Daftar Isi

10
INTISARI Bangunan Pengendali Sedimen atau bangunan Sabo yang dibuat untuk bekerja dalam satu sistem “Sabo Works” terdiri atas berbagai macam bangunan yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda. Tergantung dari lokasi bangunannya, beban tekanan aliran sedimen yang diterima oleh setiap bangunan akan berbeda. Tekanan aliran sedimen yang bersifat kolektif (massive transport) lebih besar daripada tekanan aliran sedimen yang bersifat individu (individual transport). Begitu juga pengaruh kerusakan yang terjadi akibat kedua tekanan tersebut juga berbeda. Pengertian operasi dan pemeliharaan pada dasarnya adalah usaha-usaha untuk tetap terjaganya fungsi dan keberadaan bangunan. Agar fungsi bangunan tetap terjaga, setiap perubahan bangunan harus tidak melemahkan fungsi bangunan atau bagian bangunan, sehingga bangunan tersebut masih bekerja sesuai sasaran yang hendak dicapai dalam satu sistem pengendalian sedimen atau “Sabo Works”. Dengan demikian maka perlu dipahami bahwa kegiatan pemeliharaan bangunan pengendali sedimen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan Perencanaan (Plan) dan Pelaksanaan (Do). Kegiatan pemeliharaan dan pemantauan bangunan (See) merupakan bagian dari suatu siklus kegiatan antara Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemeliharaan. Ketiga kegiatan tersebut selalu berulang dalam suatu sistem atau prosedur yang terkait dengan dimensi waktu atau musim, hirarki atau kewenangan dan organisasi atau legalitas. Untuk itu kegiatan pemeliharaan bangunan pengendali sedimen perlu dilakukan melalui suatu tahapan dan pertanggungjawaban kegiatan yang terencana. Prosedur kegiatan pemeliharaan bangunan pengendalian sedimen meliputi : i

description

daftar isi

Transcript of Daftar Isi

INTISARI

Bangunan Pengendali Sedimen atau bangunan Sabo yang dibuat untuk

bekerja dalam satu sistem “Sabo Works” terdiri atas berbagai macam bangunan

yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda. Tergantung dari lokasi

bangunannya, beban tekanan aliran sedimen yang diterima oleh setiap bangunan

akan berbeda. Tekanan aliran sedimen yang bersifat kolektif (massive transport)

lebih besar daripada tekanan aliran sedimen yang bersifat individu (individual

transport). Begitu juga pengaruh kerusakan yang terjadi akibat kedua tekanan

tersebut juga berbeda.

Pengertian operasi dan pemeliharaan pada dasarnya adalah usaha-usaha untuk

tetap terjaganya fungsi dan keberadaan bangunan. Agar fungsi bangunan tetap

terjaga, setiap perubahan bangunan harus tidak melemahkan fungsi bangunan atau

bagian bangunan, sehingga bangunan tersebut masih bekerja sesuai sasaran yang

hendak dicapai dalam satu sistem pengendalian sedimen atau “Sabo Works”.

Dengan demikian maka perlu dipahami bahwa kegiatan pemeliharaan bangunan

pengendali sedimen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan

kegiatan Perencanaan (Plan) dan Pelaksanaan (Do). Kegiatan pemeliharaan dan

pemantauan bangunan (See) merupakan bagian dari suatu siklus kegiatan antara

Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemeliharaan. Ketiga kegiatan tersebut selalu

berulang dalam suatu sistem atau prosedur yang terkait dengan dimensi waktu atau

musim, hirarki atau kewenangan dan organisasi atau legalitas. Untuk itu kegiatan

pemeliharaan bangunan pengendali sedimen perlu dilakukan melalui suatu tahapan

dan pertanggungjawaban kegiatan yang terencana. Prosedur kegiatan pemeliharaan

bangunan pengendalian sedimen meliputi :

1. Pengumpulan data bangunan Sabo untuk persiapan pembuatan daftar

inventarisasi bangunan.

