DASAR DASAR ANESTESIA ( IIb - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

46
DASAR DASAR DASAR DASAR ANESTESIA ANESTESIA (IIb - III) (IIb - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

description

DASAR DASAR ANESTESIA ( IIb - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn. Stadium – stadium anestesia. Stadium – stadium ini hanya jelas terlihat pada “Volatile Anaesthetic Agents”, terutama ether. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of DASAR DASAR ANESTESIA ( IIb - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Page 1: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

DASAR DASARDASAR DASAR

ANESTESIA ANESTESIA

(IIb - III) (IIb - III)

Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAnDr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Page 2: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Stadium – stadium Stadium – stadium anestesiaanestesia

Stadium – stadium ini hanya jelas Stadium – stadium ini hanya jelas terlihat pada “Volatile Anaesthetic terlihat pada “Volatile Anaesthetic Agents”, terutama ether.Agents”, terutama ether.

Stadium I : Stadium analgesia Stadium I : Stadium analgesia (disorientasi) :(disorientasi) : mulai induksi sampai mulai induksi sampai hilangnya kesadaran (refleks bulu hilangnya kesadaran (refleks bulu mata mata - ) - )

Page 3: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Stadium II : Stadium Excitement :Stadium II : Stadium Excitement : Mulai hilangnya kesadaran sampai Mulai hilangnya kesadaran sampai mulainya pernapasan jadi teratur. mulainya pernapasan jadi teratur. Pada stadium ini penderita bisa Pada stadium ini penderita bisa berontak, tahan napas, muntah, berontak, tahan napas, muntah, batuk, dll.batuk, dll.

Stadium III : Stadium Surgical Stadium III : Stadium Surgical Anaesthesia :Anaesthesia : Mulainya pernapasan Mulainya pernapasan teratur sampai paralise pernapasan. teratur sampai paralise pernapasan. Stadium III ini terbagi lagi dalam 4 Stadium III ini terbagi lagi dalam 4 Plane :Plane :

Page 4: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Plane 1:Plane 1: Dari mulainya pernapasan Dari mulainya pernapasan teratur sampai pergerakan bola mata teratur sampai pergerakan bola mata terhenti.terhenti.

Plane 2:Plane 2: Dari pergerakan bola mata Dari pergerakan bola mata terhenti sampai mulainya paralise terhenti sampai mulainya paralise pernapasan interkostal.pernapasan interkostal.

Plane 3:Plane 3: Dari mulainya paralise Dari mulainya paralise sampai komplit paralise pernapasan sampai komplit paralise pernapasan interkostal.interkostal.

Plane 4:Plane 4: Dari komplit paralise Dari komplit paralise pernapasan interkostal sampai pernapasan interkostal sampai paralise diafragma.paralise diafragma.

Page 5: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Stadium IV : Stadium overdosis :Stadium IV : Stadium overdosis : Dari Dari mulainya paralise diafragma sampai mulainya paralise diafragma sampai apnu, dan penderita meninggal.apnu, dan penderita meninggal.

Page 6: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks – refleks yang penting Refleks – refleks yang penting untuk menentukan stadium anestesiauntuk menentukan stadium anestesia

Refleks bulu mata (Eyelash Reflex) :Refleks bulu mata (Eyelash Reflex) : Sentuhan secara pelan – pelan pada bulu Sentuhan secara pelan – pelan pada bulu mata, akan menyebabkan kontraksi kelopakmata, akan menyebabkan kontraksi kelopak mata mata Refleks ini hilang pada waktu masuk Refleks ini hilang pada waktu masuk Stadium IIStadium II Refleks kelopak mata (Eyelid Reflex) :Refleks kelopak mata (Eyelid Reflex) : Jika kelopak mata bagian atas diangkatJika kelopak mata bagian atas diangkat pelan – pelan, akan menyebabkanpelan – pelan, akan menyebabkan kontraksikontraksi kelopak mata kelopak mata Refleks ini hilang pada Refleks ini hilang pada

waktu masuk stadium IIIwaktu masuk stadium III

Page 7: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks Conjunctiva (Conjunctival Reflex) : Refleks Conjunctiva (Conjunctival Reflex) : Sentuhan secara pelan – pelan pada conjunctiva Sentuhan secara pelan – pelan pada conjunctiva palpebra, akan menyebabkan refleks mengejapkan palpebra, akan menyebabkan refleks mengejapkan mata mata Refleks ini hilang pada akhir stadium III Refleks ini hilang pada akhir stadium III plane 1plane 1Refleks Cornea (Corneal Reflex) :Refleks Cornea (Corneal Reflex) : Sentuhan secara hati – hati pada cornea, akan Sentuhan secara hati – hati pada cornea, akan menyebabkan kontraksi kelopak mata menyebabkan kontraksi kelopak mata Refleks Refleks ini hilang pada pertengahan plane 2 stadium IIIini hilang pada pertengahan plane 2 stadium III

Page 8: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks Cahaya (Light Reflex) :Refleks Cahaya (Light Reflex) :Dengan memberikan cahaya yang kuat pada mata,Dengan memberikan cahaya yang kuat pada mata,akan menyebabkan pupil mengalami konstriksi akan menyebabkan pupil mengalami konstriksi (miosis) (miosis) Refleks ini hilang pada pertengahan Refleks ini hilang pada pertengahan plane 3 stadium IIIplane 3 stadium III

Refleks Lakrimasi :Refleks Lakrimasi :Terjadi lakrimasi lebih dari normal pada plane 1 Terjadi lakrimasi lebih dari normal pada plane 1 dan plane 2 , stadium IIIdan plane 2 , stadium III

Refleks Menelan :Refleks Menelan :Terlihat sebelum plane 1, yaitu awal stadium III Terlihat sebelum plane 1, yaitu awal stadium III

Page 9: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks Muntah :Refleks Muntah :Terlihat pada akhir stadium II (pada waktu recove-Terlihat pada akhir stadium II (pada waktu recove-ry, refleks ini terlihat saat peralihan dari stadium III ry, refleks ini terlihat saat peralihan dari stadium III ke stadium II)ke stadium II)

Refleks Carina :Refleks Carina :Rangsangan pada carina oleh endotracheal - tube, Rangsangan pada carina oleh endotracheal - tube, bronchoscope, atau suction catheter, akan menye-bronchoscope, atau suction catheter, akan menye-babkan batuk – batuk pada semua stadium sebe-babkan batuk – batuk pada semua stadium sebe-lum stadium IVlum stadium IV

Page 10: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 11: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 12: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks Sphincter Ani :Refleks Sphincter Ani :Bila sphincter ani diregang dengan cepat, akan Bila sphincter ani diregang dengan cepat, akan terjadi laringospasme atau hiperpnu pada semua terjadi laringospasme atau hiperpnu pada semua stadium sebelum stadium IVstadium sebelum stadium IV

Refleks Traksi :Refleks Traksi :Tarikan pada peritoneum, mesenterium, hepar, dll Tarikan pada peritoneum, mesenterium, hepar, dll akan mengakibatkan hiperpnu, kontraksi otot – otot akan mengakibatkan hiperpnu, kontraksi otot – otot dinding anterior abdomen, dan laringospasme dinding anterior abdomen, dan laringospasme Refleks ini hilang pada plane 4 stadium III Refleks ini hilang pada plane 4 stadium III

Page 13: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks Kulit (Skin Reflex) :Refleks Kulit (Skin Reflex) :Rangsangan pada kulit akan mengakibatkan pende-Rangsangan pada kulit akan mengakibatkan pende-rita bernapas dalam atau menggerakkan kaki rita bernapas dalam atau menggerakkan kaki Refleks ini hilang pada plane 2 stadium IIIRefleks ini hilang pada plane 2 stadium III

Refleks Farings Posterior :Refleks Farings Posterior :Rangsangan pada mukosa kerongkongan dengan Rangsangan pada mukosa kerongkongan dengan lendir, darah, muntahan, dll, akan mengakibatkan lendir, darah, muntahan, dll, akan mengakibatkan batuk – batuk batuk – batuk Refleks ini hilang pada akhir Refleks ini hilang pada akhir plane 1 stadium III plane 1 stadium III

Page 14: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Refleks Larings :Refleks Larings :Rangsangan pada larings dan epiglotis akan meng-Rangsangan pada larings dan epiglotis akan meng-akibatkan batuk - batuk dan adduksi pita suara akibatkan batuk - batuk dan adduksi pita suara (spasme) (spasme) Refleks ini hilang pada awal stadium Refleks ini hilang pada awal stadium III plane 2III plane 2

Tracheal Tug :Tracheal Tug :Terjadi pergerakan yang tajam dari larings dan Terjadi pergerakan yang tajam dari larings dan trakea kearah bawah trakea kearah bawah Refleks ini terlihat pada Refleks ini terlihat pada stadium III plane 3 atau plane 4stadium III plane 3 atau plane 4

Page 15: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

APPARATUS DAN SIRKUIT APPARATUS DAN SIRKUIT ANESTESIAANESTESIA

Circle SystemCircle System Allows rebreathing of anesthetic gasesAllows rebreathing of anesthetic gases

lower FGF rateslower FGF rates Less pollutionLess pollution

Requires CORequires CO22 absorption absorption Conserves heat and humidityConserves heat and humidity

Page 16: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Four Basic CircuitsFour Basic Circuits OpenOpen Semi-openSemi-open Semi-closedSemi-closed ClosedClosed

Page 17: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

APPARATUS DAN SIRKUIT ANESTESIAAPPARATUS DAN SIRKUIT ANESTESIA

۩۩ Open - drop methode :Open - drop methode : Metode ini simple / mudah , tetapi boros dan Metode ini simple / mudah , tetapi boros dan

polusi kamar bedahpolusi kamar bedah Metode ini tidak dipakai lagiMetode ini tidak dipakai lagi

Page 18: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

OPEN SYSTEM MACHINE

Page 19: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Semi – Open Methode :Semi – Open Methode : Metode ini simple / mudah, dead – space kurang, Metode ini simple / mudah, dead – space kurang,

tetapi boros dan polusi kamar bedahtetapi boros dan polusi kamar bedah Oleh karena penumpukan COOleh karena penumpukan CO22 sewaktu – waktu sewaktu – waktu

sungkup dibuka / diangkat, atau berikan Osungkup dibuka / diangkat, atau berikan O22 melalui melalui kateter dibawah sungkupkateter dibawah sungkup

Metode ini juga tidak dipakai lagiMetode ini juga tidak dipakai lagi

Page 20: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Tehnik Insufflasi :Tehnik Insufflasi : Gas anestesia dimasukkan kedalam naso atau oro Gas anestesia dimasukkan kedalam naso atau oro

farings dengan kateter kecil disamping pharyngeal – farings dengan kateter kecil disamping pharyngeal – airwayairway

Biasanya dipakai pada anak – anak misalnya untuk Biasanya dipakai pada anak – anak misalnya untuk operasi tonsilektomi dimana tidak dikehendaki untuk operasi tonsilektomi dimana tidak dikehendaki untuk melakukan intubasi pipa endotrakeal melakukan intubasi pipa endotrakeal

Page 21: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Semi - Closed Methode Semi - Closed Methode ::۩۩Metode ini memungkinkan adanya sedikit Metode ini memungkinkan adanya sedikit

rebrea-thingrebrea-thing

Apparatus untuk closed – methode dapat dipakai Apparatus untuk closed – methode dapat dipakai untuk semi – closed methode, dengan jalan untuk semi – closed methode, dengan jalan mem-biarkan sebagian gas yang berlebihan mem-biarkan sebagian gas yang berlebihan keluar mela-lui valve yang dibukakeluar mela-lui valve yang dibuka

Mapleson mengajukan 5 tipe sirkuit yang dapat Mapleson mengajukan 5 tipe sirkuit yang dapat dipakai untuk anestesia semi – closed (tipe A dipakai untuk anestesia semi – closed (tipe A s/d tipe E)s/d tipe E)

Page 22: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

gbrgbr

Page 23: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Tipe E dikenal sebagai : AYRE’S T - PIECETipe E dikenal sebagai : AYRE’S T - PIECE Tipe E ini sering dipakai untuk anak – anak, oleh Tipe E ini sering dipakai untuk anak – anak, oleh

karena resistensi dan dead – space minimalkarena resistensi dan dead – space minimal Untuk mencegah pengenceran gas yang dihirup Untuk mencegah pengenceran gas yang dihirup

dan penumpukan COdan penumpukan CO22 , dianjurkan aliran / flow gas , dianjurkan aliran / flow gas 2 kali minute – volume penderita dan volume 2 kali minute – volume penderita dan volume reservoir – tube 1/3 kali tidal volume penderitareservoir – tube 1/3 kali tidal volume penderita

Page 24: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Modifikasi tipe E Modifikasi tipe E yaitu dengan yaitu dengan menambah corrugated – tube , reservoir – menambah corrugated – tube , reservoir – bag, dan valve (memungkinkan untuk bag, dan valve (memungkinkan untuk assisted / control respiration), dikenal assisted / control respiration), dikenal sebagai sebagai JACKSON – REESJACKSON – REES

Prinsipnya sebenarnya tipe E ini termasuk open – Prinsipnya sebenarnya tipe E ini termasuk open – methode.methode.

Jackson - ReesJackson - Rees

Page 25: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

۩۩ Sistim Non - Rebreathing :Sistim Non - Rebreathing :Udara ekspirasi tidak akan bercampur dengan Udara ekspirasi tidak akan bercampur dengan udara inspirasi udara inspirasi sebagai contoh : sebagai contoh :Ruben Valve (Ambu Hesse Valve)Ruben Valve (Ambu Hesse Valve)

gbrgbr

Page 26: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Keuntungan sistim Non - Rebreathing:Keuntungan sistim Non - Rebreathing:1.1. Metode ini non-rebreathing Metode ini non-rebreathing Udara ekspirasi tidak Udara ekspirasi tidak

di inspirasi lagi di inspirasi lagi2.2. Bila inflasi reservoir- bag tetap, tidal - volume dapat Bila inflasi reservoir- bag tetap, tidal - volume dapat

ditentukan tepat, maka aliran (flow) gas sama de-ditentukan tepat, maka aliran (flow) gas sama de-ngan minute - volume penderitangan minute - volume penderita

3.3. Bisa dirubah dari respirasi spontan ke respirasi Bisa dirubah dari respirasi spontan ke respirasi kontrol tanpa pengaturan valve kontrol tanpa pengaturan valve

4.4. Bisa digunakan pada keadaan2 dimana pemakaian Bisa digunakan pada keadaan2 dimana pemakaian CO CO 22 absorption merupakan kontra indikasi, misalnya absorption merupakan kontra indikasi, misalnya pada anestesia dengan obat Trilene pada anestesia dengan obat Trilene

Page 27: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

CC22HClHCl33 + NaOH + NaOH C C22 Cl Cl2 2 + NaCl + H + NaCl + H22 O O Trilene Trilene Soda-lime Soda-lime (co(co22 abs) abs) DichloracetyleneDichloracetylene (toksis utk n.cranialis) (toksis utk n.cranialis)

Kerugian sistim Non - Rebreathing :Kerugian sistim Non - Rebreathing :1.Valve bising dan suka menempel / melekat1.Valve bising dan suka menempel / melekat2.Valve tidak dapat di sterilkan dengan pemanasan2.Valve tidak dapat di sterilkan dengan pemanasan3.Tangan Anaesthetist harus dilatih (untuk perasaan 3.Tangan Anaesthetist harus dilatih (untuk perasaan

yang lain) pada saat kontrol respirasi yang lain) pada saat kontrol respirasi 4.Pada saat respirasi spontan, flow gas harus diru-4.Pada saat respirasi spontan, flow gas harus diru-

bah rubah oleh karena minute - volume penderita bah rubah oleh karena minute - volume penderita berubah - ubah berubah - ubah

5.Boros 5.Boros

Page 28: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

۩۩ Closed - Methode :Closed - Methode : Ini adalah metode rebreathing dengan COIni adalah metode rebreathing dengan CO22 absorp. absorp. Sistim closed tidak dipakai lagi; yang sering dipa-Sistim closed tidak dipakai lagi; yang sering dipa-

kai sistim semi - closed, yaitu dengan membuka kai sistim semi - closed, yaitu dengan membuka sedikit valve nya; Hal ini disebabkan oleh karena :sedikit valve nya; Hal ini disebabkan oleh karena :

1.1.Konsentrasi obat anestesia volatile seperti halotan, Konsentrasi obat anestesia volatile seperti halotan, isoflurane, dll bisa sangat meningkat dalam sirkuit isoflurane, dll bisa sangat meningkat dalam sirkuit dan bisa berbahaya untuk penderita dan bisa berbahaya untuk penderita

2.2.Perbandingan NPerbandingan N22O dan OO dan O22 yang diberikan bisa yang diberikan bisa mengalami perubahan yang berarti dan mungkin mengalami perubahan yang berarti dan mungkin bisa membahayakan bisa membahayakan

Page 29: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Closed-Circuit Anesthesia Closed-Circuit Anesthesia (Anesthesia, Closed Circuit)(Anesthesia, Closed Circuit)

Description: Inhalation anesthesia where Description: Inhalation anesthesia where the gases exhaled by the patient are the gases exhaled by the patient are rebreathed as some carbon dioxide is rebreathed as some carbon dioxide is simultaneously removed and anesthetic simultaneously removed and anesthetic gas and oxygen are added so that no gas and oxygen are added so that no anesthetic escapes into the room. anesthetic escapes into the room.

Page 30: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Closed-circuit anesthesia is used Closed-circuit anesthesia is used especially with explosive anesthetics to especially with explosive anesthetics to prevent fires where electrical sparking prevent fires where electrical sparking from instruments is possible.from instruments is possible.

Page 31: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Also Known As: Also Known As: Anesthesia, Closed CircuitAnesthesia, Closed Circuit; ;

Anesthesia, Closed-Circuit; Anesthesias, Anesthesia, Closed-Circuit; Anesthesias, Closed-Circuit; Anesthesias, Closed-Circuit; Anesthesias, Rebreathing; Closed Circuit Anesthesia; Rebreathing; Closed Circuit Anesthesia; Closed-Circuit Anesthesias; Rebreathing Closed-Circuit Anesthesias; Rebreathing Anes... Show MoreAnes... Show More

Page 32: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

3.3.Bila fungsi soda - lime kurang baik, maka CO Bila fungsi soda - lime kurang baik, maka CO 22 dalam sirkuit akan sangat meningkatdalam sirkuit akan sangat meningkat

Salah satu apparatus yang tergolong dalam sistim Salah satu apparatus yang tergolong dalam sistim ini, dan sering dipakai adalah ini, dan sering dipakai adalah Sistim circleSistim circle , sbb : , sbb :

gbrgbr

Page 33: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Keuntungan Sistim Closed :Keuntungan Sistim Closed :* Bisa untuk respirasi kontrol* Bisa untuk respirasi kontrol* Ekonomis* Ekonomis* Suhu dan cairan tubuh dipertahankan* Suhu dan cairan tubuh dipertahankan* Polusi udara kamar bedah kurang* Polusi udara kamar bedah kurang* Bahaya ledakan / kebakaran kurang* Bahaya ledakan / kebakaran kurang

Kerugian Sistim Closed :Kerugian Sistim Closed :* Tube / masker yang terlalu ketat dapat menyebab-* Tube / masker yang terlalu ketat dapat menyebab- kan trauma pada penderitakan trauma pada penderita

Page 34: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

** Debu alkali (soda - lime) bisa masuk kedalam Debu alkali (soda - lime) bisa masuk kedalam jalan napas penderita jalan napas penderita * Panas yang dihasilkan reaksi kimiawi soda - lime * Panas yang dihasilkan reaksi kimiawi soda - lime bisa menyebabkan keringatan pada penderitabisa menyebabkan keringatan pada penderita* Tahanan respirasi dan dead - space meningkat* Tahanan respirasi dan dead - space meningkat* Bila daya absorpsi soda - lime kurang baik, akan * Bila daya absorpsi soda - lime kurang baik, akan terjadi peningkatan kadar COterjadi peningkatan kadar CO22 dalam sirkuit dalam sirkuit

Page 35: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

COCO22 ABSORPTION ABSORPTION : : 1. 1. SODA - LIME SODA - LIME

Terdiri dari : Terdiri dari : 90 % Ca(OH) 90 % Ca(OH)22

5 % NaOH5 % NaOH Silicates (Untuk mencegah peruba-Silicates (Untuk mencegah peruba- han menjadi tepung)han menjadi tepung)

2. 2. BARA - LIME BARA - LIME Terdiri dari :Terdiri dari : 80 % Ca(OH) 80 % Ca(OH)22

20 % Ba(OH)20 % Ba(OH)22

Page 36: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

Apparatus Anestesia lain yang sering dipakaiApparatus Anestesia lain yang sering dipakai

Berikut ini adalah gambar contoh alat-alat anestesia :Berikut ini adalah gambar contoh alat-alat anestesia :1. 1. Endotracheal tube (= pipa endotrakealEndotracheal tube (= pipa endotrakeal) :) : Ada dua tipe : # Oro-trakealAda dua tipe : # Oro-trakeal # Naso-trakeal# Naso-trakeal

2. 2. Oropharyngeal tube (= gudelOropharyngeal tube (= gudel) :) :

Page 37: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 38: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn

3. 3. Laryngoscope Laryngoscope : :

4. 4. Ambu - bag (= Air - Viva) Ambu - bag (= Air - Viva) : :

Page 39: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 40: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 41: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 42: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 43: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 44: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 45: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
Page 46: DASAR    DASAR   ANESTESIA  ( IIb  - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn