DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe...

5
6 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292 Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/ DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe Vera L) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB DENTAL PLAK THE INHIBITION OF ALOE VERA RIND EXTRACT TO THE GROWTH OF BACTERIA STREPTOCOCCUS MUTANS CAUSED OF DENTAL PLAQUE Oleh: I Gusti Agung Ayu Putu Swastini Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan Gigi Abstrak : Kandungan zat aktif ekstrak daun lidah buaya sudah teridentifikasi antara lain Saponin, sterol, acemannan, antraquinon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun lidah buaya (Aloe vera) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab dental plak konsentrasi 50%, 75% dan 100%. Zona hambat tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak daun lidah buaya 100% yaitu 10 mm. Kata kunci: Aloe vera, Streptococcus mutans, daya hambat PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut masih merupakan hal yang perlu diperhatikan, hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut masih diderita 90% penduduk Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita oleh penduduk Indonesia ialah yang berkaitan dengan masalah kebersihan mulut. Penyakit gigi dan mulut tersebut adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi.Sumber kedua penyakit tersebut adalah diabaikannya kebersihan gigi dan mulut sehingga terjadilah akumulasi plak (Astoeti, dkk. 2010). Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental plak merupakan sekumpulan beranekaragam mikroorganisme pada permukaan gigi, yang melekat kuat pada matriks ekstraseluler host dan polimer mikroba. Streptococcus merupakan strain bakteri yang mengawali pembentukan plak dan Streptococcus mutans merupakan penyebab utama adanya plak dan karies gigi (Tahmourepour, dkk., 2010) Streptococcus mutans merupakan bakteri yang memulai terjadinya pertumbuhan plak pada permukaan gigi. Terjadinya hal itu disebabkan olehkemampuan spesifik yang dimiliki oleh bakteri tersebut menggunakan sukrosa untuk menghasilkan suatu produk ekstraseluler yang lengket yang disebut dextran yang berbasis polisakarida dengan perantaraan enzim dextransucrase (hexocyltransferase) yang memungkinkan bakteri- bakteri tersebut membentuk plak, sedangkan untuk menghasilkan asam laktat, Streptococcus mutans bersama-sama dengan Streptococcus sabrinus dan Lactobacillus, memainkan peran yang sangat penting melalui enzim glucansucrase yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri tersebut. Asam yang dihasilkan terus-menerus melalui pemecahan substrat yang selalu tersedia, akan merubah lingkungan rongga mulut menjadi lebih asam (pH 5,2 5,5), maka email mulai mengalami proses demineralisasi sehingga terjadilah karies (Carranza dkk., 2012). Sebagian besar masalah kesehatan gigi dan mulut sebenarnya dapat dicegah. Miller (1989) menyatakan bahwa berdasarkan teori chemico parasitic, karies dapat dicegah dengan antibakteri untuk mengurangi dan mencegah terbentuknya plak. Banyak cara untuk dapat mengurangi dan mencegah penyakit gigi dan mulut meliputi : pencegahan yang dimulai dari masyarakat, perawatan oleh diri sendiri serta perawatan oleh tenaga profesional. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan antibakterial sebagai obat kumur. Penggunaan obat kumur dapat membunuh kuman yang terdapat di daerah sela gigi dan gusi sehingga secara nyata mencegah karies dan penyakit radang gusi (gingivitis). Obat kumur dapat mengatasi masalah tersebut dengan cara mengontrol terbentuknya dan memperlambat proses maturasi (pematangan) plak gigi yang merupakan proses awal dari penyakit gigi dan mulut (Meganada, dkk., 2009) Selama 25 tahun khlorhexidin digunakan sebagai obat kumur untuk mencegah terbentuknya dental plak dengan efek samping berupa diskolorasi gigi dan lidah, serta gangguan pengecapan setiap kali setelah berkumur(Jawetz, dkk., 2008). Disamping mahal harganya, tidak semua masyarakat dapat dengan mudah memperolehnya, oleh karena itu bahan tradisional menarik untuk dijadikan pilihan, salah satu bahan yang sudah sering digunakan sejak dahulu adalah daun lidah buaya.

Transcript of DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe...

