Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

28

description

Panggilan yang paling mendesak kepada umat Allah adalah untuk hidup sebagai para pengikut Yesus. Kritik yang paling mendakwa gereja sangat sederhana: kegagalan untuk melakukannya. Orang-orang bertanya banyak pertanyaan tentang bagaimana hidup mereka berhubungan dengan dunia ini. Apa peran hidup kita bagi dunia ini? Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang manusia? Mengapa kita berada di dunia ini? Apakah ada alasan mengapa kita hidup dan, jika demikian, bagaimana kita mengetahui apa alasan itu bagi hidup saya?

Transcript of Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

Page 1: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini
Page 2: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

Literatur Perkantas Jawa timur

Page 3: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

Hak cipta di tangan penerbit. Seluruh atau sebagian dari isi buku ini tidak boleh diperbanyak, disimpan dalam bentuk yang dapat dikutip, atau ditransmisi dalam bentuk apa pun seperti elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman, dlsb. tanpa ijin dari penerbit.

Called(Dipanggi l)

Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

oleh Mark Labberton

Originally published by InterVarsity Press asCalled

Copyright ©2014 by Mark LabbertonTranslated and printed by permission of InterVarsity PressP.O. Box 1400, Downers Grove, IL 60515-1426, USA

Alih Bahasa: Paksi Ekanto PutroEditor: Milhan K. Santoso

Penata Letak: Milhan K. SantosoDesain Sampul: Vici Arif Wicaksono

Hak cipta terjemahan Indonesia:Literatur Perkantas Jawa Timur

Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292Telp. (031) 8413047, 8435582; Faks. (031) 8418639

E-mail: [email protected]

Literatur Perkantas Jatim adalah sebuah divisi pelayanan literatur di bawah naungan Persekutuan Kristen

Antar Universitas (Perkantas) Jawa Timur. Perkantas Jawa Timur adalah sebuah kegerakan yang melayani

siswa, mahasiswa, dan alumni di sekolah dan universitas di Jawa Timur.

Perkantas Jatim adalah bagian dari Perkantas Indonesia. Perkantas sendiri adalah anggota dari perge-rakan

International Fellowship of Evangelical Students (IFES). Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan

yang ada secara lokal maupun regional di Jawa Timur dapat menghubungi melalui

e-mail: [email protected], atau mengunjungi Website Perkantas Jatim di www.perkantasjatim.org

ISBN: 978-602-1302-13-2

Cetakan Pertama: April 2015

Page 4: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

Prolog.............................................................................................. 5Kehidupan Berkelimpahan

1 Dipanggil untuk Bertumbuh................................................ 11

2 Gereja yang Terhilang di Tengah Dunia yang Terhilang ........................................................................ 27

3 Panggilan Utama .................................................................... 45

4 Menempatkan Ulang ............................................................. 55 Ke Mana Kita Dipanggil?

5 Mengarahkan Ulang .............................................................. 73 Bagaimana Kita Dipanggil?

6 Memfokuskan Ulang ............................................................. 87 Kepada Siapa dan Kepada Apa Kita Dipanggil?

7 Jalan Orang-Orang yang Dikasihi Allah ............................ 107

8 Jalan Hikmat ........................................................................... 127

9 Jalan Penderitaan ................................................................... 137

10 Jadi, Allah Memanggil Saya untuk Melakukan Apa? ....... 149

Epilog .............................................................................................. 175Perkara yang Utama—Garam dan Terang

Ucapan Terima Kasih .................................................................. 188

Catatan ........................................................................................... 190

DAFTAR ISI

Page 5: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini
Page 6: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

KEHIDUPAN BERKELIMPAHAN

Ketika saya mempertimbangkan kemungkinan untuk me-rengkuh iman Kristen sebagai seorang mahasiswa muda,

yang paling saya takutkan adalah iman itu akan membuat hidup saya menjadi semakin kecil, bukannya semakin besar. Kasih yang semakin berkurang, sukacita yang semakin berkurang, kreativi-tas yang semakin berkurang, keajaiban yang semakin berkurang, dan keterlibatan dengan dunia yang semakin berkurang. Saya sudah berjumpa dengan cukup banyak orang Kristen yang men-jadi bukti nyata dari hal ini. Jadi, ketika saya pada akhirnya beri-man kepada Kristus sebagai seorang mahasiwa, itu karena saya telah mendapati bahwa Yesus justru menyelamatkan orang dari kekerdilan yang pernah saya takuti. Saya melihat bahwa esensi dari kerajaan Allah adalah sebuah kehidupan yang lebih besar daripada jenis kehidupan yang dapat saya temukan di luar dari-pada itu.

Prolog

Page 7: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

6 | CA LLED

Saya paham bahwa saat ini kita menjalani hidup pada masa di mana banyak orang menolak Injil karena menganggapnya terlalu kecil dan terlalu picik bagi tantangan yang kita hadapi. Saya sangat memahami betapa kehidupan Kristen tampak ter-lalu sempit untuk memiliki relevansi apa pun dengan dunia nya-ta beserta segala kompleksitasnya yang penuh kekacauan. Saya pun memahami betapa terpisahnya kehidupan Kristen dengan apa yang terlihat sebagai sebuah kelimpahan, kemerdekaan, dan sukacita. Sebagai seorang asisten peneliti dari seorang pendeta Anglikan dan penulis, John Stott, di tahun-tahun awal saya se-bagai seorang percaya, saya telah menyaksikan kesetiaan John secara publik dan secara pribadi, baik sebagai seorang pembi-cara yang sangat terkemuka maupun sebagai seorang gembala rohani di balik layar bagi banyak orang lainnya. Apa yang telah saya lihat menjadi landasan bagi keyakinan saya tentang kelim-pahan hidup sebagai seorang pengikut Yesus.

