CIRI STATIK TRANSISTOR

28
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 “CIRI STATIK GELOMBANG” DI SUSUN OLEH: Nama : SUYONO NIM : RRA1C312008 Kelompok : II ( Dua ) Asisten : 1. M. ARFAH Nama kelompok : 1. ASIAH 2. DHEA TIANA VERA 3. DIFA JEFRI OKTIVIA DEWI 4. EKA SULASTRI 5. SYIDIK DWI SETIANTO 6. MARDIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of CIRI STATIK TRANSISTOR

Page 1: CIRI STATIK TRANSISTOR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1

“CIRI STATIK GELOMBANG”

DI SUSUN OLEH:

Nama : SUYONO

NIM : RRA1C312008

Kelompok : II ( Dua )

Asisten : 1. M. ARFAH

Nama kelompok :

1. ASIAH2. DHEA TIANA VERA3. DIFA JEFRI OKTIVIA DEWI4. EKA SULASTRI5. SYIDIK DWI SETIANTO6. MARDIAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013

Page 2: CIRI STATIK TRANSISTOR

Modul IIIJUDUL : CIRI STATIK TRANSISTOR

HARI/TANGGAL : Jum’at, 16 MEI 2014

TEMPAT : Laboratorium MIPA, Universitas Jambi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Transistor merupakan komponen elrktronika yang berfungsi sebagai penguat

arus, stabilisasi, penyaklaran, dll.Dalam adaptor transistor berfungsi sebagai sebagai

stabilizer, untuk penyetabil arus yang keluar dari blok filter. Pada umumnya transistor dibagi

dua yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Dan dari pembagian ini akan di klasifikasikan

lagi tergantung jenis jenis transistor tersebut.

    Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan. Penguat ini

dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak

penguatan arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran

seperti pada penguat common emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai

yang hampir sama, kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada

penguat common emiter. Penguat common basis sering digunakan pada frekwensi tinggi

yang menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor

lainnya. Di atas frekwensi corner kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian akan

menghasilkan pentanahan sinyal AC yang efektif pada basis transistor. Untuk mengetahui

lebih lanjut tentang penguat basis ditanahkan maka praktikum ini dilakukan

Page 3: CIRI STATIK TRANSISTOR

1.2. Tujuan Praktikum

Setelah melakukan pratikum,pratikan diharapkan telah memiliki kemampuan :

1. Memahami cara kerja rangkaian common emitter

2. Menghitung hfe dan hoe dari kurva karakteristik keluaran transistor

3. Membuat transistor bekerja dengan titik-q di tengah garis beban, pada daerah saturasi, dan

pada cut off, serta menjelaskan bentuk-bentuk isyarat keluaran saat transistor bekerja pada

titik operasi yang bersangkutan

4. Mengukur hambatan masukan penguat dan hambatan keluaran penguat

5. Mengukur tanggapan amplitudo penguat

BAB 2

ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ciri statik transistor ini adalah

sebagai berikut :

1. Osiloskop(satu buah) 2. Multimeter (satu buah)

3. Travo (satu buah) 4. Papan rangkaian (satu buah)

Page 4: CIRI STATIK TRANSISTOR

5.Resistor (empat buah) 6. Kapasitor (tiga buah)

7.Transistor(satu buah) 8. Kabel jumper(secukupnya)

9. Kabel Penghubung (secukupnya) 10. Tang

  

BAB 3

Page 5: CIRI STATIK TRANSISTOR

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan

Mengitung peguat tegangan

1.    Gambar Isyarat

Isyarat Masukan

Vi= 3 kotak x 5 volt/div = 15 volt.

Isyarat Keluaran

Vo= 1kotak = 1, pada tegangan keluaran ada 4 kotak maka 4 kotak x 5 volt/div = 20 volt.

Maka didapat lah harga masing Vo dan Vi yaitu = 20 volt dan 15 volt.

3.2. Pembahasan

Sebelum kami melukan praktikum, kami harus mengetahui alat-alat yang mau

digunakan dalam praktikum kali ini. Setelah kami mengetahui alat-alatnya kami disuruh

merangkai rangkaian CE yang sebelumnya diberi contoh rangkaian CE yang sudah di

rangkai, atau juga bisa melihat contoh rangkaiannya pada penuntun pratikum pada modul tiga

ini.

Berikut adalah gambar rangkaian CE yang kelompok kami rangkai.

Setelah kami bisa merangkai rangkaian CE pada papan rangkaian secara benar, kami

memberikan tegangan VCC = 12 Volt. dan kami mengatur potensiometer VR agar VCE = 6

Volt.

Pada keadaan ini kami mengukur beda tegangannya kedua ujung RC, menggunakan

multitester yaitu dengan kaki kolektor dilepas untuk menghitung tegangan dengan

Page 6: CIRI STATIK TRANSISTOR

multitester, dan didapat harganya V=8x10/10= 8 volt. Kemudian nilai RC didapat dengan

mengamati warna yang tertera di resistor tersebut yaitu dengan warnanya :

Orange putih coklat, sehingga didapat harga RC adalah 390 volt.

Dengan harga V= 8 volt. Rc= 390 Ω maka, dengan persamaan hukum ohm kami dapat

menghitung harga Ic. Yaitu dengan rumus Ic=V/R. Didapatlah harga Ic=8 volt/390 Ω =

0,0205 A.

Setelah kami mendapat harga Ic selanjutnya kami mengukur harga dari VBE dan IB.

Cara mencarinya Dengan itu menghubungkannya kabel berwarna hitam pada multitester di

emitor dan kabel yang berwarna merah ke basis (kaki dari transistor) maka di dapatlah harga

VBE adalah 6 volt.

Kemudian langkah selanjutnya adalah mengukur dan mencatat tegangan keluaran Vo

dan tegangan Vi dengan menggunakan osiloskop.

Dengan ini di dapatlah Vo= 1kotak = 1,

pada tegangan keluaran ada 4 kotak maka 4 kotak x 5 volt/div = 20 volt.

Kemudian pada nilai Vi= 3 kotak x 5 volt/div = 15 volt.

Maka didapat lah harga masing Vo dan Vi yaitu = 20 volt dan 15 volt.

Kami hanya melakukan percobaan hanya satu kali dengan mengingat waktu yang terbatas.

BAB 4

PENUTUP

Page 7: CIRI STATIK TRANSISTOR

4.1. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut,  jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini.

1. Cara kerja rangkaian common emitter yang paling sering digunakan adalah untuk

berbagai aplikasi yang menggunakan transistor, sebab titik ground atau titik tegangan

0 volt dihubungkan pada titik emitor.

2. Cara mengukur tegangan masuk dan tegangan keluar adalah dengan cara dengan

menggunakan osiloskop.

3. Jika kita belum mengetahui letak kaki basis pada transistor, kita dapat menggunakan

multimeter digital untuk menghitung nilainya.

4. Untuk menghitung arus pada collector, yaitu dengan melepaskan kaki kolektor,

kemudian di ukur menggunakan multimeter digital.

5. Untuk menghitung arus pada basis, yaitu dengan melepaskan kaki basis, kemudian di

ukur menggunakan multimeter digital.

4.2. Lampiran

Page 8: CIRI STATIK TRANSISTOR

Komponen-komponen Elektronika Beserta Fungsinya dan bentuk

sirkuit Elektronika

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan

dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat

seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.

Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara

bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro,

teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.

Macam-macam komponen Pasif :

- Resistor atau Tahanan

- Kapasitor atau Kondensator

- Induktor atau Kumparan

- Transformator

1. RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus

listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan

terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

     

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan

merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari

bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari

paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).

Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrikyang dapat

dihantarkan. Karakteristik lai n termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,

bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan

Page 9: CIRI STATIK TRANSISTOR

daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak

terbakar.

Satuan

Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.

Satuan yang digunakan prefix :

1. Ohm = Ω

2. Kilo Ohm = KΩ

3. Mega Ohm = MΩ

KΩ = 1 000Ω

MΩ = 1 000 000Ω

TABEL WARNA RESISTOR

Warna Pita pertamaPita

kedua

Pita ketiga

(pengali)

Pita keempat

(toleransi)

Pita kelima

(koefisien suhu)

Hitam 0 0 × 100

Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm

Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm

Jingga (oranye) 3 3 × 103 15 ppm

Kuning 4 4 × 104 25 ppm

Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)

Page 10: CIRI STATIK TRANSISTOR

Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)

Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)

Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)

Putih 9 9 × 109

Emas × 10-1 ± 5% (J)

Perak × 10-2 ± 10% (K)

Kosong ± 20% (M)

Komponen Elektronika dan fungsinya. Dimulai dari yang simple simple saja,

misalkan seperti resistor, kapasitor, induktor, diode dan lain sebagainya. Mari kita bahas

satu persatu.

Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R tahanan

merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu dan disebut

pula sebagai resistor. 

Beberapa kategori resistor adalah resistor linear dan resistor non linear. Resistor linear

adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan Resistor non Linear

Page 11: CIRI STATIK TRANSISTOR

adalah resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan oleh kepekaan tertentu (peka

cahaya, peka panas, peka tegangan listrik).

2. Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik yang

dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu penyekat.

Besarnya kapasitansi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini :

Kapasitansi C = ( Muatan Q / Tegangan V ).

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus

listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah

lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut

terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.

Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai

berikut:

1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac

dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian

yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal),

artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian

yang berbeda.

2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya

maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat

menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.

3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.

4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.

5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.

Page 12: CIRI STATIK TRANSISTOR

3. Transistor

Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit

pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai

fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus

inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat

dari sirkuit sumber listriknya.

4. Induktor

Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil.

Induktor mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut

dengan induktansi, artinya adalah jika arus meningkat maka medan magnet juga akan

meningkat mengikuti perbesaran dari arus.

Page 13: CIRI STATIK TRANSISTOR

Besar energi dalam inductor dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :

W = ½.L.I2

Ket :

W : energi dalam satuan Joule

L : induktansi dalam satuan Henry

I : arus dalam satuan Ampere

5. Dioda

Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir

dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah

sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya biasa juga disebut sebagai

penyearah :

Dioda Zener

Page 14: CIRI STATIK TRANSISTOR

Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya

adalah untuk menstabilkan tegangan.

Dioda LED

Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya

hanya sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indikator/

6. TRASFORMATOR /TRAFO

Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan tegangan

input atau menurunkan tegangan output.

1. Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan input adalah trafo step up

2. Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step

down.

Cara kerja trasformator : Arus bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan

primer ) yang menginduksi arus bolak - balik di koli kedua ( kuparan sekunder )

Page 15: CIRI STATIK TRANSISTOR

Pada gambar berikut adalah koleksi simbol-simbol komponen elektronika yang banyak

digunakan dalam rangkaian elektronika :

SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN

Simbol Sambungan

Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)

Koneksi kabel Terhubung

Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)

Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay

Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open

Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi

Saklar Push-Button (NO) Terhubung ketika ditekan

Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan

DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)

Relay SPSTKoneksi (Open dan Close) digerakan oleh

elektromagnetik.Relay SPDT

Page 16: CIRI STATIK TRANSISTOR

Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper

Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder

Simbol Ground

Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik

Chassis GroundGround yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian

listrik

Common/ Digital Ground

Simbol Resistor

ResistorResistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir

dalam rangkaian listrikResistor

Potensio MeterMenahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai

resistansi dari 3 titik terminal dapat diaturPotensio Meter

Variable ResistorMenahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai

resistansi dari 2 titik terminal dapat diaturVariable Resistor

Simbol Condensator (Kapasitor)

Condensator Bipolar

Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu

Condensator Nonpolar

Page 17: CIRI STATIK TRANSISTOR

Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)

Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)

Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur

Simbol Kumparan (Induktor)

Induktor, lilitan,

kumparan, spul, coil

Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus

listrik

Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo

Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur

Simbol Power Supply

Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)

Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap

Sumber tegangan ACSumber teganga bolak-balik seperti dari PLN

(Perusahaan Listrik Negara)

GeneratorPenghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit

listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)

Battery Menghasilkan tegangan searah tetap

Battery lebih dari satu

CellMenghasilkan tegagan searah tetap

Sumber tegangan yang

dapat diaturSumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain

Sumber arus yang dapat

diaturSumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain

Page 18: CIRI STATIK TRANSISTOR

Simbol Meter (Alat Ukur)

Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt

Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere

Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm

Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt

Simbol Lampu

Lampu

Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrikLampu

Lampu

Simbol Dioda

DiodaBerfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan

arus listrik satu arah (forward bias)

Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)

Dioda SchottkyDioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat

dalam IC logika

Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor

Dioda Tunnel Dioda Tunnel

LED (Light Emitting

Diode)

Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC

satu arah

Page 19: CIRI STATIK TRANSISTOR

Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya

Simbol Transistor

Transitor Bipolar NPNArus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi

positif

Transistor Bipolar PNPArus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi

negatif

Transitor DarlingtonGabungan dari dua transistor Bipolar untuk

meningkatkan penguatan

Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N

Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P

Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N

Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P

Simbol Komponen Lain

Motor Motor Listrik

Trafo, Transformer,

TransformatorPenurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)

Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik

Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik

Fuse, Sikring

Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus

Fuse, Sikring

Page 20: CIRI STATIK TRANSISTOR

Bus

Terdiri dari banyak jalur data atau jalur addressBus

Bus

Opto CouplerSebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda.

Dihubungkan oleh cahaya

Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara

Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik

Op-Amp, Operational

AmplifierPenguat signal input

Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise

ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital

DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog

Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa

Simbol Antenna

Antenna

Pemancar dan penerima signa radio

Antenna

Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna

Simbol Gerbang Logika (Digital)

Page 21: CIRI STATIK TRANSISTOR

NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input

AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0

NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0

OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1

NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1

EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama

D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data

Multiplexer 2 to 1Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke

outputMultiplexer 4 to 1

D-Multiplexer 1 to 4 Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output