Page 1: DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.DAYA-HAMBAT-EKSTRAK-DAUN...Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental

6 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe Vera L) TERHADAP BAKTERIStreptococcus mutans PENYEBAB DENTAL PLAK THE INHIBITION OF ALOE VERA RINDEXTRACT TO THE GROWTH OF BACTERIA STREPTOCOCCUS MUTANS CAUSED OF

DENTAL PLAQUE

Oleh:

I Gusti Agung Ayu Putu SwastiniPoltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan Gigi

Abstrak : Kandungan zat aktif ekstrak daun lidah buaya sudah teridentifikasi antara lain Saponin, sterol,acemannan, antraquinon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun lidah buaya(Aloe vera) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab dental plak konsentrasi 50%,75% dan 100%. Zona hambat tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak daun lidah buaya 100% yaitu 10 mm.

Kata kunci: Aloe vera, Streptococcus mutans, daya hambat

PENDAHULUAN

Kesehatan gigi dan mulut masih merupakanhal yang perlu diperhatikan, hal ini terlihat bahwapenyakit gigi dan mulut masih diderita 90%penduduk Indonesia. Penyakit gigi dan mulut yangbanyak diderita oleh penduduk Indonesia ialahyang berkaitan dengan masalah kebersihan mulut.Penyakit gigi dan mulut tersebut adalah penyakitjaringan penyangga gigi dan karies gigi.Sumberkedua penyakit tersebut adalah diabaikannyakebersihan gigi dan mulut sehingga terjadilahakumulasi plak (Astoeti, dkk. 2010).

Biofilm pada permukaan gigi sering disebutsebagai dental plak. Dental plak merupakansekumpulan beranekaragam mikroorganisme padapermukaan gigi, yang melekat kuat pada matriksekstraseluler host dan polimer mikroba.Streptococcus merupakan strain bakteri yangmengawali pembentukan plak dan Streptococcusmutans merupakan penyebab utama adanya plakdan karies gigi (Tahmourepour, dkk., 2010)

Streptococcus mutans merupakan bakteri yangmemulai terjadinya pertumbuhan plak padapermukaan gigi. Terjadinya hal itu disebabkanolehkemampuan spesifik yang dimiliki oleh bakteritersebut menggunakan sukrosa untuk menghasilkansuatu produk ekstraseluler yang lengket yangdisebut dextran yang berbasis polisakarida denganperantaraan enzim dextransucrase(hexocyltransferase) yang memungkinkan bakteri-bakteri tersebut membentuk plak, sedangkan untukmenghasilkan asam laktat, Streptococcus mutansbersama-sama dengan Streptococcus sabrinus danLactobacillus, memainkan peran yang sangatpenting melalui enzim glucansucrase yangdihasilkan oleh bakteri-bakteri tersebut. Asam yangdihasilkan terus-menerus melalui pemecahan

substrat yang selalu tersedia, akan merubahlingkungan rongga mulut menjadi lebih asam (pH5,2 – 5,5), maka email mulai mengalami prosesdemineralisasi sehingga terjadilah karies (Carranzadkk., 2012).

Sebagian besar masalah kesehatan gigi danmulut sebenarnya dapat dicegah. Miller (1989)menyatakan bahwa berdasarkan teori chemicoparasitic, karies dapat dicegah dengan antibakteriuntuk mengurangi dan mencegah terbentuknyaplak. Banyak cara untuk dapat mengurangi danmencegah penyakit gigi dan mulut meliputi :pencegahan yang dimulai dari masyarakat,perawatan oleh diri sendiri serta perawatan olehtenaga profesional. Pencegahan dapat dilakukandengan menggunakan bahan antibakterial sebagaiobat kumur. Penggunaan obat kumur dapatmembunuh kuman yang terdapat di daerah sela gigidan gusi sehingga secara nyata mencegah kariesdan penyakit radang gusi (gingivitis). Obat kumurdapat mengatasi masalah tersebut dengan caramengontrol terbentuknya dan memperlambatproses maturasi (pematangan) plak gigi yangmerupakan proses awal dari penyakit gigi danmulut (Meganada, dkk., 2009)Selama 25 tahun khlorhexidin digunakan sebagaiobat kumur untuk mencegah terbentuknya dentalplak dengan efek samping berupa diskolorasi gigidan lidah, serta gangguan pengecapan setiap kalisetelah berkumur(Jawetz, dkk., 2008). Disampingmahal harganya, tidak semua masyarakat dapatdengan mudah memperolehnya, oleh karena itubahan tradisional menarik untuk dijadikan pilihan,salah satu bahan yang sudah sering digunakan sejakdahulu adalah daun lidah buaya.

Page 2: DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.DAYA-HAMBAT-EKSTRAK-DAUN...Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 7

http://www.untb.ac.id/Juni-2017/ Volume 3, No. 2, Juni 2017

Berdasarkan latar belakang tersebut di ataspenelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrakdaun lidah buayaterhadap bakteri streptococcusmutans penyebab dental plak, perlu dilakukanuntuk membuktikan kemampuan antibakteri daunlidah buaya. Tujuan penelitian ini untukmengetahui daya hambat ekstrak daun lidah buayaterhadap bakteri Streptococcus mutans secara invitro. Dengan mengetahui besarnya daya hambatmenunjukkan besarnya aktivitas anti bakteriekstrak daun lidah buaya. Hasil penelitian inidiharapkan bisa digunakan manfaatnya secaramendasar sebagai obat kumur.

METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitianeksperimental dengan rancangan completelyrendomized with posttest only control groupdesign. Penelitian dilakukan di LaboratoriumMikrobiologi Klinik Fakultas KedokteranUniversitas Udayana Denpasar. Streptococcusmutans dalam plate atau lempeng agar. Jumlahsampel penelitian ditentukan dengan menggunakanrumus Pocock (2008), yaitu sebanyak: tujuh plateperbernihan Streptococcus mutanspada setiapkelompok, atau sama dengan tujuh kali replikasi.Bahan utama penelitian terdiri dari: ekstrak daunlidah buaya konsentrasi 50%, 75%, 100% sertaStreptococcus mutans ATCC 35668.

Plate kemudian dibagi lima kelompok yaitu:satu untuk kontrol negatif (ethanol konsentrasi96%), kontrol positif (Chlorhexidin 2%) dan tigauntuk perlakuan (ekstrak daun lidah buaya denganpelarut etanol konsentrasi: 50%, 75%, 100%).Peletakan masing – masing perlakuan ke dalamplate difusi diskdilakukan dengan cara simplerandom sampling dengan menggunakan nomorundian.

Data yang dikumpulkan adalah data primerberupa diameter zona. Diameter zona hambatekstrak daun sirih terhadap Streptococcus mutansadalah diameter zona bening yang muncul padadifusi disk yang diukur dengan jangka sorong(dalam millimeter) untuk mengetahui kekuatandaya hambat ekstrak daun sirih hijau terhadappertumbuhan Streptococcus mutans. Kekuatan dayahambat bakteri dikategorikan menurut Davis danStout (1971) : sangat kuat ( zona bening >20mm),kuat (zona bening 10 – 20mm), sedang (zonabening 5 – 10mm), lemah (<5mm) (Prijantojo,2010)..

Analisis data uji normalitas menggunakanKolmogorov-Smirnoff , data berdistribusi normalbila nilai p dari uji normalitas > α.(p≥0,005). UjiHomogenitas : varian data diameter zona hambatantar kelompok percobaan diuji dengan Levene’stest dengan tingkat kemaknaan 5%. Data homogen

bila nilai p dari uji Levene’s test> α (p≥0,005)Untuk uji efek perlakuan, apabila data berdistribusinormal bersifat homogen uji beda rerata antarkelompok dengan One Way Anova, apabila datatidak berdistribusi normal atau tidak homogen, ujidengan Kruskal Walis. Untuk analisis kualitatifpengelompokkan diameter zona hambat ke dalamempat yaitu: tidak ada zona hambat, lemah, sedang,dikategorikan kuat dan sangat kuat(kriteria Davisdan Stout, 1971).

HASIL

Tabel 1. Rerata Diameter Zona HambatStreptococcus mutans Antar KelompokSetelah Diberikan Perlakuan EkstrakDaun Lidah Buaya

Tabel 1 menunjukkan bahwa rerata diameterzona hambat Streptococcus mutans kelompokkontrol negatif adalah 0.00±0.00, rerata kelompokkontrol positif 10.14±1.07, rerata kelompok ekstrakdaun lidah buaya 50% adalah 0.63±0.049, reratakelompok ekstrak daun lidah buaya 75% adalah8.14±0.90 dan rerata ekstrak daun lidah buaya100% adalah 10.86±0.90. Analisis kemaknaandengan uji One Way Anova menunjukkan bahwanilai F = 220.31 dengan nilai p = 0.00. Hal iniberarti bahwa rerata diameter zona hambatStreptococcus mutans pada kelima kelompokberbeda secara bermakna (p<0.05).

Tabel 2. Uji LSD Diameter Zona HambatStreptococcus mutans Setelah DiberikanEkstrak Daun LB Antar Dua Kelompok

Tabel 2. Uji lanjutan dengan LSD di dapatperbedaan rerata antara kelompok kontrol positifdan kontrol negatif, terdapat juga perbedaanbermakna (p<0.05). Ini berarti bahwa pemberiankontrol positif (CHX 2%) memberikan daya

Page 3: DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.DAYA-HAMBAT-EKSTRAK-DAUN...Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental

8 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/

hambat lebih baik dari kontrol negatif (ethanol96%). Pada kontrol negatif dengan ekstrak daunlidah buaya konsentrasi 50% terdapat perbedaanbermakna (p>0.05) dan terdapat perbedaan rerata,berarti bahwa antara ethanol dan ekstrak daun lidahbuaya 50%mempunyai daya hambatterhadapStreptococcus mutans dan perbedaan konsentrasitidak berpengaruh terhadap daya hambat. Antarakontrol negatif dengan ekstrak daun lidah buaya75% dan 100% terdapat perbedaan rerata danperbedaan yang bermakna (p<0.05). Ini berartibahwa ekstrak daun lidah buaya konsentrasi 75%dan 100% mempunyai daya hambat terhadapStreptococcus mutansdan perbedaan konsentrasiberpengaruh terhadap daya hambat. Pada kontrolpositif dengan ekstrak daun sirih 50% dan 75%terdapat perbedaan rerata daya hambat danperbedaan bermakna (p<0.05). Berarti peningkatankonsentrasi dari 50% ke konsentrasi 75%mempunyai daya hambat yang lebih baik.Sedangkan pada kontrol positif dengan ekstrakdaun lidah buaya 100% hanya memiliki perbedaanrerata 0.95dan tidak terjadi perbedaan bermakna(p>0.05). Ini berarti antara Chlorhexidin 2%mempunyai daya hambat yang hampir sama danwalaupun terjadi perbedaan konsentrasi tidak akanberpengaruh terhadap daya hambat. Pada ekstrakdaun lidah buaya konsentrasi 50% dengan 75%terdapat beda rerata daya hambat 01.86 danterdapat perbedaan yang bermakna p=0.00(p<0.05). Ini berarti bahwa konsentrasi 75%ekstrak daun lidah buaya memberikan efek dayahambat yang lebih baik dari pada 50%. Antarakonsentrasi 50% dengan 100% terdapat perbedaanbermakna p=0.00 (p<0.05) dengan beda rerata 0458. Berarti konsentrasi 100% mempunyai efek dayahambat yang lebih baik dari 50%. Begitu pulaantara konsentrasi 75% dengan 100% terdapat bedarerata 02.71 dan terdapat perbedaan bermaknap=0.00 (p<0.05) bahwa ekstrak daun lidah buaya100% mempunyai efek lebih baik dari yang 75%.

Kriteria Daya Hambat Ekstrak Daun LidahBuaya.

Tabel 3. Kriteria Daya Hambat Ekstrak Daun lidahbuaya

Kelompok subyek Jumlah Rerata

Konsentrasi ekstrak daun LB 50% 7 6

Konsentrasi ekstrak daun LB 75% 7 8

Konsentrasi ekstrak daun LB 100% 7 10

Tabel 3 menunjukkan bahwa ekstrak daunlidah buaya 50% ,75% dan 100% mempunyai dayahambat sedang.

PEMBAHASAN

Pemberian antibakteri merupakan salah satupilihan dalam mengobati penyakit infeksi. Hampirpenggunaan antibakteri tidak dapat dikontrol dandapat mendorong terjadinya resistensi terhadapbakteri tertentu, karen faktor dosis pemberian danpemilihan antibakteri yang tepat (Wardani, 2008).Timbulnya masalah resistensi memerlukan usahayang berbeda dalam hal bahan yang digunakan dantidak mengurangi efek yang ditimbulkan. Sekarangmasyarakat mulai melirik ke pengobatan tradisionalsalah satunya adalah pemanfaatan daun lidahbuaya.

Adanya zona hambat pada bakteri ditunjukkanoleh aktivitas antibakteri yang terbentuk padamedia. Zona hambat menunjukkan bahwa ekstrakdaun lidah buaya mempunyai peningkatan seiringdengan meningkatnya konsentrasi. Secara umumrata-rata diameter zona hambat pertumbuhanbakteri Streptococcus mutans meningkat darikonsentrasi 50% dengan zona hambat 6 mm,konsentrasi 75% dengan zona hambat 8 dankonsentrasi 100% dengan zona hambat 10,walaupun masih berada pada kriteria sedang. Padakelompok kontrol yang hanya dibedakan pelarut,secara statistik ada perbedaan yang bermakna, halini menunjukkan bahwa konsentrasi tersebut sudahmemberikan pengaruh terhadap pertumbuhanbakteripada media MHA, hal ini disebabkan olehekstrak daun lidah buaya mampu merusakmembran sel dan mengganggu proses fisiologis(Cowan, 1999). Ekstrak lidah buaya 100%mempunyai aktivitas bakteri yang paling tinggidiantara konsentrasi yang lain, ini tergantung darijenis bakteri, perbedaan kecepatan difusi senyawaantibakteri pada media agar, serta jenis konsentrasisenyawa antibakteri yang berbeda jugamemberikan diameter zona hambat yang berbeda(Dewi, 2010). Umumnya pada beberapa penelitianzona hambat berbanding lurus dengan konsentrasiyang diberikan (Ariyanti, dkk., 2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Iriano (2008),menunjukkan bahwa zona hambat paling besarpada uji bakteri Phorpyromonas gingivalis denganekstrak daun lidah buaya paling tinggi padakonsentrasi 90% yaitu 1,75 mm, hal ini disebabkanoleh faktor kecepatan difusi, sifat media agar,jumlah mikroorganisme yang diinokulasi,kecepatan tumbuh bakteri, konsentrasi bahankimia, serta kondisi saat inkubasi sehinggadiperlukan.

Zat aktif yang terkandung pada ekstrak daunlidah buaya adalah saponin sterolacemanann,yangmengandung antiseptik dengan zat aktif glikosidayang mengganggu stabilitas membran sel bakterisehingga bakteri menjadi lisis (Purbaya, 2003).Penghambatan dalam pertumbuhan bakteri

Page 4: DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.DAYA-HAMBAT-EKSTRAK-DAUN...Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 9

http://www.untb.ac.id/Juni-2017/ Volume 3, No. 2, Juni 2017

disebabkan oleh interaksi senyawa fenol danturunannya dengan sel bakteri (Iriano,2008).Senyawa ini berikatan dengan protein pada bakterimelalui ikatan non spesifik membentuk kompleksprotein fenol. Pada konsentrasi rendah, terbentukkompleks protein –fenol dengan ikatan yang lemahdan segera mengalami penguraian, kemudianmerusak membrane sitoplasma yang menyebabkankebocoran isi sel, sehingga pertumbuhan bakteriterhambat, sedangkan pada konsentrasi tinggi zattersebut berkoagulasi dengan protein seluler danmembrane sitoplasma mengalami lisis (Dinda,2008). Senyawa fenol yang masuk ke dalam selbakteri melewati dinding sel bakteri dan membranesitoplasma, di dalam sel bakteri senyawa fenolmenyebabkan penggumpalan (denaturasi) proteinpenyusun protoplasma sehingga dalam keadaandemikian metabolisme menjadi inaktif, danpertumbuhan bakteri menjadi terhambat(Dwijoseputro, 1994).

Disamping itu ekstrak daun lidah buayamengandung bioaktif yang berperan sebagaiantibakteri (Rahmawati, 2014), lidah buaya jugamengandung emodin antrakuinon yang telahterbukti memiliki aktivitas mikroba (Wu, dkk,2006). Mekanisme kerja dari antaquinon adalahdengan menghambat sintesis protein berfungsisupaya bakteri tidak dapat tumbuh dalam mediadengan ekstrak daun lidah buaya.

PENUTUP

Puncak kemampuan aktivitas antibakteri yangterjadi pada konsentrasi 100% terhadap bakteriStreptococcus mutans memiliki rata-rata zonahambat 10 mm, hal ini membuktikan bahwa zonahambat terhadap bakteri berbanding lurus dengankonsentrasi bahan yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, N.K. Darmayasa, IBG. Budirga, B,K,2012. Daya Hambat Ekstrak Kulit DaunLidah Buaya (Aloe barbandesis Miller)Terhadap pertumbuhan BakteriStphylococcus aureus ATCC 25923 danEschericia coli ATCC 25922, Vol. 16 no.1 Hlm. 1-4.

Astoeti, T. E. 2010. Lakukan Perawatan GigiMenyeluruh. Available from:http://www.pdgi-online.com (Acces 23Desember 2010).Vinogradov, A.M.,Winston, M., Rupp, C

Carranza, FA, MG, Newmann, HH. Takei, 2012,Carranza s Clinical Periodontology

Philadelpia: WB Saunders, !0 ed.pp.99-607.

Cowan, M.M. 1999. Plant Product as AntimicrobialAgents. Clinical Mikrobiology Reviews.12 (4): 564-582.

Davis & Stout. (1971). Disc Plate Method OfMicrobiological Antibiotic Essay. JournalOf Microbiology. Vol 22 No 4.

Dewi, F.K., 2010, Aktivitas Antibakteri EkstrakEtanol Buah Mengkudu (Morindacitrifolia, Linnaeus) terhadap BakteriPembusuk Daging Segar, Skripsi,Universitas Sebelas Maret.

Dinda. 2008. Minimal Inhibitor Concentraction(MIC). Available at :http://medicafarma.blogspot.com/minimalinhibitor concentrac- tion Opened :20.06.2011.

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-DasarMikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Iriano, A. 2008. Efek Antibakteri Infusum Aloevera terhadap Porphyromonas gingivalisIn Vitro (Perbandingan Metode EkstraksiMaserasi dan Infundasi) [Skripsi S-1],Fakultas Kedokteran Gigi Program StudiPendidikan Dokter Gigi. UniversitasIndonesia. Jakarta.

Jawetz, Melnick, Adelberg, 2008, MikrobiologiKedokteran. Alih Bahasa, H. Hartono, C.Rahman, A. Dimanti, A. Diani. Jakarta :EGC. p: 199-200: 233

Megananda, H.P., Herijulianti, E., Nurjanah, N.,2009. Ilmu Pencegahan Penyakit JaringanKeras dan Jaringan Pendukung Gigi.Bandung : JKG Poltekkes Depkes. p. 57-80 : 111-114

Miller, G., R. Beckwith., C. Fellbaum., D. Gross.,& K. Miller. 1990. WordNet: An on-linelexical database. International journal oflexicography.

Pocock, S.J. 2008. Clinical Trials, A PracticalApproach, Cichestes, John Wiley & Sons

Prijantojo, 2010. Peranan Chlorhexidin TerhadapKelainan Gigi dan Rongga Mulut.Available from : http://www.kalbe.co.id(Acces 7 Nov 2016)

Purbaya, J.R. 2003. Mengenal dan MemanfaatkanKhasiat Aloe vera. cv Pionerjaya.Bandung. Hal 21-165.

Rahmawati, 2014. Interaksi ekstrak daun lidahbuaya (aloe vera l.) Dan daun sirih (piper

Page 5: DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/2.DAYA-HAMBAT-EKSTRAK-DAUN...Biofilm pada permukaan gigi sering disebut sebagai dental plak. Dental

10 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.2, Juni 2017 http://www.untb.ac.id/Juni-2017/

betle l.) Terhadap daya hambatstapylococcus aureus secara in vitro, vol.2, No. 1, hlm. 121-186.

Tahmourepour Arezoo, Rooha K. K., RasoulSalehi, Nafiseh G. P. Biofilm formationpotential of oral streptococci in related tosome carbohydrate subtates. AfricanJournal of Microbiology Research. 2010;4 (11): 1051-1058.

Wardani, A.K. 2008. Uji Aktivitas AntibakteriFraksi Residu Ekstrak Etanolik DaunArbenan (Duchesnea indica (Andr.

Facke.) terhadap Staphylococcus aureusdan Pseudomonas aeruginosaMultiresisten Antibiotik Beserta Pro lKromato- gra Lapis Tipis [Skripsi S-1],Fakultas Farmasi UniversitasMuhammadiyah. Surakarta.

Wu YW, Ouyang J, Xiao XH, Gao WY, Liu Y.2006. Antimicrobial properties andtoxicity of anthraquinones bymicrocalorimetric bioassay. Chinese JChem, 24: 45-50