Cerita Sufi

download Cerita Sufi

of 13

Transcript of Cerita Sufi

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    1/13

    Syahadat Cinta ( . hit ) !!!Ketika imjinasi telah datang , menembus segala angan yang berlebihan ,

    tak sanggup tuk menahan .. senandung syair merdu akan terus mengalirdengan sendirinya ,secara bersama menggerakan jari untuk menarimerangkai kata demi kata , menjadi suatu syair. janganlah kau halangi

    jalan nya imajinasi , biarkan dia mengembara mencari seberkas cahayayang akan membuat nya terang benderang ,,, dan Abadi .. #Suci Prahatini

    Puisi-puisi Sufi Rabiah al-Adawiyah

    I

    Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cintaHatinya menggelepar menahan dahaga rindu

    Cinta digenggam walau apapun terjadiTatkala terputus, ia sambung seperti mulaLika-liku cinta, terkadang bertemu surgaMenikmati pertemuan indah dan abadi

    Tapi tak jarang bertemu nerakaDalam pertarungan yang tiada berpantai

    II

    Aku mencintai-Mu dengan dua cintaCinta karena diriku dan cinta karena diri-MuCinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-MuCinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir

    Hingga Engkau ku lihatBaik untuk ini maupun untuk itu

    Pujian bukanlah bagikuBagi-Mu pujian untuk semua itu

    IIITuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu

    Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-MuTuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip

    Manusia terlena dalam buai tidur lelapPintu pintu istana pun telah rapat

    Tuhanku, demikian malam pun berlalauDan inilah siang datang menjelang

    Aku menjadi resah gelisah

    http://sprahatini.blogspot.com/http://sprahatini.blogspot.com/http://sprahatini.blogspot.com/http://sprahatini.blogspot.com/http://sprahatini.blogspot.com/http://sprahatini.blogspot.com/
  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    2/13

    Apakah persembahan malamku, Engkau terimaHingga aku berhak mereguk bahagia

    Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,Demi kemahakuasaan-Mu

    Inilah yang akan selalau ku lakukanSelama Kau beri aku kehidupan

    Demi kemanusian-Mu,Andai Kau usir aku dari pintu-Mu

    Aku tak akan pergi berlaluKarena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu

    IVYa Allah, apa pun yang akan Engkau

    Karuniakan kepadaku di dunia ini,Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu

    Dan apa pun yang akan EngkauKaruniakan kepadaku di akhirat nanti,

    Berikanlah kepada sahabat-sahabat-MuKarena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

    VAku mengabdi kepada Tuhan

    bukan karena takut nerakaBukan pula karena mengharap masuk surga

    Tetapi aku mengabdi,Karena cintaku pada-Nya

    Ya Allah, jika aku menyembah-Mukarena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya

    Dan jika aku menyembah-Mukarena mengharap surga, campakkanlah aku darinya

    Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Mu

    yang abadi padakuVI

    Alangkah buruknya,

    Orang yang menyembah AllahLantaran mengharap surga

    Dan ingin diselamatkan dari api nerakaSeandainya surga dan neraka tak ada

    Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?Aku menyembah Allah

    Lantaran mengharap ridha-Nya

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    3/13

    Nikmat dan anugerah yang diberikan-NyaSudah cukup menggerakkan hatiku

    Untuk menyembah-MuVII

    Sulit menjelaskan apa hakikat cintaIa kerinduan dari gambaran perasaan

    Hanya orangyang merasakan dan mengetahui

    Bagaimana mungkinEngkau dapat menggambarkan

    Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilangdari hadapan-Nya, walau ujudmu

