Daftar Isi Ketenggeamk

32
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................... ............................. i ABSTRAK …………………………………………………………….. ii HALAMAN PERSETUJUAN .............................................. .................... iii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iv HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ………………………… v KATA PENGANTAR ………………………………………………....... vi DAFTAR ISI ....................................................... ....................................... viii DAFTAR TABEL ………………………………………………………. x DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xi DAFTAR ISTILAH ................................................. ................................ xii BAB I PENDAHULUAN ...................................... ............................ 1 A. Latar Belakang ......................................... .................. 1 B. Rumusan Masalah .............................................. ............. 3 C. Tujuan Penelitian .......................................... ................. 3 D. Manfaat Penelitian .......................................... ............... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... ....... 5

description

ggg

Transcript of Daftar Isi Ketenggeamk

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................iABSTRAK..iiHALAMAN PERSETUJUAN..................................................................iiiHALAMAN PENGESAHAN.ivHALAMANMOTO DANPERSEMBAHANvKATA PENGANTAR.......viDAFTAR ISI..............................................................................................viiiDAFTAR TABEL.xDAFTAR LAMPIRAN..xiDAFTAR ISTILAH.................................................................................xii

BAB IPENDAHULUAN..................................................................1A.Latar Belakang...........................................................1B.Rumusan Masalah...........................................................3C.Tujuan Penelitian...........................................................3D.Manfaat Penelitian.........................................................4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA..........................................................5A.Pengertian Pendidikan.....................................................5B.Pengertian Pengetahuan........................................7C.Kurang Energi Kronik (KEK)............................................8D.Faktor-Faktor yang Menyebabkan KEK............................9

BAB IIIKERANGKA KONSEP..........................................................17A.Dasar Pemikiran Variabel..................................................17B.Variabel Penelitian.........................................................17C.Kerangka Konsep........................................................18D.Definisi Operasional........................................................18E.Hipotesis.....................................................................19BAB IVMETODE PENELITIAN......................................................20A.Jenis Penelitian................................................................20B.Tempat dan Waktu Penelitian..........................................20C.Populasi dan Sampel.......................................................20D.Pengolahan Data.............................................................21E.Analisis Data..................................................................22F.Penyajian Data................................................................22

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN................................................23A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian.........................23B.Karakteristik Responden....................................................24C.Hasil Penelitian...................................................................26D.Pembahasan............................................................30

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN.................................................33A.Kesimpulan..................................................33B.Saran.........................................................33

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No TabelUraianHalamanTabel 5.1Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una.....24

Tabel 5.2Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una25

Tabel 5.3Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una..26

Tabel 5.4Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una26

Tabel 5.5Distribusi Responden berdasarkan Kejadian KEK Responden di Wilayah Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una27

Tabel 5.6Distribusi Responden berdasarkan Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una28

Tabel 5.7Distribusi Responden berdasarkan Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una29

DAFTAR LAMPIRAN

1.Kuesioner Penelitian2.Master Tabel3.Hasil Analisis Statistik4.Surat Izin dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unismuh Palu5.Surat Penerimaan Penelitian dari Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota.6.Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian dari Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota.7.Lembar Perbaikan Skripsi8.Pernyataan Keaslian Tulisan9.Riwayat Hidup Penulis

DAFTAR ISTILAH

1.KEK:Kekurangan Energi Kronik2.LLA:Lingkar Lengan Atas3.BBLR:Berat Badan Lahir Rendah4.WUS:Wanita Usia Subur

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangMasalah gizi di Indonesia saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Semenjak Krisis Moneter melanda Indonesia pada tahun 1997, berakibat pada ketidakstabilan harga bahan pangan, kemungkinan membuat konsumsi makan masyarakat ekonomi rendah bergeser yang biasanya 3 x sehari menjadi 2 x sehari, bahkan ada yang tidak makan makanan yang memenuhi syarat gizi (Soekirman, 2000).Gizi merupakah salah satu penentu kualitas SDM, kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas kerja dan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih didalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Depkes, 2003).Di Indonesia masih ditemui masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil antara lain ibu hamil yang menderitaKekurangan Energi Kronik (KEK)(Lingkar Lengan Atas < 23,5 cm) masih tinggi yaitu 35% dari hasil survei yang dilakukan terhadap ibu hamil paska sensus tahun 1999dan 24% dari hasil survei kesehatan tahun2000. Masalah gizi ini tidak hanya menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek-aspek terkait yang lain seperti tingkat pendidikan, pengetahuan, tingkat penghasilan keluarga dan sebagainya. Oleh sebab itu, penanganan atau perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga kearah bidang-bidang yang lain misalnya pemberian makanan tambahan, perbaikan ekonomi keluarga, peningkatan pengetahuan dan sebagainya (Notoatmojo, 2003).Pendidikan merupakan salah satu ukuran yng digunakan dalam status sosial ekonomi. Pada ibu hamil semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kematian bayi dan ibu (Timmreck, 2005). Pada tingkat pendidikan yang relative tinggi, pekerja Perempuan lebih mampu memiliki akses terhadap pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik karena proses seleksi yang relative lebih terbuka (Sianturi, 2002). Perubahan Pengetahuan, Sikap, perilaku dengan gaya hidup, pola makan serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.(Notoatmojo, 2003).Jumlah Ibu Hamil pada Tahun 2010 di Wilayah Puskesmas Ampana Timur di Kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 430 orang, dan pada Tahun 2011 sebanyak 656 orang. Prevelensi Ibu Hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK) pada Tahun 2010 sebanyak 7,7 % kemudian di Tahun 2011 meningkat menjadi 14,80 % dengan jumlah Ibu Hamil KEK sebanyak 93 orang di Tahun 2011. (Dinkes. Tojo Una-Una, 2011)Data Tahun 2011 di atas di Kabupaten Tojo Una-Una, prevalensi KEK ibu hamil sebanyak (29,60%) dan prevalensi KEK di Kecamatan Ampana Kota (48,20%) dan di Puskesmas Ampana Timur (14,80%) (Dinkes Kabupaten Tojo Una-Una). Presentase KEK ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur merupakan salah satu yang tertinggi dibanding dengan desa lain di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu hamil adalah pendidikandasar.Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.B.Rumusan MasalahLatar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan Apakah Ada Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una ?C.Tujuan Penelitian1.Tujuan UmumMengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil di Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una khususnya di Puskesmas Ampana Timur.

2.Tujuan Khususa.Diketahuinya hubungan tingkat Pendidikan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.b.Diketahuinya Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una.

D.Manfaat Penelitian1.Bagi Institusi Pendidikan :Diharapkan hasil Penelitian ini dapat dijadikanbahan informasi atau pun referensi dalam melakukan Penelitian selanjutnya.2.Bagi Instansi :Sebagai masukan bagi perencana program gizi dalam penyusunan kebijakan program gizi yang akan datang.3.Bagi Peneliti :Sebagai penerapan Ilmu Pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti Program Sarjana di Universitas Muhammadiyah Palu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.Pengertian Pendidikan1.PendidikanPendidikan adalah salah satu proses yang berarti di dalam pendidikanitu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa dan lebih matang pada diri individu, kelompok dan masyarakat (Notoatmojo, 2003).Konsep dasar pendidikan Ilmu Gizi bisa dinamis dan bermanfaat dimasa yang akan datang adalah :a.Ilmu gizi yang mempelajari bagaimana makanan dimakan serta manfaatnya.b.Untuk pertumbuhan dan kesehatan perlu makanan dari bahan gizi yang berbedac.Jumlah zat gizi harus sesuai dengan kebutuhand.Penanganan efek makanan dari bahan gizi, terhadap keselamatan, penampilan dan rasa dari bahan makanan.2.Fungsi pendidikanFungsi pendidikan terbagi menjadi dua dalam arti sempit dan luas. Dalam arti sempit adalah memebantu perkembangan jasmani dan rohani sedangkan dalam arti luas adalah pengembangan pribadi warga negara, kebudayaan dan bangsa (Notoatmojo, 2003).

3.Lembaga PendidikanBerdasarkan keputusan mentri dan kebudayaan bahwa ada 3 (tiga) lembaga pendidikan yaitu(Notoatmojo, 2003):a.Lembaga Pedidikan KeluargaPendidikan keluarga ini memeberikan pendidikan dan ketrampilan, dasar agama, kepercayaan, nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat berperan di dalam keluarga dan masyarakat, karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang bersifat kodrati karena antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik.b.Lembaga Pendidikan SekolahTugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak, kehidupan yang terdapat dalam lembaga pendidikan menggunakan perjenjangan yang terdiri dari pendidikanb dasar, menegah dan tinggi.1.Pendidikan DasarSekolah dasar sebagai salah satu keatuan dilaksanakan dalam masa program belahar selama 6 (enam) tahun2.Pendidikan MenengahPerndidikan menengah terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) kini di sebut dangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) kini di sebut dengan Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Khusus (SMK) dengan masa belajar selama 3 (tiga) tahun.3.Pendidikan tinggiPendidikan tinggi mempunyai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat yang beraneka ragam minat dan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Pendidikan tinggi yang di maksud adalah perguruan tinggi atau di sebut Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang disusun dalam struktur multi strata. Setiap perguruan tinggi atau Universitas maupun Akademik membuka program dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat dan memiliki nama studi yang berbeda-beda.c.Lembaga Pendidikan MasyarakatPendidkan msyarakat adalah usaha untuk lebih sadar yang memberikan kemungkinan perkembangan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kagamaan, sosial, kultural, ketrampilan, keahlian yang dapat dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia untuk pengembangan diri dan membangun masyarakat.B.Pengertian PengetahuanPengetahuan Kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Ovar Behavior). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penginderaan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga, (Notoatmojo, 2003)MenurutSukandar(2009),pengetahuan dan pengalaman akan membentuk sikap seseorang.Oleh karena itupengetahuan merupakan fase awal dari keputusan dimana akhirnya seseorang akan bertindak seperti pengetahuan yang diperolehnya. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya.Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih tinggi akan memudahkanseseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi danmengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari.Makadari proses pendidikandiharapkan akanterjadi perubahan pengetahuan, sikap danketerampilan. Dengan demikian salahsatu cara untuk mengukur perubahan perilaku dan sikap dapat denganmenggunakan pengukuran terhadap pengetahuanseseorang. Sedangkan Suhardjo(2003), mengatakan bahwa upayapendidikan atau penyuluhan gizi merupakansalah satu usaha yang sangat penting untuk seseorang mau bersikap dan bertindakC.Kekurangan Energi Kronik (KEK)1.PengertianKekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan asupan energi dan protein yang berlangsung terus-menerus yang dapat mengakibatkan timbulnya gangguan penyakit tertentu. Penderita KEK mempunyai resiko untuk melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) lebih tinggi dibandingkan dengan WUS normal, dan (50,9%) ibu hamil KEK menderita anemia gizi sebagai salah satu faktor penyebab tingginya kematian ibu (Depkes, 2002).2.EtiologiKeadaan gizi kurang terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah, atau keduanya. Selain itu, zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan tubuh (Jellife, 2000)D.Faktor-Faktor yang Menyebabkan KEKGizi dipengaruhi oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung meliputi infeksi dan asupan makan. Sedangkan faktor tidak langsung meliputi persediaan pangan keluarga, pendidikan, dan pengetahuan ibu, pendapatan, sanitasi lingkungan, dan pelayanan kesehatan (Soekirman, 2000).a.Faktor Langsung1.InfeksiKekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan akibat interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai, baik kualitas maupun kuantitas, dan adanya penyakit yang sering diderita (Soekirman, 2000).Menurut Pudjiadi dan Solihin (2000), terdapat interaksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi. Sebab malnutrisi disertai infeksi, pada umumnya mempunyai konsekuensi yang lebih besar daripada malnutrisi sendiri. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Malnutrisi, walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan terhadap infeksi.Dampak infeksi terhadap pertumbuhan, seperti menurunnya berat badan telah lama diketahui. Keadaan demikian ini disebabkan oleh hilangnya nafsu makan penderita infeksi. Sehingga masukan (intake) zat gizi dan energi kurang dari kebutuhan. Lagipula pada infeksi, kebutuhan tersebut justru meningkat oleh katabolisme yang berlebihan pada suhu badan tinggi (Pudjiadi dan Solihin, 2000).2.Asupan MakananAsupan makanan adalah jenis dan banyaknya makanan yang dimakan seseorang yang dapat diukur dengan jumlah bahan makanan atau energi dan zat gizi. Salah satu faktor penting yang mendasartimbulnya masalah gizi kurang adalah adanya perilaku asupan makanan (Suhardjo dan Sediaotama, 2000).Asupan makan seseorang dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan ketersediaan pangan dalam keluarga. Kebiasaan makan adalah kegiatan yang berkaitan dengan makanan menurut tradisi setempat. Kegiatan itu meliputi hal-hal seperti: bagaimana pangan diperoleh, apa yang dipilih, bagaimana menyiapkan, siapa yang memakan, dan berapa banyak yang dimakannya (Suhardjo dan Sediaoetama, 2000).Kebutuhan zat gizi tiap individu berbeda, ada yang tinggi, dan ada yang rendah, disesuaikan dengan umur, jenis kelamin, aktivitas, dan keadaan khusus lainnya. Zat gizi adalah satuan-satuan yang menyusun bahan makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Jumlah zat gizi yang dibutuhkan tergantung pada kualitas makanan karena efisiensi penyerapan dan penggunaannya. Suatu kecukupan zat gizi yang dianjurkan dapat menjamin tercapainya status gizi yang baik (Suhardjo dan Sediaoetama, 2000).Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang mengalamikekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. RisikoKekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan di mana seseorang mempunyaikecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamanaLILA(Lingkar Lengan Atas) median)2.Variabel DependenKurang Energi Kronis (KEK) adalah merupakan salah satu masalah gizi akibat konsumsi makan yang tidak cukup mengandung energi protein, atau adanya gangguan kesehatan. Sebab lain dari terjadinya masalah tersebut adalah rendahnya pendidikan dan kurangnya pengetahuan tentang gizi, atau kemampuan untuk menerapkan informasi gizi dalam kehidupan sehari-hari. Tinggi rendahnya pendidikan dan pengetahuan tentang gizi erat kaitannya dengan keadaan gizi masyarakat, termasuk gizi ibu hamil.Cara Ukur:wawancaraAlat ukur:kuesionerHasil ukur:ordinalHasil ukur:1=KEK ( jika < 23,5 cm )2=Tidak KEK ( jika>23,5 cm )E.Hipotesis1.Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan KEK pada ibu hamil.2.Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil.

BAB IVMETODE PENELITIANA.Jenis PenelitianJenis penelitian ini menggunakan Pendekatan Observasional dengan rancanganCross Secsional Study,dimana data Indenpenden dan Dependent dikumpulkan dalam waktu yang bersama, (Notoatmojo, 2010)

B.Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian akan dilaksanakan di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota kabupaten Tojo Una-Una dan waktu penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Desember 2012 s/d Bulan Pebruari 2013.

C.Populasi dan Sampel1.PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil KEK di Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 93 orang.2.SampelRumus sampel dalam Penelitian ini dihitung berdasarkan rumus Proporsi dengan cara sebagai berikut :n =( (1a) 2)p(1p)d

Keterangan : n=jumlah sampela=14,8 besarnya populasi (93) (1a) 2=1.96p=Populasi Ibu Hamil KEKd=tingkat ketepatan yang di inginkanp = Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronik) Jumlah Ibu Hamilp =93_656p = 0,16n =( (1a) 2)p(1p)dn =(1,96)(0,16)(10,16)(0,1)n =(3,8416)(0,16)(0,84)(0,1)n =0,46250,01n = 47

Jadi sampel dalam Penelitian ini sebanyak 47 Orang Ibu Hamil KEK pada Wilayah Puskesmas Ampana Timur dengan teknik pengambilan sampel secaraproportional sampling.D.Pengumpulan DataData yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.1.Data Primer adalah data yang diambil dengan menggunakan atau melalui pengukuran, observasi, dan wawancara meliputi: identitas ibu hamil(nama, umur, alamat), data antropometri Lingkar Lengan Atas (LLA), tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dengan KEK pada Ibu Hamil.2.Data Sekunder, diperoleh dari Profil Puskesmas, Laporan Tahunan Puskesmas Ampana Timur Tahun 2010 dan 2011.

E.Analisis Data1.UnivariatAnalisis univariat dilakukan untuk menjelaskan sebaran data masing - masing variabel. Berdasarkan kategorinya, antara lain variabel tingkat pendidikan, pengetahuandengan KEK pada Ibu Hamil.2.BivariatAnalisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel independen, yaitu tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan dengan KEK pada ibu hamil dengan variabel dependen yaitu status gizi ibu hamil. Data hasil penelitian diuji kenormalannya menggunakanKolmogorov Smirnov Test.Analisisdata dilakukan secara analitik dengan menggunakan uji Chi-Squaredengan alat bantu komputer menggunakan program SPSS Versi16.

F.Penyajian DataData disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan presentase disertai penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Penelitian.

BAB VHASIL DAN PEMBAHASANA.Gambaran Umum Lokasi Penelitian1.Letak GeografisWilayahPuskesmasAmpana Timur adalah bagian dari Kecamatan Ampana Kota yang berada di Ibu Kota Kabupaten Tojo Una-Una. Wilayah Ampana Timur terdiri dari 6 Kelurahan dan 4 Desa, yaitu : Kelurahan Uentanaga Bawah, Kelurahan Muara Toba, Kelurahan Uentanaga Atas, Kelurahan Uemalingku, Kelurahan Dondo Barat, Kelurahan Dondo, Desa Labuan, Desa Sumoli, Desa Patingko dan Desa Sabulira Toba.Adapun batas-batas WilayahPuskesmasAmpana Timur adalah sebagai berikut :Sebelah Utara berbatasan dengan Walea KepulauanSebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten MorowaliSebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan UlubongkaSebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ampana Tete2.Keadaan DemografisJumlah Penduduk di Wilayah Ampana Timur adalah sebanyak 23.735 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 6.400 KK. Pada umumnya Penduduk di Wilayah Ampana Timur, Kecamatan Ampana Kota adalah suku asli Baree Taa, dan sebagian berasal dari suku-suku pendatang seperti Gorontalo, Bugis, Jawa, Kaili, Arab dan Cina, para penduduk pendatang tersebut telah lama tinggal di Kecamatan Ampana Kota dan membaur dengan penduduk setempat.3.Keadaan Sosial EkonomiDi Wilayah Ampana Timur mempunyai mata pencaharian seperti Petani dengan klasifikasi usaha persawahan dan perkebunan, Nelayan, wiraswasta, Karyawan Swasta dan PNS.4.Sarana TransportasiKeadaan sarana dan prasarana menuju ke Kecamatan Ampana Kota berjalan dengan lancar, karena dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan Roda Dua (motor) dan kendaraan Roda Empat (mobil), sehingga komunikasi antar Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten dapat berjalan dengan lancar.B.Karakteristik Responden1.Umur RespondenTabel 5.1

Distribusi Responden berdasarkan Kelompok Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Ampana Timur Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una-Una

NoKelompok Umurn%

1.2.3. 0,05.2.Ada hubungan yang bermakna antara tingkat Pengetahuan dengan Kekurangan Enrgi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Ampana Timur, denganpvalue = 0,045 < 0,05.B.Saran1.Bagi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-UnaDiharapkan kepada Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una untuk lebih proaktif dalam mengevaluasi program pemberantasan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil.2.Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Ampana TimurDiharapkan kepada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Ampana Timur untuk dapat meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil melalui peningkatan Sosialisasi atau Penyuluhan tentang Kekurangan Energi Kronik (KEK).3.Bagi Masyarakat khususnya pada Ibu Hamil, untuk selalu dapat memeriksa kesehatan pada petugas-petugas Kesehatan yang ada dalam pencegahan Penyakit Kekurangan Energi Kronik (KEK).

Diposkan olehNurlaela Adamdi21.42Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook