Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

24
COURSE HISTOLOGI A. Jaringan Epitel (dr. Muthmainah) 1. Pendahuluan Histologi mempelajari jaringan (kumpulan sel yang mempunyai morfologi dan fungsi sama). Jenis jaringan: a) Jaringan epitel kumpulan sel polihedral tersusun erat dg sedikit zat interseluler. b) Jaringan pengikat/penyambung ditandai oleh banyaknya bahan interseluler yang dihasilkan oleh sel-selnya. c) Jaringan otot terdiri dari sel-sel panjang yang mempunyai fungsi kontraksi. d) Jaringan saraf terdiri dari sel-sel dengan prosesus/tonjolan panjang pada permukaan badan sel, dan mempunyai fungsi menerima, membangkitkan, dan menghantarkan impuls saraf. Berbagai macam jaringan organ (misal: gaster, hepar, pulmo dsb) sistem dalam tubuh (misal: sistem kardiovaskuler, respirasi dsb). Nama bagian-bagian sel antara lain: inti sel (nukleus), sitoplasma, membran plasma (pasmalemma), dan organel sel (retikulum endoplasmik, mitokondria, aparatus golgi, dan lisosom). Komponen jaringan: Sel dan substansia/matriks interseluler (yang berbentuk/morf contoh: serabut kolagen; yang tidak berbentuk/amorf contoh: glikoprotein, garam kalsium dsb) Parenkim dan stroma Organ dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: parenkim dan stroma. a) Parenkim: tersusun oleh sel-sel yang berperan menjalankan fungsi utama organ (merupakan komponen fungsional organ). b) Stroma: jaringan penyokong suatu organ . c) Contoh: organ hepar parenkim berupa sel-sel hepar (hepatosit) dan stroma berupa jaringan pengikat retikuler.

description

bagus

Transcript of Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Page 1: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

COURSE HISTOLOGI

A. Jaringan Epitel(dr. Muthmainah)

1. PendahuluanHistologi mempelajari jaringan (kumpulan sel yang mempunyai morfologi dan fungsi sama). Jenis jaringan:a) Jaringan epitel kumpulan sel polihedral tersusun erat dg sedikit zat interseluler.b) Jaringan pengikat/penyambung ditandai oleh banyaknya bahan interseluler yang

dihasilkan oleh sel-selnya.c) Jaringan otot terdiri dari sel-sel panjang yang mempunyai fungsi kontraksi.d) Jaringan saraf terdiri dari sel-sel dengan prosesus/tonjolan panjang pada

permukaan badan sel, dan mempunyai fungsi menerima, membangkitkan, dan menghantarkan impuls saraf.

Berbagai macam jaringan organ (misal: gaster, hepar, pulmo dsb) sistem dalam tubuh (misal: sistem kardiovaskuler, respirasi dsb).Nama bagian-bagian sel antara lain: inti sel (nukleus), sitoplasma, membran plasma (pasmalemma), dan organel sel (retikulum endoplasmik, mitokondria, aparatus golgi, dan lisosom).Komponen jaringan: Sel dan substansia/matriks interseluler (yang berbentuk/morf contoh: serabut kolagen; yang tidak berbentuk/amorf contoh: glikoprotein, garam kalsium dsb)Parenkim dan stroma Organ dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: parenkim dan stroma.a) Parenkim: tersusun oleh sel-sel yang berperan menjalankan fungsi utama organ

(merupakan komponen fungsional organ).b) Stroma: jaringan penyokong suatu organ .c) Contoh: organ hepar parenkim berupa sel-sel hepar (hepatosit) dan stroma

berupa jaringan pengikat retikuler.Pewarnaan/pengecatan jaringan: Supaya jaringan bisa diidentifikasi bagian-bagiannya di bawah mikroskop cahaya, maka dilakukan pewarnaan. Paling sering Hematoksilin Eosin (HE).

2. DefinisiJaringan epitel adalah jaringan yang terdiri dari kumpulan sel-sel polihedral yang tersusun erat satu sama lain serta mengandung sedikit substansia interseluler.

3. FungsiAbsorpsi epitel ususSekresi epitel kel. endokrin/eksokrinEkskresi epitel tubulus ginjalProteksi epitel epidermis kulitRangsang sensoris epitel pd pancaindera

Page 2: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Kontraksi mioepitelReproduksi epitel pd ovarium, testis

4. Asal EmbriologisEpitel ektodermal epidermis kulit.Epitel mesodermal urogenetalia selain uretra.Epitel entodermal/endodermal tract. digestivus & kel.nya, tract.respiratorius & kel.nya, kelenjar endokrin pd umumnya.

5. Sifat-Sifat UmumBentuk sel epitel bervariasi: skuamous, kuboid, kolumner (pengamatan inti penting); hubungan erat; substansia interseluler sedikit.Adanya lamina basalis & membrana basalis a) Lamina basalis: Laminin (glikoprotein), kolagen tipe IV, proteoglikan dg heparan

sulfat hanya terlihat dg ME.b) Membrana basalis: Gabungan lamina basalis dan lamina retikularis/lamina fibrosa

(lamina retikularis: kolagen tipe III & protein-polisakarida dpt dilihat dg MC, jelas pd pengecatan impregnasi perak nitrat dan PAS).

Adanya adesi antar sel epitel.Bersifat avaskuler & mempunyai daya regenerasi yg tinggi.

6. Klasifikasi EpitelBerdasarkan struktur dan fungsinya

a) Epitel membran/penutup sel-selnya tersusun dlm lapisan spt membran yg menutupi permukaan luar tubuh/melapisi rongga tubuh.

b) Epitel kelenjar sel-selnya bersifat sbg kelenjar yg menghasilkan sekret/ekskret (cairan atau sel).

Jumlah sel penyusun dan bentuk sel penyusun teratasa) Skuamous

Simpleks Kompleks

b) Kuboid Simpleks Kompleks

c) Kolumner Simpleks Kompleks Pseudokompleks

d) Transisional

7. Epitel KelenjarJumlah sel penyusunnya: Uniseluler (sel goblet/sel piala/sel lendir) & multiseluler.Cara pengeluaran sekret: Holokrin (misal kel. sebasea), apokrin (misal kel. mammae) & merokrin (misal kel. pankreas).Ada tdknya sel dlm sekret: Sitogenik (ovarium & testis) & non sitogenik.Ada tdknya duktus ekskretorius: Eksokrin (misal kel. sebasea) & endokrin (misal kel. tiroid). Kelenjar ganda: Eksokrin + endokrin (misal hepar, pankreas, ovarium & testis).

Page 3: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

8. Cara Pengeluaran SekretHolokrin sekret dikeluarkan bersama-sama dg seluruh bagian kelenjar (misal kel. sebasea).Apokrin sekret dikeluarkan bersama-sama dg sebagian dari sitoplasma sel kelenjar yaitu sitoplasma bag. apikal sel (misal kel. mammae).Merokrin sekret dikeluarkan tanpa diikuti oleh keluarnya bagian-bagian sel kelenjar (misal kel. pankreas)

9. Berdasarkan Duktus SekretoriusKelenjar eksokrin mempunyai duktus ekskretorius.Kelenjar endokrin / kel. buntu tidak mempunyai duktus ekskretorius.

B. Jaringan Pengikat(dr. Suyatmi M.Biomed.Sc)

1. Pendahuluan Embriologis berasal dari jaringan mesenchyme yang dihasilkan oleh sel-sel mesenchyme dari bagian mesoderm.

2. FungsiFungsi mekanis menjadi media penghubung antar sel-sel dan organ-organ tubuhFungsi struktural berfungsi memberi dan mempertahankan bentuk tubuhFungsi sbg medium pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara sel-sel dan pembuluh darahFungsi sbg reservoir bagi hormon yang diperlukan bagi pertumbuhan dan diferensiasi sel

3. Komponen SelulerFibroblast: sintesis matriks ekstraselulera) Sel dominanb) Sintesis komponen penyusun matriks ekstrasel (kolagen, elastin, glikosaminoglikan,

proteoglican, multiadhesive glycoprotein, growth factor)c) Fungsi sintesis fibroblas ditekan oleh kortikosteroidd) Tipe aktif: fibroblast

inti ovoid, besar, tercat lemah/pucat, kromatin halus dan sebuah nukleolus yg menonjol

Sitoplasma banyak, banyak percabangan tak teratur, kaya retikulum edndoplasmik kasar dan golgi kompleks

e) Tipe non aktif (quiescent): fibrosit Ukuran lebih kecil, bentuk lonjong, sedikit percabangan , inti memanjang,

lebih kecil dan tercat lebih tua sitoplasma acidofilik, sedikit reticulum endoplasma kasar

f) Dalam proses penyembuhan luka aktifitas fibroblas meningkat dan terjadi pembentukan jaringan pengikat baru .

