Cyber Extension - Kementerian Pertanian - Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan Dan...

1

Click here to load reader

description

HJKHJK

Transcript of Cyber Extension - Kementerian Pertanian - Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan Dan...

  • 9/4/2015 CyberExtensionKementerianPertanianPusatPenyuluhanPertanian,BadanPenyuluhandanPengembanganSDMPertanian

    http://cyber.kamarasta.web.id/materipenyuluhan/detail/4501 1/2

    KEMENTERIAN PERTANIANBADAN PENYULUHAN DANPENGEMBANGANSUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

    Sumber Gambar: http://www.google.co.id

    MATERI PENYULUHAN >> SUMBER DAYA MANUSIA >> PENYULUH

    Metode Penyuluhan Pertanian untuk Pengembangan Kreativitas dan InovasiMetode penyuluhan pertanian adalah cara/teknik penyampaian materi penyuluhan olehpenyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, danmampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,teknologi, permodalan, sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas,efisien usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalampelestarian fungsi lingkungan hidup.Agar penyuluhan pertanian dilaksanakan secara efektif dan efisien, diperlukan metodepenyuluhan pertanian yang tepat sesuai kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. Metodepenyuluhan pertanian terdiri dari banyak jenisnya, namun penggunaanya harus dipilihberdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan.Pelaku utama dan pelaku usaha bidang agribisnis adalah seorang wirausaha di bidangpertanian, oleh karena itu harus menguasai jiwa-jiwa kewirausahaan, salah satunya adalahkreatif dan inovatif. Ciri-ciri seorang kreatif dan inovatif antara lain: mempunyai rasa ingintahu yang besar, selalu ingin mencoba hal-hal baru, dan tidak cepat merasa puas. Pelakuutama dan pelaku usaha yang ingin maju tidak mau menerima nasib dan melaksanakan usahadengan meniru orang lain atau nenek moyang. Melainkan mereka selalu berpikir mencaricara-cara lain yang lebih produktif, praktis, efisien (menghemat biaya) dan mencari cara baru

    untuk mendapatkan keuntungan.Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian untuk tujuan pengembangan kreativitas dan inovasi pelaku utama dan pelaku usaha dapat menggunakanmetode penyuluhan pertanian antara lain: (1) Temu Wicara, (2) Temu Lapang (field day), (3) Temu Karya, dan (4) Temu Usaha.Metode Temu Wicara

    Metode Temu Wicara, yaitu dialog antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan pejabat pemerintah membicarakan perkembangan dan pemecahan masalahpembangunan pertanian. Temu Wicara dilaksanakan secara tatap muka antara pemerintah sebagai penentu kebijaksanaan dengan pelaku utama dan pelaku usahasebagai pelaku serta penerima pembangunan pertanian. Dengan demikian pelaku utama dan pelaku usaha mengetahui kebijaksanaan pembangunan pertanian dansebaliknya pemerintah mengenal aspirasi, keinginan, masalah-masalah pelaku utama dan pelaku usaha. Akhirnya program-program pembangunan pertanian dapatdiselenggarakan sesuai keinginan dan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha.Agar Temu Wicara berhasil dan berguna, maka peserta pelaku utama dan pelaku usaha dipilih yang mampu mengemukakan gagasan/masalah, dan lain-lain.Demikian juga dari pihak pemerintah pesertanya harus pejabat penentu kebijaksanaan dan menguasai serta bertanggung jawab dalam materi yang dibahas.Melalui Temu wicara ini pelaku utama dan pelaku usaha mempunyai kesempatan untuk belajar mengemukakan pendapat, pengalaman yang baik, dan masalah yangditemui sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Selain itu pelaku utama dan pelaku usaha mempunyai kesempatan untuk mengenal dan akrab dengan pejabatpemerintah dan peserta lain.Temu Lapang

    Temu Lapang (field day), yaitu pertemuan antara pelaku utama dan pelaku usaha dengan penyuluh pertanian dan/atau peneliti/ahli pertanian di lapangan untukmendiskusikan keberhasilan usaha tani dan/atau mempelajari teknologi yang sudah diterapkan. Di lapangan tempat pertemuan ini bukan lapangan sepak bola,tetapi di lahan usahatani yang digunakan untuk menerapkan teknologi anjuran. Di lahan ini penyuluh pertanian dan atau peneliti bisa menjelaskan secara langsungtentang hal-hal yang menyebabkan keberhasilan teknologi baru. Sebaliknya pelaku utama dan pelaku usaha dapat mengamati dan berdiskusi secara langsungdengan penyuluh pertanian dan atau peneliti tentang keberhasilan teknologi baru yang telah diterapkan.Temu Karya

    Temu Karya, yaitu pertemuan sesama pelaku utama dan pelaku usaha untuk tukar menukar informasi, pengalaman dan gagasan dalam kegiatan usahatani. TemuKarya dilaksanakan agar para pelaku utama dan pelaku usaha dapat tukar-menukar pengalaman dan keterampilan, menambah wawasan usahatani, dan menambahakrab. Pelaksanaan Temu Karya harus ada pelaku utama atau pelaku usaha yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai bidangnya dan mampumenyajikan/memperagakan di depan peserta. Peserta juga harus mampu bertukar pikiran dan bersedia belajar dari orang lain.Temu Usaha

    Temu Usaha, yaitu pertemuan antar pelaku utama dan pelaku usaha/pengusaha dibidang agribisnis dan/atau agroindustri agar terjadi tukar menukar informasiberupa peluang usaha, permodalan, teknologi produksi, pasca panen, pengolahan hasil, serta pemasaran hasil, dengan harapan akan terjadi kontrak kerjasama.Dalam Temu Usaha ini dapat digunakan pelaku utama sebagai ajang promosi produk usahataninya agar memperoleh pasar secara berkelanjutan melalui kerjasama.Kerjasama dalam usaha harus saling membutuhkan, saling menguntungkan, dan saling percaya. Untuk itu diperlukan suatu perjanjian kerja sama yang jelas dandisetuji oleh kedua pihak (penjual dan pembeli).

    Sumber : SUSILO ASTUTI H. (Penyuluh Pertanian, Pusluhtan)

    Tanggal Artikel : 16-01-2012

    Printer-friendly Version

    ARTIKEL TERKAIT

    Hak Dan Kewajiban Penyuluh Pertanian Swadaya

    Penyelenggaran Pelatihan Dalam Sistem Laku

    Persyaratan Dan Fungsi Penyuluh Pertanian Swadaya

    Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian

    BERANDA ORGANISASI KEBIJAKAN PENYULUHAN MATERI PENYULUHAN MATERI SPESIFIK LOKALITA DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN