Dalil dan Penjelasan Zakat

download Dalil dan Penjelasan Zakat

of 16

description

Dalil dan Penjelasan Zakat

Transcript of Dalil dan Penjelasan Zakat

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    1/16

    Z A K A T

    Umumnya orang mendasarkan masalah zakat pada Ayat 9/60 di manaterkandung delapan asnaf yang berhak. Ingatlah bahwa Ayat 9/60 itubukan menyatakan Zakat tetapi Sedekah yang antara keduanya adaperbedaan dan berlainan arti. Jadi istilah zakat yang dipakaimasyarakat selama ini tidaklah tepat menurut semestinya, namun benarbahwa sedekah adalah bagian dari kandungan zakat. Bahwa Zakat lebihluas dan lebih penting daripada sekedar sedekah, karena itu ALLAHseringkali mendekatkan zakat dengan Shalat selaku dua faktor

    terpenting dalam kehidupan.

    Mungkin orang menyamakan saja arti istilah Zakat dan Sedekahkarena dipengaruhi oleh maksud Ayat 9/60 dimana tercantum adadelapan golongan yang harus menerima. Hal ini atas anggapan umumbahwa zakat adalah perbuatan wajib sedangkan sedekah hanyalahpemberian biasa, padahal keduanya wajib dan harus terlaksana dalamkehidupan masyarakat. Pengertian yang keliru demikian jugamenimbulkan anggapan bahwa zakat atau sedekah harus diberikan darisejumlah harta kepada golongan yang berhak menerima menurutpersentase dan pembagian yang sesungguhnya tidak berdasarkanpedoman nyata. Keadaan begitu dapat mengakibatkan:

    a. Anggapan umum bahwa Alquran tidak memberikan hukum yang sempurnacukup tentang kehidupan, padahal ALLAH menyatakan lengkap untuksegala bidang kegiatan di seluruh zaman.

    b. Para ahli hukum Islam mengada-ada tentang hukum, padahal tindakandemikian sangat terlarang dan mungkin menyesatkan.

    c. Hukum tentang sedekah pada Ayat 9/60 tidak berfungsi menurutmestinya, padahal dia jadi faktor penting dalam kehidupan.

    d. Berkurangnya kepatuhan dan kesadaran anggota masyarakatmelaksanakan hukum tentang sedekah.

    Kini marilah kita bicarakan masalah itu berdasarkan Alquran karenaALLAH memerintahkan agar kita selalu mengambil hukum dari Alqurandan melaksanakannya tanpa campuran hukum lain sebagai dinyatakanpada Ayat 5/44, 5/45, 5/47 dan 7/3. Dalam kitab Suci itu adatercantum beberapa istilah tentang yang kita bicarakan yaitu`ATHAA-U, SHADAQAH, NAFAQAH, dan ZAKAAH.

    A. `ATHAA-U berarti "pemberian" termuat pada Ayat 11/108,17/20, 38/39, dan 78/36. Semua Ayat suci itu menyatakan pemberianALLAH kepada manusia, sementara verb-nya atau fi'ilnya yangberarti "memberi" memang berlaku sesama manusia dan olehALLAH kepada manusia, seperti termuat pada Ayat 9/29, 9/58, 20/50,

    53/34, 92/5, 93/5, dan 108/1. Itulah istilah yang dipakai untuk"memberi" yang bukan termasuk sedekah.

    B. SHADAQAH, jamaknya SHADAQAAT berarti "sedekah" tercantumpada Ayat 2/196, 2/263, 2/264, 2/271, 2/276, 4/114, 9/58, 9/60,9/79, 9/103, 9/104, 58/12, dan 58/13. Sedekah di sini sebenarnyamengandung pengertian "pemberian wajib" yang pada Ayat 4/4disebut SHADUQAAT sebagai pemberian wajib pada istri atau belanjawajib berketerusan.

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    2/16

    Bahwa sedekah itu mengandung pengertian pemberian wajibsebagaimana dimaksud oleh Ayat 4/4, dapat dipahami dari maksudbeberapa Ayat Suci:

    2/263. Perkataan yang makruf dan ampunan lebih baik daripada sedekahyang mengikutinya gangguan (cercaan), dan ALLAH kaya penyantun.

    ..2/264. Wahai orang-orang beriman, jangan batalkan sedekahmu dengankeutamaan dan gangguan seperti yang menafkahkan hartanya mengambil

    muka manusia dan dia tidak beriman pada ALLAH dan Hari yang akhir

    9/103. Ambillah sedekah dari harta mereka untuk menyucikan merekadan mencerdaskan mereka dengannya, dan Shalatlah untuk mereka, bahwaShalatmu penenang bagi mereka, dan ALLAH mendengar mengetahui.

    9/104. Tidaklah mereka ketahui bahwa ALLAH menerima tobat dari hamba-hamba-NYA dan mengambil sedekah? Bahwa ALLAH pemberi tobatpenyayang.

    Dengan begitu dapatlah diketahui bahwa sedekah bukan berarti

    pemberian biasa tetapi pemberian wajib, gunanya adalah untukmenyucikan dan mencerdaskan masyarakat dalam kehidupan. Menyucikanmasyarakat yaitu dengan sedekah itu dapat dibentuk pemerintah yangbertugas untuk pertahanan dan keamanan serta bertindak amar makrufnahi mungkar, melarang segala yang haram dan mengizinkan segala yanghalal serta berinisiatif untuk kebaikan dan kemajuan. Tanpapemerintah yang dibentuk dengan sedekah itu akan tiadalah kesuciandalam masyarakat bahkan semuanya akan kacau balau. Jadi sedekahbukanlah untuk menyucikan harta benda tetapi menyucikan masyarakatyang disebut "mereka" dalam Ayat 9/103. Sedekah itu jugagunanya untuk mencerdaskan masyarakat karena dengan sedekah dapatdibentuk pemerintah yang bertugas membimbing, mendidik, dan mengajarmasyarakat bagi kemajuan di segala bidang kehidupan.

    Namun karena kebanyakan manusia bersifat kikir dan tidak adildalam kehidupan, maka sedekah harus diambil dari setiap orangmenurut ketentuan yang disepakati atau yang ditetapkan pemerintah.Hal ini dikatakan pada Ayat 9/103 bahwa ALLAH mengambil sedekah,yaitu hukum ALLAH menentukan sedekah itu harus dipungut, bukanditunggu dan diterima betapa adanya. Demikian pula pemungutan ituharus berlaku menurut Ayat 9/103. Maka hendaklah ketentuan tentangsedekah demikian dipatuhi secara wajar, tidak diiringkan dengancercaan umpat dengki atau dengan sifat riya membanggakan diri.Mungkin ada orang yang jumlah sedekahnya sedikit sebanding dengantingkat ekonominya, dan mungkin pula ada yang banyak tersebab kayaraya, di antara semua itu hendaklah tiada umpat puji, karena

    bagaimanapun, sedekah itu adalah untuk kebaikan bersama dalammasyarakat dengan hak dan kewajiban sebanding.

