus ujian, bagaimana anda mendapatkan

pekerjaan yang baik. Pekerjaan Tuhan tidak terlintas dalam pikiran

anda, kecuali pada waktu istirahat atau waktu luang anda. Semua sisa-

sisa anda adalah untuk Tuhan. Apabila anda mempunyai 5 menit luang,

Page 482: Bmf 22 cahaya injil

474 | C A H A Y A I N J I L

mungkin Tuhan dapat memperolehnya, kalau tidak TV yang

mendapatkannya. Dan kebenaran anda melampaui orang-orang Farisi?

Jangan merasa begitu puas sendiri! Satu hal yang menjengkelkan

Tuhan adalah kepuasan dengan diri sendiri, dan tepat seperti itulah

yang dilakukan orang Farisi! Kemunafikan mereka terletak dalam

kebenaran mereka sendiri, kepuasan dengan diri mereka sendiri -

"Saya bersyukur kepada Tuhan saya tidak seperti orang ini!" Perbuatan

seperti ini sangat umum didalam gereja-gereja.

Saya bersyukur kepada Tuhan saya tidak seperti orang yang bukan

Kristen itu. Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya termasuk orang-

orang pilihan Allah." Hal itu tepat seperti yang orang-orang Farisi

pikirkan. Dan anda berpikir persis seperti cara mereka berpikir: "Saya

bersyukur kepada Tuhan saya tidak seperti orang kotor itu yang

merokok batang-batang yang kotor itu. Saya bersyukur kepada Tuhan

bahwa saya tidak menjamah setetes anggurpun. Anggur tidak

menjamah bibir saya. Saya sangat benar sendiri."

Satu kali saya pergi ke bar, dan seseorang melihat saya disana. Dia

kaget dan berkata, "Ada apa kamu berada di pub ini?" Saya tidak tahu

apakah anda tahu apa itu pub. Di sini mereka menyebutnya bar atau

brasserie. Di Inggris, kita menyebutnya pub - sebuah tempat umum.

Dia bertanya, "Apakah yang sedang kamu lakukan di bar ini?" Apa

salahnya berada di pub? Pemilik-pemilik pub dan orang-orang berdosa,

pemungut-pemungut cukai - Yesus berkumpul bersama mereka! Dan

kamu masuk ke sebuah pub. Jikalau kamu minum satu sesapan anggur

(yang secara kebetulan saya tidak meminumnya - saya hanya minum

minuman ringan didalam pub itu), kamu sudah habis, temanku. Kamu

sedang menuju ke neraka. Kamu sudah tewas!

Oh, anda membaca surat kabar Minggu? Temanku, anda akan turun

lebih bawah lagi masuk ke neraka! Anda memakai rok mini? Anda

habis! Anda memakai lipstick? Di beberapa negara, orang-orang Kristen

disana akan berkata bahwa kalau anda minum kopi atau teh, anda juga

pantas untuk ke neraka. Hal-hal semacam itu tidak boleh diminum oleh

orang-orang Kristen. Dan anda tidak punya hukum-hukumnya?

Tidakkah anda mengikuti penampilan luar? Di beberapa tempat

tertentu, orang-orang Kristen tidak boleh memakai baju-baju yang

bagus, mengkilap, pakaian yang bagus, dasi-dasi yang fantastik. Tidak,

tidak! Anda harus memakai pakaian yang berwarna hitam. Itulah

Page 483: Bmf 22 cahaya injil

475 | C A H A Y A I N J I L

sebabnya apabila anda pergi ke Jerman, anda akan menemui pakaian

standar untuk orang-orang Kristen yang sempurna adalah memakai rok

hitam, jaket hitam, hem putih, dasi hitam. Itulah seragam bagi seorang

Kristen yang baik. Kalau anda memakai yang lainnya, anda pantas

masuk ke neraka.

Kita Tidak Boleh Mengabaikan Keadilan, Belas Kasihan dan

Iman!

Sekarang, anda lihat bahwa kita juga sangat munafik. Kita sangat

munafik. "Selidikilah aku ya Tuhan, dan ujilah hatiku dan ketahuilah

pikiran-pikiranku, karena apa yang terlibat adalah hidup yang kekal."

Yesus berkata, "Kecuali kebenaranmu melampaui ..." Melampaui apa?

"Melampaui kemunafikan orang-orang Farisi" yaitu, kecuali kekristenan

anda dan iman anda didalam Tuhan tidak sedangkal mereka!

Dia berkata, "Apa yang kamu abaikan? Kamu mengabaikan keadilan" -

Dia berkata kepada orang-orang Farisi dalam Matius 22 - "Kamu

mengabaikan belas kasihan, kamu mengabaikan iman - kasih kepada

Allah". Apakah anda mengabaikan hal-hal ini? Jika anda berkata, "Saya

tidak mengabaikan belas kasihan. Saya tidak mengabaikan sedikitpun

dari hal-hal ini", lihatlah pada hubungan diantara orang-orang Kristen

didalam gereja. Berapa banyak gereja yang berpecah-pecah? Berapa

banyak saudara-saudara laki-laki dan saudara-saudara perempuan

saling memandang satu dengan yang lainnya dan tidak lagi berbicara?

Munafik! Anda tidak mengabaikan belas kasihan? Apakah anda

mengasihi sesamamu seperti diri anda sendiri?

Baiklah saudara-saudara, saya memohon ketulusan anda, biar Tuhan

menyelidiki hati kita dan menyelamatkan kita dari kekristenan yang

dangkal yang mana orang-orang Farisi sudah bersalah. Agama yang

dangkal! Agama penampilan luar saja! Dimana kalau menjadi seorang

Kristen yang baik adalah tidak minum minuman keras, tidak membaca

surat kabar Minggu, tidak melakukan hal ini, tidak melakukan hal itu,

tidak pergi ke pesta dansa, tidak menonton bioskop. Dan apakah yang

seharusnya seorang Kristen lakukan? Saya mempunyai seorang teman

yang menjadi Kristen dan dahulunya seorang playboy. Dia sangat

cakep; dia membuat semua wanita tergila-gila. Kemudian dia menjadi

seorang Kristen. Dia berhenti pergi ke pesta dansa; dia berhenti

merokok; dia berhenti minum-minum. Suatu hari kami sedang makan

bersama-sama dan salah seorang temannya datang, membuka sebotol

Page 484: Bmf 22 cahaya injil

476 | C A H A Y A I N J I L

anggur dan berkata, "Ayolah, minum satu gelas." Dia berkata, "Tidak,

terima kasih!" Dia berkata, "Oh kasihan! Maksud kamu menjadi orang

Kristen itu berarti tidak merokok, tidak minum-minum, tidak berdansa?

Apa yang kamu bisa lakukan?" Pertanyaan yang baik! Pertanyaan yang

baik! Apa yang dilakukan orang Kristen? Anda tahu apa yang tidak dia

lakukan. Mungkin anda ingin tahu apa yang dia lakukan. Apa yang akan

anda katakan sebagai jawaban dari pertanyaan itu? Ya, sangat sering

kita puas menjadi orang Kristen yang tidak melakukan apa-apa. Kita

tidak melakukan apa-apa dan inilah yang menjadi masalah. Menjadi

seorang Kristen adalah melakukan sesuatu! Yaitu menjadi benar

melampaui standar itu.

Sudah waktunya bagi kita untuk mengakhirinya. Tetapi kita harus

mengerti bahwa kita harus mencapai standar kebenaran seperti yang

Yesus inginkan. Kita harus pergi kedalam dunia ini - seperti yang sudah

kita lihat sebelumnya - sebagai terang dunia, sebagai garam dunia.

Tetapi orang-orang Kristen masa kini sangat jarang yang dapat disebut

sebagai salah satunya. Kita harus mencapai standar yang Yesus sudah

tentukan untuk kita - "Aku mengutus kamu keluar sebagai terang

didalam dunia ini, sebagai garam bagi bumi ini" - berbeda dengan

kebanyakan orang. Dengan apa? Dengan terangmu! Apa itu terang?

Kebenaran! Apa itu kebenaran? Yesus mengatakannya Sendiri -

kebenaran adalah pekerjaan baik yang dihasilkan oleh kuasa Allah. Kita

tidak memiliki alasan untuk gagal. Izinkan Tuhan menyelidiki hati kita

dan pergilah dan hiduplah sesuai dengan panggilan-Nya.

Tetapi pokok terakhir dan pokok itu adalah ini: Bagaimana saya dapat

mencapai standar seperti ini? Bagaimana saya dapat menghidupi

panggilan yang mulia ini? Bagaimana saya dapat menjadi terang bagi

dunia ini? "Saya tidak dapat mencapainya, Tuhan." Anda lebih

cenderung menyerah dalam keputusasaan dan berkata, "Tuhan, saya

tidak dapat mencapainya." Sebelum saya selesai, izinkan saya

menceritakan kepada anda tentang pengalaman saya.

Bagaimana Saya Belajar "Melampaui Kebenaran Orang-orang

Farisi"

Saya sudah menjadi seorang Kristen selama tiga tahun atau lebih, dan

ketika saya keluar dari Cina, saya mengalami penderitaan dalam

banyak hal; saya belajar banyak hal. Tetapi saya merasa bahwa

standar dari hidup kekristenan saya masih sangat rendah. Saya merasa

Page 485: Bmf 22 cahaya injil

477 | C A H A Y A I N J I L

seringkali saya mengecewakan Tuhan dalam tingkah laku saya dan

pikiran saya. Tahukah anda apa yang kebanyakan orang Kristen

lakukan? Mereka kembali kepada Tuhan dan berkata, "Tuhan,

ampunilah dosa saya. Sucikan saya dengan darahMu yang sangat

berharga dan tolonglah saya supaya tidak melakukannya lagi." Dan

hari berikutnya mereka lakukan lagi. Malam berikutnya mereka

berkata, "Tuhan, ampunilah saya" dan mereka mulai melakukan

semuanya itu lagi.

Saya sangat frustrasi dengan melakukan hal-hal seperti ini. Satu hari,

saya ingat pada waktu itu saya ada di Hongkong, dan saya baru pulang

dari gereja, tidak ingat satu katapun mengenai apa yang telah

dikhotbahkan dalam gereja. Saya sedang dalam perjalanan dan saya

merasakan depresi yang tidak terucapkan, dan saya berkata, "Tuhan,

kehidupan kekristenan saya sangat buruk." Saya kira orang lain

berpikir bahwa saya adalah seorang Kristen yang luar biasa, tetapi saya

mengetahui tentang diri saya sendiri. Saya meminta kepada Tuhan

untuk menyelidiki hati saya dan kemudian apa yang Dia tunjukkan

kepada saya adalah saya sudah mengecewakan Dia dalam segala hal.

Meskipun orang lain berpikir bahwa saya adalah seorang Kristen yang

hebat, saya yang lebih tahu diri saya sendiri. Saya tahu saya tidak

demikian. Dan saya sudah bosan dengan kemunafikan ini. Itu tidak

berarti saya sengaja ingin menjadi munafik, tetapi sebenarnya saya

tidak dapat mencapai standar yang Yesus inginkan dari saya.

Saya ingat hari itu saya baru pulang ke asrama dimana saya tinggal di

Hongkong di Jalan Granville. Saya berlutut dihadapan Tuhan, dan

berkata, "Tuhan, tidak ada gunanya lagi! Saya tidak dapat menjalani

kehidupan Kristen. Saya menyerah. Saya tidak bermaksud untuk

memalukan nama-Mu lagi. Saya mengasihiMu, Tuhan, dan saya tidak

ingin untuk mengaibkan namaMu. Mulai saat ini, saya tidak ingin

menyebut diri saya sebagai seorang Kristen lagi. Saya tidak ingin

mengecewakan orang-orang lain yang berpikir bahwa saya adalah

seorang Kristen yang begitu baik. Saya hanya berdoa supaya Engkau

mau mengampuni saya. Saya akan selalu mengasihiMu, tetapi saya

tidak ingin memanggil nama-Mu dengan sia-sia."

Dan tahukah anda, Tuhan berbicara kepada saya. Itu merupakan kali

pertama dari beberapa kali dimana Dia berbicara kepada saya. Dia

berbicara kepada orang-orang yang datang kepadaNya dengan

Page 486: Bmf 22 cahaya injil

478 | C A H A Y A I N J I L

kesungguhan dan kejujuran. Dia berkata, "Aku tidak pernah meminta

kamu untuk menjalankan kehidupan Kristen dengan kekuatanmu

sendiri. Aku tidak pernah menyuruh kamu demikian." Saya berkata,

"Jadi kalau begitu bagaimana caranya saya dapat menghidupinya?" Dia

menjawab, "Dengan Roh yang sudah Aku berikan." Dia berkata, "Itulah

sebabnya Aku sudah memberikan kamu Roh KudusKu! Kamu sudah

mencoba menghidupinya dengan kekuatanmu sendiri. Itulah sebabnya

mengapa kamu gagal."

Hal itu merupakan persis dimana orang-orang Farisi gagal. Mereka

memiliki standar yang sangat tinggi dan mereka mencobanya dengan

seluruh kekuatan mereka untuk menghidupi sampai ke standar yang

tinggi itu, dan mereka gagal. Dan secara penampilan luar, mereka

berhasil. Secara penampilan luar saya juga berhasil. Semua orang

mengira saya adalah seorang Kristen yang baik - saya salah satu dari

pemimpin-pemimpin kaum muda di gereja dimana saya bergabung di

Shanghai, dan di Hongkong, oleh karena itu, saya sudah terkenal

melalui berita-berita yang telah sampai sebelum saya ke sana. Tetapi

saya tahu siapa diri saya yang sebenarnya. Saya mengetahui bahwa

didalam hati saya terdapat banyak kemunafikan. Tuhan berkata, "Aku

tidak pernah menyuruh kamu untuk hidup dengan kekuatanmu sendiri.

Hiduplah oleh Roh-Ku!" Saya berkata, "Bagaimana? Bagaimana saya

hidup oleh kuasa Roh Kudus-Mu?" Dia berkata, "Berhenti bergumul dan

izinkan Roh Kudus yang mengambil-alih. Serahkan dirimu kepada

penguasaan Roh Kudus. Seperti sebuah mobil, serahkan kemudinya

kepada Dia; Dia yang akan mengambil alih. Kamu telah bekerja keras

mencoba menghidupi kekristenanmu sehingga kamu tidak memberikan

Tuhan kesempatan untuk menunjukkan kuasa-Nya dalam hidupmu.

Kamu telah melakukan semua perjuangan dan pergumulan dengan

kekuatan sendiri. Dimana Tuhan dapat masuk? Jadi, sekarang

berhentilah dan biarkan Tuhan yang mengambil alih hidupmu."

Anda tahu, itu merupakan pengalaman yang baru dalam hidup saya.

Saya berlutut dihadapan Tuhan lagi, dan saya berkata, "Tuhan, inilah

seluruh hidupku. Ambil alihlah seluruhnya. Engkau mengambil alih dan

tuntunlah hidupku seperti yang Engkau inginkan. Engkau yang

melanjutkan dan aku hanya mengerjakan apa saja yang Engkau

inginkan aku lakukan. Engkau tunjukkan aku apa yang harus aku

pikirkan, apa yang harus aku rasakan, apa yang harus aku lakukan,

apa yang harus aku katakan. Aku tidak seharusnya pergi kesana dan

Page 487: Bmf 22 cahaya injil

479 | C A H A Y A I N J I L

berkata, "Apa kabarmu hari ini?" dan mencoba untuk menjadi

seseorang yang baik, memberi salam pada orang dan menjadi orang

Kristen yang sungguh-sungguh gembira dan ceria. Pada hakekatnya,

Dia berkata, "Hentikan hal-hal itu! Izinkan saja Tuhan hidup dalam

hidupmu! Hmm. Hentikan semua acting ini dan marilah kita jadi tulus!

Izinkan Tuhan menghidupkan kehidupan-Nya melalui aku dalam kuasa-

Nya!" Anda tahu, hal itu merupakan satu pengalaman yang sangat

radikal untuk saya. Saya heran mengapa tidak seorangpun yang

pernah mengatakan tentang hal itu kepada saya sebelumnya. Saya

sudah mencoba dengan sekuat tenaga saya untuk menjalankan

kehidupan Kristen. Saya tidak berhasil - dan Tuhan yang mengambil

alih.

Melampaui Kebenaran Orang Farisi - Dengan Roh Kudus!

Itulah sebabnya kita membutuhkan Roh Kudus. Bagaimana kita dapat

melampaui kebenaran orang Farisi? Hanya dengan dua cara: pertama,

tentu saja, kita harus menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan,

yaitu, ketika kita lahir kembali. Tetapi kita harus melampauinya juga -

daripada hanya suatu pengakuan tentang percaya dalam Yesus seperti

yang biasa terjadi - dan mengizinkan Yesus memenuhi hidup kita

dengan Roh Kudus-Nya. Penuhlah dengan Roh Kudus! Karena pelajaran

ini tidak dimengerti secara utuh , ada banyak sekali kebingungan

didalam gereja, sehingga sebagai akibatnya, orang-orang Pentakosta

berkata anda harus dipenuhi Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa

roh. Anda tahu, ada orang-orang besarnya Allah telah dipenuhi tetapi

tidak pernah berbicara dalam bahasa roh. Pada kenyataannya, Tuhan

Yesus sendiri yang memiliki Roh yang tak terukur, tidak pernah

diberitakan bahwa Dia telah berbicara dalam bahasa-bahasa lain.

Tetapi adalah sangat penting dipenuhi dengan Roh itu. Anda tahu,

untuk saya, hal itu merupakan pengalaman yang mengubahkan - suatu

pengalaman Pentakosta, jika anda suka dengan istilah ini. Segalanya

kelihatan sangat mudah sekali sehingga ketika saya bangun dari

berlutut, saya telah menyerahkan penguasaan atas hidup saya kepada

Tuhan, saya menjadi seorang manusia yang baru. Hidup kekristenan

berhenti bergumul dan bertempur. Sejak saat itu, Tuhan yang

memimpin.

Saya tidak tahu apakah anda dapat mengikuti apa yang saya

maksudkan, tetapi apabila anda mengikuti langkah-langkah itu, anda

akan masuk kedalam fase hidup kekristenan yang baru. Setiap orang

Page 488: Bmf 22 cahaya injil

480 | C A H A Y A I N J I L

Kristen harus dipenuhi dengan Roh Kudus; kalau tidak dia tidak akan

pernah berhasil. Dipenuhi dengan Roh Kudus adalah hidup kekristenan

yang normal. Bukan sesuatu yang baru, atau pengalaman yang tidak

umum. Seharusnya hal itu merupakan sesuatu yang normal dalam

hidup kekristenan dan kemudian Tuhan yang ambil alih hidup anda.

Banyak orang Kristen tidak pernah mengambil langkah itu, dengan

akibat bahwa mereka hidup dalam kekristenan mereka dalam sistem

meminta-minta. Jika anda hidup tanpa penguasaan Tuhan, izinkan saya

mengatakan ini, anda tidak pernah dapat terhindar dari kemunafikan.

Akibatnya anda akan selalu menjadi seperti orang Farisi. Itulah

sebabnya banyak kemunafikan dalam gereja oleh karena hanya ada

sedikit sekali orang Kristen yang penuh dengan Roh Kudus. "Ujilah aku,

Tuhan. Cobalah hatiku!" Jadi hal apa yang pertama harus dilakukan?

Yaitu minta: "Tuhan, kuasailah seluruh hidupku. Aku telah bergumul;

Aku telah bertempur; Aku tak mampu!" Siapakah yang menyuruh anda

untuk bertempur dan bergumul? Kuasa-Nya ada. Dia mengambil alih

dan hal-hal yang ajaib terjadi. Anda menjadi saluran dari kuasa-Nya,

begitu limpah sehingga Tuhan mulai melakukan sesuatu melalui anda,

dan kemana Dia akan membawa anda dari situ, adalah tidak terbatas.

Anda akan menemukan satu hari, anda menumpangkan tangan atas

orang sakit dan orang itu sembuh, seperti yang telah saya temui

berulang-ulang kali. Anda akan menemukan bahwa ketika anda berdoa

untuk seseorang dan orang itu berubah. Anda berkata, "Sungguh

mengherankan! Apa yang sedang terjadi?" Anda menemukan bahwa

kehidupan doa tidak lagi merupakan suatu pergumulan untuk berpikir

apa yang harus didoakan. Anda hanya santai dihadapan Tuhan dan

biarkan Dia menguasai sepenuhnya dan Dia memimpin anda untuk

mendoakan apa yang harus didoakan. Pernahkah anda mengalami

waktu doa yang sangat menyenangkan dimana anda hanya tenang

dihadapan Allah dan Dia berkata, "Aku ingin kamu berdoa untuk orang

ini", dan anda mendoakan orang itu. Anda bertanya, "Jadi aku harus

berdoa apa buat dia?" Dia memberitahu anda untuk mendoakan apa

dan anda berdoa buat orang itu. "Kemudian siapa lagi, Tuhan?" Tuhan

akan memimpin anda kepada orang yang lain. Anda mendoakan orang

itu atau anda hanya meluangkan waktu untuk menyembah dan memuji

Tuhan. Tahukah anda apa yang dimaksudkan dengan dipenuhi dengan

Roh? Jika tidak, inilah waktunya anda menemukannya, karena tanpa

Page 489: Bmf 22 cahaya injil

481 | C A H A Y A I N J I L

dipenuhi dengan Roh, anda tidak pernah akan melampaui kebenaran

dari orang Farisi.

Menerima Roh Kudus - Dan Jadilah Diri Anda Sendiri Dalam

Kesempurnaannya!

Tetapi banyak orang Kristen yang takut untuk menerima Roh Kudus

dengan satu alasan: mereka takut bahwa mereka akan kehilangan

sifat-sifat mereka, kepribadian mereka, bahwa mereka akan menjadi

boneka, tontonan-tontonan, otomat-otomat, yang dijalankan oleh

Tuhan. Mereka berpikir, "Kita berhenti menjadi diri kita sendiri. Kita

berhenti untuk memiliki sifat-sifat kita." Jangan kuatir! Tidak ada

bahaya seperti itu yang akan terjadi. Apabila Roh Kudus menguasai

kehidupan anda, anda tidak berhenti menjadi seorang manusia; anda

tidak kehilangan diri anda sendiri. Tetapi akan menakjubkan anda,

anda akan menjadi lebih dari diri anda sendiri, menjadi anda sendiri

yang lebih asli! Tahukah anda apakah salah satu buah dari Roh?

Pernahkah anda memikirkannya? Penguasaan diri! Roh Kudus memberi

anda kuasa untuk menjalankan hidup anda dan mengontrol diri anda.

Dia tidak menyingkirkan kepribadian anda. Jangan pernah berpikir

demikian!

Ketika rasul Petrus menerima Roh Kudus, dia tidak kehilangan Petrus

yang sebelumnya. Tidak, dia adalah benar-benar Petrus dalam

kesempurnaannya. Jangan pernah berpikir bahwa Roh Kudus

menyingkirkan kepribadian anda dan memaksa anda menjadi semacam

robot. Tuhan tidak ingin melakukan hal itu. Dia menciptakan kita untuk

menjadi seperti yang Dia inginkan, dalam kepenuhan dan kemuliaan

yang seharusnya kita miliki didalam Kristus. Saya mengatakan hal ini

karena banyak orang Kristen yang takut dan kemudian berkata, "Oh,

tidak! Kalau Roh Kudus menguasai seluruh hidup saya, akan menjadi

apa saya?" Jangan kuatir! Anda akan menjadi seperti apa yang tidak

pernah anda menjadi sebelumnya, dalam kesempurnaan dan

keindahan. Anda tidak akan menjadi robot. Dengan buah Roh

penguasaan diri, Roh Kudus memberi anda kuasa untuk menjadi apa

yang seharusnya anda menjadi didalam seluruh keindahan Kristus,

tetapi Dia tidak menyingkirkan sifat-sifat anda. Anda tidak perlu kuatir

tentang hal itu!

Marilah kita sekarang memasuki kedalam keindahan, kedalam

kepenuhan hidup sesuai dengan panggilan-Nya. Kedalam kegembiraan,

Page 490: Bmf 22 cahaya injil

482 | C A H A Y A I N J I L

saya juga harus katakan. Sungguh benar! Betapa kehidupan yang

sangat mengagumkan! Saya tidak mengerti mengapa orang-orang

Kristen ingin hidup didalam kesedihan, kekalahan, kemunafikan

padahal Tuhan sudah menyiapkan suatu kehidupan yang

mengagumkan didalam Roh.

Jangan Membunuh

Matius 5:21-26 - Oleh Pastor Eric Chang

Hari ini kita membaca dari Matius 5, dan kita melanjutkan untuk

melihat ke dalam ajaran Tuhan Yesus yang luar biasa ini. Dalam Matius

5:21-26, kita membaca:

"Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek

moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus

dihukum.' Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang

marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata

kepada saudaranya: Kafir! (atau, 'Raca!' dalam bahasa

Ibrani) harus dihadapkan kepada Mahkamah Agama dan siapa

yang berkata: Jahil! (atau, 'Bebal!') harus diserahkan ke dalam

neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau

mempersembahkan persembahan diatas mezbah dan engkau

teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap

engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan

pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk

mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai

dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di

tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau

kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada

pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku

berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari

sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Siapa Yang Mengatakan Firman ini Kepada Kita?

Apa yang dikatakan Tuhan Yesus pada bagian ini kepada kita? Apa

yang dapat kita pelajari? Pertama, mari kita perhatikan fakta ini:

Page 491: Bmf 22 cahaya injil

483 | C A H A Y A I N J I L

perhatikan terlebih dahulu kemuliaan Yesus dan siapa yang sedang

berbicara dengan kita. Dia berkata, "Telah dikatakan kepada nenek

moyangmu, 'Jangan membunuh'. Apa maksud dari "Jangan

membunuh"? Ini adalah perintah ke-enam dari Sepuluh Firman —

"Jangan membunuh." [Keluaran 20:13] Tuhan Yesus berkata, "Kamu

telah mendengar yang difirmankan", yaitu, "Allah berkata kepada

nenek moyang bangsa Israel melalui Musa". Dia memberikan kepada

mereka Sepuluh Firman, dan salah satu diantaranya adalah: "Jangan

membunuh". Tuhan Yesus berkata, "Tetapi Aku berkata kepadamu."

Apa yang sedang dilakukan oleh Tuhan Yesus? Disini kita melihat

Tuhan Yesus sebagai Pemberi Hukum Terbesar. Terjemahan dari:

"Tetapi Aku berkata kepadamu" sedikit kurang sesuai. Sulit untuk

menterjemahkan dengan cara yang lain, karena partikel dalam bahasa

Yunani itu dapat diterjemahkan sebagai 'namun'; kata 'namun' itu tidak

sekuat kata 'tetapi'. Kata 'tetapi' bisa menunjuk kepada satu

pernyataan yang bertentangan. Tuhan Yesus tidak mempertentangkan

Perjanjian Lama sama sekali. Dia tidak berkata ada yang salah dengan

pernyataan: "Jangan membunuh". Namun kata 'tetapi' yang digunakan

disini digunakan dalam pemahaman yang tidak berlawanan,

pemahaman yang tidak bertentangan, Dia berkata, "Aku ingin kamu

mengerti apa artinya ini." Dan maksudnya adalah sesuatu yang harus

dipahami pada level yang lebih tinggi daripada sekedar secara harfiah

tidak membunuh orang.

Jadi, mari kita perhatikan terlebih dahulu, bahwa Tuhan Yesus,

sebenarnya sedang menafsirkan Hukum Perjanjian Lama dengan jauh

lebih dalam dari pernyataan harfiahnya. Dan siapa yang berani

menerangkan firman Tuhan seperti ini? Siapa yang berani membuat

perintah baru, dan berkata tidak cukup hanya dengan tidak membunuh

manusia, karena apabila kamu marah dengan manusia, kamu telah

berbuat jahat sama jahatnya dengan membunuh. Kamu mungkin sekali

berakhir di neraka sama seperti orang yang membunuh. Api neraka

akan menantikan orang yang berkata kepada saudaranya, "Kamu tolol!

Kamu idiot! Kamu bodoh!" Kita akan melihat artinya sesaat lagi. Tetapi

terlebih dahulu mari kita perhatikan kemuliaan Tuhan Yesus sebagai

Pemberi Hukum Terbesar, Dia yang mampu berbicara dengan

wewenang dari Allah untuk suatu alasan yang sederhana yaitu Dia

adalah Allah. Dia adalah Allah yang menjelma didalam daging.

Page 492: Bmf 22 cahaya injil

484 | C A H A Y A I N J I L

Melihat Kemuliaan Yesus sebagai Allah yang Menjelma di dalam

Daging

Begitu banyak musuh gereja saat ini yang sepertinya memiliki kapak

untuk diasah, yang selalu ingin mengatakan kepada kita bahwa Yesus

adalah seseorang yang bagaimanapun tidak memiliki sifat ilahi, bahwa

Dia adalah seseorang yang bagaimanapun bukanlah Allah. Jangan

pernah percaya itu! Karena orang yang berbicara seperti ini adalah

orang yang tidak pernah bertemu dengan Yesus. Setiap orang yang

sudah bertemu dengan Yesus tidak memerlukan penjelasan akademis

untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Allah. Jika anda telah bertemu

Yesus, anda tahu bahwa Dia adalah Allah dan malang bagi orang yang

tidak mengenal Dia, dan berakhir dalam percekcokan akademis seperti

itu. Tetapi seluruh Kitab Suci menunjukkan kepada kita—jika kita

punya mata untuk melihat—bahwa Yesus bukan lain adalah Allah yang

menjelma ke dalam daging dalam kemuliaan-Nya sebagai Tuhan.

"Telah dikatakan kepadamu oleh Allah, dan sekarang Aku katakan

kepadamu lagi". Pribadi yang sama yang memberikan perintah kepada

Musa adalah Pribadi yang memberitahukan kepada kita apa arti dari

perintah tersebut. Dan saya berdoa agar mata anda dapat dibukakan

untuk melihat kemuliaan Yesus. Tidak ada yang lebih tragis dari

seorang Kristen yang tidak dapat melihat kemuliaan Yesus. Kemuliaan

Yesus adalah sesuatu yang luar biasa besar dan indah, dan jika anda

tidak dapat melihatnya, berdoalah supaya Allah membukakan mata

anda. Rasul Yohanes berkata dalam Yohanes 12:41 bahwa Yesaya

melihat kemuliaan—"kemuliaan-Nya"! Kemuliaan siapa? Kemuliaan

Tuhan Yesus! "...dan telah berkata-kata tentang Dia." Ini suatu

pernyataan yang menakjubkan bagi rasul Yohanes untuk dituliskan

pada Injil Yohanes pasal 12. Dimanakah Yesaya melihat kemuliaan-

Nya? Dimanakah dia melihat kemuliaan Yesus? Ya, di Bait Suci! Dalam

Yesaya pasal 6, Yesaya menggambarkan bagaimana dia melihat

kemuliaan Allah di Bait Suci.