Pada sebuah perjalanan ke India dan Bangladesh inilah, di se-buah sudut bangunan yang gelap dan bobrok dengan perapian luar ruangan di sana sini, belanga yang berjelaga, dan dike-lilingi sederetan perumahan dari rumah sederhana yang dimiliki segelintir orang, di situlah saya mendengar seorang pemimpin Kristen global mengkotbahkan salah satu khotbahnya yang pa-ling tidak terlupakan. Saya melihat bahwa kehidupan berkelim-pahan yang saya harap-harapkan—di mana sang pembicara dan mereka yang menjadi pendengarnya berbagi—ternyata tampak secara nyata di dalam kehidupan mereka secara mendalam. Di kedalaman batin, mereka tidak dibatasi oleh apa pun; mereka ti-dak lagi terlihat kecil dan berkekurangan.

Seorang kawan meminta John melakukan sesuatu. Ia adalah seorang pendeta yang melayani di Myanmar. Ia menyatakan per-

Page 8: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

P ro Lo g | 7

mintaan yang lembut dan akrab: John, katanya, saya saat ini se-dang melayani begitu jauh jaraknya dengan ibu saya yang sedang sekarat di Madras. Anda mungkin bisa bertemu dengannya lebih cepat daripada saya. Ia miskin, kesehatannya sedang merosot, dan giginya tanggal satu demi satu. Bersediakah Anda melaku-kan kunjungan pastoral baginya di lain waktu ketika Anda ber-ada di India?

Jadi, kami pun berangkat dengan informasi tentang lokasi yang tidak memadai, untuk menemui ibu dari kawan John yang sudah tua itu. Setelah berjam-jam mencari, bergerak meraba-ra-ba melewati berbagai jalan yang penuh dengan gubuk dan pon-dok reyot yang sangat berbeda dari konstruksi kokoh yang baru saja kami tinggalkan tiga jam sebelumnya, kami pun sampai di depan pintu rumah ibu tua itu. Akhirnya, ia muncul dari ruang yang suram. Rapuh, tetapi berseri-seri penuh air mata sukacita. Oleh paksaannya, ia berlutut di depan kaki John dan mencium kedua kaki itu. Lalu, mereka berbincang sebentar melalui peran-taraan seorang penerjemah. Di akhir kunjungan, ia meminta John untuk berbicara dan menaikan doa berkat baginya.

Sebuah karpet kecil secara terhormat ditempatkan bagi John di tengah-tengah mereka di atas lantai tanah liat. Tanpa apa pun yang menyerupai mimbar, di mana John biasanya berkhotbah, ia pun mengkhotbahkan Yohanes 3:16. Itu adalah momen di mana John Stott berada pada kepenuhan puncaknya. Dipenuhi oleh kasih pada Yesus dan rekan pendetanya, John berbicara kepada ibu yang tetap beriman secara setia meskipun di tengah segala kemiskinannya itu, bukan sebagai seorang asing melainkan se-bagai milik Allah sendiri. Ibu yang telah memberikan warisan hidup yang begitu melimpah bagi anaknya tersebut, menerima berkat dari ucapan syukur anaknya ketika John bersyafaat. Per-

Page 9: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

8 | CA LLED

kataan John sederhana dan jelas. Nada suaranya penuh belas kasih dan berwibawa. Kekuatan intelektual dan keterampilan verbalnya sepenuhnya menyatu. Jaminannya pun begitu pribadi dan lembut. Ia sepenuhnya hadir bagi sang ibu dan kebaikan Al-lah. Itu adalah khotbah paling hebat di sepanjang hidupnya dan khotbah itu telah membentuk pandangan saya tentang mengikut Yesus sejak saat itu.

Adegan itu adalah sebuah momen yang kaya dengan anugerah Allah. Seorang pendeta di Myanmar, seorang janda di India, seorang pengkhotbah Inggris yang terkemuka, dan seorang mu-rid magangnya dari Amerika. Kami begitu terhubung di dalam sebuah keluarga Kristus, oleh Kristus, dan di dalam Kristus, hingga sebuah transendensi yang melampaui kami semua serta seluruh keterbatasan kondisi kami mulai mengambil alih, dan memenuhi kami.

Pengalaman itu menjelaskan tentang kehidupan berkelimpah-an bagi saya dalam beragam istilah yang membentuk hati dan pikiran. Ini adalah sebuah kehidupan yang kemudian saya pahami secara konsisten terdapat pada banyak lelaki dan perempuan lain yang saya kenal ketika mengikuti panggilan untuk menjalani hidup setiap harinya sebagai para pengikut Yesus, apa pun jenis perjalanan hidup atau di mana pun tempat mereka di bumi ini. Inilah kabar baiknya; karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga karunia-Nya di dalam pemberian Anak Allah yang tunggal sanggup menata ulang dan memperbesar hati serta ke-hidupan kita.

Beberapa waktu setelahnya, kehidupan John menjadi salah satu faktor yang kemudian membantu saya melihat jangkauan kosmik dan global dari Injil. Beribu-ribu orang telah mende-ngar John di atas mimbar besar memproklamirkan, “Allah kita

Page 10: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

P ro Lo g | 9

adalah Allah yang global.” Tetapi saya sendiri mendengar hal itu di apartemen kecilnya di London, dalam perkataannya, doanya, dan berbagai suratnya. Meskipun Allah jelas memberikan be-ragam karunia untuk menopang pelayanan, namun pengaruh yang lebih kuat berasal dari karakter, yaitu buah-buah Roh Allah. Kharisma, pribadi yang menyenangkan namun sederhana, po-pularitas, pesona, dan kecakapan bisa saja memiliki arti penting. Tetapi, kesaksian yang lebih kuat berasal dari sebuah karakter yang dibentuk oleh kasih Yesus yang secara konsisten ditunjuk-kan dalam tindakan sehari-hari. Saya menyaksikannya pada hari itu dalam khotbah John dan dalam iman seorang janda bungkuk.

Kerajaan Allah selalu bersifat intim, tetapi tidak pernah ke-cil. Inilah sesuatu yang telah menarik dan terus menarik banyak orang kepada Yesus. Bagaimana pun, segala sesuatunya berpang-kal pada respons kita terhadap dua kata yang diucapkan Yesus: “Ikutlah Aku.” Ini adalah panggilan utama dari Allah yang men-ciptakan dan mendefinisikan gereja. Kita memikul kesaksian se-jati atas kasih Allah ketika kita mendemonstrasikan kehidupan yang mengikut Yesus. Tetapi terlalu sering kita gagal menunjuk-kannya. Pemberian yang seharusnya kita berikan entah tidak tersedia atau tidak diterima. Padahal, dunia membutuhkan ge-reja yang sepenuhnya menghidupi panggilan ini. Segera.

Kita tidak akan memecahkan krisis dari dalam gereja dengan memperlengkapinya melalui berbagai teknik terkini untuk me-nyelesaikan ketidakharmonisan antar denominasi, turunnya kehadiran jemaat pada aliran gereja tertentu, kemerosotan fisik serta finansial, dan berbagai kecenderungan mengkhawatirkan lainnya. Hal itu seperti menawarkan pelajaran berenang di se-buah kolam renang yang kosong. Kita pun tidak akan menyele-saikan krisis ini dengan pembaruan pribadi saja, yaitu dengan

Page 11: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

10 | CA LLED

mengajukan pertanyaan, “Apakah panggilan Allah bagi hidup saya?” Pertanyaan itu penuh kesungguhan, tetapi individualistis, seringkali mengabaikan panggilan bersama bagi seluruh umat Allah.

Tetapi kita dapat memusatkan ulang hidup kita pada Yesus Kristus, yang memanggil kita untuk “hidup secara berbeda.” Apa pun konteks, pekerjaan, dan hubungan kita, ada perkara utama yang kita geluti setiap hari: yaitu, mengikut Yesus. Hidup kita terbuka setiap hari di antara keindahan dan kengerian serta se-gala sesuatu di tengah-tengahnya. Kesempatan kita terbuka luas, demikian juga dengan komitmen kita. Rentang pengalaman ma-nusiawi kita demikian jauh di luar kendali kita. Artinya, beberapa orang memiliki kesempatan istimewa sementara jauh lebih ba-nyak orang lainnya menjadi sasaran dari kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan.

Kehidupan yang elok. Kehidupan yang penuh derita. Semua jenis kehidupan dapat dirembesi oleh kehadiran Allah; semua jenis kehidupan penting artinya bagi Allah. Yaitu Allah yang di-singkapkan oleh Alkitab, Firman yang menjadi daging di dalam Yesus Kristus. Allah telah datang di tengah-tengah kita di dalam Yesus Kristus untuk mengasihi dan menyembuhkan kita.

Komunitas umat Allah, yaitu gereja, dimaksudkan untuk men-jadi sebuah agen dan bukti dari transendensi itu. Ini adalah krisis dan janji dalam mengikut Yesus pada masa kini.

Page 12: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

1

DIPANGGIL UNTUK BERTUMBUH

Dalam sebuah penerbangan panjang, saya baru saja selesai mendengarkan musik favorit saya, ciptaan John Coltrane.

Saya kemudian melihat karya musik yang akhir-akhir ini saya unduh, tetapi belum pernah saya dengarkan sebelumnya. Itu adalah rekaman Four Seasons karya Vivaldi yang dimainkan oleh Joshua Bell dan Academy of St. Martin in the Fields. Karya itu, intensitas dan semangatnya, telah menjadi begitu penting bagi saya selama bertahun-tahun. Saya tidak tahu bahwa rekaman ini mencakup sebuah ringkasan video pendek dari Bell dan seluruh orkestra pada saat mereka berlatih untuk sesi rekaman. Saat itu, mereka memainkan gubahan yang sangat dramatis. Ketika saya membuka file, videonya langsung memutar.

Saking terkejutnya, saya langsung terserap dan tersentuh sepenuhnya dengan apa yang saya lihat serta dengar sampai-sampai rasanya seperti saya masuk ke dalam keadaan trans. Ke-

Page 13: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

12 | CA LLED

tika semuanya selesai, saya tersengal-sengal. Saya ingin bertanya kepada kru pesawat apakah saya bisa menggunakan mikrofon supaya saya dapat memberitahu semua orang bahwa hidup saya baru saja diubahkan. Dalam waktu tiga menit yang singkat itu, saya menyaksikan dan mendengar sendiri apa arti dari pertum-buhan manusia.

