DAFTAR ISI - rsupsoeradji.id · daftar isi 2 pengantar.....10
Daftar Isi
-
Upload
nur-hidayah -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
description
Transcript of Daftar Isi
INTISARI
Bangunan Pengendali Sedimen atau bangunan Sabo yang dibuat untuk
bekerja dalam satu sistem “Sabo Works” terdiri atas berbagai macam bangunan
yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda. Tergantung dari lokasi
bangunannya, beban tekanan aliran sedimen yang diterima oleh setiap bangunan
akan berbeda. Tekanan aliran sedimen yang bersifat kolektif (massive transport)
lebih besar daripada tekanan aliran sedimen yang bersifat individu (individual
transport). Begitu juga pengaruh kerusakan yang terjadi akibat kedua tekanan
tersebut juga berbeda.
Pengertian operasi dan pemeliharaan pada dasarnya adalah usaha-usaha untuk
tetap terjaganya fungsi dan keberadaan bangunan. Agar fungsi bangunan tetap
terjaga, setiap perubahan bangunan harus tidak melemahkan fungsi bangunan atau
bagian bangunan, sehingga bangunan tersebut masih bekerja sesuai sasaran yang
hendak dicapai dalam satu sistem pengendalian sedimen atau “Sabo Works”.
Dengan demikian maka perlu dipahami bahwa kegiatan pemeliharaan bangunan
pengendali sedimen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
kegiatan Perencanaan (Plan) dan Pelaksanaan (Do). Kegiatan pemeliharaan dan
pemantauan bangunan (See) merupakan bagian dari suatu siklus kegiatan antara
Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemeliharaan. Ketiga kegiatan tersebut selalu
berulang dalam suatu sistem atau prosedur yang terkait dengan dimensi waktu atau
musim, hirarki atau kewenangan dan organisasi atau legalitas. Untuk itu kegiatan
pemeliharaan bangunan pengendali sedimen perlu dilakukan melalui suatu tahapan
dan pertanggungjawaban kegiatan yang terencana. Prosedur kegiatan pemeliharaan
bangunan pengendalian sedimen meliputi :
1. Pengumpulan data bangunan Sabo untuk persiapan pembuatan daftar
inventarisasi bangunan.
2. Pemantauan atau monitoring untuk penetapan tingkat kerusakan atau
kepentingan bangunan.
3. Penanganan atau tindakan darurat.
4. Investigasi kerusakan bangunan.
5. Laporan keadaan atau status bangunan dan pembuatan daftar prioritas.
6. Pelaksanaan perbaikan dan prioritas penanganan.
Setiap tahapan kegiatan dilakukan menggunakan Model Formulir tertentu,
sebagai bagian dari aspek legalitas pertanggungjawaban kegiatan yang secara
hirarki organisasi, kegiatan pemeliharaan bangunan pengendali sedimen ditangani
oleh instansi lapangan dan instansi vertikal sebagai penentu kebijakan.
i
DAFTAR ISI
INTISARI................................................................................................................ iBAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Umum............................................................................................. 1
1.2. Pengertian Operasi Dan Pemeliharaan.......................................... 2
1.3. Perlunya Operasi Dan Pemeliharaan............................................. 2
1.4. Siklus Perencanaan, Pelaksanaan Dan Pemeliharaan.................. 3
BAB II BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN DAN PROSEDUR PEMELIHARAAN BANGUNAN............................................................ 52.1. Macam Bangunan Pengendali Sedimen........................................ 5
2.2. Bagian Penting Bangunan Yang Perlu Dipantau............................ 5
2.3. Prosedur Kegiatan Pemeliharaan Bangunan................................. 6
2.4. Penjelasan Bagan Alir..................................................................... 7
BAB III INVENTARISASI BANGUNAN SABO.................................................. 193.1. Format Inventarisasi Bangunan..................................................... 19
3.2. Pengumpulan Data Bangunan........................................................ 20
BAB IV PEMANTAUAN BANGUNAN............................................................... 234.1. Tujuan Pemantauan........................................................................ 23
4.1.1.Kekerapan Pemantauan........................................................ 23
4.1.2.Persiapan Dan Pelaksanaan Pemantauan............................ 24
4.1.3.Problema Lapangan Yang Dipantau..................................... 24
4.2. Pelaksanaan Pemantauan.............................................................. 26
BAB V TINDAKAN DARURAT......................................................................... 515.1. Tujuan Tindakan Darurat................................................................ 52
5.2. Pelaksanaan Tindakan Darurat...................................................... 52
5.3. Tindakan Penanggulangan Darurat Banjir...................................... 53
5.4. Latihan Penanggulangan Darurat................................................... 37
BAB VI INVESTIGASI KERUSAKAN BANGUNAN.......................................... 386.1. Tujuan Investigasi........................................................................... 38
6.2. Macam Kegiatan Investigasi Kerusakan........................................ 39
6.2.1.Sasaran Investigasi Kerusakan............................................. 39
6.2.2.Pengumpulan Data Kantor.................................................... 39
ii
6.2.3.Investigasi Lapangan............................................................. 41
6.2.4.Formulir Investigasi Kerusakan Bangunan............................ 44
6.3. Laporan Keadaan / Status Dan Prioritisasi Bangunan................... 46
6.3.1.Laporan Keadaan/ Status Bangunan................................... 46
6.3.2.Prioritisasi Bangunan............................................................. 48
BAB VII PEKERJAAN PEMELIHARAAN........................................................... 497.1. Pemeliharaan Dan Manfaat Bangunan........................................... 49
7.2. Dam Sabo....................................................................................... 49
7.3. Tanggul ( Dike)............................................................................... 52
7.4. Krib ( Spur dike).............................................................................. 55
7.5. Pelindung tebing ( Revetment )...................................................... 55
7.6. Ambang Dasar (Groundsill )........................................................... 57
7.7. Saluran Kanal (channel works)....................................................... 58
DAFTAR ISTILAHLAMPIRAN GAMBAR
Lampiran Gambar1. Contoh Kasus Kerusakan Dam Sabo dan
Tindakan Perbaikannya.
Lampiran Gambar2. Contoh Kasus Kerusakan Tanggul dan
Tindakan Perbaikannya
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Siklus Perencanaan-Pelaksanaan-Pemeliharaan..........................4
Gambar 2.1. Bagian bangunan dam Sabo..........................................................6
Gambar 2.2. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan..................................................7
Gambar 7.1. Bagian-bagian Dam Sabo Yang Rawan Rusak...........................50
iv
DAFTAR ISTILAH
Sabo : Suatu terminolog teknik dari bahasa Jepang
yang mempunyai luas sebagai pengendalian
erosi dan sedimentasi, dalam bahasa inggris
erosion and sedimen control works.
Dam Sabo : Salah satu fasilitas bangunan pengendali
sedimen yang bekerja didalam satu sistem “Sabo
Works” guna mencapai tujuan pengendalian
sedimen.
Fasilitas Sabo : Berbagai jenis bangunan Sabo yang ada didalam
sistem pengendalian sedimen, seperti dam
Sabo, tanggul (dike), perkuatan tebing
(revertment), Krib (spur dike), saluran kanal
(channel works).
Sabo Works : Suatu sistem pengendalian sedimen yang
diterapkan pada suatu daerah tangkapan sungai
untuk mencegah terjadinya bencana akibat aliran
sedimen yang berlebihan dari bagian hulu.
Aliran Debris : Merupakan campuran antara air (hujan atau
lainnya) dengan sedimen konsentrasi sangat
tinggi, bergerak menuruni lereng bukit atau alur
gunung, dapat membawa bahan rombakan
vulkanik atau endapan lainnya dan bercampur
batu-batu besar.
Aliran Lumpur : Aliran debris yang mengandung lebih banyak
batu-batu berukuran kecil, pasir dan lumpur,
meskipun kadangkala terbawa juga batu-batu
besar.
Siklus : Suatu proses berkesinambungan dan berulang,
tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
lainnya.
Prosedur : Suatu cara atau urutan yang harus diikuti guna
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
v
DAFTAR PUSTAKA
1. T.Yokota, What is Sabo ?, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen PUTL,
Jakarta 1971.
2. JICA – VSTC, Maintenance of Sabo Facilities, 1983.
3. Hiroshi IKEYA, How to Investigate Debris Flow Disaster for Preventive
Measures, Sabo Technical Centre (STC) , Sankaido.Ltd. 1980.
4. Direktorat Jenderal Pengairan, Dept PU, Tinjauan O & M Dalam Pembangunan
Persungaian. Pelatihan Supervisi Konstruksi Persungaian Di Yogyakarta.
5. VSTC-JICA, Pemeliharaan Fasilitas Bangunan Sabo, 1985.
6. Haryono Kusumosubroto, Perencanaan Dasar Sabo untuk Pengendalian
Sedimen, materi untuk Program Pasca Sarjana Magister Pengelolaan Bencana
Alam (MPBA), Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, 2006.
7. Haryono Kusumosubroto, Maintenance of Sabo Sabo Structures in Indonesia,
materi untuk The Internatiaonal Training Course on Sabo Engineering and Water
Induced Disaster Countermesures, Yogyakarta 2001.
8. Puslitbang SDA Dept PU, Laporan Akhir Penyusunan Data Data Dasar Dan
Pengkajian Pemeliharaan Bangunan Sabo di Wilayah Gunungapi, Desember
2004,
9. NIPPON KOEI CO,LTD, Pedoman Khusus Operasi dan Pemeliharaan (Revisi),
Mei 2007, Water Resources Existing Facicilities Rehabilitation And Capacity
Improvement Project.
10. Suyono Sosrodarsono, DR.Ir & Masateru Tomonaga,DR. Perbaikan Dan
Pengaturan Sungai, PT.Pradnya Paramita, Jakarta,1984.
11. Sabo Technical Centre, Inventarisasi Kerusakan Bangunan Sabo di Indonesia,
Yogyakarta, 2000.
vi