    Ambillah sedekah dari harta mereka, demikian maksud Ayat 9/103.Yang diperintah di sini tentulah pimpinan masyarakat atau pemerintahyang berkuasa. Pimpinan itu membentuk suatu kementerian keuanganyang biasanya disebut dengan Baitul Maal. Petugas-petugas jawatanitu langsung memungut sedekah dari rakyat banyak menurut persentasetertentu atas harta benda, baik yang diperdagangkan atau tidak,tentang mana tidak seorang pun yang terkecuali. Bahkan Ayat 9/103

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    3/16

    tidak menentukan sedekah itu atas harta benda saja, tetapi harusdiambil dari mereka yaitu dari setiap orang berupa pajak diri. Makasedekah yang maksudnya "pemberian wajib" adalah menjadi modalpertama atau penghasilan berkelanjutan dari sesuatu negara, dantentulah sedekah itu adalah pajak, bea dan cukai.

    Dalam masyarakat Islam, pemerintah berusaha mendapatperbelanjaan negara dari sumber-sumber halal lagi baik menurut hukumIslam, berupa perusahaan vital yang hasilnya dipakai dalam negeriatau dikirim ke luar dalam bentuk perdagangan internasional, jugaberbentuk pajak, bea, dan cukai.

    1. Pajak yaitu jumlah uang yang ditentukan, harus dipungut olehpemerintah dari setiap orang dewasa, lelaki atau perempuan. Pajakitu terdiri dari:

    a. Pajak diri yaitu jumlah uang yang ditentukan, harusdipungut oleh pemerintah dari setiap orang dewasa tanpa kecuali.Jumlah uang itu sama banyak tanpa perbedaan antara si kaya dan simiskin. Pajak ini dibutuhkan untuk kelancaran negara dan perlu bagikesadaran umum serta jadi tenaga dorong untuk hidup produktif.

    b. Pajak harta benda yaitu jumlah uang yang ditentukan, harusdipungut oleh pemerintah atau kekayaan yang dimliki rakyat. Jumlah

    uang itu tidak sama dan harus berbeda sebanding dengan nilaikekayaan yang dimiliki. Hal ini berupa kesempatan dan dorongan bagirakyat untuk mencari kekayaan lebih banyak tetapi sebagian harusdiserahkan kepada pemerintah untuk kepentingan masyarakat di manakeselamatan si kaya dapat terjamin dan kekurangan si miskin dapatterpenuhi. Berapa jumlah pajak diri dan persentase pajak harta benda dapatdiatur menurut tingkat hidup masyarakat yang berlaku, dirumuskandalam sidang perwakilan rakyat dan dilaksanakan oleh pemerintah.Tetapi dengan adanya pajak harta benda maka pajak perusahaan tidakdipungut karena dia dapat menyusahkan hidup rakyat dan mempertinggiharga produksi selaku barang kebutuhan hidup sehari-hari. Pemerintahjuga tidak memungut pajak radio, TV, mobil, mesin, dan sebagainya

    karena semua barang itu adalah untuk kecerdasan rakyat, tetapisemuanya harus dimasukkan ke dalam kewajiban pajak harta benda.

    2. Bea yaitu imbalan jasa yang harus dipungut pemerintah dari setiapyang bersangkutan secara langsung, terdiri dari sewa dan karcis.

    a. Yang termasuk sewa ialah semua bayaran yang dipungut daripemakai tempat-tempat yang dihasilkan pemerintah, seperti sewakendaraan atau mesin yang dipinjamkan rakyat untuk berbagaikeperluan.

    b. Yang termasuk karcis ialah semua bayaran yang dipungut daripemakai tempat-tempat yang dibangun pemerintah, seperti tempat

    parkir, pasar, atau pelabuhan.

    Dalam hal ini sewa atau karcis dari tontonan tidak dipungut karenasifatnya rekreasi dan penambahan ilmu bagi rakyat banyak. Segalamacam pertunjukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah atau yangdiizinkan pemerintah bagi pihak swasta tetapi tidak memungutbayaran dari penonton dan itu pun tidak merusak psikologimasyarakat. Sebab itu juga pemerintah tidak akan mengizinkan adanyaobyek parawisata, pekan raya, hotel indah, night club, steambath,dan sebagainya yang dianggap mungkin jadi sumber penghasilan tetapi

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    4/16

    tidak halal dan kurang baik menurut hukum Islam.

    3. Cukai yaitu jumlah uang yang harus dipungut pemerintah darisetiap pemilik barang dagangan dengan impor dan ekspor pada manafihak pembeli mengalami tambahan harga.

    a. Cukai impor dipungut pemerintah dari orang yang memasukkanbarang dagangan dari luar negeri. Mungkin hal ini merugikan rakyatumum tetapi tetapi sebaliknya menjadi dorongan untuk meningkatkankemampuan menghasilkan semua barang yang dibutuhkan. Juga menjadipaksaan bagi produsen asing untuk menentukan harga barang-barang

    yang dipakai rakyat.

    b. Cukai ekspor dipungut pemerintah dari orang yang membawadagangan ke luar negeri. Mungkin hal ini menimbulkan kelemahan usahaindustri tetapi sebenarnya tergantung pada kebutuhan luar negeriatas barang-barang itu. Juga menjadi dorongan bagi para produsenuntuk meningkatkan mutu produksinya.

    Ingat bahwa cukai bagi produksi dalam negeri tidak perlu dipungutselagi barang-barang itu beredar dalam negeri sendiri, namun semuaproduksi haruslah di bawah pengawasan pemerintah yang memberi izin,kesempatan berkembang, bimbingan bagi kemajuan rakyat, agar tiadaproduksi barang-barang terlarang menurut hukum Islam.

    Dari pembicaraan di atas ini nyatalah bahwa sedekah bukanlahpemberian sukarela, tetapi pemberian wajib untuk keselamatanmasyarakat ramai. Dan dengan demikian pula bukanlah sedekah 10 atau2 persen dari jumlah barang produksi atau dari harta bendasebagaimana berlaku dalam tradisi selama ini. Pemberian sedekahmenurut tradisi dianggap orang sama dengan zakat dan infak padahalyang dua belakang ini tidak punya dasar hukum untuk diambil darimasyarakat tetapi memang ada perintah untuk memberikannya. Jikasedekah dan zakat disamakan saja maka hal itu dapat menimbulkansikap apatis, masa bodoh, di antara orang-orang kaya. Misalnyaseorang kaya yang telah mengeluarkan 2 persen hartanya untuksedekah menurut tradisi, dia boleh saja merasa tugasnya selesai lalutidak menghiraukan kelaparan dan kemiskinan yang berlaku di

    sekitarnya. Padahal selain sedekah tersebut, masih ada zakat daninfak yang harus dia bayar untuk kestabilan hidup masyarakat.

    Masalah lain yang harus disadari ialah bahwa sedekah itu bukandiberikan kepada sembarangang orang, bukan pula diberikan kepadaMasjid sebagaimana biasanya dengan istilah zakat yang diberikan ataudiwakafkan kepada Masjid, tetapi sedekah wajib diberikan ataudipungut oleh badan tertentu dalam masyarakat, jelasnya petugas-petugas pemerintah yang bekerja dalam Baitul Maal. Hal ini dapatdifahami secara jelas dari kandungan Ayat 9/103. Kemudian olehjawatan keuangan itu dipergunakan bagi keperluan yang dimaksud dalamAyat Suci:

    9/58. Dan dari mereka ada yang mencela engkau tentang sedekah. Jikadiberi daripadanya mereka redha, dan jika tidak diberi daripadanya,ketika itu mereka mengutuk.

    9/60. Bahwa sedekah itu untuk orang-orang melarat dan orang-orangmiskin dan yang bekerja atasnya dan yang hatinya dibangun dan padapenjagaan dan yang mendapat kecelakaan dan pada garis hukum ALLAHdan para pejuang, selaku kewajiban dari ALLAH, dan ALLAH mengetahui

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    5/16

    lagi bijaksana.

