Crispy Wifey Part 9

17
Crispy Wifey~! | Part 9 Part 1 | Part 2 | Part 3 |Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | “benar ini café milih kris wu?” tanyanya sedikit terbata bicara bahasa korea. “n-ne, apa anda ada perlu dengan beliau?” “aku ingin bertemu dengannya” “keperluan anda dan nama anda?” “bilang saja…josephine mencarinya” *** “manager kim, aku pergi seben…tar…” ucapnya terhenti saat baru turun dari ruangannya. Manager kim dan gadis tersebut sama-sama melihat kearahnya. “o-oh, ada tamu mencarimu tuan muda, saya permisi” ucap manager kim dan menyingkir dari keduanya. Gadis itu masih menatap kris dari ujung kepala hingga kaki, lalu tersenyum kecil, “long time no see, kris wu” “kau-kenapa kau bisa-“ “bisakah tidak bicara disini? Aku risih dilihat karyawanmu” balasnya dengan memakai bahasa chinese. Kris mengangguk pelan lalu menginstruksikan gadis itu untuk mengikutinya. Disalah satu café lain tak jauh dari café miliknya…

description

m,

Transcript of Crispy Wifey Part 9

Page 1: Crispy Wifey Part 9

Crispy Wifey~! | Part 9

Part 1 | Part 2 | Part 3 |Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 |

“benar ini café milih kris wu?” tanyanya sedikit terbata bicara bahasa korea.

“n-ne, apa anda ada perlu dengan beliau?”

“aku ingin bertemu dengannya”

“keperluan anda dan nama anda?”

“bilang saja…josephine mencarinya”

***

“manager kim, aku pergi seben…tar…” ucapnya terhenti saat baru turun dari ruangannya. Manager kim dan gadis tersebut sama-sama melihat kearahnya.

“o-oh, ada tamu mencarimu tuan muda, saya permisi” ucap manager kim dan menyingkir dari keduanya. Gadis itu masih menatap kris dari ujung kepala hingga kaki, lalu tersenyum kecil, “long time no see, kris wu”

“kau-kenapa kau bisa-“

“bisakah tidak bicara disini? Aku risih dilihat karyawanmu” balasnya dengan memakai bahasa chinese. Kris mengangguk pelan lalu menginstruksikan gadis itu untuk mengikutinya.

Disalah satu café lain tak jauh dari café miliknya…

Page 2: Crispy Wifey Part 9

“so, amber-“

“Josephine! Namaku sekarang amber Josephine liu” bantahnya, kris kembali menunjukkan wajah syok-nya. Gadis yang sejak Josephine meninggal hingga beberapa menit lalu tak pernah ia lihat, kini muncul kembali, dengan mengubah penampilan serta menambahkan nama Josephine didalam namanya.

“w-what?! sekian lama kau tidak pernah muncul lalu kini…banyak yang harus kau jelaskan padaku…kenapa kau menghilang setelah Josephine pergi?” ujar kris, sesaat amber terdiam, alasan ia menghilang adalah agar ia bisa menghindar dari kris, dan tidak menyanggupi permintaan terakhir kakaknya, yakni menggantikan posisinya sebagai pasangan kris.

“aku butuh waktu untuk bisa melepas kepergian mei mei, kris…”

“tanpa menghubungiku sama sekali?!”

Page 3: Crispy Wifey Part 9

“I’m sorry…” ucapnya pelan dan menunduk. Kris menghela nafas berat. disisi lain hatinya ia sedikit lega karena bisa melihat kembali sosok gadis yang dulu begitu dekat dengannya, keduanya memiliki banyak kesamaan, amber, adik perempuan Josephine mudah dekat dengan banyak orang, terutama kris. kris sendiri bahkan menganggap amber sudah seperti adik kandungnya sendiri, kadang bisa menjadi adik perempuan atau adik lelaki.

“lalu kenapa kau baru muncul sekarang? Kemana saja kau selama ini?”

“travelling, hanya itu yang bisa kulakukan…dan aku kembali saat mendengar kabar kau sudah menikah” ucapnya, kris kembali menghela nafas berat, menikah. Batinnya, dan kembali teringat pada Alissa. “tadinya aku tidak percaya kau bisa melupakan mei mei dan bisa menikah-“

“aku tidak pernah melupakannya, amber…tidak akan pernah” potong kris dingin, amber tersenyum kecil, ia sengaja hanya mengetes sejauh mana kesetiaan kris pada kakaknya dan terbukti kris masih belum bisa melupakan Josephine.

“lalu kenapa kau bisa menikah? Sepertinya banyak hal yang harus kau ceritakan padaku kris” tanya amber, kris kembali diam. batinnya berkecamuk dan bingung harus dari mana ia cerita mengenai pernikahannya ini atau membeberkan semua rahasia nikah kontrak yang ia jalani dengan Alissa semata-mata untuk kesehatan granny. “kris?”

“aku percaya kau bisa menjaga rahasia ini, dari keluargaku” ucapnya, amber mengangkat kedua alisnya heran, “I promise!” janjinya.

“semua ini hanya pernikahan kontrak, aku terpaksa melakukan ini demi kesembuhan granny”

“biar kutebak, selama ini granny terus membujukmu untuk menikah dan juga mencari gadis untuk berkencan denganmu?” ujar amber dan dibalas anggukan oleh kris. “tapi kenapa sampai harus melakukan pernikahan kontrak?! Apa jadinya kalau granny tahu?!”

“jangan sampai ia tahu!”

“lalu sampai kapan kau menjalani pernikahan kontrak ini?”

“…entahlah, aku masih mencari cara agar kami bisa bercerai” ucapnya. Keduanya kembali terdiam, kris hanya menunduk sambil terus mengaduk asal kopinya, sementara amber, ia terus menatap pria tampan di depannya. Terbesit rasa kasihan pun melanda, ia tahu sebesar apa rasa cinta kris pada Josephine, namun bukan berarti ia harus menutup hatinya karena kepergian Josephine.

“siapa gadis itu? Kenapa dia mau saja menikah denganmu?”

Kris tersenyum kecil, ingatannya kembali saat pertemuan pertamanya dengan Alissa di café. “dia pegawaiku, alasannya…kebutuhan ekonomi”

Page 4: Crispy Wifey Part 9

***

“sampai” ucap min seok membuyarkan lamunan Alissa. “gomawo oppa” ucapnya pelan dan mengambil tas ranselnya. Belum sempat Alissa keluar mobil, minseok menahan lengannya, “waeyo oppa?”

“tunggu disini sebentar, ada yang harus kucari” ucapnya lalu bergegas keluar mobil. Alissa hanya diam sambil melihatnya berlari kecil keseberang jalan lalu menghela nafas berat.

Selama perjalanan pulang dari villa, ia lebih banyak diam, banyak hal yang mengusik pikirannya dan yang ia butuhkan hanya tidur seharian, mungkin membuat fisik dan batinnya terasa lebih baik.

“makanlah saat sudah sampai rumah, kau belum makan dari pagi tadi” ucap minseok setelah kembali lagi dengan membawa bungkusan makanan cepat saji yang ada tak jauh dari apartemen Alissa. “gomawo oppa” balasnya lagi,

“pastikan kau memakannya, arraseo?” ucap minseok meyakinkan. Alissa tersenyum lebar dan mengangguk pasti, sedikit banyaknya dengan ada minseok membuat perasaannya lebih baik dan merasa masih ada orang lain yang memperhatikannya.

Alissa berjalan lesu menuju apartenya, pikiran dan hatinya masih dipenuhi oleh pria yang sejak malam kemarin menghilang dan tak ada kabar hingga kini. Baru ia keluar lift, tepat depan pintu aparte berdiri seorang pria… “zitao?”

“o~ noona!” serunya langsung menghapiri Alissa dengan lari kecil. “kau…menunggu didepan pintu?”

“hmm, tapi belum lama, hehe” Alissa tersenyum kecil dan langsung membukakan pintu untuk zitao yang untuk pertama kalinya datang keaparte tersebut. “maaf berantakan” ucap Alissa seraya membereskan barang-barang yang belum sempat ia bersihkan.

“kau sudah makan, zitao?”

“belum, rencananya mau mengajak kau makan siang, noona” ucapnya dan mengikuti Alissa ke dapur. “noona sudah beli makanan?”

“o-oh, ne…hmm, sepertinya masih ada bahan makanan yang granny bawa, chakkaman” zitao hanya mememperhatikan Alissa dalam diam, bisa ia tebak suasana gadis itu saat ini tidak baik, terlihat dari raut wajah serta matanya yang sedikit sembab, namun ia masih belum bisa mengira-ngira apa yang sudah hyungnya perbuat pada gadis itu.

“mau kubuatkan ramyeon? Hanya itu yang bisa kumasak, hehe”

Page 5: Crispy Wifey Part 9

“gwaenchana noona, kau makan saja dulu, nanti makanan yang kau beli dingin, biar aku yang buat sendiri” ucapnya sambil menarik lengan Alissa pelan dan menyuruhnya duduk di meja makan. Alissa tersenyum lembut dan mulai membuka makanan yang dibelikan minseok tadi.

Tak lama ramyeon buatan zitao jadi, keduanya makan dalam diam, meski banyak pertanyaan yang ingin zitao tanyakan pada Alissa, namun ia masih mencoba untuk menahannya. “noona…gwaenchana?” celetuk zitao pelan, menghentikan gerak tangan Alissa. sesaat gadis itu tersenyum kecil, “bohong jika aku bilang kalau aku baik-baik saja kan?”

“noona-“

“masih banyak yang harus lebih aku pahami dan kumengerti dari diri kris…dan aku akan mencoba untuk mengerti sikapnya…” potong Alissa dan kembali melanjutkan makannya dalam diam. zitao pun memilih untuk diam, ia mengerti apa yang dirasakan Alissa kini, dan sedikit membuatnya tenang gadis itu tidak menyerah begiu saja dan ada keyakinan dalam dirinya jika Alissalah yang hanya akan menjadi pengganti posisi josephine di hati kris.

Hingga menjelang malam, zitao masih menemani Alissa seharian penuh. Bermain game atau nonton bersama. Ia pun baru sadar kris masih belum pulang juga, dilihat gadis disampingnya sudah terlelap dengan tubuh menyandar pada bahu zitao. Ia benarkan posisi tidur Alissa, memandangnya lekat, gomawo noona, kau bisa mencintai hyung…dan aku hanya berharap kau jangan pernah putus asa untuk mencintainya, aku yakin suatu saat hyung juga akan menyukaimu. Batin zitao. Ia ambil selimut dan menyelimuti tubuh Alissa lalu keluar aparte.