Di dalam video itu, semua musisi, dengan pakaian santai yang mencerminkan latar belakang individual dan kepribadian ma-sing-masing, menambahkan sesuatu pada instrumen serta peran khusus mereka pada seluruh simfoni secara keseluruhan. Se-tiap orang memiliki arti penting. Pada momen itu, setiap orang melakukan sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh dirinya sendiri dan mereka melakukannya dengan luar biasa baik. Bell, salah satu pemain biola terbaik dunia, menjadi konduktor bagi keseluruhan orkestra, sementara ia pun dengan brilian memain-kan peran indahnya dalam karya Vivaldi itu. Pertumbuhan ma-nusia terlihat indah baik dalam setiap bagian maupun keseluruh-annya, dalam setiap individu maupun seluruh komunitas.

Saya baru saja menonton karya singkat ini lagi, sebagaimana acap kali saya lakukan sejak momen istimewa dalam penerbang-an itu. Setiap kali saya menontonnya, saya terpesona dengan keajaiban dari imajinasi manusia yang menciptakan karya itu; keahlian artistik, karunia, emosi, dan disiplin yang membuat se-gala sesuatunya menjadi mungkin; komunitas beserta segala ke-anekaragamannya, yang memberi ruang bagi setiap orang untuk menjadi sangat penting dan dibutuhkan; selain itu, kecerdasan dan kepemimpinan Bell saat ia berperan sebagai seorang kon-duktor dan pemain.

Ini adalah sebuah ekspresi dari pertumbuhan manusia yang selalu terkait dengan yang satu dan yang banyak. Selalu terkait

Page 14: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 13

dengan realisasi dan ekspresi dari sesuatu yang memberi hidup dan kreatif, sesuatu yang unik dan yang umum, sesuatu yang menggairahkan dan yang bermakna. Berbagai bentuk dari per-tumbuhan manusia dapat ditemukan di sepanjang budaya dan masa. Bentuk-bentuk itu formal dan informal, publik dan privat, biasa dan luar biasa. Pertumbuhan ini terjadi di rumah, dalam keluarga, lapangan atletik, dalam pertemuan bisnis, di ruang kelas, di lingkungan perawatan, di tengah segala sukacita seka-ligus di tengah segala derita, dalam konteks kemiskinan sekali-gus dalam konteks kemakmuran, dalam bahasa apa pun dengan perantara apa pun dan di konteks apa pun di mana pertumbuhan itu terjadi.

Allah yang diperkenalkan dalam Kitab Suci dan berinkarnasi dalam Yesus Kristus menghendaki umat yang bertumbuh dalam sebuah dunia yang bertumbuh. Ini adalah maksud dan komit-men Allah. Selain itu, Allah juga menciptakan manusia untuk bertumbuh dengan berkolaborasi dengan-Nya dalam meng-hasilkan upaya itu. Sedihnya, narasi Alkitab juga bercerita ten-tang bagaimana keinginan ilahi Allah ditumbangkan oleh manu-sia yang telah Allah ciptakan sebagai mitra untuk mencerminkan citra Allah dan mengelola ciptaan-Nya. Bahkan lebih lagi, Al-kitab menceritakan kepada kita sebuah kisah panjang tentang bagaimana Allah tanpa kenal lelah mengejar kita dalam kese-tiaan dan kasih. Allah berbagi dengan kita sebuah persekutuan, yang bersumber dari persekutuan dalam Bapa, Anak, dan Roh, yaitu sebuah persekutuan yang meluap-luap. Persekutuan inilah yang menjadi pengharapan serta keselamatan kita.

Anda dan saya harus menjadi bukti nyata dari maksud Al-lah serta pengejaran Allah terhadap dunia pada masa kini. Anda dan saya. Bersama-sama. Gereja-Nya. Inilah panggilan kita se-

Page 15: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

14 | CA LLED

bagai para pengikut Yesus. Kita harus memenuhi panggilan bagi semua umat manusia, dan dengan demikian menunjuk pada tujuan sejati dari kehidupan manusia. Firman yang telah men-jadi daging di dalam Yesus Kristus semestinya dapat memancar keluar melalui kita. Kita dimaksudkan untuk menjadi bukti uta-ma dari kasih, anugerah, dan kebenaran yang terus bertumbuh dalam Yesus Kristus oleh Roh Kudus.

Inilah alasan mengapa Yesus berkata bahwa para murid-Nya adalah garam bagi bumi dan terang bagi dunia. Kesaksian yang unik dan berkuasa dari Perjanjian Baru berpusat pada kehidup-an, kematian, serta kebangkitan Yesus Kristus, juga pada anu-gerah Roh Kudus. Saat Anak Allah kembali kepada Bapa, Ia me-nyerahkan pelayanan yang tak terselubung dari kerajaan Allah kepada umat Allah (Mat. 28; Yoh. 21).

Meskipun kerajaan Allah adalah karya Allah oleh Roh-Nya, namun kita bukanlah boneka manekin rohani belaka, yaitu se-buah wujud tanpa kehidupan. Kita dimaksudkan untuk menjadi agen-agen yang aktif, penuh keinginan kuat, dan menghasilkan buah bagi kerajaan. Roh Allah memampukan kita untuk hidup baik sebagai diri sendiri (dalam kejujuran dan kerendahan hati) maupun melampaui diri sendiri (dalam kasih dan pengorbanan). Semuanya ini jauh dari sesuatu yang sekadar biasa-biasa saja di dunia ini. Inilah alasan mengapa pewahyuan diperlukan dan tin-dakan hidup kita terhadap pewahyuan itu menjadi bagian dari tujuan Allah.

Sebuah Panggilan AlkitabiahPanggilan adalah sebuah kata yang terkait dengan banyak hal. Jadi, mari melihatnya dengan jelas mengenai apa artinya dalam konteks ini.

Page 16: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 15

Inti dari panggilan Allah adalah ini: yaitu, supaya kita meneri-ma dan menghidupi kasih Allah bagi kita serta bagi dunia. Inilah makna dari dua hukum terbesar, yaitu bahwa kita diciptakan un-tuk mengasihi Tuhan Allah kita dengan segenap keberadaan kita dan mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Alkitab secara umum dan Yesus secara khusus, menyingkapkan apa arti dari kehidupan yang semacam ini. Panggilan kita adalah perse-kutuan yang penuh kasih dengan Allah dan dunia yang Allah cip-takan. Hal ini meliputi identitas, komunitas, dan aktivitas kita.

Siapa kita? Kita adalah umat pilihan Allah, anggota dari sebuah komunitas yang dikhususkan demi menggenapi tujuan Allah:

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat nama-mu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan member-kati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.” (Kej. 12:1-3)

Kita adalah umat yang hidup dalam kelimpahan kasih dan an-ugerah Allah, yang dicurahkan di dalam Yesus Kristus:

Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, mengu-atkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, be-tapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui se-gala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam se-

Page 17: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

16 | CA LLED

luruh kepenuhan Allah. (Ef. 3:16-19)

Mengapa kita ada di sini? Kita ada di sini untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia:

“Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Ja-wab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal bu-dimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manu-sia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung selu-ruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat. 22:36-40)

Kita ada di sini untuk hidup dalam dunia sebagai agen-agen kasih Allah dalam Yesus Kristus:

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan di-injak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menya-lakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” (Mat. 5:13-16)

Panggilan Allah mencakup berbagai tujuan yang mendasar bagi kehidupan kita dan juga panduan bagi pekerjaan serta akti-vitas kehidupan kita yang nyata. Panggilan ini bukan sekadar se-buah kategori bagi mereka yang mengejar suatu bentuk tertentu dari pelayanan gerejawi yang kelihatan; panggilan ini adalah ten-tang keinginan Allah bagi seluruh hidup kita sebagai duta kera-

Page 18: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 17

jaan Allah. Ini adalah panggilan utama kita. Panggilan utama ini berlaku bagi kita semua yang terarahkan secara alami dan yang sekunder adalah panggilan Allah bagi kita masing-masing secara khusus.

Yang Terutama Bukanlah Semak Duri yang TerbakarHanya sekali panggilan Allah yang berasal dari semak duri yang terbakar. Hanya sekali Allah berbicara, bahkan kepada Yesaya, “...di atas takhta yang tinggi dan menjulang...” (Yes. 6:1). Pang-gilan utama Allah bagi kita adalah untuk menjadi milik dari dan hidup bagi kemajuan perkembangan tujuan Allah di dunia. Pada saat yang sama, Allah juga bisa memanggil dengan beragam cara yang memberikan arah dalam kaitan dengan berbagai hal, seper-ti pekerjaan, karunia, relasi, dan lain sebagainya. Jadi panggilan Allah mencakup tujuan yang mendasar bagi kehidupan kita dan terkadang memberikan panduan bagi pekerjaan dan aktivitas nyata kita.

Sebagai hasilnya, manusia banyak mengajukan pertanyaan tentang bagaimana hidup mereka terhubung dengan dunia. Apa arti hidup kita di dunia ini? Apa yang harus kita lakukan dalam keberadaan sebagai manusia? Mengapa kita ada di sini? Apa-kah ada alasan mengapa kita hidup, dan jika memang ada, maka bagaimana kita tahu apakah alasan itu? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dapat mengemuka karena keindahan dan kesukaan, tetapi juga karena beragam fakta menakutkan yang mengelilingi kehidupan kita sendiri maupun dunia di sekitar kita. Kita me-lihat ke sekeliling dengan keraguan, penderitaan, dan keseng-saraan. Ini semua adalah pertanyaan manusia yang diajukan di sepanjang sejarah peradaban oleh mereka yang ada di dalam ge-

Page 19: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

18 | CA LLED

reja maupun mereka yang ada di luar gereja.Hari-hari ini, dalam sebuah dunia yang luar biasa kompleks

dan beragam, narasi alkitabiah paling pokok yang mencakup penciptaan, kejatuhan manusia ke dalam dosa, penebusan, dan penggenapan nubuatan seringkali ditolak serta disangkal. Bagi mereka, masalah kelihatan terlalu banyak tetapi bukti terlalu se-dikit. Pandangan sekuler tampaknya yang paling dapat diandal-kan: bahwa manusia ada di bumi ini untuk dirinya sendiri.