    Memang seringkali berlaku celaan dari orang-orang rakus terhadappenggunan sedekah yang sudah terkumpul, mungkin karena tidak senangpada ketentuan Ayat 9/60 atau mungkin pula karena penggunaan sedekahitu sendiri tidak menguntungkan mereka. Tetapi sedekah itu adalahmodal utama dalam pertumbuhan negara karena dia digunakan bagimaksud tertentu:

    1. Orang-orang melarat atau FUQARAA' yaitu orang-orang yang tidakmempunyai pekerjaan yang menghasilkan kebutuhan. Mereka mungkin saja

    invalid, segar bugar, atau menderita penyakit, ataupun sudah sangattua, bertualangan terlunta-lunta tanpa jaminan hidup sehari-hari.Mungkin pula mereka mempunyai famili, kaya atau miskin, atau tidakberfamili sama sekali, tetapi nyatanya hidup melarat. Pemerintah harus lebih dulu mengadakan perawatan terhadap orang-orang ini, dan tugas lain buat sementara dikesampingkan. Merekaharus dirawat dan diobati kalu sakit, diasramakan kalau invalid atausudah sangat lemah dan tua. Tetapi kalau mereka sehat, hendaklahjuga diasramakan dan dicarikan pekerjaan yang dapat menghidupkanmereka secara normal. Itulah tugas pertama bagi pemerintah yangdibentuk dalam lingkungan masyarakat tertentu. Dalam masyarakatIslam sangat diperlukan sosial ekonomi yang merata. Kemelaratansegera disingkirkan menurut ukuran relatif dalam kehidupan sehari-

    hari. Islam tidak dapat membenarkan perbedaan tingkat hidup yangmenyolok di antara rakyat umum, termasuk pejabat-pejabat pemerintahsendiri. Pembangunan gedung pencakar awan, gedung indah, atauberbagai pabrik adalah palsu jika dalam masyarakat ramai masih adaterdapat orang-orang melarat hidup sengsara tanpa bantuan danrawatan, atau masih ada golongan jembel yang tinggal di bawahjembatan, di gerbong-gerbong kereta api prodeo. Pada hakekatnyapemerintah timbul dari kelompok rakyat yang mengingini keselamatanselaku makhluk sosial di mana termasuk yang melarat, papa sengsara.Apalah artinya pembangunan, apalah artinya negara dan pemerintah,jika golongan jembel melarat ini tidak dihiraukan dalam masyarakat.

    2. Orang-orang miskin atau MASAAKIN yaitu orang-orang yang mempunyai

    tempat kediaman dan pekerjaan, tetapi penghasilannya tidak cukupmenurut ukuran relatif bagi kebutuhan hidup sehari-hari dengankeluarganya.

    Ukuran relatif di sini tentulah menurut nilai hidup dengan hargabarang-barang yang berlaku dalam masyarakat, atau juga menurutperbandingan income perkapita. Sesudah pemerintah selesai meniadakan kemelaratan dalammasyarakat, maka tugas kedua ialah memberikan bantuan kepada orang-orang miskin dengan sedekah yang sudah dipungut dari rakyat umum.Dengan bantuan demikian, mereka sempat mengatur hidup keluarganyasecara wajar yang dengannya mereka dapat bertindak bersama-samadengan penduduk lain untuk kemakmuran dan peningkatan peradaban. Kemelaratan dan kemiskinan harus diutamakan pemberantasannya oleh

    pemerintah karena keduanya dapat menimbulkan kekacauan dankeduharkaan terhadap pemerintah dan terhadap hukum agama sendiri.Maka hukum mengenai pembahagian sedekah demikian secara nyatamenghilangkan curi karena lapar, bahkan juga dapat menghilangkankoruptor yang harus dipotong kedua tangannya. Tetapi akan sia-siausaha pemerintah mencapai kemakmuran dan pembangunan jika kemiskinanmasih berlaku di mana tingkat hidup rakyat sangat berbeda secaramenyolok.

    3. Para pekerja atau `AAMILINN yaitu orang-orang yang bekerja

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    6/16

    atas sedekah itu, jelasnya pejabat-pejabat pemerintah yang bertugasuntuk kepentingan masyarakat, termasuk di dalamnya seluruh pegawaidi daerah-daerah dan di pusat pemerintahan, tetapi bukan anggotatentara, polisi, jaksa, hakim, dan bukan pula pegawai jawatanpengajaran dan jawatan kesehatan. Ingatlah bahwa `Aamiliin ini kelompok ke tiga sesudahorang-orang melarat dan orang-orang miskin yang mendapat pembagiandari sedekah.Hal itu berarti bahwa pegawai negeri pada mulanya tidak mendapatgaji apa-apa, tetapi mendepat sedekah bilamana mereka termasuk orang-orang miskin yang harus dibantu dan diselamatkan oleh pemerintah.

    Dengan demikian jelaslah bahwa pegawai negeri adalah petugas-petugas yang pada dasarnya bekerja untuk kepentingan umum ataskesadarannya memathu hukum ALLAH. Bukanlah mereka mengutamakanmendapat gaji setiap bulan tanpa perhatian terhadap rakyat miskin,apalagi untuk melagak di antara masyarakat ramai dengan sikapangkuh hingga banyak orang memandang mereka dengan rasa kesal dandendam. Sebaliknya tidaklah pula wajar jika pemerintah mempekerjakanpejabat-pejabat tanpa gaji berbulan-bulan sementara menunggu suratpengangkatannya, hidup berhutang kian ke mari, sementara pemerintahmembangun gedung-gedung bertingkat dan mengadakan berbagai macamkeramaian dalam mengembangkan olah raga dan kesenian dengan ongkossangat besar dari keuangan negara.

    Malah lebih celaka lagi kejadian di mana calon pegawai harus

    membayarkan sejumlah uang lebih dulu untuk mendapatkan statuspegawai negeri agar memperoleh gaji bulanan.

    4. Orang-orang muallah atau MUALLAFATI QULUUBUHUM yaitu orang-orangyang dibangun hatinya untuk memahami ajaran Islam atau untukmeningkatkan kemajuan peradaban masyarakat. Orang-orang ini bukanlahyang baru pindah dari agama lain untuk memeluk Islam sebagaimanaselama ini anggapan umum dalam tradisi, namun kalau merekakebetulan miskin , mungkinkarena diisolir kaum kerabatnya bermulaatau tersebab hal lainnya, maka orang-orang ini tergolong miskinyang harus dibantu seperti pada alinea 2, dan mereka diperlakukandengan baik dalam sikap persaudaraan menurut hukum yang tergantungpada Ayat 49/10.

    Jadi para muallaf adalah para pelajar, menuntut ilmu di sekolahrendah, menengah, dan sekolah tinggi, termasuk mereka mereka yangdikirim ke luar negeri dengan tugas belajar. Tegasnya para pelajaritu harus diberi beasiswa sebagai ongkos belajar seperlunya hinggamereka tidak terhalang menuntut ilmu disebabkan kekurangan biaya.Mereka harus dibantu sebagai tunas bangsa yang diharapkan untukgenerasi mendatang. Kepada mereka bukan diminta uang sekolah atauuang pembangunan dan sebagainya apalagi untuk gaji guru, malah untukmereka disediakan tempat-tempat belajar dengan peralatan secukupnyadan kepada mereka diberikan bantuan seperlunya berupa uang saku danbuku-buku yang dibutuhkan. Ingatlah bahwa beasiswa barulah diberikan, dan gedung-gedungsekolah baru didirikan dengan guru secukupnya, sesudah fakir miskin

    dan gaji pegawai negeri diselesaikan pemerintah sebagai tercantumpada alinea 1,2, dan 3 di atas. Memang sangat janggal bilamanakejadian beberapa pelajar diberi beasiswa sementara fakir miskin

    masih bergelandangan dan para pegawai negeri sering mengeluhkarena kurang gaji. Dan lebih janggal lagi jika pemerintahmengeluarkan peraturan bahwa para pelajar harus membayar untuk masukujian agar dapat menjadi murid, begitupun setelah lulus ujianterakhir haruspula membayarkan sejumlah uang secara formal atautidak.

    Sikap demikian memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin,

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    7/16

    dan sebenarnya bertantangan dengan ajaran Islam, padahal mestinyapemerintah telah mengeluarkan biaya untuk berbagai keperluan sekolahdan gaji guru-guru. Jadi menurut Ayat 9/60 nyatalah bahwa semua sekolah dengan segalakeperluannya harus dibelanjai pemerintah dengan hasil pengumpulansedekah untuk kecerdasan masyarakat, maka sekolah-sekolah swastajuga harus dibiayai pemerintah karena semuanya adalah untukkepentingan rakyat umum. Itulah yang dimaksud dengan keperluan bagipara muallaf, yaitu segala tugas yang sehubungan dengan pendidikan,pelajaran, dan keagamaan masyarakat. Yang sehubungan dengan muallaf juga ialah penyediaan barang

    bacaan, tontonan, radio, TV dan sebagainya, harus dibiayaipemerintah yang sebenarnya bertugas membimbing, mengatur, danmengawasi perkembangan peradaban masyarakat umum. Semuanya tentulahuntuk terlaksananya tata hidup menurut ajaran Islam yangsesungguhnya sempurna. Juga termasuk tugas muallah dengan biayapemerintah adalah segala perongkosan yang dibutuhkan

    Masjid-masjid, Sura-sura, juru-juru penerangan, dan juru-jurudakwa. Jika alinea 3 menyebut `AAMILIIN yaitu pegawai negeridalam Kementerian Keuangan, maka alinea 4 dengan istilah MUALLAFadalah Kementerian Agama, dan Pelajaran. Dalam hal demikian nyatalah keliru pendapat setengah orangmelakukan birth control dengan alasan dan saran tidak kecewamenyekolahkan anak di masa depan, padahal menurut Islam, semua

    kebutuhan belajar dibiayai pemerintah pada mana ibu bapak tidakmungkin merencana secara pribadi, malah tidak perlu bersusah hatidan memikirkan kebutuhan sekolah anak-anaknya. Orang hendaklahmenjalani masa hidupnya menurut ajaran Islam yang mencakup seluruhbidang, dan orang tidak perlu mengambil contoh pada masyarakatsekular atau pada yang menamakan dirinya penganut Islam tetapi hidupterjajah oleh golongan kafir.

    5. Penjagaan atau RIQAAB yaitu semua yang berbentuk penjagaan bagikeselamatan lingkungan masyarakat seperti badan pertahanan,keamanan, dan keadilan, atau ketentaraan, kepolisian, kehakiman.Bukanlah istilah "riqaab" berarti budak, hamba sahaya,tawanan, dan sebagainya, karena dalam masyarakat Islam semenjak

    dulunya tidak ada yang disebut "hamba, budak" dan hukumAlquran terutama yang mengenai sedekah pada Ayat 9/60 harus berlakudisepanjang zaman di semua tempat, dan pada abad ke-14 Hijriah sajatiada lagi negara yang mengizinkan perbudakan, apalagi masyarakatIslam. Sementara perongkosan hidup bagi tawanan adalah tanggunganpertahanan negara, dan jumlah tawanan itu sedikit sekali walaupundalam keadaan perang. Malah dalam hal ini lebih baik dimasukkanmasalah pengungsi tersebab perang, tetapi itupun adalah tanggungjawab pertahanan dan keamanan yang termasuk golongan RIQAAB. Namunriqaab itu bukanlah berarti budak, tawanan, atau hamba sahaya. Istilah RIQAAB tercantum pada Ayat 2/177, 9/60, dan 47/4berarti "penjagaan" sehubungan dengan RAQABA berarti"menjaga" termuat pada Ayat 20/94, dan dengan RAQIIB

    berarti "Penjaga" tertulis pada Ayat 4/1, 5/117, 11/93,33/52, 50/18. Juga sehubungan dengan RAQABAH adalah "bujangpenjaga" termaktub pada Ayat 4/92, 5/89, 58/3, dan 90/13. Jadimemerdekakan RAQABAH adalah menjadikan bujang penjaga atau bujangpembantu sebagai manusia terhormat dalam masyarakat bersamaan denganmanusia lain yang merdeka, atau juga yang menjadikannya sebagaianggota keluarga bukan selaku orang gajian. Maka istilah RIQAAB danRAQABAH tiada sangkut pautnya dengan budak, tawanan, dan hambasahaya. Untuk penjagaan ketertiban umum diperlukan tentara terdiridari setiap lelaki pada umur tertentu. Mereka wajib masuk milisi

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    8/16

    dengan tugas dan latihan ketentaraan. Sewaktu bertugas demikianmereka dibiayai oleh negara, kemudian dikembalikan kepada kehidupanbiasa pada pekerjaan mereka sehari-hari dalam masyarakat, ketika itumereka tidak lagi dibiayai negara. Cara wajib milisi begitu sangatpraktis bagi penjagaan dan ekonomi negara, agar tidak terbentukkelompok penggagah pada orang-orang bersenjata, dan agar jabatansebagai tentara tidak dijadikan suatu lapangan mata pencahariantanpa pekerjaan produktif. Tetapi di antara anggota milisi itu ada yang ditugaskan terus dandiberi gaji dengan keuangan negara, yaitu:

    a. Orang-orang yang bertugas dalam bidang administrasi danberbagai keahlian dalam bidang pertahanan negara di darat, laut danudara.

    b. Orang-orang yang bertugas dalam bidang keamanan negaraberbentuk kepolisian dan kejaksaan.

    c. Orang-orang yang bertugas dalam bidang kehakiman yangmemeriksa setiap perkara kriminal, sipil, dagang, dan politik.Seterusnya menjatuhkan hukum bagi setiapnya untuk dilaksanakan.