Baru ia menutup pintu, kris baru saja keluar lift, masih dengan tatapan datar. “hyung~!” sapanya dan hanya dibalas lambaian tangan singkat dari kris.

“kau kemana saja? Kenapa sulit kuhubungi?” tanya zitao penasaran. “kerjaan kantor…kau kenapa ada disini?”

“seharian menemani Alissa noona, aku pulang hyung” balas zitao dan beranjak pergi namun, ia kembali menepuk bahu kris dan berkata, “jangan menyakitinya lebih jauh lagi kalau kau tidak bisa membalas perasaannya” lalu beranjak pergi.

kris hanya diam dan kembali berjalan masuk kedalam aparte. Dilihatnya Alissa masih terlelap di sofa. Ia dekati dan pandang lekat gadis itu, kembali membuat hatinya berkecamuk dan tak tahu apa yang harus ia perbuat. Perlahan ia angkat tubuh Alissa dan memindahkan ke kamarnya, tak lupa pula ia selimuti Alissa lalu keluar kamar.

***

suasana pagi ini berjalan sedikit canggung. tak ada kata yang terucap diantara keduanya meski kini mereka tengah duduk satu meja di meja makan. Sekilas Alissa melihat kris yang hanya memainkan garpunya, tanpa berniat untuk memakan sandwich buatan Alissa.

Page 6: Crispy Wifey Part 9

“selesai! Aku ke cafe” ucap.Alissa pendek dan memindahkan piring kotornya ke dapur.

“Alissa-“

dengan tatapan datar, Alissa berbalik menatap.kris, dan jika menatap wajah pria itu rasa kesalnya kembali muncul. Kesal karena kris selalu melakukan hal yang sama setelah ia mencium Alissa, dan kesal karena ia masih belum bisa juga mendapatkan hati kris…

“wae?”

“kau…kemarin…”

“naega wae?”

“kau-” kris kembali menghentikan ucapannya saat bel aparte mereka berbunyi. Kris mendengus pelan dan beranjak membukakan pintu.

Alissa masih diam ditempat hingga mendengar suara gaduh dari pintu luar. Baru ia ingin mengintip, sosok wanita yang selalu berpenampilan modis dan terlihat lebih muda dari umurnya, Mrs. Wu sudah masuk lebih dulu dan memeluk Alissa erat, “Alissa~ miss you sooooo much darling~” ucapnya, Alissa hanya bisa tersenyum canggung dan menatap kris heran, namun pria itu hanya menghela nafas.

“kau makin terlihat cantik Alissa~” puji ibu kris, setelah melepas pelukannya. “g-gomawo…omoni” balasnya lalu sesaat matanya tertuju pada sosok yang berdiri dibelakang kris, sekilas terlihat seperti pria namun…

“ah! Aku datang bersama amber, sepertinya kris tidak pernah cerita mengenai amber padamu, amber ini Alissa, kris’s wife~” ucap Mrs. Wu memperkenalkan keduanya. Sesaat Alissa terkejut, gadis diharapannya benar-benar terlihat tampan dan cantik diwaktu yang bersamaan.

Amber tersenyum kecil dan mengulurkan tangannya, sedikit ragu Alissa pun menyambut tangan amber. “a-Alissa imnida…”

“amber, Amber Josephine Liu”

Josephine… batin Alissa, sesaat mengingat nama gadis yang belum bisa kris lupakan dan ia pun baru menyadari, kemiripan amber dan Josephine, apa mereka… “mom, kenapa kalian bisa-“ ucap kris membuyarkan lamunan Alissa.

“amber yang menemuiku dan langsung aku bawa kesini, hmm…Alissa-ya, bantu aku siapkan makanan, oke?”

“n-ne…omonim” ucapnya pasrah dan mengikuti kemana Mrs. Wu pergi.

Page 7: Crispy Wifey Part 9

***

Alissa lebih banyak diam, banyak pertanyaan muncul dalam benaknya. Siapa gadis itu? Apa hubungannya dengan kris atau Josephine? Mengapa ia juga terlihat dekat dengan keluarga Wu?

Sesaat ia melihat kearah kris dan amber yang larut dalam obrolan mereka sendiri, dan baru kali ini ia bisa lihat kris yang bisa tersenyum lepas, atau tertawa dan sesekali mengusap atau pura-pura memukul kepala amber pelan.

“mereka memang dekat, dan kris sudah menganggapnya sebagai adik, sama seperti zitao” celetuk Mrs. Wu, seakan tahu apa yang ada dalam benak Alissa. gadis itu lagi-lagi hanya tersenyum lembut.

“Alissa-ya… bagaimana dengan program baby kalian?! Belum ada kemajuan kah?” tanya mrs. Wu mengalihkan pembicaraan. “eh? i-itu…”

“apa perlu kau periksa ke dokter?”

“a-aniyo omonim…”

“hanya medical check up, sekalian konsultasi pada dokter ahli, Alissa”

“t-tapi…itu-“

“lusa akan aku atur pertemuan dengan dokter kenalanku, nanti kau tinggal pergi bersama kris, oke darl?” putus Mrs. Wu dan sama sekali ia tidak bisa menolak keputusan tersebut.

