Cooperative Learning

24
COOPERATIVE LEARNING Disusun Oleh: ARIF ISMANTO : 0402513132)  BINTI ARIF AH : 0402513119)  : 0402513153) YUNIA NABILA AZIZIY : 0402513111)  6

Transcript of Cooperative Learning

Cooperative learning

Cooperative learningDisusun Oleh: ARIF ISMANTO : (0402513132)BINTI ARIFAH : (0402513119)RIFAI : (0402513153)YUNIA NABILA AZIZIY : (0402513111)66/9/2014#Pengertian cooperative learningMenurut Salvin(1995) mngemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang mana system belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siwa lebih semangat dalam belajar.Menurut Anite lie(2000) cooperative learning adalah pembelajaran gotong-royong yang mana system pembelajarannyamemberi kesempatan peserta didik untuk bekerja sama denagn peserta lain dalam tugas-tugas yang terstruktur (tugas yang telah ditentukan)MenurutAzizah(1998) cooperative learning merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan.6/9/2014#Tujuan cooperative learningCooperative learning mempunyai tujuan pembelajaran yang penting yang mana dapat di resume oleh ibrahim (2000) yaitu:Mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik yakni meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan normal yang berhubungan dengan hasil belajarDapat menerima secara luas dari orang yang berbeda berdasarkan ras budaya, kelas social, kemampuan dan ketidak mampuannya.Mengajarkan kepada siswa ketrampilan bekerja sama dan kolaborasi.6/9/2014#Ciri-ciri pembelajaran cooperative learningSaling ketergantungan positifDalam pembelajaran cooperative, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan atau yang biasa disebut dengan saling ketergantungan positif yang dapat dicapai melalui: saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, saling ketergantungan hadiah.

Interaksi tatap mukaDengan hal ini dapat memaksa siswa saling bertatap muka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karena biasanya siswa akan lebih luwes, lebih mudah belajarnya dengan teman sebaya.Akuntabilitas individualPembelajaran cooperative menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian ini selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan,maksudnya yang dapat mengajarkan kepada temannya. Nilai kelompok tersebut harus didasarkan pada rata-rata, karena itu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untuk kelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitas individual adalah penilaian kelompok yang didasarkan pada rata-rata penguasaan semua anggota secara individual.

Keterampilan menjalin hubungan antar pribadiKeterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga siswa lainnya.6/9/2014#Ciri-ciri pembelajaran cooperative learning6/9/2014#Karakteristik cooperative learning123456/9/2014#Unsur-unsur model pembelajaran coopertive learningMenurut Roger dan David Johnson ada 5 unsur dalam model pembelajaran cooperative, yaitu:a.Positive interdependence( saling ketergangtungan positif )Beberapa cara membangun saling ketergantungan positif yaitu :Menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya terintegrasi dalam kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika semua anggota kelompok mencapai tujuan.Mengusahakan agar semua anggota kelompok mendapatkan penghargaan yang sama jika kelompok mereka berhasil mencapai tujuan.Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dalam kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas kelompok.Setiap peserta didik ditugasi dengan tugas atau peran yang saling mendukung dan saling berhubungan, saling melengkapi dan saling terikat dengan peserta didik lain dalam kelompok.

a6/9/2014#Unsur-unsur model pembelajaran coopertive learningb.Personal responsibility( tanggung jawab perorangan )Tanggung jawab perorangan merupakan kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.c.Face to face promotive interaction( interaksi promotif )Unsur ini penting untuk dapat menghasilkan saling ketergantungan positif.Ciri ciri interaksi promotif adalah :Saling membantu secara efektif dan efisienSaling memberi informasi dan sarana yang diperlukanMemproses informasi bersama secara lebih effektif dan efisienSaling mengingatkanSaling percayaSaling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersamabc6/9/2014#Unsur-unsur model pembelajaran coopertive learningd.Interpersonal skill(komunikasi antar anggota / ketrampilan)Dalam unsur ini berarti mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik, maka hal yang perlu dilakukan yaitu :Saling mengenal dan mempercayaiMampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisiusSaling menerima dan saling mendukungMampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.

e. Group processing( pemrosesan kelompok )Dalam hal ini pemrosesan berarti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.

de6/9/2014#Model-model cooperative learningPembelajaran cooperative merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menggunakan pembelajaran cooperative merubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

Menurut teori konstruktivis, tugas guru (pendidik) adalah memfasilitasi agar proses pembentukan (konstruksi) pengetahuan pada diri sendiri tiap-tiap siswa terjadi secara optimal.6/9/2014#Ismail (2003: 21) menyebutkan (enam) langkah dalam pembelajaran Cooperative, yakni:

Fase ke-IndikatorTingkah Laku Guru1Menyampaikan tujuan danmemotivasi siswaGuru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.2Menyampaikan informasiGuru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.3Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompokbelajarGuru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.4Membimbing kelompok bekerja dan belajarGuru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.5EvaluasiGuru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.6Memberikan penghargaanGuru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok.6/9/2014#MODEL-MODELCOOPERATIVE LEARNINGabcd6/9/2014#12STADPembelajaran cooperative tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) merupakan salah satu tipe pembelajaran cooperative yang paling sederhana, sehingga cocok bagi guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran cooperative.Menurut Slavin dalam pembelajaran cooperative tipe STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja didalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai materi pelajaran tersebut. Pada akhirnya siswa diberikan tes yang mana pada saat tes ini mereka tidak dapat saling membantu. Poin setiap anggota tim ini selanjutnya dijumlahkan untuk mendapat skor kelompok. Tim yang mencapai kriteria tertentu diberikan sertifikat atau ganjaran lain.

A6/9/2014#STADMenurut Slavin STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu: (1) presentasi Kelas, (2) Kelompok, (3) Kuis (tes)(4) Skor peningkatan individual(5) Penghargaan kelompok.

Ide utama di balik STAD adalah untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan guru. 6/9/2014#TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS (TGT)TGT adalah teknik pembelajaran yang sama seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu.Langkah-langkah metode cooperative TGT sebagai berikut:Langkah 1. Persentase KelasLangkah 2: TimLangkah 3 : Permainan Langkah 4 : Turnamen Langkah 5 : Penghargaan Tim

B6/9/2014#JIGSAWMetode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawannya dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawannya. Melalui metode Jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebutKumpulan siswa semacam itu disebut "kelompok pakar' ' (expert group). Para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam "home teamS', para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.C6/9/2014#Persiapan Untuk Menggunakan Jigsaw Bahan AjarJadwal KegiatanMembacaDiskusi Kelompok AhliLaporan TimTestPenghargaan Tim6/9/2014#MODEL COOPERATIVE INFORMALSpencer Kagan (1992) telah mendeskripsikan banyak struktur informal untuk pengembangan pembelajaran cooperative yang dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari, sebagai bagian dari struktur tersebut adalah sebagai berikut:Diskusi kelompok spontan.Number Head Together (NHT), Think-Pair-ShareKelebihan yang bisa dikemukakan antara lain:Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikan gagasan/idenya.Melatih siswa untuk menghargai pendapat atau gagasan orang lain.Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.Kekurangannya antara lain:Kadang hanya beberapa siswa yang aktif dalam kelompok.Kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang sulit atau kurangmendukung untuk diatur kegiatan kelompok.Agak memakan waktu banyak.

D6/9/2014#PERAN GURU DALAM COOPERATIVE LEARNINGGuru dalam cooperative learning mempunyai beberapa peran untuk melakukannya antara lain:Sebagai FasilitatorMampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkanMembantu dan mendorong iswa untuk mengingkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya.Mmembatu kegiatan dan menyiapkan sumber atau alat.Membina siswa agar setiap siswa, setiap orang menjadi sumber yang bermanfaat bagi yang lainnyaMenjelaskan tujuan kegiatan pada keluarga dan mengatur jalannya dalam bertukar pendapat.Sebagai MediatorGuru berperan untuk menjembati atau mengaitkan materi pelajaran yang sedang di bahas melalui cooperative learning dengan permasalahan yang nyata di temukan di lapangan.Sebagai Director-MotivatorGuru beperan dalam membimbing serta mengarahkan jalannya diskusi, membantukelancaran diskusi tetapi tidak memberikan jawaban.Sebagai EvaluatorGuru berperan dalam menilai kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.6/9/2014#SINTAK COOPERATIVE LEARNINGFASE FASEPERILAKU GURUFase 1 :present goals and setMenyampaikan tujuan dan memper siapkan peserta didikMenjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar.Fase 2 :present informationMenyajikan informasiMempresentasikan informasi kepada paserta didik secara verbal.Fase 3 :organize students into learning teamsMengorganisir peserta didik ke dalam tim tim belajarMemberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien.Fase 4 :assist team work and studyMembantu kerja tim dan belajarMembantu tim- tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya.Fase 5 :test on the materialsMengevaluasiMenguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok- kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.Fase 6 :provide recognitionMemberikan pengakuan atau penghargaanMempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.6/9/2014#PERBEDAAN COOPERATIVE LEARNINGDENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONALKelompok Belajar CooperativeKelompok Belajar TradisionalAdanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivai sehingga ada interaksi promotif.Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok.Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas- tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok lainnya hanya enak-enak saja diatas keberhasilan temannya yang dianggap pemborong.Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dsb sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.Kelompok belajar biasanya homogen6/9/2014#PERBEDAAN COOPERATIVE LEARNINGDENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONALKelompok Belajar CooperativeKelompok Belajar TradisionalPimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok.Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.Ketrampilan social yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomu nikasi, mempercayai orang lain dan mengelola konflik secara langsung diajarkan.Ketrampilan sosial sering tidak diajarkan secara langsung.Pada saat belajar cooperative sedang berlangsung, guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok.Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajarkelompok sedang berlangsung.6/9/2014#PERBEDAAN COOPERATIVE LEARNINGDENGAN PEMBELAJARAN TRADISIONALKelompok Belajar CooperativeKelompok Belajar TradisionalGuru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok kelompok belajar.Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok kelompok belajar.Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal (hubungan antar pribadi yang saling menghargai).Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.6/9/2014#KEUNTUNGAN PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNINGBeberapa keuntungan dari penggunaan pembelajaran cooperative learning, antara lain:Keuntungan pembelajaran cooperative diantaranya adalah :Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan socialMemungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai nilai sosial dan komitmen.Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.Berbagi ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik.Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.

6/9/2014#