Apakah kita sendirian di bumi ini? Tidak ada Tuhan, hanya kita? Apakah kita sekadar menghadapi sebuah jagat raya yang kosong, menjalani sebuah eksistensi biokimiawi, mengalami apa yang kita sebut sebagai derita dan sukacita, lalu mati? Apakah kita melihat pada sebuah dunia yang memiliki keindahan alami memesona dan memikirkannya sebagai sekadar material tanpa makna yang lebih agung? Apakah kita melihat pada miliaran ma-nusia yang setiap hari menanggung penderitaan di tangan para penindas dan tirani, kemudian menganggapnya hanya sebagai sebuah fenomena dari konseksuensi atau utilitas sosial? Apakah kita mendapati perbuatan nyata dari kasih yang mengorbankan diri sendiri sebagai sebuah bukti dari kemajuan sosial evolusio-ner dan instingtif belaka?

Lalu, kita juga bertanya, “Apakah ada harapan?” Apakah ada alasan untuk berpikir bahwa lintasan perjalanan penderitaan dan ketidakadilan manusia atau persoalan sosial dapat sung-guh-sungguh dihentikan, bahkan dibalikkan arahnya? Apakah ada harapan bahwa dunia yang penuh dengan kemiskinan, ke-kerasan, dan ketidakadilan akan dapat berubah? Apakah ada harapan bahwa masalah hidup pribadi kita sendiri dapat benar-benar memberi jalan bagi sebuah bentuk kehidupan baru, bahwa kemerosotan kita dapat diputarbalikkan arahnya?

Page 20: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 19

Semua pertanyaan itu mungkin saja terdengar filosofis, tetapi semua itu bersifat pribadi dan praktis. Dalam dunia nyata dan tindakan nyata, umat Allah diutus sebagai respons Allah yang menenteramkan bagi semua pertanyaan itu. Tetapi, hal itu hanya dapat menjadi nyata jika kita hidup dengan tulus dan sungguh-sungguh di hadapan Allah dan sesama kita.

Mengapa Panggilan Itu PentingJika narasi Kitab Suci berperan menyampaikan sesuatu kepada kita, ini menggarisbawahi bahwa Allah bukanlah sesosok dewa dengan ide dan bentuk, melainkan sebagai Allah yang penuh ka-sih dan relasional. Titik berat dari pengejaran penuh kesetiaan dari Allah pencipta, Allah Israel, Allah seluruh dunia disampai-kan melalui kisah di mana Allah berbicara, berjanji, mengejar, memanggil, melibatkan diri, menyingkapkan, menopang, meng-hibur, dan menebus. Semua ini adalah cerita tentang kasih ka-runia yang didemonstrasikan dan kebenaran yang dipraktikkan. Maka semua kata kerja di atas seharusnya menjadi petunjuk bagi kita terkait dengan arti dari panggilan.

Hukum pertama dan kedua yang diajarkan oleh Yesus, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia, adalah pang-gilan kita. Keduanya memberi kita panduan tentang aturan yang Allah inginkan mengenai bagaimana menjalani hidup ini. Kita menemukan hidup dengan melepaskan hidup dalam dua cara khusus ini. Kita melepaskan hidup, sekaligus memperolehnya juga, melalui tindakan menyerahkannya dalam penyembahan dan kasih.

Umat Allah, dengan kuasa Roh Kudus, dimaksudkan untuk menjadi harapan bagi dunia, teladan bagi seluruh umat manu-sia, dan kesaksian apologetik, yaitu pertanggungjawaban hidup

Page 21: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

20 | CA LLED

atas iman, bahwa Allah itu hadir. Sekaligus bahwa tujuan Allah yang penuh kasih akan terwujud sepenuhnya. Ini adalah visi dan maksud Allah sebagaimana Yesus menggambarkannya.

Berikut adalah krisis yang terjadi: kita telah diciptakan dan ditebus demi menggenapi panggilan ini, tetapi panggilan ini meleset dari genggaman kita. Para pengikut Yesus menjalani hidup dengan seluruh tekanan dan ambiguitas sebagaimana yang dialami juga oleh orang lain. Kita melihat sama jelasnya dengan orang lain di mana seringkali kasih begitu sering terlihat nyata dalam kehidupan banyak kawan atau kolega yang bukan-lah orang percaya dibandingkan dengan mereka yang bergereja. Kita berkata bahwa kita mengikut Yesus, tetapi yang sesungguh-nya kita perlihatkan adalah gedung ibadah, berbagai program, musik, kelas-kelas pengajaran, proyek berdana besar, dan per-mohonan dana.

Panggilan kita telah berkerak dan terkubur di bawah tebal-nya lapisan yang tidak memberikan suatu bukti hidup dengan signifikan. Beragam cuplikan video kemanusiaan yang menye-bar luas di sosial media tampaknya lebih berhasil menyentuh sisi kemanusiaan dan kerinduan kita lebih dari yang dapat dilakukan oleh ibadah di gereja. Saya merasa terjebak dalam pusaran ini. Godaan di dalam gereja adalah keinginan untuk membawa lebih banyak badut dan mengundang lebih banyak pemeriah suasana, padahal solusi nyatanya adalah apa yang Alkitab deklarasikan se-bagai panggilan kita: yaitu, menghidupi kasih sejati yang tampil di hadapan kebutuhan nyata seluruh umat manusia.

Membuat Sebuah PerbedaanPada satu waktu, saya terlibat dalam sebuah proses panjang un-tuk memperoleh kejelasan dari IRS tentang aspek teknis dan

Page 22: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 21

rumit tertentu mengenai beban pajak saya (IRS atau Internal Revenue Service adalah sebuah biro khusus dalam Departemen Keuangan Pemerintah Amerika Serikat yang berwenang men-jalankan dan mengawasi sistem perpajakan di Amerika). Setelah beberapa bulan menjalani korespondensi dan konsultasi hukum, akhirnya harinya pun tiba di mana kami mulai berbicara secara langsung. Mereka yang mengenal IRS memberitahu bahwa hal semacam ini akan menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan mungkin lebih, untuk diselesaikan.

Saya datang ke kantor IRS di Oakland. Saya menunggu. Dan, saya menunggu. Akhirnya saya diantar melewati banyak ru-ang bersekat ke salah satu ruang di mana saya bertemu dengan seorang wanita. Ia adalah agen yang akan membantu saya. Sendi-rian di dalam kantor IRS yang besar, tanpa harapan. Yap, saya pikir ini cukup menggambarkan kondisi di sana.

Agen yang ada di tempat itu mendengarkan kasus saya, lalu mengambil semua surat yang diperlukan, kemudian meminta izin untuk berkonsultasi dengan seseorang yang lain.

Saya menunggu selama 10 menit. 15 menit. 20 menit. 30... 40... 45 menit. Tak seorang pun masuk ke ruangan itu. Sejauh yang bisa saya katakan, agen itu tampaknya sudah menghilang. Tidak ada tanda-tanda kehidupan. Hanya sebuah ruang kotak yang kosong.

Tiba-tiba, agen itu kembali. Ia menyerahkan kepada saya selembar surat dan berkata dengan ringan, “Ini, sudah selesai. Semuanya sudah diurus.”

Jujur saja, saya tidak tahu apa yang ia maksudkan. Saya ber-anggapan ia berkata bahwa ia sudah membereskan tahap per-tama. Padahal, yang ia maksudkan adalah seluruh proses itu sudah dibereskan. Ia menyerahkan surat itu dan menunjukkan

Page 23: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

22 | CA LLED

sembilan tanda tangan yang telah ia dapatkan dari semua tingkat manajeman IRS yang membuat masalah saya kini selesai. Ma-salah itu diselesaikan bagi saya.

Di tempat itu, di tengah rapatnya sekat anonimitas dan ketidak-berdayaan birokratik, saya menemukan seseorang yang menjadi pembela saya. Seseorang yang mendengar permohonan saya. Se-seorang yang mengambil inisiatif untuk melakukan sesuatu atas nama saya, sesuatu yang tidak pernah dapat saya lakukan sendiri. Agen itu menemui saya pada saat saya merasa terisolasi dan ta-kut, kemudian mengeluarkan saya dari ruangan dengan sebuah penyelesaian, padahal yang dapat saya harapkan hanyalah sebuah penundaan.

Bagi saya, ini menjadi sebuah perumpamaan mengenai apa makna dari tubuh Kristus bagi dunia. Kita seharusnya menjadi orang-orang yang, di tengah luasnya jagat raya dan segala keti-dakberdayaan manusia, tampil sebagai para pembela yang me-wakili serta mewujudkan kehadiran Allah, yang adalah harapan bagi dunia.

Tentu saja, kita bisa memilih untuk menjadi sekelompok bi-rokrat. Muncul dan membagikan kertas, berdiri di bawah ba-yang-bayang, melakukan sedikit aksi, memiliki pengharapan yang rendah, menghabiskan waktu, memastikan bahwa kita dibayar dengan layak, mengurus kepentingan diri sendiri, dan mendemonstrasikan bentuk tetapi tanpa kehidupan. Dalam be-berapa sistem, bahkan semua ini sudah terlampau banyak dari yang mungkin dapat dilakukan. Di kantor IRS di Oakland, di sana pun ada sistem, tetapi ada seseorang di dalam sistem itu yang siap untuk menjadi seorang pembela. Saya tidak tahu apa alasannya, tetapi agen itu melakukannya. Dan hal itu mengubah segalanya bagi saya.

Page 24: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 23

Tidak setiap hari dalam pekerjaan kita dapat terlibat untuk membuat sebuah perbedaan praktis atau menghasilkan pemecah-an masalah seperti yang telah saya alami. Demikian pula, tidak kita semua kita diminta untuk menjadi seorang Joshua Bell dan bermain di St. Martin in the Fields. Tetapi kita diciptakan untuk memiliki sebuah peran penting dalam komunitas umat Allah, yaitu umat yang menemukan kehidupan dengan menghidupi panggilan untuk mengasihi dan mengikuti Yesus Kristus serta me-ngasihi sesamanya manusia seperti dirinya sendiri. Sebagaimana permainan Bell begitu memikat dan kuat, demikian pula kasih yang kita temukan saat kita mengikuti Yesus. Begitu menghidup-kan.

Ini adalah janji penuh kemenangan dari panggilan kita, baik bagi kita maupun bagi dunia: kita akan memperoleh hidup yang berkelimpahan. Menurut terminologi Yesus, itu artinya kita menjadi orang-orang yang hidup dalam persekutuan yang men-dalam dan penuh kasih dengan Allah semesta alam. Pada titik itu, kehidupan dicurahkan dalam kasih, sehingga sebuah dunia yang rusak dapat bersemi kembali.

Sebaliknya, gereja justru melakukan tarian polka di tengah dunia yang sedang berjoget hip hop. Mungkin terlihat menarik karena kuno, tetapi jelas tidak nyambung. Kalangan remaja dan pemuda berkelana dalam pengabaian. Mereka memikul persoal-an nyata mengenai masalah hidup, relasi, pekerjaan, dan seksu-alitas, dan ironisnya menemukan tempat atau komunitas lain yang bisa mereka sebut sebagai rumah. Orang-orang lain yang mengalami penderitaan, yaitu mereka yang bingung menghadapi masalah dalam pekerjaan, cemas tentang keadaan anak-anaknya, atau mendapati dunianya sebagai sebuah beban yang sangat be-rat, mereka berkelana mencari pertolongan, tetapi mereka tidak

Page 25: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

24 | CA LLED

dapat memercayai bahwa gereja adalah sebuah tempat di mana mereka bisa mengarahkan pandangan. Orang-orang dari segala usia yang capek dengan retorika, skeptis dengan bermacam for-mula, dan skeptis dengan kepastian, kerinduan akan persekutu-an dan pengharapan sejati adalah bahan bagi sebuah kehidupan yang bertumbuh.

Injil dan gereja tidaklah sama. Tetapi, bagi kebanyakan orang, keduanya tidak dapat dibedakan. Ketika umat Allah gagal meng-hidupi panggilannya, gereja menguburkan Injil. Itulah tempat di mana kita berada saat ini. Itulah krisis yang harus kita hadapi.

PrAkTIk

Mendengar dan menghidupi panggillan Allah secara khas terus berkembang seiring waktu dalam komunitas. Dengan dasar ini di benak kita, maka setiap bab akan mencakup beberapa cara untuk memupuk kehidupan dan praktik semacam itu. Semua hal ini diberikan tanpa maksud apa pun untuk mengimplikasikan bahwa sebuah panggilan bersifat otomatis, seragam, atau dipak-sakan. Proses itu seringkali lebih memiliki nuansa khusus dan tak terduga. Tetapi sama halnya dengan disiplin rohani, Allah menghormati setiap usaha kita dan seluruh praktik ini diharap-kan menjadi undangan untuk membawa kita secara sadar men-cari, merefleksikan, memahami, dan mempraktikkan panggilan Allah, baik secara individual maupun bersama orang-orang lain.

Di bidang mana Anda mengalami momen pertumbuhan? Musik? Seni? Relasi dengan orang lain? Atletik? Pendidikan? Pilihlah sebuah medium kreatif untuk membantu Anda mere-fleksikan momen pertumbuhan.

Page 26: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

D i PA n g g i L u n t u k B Ert u m B u h | 25

• Buatlah sebuah “karya seni pertumbuhan manusia” meng-gunakan foto-foto, potongan gambar, kata-kata, atau medi-um yang lain. Temukan foto-foto yang mengingatkan Anda tentang konteksnya, dan bukannya diri Anda sendiri di saat membutuhkan pertumbuhan.

• Susunlah sebuah “daftar lagu pertumbuhan manusia.” Lagu-lagu mana yang membantu Anda mengalami momen per-tumbuhan dan lagu-lagu mana yang mengingatkan Anda tentang perjalanan panjang untuk menjawab panggilan hi-dup Anda? Musik global atau kontrakultural apa yang dapat mengingatkan Anda tentang berbagai area lain di dunia yang sedang merindukan terjadinya pertumbuhan?

• Tulislah sebuah daftar dari berbagai bidang dalam kehidupan Anda yang bertumbuh dan beberapa bidang lain yang tidak bertumbuh.

Untuk tambahan praktik secara individu dan bersama, silah-kan kunjungi fuller.edu/called. Di sana, Anda akan menemukan panduan studi enam sesi, berbagai sumber video, serta berbagai sumber gerejawi.

Page 27: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini

Crazy Busy(Super Sibuk)

Sebuah Buku Pendek (Untungnya) tentang Sebuah Masalah yang (Sangat) Besar

Kevin DeYoung

“SAYA TERLALU SIBUK!”

Kita semua pernah mendengarnya. Kita semua pernah mengatakannya. Sudah terlalu sering kesibukan menjadi tuan atas kita.

Hanya dengan melihat jadwal kita yang sangat padat menunjukkan bahwa san-gatlah sulit mempertahankan keseimban-gan yang baik antara tidak melakukan apa pun dan melakukan segala sesuatu.

Itulah alasan Kevin DeYoung, penulis dan pendeta yang peraih penghargaan ini mem-bahas masalah kesibukan secara terus te-rang dalam buku terbarunya Crazy Busy. Dia membahasnya bukan dengan nasihat-

nasihat manajemen waktu, tetapi melalui sarana-sarana alkitabiah sehingga dari situ kita bisa menghadapi inti masalahnya dan mencabut akar masalahnya.

Crazy Busy amat sangat praktis dan luar biasa singkat, tapi buku ini bisa mem-bantu Anda tidak lagi berkata “seperti biasa, sibuk.”

Info lengkapnya kunjungi: www.literaturperkantas.com

Literatur Perkantas Jawa TimurJl. Tenggilis Mejoyo KA-10, Surabaya 60292 Tlp. (031) 8435582, 8413047; Faks.(031) 8418639E-mail: [email protected], www.literaturperkantas.com

Page 28: Called (Dipanggil) Krisis dan Janji dalam Mengikut Yesus pada Masa Kini