Alissa hanya diam sambil menganga lebar, kini yang ada dalam pikirannya bagaimana menghindar dari pemeriksaan tersebut dan bukan tidak mungkin dari hasil nanti akan tahu bahwa sampai detik ini Alissa masih virgin.

***

The moon cafe

“ottokhae eonni~?” rajuk Alissa bingung setelah menceritakan rencana medical chek up tadi. Minyoung masih diam sambil berpikir keras, “hmmm… Apa mungkin kau meminta untuk merahasiakan virginitasmu?”

“dokter itu kenal baik dengan mrs. Wu katanya… jadi tidak mungkin aku meminta merahasiakannya”

“haah-! Aku selalu pusing setiap mendengar kehidupan rumah tanggamu Alissa! Kalian itu pasangan paling aneh!”

Page 8: Crispy Wifey Part 9

“eonni~ kami ini juga bukan pasangan, hanya menikah kontrak” ujarnya murung.

“lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Tapi… Apa boss benar-benar belum menyentuhmu?” bisik minyoung, sontak membuat kedua pipi Alissa memerah, “me-menyentuh?”

“lebih dari cium?!”tanya minyoung gemas. “itu…entahlah” lirihnya, membuatnya makin murung, kris menyentuhnya? Bahkan mereka hampir ke tahap yang lebih tinggi, hanya saja Alissa selalu bisa menahan. Ia pun masih belum mengerti apa yang kris rasakan ketika pria itu menciumnya? Menyentuhnya tanpa dilandaskan rasa suka? Atau hanya pelampiasan belaka?

“Alissa-ya…kau benar-benar sudah jatuh cinta padanya?” tanya minyoung dengan nada suara lebih serius. Lagi-lagi Alissa hanya terdiam, tanpa ia jawab pun minyoung sudah tahu jawabannya. “perjuangkan rasa sukamu padanya, secara hukum kau istrinya, tinggal bagaimana kau bisa merebut hatinya… sedinginnya hati pria, ia pasti akan tetap membutuhkan sosok wanita disampingnya, yang bisa mencintainya dan membuatnya bahagia, dan aku yakin kau bisa melakukannya Alissa…” jelas minyoung begitu yakin.

“tapi…”

“wae?”

“a-aniyo…gomawo eonni” ucapnya lalu keluar pantry. Bukan merasa lebih tenang, ia malah kembali teringat pada gadis yang tadi pagi baru ia kenal. Gadis tomboy yang dekat dengan kris dan bahkan dekat dengan seluruh keluarga Wu. Amber… wajahnya seperti pernah aku lihat sebelumnya. Apa aku pernah bertemu dengannya?. Batin Alissa dan terus berpikir keras, berusaha mengingat apa ia pernah bertemu dengan gadis tomboy itu, hingga…

Tuk~!

“aw~ ya!”

“kau menghalangi jalan” ujar kris yang sudah berada di depannya setelah memukul pelan kepala Alissa. “ada yang harus kubicarakan padamu” ujarnya dan menarik tangan kris menuju ruangannya.

“cepat katakan, aku harus ke kantor”

“ibumu menyuruhku ke rumah sakit…periksa kenapa aku belum hamil” ucapnya perlahan makin pelan. Kris hanya mendengus pelan, “lalu?”

“ya! aku tidak permasalahkan pemeriksaan itu tapi…”

“wae?”

Page 9: Crispy Wifey Part 9

Alissa ambil nafas sejenak dan dengan yakin berkata, “apa kau tidak tahu dengan adanya pemeriksaan itu otomatis dokter juga akan tahu kalau penyebab aku belum hamil karena…karena aku masih virgin!” ujar Alissa sedikit kencang meski dalam hatinya begitu gugup.

“jadi maksudmu kau mau kita melakukannya sebelum medical-“ BUK! Satu bantal di sofa terdekat melayang dengan mulus ke wajah kris, “ya!”

“aku bukan gadis yang bisa kau tiduri dengan mudah! Dan aku bukan gadis yang bisa kau cium sesuka hatimu lalu kau tinggalkan begitu saja seperti tidak terjadi apa-apa…aku masih punya hati kris…” ucapnya dingin dan keluar ruangan dengan membanting pintu keras. “argh! Bukan itu maksudku gadis aneh!” gerutunya namun kembali diam, merenungkan semua ucapan Alissa yang benar adanya. Mengenai insiden di villa dan ciuman yang sebelumnya… itu pun berjalan bukan atas kemauannya sendiri, seperti ada dorongan lain yang membuatnya ingin terus menyentuh Alissa.

***

Malam harinya, yerim’s aparte…

Yerim dan chanyeol hanya diam sambil terus memandang gadis didepannya yang sibuk menghabiskan satu mangkuk besar bibimbab. “Alissa, pelan-pelan makannya” peringati yerim, namun gadis itu tidak mendengar, ia masih merasa kesal dengan ucapan kris tadi siang, terbesit pula rasa menyesal sudah menyukai pria itu.

“phria mhenyebhalkan! Thidhak phunya hhati!” gerutunya terus menerus. Yerim dan chanyeol hanya saling berpandangan bingung. “haah~ habiskan dulu makanmu, baru bicara!” ujar chanyeol seraya menuangkan air untuk Alissa.