    Semua anggota Milisi, Tentara, Polisi, dan Hakim itu termasuk dalamkelompok RIQAAB yang bertugas dalam penjagaan tersebut pada Ayat

    9/60. Mereka harus dibiayai negara namun mereka adalah kelompokkelima sesudah pembiayaan bagi fakir, miskin, `aamiliin, danmuallaf diselesaikan oleh pemerintah secara wajar menurut ukuranGross National Product atau ukuran relatif penghasilan negara.Selagi kelompok no. 1 s.d. no. 4 belum sempat diselesaikan makakelompok no.5 ini harus bertabah hati melaksanakan tugas sehari-hariuntuk kepentingan penjagaan negara, tetapi jika di antara mereka adayang tidak mampu maka mereka tergolong orang miskin yang disebutkanpada alinea 2.Karena kelompok kelima ini adalah rakyat biasa yang bertugaspenjagaan masyarakat, tidaklah wajar mereka itu menganggap dirilebih tinggi atau melakukan tindakan sewenang-wenang dalam tugassehari-hari. Kalau kebetulan tindakan demikian terjadi disebabkan

    sifat pribadi yang melawann hukum maka setiap orang dapat memberikankoreksi atau opposisi langsung terhadap Kepala Negara. Tentu akanada pertanyaan: Bagaimana mungkin orang melakukan opposisi langsungterhadap Kepala Negara tersebab oleh tindakan petugas penjagaan yangmelawan hukum? Bukankah orang itu akan kecewa atau opposisinyamendapat tanggapan negatif.Dalam hal ini hendaklah diketahui bahwa yang dibicarakan adalahhukum yang harus berlaku dalam masyarakat yang beriman pada ALLAHEsa Kuasa. Kepala Negara adalah pribadi pilihan di antara orang-orang beriman, berilmu, memiliki keinsyafan dan mendambakan diripada hukum ALLAH, bukan pribadi murtad atau opportunis. Di sampingitu, semua rakyat berada dalam daerah lingkungan hukum tertentu dimana hanya ada satu partai politik dalam stu ideologi, karenanya

    rakyat hidup dalam semangat persaudaraan tanpa pertantangan danpersaingan. Bilamana seorang sudara diperkosa atau teraniaya makasemuanya akan bertindak langsung membela dan menuntut penyelesaianmasalah.Oleh sebab itu, setiap koreksi atau opposisi yang dilakukan anggotamasyarakat dalam negara berdasarkan hukum Islam harus mendapattanggapan khusus yang berakhir pada salah satu hal:

    d. Orang yang melakukan opposisi harus diberi penjelasan atauperingatan tentang tindakannya yang salah pasang.

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    9/16

    e. Petugas penjagaan harus dipecat dari jabatannya danseterusnya dihukum menurut peraturan yang harus berlaku.

    f. Kepala egara menyetujui perbuatan petugas penjagaan yangsalah, maka waktu itu terjadilah pemberontakan untuk menukar KepalaNegara dengan yang baru. Kepala Negara tidak mempunyai kekuatan apa-apa bilamana rakyat menghendaki dia meletakkan jabatan karena semuaorang dalam negara itu berada dalam satu front bukan seperti yangberlaku pada negara yang memiliki partai politik lebih dari satu.

    6. Orang-orang yang mendapat kecelakaan atau GAARIMIIN yaitu orang-orang yang ditimpa musibah buruk dalam hidupnya, seperti yangmengalami penyakit, kematian, bencana alam, dan kecelakaan lain-lainnya. Istilah GAARIMIIN bukanlah berarti "orang-orangberhutang" sebagaimana biasanya dalam tradisi, tetapi sehubungandengan istilah GARAAMAA berarti "mencelakan" termuat padaAyat 25/65 dengan MAGRAMU berarti "yang mencelakakan" padaAyat 9/98, 68/46, dan dengan istilah MUGRAMUUN berarti "yangdicelakakan" tercantum pada Ayat 56/66. Jika GAARIMIIN diartikan dengan "orang-orang berhutang"maka terjemahan itu tiada sangkut pautnya dengan istilah lainsehubungan, juga tidak memberikan ukuran jelas tentang betapa bentukhutang yang harus dibayarkan pemerintah dengan hasil sedekah bagi

    orang-orang yang berhutang itu. Tetapi orang-orang yang mendapatkecelakaan mudah dapat dimengerti dan walau bagaimanapun harusditolong, di antaranya adalah:

    a. Biaya yang harus diberikan kepada penderita bencana alam,termasuk ongkos dan alat-alat yang diperlukan Palang Merah sertaKepanduan yang aktif memberikan pertolongan.

    b. Biaya bagi orang yang mengalami kecelakaan kendaraan,kebakaran, dan sebagainya, termasuk ongkos Organisasi Sosial yangikut memberikan pertolongan.

    c. Biaya orang-orang sakit disebabkan oleh serangan penyakit

    yang mungkin berbagai macam bentuknya, dan oleh sebab lainnya,termasuk juga biaya dan alat-alat balai kesehatan dan Rumah SakitUmum yang ada di setiap daerah begitupun gaji semua pegawainya.

    d. Biaya bagi setiap jenasah termasuk ongkos orang-orang yangmelakukan pemakaman yang langsung Mengurus jenasah atau kematianyang terjadi dalam masyarakat umum, hingga dengan demikian keluargayang dalam duka cita tidak disusahkan oleh jenasah yang harus segeradikuburkan.

    Maka sedekah untuk Gaarimiin termasuk pada Ayat menurut adanyakementerian kesehatan yang langsung menangani kecelakaan ataupunmusibah yang terjadi di antara rakyat umum. Namun kelompok ini

    barulah diwujudkan atas hasil sedekah yang dikumpulkan pemerintahsetelah kelompok no 1 s.d 5 sudah diwujudkan dan terlaksana.

    7. Pada Garis hukum ALLAH atau FII SABIILILLAH yaitu bagi perjuanganmenegakkan hukum ALLAH, bukan hanya dalam lingkungan masyarakattertentu tetapi juga ke luar daerah hukum negara Islam. Hal initercakup dalam perintah wajib perang terhadap orang-orang kafir yangantara lain disebutkan:

    Ayat 2/16 menyatakan orang-orang beriman wajib perang walaupun

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    10/16

    zahirnya tidak senangi, tetapi perang itu mengandung kebaikan.Mungkin orang membenci sesuatu pada hal dia baik baginya. Ayat2/244, 4/74, 4/76 dan 61/4 menyatakan orang-orang berimanhendaklah berperang dalam garis hukum ALLAH, bahu-membahu, makasiapa yang membunuh atau terbunuh, untuknya diberikan upah besar.

    Ayat 4/71, 4/84, dan 4/104 menyatakan orang-orang beriman harusmemerangi kaum yang tidak menghukum dengan hukum ALLAH. Merekahendaklah berjuang sepenuh hati, diri dan dengan harta benda, untukkepentingan garis hukum ALLAH. Mereka juga harus memerangi orang-orang yang melemahkan Mukminin dalam bidang ekonomi dan sebagainya.

    Jadi setelah alinea 1 s.d 4 diselesaikan pemerintah, begitupunpertahanan, keamanan, serta orang-orang mendapat kecelakaan dijaminbiaya dan perawatannya oleh biaya negara seperti termuat dalamalinea 5 dan 6, barulah diadakan Kementerian Luar Negeri juga tugasperang orang-orang kafir di luar negeri menurut kesanggupan yangada. Mungkin hal ini agak janggal kedengaran tetapi semua bangsabertindak demikian bagi kepentingan negara dan agamanya.

    Banyak sekali yang harus dibicarakan dalam hal yang mengenaiperjuangan dan perang, tetapi ingatlah bahwa setiap orang berimandididik untuk bersikap tegas keras terhadap orang-orang kafir tetapiberkasih sayang antara orang-orang beriman, 48/29 dan 49/10, sesuaidengan ketentuan pada Ayat 3/133, 3/139, 33/36, dan 40/51, maka

    untuk tugas-tugas juang dan perang tersebut dibutuhkan biaya yangharus diberikan negara. Orang-orang Islam harus yakin mendapatkebahagian hidup dunia dan Akhirat tentang mana kematian ataupungugur di medan perang hanyalah media yang mencepatkan diri untukmemperolehnya.

    Adalah kebohongan bila orang mengatakan beriman pada hukumagamanya jika dia sengaja mengelakkan diri dari tugas juang yangdiperintahkan agamanya, dan adalah kekeliruan jika seorang Muslimmenganggap tugas FII SABIILILLAAH tidak jadi kewajibannya. Bahkantidak masuk akal jika dalam suatu daerah ada tiga kelompok manusiayang berlainan agama dapat hidup damai tanpa saling mencurigai danbergaul tanpa permusuhan.

    8. Para pejuang atau IBNUSSABIIL yaitu pejuang-pejuang yang bertugasdi medan perang ataupun yang sudah jadi veteran, ataupun semualelaki tua yang memang dulunya jadi anggota milisi tanpa kecuali.Mereka ini adalah kelompok terakhir yang harus mendapat biaya daripemerintah setelah tugas-tugas kenegaraan lainnya padaalinea 1sampai dengan 7 dapat diselesaikan pemerintah. Bukanlah IBNUSSABIILberarti orang-orang dalam perjalanan karena orang-orang yangmelakukan perjalanan jauh adalah orang-orang kaya yang tidak perludibantu dengan biaya negara, kecuali kalau kebetelun mereka itumiskin atau orang-orang melarat, ataupun mendapat kecelakaan sepertidimaksud pada alinea 1, 2, dan alinea 6.

    SABIIL berarti "garis hukum " sebagai tercantum pada Ayat7/146, 17/72, 17/84, 42/41 dan lain-lain. Jamaknya adalah SUBULUtermuat pada Ayat 5/16, 6/153, 14/13, dan 29/89. Bukan berarti"jalan" karena untuk ini Alquran memakai istilah THARIIQ padaAyat 4/169, 20/63, 20/77, 46/30, 72/16, dan "yang berjalan"disebut THAARIQ pada Ayat 23/17, 72/11 dan 86/2. Karena itu juga bukanlah IBNUSSABIIL berarti "orang-orangdalam perjalanan" karena untuk ini Alquran memakai istilahSAYYAARAH seperti pada Ayat 5/96, 12/10, dan 12/19, sementarauntuk "perjalanan" dipakai istilah SAYRU pada Ayat 34/18,

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    11/16

    52/10, dan istilah JUNUBU pada Ayat 4/36, 4/43, 5/6, dan 28/11.

    Tentu ada yang akan bertanya: Bagaimana keadaan para pensiunandan masalah pembangunan di segala bidang? Ingatlah bahwa orang-orang Islam adalah orang-orang yang selalugiat. Mereka yang bertugas dalam bidang-bidang kenegaraan tidak akandipensiunkan selagi masih berkesanggupan melakukan tugasnya secarabaik dan menurut keahlian. Tetapi jika mereka dipensiunkan adalahkarena tidak berdaya lagi. Kepada mereka ini diberikan bantuankebutuhan hidup, tergolong pada IBNUSSABIIL atau pada orang-orangmiskin.

    Berbicara tentang pembangunan, maka apa yang dimaksud pada alinea1 sampai dengan 8 tercantum pada Ayat 9/60 adalah sebenarnyapembangunan menyeluruh, moral dan material, di mana tampak urutantertentu bertingkat dalam semua lapangan kehidupan yang wajar. Makadengan satu Ayat Suci saja dapat diketahui betapa logisnya ajaranIslam, dalam bidang ekonomi masyarakat umum. Kalau hukum yangtermuat pada Ayat 9/60 dan 9/103 dilaksanakan dalam masyarakat manajuga di dunia ini, akan terlaksanalah pembangunan di segala bidangdalam waktu yang relatif pendek pada mana tidak diperlukan rencanapembangunan jangka panjang sebagai dilaksanakan oleh kebanyakannegara pada abad ke-15 Hijriah. Perlu disampaikan lagi bahwa sedekah yang sebenarnya adalahpajak, bea, dan cukai, diwajibkan pada setiap orang untuk

    membayarnya tanpa kecuali asal saja dia normal, dewasa lelaki atauperempuan, miskin atau kaya, dan pemerintah wajib memungutnya.Bilamana kebetulan seseorang fakir matau miskin maka pembayaran ituditangguhkan sampai dia mendapat jatah sebagai disebutkan padaalinea 1 dan 2. Ketentuan demikan ialah agar tugas dan kewajibanrakyat dalam negara jadi merata tanpa pilih, tanpa kecuali, tentangmana peraturan tidak membedakan seseorang dari yang lain, dengan itujuga dapat dijalankan sensus penduduk sekaligus untuk perencanaanmenyeluruh.

    C. INFAAQ berati "perbelanjaan" termuat pada Ayat 17/100. Ada

    pula yang disebut NAFQAH berarti "belanja" tercantum pada Ayat2/270, 9/45 dan 9/121. Kata kerjanya ialah ANFAQA berati"menafkahkan" atau "membelanjakan" tertulis pada Ayat2/267, 36/47, dan banyak Ayat Suci lainnya.

    Istilah NAFQAH dalam Alquran biasanya diartikan dengan"nafkah" saja yaitu belanja berbentuk pemberian uang atauharta benda kepada yang membutuhkan. Tegasnya nafkah itu adalahpemberian wajib pada yang membutuhkan, baik dalam lingkungankeluarga, jiran, dan negara sendiri. Karena itu SEDEKAH atau SADAQAHtermasuk dalam golongan nafkah. Jika sedekah hanyalah berbentuk uangsaja maka nafkah mungkin saja berbentuk uang atau barang, namunkeduanya mengandung nilai yang dibutuhkan.

    Tanpa nafkah kehidupan rumah tangga tidak akan selamat, begitupula kehidupan bertetangga dan bernegara. Perbedaan lain antarasedekah dan nafkah ialah bahwa sedekah dan nafkah ialah bahwasedekah diberikan kepada pemerintah secara terang-terangan menurutperaturan undang-undang tertentu, tetapi nafkah pada umumnyadiberikan kepada pemerintah berupa sedekah dan kepada keluarga ataujiran menurut ukuran relatif, baik secara terang ataupun sembunyi.Setiap orang boleh melebihkan pemberian nafkah menurut kadarkesanggupannya, tetapi tidak boleh mengurangi nilai yang ditentukan

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    12/16

    atasnya menurut keadaan dan hukum yang berlaku.

    Tentang nafkah inilah orang sangat dianjurkan agar bermurahhati dan secara sukarela memberikannya kepada yang patut dan harusmenerima sebagaimana seringkali disebutkan dalam Alquran, termasukjuga nafkah yang harus diberikan untuk dana perjuangan mencapaikemerdekaan jika masyarakat masih terjajah. Dengan nafkah itulahperjuangan itu dimulai sebelum sedekah sempat dipungut secara resmioleh badan pemerintah yang dikehendaki. Banyak Ayat Suci yangmengandung istilah ANFAQA di antara lain maksudnya sebagai berikut:

    2/195. Bernafkahlah dalam garis hukum ALLAH, dan janganlah sampaidengan tanganmu pada kebinasaan. Berbuat baiklah bahwa ALLAHmenyukai orang-orang yang berbuat baik.

    2/267. Wahai orang-orang beriman, nafkahkanlah yang baik-baik dariapa yang kamu lakukan dan dari apa yang KAMI ke luarkan untukmu dariBumi. Jangan liputi yang buruk daripadanya, kamu nafkahkan dan kamutidak mau mengambilnya kecuali mengomel padanya. Ketahuilah bahwaALLAH kaya terpuji.

    2/274. Orang-orang yang menafkahkan hartanya waktu malam dan siangsecara rahasia dan terbuka, untuk mereka upah mereka pada TUHANmereka, tiada kecemasan atas mereka dan tidaklah mereka berduka cita.

    8/36. Bahwa orang-orang kafir menafkahkan hartanya untuk mengelakdari garis hukum ALLAH, mereka akan menafkahkannya. Kemudian diajadi kekecewaan atas mereka, kemudian mereka dikalahkan. Dan orang-orang kafir itu dikumpulkan kepada Jahannam.

    9/54. Tiada yang mencegah untuk diterima nafkah dari mereka kecualikarena mereka kafir pada ALLAH dan pada Rasul-NYA, dan mereka tidak

    datang ber-Shalat kecuali dengan malas, dan tidak bernafkah kecualimereka merasa benci.

    47/38. Kamu inilah orang-orang yang diseru untuk bernafkah dalamgaris hukum ALLAH, maka dari kamu ada yang kikir. Siapa yang kikirmaka dia kikir pada dirinya. ALLAH kaya dan kamu melarat. Jika kamuberpaling, akan dia ganti dengan kaum selain kamu, kemudian merekatidak jadi permisalanmu.

    57/10. Dan apakah bagimu hingga tidak bernafkah dalam garis hukumALLAH padahal kepunyaan ALLAH pewarisan planet-planet dan Bumi?

    Tidaklah sama di antara kamu orang yang bernafkah sebelum pembukaanserta berperang. Itulah yang lebih besar derajatnya daripada orang-orang yang bernafkah sesudahnya serta berperang. Setiapnya ALLAHjanjikan kebaikan, dan ALLAH memberi kabar tentang apa yang kamukerjakan.

    Dengan susunan maksud Ayat Suci tadi jelaslah bahwa nafkah adalahpemberian wajib berupa uang dan harta benda, baik yang yang didapatdari pertanian, peternakan, perusahaan, dan sibagainya untuk orang-orang yang membutuhkan dalam keluarga, jiran, dan negara. Semua itu

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    13/16

    adalah untuk mencapai kemakmuran masyarakat serta keredhaan ALLAHyang menjanjikan upah besar di dunia kini dan Ahirat nanti.

    D. ZAKAAH yang menurut tradisi diartikan dengan "zakat"juga, yaitu pemberian wajib, terdiri dari zakat diri, zakat harta,dan sebahagiaanya menurut persentase tertentu berdasarkan Hadis yangdikatakan dari Nabi Muhammad dan pendapat para ulama. Dan isitilahZAKAT itu biasanya dimaksudkan "pembersihan" diri dan hartabenda, mungkin mereka dasarkan pada Ayat 9/103. Tetapi terjemahanZAKAAH dengan "pembersihan, kebersihan, atau penyucikan,

    kesucian" tidaklah tepat karena untuk pengertian itu Alquranmemakai istilah THAHARA pada Ayat 2/222; THAHARA pada Ayat 2/125,5/6, 5/41, 8/11, 9/103, 22/26, 33/33, 74/4; THAHUURAA pada Ayat25/48, 76/21; MUTHAHHIRU pada Ayat 3/55; MUTHAHHARAH pada Ayat 2/25,3/15, 4/57, 80/14, 98/2; MUTHAHHARUUN pada Ayat 2/222, 9/108, 56/79;ITTHAHHARA pada Ayat 5/6, dan ATH-HARU pada Ayat 2/232, 11/78,33/53, 58/12.

    Semua istilah di atas ini berpangkal pada THAHARA berarti"suci atau bersih" dipakai untuk zahir maupun batin, tubuhataupun jiwa. Karena itu tidaklah wajar istilah ZAKATA diartikan"penyucikan."

    Menurut ketentuan yang ada dalam Alquran, istilah ZAKAAHberarti "kecerdasan" tercantum pada berbagai Ayat Suci, diantaranya bermaksud sebagai berikut:

    2/177. Bukanlah kebaikan agar kamu memalingkan wajahmu ke arah timurdan barat, tetapi kebaikan itu siapa beriman pada ALLAH dan HariAkhirat dan Malekat dan Kitab dan Nabi-Nabi, serta memberikan hartaatas kecintaannya pada kerabat dan anak-anak yatim dan orang-orangmiskin dan para pejuang dan orang-orang minta-minta dan padapenjagaan (negeri) serta mendirikan Shalat dan memberikanKECEDERDASAN dan menunaikan ketegasan ketika mereka menegaskan, danyang tabah dalam kesengsaraan dan bahaya dan sewaktu dalam kuat.

    Itulah orang-orang benar dan itulah mereka yang insyaf.

    19/13. Dan kecerdikan dari KAMI serta KECERDASAN, dan adalah dia(Yahya) seorang insyaf.

    19/31. "DIA jadikan aku (Isa Almasih) penuh berkah di mana akuberada, dan mewasiatkan Shalat dan KECERDASAN pada selama akuhidup."

    23/1. Sungguh menang orang-orang beriman.

    23/4. Dan orang-orang yang berbuat untuk KECERDASAN.

    58/13. Apakah kamu merasa berat mendahulukan SEDEKAH sebelumbisikanmu? Ketika kamu tidak melakukan, ALLAH memberi taubat atasmu,

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    14/16

    maka dirikanlah Shalat dan berikanlah KECERDASAN. Patuhilah ALLAHdan Rasul-NYA, dan ALLAH memberi kabar tentang yang kamu kerjakan. .Pada maksud Ayat 58/13 ini secara nyata dijelaskan perbedaan sedekahdari ZAKAT. Kalau zakat dimaksud dengan pemberian wajib denganpersentase yang oleh para ulama didasarkan atas Ayat 9/60, makapemberian itu adalah sedekah sebagaimana tercantum pada kedua AyatSuci itu. Jadi istilah zakat berarti KECERDASAN yang diberikan,bukan berarti "kesucian, penyucikan" karena keduanya tidakmungkin diberikan kepada orang lain. Disamping itu Ayat 23/4menyatakan orang-orang beriman berbuat untuk KECERDASAN, bukan

    berbuat agar suci. Berbuat untuk kecerdasan adalah bagi orang lain,sedangkan berbuat agar suci adalah untuk diri sendiri.

    Ayat 19/31 menyatakan Isa Almasih agar melakukan Shalat danKECERDASAN bersama orang-orang beriman lainnya. Memang Shalat danZakat itu mengandung pengertian luas sekali, karena itu bukanlahzakat berati kesucian atau penyucian.

    Ayat 19/13 menyatakan bahwa ALLAH memberikan kecerdikan danzakat pada Nabi Yahya, maka bukanlah zakat tersebut menurut anggapanumum selama ini yaitu yang wajib diberikan karena ALLAH tidakberkewajiban tentang itu, tetapi zakat adalah KECERDASAN yangdiberikan ALLAH kepada Yahya. Dan kalau zakat diartikan dengan

    kebersihan atau kesucian, juga tidak tepat, karena kebersihanbukanlah diberikan kepada Yahya tetapi harus dilakukan oleh Nabi itu.

