Contoh pengamatan tidak berperan serta

18
CONTOH PENGAMATAN TIDAK BERPERANSERTA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif Oleh : 1. MUH. ALFIANSYAH 2. A.TENRITTE 3. FAHMIKA WAHYU

Transcript of Contoh pengamatan tidak berperan serta

Page 1: Contoh pengamatan tidak berperan serta

CONTOHPENGAMATAN TIDAK BERPERANSERTA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahMetodologi Penelitian Kualitatif

Oleh :

1. MUH. ALFIANSYAH

2. A.TENRITTE

3. FAHMIKA WAHYU

JURUSAN MATEMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2015

Page 2: Contoh pengamatan tidak berperan serta

TAHAP PELAKSANAAN LESSON STUDY

A. Tempat Pelaksanaan Lesson Study

Adapun tempat pelaksanaan Lesson Study untuk mata kuliah Tren dan

Issu, yaitu:

Sekolah : SMP Negeri 24 Makassar, kelas VII 5

Alamat : Jl. Minasa Upa

B. Waktu Pelaksanaan Lesson Study

Pelaksanaan Lesson Study diadakan selama 2 kali pertemuan. Adapun

waktu pelaksanaan Lesson Study yang telah dijadwalkan yaitu:

a. Sabtu, 22 November 2014, pukul 10.10 – 12.40 WITA (Open Class I)

b. Sabtu, 6 Desember 2014, pukul 10.10 – 12.40 WITA (open Class II)

C. Pelaksanaan Lesson Study

Hari Tanggal Kegiatan Materi

Sabtu 22 November 2014 Open Class I Perbandingan Senilai

Rabu 26 Novemmber 2014 Refleksi Pertama -

Sabtu 6 Desember 2014 Open Class II Garis dan Sudut

Rabu 10 Desember 2014 Refleksi Kedua -

Page 3: Contoh pengamatan tidak berperan serta

HASIL KEGIATAN LESSON STUDY(OBSERVER)

A. Open Class I

Kegiatan Lesson Study oleh kelompok 2 diterapkan di SMP Negeri 24

Makassar kelas VII 5. Open class I dilaksanakan pada tanggal 22 November

2014, pukul 10.10 – 12.40 WITA dengan materi Perbandingan Senilai.

Selama pembelajaran, yang bertindak sebagai guru model adalah Kameliani

dengan menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning. Adapun yang

bertindak sebagai observer yaitu:

A. Tenritte

Muthia Fildzah Zahra

Firdayanti Firman

Nur Lisma Linda

Sitti Mutmainnah Hasma

Eka Wahyu Syahdawati

Andi Rostina Syam

Berdasarkan hasil observasi kegiatan lesson study open class 1 di kelas

VII5, terdapat beberapa fakta-fakta mengenai sikap dan tingkah laku peserta

didik selama mengikuti proses pembelajaran.

Pada open class I, proses pembelajaran dimulai dengan berdoa bersama

yang dipimpin oleh siswa nomor punggung 11 yang juga merupakan ketua

kelas VII5. Kemudian siswa di absen oleh guru model dengan dibagikan

nomor punggung sesuai urutan nama siswa di absen. Setelah itu, guru model

membegi 32 siswa kelas VII5 ke dalam 6 kelompok. Pada saat pembagian

kelompok, terdapat siswa yang ingin memilih teman kelompoknya sendiri

sehingga suasana kelas menjadi tidak tenang. Namun, guru model mampu

mengatasi masalah tersebut sehingga siswa kembali tenang sebelum

pembelajaran dimulai

Page 4: Contoh pengamatan tidak berperan serta

Selama proses pembelajaran, observer mengamati kelompok 4 yang

terdiri dari 2 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki dengan nomor punggung

7, 8, 11, 12, 14, dan 32. Setelah pembagian kelompok, guru model memulai

pembelajaran dengan membagikan materi ajar dan LKPD kepada setiap

kelompok. Sebelum mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKPD, guru

model menjelaskan materi tentang perbandingan senilai memggunakan LCD.

Semua siswa antusias dalam memperhatikan penjelasan guru moodel, terlebih

materi yang terdapat dalam bahan tayang tersebut berisikan gambar-gambar

yang menarik bagi siswa. Pada saat guru model meminta respon dari siswa,

nomor punggung 03 sangat antusias dalam menjawab.

Pada proses pembelajaran, guru model menerapkan model

pemebelajaran discovery learning, sehingga setelah guru model menjelaskan

materi, beliau sebuah masalah kepada siswa untuk diselesaikan dan

mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKPD. Dalam LKPD berisi masalah-

masalah yang mengarahkan siswa dalam menemukan konsep perbandingan

senilai sesuai model pembelajaran discovery learning.

Pada kelompok 4, yang bertindak sebagai ketua kelompok adalah

nomor punggung 11. Selama mengerjakan LKPD, nomor punggung 11 sangat

aktif dalam memberikan masukkan dan mengerjakan LKPD. Ia mengarahkan

temannya daalam mengerjakan LKPD, sehinggan jika ada anggota kelompok

yang tidak mengerti maka ia menjelaskannya. Nomor punggung 08 juga

antusias dalam mengerjakan LKPD, jika ada yang tidak dimengerti oleh

temannya, maka ia bertanya kemudian menjeaskan ulang. Nomor punggung

08 juga sering berdebat dengan nomor punggung 11, jika terdapat pendapat

yang bertentangan dari keduanya, sehingga hal itu yang memperlambat

kelompok ini dalm menyelesaikan LKPDnya. Nomor punggung 08 sering usil

terhadap teman kelompoknnya sehingga ia sering mendapat omelan.

Sama halnya dengan nomor punggung 08, nomor punggung 12 juga

sering usil dan membuat candaan disela-sela pengerjaan LKPD. Akan tetapi,

ia aktif dalam menyubangkan pendapatnya, terutama dalam hal perhitungan,

ia yang paling cepat. Selain itu, nomor punggung 12 ini yang paling lengkap

Page 5: Contoh pengamatan tidak berperan serta

alat tulis menulisnya, sehingga ia yang selalu memberikan alat kelengkapan

tulis menulis, seperti tip-ex. Untuk nomor punggung 32, ia juga antusias

dalam mengerjakan LKPD dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

guru model. Disela-sela pengerjaan LKPD, nomor punggung 08, 11, dan 12

sesekali membuat candaan dan yang menjadi korban adalah kedua anggota

kelompok perempuan, sehingga membuat kelompok ini sering tidak fokus

dalam mengerjakan LKPD. Untuk nomor punggung 11, sesekali mengamati

apa yang dilakukan oleh teman kelompoknya, dan antusias menjawab dan

bertanya kepada guru model apabila terdapat materi yang tidak dimengerti.

Berbeda halnya dengan nomor punggung 07, ia kurang aktif dalam

mengerjakan LKPD. Ia hanya mengamati dan sesekali memberikan pendapat.

Nomor punggung 07 kebanyakan diam dan tenang dalam memperhatikan

temannya mengerjakan, sehingga ia sering menjadi sasaran keusilan dari

nomor punggung 08. Sama halnya dengan nomor punggung 14, pada awal

pengerjaan LKPD, ia yang menuliskan nama kelompok, akan tetapi setelah

pengerjaan LKPD, nomor punggung 14 juga tidak banyak bicara dan tenang

dalam menyimak penjelasan guru model. Ia terkadang hanya mengamati

temannya yang mengerjakan LKPD dan tidak antusias seperti yang lain, dan

juga sering menjadi sasaran keusilan. Dari informasi yang diperoleh observer,

siswa nomor punggung 14 memang memiliki sifat yang pendiam.

Dari kelompok lain, nomor punggung 03 sangat antusias dalam

bertanya kepada guru model, sampai ia sangat sering mendatangi guru model

tersebut. Begitupun dengan nomor punggung 07 dan nomor punggung 14.

Nomor punggung 04 selalu meminjam tip-ex dari kelompok 4. Lain halnya

dengan nomor punggung 02 dari kelompok lain, ia sering mengganggu

temannya. nomor punggung 21, sangat tidak antusias dalam mengerjakan

LKPD, ia hanya sibuk memainkan handphonenya sambil memakai kipas.

Begitupun dengan noomor punggung 28 hanya sibuk cerita dengan temannya.

Disela pengerjaan LKPD, nomor punggung 11 dipanggil oleh salah sati

siswa untuk keluar kelas dengan alasan dipanggil oleh guru BK, akan tetapi ia

tidak langsung keluar sebab tidak memmpercayai siswa tersebut. Namun

Page 6: Contoh pengamatan tidak berperan serta

akhirnya ia keluar kelas tanpa meminta izin kepada guru model. Sementara

nomor punggung 11 keluar, yang melanjutkan pekerjaannya adalah nomor

punggung 32 dan nomor punggung 14. Pada saat nomor punggung 11 keluar,

anggota kelompoknya mengeluh dan sesaat semuanya diam dan tenang

mengamati LKPD. Ini menunjukkan bahwa nomor punggung 11 sebagai

ketua kelompok, memang sangat diandalkan oleh anggotanya. Setelah nomor

punggung 11 kembali, kelompok 4 ini kembali semangat dan antusias dalam

menyelesaikan LKPD.

Pada tahap menggambar grafik dalam LKPD, nomor punggung 07 dan

12 antusias dalam menyumbangkan pendapat, terlebih nomor punggung 11

yang selalu aktif. Namun nomor punggung 14, tetap sama seperti

sebelumnya, tetap diam dan tenang. Lain halnya dengan noomor punggung

32 yang awalnya antusias mengerjakan LKPD, menjadi tidak fokus. Ia sangat

cerewet dan terkadang spontan mengejek teman kelompok laki-lakinya. Ia

juga menjadi sasaran keusilan nomor punggung 07 dengan dirusak bentuk

jilbabnya. Ini yang menyebabkan selama pembelajaran hampir selesai, nomot

punggung 32 hanya mengenakan jilbab tanpa menjepitnya, termasuk

mengenakan jilbab setelah LKPD yang dikerjakan keompoknya selesai.

Pada saat LKPD yang dikerjakannya selesai, anggota kelompok 4 sibuk

dengan urusannya masing-masing. Nomor urut 11 sangat tenang dan

mengamati guru model dan teman-temannya. Nomor punggung 11 dan 14,

hanya diam dan tenang. Sedangkan nomor punggung 7, 8, dan 12 selalu

membuat candaan dan sesekali usil dengan yang lain sehingga tercipta tawa

dan saling ejek antar anggota.

Pada saat presentasi jawaban, anggota kelompok 4 saling tunjuk untuk

naik kedepan kelas mempresentasikan jawabannya, namun yang naik

akhirnya adalah nomor punggung 12 dan nomor punggung 11 yang bertindak

sebagai ketua kelompok sekaligus ketua kelas, sehingga pada saat nomor

punggung 11 berada didepan kelas, sesaat kelas menjadi tidak tenang. Selama

nomor punggung 11 dan 12 presentasi, anggota kelompoknya hanya sesekali

mempperhatikan. Nomor punggung 7 sibuk berbincang dengan nomor

Page 7: Contoh pengamatan tidak berperan serta

punggung 8. Sedangkan nomor punggung 32 dan 14, hanya diam tenang dan

tidak memperhatikan temannya presentasi. Dari kelompok 2, yang naik

mempresesntasikan jawabannya adalah nomor punggung 20 dan 29. Dari

kelompok 3, yaitu nomor punggung 1 dan 18. Selama mempresentasikan

jawabannya kedua siswa ini hanya main-main dalam presentasi. Sedangkan

dari kelompok 5, yang naik mempresentasikan adalah nomor punggung 3 dan

4, keduanya malu-malu dalam membacakan kesimpulan kelompoknya.