Setelah menghabiskan semua makanan yang ada…

“hah~! Gomawo yerim-ah”

“hmm~ lalu apa masalahmu? Datang-datang langsung mengamuk!”

Ia menghela nafas panjang dan menceritakan semua yang terjadi, termasuk kedatangan amber yang sampai saat Ini belum ia tahu apa hubungannya dengan kris.

“jadi kau cemburu pada gadis itu?” tanya chanyeol polos, Alissa menatapnya datar, “aish! bukan masalah cemburu park chanyeol! Aku hanya… argh~! Molla! Aku pusing memikirkan itu semua!” gerutunya kesal dan berbalik meringkuk di sofa, sambil memeluk teddy bear milik yerim.

Page 10: Crispy Wifey Part 9

“pikirkan dengan kepala dingin Alissa…” ucap yerim pelan. Sesaat ketiganya terdiam hingga akhirnya Alissa kembali bicara, “saat aku melihat mereka, aku seperti melihat sosok kris yang sebenarnya…dan disaat itulah aku merasa telah menyukai orang yang salah… dan dengan ucapannya tadi… membuatku yakin kalau aku tidak akan pernah bisa membuatnya menyukaiku…dia terlalu jauh untuk kugapai, yerim-ah” lirihnya.

“Alissa-ya…”

“…sejak awal aku sudah berusaha menahan perasaan ini untuk tidak menyukainya lebih jauh, tapi… ia selalu membuatku yakin bahwa ia bisa berbalik menyukaiku namun yang kudapat… ia selalu menganggap tidak terjadi apa-apa, apalagi setiap…setiap dia habis menciumku…” jelasnya lagi.

“..ini lebih sulit dari yang kukira” ucap chanyeol dan dibalas anggukan dari yerim. “tapi kau harus tetap berusaha Alissa! aku mendukungmu!” lanjut yerim memberi semangat, namun hanya dibalas helaan nafas berat Alissa.

***

Hujan masih turun lebat malam ini, Alissa sendiri tidak bisa tidur, antara takut dengan suara petir serta kris yang sampai menjelang tengah malam masih belum pulang. pertengkaran tempo hari lalu makin membuat kris menjaga jarak dengan Alissa. Ia pun bahkan jarang pulang rumah dan di café, Alissa sulit menemuinya.

Alissa kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya dan terus melihat jam yang kini sudah menunjukkan pukul 1 pagi dini hari. “sepertinya dia tidak pulang lagi, tiga-ya” lirih Alissa sambil mengelus kucingnya yang sudah tidur nyaman dalam pangkuannya.

baru Alissa hendak masuk ke kamarnya, terdengar suara pintu terbuka, segera ia dekati pintu masuk, dan melihat kris melangkah dengan lesu. “kris? gwaenchana?” tanyanya sedikit gugup. Pria itu hanya melihat Alissa dan berjalan makin dekat, hingga bisa Alissa lihat jelas wajah kris memerah dan deru nafas tak beraturan.

Samar ia tersenyum kecil lalu menaruh wajahnya di bahu Alissa dan memeluknya. “k-kris?” seru Alissa, ingin mendorong tubuh tinggi kris, namun terhenti saat ia merasakan suhu tubuh yang tinggi padanya. “kau-“

“Alissa-ya…” lirih kris, namun masih jelas bisa Alissa dengar. Ia pegang pipi kris dan benar saja, panas tubuhnya tidak biasa. “kau sakit?! a-ayo ke kamar” ucapnya sedikit kesulitan memapah kris masuk ke dalam kamarnya. Ia baringkan kris yang langsung terlelap meski masih bernafas tak beraturan.

Page 11: Crispy Wifey Part 9

Dengan gerak cepat, ia ambil air hangat dan handuk kecil untuk mengompres. Hampir semalaman ia terbangun dan mengganti kompres di kening kris hingga akhirnya suhu tubuhnya mulai kembali normal.

Ia duduk dipinggir kasur dan terus menatap kris yang baru bisa tidur dengan tenang. Apa yang sebenarnya kau rasakan kris? kenapa kau terus menyiksa dirimu sendiri? sampai kapan kau akan terus begini?.batin Alissa. ada rasa kasihan padanya namun disisi lain, rasa sayang yang selama ini ia tahan, diam-diam berkembang makin besar. Keinginan ingin membuat pria itu tersenyum dan melelehkan hati kris pun makin kuat. Apapun yang terjadi, aku tetap ingin membuatmu bebas dari kesendirianmu ini, kris…

***

Pagi-pagi sekali, Alissa sudah sibuk di dapur, butuh waktu lebih dari 2 jam untuk ia bisa memasak bubur, itu pun setelah membuang banyak bahan makanan karena ia gagal terus.

“haah~! Selesai! Dan rasanya… masih dalam batas wajar” ucapnya seraya menaruh bubur dan sup ayam tak lupa juga obat penurun panas di satu nampan.

Ia masuk ke kamar kris dan melihat pria itu masih terlelap. Ia taruh nampan di meja samping tempat tidur, membenarkan selimut kris dan menaruh notes kecil di nampan sebelum ia pergi. “aku pergi, kris” bisiknya lalu keluar kamar.

Menjelang siang, kris baru bangun, dan mendapati dirinya sudah di kamarnya. Kompres? Pikirnya mencoba mengingat apa yang semalam ia alami, ia hanya ingat tubuhnya panas dan menggigil lalu pulang dan melihat Alissa. “Alissa?” ia lihat nampan makanan yang tadi pagi Alissa siapkan.

Makan buburnya, aku jamin tidak akan beracun! Jangan lupa juga minum obat penurun panas, kalau tubuhmu masih panas, banyak minum air putih dan tidur. Aku ke café, mungkin pulang sampai malam, jalja~

Seulas senyum pun terukir diwajahnya setelah melihat pesan dari Alissa. ia bawa bubur dan sup ke dapur untuk dipanaskan lagi, dan makan dalam diam. “hmm…tidak terlalu buruk” komentarnya setelah suapan pertama.

***

The Moon Cafe

“Alissa!” seru minyoung selalu ceria, seperti biasanya. “ya~ waegeure? Apa ada masalah lagi dengan kris?” tanyanya heran setelah melihat ekspresi lesu Alissa.

“ahni…aku hanya kurang tidur”

Page 12: Crispy Wifey Part 9

“kau habis begadang? Atau semalam kau habis melakukan hal itu?!”

“eonni apa maksudmu?! Hampir semalaman aku tidak tidur”

“wae wae wae?!”

“dia sakit” ucapnya pelan dan sambil menunduk.

“kris?!lalu kau menjaganya semalaman suntuk?! Kyaa~! Istri yang baik!’ seru minyoung makin heboh dan malah jadi tontonan beberapa pengunjung cafe. Alissa hanya menatapnya datar, tahu temannya yang satu ini tidak akan bisa berhenti bicara dan diam, kadang ia malah heran kenapa sehun yang amat pendiam bisa tahan dengan tipikal gadis seperti minyoung, yang kalau sudah bicara susah di rem.

“aku hanya tidak mau ketahuan ibunya kalau dia sakit” elak Alissa.

“tapi tetap saja! Itu kemajuan dalam hubungan kalian!” ucapnya, Alissa hanya diam. Pikirannya melayang pada pria itu. Apa yang tengah ia lakukan sekarang? Apa ia menghabiskan semua makanan yang tadi pagi Alissa buatkan atau malah pergi lagi keluar rumah.

Menjelang malam, Alissa baru keluar cafe. Dan baru berjalan beberapa langkah menuju halte bus, hujan pun turun deras dan sayangnya ia tidak pernah membawa payung didalam tasnya. “aish! Kenapa harus hujan?!” gerutunya kesal dan berlari ke halte terdekat. Sebagian besar bajunya sudah basah dan membuatnya mulai menggigil kedinginan. Ia lihat ponselnya, berharap ada seseorang yang menanyakan kabarnya, namun hasilnya tetap sama, tidak ada.

“aku pulang” ucapnya setelah memerlukan sedikit perjuangan untuk sampai rumah disaat hujan lebat. Kemana dia? Dilihat seluruh ruangan gelap, ia nyalakan lampu dan hanya melihat piring kotor bekas yang tadi pagi ia siapkan. Seulas senyum pun tergambar, ia senang kris mau makan masakannya.

“hua-huatchim~! Ugh! Pasti jadi flu!” gerutunya dan langsung bergegas berganti pakaian.

***

Ditempat lain, dalam waktu yang bersamaan. Pria tinggi nan tampan masih saja larut bermain basket di lapangan indoor sendirian. Peluh keringat terus mengucur dari tubuhnya, staminanya pun sebenarnya sudah tidak kuat, karena ia juga sudah cukup lama tidak melakukan olahraga kesukaannya ini. Di pinggir lapangan, amber, gadis tomboy itu hanya bisa tersenyum kecil sambil menggeleng pelan melihat kegigihan kris dilapangan.

Ia tahu pria itu masih belum pulih benar, tapi kris tetap bersikukuh mengajaknya main basket dari 3 jam yang lalu. hingga akhirnya kris melakukan three point dan berhasil, pria itu

Page 13: Crispy Wifey Part 9

menghempaskan tubuhnya di lantai dengan deru nafas menggebu. Amber mengambil dua botol minum dan berjalan santai ke tengah lapangan.

“jangan salahkan aku kalau habis ini kau masuk rumah sakit” ucapnya dan duduk disamping kris sambil menyerahkan botol minumnya.

Sesaat keduanya terdiam. Amber memeluk kedua lututnya dan memandang luas lapangan kosong. Ingatannya pun kembali teringat saat kakaknya masih ada. Setiap ia dan kris bermain basket, josephine selalu setia menunggu di pinggir lapangan, dan ketika selesai bermain, mereka selalu makan masakan andalan josephine, dan selalu seperti itu.

“jika aku lagi sendiri, aku kembali merasa kesepian dan kehilangan… kadang aku bsia menangis tanpa henti dan menyesali kepergiannya…hingga tak jarang membuatku ingin menyusulnya” ucap amber dengan pandangan menatap kosong lapangan.

kris terdiam dan menaruh botol minum tersebut, ia lebih memilih diam dan berbaring kembali. Amber melihatnya sekilas dan ikut berbaring disampingnya. “…aku tahu kita tidak bisa begini terus…hidup ini harus tetap dijalani ada ataupun tanpanya…benar kan?” lanjut amber dan berbalik menatap kris. Pria itu masih diam, namun terlihat sorot mata kesedihan didalamnya.