    Lebih jelas lagi maksud istilah zakat dalam Ayat 2/177, bahwasetelah dinyatakan kebaikan ada pada beberapa syarat, dan sesudahdikatakan agar orang memberikan sebahagian harta pada yang patutberupa sedekah dan nafkah, maka orang diperintah lagi memberikanzakat. Jadi zakat di sini bukanlah menurut anggapan selama initetapi KECERDASAN yang terdiri dari berbagai bentuk, yaitu:

    a. Pemberian ilmu dan penjelasan yang diperlukan orang lain, ataukepada orang-orang yang membutuhkan. Karena itu perintah untuk ber-Shalat dan ber-Zakat menandakan orang-orang beriman harus lebih

    tinggi dalam segala bidang kehidupan.

    b. Pemberian kesempatan dan lapangan bekerja bagi yang membutuhkandalam masyarakat orang-orang beriman di mana setiap diri bertindaksaling menolong dalam sikap Ukhuwah Islamiyah.

    c. Pemberian harta atau uang yang dibutuhkan oleh orang lain,mungkin sehubungan dengan sedekah, nafkah, atau lainnya, karena ituorang-orang beriman adalah mereka yang insyaf tentang hidup sertaberbuat untuk kepentingan bersama.

    d. Pemberian pertolongan berbentuk usaha , tenaga, buah pikiran,atau apa saja untuk kepentingan masyarakat umum, terutama kepada

    orang-orang yang membutuhkan. Itulah pemberian zakat, yaituKECERDASAN yang berfaedah bagi kehidupan bersama.

    Istilah yang sehubungan dengan itu adalah ZAKAA berarti"jadi cerdas" termuat pada Ayat 24/21; ZAAKKAA berarti"menganggap cerdas" tercantum pada Ayat 53/32; IZZAKKAartinya "bersikap cerdas" pada Ayat 80/3, 80/7;AZKAA artinya "lebih cerdas" pada Ayat 2/232, 18/19,24/28, 24/30; ZAKIYYU artinya "yang cerdas" padaAyat 18/74, 19/19; dan ZAKKAA berarti "mencerdaskan"

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    15/16

    pada Ayat 2/129, 2/151, 2/174, 3/164, 4/49,9/103, 24/21, 62/2, 79/18, 91/9.

    Di bawah ini kita kutipkan arti beberapa Ayat Suci sebagai bahanpertimbangan:

    9/103. Ambillah sedekah dari harta mereka untuk menyucikan merekadan MENCERDASKAN mereka dengannya, dan Shalatlah untuk mereka, bahwaShalatmu penenang bagi mereka, dan ALLAH mendengar mengetahui.

    24/30. Katakanlah pada Mukminin itu agar merendahkan dari pandanganmereka dan menjaga kesopanan mereka. Itu lebih CERDAS bagi mereka,bahwa ALLAH memberi khabar tentang apa yang mereka perbuat.

    62/2. DIA-lah yang membangkitkan pada orang-orang buta huruf Rasuldi antara mereka, menganalisakan atas mereka Ayat-ayat-NYA danMENCERDASKAN mereka serta mengajar mereka Kitab dan sains sekalipunmereka dulunya dalam kesesatan nyata.

    Ayat 9/103 menyatakan sedekah yang diambil dari harta rakyat adalahuntuk menyucikan dan mencerdaskan. Jika "mencerdaskan"

    dirubah jadi "menyucikan" pula maka Ayat Suci itu menjaditidak dapat dipahami, padahal kedua istilahnya berbeda dengan artiyang berbeda.Ayat 24/30 menyuruh orang merendahkan pandangan dan menjagakesopanan dalam pergaulan di antara masyarakat ramai. Hal demikianlebih cerdas bukan lebih suci, karena memang orang tidak jadi sucidengan merendahkan pandangan. Seterusnya 62/2 menyatakan bahwa ALLAHmembangkitkan Rasul untuk mencerdaskan manusia ramai bukanmenyucikan mereka, karena untuk menyucikan manusia ramai bukanlahRasul tetapi manusia itu sendiri.

    Kini jelaslah bahwa sedekah adalah pemberian wajib berupapajak, bea, dan cukai yang dipungut pemerintah untuk dipergunakan

    bagi delapan kelompok dalam kehidupan masyarakat bernegara. Infakatau nafkah adalah pemberian yang dibutuhkan dalam berkeluarga,berjiran, dan bernegara di mana termasuk sedekah tadi. Dan zakatmencakup semua pemberian, pertolongan, berbentuk harta benda, uang,usaha, dan pengetahuan. Memberikan zakat ialah memberikan kecerdasanyang di dalamnya termasuk sedekah dan nafkah tadi.

    Orang diperintah mendirikan Shalat sebagai tali hubunganlangsung dengan ALLAH yang menciptakan semua yang ada kini untukkehidupan, dan orang diperintah memberikan zakat atau kecerdasanterhadap sesama manusia untuk kesejahteraan masyarakat umum. Itulahhubungan vertikan dan hubungan horizontal yang dimaksud pada Ayat3/112. Celakalah mereka yang meniadakan salah satu atau keduanya

    dari hubungan itu, merka celak di dunia kini dan di Akhirat nanti.Islam bukanlah agama yang mengatur hubungan manusia dengan ALLAHsaja sembari meninggalkan kepentingan dunia, begitu pula bukansebaliknya. Islam bukanlah agama yang memisahkan urusan dunia dariusaha persiapan bagi kehidupan Akhirat.

    Alquran selaku Kitab Suci yang satu-satunya mengandung FirmanALLAH secara lengkap dan asli adalah dasar mutlak bagi agama Islam.Terhadap Alquran seluruh manusia dianjurkan memberikan perhatianlalu menjadikannya pedoman khusus dalam kehidupan di berbagai

  • 5/28/2018 Dalil dan Penjelasan Zakat

    16/16

    bidang. Orang mungkin saja memberikan kritik dan tanggapan berbedapada mana ada yang pro dan ada yang kontra, tetapi ALLAH menyatakanIslam adalah agama logis sempurna untuk untuk seluruh zaman.Keingkaran terhadap hukum Islam hanyalah kebodohan dan kurangpengertian tentang Ayat-ayat Alquran terhadap mana bukan dituntuthanya kepatuhan tetapi lebih utama penganalisan dan pemikiran logis.

    2/121. Orang-orang yang KAMI datangkan Kitab pada mereka,menganalisanya dengan analisa logis, itulah yang beriman padanya.Dan siapa yang mengingkarinya, itulah orang-orang rugi.

    2/130. Siapa yang membenci doktrin Ibrahim hanyalah memperbodohdirinya. Sungguh KAMI pilih dia di dunia, dan di Akhirat diatermasuk orang-orang shaleh.

    4/82. Tidaklah mereka memperhatikan Alquran? Kalau dia dari selainALLAH tentulah mereka dapati dalamnya kontradiksi yang banyak.25/73. Dan orang-orang yang ketika diperingatkan Ayat-ayat TUHANmereka tidak merunduk atasnya secara tuli dan buta.

    30/30. Dirikanlah wajahmu untuk agama itu sesempurnanya, susunanALLAH yang menyusun manusia atasnya. Tiada perubahan bagi ciptaanALLAH. Itulah agama kukuh, tetapi kebanyakan manusia tidakmengetahui.

    54/40. Sungguh KAMI permudah Alquran untuk pemikiran maka adakahyang memperhatikan?

    81/26. Kemanapun kamu pergi.

    81/27. Bahwa dia (Alquran) melainkan pemikiran untuk seluruh manusia.

    81/29. Tiada yang kamu kehendaki kecuali yang dikehendaki ALLAHTuhan seluruh manusia.