Makrofag: sekresi sitokin, fagositosis benda asing, memproses dan menyajikan antigen ke sel immunokompeten yang lain.

a) Diferensiasi Monosit pada jar. pengikat

Page 4: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

b) Makrofag pada organ khusus: sel Kupfer (hepar), sel mikroglial (sistem saraf), sel langerhans (kulit), sel osteoklas (tulang)

c) Membentuk sistem fagositosis mononuklear, 2 reseptor pada membran sel reseptor Fc antibodi reseptor C3 komplemen

d) Pada kondisi patologis: sel epitheloid, multinuclear giant sele) Aktivasi Infeksi atau injeksi benda asingf) Peran dalam sistem pertahanan tubuh:

Fagositosis sisa-sisa sel, elemen abnormal matriks selular, sel tumor, bakteri, partikel asing yang tak tercerna

Antigen presenting sel Pembersihan jaringan dari sisa-sisa kerusakan sel secara fisiologis (involusi

uterus) Sel plasma: produksi antibodi

a) Berasal dari sel lymfosit B, bertanggungjawab dalam produksi antibodi (immunoglobulin)

b) Mikroskopis: Sel berbentuk oval, berukuran relatif besar dengan sitoplasma basofilik dan kaya akan retikulum endoplasma kasar. Inti sel terletak diperifer dengan kromatin yang tersusun membentuk gambaran jam dinding

Sel Mast: melepas mediator untuk reaksi allergia) Sintesis dan menyimpan mediator inflamasi (histamin, ECF-A)b) Sintesis leukotrienes dan slow reacting substance (SRS-A) dari phospholipid

membranc) Reseptor IgE pada permukaan membran seld) Dua jenis: sel mast pada jaringan pengikat dan sel mast pada mukosae) Mikroskopis: bentuk, bulat atau oval dengan sitoplasma basofilik dan kaya akan

granul sekretorik. Inti sel kecil terletak sentral dan sering tersamar oleh granul sekretorik. Granul sekretorik bersifat metakromatis (merubah warna toluidin biru menjadi ungu) (junquiera dan Carneiro, 2003)

Leukosit: eosinofil-allergi dan inflamasi,neutrofil-fagositosis.a) Berasal dari leukosit yang bermigrasi secara diapedesis melalui pembuluh darahb) Jumlah meningkat pada proses peradangan.Limfosit: sel-sel immunokompeten (sel T , Sel B)Sel Lemak: simpan lemak, sintesis energya) Membentuk jaringan pengikat lemak:

JL putih (unilokuler): JPL subkutan, omentum, mesenterium, retroperitoneal Sel lemak: signet Ring Cell, oval, inti sel pipih terdesak ketepi.

Sitoplasma tipis terdesak oleh benda inklusi (tetes lemak), mitokondria lebih sedikit

Fungsi: simpan lemak netral (trigliserida),sintesis lemak dari gula dan asam amino, dipengaruhi diet.

JL Coklat (multilokuler) : JPL pada leher dan interscapula pada hewan hibernasi

Page 5: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Sel lemak: lebih kecil, poligonal, inti bulat eksentris, mitokondira banyak dan berkembang sempurna.

Fungsi: pembentukan energi (oksidasi 20 x lebih efektif)Cuaca dingin saraf simpatis norepinefrine oksidasi lemak

4. Matriks EkstraselulerFiber (serabut)a) Elastis

Disusun oleh 3 jenis fiber: oxytalan, elaunin, dan elastin. Komposisi oxytalan dan elastin fiber menentukan karakter serabut elastik

yang dibentuk. Oxytalan (merupakan kumpulan mikrofibril termasuk diantaranya fibrilin)

bersifat non-elastik, resisten terhadap tarikan Elastin bersifat sangat elastis Distribusi serabut elastic : membrana fenestrata pembuluh darah,

Ligamentum nuchae, ligamentum suspensorium pada testis b) Kolagen

Terdiri oleh asam amino: glisin, proline dan hidroksiprolinec) Retikuler

Disusun oleh sabut kolagen type III Menyusun stroma organ haematopoiesis : lien, sumsum tulang, nodus

lymfatikus serta pada hepar dan berbagai kelenjar endokrin.Substansi amorf (Ground substance):a) glycosaminoglycans hyaluronic acidb) proteoglycan sindecan, agrecan, fibroglicanc) multiadhesive glycoprotein (cell adhesion Molecule- CAM) imunoglobuline like-

CAM (lCAM), cadherin,selectin, integrin.Cairan jaringana) plasma protein dgn BM rendah yg menembus dinding kapilerb) pada kondisi normal, proporsi cairan jaringan relatif sedikitc) pada keadaan patologis, edema, proporsi meningkatd) pada periode menstruasi (efek estrogen dan progesteron) hidrasi jaringan

meningkat

5. Klasifikasi Jaringan PengikatJar. Pengikat embrionala) JP. Mesenkimb) JP. MukosaJar. Pengikat dewasaa) JP. Sejati

JP. Longgar JP. Padat

JP. Padat teratur JP. Padat tak teratur

b) JP. Khusus JP. Elastik

Page 6: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

JP. Retikuler JP. Lemak J. Darah dan Limfe

c) JP. Penyokong J. Tulang rawan J. Tulang

6. Jaringan MesenkimTerdiri atas sel-sel mesenkim dan matriks ekstraseluler yang bersifat amorf yang mengandung sedikit serat. Sel mesenkim berbentuk stelata (bintang) atau fusiform (spindel), dengan sedikit sitoplasma yang membentuk prosesus protoplasma dan inti yang relatif besar, pucat dengankromatin halus dan nukleolus yang menonjol. Sel-sel saling berhubungan dengan yang lain melalui prosesus protoplasma.secara sinsitium dan dapat bergerak secara amuboid.Berasal dari lapisan mesoderm dan merupakan asal dari jaringan pengikat dewasa.

7. Jaringan MukosaSel satu-satunya adalah fibroblas dengan prosesus protoplasma yang saling berhubungan dengan sel yang berdekatan Matriks ekstraselulernya terutama dibentuk oleh substansi dasar yang didominasi oleh hyaluronic acid dan mengandung sedikit serat-serat kolagen halusSubstansia interselulernya pucat, homogen seperti jelly bersifat metakromasi kuat dengan toluidine blue. Distribusi: umbilical cord (Wharton’s jelly) dan pulpa gigi susu.

8. Jaringan Pengikat LonggarTesusun oleh semua komponen dasar jaringan pengikat.Sel utamanya adalah fibroblas dan makrofag jenis sel penyusun jaringan pengikat lainnya juga ditemukan. Proporsi komponen fiber adalah sedang (moderate) dengan serat kolagen paling dominan dibandingkan dengan serat yang lainJ. Pengikat longgar mempunyai bahan dasar amorf yang relatif cair dan menjadi media bagi sel - sel dan serat yang distribusinya tidak teratur.Distribusi JP Longgar: tersebar secara luas dalam berbagai organ. Membentuk selubung bundel-bundel otot, lamina propria dari mukosa, dermis, lapisan dinding pembuluh darah dan vasa limfatika dll.

9. Jaringan Pengikat Padat TeraturBiasanya dalam bentuk pita yang sangat lebar, didominasi oleh komponen serabut (sabut-sabut kolagen) yang tersusun dengan orientasi sejajar, satu-satunya sel yang terdapat disini adalah fibroblas yang disebut juga sel tendon dengan inti memanjang yang pararel dengan arah serat.Contoh : tendon

10. Jaringan Pengikat Padat Tak TeraturJaringan pengikat padat mempunyai komponen yang sama dengan jaringan pengikat longgar tetapi serat kolagen lebih menonjol dan jumlah sel lebih sedikit.

Page 7: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Arah seratnya tidak teratur dengan sel utama fibroblas dan makrofag.JPP tak teratur dapat ditemukan pada dermis

11. Jaringan Pengikat RetikulerJaringan pengikat ini membentuk suatu jala yang serabutnya bercabang-cabang dan beranastomosa.Tersusun atas serabut retikuler dan sel-sel fibroblas dengan ciri khusus yang disebut sel retikuler. Menyusun stroma organ hematopoietik dan limfoid.

12. Jaringan Pengikat LemakSel-selnya berbentuk bulat atau oval, sitoplasmanya terdesak ke tepi oleh vakuola lemak yang besar.Inti sel lemak menyerupai mata cincin

13. Jaringan Pengikat ElastisTersusun oleh serabut serabut elastis yang tersusun sejajar.Ruangan antar serabut elastis diisi oleh serabut kolagen dengan proporsi yang lebih sedikit.Sel-sel fibroblas terdapat diantara serabut dengan susunan memanjang . Distribusi: dinding pembuluh darah, ligamen pada kolumna vertebralis (tulang punggung) dan ligamentum suspensorium penis

C. Jaringan Saraf

1. NeuronBadan selJuluran sela) Dendritb) Akson (neurit)

2. Neuroglia Makrogliaa) Astrosit protoplasmatikb) Astrosit fibrosaOligodendrogliaMikroglia/mesoglia

3. Badan SelBentuk stelat, piramid, botol, pipihSitoplasma Organelaa) ERG : Nissl Bodies dan Tigroid Bodiesb) Neurofibril : beranyamanc) Mitokondria : tersebar, batang atau filamend) Golgi :hanya pada perikaryone) Centrosoma : pada embryoInklusiones

Page 8: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

a) Pigmen : Melanin : coklat tua/hitam

substansia nigra nukleus dorsalis vagus ganglion simpatis ganglion spinalis

Lipofuhsin : coklat kekuningan hasil metabolisme abnormal semakin tua bertambah

b) Lipid : Berupa tetes lemak Hasil metabolisme abnormal

c) Glikogen : Terdapat pada neuron embryonal & pleksus khorioideus

d) Besi : granula dewasa lebih banyak terdapat pada : substansia nigra & globus palidus

4. Klasifikasi NeuronBerdasarkan jumlah julurana) Unipolarb) Bipolar c) Multipolard) Pseudounipolar Berdasarkan panjang aksona) Tipe Golgi I: akson panjangb) Tipe Golgi II: akson pendekBerdasarkan Nissl bodiesa) Somatokromb) Karyokrom Berdasarkan Fungsia) Motorisb) Sensoris

5. Neurit = AksonJuluran panjangPangkal aksona) Axon Hillock (= conus implantasi)b) Bentuk kerucut

Aksoplasma :a) dinding : aksolemmab) neurofibril saling sejajar

Ujung terminal :a) telodendron (=terminal arborination)b) banyak mitokondria

Page 9: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Kolateral : cabang akson tegak lurusKumpulan akson membentuk serabut saraf

6. NeurogliaMerupakan jaringan penyokongKlasifikasi neurogliaa) Makroglia (Astroglia), neuroglia terbesar :

Astrosit protoplasmatis prosesus banyak, pendek, tebal sitoplasma : granula gliosom ujung melebar : perivasculair feet/foot plate terdapat pada substansia griscea

Astrosit fibrosa Prosesus protoplasmatis lebih sedikit Terdapat foot plate Terdapat pada substansia alba

b) Oligodendroglia Ukuran lebih kecil Prosesus protoplasmatis lebih sedikit Menempel pada dinding pembuluh darah : perivaskuler satelit Terdapat pada substansia griscea dan alba (SSP) Membentuk selubung mielin

c) Mikroglia (mesoglia / sel Hortega) Sel kecil berbentuk ireguler Berasal dari mesoderm Dalam keadaan patologis : sel Rod, gerak amoeboid & fagositosis

d) Sel Ependym Bentuk kolumner Tersusun epiteloid Membatasi rongga otak dan medula spinalis

7. Sistem SarafSistem saraf pusata) Cerebrumb) Cerebelumc) Batang Otak :

diensefalon mesensefalon pons medula oblongata

d) Medula spinalisSistem saraf tepia) Serabut saraf : kranialis dan spinalisb) Ganglion : spinalis dan simpatisc) Akhiran saraf : reseptor dan efektor

8. Serabut Saraf

Page 10: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Merupakan kumpulan aksonPembungkus akson :a) Neurolemma (selubung Schwan)

Merupakan selubung tipis Sel Schwan :

Inti pipih atau oval Terdapat di antara 2 nodus Ranvier Sitoplasma : App Golgi & mitokondria Fungsi : membentuk selubung myelin dan regenerasi serabut saraf

b) Selubung myelin : pada akson yang besar tersusun konsentris

Pembungkus serabut saraf :a) Endoneurium, melingkari akson

jaringan ikat tipis fibroblas & makrofag serabut retikuler : Retzius

b) Perineurium, melingkari fasikulus jaringan ikat padat tersusun berlamelair membentuk septum terdapat pembuluh darah

c) Epineurium, melingkari beberapa fasikulus jaringan ikat padat ireguler

Regenerasi :a) Trauma akson kromatolisisb) Volume perikaryon meningkatc) Inti sel ketepid) Sel Schwan berproliferasie) Segmen proksimal : akson tumbuh dalam sel-sel Schwanf) Segmen distal : dihancurkan oleh makrofag

9. Selubung MyelinDisusun : kolesterol, fosfolipid & serebrosidBerasal dari dinding sel SchwanTersusun berlamelaTerputus pada jarak 0.08 - 1 mm (nodus Ranvier)Tidak terdapat pada axon hillockPada sediaan histologis akson mengkerut tipis aksis silindrisDalam keadaan segar akson : milein = 6 : 1Pembentukan:a) Membran sel Schwan melekuk mengelilingi aksonb) Terbentuk mesaksonc) Akson & selubung berputar beberapa kalid) Terbentuk selubung berlamela

Page 11: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

e) Terdapat pada serabut saraf tepiDengan pewarnaan asam osmiat :a) terdapat celah sempitb) berjalan serongc) disebut insisura Schmidt Latermand) merupakan membran sel Schwan

10. Akhiran SarafAkhiran saraf eferen (efektor)a) Somatik eferen : motor end plateb) Viseral eferenAkhiran saraf aferen (reseptor)a) Reseptor tak berkapsul

diskus Merkel peritrikial organ Corti organ pengecap retina organ olfaktoria

b) Reseptor berkapsul : Corpusculum Meissner Corpusculum Vater Paccini Corpusculum Krauze Corpusculum Ruffini Muscle spindle

11. Motor End PlateAkhiran saraf eferen pada otot lurikBagian Akson :a) merupakan terminal aksonb) ujung akson melebar & menempel sarkolemmac) endoneurium bergabung dengan sarkolemmad) mengandung banyak mitokondria vesikel berisi asetilkolinBagian Otot :a) sarkolemma banyak tonjolanb) banyak mengandung mitokondria dan inti sel

12. ReseptorDiskus Merkel :a) Dalam epidermis kulitb) Saraf subepitel menembus membran basal bercabang-cabang, ujung menebalReseptor berkapsula :a) Ujung saraf menebal (end bulbs)b) Dilingkungi jaringan tipis sebagai kapsula.c) Ruang dalam kapsula inner bulbs

13. GanglionKumpulan sel-sel bodi di luar susunan saraf pusat

Page 12: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Bentuk ovalKapsula :a) membentuk trabekula anyaman stromab) lanjut sebagai epineurium & perineuriumBadan sel :a) dikelilingi selapis sel satelit/amfisitb) dibungkus jaringan ikat tipis lanjut sbg. EndoneuriumKlasifikasi :a) Ganglion cerebrospinal (ganglion spinale)

Diameter 15 – 100 mikron Neuron pseudounipoler Badan sel kecil saraf tak bermyelin Badan sel besar :

saraf bermyelin akson membentuk glomerolus intrakapsularis

Badan sel bergerombol dekat kapsula Bagian tengah sel bodi sedikit, banyak serabut saraf Akson membentuk saraf aferen

b) Ganglion otonom (trunkus simpatikus) Diameter 15 – 50 mikron Sel bodi tersebar, inti eksentris Akson membentuk saraf eferen Denrit membentuk pleksus interkapsularis

14. CerebrumSubstansia griscea :a) Membentuk korteks cerebrib) Berwarna kelabuc) Disusun : sel bodi, denrit, awal neurit, neurogliad) Lapisan korteks cerebri :

Stratum molekulare (fleksiformis) Stratum granulosum eksternum Stratum piramidale eksternum Stratum granulosum internum Stratum piramidale internum (ganglionare) Stratum multiformis

Substansia Alba a) Disebut medulab) Serabut saraf bermyelin & tak bermyelinc) Neurogliad) Berwarna putih

15. CerebellumSubstansia Griscea a) Membentuk korteks cerebelli

Page 13: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

b) Terdiri atas 3 lapisan Stratum molekulare :

sel stelat kecil (luar) sel keranjang (dalam)

Stratum ganglionare : sel Purkinye (sel botol)

Stratum granulosum : sel granula besar & kecil

Substansia Alba Serabut aferen :

Mossy fibers Climbing fibers

16. Medula SpinalisSubstansia Grisceaa) Di sebelah dalamb) Berbentuk huruf H :

kornu anterior neuron motorik kornu posterior neuron sensorik

c) Di tengah terdapat kanalis sentralis : dibatasi sel-sel Ependym tersusun epiteloid kolumner selapis berisi cairan cerebro spinal

d) Substansia gelatinosa sentralis : daerah bergranula di sekitar ependym disusun neuroglia

e) Substansia gelatinosa Rolandi : pada kornu anterior, tampak jernih di luarnya terdapat:

zona spongiosa : anyaman saraf bermyelin zona terminalis Lissauer : saraf bermyelin berjalan longitudinal

Substansia Albaa) Fisura mediana anteriorb) Septum medianum posterior c) Sulkus dorso-lateralis posterior kanan-kirid) Funikulus dorsalis : belakang substansia grisceae) Funikulus ventro-lateralis :

depan substansia griscea dibagi 2 oleh kornu anterior :

funikulus anterior funikulus lateralis

17. MeningMerupakan bungkus SSPTerdiri atas 3 lapisan :

Page 14: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

a) Duramater :- jaringan ikat padat- luar : - lamina endostisialis- melekat pada tulang- dalam : - lam. Meningealis- epitel mesenkim- ruang subdural sempit

b) Arakhnoid :- jar. ikat avaskuler- ruang subarachnoid- dilapisi epitel mesenkim

c) Piamater :- sangat vaskuler- dilapisi epitel mesenkim

COURSE FISIOLOGI(Dr.Kiyatno,dr.,PFK.,M.Or.,AIFO)

A. DASAR FISIOLOGI1. Fisiologi

Physios: kehidupan, logos : ilmuIlmu yang mempelajari fungsi atau gejala kehidupan normalProses fisiologis untuk mempertahankan kehidupan tidak disadariContoh:a) Kedinginan → menggigilb) Kepanasan → berkeringatc) Cemas, tegang → berdebar-debard) Kekurangan cairan → hausMengapa? Pendekatan teleologis: menggigil untuk menghangatkan tubuhBagaimana? Pendekatan mekanistik (fisiko kimia): Dingin → reseptor dingin → syaraf aferen → pusat pengatur suhu (otak) → syaraf eferen ke otot → kontraksi otot(proses fisika-kimia) →- menghasilkan panas

2. Tingkat Organisasi TubuhAtoma) O2 : Carbon : Hidrogen : Nitrogenb) Beberapa atom membentuk molekul kehidupan seperti protein, karbohidrat, lemak

dan asam nukleatSela) Satuan fungsional terkecil yang melaksanakan proses kehidupan

Page 15: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

b) Sel telur + sperma → multiplikasi → sel punca mudigah (embryonic stem cell) → diferensiasi → sel punca spesifik jaringan (tissue specific stem cell)

Jaringana) gabungan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang samab) j.otot, saraf, epitel, kelenjar, ikatOrgana) beberapa tipe jaringan tersusun bersama untuk melakukan fungsi tertentuSistem Organa) Kumpulan beberapa organOrganismea) beberapa sistem tubuh dikemas bersama menjadi keseluruhan tubuh yang

fungsionalb) sel tunggal: bakteri, amoebac) multisel: manusia, binatang, tumbuhan

3. Fungsi Dasar SelPerlu O2 dan nutrienMembentuk energi (ATP)EksresiMembentuk protein dan komponen sel lainyaKontrol perpindahan zat dng.lingkunganyaMengangkut zat ke seluruh selMerespon lingkunganBerkembang biak

B. HOMEOSTASIS1. Pendahuluan

Saat menghadapi situasi sulit atau menegangkan jantung berdebar kencang, untuk mempersiapkan mekanisme pertahanan diri agar siap menghadapi situasi: fight (menghadapi) atau flight (melarikan diri).Mekanisme pertahanan diri yang melibatkan organ tubuh yang bersifat dinamis (dynamic steady state) pada nilai normal (setpoint) disebut homeostasis.bahasa Yunani homeo: sama, stasis :mempertahankan keadaan

2. Jenis HomeostasisSistem tertutup – keseimbangan statis : lingkungan dalam tidak berubah seperti botol tertutupSistem terbuka – keseimbangan dinamis : Lingkungan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun

3. Lingkungan Hidup ManusiaLingkungan luar(milleu exterieur) : alam semesta yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan. Organisme hidup (biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik).

Page 16: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Lingkungan dalam (milleu interieur) yaitu cairan ekstra sel ( CES terdiri atas cairan plasma dan cairan interstisial)Pentingnya lingkungan dalam yang stabil atau konstan diperkenalkan pertamakali oleh ahli fisiologi Perancis tuan Claude Bernard th.1859.

4. Faktor yang Diatur Secara HomeostasisKonsentrasi NutrienKonsentrasi O2 dan CO2Konsentrasi Zat sisapHKonsentrasi garam, air, elektrolitVolume dan TekananSuhu

5. Sistem Kontrol HomeostasisMendeteksi Penyimpangan dari nilai normal(set poin)Integrasi informasiMemulihkan penyimpangan ke set poinKontrol dapat dilakukan secara lokal (intrinsik) dan diluar organ (ekstrinsik: saraf dan endokrin)

6. Umpan Balik (Feedback)Kontrol intrinsik dan ekstrinsik bekerja berdasarkan umpan balik negatif (terutama)untuk melawan perubahan awal dan positif (kadang justru merugikan) untuk memperkuat perubahan awalUmpan Balik Negatif (negative feedback):Perubahan variabel terkontrol mencetuskan respon yang melawan perubahan awal sehingga mengembalikan parameter kearah normal (set poin)

Page 17: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Umpan Balik Positif (positive feedback):Perubahan variabel terkontrol memicu respon ke arah yang sama sehingga perubahan semakin besar.

7. PenutupSemua penyakit terjadi akibat kegagalan proses homeostasis.Tugas dokter dan paramedis adalah membantu mempertahankan homeostasis.Berbagai indikator homeostasis dipantau secara intensif di unit gawat darurat seperti frekwensi denyut jantung, frekwensi nafas, suhu tubuh, kimia darah dan volume cairan tubuh.Tujuan unit gawat darurat untuk mengambil alih fungsi homeostasis yang gagal dilakukan oleh pasien yang sakit parah.

C. PENGATURAN SUHU TUBUH1. Kaidah Fisika

Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otot-otot tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:a) Suhu badan tinggi melebihi normalb) Suhu badan rendah melebihi normalApabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak, hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi tubuh.Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah:a) Vasodilatasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit

(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.b) Bulu kulit dilemaskan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya

panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.

c) Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) - Memudahkan panas darah terbebas keluar melalui proses penyinaran.

Page 18: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

d) Berpeluh - Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas pendam tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan sekitar apabila air peluh menguap.

Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya, mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan koordinasi badan.Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:a) Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas

tak banyak keluar ke lingkungan sekitar.b) Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya

panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur oleh otot erektor.

c) Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) - Kurang mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.

d) Kurangnya keringat - Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.

2. Kaidah MetabolikDikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia badan daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot.Melibatkan peranan:a) Otot rangkab) Kelenjar adrenalc) Kelenjar tiroidDalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi secara aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan hormon adrenalin dan noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara meningkatkan metabolisme tubuh.Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:a) Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernafasan.b) Meningkatkan tekanan darahc) Meningkatkan metabolisme badand) Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke

glukosa.Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosaa) Kadar gula atau glukosa terlampau banyak

Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel beta pada Pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah yang normal.

Fungsi hormon insulin ialah:

Page 19: Catatan Kuliah Course Biomedik Dasar

Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.

Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.b) Kadar gula atau glukosa terlampau sedikit

Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah normal.

Fungsi hormon glukagon ialah: Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.

Sel-sel Langerhans terletak dalam pankreas