Dakwah preneur

75
Log In Sign Up DAKWAH ALTERNATIF: INTEGRASI ISLAM, INDONESIA, DAN DAKWAH-PRENEUR Uploaded by Mamang Haerudin 834 Download DOC

Transcript of Dakwah preneur

Page 2: Dakwah preneur

DAKWAH ALTERNATIF:INTEGRASI ISLAM, INDONESIA, DAN DAKWAH-PRENEUR 

Page 3: Dakwah preneur

Muhamad Haerudin Ketua LP3M STID Al-Biruni CirebonSelama ini Islam hanya diidentikkan dengan agama

Page 4: Dakwah preneur

dakwah secara lisanan sich. Dakwah Islam kerap kali tercerabut dari makna subtantifnya, yang amat

Page 5: Dakwah preneur

menekankan adanyaaplikasi. Persoalan ini luput dari genealogis historis Islam iu sendiri, khususnya dalamrekaman

Page 6: Dakwah preneur

sejarah Islam Nusantara. Padahal, sebagaimana kita ketahui bahwa Islam yang masuk ke Nusantara adalah Islam

Page 7: Dakwah preneur

dengan tipikal iklusif dan entrepreneurship. Islam yang didakwahkan dengan terbuka dan berfilosofikan para

Page 8: Dakwah preneur

entrepreneur. Di sinilah urgensiuntuk melakukan reorientasi dakwah dari dakwah bi al-Lisanke

Page 9: Dakwah preneur

al-Haalberanjak dariinspirasi Islam untuk Indonesia yang dihadapkan dengan pelbagai problematika

Page 10: Dakwah preneur

keumatankontemporer menuju aktualisasi dakwah-preneur.Kata Kunci:Islam, Indonesia,

Page 11: Dakwah preneur

Reorientasi Dakwah, dan Dakwah-preneur PendahuluanIslam adalah agama dakwah artinya agama

Page 12: Dakwah preneur

yang selalu mendorong pemeluknyauntuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Maju mundurnya

Page 13: Dakwah preneur

umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya, karena itu al-Qur’an dalam

Page 14: Dakwah preneur

menyebut kegiatan dakwah dengan Ahsanu Qaula.1

Demikian bahwa Islam

Page 15: Dakwah preneur

adalah agama dakwah sesuai dengan salah satu firman Allahdalam QS. an-Nahl [16]: 125, “Serulah manusia

Page 16: Dakwah preneur

kepada jalan Tuhanmu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

Page 17: Dakwah preneur

yang baik. SesungguhnyaTuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya

Page 18: Dakwah preneur

dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk .” Kalau kita pahamidengan seksama,

Page 19: Dakwah preneur

bahwa memang Islam menyeru pemeluknya untuk melakukan dakwah,mengajak orang lain kepada

Page 20: Dakwah preneur

kebaikan. Namun demikian, mesti kita pahami pula—masih1

Harjani Hefni, dkk. 2003. Metode Dakwah

Page 21: Dakwah preneur

. Jakarta: Prenada Media, h. 4-5.1 

dalam ayat tersebut—bahwa Islam menggarisbawahi agar

Page 22: Dakwah preneur

pemeluknya berdakwah denganhikmah dan pelajaran yang baik. Dengan kata lain, Islam tidak menghendaki

Page 23: Dakwah preneur

pemeluknyamelakukan dakwah dengan cara yang tidak baik dan tercela.Ayat di atas diperkuat oleh pendapat

Page 24: Dakwah preneur

Yunan Yusuf yang menyatakan bahwa dakwahharuslah dikemas dengan cara dan metode yang tepat dan

Page 25: Dakwah preneur

pas. Dakwah harus tampil secaraaktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah yang

Page 26: Dakwah preneur

kekinian danhangat di tengah masyarakat. Faktual dalam arti konkret dan nyata, serta kontekstual

Page 27: Dakwah preneur

dalamarti relevan dan menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat.2

Page 28: Dakwah preneur

Dulu dakwah adalah tugas para rasul dan nabi Allah. Tetapi setelah Islam datang,dakwah bukan hanya tugas yang

Page 29: Dakwah preneur

dibebankan kepada Rasulullah saw, melainkan menjaditugas dari seluruh pengikutnya tanpa kecuali.

Page 30: Dakwah preneur

3

 Itu artinya beban dakwah Islam menjaditugas individu setiap Muslim untuk semakin membumikan Islam 

Page 31: Dakwah preneur

ke tengah-tengahmasyarakat yang penuh dengan problematika yang kompleks.Zaman terus berkembang

Page 32: Dakwah preneur

dan berubah, urgensi tentang dakwah kontekstual haruslahmenjadi titik beranjak umat Islam masa

Page 33: Dakwah preneur

kini dalam melakukan aktivitas berdakwah. Dantak juga kalah penting bahwa dakwah tidak melulu identik dengan

Page 34: Dakwah preneur

ceramah. Realitas yangmengemuka dari ragam aktivitas dakwah di Indonesia misalnya, kini identik—atau

Page 35: Dakwah preneur

lebihtepatnya diidentikkan—dengan ceramah. Fenomena dakwah melalui ceramah ini dapatdengan mudah kita

Page 36: Dakwah preneur

temukan, betapa dakwah melalui ceramah telah mendominasi aktivitasdakwah yang hakikatnya

Page 37: Dakwah preneur

begitu beragam dan universal.2

Yunan Yusuf. 2003. Pengantar dalam Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media, h. xii.3

Page 38: Dakwah preneur

Rosyidi. 2004. Dakwah Sufistik Kang Jalal . Jakarta: Dian Rakyat, h. 1.2 

Bisa kita runut fenomena dakwah

Page 39: Dakwah preneur

ceramah ini dari berbagai kegiatan mulai dari pengajian-pengajian di majelis taklim, pada peringatan hari besar, atau pada event-

Page 40: Dakwah preneur

eventlain sejenisnya. Tak ketinggalan pula berbagai media terutama media elektronik, di

Page 41: Dakwah preneur

radiomaupun televisi, dimana setiap bangun tidur di pagi hari kita pasti akan langsung disuguhidengan sajian

Page 42: Dakwah preneur

dakwah ceramah dengan racikan-racikannya yang memikat.Sekarang ini kita hidup dalam

Page 43: Dakwah preneur

masyarakat horizontal, “the word is flat ”, sebuahmomentum dan tantangan untuk

Page 44: Dakwah preneur

menerjemahkan konsep Islam sebagai “rahmat bagi alam”yang menuntut pembuktian empiris-horizontal.

Page 45: Dakwah preneur

Sehebat apapun suatu ajaran agama yangdiyakini secara teologis-vertikal, kehebatan dan keunggulanny

Page 46: Dakwah preneur

a sulit dipasarkan pada duniakalau disertai dengan bukti dan prestasi empiris yang terukur dan

Page 47: Dakwah preneur

dapat dirasakan langsungoleh masyarakat penggguna jasa.4

Apa yang dinyatakan

Page 48: Dakwah preneur

oleh Komaruddin Hidayat itu pada hakikatnya adalah upayamembumikan ajaran Islam dari

Page 49: Dakwah preneur

sekedar teori ke aplikasi. Agar apa yang diajarkan dandicita-citakan Islam dalam mewujudkan sebuah

Page 50: Dakwah preneur

kehidupan yang penuh rahmat itu tidak hanya isapan jempol belaka, melainkan ada dan nyata. Dakwah

Page 51: Dakwah preneur

melalui ceramah memang bukan distorsi, tetapi ia akan kehilangan makna subtantifnya hanya jika ia

Page 52: Dakwah preneur

sebatas teori.Dalam konteks Indonesia dengan jumlah penduduk yang semakin membludak,ternyata mayoritas penduduk

Page 53: Dakwah preneur

nya diisi oleh kalangan menengah ke bawah. Itu artinya, bahwa masyarakat Indonesia masih jauh dari sejahtera.

Page 54: Dakwah preneur

Atas dasar inilah, maka kita semua perlu menggagas sebuah konsep dakwah sebagai dakwah alternatif yang memiliki dayakont

Page 55: Dakwah preneur

ibutif yang mumpuni untuk dimasyarakatkan.4

Komaruddin Hidayat. 2012. Agama Punya Seribu Nyawa