“…sampai detik ini pun aku masih belum bisa mengikhlaskan kepergiannya, kris… aku memilih untuk kabur dan pergi kesemua tempat yang kupikir bisa menenangkan pikiranku dan mengikhlaskannya, tapi percuma…semakin aku pergi jauh, kenangan manis dengannya makin teringat jelas…”

Amber kembali duduk dan menatap sedih pria disampingnya. Setelah mendengar semua yang dialami kris selama ini dari zitao, ia pun ingin membuat hidup kris lebih berwarna, ia ingin membuat kris bisa membuka hatinya pada gadis lain dan keluar dari kesendirian yang selama ini mengurungnya.

Flashback…

“sering aku menyerah untuk membuatnya bisa membuka hatinya lagi, hingga tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk membebaskannya dari lingkaran kesendirian yang ia buat sendiri…..” jelas zitao, saat kemarin bertemu dengan amber.

“lalu apa yang ia lakukan selama ini?!”

“bekerja dan bekerja…sedikit banyaknya ia berubah jadi orang yang pendiam, ia lebih banyak menyendiri…mungkin kalau kau tidak menghilang, gege tidak akan berubah drastis seperti sekarang” lanjutnya, membuat amber terdiam. “yaa…setidaknya dengan kau ada disampingnya, membuat ia masih merasa dekat dengan mei mei”

Page 14: Crispy Wifey Part 9

“…justru itu…aku berusaha membuat jarak antara diriku dan dia…aku tidak akan pernah mau menggantikan posisi kakakku dihatinya, zitao”

“m-maksudmu mei mei meminta kau untuk…”

“hmm…hanya itu permintaan terakhirnya, tapi aku tidak pernah akan bisa menyukainya…lalu bagaimana dengan gadis itu?”

“hn? Alissa?”

“iya! Menurutku dia gadis yang baik, apa kris tidak berniat untuk menyukainya?” tanya amber, kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan Alissa. “entahlah…gege masih saja acuh, meski Alissa noona sudah mulai membuka hatinya…”

Flashback end

“Alissa…gadis yang manis” celetuk amber, sedikit melirik pria disampingnya, namun tetap saja kris hanya memasang wajah datarnya. “…I’m not talking with that ball, right?!” gerutu amber, kesal sedari tadi ia bicara namun tak ada respon sedikit pun dari kris. kris tersenyum kecil dan bangun dari tidurnya.

“ayo pulang, sudah malam” ucapnya dan beranjak meninggalkan lapangan. “y-ya! kris! bicaralah satu atau dua patah kata!” teriak amber mulai kesal.

“kesabaranku mulai habis kris…” ucapnya lagi, cukup menghentikan langkah kris. amber menyusulnya dan berbalik menatap kris emosi. “mau sampai kapan kau begini?!”

“enough amber-“

“aku tidak akan berhenti bicara sampai kau berubah!”

“amber-“ kris masih berusaha untuk sabar, namun… “sampai kapan kau menyiksa dirimu sendiri?! sampai kapan kau membuat ibumu sedih?! Dan sampai kapan kau bisa membuat mei mei pergi dengan tenang?!”

“AMBER!!”

“WHAT?! Sulit memang melepas orang yang kita cintai…tapi tetap saja kita harus mengikhlaskan kepergiannya! bukan berarti kau terus mengurung diri dan menutup hatimu kris!”

“kau tidak tahu-“

Page 15: Crispy Wifey Part 9

“AKU TAHU! Aku tahu rasanya kehilangan! Tapi aku mencari cara agar bisa melepasnya pergi!” balas amber dengan nada tinggi. “… kau mencintai gadis lain bukan berarti kau mengkhianati mei mei dan bukan berarti juga kau melupakan mei mei” lirih amber dan berjalan keluar gedung.

***

Tengah malam Alissa kembali terbangun karena batuk dan flunya yang tidak berhenti dan suhu tubuhnya yang mulai panas. “ugh~! Penyakit paling menyebalkan!” gerutunya, dan beringsut keluar kamar, mencari obat batuk atau flu.

Sesaat ia lihat pintu kamar kris, sepi. Apa dia belum pulang juga? Batin Alissa, tak ia pungkiri rasa khawatir pada pria itu, takut kris belum sembuh benar. Setelah minum obat, ia kembali duduk di sofa, kedua matanya tertuju pada bingkai foto di meja, foto pernikahan mereka. “pria menyebalkan! Kenapa aku bisa menyukaimu?! Kenapa juga hatimu itu sekeras batu?! Sama seperti isi kepalamu” gerutu Alissa sambil memukul pelan wajah kris dalam foto.

Ia kembali terdiam, hatinya terasa begitu berat jika ia mengingat semua hal yang telah ia lewati bersama pria es, kris wu. Pria yang mengubah hidupnya 1800 . yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk pertama kali, mengambil ciuman pertamanya dan yang memberikan pengalaman bagaimana rasanya mempunyai keluarga. Pria yang pada awalnya ia benci, namun perlahan bisa meluluhkan hatinya, hingga ingin membuat kris keluar dari masa lalunya. “…aku menyayangimu…meski aku tidak lagi berani berharap kau bisa menjadi milikku…” lirihnya, memeluk foto tersebut hingga perlahan terlelap.

Tak lama setelah Alissa tidur, kris sampai dengan wajah lesu. Setelah sempat adu mulut dengan amber tadi, ia hanya menghabiskan waktu bermain dan terus bermain, berusaha meluapkan semua kegundahan hatinya meski semua yang ia lakukan tak merubah apapun.

Ia lihat Alissa yang terlelap disofa, mendekati dan duduk disampingnya. ia lihat foto yang tadi Alissa peluk, sempat terlepas dari tangan Alissa. dipandangnya dalam wajah Alissa, kembali teringat ucapan amber, kau mencintai gadis lain bukan berarti kau mengkhianati mei mei dan bukan berarti juga kau melupakan mei mei.

ia sandarkan tubuhnya di sofa dengan tetap menatap Alissa, tangan kanannya bergerak, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Alissa, sesaat terhenti dan beralih mengusap lembut pipi Alissa, bukan merasa tenang, ia malah sedikit terkejut saat merasakan panas yang tidak biasa. Ia periksa kening Alissa, memang sedikit panas. “gadis aneh! Tahu sakit kenapa masih tidur diluar?!” gerutunya pelan. Segera ia angkat dengan perlahan tubuh Alissa dan membawanya masuk ke kamar.

Diselimutinya Alissa dengan tak lupa mengompres kening Alissa dengan air dingin, persis seperti apa yang Alissa lakukan kemarin malam. Tak sengaja melihat foto yang ada di meja kecil

Page 16: Crispy Wifey Part 9

samping tempat tidur Alissa, foto gadis itu bersama minseok saat di pantai tempo hari yang lalu. Senyum gadis itu begitu ceria dan terlihat polos, begitu juga dengan minseok.

Ia pandang bergantian foto dan wajah Alissa, dan malah kembali terngiang ucapan zitao beberapa ahri yang lalu… jangan menyakitinya lebih jauh lagi kalau kau tidak bisa membalas perasaannya.

Tidak seharusnya aku terus mengekangmu dalam pernikahan palsu ini, mianhae Alissa…semua ini akan berakhir, secepatnya…

***

Keesokan harinya Alissa terbangun sedikit terkejut melihat ada alat kompres di kepalanya. “apa dia yang semalam…” segera ia bergegas keluar kamar, dan membuka kamar kris, tapi pria itu tak ia temukan. “kemana dia? Apa sudah ke café?!” pikirnya, tak ia pungkiri rasa senang yang meluap saat pria itu memberi perhatian padanya saat sakit semalam.

Dengan penuh semangat ia segera bersiap untuk ke café, tak lupa membeli sandwich untuk ia dan kris sarapan karena ia yakin pria itu pasti belum makan.

The Moon café

Café masih terlihat sepi, namun ia bisa masuk ke dalam karena melihat mobil kris yang ada didepan café. Dilihatnya pria itu tengah sibuk melihat catatan dibalik meja kasir. “kris!” sapa Alissa, namun seperti biasa, kris hanya melihatnya sekilas dan kembali berkutat pada buku tersebut.

“aku bawakan sarapan, pasti kau belum-“

“ikut aku keatas, ada yang ingin kubicarakan” ucapnya memotong pembicaraan Alissa dan berjalan lebih dulu.

“n-ne…”

Sesampainya di ruang kerja…

“bicaralah, aku dengarkan” ucap Alissa sembari mengeluarkan makanan yang ia bawa. Kris masih diam dan terus menatap setiap gerakan Alissa, hingga…

“apa yang mau kau bicarakan? Atau mau makan dulu?”

“…aku sudah temukan alasan yang tepat untuk kita berpisah” ucap kris, menghentikan gerak tangan Alissa. Gadis itu hanya diam mematung sambil menggengam erat kedua tangannya, kata-kata yang dalam sesaat menghancurkan hatinya berkeping-keping. “m-mwo?”

Page 17: Crispy Wifey Part 9

“kau bisa ajukan surat perceraian kita…biar sisanya aku yang mengurus, dan untuk bayaranmu, akan aku lunasi sesuai perjanjian”

Dengan tenaga yang tersisa, Alissa berusaha tersenyum dan berbalik memandang kris, “…g-geure…secepatnya akan kuajukan…ini…makananmu, aku permisi” balasnya dan keluar ruangan.

Gadis itu masih diam, ia berjalan lesu keluar café hingga tak tentu arah, hanya mengikuti kemana kakinya melangkah. Semua terasa begitu cepat baginya, perasaan bahagia yang tadi pagi ia rasakan kini sudah menguap entah kemana.

Sesaat ia terhenti di persimpangan jalan, menatap kosong orang yang berlalu-lalang. Hingga perlahan bulir air mata itu pun mengalir dari kedua matanya. Inikah rasanya patah hati? Inikah rasanya cinta bertepuk sebelah tangan? Batinnya menjerit dan terus menangis, tak hiraukan banyak pasang mata yang melihatnya menangis kencang sambil menutup wajahnya. aku membencimu kris! amat sangat benci padamu!

To Be Continue