    Masih ada karena hatimu gembira yangMembuat lidahmu kelu

    VIIIAndai cintaku

    Di sisimu sesuai dengan apaYang kulihat dalam mimpi

    Berarti umurku telah terlewatiTanpa sedikit pun memberi makna

    IXTuhan, semua yang aku dengardi alam raya ini, dari ciptaan-Mu

    Kicauan burung, desiran dedaunanGemericik air pancuran

    Senandung burung tekukurSepoian angin, gelegar guruh

    Dan kilat yang berkejaranKini

    Aku pahami sebagai pertandaAtas keagungan-Mu

    Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mudan

    Sebagai kabar berita bagi manusiaBahwa tak satu pun ada

    Yang menandingi dan menyekutui-MuX

    Bekalku memang masih sedikitSedang aku belum melihat tujuanku

    Apakah aku meratapi nasibku

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    4/13

    Karena bekalku yang masih kurangAtau karena jauh di jalan yang kan kutempuh

    Apakah Engkau akan membakarkuO, tujuan hidupku

    Di mana lagi tumpuan harapanku pada-MuKepada siapa lagi aku mengadu?

    XIYa Allah

    Semua jerih payahkuDan semua hasratku di antara segala

    kesenangan-kesenanganDi dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau

    Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenanganAdalah untuk berjumpa dengan-Mu

    Begitu halnya dengan dirikuSeperti yang telah Kau katakan

    Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendakiXII

    Ya Tuhan, lenganku telah patahAku merasa penderitaan yang hebat atas segala

    yang telah menimpakuAku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar

    Namun aku masih bertanya-tanyaDan mencari-cari jawabannya

    Apakah Engkau ridha akan akuYa, Ya Allah

    O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikirankuXIII

    Ya AllahAku berlindung pada Engkau

    Dari hal-hal yang memalingkan aku dari EngkauDan dari setiap hambatan

    Yang akan menghalangi Engkau

    Dari akuXIV

    Ya Illahi RabbiMalam telah berlalu

    Dan siang datang menghampiriOh andaikan malam selalu datang

    Tentu aku akan bahagia

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    5/13

    Demi keagungan-MuWalau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu

    Aku akan tetap menanti di depannyaKarena hatiku telah terpaut pada-Mu

    XVTuhanku

    Tenggelamkan diriku ke dalam lautanKeikhlasan mencintai-M

    Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkankuSelain berdzikir kepada-Mu

    *****Referensi:

    Asfari MS dan Sukatno CR (Editor), Mahabbah Cinta Rabiah al-Adawiyah,

    Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999. Philip K. Hitti, History of The Arabs, PT Serambi Ilmu Semesta Jakarta,

    Bersama dengan-Mu

    Bersama dengan-Mu

    adalah satu-satunya sumberkebahagiaanku.

    Karena semua selain Engkauadalah bentuk,tapi hanya Engkau yang sungguh Haqq.

    Jangan pernah pisahkan akudari-Mu,karena tak mungkin

    sebuah kapal berlayartanpa air.

    Aku sebuah kitab yang cacat,tapi ketika Engkau yang membaca,Kau pulihkan aku.

    http://dwikisetiyawan.wordpress.com/2011/04/29/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah/http://dwikisetiyawan.wordpress.com/2011/04/29/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah/http://dwikisetiyawan.wordpress.com/2011/04/29/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah/http://ngrumi.blogspot.com/2014/01/bersama-dengan-mu.htmlhttp://ngrumi.blogspot.com/2014/01/bersama-dengan-mu.htmlhttp://dwikisetiyawan.wordpress.com/2011/04/29/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah/
  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    6/13

    Yusuf selamat [1]walau dikepung seratus serigalaketika Engkau yang menjadi gembala.

    Setiap kali Engkau bertanya,"Bagaimana kabarmu?"wajahku memucatdan air-mataku bercucuran.

    Ke dua hal itu hanya lah tandabagi mereka yang kasar dan rendah;apa lah artinya tanda-tanda bagi-Mu,yang tak memerlukan satu pun tanda.

    Kau dengar bisikan tak terucapkan,Kau baca niat tak tertulis.

    Kau perlihatkan visidi luar tidur;tanpa airKau perjalankan kapal.

    Wahai diriku: diam lah,karena dari ketiadaan telah tiba sabda,"Kau tak dapat melihat Ku." [2]

    Catatan:[1] Merujuk kepada kisah terkenal nabi Yusuf ketika remaja,yang diperdayai saudara-saudaranya sendiri (QS Yusuf [12]: 13)dan seterusnya.

    [2] Ode ini memberi sedikit singkapan tentang keakraban seorang

    hamba yang berada pada tataran nabi atau wali, yang sedemikianakrab, sehingga ber-"aku dan Engkau"dengan Rabb-nya.

    Rujukan pada Al-Qur'an memperlihatkan, misalnya, keakraban nabiMusa as, dengan Rabb,sedemikian rupa sehingga beliau berucap,"... Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    7/13

    melihat-Mu. (Allah berfirman) Engkau takkan sanggup melihat-Ku..."(QS al-A'raf [7]: 143).

    Ikan Yang Keningnya Bercahaya

    M. Rahim Bawa MuhaiyaddeenSALAM sayangku padamu, cucu-cucuku. Hari ini,kita akan masuk di kedalaman samudera. Datangdan lihatlah melalui lensa khusus ini, dan engkauakan melihat makhluk-makhluk yang tidakterhitung banyaknya hidup di sana. Engkaubahkan bisa memeriksa rincian yang paling rumitmengenai telur ikan, makhluk-makhluk yangbersel satu, virus, dan banyak bentuk kehidupanlainnya. Apakah engkau melihat mereka semua?

    Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Lihatlah cahaya di sebelah sanaitu! Keajaiban apa yang ada di kedalaman samudera ini? Sinar itu berasaldari seekor ikan yang luar biasa. Pusatkan perhatianmu pada lensa inidengan hati-hati dan engkau akan tahu bahwa cahaya itu berada tepat diatas kedua alis ikan ini. Cahaya ini menyerupai reflektor yang ditemukan di

    rambu-rambu jalan, dan berkilauan di kegelapan seperti cat yang berpijar.Cat yang berkilauan ini adalah salah satu penemuan ilmiah terbaru olehmanusia, tapi Allah menemukan sesuatu yang mirip sejak dahulu kala,ketika Dia menciptakan ikan ini.

    Meskipun ada banyak jenis ikan di samudera, namun hanya ikan khusus iniyang memiliki cahaya lembut yang membantunya melihat saat ia berenangke sana-ke mari dengan senangnya untuk mencari makanan. Cahaya inimemungkinkan ikan tersebut untuk menghindari kecelakaan dan halangan.Jika ikan ini melihat ikan lainnya yang berbahaya di atas, maka ia

    menyelam ke bawah, dan jika ikan ini melihat bahaya di bawah, maka iabisa berenang lebih tinggi dan melarikan diri. Tetapi karena ikan lain tidakbisa melihat di kegelapan samudera, maka ikan-ikan itu seringkalitertangkap dan disantap.

    Ikan ini tidak seindah atau sebesar ikan-ikan lainnya, atau memiliki warnayang bagus, tapi ketika engkau menatap wajahnya, maka cahaya

    http://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/ikan-yang-keningnya-bercahaya.sufihttp://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/ikan-yang-keningnya-bercahaya.sufi
  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    8/13

    berkilauan yang lembut itu memberinya jenis keindahan yang unik. Ketikaengkau perhatikan sekawanan ikan-ikan ini berenang ke sana-ke mari,engkau bisa melihat jalur warna biru cerah yang berkelip-kelip di bagiandepan masing-masing ikan ini. Cahaya ini tampak seperti permata yangberkilauan di air. Dari semua ciptaan-Nya, Allah memberi cahaya ini hanyapada jenis ikan ini saja.

    ****

    Manusia, yang begitu mulia, juga memiliki cahaya alami untukmembantunya. Cahaya yang ada dalam hati, memungkinkannya untukmelihat seluruh isi dunia dan memilih apa yang benar.

    Ketika manusia diciptakan, dia diberi cahaya kebenaran yang berkilauan.

    Allah menempatkan kearifan di pusat mata manusia, di bola mata, dan Diamengelilingi kearifan tersebut dengan kebenaran yang bersinar. Ada titikyang sangat kecil dalam bolamata kearifan yang melaluinya cahaya itumuncul. Titik dalam kearifan tersebut ialah Allah. Melalui titik itu muncullahcahaya yang memungkinkan manusia untuk melihat segala sesuatu danmemungkinkan hatinya untuk memahami segala sesuatu. Denganmenunjukkan kepada manusia apa yang datang dan apa yang pergi,cahaya ini memberinya kekuatan untuk menyelamatkan diri darikecelakaan atau bahaya apa pun.

    Cahaya ini memberi manusia kearifan untuk memahami. Sebagaimanaikan yang memiliki cahaya untuk membantunya menerobos samuderagelap untuk menemukan makanan yang benar bagi dirinya, manusia punmemiliki cahaya untuk membantu dirinya menerobos samudera gelap yangberupa ilusi untuk menemukan makanan yang tepat. Dengan cahaya ini diabisa melihat hal yang baik dan buruk, yang halal dan haram, surga danneraka, kebenaran dan kebohongan, dan dia bisa mengevaluasi semuayang ada. Kemudian dia bisa membuang apa yang salah, atau haram, danhanya mengambil apa yang benar, atau halal, dan menikmati rasanya.Cahaya ini diberikan untuk membantu manusia memilih apa yang menjadimilik Allah, dan membuang apa yang menjadi milik neraka. Cahayakebenaran yang berkilauan ini bergabung dengan iman, kepastian, dankemantapan hati dan menunjukkan kepadanya jalan yang baik.

    Cucu-cucuku, engkau harus membuka mata kearifan yang indah ini danmelihat kehidupanmu. Dengannya engkau bisa melihat segala sesuatu.

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    9/13

    Allah menempatkan kekuatan-Nya di dalam mata kearifan tersebut danmemberikannya padamu. Mata kearifan ini akan melindungi danmemungkinkanmu untuk menjalani hidup panjang tanpa halangan apa pun.

    Kekuatan alami dalam cahaya ini berasal dari kerajaan Allah, darisinggasana-Nya. Dengan cahaya dalam hatimu ini, engkau bisamenghindari apa yang salah dan mengambil apa yang benar. Jika engkaumenghindari makanan yang haram, engkau tidak

    akan tunduk pada penyakit. Jika engkau melihat dengan tatapan milik Allahdan sifat-sifat-Nya, maka engkau tidak akan tunduk pada kerusakan dankematian. Maka engkau bisa mengarah pada kehidupan yang damai dantenang, bersama dengan bentuk yang indah milik Allah dan kerajaansurga-Nya dalam hatimu.

    Bukankah keadaan ini sangat bagus? Anak-anakku yang mulia, ini adalahsesuatu yang alami bagimu. Bahkan sebelum engkau lahir di dunia danmemasuki rongga tubuh ini, cahaya itu telah dipersiapkan untukmu. Padasaat engkau masih dalam kerajaan jiwa yang murni, kearifan yang tajamdan halus itu diberikan kepadamu. Dengan kearifan itu, engkau harusmemahami semua yang engkau lihat dengan matamu. Lihat dan pahamilahkerajaan jiwa ini, kerajaan dunia ilusi, dan kemudian kerajaan Tuhan kita.Hindarilah apa yang harus dihindari, ambillah apa yang harus diambil, danaturlah dirimu dengan benar.

    Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Cahaya dalam hatimu ini adalahcahaya jiwa yang sejati. Jika engkau memakainya untuk melihat jalanmudan membimbing kehidupanmu, lalu kesedihan apa, kesukaran apa, karmaapa, penderitaan dan dosa apa yang mungkin bisa engkau alami?Kejahatan apa yang bisa mendekatimu? Baik itu kegelapan, setan,maupun ilusi tidak akan bisa datang mendekatimu.

    Salam sayangku padamu, cucu-cucuku. Renungkanlah cerita ini. Sepertihalnya ikan, lihatlah dengan bantuan cahaya ini.

    Lihatlah dengan kebenaran dan kearifanmu sehingga engkau bisamengikuti jalan yang baik dalam samudera kehidupanmu ini. Salamsayangku padamu, cucu-cucuku, saudara-saudaraku, anak-anakku.Renungkanlah! Salam sayangku padamu. Amin. Semoga Allah menolongkita.

  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    10/13

    Air Sorga

    Haris seorang Badawi, dan istrinya Nafisa hidupberpindah-pindah tempat membawa tendanyayang tua. Dicarinya tempat-tempat yangditumbuhi beberapa kurma, rumputan untukuntanya, atau yang mengandung sumber airbetapapun kotornya.

    Kehidupan semacam itu telah dijalani bertahun-tahun lamanya, dan jarang sekali melakukansesuatu di luar kebiasaannya. Ia biasa menjerat

    tikus untuk diambil kulitnya, dan memintal tali dari serat pohon kurmauntuk di jual kepada kafilah yang lewat.

    Namun, pada suatu hari sebuah sumber air muncul di padang pasir, danHaris pun mencicipi air itu. Baginya air itu terasa bagaikan air sorga, sebab

    jauh lebih bersih dari air yang biasa diminumnya. Bagi kita, air itu akanterasa memuakkan karena sangat asin. Air ini, katanya, harus aku bawakeseseorang yang bisa menghargainya.

    Karena itulah ia berangkat ke Bagdad, ke Istana Harun al-Rasyid; ia punberjalan tanpa berhenti kecuali kalau makan beberapa butir kurma. Harismembawa dua kantong kulit kambing penuh berisi air: satu untuk dirinyasendiri, yang lain untuk Sang Kalifah.

    Beberapa hari kemudian, ia mencapai Bagdad, dan langsung menujuistana. Para penjaga istana mendengarkan kisahnya dan hanya karenabegitulah aturan di istana mereka membawa Haris ke hadapan Raja.

    Pemimpin Kaum yang Setia, kata Haris, Hamba seorang Badawi

    miskin, dan mengetahui segala macam air di padang pasir, meskipunmungkin hanya mengetahui sedikit tentang hal-hal lain. Hamba baru sajamenemukan Air Sorga ini, dan menyadari bahwa ini merupakan hadiahyang sesuai untuk Tuan, hamba pun segera membawanya kemari sebagaipersembahan.

    http://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/air-sorga.sufihttp://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/air-sorga.sufi
  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    11/13

    Harun Sang Terus terang mencicipi air itu dan, karena ia sepenuhnyamemahami rakyatnya, diperintahkannya para penjaga membawa pergiHaris dan mengurungnya di suatu tempat sampai ia mengambilkeputusan. Kemudian dipanggilnya kepala penjaga, katanya, Apa yangbagi kita sama sekali tak berguna, baginya berarti segala-galanya. Olehkarena itu bawalah ia pergi dari istana pada malam hari. Jangan sampai iamelihat Sungai Tigris yang perkasa itu. Kawal orang itu sepanjangperjalanan menuju tendanya tanpa memberinya kesempatan mencicipi airsegar. Kemudian berilah ia seribu mata uang emas dan terima kasihkuuntuk persembahannya itu.

    Katakan bahwa ia adalah penjaga air sorga, dan bahwa atas namaku iaboleh membagikan air itu kepada kafilah yang lalu, tanpa pungutanapapun.

    Si Tolol, Si Bijak dan Kendi

    Seorang tolol merupakan panggilan bagi orangbiasa, yang senantiasa salah menafsirkan apayang terjadi atasnya, apa yang dikerjakannya,atau apa yang dilakukan orang lain. Ia melakukan

    semuanya itu begitu meyakinkan sehingga bagidirinya dan orang-orang semacamnya segikehidupan dan pemikiran yang luas tampakmasuk akal dan benar.

    Seorang tolol semacam itu pada suatu haridisuruh membawa kendi menemui seorang bijaksana untuk memintaanggur. Di tengah jalan, karena kecerobohannya Si Tolol itumembenturkan kendinya ke batu, dan pecah.

    Ketika ia sampai dirumah orang bijaksana itu, ia memberikan pegangankendinya, katanya, Tuan Anu menyuruh saya memberikan kendi inikepada Tuan, tetapi di tengah jalan ia dicuri batu.

    Karena terhibur dan ingin mendengar seluruh ceritanya, orang bijaksana itubertanya.

    http://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/si-tolol-si-bijak-dan-kendi.sufihttp://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/si-tolol-si-bijak-dan-kendi.sufi
  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    12/13

    Karena kendi itu telah di curi, kenapa kau berikan kepadakupegangannya?

    Saya tidak setolol yang disangka orang, kata Si Tolol itu, Oleh karenasaya membawa pegangan kendi ini untuk membuktikan kebenaran

    ceritaku.

    Semut dan Capung

    Syihabuddin Yahya As-Suhrawardi

    SEEKOR SEMUT dengan rencana tersusun di

    pikirannya, sedang mencari-cari madu ketikaseekor capung hinggap pada kuntum bunga itudan menghisap madunya. Capung itu sebentar-sebentar terbang pergi dan kembali lagi.

    Kali ini Si Semut berkata, Kau ini hidup tanpausaha, juga tanpa rencana. Karena kau tidak

    punya tujuan nyata maupun cita-cita, apakah ciri utama dari hidupmu danke manakah akhirnya?

    Jawab Si Capung, Aku bahagia, dan aku bersenang-senang, itu cukupnyata dan bertujuan. Tujuanku adalah tanpa tujuan. Kau boleh berencanasesukamu; kau tak bisa meyakinkanku bahwa ada cara hidup yang lebihbaik. Bagimu rencanamu, bagiku rencanaku.

    Si Semut berpikir, Yang tampak olehku ternyata tak tampak olehnya. Iatahu apa yang terjadi pada semut. Aku tahu apa yang terjadi pada capung.Baginya rencananya, bagiku rencanaku.

    Si Semut pun berlalu, sebab ia telah memperingatkan sebisanya dalamsituasi itu.

    Hingga suatu ketika mereka bertemu lagi.

    http://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/semut-dan-capung.sufihttp://www.sufinews.com/index.php/Sastra-Sufi/semut-dan-capung.sufi
  • 8/12/2019 Cerita Sufi

    13/13

    Si Semut menemukan kios tukang daging, dan dengan cerdik ia berdirisaja di bawah meja tempat daging, menunggu apa yang mungkin datangpadanya.

    Si Capung, begitu melihat daging merah dari atas, segera menukik danhinggap di atasnya. Persis pada saat itu pisau tukang daging mengayundan membelah capung itu menjadi dua.

    Separoh tubuhnya jatuh di lantai dekat kaki Si Semut. Sambil memegangbangkai itu dan mulai menyeretnya ke sarang, Si Semut berkata kepadadirinya sendiri, Berakhir sudah rencananya, dan rencanaku terus berlanjut,Baginya rencananya telah usai, bagiku rencanaku mulai berputar.Kebanggaan tampaknya penting, tetapi fana. Hidup memakan, berakhirdengan dimakan oleh yang lainnya. Ketika kukatakan ini padanya, ia pikir

    aku perusak kesenangan.

    Kisah yang hampir sama ditemukan juga dalam Divine Book karya Attar,walaupun dalam penerapannya sedikit berbeda dari versi ini, yangdiriwayatkan oleh seorang darwis Bokhara dekat makam Al-Shah,Bahaudin Naqshabandi, enam puluh tahun silam. Kisah ini diambil daribuku catatan seorang Sufi yang disimpan di Masjid Agung di Jalalabad(Idris Shah)