Curah Hujan & Pola Tanam

5
Tugas Mandiri Manajemen Agroekosistem Aspek Budidaya Tanaman Hubungan antara Curah Hujan dan Penentuan Pola Tanam Tanaman Oleh Nur Winda Rachmadhani 0910480127 Agroekoteknologi C Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Univesrsitas Brawijaya

Transcript of Curah Hujan & Pola Tanam

Page 1: Curah Hujan & Pola Tanam

Tugas Mandiri

Manajemen Agroekosistem

Aspek Budidaya Tanaman

Hubungan antara Curah Hujan

dan Penentuan Pola Tanam Tanaman

Oleh

Nur Winda Rachmadhani

0910480127

Agroekoteknologi C

Program Studi Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian

Univesrsitas Brawijaya

Malang

2011

HUBUNGAN ANTARA CURAH HUJAN

Page 2: Curah Hujan & Pola Tanam

DAN PENENTUAN POLA TANAM TANAMAN

Curah hujan ialah jumlah air yang jatuh pada permukaan tanah selama periode

tertentu, bila tidak terjadi penghilangan oleh proses evaporasi, pengaliran, dan peresapan,

yang diukur dalam satuan tinggi (mm). Berikut merupakan data curah hujan yang diperoleh

dari Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, pada tahun 2007

No Bulan Curah Hujan (mm)

1 Januari 87

2 Februari 274

3 Maret 359

4 April 397

5 Mei 53

6 Juni 55

7 Juli 7

8 Agustus 0

9 September 18

10 Oktober 78

11 November 242

12 Desember 270

Data curah hujan tersebut dapat digunakan untuk perencanaan pola tanam.

Perencenaan pola tanam tersebut disesuaikan dengan syarat tumbuh tanamannya. Berikut

merupakan contoh perencanaan pola tanam beberapa jenis tanaman disesuaikan dengan data

curah hujan.

Page 3: Curah Hujan & Pola Tanam

Dari data curah hujan pada tahun 2007, dapat dilakukan perencanaan pola tanam

untuk beberapa jenis tanaman, yaitu padi, semangka, dan bawang merah. Seperti yang telah

disebutkan di atas, bahwa perencanaan pola tanam tersebut disesuaikan dengan jumlah curah

hujan yang diperlukan oleh masing-masing tanaman.

Untuk bulan Januari hingga pertengahan Maret, direncanakan untuk menanam padi.

Secara teoritis, tanaman padi menghendaki tanah dengan air yang berlimpah, yaitu dengan

curah hujan berkisar 200-300 mm per bulan. Pada bulan Januari, jumlah curah hujan yang ada

hanyalah 87 mm. Dengan adanya kekurangan jumlah air tersebut, maka dapat dilakukan

irigasi. Sedangkan untuk bulan Februari hingga pertengahan Maret, jumlah curah hujan

tersebut cukup dan sesuai untuk tanaman padi. Umur panen tanaman padi berkisar antara 4

hingga 4,5 bulan, tergantung varietasnya.

Selang setengah hingga satu bulan, lahan diistirahatkan sebentar, kemudian

dipersiapkan kembali untuk menanam tanaman lain. Pada bulan Juni hingga pertengahan

Agustus, direncanakan untuk menanam semangka. Pada dasarnya, tanaman semangka

membutuhkan iklim hangat untuk pertumbuhannya. Tanaman ini membutuhkan lebih banyak

panas daripada tanaman hortikultura lainnya. Tanaman ini butuh cuaca kering dan cukup sinar

matahari. Perakarannya dalam, sehingga tahan kering, sebaliknya tidak tahan pada keadaan

basah. Hujan terus menerus atau cuaca berawan terus menyebabkan tanaman kerdil, jumlah

bunga dan buah berkurang. Bekas tanaman padi, jagung, atau tebu adalah yang paling baik

untuk tanaman semangka. Pada awal pertumbuhannya, tanaman ini menghendaki curah hujan

berkisar 40-50 mm. Seiring dengan pertumbuhannya dan bertumbuhnya akar, kebutuhan

airnya semakin berkurang. Umur panen tanaman ini berkisar antara 65-85 hari. Pada bulan

Agustus, dapat dilihat pada data bahwa tak ada curah hujan yang turun, maka untuk

memenuhi kebutuhan airnya dapat dilakukan dengan penyiraman atau irigasi.

Selang setegah hingga satu bulan, lahan diistirahatkan lagi, kemudian dipersiapkan

kembali untuk menanam tanaman lain. Pada bulan September hingga pertengahan November,

direncanakan untuk menanam bawang merah. Tanaman ini menghendaki curah hujan sekitar

25-200 mm. Karena pada bulan September curah hujan yang turun hanyalah 18 mm, maka

kekurangan airnya dapat diatasi dengan irigasi ataupun penyiraman. Sedangkan pada bulan

November, curah hujannya cukup banyak, maka perlu dibuatkan saluran drainase atau

tanahnya dibuat guludan agar kelebihan airnya dapat dialirkan keluar lahan.

Setelah menanam bawang merah, lahan diistirahatkan kembali selama setengah

hingga satu bulan, kemudia dipersiapkan untuk menanam padi. Tanaman padi merupakan

tanaman yang menghendaki air berlimpah, sehingga cocok untuk ditanam pada akhir hingga

awal tahun yang curah hujannya cukup melimpah.