Begitu banyak orang Kristen saat ini yang tidak dapat melihat

kemuliaan itu. Saya ingin membahas masalah ini hari ini, untuk

mengetahui mengapa anda tidak dapat melihat kemuliaan itu. Mengapa

orang-orang yang malang ini dibingungkan oleh pelbagai kelompok

yang menyesatkan, dan tidak mampu untuk melihat kemuliaan-Nya?

Bagi saya, saya telah meluangkan tahun-tahun yang lalu, sekitar tiga

tahun, mempelajari firman Tuhan, hanya untuk menggali Alkitab untuk

Page 493: Bmf 22 cahaya injil

485 | C A H A Y A I N J I L

mencari pengajaran tentang kemuliaan Yesus, sambil berdoa supaya

Allah membuka mata saya agar saya dapat melihat kemuliaan-Nya.

Dan betapa Tuhan membuka mata saya! Waktu tiga tahun itu

memenuhi saya dengan rasa takjub dan pujian ketika dengan saya

mulai lebih dan lebih lagi melihat kemuliaan Allah dalam diri Yesus.

Kita tidak dapat mengenal Allah kecuali Allah datang kepada kita.

Bagaimana Dia datang kepada kita? Dia datang kepada kita didalam

Yesus, dengan jalan Dia berbicara dengan menggunakan bahasa kita,

dengan jalan yang dapat kita mengerti. Suatu hal yang luar biasa

ketika seseorang berbicara kepada kita dengan menggunakan bahasa

yang dapat kita mengerti. Allah tidak ingin berbicara melampaui pikiran

kita, Dia ingin berbicara kepada hati kita. Oleh karena itu Dia datang

dengan menggunakan satu-satunya jalan yang memungkinkan untuk

berbicara dengan kita, yaitu, Dia datang (sebagaimana Ibrani

mengatakan kepada kita pada pasal pertama) didalam diri Anak-Nya.

Dia telah berbicara kepada kita didalam Anak-Nya. Mengapa begitu

banyak orang Kristen yang tidak dapat melihat kemuliaan Yesus? Tidak

hanya mereka tidak dapat melihat kemuliaan-Nya, tetapi mereka juga

menemukan bahwa mereka tidak dapat berkomunikasi dengan Dia.

Doa menjadi sesuatu yang dingin dan mati. Doa menjadi sesuatu yang

sulit. Doa tidaklah semanis seperti yang dikatakan orang Kristen yang

lain. Kita akan membahas permasalahan ini, dan semuanya ada pada

bagian ini.

Melampaui Kebenaran Orang Farisi dengan Memenuhi Tuntutan

Yesus

Apa yang dikatakan Tuhan Yesus disini? Dia berkata bahwa jika anda

melakukan pembunuhan, itu sudah cukup untuk menghancurkan

hubungan anda dengan Allah dan anda kehilangan hidup yang kekal.

"Tetapi", kata-Nya, "Aku akan memberitahukan kepadamu lebih dari

itu." Karena, dari sekian banyak orang, berapa banyak orang yang

pernah membunuh? Hanya sedikit orang! Dan dengan segera kita akan

mempunyai perasaan, "Ya, kita cukup benar." Ingat apa yang telah kita

pelajari minggu lalu? "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari

pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,

sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga"

[Matius 5:20] — anda tentu tidak akan masuk kerajaan Sorga. Oleh

karena itu, jika kita berkata, "Baik, kebenaran saya [harus] melebihi

kebenaran orang Farisi. Orang Farisi tidak membunuh. Oleh karena itu

Page 494: Bmf 22 cahaya injil

486 | C A H A Y A I N J I L

jika kita tidak membunuh, berarti saya sama dengan orang Farisi.

Bagaimana saya dapat melebihi kebenaran orang Farisi?"

Jadi Tuhan Yesus memberitahukan kepada kita bahwa persyaratan-

Nya, standard kebenaran-Nya jauh melebihi orang Farisi, dan jauh

melebihi rata-rata orang Kristen saat ini. Itulah sebabnya kita

membicarakan hal ini. Begitu banyak orang Kristen yang memiliki

pengertian yang kurang memadai tentang kekudusan dan ini adalah

waktunya bagi kita untuk bangkit pada ajaran Allah.

Hal pertama yang kita lihat, sebagaimana telah kita lihat sebelumnya,

adalah jika kita tidak dapat melihat kemuliaan Allah didalam diri Yesus

Kristus, dimanakah lagi kita melihat kemuliaan Allah didalam dunia ini?

Anda tidak akan pernah dapat melihat kemuliaan Allah kecuali anda

pergi ke surga, dan tanpa Dia anda tidak akan pernah dapat sampai ke

surga. Hanya ada satu tempat dan satu-satunya Pribadi yang membuat

kita dapat, pada masa ini, melihat kemuliaan Allah, dan itu adalah

didalam diri Yesus Kristus. Jika anda tidak melihatnya di dalam Dia,

maka anda pun tidak akan melihatnya di tempat lain. Inilah yang

sebenarnya dinyatakan Rasul Paulus di dalam 2Korintus 3:18, "Dan kita

semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak

berselubung, dimana? Pada wajah Yesus! Disitulah kita melihat

kemuliaan Allah. Jika anda tidak dapat melihat kemuliaan-Nya hari ini,

berdoalah kiranya Allah membukakan mata anda. Sebab, anda tahu,

yang kita butuhkan di gereja saat ini ialah orang-orang yang dipenuhi

dengan api ilahi. Dari manakah datangnya api ilahi itu? Dari suatu

penglihatan—dengan mata rohani—akan kemuliaan Yesus.

Halangan-halangan untuk Melihat Kemuliaan Yesus—Kurangnya

Kekudusan

Apakah yang menghalangi kita untuk melihat kemuliaan itu? Yaitu

kurangnya kekudusan. Ketidakkudusan! Itulah sebabnya Tuhan Yesus

tidak meninggikan standard moralitas, standard kebenaran, hanya

untuk menyulitkan hidup kita. Apakah anda memahami hal ini? Dia

tidak berkata, "Aku akan membuat hidup semakin sulit bagimu.

Sebelumnya, yang harus kau lakukan untuk masuk surga adalah tidak

membunuh siapapun, dan sekarang Aku berkata kepadamu jika kamu

membenci saudaramu, kamu sama jahatnya dengan seorang

pembunuh; kamu layak untuk masuk neraka." Anda berkata,

"Malangnya diriku, cukup sulit untuk menjalankan kehidupan Kristen

Page 495: Bmf 22 cahaya injil

487 | C A H A Y A I N J I L

apa adanya! Dan sekarang, Tuhan Yesus, Engkau telah menetapkan

standard yang terlalu tinggi sehingga aku tidak dapat memenuhinya.

Seandainya aku tidak dapat melompat setinggi 1 meter dan Engkau

meningkatkannya menjadi 2 meter, lebih baik aku menyerah.

Maksudku, aku tidak dapat melakukannya." Apakah Tuhan Yesus

hendak membuat hidup sulit untuk kita? Sama sekali tidak! Dia hendak

menunjukkan kepada kita jalan untuk dapat melihat kemuliaan-Nya—

jalan menuju kekuatan rohani, jalan untuk menjadi murid yang sejati.

Apakah gunanya menjadi seorang Kristen yang disana tidak dan disini

juga tidak? Tetapkan pikiran anda. Apakah anda ingin menjadi seorang

Kristen seutuhnya atau apakah anda hanya ingin menjadi seorang

Kristen nominal yang plin-plan? Jika anda ingin menjadi yang nominal,

lebih baik undurkan diri saja. Batalkan itu! Tidak pantas hidup seperti

itu. Anda hanya akan menipu diri sendiri.

Tetapi Yesus menunjukkan kepada kita jalan kekudusan, yaitu jalan

kemuliaan. Dalam Ibrani pasal 12, penulis menuliskan disana bahwa ini

adalah hal yang sangat penting, yaitu kecuali engkau kudus, engkau

tidak akan dapat melihat kemuliaan Allah: "tanpa kekudusan tidak

seorangpun akan melihat Tuhan." [ayat 14] Dan ayat ini akan saya

tanamkan dalam pikiran anda dan didalam hati anda hari ini. Firman ini

sangatlah penting, khususnya bagi gereja pada masa ini, bahwa inilah

saatnya bagi setiap orang Kristen menyadari hal ini. Ibrani 12:14

menuliskan: "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan

kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan

melihat Tuhan." Saya telah mengatakan kepada anda berulangkali

sebelumnya, hati-hati dengan pengertian anda tentang iman—

keselamatan karena percaya. Anda tahu, iman di dalam Alkitab harus

dipahami sebagai sesuatu yang memampukan anda untuk menjadi

kudus. Anda tidak akan dapat selamat, sebagaimana yang dikatakan

oleh penulis Ibrani, hanya dengan menyatakan iman, sebagaimana

yang dilakukan oleh banyak orang Kristen. Hanya dengan iman yang

membawa anda kepada kekudusan, hanya iman itu yang menjadikan

anda milik Tuhan, untuk melihat Tuhan. "Tanpa kekudusan tidak

seorangpun akan melihat Tuhan."

Apakah anda kudus? Jika anda tidak kudus, jika anda tidak

mendapatkan kekudusan ini, maka apapun bentuk Kekristenan yang

anda jalankan, lihatlah ke dalam firman Tuhan, anda pasti tidak akan

dapat melihat Tuhan; anda pasti tidak akan masuk ke dalam

Page 496: Bmf 22 cahaya injil

488 | C A H A Y A I N J I L

keselamatan-Nya. Ini bukan kata-kata saya. Ini adalah firman Tuhan.

Iman yang sungguh-sungguh menyelamatkan adalah iman dimana

kekudusan Tuhan menjadi milik kita. Syarat kekudusan adalah bagi

setiap murid. "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." [1 Petrus 1:16]

Itulah ajaran yang alkitabiah didalam Perjanjian Baru. Tuhan Yesus

menyampaikan hal ini pada akhir Matius pasal 5 dimana Dia berkata,

"haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah

sempurna." [ayat 48] Dan apakah maksud dari ayat tersebut kita akan

melihatnya pada bagian berikutnya.

Yesus Menghendaki Murid Yang Kudus, Bukan Hanya Orang

Yang Beralih Agama

Sekarang pikirkan tentang hal ini. Pikirkan tentang posisi anda yang

lama. Jika anda bukan seorang Kristen, saya menginginkan anda

mengerti: menjadi seorang Kristen adalah sesuatu yang saya ingin

anda pikirkan dengan baik-baik, bukan sesuatu yang harus dilakukan

dengan terburu-buru. Sama sekali tidak! Anda berkata, "Aneh!

Kebanyakan orang mencoba untuk menyeret orang ke dalam kerajaan

Allah, mencoba untuk mendaftarkan pertobatan yang cepat, sedangkan

orang ini menghentikan mereka pada saat mereka ingin memasuki

pintu." Kami menghentikan anda hanya untuk alasan: agar anda tahu

dengan pasti apa yang anda lakukan. Anda tahu, Yesus tidak tertarik

membuat orang yang beralih agama; Dia ingin menjadikan murid.

"Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku", tidak hanya membuat

orang beralih agama menjadi Kristen. Kami ingin mengubah setiap

orang Kristen menjadi sebuah sumber pembangkit kekuatan,

pembangkit kekuatan rohani. Gereja sudah cukup memiliki orang

Kristen yang biasa-biasa saja atau Kristen hanya sekedar sebutan.

Adalah tujuan saya, sebagaimana yang Paulus katakan, untuk

membangunkan setiap orang Kristen didalam gereja ini, "sampai kita

semua telah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan

kepenuhan Kristus". [Efesus 4:13] Itulah standard Paulus—sampai

setiap orang Kristen mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai

dengan kepenuhan Kristus. Paulus memiliki tujuan yang sangat tinggi.

Dan ini seharusnya menjadi tujuan gereja saat ini.

Kita harus memiliki kekudusan. Tetapi apakah 'kekudusan' itu? Apakah

yang dimaksud dengan 'kekudusan'? Apakah kita menjadi kudus

apabila kita melihat semacam lingkaran cahaya diatas kepala kita?

Tentu saja tidak! Kita tidak sedang membicarakan hal itu. Kekudusan

Page 497: Bmf 22 cahaya injil

489 | C A H A Y A I N J I L

adalah totalitas—suatu komitmen yang total kepada Allah! Tidak ada

kekudusan tanpa pentahbisan total kepada Allah. Langkah awal

kekudusan adalah, dan langkah yang paling dasar, adalah hati anda

tidak terbagi, setia dan berkomitmen kepada Kristus. Apakah anda

kudus? Lalu tanyakan kepada diri anda pertanyaan ini: Apakah hatiku,

pada saat ini, berkomitmen secara total kepada Kristus? Ataukah

terbagi? Apakah sebagian milik Yesus? Tidak ada yang sebagian kudus.

Anda kudus atau tidak kudus—tidak ada separuh-separuh. Tidak

mungkin kita berpihak pada Yesus dan melawan Yesus pada waktu

yang sama. "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku." [Matius

12:30] Firman dari Yesus selalu sangat jelas dan tajam. Tidak ada

posisi netral atau berada diantaranya.

Makanya, langkah yang pertama adalah, didalam kekudusan anda

100% dimiliki Kristus. Ketika Yesus membeli kita "dengan harga yang

sangat mahal", seperti yang dikatakan Paulus dalam Korintus

[1Korintus 6:20 & 7:23], apakah Dia hanya membeli satu tangan saya?

Apakah Dia membeli dua tangan? Apakah Dia membeli sebagian dari

saya? Alkitab mengatakan Dia membeli saya—diri saya sepenuhnya.

Saya milik-Nya. Anda sedang menipu diri sendiri dan mencoba menipu

Tuhan jika anda menyembunyikan sesuatu dalam hidup anda dari

Tuhan. Ingat apa yang terjadi pada Ananias dan Safira dalam Kisah

Para Rasul pasal 5, ketika mereka menyatakan telah memberikan

semuanya kepada Tuhan, tetapi ternyata menyembunyikan sebagian

untuk mereka sendiri? Itu adalah dosa yang menyedihkan! Tuhan tidak

merebut dan menyeret anda masuk ke dalam kerajaan-Nya. Pilihannya

ada pada anda, anda pilih diantara tidak memberikan hidup anda

kepada Tuhan samasekali, atau jika anda menyerahkan hidup anda,

serahkanlah secara total, tanpa syarat kepada-Nya.

Hanya Murid yang Berkomitmen Total yang Dipenuhi Dengan

Roh Kudus

Saat ini begitu banyak orang yang bertanya: Apakah yang dimaksud

dengan dipenuhi Roh Kudus? Kedengarannya misterius. Tidak ada

sesuatu yang misterius tentang dipenuhi dengan Roh Kudus. Alasan

mengapa begitu banyak orang tidak dipenuhi Roh Kudus adalah karena

Roh Kudus tidak dapat memenuhi [mereka]. Apakah maksud dari

'memenuhi'? 'Memenuhi' maksudnya adalah menjadi penuh. Jika

sebuah cangkir hanya diisi air setengah, apakah bisa dikatakan penuh?

Jika cangkir diisi dengan cairan sebanyak ¾, apakah itu penuh? Jika

Page 498: Bmf 22 cahaya injil

490 | C A H A Y A I N J I L

diisi 90%, apakah penuh? Tentu saja tidak, penuh berarti penuh,

artinya dipenuhi. Anda tidak dapat dipenuhi oleh Roh Kudus kecuali jika

anda adalah 100% Kristen. Anda membuang-buang waktu dengan

berkata, "Tuhan, penuhi aku dengan Roh Kudus" sedangkan faktanya,

didalam hati anda, anda tidak ingin menjadi miliki-Nya 100%. Tidak

ada yang misterius tentang dipenuhi Roh Kudus. Setiap orang yang

100% berkomitmen kepada Yesus dipenuhi Roh Kudus karena mereka

100% milik Tuhan. Jadi sama sekali tidak ada yang misterius tentang

hal ini. Ketika Paulus berkata untuk selalu "penuh dengan Roh Kudus"

[Efesus 5:18], yang dimaksudkannya adalah orang Kristen harus selalu

100%, jangan pernah menyimpan apapun untuk diri sendiri lagi.

Apabila anda telah melakukan hal ini, apabila anda sepenuhnya telah

menyerahkan hidup anda kepada Allah tanpa syarat—jujurlah tentang

hal ini, tanpa syarat—anda adalah orang yang akan dipenuhi dengan

Roh Kudus. Anda berkata, "Mengapa anda berkata 'akan'?" Karena ada

satu hal lagi: anda harus meminta Tuhan untuk memenuhimu. Banyak

orang Kristen tidak dipenuhi karena mereka tidak pernah meminta.

"...kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa."

[Yakobus 4:2] Seperti yang akan kita lihat sambil terus melanjutkan

pengajaran Tuhan dimana Dia berkata, "...apalagi Bapamu yang di

surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta

kepada-Nya". [Lukas 11:13] Apabila anda merasa telah sepenuhnya

memberikan diri anda kepada Tuhan 100%, mintalah kepada-Nya. Jika

anda melihat bahwa anda tidak memiliki kuasa Tuhan didalam hidup

anda, mintalah kepada-Nya untuk memenuhi anda. Ini sangatlah

sederhana. Dan Dia pasti akan melakukan! Tidak ada masalah sama

sekali mengenai hal ini—jika anda bersungguh-sungguh dengan apa

yang anda maksudkan.

Saat ini kita melihat beberapa hal yang sangat penting. Kita melihat

bahwa Tuhan Yesus menempatkan standar yang tinggi untuk

memperlihatkan kepada kita bahwa tidak ada jalan lain untuk menjadi

murid yang sejati kecuali jika kita dipenuhi dengan Roh Kudus. Tidak

ada jalan lain untuk memenuhi tuntutan-Nya kecuali jika kita dipenuhi

dengan Roh Kudus. Alkitab mengenal hanya satu macam orang Kristen,

dan itu adalah Kristen yang dipenuhi Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus

adalah suatu kehidupan orang Kristen yang normal. Tidak ada suatu

yang misterius mengenai hal ini. Jika anda dipenuhi Roh Kudus, anda

akan mengetahui seperti apa kehidupan Kekristenan itu. Jika anda

Page 499: Bmf 22 cahaya injil

491 | C A H A Y A I N J I L

adalah Kristen 100%, anda akan menyadari hadirnya kuasa karena

menjadi Kristen. Saya tidak selalu mengatakan 'sukacita yang diluar'

karena anda melihat hal yang lebih dalam dari itu, lebih jelas dari apa

yang dapat dilihat oleh orang lain. Anda memiliki ketajaman dan

pengertian rohani yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ini juga berarti

dosa akan membuat anda berdukacita lebih dalam dibandingkan orang

lain.

Ketajaman dan Pengertian Hadir bersama dengan Kepenuhan

Roh Kudus

Banyak orang tidak dapat melihat hal-hal tentang Allah karena mereka

buta. Mengapa mereka buta? Karena mereka tidak memiliki terang

Allah didalam hati mereka. Begitu banyak orang berintelektual yang

membaca Alkitab tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan.

Sama sekali tidak berarti bagi mereka. Mereka tidak mengerti. Apakah

ini karena mereka bodoh? Tidak! Mereka adalah orang yang pintar,

tetapi mereka tidak dapat mengerti Firman Allah. Mengapa? Karena

segala sesuatu tentang Allah harus dimengerti didalam terang Allah!

Kecuali jika anda memiliki terang Allah didalam hati anda, anda tidak

akan dapat mengerti. Tetapi bacalah Alkitab seperti ini: bersujud

dihadapan Allah, mintalah Dia untuk membersihkan seluruh dosa anda

dengan darah-Nya yang kudus, karena hanya itu yang dapat

menyucikan dosa; yang lain tidak. Katakan, "Inilah hidupku—100%

milik-Mu. Penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu." Buka Alkitab anda dan

lihat. Anda akan menemukan setiap arti firman itu melompat keluar

begitu saja dan menghantam tepat pada mata anda. Anda akan

berkata, "Hei! Semuanya menjadi hidup bagi saya sekarang!" Saya

yakin itu pasti. Pasti ada beberapa hal teknis yang anda tidak mengerti

karena kurangnya pengetahuan tentang sejarah atau latar belakang,

tetapi makna rohani dari segala sesuatu akan hadir bagi anda secara

jelas dan tajam.

Ketika saya masih menjadi seorang Kristen yang sangat muda, saya

membaca kitab yang sangat sulit—Kitab Tawarikh. Saya bertanya-

tanya jika anda pernah mencoba membacanya. Saya membuat begitu

banyak catatan pada Kitab Tawarikh. Pada saat itu saya menjadi

Kristen tidak lebih dari satu atau dua tahun. Saat ini ketika saya

melihat kembali catatan saya pada Tawarikh, saya sangat kagum. Saya

berkata pada diri saya sendiri, "Dapatkah saya melihat semua

kekayaan rohani seperti itu pada saat saya seorang Kristen muda?

Page 500: Bmf 22 cahaya injil

492 | C A H A Y A I N J I L

Darimanakah saya mendapatkan pengertian rohani seperti itu? Bahkan

kitab seperti Tawarikh pun, dimana begitu banyak orang membaca dan

tidak dapat melihat nilai rohani di dalamnya, hadir kepada saya dengan

kekayaannya sebagai seorang Kristen yang muda. Anda tahu

mengapa? Saya bersyukur kepada Tuhan karena sejak awal, disana di

Negeri Cina, orang-orang Kristen mengajarkan kepada saya bahwa

seorang Kristen bukanlah Kristen kecuali jika dia adalah Kristen 100%.

Ketika anda adalah Kristen 100%, anda adalah Kristen yang dipenuhi

dengan Roh Kudus. Ketika anda Kristen yang dipenuhi dengan Roh

Kudus, anda memiliki pengertian yang menakjubkan. Ketika saya

melihat kembali pada catatan tersebut—semua catatan saya tentang

Tawarikh—yang anehnya, ditulis didalam buku latihan sekolah Komunis

Cina dengan seorang laki-laki yang membawa martil dan sabit di

depan, dan membaca sekarang, saya hanya bersyukur kepada Allah.

Dia menunjukkan kepada saya. Apakah saya belajar teologi pada saat

itu? Tidak, saya tidak tahu tentang teologi pada saat itu. Pernahkah

saya sekolah di sekolah Alkitab? Tidak, saya tidak pernah sekolah di

sekolah Alkitab. Lalu darimana saya mendapatkan pengertian rohani

seperti ini sehingga ketika saya membacanya lagi, hati saya terus

terbakar. Karena, anda tahu, mengenal dan melayani Tuhan bukanlah

sekedar sekolah Alkitab atau sekolah teologia. Ini tentang pengertian

rohani. Dan ketika saya melihat catatan pada Tawarikh, saya bertanya-

tanya jika saya dapat memperbaikinya saat ini—setelah semua sekolah

Alkitab dan sekolah teologia dan yang lainnya. Saya tidak tahu apakah

saya dapat memperbaiki catatan itu.

Kekudusan—Rahasia Melihat Yesus dan Memiliki Kuasa Rohani

Ini adalah rahasia dari pengertian rohani, dari kekuatan rohani. Ini

adalah rahasia kekudusan yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita saat

ini. Mengapa Dia bersikeras pada kekudusan? Karena tidak ada jalan

lain untuk menjadi Kristen—Kristen yang sejati. Saya memohon pada

anda, jika ada diantara anda berpikir untuk menjadi Kristen tetapi tidak

berniat untuk menjadi Kristen 100%, saya memohon kepada anda,

lupakan saja. Lupakan! Kembali kepada Tuhan jika anda berniat untuk

menjadi 100% milik-Nya. Jangan bermain-main dengan Tuhan! Kurang

dari 100% adalah bermain-main dengan Tuhan. Dia tidak menerima

apa yang kurang. Baca ajaran-Nya. Dia berkata, "Yang Aku minta

adalah standar ini." Sekarang mari kita perhatikan apa standarnya.

Page 501: Bmf 22 cahaya injil

493 | C A H A Y A I N J I L

Tuhan menghendaki kekudusan supaya kita dapat melihat kemuliaan-

Nya. Karena itu Yesus—mari kita pahami secara mendalam—tidak

memunculkan standar untuk membuat hidup sulit bagi kita, tetapi

untuk menunjukkan kepada kita bahwa hanya dalam kekudusan, kita

dapat melihat kemuliaan-Nya. Umat Allah di PL, selain dari para nabi,

tidak dapat melihatnya. Jadi Dia menunjukkan bagaimana hal ini dapat

dilakukan.

Kemarahan—Suatu Cara Untuk Mengetahui Apakah Kita Berada

Dalam Kontrol Roh Kudus

Mari kita melihat pada apa yang dikatakan-Nya. Dia mengatakan: "Jika

engkau marah di dalam hatimu kepada saudaramu, engkau layak

diajukan ke pengadilan. Ayat 22 berkata: "Setiap orang yang marah

terhadap saudaranya harus dihukum". Dan dilanjutkan: "Siapa yang

berkata kepada saudaranya: Kafir! (atau, Raca!) harus dihadapkan ke

Mahkamah Agama". Kata yang diterjemahkan sebagai 'penghukuman'

juga berarti 'pengadilan'. Secara teknis kata itu berarti juga pengadilan

lokal bagi bangsa Israel. Pernyataan berikut mengatakan jika engkau

berkata kepada saudaramu, "Raca", engkau "harus dihadapkan ke

Mahkamah Agama". Apakah arti dari 'Raca'? Kata tersebut berasal dari

kata Ibrani yang berarti 'kosong'; yang berarti, dungu. Jadi jika anda

berkata kepada saudara anda, "Kau dungu! Kau orang tolol! Kau

idiot!", anda berada dalam banyak masalah. Anda layak dihadapkan

pada pengadilan. Pengadilan itu adalah Sanhedrin. Menurut bahasa

aslinya kata itu menunjuk pada Sanhedrin. Dan Dia berkata, "Jika

kamu berkata kepada saudaramu "Kamu bebal"...". Kata 'bebal' disini

merupakan kata yang lebih keras dari kata 'Raca' yang diterjemahkan

sebagai 'kafir'. 'Raca' berarti kamu tidak berguna. Berarti, "Kamu orang

tidak berguna. Kamu idiot. Kamu 'tidak pintar'." Tetapi kata 'bebal'

dalam Alkitab selalu memiliki konotasi spiritual. "Orang bebal berkata

dalam hatinya: 'Tidak ada Allah'." [Mazmur 14:1] Orang bebal yang

berkata hal yang demikian, yaitu, orang yang rendah secara spiritual,

dan rendah secara moral. Jadi jika anda berkata kepada seseorang,

"Kamu bebal!", dengan menyertakan pengertian moral itu, "Kamu tolol!

Kamu orang yang tak ber-Tuhan", berarti anda layak untuk diserahkan

ke dalam neraka karena anda telah demikian menghakimi seorang

saudara.

Sekarang perhatikan kata-kata ini. Pertama kita melihat, berbicara

secara teknis, dalam konteks eksposisi, kita melihat suatu peningkatan

Page 502: Bmf 22 cahaya injil

494 | C A H A Y A I N J I L

dari yang kurang serius ke yang lebih serius: dari pengadilan, ke

Mahkamah Agama, ke api neraka. Pengadilan [terdiri dari] 23 hakim,

Mahkamah Agama terdiri dari 71 hakim, dan api neraka, penghakiman

Allah. Dari kemarahan yang sederhana, kemarahan yang selanjutnya

membawa kepada pernyataan, "Kamu idiot!" yang dikatakan dengan

kebencian, dengan dendam, dan kemudian kepada suatu tuduhan

yang lebih serius, "Kamu orang yang tidak ber-Tuhan". Itu merupakan

suatu tuduhan yang sangat serius, yang mengatakan bahwa dia tidak

mengenal Tuhan sama sekali, menghapuskan dia sama sekali dari

kerajaan Allah, seolah-oleh menjatuhkan hukuman mati keatas dirinya.

Jadi dengan ukuran yang anda gunakan untuk menghakimi, dengan

ukuran itu pula anda akan dihakimi.

Apakah yang dikatakan kepada kita tentang hal ini? Ada banyak hal

penting yang disampaikan kepada kita. Pertama, orang yang dipenuhi

dengan Roh Kudus adalah orang yang emosinya berada dibawah

kontrol Allah—dibawah kontrol Roh Kudus. Anda lihat, anda tidak

dipenuhi 100% jika emosi anda tidak dikontrol Allah, bukan? Banyak

orang Kristen yang mengalami penurunan secara spiritual karena

mereka tidak pernah menyerahkan emosi mereka kepada Allah. Mereka

tidak pernah dikontrol oleh Roh Kudus. Pernahkah anda menyadari hal

pertama yang akan bereaksi adalah selalu emosi anda?

Setiap anda yang menyetir mobil akan tahu dengan pasti apa yang

saya maksudkan. Anda sedang menyetir dan seseorang memotong

jalan tepat di depan anda. Seketika kemarahan anda meningkat. Yang

pertama untuk bereaksi adalah kemarahan anda. Emosi anda harus

berada dibawah kontrol. Kita harus dikuasai Allah bahkan dalam hal

emosi juga. Bahkan reaksi emosional kita juga harus dikuasai Allah.

Banyak orang Kristen belum mempelajari ini. Hasilnya adalah orang

Kristen yang emosinya liar. Apakah anda termasuk salah satunya?

Orang Kristen yang semacam ini sangat mengkhawatirkan saya. Hari

ini mereka naik dan hari berikutnya turun. Anda tahu jenis orang

Kristen seperti ini: hari ini senang, besok menangis. Mereka merasa

baik hari ini; mereka merasa buruk keesokannya. Perasaan mereka

seperti barometer yang melompat ke atas dan ke bawah seperti cuaca.

Jika anda adalah orang Kristen jenis ini, berarti anda bukan orang

Kristen yang dipenuhi Roh Kudus. Ada sesuatu yang salah dengan

anda. Sudah waktunya anda segera menanganinya. Karena orang

Kristen semacam ini, emosinya akan naik dan turun dan lebih

Page 503: Bmf 22 cahaya injil

495 | C A H A Y A I N J I L

cenderung untuk lebih turun setiap kali. Dan segera akan berada pada

posisi yang begitu turun sehingga anda tidak dapat keluar lagi. Seperti

perekonomian Inggris, yang terus menurun. Anda tidak menemukan

satu titik yang tinggi. Naik beberapa sen untuk kemudian turun 5 sen.

Kemudian naik 2 sen dan turun 7 sen. Dalam 3 bulan saya berada

disitu, poundsterling kehilangan 30 sen terhadap dolar. Dan begitu

banyak orang Kristen yang hidup seperti ini.

Letakkan Emosi Kita di bawah Kontrol Tuhan

Apakah emosi anda berada dibawah kontrol Allah? Tanyakan pada diri

anda sendiri. Apakah anda orang Kristen, yang setelah ke gereja, anda

merasa baikan sekarang; anda telah melakukannya. Anda berkata, "Itu

sangat baik!" Dan besok pagi, anda bangun tidur dan berkata, "Ahh,

saya tidak merasa baikan pagi ini. Tuhan sepertinya sangat jauh dari

saya." Anda hidup dalam emosi anda dan emosi anda tidak terkontrol.

Orang Kristen semacam ini tidak memiliki kesaksian yang konsisten.

Mereka adalah orang Kristen yang tidak punya kuasa. Allah tidak dapat

memakai orang semacam ini. Secara mutlak penting untuk membawa

emosi anda kepada Allah—dimana mereka berada dibawah kontrol

Allah. Apakah emosi anda berada dalam kontrol Allah? Apakah anda

memiliki kuasa Allah di dalam hidup anda? Ini, suatu pelajaran yang

sangat penting: letakkan emosi anda dibawah kontrol Allah.

Disini kita melihat bahwa Tuhan menunjukkan kepada kita suatu

pelajaran yang sangat penting. Tetapi hal selanjutnya yang harus kita

perhatikan adalah: itu akan menguasai hubungan kita dengan sesama.

Jika anda marah terhadap saudara anda, itu adalah suatu pelanggaran

yang serius. Apa yang Dia sebutkan dalam Matius 5:22 ada

hubungannya dengan seorang saudara. Anda mungkin marah dengan

orang-orang fasik yang tertentu dengan cara tertentu, ya. Tidak semua

kemarahan adalah dosa. Anda harus yakin tentang ini. Kemarahan

disini adalah kemarahan yang dikeluarkan dalam konteks kemarahan

yang menimbulkan atau menghasilkan pembunuhan. Yang disebut

disini adalah kemarahan, perhatikan dalam konteks eksposisi, yang

berhubungan dengan pembunuhan. Tidak ada pembunuhan yang tidak

diawali dengan kemarahan. Emosi pertama dalam pembunuhan adalah

dari kemarahan. Kemarahan bisa tenang dan diperhitungkan, atau

secara instan meledak. Tetapi selalu emosi kita yang memulai

permasalahan.

Page 504: Bmf 22 cahaya injil

496 | C A H A Y A I N J I L

Kekudusan Berhubungan Dengan Hubungan Kita Dengan

Saudara-saudari Kita

Jadi perhatikan ini. Kekudusan berhubungan dengan hubungan kita

dengan sesama. Selidiki hubungan anda dengan saudara-saudari anda.

Selidiki hubungan anda dengan orang lain. Perhatikan bagaimana kita

begitu emosional. Sebagaimana telah saya katakan kepada seseorang

beberapa saat yang lalu, ketika kita melihat seseorang, kita

menghakimi mereka berdasarkan apa yang kita rasakan. Anda melihat

seseorang dan berkata, "Saya suka orang ini." Atau, "Saya tidak suka

orang ini." Bagaimana anda menentukannya? Yah, hanya berdasarkan

perasaan anda saja. Anda berkata, "Saya melihat seseorang dan saya

tidak suka penampilannya. Jadi, saya tidak suka dia." Bagaimana anda

tahu? Mungkin dia seorang yang sangat baik? Hanya karena anda tidak

suka penampilannya, [anda tidak suka dia]. Itu membuktikan apa? Itu

membuktikan bahwa anda menilai menurut perasaan. Atau anda

melihat orang, anda berkata, "Oh, saya suka dia". Mungkin dia adalah

laki-laki yang buruk perangainya, tetapi hanya karena anda suka

wajahnya, anda suka dia. Bagaimana anda menyukainya? Apakah anda

tahu apa yang ada di hatinya? Anda tidak tahu apa yang ada di

hatinya. Tetapi anda menilai menurut perasaan. Manusia menilai segala

sesuatu berdasarkan perasaan.

Bagaimana anak laki-laki menyukai anak perempuan? Apakah dia

melakukan hal yang rasional? Apakah dia duduk dan memperhitungkan

kebaikan dari anak perempuan ini, apakah dia seorang gadis yang

rohani, gadis yang cakap, atau gadis yang cerdas? Bagaimana seorang

anak perempuan menilai laki-laki? Yah, terlalu sering hanya: "Saya

suka dia." Atau, "Saya tidak suka dia". Hanya semudah itu. Tidak ada

yang logis dari semua itu. Seringkali akal-budi menjadi budak kepada

perasaan kita. Maksud saya, setelah menyukai seseorang, kita harus

memikirkan semua alasan mengapa kita menyukai dia, bukan? Sering,

alasan-alasannya sangatlah tidak masuk akal. Mereka sama sekali tidak

tahan uji. Tetapi terlalu sering akal-budi kita menjadi budak kepada

perasaan kita. Kita membenarkan perasaan kita dengan pikiran kita.

Seringkali kita membawa ini ke dalam gereja; lalu kita mempunyai

masalah. Sering saya menemukan seorang saudara dan saudari atau

orang di dalam gereja, tidak saling menyukai satu dengan yang lain,

tanpa suatu alasan yang nyata, [seperti mengatakan]: "Hanya saja

saya tidak menyukai gayanya. Saya tidak suka perilakunya. Saya tidak

Page 505: Bmf 22 cahaya injil

497 | C A H A Y A I N J I L

suka caranya. Jadi, saya tidak menyukainya." Ini harus dikeluarkan.

Semuanya ini harus dikeluarkan dari gereja. Jangan menilai orang

hanya karena dia berambut panjang atau pendek, punya kumis atau

tidak berkumis, berkacamata atau tidak berkacamata. Tidak ada

hubungannnya dengan itu semua. Tuhan Yesus tidak menghendaki kita

untuk menilai hubungan kita menurut ukuran manusia.

Ada suatu pernyataan Paulus didalam suratnya kepada jemaat di

Korintus, dimana dia berkata, "Sebab itu kami tidak lagi menilai

seorang jugapun menurut ukuran manusia." [1 Korintus 5:16] Dan

semua orang Kristen bingung, "Apa maksudnya? Bagaimana kamu

menilai orang tidak menurut ukuran manusia?" Artinya sangat

sederhana: hubungan kita tidak berdasarkan perasaan kita. Saya

mengasihimu karena anda adalah milik Tuhan, karena anda adalah

saudara dan saudari saya didalam Kristus. Anda berharga bagi saya.

Saya mengatakan itu apakah anda berpakaian seperti yang saya sukai

atau tidak. Saya tidak peduli apakah saya suka gaya rambut anda atau

tidak. Saya mengasihi anda karena anda saudara dan saudari saya.

Dan saya berharap di gereja ini, seiring dengan perjalanan kita dari

minggu ke minggu, kita akan membangun sebuah hubungan dimana

kita mengenal seseorang bukan berdasarkan ukuran manusia,

sebagaimana yang dikatakan Paulus, hanya berdasarkan hubungan

rohani yang kita miliki didalam Kristus. "Kasihilah satu dengan yang

lain." Jangan katakan, "Saya suka wajahnya." Atau, "Saya tidak suka

wajahnya." Tidak masalah. "Dia tidak bisa berbicara bahasa Canton

dengan baik; Saya tidak suka dia." Atau, "Saya hanya menyukai orang

dengan dialek tertentu, dan dia tidak bisa berbicara dengan dialek ini."

Sebuah gereja yang rohani adalah sebuah tempat dimana ada kasih

yang sejati satu dengan yang lain.

Ada sesuatu juga yang harus kita kerjakan di dalam gereja kita. Anda

pergi ke berbagai gereja dan anda menemukan kebekuan. Anda

datang, anda adalah orang baru, tetapi tidak ada seorangpun yang

mau berbicara dengan anda. Tidak ada yang mau mengenal anda. Saya

berharap tidak ada orang yang baru di gereja ini yang merasa tidak

terlihat, dilalaikan dan tidak diinginkan. Di gereja ini, kita akan

membangun sebuah gereja rohani dimana setiap orang yang datang

akan merasa menjadi bagian dari keluarga. Saya ingin anda

mengetahui bahwa anda dikasihi. Jika anda seorang Kristen, saya ingin

anda keluar dan tunjukkan kasih anda kepada seorang pendatang baru.

Page 506: Bmf 22 cahaya injil

498 | C A H A Y A I N J I L

Lagipula, kita pernah menjadi pendatang baru, bukan? Kita pernah

pergi ke gereja-gereja dimana tidak ada orang yang mengenali kita.

Apakah anda suka orang tidak melihat kepada anda? Apakah anda suka

jika dilalaikan di sana? Jadi jangan lalaikan yang datang. Tunjukkan

bahwa mereka dikasihi. Lalu bagaimana dengan yang non-Kristen?

Kasihi mereka dengan kasih Kristus. Kristus juga mati untuk mereka.

Jangan katakan, "Dia bukan Kristen. Saya tidak mau berbicara dengan

dia." Kristus juga mengasihi mereka—Dia mati untuk mereka! Jangan

menilai berdasarkan perasaan anda! Kristen tidak boleh suka

berkelompok-kelompok. Mereka harus mengasihi dimanapun kasih

dibutuhkan.

Bertobat Dengan Secepatnya!

Ada begitu banyak kekayaan disini dimana kita harus bergegas. Kita

sampai pada poin terakhir dimana kita sampai pada prinsip rohani yang

lain. Saya ingin mengatakan kepada anda, ketika anda belajar firman

Tuhan, carilah prinsip rohaninya. Itulah cara untuk memahami Alkitab.

Banyak orang membaca Alkitab tidak dapat melihatnya karena mereka

tidak melihat prinsip rohani yang terlibat. Satu lagi prinsip yang terlibat

yang dibicarakan Tuhan Yesus disini adalah ini: Dia berkata, "Jika ada

yang tidak beres dengan kehidupan rohanimu, bereskan dengan

segera. Jangan pernah membuang waktu."

Dia berkata ketika anda berada dalam perjalanan, "Segeralah berdamai

dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah

jalan." [Matius 5:25] Disini, tentu saja, tidak sedang berbicara tentang

pengadilan manusia. 'Pengadilan' disini menjelaskan tentang

pengadilan rohani. Bereskan segala sesuatu secepatnya, sebelum anda

sampai kepada penghakiman. Karena pada saat anda sampai pada

penghakiman, pastilah sudah terlambat. Bereskan hubungan anda

dengan Tuhan secepatnya! Berbaikan dengan Dia! Jangan pernah

membuang waktu! Manusia rohani tidak pernah membuang-buang

waktu. Dia bertindak cepat. Tidak ada waktu yang terbuang. Semakin

lama anda membiarkan dosa diam dalam dirimu, semakin kuat dosa itu

dan semakin sulit dosa itu untuk dibereskan, dan semakin pasti anda

akan berakhir di penghakiman. Jangan pernah buang-buang waktu!

Cepat cari akar permasalahannya, dan perbaiki segera. Ini adalah

rahasia penting untuk dipelajari. Sikap berlengah-lengah telah

menyebabkan banyak orang kehilangan kekuatan rohani mereka,

Page 507: Bmf 22 cahaya injil

499 | C A H A Y A I N J I L

sukacita mereka, dan dalam kenyataan, bahkan kehidupan rohani

mereka.

Saya ingat seorang penatua di gereja kami di Shanghai yang pada

suatu saat berbicara dengan seorang pemuda, sedang membujuk dia

untuk bertobat secepatnya karena dosanya. Pemuda ini menunda-

nunda. Dia berkata, "Saya masih muda. Saya punya banyak waktu.

Saya harus memikirkan hal ini terlebih dahulu, dan melihat bagaimana

membereskannya lain kali." Penatua gereja kami merayu kepadanya,

"Lihat! Jangan berpikir kamu masih muda dan karenanya kamu punya

banyak waktu. Di dalam waktu Tuhan tidak ada yang tahu kapan waktu

mereka akan berakhir. Bertindaklah segera!" Penatua ini

mensharingkan hal ini kepada saya, dan dia berkata, "Anda tahu apa

yang terjadi? Orang ini menunda untuk bertobat dan saat itu juga,

ketika ia pergi berjalan menuju blok berikutnya, dia terbunuh disana di

blok itu, tidak lebih dari 3 menit setelah percakapan itu. Dia berpikir dia

memiliki banyak waktu—dia memang muda. Dia tidak tahu waktunya

berakhir dalam 3 menit. Dia masih punya 3 menit—andai saja dia

mengetahuinya." Hal-hal rohani berhubungan dengan hidup dan mati.

Jangan berlengah-lengah! Jika saat ini hubungan anda dengan Tuhan

tidak beres, cepat bereskan dengan segera. Jangan katakan anda

masih muda, dan anda punya banyak waktu. Mungkin saja, anda

seperti pemuda itu, yang hanya memiliki 3 menit dari hidupnya yang

tertinggal. Dia berjalan dengan penuh percaya diri, karena dia sehat,

namun terbunuh 3 menit berikutnya. Prinsip rohaninya adalah

bertindaklah segera!

Hubungan Kita dengan Tuhan Berkaitan Satu dengan Yang Lain.

Kita harus menutup pada catatan terakhir yaitu: Tuhan Yesus berkata

bahwa hubungan kita dengan Tuhan secara langsung berhubungan

dengan hubungan kita satu dengan yang lain. Apakah anda pernah

mengetahuinya? Jangan berpikir anda adalah orang Kristen yang baik

hanya karena anda mengamalkan saat teduh, berdoa dan seterusnya.

Itu tidak cukup untuk membuat anda menjadi orang Kristen yang baik.

Itu tergantung pada hubungan anda dengan sesama. Tuhan Yesus

mengatakannya dalam ayat yang ke 23 dan 24: "Sebab itu jika engkau

mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau

teringat sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu." Mengapa? Karena

Allah tidak akan menerimanya. Tidak ada gunanya memberikan

Page 508: Bmf 22 cahaya injil

500 | C A H A Y A I N J I L

persembahan; Allah tidak akan menerima persembahan anda.

Tinggalkan persembahan anda dan berbaikanlah dengan saudara anda.

Berdamailah dengannya. Lalu kembali dan persembahkanlah

persembahan anda.

Anda lihat, hubungan kita dengan Allah dipengaruhi langsung oleh

hubungan kita satu dengan yang lain. Apabila hubungan anda dengan

saudara-saudaramu tidak beres, anda sedang membuang-buang waktu

anda mencoba terus untuk berhubungan dengan Allah. Jika ketika anda

berdoa anda tidak bisa berhubungan dengan Allah, tanyakan

pertanyaan ini, seperti kita simpulkan: "Apakah saya Kristen 100%?

Apakah ada saudara-saudari saya yang sedang bermasalah dengan

saya?" Perhatikan bahwa Tuhan tidak berkata, "Jika engkau teringat

sesuatu yang ada dalam hatimu terhadap saudaramu..." karena orang

Kristen seharusnya tidak bermasalah dengan saudara-saudaranya. Dia

berkata, "Engkau harus mengampuni mereka, apapun juga yang harus

diampuni." Tetapi jika anda memperlakukan seorang saudara sehingga

dia mempunyai sesuatu terhadap anda—anda telah bersalah pada dia,

dan ini adalah sesuatu yang harus anda perbaiki—berbaikan

dengannya. Kalau tidak, persembahan anda tidak akan diterima.

Kekudusan Adalah Kunci Kepada Seluruh Kehidupan Rohani—

Rahasia Kepada Kuasa!

Jadi untuk meringkaskan, kita melihat bahwa kita telah mempelajari

beberapa pelajaran rohani yang sangat penting. Kita tahu sekarang jika

kita ingin melihat kemuliaan Allah, jika kita ingin memiliki persekutuan

yang manis dengan Allah, kita harus memiliki kekudusan. Tanpa

kekudusan, tidak akan ada persekutuan dengan Allah. Banyak orang

telah bertanya kepada saya, "Bagaimana bisa ketika saya berdoa,

sepertinya saya tidak mendapatkan jawaban apapun? Sepertinya Allah

tidak mendengar saya." Jawabannya sangat sederhana, temanku. Ini

disebabkan, karena anda bukan Kristen 100%, anda tidak dipenuhi

dengan Roh Kudus, atau anda sedang bermasalah dengan saudara-

saudari anda atau ada dosa di dalam hidupmu yang menghalangi. Anda

harus membereskan setiap aspek. Kekudusan adalah jalan menuju

kuasa rohani, dan sukacita serta pengertian rohani. Dengan kata lain,

kekudusan, sebagaimana Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita,

adalah kunci kepada seluruh kehidupan rohani. Tanpa itu, anda tidak

akan menuju kemana-mana. Kiranya Allah memampukan anda untuk

melihat apakah anda kudus atau tidak, apakah anda 100% milik-Nya

Page 509: Bmf 22 cahaya injil

501 | C A H A Y A I N J I L

atau tidak, apakah anda beres atau tidak dengan saudara-saudari

anda!

Jika anda orang yang menikah, [selidiki] apakah anda dalam kondisi

yang beres dengan isteri dan anak-anak anda. Anda tahu, kehidupan

pernikahan sering menjadi perangkap bagi begitu banyak orang

Kristen—itu akan menghancurkan mereka dengan mudah. Dan rasul

Petrus mengatakan kepada kita: anda harus beres dengan Tuhan, dan

anda harus beres dengan isteri anda dan keluarga anda. Dalam 1

Petrus 3:7 dia mengatakan ini (dan setiap orang yang menikah harus

mencatat kata-kata ini): bersikaplah atau "hiduplah bijaksana dengan

isterimu", perlakukan mereka dengan hormat sebagai kaum yang lebih

lemah. Untuk apa? "Supaya "doamu jangan terhalang." Apabila

hubungan kita dengan isteri kita atau hubungan isteri kita dengan kita

bermasalah, hubungan kita dengan Allah akan terhalang.

Mari saat ini kita mengambil kesimpulan dengan menyadari hal-hal

penting yang telah kita lihat. Saya telah berbagi dengan anda rahasia

dari kekuatan rohani. Rahasia dari kekuatan rohani tidak lain adalah

kekudusan, sebagaimana ketika Petrus dan Yohanes menyembuhkan

orang lumpuh di bait Allah, anda ingat dalam Kisah Para Rasul 3?

Orang banyak datang berkerumun, dan heran akan mereka, dan

kagum akan mereka. Apa yang dikatakan Petrus kepada mereka? Dia

berkata, "Mengapa kamu menatap kami?—seolah-olah karena kuasa

atau kekudusan kami sendiri kami melakukan pekerjaan besar ini."

[ayat 12] Pikirkan hal ini. Kuasa adalah kekudusan. Kekudusan adalah

kuasa.

Apabila anda tidak memiliki kuasa dalam hidup Kekristenan anda, jika

anda lemah, berarti itu dikarenakan anda tidak kudus. Anda tidak

kudus karena anda tidak dipenuhi dengan Roh Kudus. Anda tidak

dipenuhi Roh Kudus karena anda tidak menjadi milik Allah secara total

dan anda belum dibersihkan dari dosa. Apabila anda mengerti akan hal

ini, anda telah memahami suatu yang sangat penting.

Ketika saya berada di Peking tahun 1965, saya mendengarkan Wang

Ming Dao mengkhotbahkan khotbah terakhirnya sebelum dia

ditangkap. Saya belajar darinya tentang rahasia kekuatan rohaninya,

ketika saya mendengar khotbahnya. Anda tahu apa yang

dikhotbahkannya? Dia berkhotbah disana sebagai orang yang segera

Page 510: Bmf 22 cahaya injil

502 | C A H A Y A I N J I L

akan meninggal, sebagai orang yang telah mengetahui bahwa akhir

hidupnya telah tiba. Dia berbicara kepada seluruh jemaat yang besar di

Peking, kepada siapa saja termasuk kepada tentara komunis yang

datang dengan menyamar sebagai orang sipil untuk mendengar

khotbahnya. Dia berkata, "Kamu harus menjadi orang yang benar,

karena itulah rahasia kuasa." Sementara dia mengatakan ini, dia

melompat diatas panggung. Dia memberikan tekanan pada kata-

katanya. Dia adalah orang yang kudus, orang yang benar. Mengapa

Allah mau memakai Wang Ming Dao? Karena hidupnya penuh dengan

kekudusan. Musuhnya tidak dapat menemukan sesuatu untuk

melawannya. Mereka harus merancang [membuat-buat] sesuatu untuk

menjatuhkan tuduhan kepadanya. Mereka tidak dapat memikirkan

sesuatu hal yang dapat digunakan untuk menjatuhkannya. Seluruh

kehidupannya tidak bercela dan tidak bernoda. Oleh karena itu,

berusahalah untuk hidup kudus, walaupun itu penuh pengorbanan,

bahkan walaupun itu harus dibayar dengan uang—apapun itu.

Senantiasa menjadi kudus!

Apakah rahasia kekuatan John Sung? Hal yang sama. Apabila anda

membaca catatan biografinya, anda akan melihatnya. Dalam semua

pengajarannya, John Sung selalu menekankan 'kekudusan'. Mengapa?

Karena hanya dengan kekudusan anda memiliki kuasa! Dan orang

Kristen tanpa kuasa adalah bukan orang Kristen yang dikenal oleh

Alkitab.

Jangan Berzinah

Matius 5:27-30 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang

Hari ini kita melanjutkan untuk belajar lagi tentang pengajaran Tuhan kita Yesus

Kristus dalam Matius pasal 5. Saya telah mengatakan berulang kali bahwa kita

tidak datang untuk mendengarkan khotbah manusia, untuk belajar pemikiran

manusia, tetapi untuk mendengarkan firman Tuhan Yesus sendiri. Mari kita baca

dari Matius pasal 5:27 - 30

Page 511: Bmf 22 cahaya injil

503 | C A H A Y A I N J I L

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu:

Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah

berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan

menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika

satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan

ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau,

penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota

tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Dosa Timbul dari Hati

Pengajaran Tuhan pada bagian ini mengandungi kekayaan yang besar dan dalam

waktu yang kita miliki kita akan mencari untuk melihat apa yang Tuhan telah

ajarkan kepada kita dalam firman ini. Pertama mari kita melihat dengan jelas

karena dalam mempelajari ajaran Tuhan Yesus, kita harus melihat dengan tepat

pada tiap-tiap perkataan, dan kemudian yang kedua, memahami prinsip rohani

yang Tuhan sedang jelaskan atau perintahkan kepada kita. Disini Tuhan Yesus

berkata "Jika seseorang memandang seorang wanita sehingga timbul hawa-nafsu

untuk memilikinya, orang itu sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

Apapun yang dikatakan oleh Firman yang Ketujuh yang melarang anda untuk

berzinah, tetapi apakah berzinah itu sendiri? Apakah hanya perbuatan jasmaniah

saja yang disebut perzinahan? Atau apakah perzinahan dimulai dalam hati?

Semua orang tahu bahwa tidak akan ada dosa yang terjadi jika tidak timbul dari

hati kita terlebih dulu. Seperti Yakobus berkata "Tetapi tiap-tiap orang dicobai

oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." (Yakobus 1:14).

Jadi dosa selalu berawal dari hati.

Karena itu kita harus mengerti bahwa dosa adalah masalah yang bersangkutan

dengan hati karena apakah kita berbuat dosa atau tidak adalah perihal

kesempatan. Kita mungkin tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan dosa

tetapi itu tidak berarti bahwa kita tidak akan melakukan dosa tersebut. Tuhan

Yesus berkata bahwa Allah melihat ke dalam hati. Kenyataan bahwa anda tidak

melakukan dosa mungkin hanya menunjukkan bahwa anda tidak memiliki

kesempatan, kesempatan untuk melakukan dosa itu. Tetapi jika diberi

kesempatan, anda akan melakukannya juga karena dosa itu sudah ada dalam hati

anda. Jadi kita harus, sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan, membuang setiap

Page 512: Bmf 22 cahaya injil

504 | C A H A Y A I N J I L

pemikiran yang dangkal bahwa hanya dosa yang dilakukan saja yang disebut dosa,

dan dosa yang ada di dalam hati bukanlah dosa. Tuhan Yesus berkata, "Tidak

seperti itu! Allah melihat apa yang ada di dalam hati."

Saya sering berpikir tentang orang-orang Jepang yang, ketika mereka datang ke

Negeri Cina, melakukan berbagai bentuk dosa. Apakah orang-orang Jepang lebih

buruk dari yang lainnya? Tidak samasekali. Di negara mereka sendiri, mereka tidak

berbuat lebih banyak dosa dari bangsa-bangsa yang lain. Angka kejahatan di

Jepang tidak lebih buruk dari pada yang lainnya. Lalu mengapa, saat mereka

datang ke Cina, kelakuan mereka seperti binatang? Apakah ini? Ini karena

sekarang lingkungan telah mengekang mereka dari melakukan apa yang dapat

mereka lakukan. Takut pada polisi, takut akan hukum, takut akan masyarakat,

takut akan kritik orang lain, takut akan pendapat orang lain tentang anda - itu

mengekang banyak perbuatan dosa dari berkembang. Tetapi buanglah kekangan

dan tekanan dan lihat apa yang terjadi? Tiap orang menjadi liar seperti hewan. Hal

ini benar untuk semua orang; tidak ada pengecualian tentang ini.

Saat saya pergi ke Inggris, saya melihat orang-orang Inggris berkelakuan dengan

sopan dan tertib. Pada umumnya, mereka adalah masyarakat yang taat hukum.

Mereka sopan dan ramah seperti orang lain. Tetapi tahukah anda apa yang

mereka lakukan saat mereka pergi ke Mesir? Tahukah anda apa yang mereka

lakukan pada tahun 1956? Nah, anda hampir tidak dapat membayangkan hal-hal

yang mereka lakukan - kejahatan dan kriminalitas yang mereka lakukan.

Mengapa? Karena sekarang mereka berada di negeri asing! Pembatasan hukum

sudah diabaikan! Dan orang-orang ini yang biasanya akan berkelakuan normal

dalam suatu lingkungan menjadi sangat berbeda dalam lingkungan lainnya.

Kita semua tahu tentang kelakuan tentara Amerika di Asia Tenggara . Itu terkenal

sekali di seluruh Asia Tenggara . Tetapi apakah orang Amerika lebih buruk dari

yang lainnya? Apakah mereka lebih buruk dari kita? Apakah orang Jepang lebih

buruk? Apakah orang Inggris lebih buruk? Tentu tidak! Kita membohongi diri

sendiri jika kita berkata demikian! Karena jika kita pada posisi yang sama, dibawah

tekanan yang sama - dengan norma-norma sosial, adat-istiadat sosial dan restriksi

sosial dihilangkan, anda tidak berani memikirkan apa yang sanggup anda kerjakan.

Jadi Tuhan Yesus melihat dibalik peraturan lingkungan yang dangkal dan Dia

Page 513: Bmf 22 cahaya injil

505 | C A H A Y A I N J I L

melihat ke dalam hati manusia, dan berkata, "Izinkan Aku memberitahu kamu

satu hal. Jangan berpikir bahwa Tuhan menunggu kamu melakukan perzinahan

sebelum Dia akan menghakimimu . Saat pikiran tentang perzinahan itu timbul

dalam hati anda, anda telah berdosa di hadapan Allah sama seperti orang yang

melakukan percabulan itu sendiri, karena jika kamu diberi kesempatan untuk

melakukannya kamu akan melakukannya. Jangan menipu diri sendiri."

"Memandang" Terus Menerus Dengan Suatu Keinginan

Tetapi sekarang, mari kita mengajukan satu pertanyaan. Apakah maksud Tuhan

Yesus setiap kali anda memandang wanita dan suka kepadanya, anda sudah

berdosa? Wow! Kalau begitu sangat susah sekali berjalan di seluruh permukaan

dunia ini. Anda akan berkata, "Aku harus keluar bukan saja dengan kaca mata

hitam tetapi dengan tirai! Karena jika aku memandang seorang wanita dan aku

berpikir, 'Wow! Dia cantik!' astaga, habis aku. Aku telah berbuat dosa di dalam

hati!" Bagaimana kita dapat menjalankan kehidupan Kristen? Jika itu yang Tuhan

maksudkan, saya kuatir kita mempunyai masalah yang cukup besar. Karena jika

seorang perempuan melihat seorang laki-laki dan berkata "Wow! Dia cakep

sekali!", dia sudah berdosa. Dia akan ke neraka! "Wow", kata anda, "Ajaran

seperti ini menakutkan. Dimana pintu keluarnya? Mari kita pergi dari sini! Aku

tidak tahan." Jadi mungkin berkat terbesar adalah menjadi buta, supaya anda

tidak akan jatuh ke dalam pencobaan. Apakah ini yang dimaksudkan Tuhan Yesus?

Tentu saja tidak! Mari kita melihat dengan teliti. Tuhan Yesus tidak bermaksud

seperti itu. Manusia akan penuh dengan rasa bersalah karena, bagaimanapun, jika

anda melihat seorang pria atau seorang wanita yang cakep, mau tidak mau anda

akan berkata "Mmmmm", cakep!" Tetapi itu tidak berarti bahwa anda telah

bernafsu terhadap orang tersebut. Jadi apa yang dimaksudkan Tuhan Yesus?

Saat anda mempelajari Firman Allah, setiap bentuk katakerja sangat penting.

Bentuk katakerja apa yang terdapat disini? Apa yang terdapat di dalam bahasa asli

adalah bentuk katakerja 'past participle', yang berarti memandang secara terus-

menerus, atau menatap seseorang. Jadi bukan hanya sekedar memandang

sepintas lalu, dimana saat saya melihat seorang wanita saya berkata " Oh, dia

menarik sekali", atau melihat seorang laki-laki dan berkata, "Ia cakep sekali -

seorang yang tampan!" Tidak, ini adalah suatu tatapan yang terus menerus.

Pernahkan anda dipandang dan diamati seseorang sehingga anda merasa tidak

Page 514: Bmf 22 cahaya injil

506 | C A H A Y A I N J I L

nyaman? Apakah ini? Ini adalah sebuah tatapan atau pandangan yang terus

menerus, yang juga disertai dengan nafsu berahi.

Saya rasa kita sangat mengenal orang-orang yang suka melakukan hal-hal seperti

ini. Seringkali anda menemukan mereka di kafe-kafe, anda melihat mereka di bus-

bus - anda melihat seorang lelaki menatap seorang wanita, terus memandangi

wanita itu dengan penuh nafsu berahi yang terlihat dari wajahnya. Inilah yang

Tuhan Yesus maksudkan. Bukan hanya sekedar suatu pandangan sekilas, bahwa

anda tidak bisa melihat wanita, dan entah bagaimana setiap pandangan adalah

dosa. Tetapi jika anda memandang dan lalu selanjutnya, yang tidak begitu kentara

dalam bahasa Inggris, adalah ungkapan niat itu - memandang terus-menerus

dengan maksud, dengan tujuan untuk melampiaskan birahi dengan dia. Itulah

yang Tuhan Yesus maksudkan secara khusus - melihat terus menerus dengan

sebuah maksud untuk membangkitkan nafsu berahi. Ini lebih daripada sekedar

pandangan sekilas, lebih dari sekedar pikiran yang cepat berlalu. Kehendak orang

itu terlibat dalam kegiatan seperti ini. Bukan sekedar suatu pikiran yang cepat

berlalu, karena kalau tidak setiap kali suatu pikiran melewati pikiran anda, anda

telah berbuat dosa. Itu pasti sangat menakutkan. Kalau begitu kita harus mengejar

setiap pikiran dan bertobat untuk setiap pikiran. Anda akan menghabiskan

sepanjang hari bertobat. Mungkin itu adalah hal yang baik, tetapi itu bukan apa

yang dimaksudkan Tuhan Yesus disini.

Jadi disini Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa jika seorang laki-laki melihat

kepada seorang perempuan dan tertarik kepadanya, dia sudah berbuat dosa.

Karena jika begitu, kita tidak akan dapat menikah samasekali karena, jelasnya,

anda tidak mungkin menikah dengan seseorang tanpa sebuah ketertarikan

terlebih dahulu. Anda tidak akan menikah dengan seorang yang anda tidak cintai,

seorang yang tidak anda sukai, yang mana dalam orang itu tidak anda temui

sesuatu yang menarik. Dan jika melihat seorang perempuan dan ingin memilikinya

adalah sebuah dosa, itu berarti setiap orang yang menikah sudah berbuat dosa

sebelum dia berbuat apa-apa. Tuhan Yesus tidak berbicara tentang ini. Dia sedang

berbicara tentang sikap dosa.

Panggilan Yang Tinggi - Tidak Menyembunyikan Dosa Sekalipun dalam Hati Kita

Demikian, setelah memahami hal ini dengan jelas dalam benak kita, kita tahu

Page 515: Bmf 22 cahaya injil

507 | C A H A Y A I N J I L

bahwa dosa ada didalam hati. Dan jangan berpikir jika anda menyembunyikan

dosa di dalam hati, anda tidak akan dihakimi karenanya. Jangan pergi dengan

pemikiran seperti itu. Dosa ada di dalam hati kita. Inilah prinsip yang diajarkan

Tuhan disini, bahwa jika anda menyembunyikan dosa, anda memelihara dosa itu

di dalam hati anda - bukan hanya sekedar pikiran yang melintas dalam benak

anda, dimana anda berkata "Tuhan, tolong hentikan ini. Saya tidak ingin hal ini." -

tetapi jika ini adalah pikiran yang anda pelihara, anda sembunyikan, dan anda

nikmati, Tuhan berkata, "Berhati-hatilah dengan apa yang kau pikirkan karena

Tuhan akan menuntut pertanggung-jawaban atas pikiranmu."

Disini kita melihat standar kesucian, standar kebenaran yang Tuhan kehendaki

dari murid-murid-Nya. Hati yang suci, ingatkah anda? Tuhan Yesus berkata, "

Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."

[Matius 5:8] Sekarang Dia menjelaskan kepada kita apa artinya kesucian dalam

hati ini. Kesucian dalam hati berarti: anda tidak menyembunyikan dosa dalam hati

anda. Jangan memelihara pikiran dosa itu! Jangan memelihara dosa di dalam hati

anda! Betapa pentingnya hal ini? Betapa seriusnya hal ini? Tuhan Yesus

mengatakan ini, "jika ada dosa dalam hatimu, kamu harus bertindak begitu keras

dan bengis terhadapnya, dan jika anda perlu memotong tangan dan mencungkil

mata, anda akan melakukannya. Itu lebih baik daripada seluruh tubuh anda masuk

ke dalam neraka."

Jadi, kita dipanggil kepada suatu panggilan yang tinggi akan kebenaran. Tuhan

menyelidiki hati kita. Dia tahu apa yang anda pikirkan saat ini dan apa yang akan

anda pikirkan nanti sore - apa yang anda pikirkan saat pagi hari tetapi khususnya

malam hari saat anda lelah, saat anda berbaring di tempat tidur dan tidak

mengatur pikiran anda, dan ketika pikiran mulai mengembara - suatu pikiran

tentang percabulan, atau sebuah pikiran tentang perzinahan mulai melintas

dalam benak anda - inilah saatnya untuk melakukan sesuatu. Jangan katakan,

"tidak ada yang melihat" karena Tuhan melihat ke dalam hati.

Satu lagi hal lain yaitu: seperti apa yang manusia pikirkan dalam hatinya

demikianlah manusia itu. Ini berarti jika anda memelihara pikiran tersebut, maka

suatu hari anda akan mendapat kesempatan untuk melakukannya, dan aargh,

anda akan melakukannya. Anda akan sangat menyesal karena anda akan

Page 516: Bmf 22 cahaya injil

508 | C A H A Y A I N J I L

membayar harga yang tinggi - karena kekudusan dan keadilan Allah. Jadi berhati-

hatilah dengan apa yang anda pikirkan. Kita harus menyucikan hati kita.

Menolak Dosa - atau Kehilangan Keselamatan

Mari kita melanjutkan untuk mempelajari hal ini dengan lebih berhati-hati dan

untuk menganalisa apa yang Tuhan Yesus firmankan bagi kita. Pertama-tama mari

kita mempelajari hubungan hati dengan anggota-anggota yang lainnya. Tuhan

Yesus selanjutnya berkata, "Jika engkau berdosa karena matamu, cungkillah

matamu, karena lebih baik jika matamu dicungkil, jika engkau memandang

seorang wanita dengan nafsu berahi, daripada engkau masuk ke dalam neraka."

Apa yang Tuhan Yesus ajarkan? Apakah secara harfiah (leterlek) Dia menyuruh

kita untuk mengambil pisau kemudian mencungkil mata kita? Apakah Dia sedang

berkata: "okay, tanganku ini telah aku pakai berbuat dosa, berbuat zinah, untuk

mencuri. Lalu aku mengambil pisau dan memotong tangan kananku." Bagaimana

dengan tangan yang kiri? Tangan kiri dapat melakukan dosa juga. Jadi setelah

memotong tangan kanan, tangan kiri yang akan berbuat dosa. Apa yang akan

anda lakukan dengan yang ini? Akankah dipotong juga? Jadi apakah yang

dimaksudkan Tuhan Yesus? Apakah ini berarti bahwa kita harus mengambil pisau

yang besar untuk memenggalkan kedua tangan kita? Saya rasa kita akan habis

jauh sebelum akhir hidup kita. Huh? Kita semua sebagai seorang Kristen, harus

pincang, karena bagaimanapun, siapakah yang tidak pernah berdosa sekalipun

dalam pikiran? Siapakah yang tidak pernah berbuat dosa dalam pikiran? Karena

itu cepatlah ambil pisau! Dan saya pikir tentu saja orang-orang Kristen yang baik

akan menjadi pincang pada akhirnya. Apakah ini yang Tuhan Yesus ajarkan kepada

kita? Tentu saja Tuhan Yesus baru saja mengatakan bahwa dosa adalah perihal

hati. Lalu apa gunanya memenggal tangan saya? Apa gunanya mencungkil mata

saya?

Bukankan pelajarannya jelas bagi kita? Apapun kesakitan yang harus ditanggung,

apapun harga yang harus dibayar, apapun yang anda kerjakan, pastikan bahwa

anda tidak berbuat dosa, karena tidak ada suatupun yang lebih penting di dunia

ini dibandingkan dengan keselamatan anda. Mata kita sangat berharga bagi kita.

Banyak orang berkata, "aku akan memberikan mata kananku untuk itu." Apa

artinya ini? Ini berarti bahwa mata mereka adalah sesuatu yang sangat berharga

bagi mereka. Tidak ada yang lebih berharga dibandingkan dengan mata anda.

Page 517: Bmf 22 cahaya injil

509 | C A H A Y A I N J I L

Saya yakin bahwa anda sanggup menyerahkan mobil anda, atau menyerahkan apa

saja, "Ambil semua, asal saya masih memiliki mata saya." Tetapi Tuhan Yesus

berkata lebih baik mencungkil mata daripada seutuhnya masuk ke dalam neraka!

Janganlah kita berpikiran terlalu harfiah (leterlek)! Tuhan Yesus berkata kepada

orang-orang Farisi, bahwa mereka menapis nyamuk sementara unta mereka

telan, dan anda berkata: "Wow! Orang-orang Farisi mempunyai mulut yang besar

- mereka dapat menelan unta. Orang seperti apakah mereka?" Baiklah, saya pikir

kita tidak harus jatuh ke dalam kemustahilan seperti ini. Tuhan Yesus tidak

mengatakan bahwa kita harus membawa pisau dapur ke mana-mana setiap hari,

pastikan selalu ada di ikat pinggang anda dan setiap kali kita ingin berbuat dosa,

maka kita tinggal mengeluarkan pisau dapur itu dan wham! Potong saja! Pastikan

kita membeli pisau yang bagus dan tajam di Pecinan! Bukan, bukan ini

maksudnya. Tuhan Yesus sedang berkata: "Begitu penting hal ini, dan jika anda

harus melakukannya, lakukan saja! Meskipun sangat berat untuk dilakukan." Ini

berarti, tidak ada hal yang lebih penting, apapun penderitaannya. Dapatkah anda

bayangkan betapa sakitnya jika anda harus mencungkil mata anda? Pada zaman

itu tidak ada anestetik (obat bius). Anda cungkil saja - mengerikan! Hampir saja

membuat anda merasa mual saat anda memikirkan hal tersebut. Dan untuk

memenggal tangan? Ouch!! Pikirkanlah. Tetapi Tuhan Yesus berkata, "Apapun

sakitnya, apapun harganya - dan harganya sangat tinggi! Karena, lihatlah, jika

anda memenggal tangan anda, anda tidak dapat bekerja lagi. Anda sudah habis.

Bagaimanakah seorang suster dapat melayani di Rumah Sakit tanpa tangan?

Bagaimana anda akan bekerja tanpa tangan? Anda telah menjadi cacat, anda

buntung. Penghidupan anda telah hilang. Jadi bukan hanya konsep penderitaan

saja di sini, tetapi juga konsep kehilangan segala sesuatu termasuk di dalamnya,

untuk menjadi cacat dan buntung. Tetapi Tuhan Yesus berkata lebih baik

menanggung kehilangan itu semua daripada kehilangan keselamatanmu.

Sekarang perhatikanlah hal ini. Saat saya melihat orang-orang Kristen, saya tidak

melihat bahwa ada pemahaman seperti ini tentang keselamatan. Saya tidak

melihat ada pemahaman seperti ini tentang keselamatan samasekali. Saya

melihat bahwa ada orang-orang Kristen yang masih menaruh banyak hal - profesi

mereka, pekerjaan mereka, dan segala sesuatu yang lain - lebih penting daripada

keselamatan mereka. Jadi kita harus datang untuk memahami bahwa tidak ada

Page 518: Bmf 22 cahaya injil

510 | C A H A Y A I N J I L

yang lebih penting daripada Injil. Namun saya temukan banyak orang, di saat anda

berbicara kepada mereka tentang Injil, apa yang akan mereka katakan? Mereka

berkata, "Aku tidak punya waktu. Aku akan datang jika ada waktu." Konsep

seperti apakah ini? Apakah anda pikir ada yang lebih penting daripada

keselamatan? Anda lihat, pemikiran yang salah ini adalah karena kita hanya

memperhatikan apa yang sementara, dan kita gagal untuk melihat betapa

pentingnya apa yang kekal. Mereka adalah orang-orang yang tidak dapat melihat

nilai kerohanian. Tidak perlu untuk mencungkil mata mereka karena mereka

memang tidak melihat nilai hal-hal yang kekal. Mereka tidak melihat. Mereka

buta. Tidak ada gunanya mencungkil mata mereka. Kata-kata ini ditujukan kepada

orang-orang Kristen.

Pengontrolan Diri Adalah Sangat Penting Untuk Keselamatan

Tetapi sekarang saya ingin menyentuh satu lagi hal yang penting. Apakah maksud

Tuhan Yesus begitu bersifat kiasan sehingga tidak ada maksud lain dari memotong

tangan, mencungkil mata, selain dari mengatakan bahwa kita harus memahami

betapa pentingnya keselamatan? Tidak juga! Kita harus memahami bahwa untuk

seorang Kristen, seluruh tubuhnya harus ditaklukkan. Banyak orang Kristen tidak

mengerti penaklukan ini - yaitu pedisiplinan tubuh kita. Tahukah anda

keselamatan erat kaitannya dengan disiplin tubuh kita? Bahwa tubuh kita ini,

perasaannya, nafsunya, keinginannya, harus dapat benar-benar dikendalikan.

Salah satu dari buah Roh adalah penguasaan diri, seperti yang telah kita lihat

sebelumnya. Mengapa? Karena penguasaan diri sangat penting untuk

keselamatan! Tahukah anda tentang ini? Paulus berbicara tentang kebenaran,

penguasaan diri dan penghakiman dalam Kisah Rasul 24:25. Mengherankan,

bukan? Mengapa dia berbicara tentang penguasaan diri? Ini karena keselamatan

berhubung rapat dengan penguasaan diri. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus

mengatakan dalam 1 Korintus 9:27: "Tetapi aku melatih tubuhku dan

menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,

jangan aku sendiri ditolak." "Aku membuat tubuhku menjadi hamba. Aku

menundukkan tubuhku. Aku membabak-belurkan tubuhku. Bagaimana keadaan

anda dibandingkan dengan Paulus? Mengapa Paulus melakukan itu? Apakah ia

semata seorang yang suka memukuli dirinya? Apakah dia seorang pertapa yang

suka menghukum dirinya sendiri? Tidak juga! Paulus bukanlah seorang pertapa.

Page 519: Bmf 22 cahaya injil

511 | C A H A Y A I N J I L

Ada beberapa biarawan, misalnya, yang tidur atas kasur yang keras karena

mereka berpikir bahwa ini akan menyenangkan Tuhan. Hal ini salah! Kita tidak

menyenangkan Tuhan dengan cara itu. Tetapi keselamatan berkaitan dengan

penguasaan diri, yaitu penaklukan setiap bagian tubuh. Saya berharap ada waktu

yang cukup untuk mengembangkan aspek ini dari ajaran Tuhan, tetapi kita akan

memuaskan diri kita hari ini dengan hanya menyebutkan saja dan kembali

membahasnya pada lain kesempatan.

Jika anda ingin diselamatkan, jika anda ingin benar-benar pasti bahwa anda tidak

akan ditolak pada akhirnya nanti, pahamilah bahwa anda perlu menaklukkan,

mengendalikan atau mendisiplinkan tubuh anda. Dan salah satu cara yang sangat

bagus untuk belajar mendisiplinkan tubuh adalah puasa. Tahukah anda akan

kebenaran ini? Puasa sangat jarang dipahami saat ini, tetapi hal ini adalah sesuatu

yang sangat penting dalam ajaran Tuhan, dan juga suatu unsur yang penting

dalam ajaran gereja. Puasa sering dipraktekkan di Gereja Purba, bukan untuk

memperoleh keselamatan, namun untuk mendisiplinkan tubuh, untuk

menaklukkan tubuh.

Perang Rohani - Menaklukkan Diri Sendiri

Jika kita tidak dapat menaklukkan diri kita, jika kita tidak dapat mengalami

kemenangan atas diri kita, atas kerakusan kita, atas hawa-nafsu kita, bagaimana

mungkin kita akan memenangkan peperangan rohani ini? Makanya, kemenangan

dalam peperangan rohani, marilah kita mengerti dengan jelas, dimulai dari

kemenangan atas diri sendiri, dan atas kedagingan kita. Itulah sebabnya mengapa

Paulus dalam 1 Korintus 9:27 berkata: "Tetapi aku melatih tubuhku dan

menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,

jangan aku sendiri ditolak." Dia mengatakan itu dalam banyak cara yang lain. Dia

mengatakan hal yang sama dalam Galatia 5:24, 6:14, dan Roma 8:13. Dalam

semua ayat tersebut, dia berbicara tentang mematikan perbuatan dan keinginan

daging. Apakah artinya? Hal ini berarti kita membawa keinginan-keinginan dan

perbuatan-perbuatan daging kepada kematian. Artinya ialah tidak mengijinkan

mereka untuk menyatakan diri mereka samasekali. Sangat mengherankan

mengapa ajaran seperti ini sangat asing bagi gereja masa kini. Yang sering

ditekankan ialah tentang diselamatkan.

Page 520: Bmf 22 cahaya injil

512 | C A H A Y A I N J I L

Diselamatkan mempunyai arti yang jauh lebih dalam dari sekedar dibaptis saja.

Ada suatu peperangan rohani, suatu pertempuran rohani di mana kita terlibat di

dalamnya. Dan langkah pertama adalah untuk memenangkan kemenangan atas

diri kita sendiri. Itulah sebabnya mengapa dalam salah satu amsal dikatakan, "dia

yang berkemenangan atas dirinya sendiri, yang mengendalikan dirinya, adalah

lebih besar daripada dia yang menakluk tujuh kota." Hal ini sangat benar. Ada

orang yang telah menaklukkan seluruh dunia tetapi tidak bisa menaklukkan

dirinya sendiri. Mereka berakhir dalam kekalahan, kehancuran dan kebinasaan,

sehingga mereka kehilangan segala yang telah mereka taklukkan. Kemenangan

harus diraih terlebih dahulu terutamanya atas diri kita sendiri.

Tetapi disini muncul suatu lagi pertanyaan saat kita merenungkan firman Tuhan

Yesus. Tuhan Yesus menerangkan disini bahwa begitu penting untuk kita

mencapai kemenangan atas diri kita sendiri, mengapa? Supaya kita tidak masuk ke

dalam neraka!! Jika anda melakukan dosa perzinahan, apakah dalam hati atau

bahkan benar melakukannya, hukuman Perjanjian Lama atas perzinahan adalah

kematian. Ini adalah dosa yang mematikan - dosa yang dihukum mati. Karena

untuk dosa seperti itu, tidak ada korban penghapusan dosa di bait Allah. Untuk

dosa semacam itu, hukumannya adalah hukuman mati. Bagaimana seseorang

mendapat pengampunan dari dosa seperti ini? Tidak ada pembicaraan tentang

pengampunan di sini. Jadi mari kita menanyakan suatu pertanyaan: jika demikian

halnya, lalu ketika anda masih bukan Kristen, apakah anda pernah melakukan

dosa itu? Mungkin anda pernah terlibat dalam perzinahan, dan persetubuhan

diluar nikah, jangankan di dalam hati. Tetapi jika itulah standar keadilan, maka

anda hanya perlu memikirkan saja di dalam hati, dan menurut standar firman

Allah, anda telah dijatuhkan hukuman neraka. Anda telah terlibat dengan dosa

yang mematikan - dosa yang hukumannya adalah kematian, yang mana tidak ada

korban penebusan dosa di bait Allah.

Anda lihat dalam Perjanjian lama, dalam bait Allah, satu-satunya korban

penghapusan dosa yang ada adalah korban penghapusan bagi dosa karena

ketidaktahuan, dosa yang tak disengaja, bukan untuk dosa yang disengaja, yaitu

dosa yang telah direncanakan sebelumnya, diperhitungkan, diperkirakan, sampai

terjadi. Untuk dosa semacam ini tidak ada korban penghapusan dosa di bait Allah.

Tidak ada korban persembahan di Bait Allah untuk itu. Jadi apa yang akan terjadi

Page 521: Bmf 22 cahaya injil

513 | C A H A Y A I N J I L

kepada kita jika kita melakukan dosa sebelum kita mengenal Tuhan, jangankan

dosa yang kita lakukan setelah kita menjadi orang Kristen? Apa yang akan terjadi

kepada kita? Bukankah kita semua telah dijatuhkan hukuman neraka? Tidakkah

jelas bahwa tidak seorangpun yang dapat menghindari bencana neraka? Apakah

ada orang yang berani berkata bahwa dia tidak pernah mempunyai pikiran yang

berdosa? Pikirkanlah dosa yang sudah anda lakukan di dalam tubuh, usah disebut

dosa-dosa yang telah anda lakukan dalam pikiran. Lalu bagaimana, bagaimana

seseorang dapat dibenarkan dibawah ajaran Yesus? Kita semua binasa!

Bagaimana kita dapat diselamatkan?

Dengan Standar-Nya Yang tinggi , Tuhan Yesus Menekankan Pentingnya

Keselamatan Melalui-Nya

Pengajaran Tuhan Yesus yang ini menimbulkan seluruh persoalan tentang

keselamatan. Ia menetapkan satu standar sehingga tidak seorang manusia pun

dapat dibenarkan di hadapan Allah. Lalu bagaimana kita dapat luput dari bencana

neraka? Lihatkah anda dalam terang ajaran Tuhan Yesus ini, bahwa Dia sedang

mengatakan tepat seperti yang Rasul Paulus katakan di Roma 3:23? Nah, Paulus

berkata tepat seperti yang Tuhan katakan bahwa ".... semua orang telah berbuat

dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah". Tamatlah kita! Kita semua orang

terhukum - dihukum mati! Jadi jika anda bukan seorang Kristen, dengarkanlah

firman Tuhan Yesus ini dengan teliti. Tuhan Yesus berkata dengan pasti kepada

anda, anda hanya punya satu masa depan yang menunggu anda: masa depan itu

adalah neraka. Bagaimana anda akan diselamatkan?

Kita dapat melihat bahwa pengajaran Tuhan Yesus mensyaratkan, dan

menyatakan secara tidak langsung - perlunya penyelamatan. Ia menunjukkan

perlunya pengampunan dosa, yang tidak akan pernah kita capai sendiri. Karena di

sini dikatakan, "jangan lakukan itu!" tetapi tidak dikatakan apa yang harus kita

perbuat jika kita telah melakukannya. Apa yang harus kita lakukan? Ya syukur

kepada Allah, Tuhan Yesus telah memberitahu kita ditempat lain apa yang harus

kita lakukan. Kita harus bertobat! Ingat kita mulai dengan pengajaran Tuhan

Yesus di mana Dia mengawali dengan berkata: "Bertobatlah karena Kerajaan

Allah sudah dekat." Itulah firman yang pertama dalam pengajaran Tuhan Yesus.

Berubahlah secara total! Ubahlah seluruh arah hidup anda.

Page 522: Bmf 22 cahaya injil

514 | C A H A Y A I N J I L

Dari semua ini, kita mulai melihat bahwa semua itu membuat kita untuk

menyadari kengerian dosa, saat kita melihat bagaimana Allah memandang dosa.

Dosa sangat menakutkan. Pahamilah hal ini jika anda bukan seorang Kristen, dan

pahamilah dengan sejelasnya bahwa Allah, dalam kekudusan-Nya, tidak akan

melakukan hal lain kepada anda selain membuang anda ke dalam neraka jika anda

tetap dalam dosa. Allah bermaksud supaya alam semesta ini bebas dari dosa dan

Dia akan membuang setiap noda dosa. Anda bisa meyakini hal itu. Beberapa

orang menanyakan mengapa Allah tidak melakukan sesuatu untuk mengatasi

masalah-masalah dunia ini. Mengapa Dia tidak melakukan sesuatu? Izinkan saya

mengatakan sesuatu kepada anda, Dia sedang mengerjakan sesuatu setiap menit.

Tidak ada artinya menanyakan pertanyaan tersebut. Dia akan membuang setiap

titik dan setiap noda dosa yang ada di dunia ini. Jika anda tetap berpegang pada

dosa, Dia akan membuang anda beserta dosa anda. Tetapi syukur kepada Allah

karena Dia telah memberi kita satu jalan keluar! Setelah membuat kita menyadari

kengerian dosa, Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita mengapa Dia datang ke

dunia ini. Dia memulai pengajaran-Nya, sebagaimana yang telah kita lihat dengan

kata 'bertobat'.

Tetapi anda berkata tidak ada gunanya bertobat karena dosa ini tidak ada

pengampunannya menurut hukum Perjanjian Lama. Perzinahan dihukum mati!

Tidak ada korban penghapusan dosa untuk menutupinya. Jadi apa gunanya

bertobat? Benar, PL tidak dapat menyelamatkan anda. Tetapi syukur kepada

Allah! Tuhan Yesus berkata misalnya di Markus 10:45, "Karena Anak Manusia juga

datang....... untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Dia datang khusus untuk menyelamatkan anda. Itulah sebabnya mengapa Dia

datang. Dan saat kita mengikuti Perjamuan Kudus, setiap minggu kita

mengikutinya - ia mengingatkan kita sekali lagi, bahwa jika bukan karena darah-

Nya dan tubuh-Nya kita semua akan berakhir di neraka. Tak seorangpun dapat

menghindari malapetaka neraka! Dan pikirkanlah hal ini saat mengikuti

Perjamuan Kudus. Setiap kali anda mengikuti Perjamuan Kudus, pikirkanlah: "jika

bukan karena tubuh ini, Tuhan, jika bukan karena darah ini, saya pasti langsung

masuk ke neraka dan menghabiskan kekekalan dalam kebinasaan." Perhatikan

sungguh-sungguh keajaiban ajaran Tuhan ini.

Page 523: Bmf 22 cahaya injil

515 | C A H A Y A I N J I L

Setelah Diselamatkan dari Dosa, Kita Tak Lagi Seenaknya Melakukan Dosa

Tetapi kemudian, akankah kita berkata, "karena tubuh dan darah Kristus telah

menebus aku, ah, karena itu aku bebas terus melakukan dosa?" Nah, pemikiran

semacam ini sangat umum di kalangan orang Kristen dan saya telah membagikan

hal ini sebelumnya dan saya tidak akan mengulanginya lagi saat ini. Tetapi ingat,

jika firman ini tidak ditujukan untuk murid-murid-Nya, lalu kepada siapa lagi? Di

sini Tuhan Yesus sedang berbicara kepada murid-murid-Nya, dan Dia berkata -

Dia mengingatkan mereka - "hati-hati dengan apa yang kamu pikirkan!" Ajaran

yang sama ini diulang juga dalam Matius 18:8- 9. Diulangi juga dalam Markus

9:43-48 untuk menekankan betapa pentingnya Firman ini. Firman-firman penting

yang disampaikan Tuhan Yesus biasanya diulangi untuk menekankan

kepentingannya. Kita lambat dalam belajar. Sering kita mendengar sesuatu sekali,

kita tidak mengingatnya. Tuhan mengulangi ajaran-Nya supaya kita mengingatnya,

agar ajaran-Nya dapat dipahami oleh kita yang tumpul dalam pengertian ini.

Jika Firman ini tidak ditujukan kepada murid-murid-Nya, lalu kepada siapa lagi?

Karena untuk berbicara kepada orang bukan Kristen tentang hal ini, bahwa

mereka harus memenggal tangan, mencungkil mata, tidak ada kemungkinan

samasekali dia akan memperhatikan. Itu sama seperti melemparkan mutiara anda

kepada babi. Bukan begitu! Pikirkanlah dengan berhati-hati akan hal ini. Tuhan

Yesus sedang memperingatkan murid-murid-Nya: "Jangan berpikir karena Aku

telah menebusmu dengan darah-Ku, jangan menyangka karena aku telah

menyerahkan nyawa-Ku sebagai tebusan bagimu, maka engkau dengan enaknya

terus hidup dalam dosa! Jangan pernah pikirkan itu!" Rasul Paulus berkata:

"Sekali-kali tidak! Jangan biarkan pikiran tersebut melintas dalam benak anda.

Jangan membohongi diri anda sendiri. Allah tidak bisa dibohongi!" dan dia

melanjutkan untuk berkata, "bahwa tidak ada orang cabul, tidak ada pendosa,

tidak ada orang yang berzinah ..." - semua itu, dan dia berkata "tak seorangpun

seperti itu yang dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, apapun yang mereka

sebutkan tentang diri mereka." [Galatia 5:19-21] Perhatikan dengan teliti Firman

Allah ini. Pastikan anda menjalankan kehidupan yang kudus. Keselamatan bukan

satu alasan untuk berbuat dosa. Jangan membiarkan pendapat manusia, tradisi,

atau doktrin apapun membutakan mata anda terhadap bahaya didepan, bahkan

orang-orang Kristen sekalipun. Ikutlah! Lihat pada pengajaran Kristus; jangan pada

Page 524: Bmf 22 cahaya injil

516 | C A H A Y A I N J I L

pengajaran manusia, dan lihat apa yang Dia katakan kepada anda, bukan apa yang

saya katakan kepada anda.

Tidak Seorangpun Dapat Luput dari Penghakiman Allah di Hari Kebangkitan

Waktu kita berjalan begitu cepat dan saya harus menghentikan hanya untuk satu

hal, atau dua hal. Pertama tentang tubuh anda. Catatkan dengan baik firman

Tuhan Yesus, banyak kekayaan di dalamnya. Dia berkata, "cungkillah matamu atau

penggallah tanganmu supaya jangan seluruh tubuhmu dicampakkan ke dalam

neraka." "Ha!" anda pasti berkata, "bagaimana dengan mereka yang telah

dikremasi? Bagaimana dengan mereka yang di Irlandia Utara yang terkena

ledakan bom? Tidak ada tubuh yang dapat dicampakkan ke neraka. Karena tubuh

mereka sudah menjadi debu. Ah! Kalau begitu tidak ada masalah lagi. Jalan

terbaik (anda tahu, ada orang yang berpikir seperti itu) untuk luput dari

penghakiman adalah dengan dikremasikan setelah anda meninggal karena tidak

ada lagi tubuh yang dapat dibuang ke neraka. Nah, jangan membohongi diri dan

menjadi naif, karena, tentu saja jika anda meneliti ajaran Yesus dengan teliti,

pengajaran tentang kebangkitan tubuh juga telah dinyatakan secara tidak

langsung. Dan tentu saja, Dia selanjutnya berbicara secara khusus tentang

kebangkitan kemudiannya. Anda lihat bagaimana, dalam perikop yang sederhana

ini, begitu banyak doktrin yang telah ditemukan - doktrin penebusan , doktrin

kebangkitan, doktrin pengudusan, doktrin keselamatan - semuanya terangkum

dalam firman yang sederhana ini. Bukankah ini terlihat sederhana? Sekarang anda

dapat melihat betapa dalam dan kayanya pengajaran Tuhan Yesus itu. Bagi mata

yang tak dapat melihat, tidak ada apa-apa untuk dilihat. Bagi mata yang dapat

melihat, begitu banyak yang terlihat sehingga susah untuk mengetahui dari mana

harus memulainya. Begitulah kayanya firman Tuhan.

Jadi telah dinyatakan dalam bagian Firman ini dokrin kebangkitan sebelum doktrin

penghakiman dan juga doktrin tentang neraka. Itulah yang dikatakan Paulus

dalam Kisah Para Rasul 24:15. Apa yang dikatakan disana? Paulus berkata bahwa

kita semua akan dibangkitkan - "orang-orang yang benar maupun orang-orang

yang tidak benar" - pada hari kebangkitan - dibangkitkan untuk dihakimi. Jangan

sangka ada cara untuk melarikan diri dari penghakiman Allah! Apakah anda

melihat mengapa Allah dalam hikmat-Nya memberikan doktrin kebangkitan?

Karena banyak orang jahat akan berkata dalam hatinya, "Ketika aku mati aku akan

Page 525: Bmf 22 cahaya injil

517 | C A H A Y A I N J I L

menyuruh tubuhku dibakar saja dan abunya dibuang ke laut agar aku bebas dari

penghakiman Allah." Tidak ada keuntungan seperti itu! Jangan berharap! Itulah

sebabnya mengapa doktrin kebangkitan ada disitu. Tuhan telah mengingatkan

kita: kita tidak akan dapat luput dari penghakiman Allah; kita tak akan dapat

memperdayakan Allah. Dia akan mengumpulkan kembali debu dan abu tubuh

anda dan memastikan anda berdiri dihadapan-Nya untuk dihakimi.

Doktrin Neraka

Saya akan menyimpulkan khotbah ini dengan doktrin neraka. Tuhan Yesus telah

menyebutkan beberapa kali tentang neraka dan inilah saatnya untuk kita melihat

betapa pentingnya doktrin ini. Tetapi sebelum kita membahas tentang doktrin

neraka, saya ingin mengatakan secepatnya dalam waktu penutupan ini, bahwa

tidak seorangpun harus berkhotbah tentang neraka yang belum pernah

merasakan betapa sakitnya dan ngerinya neraka dalam hatinya. Siapapun yang

berkhotbah tentang neraka seolah-olah sesuatu yang dinikmati - bahwa dia bisa

memanggang orang-orang berdosa disana, menggantung mereka diatas bara

belerang, dan melihat mereka mendesis seperti sosis (sate) panggang - siapapun

yang menyukai doktrin neraka, saya rasa orang seperti itu lebih baik menutup

mulutnya dan tinggalkan gereja dengan tenang. Tak seorangpun yang layak

berkhotbah tentang neraka tanpa merasakan betapa ngerinya, betapa

menakutkan, betapa nyatanya neraka itu.

Ada seorang gadis di Shanghai yang bukan seorang Kristen. Ia belajar di salah

sebuah perguruan tinggi di Shanghai, dan dia meninggal. Dia meninggal selama

beberapa jam, tetapi mereka membiarkan tubuhnya disana. Beberapa jam

kemudian, saya lupa apakah 8 atau 9 jam kemudian, dia hidup lagi. Saat dia hidup

kembali, dia basah dengan keringat dan gementar karena ketakutan. Orang

disekeliling bertanya, "Apa yang terjadi dengan kamu? Tahukah kamu bahwa

kamu sudah mati?" Dia berkata, "Aku tahu aku telah mati. Aku ingin menceritakan

sesuatu kepada anda sekalian. Aku mendapat sebuah pengalaman yang paling

mengerikan dan menyeramkan dalam hidupku." Mereka bertanya, "Apa yang

telah terjadi dengan kamu?" Dia berkata, "Aku diberikan suatu penglihatan untuk

melihat neraka. Aku dibawa ke bawah untuk melihat neraka." Ingat bahwa dia

bukan seorang Kristen. Dan dia berkata, "Saat aku melihat neraka, saat aku

melihat tempat yang mengerikan dan menakutkan itu, Allah mengijinkan aku

Page 526: Bmf 22 cahaya injil

518 | C A H A Y A I N J I L

untuk kembali. Dia mengijinkan aku kembali untuk mengatakan kepada anda

bagaimanakah neraka itu, agar anda, jika anda tidak takut akan Allah, anda

mungkin takut akan neraka."

Ada banyak orang-orang berdosa yang tidak takut apapun. Anda memberitahu

mereka tentang kasih Allah - tidak ada tanggapan dari mereka. Satu-satunya

bahasa yang mereka mengerti adalah bahasa ketakutan, dan Allah dalam hikmat-

Nya memberikan keduanya - bahasa kasih dan bahasa ketakutan. Gadis ini - dan

apa yang saya ceritakan kepada anda adalah kisah benar - dia bukan seorang

Kristen sebelumnya. Dia menjadi Kristen setelah pengalamannya tersebut. Dan

hasilnya, seluruh kampus itu mengalami suatu kebangkitan, ratusan dari mereka

datang kepada Tuhan karena kesaksian gadis tersebut karena mereka tahu bahwa

dia mengatakan kebenaran karena mereka semua tahu bahwa sebelumnya dia

bukan seorang Kristen. Kenyataan dari neraka adalah sesuatu yang menakutkan,

andai saja kita dapat menangkapnya.

Tidak Mempercayai Adanya Neraka Tidak Akan Mengubah Kenyataan

Jangan katakan kepada diri anda sendiri, "Nah, aku tidak percaya hal ini." Sudah

saya tekankan sebelumnya, bahwa mempercayai sesuatu ataupun tidak

mempercayai sesuatu tidak akan mengubah kenyataan samasekali. Ingatlah selalu

dengan jelas dalam benak anda bahwa kepercayaan tidak merubah apapun dalam

hidup anda, sejauh yang menyangkut fakta. Anda tidak percaya? Itu tidak

membuat perbedaan! Jika anda tidak percaya ada tempat yang namanya

Australia, apakah ada perbedaannya? Akankah Australia hilang karena anda tidak

percaya? Jika anda katakan kepada orang zaman dulu tentang pesawat terbang,

mungkin mereka berkata, "Aku tidak percaya," apakah itu akan membuat

perbedaan? Kenyataan tidak berubah karena anda percaya atau tidak. Itu hanya

akan mengubah anda! Iman mengubah anda; ia tidak mengubah kenyataan.

Ingatlah dengan jelas. Jadi jangan menghiburkan diri anda dengan berkata, "Nah,

jika aku tidak percaya, tidak akan ada neraka." Saya katakan kepada anda, anda

akan terkejut besar saat hal itu datang kepada anda!

Jika rumah ini sedang terbakar, dan seseorang berkata, "Rumahnya terbakar!",

dan memang sedang terbakar, dan anda berkata, "Aku tidak percaya", apakah

anda berpikir api itu akan padam? Sangat tidak merepotkan. Saya berharap api

Page 527: Bmf 22 cahaya injil

519 | C A H A Y A I N J I L

bisa padam hanya dengan berkata, "Aku tak percaya" dan api segera padam. Itu

pasti menyenangkan - satu solusi cepat untuk setiap masalah! Sayangnya,

mempercayai sesuatu atau tidak mempercayai sesuatu tidak mengubah apa-apa

yang menyangkut kenyataan samasekali. Kepercayaan hanya akan mengubah

anda. Perhatikanlah kenyataan ini.

Jadi jika dokter mengatakan kepada anda suatu hari bahwa anda terkena kanker,

dan anda berkata, "Aku tidak percaya! Aku tidak merasa apapun! Aku tidak rasa

sakit samasekali. Aku merasa normal saja." Apakah anda berpikir kanker dalam

diri anda akan hilang? Itulah yang dokter katakan kepada ayah saya: "Anda

menderita kanker leher." Dia tidak merasakan apapun. Tidak sakit! Tidak terjadi

sesuatu! Tetapi dua bulan kemudian dia meninggal. Dia tidak merasa sakit pada

saat itu, tetapi dia meninggal. Jadi jangan berpikir bahwa mempercayai sesuatu

atau tidak mempercayai sesuatu membuat suatu perbedaan. Saya mengatakan ini

secara khusus karena banyak orang sengaja tidak mau berpikir tentang neraka.

Mereka berkata, "Aku tak mau memikirkan neraka. Aku tidak mau berpikir

tentang kematian, dan karena itu neraka tidak ada." Sayang sekali, neraka ada.

Neraka tidak akan lenyap karena anda tidak mempercayainya. Ingatlah hal itu

selalu. Selalu ingat bahwa iman mempengaruhi anda, dan tidak mempengaruhi

kenyataan. Iman mempengaruhi sikap anda terhadap kenyataan.

Pentingnya Neraka

Saya ingin membagikan beberapa poin lagi karena waktu kita begitu terbatas.

Pertama, mengapa perlu ada neraka? Saya berpikir dan merenungkan hal ini dan

akhirnya saya berkata, "Syukur kepada Allah bahwa ada neraka." Anda berkata,

"Apa kata kamu?" Saya berkata, "Syukur kepada Allah bahwa neraka ada." Dan

saya mengatakan ini dalam segala kerendahan, dengan takut dan gentar. Anda

berkata, "Oh, bagaimana dapat anda mengatakan hal seperti itu?" Baiklah, akan

saya jelaskan mengapa! Jika tidak ada neraka, tidak akan ada keadilan di dunia ini.

Saya memikirkan, misalnya, segala sesuatu yang terjadi di abad ini. Saya berpikir

tentang kengerian Perang Dunia Kedua. Saya memikirkan orang-orang yang

memasukkan 6 juta orang Yahudi dan bangsa-bangsa lainnya - Polandia, Belanda

dan lainnya - ke dalam kamar gas. Orang-orang ini termasuk wanita dan anak-

anak, yang tidak pernah tahu-menahu tentang maksud peperangan itu, dan

mereka digas sampai mati tanpa belas kasihan. Saya memikirkan jenis kejahatan

Page 528: Bmf 22 cahaya injil

520 | C A H A Y A I N J I L

semacam apa yang sanggup mewujudkan hal seperti ini. Saya memikirkan

kejahatan yang mengambil nikmat dalam menyiksa sesama manusia supaya mati

perlahan-lahan. Saya pikir harus ada cara untuk membereskan ketidakadilan ini.

Saya memikirkan orang seperti Hitler yang menyebabkan kematian, bukan hanya

6 juta jiwa dalam kamar gas, tetapi juga 20 juta jiwa di Eropa saja yang mati - mati

terkena bom, mati tertembak, mati terbakar - semua karena orang tersebut,

seorang megalomania (penyakit gila yang mengkhayalkan dirinya seperti seorang

yang agung dan mulia). Dan dia, saat kekalahan datang, setelah membawa dunia

ke dalam kehancuran, hanya mengambil peluru lalu menembak kepalanya untuk

menghindari penghakiman manusia. Saya mengatakan kepada diri saya sendiri,

"haruskah orang semacam ini - orang yang telah membunuh 20 juta orang, baik

para ayah, para ibu, anak-anak laki-laki, anak-anak perempuan, dan semua jenis

manusia yang lain, dan menyebabkan kesengsaraan, dan penderitaan jutaan

orang yang tak terhitung jumlahnya - haruskah dia dilepaskan dengan satu

tembakan di kepala?" Saya rasa ini tidak adil. Apakah anda pikir ini adil? Saya akan

mengatakan bahwa dia harus bertanggungjawab atas kematian orang banyak

tersebut. Berarti, jika orang-orang ini harus menderita, maka penderitaannya

harus paling tidak 20 juta kali dari apa yang mereka deritai. Kalau tidak, jujur saja

saya tidak melihat adalanya keadilan. Bukan karena saya menderita; saya

menderita sangat sedikit di tangan orang ini. Tetapi saya memikirkan mereka yang

menderita karenanya, demi mereka, saya merasa harus ada keadilan. Menurut

anda apakah adil untuk orang ini, setelah mengakibatkan kesengsaraan dan

penderitaan kepada jutaan orang yang tak terhitung jumlahnya harus dilepaskan

hanya dengan satu tembakan, tanpa rasa sakit, tanpa penderitaan, tanpa apapun?

Akankah anda katakan bahwa ini adalah keadilan? Baiklah, anda boleh berpegang

kepada pendapat anda, tetapi syukur kepada Allah bahwa ada tempat untuk

keadilan di dunia ini dimana Allah akan membuat perhitungan. Setiap orang akan

mendapat bagiannya. Dan lalu saya akan memuji Allah karena keadilan-Nya,

sejauh yang saya mengerti, sekalipun tidak mencukupi, akan digenapi.

Kejahatan dan Dosa Harus Dibasmi - Neraka Adalah Tempatnya

Jadi kita dapat melihat bahwa Tuhan sungguh-sungguh berniat untuk

menghapuskan kejahatan dan dosa di dalam dunia ini. Ingat itu! Ketika orang

berkata kepada anda , "Apa yang Allah kerjakan?" Anda bisa menjawab, "Tuhan

Page 529: Bmf 22 cahaya injil

521 | C A H A Y A I N J I L

sedang mengerjakan pekerjaan yang dahsyat! Dia akan memastikan setiap sisa

dosa dan kebusukan, akan ditangani. Jika saya saja merasakan ketidakadilan dan

kegeraman karena dosa, saya bertanya-tanya apa perasaan Allah terhadap dosa?

Jika seorang yang berdosa semacam saya bisa marah karena dosa, bagaimana

dengan Allah yang Maha Kudus, bagaimana perasaan-Nya?

Jadi kejahatan harus dibasmi dan neraka ada untuk membasmi kejahatan. Apa

yang akan Allah lakukan dengan setiap dosa? Apa yang akan Allah lakukan dengan

kejahatan? Apa yang akan Dia lakukan kepada Iblis? Kita berbicara tentang Hitler,

tetapi bagaimana dengan Iblis? Apakah mereka akan ditinggalkan tergantung-

gantung secara kekal? Apakah alam ini akan menolerir kejahatan semacam itu?

Tidak juga! Itulah sebabnya mengapa Allah mempersiapkan suatu tempat untuk

menghapuskan kejahatan - untuk membakar, untuk mengeluarkan kejahatan.

Tetapi disini kita harus membedakan beberapa hal. Ada orang mengira bahwa

setiap orang akan dipanggang di neraka untuk selama-lamanya, bahwa neraka

adalah semacam tempat panggangan agung. Tidak, tidak! Neraka ada sebagai

tempat pembasmian, tempat penghapusan kejahatan. Ingat itu!

Pengertian yang Salah Tentang Neraka

Di sini saya ingin membetulkan beberapa pengertian yang salah tentang neraka.

Pertama, ingat hal ini, bahwa tidak seorangpun yang begitu saja akan dikirim Allah

ke neraka! Allah penuh belas kasihan dan pemurah. Allah tidak berkenan

samasekali kepada kematian orang fasik. [Yeh. 33:11] Alkitab menyatakan bahwa

Allah tidak berkenan kepada kematian orang-orang berdosa. Mari kita tinggalkan

pemikiran sadis tersebut yang mana Allah seolah-olah menikmati melihat orang-

orang berdosa dipanggang. Neraka hanya mempunyai satu fungsi praktis:

pembasmian kejahatan. Neraka tidak dimaksudkan untuk menjadi tempat

penyiksaan.

Kedua, mari kita mengingat bahwa apa yang kita telah baca dalam Alkitab tentang

neraka menunjukkan bahwa neraka adalah tempat pembasmian kejahatan.

Neraka bukanlah suatu tempat yang ada hanya untuk memanggang orang. Ketika

anda membaca ajaran Alkitab dengan teliti, anda akan mendapati setiap kali

Alkitab mengajarkan ini: bahwa neraka adalah suatu tempat untuk membinasakan

kejahatan dan membinasakan mereka yang enggan bertobat dari kejahatan.

Page 530: Bmf 22 cahaya injil

522 | C A H A Y A I N J I L

Pikirkanlah hal ini dengan baik. Neraka bukanlah tempat di mana orang akan

duduk disitu selama-lamanya. Alkitab mengatakan bahwa api neraka itu kekal.

Tetapi Alkitab tidak mengatakan bahwa pembinasaan orang-orang berdosa itu

juga kekal. Dua hal ini harus dibedakan dengan berhati-hati, dan adalah sangat

penting bagi kita untuk membedakannya. Kenyataan bahwa api neraka itu kekal

tidak berarti bahwa hukuman di dalamnya juga kekal. Saya ingin anda

membedakan ini dengan jelas dalam pikiran anda. Saya ulang: kenyataan bahwa

api-neraka adalah kekal tidak berarti hukuman atas orang berdosa juga kekal.

Saya telah menyelidiki dengan sangat berhati-hati pengajaran Alkitab tentang

neraka karena saya seorang pemberita Firman Allah dan saya ingin memberikan

kepada anda fakta-fakta yang tepat. Sebagai misal, lihat Yudas 7. Yudas 7

mengatakan sesuatu yang luarbiasa. Dikatakan bahwa Sodom dan Gomora

dihancurkan dengan api kekal. Pikirkan baik-baik apa artinya? Api kekal! Sodom

dan Gomora - apakah masih terbakar hari ini? Tidak, mereka tidak ada lagi! Lalu

bagaimana api itu bisa kekal? Dalam menafsirkan Alkitab, kita harus mempunyai

pengertian yang tepat. Sodom dan Gomora dihancurkan dengan api kekal -

apakah artinya? Api kekal menunjuk kepada api Allah - api dari Allah pasti kekal;

itulah sebabnya mengapa kita berbicara tentang api kekal. Ini tidak berarti bahwa

Sodom dan Gomora tetap menyala hari ini. Tentu saja, Sodom dan Gomora tidak

ada lagi! Mereka telah berakhir! Tetapi api itu tetap kekal. Anda mengerti? Dan

karena itu, janganlah kita membuat kesalahan saat kita membaca Alkitab dimana

ada dikatakan 'api kekal', ini berarti orang-orang berdosa dipanggang di situ

selamanya. Sodom dan Gomora sudah berakhir! Mereka tidak ada lagi. Mereka

hangus terbakar. Mereka tidak lagi eksis. Mereka telah dihancurkan oleh api.

Allah Telah Melakukan Semuanya - Dia Telah Mengutus Anak-Nya - Untuk

Menyelamatkan Kita dari Neraka

Allah tidak berkenan mencampakkan manusia berdosa ke neraka untuk

dipanggang selama-lamanya. Tetapi Dia mempunyai satu kewajiban yang

menyedihkan - kewajiban untuk menghapuskan orang-orang berdosa yang

menolak untuk bertobat. Dia tidak berkenan melakukannya, tetapi Dia tak punya

pilihan lain. Pikirkan sakitnya itu! Dia tak punya pilihan, saudara-saudara, selain

dari menghancurkan orang-orang berdosa yang enggan bertobat. Pilihan apakah

yang Dia miliki? Anda tidak mau bertobat. Dia telah melakukan segalanya untuk

Page 531: Bmf 22 cahaya injil

523 | C A H A Y A I N J I L

menyelamatkan anda; apa lagi yang harus Dia perbuat? Katakan pada saya apa

lagi yang harus Allah kerjakan untuk menyelamatkan anda. Anak-Nya Yang

Tunggal tergantung diatas kayu salib untuk mati, untuk menumpahkan darah-Nya

sampai tetes yang terakhir - hal apa lagi yang harus Dia lakukan untuk

menyelamatkan anda? Pada Hari Penghakiman, apa yang dapat anda katakan

terhadap Allah, saya bertanya kepada anda, jika anda diserahkan kepada

penghancuran kekal. Apa yang anda dapat katakan melawan Dia? Dia telah

melakukan segalanya! Dan saya katakan kepada anda, Dia telah melakukan

segalanya demi keselamatan anda. Anda tidak mau menerimanya. Anda berkata,

"Aku tidak percaya!" Itu tidak merubah kenyataan apapun. Bagaimanapun, Dia

telah melakukannya untuk anda.

Saat anda berhadapan dengan kenyataan neraka, saya rasa Allah akan berkata,

"Maaf! Sahabat-Ku, Aku telah melakukan segalanya bagimu. Aku sendiri mengutus

Anak-Ku yang Kukasihi, apa yang sangat berharga bagi-Ku, lebih dari tangan-Ku,

lebih dari memenggal tangan-Ku, lebih dari mencungkil mata-Ku. Aku telah

mengutuskan Anak-Ku untuk mati! Aku lebih rela mencungkil mata-Ku - itu tidak

sesakit mengirimkan Anak-Ku untuk mati. Siapa saja yang pernah menjadi seorang

bapa atau ibu pasti tahu akan hal ini. Namun kamu enggan datang kepada-Ku!

Kamu tidak mau datang kepada-Ku! Pilihan apa yang kau berikan untuk-Ku,

teman-Ku kecuali menghapuskanmu?

Itulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 10 ,"Dan

janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang

tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa

membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka." - catat kata

'membunuh' - "baik tubuh maupun jiwa di neraka." [Matius 10:28] Ini sangat

menakutkan; ini membuat anda merasa ngeri. Dia berkata, "Jangan takut dengan

apapun di dunia ini. Tidak sesuatupun yang dapat dilakukan dunia ini terhadap

engkau! Tapi takutlah akan Dia yang berkuasa membinasakan tubuh dan jiwa kau

di neraka." Apakah Dia senang akan hal ini? Saya katakan sekali lagi, tak ada

sedikitpun perasaan senang. Hal ini akan sangat menyakitkan Dia. Anda adalah

juga ciptaan-Nya, tetapi pilihan apa yang engkau berikan pada Dia, temanku?

Page 532: Bmf 22 cahaya injil

524 | C A H A Y A I N J I L

Jangka-waktu Penderitaan di Luar Kegelapan

Tentu saja Alkitab mengajarkan bahwa terdapat satu jangka waktu penderitaan.

Penderitaan itu datang sepanjang penantian eksekusi di tempat yang disebut

kegelapan yang paling gelap. Tuhan berbicara tentang kegelapan yang paling

gelap dan juga api, dua hal. Yang pertama datang dulu, dan yang kedua

mengikutinya. Ketika anda duduk dalam kegelapan yang paling gelap, di "dunia

kekelaman" seperti yang disebut Yudas 1:13, anda akan mempunyai banyak

waktu untuk memikirkan kenyataan rohani yang tidak anda pikirkan semasa hidup

anda. Anda akan mempunyai banyak waktu untuk memikirkan hal itu. Kadang-

kadang orang datang ke gereja dan mereka berkata, "Aiyah! Mengapa khotbahnya

begitu panjang?" Saya katakan kepada anda, anda begitu diberkati, karena pada

hari itu sementara anda menantikan penghakiman dari Allah, anda akan berkata,

"Huh, ini lama sekali. Berapa lama aku harus duduk di sini dan menunggu

penghakiman? Bisa cepat sedikit!" Anda akan mempunyai semua waktu untuk

memikirkan, untuk menyesal, "Selama aku di dunia, apa yang aku lakukan dengan

hidupku? Betapa bodohnya aku ini! Ketika aku mendengarkan Injil, hanya masuk

ke satu telinga dan keluar lewat telinga lain. Sekarang, aku berharap ia telah

masuk ke dalam hatiku dan tinggal di situ. Manusia celaka aku ini!" Itulah periode

penderitaan, api penyesalan akan membakar dalam hati anda sebelum api yang

memusnahkan itu.

Penderitaannya bukan main dahsyat - penderitaan karena penyesalan itu hampir

tak ada bandingannya dalam penderitaan manusia. Seperti orang ibu yang sedang

menjaga anaknya, menjaga bayinya. Dia berpaling untuk mengambil sesuatu dan

bayinya terjatuh dari tembok. Dapatkah anda membayangkan perasaan menyesal

dari ibu itu dalam situasi seperti itu? Dapatkah anda membayangkan bagaimana

diri anda dalam keadaan itu? Sementara dia berpaling satu saat, bayi itu terjatuh,

jatuh dan mati. Hanya satu detik! Penyesalan, kepahitan - apa yang akan dia

lakukan? Itu adalah penyesalan, temanku. Tak ada penderitaan yang lebih parah

dari penderitaan seperti itu. Mungkin anda pernah merasakan sedikit, jika anda

pernah gagal dalam ujian, atau sesuatu seperti itu. Anda mungkin pernah sedikit

merasakannya. Anda berkata, "Ah, andai saja aku bekerja lebih keras, tetapi

sekarang, apa gunanya?" Itu adalah penyesalan. Kepahitannya sulit untuk

dibayangkan. Ini terasa seperti ada ulat di dalam yang mengunyah-gunyah jiwa

Page 533: Bmf 22 cahaya injil

525 | C A H A Y A I N J I L

kita. Ibu yang mengalami hal itu pasti siap untuk bunuh diri saja. Rasa sakitnya itu

tak tertahankan karena anaknya jatuh tepat di saat sementara dia berpaling ke

tempat lain. Bagaimana dia dapat terus menjalankan kehidupannya yang sisa

dengan pikiran tersebut?

Neraka - Tempat Pembinasaan dengan Api yang Tak Terpadamkan

Jadi, neraka ada - dan saya ingin setiap orang jelas tentang hal ini - sebagai

tempat pembinasaan. Saya mengatakan ini dengan jelas berdasarkan otoritas dari

Firman Allah. Di Matius 3:12, Yohanes Pembaptis mengatakan ini, "Ia akan

mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan

dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Kata yang digunakan oleh

Yohanes Pembaptis di sini, "dibakar" atau "dihanguskan" dengan api yang tak

terpadamkan, berarti dibakar seluruhnya, tidak ada yang tertinggal. Tak ada

apapun yang tertinggal. Ini bertepatan dengan kata yang digunakan dalam

Keluaran 3:2. Di sana Allah menampakkan diri kepada Musa di semak duri. Ingat

apa yang terjadi? Semak duri itu menyala tapi tidak dimakan api! Itulah katanya -

tidak dimakan api, tidak dibinasakan, tidak dihanguskan oleh nyala api. Api adalah

sesuatu yang mengerikan, sesuatu yang sangat berkuasa! Api menghanguskan

banyak benda; api membinasakan mereka dengan cepat. Dan di sini dikatakan

debu jerami akan dimakan api, dibakar, tak ada sesuatu yang tertinggal! Kata

bahasa Yunani itu selalu berarti kehancuran total. Hal yang sama terdapat di Lukas

3:17 di mana Yohanes Pembaptis mengatakan hal yang sama.

Kesimpulan

Saya pikir bahwa anda semua sekarang, saya percaya, akan mengerti dengan jelas

betapa pentingnya Firman Allah. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk

menekankan hal ini. Ini merupakan suatu pengajaran yang sangat amat penting.

Kita harus mengerti bahwa neraka itu ada. Kenyataan neraka sangat menakutkan

dan penghancuran neraka adalah sangat nyata seperti semua hal lain yang nyata.

Jangan pernah membohongi diri anda sendiri dengan berpikir bahwa anda dapat

luput dari hal tersebut karena Allah yang maha kudus dan adil akan memastikan

bahwa dalam alam semesta-Nya, tak satupun noda kejahatan dan dosa akan

disisakan. Semuanya akan diserahkan ke neraka untuk dihancurkan nanti.

Page 534: Bmf 22 cahaya injil

526 | C A H A Y A I N J I L

Kita juga telah melihat bahwa orang-orang berdosa akan dibinasakan di neraka,

pada akhirnya nanti, secepatnya. Kita juga melihat bahwa ada beberapa orang,

seperti Hitler dan orang-orang sepertinya, akan berada di neraka untuk waktu

yang sangat lama. Mereka tidak akan diizinkan untuk dilepaskan dengan begitu

cepat. Mereka akan dibuat menderita seperti apa yang mereka telah kenakan

terhadap orang lain. Saya berpendapat bahwa orang-orang semacam ini akan

berada di neraka untuk waktu-waktu yang sangat lama, bukan karena Allah

menyukainya, tetapi karena keadilan yang harus ditegakkan. Dan juga kita

temukan dalam Wahyu 20:10 bahwa Iblis, binatang itu, dan nabi-nabi palsu akan

berada di dalam api neraka untuk selamanya. Karena begitu besar kejahatan

mereka sehingga mereka harus menanggung akibatnya secara kekal. Tetapi yang

lain, seperti yang telah kita baca, akan dibinasakan di neraka. Jadi marilah

mengerti dengan jelas pengajaran ini. Tetapi itu bukan semua pengajaran Tuhan

Yesus tentang neraka; kita akan melihat kembali nanti. Tetapi saat ini marilah kita

mempertimbangkan semua ini dengan teliti untuk memahami dengan tepat

pengajaran Tuhan Yesus.

Jadi hari ini kita telah menangani satu aspek yang sangat penting dari pengajaran

Tuhan, dan tentu saja, kita harus memahami bahwa segala sesuatu yang Tuhan

ajarkan adalah penting. Dalam waktu yang kita lalui bersama, saya coba untuk

membagikan sebanyak mungkin dari kekayaan yang terdapat dalam Firman Allah.

Simpan ini di dalam hati anda karena kalau tidak, anda akan mempunyai menyesal

untuk selama-lamanya. Kita memberitakan hal-hal yang kita tahu adalah benar,

jadi berhati-hatilah bagaimana anda mendengar Firman Allah. Sadarlah bahwa di

dalam dunia ini, tidak ada hal yang lebih penting dari pada keselamatan, bahwa

kita harus membereskan hubungan kita dengan Allah dan memasuki kehidupan

yang Dia ingin berikan kepada kita. Itulah sebabnya Dia berkata, "Mintalah - kamu

akan terima!" Dia rindu, Dia menunggu - untuk memberi kepada kita. Ia

menunggu kita untuk meminta.

Sumpah: Ya, Ya Atau Tidak, Tidak

Matius 5:33-37 - Khotbah oleh Pendeta Eric Chang

Page 535: Bmf 22 cahaya injil

527 | C A H A Y A I N J I L

Hari ini kita buka kepada firman Tuhan yang indah yang tertulis dalam

Matius 5:33-37:

Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek

moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah

sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu :

Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit

adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah

tumpuan kakiNya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem

adalah kota Raja Besar, janganlah juga engkau bersumpah demi

kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau

menghitamkan sehelai rambutpun. Biarlah apa yang kamu

katakan sederhana saja "Ya" atau "Tidak"; segala sesuatu yang

lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Saya harus kembali menunjukkan adanya kekurangan dalam

terjemahan ayat 37. Di sana seharusnya ditulis : "Katakan "ya, ya"

atau "tidak, tidak". Dalam bahasa aslinya terdapat dua "ya" dan dua

"tidak", dengan kata lain ada dua ungkapan persetujuan dan ada dua

ungkapan ketidaksetujuan (ungkapan negatif). Para penerjemah dalam

bahasa Inggris telah mengambil kebebasan untuk menghilangkan kata

"ya" yang kedua dan kata "tidak" yang kedua. Penerjemah dalam

bahasa Cina telah menggunakan kata "ya" dan "tidak" yang kedua

dalam terjemahannya dengan menuliskan, "Jika 'ya' katakan 'ya' jika

'tidak' katakan 'tidak' yang sebenarnya menyalin dari Yakobus 5:12 dan

bukan merupakan terjemahan sesungguhnya dari bagian ini. Juga, ayat

37 berakhir dengan "segala sesuatu yang lebih dari pada itu datang

dari si Jahat" dalam bentuk aslinya. Saya harus menyebutkan hal-hal

ini berulang-ulang karena dalam mengungkapkan dan mengurai firman

Tuhan adalah sangat penting untuk memahami secara mutlak apa yang

sebenarnya sedang dikatakan.

Apakah Tuhan Yesus Hanya Sekedar Melarang kita untuk

Bersumpah?

Ketika kita melihat perikop ini, apa yang dapat kita pelajari darinya?

Pada permukaannya, sepertinya apa yang disampaikan oleh Tuhan

Yesus itu bukan sesuatu yang sangat penting. Tetapi, setiap orang

yang sudah mengenal dan sering bergelut dengan pengajaran Yesus

akan berhati-hati dan tidak segera mengambil kesimpulan sebegini.

Pada permukaannya, kelihatan sangat sederhana, sepertinya semua

Page 536: Bmf 22 cahaya injil

528 | C A H A Y A I N J I L

yang dikatakan Yesus adalah ini: "Dalam Perjanjian Lama dikatakan

bahwa kamu boleh bersumpah jika memenuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh Perjanjian Lama. Tetapi Aku menghapuskan aturan ini.

Tidak seorangpun boleh bersumpah. Biarlah kata-katamu hanya 'ya',

'ya' atau 'tidak', 'tidak'. Dan itu berarti bahwa apapun yang kamu

katakan, jika itu adalah ya, katakanlah 'ya' dan jika itu adalah tidak,

katakanlah 'tidak'. Hendaklah kata-katamu itu penuh kebenaran dan

jangan membuat sumpah apapun." Itu tampaknya tidak terlalu penting

dan jika hanya itu yang Tuhan ingin katakan maka bagi saya

tampaknya tidak perlu terlalu banyak waktu untuk mempelajarinya.

Kita dapat katakan, "Oke, ini sederhana saja! Mulai sekarang aku tidak

akan membuat sumpah apapun. Lagi pula, saya tidak pernah

bersumpah, jadi perkataan Yesus ini tidak memiliki arti yang penting

bagi saya karena saya tidak punya kebiasaan bersumpah". Tentu saja

saya berharap bahwa anda mengerti yang dimaksud dengan

bersumpah ini bukan sumpah yang berupa kutukan kepada orang lain.

Saya harap anda mengerti. Tetapi sumpah di sini berarti berikrar. Jadi,

kata "bersumpah" memang mempunyai makna ganda dalam bahasa

Inggris, sedikit tidak jelas, karena kata sumpah juga bisa berarti

menyumpahi seseorang, yaitu mengatakan hal-hal yang buruk tentang

seseorang, atau bersumpah di pengadilan, yaitu membuat ikrar. Dalam

bagian ini, pengertian ke dualah yang dipakai, yaitu berikrar, dan tidak

ada hubungannya dengan menyumpahi orang lain. Tentu saja sangat

jelas bahwa tidak seorangpun, sebagai murid Kristus, diizinkan untuk

menyumpahi orang lain sehingga tidak perlu disebut larangan untuk

itu.

Jadi, saya menyarankan supaya anda, sebelum datang ke ibadah,

bacalah perikop yang akan kita bahas dalam khotbah karena kita

mempelajarinya secara sistematis, sehingga, anda mengetahui dengan

baik teks apa yang akan kita pelajari selanjutnya, dan melihat apa

yang berbicara kepada anda. Saya tidak heran bahwa bagi kebanyakan

orang yang telah membaca bagian ini akan mengangkat bahunya

sambil dengan enteng berkata, "Tidak banyak yang bisa kita lihat dan

temukan dari bagian ini". Jadi, mari kita simpulkan sekarang saja. Kita

bisa segera menyanyikan himne penutupan ibadah dan pulang ke

rumah. Anda mengatakan, "Membaca bagian ini sepertinya membuat

sia-sia perjalanan aku datang ke sini. Aku sudah datang jauh-jauh

hanya untuk mendengarkan bacaan ini. Aku bisa saja membacanya

Page 537: Bmf 22 cahaya injil

529 | C A H A Y A I N J I L

sendiri". Tetapi siapapun yang sadar akan kedalaman pengajaran

Tuhan Yesus pasti akan segera menyadari bahwa ada sesuatu yang

lebih dari itu. Seperti halnya yang kita lihat minggu lalu, betapa

banyaknya pesan yang dapat kita terima, seandainya kita punya mata

untuk melihatnya. [Saya punya banyak catatan di sini tentang bagian

ini, yang sekali lagi akan punya masalah dengan waktu, tetapi saya

akan membatasi diri saya pada hal-hal yang benar-benar vital supaya

kita dapat selesai tepat waktu.]

Jika Tuhan Yesus dalam perikop ini hanya sekedar berbicara, "Aku

melarang sumpah, yaitu membuat ikrar" - mengikuti dari apa yang kita

pelajari minggu lalu, "Aku melarang penceraian." Jika kita menerima

penjelasan ini - bahwa hanya satu larangan untuk tidak bersumpah,

maka akan timbul banyak kesulitan. Jika itu adalah kesimpulannya, kita

akan menghadapi banyak persoalan. Ketika anda membaca Alkitab,

saya berharap anda membacanya dengan hati dan pikiran anda dan

jangan tertidur, seperti yang dilakukan banyak orang ketika mereka

melakukan waktu teduh mereka di pagi hari, mereka membaca

perikopnya, mereka menguap beberapa kali dan itulah yang menjadi

komentar mereka terhadap perikop yang mereka baca. Ketika kita

membaca bagian ini, mari kita pikirkan: Apakah Tuhan Yesus sedang

mengatakan bahwa kita tidak boleh bersumpah sama sekali? Apakah

itu saja yang ingin dikatakanNya? Itu tidak sulit. Masalah-masalah apa

yang terkait dengan pernyataan semacam ini?

Ijinkan saya menunjukkan kepada anda mengapa pernyataan semacam

ini tidak begitu sederhana, dan jika dimengertikan dengan cara ini akan

menimbulkan banyak sekali masalah. Masalah pertama adalah: Tuhan

Yesus berkata (jika dipahami secara dangkal): "Jangan bersumpah !

Jangan membuat ikrar" Banyak orang golongan Quacker (kelompok

orang Kristen anti perang dan anti sumpah) dan orang Kristen yang

lain, mengambil kesimpulan yang literal dan menyimpulkan bahwa

mereka tidak boleh membuat ikrar atau bersumpah, yang berarti,

misalnya, bahwa mereka akan menolak untuk bersumpah di

pengadilan. Ini juga berarti bahwa, misalnya, jika mereka mau menjadi

warga negara sebuah negara dan harus bersumpah kepada Raja atau

Pemerintah, mereka akan menolak untuk melakukannya, sehingga

mereka tidak diizinkan untuk menjadi warga negara resmi, atau

mereka akan mencari cara lain. Mereka merasa bahwa hati nurani

mereka digelisahkan tentang masalah bersumpah, khususnya jika

Page 538: Bmf 22 cahaya injil

530 | C A H A Y A I N J I L

mereka di pengadilan. Tetapi apakah memang ini yang Tuhan Yesus

katakan, atau kita hanya memahami secara dangkal, seperti yang biasa

dilakukan oleh orang-orang Kristen?

Tiga Alasan Mengapa Larangan Bersumpah atau Berikrar itu

Bukan Secara Harafiah

1. Yesus Tidak Pernah Sekedar Melarang Suatu Tindakan Luaran

Mengapa pemahaman seperti ini tidak benar? Pertama, jika Tuhan

Yesus hanya sekedar melarang perbuatan atau tindakan yang tampak,

Dia sedang melakukan sesuatu yang berlawanan dengan praktek-

praktek normal dalam pengajaranNya. Jika anda sering merenungkan

dan bergaul dengan firman Tuhan, anda akan melihat bahwa Dia tidak

pernah membuang waktu untuk sekedar membatasi perbuatan-

perbuatan yang tampak. Mengapa? Karena anda tidak bisa berhenti

melakukan sesuatu tanpa hati anda semakin dimurnikan. Dengan

mengatakan bahwa orang tidak boleh bersumpah atau berikrar, itu

hanya akan mengontrol tindakan eksternal, dan Yesus dalam semua

ajaranNya tidak menghabiskan waktu untuk hal-hal sebegitu.

Mengapa? Karena Dia tahu bahwa anda dapat menghentikan tindakan

atau perbuatan eksternal seseorang, tetapi hal itu tidak akan pernah

mengubah hatinya - hatinya tetap sama. Jadi, jika Dia mengatakan hal

ini, Dia hanya menambahkan satu lagi hukum yang ada dalam

Perjanjian Lama, menambahkan satu lagi "Jangan" yaitu "Jangan

bersumpah. Jangan membuat ikrar". Itu adalah bentuk pengajaran

yang tidak menunjukkan karakter dari pengajaran Tuhan Yesus. Ketika

kita membaca, jika anda sering merenungkan firman Tuhan, anda akan

tahu bahwa Dia lebih memperhatikan apa yang ada dalam hati anda.

Dia sama sekali tidak tertarik dengan perbuatan eksternalmu atau

mengatakan, "Jangan lakukan ini. Kamu tidak boleh merokok. Kamu

tidak boleh minum minuman keras atau pergi nonton filem. Kamu

jangan lakukan ini atau hal-hal yang lain". Orang-orang Kristen cukup

ahli untuk memperbanyak hal-hal seperti itu (memperbanyak larangan)

tetapi Tuhan tidak mau membuang waktuNya hanya untuk berurusan

dengan hal itu, karena Dia tahu bahwa ketika hatimu berubah, maka

perbuatan ekternalmu akan berubah dan menyesuaikan dirinya dengan

sikap hatimu yang telah diperbaharui. Anda tidak akan lagi mau

melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan hatiNya. Anda tidak perlu

mengatakan kepada seseorang yang sudah lahir baru, "Jangan

melakukan ini dan itu". Dia akan menghindari semua itu. Dia tidak

Page 539: Bmf 22 cahaya injil

531 | C A H A Y A I N J I L

tertarik untuk melakukan hal-hal itu. Dia akan melakukan apa yang

baik. Apa yang tidak baik akan dia hindari. Jadi jika Tuhan Yesus

berkata, "Kamu jangan bersumpah", Dia sepertinya hanya sedang

menambahkan satu lagi hukum yang ada dalam Perjanjian Lama. Dan

itu bukanlah sesuatu yang biasanya dilakukanNya ketika Dia mengajar.

Lebih-lebih lagi, seperti yang telah kita lihat, tidak bersumpah atau

berikrar tidak berarti bahwa anda tidak akan mengatakan kebohongan.

Seorang pembohong tidak akan berhenti berbohong hanya karena dia

tidak bisa mengatakan kebohongan di bawah sumpah. Kebohongan

yang disampaikan di bawah sumpah tidak lebih baik dibandingkan

dengan yang tidak di bawah sumpah. Anda mengerti yang saya

maksudkan? Kebohongan seorang pembohong dapat disampaikan

dengan sama baik apakah di bawah sumpah atau di luar sumpah -

tidak ada bedanya bagi dia. Dan lagi, seorang yang mengabaikan

Tuhan dan tidak taat kepada Tuhan tidak akan memperhatikan dengan

sungguh-sungguh pengajaran Yesus. Dia akan tetap bersumpah,

membuat ikrar, apapun yang Yesus katakan. Jadi, dari berbagai sudut,

pernyatan ini tidak dapat bertahan jika dipahami secara harafiah saja.

2. Yesus Tidak Akan Menghapuskan Pernyataan Hukum Taurat

Yang kedua, dan yang lebih serius, Tuhan Yesus menghapuskan sebuah

pernyataan yang ada dalam hukum Taurat, padahal, hanya beberapa

kalimat sebelumnya, dalam ayat 17 bagian ini, Dia mengatakan, "Aku

tidak datang untuk menghapuskan hukum Taurat tetapi

menggenapinya". Dengan mengatakan pernyataan "Jangan

bersumpah" Dia sedang menghapuskan hukum Taurat - satu Firman

utama dari hukum Taurat — karena Perjanjian Lama mengizinkan

untuk bersumpah, membuat ikrar. Dan kemudian Yesus

menghapuskannya! Dan kemudian Dia mengatakan bahwa Dia tidak

menghapuskan hukum Taurat. Kita melihat kontradiksi yang sangat

jelas, jika kita melihat pernyataan Yesus itu hanya di permukaannya

saja.

Allah Sendiri Pernah bersumpah, Demikian juga Paulus.

Yang ketiga, lebih penting untuk dicermati, kita menemukan bahwa

dalam Perjanjian Lama Allah Sendiri bersumpah, Dia membuat ikrar.

Kita punya banyak referensi di mana Allah berikrar dalam konteks

Perjanjian (Covenant). Dia membuat ikrar di bawah sumpah. Dia

bersumpah demi diriNya sendiri. Penulis kitab Ibrani mengatakan

Page 540: Bmf 22 cahaya injil

532 | C A H A Y A I N J I L

dalam Ibrani 6:13, "Ia bersumpah demi diriNya sendiri, karena tidak

ada orang yang lebih tinggi dari pada diriNya". Nah, jadi Allah

Sendiripun bersumpah. Dan kita juga menemukan bahwa orang-orang

kudus Perjanjian Lama sering membuat pernyataan di bawah sumpah.

Abraham, Yakub, Ayub, Elisa - semua orang ini (dan kita mempunyai

semua referensinya) - membuat ikrar di bawah sumpah. Dan kemudian

Yesus mengatakan mereka tidak boleh bersumpah. Jadi apa yang telah

mereka lakukan? Apakah orang-orang ini telah berdosa karena telah

bersumpah? Tetapi mungkin anda berkata, "Itu kan dulu, zaman

Perjanjian Lama!"

Ketika kita sampai pada Perjanjian Baru, kita menemukan hal yang

sama. Kita menemukan bahwa Paulus seringkali membuat pernyataan

sumpah, meminta Tuhan untuk menjadi saksinya. Jadi, apakah dia

tidak mempelajari pengajaran Yesus dengan baik? Tidakkah dia tahu

bahwa Yesus mengatakan dilarang bersumpah? Dan Paulus sendiri

tetap membuat sumpah? Contohnya dalam 2 Korintus 1:23, dia

mengatakan, "Aku meminta Allah untuk menjadi saksiku bahwa aku

mengatakan kebenaran, Aku tidak berbohong". "Hei" teriak anda.

"Paulus kamu sedang bersumpah! Kamu gila ya? Tidakkah kamu

membaca apa yang diajarkan Yesus?" Tentu saja Paulus tahu tentang

pengajaran Yesus, bahkan sangat tahu. Kita tidak perlu mengajari dia.

Jadi, mengapa Paulus tetap membuat sumpah? Dia berbicara dengan

sumpah dalam 2 Korintus 11:31, Galatia 1:20, Roma 9:1, dan lain-lain.

Jadi sekarang kita mempunyai 3 petunjuk bahwa adalah salah untuk

memahami pernyataan Yesus ini secara harfiah. Jadi saya akan

meninggalkan anda untuk merenungkan hal ini untuk beberapa saat.

Hamba Tuhan Dapat Bersumpah karena Dia Mempunyai Kuasa

untuk Bertindak dalam Nama Tuhan

Jadi, jika ini adalah apa yang Tuhan Yesus sedang lakukan, apa

pentingnya pesan ini yang ingin dikatakanNya kepada kita? Apa

pentingnya bagian ini? Baiklah, pertama mari kita melihat bagaimana

kita bisa memahami perikop ini. Pertama-tama, kita harus

memperhatikan ayat 34-35 yang mengatakan: "Tetapi aku berkata

kepadamu, Jangan bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah

takhta Allah, atau demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kakiNya,

atau demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar". Ayat

36 mengatakan, "Dan jangan bersumpah demi kepalamu, karena kamu

Page 541: Bmf 22 cahaya injil

533 | C A H A Y A I N J I L

tidak berkuasa untuk memutihkan atau menghitamkan sehalai

rambutmu" - kamu tidak punya kuasa untuk mengubah warna

rambutmu dari hitam menjadi putih - yang tentunya berarti bahwa

kamu tidak punya kendali apapun atas hidupmu. Dalam pertambahan

usia anda, dari muda sampai tua, segala sesuatu ada dalam kendali

Tuhan, bukan dalam kendali anda. Karena itu anda tidak punya hak

untuk bersumpah karena anda tidak punya kekuatan untuk

memenuhinya. Anda bergantung kepada Tuhan untuk dapat

menepatinya. Anda tidak dapat melakukannya, karena itu anda tidak

punya hak untuk bersumpah tentang apa yang bukan menjadi milik

atau kuasa anda. Segala perkara dalam kehidupan ini berada dalam

tangan Tuhan.

Tetapi ketika anda melihat hal tersebut, anda juga melihat dengan

segera bahwa Allah, dengan prinsip tersebut, boleh bersumpah! Karena

ketika Dia bersumpah demi Yerusalem, Dia bersumpah demi apa yang

menjadi kepunyaanNya. Jika Dia bersumpah demi bumi, Dia

bersumpah demi tumpuan kakiNya. Jika Dia bersumpah demi langit,

Dia juga bersumpah demi diriNya Sendiri. Dan jika Dia bersumpah

demi kepala, Dia dapat membuat- bukan hanya sehelai, tetapi juga

semua - rambut menjadi hitam atau putih. Ah, sesuai dengan prinsip di

atas maka Allah memang berhak untuk bersumpah - tidak ada

masalah. Namun hak yang sama - berdasarkan prinsip diatas - juga

berlaku bagi mereka yang menjadi hamba-hamba Tuhan. Hamba-

hamba Tuhan boleh bersumpah karena prinsipnya sangat jelas dalam

Alkitab bahwa hamba-hamba Tuhan adalah seperti agen atau utusan

Allah sendiri. Dan hamba-hamba Tuhan bekerja atau bertindak atas

otoritas Allah; dia mempunyai kekuatan untuk bertindak atas nama

Allah. Adalah hal yang sangat buruk jika seseorang terlibat masalah

dengan hamba Tuhan yang sungguh-sungguh karena dia dapat

mengerjakan atau melakukan sesuatu dengan kekuatan yang sangat

besar. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, "Apa yang kamu ikat

di bumi akan terikat di surga dan apa yang kamu lepas di bumi akan

terlepas di sorga. Aku memberi kamu kuasa untuk mengikat atau

melepas". Itu adalah bukti besarnya kuasa yang dipercayakan Allah

kepada hamba-hambaNya. Dan sepertinya sekarang ini sedikit hamba

Tuhan yang bahkan mengetahui bahwa mereka mempunyai kekuatan

dari Allah, dengan anggapan mereka benar-benar mempunyai kekuatan

itu. Kekuatan dari seorang hamba Tuhan sangat luar biasa. Tetapi

Page 542: Bmf 22 cahaya injil

534 | C A H A Y A I N J I L

sekarang ini, kita punya begitu sedikit hamba Tuhan sejati di sekitar

kita sehingga jarang sekali kita melihat kuasa ilahi Allah bekerja

melalui mereka.

Inilah alasan mengapa Paulus sebagai duta atau utusan Kristus

menyadari bahwa ia mempunyai otoritas untuk bertindak di dalam

nama Tuhan. Dalam prinsip orang Yahudi yang diketahui semua orang:

utusan atau agen itu sama dengan orang yang mengutusnya. Ia punya

status yang dimiliki oleh para duta sekarang, di mana seorang duta

mempunyai kuasa penuh, yang berarti dia mewakili pemerintahnya,

atau siapa saja yang mengutus dia - ia sepenuhnya diberikan hak

untuk bertindak atas nama oknum yang mengutusnya. Keputusan-

keputusannya mengikat - apa yang kamu ikat akan terikat, apa yang

kamu lepas akan terlepas. Seorang utusan Allah bertindak di bawah

otoritas dan kontrol dari surga. Ini berarti bahwa, ketika Paulus

bersumpah, dia sedang melakukan apa yang sudah menjadi haknya

sebagai seorang rasul - dia bertindak dalam namaNya yang mempunyai

segala kuasa untuk bersumpah.

Saya memberikan beberapa hal yang bersifat teknis karena saya

sedang memberikan eksposisi. Dalam gereja ini, saya tidak sedang

memberikan ide-ide saya tetapi benar-benar menjelaskan apa yang

Alkitab katakan. Saya berharap, ketika anda mendengarkan firman

Tuhan, anda tidak sekedar mendengarkan saya, tetapi mendengarkan

suara Tuhan, dan memikirkan apakah segala yang saya sampaikan itu

benar-benar firman Tuhan atau bukan. Jadi jangan menelannya begitu

saja apa yang saya katakan. Uji dan renungkan dengan pikiran anda

dan periksalah sendiri apakah ini benar-benar firman Tuhan atau

bukan.

Di sini kita mempunyai prinsip dasar kuasa: prinsip kekuatan rohani.

Lalu apa artinya ini semua? Bagaimana kita dapat memahaminya?

Allah, di dalam Tuhan Yesus, mengatakan bahwa anda tidak boleh

bersumpah, dan sekarang setelah memahami prinsipnya dan

melihatnya, kita mendapati bahwa kita masih mungkin untuk

bersumpah atau berikrar. Jadi, apa pendirian kita?

Saya mendapati bahwa pengajaran Tuhan Yesus benar-benar

menantang kita untuk berpikir. Bagi mereka yang malas untuk berpikir,

atau memang tidak mampu berpikir, pengajaran Yesus terlalu

Page 543: Bmf 22 cahaya injil

535 | C A H A Y A I N J I L

melelahkan untuk dimengerti; tetapi bagi saya pengajaranNya sangat

menyemangati dan merangsang pikiran saya. Banyak orang, anda

tahu, ketika mereka membaca Alkitab sepertinya mereka tidak

mendapat apa-apa, pertama karena mereka tidak memiliki hikmat

rohani, tetapi hal kedua yang bisa menjadi penyebabnya adalah karena

mereka terlalu malas secara mental. Untuk bisa masuk ke dalam

pengajaran Tuhan Yesus, anda harus bekerja keras. Maka memang

tidak mengherankan, bahwa melalui gereja-gereja, di sepanjang

sejarah gereja, gereja telah menarik orang-orang yang pandai dan

brilian dari setiap jaman. Kita melihat sejarah gereja dan menemukan

bahwa semua orang-orang tipe pemikir begitu dipesonakan dan ditarik

oleh pengajaran Tuhan Yesus yang mengagumkan, di mana pikiran

mereka ditantang habis-habisan. Bagi mereka yang malas, di mana

pikiran mereka tidak terbiasa berpikir, mereka mendapati bahwa

pengajaran Yesus terlalu rumit untuk dipahami. Mereka lebih suka

sekedar membaca komentarnya dan mengharapkan orang lain yang

melakukan semua pekerjaan mendalami firman. Ketika nanti saya

menyelesaikan eksposisi ini, saya ingin mengatakan kepada anda,

jangan berpikir bahwa anda mengetahui segala sesuatu yang ada

dalam perikop ini. Kita hanya akan mempelajari beberapa hal yang

penting.

"Jangan bersumpah" adalah Aturan Umum, tetapi Bukan Aturan

yang Mutlak

Sekarang, jika Tuhan Yesus telah mengatakan, "Jangan kamu

bersumpah" dan setelah menyatakan prinsip bahwa seharusnya

memang kita tidak bersumpah, ternyata Allah sendiri bersumpah dan

hamba-hambaNya juga bersumpah. Ini hal yang menarik! Lalu

bagaimana kita menjelaskan situasi ini? Bagaimana kita memahami

prinsip ini? Kita bisa memahami prinsip ini dengan cara demikian:

bahwa perintah supaya tidak bersumpah adalah perintah atau aturan

yang umum, tetapi bukan merupakan perintah yang mutlak. Anda

mungkin berkata, "Apa maksudnya ?" Ini bisa dijelaskan seperti ini,

seperti misalnya peraturan lalu lintas, berhenti ketika lampu merah

adalah aturan yang umum, tetapi ini bukan aturan yang mutlak.

Kenapa demikian? Karena anda boleh menerobos lampu merah kalau

berada dalam kondisi gawat darurat atau ketika memang itu perlu

dilakukan. Misalnya, kendaraan ambulans akan menerobos lampu

merah karena sedang mengangkut pasien gawat darurat. Polisi

Page 544: Bmf 22 cahaya injil

536 | C A H A Y A I N J I L

mungkin saja harus menerobos lampu merah karena suatu kondisi

yang mendesak. Seandainya, ketika lampu merah kamu menghentikan

mobilmu, kemudian di belakangmu ada ambulans yang mengaung-

mengaung sementara kamu menghalangi jalannya, menurutmu apa

yang akan kamu lakukan? Apakah kamu hanya tetap diam di

tempatmu karena kamu berpikir harus menunggu dua menit untuk

lampu hijau? Tentu tidak! Hukum dibuat bukan untuk membuat anda

bersikap dan bertindak bodoh; itu berarti anda diizinkan untuk

menerobos lampu merah dan memberi jalan kepada ambulans itu

untuk lewat. Anda mungkin berkata, "Wah aku tidak akan menerobos

lampu merah." Tentu perkataan anda benar - dalam keadaan normal

atau umum, tetapi itu bukan peraturan yang mutlak. Tidak akan ada

polisi yang menilang anda ketika anda menerobos lampu merah untuk

memberi jalan sebuah ambulans yang ada di belakang kendaraan anda.

Jadi, inilah yang dimaksud dengan prinsip yang umum dan prinsip yang

mutlak.

Kita tidak boleh bersumpah, itu sama artinya, bahwa kita tidak akan

mengambil kebebasan kita untuk menerobos lampu merah setiap

waktu, kapanpun kita sukai. Tetapi ketika itu perlu untuk kebaikan dan

kesejahteraan seseorang atau suatu komunitas, anda boleh

melakukannya tanpa takut bahwa anda melanggar hukum. Jadi,

demikian juga dengan murid-murid Kristus, mereka tidak bersumpah

sembarangan setiap hari, tetapi hanya jika itu memang perlu dan harus

dilakukan. Dengan kata lain, apakah dilarang menerobos lampu merah

suatu aturan yang mengikat? Tentu saja, tetapi tidak mengikat secara

mutlak - ada kondisi-kondisi di mana aturan itu bisa dilanggar.

Demikian juga dengan apa yang diajarkan Tuhan Yesus tentang jangan

bersumpah, sebagai aturan umum, jangan bersumpah, tapi ketika

memang itu harus dan perlu dilakukan, anda boleh bersumpah.

Oke, kita sudah mempelajari beberapa hal teknis yang penting. Kita

akan mengupas hal yang lebih dalam lagi. Ketika kita mengupas

Firman Allah, sangat penting bagi kita untuk memahami fakta yang

sesungguhnya. Saya tidak sedang menggembar-gemborkan pesan

yang membuai dan membuat kita melambung tinggi; Saya lebih

tertarik kepada kenyataan. Saya sering merasa terganggu dengan

pengkhotbah-pengkhotbah yang menyampaikan firman yang tidak

berhubungan langsung, atau bahkan tidak berhubungan sama sekali

dengan teks yang dibacakan. Anda bertanya mengapa dia repot-repot

Page 545: Bmf 22 cahaya injil

537 | C A H A Y A I N J I L

membaca perikop itu? Mengapa tidak langsung lanjutkan dengan

pesannya sendiri. Saya tidak memakai firman Tuhan sebagai batu

loncatan untuk menyampaikan ide-ide saya sendiri. Saya hanya ingin

menyatakan apa yang ada dalam firman itu sehingga pendengar saya

dapat mengetahui bagaimana untuk hidup dan mengatur diri sendiri

serta benar-benar mengerti apa yang sebenarnya Tuhan Yesus sedang

katakan.

Jadi, jika anda berada dalam situasi yang mengharuskan anda untuk

bersumpah, anda jangan takut dan berpikir bahwa anda telah

melanggar perintah Tuhan dengan bersumpah. Jika ada sesuatu hal

yang harus saya sampaikan kepada anda dengan cara bersumpah,

maka saya akan melakukannya tanpa ragu-ragu. Saya akan

mengatakan, "Allah adalah saksiku bahwa apa yang saya sampaikan

kepada anda adalah kebenaran yang mutlak." Anda mengatakan,

"Anda baru saja bersumpah". Saya katakan, "Benar! Dan saya tidak

melanggar bagian manapun dari firman Tuhan". Jadi, dalam memahami

firman Tuhan, anda harus memperhatikannya dengan perenungan dan

penelaahan yang dalam.

Dalam memahami firman Tuhan carilah apa yang Allah inginkan

Kita sudah mempelajari hal-hal teknis. Sekarang mari kita membahas

prinsip-prinsip rohaninya, yang merupakan inti persoalannya. Prinsip

rohani apa yang kita pelajari di sini? Kita dapat menarik beberapa

prinsip rohani yang sangat penting di sini. Saya ingin mengatakan

kepada anda semua yang memimpin kelompok PA supaya anda

memimpin sedemikian rupa sehingga anda memahami prinsip salib

dalam mempelajari Firman Allah. Anda berkata, "Apa prinsip salib itu?"

Yang dimaksud dengan prinsip salib adalah begini: Ada garis yang

horizontal dan garis yang vertikal. Jangan hanya memusatkan pada

garis yang horizontal, seperti yang dilakukan banyak kelompok PA atau

pengkhotbah. Mereka sepertinya tidak pernah lepas dari garis

horizontal itu. Jadi dikatakan, "Jangan bersumpah!" Jadi, oke! Saya

tidak bersumpah padamu. Anda tidak bersumpah padaku. Itulah garis

horizontal. Kita semua bicara yang benar -ini garis horizontal. Di mana

garis vertikalnya? Selalu ada garis vertikalnya! Sebagai contoh, kita

ambil contoh khotbah minggu lalu. Kita melihat bahwa pada garis

horizontal adalah tentang perceraian. Baik, itu adalah garis horizontal.

Kebanyakan pengkhotbah akan berhenti di situ dan selesai. Tapi itu

bukan seluruh pesannya. Masih ada garis vertikal. Anda bertanya, "Apa

Page 546: Bmf 22 cahaya injil

538 | C A H A Y A I N J I L

yang saya pelajari dari ini tentang hubungan saya dengan Allah? Jika

anda gagal melakukan itu, anda telah gagal melihat seluruh tujuan

ajaran Tuhan dan seluruh tujuan Alkitab. Alkitab bukan di situ untuk

memberikan kita ajaran etis, yang memang penting dan bagus, tapi

Alkitab bukan hanya mau memberitahu kita bagaimana menjadi orang

yang etis dan bermoral. Alkitab bertujuan untuk mengajar kita prinsip-

prinsip spiritual mengenai hubungan kita dengan Allah.

Jadi jika anda seorang pemimpin kelompok PA atau jika anda

mempelajari Alkitab bagi diri anda sendiri, selalu mencari garis vertikal

salib. Tanya, "Apa yang saya pelajari dari ini?" Begitu banyak PA yang

tidak mencapai tujuan dan tidak memberikan hidup karena ia hanya

berputar di garis horizontal. Tidak pernah melampaui itu. Apabila anda

membaca buku komentar, mereka melakukan hal yang sama; mereka

berputar-putar di garis horizontal. Cari garis vertikal karena Alkitab

adalah firman Tuhan dan di setiap tempat, ada pertanda salib, tanda

salib dapat ditemukan. Jadi saya bukan hanya mau mengajarkan kalian

firman Tuhan, tapi saya juga mau memberitahu anda prinsip-prinsip

dari mana anda dapat memahami firman Tuhan. Bagaimanapun, anda

atau saya ada kalanya karena kurangnya pengetahuan tentang firman

Tuhan, kita tidak dapat menemukan garis vertikal. Jangan patah

semangat! Oleh kasih karunia Tuhan, anda akan tiba ke situ.

Lalu, apa yang kita akan lihat dalam perikop ini? Mari kita mencari garis

vertikalnya, perhatikan bahwa prinsip spiritual bekerja di arah yang

berlawanan. Bermula dari ay 37. Di situ dikatakan, mengutip dari

bahasa asli: "Biarlah apa yang anda katakan hanya 'Ya, ya' atau 'Tidak,

tidak'; apa yang lebih dari ini datangnya dari si Jahat." Sekali lagi

terjemahan bahasa Inggris punya kekurangan, walaupun mereka

tuliskan terjemahan yang tepat di garis samping. Dikatakan 'si Jahat',

bukan hanya 'kejahatan'. Alasan bagi ini adalah di dalam bahasa

aslinya, kata 'jahat' itu dapat dipahami sebagai neuter atau maskulin.

Terkadang ini terjadi di bahasa asli, dan penerjemah harus

memutuskan yang mana satu yang digunakan di antara kedua-duanya.

Jadi, ia mungkin memutuskan untuk menggunakan yang neuter,

sebagaimana yang terjadi di sesetengah terjemahan, daripada

menggunakan yang maskulin, yang akan diterjemahkan sebagai 'Si

Jahat', yaitu Iblis. Bagaimana kita dapat memutuskan dengan tepat—

menerjemahkan sebagai neuter atau maskulin? Kita jangan hanya

berdasarkan tatabahasanya sebagaimana yang dilakukan oleh

Page 547: Bmf 22 cahaya injil

539 | C A H A Y A I N J I L

kebanyakan penerjemah, tapi memutuskan bagaimana menerjemahkan

kata ini dengan melihat bagaimana kata ini digunakan di tempat lain di

PB dan di dalam ajaran Yesus. Apabila kita melakukan itu, kita akan

menemukan bahwa setiap kali terdapat kata 'jahat', Tuhan Yesus

maksudkan si Jahat, Iblis. Sekali lagi ini poin teknis, tapi saya perlu

menggarisbawahinya.

Biarlah Setiap Pernyataan Seolah-olah di Bawah Ikrar!

Poin teknis yang kedua dari ayat ini yang perlu dipahami adalah:

"Biarlah apa yang kamu katakan hanya 'Ya, ya' - dua kali 'ya' dan

'Tidak,tidak' - dua kali 'tidak'. Sekali lagi kita perlu mempunyai sedikit

pengetahuan untuk memahaminya. Apa signifikan dari ini? Jika kita

melihat ke latar belakang ajaran Rabi (yang sangat penting karena

orang Yahudi yang mendengarkan Yesus akan mendengar dengan latar

belakang pengetahuan Yahudi mereka, yang tidak kita miliki jika kita

tidak mempelajarinya), kita menemukan bahwa dua 'ya' dan dua 'tidak'

itu sendiri adalah sebentuk sumpah.

Jika saya berkata, 'ya' itu bukan sumpah; jika saya berkata, 'ya, ya', ini

sudah satu sumpah. Orang Yahudi mengenal 'ya' ganda dan 'tidak'

ganda sebagai satu sumpah—sebagai satu pernyataan sumpah. Dengan

kata lain, apabila Tuhan Yesus berkata, "sesungguhnya Aku berkata

kepadamu", dalam bahasa Inggris adalah 'truly, truly', dua kali

dikatakan 'truly' - ini sama saja dengan pernyataan yang dibuat di

bawah sumpah. Ini berarti pernyataan yang mau dibuat itu seutuhnya

benar dan sangat signifikan. Barangsiapa yang akrab dengan

pengetahuan ini tidak akan menemukan cara pengungkapan ini aneh.

Tapi mereka akan berkata, " Aneh! Tuhan Yesus berkata, "Jangan

bersumpah." Dan sekarang Ia berkata, 'Katakan segala sesuatu seolah-

olah di bawah sumpah." Tidakkah itu membingungkan kamu?

Lihatkah anda bagaimana pengajaran Yesus menantang pikiran dan roh

kita dan membuat akal budi kita bekerja. Saya memuji Tuhan untuk hal

itu. Saya mengharapkan setiap orang Kristen tidak malas dalam

menggunakan pikirannya, bahwa ia mengasihi Tuhan bukan hanya

dengan segenap hatinya melainkan juga dengan segenap pikirannya.

Sebagian orang Kristen mengasihi Tuhan dengan hati mereka, tetapi

sepertinya mereka tidak tahu bagaimana mengasihi Tuhan dengan

pikiran mereka - pikiran mereka kosong. Kasihilah Tuhan dengan

pikiranmu, lakukan! Tembuslah ke dalam perkara-perkara Tuhan yang

Page 548: Bmf 22 cahaya injil

540 | C A H A Y A I N J I L

dalam, dan minta Tuhan untuk mengajarmu. Jika kamu sudah

memahami apa yang saya katakan, bahwa ketika Yesus mengatakan

kamu tidak boleh bersumpah, Dia bukanlah membuat pernyataan yang

mutlak tetapi sebuah pernyataan umum - maka anda tidak akan

terkejut membaca kalimat berikutnya, yang benar-benar menunjukkan

karakter dari pengajaran Yesus yang menakjubkan yaitu: Janganlah

bersumpah, tetapi biarlah setiap pernyataanmu seperti sumpah,

dengan kata lain, setiap kalimat haruslah benar seperti sebuah

sumpah. Itu begitu sempurna! Itu mengagumkan! Sekarang, kita dapat

melihat apa yang sepertinya merupakan kalimat yang dangkal ternyata

memiliki pemahaman yang begitu mendalam.

Saya juga menemukan kalimat yang demikian dalam tulisan Josephus.

Banyak dari kalian yang mungkin tidak mengenal Josephus. Dia adalah

seorang sejarawan yang tinggal pada masa Tuhan Yesus hidup, dari

Josephus kita mengetahui banyak mengenai latar belakang PB dan PL.

Dia adalah seorang penulis yang sangat penting. Josephus

memberitahukan kita bahwa ada orang-orang dalam masa Yesus yang

dia sebut Eseni -ketika saya menyelidiki apa yang dia artikan dengan

kaum Eseni, saya mulai memahami bahwa yang dia artikan dengan

kaum Eseni adalah orang-orang Kristen. Dan dia mengatakan,

perkataan-perkataan mereka adalah seteguh sebuah sumpah. Tuhan

Yesus dengan tegas mengatakan bahwa: "Apapun yang kamu katakan,

biarlah itu sama benarnya dengan sebuah sumpah". Sebenarnya,

berdasarkan tulisan Josephus, perkataan-perkataan kaum Eseni ini

lebih teguh dari sebuah sumpah.

Kebenaran Berasal dari Tuhan, Kebohongan dan Segala Sesuatu

yang Melebihi Kebenaran Berasal dari Iblis

Setelah memahami semua ini, mari kita melihat ke ayat 37. Di sini

Tuhan Yesus mengatakan bahwa segala sesuatu yang melebihi

kebenaran, yang lebih dari 'Ya, ya' atau 'Tidak, tidak' - berasal dari

Iblis! Segala sesuatu yang diluar kebenaran berasal dari Iblis. Ketika

seorang Kristen berbicara, dia mengatakan hanya kebenaran,

kebenaran yang utuh dan hanya kebenaran. Inilah yang dikehendaki

Yesus dari kita. Setiap kalimat haruslah, sepertinya, sebuah sumpah.

Sekarang kamu lihat, pokok dari hal ini adalah: apa yang lebih dari itu

berasal dari Iblis. Pikiran hal ini. Jika kepalsuan berasal dari Iblis, dari

manakah kebenaran itu datang? Dari Tuhan, tentu! Keseluruhan bagian

Alkitab mengajarkan kita akan hal itu. Kalian tidak perlu menjadi

Page 549: Bmf 22 cahaya injil

541 | C A H A Y A I N J I L

seorang ahli Alkitab untuk mengetahui hal ini. Sekarang kita telah

menyatakan sebuah prinsip yang sangat penting - kebenaran dan

hanya kebenaran berasal dari Tuhan. Apapun yang melebihi ataupun di

luar kebenaran dari manapun, berasal dari Iblis. Iblis, seperti yang

Tuhan Yesus katakan dalam Yohanes 8 - adalah seorang pembohong

dan bapa dari kebohongan. Iblis adalah seorang pembunuh. Ini sangat

menarik. Yesus mengaitkan berbohong dan membunuh dalam Yohanes

8. Kalian tahu mengapa? Karena berbohong adalah sekarakter dengan

membunuh.

Kalian lihat? Iblis berbohong kepada Adam dan Hawa dan akhirnya ia

membunuh mereka: Ia berkata, "Di hari kamu memakannya, kamu

akan mati"; mereka mati. Secara spiritual mereka mati sejak mereka

memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Berbohong

kepada seseorang berarti membunuh seseorang. Kalian harus

mengatakan kebenaran, kebenaran yang utuh dan hanya kebenaran.

Kalau tidak, kalian akan menemukan bahwa kalian berada di pihak

Iblis. Ada lagi beberapa keindahan dalam pengajaran Yesus. Yesus

mengatakan: "Segala sesuatu yang lebih dari pada kebenaran", Yesus

bukan mengatakan, "Bertentangan dengan kebenaran". Pikirkan hal ini.

Apakah makna dari kalimat tersebut? Makna dari kalimat tersebut

adalah ini: Sebuah kebohongan kadang tidak hanya berbentuk

kebohongan, ia bisa berisikan sebagian kebenaran, tetapi ini telah

melebihi kebenaran. Kalian lihat betapa sempurna Yesus menuliskan

kata-kataNya? Tidak ada satu kalimat, tidak ada satu sukukata, satu

hurufpun yang sia-sia dalam pengajaran Yesus. Kalimat tersebut adalah

sempurna. Dia tidak mengatakan, "Jika kamu mengatakan

kebohongan, itu adalah dari Iblis, tetapi jika kamu mengatakan

setengah kebenaran, itu tidak apa-apa." Tidak, tidak! Yang Yesus

katakan adalah: "Semua yang kamu katakan haruslah benar, tetapi

apa yang lebih dari itu berasal dari Iblis, apa yang lebih dari pada itu

membuat seluruh pernyataan menjadi palsu."

Kalian tahu, kebohongan yang paling efektif adalah kebohongan yang

sebagiannya benar. Kebohongan total tidaklah pernah meyakinkan.

Kebohongan yang sebagian benar sangatlah meyakinkan karena ia

sebagian besar berisikan elemen kebenaran. Tahukah kalian dari

manakah bidat masa kini memperoleh kekuatan mereka? Mereka

mendapatkan kekuatan dari kebenaran mereka yang tidak utuh.

Mereka dapat mengutip untukmu sebagian ayat dari Alkitab, dan ayat-

Page 550: Bmf 22 cahaya injil

542 | C A H A Y A I N J I L

ayat itu memang ada di Alkitab, tetapi itu bukan kebenaran seluruhnya.

"Oleh karena itu, ketika kamu berbicara," Yesus berkata, "kamu harus

jujur atau benar secara mutlak, atau jika tidak kamu berada di sisi

Iblis." Ini adalah prinsip yang harus kita perhatikan lagi.

Kebenaran tetaplah Kebenaran, Walaupun Kebenaran Tersebut

Tidak Masuk Akal

Saya sedang membangun ke arah prinsip ini, dan saya ingin anda tahu

setiap langkah kecil sembari kita melangkah kepada prinsip utama.

Pertama, kebenaran berasal dari Tuhan. Kebenaran tidak ditemukan di

tempat lain melainkan dalam Tuhan - ini adalah prinsip yang bertahan

selamanya. Dalam dunia ini, di bawah matahari, anda tidak akan

pernah menemukan kebenaran kecuali kebenaran yang Tuhan berikan

kepada kita. Anda tidak akan dapat menemukannya dalam filsafat

karena filsafat adalah imajinasi manusia. Mengapakah harus gagasan,

ide ataupun spekulasi seseorang menjadi lebih baik dari yang kita miliki

hanya karena dapat dinyatakan secara lebih meyakinkan?

Kenyataan bahwa sesuatu itu lebih masuk akal tidaklah membuat

sesuatu itu lebih benar. Pada hakekatnya kebenaran tidak perlu masuk

akal, namun ia tetap kebenaran. Jika saya memberitahukan anda

bahwa seekor ikan berenang ke kaki saya dan saya telah

menangkapnya, dan anda mengatakan bahwa itu tidaklah masuk akal,

namun kenyataan ini adalah mutlak benar dan saya dapat

mengatakannya di bawah sumpah bahwa hal ini adalah benar. Hal ini

tidak masuk akal, tetapi ia benar. Perkara-perkara yang Tuhan lakukan

tidak masuk akal, tetapi adalah tetap merupakan kebenaran karena

Tuhanlah yang melakukannya. Anda mengatakan, "Hal-hal seperti itu

tidak pernah terjadi." Tetapi hal itu terjadi karena Tuhanlah yang

melakukannya. Anda mengatakan bahwa tidak masuk akal bila Allah

menjelma menjadi manusia dan datang ke dalam dunia. Hal tersebut

tidak masuk akal, namun tetap merupakan kebenaran. Anda

mengatakan, "Mustahil terjadi jika Allah menyatakan diriNya dalam

daging dan Dia menuju salib dan mati untuk dosa-dosaku. Hal itu tidak

dapat diterima. Hal-hal seperti ini tidaklah dapat terjadi." Tetapi ketika

Tuhan melakukannya, hal tersebut terjadi. Jadi, walaupun tidak dapat

diterima dalam pikiran anda, ia tetap merupakan kebenaran. Spekulasi

manusia sepertinya masuk akal, tetapi tidak membuatnya menjadi

kebenaran.

Page 551: Bmf 22 cahaya injil

543 | C A H A Y A I N J I L

Kebenaran Selalu Mengikat - Kebenaran harus Dipatuhi!

Seorang murid haruslah menujukan pandangannya pada kebenaran.

Kata 'truth' [kebenaran] dalam Alkitab, dalam PB saja, belum dihitung

dalam PL, dipakai 109 kali. Belum dihitung kalimat perubahannya,

seperti 'truthful' dan kata keterangan dan kata sifat dan sebagainya,

anda akan menemukannya 75 kali, berjumlah total lebih dari 200 kali

dalam ruangan singkat yang ada dalam PB. Ketika kita mengabarkan

Injil, kita memprihatinkan kebenaran. Kita tidak prihatin bahwa

seseorang akan menjadi anggota suatu gereja, bahwa seseorang akan

menjadi pengikut saya atau pengikut orang lain, bahwa seseorang akan

menjadi pengikut Calvin atau Luther ataupun siapapun yang lain.

Namun kita mempedulikan hanya satu hal - menjadi seorang Kristen.

Ini adalah kebenaran. Jika ini bukan kebenaran, maka lupakan saja.

Lupakan! ! Jangan memperjuangkan sesuatu hanya karena kamu

menyukainya! Jangan berpegang kepada sesuatu hanya karena kamu

menemukan bahwa, "Saya pikir ini adalah ide yang baik!" Lupakan hal

ini! Jika Injil tidak benar, maka kemaslah barangmu dan pulanglah ke

rumah. Dan jangan datang lagi. Marilah kita tegas. Kita menangani

kebenaran, dan tidak ada yang lain selain kebenaran.

Kita harus memahami hal lain yang dikatakan oleh Yesus. Kita melihat

bahwa kebenaran datangnya dari Tuhan, dan yang kedua kebenaran itu

mengikat seperti sebuah sumpah. Jangan mengira sesuatu tidak perlu

dilaksanakan hanya karena hal itu tidak dinyatakan dalam sumpah.

Tidak, Tuhan Yesus mengatakan bahwa kebenaran selalu mengikat, di

bawah sumpah ataupun tidak di bawah sumpah, karena kebenaran

bersifat mengikat seperti sebuah sumpah. Apakah anda menangkap

prinsip ini? Anda lihat, jika sesuatu benar, anda diwajibkan untuk

melakukannya, menerimanya, mengikutinya dan mempercayainya.

Dalam Alkitab, kebenaran adalah untuk dipatuhi, bukan hanya

dipercayai. Juga kita lihat dalam Roma 2:8 dan Galatia 5:7, bahwa kita

harus mematuhi kebenaran. Hal menjadi seorang Kristen adalah hal

mematuhi kebenaran. Bukan berdasarkan apakah perasaan saya

sedang baik atau tidak baik. Tidaklah akan membuat perbedaan

apakah saya sedang dalam keadaan 'mood' yang baik atau tidak;

menjadi seorang Kristen tidak ada kaitannya dengan hal itu. Semua itu

berhubungan dengan kebenaran dan hanya kebenaran.

Anda lihat, banyak orang Kristen yang hidup berdasarkan perasaan

mereka dan mereka sungguh-sungguh membuat saya frustasi. Saya

Page 552: Bmf 22 cahaya injil

544 | C A H A Y A I N J I L

harap anda bukan merupakan salah satu dari mereka. Kita sudah

punya terlalu banyak orang seperti ini dalam gereja. Hari ini kita

merasakan baik dan besok kita merasa buruk. Setelah pergi ke gereja,

mereka merasakan sangat baik; dan ketika hari Senin pagi, mereka

merasakan sangat buruk. Mereka adalah orang Kristen yang naik dan

turun seperti barometer - anda tidak tahu apa yang harus diperbuat

dengan mereka. Saya menerima telepon dari seorang dan ia berkata,

"Aku merasa buruk kembali hari ini." Saya berpikir, "Oh, jangan lagi."

Dan demikianlah mereka naik dan turun terus. Anda tahu apakah

masalah dari orang-orang Kristen seperti ini? Mereka tidak paham

bahwa mereka hidup oleh kebenaran, bukan oleh perasaan. Kebenaran

tidaklah berkurang kebenarannya hanya karena saya sedang merasa

tidak bagus hari ini dan saya kebetulan sedang menderita sakit kepala.

Hal itu tidaklah membuat kebenaran berkurang. Dan apa yang saya

rasakan tidaklah membuat perbedaan. Hidup saya dipimpin oleh

kebenaran, dan bukan oleh perasaan saya.

Ada banyak orang Kristen yang sepertinya tidak memahami hal ini.

Mereka datang kepada Tuhan dan mereka tiba-tiba mengharapkan

untuk mendapatkan perasaan yang baik, sepertinya mereka telah

menelan LSD atau yang lainnya. Mereka berkata, "Aku sepertinya tidak

merasa lebih baik setelah aku datang pada Tuhan." Saya berkata,

"Baiklah, perasaan seperti apa yang kamu harapkan, temanku?"

Perasaan apa yang anda harapkan? Semua ini sama sekali tidak

berhubungan dengan perasaan anda. Anda telah masuk dalam

perjanjian dengan Allah.

Saya juga suka berkata kepada orang-orang, "Apakah kamu telah

menikah?" Mereka berkata, "Aku telah menikah." Saya melanjutkan

bertanya, "Bagaimana perasaanmu setelah kamu menikah?" Mereka

berkata, "Aku merasa keletihan, sepanjang hari berjabat tangan dan

tersenyum." Sama halnya dengan saya setelah pesta pernikahan. Saya

merasa seluruh otot di wajah saya kejang. Setelah tersenyum begitu

lama, tangan saya terasa bebal karena berjabat dengan begitu banyak

tangan. Jika anda berkata, "Bagaimana perasaanmu setelah anda

menikah?" Semua yang dapat saya katakan adalah, "Saya merasa

sangat letih."

Bagaimana perasaan anda? Anda mengasihi orang tersebut sebelum

anda menikah. Anda mengasihi Tuhan sebelum anda datang

Page 553: Bmf 22 cahaya injil

545 | C A H A Y A I N J I L

kepadaNya; kalau tidak, anda tidak akan menyerahkan hidup

kepadaNya. Semua ini tidak ada hubungannya dengan perasaan; ini

adalah masalah kebenaran. Inilah yang harus kita lakukan - kebenaran.

Jadi, berdoalah agar Tuhan menebus anda dari keadaan menjadi orang

Kristen yang mengandalkan perasaan - turun naik terus perasaan

mereka. Mereka harus pergi ke pertemuan untuk merasa baik. Untuk

melakukannya, anda harus memiliki waktu untuk menyemangati

mereka. Setiap orang berdiri, berteriak, menepuk tanganmu, melompat

atas dan bawah. Anda bertanya, "Apakah maksud dari latihan ini? Saya

benar-benar tidak mengerti." Ini dilakukan untuk merangsang mereka,

menyemangati mereka. Semuanya berhubungan dengan perasaan.

Tuhan tidak bekerja seperti itu; Dia tidak menyukainya. Dan ketika

saya mengkhotbahkan firman Tuhan, saya tidak sedang memanipulasi

perasaan seseorang. Saya sama sekali tidak tertarik dengan hal itu.

Saya ingin setiap orang masuk dalam kebenaran, bukan dalam

perasaan - karena anda merasa begitu baik, anda merasa gembira.

Saya dapat membawa ke sini seorang penyanyi solo yang dapat

membuat airmatamu berlinang di wajahmu. Ketika dia menyanyi, anda

merasa hati bergolak, dan anda merasa begitu senang dan terharu. Ini

luar biasa namun saya tidak begitu menyukainya karena besok anda

akan merasa resah dan buruk lagi. Seperti sedang minum alkohol,

anda merasa enak, namun kemudian buruk hari berikutnya—anda

merasa lebih terpuruk. Kita tidak menghendaki hal itu. Adalah mudah

untuk mengolah emosi seseorang. Kalian tidak perlu menjadi psikolog

besar untuk dapat melakukan hal ini. Tetapi kita tidak membutuhkan

itu, karena iman haruslah dinyatakan dalam kebenaran. Batu karang

yang teguh! Orang Kristen seperti ini, kalian dapat melempar apa saja

pada mereka - kalian memberikan guntur, kalian memberikan tekanan,

tidak akan ada yang menggoyahkan mereka. Mengapa? Karena mereka

berakar dalam kebenaran.

Hal lain yang mau saya katakan berkaitan dengan hal kebenaran

adalah hubungan pribadi kita. Kita akan masuk dalam bagian ini.

Kebenaran harus Memimpin Relasi Kita - dengan Allah dan

dengan Manusia

Saya ingin menangani beberapa pokok yang sangat penting. Sehingga

ke tahap ini saya pikir anda telah memahami prinsip spiritual yang

paling dasar dari semuanya ini. Hal ini merupakan prinsip spiritual yang

Page 554: Bmf 22 cahaya injil

546 | C A H A Y A I N J I L

paling mendasar bagi kehidupan Kristen. Apakah prinsip itu? Hal

tersebut adalah truthfulness (keadaan benar) - kebenaran dalam

setiap pikiran kita. Hal ini kelihatannya mudah namun saya ingin

menguraikan ini supaya anda dapat memahami sesuatu yang vital bagi

kehidupan Kristen. Tadi saya telah menyinggung sebagian kecil. Orang

Kristen yang naik dan turun adalah adalah orang Kristen yang akan

ambruk sebelum berjalan terlalu jauh. Mereka adalah orang yang

datang ke gereja bernyanyi dengan suara ekstra keras, dan tiga bulan

kemudian anda tidak akan melihat mereka lagi. Mengapa? Karena

kegairahan mereka itu hanya 5 menit. Semuanya telah berlalu; mereka

telah kembali pada keadaan asal. Ini adalah orang-orang Kristen yang

tidak memahami prinsip kebenaran dalam kehidupan Kristen, dan saya

ingin menguraikan ini dengan lebih dalam.

Jika anda ingin bertumbuh dalam kehidupan Kristen, jika anda ingin

mengalami kekuatan rohani dan berkat Tuhan, anda harus memahami

prinsip yang penting ini. Ini adalah prinsip dari semua hubunganmu

dalam garis vertikal dengan Tuhan. Anda harus sempurna dalam satu

hal dalam kehidupan Kristen - anda harus sempurna dalam kebenaran.

Anda berkata, "Apa maksudnya?" Yang saya artikan adalah ini: dalam

segala hal yang anda lakukan dalam hubungan dengan Tuhan, yang

pertama dan yang paling penting, lakukanlah dalam kebenaran yang

seutuhnya! Ada orang yang ketika mereka berdoa, mereka sepertinya

mencoba membuat Tuhan terkesan, seperti mereka sedang

mengesankan orang lain. Ini adalah contoh dari tidak dalam kebenaran.

Ketika anda berdoa kepada Tuhan, ingatlah ini: Ia melihat kepada

hatimu; Ia bukan melihat pada ekspresi di wajahmu. Jadi, jika anda

memakai senyum yang manis agar Tuhan melihatnya, hal ini tidak

akan membuat Ia terkesan. Ia melihat langsung ke dalam hatimu.

Rahasia dari kehidupan Kristen adalah kebenaran di hadapan Tuhan.

Hiduplah selalu dalam kebenaran yang mutlak!

Jika anda memiliki masalah, datanglah padaNya dan katakan, "Tuhan,

saya memiliki masalah ini". Anda tahu, sangat menakjubkan bahwa

sedikit orang Kristen yang memahami prinsip ini. Ketika mereka

memiliki masalah, hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari

seorang teman, mencari pendeta. Baik, saya tidak menentang bahwa

anda seharusnya mencari seorang teman, atau mencari seorang

pendeta, tapi, pelajarilah prinsip ini dulu. Belajar untuk datang secara

jujur dan bersikap benar kepada Tuhan, dan berkata, "Tuhan, saya

Page 555: Bmf 22 cahaya injil

547 | C A H A Y A I N J I L

punya masalah dalam hal ini." Mengapa anda tidak dapat berbicara

dengan jujur kepada Tuhan? Apakah anda pikir Ia hanya mau

mendengar sanjungan? Apakah anda pikir Ia seperti orang lain yang

anda kenal? Datang dan beritahukan kepadaNya kenyataan yang

terjadi. Anda tidak perlu berpikir, "Ketika aku berbicara dengan Tuhan,

aku hanya boleh membicarakan hal-hal yang manis; "Tuhan, Engkau

sangat hebat! Engkau sangat besar! Engkau mencukupkanku dengan

roti setiap hari, aku membutuhkan sedikit mentega, namun, saya

berterima kasih untuk roti ini, dan selainya. Engkau sangat baik

kepadaku. Engkau mencukupkanku dengan segala hal yang baik. Aku

menginginkan rumah yang lebih besar, namun untuk saat ini, aku

cukup berterima kasih dengan apa yang ada padaku." Dan jadi kita

merasa bahwa kita selalu harus mengatakan hal yang manis kepada

Tuhan. Tidak pantas datang kepada Tuhan dan mengatakan hal yang

tidak baik. Anda tidak datang kepada Tuhan dengan masalah-

masalahmu. Mengapa tidak? Bukankah Ia Juru Selamat kita? Belajarlah

menjadi jujur dengan Tuhan dan dengan melakukan hal itu telah

membantu meringankan separuh masalahmu. Setelah itu semua

masalah dapat dibereskan. Orang sering mengejutkan saya. Mereka

berkata, "Aku punya masalah ini dan itu." Saya berkata, "Apakah anda

pernah memikirkan untuk membicarakan hal ini dengan Tuhan?" "Apa?

Membicarakan kepada Tuhan mengenai ini?" "Tentu!" Saya berkata,

"Apa salahnya dengan hal itu? Ia dapat menjawab pertanyaanmu lebih

baik dari yang saya dapat. Apakah anda tahu itu?" "Wah! Maksudmu Ia

dapat?" Bagaimana mereka mengharapkan Tuhan untuk

menyelamatkan mereka jika Allah yang mereka datangi tidak dapat

menyelesaikan masalah mereka? Jadi, untuk apa anda percaya kepada

Allah yang seperti ini? Ia adalah Allah kebenaran, Ia adalah Allah yang

hidup, Ia adalah segala sesuatu yang Ia katakan mengenai diriNya,

atau kalau tidak demikian jangan membuang waktumu dengan-Nya.

Anda lihat, kebenaran adalah hitam dan putih. Ada garis tegas di

antara hitam dan putih. Kebenaran tidak di wilayah abu-abu. Datang

kepada Tuhan dengan tulus dan tegas. Ini adalah cara yang Ia

kehendaki. Datang kepada Tuhan dengan pertanyaanmu, jika ada, dan

katakan, "Tuhan, saya tidak mengerti hal ini." Saya merasa takjub

ketika menemukan bagaimana sikap para nabi ketika mereka berbicara

dengan Tuhan. Nahum berkata, "Tuhan, aku memiliki keluhan yang

mau saya kemukakan terhadapMu, Engkau tahu, jika Engkau tidak

Page 556: Bmf 22 cahaya injil

548 | C A H A Y A I N J I L

berkeberatan aku mengutarakannya. Aku punya masalah dengan

Engkau. Pemikiran apa yang ada padaMu sehingga Engkau menghadapi

kami dengan cara demikian, dan Engkau berlaku begitu baik dengan

orang-orang kafir yang menghancurkan Yerusalem di bawah kaki

mereka. Aku tidak begitu senang dengan hal ini, Tuhan." Apakah anda

memahami prinsip rohani ini? Anda berkata, "Hei, hei, hei! Anda tidak

boleh berbicara kepada Tuhan dengan cara demikian! Begitu beraninya

kamu bebicara kepada Tuhan dengan cara begitu?" Baik, Nahum

bukanlah tidak hormat. Kita membingungkan makna kejujuran dan

ketidakhormatan.

Anda tahu, orang Tionghoa secara khusus sangat sensitif dengan hal ini

dan saya pikir kita harus belajar dalam kehidupan Kristen untuk

memperbaikinya. Jika anda berkata kepada seorang saudara, "Yang

kamu lakukan agak kurang baik. Kualitasnya tidaklah terlalu bagus."

Wah! Mereka akan menyerang kembali. "Kasih persaudaraan - kamu

seharusnya memberitahuku hal yang manis. Dan kamu mengatakan

kamu tidak suka pelajaran Alkitab yang aku pimpin. Ah! Ini sangat

menghina aku!" Anda lihat, anda mengatakan kebenaran pada mereka

dan mereka mengatakan anda menghina mereka. Saya berkali-kali

mengalami pengalaman ini, saya harap kalian tidak berkeberatan atas

perkataan saya, secara khususnya orang Hong Kong. Saya pikir

mereka dibesarkan dalam lingkungan di mana tidak menyenangkan bila

mengatakan kebenaran. Sebagai orang Kristen, kita harus mengubah

ini. Beberapa orang ketika mereka mengatakan sesuatu kepada saya,

"Aku harap sesuatu dapat dilakukan untuk memperbaiki hal ini,"

mereka menambahkan, "Aku harap anda tidak tersinggung. Jangan

tersinggung, ya?" Saya berkata, "Aku tidak tersinggung. Aku sangat

berterima kasih bahwa anda memberitahukan padaku tentang hal ini."

Mereka berkata, "Sungguh?" Mereka sangat terkejut, sepertinya kalau

anda memberitahukan kebenaran kepada saya, saya akan tersinggung.

Mereka sangat terkejut karena anda berterima kasih untuk hal itu.

Saya ingat pada suatu hari, seseorang mengatakan bahwa di gereja

kami ada sesuatu yang bisa dikembangkan, "Aku harap anda tidak

merasa tersinggung. Anda tidak marah, kan?" Saya berkata, "Mengapa

anda begitu berhati-hati? Tidakkah anda tahu bahwa aku menyukai

kebenaran? Katakanlah kebenaran kepadaku. Langsung saja. Ayo,

jangan berputar-putar." Tetapi saya sadar dengan kebanyakan orang,

anda tidak dapat mengatakan kebenaran kepada mereka. Anda harus

Page 557: Bmf 22 cahaya injil

549 | C A H A Y A I N J I L

mempermanis kalimat tersebut, berbelit-belit untuk memberikan kesan

yang menyenangkan dan menikam mereka dari belakang bukan dari

depan. Ini adalah praktek yang diterima. Ketika anda menikam mereka

dari belakang hal ini lebih dihormati; untuk memukul mereka dari

depan adalah kasar. Sepertinya kedua-duanya juga akan membawa

kematian.

Katakan Kebenaran dalam Kasih - Jangan ada Kepura-puraan

Dalam kehidupan Kristen, marilah kita belajar untuk berlaku benar. Ini

adalah prinsip rohani yang sangat penting. Hal ini akan membuat relasi

kita dengan orang lain menjadi lebih mudah, sehingga kita tidak usah

menyusun taktik, sehingga kita tidak usah berpikir keras, memikirkan

apa yang ada dalam pikiran orang lain. Saya memindahkan biji catur

saya dalam cara itu. Saya memindahkan biji catur saya dalam langkah

itu; sekarang anda pindahkan biji catur anda. Percakapan dengan

orang tertentu terkadang sangat melelahkan. Anda bingung permainan

catur apa yang mereka mainkan, gerakan mana yang akan mereka

buat sekarang, kombinasi macam apa yang akan muncul nanti. Sebagai

anak Tuhan, marilah kita bersikap jujur. Lihat! Saya menginginkan

anda bersikap jujur kepada saya. Datanglah pada saya dan katakan,

"Aku tidak memahami bagian ini." Marilah, kita langsung saja. Inilah

seharusnya cara kita hidup bersama orang lain. Bermain politik dengan

satu sama lain bukanlah suatu sikap yang seharusnya dilakukan orang-

orang Kristen.

Jika anda hidup dengan orang lain, maka anda harus mempraktekkan

hal ini. Gereja adalah sebuah lingkungan. Gereja adalah sebuah

komunitas. Jadi, marilah kita jujur satu sama lain, mengatakan

kebenaran dalam kasih. Tentu, saya tidak bermaksud bahwa anda

mengatakan kejujuran sehinggakan anda menghantam mereka tepat di

wajah mereka. Katakan dalam kasih, dan katakanlah kebenaran.

Saya berdoa agar Tuhan mentransformasi gereja, terkhusus gereja

Tionghoa. Tuhan hendak membuat perkara-perkara besar. Namun

Tuhan harus mengubah kita terlebih dahulu. Gereja ini akan menjadi

sesuatu yang sangat berbeda, sangat sangat berbeda, jika kita

pertama-tama mempelajari bahwa tidak ada seorangpun di antara kita

yang bermain politik satu sama lain. Kita tidak perlu berpura-pura

untuk bersikap manis, namun jujur dan bersikap santai terhadap satu

sama lain. Pernahkah anda sadari bagaimana tidak nyamannya jika dua

Page 558: Bmf 22 cahaya injil

550 | C A H A Y A I N J I L

sisi harus bermain politik? Anda harus duduk dalam cara tertentu;

sungguh sangat tidak nyaman. Mari kita melakukannya tulus dari hati.

Setiap orang santai dan mengatakan kebenaran sebagai saudara dan

saudari.

Tetapi prinsip yang sama juga harus diterapkan pada Tuhan. Ketika

anda datang pada Tuhan, bicaralah jujur denganNya. Anda akan

terkejut bahwa ternyata Ia sangat senang. Ia senang dengan

kejujuran. Inilah cara anda bertumbuh dalam hubungan anda dengan

Tuhan dan juga dengan satu sama lain. Inilah rahasianya, jika anda

hendak menyebutnya demikian, sebuah prinsip yang semua orang

Kristen harus meraihnya. Ketika anda berdoa, apakah anda merasakan

bahwa anda harus berbicara dalam cara yang palsu? Saya baru berkata

kepada Saudara W kemarin bahwa saya mendengarkan khotbah oleh

seorang pendeta Anglikan. Sebenarnya uskup agung, yang telah

pensiun. Saya berkata, "Mengapa mereka harus berbicara dalam nada

suara seperti itu? Mengapa mereka tidak berbicara dalam nada suara

mereka yang alami saja? Apakah mereka tidak tahu bagaimana

caranya? Apakah mereka berbicara kepada istri mereka dengan

mengatakan, "Sayangku, saya sangat senang melihatmu hari ini."

(dikatakan dengan nada suara yang sangat tinggi) Apakah itu caranya

mereka berbicara dengan istri mereka? Namun, ketika mereka

memberitakan Injil, mereka harus membacakan firman Tuhan dalam

sebuah penampilan tertentu yang telah dipoles sedemikian rupa. Apa

ini? Anda lihat, kita tidak belajar untuk menjadi jujur satu sama lain.

Ini adalah sebagian dari kemunafikan dan kepura-puraan yang terjadi

dalam gereja. Saya minta maaf saya harus mengatakan kebenaran.

Saya tidak dapat menahannya! Saya harus mengatakan bahwa ketika

uskup agung ini terus melanjutkan dalam cara ini, hal ini membuat

saya begitu muak dan saya melakukan sesuatu yang kurang sopan -

saya berdiri dan berjalan keluar - karena prinsip dari kehidupan Kristen

adalah untuk jujur satu sama lain. Kita tidaklah boleh berpura-pura.

Kepura-puraanlah yang menghancurkan gereja dan menghancurkan

hubungan kita dengan Tuhan. Jadi, ketika anda datang untuk berdoa,

santailah. Jangan merasa bahwa anda harus berada dalam posisi

tertentu, bahwa anda harus berlutut dalam satu cara tertentu.

Bicaralah kepadaNya dalam cara yang santai. Yang Ia inginkan adalah

kebenaranmu. Ia tidak melihat pada postur fisikmu. Ia

menginginkanmu berbicara dari hatimu.

Page 559: Bmf 22 cahaya injil

551 | C A H A Y A I N J I L

Tidak Memenuhi Sebuah Janji pada Tuhan Berarti Menipu-Nya

Waktu kita berjalan dengan cepat dan masih ada banyak prinsip

penting di sini. Tapi, saya ingin mengatakan bahwa kita harus

memegang erat-erat prinsip yang penting. Saya ingin menunjukkan

kepada anda dengan cara lain bagaimana berbicara di bawah sumpah

menjadi berbohong. Ketika kita berbicara dengan Tuhan, setiap yang

kita katakan, saya mau kalian memahami ini, adalah sumpah. Ini

adalah alasan mengapa kita sama sekali tidak perlu bersumpah kepada

Tuhan. Setiap hal yang anda katakan sejajar dengan sumpah. Inilah

alasannya mengapa saya katakan bahwa dalam doa, jangan katakan

sesuatu yang anda tidak maksudkan, karena Tuhan akan membuat

anda bertanggungjawab ke atas segala sesuatu yang anda katakan.

Prinsip ini begitu penting sehingga kita harus memahaminya. Jika anda

ditanya dalam suatu pertemuan apakah ada yang ingin melayani

Tuhan, jika ada tunjukkan tangan, apakah anda menunjuk tangan

anda? Apakah anda mengangkat tangan? Jika anda mengangkat

tangan, anda telah menyampaikan sumpah anda kepada Tuhan.

Sekalipun jika itu bukan sebuah sumpah yang diumumkan, itu juga

sama dengan sumpah. Setiap hal yang anda katakan kepada Tuhan,

anda harus penuhi. Hati-hati! Waspada dengan sikap mengambil dari

Tuhan, merampok dari Tuhan apa yang menjadi milikNya. Apa yang

telah anda katakan padaNya, anda harus penuhi. Ingat hal itu. Ini

adalah bagian lain dari prinsip kebenaran.

Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa mereka ingin melayani

Tuhan dan mereka tidak dapat ditemukan dalam pelayanan Tuhan.

Saya katakan kepada anda, lebih baik jika anda tidak pernah

mengatakannnya, dibandingkan jika anda mengatakannya dan anda

tidak memenuhinya. Jangan pernah berkata, "Saya akan melayani

Tuhan" dan tidak ditemukan dalam pekerjaanNya, terkhusus jika anda

telah mengangkat tanganmu dalam hubungan kepada pelayanan penuh

waktu. Jangan pernah mengangkat tangan jika anda tidak bermaksud

untuk memenuhinya, atau jika anda bermaksud untuk memenuhinya

namun tidak sungguh-sungguh! Ada banyak perbedaan antara kedua-

dua itu. Sebuah niat baik akan tetap dianggap berlaku dan teguh.

Sebuah niat adalah sebaik sebuah sumpah - setelah mengatakannya, ia

adalah sebaik sebuah sumpah walaupun hanya di tahap niat saja. Anda

tahu, ada banyak orang Kristen yang begitu tidak hati-hati dalam hal

kebenaran dalam hubungan mereka dengan Tuhan sehingga hal itu

Page 560: Bmf 22 cahaya injil

552 | C A H A Y A I N J I L

menakutkan saya. Saya berdoa bahwa tidak ada seorangpun dalam

gereja ini yang akan menjadi seperti itu.

Saya berbicara kepada seorang yang dianggap dan dikenal oleh banyak

orang sebagai seorang Kristen yang sangat baik, dan saya diberitahu

bahwa ia telah mempersembahkan dirinya dalam pelayanan penuh

waktu dalam sebuah pertemuan di mana dia mengangkat tangannya

dan maju ke depan. Ketika saya bertanya kepadanya akan hal ini,

tahukah anda apa yang ia katakan kepada saya? Saya bertanya, " Jadi,

anda mempersembahkan diri anda pada pelayanan penuh waktu." Ia

berkata, "Benarkah?" Saya berkata, "Tetapi, saudara, dalam

pertemuan itu anda telah mengangkat tangan anda." Ia berkata,

"Apakah saya melakukan hal itu? Saya tidak ingat." Ia tidak

menyangkalnya, tetapi ia mengatakan ia tidak ingat!

Pelajaran rohani apakah yang kita dapat pelajari dari hal ini? Begitu

banyak orang Kristen melakukan sesuatu, dan sesuatu yang sangat

serius, seperti mempersembahkan diri dalam pelayanan penuh waktu,

ia mengangkat tangannya dan setelah itu ia berkata ia tidak ingat.

Apakah ia berkata benar atau tidak, saya tidak tahu. Tetapi kita punya

saksi mata yang melihat ia mengangkat tangannya, namun ia hanya

mengatakan, "Saya tidak ingat bahwa saya telah melakukan hal itu."

Saudara dan saudariku, jika anda pernah membuat sebuah janji pada

Tuhan dan anda tidak bermaksud untuk memenuhinya, sepertinya saya

tidak mau berada di tempatmu pada Hari Penghakiman karena anda

telah berbohong kepada Tuhan. Apakah anda tahu apa hukuman bagi

orang yang bersumpah palsu? Bagi orang yang berbohong kepada

Tuhan? Hukumannya adalah kematian! Adalah hal yang menakutkan

untuk berbohong kepada Tuhan dan tidak memenuhi suatu sumpah

atau suatu kalimat atau suatu komitmen. Saya dapat memberikan

referensi kepada siapa saja yang menginginkannya untuk melihat di

bagian mana Alkitab memberitahukan bahwa bersumpah palsu dan

berbohong kepada Tuhan akan dihukum dengan kematian. Saudara

dan saudariku, jangan pernah membuat suatu pernyataan kepada

Tuhan - karena Ia adalah Tuhan yang hidup - jika anda tidak

bermaksud untuk memenuhinya, atau anda bermaksud untuk

memenuhinya namun anda tidak melakukannya. Tidak akan ada yang

dapat menolong anda di penghakiman nanti. Anda tidak dapat

meloloskan diri. Seperti saudara yang malang itu, jika saya boleh

menyebutnya sebagai seorang saudara, yang telah mengangkat tangan

Page 561: Bmf 22 cahaya injil

553 | C A H A Y A I N J I L

untuk pelayanan penuh waktu dan kemudian berkata, "Saya tidak

ingat", apakah anda pikir ia akan lolos pada Hari Penghakiman? Atau,

akankah hukuman itu menjadi lebih keras karena ia telah mengatakan

bahwa ia akan melayani Tuhan, namun ia sama sekali tidak ingat

bahwa ia telah mengatakannya?

Setiap Bagian dari Kehidupan Kristen Kita harus Dikuasai oleh

Kebenaran

Ada cara lain berbohong kepada Tuhan, saudara dan saudari, menipu

Tuhan atas apa yang menjadi milikNya. Terlalu banyak! Saya berdoa

bahwa Tuhan mengajar setiap kita untuk benar-benar jujur dalam

hubungan kita denganNya. Salah satu cara lain adalah kita dapat

menolak memberikan kepada Tuhan akan apa yang menjadi milikNya,

contohnya, dengan cara ini: mereka yang berkata bahwa seluruh yang

mereka miliki adalah milik Tuhan. Mereka telah memberikan segala

sesuatu untuk Tuhan. Apa yang mereka maksudkan dengan hal itu? Itu

bukan kebenaran. Mereka mencoba untuk berbohong kembali pada

Tuhan. Mereka mengatakan, "Mobil saya adalah milik Tuhan; rumah

saya adalah milik Tuhan; segala yang saya miliki telah saya berikan

pada Tuhan." Apakah pada kenyataannya demikian? Bagaimanakah itu

menjadi milik Tuhan? Dalam cara apakah semua itu menjadi milik

Tuhan? Apa bedanya dengan sebelum anda memberikan pada Tuhan?

Dalam cara yang bagaimanakah keadaan menjadi berbeda? Dengan

mempersembahkan kepada Tuhan sebuah janji, padahal tidak ada apa-

apa yang diberikan, mereka telah berhasil dalam menipu diri mereka

sendiri, bukan Tuhan.

Kita ambil contoh lain. Apakah anda tahu bahwa setiap orang Kristen

berhutang sedikitnya 10 persen dari pendapatannya kepada Tuhan?

Paling sedikit 10%! Sepersepuluh merupakan bagian Tuhan. Anda telah

mengambil apa yang telah menjadi milikNya. Kalimat itu adalah kalimat

yang benar menurut PL, tetapi tidaklah berkurang kebenarannya dalam

PB, karena pepuluhan adalah satu cara untuk mengatakan bahwa anda

menerima Tuhan sebagai Tuhan yang berdaulat ke atas hidup anda.

Persepuluhan bukan merupakan persembahan pada Tuhan; itu adalah

milikNya. Anda tidak mempersembahkan sesuatu padaNya ketika anda

memberikan persepuluhan. Itu adalah milikNya. Yang merupakan

persembahan untuk Tuhan adalah apa yang melebihi perpuluhan. Ini

adalah prinsip yang saya pikir setiap orang Kristen harus tahu. Tetapi

Page 562: Bmf 22 cahaya injil

554 | C A H A Y A I N J I L

dengan tidak memberiNya apa yang menjadi milikNya, anda telah

menipu dari Tuhan. Anda telah mencuri dari Tuhan.

Inilah yang dikatakan oleh Zakharia, dan dia mengabungkan mencuri

dengan bersumpah palsu. Dalam hal ini apakah anda menipu Tuhan?

Ambil sebagai contoh kejadian dalam 2 Korintus 5:15, mengatakan

bahwa Kristus mati untuk semua orang supaya semua yang bernafas

hidup untuk Dia. Jika anda menjadi seorang Kristen, anda menerima

syarat-syarat keselamatan itu. Syarat-syarat keselamatan bukan untuk

anda ubah sesuka anda. Tuhanlah yang merancang syarat-syarat itu.

Jika anda tidak memenuhi syarat-syarat tersebut, saudara dan saudari,

anda telah mencuri dari Tuhan. Jika anda tidak memenuhi kondisi

tersebut, janganlah mengharapkan keselamatan. Keselamatan dari

Tuhan bukan tanpa syarat. Persyaratan untuk keselamatan adalah

ketaatan pada kebenaran.

Hindari Bersumpah Palsu - Jadilah Sempurna dalam Berlaku

Benar

Setelah kita memeriksa dan menerapkan semua prinsip ini, kita dapat

melihat bahwa prinsip kebenaran masuk ke dalam seluruh bagian

kehidupan Kristen, apakah dalam doa atau dalam hubungan antar

pribadi, dalam pemberian kita, dalam persembahan kita, dalam

kehidupan kita sehari-hari. Setiap bagian hidup kita diperintah oleh

kebenaran dan hanya kebenaran. Apakah anda seorang Kristen? Saya

berharap tidak ada seorangpun yang keluar dari gereja hari ini tanpa

mengetahui apa artinya menjadi seorang Kristen yang sejati. Tuhan

Yesus dalam perikop ini sedang berkomentar mengenai Perintah ketiga

dari Sepuluh Perintah. Anda tahu apa itu perintah atau hukum ketiga?

"Janganlah menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan."

(Keluaran 20:7). Apakah anda tahu artinya? Ini bukan hanya

persoalan mengenai bersumpah dengan mulut; ini adalah persoalan

mengenai bersumpah dengan kehidupan.

Apakah anda tahu apa yang diartikan dengan pernyataan tersebut? Jika

anda adalah seorang Kristen, anda membawa nama Tuhan dalam

kehidupan anda. Hukum tersebut berkata, "Jangan menyebut nama

Tuhan Allahmu dengan sembarangan," secara palsu atau secara tidak

layak. Banyak orang Kristen yang melanggar perintah yang ketiga.

Mereka telah menyandang nama Tuhan dengan sembarangan dalam

kehidupan mereka. Ke manapun anda pergi sebagai seorang Kristen,

Page 563: Bmf 22 cahaya injil

555 | C A H A Y A I N J I L

anda dikenal sebagai milik Tuhan. Berhenti dari menggunakan sebutan

`Kristen', jika anda tidak hidup sesuai dengan nama Tuhan. Dan jika

anda menyandang nama Tuhan dalam kehidupanmu, dan di bibirmu

tapi dalam kehidupanmu, anda menyangkal Dia maka anda telah

bersumpah palsu.

Inilah yang dibicarakan oleh Tuhan Yesus. Kebenaran atau bersumpah

palsu. Tidak seorangpun boleh menyandang nama Tuhan Allah dalam

kehidupan mereka atau menyandang nama Tuhan Yesus, jika mereka

tidak siap untuk menaati kebenaran. Sebaiknya anda dengan jujur

mengatakan, "Kalau begitu aku bukanlah seorang Kristen karena aku

tidak mau menaati kebenaran. Aku tidak mencintai kebenaran." Tetapi,

sebenarnya apa persyaratan untuk menjadi seorang Kristen? Apakah

itu berarti bahwa anda harus sempurna? Ya. Hanya dalam satu hal -

sempurna dalam kebenaran! Itu tidak berarti bahwa anda tanpa dosa

tetapi ia bermakna bahwa anda benar-benar jujur dan benar. Di

manakah posisi anda saat ini? Di pihak manakah anda berdiri? Apakah

anda benar-benar secara mutlak jujur? Jika tidak, anda bukanlah

seorang Kristen. Saya ingin menjernihkan hal, biar ia menjadi sejelas

hitam dan putih. Jika kehidupan anda tidak dipimpin oleh kebenaran

maka anda bukanlah Kristen menurut pengajaran Tuhan Yesus. Dan

jika anda memakai nama Kristen dalam kehidupanmu padahal anda

tidak mencintai kebenaran, anda telah melakukan sumpah palsu,

karena anda telah menyebut nama Tuhan dengan sembarangan.

Saya harap anda dapat memahami sekarang betapa pentingnya hal

yang kita pelajari hari ini. Seperti yang telah kita lihat minggu lalu,

sumpah palsu adalah melanggar perjanjian. Anda mengatakan, "Kalau

begitu saya takut, lebih baik saya tidak menjadi seorang Kristen."

Mengapa tidak? Jika anda mencintai kebenaran, yang merupakan

syarat satu-satunya yang diberikan kepadamu, bukan bahwa anda

harus sempurna dan tidak berdosa dalam tingkah lakumu, yang tidak

mungkin akan mampu kita lakukan karena kita terbatas, namun kita

dapat dan kita harus, saudara dan saudariku, dengan mutlak mencintai

kebenaran.

Rahasia Manusia Allah - Kebenaran [Tidak ada Kebohongan]

Daud adalah seorang pria yang punya banyak dosa, meskipun demikian

ia adalah seorang punya kebenaran dalam hatinya. Ketika ia berdosa,

ia tidak berpura-pura dan sama sekali tidak membela diri. Ia datang ke

Page 564: Bmf 22 cahaya injil

556 | C A H A Y A I N J I L

hadapan Tuhan dan berkata, "Aku telah berdosa di hadapanMu." Ia

tidak membuat alasan. Anda tahu ada banyak orang Kristen yang

selalu membuat alasan, dan saya sangat terganggu dengan orang

Kristen yang demikian. "Aku berdosa, ya, tetapi anda lihat, hal ini

terjadi karena ini dan itu." Daud tidaklah membuat alasan, ia tidak

mempersalahkan keadaan. Ia datang kepada Allah dan berkata, "Aku

telah berdosa. Biarlah hanya aku yang jatuh ke dalam tanganMu, O

Tuhan. Perlakukanlah aku sesuka hatiMu, O Tuhan. Tetapi aku

mengasihimu. Jangan membuangku dari hadapanMu! Jangan

mengambil rohMu yang kudus daripadaku, aku memohon kepadaMu.

Aku tahu Engkau suka dengan kebenaran dalam hati. Dan walaupun

aku telah gagal dan tidak memiliki sesuatu dalam diriku untuk

dipersembahkan kepadaMu, aku mempersembahkan kepadaMu

kebenaran hatiku."

Inilah rahasia dari setiap orang kepunyaan Allah. Jika setiap orang

dalam ruangan ini memahami rahasia ini, hal ini akan membuat anda

menjadi manusia Allah. Keadaannya memang setegas ini. Ini saya

katakan sebagai sebuah pernyataan kebenaran yang dapat saya

nyatakan sebagai sumpah. Jika anda bersedia untuk menjadi benar

secara mutlak, maka anda akan menjadi manusia Allah. Biarlah tidak

ada kepalsuan di dalam setiap bagian kehidupanmu, dalam pikiranmu,

dalam tingkah lakumu. Ketika anda telah berdosa, datanglah ke

hadapan Tuhan dalam kejujuran yang seutuhnya - tidak mencari

alasan, tidak berpura-pura. Katakan, "Tuhan, inilah aku. Aku telah

berdosa. Aku telah gagal. Kasihanilah aku seorang pendosa ini."

Apakah anda tahu mengapa dalam perumpamaan orang Farisi dan

pemungut cukai, pemungut cukai tersebut diampuni? Apakah anda

pernah memperhatikan? Karena ia jujur secara mutlak. Ia berkata,

"Tuhan, kasihanilah aku orang yang berdosa ini. Aku tidak mau

berpura-pura. Aku adalah seorang pendosa, itulah aku. Aku datang

kepada-Mu apa adanya. Aku tidak punya kebenaran diri untuk

dipertahankan, tidak punya alasan untuk membenarkan diri." Dapatkah

anda memahami rahasia ini? Anda menerapkan rahasia tersebut dalam

seluruh kehidupanmu dan dalam seluruh pemikiranmu, dan percayalah,

anda akan melihat keajaiban yang Tuhan kerjakan.

Kesimpulan:Sungguh-sungguh Bersikap Jujur kepada Allah

Dalam bagian kesimpulan ini saya akan memberikan anda poin-poin

mengapa kehidupan benar dan jujur sangatlah penting. Pertama, jika

Page 565: Bmf 22 cahaya injil

557 | C A H A Y A I N J I L

anda berlaku benar, Tuhan akan menjagamu dari berbuat dosa. Kita ini

lemah dan kita akan berdosa, tetapi Allah sanggup untuk menjaga

anda dari jatuh ke dalam dosa yang serius, jika anda selalu mencintai

kebenaran. Anda lihat bahwa dalam Kejadian 20:5,6, Abimelekh dijaga

dari dosa karena integritas hatinya. Banyak orang Kristen jatuh dalam

dosa yang parah karena mereka tidak pernah benar-benar mencintai

kebenaran.

Kedua, banyak orang Kristen berdoa dan doa mereka tidak dijawab.

Anda tahu mengapa? Karena tidak ada kebenaran dalam hidup mereka!

Hidup mereka tidak dipimpin oleh kebenaran. Apakah gunanya disebut

sebagai orang Kristen atau orang yang dikatakan percaya pada Tuhan,

namun tidak dapat berdoa kepada Allah atau Allah tidak mendengarkan

doanya? Doa anda tidak terjawab. Anda tidak memiliki komunikasi

dengan Allah. Seluruh inti dari kehidupan Kristen adalah kemampuan

untuk berkomunikasi dengan Allah, mengenalNya sebagai Allah yang

hidup. Tetapi doamu hanya akan terjawab apabila doamu adalah doa

yang benar, doa yang lahir dari kedalaman hatimu dan anda sungguh-

sungguh dengan setiap kata yang anda ucapkan dan bukan hanya kata

yang diperindah, bukan hanya diucapkan untuk menyenangkan hati

orang yang mendengarnya. Ketika anda telah belajar berdoa dalam

kejujuran yang sepenuhnya, maka anda akan menemukan bahwa doa

anda selalu dijawab. Selalu dijawab! Ini adalah sebuah kalimat

kebenaran. Anda dapat melihat referensinya di 2 Raja-raja 20:3, 1

Tawarikh 29:17 dan seterusnya.

Ketiga, pelayananmu akan diberkati dan diterima Allah. Allah mengasihi

orang yang benar dan Ia akan memberkati mereka tanpa batas. Di

dalam pekerjaan mereka, pelayanan mereka, mereka akan

menemukan berkat ke manapun mereka pergi. Bukanlah berkat

material namun berkat rohani yang saya maksudkan, walaupun berkat

materi akan datang dengan sendirinya. Jika anda berjalan dengan

integritas dalam hatimu, hal-hal yang menakjubkan akan terjadi, bukan

karena anda baik tetapi karena Allah mencintai kebenaran dan kita

mencintai kebenaran. Ya, hal yang menakjubkan akan terjadi, seperti

seekor ikan yang berenang ke kakimu [untuk menyampaikan sebentuk

penghiburan dari Tuhan]. Betapa anda direndahhatikan melihat

kebaikan Tuhan! Bukan karena kita baik, tetapi karena Ia baik. Hanya

satu hal yang dia inginkan dari kita yaitu berlaku benar secara mutlak

Page 566: Bmf 22 cahaya injil

558 | C A H A Y A I N J I L

dalam segala hal yang kita lakukan bersamaNya- bersikap jujur juga

mengenai keberdosaan kita.

Dan yang keempat, orang yang jujur berdiri jauh dari kefasikan. Anda

tahu mengapa gereja tidak memiliki kesaksian dalam dunia saat ini?

Karena tidak ada kebenaran dalam gereja, atau tidak cukup kebenaran

dan ketulusan. Seorang yang benar dalam seluruh tingkah lakunya dan

sikapnya yang membuatnya dijauhkan dari keduniawian. Ia menjadi

berbeda dari orang lain. Ketika anda berjalan dengan mereka, anda

berbicara dengan mereka, "Mereka mengatakan anda berbeda." Anda

berbeda dengan orang lain, bukan karena setiap waktu anda

membicarakan tentang Allah dan mengkhotbahkan Allah kepada

mereka, namun karena hidupmu berbeda. Hidup yang demikian

membawa tanda Allah dalam hidupmu. Hanya dengan cara demikian

kita dapat menjadi terang dunia. Gereja tidak memiliki pengaruh dalam

dunia. Mengapa? Karena alasan ini, yaitu karena kebenaran tidak

berada dalam diri kita sebagaimana yang seharusnya.

Dan akhirnya, melalui hidup benarlah - kebenaran batiniah, di bagian

dalam - kita datang pada pengenalan akan pewahyuan Allah dan

keajaiban hikmat Allah. Ada orang yang berkata, "Saya membaca

Alkitab namun saya tidak memahaminya. Saya tidak memahami

keajaiban Tuhan." Apakah anda tahu mengapa? Anda belum belajar

untuk berlaku benar dalam hatimu terhadap Tuhan. Dan ini semua ini

dapat ditemukan di Mazmur 51:6, Mazmur 26:2-3 dan seterusnya.

[Yang tertarik untuk mendapatkan referensi-referensi ini, mereka

dapat memilikinya setelah ini.]

Saya berdoa kiranya Tuhan berbicara kepada setiap hati. Waktu kita

sudah habis dan saya berdoa kiranya setiap orang dapat menangkap

prinsip rohani yang paling penting yang telah kita pelajari bersama,

yang dapat mentransformasi hidupmu dari orang Kristen rata-rata

menjadi seorang Kristen yang berseri-seri dan cemerlang, seorang

Kristen yang memiliki kekuatan dan menjadi seorang manusia Allah

yang perkasa. Pikirkanlah prinsip-prinsip ini. Renungkanlah ini semua.

Page 567: Bmf 22 cahaya injil

559 | C A H A Y A I N J I L

Page 568: Bmf 22 cahaya injil

560 | C A H A Y A I N J I L

PENUTUP

Hendaklah kita menjaga iman pengetahuan

dan pengenalan kita yang benar akan Tuhan

dan karyaNya, sehingga dengan demikian

hidup kita tidak menyimpang, dan tidak

dibelokkan oleh filsafat dan pemikiran

manusiawi yang sangat terbatas.

Janganlah kita menyimpang dari kebenaran.

Para rasul sudah mengingatkan kita sejak

abad pertama.

I Timotius 6

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu

uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya

dengan berbagai-bagai duka.

I Timotius 6

6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian

telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

II Timotius 2

2:18 yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa

kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman

sebagian orang.

Yakobus 5

5:19 Saudara-saudaraku, jika ada di antara kamu yang menyimpang dari

kebenaran dan ada seorang yang membuat dia berbalik,

Tuhan Yesus memberkati.