Setelah setiap kelompok mempresentasikan jawabannya, guru model

kemudian menyampaikan kesimpulan dari materi tersebut. Semua siswa

antusias dalam memperhatikan penjelasan guru model, terutama nomor

punggung 07 yang memberikan respon positif, yaitu dengan bertanya dan

menjawab.

B. Open Class II

Open class II dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2014, pukul 10.10

– 12.40 WITA dengan materi Garis dan Sudut. Selama pembelajaran, yang

bertindak sebagai guru model adalah Nur Lisma Linda dengan menerapkan

Model Pembelajaran Discovery Learning. Adapun yang bertindak sebagai

observer yaitu:

A. Tenritte

Kameliani

Muthia Fildzah Zahra

Firdayanti Firman

Sitti Mutmainnah Hasma

Eka Wahyu Syahdawati

Andi Rostina Syam

Berdasarkan hasil observasi kegiatan lesson study open class 1 di kelas

VII5, terdapat beberapa fakta-fakta mengenai sikap dan tingkah laku peserta

didik selama mengikuti proses pembelajaran.

Page 8: Contoh pengamatan tidak berperan serta

Pada open class II, proses pembelajaran dimulai dengan pertanyaan

guru model terkait bagaimana kabar para siswa tersebut, dan mereka sangat

antusias menjawab bahwa kabar baik. Meskipun suasana kelas sempat

terganggu dikarenakan siswa kelas IX yang selalu datang mengganggu lewat

jendela maupun pintu. Karena ketua kelas mengikuti Jambore maka yang

menyiapkan kelas adalah wakil ketua kelas. Semua siswa antusias

memberikan salam serta membaca doa sebelum belajar. Selanjutnya guru

model mengabsen siswa satu persatu dengan membagikan nomor punggung,

dan ternyata beberapa siswa bolos mengikuti pembelajaran disebabkan bukan

gurunya yang mengajar. Nomor punggung 08, sangat usil sebab ketika guru

model mengabsen siswa yang lain dan siswa tersebut hadir, nomor punggung

08 selalu meneriakkan kata bolos.

Pada saat guru model menjelaskan materi, semua siswa antusias dalam

menjawab saat guru model mengajukan pertanyaan terkait materi. Nomor

punggung 03, 05, dan 08 sangat antusias dalam memperhatikan guru model

ketika menjelaskan tentang garis. Setelah guru model menjelaskan materi,

guru model kemudian membagi kelompok belajar. Pada saat pembagian

kelompok, banyak siswa yang menolak disebabkan karena mereka lebih

nyaman membentuk kelompok sendiri dengan teman duduknya dengan

berbagai alasan yaitu mereka akan susah mengatur bangku, tidak bisa bekerja

sama, laki-laki tidak bisa diajak bekerjasama, dan sebagainya. Akan tetapi,

guru model tetap mengubah kelompok mereka.

Selama proses pembelajaran, observer mengamati kelompok 5 yang

memiliki nomor punggung 12, 13, 19, 21, dan 32. Setelah pembagian

kelompok, guru model memulai pembelajaran dengan membagikan materi

ajar kepada setiap kelompok dan LKPD kepada setiap siswa dengan tujuan

agar siswa dapat mengerti materi pembelajaran dengan lebih baik lagi. Saat

melihat LKPD yang dibagikan, anggota kelompok lain, nomor punggung 08

sangat tertarik dengan gambar “Tsubasa” yang ada di LKPD tersebut.

Sebelum mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKPD, guru model

Page 9: Contoh pengamatan tidak berperan serta

mengarahkan untuk membaca materi ajar terlebih dahulu agar siswa dapat

lebih mengerti materi yang diajarkan.

Pada kelompok 5, yang bertindak sebagai ketua kellompok adalah

nomor punggung 19. Disaat guru model mengarahkan siswa untu membaca

materi ajar, kelima anggota kelompok 5 masing-masing sibbuk membaca

LKPD mereka masing-masing. Setelah membaca, nomor punggung 13 dan 19

membaca materi ajar dan berharap menemukan jawaban didalamnya, namun

kedua siswa tersebut tidak mendapatkannya. Lain halnya dengan nomor

punggung 12, 21, dan 32, mereka masih sibuk membaca LKPDnya.

Sejauh pengamatan observer, nomor punggung 13 dan 32 memiiliki

hubungan yang kurang baik. Hal tersebut terlihat sejak awal pembentukan

kelompok oleh guru model. Nomor punggung 32 selalu menyendiri

sementara nomor punggung 13 tidak menghiraukannya sama sekali. Nomor

punggung 19 yang bertindak sebagai ketua kelompok, mengajak nomor

punggung 32 untuk mendekat dengan teman-temannya yang lain agar dapat

memahami materi yang diajarkan.

Dalam mengerjakan LKPD, karena merasa tidak memahami cara

pengerjaannya, nomor punggung 19 mendatangi guru model yang sedang

menjelaskan di kelompok lain untuk meminta penjelasan sehingga guru

model langsung ke kelompok 5 dan menjelaskan maksudnya. Saat guru

model menjelaskan, semua anggota kelompok 5 memperhatikan, terutama

nomor punggung 19 yang aktif menjawab segala umpan yang diberikan oleh

guru model. Setelah guru model menjelaskan dan beralih ke kelompok lain,

nomor punggung 19 dengan aktif menjelaskan ulang kepada temannya apa

yang diketahuinya pada soal, dan meminta anggota kelompoknya untuk

menuliskan jawabannya pada lembar LKPD masing-masing. Selain itu,

nomor punggung 19 juga berusaha menjelaskan hal tersebut kepada nomor

punggung 32 dan berusaha agar melibatkan nomor punggung 32 dalam

diskusi kelompok.

Pada saat mengerjakan LKPD, nomor punggung 13 memberikan kertas

jawaban LKPDnya kepada nomor punggung 32, namun dengan cara

Page 10: Contoh pengamatan tidak berperan serta

memalingkan muka sambil berucap “Tulismi itu cepat, karena kita juga mau

kerja”. Kemudian nomor punggung 32 tanpa mengucapkan kata-kata, ia

langsung menyalin lembar LKPD nomor punggung 13. Dari onformasi yang

diperoleh observer, sebelum memulai pembelajaran, kedua siswa ini nomor

punggung 13 dan 32, sudah memiliki hubungan yang kurang baik sehingga

keduanya saling tidak memperdulikan selama proses pembelajaran. Bukan

hanya nomor punggung 13, nomor punggung 21 juga memperingatkan nomor

punggung 32 agar cepat daam menulis.

Untuk nomor punggung 19 yang bertindak sebagai ketua kelompok dan

memang aktif bekerja, setelah mengetahui konsep dari materi, ia kemudian

menjelaskan kepada temannya yang lain bagaimana konsep yang

diketahuinya. Sementara anggota lain mengerjakan LKPDnya, nomor

punggung 13 dan 21 sibuk memakai kipas sebab keduanya kapanasan dalam

kondisi ruangan yang panas. Pada saat nomor punggung 32 memberikan

jawaban kepada temannya bahwa itu adalah ruas garis, tidak ada yang

menghiraukannya terutama nomor punggung 13. Akan tetapi pada saat nomor

punggung 19 ingin bertanya pada guru model, nomor punggung 13 langsung

memberikan tanggapan dengan melarang nomor punggung 19 bertanya

dengan alasan guru model tersebut capek. Namun akhirnya nomor punggung

19 mendatangi guru model di kelompok lain untuk menanyakan soal pada

LKPD. Kemudian nomor punggung 19 berdiskusi seputar LKPD dengan

nomor punggung 13. Setelah nomor punggung 19 mengerti maksud dari soal

tersebut, ia langsung membacakan jawabannya kepada anggotanya dan

mengarahkannya untuk menulis di LKPD.

Selama pengerjaan LKPD, terlihat bahwa nomor punggung 21 sangat

malas membaca soal, ia hanya ingin menunggu jawaban dari temannya. ini

menunjukkan kurangnya partisipasi siswa tersebut dalam kelompok. Sambil

menunggu guru model yang menjelaskan di keompok lain, nomor punggung

12, 13, 19 dan 21 terganggu oleh siswa yang ada di luar jendela. Nomor

punggung 21 menuliskan sesuatu dibukunya kemudian memperlihatkan

kepada temannya yang ada di luar. Selain itu, nomor punggung 21 membuka

Page 11: Contoh pengamatan tidak berperan serta

pengait di jilbabnya sambil memakai kipas karena kepanasan. Hal-hal yang

dilakukan nomor punggung 21 termasuk melanggar eraaturan, namun karena

guru model mungkin tidak melihatnya sehingga siswa nomor punggu 21

tersebut tidak di tegur.

Sebelum guru model mendatangi kellompok 5, nomor punggung 13

dan 19 minta izin untuk keuar ke toilet. Sesaat diskusi yang ada dikelompok

tersebut berhenti, anggota kelompok yang tinggal sibuk dengan urusan

masing-masing. Nomor punggung 12, sibuk membaca materi ajar, sedangkan

nomor punggung 21 sibuk memperbaiki jilbanya, dan memperhatikan siswa-

siswa yang berada di kantin yang bolos pada jam pelajaran. Nomor pungung

21 sempat bernyanyi dikelas dan menerima telepon. Setelah nomor punggung

13 dan 19 kembali, nomor punggung 13, 19, dan 21 sempat membicarakan

hal-hal yang tidak berkaitan dengan materi.

Pada saat jam pelajaran akan segera berakhir, siswa yang bolos selama

jam pelajaran baru memasuki kelas. Pada saat guru model menanyakan

alasannya tidak memasuki kelas, nomor punggung 21 meneriaki temannya

yang bolos tersebut. Kemudian guru model memberikan sanksi kepada siswa

yang bolos tersebut dengan menyuruhnya berdiri di depan kelas sampai

pembelajaran berakhir. Setelah itu, melanjutkan pembelajaran dengan

mendatangi kellompok 5. Nomor punggung 19 selalu aktif menjawab umpan

yang diberikan oleh guru model. Anggota lain, nomor punggung 32 dan 12

menanyakan jawaban dari LKPD dan nomor punggung 21 yang memberikan

jawabannya. Setelah semua anggota kelompok 5 selesai mengerjakan lembar

LKPDnya, suasana kelompok menjadi tidak tenang sebab keusilan dari

nomor punggung 13 dan 21 yang selalu membuli nomor punggung 32,

sehingga nomor punggung 32 sempat marah terhadap kedua siswa tersebut.

Kelompok 5 cepat dalam mengerjakan LKPDnya sehingga sambil menunggu

kelompok lain menyelesaikan LKPDnya, kelompok ini sibuk dengan urusan

masing-masing.

Pada saat presentasi jawaban, anggota kelompok 5 saling tunjuk untuk

naik kedepan kelas mempresentasikan jawabannya. Nomor punggung 21

Page 12: Contoh pengamatan tidak berperan serta

yang ditunjuk oleh temannya untuk naik, namun ia menolak dan

menunjukkan sikap marahnya. Akhirnya dikelompok tersebut, yang naik

mempresentasikan jawabannya adalah nomor punggung 19 dan nomor

punggung 13. Selama nomor punggung 13 dan 19 mempresentasikan

jawabannya, anggota kelompok 5 juga ikut memperhatikan perwakilannya

kelompoknya. Guru model mengakhiri pembelajaran dengan memberikan

kesimpulan dari materi yang diajarkannya dan semua siswa antusias

memperhatikan.