Dasar dasar ilmu geografi

16
Copyright © 2014 by Luqman Ali LUQMAN ALI DASAR-DASAR ILMU BUMI Diterbitkan secara mandiri Oleh: Luqman Ali Copyright © 2014 by Luqman Ali

Transcript of Dasar dasar ilmu geografi

Page 1: Dasar dasar ilmu geografi

Copyright © 2014 by Luqman Ali

LUQMAN ALI

DASAR-DASAR ILMU BUMI

Diterbitkan secara mandiri

Oleh: Luqman Ali

Copyright © 2014 by Luqman Ali

Page 2: Dasar dasar ilmu geografi

2

DASAR-DASAR GEOGRAFI A.Pengertian dan Hakekat

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang

kehidupan dalam segala perwujudan makna: hidup

sepanjang hayat, dan dorongan peningkatan

kehidupan. Lingkup bidang kajiannya

memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas

pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan

pada aspek-aspek spasial eksistensi manusia, agar

manusia memahami karakteristik dunianya dan

tempat hidupnya.

Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan

tempat pada berbagai skala di muka bumi. Penekanan

bahan kajiannya adalah gejala-gejala alam dan

kehidupan yang membentuk lingkungan dunia dan

tempat-tempat. Gejala alam dan kehidupan itu dapat

dipandang sebagai hasil dari proses alam yang terjadi

di bumi, atau sebagai kegiatan yang dapat memberi

dampak kepada mahluk hidup yang tinggal di atas

permukaan bumi. Untuk menjelaskan pola-pola

gejala geografis yang terbentuk, dan mempertajam

Page 3: Dasar dasar ilmu geografi

3

maknanya, disajikan dalam bentuk deskripsi, peta

dan tampilan geografis lainnya.

Beberapa Definisi Geografi a. Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980), Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa. b. Menurut “E.A. Ackerman” (1963)Geografi adalah suatu pengertian tentang sistem yang berinteraksi cepat yang mencakup semua budaya manusia dan lingkungan alamiahnya di permukaan bumi. c. Menurut “E.J.Taaffe” (1970)Geografi berkepentingan memberikan kepada manusia deskripsi yang teratur tentang bumi. Penekanan mutakhir diutamakan pada geografi sebagai studi mengenai organisasi keruangan yang dinyatakan sebagai pola-pola dan proses-proses. d. Menurut “Abler” (1971)Dalam bukunya “Spatial Organization the Geographer’s View of the World” mengatakan bahwa Geografi mengkaji struktur dan proses fenomena dan permasalahan dalam ruang. Berkaitan dengan itu, geografi selalu berbicara

Page 4: Dasar dasar ilmu geografi

4

dengan peta untuk mengkaji struktur keruangan suatu permasalahan. e. Menurut “Prof Drs. R. Bintarto”Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa, gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. f. Hartshorne (1950) , Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsiyang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalampandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional. B.Filosofi dan Konsep dasar 1.Ruang Lingkup dan Ilmu Penunjang Geografi Sebagai suatu ilmu pengetahuan, geografi mempunyai ruang lingkup dan ilmu-ilmu lain yang mendukungnya. Studi geografi meliputi gejala alam atau fisis dan gejala insani atau sosial. Oleh karena itu, secara garis besar geografi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1 1.Geografi fisis (Physical geography) Geografi fisis mempelajari aspek-aspek fisik, misalnya batuan, mineral, relief muka bumi, cuaca dan iklim, air, tumbuhan, serta hewann dan sebagainya.

Page 5: Dasar dasar ilmu geografi

5

2.Geografi manusia (human geography) Geografi sosial mempelajari aspek-aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya dan sebagainya. Geografi dapat dipelajari melalui dua pendekatan.

a) Pendekatan geografi regional (regional geography), karena bumi dibagi-bagi ke dalam beberapa wilayah (region). Tiap wilayah mempunyai karakteristik yang spesifik.

b) Pendekatan topikal (topical geography), karena geografi mulai dengan kebudayaan dan sub topik-subtopiknya, seperti bahasa dan religi, serta mengkaji variasi keruangan seluruh permukaan bumi. Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu :

a) Lingkungan fisikal (phisical environment) atau abiotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air dan sinar matahari. b) Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, termasuk di dalamnya adalah manusia. c) Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam berhubungan dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.

Page 6: Dasar dasar ilmu geografi

6

2.Konsep Dasar Geogarafi 1. Penghargaan Budayawi Terhadap Bumi Manusia pada masa yang berbeda-beda dalam sejarah menangkap dan menafsir lingkungan alamnya berbeda-beda, menurut negerinya dan menurut pandangan hidupnya. Misalnya pandangan religius dari orang Jawa terhadap laut selatan, pandangannya terhadap hutan Roban (Pekalongan) yang keramat di masa dulu; sekarang hutan tersebut digunduli. Sekarang kemajuan teknologi berjalan mengikuti perubahan pandangan manusia terhadap lingkungan alam sebagai sumber daya. Penanganan manusia atas sumber daya baik eksplorasi dan eksploitasi tergantung dari tingkat pendidikan, kompetensi teknik, semangat kewiraswastaan, ikatan sosial, organisasi ekonomi, stabilitas politik, dan kebijakan pemerintah. 2. Konsep Regional/Wilayah Suatu wilayah dipandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang alamnya (landscape) dan corak kehidupannya (mata pencarian, mentalitas penduduk). Misalnya daerah Wonogiri selatan sebagai daerah kapur (karst). Kondisi di sana dapat mudah digeneralisasikan: tanah tandus, penduduk miskin, gizi jelek, pola migrasi kuat, dan pekerja keras yang bersemangat. 3. Ciri Khusus Keadaan Wilayah (Areal Coherence)

Page 7: Dasar dasar ilmu geografi

7

Hubungan antar unsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses yang memberi ciri khusus kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya di daerah kabupaten Boyolali, kombinasi yang menguntungkan antara keadaan curah hujan, suhu, vegetasinya, jenis tanah, dan topografi menjadikan wilayah ini sebagai penghasil susu dan daging ternak baik dari sapi maupun kambing. 4. Lokalisasi Lokasi (location) adalah posisi pasti dalam ruang. Dalam Geografi lokasi mempunyai dua makna, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi di permukaan bumi yang ditentukan oleh sistem koordinat garis lintang dan garis bujur, disebut juga lokasi mutlak. Contoh: Jalan Jenderal Sudirman kapling 121 Jakarta. Lokasi absolut berguna untuk menentukan fenomena/gejala dalam ruang di permukaan bumi atau dalam peta. Lokasi relatif adalah lokasi sesuatu objek yang nilainya ditentukan oleh objek-objek lain di luarnya. Contoh: Lokasi desa A jauh dari kota dan jauh dari jalan raya dibanding lokasi desa B yang terletak dekat kota dan di pinggir jalan raya. Lokasi desa A lokasi relatifnya lebih baik dibanding dengan desa B bila ditinjau dari nilai aksesibilitas/keterjangkauannya. Lokasi relatif lebih penting dibanding lokasi absolut dalam studi Geografi.

Page 8: Dasar dasar ilmu geografi

8

5. Interaksi Keruangan (Spatial Interaction) Kekhususan suatu wilayah misalnya dalam hal hasil dapat mendorong berbagai bentuk kerja sama dan saling tukar jasa dengan wilayah lain. Jadi, perbedaan wilayah mendorong interaksi yang berupa pertukaran manusianya (migrasi), barangnya (perniagaan), dan budayanya. Sehubungan itu lokasi yang sentral membawa banyak kemajuan, sebaliknya lokasi yang menyendiri mengakibatkan keterpencilan dan kemunduran. 6.Skala Wilayah Studi geografis dapat bersifat mikroskopis (wilayah sempit) dan dapat pula makroskopis (wilayah luas). Kesimpulannya, yang berlaku bagi wilayah sempit dapatkah digeneralisasikan bagi wilayah luas? Kadang-kadang dapat dan kadang-kadang tidak dapat. Ini tergantung dari sifat kombinasi unsur-unsur alam lingkungan di sekitarnya dan teknolgi. 7. Konsep Perubahan Hal yang dipelajari tentang suatu wilayah, apakah yang berlaku pada waktu tertentu, yang terbaru atau saat ini, tetapi kondisi saat ini adalah hasil dari proses yang berjalan lama dari dulu, melalui aneka perubahan. Perubahan ada yang berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang. Iklim itu panjang jangkanya, tetapi cuaca dan musim jangkanya pendek.

Page 9: Dasar dasar ilmu geografi

9

Dengan bekal tujuh konsep tersebut seorang geograf akan bekerja dari ruang permukaan bumi tempat ia hidup. Pokok-pokok lainnya yang perlu dipahami oleh para geograf adalah sebagai berikut : a. Persebaran gejala-gejala di permukaan bumi. b. Hubungannya dengan gejala lain di tempat atau wilayah yang bersangkutan. c. Hubungan dengan gejala lain di tempat atau wilayah lain. d. Efek satu atau lebih gejala yang di atas. e. Bervariasinya gejala dari masing-masing tempat. f. Mengapa gejala ada di tempat-tempat tertentu, tetapi di tempat lain tidak ada. g. Pembauran gejala spatial. h. Gerakan-gerakan gejala yang bertimbal balik. i. Mengapa gejala munculnya tidak teratur. j. Bentuk jaringan aneka gejala. k. Kepadatan dan pengelompokan gejala. l. Lokasi dan lokalisasi gejala. m. Pembatasan adanya penduduk dan kegiatannya di suatu tempat. n. Efek dari kegiatan di suatu tempat terhadap tempat lain. 3.Hubungan Geografi Dengan Ilmu Lainya Dalam mempelajari ilmu geografi diperlukan ilmu-ilmu lain, sebagai berikut.

1. Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan proses terjadinya.

Page 10: Dasar dasar ilmu geografi

10

2. Hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air baik di permukaan maupun di bawah permukaan tanah.

3. Geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi, meliputi asal terjadinya, struktur, komposisi sejarah, serta proses alamiahnya.

4. Botani adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang dunia tumbuhan dan persebarannya.

5. Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang laut, beserta isinya.

6. Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keadaan cuaca.

7. Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keadaan iklim.

8. Biologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup di permukaan bumi.

9. Demografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aspek-aspek kependudukan.

10. Zoologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan dan persebarannya di muka bumi.

Page 11: Dasar dasar ilmu geografi

11

11. Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dan kebudayaannya.

12. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pola pergaulan manusia dalam masyarakat.

13. Ekologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan antarorganisme dan antara organisme dengan lingkungan.

14. Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam mencapai kemakmuran.

15. Astronomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang antariksa, proses-proses pembentukannya, dan benda-benda antariksa.

16. Geografi politik adalah cabang ilmu geogarfi yang khusus mempelajari tentang kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut pandang politik dan kepentingan negara.

17. Geografi fisik adalah cabang ilmu geografi yang mempe- lajari tentang bentuk dan struktur permukaan bumi, yang mencakup aspek geo- morfologi dan hidrologi.

Page 12: Dasar dasar ilmu geografi

12

18. Geografi manusia adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk.

19. Geografi regional adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya geografi Asia tenggara dan geografi timur tengah.

C. Prinsip-Prinsip Geografi Untuk menganalisis dan mengungkapkan gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari, secara teoritis digunakan prinsip-prinsip dasar geografi. Apabila diamati dan dianalisis gejal geografi dalam kehidupan sehari-hari,maka ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip berikut. 1. Prinsip Persebaran Fenomena geosfer baik alam maupun manusia tersebar di permukaan bumi. Persebaran fenomena ini tidak merata dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan mengkaji dan menggambarkan persebaran berbagai fenomena geosfer, kita dapat mengungkapkan hubungan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Selanjutnya, kita dapat juga meramalkan apa yang akan terjadi kemudian. Misalnya, fenomena Gempa Bumi Tsunami. Melalui pengamatan persebaran daerah gempa, dapat segera dilakukan antisipasi agar bisa diminimalisir jatuhnya korban bila terjadi peristiwa yang sama.

Page 13: Dasar dasar ilmu geografi

13

2. Prinsip Interelasi Fenomena geosfer dalam suatu ruang mempunyai hubungan satu sama lain. Setelah melihat persebaran fenomena geosfer dalam ruang, selanjutnya dapat diungkapkan hubungannya satu sama lain. Melalui prinsip timbal balik, dapat diungkapkan hubungan faktor alam dengan faktor manusia atau sebaliknya. Dari hubungan tersebut akan tergambar karakteristik gejala alam di wilayah itu. Misalnya, fenomena gempa bumi tsunami. Dengan menggunakan prinsip timbal balik, dapat dicari bagaimana gempa bumi tsunami dapat terjadi, adakah faktor alam dan faktor manusia yang mempengaruhinya. 3. Prinsip Korologi Merupakan prinsip geografi yang komprenhensif dengan memadukan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini merupakan ciri dari geografi modern. Pada prinsip korologi, fenomena ditinjau dari persebaran dan hubungan timbal balik di dalam ruang. Miasalnya, dalam mengkaji gempa bumi tsunami selalu diperhatikan persebarannya dalam ruang, hubungannya dengan faktor penyebab terjadinya gempa bumi tsunami dan seterusnya. Dengan demikian kita akan mampu menjelaskan karakteristik gempa bumi tsunami tersebut. 4. Prinsip Penggambaran Prinsip ini menjelaskan fenomena geosfer sebagai sebab akibat dari interaksi fenomena yang ada di dalamnya. Prinsip ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang fenomena atau masalah yang

Page 14: Dasar dasar ilmu geografi

14

terjadi. Penggambaran dilakukan bukan hanya dengan kata-kata , tetapi juga dengan menggunakan peta, diagram, grafik dan tabel. Misalnya, peristiwa gempa bumi tsunami. Prinsip ini akan menguraikan sebab dan akibat dari peristiwa gempa bumi tsunami. Selain itu, dengan menggunakan peta dapat digambarkan daerah persebaran gempa bumi tsunami. D.Objek Geografi 1. Obyek material geografi Merupakan sasaran atau isi suatu kajian. Berdasarkan hasil Semlok Geografi di Semarang tahun 1988 dapat dikatakan bahwa obyek studi geografi adalah lapisan-lapisan bumi, atau tepatnya fenomena geosfer. Geosfer atau lapisan-lapisan bumi itu luas sekali, meliputi : a. Litosfer (lapisan batuan) Kajian litosfer antara lain tentang bentuk-bentuk permukaan bumi, proses-proses yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk permukaan bumi, pengorganisasian wilayah di daratan, perairan dan di udara. b. Hidrosfer (lapisan air) Kajian ini meliputi jumlah, mutu, persebaran dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan air. c. Atmosfer (lapisan udara) Kajian atmosfer meliputi cuaca dan iklim atau lapisan udara yang menyelimuti bumi.

Page 15: Dasar dasar ilmu geografi

15

d. Biosfer (kahidupan) Kajian ini meliputi sejarah, pertumbuhan dan persebaran kehidupan. e. Antroposfer (manusia dan hubungannya dengan lingkungan alam) Kajian antroposfer meliputi jumlah dan persebaran serta bentuk-bentuk hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya. 2. Obyek formal geografi Obyek ini bersangkut paut dengan cara pemecahan masalah. Dalam menganalisis suatu masalah, geografi menawarkan sejumlah alternatif pemecahan dengan menggunakan metode atau pendekatan tersendiri. Jadi obyek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. Metode atau pendekatan obyek formal geografi meliputi beberapa aspek pendekatan, yakni: a. Pendekatan keruangan (spatial) Pendekatan keruangan merupakan pendekatan khas geografi dengan mengkaji variasi fenomena alam di permukaan bumi. Pendekatan keruangan mengacu pada penelaahan perbedaan tempat melalui prinsip-prinsip geografi yaitu persebaran, timbal balik, dan pergambaran. b. Pendekatan kelingkungan (ekologi) Pendekatan lingkungan dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya. Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan ekosistem.

Page 16: Dasar dasar ilmu geografi

16

Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungannya seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer. c. Pendekatan komplek kewilayahan (teritorial) Pendekatan kompleks kewilayahan, merupakan kombinasi pendekatan keruangan dan ekologi. Pendekatan ini mengkaji karakteristik fisik maupun sosial dari fenomena yang terjadi di permukaan bumi yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu pendekatan ini lebih ditekankan pada pendekatan wilayah. Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, geografi fisik dan geografi manusia tak dapat dipisahkan. Bahkan masing-masing cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Oleh karena itu, kajian geografi akan menyimpang dari tujuannya apanila tidak terjadi “konsep penyatuan” dalam mengkaji permasalahan (Bintarto dan Surastopo, 1979).

Sumber ;

http://monayessicasaragih.blogspot.com