Cara cara dakwah di nusantara

15
Disusun Oleh: Kelompok 2 1.Maznifar Qurrata Ayun 2.Nada Laila Ayunindia 3.Sylvia Nidya Inandi 4.Thara Nadhirah Kelas: IX.1

Transcript of Cara cara dakwah di nusantara

Page 1: Cara cara dakwah di nusantara

Disusun Oleh:Kelompok 21.Maznifar Qurrata Ayun2.Nada Laila Ayunindia3.Sylvia Nidya Inandi4.Thara Nadhirah

Kelas: IX.1

Page 2: Cara cara dakwah di nusantara

Perdagangan

Perkawinan

Pendidikan

Politik

Hubungan Sosial

Kesenian

Tasawuf

Page 3: Cara cara dakwah di nusantara
Page 4: Cara cara dakwah di nusantara

Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan dagang antara masyarakat Indonesia dan para pedagang Islam. Di samping berdagang, sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif dibanding cara lainnya.

Page 5: Cara cara dakwah di nusantara
Page 6: Cara cara dakwah di nusantara

Di antara para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia. Hingga sekarang di beberapa kota di Indonesia terdapat kampung Pekojan. Kampung tersebut dahulu merupakan tempat tinggal para pedagang Gujarat. Koja artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari para pedagang ini menikah dengan wanita Indonesia. Terutama putri raja atau bangsawan. Karena pernikahan itulah, maka banyak keluarga raja atau bangsawan masuk Islam. Kemudian diikuti oleh rakyatnya. Dengan demikian Islam cepat berkembang.

Page 7: Cara cara dakwah di nusantara
Page 8: Cara cara dakwah di nusantara

Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dan di dalam pesantren itulah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dan Pesantren Sunan Giri.

Page 9: Cara cara dakwah di nusantara
Page 10: Cara cara dakwah di nusantara

Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses masuknya islam. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong -  bondong memeluk agama Islam. Karena, masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.

Page 11: Cara cara dakwah di nusantara
Page 12: Cara cara dakwah di nusantara

Para mubaligh yang menyebarkan Islam di nusantara pandai dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat. Mereka yang telah tinggal menetap di nusantara aktif membaur dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial. Sikap mereka santun, memiliki kebersihan jasmani dan ruhani, memiliki kepandaian yang tinggi serta dermawan. Pada kesempatan tertentu, mereka menyampaikan ajaran Islam dengan cara bijaksana, tidak memaksa dan merendahkan.

Page 13: Cara cara dakwah di nusantara
Page 14: Cara cara dakwah di nusantara

Ketika agama Islam masuk ke Indonesia, kebudayaan Hindu masih berakar kuat. Para penyebar agama Islam tidak mengubah kesenian tersebut. Bahkan menggunakan seni budaya Hindu sebagai sarana menyebarkan agama Islam.Seni dan budaya yang digunakan untuk menyebarkan agama Islam adalah sebagai berikut:1. Seni wayang kulitCerita wayang kulit diambil dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Perubahan diadakan, tetapi sedikit sekali. Misalnya, perubahan nama-nama tokoh-tokoh pahlawan Islam. Sunan Kalijaga adalah seorang wali yang sangat mahir mempertunjukkan kesenian wayang kulit.2. Seni tari dan musik gamelanPada upacara-upacara keagamaan dipertunjukkan tari-tarian tradisional. Tarian itu diiringi musik atau gamelan Jawa. Misalnya gamelan Sekaten pada waktu upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.3. Seni bangunanCoba anda amati wujud desain masjid-masjid kuno yang ada di tanah air ini. Misalnya, menara masjid kuno di Kudus, masjid kuno di dekat tuban, gapuranya mirip Candi Bentar, Masjid Sunan Kalijaga di Demak yang atapnya bertingkat-tingkat mirip pura Hindu.Masjid-masjid tersebut adalah bangunan Islam, tetapi dibangun mirip bangunan Hindu. Memang para penyebar agama Islam berusaha menyesuaikan bangunan-bangunan Islam dengan bangunan Hindu. Apakah tujuannya? Agar rakyat tidak mengalami perubahan secara mendadak. Bila seorang beragama Hindu masuk Islam dan bersembahyang di masjid, merasa seolah-olah masuk ke sebuah pura.4. Seni hias dan seni ukirKecuali bentuknya mirip candi, masjid-masjid kuno pun dihias dengan ukir-ukiran yang mirip ukir-ukiran khas Hindu.5. Seni sastraKitab ajaran Islam diterjemahkan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Melayu. Dengan demikian, isinya mudah dipahami oleh rakyat.

Page 15: Cara cara dakwah di nusantara