2. Pemantauan atau monitoring untuk penetapan tingkat kerusakan atau

kepentingan bangunan.

3. Penanganan atau tindakan darurat.

4. Investigasi kerusakan bangunan.

5. Laporan keadaan atau status bangunan dan pembuatan daftar prioritas.

6. Pelaksanaan perbaikan dan prioritas penanganan.

Setiap tahapan kegiatan dilakukan menggunakan Model Formulir tertentu,

sebagai bagian dari aspek legalitas pertanggungjawaban kegiatan yang secara

hirarki organisasi, kegiatan pemeliharaan bangunan pengendali sedimen ditangani

oleh instansi lapangan dan instansi vertikal sebagai penentu kebijakan.

i

DAFTAR ISI

INTISARI................................................................................................................ iBAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1. Umum............................................................................................. 1

1.2. Pengertian Operasi Dan Pemeliharaan.......................................... 2

1.3. Perlunya Operasi Dan Pemeliharaan............................................. 2

1.4. Siklus Perencanaan, Pelaksanaan Dan Pemeliharaan.................. 3

BAB II BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN DAN PROSEDUR PEMELIHARAAN BANGUNAN............................................................ 52.1. Macam Bangunan Pengendali Sedimen........................................ 5

2.2. Bagian Penting Bangunan Yang Perlu Dipantau............................ 5

2.3. Prosedur Kegiatan Pemeliharaan Bangunan................................. 6

2.4. Penjelasan Bagan Alir..................................................................... 7

BAB III INVENTARISASI BANGUNAN SABO.................................................. 193.1. Format Inventarisasi Bangunan..................................................... 19

3.2. Pengumpulan Data Bangunan........................................................ 20

BAB IV PEMANTAUAN BANGUNAN............................................................... 234.1. Tujuan Pemantauan........................................................................ 23

4.1.1.Kekerapan Pemantauan........................................................ 23

4.1.2.Persiapan Dan Pelaksanaan Pemantauan............................ 24

4.1.3.Problema Lapangan Yang Dipantau..................................... 24

4.2. Pelaksanaan Pemantauan.............................................................. 26

BAB V TINDAKAN DARURAT......................................................................... 515.1. Tujuan Tindakan Darurat................................................................ 52

5.2. Pelaksanaan Tindakan Darurat...................................................... 52

5.3. Tindakan Penanggulangan Darurat Banjir...................................... 53

5.4. Latihan Penanggulangan Darurat................................................... 37

BAB VI INVESTIGASI KERUSAKAN BANGUNAN.......................................... 386.1. Tujuan Investigasi........................................................................... 38

6.2. Macam Kegiatan Investigasi Kerusakan........................................ 39

6.2.1.Sasaran Investigasi Kerusakan............................................. 39

6.2.2.Pengumpulan Data Kantor.................................................... 39

ii

6.2.3.Investigasi Lapangan............................................................. 41

6.2.4.Formulir Investigasi Kerusakan Bangunan............................ 44

6.3. Laporan Keadaan / Status Dan Prioritisasi Bangunan................... 46

6.3.1.Laporan Keadaan/ Status Bangunan................................... 46

6.3.2.Prioritisasi Bangunan............................................................. 48

BAB VII PEKERJAAN PEMELIHARAAN........................................................... 497.1. Pemeliharaan Dan Manfaat Bangunan........................................... 49

7.2. Dam Sabo....................................................................................... 49

7.3. Tanggul ( Dike)............................................................................... 52

7.4. Krib ( Spur dike).............................................................................. 55

7.5. Pelindung tebing ( Revetment )...................................................... 55

7.6. Ambang Dasar (Groundsill )........................................................... 57

7.7. Saluran Kanal (channel works)....................................................... 58

DAFTAR ISTILAHLAMPIRAN GAMBAR

Lampiran Gambar1. Contoh Kasus Kerusakan Dam Sabo dan

Tindakan Perbaikannya.

Lampiran Gambar2. Contoh Kasus Kerusakan Tanggul dan

Tindakan Perbaikannya

DAFTAR PUSTAKA

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Siklus Perencanaan-Pelaksanaan-Pemeliharaan..........................4

Gambar 2.1. Bagian bangunan dam Sabo..........................................................6

Gambar 2.2. Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan..................................................7

Gambar 7.1. Bagian-bagian Dam Sabo Yang Rawan Rusak...........................50

iv

DAFTAR ISTILAH

Sabo : Suatu terminolog teknik dari bahasa Jepang

yang mempunyai luas sebagai pengendalian

erosi dan sedimentasi, dalam bahasa inggris

erosion and sedimen control works.

Dam Sabo : Salah satu fasilitas bangunan pengendali

sedimen yang bekerja didalam satu sistem “Sabo

Works” guna mencapai tujuan pengendalian

sedimen.

Fasilitas Sabo : Berbagai jenis bangunan Sabo yang ada didalam

sistem pengendalian sedimen, seperti dam

Sabo, tanggul (dike), perkuatan tebing

(revertment), Krib (spur dike), saluran kanal

(channel works).

Sabo Works : Suatu sistem pengendalian sedimen yang

diterapkan pada suatu daerah tangkapan sungai

untuk mencegah terjadinya bencana akibat aliran

sedimen yang berlebihan dari bagian hulu.

Aliran Debris : Merupakan campuran antara air (hujan atau

lainnya) dengan sedimen konsentrasi sangat

tinggi, bergerak menuruni lereng bukit atau alur

gunung, dapat membawa bahan rombakan

vulkanik atau endapan lainnya dan bercampur

batu-batu besar.

Aliran Lumpur : Aliran debris yang mengandung lebih banyak

batu-batu berukuran kecil, pasir dan lumpur,

meskipun kadangkala terbawa juga batu-batu

besar.

Siklus : Suatu proses berkesinambungan dan berulang,

tidak dapat dipisahkan antara satu dengan

lainnya.

Prosedur : Suatu cara atau urutan yang harus diikuti guna

mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

v

DAFTAR PUSTAKA

1. T.Yokota, What is Sabo ?, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen PUTL,

Jakarta 1971.

2. JICA – VSTC, Maintenance of Sabo Facilities, 1983.

3. Hiroshi IKEYA, How to Investigate Debris Flow Disaster for Preventive

Measures, Sabo Technical Centre (STC) , Sankaido.Ltd. 1980.

4. Direktorat Jenderal Pengairan, Dept PU, Tinjauan O & M Dalam Pembangunan

Persungaian. Pelatihan Supervisi Konstruksi Persungaian Di Yogyakarta.

5. VSTC-JICA, Pemeliharaan Fasilitas Bangunan Sabo, 1985.

6. Haryono Kusumosubroto, Perencanaan Dasar Sabo untuk Pengendalian

Sedimen, materi untuk Program Pasca Sarjana Magister Pengelolaan Bencana

Alam (MPBA), Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta, 2006.

7. Haryono Kusumosubroto, Maintenance of Sabo Sabo Structures in Indonesia,

materi untuk The Internatiaonal Training Course on Sabo Engineering and Water

Induced Disaster Countermesures, Yogyakarta 2001.

8. Puslitbang SDA Dept PU, Laporan Akhir Penyusunan Data Data Dasar Dan

Pengkajian Pemeliharaan Bangunan Sabo di Wilayah Gunungapi, Desember

2004,

9. NIPPON KOEI CO,LTD, Pedoman Khusus Operasi dan Pemeliharaan (Revisi),

Mei 2007, Water Resources Existing Facicilities Rehabilitation And Capacity

Improvement Project.

10. Suyono Sosrodarsono, DR.Ir & Masateru Tomonaga,DR. Perbaikan Dan

Pengaturan Sungai, PT.Pradnya Paramita, Jakarta,1984.

11. Sabo Technical Centre, Inventarisasi Kerusakan Bangunan Sabo di Indonesia,

Yogyakarta, 2000.

vi